TIME VALUE OF MONEY MAKALAH. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan. Dosen mata kuliah : Surepno, SE, M.Si, Akt, CA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TIME VALUE OF MONEY MAKALAH. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan. Dosen mata kuliah : Surepno, SE, M.Si, Akt, CA."

Transkripsi

1 TIME VALUE OF MONEY MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Dosen mata kuliah : Surepno, SE, M.Si, Akt, CA. Disusun oleh : M. Shodiqin ( ) Faisal Akhyar ( ) M. Ilham Akbar ( ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN SYARIAH & EKONOMI ISLAM PROGRAM PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 2017

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membicarakan ekonomi pada umumnya, dan ekonomi islam pada khususnya, rasanya janggal jika tidak memulainya dengan membahas uang. Apalagi, jika pembahasan ekonomi ini terfokus pada masalah atau topik moneter dan fiskal. Dimana uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sejak peradaban kuno mata uang logam sudah menjadi alat pembayaran biasa walaupun belum sesempurna sekarang. Oleh karena itu, uang oleh sebagian penduduk dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebab uang dapat dijadikan alat pemenuhan kebutuhan manusia, alat pemudah aktivitas ekonomi. Dengan adanya uang yang berfungsi sebagai alat pembayaran akan memudahkan pertukaran barang, sehingga pekerjaan dijalankan lebih mudah. Kebutuhan muncul karena sistem barter ternyata banyak menimbulkan kesukaran. Orang tidak bebas memperjual belikan barang-barang yang mereka perlukan. Perbedaan sistem ekonomi yang berlaku, akan memiliki pandangan yang berbeda tentang uang. Sistem ekonomi konvensional memiliki pandangan yang berbeda tentang uang dibandingkan dengan sistem ekonomi islam. Keuangan merupakan hal yang penting dalam kehidupan ekonomi. Ekonomi adalah suatu aktivitas mengelola uang dan modal dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, masalah keuangan ini perlu mendapatkan perhatian secara serius. Keberhasilan pengelolaan keuangan sangat ditentukan oleh prinsip yang digunakan. Islam telah memberikan prinsip-prinsip dasar dalam mengelola uang dan modal, baik untuk aktivitas bisnis maupun investasi. Sekarang ini, banyak perkembangan baru yang terkait dalam bidang ekonomi, seperti masalah mata uang, pola transaksi perdagangan, dan sebagainya. 1

3 Uang seribu rupiah sekarang lebih berharga dari pada seribu rupiah setahun lagi. Pemilik uang dapat melekukan investasi dengan dana yang ada sekarang untuk memperbolehkan hasil lebih banyak di waktu yang akan datang. Dalam bentuknya yang paling sederhana pemilik uang dapat melakukan penyimpanan di bank untuk membuat uangnya berkembang. Kebanyakan orang menyadari hal tersebut. Belum lagi jika inflasi masuk hitungan. Apabila uang didiamkan, maka nilainya akan berkurang dengan adanya inflasi. Kebanyakan negara mengalami inflasi. Keputusan keuangan sangat berhubungan dengan uang dan waktu, diantaranya adalah keputusan investasi. Investasi dilakukan dengan uang yang sekarang dikeluarkan dengan harapan akan memperoleh hasil wakt yang akan datang. Jadi sengat wajar apabila keputusan investasi yang paling banyak menggunakan konsep waktu dalam menggunakan uang. Nilai waktu uang (time value of money) menjadi fokus sentral dalam manajemen keuangan. Teori keuangan konvensional mendasarkan argumennya dengan konsep time value of money. Dalam kesempatan ini akan memberikan kritik atas konsep time value of money tersebut dengan mengajukan konsep yang lebih tepat, yang dinamakan konsep economic value of time. Konsep economic value of time itu artinya nilai waktu uang untuk masa yang akan datang. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian nilai waktu dari uang? 2. Bagaimana teknik perhitungan konsep nilai waktu dari uang? 3. Bagaimana kritik atas konsep time value of money dalam Islam? 1.3 Tujuan Dalam penyusunan makalah Time Value of Money mempunyai tujuan sebagai berikut : 2

4 1. Agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui maksud time value of money, 2. Agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui konsep perhitungan time value of money, 3. Agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui tentang kritik atas konsep time value of money. 1.4 Manfaat 1. Mengetahui maksud time value of money 2. Memahami konsep perhitungan time value of money 3. Dapat mengetahui kritik atas konsep time value of money 3

5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Time Value of Money Menurut Najmudin dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan dan Akutansi Syar iyyah Modern mengatakan bahwa konsep nilai waktu uang (time value of money) merupakan salah satu kerangka dasar pemikiran terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalam keuangan modern. Dalam arti sederhana dapat dikatan bahwa uang memiliki nilai waktu. Dapat disimpulakan bahwa konsep time value of money itu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mangacu pada perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikuti panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga, maupun individu. Adapun contohnya yaitu uang Rp ,00 saat ini tidak sama nilainya dengan Rp ,00 setelah satu tahun mendatang. Seorang individu yang rasional akan lebih memilih uang sejumlah Rp ,00 saat ini di bandingkan dengan Rp ,00 satu tahun lagi. Alasan penalarannya adalah apabila seorang menerima Rp ,00 hari ini, maka dia dapat menginvestasikannya (menabung di bank atau pada aktiva lain) dengan tingkat keuntungan tetap sebesar 10% misalnya, sehingga dia akan mendapatkan uang Rp ,00 sebagai bunga sela setahun. Oleh karena itu, Rp ,00 saat ini setara dengan Rp ,00 setelah satu tahun kemudian ketika tingkat bunga 10%. Dengan demikian uang dianggap memiliki nilai waktu. 4

6 Ada beberapa alasan pentingnya nilai waktu uang melihat satu juta rupiah sekarang lebih berharga dari satu juta rupiah setahun lagi, antara lain: a. Adanya Inflasi. b. Adanya Rasio. c. Preferensi atas konsumsi sekarang dibandingkan dengan konsumsi yang akan datang. Inflasi ditandai dengan adanya kenaikan harga. Inflasi membuat satu juta rupiah sekarang lebih berharga dari satu juta rupiah setahun lagi. Dengan adanya inflasi maka pemilik uang usaha untuk mempertahankan nilainya dengan cara melakukan investasi. Dari investasi yang dilakukan, pemilik uang akan memperoleh kompensasi dalam bentuk bunga, dividen atau kenaikan atas nilai aset yang dimilikinya. Kebanyakan orang lebih suka mengkonsumsi sekarang dibandingkan dengan mengkonsumsi di waktu yang akan datang. Jadi apabila seseorang akan meminjan kepada anda sebanyak satu juta rupiah, maka peminjam harus meyakini anda bahwa setahun lagi uang anda akan berkembang. Kalau tidak maka tidak ada alasan untuk melakukan penundaan konsumsi yang akan anda lakukan sekarang. Apabila pemilik dana memasukkan unsur risiko atau ketidakpastian terhadap hasil yang akan diterima, maka pemilik dana akan minta hasil lebih tinggi lagi. 2.2 Teknik Perhitungan Konsep Nilai Uang Cara mengetahui teknik perhitungan sederhana dan variasinya, yaitu menentukan nilai masa depan dari sejumlah uang saat ini; nilai saat ini dari sejumlah uang masa depan; nilai masa depan suatu anuitas (sejumlah uang yang konstan secara berkala); nilai saat ini suatu anuitas; nilai masa depan dan nilai saat ini dengan periode berganda; nilai masa depan dan nilai saat ini dengan tak terhingga; tingkat keuntungan yang diinginkan atau tingkat bunga. Berikut ilustrasi mendasar mengenai NWU beserta variasi dan rumusnya. 5

7 a. Konsep Future Value Bunga berganda (compound interest) atau sering disebut bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga suatu pokok pinjaman (atau simpanan) juga akan dikenakan bunga pada periode selanjutnya. Jika tingkat bunga tersebut diberlakukan, maka future value (nilai yang akan datang) adalah jumlah dari nilai awal (V o ) tumbuh setelah 1 tahun. Nilai masa yang akan datang satu tahun kemudian tersebut dengan mudah dapat dihitung sebagai berikut: V1 = V0 + V0 r V1 = V0 ( V0 r) V1 = (1+0,10) = Pada akhir tahun ke-2, nilai investasi tersebut menjadi sebesar Rp ,00. V2 = V1 (1+r) V2 = (1+0,10) = Nilai tahun ke-2 tersebut dapat dihitung dengan rumus lain, yaitu V2 = V0 + V0 r + (V0 + V0 r) r = V0 (1+2r+r 2 ) = V0 (1+r 2 ) V2 = (1+0,10) 2 = Dengan demikian, untuk untuk menghubungkan nilai masa yang akan datang dengan nilai sekarang dapat dibentuk rumus singkat sebagai berikut: Vt = V0 (1+r) t. b. Konsep Present Value Present value ( nilai sekarang ) merupakan jumlah yang jika dimiliki sekarang dan diinvestasikan pada tingkat bunga tertentu r%, 6

8 maka akan sama dengan penerimaan yang akan datang pada tanggal jatuh tempo. Contoh : Misalnya Anda akan menerima pada akhir tahun ke-4 yang akan datang uang sejumlah Rp ,00. Berapakah besarnya nilai sekarang uang tersebut bila r = 6 %? Dengan rumus di atas maka dapat di hitung nilai sekarang uang tersebut, yaitu sebesar Rp , dengan perhitungan sebagai berikut: PV = V4 x ( PVIF 4,6 ) = x 0,792 = c. Konsep Future Value Annuity Misalkan Anda dijanjikan akan menerima Rp setiap tahun selama tiga tahun. Jika suku bunga yang relevan sebesar 10% berapa nilai penerimaan tersebut pada akhir tahun ke-3. Pembayaran dilakukan setiap akhir tahun. Dapat di ketahui formula umum Future Value dari suatu anuitas Fn = A Dari contoh di atas dapat diselasaikan atas faktor bunga anuitas untuk i=10%, n=3 Jadi, Fn = Rp = Rp x 3,3100 = Rp d. Konsep Present Value Annuity Cara menghitung present Value Annuity ( PVA ) adalah kebalikan dari cara menghitung FVA, yang dirumuskan sebagai berikut : PVA = A x PVIFAt,r 7

9 Contoh : Misalnya Jihan akan melakukan pembayaran SPP untuk rencana kuliahnya selama tiga tahun mendatang sebesar Rp yang dibayarkan tiap akhir tahun. Berapakah uang yang harus disediakan dari sekarang untuk kuliah selama tiga tahun tersebut? Uang SPP yang harus disediakan Jihan dari sekarang adalah Rp Cara di atas menggunakan rumus PV per tahun. Cara lainnya dapat menggunakan tabel PVIFA dengan t=3 dan r = 10 %, yang akan diperoleh hasil yang sama. PVA = A x (PVIFA3,10 ) = x 2,4868 = e. Konsep Perpetuity Perpetuity merupakan seri penerimaan kas ( pembayaran kas ) dengan pola tertentu dan berjangka waktu relatif tidak terhingga. Misalnya, seorang investor membeli suatu sekuritas yang akan memberikan penghasilan sebesar A setiap tahun sampai dengan tahun ( tak terhingga ). Jika tingkat keuntungan atau tingkat diskonto yang relevan setiap tahunnnya adalah r, maka present value perpetuity ( PVP ) seri tersebut adalah PVP = A/r Contoh : Misalnya akan diterima arus kas sebesar Rp setiap tahun selamanya dengan tingkat diskonto sebesar 10 %. Nilai sekarang arus kas tersebut adalah Rp dengan perhitungan sebagai berikut: PVP = A/r = / 0,1 = 10 juta 8

10 2.3 Kritik atas Konsep Time Value of Money Dalam Islam tidak dikenal adanya Time Value of Money, yang dikenal adalah Economic Value of Time. Teori time value of money adalah suatu kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu teori populasi dan tidak ada ilmu finance. Jadi, feature value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan jumalah populasi ke-0, sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya. Kehadiran lembaga keuangan dan perbankkan Islam dalam menjalankan usaha tidak berdasarkan bunga (non ribawi) karena bunga merupakan aktualisasi riba yang diharamkan berdasarkan hukum nash-nash yang jelas dan pasti (qath i) dalam al-qur an dan al-hadits, dengan pengaturan tersebut berarti tiada peluang ijtihad mengenai masalah-masalah yang sudah pasti (qath i tsubut wa dalalah) sebagaiman secara konsensus pakem ini dianut oleh kalangan umat Islam, ulama salaf (generasi terdahulu) dan ulama khalaf (generasi belakangan). Dari penjelasan diatas tersebut dapat dikatakan bahwa konsep uang dalam Islam, yaitu uang sebagai alat tukar dan bukan sebagai komoditas. Dengan demikian, untuk mendapatkan keuntungan dalam konsep Islam adalah diperlukannya transaksi kerja/kegiatan perekonomian rill yang inheren dengan risiko usaha yang dilaksanakan dalam waktu tertentu, misalnya transaksi pembiayaan bagi hasil dengan prinsip mudharabah. Pembayaran dalam bentuk suku/tingkatan bunga sebagai perwujudan konsep time value of money adalah bertentangan dengan kondisi riil seorang nasabah yang menjalankan kegiatan usaha dan senantiasa dihadapankan pada kemungkinan untung, impas atau rugi (nasabah tidak dapat memastikan untuk mendapatkan penghasilan yang fixed and predetermined rate dalam kegiatan usaha). Di dalam Islam, keuntungan bukan saja keuntungan di dunia, namun yang dicari adalah keuntungan di dunia dan di akhirat. Oleh karena 9

11 itu, pemanfaatan waktu itu bukan saja harus efektif dan efisien, namun harus juga didasari dengan keimanan. Keimanan inilah yang akan mendatangkan keuntungan di akhirat. Ajaran Islam mendorong pemeluknya untuk selalu menginvestasikan tabungannya. Di samping itu, dalam melakukan investasi tidak menuntut secara pasti akan hasil yang akan datang. Hasil investasi di masa yang akan datang sangat dipengaruhi berapa faktor, baik faktor yang dapat diprediksikan maupun tidak. Faktor-faktor yang dapat diprediksikan atau dihitung sebelumnya adalah: berapa banyaknya modal, berapa nisbah yang disepakati, berapa kali modal dapat diputar. Sementara faktor efeknya tidak dapat dihitung secara pasti atau sesuai dengan kejadian adalah return (perolehan usaha). 10

12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Konsep nilai waktu uang (time value of money) yang pada dasarnya memberikan pemahaman bagaimana nilai uang berubah karena faktor waktu. Faktor yang melandasi konsep ini adalah preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejumlah sumber daya yang tersedia saat ini untuk menikmati lebih disenangi orang dari pada sejumlah sumber daya yang sama tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang akan datang (misalkan baru dua tahun yang akan datang). Sekali lagi dapat disimpulkan bahwa ide dasar dari konsep nilai waktu uang adalah bahwa uang yang akan diterima di masa yang akan datang memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan penerimaan yang sama saat ini. Konsep ini menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan keuangan karena adanya perbedaan dimensi waktu aliran kas. Perusahaan melakukan investasi saat ini dengan harapan untuk memperoleh aliran kas di masa yang akan datang. Perbedaan nilai terjadi karena perbedaan waktu penerimaan. Kritik atas konsep time value of money, Islam tidak mengenal konsep time value of money, Dasar perhitingan pada kontrak berbasis time value of money adalah bunga. Sedangkan dasar perhitungan pada kontrak berbasis economic value of time adalah nisbah. Economic value of time relatif lebih adil dalam perhitungan kontrak yang bersifat pembiayaan bagi hasil. Konsep bagi hasil berdampak pada tingkat nisbah yang menjadi perjanjian kontrak dua bela pihak. 3.2 Kritik & Saran Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang ikut andil dalam penulisan ini. Tak lupa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun selalu kami tunggu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin. 11

13 DAFTAR PUSTAKA Setia Mulyawan, 2015, Manajemen Keuangan, Bandung: Pustaka Setia James C Van Horne and John M. Wachowicz, 1997, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Buku 1&2, Jakarta: Salemba Empat Najmudin, 2011, Manajemen Keuangan dan Akuntansi Syariah Modern, Yogyakarta: Andi Offset Suad Husnan, 2000, Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Buku 1, Edisi Keempat, Yogyakarta BPPFE 12

Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang

Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang Dasar Manajemen Keuangan 37 Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep nilai waktu terhadap uang sebagai alat analisis keputusan di bidang keuangan.

Lebih terperinci

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV)

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV) TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV) Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Dosen Pengampu : Prof. Dr. Amries Rusli Tanjung, MM. Ak. Disusun Oleh Kelompok I : RADILLA WIDYASTUTI WARDALIANI RIZQA ANITA

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG. Ekonomi dan Bisnis. Modul ke: Fakultas. Program Studi Manajemen Keuangan

NILAI WAKTU UANG. Ekonomi dan Bisnis. Modul ke: Fakultas. Program Studi Manajemen Keuangan Modul ke: 05 NILAI WAKTU UANG Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE PENGERTIAN NILAI WAKTU UANG Nilai

Lebih terperinci

Kebijakan pengambilan keputusan investasi

Kebijakan pengambilan keputusan investasi Makalah ekonomi teknik Kebijakan pengambilan keputusan investasi OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

Hikmah Agustin, S.P.,MM

Hikmah Agustin, S.P.,MM Hikmah Agustin, S.P.,MM Konsep Dasar Time Value of Money Konsep ini berbicara bahwa nilai uang satu juta yang Anda punya sekarang tidak sama dengan satu juta pada sepuluh tahun yang lalu atau sepuluh tahun

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN TIME VALUE OF MONEY

MANAJEMEN KEUANGAN TIME VALUE OF MONEY MANAJEMEN KEUANGAN TIME VALUE OF MONEY KELOMPOK 5, D4 5B KADEK AYU YUNIANTARI (1215644014) KADEK NOVIA AYU WIRYANI (1215644070) LUH PUTU LILIANA DEWI (1215644078) PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

Lebih terperinci

DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI

DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei 2016 Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI PENGERTIAN BUNGA Bunga merupakan pertambahan nilai dalam suatu periode Biasanya disimbolkan dengan

Lebih terperinci

edwardfinance.wordpress.com

edwardfinance.wordpress.com BAHAN AJAR MANAJEMEN KEUANGAN Disusun oleh : M. Yunies Edward, S.E., M.M. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA 2016 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Nilai Waktu Uang

Pertemuan 2 Nilai Waktu Uang Pertemuan 2 Nilai Waktu Uang Objektif: 5. Menjelaskan konsep pembebanan periodik untuk menunjukkan pemanfaatan Nilai Waktu Uang. 6. Mengidentifikasikan dan menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi Nilai

Lebih terperinci

Konsep Dasar Nilai Waktu

Konsep Dasar Nilai Waktu Nilai Waktu Uang Konsep Dasar Nilai Waktu Dalam akuntansi (dan keuangan), istilah nilai waktu dari uang (time value of money) digunakan untuk menunjukkan hubungan antara waktu dengan uang bahwa satu rupiah

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG (TIME. Modul ke: VALUE MONEY) Fakultas FEB. BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi

NILAI WAKTU UANG (TIME. Modul ke: VALUE MONEY) Fakultas FEB. BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: 05 ROY Fakultas FEB NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE MONEY) BUDIHARJO, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi PENDAHULUAN Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham perusahaannya, untuk mencapai

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 1. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 1. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 1 Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. DEFINISI INVESTASI Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

Lebih terperinci

MATERI 1 PENGERTIAN INVESTASI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

MATERI 1 PENGERTIAN INVESTASI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.  CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 1 PENGERTIAN INVESTASI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN 1/19 Overview Definisi investasi Investasi dan konsumsi Proses keputusan investasi 1 OVERVIEW Setiap individu bekerja

Lebih terperinci

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang Modul ke: TIME VALUE of MONEY Fakultas EKONOMI Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Manajemen 84008 Helsinawati, SE, MM Bisnis S! 05 Abstract Berdasarkan Analisa Nilai

Lebih terperinci

TIME VALUE OF MONEY MEET 06 MIB

TIME VALUE OF MONEY MEET 06 MIB TIME VALUE OF MONEY MEET 06 MIB Jika Anda diminta untuk memilih : diberi uang Rp 10 Jt, saat ini dg diberi uang yg sama 2 Tahun lagi TAKE NOW TAKE NEXT 2 YEARS Jika menerima uang hari ini, dpt menginvestasikan

Lebih terperinci

Time Value of Money. rosyzandra/skb/unira

Time Value of Money. rosyzandra/skb/unira Time Value of Money Secara umum untuk menilai layak atau tidaknya suatu investasi, baik swasta maupun pemerintah banyak menggunakan konsep time value of money sebagai bahan pertimbangan Dalam literatur

Lebih terperinci

Nilai Waktu Uang 1 NILAI WAKTU UANG

Nilai Waktu Uang 1 NILAI WAKTU UANG Nilai Waktu Uang BAB 7 NILAI WAKTU UANG Nilai Waktu Uang 2 NILAI WAKTU UANG Konsep nilai waktu uang sangat relevan dengan keputusan investasi jangka panjang, misalnya investasi pada aktiva tetap. Investasi

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga dan Time Value of Money. Jurusan Sistem Informasi ITS 2010

Perhitungan Bunga dan Time Value of Money. Jurusan Sistem Informasi ITS 2010 Perhitungan Bunga dan Time Value of Money Jurusan Sistem Informasi ITS 2010 TUJUAN Setelah mempelajari Bab ini diharapkan mahasiswa dapat: Menjelaskan konsep perhitungan bunga dan nilai waktu uang. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang.

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG. 1. Pendahuluan

NILAI WAKTU UANG. 1. Pendahuluan NILAI WAKTU UANG 1. Pendahuluan Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik

Lebih terperinci

Bab I Pertemuan Minggu I. Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas

Bab I Pertemuan Minggu I. Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas Bab I Pertemuan Minggu I Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas 1 Suasana aktif kelas Bisa? Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan tentang praktek

Lebih terperinci

BAB III NILAI WAKTU UANG

BAB III NILAI WAKTU UANG BAB III NILAI WAKTU UANG Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik dalam

Lebih terperinci

MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 13 UTANG OBLIGASI DAN INVESTASI DALAM OBLIGASI

MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 13 UTANG OBLIGASI DAN INVESTASI DALAM OBLIGASI MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 13 Materi: UTANG OBLIGASI DAN INVESTASI DALAM OBLIGASI OLEH UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KULIAH KARYAWAN JAKARTA 2008 Tujuan Penyampaian

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Nilai Waktu Uang. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Nilai Waktu Uang. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Nilai Waktu Uang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Konsep Nilai Waktu Uang Future Value Present Value

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN Definisi Nilai waktu terhadap uang Nilai waktu terhadap uang adalah nilai uang dari

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Future Value Present Value Konsep Anuitas Time Value of Money. Septiani Juniarti, SE.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi

Manajemen Keuangan. Future Value Present Value Konsep Anuitas Time Value of Money. Septiani Juniarti, SE.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Manajemen Keuangan Modul ke: Future Value Present Value Konsep Anuitas Time Value of Money 05 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Mengenal Future Value

Lebih terperinci

MAKALAH AKUNTANSI MENENGAH 1 AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG MAHASISWA IKOR FIK-UNIGRES. Mata Kuliah : Akuntansi Menengah 1

MAKALAH AKUNTANSI MENENGAH 1 AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG MAHASISWA IKOR FIK-UNIGRES. Mata Kuliah : Akuntansi Menengah 1 MAKALAH AKUNTANSI MENENGAH 1 AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG MAHASISWA IKOR FIK-UNIGRES Mata Kuliah : Akuntansi Menengah 1 Dosen Pengampu : Ridor Dhi Di susun oleh : 1. KHUANUL FATONI (2016030006)

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Penilaian Saham dan Obligasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Penilaian Obligasi Penilaian Saham

Lebih terperinci

Nilai Dalam Konsep Ekonomi

Nilai Dalam Konsep Ekonomi Materi #2 TIN205 EKONOMI TEKNIK Nilai Dalam Konsep Ekonomi 2 Nilai merupakan ukuran penghargaan seseorang terhadap barang/jasa. Maka, nilai termasuk didalamnya bila seseorang ingin membayarnya untuk barang/jasa

Lebih terperinci

KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG Muhammad Luthfi,, M.Si. luthfi27@gmail.com HP;085380264175 luthfi2008.wordpress.com Konsep Nilai Waktu dari Uang Nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak

Lebih terperinci

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana Matematika Keuangan Elementer Matematika Keuangan Donny Citra Lesmana Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis. Pengaruh Waktu Terhadap Nilai Uang (Time Value of Money)

Studi Kelayakan Bisnis. Pengaruh Waktu Terhadap Nilai Uang (Time Value of Money) Pengaruh Waktu Terhadap Nilai Uang (Time Value of Money) Moh. Ega Elman Miska, SP, MSi Universitas Gunadarma 2016 Universitas Gunadarma Biaya dan manfaat dalam studi kelayakan bisnis biasanya bukan hanya

Lebih terperinci

ririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.

Lebih terperinci

Konsep Dasar Time Value of Money

Konsep Dasar Time Value of Money MANAJEMEN KEUANGAN Konsep Dasar Time Value of Money Konsep ini berbicara bahwa nilai uang satu juta yang Anda punya sekarang tidak sama dengan satu juta pada sepuluh tahun yang lalu atau sepuluh tahun

Lebih terperinci

MK. MANAJEMEN KEUANGAN KONSUMEN (IKK 335) DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FEMA IPB

MK. MANAJEMEN KEUANGAN KONSUMEN (IKK 335) DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FEMA IPB MK. MANAJEMEN KEUANGAN KONSUMEN (IKK 335) DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FEMA IPB Copyright Houghton Mifflin Company. All rights reserved. 1-1 MANAJEMEN KEUANGAN KONSUMEN Memahami Time Value of

Lebih terperinci

Konsep Dasar Time Value of Money

Konsep Dasar Time Value of Money TIME VALUE OF MONEY Konsep Dasar Time Value of Money Konsep ini berbicara bahwa nilai uang satu juta yang Anda punya sekarang tidak sama dengan satu juta pada sepuluh tahun yang lalu atau sepuluh tahun

Lebih terperinci

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Pengertian Suku Bunga Suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal Pergerakan Suku Bunga Suku Bunga S f Teori Loanable Funds Fokus teori ini ada pada penawaran

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN INVESTASI

SILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN INVESTASI A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Sistem Informasi Mata Kuliah Kode Bobot Kelas Semester Prasyarat Deskripsi singkat Standar Kompetensi : Manajemen Investasi : SI428 : 2 (dua) sks : SI-5 : V : Tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini pasar modal memegang peranan penting bagi keberlangsungan perusahaan, baik perusahaan perbankan maupun perusahaan non bank. Munculnya

Lebih terperinci

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI 1. BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM VALUASI OBLIGASI Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya tidak dapat dipisahkan dari beberapa

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG. Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi

NILAI WAKTU UANG. Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi NILAI WAKTU UANG Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi 1 Nilai waktu dari uang Investasi dalam aktiva tetap bersifat jangka panjang. Bunga : sejumlah uang yang dibayarkan sebagai

Lebih terperinci

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) Prian priyatna putra (0113u254) Shinta achadya (0113u248) Kelas D FAKULTAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Yang dibahas adalah Keputusan-keputusan keuangan. Keputusan keuangan adalah penerapan teori keuangan dalam lingkup

PENDAHULUAN. Yang dibahas adalah Keputusan-keputusan keuangan. Keputusan keuangan adalah penerapan teori keuangan dalam lingkup PENDAHULUAN Yang dibahas adalah Keputusan-keputusan keuangan. Yang diterapkan oleh perusahaan. Yang dimaksud perusahaan adalah organisasi yang bertujuan memperoleh laba. Tetapi konsep yang mendasarinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hery, Analisis Laporan Keuangan: Pendekatan Rasio Keuangan, CAPS, Yogyakarta, 2015, hlm.175.

BAB I PENDAHULUAN. Hery, Analisis Laporan Keuangan: Pendekatan Rasio Keuangan, CAPS, Yogyakarta, 2015, hlm.175. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan dividen ditentukan

Lebih terperinci

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Pengertian Suku Bunga Suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal Pergerakan Suku Bunga Teori Loanable Funds Fokus teori ini i ada pada penawaran (supply)

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun 63 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan paparan hasil penelitan diatas, dengan menggunakan alat bantu analisis data yaitu spss, dan menggunakan teknik analisis data berupa uji asumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan-pembiayaan yang dapat membantu masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan-pembiayaan yang dapat membantu masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan operasional perbankan syariah adalah memberikan pembiayaan-pembiayaan yang dapat membantu masyarakat dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank syari ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank syari ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank syari ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga. Bank syari ah lahir sebagai salah satu solusi terhadap persoalan pertentangan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM

ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM SILABUS Pengertian Investasi: Definisi Investasi, Tujuan Investasi, Proses Investasi. Pengertian dan Instrumen Pasar Modal: Pasar Perdana, Pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, sistem keuangan dinegara kita telah mengalami kemajuan. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia bisnis. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin terbukanya perekonomian Indonesia terhadap perekonomian dunia, perkembangan dunia usaha di tanah air mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin memburuknya keadaan perekonomian di Indonesia yang di tandai dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai banyak mencari penghasilan

Lebih terperinci

SELUK BELUK TENTANG KONSEP BUNGA KREDIT BANK

SELUK BELUK TENTANG KONSEP BUNGA KREDIT BANK SELUK BELUK TENTANG KONSEP BUNGA KREDIT BANK Cecep Taufiqurrochman 1 *) 1 Staf pengajar STIE Ekuitas Bandung Indonesia * ) ctaofiq@yahoo.com ABSTRACT Umumnya suku bunga, dimaknai sebagai rasio dari bunga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan ekonomi Islam di Indonesia semakin lama semakin mendapatkan perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan

Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan Bab 4 Dumairy Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah deret disebut suku Dilihat dari

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/2016 Tanggal revisi 24/02/2017 Fakultas Program D3 Bisnis dan

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY) NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY) Simulasi untuk konsep FUTURE VALUE (Compounding Interest Factor) Simulasi pertama : Jika nilai n tetap, semakin besar i semakin besar uang yang dimiliki. A. Rina

Lebih terperinci

Hikmah Agustin, S.P., MM Politeknik Dharma Patria Kebumen

Hikmah Agustin, S.P., MM Politeknik Dharma Patria Kebumen Hikmah Agustin, S.P., MM Politeknik Dharma Patria Kebumen Konsep Dasar Time Value of Money Konsep ini berbicara bahwa nilai uang satu juta yang Anda punya sekarang tidak sama dengan satu juta pada sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah mengalami pasang surut yang membuat perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini menyebabkan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi dan keuangan syariah telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Hal ini terlihat dari tindakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Dimensi baru dalam

Lebih terperinci

Matematika Keuangan BAGIAN V

Matematika Keuangan BAGIAN V BAGIAN V Bunga Majemuk Perbandingan bunga majemuk dan bunga bunga sederhana Tidak seperti bunga sederhana, jumlah dari bunga majemuk tidaklah berhubungan langsung atau lurus dengan pokok pinjaman. Pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi syariah, banyak dibicarakan beberapa tahun belakangan ini. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk yang berlabel syariah.

Lebih terperinci

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN OBLIGASI Obligasi adalah wesel jangka panjang yang diterbitkan oleh unit perusahaan dan pemerintah Penerbit obligasi menerima uang dalam pertukaran untuk melakukan pembayaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun. pendapatan dan capital gain seperti yang diharapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun. pendapatan dan capital gain seperti yang diharapkan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun bisa dipastikan mengandung risiko.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah sebuah lembaga bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umat Islam di Indonesia sudah cukup lama menginginkan perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan perekonomian di dunia sampai saat ini tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua aktivitas perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi di mana keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih berada dalam keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran perbankan di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini benar benar amat dirasakan keberadaannya. Tingginya arus perputaran uang yang

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI KRITERIA PENILAIAN INVESTASI Konsep Nilai Waktu Uang Jika Anda dihadapkan pada 2 pilihan di mana pilihan pertama adalah diberi uang pada saat ini (misalkan tanggal 1 Januari 2001) diberi uang sebesar Rp1.000.000,00,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Perbankan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia Perkembangan industri syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka

Lebih terperinci

Bab 2 Penilaian Surat Berharga Jangka Panjang

Bab 2 Penilaian Surat Berharga Jangka Panjang M a n a j e m e n K e u a n g a n 24 Bab 2 Penilaian Surat Berharga Jangka Panjang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai penilaian surat berharga jangka panjang dan perhitungan rate

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (PENGAJARAN)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (PENGAJARAN) Mata Kuliah : Manajemen Keuangan & Praktikum ** SATUAN ACARA PERKULIAHAN (PENGAJARAN) Kode Mata Kuliah : IT-024310 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 150 menit Pertemuan ke : 1 A. Tujuan 1. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

Aplikasi Prinsip Time Value of Money Dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga

Aplikasi Prinsip Time Value of Money Dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga Aplikasi Prinsip Time Value of Money Dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga Oleh : Subur Harahap, SE, Ak, MM, CFP Perencana Keuangan di www.suhaplanner.com ===========================================================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. Tumpal Manik, M.Si. Website : http//:tumpalmanik.com

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. Tumpal Manik, M.Si.    Website : http//:tumpalmanik.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO Tumpal Manik, M.Si Email : tmanyk@yahoo.com tmanik@umrah.ac.id Website : http//:tumpalmanik.com 1 BAB I PENGERTIAN INVESTASI Materi Bab I : 1. Definisi Investasi 2. Tujuan

Lebih terperinci

TUGAS EKONOMI TEKNIK

TUGAS EKONOMI TEKNIK TUGAS EKONOMI TEKNIK ANNUITY METHOD Disusun Oleh: KELOMPOK 5 Meyta Rahma (03101403036) Randi D. Winardi (03101403038) Yolanda Muliana (03101403046) Isni Maretha (03101403052) Lia Septiana (03101403054)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dalam era persaingan global setiap negara ingin bersaing secara internasional, sehingga dalam hal ini kebijakan yang berbeda diterapkan untuk memfasilitasi investor

Lebih terperinci

PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG. Rini Elvira Dosen Fakultas Syari ah dan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu

PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG. Rini Elvira Dosen Fakultas Syari ah dan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG Rini Elvira Dosen Fakultas Syari ah dan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu Email : rinielvira99@gmail.com Abstrak :Sistem ekonomi konvensional memandang bahwa

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS. Dra. MC Maryati, MM. 3 tahun. 2 tahun. 1 tahun BUNGA T E O R I TINGKAT

MATEMATIKA BISNIS. Dra. MC Maryati, MM. 3 tahun. 2 tahun. 1 tahun BUNGA T E O R I TINGKAT MATEMATIKA BISNIS Dra. MC Maryati, MM tahun 2 tahun 3 tahun T E O R I TINGKAT BUNGA INSIGHT KONSEP DASAR MATEMATIKA : Deret Hitung, Deret Ukur Kombinasi deret hitung dan deret ukur Pangkat, akar dan logaritma

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si LingkunganKeuangan Pasar Keuangan Lembaga Keuangan Bunga

Lebih terperinci

Memahami Perencanaan Keuangan. Pertemuan Ke 1 Candra Wijayangka Budi Rustandi Kartawinata

Memahami Perencanaan Keuangan. Pertemuan Ke 1 Candra Wijayangka Budi Rustandi Kartawinata Memahami Perencanaan Keuangan Pertemuan Ke 1 Candra Wijayangka Budi Rustandi Kartawinata Memahami Perencanaan Keuangan Perencanaan Keuangan adalah suatu proses dalam merencanakan keuangan pribadi untuk

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG

EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG PENDAHULUAN Setiap aktivitas akan selalu menimbulkan sejumlah biaya Dari kegiatan/aktivitas akan diperoleh manfaat dalam bentuk produk fisik, servis / jasa dan kemudahan

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 3: dan Anuitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Macam-macam 1. Tunggal ( Tidak Mendapat ) Misalkan P menyatakan pokok, yaitu besarnya pinjaman atau modal pertama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional adalah untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat Islam yang membutuhkan atau ingin memperoleh

Lebih terperinci

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal)

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal) Proses Valuasi Dasar-Dasar Valuasi Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis 1. Perekonomian Fiscal Policy Longgar: mendorong konsumsi (Kebijakan Fiskal) Ketat: memperlambat konsumsi Monetary Policy (Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan sukuk, pengumuman

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan sukuk, pengumuman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran tersebut antara lain adalah sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana investasi bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke perbankan dan menerbitkan saham baru adalah menerbitkan obligasi. Perusahaan

Lebih terperinci

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia perbankan mengalami perkembangan seiring dengan kondisi perekonomian yang sempat bergejolak. Prospek ekonomi yang dibayangi oleh kelesuan ekonomi Eropa

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci