BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Herman Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ikan Lele 1. Pengertian dan Klasifikasi Ikan Lele Ikan lele adalah marga (genus) ikan yang hidup di air tawar. Ikan ini mempunyai ciri-ciri khas dengan tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang serta memiliki sejenis kumis yang panjang, mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan ini sebenarnya terdiri atas berbagai jenis (spesies). Sedikitnya terdapat 55 jenis ikan lele di seluruh dunia. Ikanikan marga Clarias ini dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang. Kepalanya keras menulang dibagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak diujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam pada sirip-sirip dadanya (Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah, 2008). Menurut Soetomo (2007:17) ikan lele tergolong dalam : Phylum : Chordata (binatang bertulang belakang) Kelas : Pisces (bangsa ikan bernafas dengan insang) Subkelas : Telestoi (ikan bertulang sejati) Ordo : Ostariophysi Subordo : Silaroidae (bentuk tubuh memanjang dan tidak bersisik) Famili : Claridae 6
2 7 Ikan lele mempunyai organ insang tambahan yang memungkinkan ikan ini mengambil oksigen pernapasannya dari udara di luar air. Karena itu ikan lele tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen. Ikan lele ini relatif tahan terhadap pencemaran bahan-bahan organik. Oleh karena itu ikan lele tahan hidup di comberan yang airnya kotor. Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin, misalnya dibawah 20 C, pertumbuhannya agak lambat. Di daerah pegunungan dengan ketinggian di atas 700 meter, pertumbuhan ikan lele kurang begitu baik. Lele tidak pernah ditemukan hidup di air payau atau asin (Suyanto, 2002:56). Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain : ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia). Sedang di negara Inggris dikenal dengan nama catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti lincah, kuat, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. Ikan lele mencapai kedewasaan setelah mencapai ukuran 100 gram atau lebih. Jika sudah masanya berkembangbiak, ikan jantan dan betina berpasangan. Pasangan itu lalu mencari tempat, yakni lubang yang teduh dan aman untuk bersarang. Lubang sarang ikan lele terdapat kira-kira cm di bawah permukaan air. Ikan lele tidak membuat sarang dari suatu bahan (jerami atau rumput-rumputan) seperti ikan gurame, melainkan hanya meletakkan telurnya di atas lubang sarangnya itu (Suyanto, 2002:56).
3 8 2. Budidaya Ikan Lele Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu berusaha untuk mengambil dari alam. Manusia dituntut untuk bekerja keras tetapi tidak mengesampingkan hubungannya dengan Tuhan. Salah satu usaha manusia dalam memenuhi kehidupannya adalah berusaha memanfaatkan binatang, baik yang hidup di air tawar, di laut, dan di darat. Seperti halnya yang dilakukan oleh pembudidaya ikan lele dengan tujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Menurut bahasa, budidaya adalah upaya atau usaha mengembangbiakkan ternak atau tanaman. Usaha pembudidayaan adalah suatu organisasi produksi dimana pelaku sebagai usahawan yang mengorganisasi alam, tenaga kerja dan modal untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Aktivitas budidaya ikan (fish kultur) mencakup pengendalian pertumbuhan dan pengembangbiakan. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat. Budidaya ikan lele berkembang pesat dikarenakan ikan lele dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat dan modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah (Sunarma, 2004:23). Secara garis besar kegiatan budidaya ikan lele meliputi pembenihan, pendederan, dan pembesaran, tetapi budidaya ikan lele tidak harus dilakukan secara integrated dari pembenihan, pendederan, dan pembesaran dalam satu unit usaha (Khairuman dan Amri, 2002:126).
4 9 a. Pembenihan Ikan lele Kegiatan pembenihan merupakan kegiatan awal dalam budidaya. Tanpa kegiatan pembenihan, kegiatan pendederan dan pembesaran tidak akan terlaksana, karena benih yang digunakan pada kegiatan pendederan dan pembesaran semuanya berasal dari kegiatan pembenihan. Secara garis besar, kegiatan pembenihan meliputi pemilihan induk, pemijahan, penetasan telur dan perawatan larva ( Khairuman dan Amri 2002:126). 1) Pemilihan Induk Ikan lele Dalam pembenihan ikan lele, induk merupakan sarana produksi paling penting. Untuk mendapatkan induk yang berkualitas baik, maka ada beberapa tahap seleksi yang diperlukan. Tahap pertama dimulai sejak ikan lele masih berupa benih hasil pendederan. Benih yang dipilih adalah yang pertumbuhannya cepat, bentuknya normal, dan kondisinya sehat. Selanjutnya benih tersebut dipelihara secara khusus (Prihartono dkk, 2000:88). Benih dipelihara 6-8 minggu, benih tersebut diseleksi kembali sesuai dengan criteria seperti pada seleksi pertama. Benih hasil seleksi ini dipelihara lagi, demikian seterusnya hingga diperoleh calon induk yang baik. Untuk dijadikan induk, calon induk tersebut tidak boleh dipelihara dalam satu kolam, tetapi harus dipelihara dalam kolam terpisah untuk setiap jenis kelamin. Agar mendapatkan hasil yang baik dan induk betina yang dipilih dapat dipijahkan, maka induk jantannya harus dari daerah atau tempat lain. Hal ini dilakukan agar perkawinan sekerabat dapat dihindarkan. Induk ikan lele biasanya dapat dipijahkan
5 10 sekitar umur setahun atau bobot tubuhnya sudah mencapai gram. Biasanya ikan lele ukuran tersebut dapat memijah 5-6 kali dalam satu tahun. 2) Pemijahan Menurut Prihartono et al. (2000:88), pemijahan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a) Pemijahan alami (Natural Spawning) Pemijahan alami dilakukan dengan cara memilih induk jantan dan betina yang benar-benar matang gonad, kemudian dipijahkan secara alami di bak pemijahan dengan pemberian kakaban. b) Pemijahan buatan Pemijahan buatan dilakukan dengan cara merangsang induk dengan penyuntikan hormon perangsang, kemudian dipijahkan secara buatan. Pemijahan buatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu induced spawning dan streeping. Pemijahan semi alami (induced spawning) dan streeping dilakukan setelah penyuntikan terhadap induk betina dengan menggunakan ekstra pituitary atau hipofisis atau hormone perangsang. (misalnya, ovaprim, ovatide, Llieutenaizing Hormone Releasing Hormone (LHRH), atau yang lainnya). Penyuntikan hormon ini cukup satu kali untuk satu masa bertelur. Penyuntikan ini dilakukan secara intramuskular (melalui otot) pada bagian punggung. Induced spawning merupakan pemijahan yang dilakukan dalam bak berukuran 3 m x 4 m dengan ketinggian 1 m. Di dalam bak tersebut dipasangkan hapa halus, selanjutnya induk jantan dan betina yang sudah
6 11 disuntik dimasukan ke dalam hapa pada sore hari. Dengan cara ini induk akan memijah secara alami. Pemijahan secara streeping berbeda dengan induced spawning. Induk jantan dan induk betina pada pemijahan ini harus dipisahkan. Setelah jam dari penyuntikan, induk betina siap di streeping (pengerutan perut kearah lubang kelamin), larutan sperma harus sudah disiapkan terlebih dahulu. Telur yang keluar selanjutnya ditampung dalam wadah plastik dan pada saat yang bersamaan dimasukan larutan sperma sambil diaduk sampai rata dengan perlahan dan hati-hati dengan menggunakan bulu ayam. 3) Penetasan Telur dan Perawatan larva Menurut Sunarma (2004:31), penetasan telur sebaiknya dilakukan pada air yang mengalir pada debit kecil (1 liter per menit) untuk menjamin ketersediaan oksigen terlarut dan penggantian air yang kotor akibat pembusukan telur yang tidak berbuah. Biasanya lele menetas 30 jam-36 jam setelah pembuahan. Larva ikan lele yang baru menetas memiliki cadangan makanan berupa kantung telur (yolksack) yang dapat diserap sebagai sumber makanan bagi larva, sehingga tidak perlu diberi pakan penetasan telur dan penyerapan yolksack akan lebih cepat terjadi pada suhu yang lebih tinggi. Pakan dapat mulai diberikan setelah larva umur 4-7 hari atau sampai larva berwarna hitam. Pada keadaan ini biasanya larva sudah siap ditebarkan dalam kolam pendederan.
7 12 b. Pendederan Ikan Lele Pendederan adalah pemeliharaan benih ikan yang berasal dari pembenihan hingga mencapai ukuran tertentu. Pendederan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pendederan pertama dan pendederan kedua. Pada pendederan pertama, benih ikan lele yang dipelihara adalah benih yang berasal dari hasil pembenihan berukuran 1-3 cm. Benih ini dipelihara selama hari hingga saat panen dan akan diperoleh ikan lele berukuran lebih kurang 5-8 cm per ekornya. Kepadatan penebaran ikan lele pada kegiatan pendederan pertama ini adalah 150 ekor per mm 2 dengan luas kolam mm 2. Derajat kelangsungan hidup ikan lele diperkirakan sekitar 60% (Khairuman dan Amri, 2002:129). Pendederan kedua, benih yang dipelihara berasal dari hasil pendederan pertama. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari hingga diperoleh ikan lele berukuran 8-12 cm per ekornya. Derajat kelangsungan hidup ikan lele pada pendederan kedua di perkirakan sekitar 70%. Perbedaan antara pendederan pertama dan pendederan kedua adalah pada jumlah kolam yang digunakan yaitu sebanyak 2 buah dengan luas tiap kolam sekitar 500 mm 2. Ikan lele dapat didederkan di kolam tanah, kolam tembok atau kolam terpal. Tidak ada ketentuan khusus mengenai luas kolam.kolam yang baik harus memiliki saluran pemasukan dan pengeluaran air. Dibagian tengah dasar kolam dilengkapi kamilir atau saluran tengah yang berfungsi untuk memudahkan penangkapan benih saat dipanen.
8 13 c. Pembesaran Ikan Lele Hasil pendederan belum cukup dijadikan ikan konsumsi, karena ukurannya masih kecil yaitu baru mencapai 5-8 cm atau 8-12 cm per ekornya. Sementara itu, ikan lele yang dinilai baik untuk dijadikan ikan konsumsi adalah jika telah mencapai jumlah 6-10 ekor per kg. Dengan demkian kegiatan pembesaran merupakan pemeliharaan ikan lele hasil pendederan sampai mencapai ukuran konsumsi. Masa pemeliharaan ikan lele dalam kegiatan pembesaran yaitu selama 3-4 bulan atau tergantung dari permintaan pasar (Khairuman dan Amri, 2002:131). Secara garis besar, kegiatan pembesaran meliputi persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan dan pemanenan. d. Pengangkutan Ikan Lele Pengangkutan adalah proses pemindahan ikan dari satu tempat ke tempat lain. Khairuman dan Amri, 2002:132). Sistem pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara tertutup dan secara terbuka. Pengangkutan secara tertutup untuk pengangkutan ikan lele ukuran kecil (benih) atau jarak angkutnya jauh. Wadah angkutnya dapat berupa kantung plastik yang berisi air sebanyak 1 bagian dan oksigen, kemudian wadah ini diikat dengan menggunakan karet. 4 Air yang digunakan untuk mengisi kantung plastik sebaiknya telah diendapkan selama 1 hari untuk menghindari adanya gas-gas beracun. Sebelum diangkut, benih dipuasakan beberapa jam agar tidak mengeluarkan kotoran selama pengangkutan, karena jika selama pengangkutan ikan mengeluarkan banyak kotoran, maka ikan lele akan keracunan atau kakurangan oksigen.
9 14 Untuk pengangkutan cara terbuka, umumnya untuk ikan lele berukuran besar yang siap dikonsumsi atau jarak angkutnya dekat. Wadah angkutnya dapat berupa tong plastik berkapasitas liter yang berisi air sebanyak 1 4 bagian atau bak yang terbuka dari fiber glass. Jika menggunakan tong plastik berukuran 200 liter, ikan lele yang dapat diangkut sebanyak kg per tong. Sebelum diangkut, ikan lele dipuasakan selama satu hari dengan cara disimpan pada air mengalir agar tubuhnya bersih (Khairuman dan Amri, 2002:132). 3. Analisis Usaha Analisis usaha merupakan suatu cara untuk mengetahui tingkat kelayakan dari suatu jenis usaha (Effendi dan Oktariza, 2006:75). Analisis usaha bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan, pengembalian modal, maupun titik impas suatu usaha. Berbagai antisipasi untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan juga dapat dilakukan apabila dilakukan analisis usaha. Lele berpotensi untuk menjadi ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Apalagi di Desa Purwonegoro, untuk membudidayakan ikan ini lahan yang tersedia masih cukup, seperti sungai, kolam, serta badan air lainnya. Ikan lele mudah dipelihara sekaligus memiliki keuntungan lain, ikan ini dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang membudidayakan ikan lele karena mempunyai prospek yang cukup bagus.
10 15 B. Kesejahteraan 1. Pengertian Kesejahteraan Menurut UU No.16 tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial, kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman batin yang memungkinkan bagi setiap warga Negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan social yang sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD Indikator Kesejahteraan Kesejahteraan merupakan sesuatu yang bersifat subyektif, sehingga ukuran kesejahteraan bagi setiap individu atau keluarga berbeda satu sama lain. Tetapi pada prinsipnya kesejahteraan berkaitan erat dengan kebutuhan dasar. Apabila kebutuhan dasar bagi individu atau keluarga dapat dipenuhi, maka dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan dari individu atau keluarga tersebut sudah tercapai. Kebutuhan dasar erat kaitannya dengan kemiskinan, apabila kebutuhan dasar belum terpenuhi oleh individu atau keluarga, maka dikatakan bahwa individu atau keluarga tersebut berada dibawah garis kemiskinan. Tingkat kesejahteraan sosial pada penelitian ini diukur dengan pendekatan pengamatan terhadap kondisi perumahan, pendidikan, kesehatan, dan pola pengeluaran rumah tangga. Kesejahteraan masyarakat mempunyai aspek yang sangat kompleks dan tidak memungkinkan untuk menyajikan data yang mampu mengukur semua aspek
11 16 kesejahteraan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan indikator kesejahteraan di Kecamatan Purwanegara. Indikator tersebut adalah : a. Pendapatan Rumah Tangga Pendapatan rumah tangga digunakan sebagai proksi kesejahteraan karena dipandang lebih mencerminkan apa yang dinikmati oleh masyarakat wilayah. Pendapatan rumah tangga dapat diketahui dengan menjumlahkan pendapatan keluarga dari semua sumber pendapatan. b. Keadaan tempat tinggal Penilaian terhadap kondisi rumah didasarkan pada jenis dinding rumah, jenis lantai, jenis atap, serta status kepemilikan. c. Fasilitas tempat tinggal Fasilitas tempat tinggal merupakan salah satu hal yang digunakan sebagai ukuran kesejahteran masyarakaat, hal ini dikarenakan fasilitas tempat tinggal sangat penting untuk kegiatan rumah tangga. Fasiltas tempat tinggal didasarkan pada ada atau tidaknya perlengkapan rumah, kakus, alat mandi,dll. d. Kesehatan anggota keluarga Kondisi kesehatan didasarkan pada kondisi sanitasi perumahan serta kondisi perlengkapan air minum, air mandi, cuci, dan kakus (Badan Pusat statistik, 2012). Kondisi perkembangan kesehatan rakyat yang antara lain tercermin dari tingkat akses terhadap kesehatan punya pengaruh yang sangat besar terhadap kesejahteraan rakyat. Selain itu, kesehatan bersama pendidikan adalah investasi yang terpenting dalam pengembangan sumberdaya manusia.
12 17 e. Pendidikan anak Pendidikan adalah karakteristik penting dalam menentukan pekerjaan dan pendapatan seseorang. Tingkat pendidikan seseorang juga akan mempengaruhi nilainilai yang dianutnya, cara berpikir, cara pandang bahkan persepsinya terhadap suatu masalah (Sumarwan, 2004:42). Rendahnya tingkat pendidikan dapat menyebabkan terbatasnya akses kepala keluarga pada kegiatan produktif, dengan kata lain kepala keluarga mempunyai peluang sangat kecil untuk bekerja di sektor pekerjaan yang produktif. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya dan kebijakan yang nyata dan sungguh-sungguh untuk memeratakan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Di samping itu, diperlukan juga kebijakan pendidikan yang tidak saja ditujukan untuk mengembangkan aspek intelektual, tetapi juga mengembangkan karakter peserta didik. Dengan demikian pendidikan menyiapkan siswa untuk memiliki kemampuan akademik, dapat beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah, kreatif dalam mencari solusi masalah, dan memiliki watak yang baik. f. Alat transportasi Tingkat kesejahteraan diukur dengan pendekatan pengeluaran rumah tangga yang didasarkan pada pola pengeluaran untuk pangan, barang dan jasa,bahan bakar dan perlengkapan rumah tangga. Ada atau tidaknya alat transportasi dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Karena alat transportasi merupakan sesuatu kebutuhan penting yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam beraktifitas.
13 18 C. Peningkatan Kesejahteraan Peranan budidaya ikan lele saat ini merupakan salah satu sektor perikanan yang penting dalam mendukung perekonomian Kabupaten Banjarnegara pada umumnya dan Desa Purwonegoro pada khususnya. Perkembangan ekonomi suatu wilayah tidak terlepas dari saling terkaitnya sektor satu dengan sektor lainnya, demikian juga perkembangan ekonomi di wilayah Kabupaten Banjarnegara pada sub sektor budidaya ikan lele di Desa Purwonegoro ini sangat terkait erat dengan sektor-sektor lain seperti : 1. Pembenihan Ikan Semakin berkembang budidaya ikan lele ini semakin banyak membutuhkan benih ikan, sehingga mendorong perkembangan usaha pembenihan ikan. 2. Pakan Ikan Semakin berkembang budidaya ikan lele dan berkembang pula usaha pembenihan ikan, maka semakin banyak pakan ikan yang dibutuhkan, sehingga semakin mendorong perkembangan pedagang pakan, perkembangan pedagang pakan ini banyak berkembang karena semakin banyaknya pembudidaya ikan sehingga cukup menguntungkan bagi penjual pakan ikan. 3. Tenaga Kerja Semakin berkembang usaha budidaya ikan lele juga menyebabkan peningkatan kebutuhan akan tenaga kerja, baik kebutuhan tenaga kerja yang langsung sebagai tenaga di pembudidayaan, maupun sebagai tenaga di tempat usaha pembenihan ikan, penjualan pakan, penjualan ikan konsumsi, penjualan benih ikan, sarana dan prasarana budidaya, jasa panen, pabrik pakan serta transportasi.
14 19 4. Bahan baku penunjang, Sarana dan Prasarana Budidaya Dengan berkembangnya usaha budidaya ikan lele, maka semakin banyak pula bahan baku, sarana dan prasarana untuk kebutuhan budidaya, seperti : obat-obatan, bambu, terpal, drum, kayu, paku, dan lain-lain. Juga semakin meningkatnya kebutuhan bahan-bahan yang secara tidak langsung berhubungan dengan budidaya ikan, yaitu semen, pasir, keramik, kayu, paku, atap (genting/seng/asbes) untuk membuat bangunan penjualan pakan, penjualan sarana budidaya, dan lain-lain. 5. Transportasi Semakin berkembang usaha budidaya ikan lele, maka semakin berkembang pula kegiatan usaha transportasi baik untuk mengangkut hasil ikan konsumsi, benih ikan, pakan ikan, bahan pendukung lainnya, maupun penumpangnya. 6. Kegiatan perdagangan Budidaya ikan lele terus berkembang, maka semakin berkembang pula kegiatan perdagangan yang berkaitan dengan berlangsungnya usaha budidaya ikan lele tersebut, seperti : perdagangan ikan hasil budidaya, perdagangan benih ikan, perdagangan pakan ikan, perdagangan sarana dan prasarana budidaya, serta perdagangan oksigen dan plastik untuk packing ikan. Perkembangan budidaya juga meningkatkan kegiatan sektor perdagangan lainnya, seperti: restoran/ tempat makan, perlengkapan pemancingan dan pedagang konsumtif lainnya.
15 20 Dari sekian banyak dampak budidaya ikan lele tersebut terhadap peningkatan kesejahteraan sektor-sektor lainnya memungkinkan banyak peluang bagi masyarakat di Desa Purwonegoro untuk turut berperan serta memperoleh kesempatan agar dapat meningkatkan taraf hidupnya baik sebagai tenaga atau pengusaha ikan lele secara langsung maupun sektor-sektor lain yang terkait dengan budidaya ikan lele secara langsung seperti pembenihan ikan, maupun secara tidak langsung seperti pedagangpedagang yang menyediakan kebutuhan bagi budidaya ikan. Dari uraian tersebut diatas, maka dapat diketahui pengaruh keberadaan budidaya ikan Lele terhadap kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa pengaruh yang timbul dari kegiatan usaha budidaya ikan lele di Desa Purwonegoro tersebut, diantaranya adalah : a. Semakin berkembangnya kegiatan usaha budidaya ikan lele, maka semakin mendorong perkembangan sektor ekonomi yang lain, seperti : permintaan benih ikan, permintaan pakan ikan, permintaan tenaga kerja, dan perkembangan lembaga tataniaga. b. Akibat perkembangan sektor-sektor ekonomi tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat sekitar lokasi budidaya.
16 21 D. Penelitian Yang Relevan No Judul Penulis Variabel Teknik Analisis 1. Efisiensi Teknis Tajerin -Luaskolam Teknik analisis Usaha Budidaya Benih data yang Ikan Lele DI -Pakan digunakan kolam -Tenaga adalah (Studi Kasus di kerja stocastic Kabupaten production Tulung Agung frountier Propinsi Jawa Timur) Hasil Penelitian Tingkat efisiensi teknis yang dicapai oleh usaha budidaya pembesaran ikan lele di Tulung Agung dalam kategori sedangtinggi 2. Analisis efisiensi Teknis Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Kerapu Dalam Karamba Jaring Apung Diperairan Teluk Lampung Muhamad Noor Luas areal karamba jaring apung -benih ikan -tenagakerja -Pakan ikan Penelitian ini menggunakan analisis stocastic production frountiertechnical efficiency Secara umum tingkat efisiensi teknis yang dicapai oleh pembesaran ikan kerapu dalam keramba jaring apung diperairan teluk Lampung tergolong dalam kategori sedang-tinggi 3. Analisis Efisiensi Budidaya Ikan Lele Dumbo di Kabupaten Demak Eko Pranggola ksito luas lahan -benih -pakan -tenaga kerja Model analisis yang dipakai adalah Frontier dan Cobb Douglas a. Nilai rata-rata efisiensi teknis sebesar 0,935 sehingga budidaya ikan lele dumbo di Kabupaten Demak belum efisien karena kurang dari satu b. Usaha budidaya ikan lele di Demak cukup menguntungkan
17 22 E. Kerangka Berpikir Potensi sumberdaya perikanan memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan demi tercapainya tingkat pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya pembudidaya. Salah satu jenis komoditi perikanan yang dirintis untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan adalah pembudidayaan/pemeliharaan ikan lele. Dasar pemikiran adalah bahwa ikan lele mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dipasaran dan memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam usaha budidaya ikan lele. Budidaya ikan lele mempunyai keunggulan diantaranya: hemat lahan, tingkat produktivitas tinggi, masa panen yang relatif singkat, tidak memerlukan pengelolaan air yang khusus sehingga dapat menekan input biaya produksi, mudah dipantau, unit usaha dapat diatur sesuai kemampuan modal, pemanenan mudah. Selain yang tersebut diatas, dengan adanya budidaya ikan lele di desa Purwonegoro menyebabkan munculnya peluang usaha-usaha yang berhubungan dengan pembudidayaan ikan lele seperti pedagang pakan ikan, usaha tempat makan, jasa transportasi, dan peluang tenaga kerja. Mengacu pada hal tersebut, maka budidaya ikan lele menjadi sangat relevan dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Kerangka pikir penelitian dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut:
18 23 DIAGRAM ALIR KERANGKA BERFIKIR Budidaya Ikan Lele Benih Ikan Pembesaran Ikan Lele Hasil Produksi Ikan Lele Penghasilan Pembudidaya Ikan Lele Kesejahteraan Pembudidaya Gambar 1. Diagram alir kerangka berfikir
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var) Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah sebagai berikut : Phylum
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemeliharaan Induk Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk terlebih dahulu di kolam pemeliharaan induk yang ada di BBII. Induk dipelihara
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN LELE. TUGAS E-BISNIS ( Electronic Business ) disusun oleh
BUDIDAYA IKAN LELE TUGAS E-BISNIS ( Electronic Business ) disusun oleh Nama : Andy Nugrahanto NIM : 08.11.2021 Ruang : 05.03.05/ 04 Dosen : Prof. Dr. M. Suyanto, MM Kelas : S1-TI-6C JURUSAN TEKNIK INFORMASI
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Lele dumbo merupakan ikan hasil perkawinan silang antara induk betina lele Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO Oleh : R. muhammad Taufiq Sujatmikanto 11.01.2893 11/D3TI/02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMENT INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Jl. Ring Road
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan Ben s Fish Farm mulai berdiri pada awal tahun 1996. Ben s Fish Farm merupakan suatu usaha pembenihan larva ikan yang bergerak dalam budidaya ikan konsumsi, terutama
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Kolam Pemijahan Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga mudah
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :
LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS NAMA KELAS : IMADUDIN ATHIF : S1-SI-02 N.I.M : 11.12.5452 KELOMPOK : G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Lebih terperinciProduksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar
Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1
Lebih terperinci1.Abstrak. 2.Isi/jenis
1.Abstrak Lele merupakan ikan marga clarias terkenal dari tubuhnya yang licin panjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang menyatu dengan sirip ekor menjadikanya
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Desa Pabuaran Desa Pabuaran berada di wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah dataran tinggi dengan tingkat
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Usaha Pembenihan Ikan Bawal Di susun oleh: Nama : Lisman Prihadi NIM : 10.11.4493 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011 PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan bawal merupakan salah satu
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya pembangunan pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih baik, yang tercermin dalam peningkatan pendapatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Ikan Lele Sangkuriang Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa.
Lebih terperinciAQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT
UNDERSTANDING POND AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT Soil Profile Soil Triangle Clear plastic liner tube & sediment removal tool Sediment Sampler Soil acidity tester Food web in Aquaculture
Lebih terperinciUSAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)
USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan) Melalui berbagai media komunikasi pemerintah selalu menganjurkan kepada masyarakat untuk makan ikan. Tujuannya adalah untuk
Lebih terperinciPematangan Gonad di kolam tanah
Budidaya ikan patin (Pangasius hypopthalmus) mulai berkemang pada tahun 1985. Tidak seperti ikan mas dan ikan nila, pembenihan Patin Siam agak sulit. Karena ikan ini tidak bisa memijah secara alami. Pemijahan
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan
Pendahuluan Pembenihan merupakan suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan kegiatan pemeliharaan selanjutnya dan bertujuan untuk menghasilkan benih. Benih yang dihasilkan dari proses pembenihan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di
TINJAUAN PUSTAKA Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan),
Lebih terperinciII. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.
II. METODOLOGI 2.1 Materi Uji Sumber genetik yang digunakan adalah ikan nilem hijau dan ikan nilem were. Induk ikan nilem hijau diperoleh dari wilayah Bogor (Jawa Barat) berjumlah 11 ekor dengan bobot
Lebih terperinciVI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL
VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-manawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga (Umar 2007).
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS NAMA : SUKAMTO HADI NIM : 11.02.7945 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 PELUANG BISNIS 1. ABSTRAK Pengertian Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu
Lebih terperinciPanduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA
Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA BBPBAT Sukabumi 2007 Daftar Isi 1. Penduluan... 1 2. Persyaratan Teknis... 2 2.1. Sumber Air... 2 2.2. Lokasi...
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar
SNI : 01-6133 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1 3 Definisi...1
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Siapa yang tak kenal ikan lele, ikan ini hidup di air tawar dan sudah lazim dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Ikan ini banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak
Lebih terperinciDeskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)
1 Deskripsi METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus) Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan produksi massal benih ikan hias mandarin (Synchiropus splendidus),
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar
SNI : 01-6137 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1 3 Definisi...1
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN KELABAU (OSTEOCHILUS MELANOPLEURUS) HASIL DOMESTIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBudidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March 2011 10:22
Dikenal sebagai nila merah taiwan atau hibrid antara 0. homorum dengan 0. mossombicus yang diberi nama ikan nila merah florida. Ada yang menduga bahwa nila merah merupakan mutan dari ikan mujair. Ikan
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
BUDIDAYA IKAN LELE Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh: Mada Mahatma 11.12.5828 Kelas 11.S1SI.07 Sistem Informasi Budidaya Ikan Lele Jenis Ikan Lele memang memiliki
Lebih terperinciKARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE
KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis NAMA : BUNGA DWI CAHYANI NIM : 10.11.3820 KELAS : S1 TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciPeluang Usaha Budi Daya Ikan Lele
Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele Oleh : Rangga Ongky Wibowo (10.11.4041) S1Ti 2G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Kata Pengantar... Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN
BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN TUGAS LINGKUNGAN BISNIS NAMA :MARIUS KORBIANO NERUM KELAS : SI.S1.2J NIM : 10.12.5055 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA II.PELUANG BISNIS TAMBAK IKAN LELE
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Budidaya Lele (Clarias gariepinus) di Indonesia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Lele (Clarias gariepinus) di Indonesia Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Cara Sukses Bisnis Budidaya Lele Disusun oleh: Nama : Siti Mustikaningsih Nim : 10.11.3913 Kelas : S1T1-2E Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer AMIKOM
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6484.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Halaman Prakata... 1 Pendahuluan... 1 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciLampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.
LAMPIRAN Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Kolam Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan
Lebih terperinciBab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi
Bab 3 Budidaya pembenihan ikan konsumsi Nama kelompok : dani andrean isna nur hanifa hadyan nandana maarif maulana nanak cito t putri rosita rendra fitra tania novita Pembenihan ikan konsumsi Jenis-jenis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai bulan Januari 2013 bertempat di Hatcery Kolam Percobaan Ciparanje
Lebih terperinciPEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)
PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer) 1. PENDAHULUAN Kakap Putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu jenis ikan yang banyak disukai masyarakat dan mempunyai niali ekonomis yang tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciMeningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)
Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Lingkungan Bisnis) Nama : Yogi Renditya NIM : 11.02.7920 Kelas : 11-D3MI-01 Abstrak Budi daya ikan lele bisa dibilang gampang-gampang susah, dikatakan
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar
SNI : 02-6730.3-2002 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar Prakata Standar produksi benih kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar
SNI : 01-6483.4-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar DAFTAR ISI Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Proses pengambilan data yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan dilakukan dengan wawancara, kemudian dilanjutkan dengan pemberian file
Lebih terperinciTeknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan
Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan keseragaman.induk yang baik untuk pemijahan memiliki umur untuk
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar
SNI : 01-6484.4-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar Prakata Standar produksi benih ikan lele dumbo kelas benih sebar diterbitkan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika dan kolam percobaan pada Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Jl. Raya 2 Sukamandi,
Lebih terperinciKARYA ILMIAH BUDIDAYA IKAN LELE. NAMA : Mey Dwi Prasetya NIM : KELAS : D3TI-2B
KARYA ILMIAH BUDIDAYA IKAN LELE NAMA : Mey Dwi Prasetya NIM : 10.01.2761 KELAS : D3TI-2B D3 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 ABSTRAK Lele merupakan
Lebih terperinciII. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad
II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah belut sawah (Monopterus albus) yang diperoleh dari pengumpul ikan di wilayah Dramaga. Kegiatan penelitian terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hewan yang memiliki potensi budidaya yang menjanjikan di Indonesia. Berbagai macam ikan dapat dibudidayakan, terutama ikan air tawar yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perikanan budidaya diyakini memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha guna mengurangi kemiskinan (pro-poor), menyerap tenaga kerja (pro-job) serta
Lebih terperinciLele Dumbo mempunyai fisik yang besar, pertumbuhannya cepat, dan
BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO Oleh: Drs. Carmudi' M.Si. PENDAHULUAN Ikan lele mempunyai keunggulan, yaitu mampu hidup pada air yang kurang baik karena mempunyai alat pernafasan tambahan, cepat besar dalam waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perikanan menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan nasional mengingat potensi perairan Indonesia yang sangat besar, terutama dalam penyediaan bahan
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )
BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus ) 1. SEJARAH SINGKAT Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka
Lebih terperinciKisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial
Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial 1. Mengidentifikasi potensi dan peran budidaya perairan 2. Mengidentifikasi
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Jenis Kelamin Belut Belut sawah merupakan hermaprodit protogini, berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa pada ukuran panjang kurang dari 40 cm belut berada pada
Lebih terperinciPENGELOLAAN INDUK IKAN NILA. B. Sistematika Berikut adalah klasifikasi ikan nila dalam dunia taksonomi : Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata
PENGELOLAAN INDUK IKAN NILA A. Pendahuluan Keluarga cichlidae terdiri dari 600 jenis, salah satunya adalah ikan nila (Oreochromis sp). Ikan ini merupakan salah satu komoditas perikanan yang sangat popouler
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
SNI : 01-6141 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar Daftar isi Pendahuluan Halaman 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi...
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari April 2010 sampai Januari 2011, di Laboratorium Pembenihan Ikan Ciparanje dan Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010
V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Letak dan Keadaan Alam Kecamatan Bekasi Utara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di sebelah utara Kota Bekasi dengan luas wilayah sekitar
Lebih terperinciKHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13
PEMBENIHAN : SEGALA KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PEMATANGAN GONAD, PEMIJAHAN BUATAN DAN PEMBESARAN LARVA HASIL PENETASAN SEHINGGA MENGHASILAKAN BENIH YANG SIAP DITEBAR DI KOLAM, KERAMBA ATAU DI RESTOCKING
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITITAN Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Januari 2011 sampai dengan Februari 2011 di Wisma Wageningan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Lebih terperinciPEMBENIHAN TERIPANG PUTIH (Holothuria scabra)
PEMBENIHAN TERIPANG PUTIH (Holothuria scabra) 1. PENDAHULUAN Teripang atau juga disebut suaal, merupakan salah satu jenis komoditi laut yang bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek yang baik dipasaran
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01 6131 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Pendahuluan Halaman 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 26/MEN/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN LELE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 26/MEN/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN LELE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkaya
Lebih terperinciPemberian Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima
Pemberian Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima Bakhtiar Abstrak; Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS. Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila
KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : 11.11.5412 Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 BISNIS BUDIDAYA IKAN NILA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Lele Dumbo 2.1.1. Taksonomi Klasifikasi atau pengelompokkan ikan lele dumbo menurut Bachtiar (2007) adalah sebagai berikut : Filum Kelas Sub kelas Ordo Sub ordo Famili
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar
SNI : 01-6485.3-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar DAFTAR ISI Pendahuluan 1. Ruang Lingkup... 1 2. Acuan... 1 3. Definisi... 1 4. Istilah...
Lebih terperinciPembenihan Jambal Siam (Pangasius sutchi )
Pembenihan Jambal Siam (Pangasius sutchi ) Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta 1997 KATA PENGANTAR Penguasaan teknologi pembenihan Jambal Siam (pangasius sutchi) oleh petani
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG
1 2016 No.30,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul. BUDIDAYA. PERIKANAN. SARANA. PRASARANA. Sistem Pengendalian. Benih Ikan. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun oleh: Felik Ferdiawan (10.11.3827) TEKHNIK INFORMATIKA STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Ikan lele memang memiliki banyak penggemar, karena
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karekteristik Ikan Lele Dumbo
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karekteristik Ikan Lele Dumbo Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa, baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) 1. Klasifikasi Menurut Muktiani (2011 : hal 4), Lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetika lele dumbo melalui
Lebih terperinciPEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF
PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF Pemijahan ikan lele semi intensif yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tetapi
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar
SNI : 01-6484.2-2000 Standar Nasional Indonesia Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar Prakata Standar benih ikan lele dumbo kelas benih sebar diterbitkan oleh Badan Standardisasi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMIJAHAN, PENETASAN TELUR DAN PERAWATAN LARVA Pemijahan merupakan proses perkawinan antara induk jantan dengan induk betina. Pembuahan ikan dilakukan di luar tubuh. Masing-masing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Lele Sangkuriang Lele Sangkuriang merupakan jenis lele hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik (back cross) antara induk betina generasi kedua (F2) dengan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat-alat Penelitian
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Klasifikasi lele masamo SNI (2000), adalah : Kingdom : Animalia Phylum: Chordata Subphylum: Vertebrata Class : Pisces
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. 3.2 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Klasifikasi ikan lele menurut Djatmika (1986) adalah sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Klasifikasi ikan lele menurut Djatmika (1986) adalah sebagai berikut : Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Chordata : Pisces
Lebih terperinci1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas
Media Litbang Sulteng 2 (2) : 126 130, Desember 2009 1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu ISSN : 1979-5971 PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciPELUANG BISNIS ONLINE BUDIDAYA IKAN LELE TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS
PELUANG BISNIS ONLINE BUDIDAYA IKAN LELE TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS disusun oleh NAMA : Andrian Surya Pratama NIM : 11.12.5530 KELAS : S1 SI 03 JURUSAN SISTEM INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan lele dumbo adalah jenis ikan hibrida hasil persilangan antara C. batracus
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) 2.1.1 Klasifikasi Ikan lele dumbo adalah jenis ikan hibrida hasil persilangan antara C. batracus dengan C. fuscus dan merupakan ikan introduksi
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUDIDAYAAN BELUT MATA KULIAH : LINGKUNGAN BISNIS (Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M.) NAMA : TRI SANTOSO NIM : 10.02.7661 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha Ternak
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN KEAHLIAN PEMBENIHAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI HATCHERY BAPPL STP SERANG
RINGKASAN LAPORAN KEAHLIAN PEMBENIHAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI HATCHERY BAPPL STP SERANG Latar Belakang Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan hampir di seluruh
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6139 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Pendahuluan Halaman 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan...
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Klasifikasi ikan lele dumbo menurut Saanin (1984) dalam Hadiroseyani et al. (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Potensi sektor perikanan tangkap Indonesia diperkirakan mencapai 6,4
Lebih terperinci: LATIF BERTY ISTIAJI NIP :
NAMA : LATIF BERTY ISTIAJI KELAS : S1_TI_2E NIP : 10.11.3864 ABSTRAK Gurami merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarna
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan nila menurut Trewavas (1982), dalam Dirjen Perikanan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Nila 2.1.1 Klasifikasi Ikan Nila Klasifikasi ikan nila menurut Trewavas (1982), dalam Dirjen Perikanan (1991) adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Sub Kingdom : Metazoa
Lebih terperinci