ANALISIS DESKRIPTIF STATUS GIZI DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 1 PATIANROWO KABUPATEN NGANJUK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DESKRIPTIF STATUS GIZI DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 1 PATIANROWO KABUPATEN NGANJUK"

Transkripsi

1 Analisis Deskriptif Status Gizi Dan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa ANALISIS DESKRIPTIF STATUS GIZI DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 1 PATIANROWO KABUPATEN NGANJUK Dwi Asfyanto dasfyanto55@gmail.com S-1 Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, Dita Yuliastrid Ditayuliastrid@unesa.ac.id S-1 Pendidikan Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,Universitas Negeri Surabaya Abstrak Status gizi adalah tingkat keberhasilan dalam pemenuhan gizi atau nutrisi seseorang, yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan seseorang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat status gizi dan Kebugaran Jasmani siswa di SMA Negeri 1 Patianrowo, Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Pantirowo Kabupaten Nganjuk yang berjumlah 287 orang. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling menggunakan cara undian. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai dari hasil keseluruhan tes kebugaran jasmani (TKJI) siswa yang masuk dalam kategori sedang sebanyak 40%, kategori kurang sebanyak 56,67% dan dalam kategori kurang sekali sebanyak 3,33%, untuk kategori baik dan baik sekali sebanyak 0%. Dalam hal ini dapat disimpulkan tingkat kebugaran jasmani siswa SMAN 1 Patianrowo berada dalam kategori kurang. Dari hasil data yang diperoleh nilai status gizi IMT siswa SMAN 1 Patianrowo didapat hasil bahwa siswa yang masuk kategori sangat kurus sebanyak 0%, kategori kurus sebanyak 0%, kategori normal sebanyak 53,33%, kategori gemuk sebanyak 16,66%, kategori obesitas sebanyak 30%. Dalam hal ini dapat disimpulkan nilai status gizi IMT siswa SMAN 1 Patianrowo termasuk dalam kondisi normal. Dengan demikian peneliti menarik kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa SMA Negeri 1 Patianrowo menurut tes kebugaran jasmani (TKJI) termasuk pada kategori kurang (K). Sedangkan pada tes untuk status gizi yang dilakukan melalui cara antropometri maka dapat diambil kesimpulan bahwa status gizi siswa SMA Negeri 1 Patianrowo berada pada kategori baik (B). Kata kunci : Status Gizi, Tingkat Kebugaran Jasmani. Abstract Nutrition status is the level of success in the fulfillment of one's nutrition, which is indicated by the person's weight and height. The purpose of this study is to determine the level of nutritional status and physical fitness of students in SMA Negeri 1 Patianrowo, Nganjuk. This research uses quantitative research type with descriptive approach. The population in this study were the students of class X SMAN 1 Pantirowo Nganjuk District, amounting to 287 people. The sample used in this study is 30 people. The sampling technique was done by random sampling using lottery method. The result showed that the overall physical fitness test (TKJI) score was 40% in medium category, the category was less than 56.67% and the category wasvery less than 3.33% for the good category and the very good 0 %. In this case it can be concluded physical fitness level students SMAN 1 Patianrowo are in the category less. From the data obtained by the nutritional status of IMT students SMAN 1 Patianrowo obtained the results that students who entered the category is very thin as 0%, the category of thin as much as 0%, the normal category as much as 53.33%, gross category as much as 16.66%, obesity category By 30%. In this case it can be concluded that the nutritional status of IMT students of SMAN 1 Patianrowo is included under normal conditions. Thus the researchers draw the conclusion that the level of physical fitness students SMA Negeri 1 Patianrowo according to physical fitness test (TKJI) included in the category less (L). While on the test for nutritional status done through anthropometric way it can be concluded that the nutritional status of students of SMA Negeri 1 Patianrowo is in good category (G). Keyword : Nutrition Status, Physical Fitness Level 19

2 Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 05 No 04 Tahun 2017, Hal PENDAHULUAN Masa remaja merupakan waktu dimana anak-anak mengalami perubahan menuju dewasa. Pada masa ini anak-anak akan memilih bagaimana watak atau karakter yang akan menjadi identitas bagi mereka. Masa remaja akan dipengaruhi oleh apa yang didapat pada waktu anak-anak seperti bermain dengan teman sebayanya. Masa remaja juga masih dalam masa pertumbuhan, maka dari itu diperlukan perhatian pada masa ini salah satunya adalah tentang gizi yang dikonsumsi dan diperlukan. Status gizi adalah tingkat keberhasilan dalam pemenuhan gizi atau nutrisi seseorang, yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan seseorang tersebut. Jika dapat memenuhi kebutuhan gizi, maka kondisi tubuh tidak akan mudah untuk diserang penyakit. Dan juga dapat terus beraktivitas dengan kondisi tubuh yang selalu baik, supaya tidak menghambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.(santoso dan Ranti, 2009) Pada masa remaja, anak akan mengalami perubahan keadaan fisik, kemampuan dan kondisi fisik mereka faktor gizi juga mempunyai pengaruh dalam fase ini untuk mendapatkan perkembangan fisik secara maksimal. Untuk memaksimalkan kondisi dan kemampuan fisik yang dimiliki, harus diimbangi dengan melakukan aktivitas fisik yang dapat membuat tubuh menjadi bugar. Faktor gizi merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Hal ini juga akan memberikan dampak bagi perkembangan mereka yang sangat memperhatikan status gizinya. Salah satu dari sekian banyak faktor gizi adalah makanan, manusia tentu tidak dapat terlepas dari makanan (Supriasa, 2012). Kebugaran jasmani terbentuk dari aktivitas fisik yang sering dilakukan secara rutin. Latihan yang telah dilakukan untuk mendapatkan kondisi fisik yang prima dan dapat menunjang aktivitas sehari-hari. Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah yang mempengaruhi kebugaran jasmani dari dalam seperti keturunan dan juga umur. Sedangkan faktor eksternal adalah yang mempengaruhi kebugaran jasmani dari luar diantaranya status gizi, status kecukupan gizi, istirahat yang diperlukan dan faktor lingkungan sekitar (Wiarto, 2013). Latihan kondisi fisik memegang peranan penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (physical fitness). Derajat kesegaran jasmani seseorang sangat mempengaruhi kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kian tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang, kian tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kesegaran jasmaninya meningkat. (Muhajir, 2007). Aktivitas fisik sering dijumpai dalam kegiatan olahraga, baik olahraga rekreasi maupun kompetitif. Olahraga didefinisikan sebagai segala aktivitas fisik yang dilakukan dengan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan potensi jasmani, rohani dan social. Dalam pengembangannya olahraga untuk seorang atlet hanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi mereka sesuai bidangnya masing-masing. Tetapi untuk seseorang yang bukan atlet atau olahragawan pengembangan olahraga hanya untuk mengisi waktu luang ataupun hanya untuk menghibur diri. Olahraga merupakan suatu aktivitas yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang akan kita lakukan sehari-hari. Dalam pengertian umumnya aktivitas olahraga tidak hanya dikhususkan untuk seorang atlet atau olahragawan saja, kegiatan olahraga juga bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin meningkatkan kinerja fisik mereka, dan untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang diinginkan. Dalam olahraga sangatlah penting mempunyai kemampuan yang baik dalam segala komponen olahraga. Untuk mendapat kemampuan yang baik kita harus sering melakukan latihan yang rutin dengan porsi yang cukup. Tetapi para remaja sekarang sudah jarang menggunakan peralatan ataupun permainan yang menggunakan kemampuan fisik. Contohnya tidak sedikit remaja yang melakukan permainan melalui gadget, komputer ataupun media teknologi lainnya. Mereka juga sudah lebih banyak yang menggunakan sepeda motor saat berpergian. Tanpa disadari hal ini yang akan mempengaruhi kemampuan fisik mereka menjadi lebih buruk, baik dari tampilan fisik maupun kemampuannya. Berdasarkan survei di SMA Negeri 1 Patianrowo Kabupaten Nganjuk yang belum mengetahui pentingnya kebugaran jasmani bagi tubuh. Hal ini terlihat dari kurangnya performa siswa dalam bidang olahraga. Seperti halnya remaja di daerah lain, para siswa di SMA Negeri 1 Patianrowo juga sudah jarang yang melakukan 20

3 Analisis Deskriptif Status Gizi Dan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa) aktivitas fisik. Mereka juga lebih sering menggunakan gadget ataupun mengggunakan teknologi lain yang tidak terlalu memperlukan tenaga dan aktivitas fisik dalam penggunaannya, serta mereka tidak mengetahui bagaimana tingkat status gizi dan kebugaran jasmani yang mereka miliki. Akibatnya saat melakukan latihan ataupun saat berlomba tidak dapat melakukan kemampuan yang maksimal. Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Status Gizi dan Tingkat Kebugaran Jasmani di SMA Negeri 1 Patianworo Kabupaten Nganjuk. Manfaat penelitian: 1. Manfaat teoritis a. Dapat dijadikan bahan kajian oleh peneliti selanjutnya. b. Hasil penelitan ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai analisi deskriptif status gizi dan tingkat kebugaran jasmani. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Dapat mengetahui tingkat Status gizi dan Kebugaran Jasmani siswa SMA Negeri 1 Patianrowo Kabupaten Nganjuk. b. Bagi Pembina atau Pengajar Membantu pelatih atau pembina ekstrakulikuler menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan serta sebagai acuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa SMA Negeri 1 Patianrowo Kabupaten Nganjuk c. Bagi Peneliti Dapat menjadi pengalaman bagi peneliti apabila melakukan tes atau penelitian selanjutnya. Asumsi Dan Keterbatasan Penelitian 1. Asumsi Berdasarkan tujuan penelitian dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti berasumsi bahwa sampel dalam penelitian belum mengetahui tingkat status gizi dan kebugaran jasmani yang dimiliki sampel tersebut. 2.Keterbatasan a. Penelitian hanya dilakukan pada siswa putra di SMA Negeri 1 Patianrowo, Kabupaten Nganjuk. b. Peneliti hanya mengkaji siswa putra di SMA Negeri 1 Patianrowo, Kabupaten Nganjuk. c. Peneliti melakukan pengukuran status gizi dengan antropometri melalui penggunaan teknik Indeks Masa Tubuh (IMT) putra di SMA Negeri 1 Patianrowo, Kabupaten Nganjuk. d. Peneliti hanya mengacu pada Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) meliputi lari 60 meter, gantung siku tekuk, tes baring duduk, tes loncat tegak, tes lari 1200 meter. METODE Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui status gizi yang dimiliki oleh seorang atlet dan mengetahui tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki oleh siswa SMA Negeri 1 Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, maka jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena atau peristiwa tertentu (Maksum, 2008). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta antar fenomena yang diselidiki tentang kondisi status gizi dan tingkat kebugaran jasmani siswa SMA Negeri 1 Pantirowo. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Patianrowo Kabupaten Nganjuk Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekelompok subjek termasuk itu manusia yang manjadi sumber data penelitian yang mana seorang peneliti akan menyamaratakan atau mengeneralisasikan (Erman, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Pantirowo Kabupaten Nganjuk yang berjumlah 287 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian kecil individu atau obyek yang dijadikan wakil dari populasi untuk 21

4 Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 05 No 04 Tahun 2017, Hal sebuah penelitian. Sampel yang baik harus sejauh mungkin menggambarkan populasi artinya ciriciri sampel dan sifat anggota sampel mencerminkan sifat dan ciri populasi tersebut (Maksum, 2007). Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah siswa laki-laki SMAN 1 Pantirowo sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling menggunakan cara undian. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, meliputi: status gizi dan tingkat kebugaran jasmani siswa SMAN 1 Pantirowo. Definisi Operasional a. Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Irianto, 2014). Pada penelitian ini tes yang dilakukan adalah tes antropometri, yaitu tes pengukuran berat dan tinggi badan. b. kebugaran jasmani Kebugaran jasmani ialah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari dengan maksimal tanpa merasa kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas tambahan. (Nurhasan, 2005). Dalam penelitian ini tes yang akan dilakukan ada 5 tes, yaitu tes baring duduk, siku tekuk, lari 60 meter, lari 1200 meter dan loncat tegak. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengambil data adalah tes kondisi status gizi dan tes kebugaran jasmani dengan menggunakan alat: 1. Status gizi menggunakan IMT (Wiarto, 2013) a. Microtoise b. Timbangan 2. Tes Kebugaran jasmani (Widiastuti, 2015) a. Tes lari 60 meter b. Tes gantung siku c. Tes baring duduk d. Tes loncat tegak e. Tes daya tahan 1200 meter Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini maka akan dilakukan beberapa tes dan pengukuran dari tiap-tiap variabel. Adapun tesnya sebagai berikut: 1. Pengukuran Status Gizi (IMT/U) Untuk mengukur status gizi dengan menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh) maka akan menggunakan rumus: IMT = berat badan (kg)/tinggi badan 2 (m) NIS = Nilai Individu Subyek NMBR = Nilai Median Baku Rujukan Zscore = NIS NMBR Nilai simpang baku rujukan a) Berat Badan b) Tinggi Badan 2. Tes Kebugaran Jasmani a. Tes Lari 60 Meter b. Tes Gantung Siku Tekuk c. Tes Baring Duduk d. Tes Lari 1200 Meter e. Tes Loncat Tegak Tehnik Analisis data Untuk mendapatkan penelitian analisis deskriptif maka diperlukan pengujian dari hasil data yang diperoleh menggunakan rumus statistik yang sesuai yaitu: a. Mean Mean adalah angka yang diperoleh dengan membagi jumlah nilai dengan jumlah nilai individu. M = Keterangan : M = Rata-rata sampel x = jumlah skor dalam sampel N = jumlah individu (Maksum, 2007) b. Persentase Persentase = x 100% Keterangan : P : Persentase n : Nilai hasil analisis yang didapat N : Nilai maksimal (Maksum, 2007) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian berupa deskripsi data yang perhitungan datanya dilakukan secara manual dan cross-check dengan menggunakan program komputer Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) Hal ini dimaksudkan agar dapat dipertanggung 22

5 Analisis Deskriptif Status Gizi Dan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa) jawabkan kebenarannya. Data dalam penelitian ini meliputi hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) tahun 2012 dan Status Gizi IMT. Sedangkan hasil pengolahan data akan disajikan tersendiri pada lampiran. Uraian verikut ini merupakan hasil dari pengolahan data tersebut. 1.Status Gizi Tabel 4.1 Nilai Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) No. Jumlah Presentase Karakteristik 1 2 Berat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) (n) (%) <50 2 6, , ,6 80< 3 10 Total < , ,3 Total Berdasarkan table 4.1 dapat dilihat bahwa berat badan sampel yang terbanyak berada pada kisaran kg yaitu berjumlah 14 sampel dengan presentase 46,7 %. Dengan yang terbesar adalah 86 kg dan yang terkecil 44 kg. selanjutnya tinggi badan sampel yang terbanyak berkisaran pada cm dengan presentase 70 %. Dengan yang tertinggi adalah 176 cm dan yang terkecil 159 cm. Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Tes Status Gizi (IMT/U) N Minimum Maximum Sum Mean Std Deviation 30 0,025 3,300 39,965 1, , Tabel 4.3 Distribusi Status Gizi Kategori status IMT/U gizi Jumlah Presentase (%) Sangat kurus 0 0 Kurus 0 0 Normal 16 53,33 Gemuk 5 16,66 Obesitas 9 30 Total Gambar 4.1 Nilai Status Gizi (IMT/U) 30% Nilai Status Gizi (IMT/U) 17% 0% 0% 53% Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh bahwa nilai status gizi sampel memiliki total No 39,964, dengan rata-rata 1, Selanjutnya nilai yang paling besar adalah 3,3, dan yang terkecil adalah 0,025. Pada tabel 4.3 diketahui yang mendominasi adalah nilai berstatus normal berjumlah 16 sampel dengan presentase 53,33 %. Dalam pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa nilai status gizi keseluruhan siswa SMA Negeri 1 Patianrowo, Kabupaten Nganjuk berada dalam kategori normal (N). 1. Kebugaran Jasmani Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Tes Kebugaran Jasmani Maximum Minimum Sum Mean Std Deviation ,07 1,741 Tabel 4.5 Nilai Keseluruhan TKJI Nilai Keseluruhan Frekuensi Persentase Baik Sekali 0 0% Baik 0 0% Sedang 12 40% Kurang 17 56,67% Kurang Sekali 1 3,33% Gambar 4.2 Nilai Hasil TKJI Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh bahwa nilai tingkat kebugaran jasmani sampel memiliki total 392, dengan ratarata 13,07. Selanjutnya nilai yang paling besar adalah 16, dan yang terkecil adalah 8. Pada tabel 4.3 diketahui yang mendominasi adalah nilai berstatus normal berjumlah 17 sampel dengan presentase 56,67 %. Dalam pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa nilai tingkat kebugaran jasmani keseluruhan siswa SMA Negeri 1 Patianrowo, 23

6 Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 05 No 04 Tahun 2017, Hal Kategori Tes Baring Duduk Frekuensi Baik Sekali 6 20% Baik 9 30% Sedang 11 36,66% Kurang 4 13,34% Kurang Sekali 0 0% Jumlah Kabupaten Nganjuk berada dalam kategori Kurang (K) 1. Nilai Frekuensi Data Tes Lari 60 Meter Tabel 4.6 Nilai Frekuensi Lari 60 meter Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui bahwa nilai dari hasil tes lari 60 Kategori Tes Gantung Siku Frekuensi Persentase Tekuk Baik Sekali 0 0% Baik 0 0% Sedang 0 0% Kurang 5 16,67% Kurang Sekali 25 83,34% meter dalam kategori baik sekali adalah 20%, dalam kategori baik adalah 30%, dalam kategori sedang adalah 36,66%, dan dalam kategori kurang adalah 13,34%. 2. Nilai Frekuensi Data Tes Gantung Siku Tekuk Tabel 4.7 Nilai Frekuensi Gantung Siku Tekuk Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui nilai dari hasil tes gantung siku tekuk dalam kategori kurang adalah 16,67%, dan didalam kategori kurang sekali adalah 83,34%. 3. Nilai Frekuensi Data Baring Duduk Persentase Baik Sekali 6 20% Baik 19 63,33% Sedang 5 16,67% Kurang 0 0% Kurang Sekali 0 0% Kategori Lari 60 Meter Frekuensi Persentase Tabel 4.8 Nilai Frekuensi Data Tes Baring Duduk Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa nilai dari hasil tes baring duduk dalam kategori baik sekali adalah 20%, dikategori baik adalah 63,33%, dan dalam kategori sedang adalah 16,67%. 4. Nilai Frekuensi Data Tes Loncat Tegak Tabel 4.9 Nilai Frekuensi Data Tes Loncat Tegak Kategori Tes Loncat Tegak Frekuensi Persentase Baik Sekali 0 0% Baik 0 0% Sedang 11 36,66% Kurang 15 50% Kurang Sekali 4 13,34% Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa nilai dari hasil tes loncat tegak dalam kategori sedang adalah 36,66%, dalam kategori kurang adalah 50%, dan dalam kategori kurang sekali 13,34%. 5. Nilai Frekuensi Data Tes Lari 1200 Meter Tabel 4.10 Nilai Frekuensi Data Tes Lari 1200 Meter Kategori Lari 1200 Meter Frekuensi Persentase Baik Sekali 0 0% Baik 0 0% Sedang 2 6,67% Kurang 25 83,34% Kurang Sekali 3 9,99% Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa nilai dari hasil tes lari 1200 meter dalam kategori sedang adalah 6,67%, dalam kategori kurang adalah 83,34%, dan dalam kateg ori kurang sekali adalah 9,99%. Pembahasan 1. Status Gizi Berdasarkan penelitian status gizi yang dilakukan pada siswa SMA Negeri 1 Patianrowo maka hasil data yang diperoleh nilai status gizi siswa SMAN 1 Patianrowo didapat hasil bahwa siswa yang masuk dalam kategori normal sebanyak 56,66%,. Nilai rata- 24

7 Analisis Deskriptif Status Gizi Dan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa) rata status gizi adalah 1,332. Berdasarkan deskripsi data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai status gizi status gizi siswa SMAN 1 Patianrowo termasuk dalam kategori normal (N). Dari hasil yang diperoleh diatas, maka dapat dikatakan bahwa sampel memiliki kondisi status gizi normal karena dapat Memenuhi asupan-asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu sampel juga memiliki metabolisme tubuh yang baik sehingga asupan-asupan gizi yang telah dikonsumsi dapat dicerna dengan baik. Sehingga organ-organ tubuh dapat mempunyai kondisi yang prima. Salah satu penyebab kebutuhan gizi sampel terpenuhi adalah dikarenakan orang tua para siswa memiliki tingkat ekonomi yang cukup, alasan lain siswa dapat terpenuhi kebutuhan gizi sampel adalah keluarganya mempunyai kebun atau ladang, sehingga mampu memenuhi gizi dari kebutuhan gizi sehari-hari siswa tersebut. 2. Kebugaran Jasmani Berdasarkan uraian tabel diatas, nilai hasil tes kebugaran jasmani (TKJI), dapat diketahui bahwa nilai dari hasil keseluruhan tes kebugaran jasmani (TKJI) bahwa siswa berada kategori kurang sebanyak 56,67% Nilai rata-rata TKJI adalah 13,07. Berdasarkan deskripsi data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kebugaran jasmani siswa SMAN 1 Patianrowo termasuk dalam kategori kurang (K). Dengan ini dapat diartikan bahwa siswa SMA Negeri 1 Patianrowo lebih banyak yang kurang giat dalam melakukan aktivitas olahraga. Dalam kegiatan sehari-hari mereka hanya melakukan kegiatan yang tidak terlalu menggunakan komponen-komponen fisik. Hal ini ditunjukan dari aktivitas para sampel yang pada saat berangkat sekolah pun menggunakan sepeda motor. Pada saat berolahraga di sekolah, sampel hanya melakukan olahraga ringan dan tidak berlangsung lama. Begitu pula saat mengisi waktu luang kebanyakan hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang cenderung tidak memperlihatkan adanya aktivitas fisik, diantaranya seperti melihat televisi ataupun bermain game dalam gadget. Akibatnya kemampuan fisik mereka juga tidak berkembang secara baik, sehingga mereka pun menjadi kurang bersemangat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Selain itu ada faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan kebugaran jasmani sampel, menurut Nurhasan (2005) ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam kebugaran jasmani, faktor tersebut adalah genetik, umur, jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, kecukupan istirahat dan kebiasaan merokok. PENUTUP Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa SMA Negeri 1 Patianrowo, maka dapat disimpulkan untuk status gizi yang dilakukan melalui cara antropometri maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat siswa SMA Negeri 1 Patianrowo berada pada kategori normal (N). Sedangkan pada tes tingkat kebugaran jasmani siswa SMA Negeri 1 Patianrowo menurut tes kebugaran jasmani (TKJI) termasuk pada kategori kurang (K). Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Diharapkan hasil ini nantinya dapat menjadi acuan untuk lebih memperhatikan kebugaran jasmani siswa dan dapat memberikan aktivitas olahraga tambahan kepada seluruh siswa yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Serta dapat memberikan pengarahan bagaimana agar dapat mengidealkan kondisi status gizi untuk menjaga performa maupun kondisi tubuh. 2. Bagi Guru Guru diharapkan lebih efektif dalam mengajar supaya tingkat kebugaran jasmani siswanya menjadi lebih baik, sehingga tingkat kebugaran jasmani yang baik dapat meningkatkan kemampuan belajar dan prestasi belajar siswa meningkat. Selain itu guru harus sangat memperhatikan kebugaran jasmani siswa agar tingkat kebugaran jasmani siswa dalam keadaan baik. Dan juga diharapkan agar membimbing siswa supaya dapat mengetahui bagaimana cara untuk memperoleh tingkat status gizi yang baik. 25

8 Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 05 No 04 Tahun 2017, Hal Bagi Siswa Siswa hendaknya selalu meningkatkan kebugaran jasmani dengan latihan rutin dan teratur agar terhindar dari hal-hal yang menghambat dalam berprestasi dan harus dapat mengelola waktu sehari-hari dengan baik agar dapat berlatih maksimal tanpa mengganggu waktu untuk belajar. Serta siswa sebaiknya menjaga pola hidup sehat agar memiliki tingkat status gizi yang baik juga dapat memperoleh performa maksimal. DAFTAR PUSTAKA Akbar, Haris Muhammad. 2015, Surveri Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas X,XI,XII SMAN 3 Nganjuk. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Volume 03 Nomor 03, tahun 2015, halaman (Online) ( e.pdf). Irianto, koes. 2014, Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Alfabeta cv. Jauhari, ahmad. 2013, Dasar-Dasar Ilmu Gizi. yogyakarta : jaya ilmu. Listyanto, Aditya HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGANTINGKAT KEBUGARAN JASMANI (STUDI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PACET MOJOKERTO). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, ( 8/article.pdf) Notoatmojo, Soekidjo. 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya Maksum, Ali Buku Ajar Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Muhajir Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 SMP. Ghalia Indonesia Printing Nurhasan, dkk Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani. Surabaya: Unesa university press Nurcahyo, Eko. 2014, Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas XI (Sebelas) SMA Muhammadiyah 1 Babat Kabupaten Lamongan. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Volume 02 Nomer 01 Tahun 2014, halaman (Online) ( e.pdf) RI, Kemenkes Standar Antropometri dan status gizi anak Sajoto, M. 2000, Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Semarang : Dahara Prize Sani, Amri Tingkat Kesegaran Jasmani Anak Usia 6-9 Tahun di SDN NGIPIK Kecamatan Prinsurat Kabupaten Temanggung. Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta. Sumber:eprints.uny.ac.id/13989/1/19.20A MRI20SANI_ pdf (Diakses pada tanggal 15 November 2016). Santoso, Soegeng., dan Ranti, Anne Lies Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT Rineka Cipta dan PT Bina Adiaksara Suharjana Pendidikan Kesegaran Jasmani. Yogyakarta: FIK UNY. Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Waryana Gizi Reproduksi. Yogyakarta: pustaka rihama. Widiastuti Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT raja Grafindo Persada. Wiarto, Giri Ilmu Gizi dalam Olahraga. Yogyakarta: Pustaka Baru. 26

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013 SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013 Iskandar Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi IKIP-PGRI Pontianak Jalan Ampera No. 88

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK Stephani Yaneˡ, Zainal Arifin², Mira Fuzita³ 1,2,3 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN 2012-2013 Abdi Ridwanda S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1 Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1 TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SEGUGUS IV DONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LEVEL OF

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA Ashadi Cahyadi Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Lebih terperinci

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 88-93 SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN Eko Nurcahyo Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. a) Lari 6 meter putra Waktu yang diperoleh tercepat 8 detik, paling lmbat 11 detik. Adapun distribusi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN Bambang Yudi Erwanto Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Lebih terperinci

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1 Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1 TINKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI KEPEK KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X, XI DAN XII SMAN 3 NGANJUK

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X, XI DAN XII SMAN 3 NGANJUK SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X, XI DAN XII SMAN 3 NGANJUK Mohammad Haris Akbar Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Profil Kondisi Fisik (Billy Damara) 3 PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA THE PHYSICAL CONDITION PROFILE OF SPORT SCIENCE PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA 1 Hubungan Antara Tingkat Aktivitas... (Desi Ardiyani) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA CORRELATION BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY

Lebih terperinci

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN Ilmul Ma arif Dosen Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 11 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL Oleh DADANG SETIAWAN 145166637 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo. TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO Bayu Sri Widodo S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, bayudasilva@rocketmail.com

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK Henri Gunawan Pratama Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi STKIP

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (1) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA 1 TKJI Siswa SD (Bima Andiansyah) 1 TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh : Bima Andiansyah / NIM. 13604227003 Fakultas

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Persepsi Siswa SMP Muhammadiyah Sanden.. (A.Ridwan Fauzi.) 1 PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh : Adek Ridwan Fauzi, Prodi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG. M. Miftahul Laili Ramadhana. Junaidi Budi Prihanto

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG. M. Miftahul Laili Ramadhana. Junaidi Budi Prihanto HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG M. Miftahul Laili Ramadhana S-1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015, KETERKAITAN KONDISI FISIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL ( Studi Pada Siswa Putra Kelas X dan IX Tim Futsal SMAN 9 Surabaya ) Abdul Munif Ade Pambudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas. mengalami penurunan beberapa tahun terakhir.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas. mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. Pada Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas tahun ajaran 2012/2013, tingkat

Lebih terperinci

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN Tingkat Pengetahuan Peserta...(Novianta Wahyu Prasetiawan)1 TINGKAT PENGETAHUAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI PERMAINAN BOLA BESAR DALAM EMBELAJARAN PENJASORKES KELAS XI DI SMA N 1 PRAMBANAN KLATEN LEVEL

Lebih terperinci

Unnes Journal of Sport Sciences

Unnes Journal of Sport Sciences Unnes Journal of Sport Sciences 4 (1) (2015) Unnes Journal of Sport Sciences http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujss KONDISI KESEGARAN JASMANI ATLET PERKUMPULAN RENANG TIRTA WAHANA USIA 10 12 TAHUN

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR LEVELS OF THE PHYSICAL FITNESS OF THE STUDENTS JOINING EXTRACURRICULAR SPORTS AT SMPN 4 DEPOK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... ix KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGADI SMA NEGERI 2 PLAYEN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGADI SMA NEGERI 2 PLAYEN E-Journal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi... Edisi 1 TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGADI SMA NEGERI 2 PLAYEN Oleh: Sinto Rahmad Munandar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman telah mengantarkan kita pada era modernisasi dimana segala sesuatu serba praktis dan instan. Hampir semua peralatan yang diperlukan manusia saat

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWI SMK WIDYA KARYA TAHUN AJARAN (studi pada siswi SMK Widya Karya, Kabupaten Sidoarjo)

IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWI SMK WIDYA KARYA TAHUN AJARAN (studi pada siswi SMK Widya Karya, Kabupaten Sidoarjo) IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWI SMK WIDYA KARYA TAHUN AJARAN 2014 2015 (studi pada siswi SMK Widya Karya, Kabupaten Sidoarjo) Dea Etna Wulansari Adha Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan,

Lebih terperinci

Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB)

Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB) Lampiran 1. Tes Status Gizi Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB) Peralatan tes antara lain:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ANISTIA LARAS PRATIWI J 120 110 086 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI Bustamam Penjaskesrek FKIP Universitas Syiah Kuala Jl. Hamzah Fansuri, No.7 FKIP. Unsyiah, Darussalam, email: vizamaurizka@gmail.com

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK ABILITY LONG A SERVE, LOB AND SMASH IN BADMINTON GAME IN BADMINTON

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK Tingkat Kebugaran Jasmani (Heige Ma shum Hidaya) 1 TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA 16-19 TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM. 10603141037 ABSTRAK Kebugaran

Lebih terperinci

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016 E-Journal Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL Passing Bawah Bolavoli (Wahyudi) 1 UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL Oleh : Wahyudi / NIM. 13604227005 Fakultas / Universitas : Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN Hubungan Kemampuan Motorik.(Gazali Abas Adnan) 1 HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTOR ABILITY AND STUDENT PHYSICAL

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM SEMANGAT PAGI (SSP) TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN SISWA KELAS XI SMAN 4 SIDOARJO

PENGARUH SENAM SEMANGAT PAGI (SSP) TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN SISWA KELAS XI SMAN 4 SIDOARJO Jurnal Pembelajaran Olahraga http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/index Volume 3 Nomor 2 Tahun 2017 PENGARUH SENAM SEMANGAT PAGI (SSP) TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN SISWA KELAS XI SMAN 4 SIDOARJO

Lebih terperinci

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN PUHRUBUH I DAN MI MAMBAUL HIKAM DI KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN PUHRUBUH I DAN MI MAMBAUL HIKAM DI KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 Jurnal Pembelajaran Olahraga http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/index Volume 3 Nomor 2 Tahun 2017 SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN PUHRUBUH I DAN MI MAMBAUL HIKAM DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi 47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa

Lebih terperinci

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Keterlaksanaan Usaha Kesehatan...(Rizky Mahardhani) 1 KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 The Implementation of School Health (Usaha Kesehatan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48 SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA CERDAS ISTIMEWA ANGKATAN TAHUN 2014 DAN ANGKATAN TAHUN 2015 SMA NEGERI 1 KRIAN Gen Faid Nafier Rachman S-1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA Siti Handayani ¹, Sri Yatmihatun ², Hartono ³ Kementerian Kesehatan Politeknik

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data 22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa secara keseluruhan hasil penelitian status gizi dan tingkat kesegaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa secara keseluruhan hasil penelitian status gizi dan tingkat kesegaran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data dan pembahasan maka dapat kami simpulkan bahwa secara keseluruhan hasil penelitian status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017 TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017 THE FITNESS LEVEL OF THIS STUDY AIMS TO DETERMINE THE LEVEL OF PHYSICAL FITNESS FOR STUDENT

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIKK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: Imam Dharma Pradipta NIM 10601244236 PENDIDIKANN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjaskes 2017 TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO TINGKATKESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 20I6/2017 SD NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Verponde Primaspuri NIM. 11601244091 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi karena data kemampuan dasar

Lebih terperinci

STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013

STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013 STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : USTADZILAH AL KAHFI K5609082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSADI PARYANTO NIM : F38008021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SLEMAN Oleh: Yundhi Arfianto Email: yundiarfi7@gmail.com ABSTRAK Seiring masuknya globalisasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati

Lebih terperinci

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak Ketepatan siswa dalam melakukan servis bawah sampai saat ini evaluasi belum pernah dilakukan pada siswa

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY Tingkat Keterampilan Pukulan (Revina Clarinda Devi) 1 TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY THE ABILITY OF FOREHAND AND BACKHAND

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA Deanti Muda Ifafah, Victor G.Simanjuntak, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani dan

Lebih terperinci

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA DI MTs DINUL ISLAM DERSONO KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA DI MTs DINUL ISLAM DERSONO KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA DI MTs DINUL ISLAM DERSONO KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S-1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang menjadi acuan sebuah penelitian dan penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 3 (1) (214) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PROFIL KONDISI FISIK SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA N 2 UNGARAN TAHUN 212 Hari Agung Wiwoho

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT MELALUI PAPAN PANTUL DAN LAY UP SHOOT LANGSUNG KE RING BASKET PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA N 1 KARANGANOM KLATEN Oleh: Silvi Lutfi Ary Noor

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT STATUS GIZI BERDASARKAN IMT/U ANTARA SISWA KELAS 1 SDN MLATEN 1 DAN SDN MLATEN 2 KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO

PERBANDINGAN TINGKAT STATUS GIZI BERDASARKAN IMT/U ANTARA SISWA KELAS 1 SDN MLATEN 1 DAN SDN MLATEN 2 KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO Perbandingan Tingkat Status Gizi Berdasarkan IMT/U Antara Siswa Kelas 1 SDN Mlaten 1 Dan SDN Mlaten 2 PERBANDINGAN TINGKAT STATUS GIZI BERDASARKAN IMT/U ANTARA SISWA KELAS 1 SDN MLATEN 1 DAN SDN MLATEN

Lebih terperinci

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017 TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017 THE RESPONSES OF THE 4 TH GRADE STUDENTS ON THE LEARNING PROCESS OF PHYSICAL EDUCATION IN SDN 1 KARANGREJO

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI SISWA (Studi Pada Siswa SDN Prajurit Kulon 1 Kota Mojokerto)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI SISWA (Studi Pada Siswa SDN Prajurit Kulon 1 Kota Mojokerto) Hubungan Tingkat n Orang Tua Dengan Status Gizi Siswa (Studi Pada Siswa SDN Prajurit Kulon 1 Kota HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI SISWA (Studi Pada Siswa SDN Prajurit Kulon 1 Kota

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan

Lebih terperinci

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016 PENGARUH PELATIHAN LADDER DRILL 8 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI I Putu Eri Kresnayadi, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas VII SMP Negeri 21 Dan SMP Negeri 36 PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai penyimpangan dan ketidakwajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan

Lebih terperinci

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta Tingkat Kemampuan Melempar Menangkap... (Ferry Himawan E.P.P) 1 TINGKAT KEMAMPUAN MELEMPAR MENANGKAP DAN MEMUKUL BOLA KASTI SISWA KELAS ATAS SEKOLAH DASAR SE GUGUS 01 PUNDONG UPT PPD KECAMATAN PUNDONG

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK Misrati Kepala SDN 012 Kasang Kecamatan Kuantan Mudik misratii729@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA Tingkat Kean Layanan...(Triska Rahayu) 293 TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA SATISFACTION LEVEL OF A CLASSICAL GUIDANCE AND INDIVIDUAL

Lebih terperinci

POLA HIDUP SEHAT DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI

POLA HIDUP SEHAT DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI POLA HIDUP SEHAT DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI Noviyanto Eko Prastyo E-mail: ekonoviyanto15@gmail.com Saichudin Rias Gesang Kinanti Abstract:

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP LARI JARAK PENDEK 200 METER PADA SISWA SMP N 2 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR Jurnal Oleh ANDRI PRASETIYO FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Jurnal Oleh Arif Cahyanto PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Jurnal PPKM II (2018) ISSN(print): X ISSN(online):

Jurnal PPKM II (2018) ISSN(print): X ISSN(online): PROFIL TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA DIDIK KELAS X PAKET KEAHLIAN OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN (OTP) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Wahyudi Setiyono SMK Negeri 1 Wonosobo Email: wahyudisetiyono@rocketmail.com

Lebih terperinci

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Minat Siswa dalam...(septianingrum S)1 MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDENTS INTEREST IN LEARNING PHYSICAL EDUCATION

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan zaman seperti sekarang ini dan arus globalisasi sangatlah mempengaruhi kehidupan setiap individu di Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik ditinjau

Lebih terperinci

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT ( SPRINT

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT ( SPRINT KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT (SPRINT) 100 METER PUTRA (Studi pada Mahasiswa IKOR Angkatan 2010 Universitas Negeri Surabaya) Akhmad Aji Pradana

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI E-Journal Prodi PJKR Edisi 2017 Tingkat Pemahaman Siswa (Cahyo Urip Widodo) 3 TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017 1 TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017 LEVEL OF UNDERSTANDING OF SWIMMING ACTIVITY ON ELEVENTH GRADE STUDENTS IN SMAN 1 JOGONALAN KLATEN

Lebih terperinci

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes Introduction Gizi sec. Umum zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan memperbaiki jaringan tubuh. Gizi (nutrisi)

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BLONDO 3, KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG

TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BLONDO 3, KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BLONDO 3, KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT STATUS GIZI BERDASARKAN LETAK GEOGRAFIS SISWA SD KELAS BAWAH DI KABUPATEN NGANJUK. Hasbi Maulvi Rozy

PERBANDINGAN TINGKAT STATUS GIZI BERDASARKAN LETAK GEOGRAFIS SISWA SD KELAS BAWAH DI KABUPATEN NGANJUK. Hasbi Maulvi Rozy PERBANDINGAN TINGKAT STATUS GIZI BERDASARKAN LETAK GEOGRAFIS SISWA SD KELAS BAWAH DI KABUPATEN NGANJUK Hasbi Maulvi Rozy S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, Dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR Iis Mega Arianti, Winarni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 6 (1) (2017) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr TINGKAT Kesegaran JASMANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel variabelnya melalui pengujian hipotesa. Metode

Lebih terperinci

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN PROGRAM IPS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 GRESIK

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN PROGRAM IPS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 GRESIK Profil Kebugaran Jasmani Siswa Kelas XI Program IPA Dan Program IPS Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Gresik PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN PROGRAM IPS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 GRESIK

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005) 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005) penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG Oleh Deri Putra Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania jackychan50@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Bahan

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh supaya memudahkan dalam beraktivitas. Menurut Dawn (2000: 2), manusia memperoleh bahan bakar terutama

Lebih terperinci

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN LEVEL OF IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM. PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN Oleh: ELFRY APRIENDY NIM. F38008006 PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT

Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 1 KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK SISWA SMP LUAR BIASA DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Penulis : Ghanang Sigit Putranto

Lebih terperinci