BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Transkripsi

1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Beberapa tahun belakangan ini, dunia seakan di booming dengan satu kata, yaitu Globalisasi. Kata globalisasi menjadi satu kata kunci bagi masa depan dunia yang semakin modern dan maju. Kata globalisasi dihamburhamburkan untuk memikat sebanyak mungkin manusia untuk mendukung perdagangan bebas dan industrialisasi tanpa pernah diberi pemahaman yang lebih komprehensif tentang makna kata tersebut bagi masa depan manusia. Globalisasi merupakan suatu proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi tidak mengenal adanya batas-batas wilayah, bahkan aturan lokal, regional, kebijakan Negara yang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia harus dihilangkan. Globalisasi begitu cepat masuk ke berbagai belahan dunia, hal ini terjadi karena canggihnya alat teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini. Maka dari itu, negara yang pintar bisa menyaring dan mengambil mana budaya globalisasi yang positif dan membuang budaya globalisasi yang negatif. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi. Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental dan spiritual yang telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masingmasing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendekiawan yang pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan. 1

2 Globalisasi bisa berlaku di semua bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan perindustrian. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya. Istilah industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen, industri perkayuan, dan sebagainya. 2

3 Pesatnya kemajuan industri pada sebuah negara akan mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya yang merupakan salah satu efek dari pada kemajuan teknologi. Masalah ketenagakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang harus dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Jumlah penduduk yang terus meningkat tanpa diikuti pertambahan lapangan pekerjaan selalu menjadi pemicu menjamurnya pengangguran. Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja atau buruh. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerjasama yang saling mendukung. Pembangunan ketenagakerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga terpenuhi hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja atau buruh, serta pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha Identifikasi Masalah Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang industri ketenagakerjaan, misalnya : 1. Persoalan kesempatan kerja yang terbatas karena perkembangan teknologi yang terlalu pesat. 2. Rendahnya kualitas angkatan kerja. 3. Jumlah angkatan kerja yang besar. 4. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata. 5. Tingkat pengangguran yang tinggi. 6. Ketidakseimbangan pekerja yang diperoleh TKA di Indonesia dan TKI di luar negeri. 3

4 1.3. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap industri ketenagakerjaan di Indonesia? 2. Bagaimana cara penanggulangan masalah industri ketenagakerjaan di era globalisasi di Indonesia? 1.4. Tujuan Masalah Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap industri ketenagakerjaan di Indonesia. 2. Untuk mengetahui cara penanggulangan masalah industri ketenagakerjaan di era globalisasi di Indonesia. 4

5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Globalisasi (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB) menyatakan bahwa Pengertian Globalisasi menurut bahasa adalah Global dan sasi. Global adalah mendunia, dan Sasi adalah Proses, jadi apabila pengertian Globalisasi menurut bahasa ini digabungkan menjadi "Proses sesuatu yang mendunia". Munculnya Kata globalisasi sebenarnya merupakan kata serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia. Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana bata-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia. Pengertian globalisasi menurut para ahli adalah (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB) menyatakan, 5

6 Achmad Suparman menyatakan: Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Wikipedia Encyclopedia Indonesia: Pengertian Globalisasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahanperubahan dalam masyarakat dalam perekonomian dunia yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Dalarn arti ekonomi, globalisasi mengacu terutama pada liberalisasi perdagangan bebas. Anthony Giddens (1989): Pengertian Globalisasi adalah proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga (yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian. Bank Dunia : Definisi Globalisasi adalah kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang- orang dari negaranegara lain. Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar - pencar edan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia Faktor Munculnya Globalisasi Munculnya globalisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB) menyatakan bahwa globalisasi muncul karena adanya bangsa-bangsa. Masalah Globalisasi merupakan suatu ketergantungan dalam masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya antarbangsa di dunia. Globalisasi terbentuk karena beberapa faktor, yaitu : 6

7 a. Faktor Ekstern 1) Faktor Ekstern munculnya globalisasi berasal dari luar negeri dan perkembangan dunia. Faktor tersebut sebagai berikut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). 2) Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih. 3) Adnya kesepakatan internasional tentang pasar bebas 4) Modersnisasi atau pembaharuan di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di dunia mempengaruhi negara lain untuk mengadopsi atau meniru hal yang sama. 5) Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara di dunia sedikit banyak memberi inspiransi bagi munculnya tuntutan tranparansi dan globalisasi di sebuah negara. 6) Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional. b. Faktor Intern Faktor intern munculnya globalisasi berasal dalam negeri, antara lain: 1) Ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara lain di dunia. 2) Kebebasan pers. 3) Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan 4) Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya masyarakat 5) Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat 2.3. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Berbagai Bidang Berikut adalah dampak positif dan negatif globalisasi di berbagai bidang kehidupan: (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB) 7

8 menyatakan bahwa dampak positif dan nagatif globalisasi di berbagai bidang kehidupan, antara lain : 1. Bidang Politik a. Dampak Positif: : Penyelenggaraan pemerintahannya lebih terbuka Penyelenggaraan pemerintahannya lebih demokratis Pemerintahannya menghormati hak-hak asasi manusia b. Dampak Negatif : Semakin banyaknya partai politik Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minorita. Merebaknya nilai-nilai politik barat masuk secara langsung atau tidak langsung Pemerintahan negara yang berdaulat dalam mengatur dirinya sendiri semakin berkurang 2. Bidang Ekonomi a. Dampak Positif : Produksi global dapat ditingkatkan Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi b. Dampak Negatif : Menghambat pertumbuhan sektor industry Memperburuk neraca pembayara Sektor keuangan semakin tidak stabil Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang Terhapusnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri Gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat Menyebabkan kesenjangan sosial 8

9 3. Bidang Sosial dan Budaya a. Dampak Positif : Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional Menjunjung tinggi pelaksanaan HAM Mengadakan pertukaran pelajar antar negara Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya Adanya rasa solidaritas sosial yang tinggi Menumbuhkan sikap toleran Memacu untuk meningkatkan kualitas diri b. Dampak Negatif : Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal Semakin bertambahnya nilai budaya kaum kapitalis Rasa kekeluargaan yang berkurang Lunturnya semangat gotong royong dan kesetiakawanan Erosi nilai-nilai budaya Terjadinya akulturasi budaya Meningkatnya individualism Membuat sikap menutup diri Hilangnya semangat nasionalisme Serba instant 4. Bidang Pertahanan dan Keamanan a. Dampak Positif : Semakin menguatnya supremasi hukum dan demokratisasi Semakin menguatnya regulasi hukum Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih professional Semakin menguatnya supremasi sipil b. Dampak Negatif : Peran masyarakat dalam menjaga keamanan negara semakin berkurang 9

10 Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global 5. Bidang Informasi dan Komunikasi a. Dampak Positif : Lebih cepat mendapatkan informasi yang akurat melalui internet Dapat berkomunikasi dengan kerabat yang sangat jauh Mendapatkan layanan bank dengan sangat mudah b. Dampak Negatif : Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas) Penggunaan situs tertentu yang dapat disalahgunakan Kerahasiaan alat tes semakin terancam Kerusakan komputer karena terserang virus 6. Bidang Pendidikan a. Dampak Positif : Munculnya media-media sebagai sumber ilmu Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka b. Dampak Negatif : Kerahasiaan alat tes semakin terancam Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal bidang politik 2.4. Ciri Ciri Globalisasi Ciri ciri globalisasi antara lain : 1. Terjadinya Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Berkembangnya barang-barang seperti televisi satelit, telepon genggam dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. 2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan 10

11 internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). 3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. 4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain Globalisasi Industri Globalisasi industri dapat diartikan perkembangan teknologi perindustrian ke berbagai belahan dunia secara pesat tanpa mengenal adanya batas-batas wilayah, bahkan aturan lokal, dan regional. Penelitian oleh Diana Farrell dari McKinsey & memandang proses globalisasi secara bertahap, dan tiap tahap terdapat peluang dan tantangan yang berbeda untuk berhubungan dengan penciptaan nilai (value). Di bawah ini terdapat Lima Tahapan Proses Globalisasi industri, yaitu sebagai berikut: a. Tahap pertama adalah memasuki pasar. b. Tahap kedua adalah spesialisasi produk c. Tahap ketiga adalah memilah-milah rantai nilai berdasarkan kombinasi lokasi dan produk yang paling menguntungkan. d. Tahap keempat memanfaatkan melipatgandakan nilai melalui rekayasa ulang. e. Akhirnya, pada tahap kelima adalah penciptaan pasar baru. 2 1 Anonim, Ciri Globalisasi, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB. 2 Anonim, Makalah Globalisasi Industri, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB. 11

12 2.6. Globalisasi Industri Ketenagakerjaan di Indonesia Pengaruh globalisasi di bidang industri terutama dibidang ketenagakerjaan belum sepenuhnya diperhatikan. Namun, apakah globalisasi industri ketenagakerjaan itu sendiri? Industri ketenagakerjaan adalah sebuah industri yang memproduksi atau yang memfokuskan diri pada bidang ketenagakerjaan atau jasa yang dipekerjakan untuk dapat mencapai kesejahteraan yang layak sebagai manusia. Ketenagakerjaan ini sendiri adalah sumber daya manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, dampak globalisasi pun mulai mempengaruhi industri ketenagakerjaan. Globalisasi dapat mempengaruhi baik secara positif maupun negatif. Di negara Indonesia, dimana terkenal dengan sumber daya manusia yang sangat dominan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan devisa bagi negara. Dengan adanya globalisasi juga, dapat menyebabkan sumber ketenagakerjaan di Indonesia menjadi tidak terlalu dimanfaatkan dengan adanya teknologi. Hal ini juga dapat menyebabkan garis pengangguran di Indonesia semakin tinggi. 12

13 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Dampak Positif Globalisasi terhadap Industri Ketenagakerjaan Indonesia Industri ketenagakerjaan merupakan salah satu jenis industri yang menggunakan sumber daya manusia sebagai subjek utama. Industri ketenagakerjaan juga tidaklah dapat dipandang sebelah mata. Hal ini dikarenakan industri ini menghasilkan berbagai tenaga kerja juga sangat menjanjikan untuk mendukung pendapatan suatu negara. Beberapa negara berkembang biasanya memiliki tenaga kerja yang lebih dominan dibandingkan dengan negara maju, terutama negara Indonesia. A4WDTP (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB) menyatakan bahwa dari hasil perhitungan BPS Indonesia, diketahui : Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2008 mencapai 111,95 juta orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Agustus 2008 mencapai 102,55 juta orang, sisanya bekerja diluar negeri. Walaupun pekerja dengan pendidikan SD ke bawah sudah mengalami penurunan sebanyak 1,04 juta orang dalam setahun terakhir, tetapi jumlahnya masih tetap mendominasi lapangan kerja di Indonesia yaitu sebanyak 55,33 juta (53,9 persen). Kebanyakan sumber daya manusia di Indonesia lebih memilih bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bidang industri ketenagakerjaan juga tidak lepas dari pengaruh globalisasi. Globalisasi di satu sisi memberikan dampak positif terhadap industri ketenagakerjaan di Indonesia. Pertama, persaingan dalam dunia kerja, mengakibatkan pekerja dituntut untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan 13

14 ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat, akibatnya pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut. Dalam era globalisasi sekarang, dampak tersebut sangat dirasakan dengan kemajuan teknologi yang membantu para tenaga kerja untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna di bidang pekerjaannya. Selain itu juga, dengan adanya globalisasi, relasi kerjasama antar negara sangat mudah terjalin. Hal ini juga mendukung para tenaga kerja Indonesia untuk dapat bekerja di luar negeri dan mengembangkan karir di luar negeri. Kedua, dikarenakan perkembangan industri yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja internasional. Dengan diterapkannya perdagangan bebas, maka produk dalam negeri dapat dipasarkan ke berbagai negara tanpa bea masuk dan menambah devisa negara. Jika dilihat dari data tabel diatas, dapat diketahui bahwa penyerapan terhadap tenaga kerja Indonesia terus mengalami kenaikan. Hampir setiap tahun tenaga kerja Indonesia diserap secara meningkat. Hal ini membuktikan 14

15 bahwa pasar tenaga kerja Indonesia dapat berjalan dengan baik oleh pengaruh globalisasi. Apabila penyerapan tenaga kerja Indonesia terus meningkat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, hal ini dapat membawa pengaruh terhadap negara dalam peningkatan devisa negara. Selain itu, angka pengangguran juga bisa berkurang, sehingga pendapatan penduduk negara Indonesia menjadi lebih merata dan angka kriminalitas menurun Dampak Negatif Globalisasi terhadap Industri Ketenagakerjaan Indonesia Selain dampak positif yang dibawa oleh globalisasi di bidang industri ketenagakerjaan Indonesia terdapat juga dampak negatif yang ditimbulkan. Globalisasi yang sudah meluas dan tidak mengenal ruang dan waktu maupun batasan negara dapat mengembangkan teknologi sehingga dikenal di berbagai negara serta ekspor, impor, imigrasi secara luas. Hal ini lah yang mengakibatkan kekhawatiran berbagai pihak. Pertama, hal ini dapat mengakibatkan semakin sempitnya peluang kerja karena industri hanya membuka peluang kerja bagi sumber daya manusia yang terampil mengoperasikan mesin pabrik yang sudah menggunakan komputer. Tenaga kerja sangat dituntut untuk dapat mengoperasikan komputer denagn baik. Namun, kembali lagi dengan tenaga kerja Indonesia yang masih memiliki banyak kekurangan dengan hanya lulusan SMA atau tidak memiliki jenjang pendidikan yang tinggi. Selain itu pula, dengan semakin berkembangnya teknologi di dunia, terutama di negara-negara maju menyebabkan banyak perusahaan menggunakan robot dibandingkan dengan tenaga manusia. Hal ini dikarenakan, robot yang canggih dapat bekerja dengan cepat dan sangat teliti dibanding dengan tenaga manusia. Timbul dampak psikologis yang menghinggapi karyawan karena mulai dari kelelahan fisik maupun kelelahan batin. Karyawan suka tidak suka harus berusaha menyamakan kinerjanya dengan kecepatan mesin. Jika 15

16 lamban, sering melakukan kesalahan, manajemen pabrik pasti akan menempatkan orang lain yang lebih terampil. Manusia tidak lebih hanya sebagai sekrup. Kondisi ketidakpastian masa kerja yang dibayangi PHK memicu timbulnya kecenderungan manusia mengalami depresi. Kedua, terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi yang dapat memengaruhi kestabilan ekonomi. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional sumber daya manusianya, sehingga lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit. Di Indonesia, dari sisi tenaga kerja, globalisasi memberikan kesempatan yang setara bagi Warga Negara Asing maupun Warga Negara Indonesia untuk mencari pekerjaan di Indonesia maupun di negara lain. Sehingga, tentunya dibutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, untuk menghindari SDM Indonesia menjadi pengangguran di negeri sendiri. Fenomena yang sering terjadi di negara Indonesia yaitu, apabila tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia, spekulasi yang muncul adalah tenaga kerja asing akan lebih memiliki kualitas di atas tenaga kerja lokal sendiri. Sehingga, apabila tenaga kerja asing melamar di perusahaan Indonesia, maka kemungkinan besar dengan mudahnya mendapatkan jabatan atau posisi sebagai manajer, guru bahasa, pemimpin perusahaan, ketua, dan lain-lain. Di lain sisi, tenaga kerja atau sumber daya manusia dari Indonesia apabila bekerja di luar negeri hanyalah mendapat pekerjaan seperti, pembantu rumah tangga, pekerja buruh, kecuali pada warga negara Indonesia yang sudah belajar di Universitas luar negeri, memiliki kemungkinan besar dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang dipelajari. Kecil kemungkinan pekerja dari Indonesia bisa meraih pekerjaan yang layaknya pekerja asing dapatkan di Indonesia. Bahkan terkadang TKI dari Indonesia 16

17 tidak mendapatkan perlakuan yang layak di negeri lain, seperti yang sering diberitakan di televisi. Alasan mengapa tenaga kerja Indonesia mendapatkan posisi yang rendah apabila bekerja di luar negeri antara lain : 1. Ilegal Tenaga kerja Indonesia sebagai TKI terkadang tidak mendapatkan izin resmi dari negara untuk bekerja di luar negeri. Hal ini menyebabkan timbulnya agen TKI yang ilegal menyalurkan para TKI ke luar negeri. Padahal, diketahui bahwa para TKI ilegal tidak mendapatkan perlindungan hukum dari negara Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan negara lain sering tidak menghargai para tenaga kerja Indonesia dengan memperlakukannya secara tidak manusiawi, seperti diperkosa, dipukul, dibunuh, disiksa, dll. 2. Rendahnya kualitas yang dimiliki oleh tenaga kerja Indonesia. a. Kualitas yang tidak dimiliki oleh tenaga kerja Indonesia, antara lain: Pengetahuan (Knowledge) yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki karyawan. b. Keterampilan (Skill), kemampuan dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu yang dimiliki karyawan. c. Abilities yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab Tuntunan ekonomi Tuntutan ekonomi yang tinggi menyebabkan para tenaga kerja Indonesia tidak memilih pekerjaan yang terlalu tinggi. Asalkan pekerjaan tersebut memiliki gaji yang sudah dapat memenuhi kebutuhan mereka tanpa pikir panjang akan dipilih. 3 Anita, Makalah Kualitas Tenaga Kerja Indonesia, diunduh pada 8 Maret 2015, pukul WIB. 17

18 4. Tuntutan kualitas pada negara maju Tuntutan yang terjadi di negara maju untuk menerima suatu pekerja sangatlah tinggi. Keahlian dan kemampuan yang tinggi sangat diperhatikan dan dijadikan pertimbangan untuk mendapatkan pekerjaan yang tinggi atau baik. Alasan tenaga kerja asing lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang tinggi di Indonesia, yang sangat bertolak belakang dengan pekerja Indonesia di luar negeri: 1. Menguasai bahasa Inggris Pekerja asing, apalagi yang berasal dari daerah Barat, pastilah menguasai bahasa Inggris. Sebagai dampak dari globalisasi, bahasa Inggris dijadikan bahasa Internasional. Oleh karena itu, apabila tenaga kerja asing yang melamar kerja di Indonesia paling mudah untuk mendapatkan pekerjaan sebagai guru bahasa (native speaker). Lebih lagi, guru bahasa Inggris di Indonesia sangatlah dibutuhkan dan dibayar mahal. 2. Memiliki keterampilan dan kemampuan khusus Para pekerja asing, memiliki keterampilan dan kemampuan khusus dimana ada beberapa negara yang sudah mengasah kemampuan mereka sejak kecil, contohnya pemain bola. Pemain bola dari luar negeri akan sangat mudah untuk masuk sebagai salah satu anggota tim sepak bola di Indonesia. Hal ini karena, sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka sudah dilatih sejak kecil sesuai bakat dan kemampuan. 3. Mendapatkan promosi Pekerja luar negeri yang sangat berkompeten akan mendapatkan kemudahan dalam mencari pekerjaan. Orang-orang yang berpengaruh di negaranya tidak segan-segan mencarikan pekerjaan yang berbobot dengan cara promosi. Hal ini pula yang akan mendukung terciptanya spekulasi publik yang mengganggap pekerja luar negeri lebih baik dibandingkan pekerja Indonesia. 18

19 4. Kreatif dan Inovatif Cara Penanggulangan Dampak Negatif Globalisasi terhadap TKI Indonesia Fakta di lapangan sering menunjukkan kepada kita bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas yang memungkinkan masuknya tenaga-tenaga kerja asing ke tanah air, maka pemerintah dan masyarakat Indonesia mutlak harus meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar mampu bersaing dengan tenaga kerja luar negeri. Sebagai gambaran, saat ini kualitas tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri masih dianggap lebih rendah dibanding kualitas tenaga kerja dari negara tetangga seperti Filipina. Dengan bukti bahwa tenaga kerja Filipina dihargai (dibayar) beberapa kali lipat lebih mahal dibanding tenaga kerja Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya bila pemerintah dan masyarakat berupaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan melalui: a. Jalur formal, seperti sekolah umum, sekolah kejuruan dan kursuskursus. b. Jalur nonformal, yang terdiri atas: Latihan kerja, yaitu kegiatan untuk melatih tenaga kerja agar memiliki keahlian dan keterampilan di bidang tertentu sesuai tuntutan pekerjaan. Dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja sudah mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja) di setiap Daerah Tingkat II. Magang, yaitu latihan kerja yang dilakukan langsung di tempat kerja. Magang umumnya diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang dianggap tepat sebagai tempat latihan kerja. Tujuannya, setelah magang siswa menjadi tenaga kerja yang siap pakai. 19

20 Kegiatan magang merupakan bagian dari proses Link and Match (Keterkaitan dan Kecocokan). Meningkatkan kualitas mental dan spiritual tenaga kerja. Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, tidak hanya mengutamakan segi pengetahuan, keahlian dan keterampilan. Akan tetapi, kualitas mental dan spiritual seperti: keimanan, kejujuran, semangat kerja, kedisiplinan, terampil, inovatif, cerdas, bisa saling menghargai dan bertanggung jawab juga perlu ditingkatkan juga perlu ditingkatkan. Meningkatkan pemberian gizi dan kualitas kesehatan Tenaga kerja tidak mampu bekerja dengan baik bila kurang gizi dan kurang sehat. Kurang gizi bahkan bisa menurunkan kualitas otak (kecerdasan) yang justru sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan demikian, peningkatan pemberian gizi dan kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Meningkatkan pengadaan seminar, workshop yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu. Pada umumnya tenaga kerja pada level menengah ke atas seperti kepala seksi, kepala bagian dan sejenisnya dapat meningkatkan kualitas dirinya dengan mengikuti berbagai seminar workshop dan sejenisnya. Peningkatan wawasan sangat berguna bagi tenaga kerja pada level menengah ke atas, karena bisa digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan atau dalam pembuatan rencana dan strategi. 4 Selain itu, pemerintah juga dapat menertibkan agen TKI illegal yang meresahkan banyak warga terkait dengan tindakannya menyelundupkan tenaga kerja Indonesia tanpa izin dan perlindungan huk 4 Opcit. Anita Ervita. 20

21 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa globalisasi dapat memengaruhi berbagai bidang kehidupan negara. Salah satu aspek yang dipengaruhi oleh globalisasi adalah bidang industri. Tidak hanya industri secara arti luas, melainkan industri di bagian ketenagakerjaan juga tak lepas dari pengaruh globalisasi. Dampak yang dibawa oleh globalisasi melingkupi 2 hal yaitu, dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif globalisasi di bidang industri ketenagakerjaan adalah dapat menciptakan lapangan pekerjaan, membantu menambah wawasan masyarakat dengan meningkatnya penggunaan teknologi, terbukanya pasar tenaga kerja. Selain itu, juga terdapat dampak negatif yang dirasakan, antara lain dominansi tenaga kerja asing (TKA) dibandingkan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Indonesia, menggurangnya kesempatan kerja bagi TKI, penggangguran yang semakin meningkat, dan berdampak bagi perekonomian negara yang belum merata. Oleh karena itu, tindak lanjut perlu dilakukan dari pihak pemerintah sendiri untuk menanggulangi dampak globalisasi di Indonesia. Langkahlangkah yang dapat dilakukan pemerintah antara lain, menanggulangi TKI illegal, memberikan kemudahan bagi tenaga kerja Indonesia dalam mendapatkan pekerjaan, dan mengasah kemampuan (skill) tenaga kerja Indonesia. Namun, hal ini juga tidak luput dari bantuan dan kerjasama dari masyarakat Indonesia sendiri dalam medukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah. 21

22 4.2. Saran Bagi pemerintah : a. Diadakan program program yang dapat mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia untuk mengurangi angka pengangguran yang kian meningkat. b. Selain itu, kurangi penggunaan tenaga kerja asing yang berlebihan yang dapat mematikan tenaga kerja Indonesia. c. Menanggulangi masalah tenaga kerja Indonesia illegal Bagi sekolah : a. Memberikan pengetahuan kepada para siswa-siswi mengenai pengaruh globalisasi terhadap industri ketenagakerjaan. b. Membentuk siswa-siswi yang berkompeten dalam bidang kerja sesuai dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing. c. Membantu mengarahkan siswa siswi agar dapat menekuni bidang yang memang diminati atau dikuasai agar tidak salah jurusan. 22

23 DAFTAR PUSTAKA Anita Makalah Kualitas Tenaga Kerja Indonesia, diunduh pada 8 Maret 2015, pukul WIB Anonim Faktor Penyebab Globalisasi. /2013/12/faktor-penyebab-globalisasi.html, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB Anonim Ciri Globalisasi, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB Anonim Pengertian Kata Globalisasi. lainnya/ pengertian-kata/pengertian-globalisasi, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB Anonim Pengertian Globalisasi Lengkap /2014/05/ pengertian-globalisasi-lengkap.html, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB Ijeff AA4WDTP, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB Marchia, Margaretha Graze Dampak Positif dan Negatif Globalisasi. diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB Risdiana, Lan Lan Makalah Globalisasi Industri, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul WIB. 23

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika. KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi

Lebih terperinci

MAKALAH PRO GLOBALISASI

MAKALAH PRO GLOBALISASI MAKALAH PRO GLOBALISASI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan Anggota Kelompok : Absen Ganjil PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAHAN AJAR KEWARGANEGARAAN

BAHAN AJAR KEWARGANEGARAAN BAHAN AJAR KEWARGANEGARAAN Disampaikan pada acara Workshop E-Learning. Oleh : Tatik Rohmawati,S.IP. Staf Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan 1 15 Desember 2007 GLOBALISASI Kata "globalisasi" diambil dari kata

Lebih terperinci

1. Pengertian dan Latar Belakang Globalisasi.

1. Pengertian dan Latar Belakang Globalisasi. GLOBALISASI Modul ke: 15 Fakultas Udjiani Ekonomi dan Bisnis 1. Pengertian dan Latar Belakang Globalisasi. 2. Tantangan dan Ancaman Globalisasi. 3. Indonesia Menghadapi Globalisasi. 4. Memperkuat Daya

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Fakultas Teknik www.mercubuana.ac.id GLOBALISASI Program Studi Teknik Sipil PENGERTIAN Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui

Lebih terperinci

GLOBALISASI MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Muhamad Rosit, M.Si. Modul ke: Fakultas ILMU TEKNIK. Program Studi TEKNIK ELEKTRO.

GLOBALISASI MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Muhamad Rosit, M.Si. Modul ke: Fakultas ILMU TEKNIK. Program Studi TEKNIK ELEKTRO. Modul ke: GLOBALISASI MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN Fakultas ILMU TEKNIK Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi TEKNIK ELEKTRO www.mercubuana.ac.id Globalisasi,SMA XII IPA/IPS Pengertian Kata "globalisasi" diambil

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM HADAPI GLOBALISASI

DASAR-DASAR ILMU SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM HADAPI GLOBALISASI DASAR-DASAR ILMU SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM HADAPI GLOBALISASI GLOBALISASI: PENGERTIAN, RUANG LINGKUP/SEJARAH, TEORI, BENTUK, DAMPAK + DAN - KONDISI MASYARAKAT INDONESIA : KONDISI MASYARAKAT, SIKAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, dimana seluruh segi kehidupan bangsa dan negara di atur di dalamnya. Dalam pembukaan Undang Undang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

PERAN MANAJEMEN DI ERA GLOBALISASI OLEH HENY IRMAWATI TUGAS MATRIKULASI MANAJEMEN

PERAN MANAJEMEN DI ERA GLOBALISASI OLEH HENY IRMAWATI TUGAS MATRIKULASI MANAJEMEN PERAN MANAJEMEN DI ERA GLOBALISASI OLEH HENY IRMAWATI TUGAS MATRIKULASI MANAJEMEN Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan,

Lebih terperinci

Pengertian Globalisasi

Pengertian Globalisasi Pengertian Globalisasi Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentukbentuk interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

- Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar.

- Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial-Budaya - Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar. 1) Meningkatnya Induvidualisme Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, manusia ikut serta mengiringi perkembangan tersebut. Perkembangan tersebut mengakibatkan banyak hal yang berubah menjadi

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH GLOBALISASI

KARYA TULIS ILMIAH GLOBALISASI KARYA TULIS ILMIAH GLOBALISASI NADYA RATNA FADILA XII IPA6 SMA NEGERI 7 KEDIRI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh keuntungan dari mengekspor dan mengimpor.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh keuntungan dari mengekspor dan mengimpor. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi bilateral maupun multilateral, di mana sebuah negara mengekspor (menjual) barang dan jasa ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketenagakerjaan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan di setiap wilayah maupun negara. Ini adalah tentang bagaimana negara membangun sumber daya manusianya.

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI NAMA : RYAN AKBAR RAMADHAN NIM : 11.12.6308 KELOMPOK : J PRODI DAN JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI DOSEN : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah tindakan yang fundamental, yaitu perbuatan yang menyentuh akar-akar kehidupan bangsa sehingga mengubah dan menentukan hidup manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai terbentuk ditandai dengan berbagai peristiwa

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 74/11/35/Th. XIV, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,21 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta

Lebih terperinci

Globalisasi Peredaran Narkoba Oleh Hervina Puspitosari, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

Globalisasi Peredaran Narkoba Oleh Hervina Puspitosari, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta Globalisasi Peredaran Narkoba Oleh Hervina Puspitosari, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta A. Pendahuluan Globalisasi itu seperti dua sisi koin yang berbeda. Bukan hanya memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

Mengetahui persiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi RINA KURNIAWATI, SHI, MH

Mengetahui persiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi RINA KURNIAWATI, SHI, MH Modul ke: GLOBALISASI Mengetahui persiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi Fakultas FAKULTAS www.mercubuana.ac.id RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi Globalisasi Globalisasi adalah suatu

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Globalisasi Modul ini membahas tentang pengertian dan latar belakang globalisasi, tantangan dan upaya memperkuat daya saing bangsa dengan meningkatkan daya saing individu. Fakultas DESAIN SENI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan ilmu sosial di perguruan tinggi yang masih banyak diminati hingga saat ini. Sejalan dengan kemajuan dunia teknologi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cilegon, Maret Tim Penyusun. Makalah Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Globalisasi 1

KATA PENGANTAR. Cilegon, Maret Tim Penyusun. Makalah Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Globalisasi 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini kami buat sebagai tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia diestimasikan akan mengalami tantangan baru di masa yang akan datang. Di tengah liberalisasi ekonomi seperti sekarang suatu negara akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur. Industri manufaktur dipandang sebagai pendorong atau penggerak perekonomian daerah. Seperti umumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA TUGAS AKHIR PANCASILA EKSISTENSI PANCASILA dalam KONTEKS MODERN dan GLOBAL PASCA REFORMASI Nama Jurusan : Mario Mahendra : S1-SI Nim : 11-12-6086 Kelompok : J Nama Dosen : Djunaidi Idrus, SH, M.Hum STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Sri Suharmini Wahyuningsih 1 minuk@ut.ac.id Abstrak Kesepakatan pemimpin ASEAN dalam memajukan masyarakat agar dapat mengembangan perekonomian

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis sesuai dengan perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat ini,

Lebih terperinci

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA Abstrak yang berkualitas adalah pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan,pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan kerja yang luas. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat ditempuh melalui lembaga pendidikan formal dan non formal. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Nasional Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun masehi, berkembang melalui penemuan mesin-mesin

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun masehi, berkembang melalui penemuan mesin-mesin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah ekonomi di dunia tergambar sejak revolusi industri di Inggris antara tahun 1750-1850 masehi, berkembang melalui penemuan mesin-mesin industri yang mampu menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan sebagai suatu wadah dalam menyiapkan generasi bangsa yang mempunyai kemampuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian sudah seharusnya mendapat prioritas dalam kebijaksanaan strategis pembangunan di Indonesia. Selama lebih dari 30 tahun terakhir, sektor pertanian di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan di era otonomi daerah ini ditandai dengan munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, bergeser

Lebih terperinci

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era perkembangan globalisasi seperti sekarang ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang jauh lebih berkualitas dan kompeten menjadi hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetensi di berbagai bidang baik ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah proses pembentukan individu untuk menjadi manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sumber Daya Manusia (SDM) seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu dengan semua karakteristik atau ciri demografis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kunci dalam setiap pembicaraan tentang pertumbuhan ekonomi. Menurut penggunaannya investasi diartikan sebagai pembentukan modal

Lebih terperinci

Globalisasi secara tidak langsung membuat batas-batas antar negara menjadi semakin memudar. Dengan semakin maraknya perdagangan internasional dan peny

Globalisasi secara tidak langsung membuat batas-batas antar negara menjadi semakin memudar. Dengan semakin maraknya perdagangan internasional dan peny BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini fenomena globalisasi sudah menyebar dan menjadi suatu bahasan yang menarik bagi setiap orang. Fenomena globalisasi membuat dunia menjadi suatu tempat

Lebih terperinci

Berbagai macam bentuk penetrasi pasar luar negeri: Ekspor Lisensi Waralaba Perusahaan multinasional Perusahaan global BAB 12.

Berbagai macam bentuk penetrasi pasar luar negeri: Ekspor Lisensi Waralaba Perusahaan multinasional Perusahaan global BAB 12. Peran MSDM dalam bisnis internasional Perbedaan antar negara yang mempengaruhi praktek MSDM Proses penugasan internasional yang efektif Pendekatan dalam penyediaan staf global Pemahaman tiga fase dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan arus informasi serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat saat ini, yang penuh dengan tantangan dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah sosial ekonomi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah sosial ekonomi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran menjadi layak diperbincangkan karena berkaitan erat dengan masalah sosial ekonomi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sejak tahun 1997 sampai

Lebih terperinci

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas 1. Makna modernisasi di bidang ekonomi a. Penggunaan sistem ekonomi liberal seperti negara-negara Eropa b. Proses industrialisasi yang dapat menggantikan sistem ekonomi pertanian c. Pelaksanaan sistem

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 78//35/Th. XIII, 5 November 05 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 05 AGUSTUS 05: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak hal yang harus disiapkan dan dibekali pada diri kita sehingga tidak mengalami kesulitan dalam menjalani

Lebih terperinci

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar manusia dalam mewujudkan suasana belajar dengan melakukan proses pembelajaran didalamnya menjadikan peserta didik aktif mengembangkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah dipupuk sejak dini sehingga generasi penerus bangsa mampu menjadi pemimpin berdedikasi tinggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I 1 A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah rangkaian upaya pembangunan manusia yang berkesinambungan dan dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan kualitas yang

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia semakin memasuki era globalisasi, dimana teknologi dan informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Lebih terperinci

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen PANCASILA Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis HAK ASASI MANUSIA Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen Pengakuan Atas Martabat dan Hak-Hak Yang Sama Sebagai Manusia Sebagai bagian dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini sudah mencapai lebih 200 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja dalam jumlah dan mutu tertentu sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor, khususnya sektor

Lebih terperinci

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan BAB 3 ISU ISU STRATEGIS 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN a. Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : 1. Kurangnya pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

Lebih terperinci

Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri

Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA --------- POINTERS Dengan Tema : Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri OLEH : WAKIL KETUA MPR RI HIDAYAT NUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan merupakan makhluk yang diciptakan dengan berbagai kelebihan, sehingga banyak topik yang diangkat dengan latar belakang perempuan. Kelebihan-kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persainganpun semakin ketat, apalagi dalam menghadapi

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Josina Christina

Disusun Oleh: Josina Christina GLOBALISASI EKONOMI Disusun Oleh: Josina Christina Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seperti kita ketahui, perdagangan bebas telah menjadi topik kebijakan publik yang paling hangat diperdebatkan menjelang penerapan perdagangan bebas dunia. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana manusia menghadapi tantangan dalam berkembang pesatnya globalisasi. Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan di bidang pendidikan yang dialami bangsa Indonesia pada saat ini adalah berlangsungnya pendidikan yang kurang bermakna bagi pembentukan watak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran menjadi permasalahan di Indonesia. Pengangguran terjadi karena perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah

Lebih terperinci

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU PANCASILA Modul ke: Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pancasila dalam Kajian

Lebih terperinci

Pemuda Kurang Minat Dalam Pertanian

Pemuda Kurang Minat Dalam Pertanian Pemuda Kurang Minat Dalam Pertanian Kata Pengantar Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas kehendaknya-lah penulisan makalah ini dalam tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik di Indonesia terus berkembang khususnya sejak tahun 1989. Menurut Gede Muhammad dalam buku Teori Akuntansi (2005), ada beberapa faktor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS A. Permasalahan Pembangunan Dari kondisi umum daerah sebagaimana diuraikan pada Bab II, dapat diidentifikasi permasalahan daerah sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan masyarakat merupakan salah satu modal dasar dan sekaligus faktor dominan dalam pembangunan.

Lebih terperinci

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) NAMA : HARRY FITRI USMANTO NPM : 38412209 KELAS : 1ID08 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perekonomian Indonesia pada dekade 70-an hingga 80-an mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perekonomian Indonesia pada dekade 70-an hingga 80-an mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri dalam perekonomian suatu negara sudah lama dikenal sebagai salah satu motor penggerak pembangunan ekonomi, hal ini sudah sejak lama menjadi perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana, terprogram dan berkesinambungan membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya secara optimal, baik aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta persaingan di dunia pendidikan yang semakin kompleks, menuntut lembaga pendidikan untuk berubah dari model pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era globalisisasi yang penuh dengan tantangan, dan persaingan yang dimana dalam mengatasi berbagai tantangannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja dalam jumlah dan mutu tertentu sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor, khususnya sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dunia usaha ditandai dengan terbukanya persaingan yang ketat di segala bidang. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci