STRUKTUR KARBOHIDRAT Angeline Paramitha Kelompok 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRUKTUR KARBOHIDRAT Angeline Paramitha Kelompok 3"

Transkripsi

1 STRUKTUR KARBOHIDRAT Angeline Paramitha Kelompok 3 Abstrak Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak dikonsumsi manusia. Karbohidrat sendiri tersusun atas atom karbon, hidrogen, dan juga oksigen. Karbohidrat merupakan senyawa dimana terdapat gugus fungsi aldehid/keton dan hidroksil secara bersamaan. Karbohidrat dapat diklasifikan menjadi tiga menurut jumlah monomernya yakni monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Masing-masing jenis karbohidrat dapat melakukan reaksi-reaksi umum dari karbohidrat yang dapat berupa epimerasi, oksidasi&reduksi, pembentukan ester&eter, serta pemanjangan dan pemendekan rantai karbohidrat. Meninjau banyaknya reaksi yang dapat dilakukan, mengindikasikan bahwa karbohidrat hadir dalam berbagai bentuk dan jenis yang berbeda menyebabkannya menjadi salah satu makromolekul yang paling banyak dijumpai di bumi. Kata kunci : karbohidrat, monosakarida, disakarida, glukosa, polisakarida, aldosa, ketosa, ikatan glikosidik, keton, fischer, haworth, epimerisasi, oksidasi-reduksi, hidrolisis, siklisasi. Isi Karbohidrat merupakan salah satu dari empat komponen terbesar yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup selain asam nukleat, lemak dan protein. Gula dan pati pada makanan serta selulosa di kayu, kertas, dan kapas merupakan karbohidrat yang alami. Sedangkan karbohidrat yang telah dimodifikasi dapat ditemukan pada pelapis sel mahluk hidup, dan juga bagian dari asam nukleat yang membawa informasi genetik. Sifat fisika karbohidrat monosakarida dan aligosakarida adalah dapat larut dalam air maupun etanol. Tapi karbohidrat jenis ini tidak larut di dalam cairan organik misalnya pada eter, kloroform, benzene. Monosakarida dan oligosakarida memiliki rasa khas yaitu terasa manis. Dilihat dari sifat kimianya, monosakarida adalah suatu bentuk molekul yang sudah tidak dapat di uraikan atau di pecah kedalam bentuk yang lebih kecil lagi. Molekul ini merupakan molekul pembentuk oligosakarida dan polisakarida. Glukosa, fruktosa dan galaktosa merupakan beberapa jenis karbohidrat yang termasuk ke dalam kelompok monosakarida. Sedangkan oligosakarida adalah gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang dapat berbentuk disakarida, trisakarida, dsb. Oligosakarida yang paling banyak digunakan dalam industri pangan adalah maltosa, laktosa dan sukrosa. Biasanya maltosa digunakan sebagai bahan pemanis. Kata karbohidrat berasal dari salah satu jenis karbohidrat sederhana yakni glukosa yang mempunyai rumus molekul C 6 H 12 O 6 dan awalnya dikemukakan sebagai hidrat dari karbon, C 6 (H 2 O) 6. Sekarang kata karbohidrat merujuk pada klasifikasi aldehid dan keton yang berikatan dengan hidroksil. Gambar struktur salah satu jenis karbohidrat akan dijelaskan pada gambar berikut : Gambar 1. Struktur kimia dari glukosa C 6H 12O 6 (Sumber : Mc.Murry 2008) 1

2 Penggambaran struktur karbohidrat yang biasa digunakan adalah Fischer dan Haworth. Kedua ilustrasi struktur tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: a. Notasi D dan L Umum digunakan pada penamaan karbohidrat dan asam amino D menandakan atom C nomor 2 dari gugus paling bawah terletak di sebelah kanan pada proyeksi Fischer L menandakan atom C nomor 2 dari gugus paling bawah terletak di sebelah kiri pada proyeksi Fischer Bukan digunakan untuk menunjuk arah pemutar bidang polarisasi cahaya Umumnya karbohidrat ditemukan dalam bentuk D b. Rumus Konformasi Gambar 2. Notasi D dan L (Sumber : Mc.Murry 2008) Gambar 3. Rumus Konformasi (Sumber : Mc.Murry 2008) c. Anomer dan Efek Anomer Anomer merupakan epimer dari monosakarida yang berbeda pada atom C nomor 1 α-anomer posisi OH berada di bawah β-anomer posisi OH berada di atas 2

3 Gambar 4. Anomer dan Efek Anomer (Sumber : Mc.Murry 2008) d. Mutarotasi Mutarotasi adalah perubahan dari rotasi optis suatu monosakarida α-glukosa murni (+112,2 o ) akan mencapai kesetimbangan (+52,7 o ) β-glukosa murni (+18,7 o ) akan mencapai kesetimbangan (+52,7 o ) Gambar 5. Mutarotasi (Sumber : Mc.Murry 2008) e. Struktur Fischer Struktur ini merupakan struktur yang paling mudah dipahami karena terbuat dalam dua dimensi saja. Ilustrasi/proyeksi fischer memiliki 2 jenis yakni rantai terbuka dan rantai tertutup(cincin). Sebagai contoh, kedua jenis struktur Fischer dari glukosa akan digambarkan pada gambar berikut: Gambar 6. Proyeksi Fischer glukosa pada rantai terbuka (kiri) dan rantai tertutup (kanan) (Sumber : Mc.Murry 2008) 3

4 f. Struktur Haworth Struktur ini merepresentasikan struktur karbohidrat nyata dengan lebih akurat. Hal tersebut disebabkan karena karbohidrat lebih sering yang ditemukan dalam bentuk siklis tertutup dibandingkan rantai terbuka. Jadi pada struktur Haworth ini rantai karbohidrat digambarkan sebagai rantai siklis yang menyatu satu sama lain. Berikut contoh gambar ilustrasi Haworth untuk glukosa : Karbohidrat tersusun atas monomernya yaitu yang disebut dengan monosakarida yang memiliki tiga sampai sembilan atom C (karbon). Karbohidrat yang berasal dari monosakarida tersebut dapat memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dengan konfigurasi streokimia pada atom satu atau lebih carbon center. Monosakarida-monosakarida dapat berikatan satu sama lainnya dan membentuk struktur disakarida dan oligosakarida. Kumpulan monosakarida dengan jumlah yang besar dapat ditemukan pada jenis karbohidrat yang lain yaitu polisakarida. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai klasifikasi karbohidrat berdasarkan jumlahnya 1. Monosakarida Gambar 7. Struktur Haworth dari glukosa (Sumber : Mc.Murry 2008) Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan memiliki gugus fungsi aldehid atau keton dengan dua atau lebih gugus hidroksil. Monosakarida juga sering disebut sebagai gula sederhana. Disebut sederhana karena karbohidrat jenis ini tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi gula yang lebih sederhana. Rumus empiris dari monosakarida adalah (CH 2 O) n. Monosakarida terkecil yang memiliki nilai n=3 dinamakan sebagai dihidroksiaseton dan L- gliseraladehid. Dibawah ini gambar struktur dari monosakarida terkecil : Gambar 8. Struktur kimia dari monosakarida paling sederhana (Sumber : McMurry 2008 ) Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa ada kata ketosa dan aldosa, kedua kata tersebut menunjukan gugus fungsi apakah yang terikat pada rantai hidroksil. Jadi dapat diketahui bahwa monosakarida dibagi atau diklasifikasikan berdasarkan gugus fungsinya, selain itu juga diklasfikasikan jumlah atom karbonnya yang akan dijelaskan sebagai berikut: 4

5 1.1. Monosakarida berdasarkan gugus fungsinya Monosakarida dapat diklasifikan berdasarkan gugus fungsinya yaitu monosakarida dengan gugus fungsi aldehid dan dengan gugus fungi keton. Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kedua jenis monosakarida tersebut: A. Aldosa Aldosa adalah rantai monosakarida yang berikatan dengan aldehid. Gugus fungsi aldehid tersebut hanya berjumlah satu untuk setiap molekulnya. Rumus empiris aldosa adalah C n (H 2 O) n. Aldosa yang paling sederhana yaitu dengan dua atom karbon dinamakan dengan diosa glikoladehid (Gambar 2). Aldosa memiliki satu atom karbon tengah yang asentrik sehingga aldosa dengan tiga atau lebih atom karbon dapat membuat suatu streosiomer. Stereoisomer yang dapat terjadi dapat berupa bentuk-l maupun bentuk-d. Salah satu contoh aldosa yang paling banyak dikenal masyarakat adalah glukosa. B. Ketosa Ketosa adalah rantai monosakarida dengan dua atau lebih gugus hidroksil yang berikatan dengan gugus keton. Sama seperti aldosa, gugus fungsi keton pada ketosa hanya berjumlah satu untuk tiap molekulnya. Ketosa yang paling sederhana adalah ketosa dengan atom karbon berjumlah 3 yaitu dinamakan dengan dihidroksiaseton (Gambar 2). Salah satu contoh ketosa yang paling dikenal yaitu fruktosa. Aldehid Keton Gambar 9. Struktur kimia dari glukosa dan fruktosa serta perbedaannya dari sisi gugus fungsi (Sumber : science.uvu.edu) 1.2. Monosakarida berdasarkan jumlah atom karbonnya Monosakarida dapat diklasifikasikan dari jumlah atom karbon yang ada pada monosakarida tersebut. Atom karbon yang dimaksud adalah semua atom karbon yang berada pada rantai monosakarida. Klasfikasi monosakarida berdasarkan jumlah atom karbonnya adalah sebagai berikut : Triosa : Monosakarida dengan 3 atom karbon Tetrosa : Monosakarida dengan 4 atom karbon Pentosa : Monosakarida dengan 5 atom karbon Heksosa : Monosakarida dengan 6 atom karbon Heptosa : Monosakarida dengan 7 atom karbon 5

6 Contoh dari monosakarida berdasarkan jumlah atom karbonnya adalah sebagai berikut: 1.3. Stereoisomer monosakarida Karbohidrat termasuk monosakarida paling tidak memiliki satu buah atom karbon kiral. Atom karbon kiral atau karbon asimetrik adalah karbon yang menempel pada 4 buah gugus fungsi yang berbeda. Adanya karbon kiral tersebut menyebabkan adanya enantiomer pada monosakarida. Perhatikan gambar berikut: Karbon kiral Gambar 11. Struktur L-gliseraldehid dan D- gliseraladehid ( Sumber: chem.ucalgary.ca) Gambar 10. Beberapa struktur kimia dari monosakarida berdasarkan jumlah atom karbonnya (Sumber : science.uvu.edu) Kedua gambar tersebut memiliki satu jenis monosakarida namun memiliki dua nama yang berbeda. Hal tersebut didasari oleh letak OH pada struktur. L-(left) menunjukan bahwa OH berada di sebelah kiri dari karbon kiral sedangkan D-(dextra) menunjukan OH berada di sebelah kanan karbon kiral. Selain dinamakan dengan D dan L, dapat dinamakan dengan awalan (R)-(+) yang berarti sama dengan D- dan (S)-(-) yang berarti sama dengan L- Untuk monosakarida dengan jumlah karbon lebih banyak mengindikasikan bahwa ada lebih dari satu buah atom kiral. Untuk kasus tersebut atom kiral untuk penamaan diambil dari yang paling jauh dengan gugus fungsi. Perhatikan gambar berikut: Pada kedua jenis baik aldosa maupun ketosa, penamaan D & L pada keduanya sama-sama didasari pada letak karbon kiral yang paling jauh dari gugus fungsinya. Gambar 12. Struktur glukosa dan fruktosa dengan penamaan D & L ( Sumber: chem.ucalgary.ca) 6

7 1.4. Gula pereduksi Gula pereduksi adalah gula atau monosakarida yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron. Gula jenis ini akan bereaksi dengan reagen oksidasi lemah yaitu seperti Tollen, Benedict, dan Fehling sehingga membentuk endapan dengan warna tertentu.tidak semua jenis gula dapat disebut gula pereduksi karena gula pereduksi memiliki beberapa ciri yang menentukan gula tersebut dapat mereduksi atau tidak. Syarat tersebut yaitu: Memiliki gugus fungsi aldehid yang berada pada awal dan terakhir rantai Struktur cincin dapat dipecahkan untuk membentuk aldehid pada karbon pertama Semua jenis monosakarida adalah gula pereduksi karena memenuhi paling tidak 1 dari kedua syarat tersebut. Berikut adalah gambar struktur monosakarida yang mengalami pemecahan rantai siklis: 2. Oligosakarida Gambar 13. Struktur berbagai jenis monosakarida dalam bentuk rantai siklis terbuka ( Sumber: chem.ucalgary.ca) Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas dua sampai sembilan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Oligosakarida yang paling sederhana adalah disakarida. Penamaan jenis oligosakarida didasarkan pada jumlah monosakarida yang bergabung menjadi satu. Jadi penambahan kata seperti tri-, tetra-, penta-, heksa-, dan hepta-, pada awal kata sakarida merujuk pada jumlah monosakarida pada karbohidrat tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa jenis oligosakarida 2.1. Disakarida Karbohidrat yang terdiri dari dua rantai monosakarida disebut dengan disakarida. Jadi disakarida adalah karbohidrat yang memiliki dua rantai monosakarida yang terikat satu sama lainnya. Bergabungnya dua monosakarida terjadi akibat reaksi dehidrasi atau kondensasi yang berarti reaksi yang menghilangkan air. Selain air pada reaksi dehidrasi tersebut hilang, terbentuk pula ikatan yang disebut ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik adalah jenis ikatan kovalen yang menggabungkan gula/karbohidrat dengan gugus lain yang dapat membentuk maupun tidak membentuk karbohidrat lain. Reaksi pembentukan ikatan glikosidik pada sukrosa akan dijelaskan sebagai berikut: 7

8 H 2 O Tiga contoh umum dari disakarida adalah maltosa, laktosa, dan sukrosa. Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua rantai glukosa, laktosa merupakan disakarida yang terdiri dari galaktosa dan glukosa, sedangkan sukrosa adalah disakarida dari rantai monosakarida glukosa dan fruktosa. Maltosa banyak ditemukan pada kentang dan sereal, laktosa berada pada susu, sedangkan sukrosa merupakan karbohidrat yang banyak ditemukan pada bahan pangan berkarbohidrat. Disakarida dapat diklasifikasikan menjadi disakarida yang dapat mereduksi dan yang tidak dapat mereduksi. Kemampuan mereduksi pada disakarida adalah gula yang memiliki gugus aldehid atau yang dapat membuat gugus aldehid melalui isomerasi. Selengkapnya mengenai disakarida yang mereduksi akan dijelaskan sebagai berikut: A. Disakarida yang dapat mereduksi Gambar 14. Reaksi pembentukan disakarida dari dua monosakarida (Sumber : chem.wisc.edu ) Gambar 15. Karbon anomerik pada laktosa (Sumber : Garrett & Grisham 2008 ) Jenis disakarida yang dapat mereduksi adalah antara lain maltosa dan laktosa. Maltosa merupakan disakarida yang tersusun atas dua buah glukosa. Kedua glukosa tersebut dihubungkan melalui salah satu dari gugus hidroksil sehingga karbon anomerik sentral tidak tersubstitusi. Fungsi dari karbon anomerik sentral sendiri adalah karbon yang dapat membuka struktur siklik dari disakarida dan mereduksi ion metal. Oleh karena itu disakarida yang masih memiliki karbon anomerik dapat mereduksi ion metal sehingga disebut sebagai disakarida pereduksi. B. Disakarida yang tidak dapat mereduksi Gambar 16. Struktur sukrosa yang tidak mempunyai karbon anomerik (Sumber : Garrett & Grisham 2008 ) Jenis disakarida yang tidak dapat mereduksi berarti disakarida yang sudah tidak memiiki karbon anomerik sentral karena tersubstitusi saat reaksi pembentukan disakarida dari monosakarida. Karena tidak memiliki karbon anomerik itulah maka disakarida tidak dapat mereduksi ion metal. Contohnya adalah sukrosa yang digambarkan pada gambar disamping 8

9 2.2. Trisakarida Trisakarida adalah oligosakarida yang tersusun atas tiga buah molekul monosakarida yang berikatan satu sama lainnya dengan dua buah ikatan glikosidik. sama seperti disakarida, setiap ikatan glikosida terbentuk antara gugus hidroksil pada komponen monosakarida. Contoh dari trisakarida yaitu maltotriosa dan raffinosa. Maltotriosa adalah trisakarida yang tersusun atas 3 buah molekul glukosa, sedangkan raffinosa adalah trimonosakarida yang tersusun atas galaktosa, glukosa, dan fruktosa secara bersamaan. Raffinosa dapat ditemukan pada kubis, kacang, brokoli, asparagus, dan sebagainya. Maltotriosa paling banyak diproduksi oleh enzim pencernaan alfa-amilase yaitu enzim yang ada di ludah manusia. Dibawah ini akan diberikan struktur maltotriosa dan raffinosa : 3. Polisakarida Gambar 17. Struktur maltotriosa dan raffinosa (Sumber : extras.springer.com) Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di bumi berada dalam bentuk polisakarida. Polisakarida, atau yang disebut juga sebagai glikan, terdiri dari monosakarida dan turunannya dalam jumlah yang besar yaitu sepuluh hingga ribuan. Definisi polisakarida sebenearnya tidak hanya terdiri dari residu gula yang terikat secara glikosidik tetapi juga molekul yang mengandung polimer sakarida dan terikat oleh ikatan kovalen dengan asam amino, peptida, lipid, dan struktur lainnya. Polisakarida terbagi atas dua jenis yakni homopolisakarida atau homoglikan dan heterepolisakarida atau heteroglikan yang akan dijelaskan masing-masing sebagai berikut: 2.3. Homopolisakarida Homopolisakarida adalah polisakarida yang tersusun atas monosakarida dengan jenis yang sama. Beberapa jenis homopolisakarida adalah pati, selulosa, glikogen, dan kitin yang akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut: A. Pati Pati adalah polisakarida yang tersusun dari ratusan glukosa yang terhubung dengan ikatan glikosidik. Pati banyak ditemukan pada bahan pangan dari tanaman dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan bagi tumbuhan. Karena sebagai cadangan makanan tersebutlah maka pati mengandung banyak energi sehingga dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan pokok penghasil energi. Pati dapat ditemukan dalam umbi-umbian, nasi, kentang, gandum, dan sebagainya. Pati murni berwarna putih, tidak memiliki rasa, dan larut pada air dingin serta alkohol. Dalam pati mengandung dua molekul yaitu amilosa dan amilopektin, dengan komposisi 20-25% amilosa dan 75-80% amilopektin. Berikut akan dijelaskan amilosa dan amilopektin: a. Amilosa Amilosa adalah kumpulan dari α(1 4) ikatan molekul glukosa. Maksud dari α(1 4) adalah karbon pertama (karbon 1) dari satu glukosa berikatan dengan karbon keempat (karbon 4) dari molekul glukosa yang lainnya. Glukosa dalam amilosa berjumlah 300 sampai 3000 bahkan lebih dan mereka tidak larut dalam air. 9

10 Gambar 18. Struktur amilosa (Sumber : Garrett & Grisham 2008 ) b. Amilopektin Amilopektin adalah polisakarida dari glukosa yang berbentuk rantai cabang dan larut dalam air. Rantai utama amilopektin mengandung ikatan molekul glukosa yang bersifat α(1 4) sedangkan rantai cabangnya bersifat α(1 6) atau mengikat pada atom karbon ke- 6 dan terjadi setiap 24 hingga 30 unit glukosa. Cabang tersebut menyebabkan amilopektin dapat terdegradasi cepat karena banyak memiliki titik akhir untuk melekatnya enzim, sebaliknya amilosa lebih lambat terdegradasi karena tidak memiliki rantai cabang. B. Selulosa Gambar 20. Struktur selulosa dan perbedaan ikatannya dengan pati (Sumber : elmhurst.edu) Gambar 19. Struktur amilopektin anomerik (Sumber : Garrett & Grisham 2008 ) Selulosa adalah bahan penyusun dinding sel tumbuhan yang terbuat dari polisakarida. Monomer polisakarida pada selulosa adalah glukosa dan dibutuhkan jumlah yang banyak untuk membentuk selulosa tersebut. Ikatan asetal pada selulosa bersifat β yang berbeda dengan pati yang berupa α. Ikatan glikosidiknya berada pada atom karbon pertama ke atom karbon ke empat atau dinotasikan dengan β(1 4). Selulosa banyak digunakan dalam industri papan tulis dan kertas, selain itu juga dapat dikonversi ke cellulosic ethanol menjadi biofuel. Berdasarkan derajat polimerisasi dan kelarutan dalam senyawa NaOH 17,5%, selulosa terdiri dari tiga jenis : Selulosa alpha Selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH 17,5 % atau larutan basa kuat dengan DP Selulosa alpha dipakai sebagai penduga dan atau penentu tingkat kemurnian selulosa. 10

11 Selulosa betha Selulosa berantai pendek, larut dalam larutan NaOH 17,5% dan basa kuat dengan DP 15-90, dapat mengendap bila dinetralkan. Selulosa gamma Selulosa dengan ciri-ciri sama dengan selulusa betha, tetapi DP-nya kurang dari 15. Nitroselulosa Nitroselulosa adalah suatu senyawa yang sangat mudah terbakar yang terbentuk oleh nitrating selulosa yang terhubung dengan asam nitrat atau agen nitrating kuat lainnya. Senyawa ini juga dikenal sebagai guncotton ketika digunakan sebagai propelan atau bahan peledak low-powder. Seluloid Seluloid merupakan plastic sintetik nitroselulosa dengan alkohol atau eter. Gambar 21. Nitroselulosa (Sumber : elmhurst.edu) yang dikembangkan dengan cara mereaksikan Gambar 22. Seluloid (Sumber : elmhurst.edu) C. Glikogen Gambar 23. Struktur glikogen (Sumber : projecte.pmu.ro) Glikogen adalah kumpulan glukosa yang berfungsi sebagai penyimpanan dan sangat mirip dengan pati. Struktur glikogen sangat mirip dengan amilopektin namun cabang dari glikogen lebih banyak dibandingkan amilopektin. Cabang glikogen dimulai setiap 10 glukosa atau lebih dan memiliki sifat ikatan glikosidik α(1 6). Sedangkan pada rantai utamanya, sama seperti amilopektin, memiliki sifat ikatan α(1 4). Glikogen ditemukan dalam bentuk granula dalam sitoplasma sel dan berperan serta pada siklus glukosa. 11

12 D. Kitin Kitosan Gambar 24. Struktur kitin (Sumber : foodnetworksolution ) Kitin adalah polimer dari N-asetilglukosamin yakni turunan dari glukosa. Sesuai nama nya, kitin merupakan polisakarida termodifikasi yang mengandung nitrogen dan memiliki ikatan β(1 4) yang sama seperti selulosa. Jadi kitin dapat didefinisikan sebagai selulosa dengan satu buah gugus hidroksil yang digantikan dengan gugus asetil amina. Kitin banyak ditemukan sebagai unsur pembentuk diding sel dari jamur dan juga eksoskleton dari antrophoda dan serangga. Gambar struktur dari kitin diberikan disamping Kitosan adalah suatu rantai linear dari D-Glukosamin dan N-Asetil D-Glukosamin yang terangkai pada posisi β(1-4). Kitosan dihasilkan dari deasetilasi kitin. Kitosan juga terdapat secara alami dalam beberapa jamur namun tidak sebanyak kitin. Gambar 25. Kitosan (Sumber : elmhurst.edu) E. Pektin Polimer linier dari D-galakturonat melalui ikatan 1,4- -glikosidik. Terdapat pada buah-buahan. Tidak larut dalam pelarut organik, akan tetapi larut dalam air panas pada suasana asam. Pada hidrolisa pektin terbentuk metanol, arabinosa, D-galaktosa, dan asam D-galakturonat yaitu sebuah asam aldehid yang diturunkan dari D-galaktosa. Dapat larut dalam HCl, H2SO4, H3PO4, dikoloroasetat, trikloroasetat dan asam formiat. Gambar 26. Pektin (Sumber : elmhurst.edu) Berupa zat yang berwarna putih kekuning-kuningan dan berbentuk tepung atau serbuk. Pektin terdiri dari zat-zat bersifat koloid yang amorf, plastis, dan sangat hidrofil (suka air). 12

13 Pektin dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Protopektin Tidak larut dalam air. Bersifat makromolekul dengan gugusan-gugusan metoksil. Molekulnya dapat berikatan denganatom-atom Ca (kalsium) dan Mg (magnesium). Protopektin seringkali berperan sebagai penguat pada lamela tengah dinding sel. Walaupun protopektin tidak larut dalam air, tetapi aktivitas enzim protopektinase akan menguraikan protopektin menjadi pektin sehingga dapat larut. Asam pektat Hasil perubahan pektin karena aktivitas enzim pektinase. Asampektat akan bereaksi dengan ion Ca 2+ dan terbentuklah Ca-pektat. Ca-pektat adalah penyusun lamela tengah dinding sel Heteropolisakarida Heteropolisakarida adalah polisakarida yang tersusun atas monosakarida dengan jenis yang berbeda. Beberapa jenis homopolisakarida adalah pektin dan xanthan yang akan dijelaskan pada tabel berikut Tabel 1. Perbandingan pektin dan xanthan dari berbagai aspek No Aspek Pektin Xanthan Pembanding 1 Monomer Asam D-galakturonik Dua glukosa, dua manosa, dan sebuah asam glukuronik 2 Jenis ikatan α(1 4) α(1 4) pada glukosa glikosidik 3 Sumber Pir, apel, jambu biji, jeruk dan Bakteri Xanthomonas campestris keluarga citrus lain 4 Fungsi Pengental, pembuat gel, dan stabilizer dalam makanan. Pengental pada makanan dan stabilizer dalam kosmetik Gambar 27. Struktur pektin dan xanthan (Sumber : food-info.com dan chemistry.tutorvista.com) Penggolongan ditinjau dari gugus fungsi yang diikat: 1. Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh: glukosa, galaktosa, ribosa 2. Ketosa: karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh: fruktosa 3. Alditol: alkohol polihidrat hasil reduksi aldosa 13

14 4. Aldonat: asam yang didapatkan dari oksidasi gugus aldehida dari monosakarida menjadi gugus karboksil 5. Asam Uronat: turunan gula yang hasil oksidasi gugus alkohol primer terletak pada ujung yang berlawanan dengan gugus aldehid sehingga terbentuk gugus karboksilat. 3. Reaksi pada Karbohidrat Reaksi pada karbohidrat ada banyak macamnya, pada LTM ini akan dijelaskan reaksi epimerisasi, oksidasi-reduksi, pembentukan ester dan eter, pemanjangan dan pemendekan rantai Epimerisasi Reaksi epimerisasi adalah reaksi karbohidat menjadi empimernya akibat ditambahkan dengan basa larut atau basa organik. Epimer adalah stereoisomer yang berbeda dalam letak gugus hidroksil hanya pada satu karbon asimetriknya Reaksi ini sangat berguna untuk mendapatkan gula yang langka dari epimernya. Dibawah ini mekanisme reaksi glukosa menjadi mannosa. Gambar 28. Reaksi epimerasi glukosa menjadi mannosa (Sumber : dwh.unl.edu) 3.2. Reaksi Oksidasi-Reduksi Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa gula dapat diklasifikasikan menjadi reducing sugar dan non-reducing sugar dengan analisis menggunakan reagen Tollen, Benedict, maupun Fehling. Apabila gula dioksidasi oleh reagen tersebut maka disebut reducing. Tanda dapat dioksidasi adalah oksidan (Ag + atau Cu +2 ) tereduksi sehinga terbentuk endapan tembaga oksida. Salah satu karbohidrat yang dapat dioksidasi adalah aldosa yang dioksidasi menjadi asam karboksilat yang dinamakan asam aldonik. Sedangkan pada reaksi reduksi alditol dengan sodium borohydride menghasilkan rantai alditol (alkohol primer) yang indentik. Apabila karbohidrat yang direaksikan akan menghasilkan alcohol sekunder. Kedua reaksi tersebut akan digambarkan sebagai berikut: Gambar 29. Reaksi oksidasi dan reduksi glukopiranosa (Sumber : Reaksi Pembentukan ester dan eter Baik reaksi pembentukan ester maupun eter, keduanya sama-sama disebabkan karena adanya gugus OH. Reaksi pembentukan ester dan eter terjadi pada suasana basa, dengan 14

15 pereaksi berturut-turut yaitu asam klorida/anhidrat dan alkil halida. Kedua reaksinya akan dijelaskan pada gambar berikut: Gambar 30. Reaksi pembentukan ester dan eter dari glukopiranosa (Sumber : sphx.col.ynu.edu.cn ) 3.4. Reaksi pemanjangan dan pemendekan rantai Reaksi pemanjangan rantai karbohidrat dinamakan dengan sintesis Killani-Fischer. Reaksi awal mulanya menggunakan larutan sianida (NaCN) yang akan dilakukan penambahan neuklofilik ke dalam gugus fungsi karbonil dari gula. Sianohidrin yang dihasilkan dari reaksi dengan sianida tersebut dipanaskan dalam air yang menyebabkan hidrolisis sianida menjadi gugus asam karboksilat yang cepat bereaksi menjadi lakton yang stabil. Reaksi selengkapnya digambarkan pada gambar dibawah ini: Gambar 31. Sintesis Killani-Fisher (Sumber : biologie.uni-hamburg.de ) Kebalikan dari reaksi Killani-Fischer adalah reaksi degradasi wohl adalah reaksi pemendekan rantai karbohidrat jenis aldosa. Pereaksi yang digunakan adalah NH 2 OH, (CH 3 CO) 2 O, dan NaOCH 3 dan menghasilkan sianida. Contoh reaksi yang paling umum adalah degradasi glukosa menjadi arabinosa disamping ini: Gambar 32. Degradasi Wohler (Sumber : Voet & Voet, 2011 ) 15

16 3.5. Hidrolisis Polimer dapat terpecah menjadi monomer melalui proses yang dikenal dengan proses hidrolisis yang mana reaksi ini menggunakan molekul air untuk memecah polimer tersebut. Selama proses tersebut polimer dapat terpecah menjadi dua komponennya. Jika komponennya tak terionisasi, salah satu bagiannya akan mendapat atom hidrogen dan yang satunya akan mendapat gugus hidroksil hasil pemecahan molekul air. Di bawah ini adalah reaksi hidrolisis dimana monosakarida dilepaskan dari karbohidrat kompleks akibat terhidrolisis Pada reaksi hidrolisis di atas, maltosa dipecah menjadi dua komponen berupa glukosa dengan adisi molekul air. Satu glukosa mendapat gugus hidroksil sedangkan molekul satunya mendapat atom hidrogen Reaksi Siklisasi Gambar 33. Reaksi hidrolisis maltosa menjadi dua molekul glukosa (sumber : sphx.col.ynu.edu.cn) Pembentukan hemiasetal & hemiketal Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiketal. Gambar 34. Reaksi karbohidrat dengan aklohol membentuk hemiacetal dan hemiketal (sumber : sphx.col.ynu.edu.cn) Seperti yang diketahui, struktur yang lebih sering ditemui dari suatu monosakarida merupakan hemiacetal siklik. Anggota cincin lima atau enam lebih mudah terbentuk dibandingkan lainnya karena sudutnya yang kecil. Struktur siklik seperti ini dinamai dengan furanosa (5 cincin) dan pyranosa (6 cincin). Ribosa mempunyai struktur yang mengadopsi 16

17 furanosa seperti yang digambarkan pada ilustrasi. Konvensi dari D-family, furanosa bercincin lima digambarkan seperti gambar 18. Karbon atom anomerik (ditandai dengan warna merah) diletakkan di kanan. Ketika gugus hidroksil berada di atas dinamai dengan beta, sedangkan di bawah dinamai dengan alfa Gambar 35. Reaksi pembentukan α&β-d-ribofuranosa dari D-ribosa (sumber : Pyranosa siklik yang terbentuk dari monosakarida sering digambarkan pada proyeksi datar yang diketahui dengan formula Haworth dengan karbon anomerik diletakkan di sisi kanan dan cincin yang mengandung oksigen diletakkan di ujung terjauh dari pengamat. Pada D-family, ikatan alpha dan beta mempunyai arah yang sama untuk cincin furanosa ( beta di atas dan alpha di bawah). Formula Haworth ini dapat menampilkan hubungan stereokimia tetapi ridak menggambarkan bentuk sebenarnya dari suatu molekul. Contoh dari empat pyranosa ditampilkan pada gambar berikut dengan karbon anomerik berwarna merah Gambar 36. Contoh beberapa piranosa (sumber : Fruktosa dapat membentuk : Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C6. Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5. 17

18 Gambar 37. Pembentukan D-fruktosa linear menjadi α-d-fruktofuranosa (sumber : sphx.col.ynu.edu.cn) Siklisasi D-glukosa Gambar 38. a). Proyeksi Fischer, b) tiga dimensi, dan c) monosakarida siklik (sumber : chemwiki.ucdavis.edu) D-glukosa dapat dijelaskan dengan proyeksi Fischer, represntasi tiga dimensi, dan dengan merekasikan gugus OH pada atom C-5 dengan aldehyde, maka monosakarida siklik akan terbentuk. Kesimpulan Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas atom karbon, hidrogen, dan oksigen yang memiliki gugus fungsi aldehid/keton dan hidroksil. Berdasarkan jumlah monomernya, karbohidrat dapat dibagi menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat dengan jumlah monomer 1 buah yang diklasifikan menurut gugus fungsinya dan jumlah atom karbon yang dimiliki rantai karbohidrat tersebut. Berdasarkan gugus fungsinya monosakarida dibagi menjadi aldosa yakni dengan gugus fungsi aldehid dan ketosa dengan gugus fungsi keton, sedangkan berdasarkan jumlah atomnya dinamakan dengan awalan tri-, tertra-, penta-, hepta-, heksa. Oligosakarida merupakan karbohidrat dengan 2-9 buah monomer yang terikat melalui ikatan glikosidik. Oligosakarida dengan dua monomer disebut disakarida. Disakarida dapat dibagi menjadi yang dapat mereduksi dan tidak dapat mereduksi berdasarkan ada atau tidaknya atom karbon 18

19 anomerik. Polisakarida merupakan karbohidrat yang tersusun dari ratusan hingga ribuan monomer. Terbagi atas homopolisakarida yang monomernya sama dan heteropolisakarida dengan monomernya beragam jenis. Reaksi yang sering terjadi pada karbohidrat yakni reaksi epimerisasi, oksidasi-reduksi, pembentukan ester&eter, pemanjangan dan pemendekan rantai karbohidrat, hidrolisis, serta reaksi siklisasi. Daftar Pustaka Garrett. R.H dan Grisham, C.M Biochemistry. New York: Cengange Learning McMurry, J Organic Chemistry. Belmont : Thomson Higher Education Voet, D. dan Voet, J.G Biochemistry. New Jersey: John Wiley & sons, Inc. 19

KARBOHIDRAT KIMIA DASAR II LABORATORIUM KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FST UNAIR

KARBOHIDRAT KIMIA DASAR II LABORATORIUM KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FST UNAIR KARBOHIDRAT KIMIA DASAR II LABORATORIUM KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FST UNAIR Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. Oleh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus

Lebih terperinci

Penggolongan Karbohidrat

Penggolongan Karbohidrat KARBIDRAT Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. leh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus fungsional yang penting : * Gugus hidroksil * Gugus keton/aldehid Penggolongan

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN

KIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah kelompok senyawa aldehid dan keton terpolihidroksilasi yang tersusun dari atom C, H, dan O. Karbohidrat

Lebih terperinci

BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT

BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT 1 Karbohidrat Karbohidrat adalah biomolekul yang paling banyak terdapat di alam. Setiap tahunnya diperkirakan kira-kira 100 milyar ton CO2 dan H2O diubah kedalam molekul selulosa

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati,

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si

KARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si KARBOHIDRAT Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id KONSEP TEORI Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidarat berasal dari kata

Lebih terperinci

Ciri karbohidrat lain :

Ciri karbohidrat lain : Fungsi : karbohidrat 1. Sbg bahan bakar/sumber energi 2. Sbg bahan penyusun struktur sel mis : - selulosa, berenergi tetapi tdk dpt diambil energinya oleh makhluk hidup ttt - Chitin - lignin disebut karbohidrat

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5 KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK n KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5 SK dan KD Standar Kompetensi Menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) Kompetensi Dasar Menjelaskan

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

KARBOHIDRAT. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd KARBOHIDRAT Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam Dari namanya molekul yang terdiri dari carbon (C) dan hydrate (air H 2 O) Mempunyai rumus

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK Kimia SMK KELAS XII SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG SK DAN KD Standar Kompetensi Menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT. Klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil C H C C CH 2 OH H H C C OH OH

KARBOHIDRAT. Klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil C H C C CH 2 OH H H C C OH OH KARBIDRAT Pendahuluan Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA Disusun oleh Nama : Gheady Wheland Faiz Muhammad NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadangkadang

Lebih terperinci

SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA

SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA AARA I SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan praktikum : Mengidentifikasi jenis sakarida sesuai dengan jenis reaksinya 2. ari, tanggal praktikum : Sabtu, 29 Juni

Lebih terperinci

DISAKARIDA. - Suatu senyawa yang bila dihirolisa menghasilkan dua monosakarida :

DISAKARIDA. - Suatu senyawa yang bila dihirolisa menghasilkan dua monosakarida : DISAKARIDA Disakarida : - Suatu senyawa yang bila dihirolisa menghasilkan dua monosakarida : Sukrosa : glukosa + fruktosa Laktosa : Glukosa + galaktosa Maltosa : 2 glukosa Selobiosa : 2 glukosa - Kedua

Lebih terperinci

PERAN KARBOHIDRAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PERAN KARBOHIDRAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI PERAN KARBOHIDRAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Satu yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A. OLEH : Irma

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.

PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA. PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA. PENDAHULUAN Karbohidrat disebut juga sakarida. Karbohidrat

Lebih terperinci

cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan

cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan HASIL DAN DATA PENGAMATAN 1. Uji molish warna cincin ungu pada batas larutan pati cincin ungu pada batas larutan arabinosa cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa

Lebih terperinci

A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius C. katalis POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK

A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius C. katalis POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK 1. Diantara beberapa monomer di bawah ini : Monomer manakah yang dapat membentuk polimer adisi. A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT I Uji Molisch, Benedict, Barfoed, dan Fermentasi

KARBOHIDRAT I Uji Molisch, Benedict, Barfoed, dan Fermentasi Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat, 25 September 2015 Struktur dan Fungsi Biomolekul Waktu : 08.00-11.00 WIB PJP : Inda Setyawati, STP, MSi Asisten : Listia Vidyawati MM Mayang Dewi MU Annisa Dhiya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGAMATAN I. Pengujian Secara Kualitatif 1. Uji Benedict 1 Glukosa Biru Muda Orange 2 Fruktosa Biru Muda Orange 3 Sukrosa Biru Muda Biru Muda 4 Maltosa Biru Muda Orange

Lebih terperinci

- KARBOHIDRAT PENTING PADA METABOLISME HARUS DIDAPATI DALAM MAKANAN SEHARI-HARI

- KARBOHIDRAT PENTING PADA METABOLISME HARUS DIDAPATI DALAM MAKANAN SEHARI-HARI KARBOHIDRAT = POLI HIDROKSI ALDEHIDA = ALDOSA = POLI HIDROKSI KETON = KETOSA n (H 2 O) m KARBON HIDRAT - KARBOHIDRAT - LEMAK - PROTEIN - VITAMIN A - MINERAL - AIR PENTING PADA METABOLISME HARUS DIDAPATI

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

KARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126 Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126 Program Studi : Pendidikan Tata Boga Pokok Bahasan : Karbohidrat Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian karbohidrat : hasil dari fotosintesis CO 2 dengan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Percobaan Adalah uji untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB 25 KARBOHIDRAT Definisi & Penggolongan

BAB 25 KARBOHIDRAT Definisi & Penggolongan Slaid kuliah Kimia rganik II untuk mhs S1 Kimia semester 4 BAB 25 KARBIDRAT Budi Arifin Wulandari K Wardani Bagian Kimia rganik Departemen Kimia FMIPA-IPB DEFINISI 25.1. Definisi & Penggolongan 1. idrat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Kezia Christianty C NRP : 123020158 Kel/Meja : F/6 Asisten : Dian

Lebih terperinci

AKADEMI KIMIA ANALISIS BOGOR

AKADEMI KIMIA ANALISIS BOGOR PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT PADA NASI AKING YANG DIKONSUMSI MASYARAKAT DESA SINGOROJO KABUPATEN KENDAL DISUSUN OLEH KELAS III E KELOMPOK 5 Anjas Wilapangga (116022) Aulia Safitri (116040) Dwi Rizkia Rahmah

Lebih terperinci

A. Senyawa organik sintesis

A. Senyawa organik sintesis A. Senyawa organik sintesis Paham lama : senyawa dalam jasad hidup berbeda dengan senyawa lain karena adanya semacam gaya gaib (vital force), para ahli kimia tidak mencoba membuat senyawa organik di laboratorium.

Lebih terperinci

BAB 25 KARBOHIDRAT Definisi & Penggolongan

BAB 25 KARBOHIDRAT Definisi & Penggolongan Slaid kuliah Kimia Organik II untuk mhs S1 Kimia semester 4 BAB 25 KARBOIDRAT Budi Arifin Wulandari K Wardani Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB DEFINISI 25.1. Definisi & Penggolongan 1. idrat

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n KARBOHIDRAT Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Februari 2010 Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n Karbohidrat meliputi sebagian zat-zat

Lebih terperinci

BIOKIMIA Kuliah 2 KARBOHIDRAT

BIOKIMIA Kuliah 2 KARBOHIDRAT BIOKIMIA Kuliah 2 KARBOHIDRAT 1 2 . 3 . 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Biokimia Kuliah 2 POLISAKARIDA 17 POLISAKARIDA Sebagian besar karbohidrat dalam bentuk polisakarida. Suatu polisakarida berbeda

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT Carbohydrate

KARBOHIDRAT Carbohydrate KARBOHIDRAT Carbohydrate Di akhir kuliah ini, pelajar-pelajar dapat: By the end of this lecture, students may get: 1. Menjelaskan jenis-jenis karbohidrat. 2. Menmbincangkan ciri-ciri asas bagi heksosa.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim : 14 3145 453 048 Kelas Kelompok : 1B : IV Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si PROGRAM STUDI DIII ANALIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Jumlah kalori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Jumlah kalori yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karbohidrat 1. Definisi karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang karena

Lebih terperinci

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

- 1 - KIMIA MAKROMOLEKUL

- 1 - KIMIA MAKROMOLEKUL - 1 - KIMIA MAKRMLEKUL KARBIDRAT» Merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehid, dan gugus hidroksi» Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat:» Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus

Lebih terperinci

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. B. KOMPETENSI DASAR 1. Mahasiswa dapat membedakan komposisi kimia anorganik dan organik

Lebih terperinci

ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT LAPORAN PRATIKUM KIMIA PANGAN ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT Disusun Oleh : KELOMPOK 6 GIZI NONREGULER M. Rifki Fahrian (12310075) M. Zefri (12310076) Najah Imtihani (12310077) Nia Indah Yurica (12310078)

Lebih terperinci

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2 Kehidupan 7 karakteristik kehidupan Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi Aspek kimia dalam tubuh - 2 Aspek kimia dalam tubuh - 3 REPRODUKSI: Penting untuk kelangsungan hidup spesies.

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT II Uji Seliwanoff, Osazon, dan Iod

KARBOHIDRAT II Uji Seliwanoff, Osazon, dan Iod Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat, 2 Oktober 2015 Struktur dan Fungsi Biomolekul Waktu : 08.00-11.00 WIB PJP : Inda Setyawati, STP, MSi Asisten : Caecilia Jessica U Mayang Dewi MU Rizqy Fachria KARBOHIDRAT

Lebih terperinci

KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN. Oleh : Astuti Setyowati

KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN. Oleh : Astuti Setyowati KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN Oleh : Astuti Setyowati KARBOHIDRAT Terdapat dalam : 1. Tumbuhan : monosakarida, oligo sakarida, pati, selulosa, gum 2. Hewan : glukosa, glikogen,

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI) Jurnal BIOKIMIA Praktikum ke-2, 2011 KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI) Riska Pridamaulia, Hafiz Alim, Eka Martya Widyowati, dan Maharani Intan Kartika Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

KIMIA ORGANIK II (FAD 1511)

KIMIA ORGANIK II (FAD 1511) BUKU RENCANA PRIGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR KIMIA ORGANIK II (FAD 1511) Oleh : Dr. Ratna Asmah Susidarti, MSi., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA JOGJAKARTA 2004

Lebih terperinci

LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH

LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH Disusun oleh : Oleh: DEWI FIRDAUSI NUZULAH Nim. (133204005) PENDIDIKAN BIOLOGI A 2013 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Analisa Karbohidrat Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Definisi Karbohidrat Turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH 2 O) n atau C n H 2n O n. Karbohidrat terbentuk dari sintesa

Lebih terperinci

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN Molisch Test Uji KH secara umum Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang ahli botani dari Australia. Prosedur Kerja : a. Masukkan ke dalam

Lebih terperinci

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif. II. Tujuan : Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif. III. Alat dan bahan : Rak tabung reaksi Tabung reaksi Gelas

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT : SARAH MELATI D : K TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011

PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT : SARAH MELATI D : K TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT NAMA : SARAH MELATI D NIM : K211 10 291 KELOMPOK : 6 ( ENAM ) ASISTEN : NUR RADHIYAH TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011 LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN

Lebih terperinci

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ By. Jaya Mahar Maligan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2014 Metode Analisis

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN PERCOBAAN 3: UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN PERCOBAAN 3: UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN PERCOBAAN 3: UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Pangan yang diampu oleh: Siti Mujdalipah, S.TP., M.Si dan Shinta Maharani

Lebih terperinci

1. KARBOHIDRAT. Tabel 1.1 Klasifikasi Monosakarida Berdasarkan Jumlah Atom C

1. KARBOHIDRAT. Tabel 1.1 Klasifikasi Monosakarida Berdasarkan Jumlah Atom C 1. KARBIDRAT 1. Pendahuluan Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi tongkat kehidupan mahluk hidup. Senyawa karbohidrat menyumbangkan 70 80% sumber energi untuk aktivitas manusia. Konsumsi

Lebih terperinci

02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan

02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech Kemanisan Beberapa monosakarida dan oligosakarida memiliki rasa manis bahan pemanis Contoh: sukrosa (kristal), glukosa (dalam sirup jagung) dan dekstrosa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia berasal dari non protein nitrogen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia berasal dari non protein nitrogen 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencernaan Nitrogen pada Ruminansia Sumber nitrogen pada ternak ruminansia berasal dari non protein nitrogen dan protein pakan. Non protein nitrogen dalam rumen akan digunakan

Lebih terperinci

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al. Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Kimia Organik II FAF 114 ( 3 SKS) Semester II Pengampu matakuliah Prof. Dr. Dachriyanus, Apt Prof. Dr. Dayar Arbain, Apt Prof. Dr. Deddi Prima Putra, Apt Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jagung digunakan sebagai salah satu makanan pokok di berbagai daerah di Indonesia sebagai tumbuhan yang kaya akan karbohidrat. Potensi jagung telah banyak dikembangkan menjadi berbagai

Lebih terperinci

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap

Lebih terperinci

Hidrolisis Pati Enzimatis. Abstrak

Hidrolisis Pati Enzimatis. Abstrak Hidrolisis Pati Enzimatis Mochamad Iqbal Fernanda, 230110130132, Kelompok 10, Kelas B Jurusan Perikanan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan Latar Belakang Tujuan: Menentukan kadar gula pereduksi dalam bahan pangan Prinsip: Berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT Analisis Kualitatif Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yg dapat dgunakan untuk analisis kualitatif. Beberapa reaksi yg lebih

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT II. * Reaksi monosakarida. * Ikatan glikosida * Fungsi karbohidrat. Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

KARBOHIDRAT II. * Reaksi monosakarida. * Ikatan glikosida * Fungsi karbohidrat. Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013 KARBIDRAT II * Reaksi monosakarida * Ikatan glikosida * Fungsi karbohidrat Disampaikan oleh : Dr. Sri andayani 2013 Monosakarida Memiliki atom karbon 3 sampai 7 Setiap atom karbon memiliki gugus hidroksil,

Lebih terperinci

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak, asam nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik.

Lebih terperinci

Karbohidrat. Definisi karbohidrat 20/05/2014

Karbohidrat. Definisi karbohidrat 20/05/2014 Karbohidrat Definisi karbohidrat Definisi Klasifikasi karbohidrat Metabolisme karbohidrat Analisis karbohidrat Peran Karbohidrat Contoh aplikasi Karbohidrat Karbohidrat Sumber: biomolekul paling banyak

Lebih terperinci

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino

Lebih terperinci

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Peta Konsep Kofaktor Enzim Apoenzim Reaksi Terang Metabolisme Anabolisme Fotosintesis Reaksi Gelap Katabolisme Polisakarida menjadi Monosakarida

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON Muhammad Ja far Sodiq (0810920047) 1. ALKANA Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas. Pentena sampai heptadekana (C 17 H 36 ) berwujud

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005 UN-SMK-05-01 Perhatikan perubahan materi yang terjadi di bawah ini: (1) sampah membusuk (2) fotosintesis (3) fermentasi (4) bensin menguap (5) air membeku

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Protein dan Karbohidrat : Sifat dan Reaksi Kimia Nama : Grace E M Hutahaean NIM : 11212021 Kelompok : 3 Tanggal percobaan : 24 Oktober 2013 Tanggal Pengumpulan laporan :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Onggok Sebelum Pretreatment Onggok yang digunakan dalam penelitian ini, didapatkan langsung dari pabrik tepung tapioka di daerah Tanah Baru, kota Bogor. Onggok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaplek (Manihot esculenta Crantz) Gaplek (Manihot Esculenta Crantz) merupakan tanaman perdu. Gaplek berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi, sumber vitamin (A, C,

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat baik. Kandungan betakarotennya lebih tinggi dibandingkan ubi jalar

II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat baik. Kandungan betakarotennya lebih tinggi dibandingkan ubi jalar 6 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ubi Jalar Ungu Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang memiliki warna ungu pekat. Ubi jalar ungu menjadi sumber vitamin C dan betakaroten (provitamin A) yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Penentuan Kadar Glukosa Darah Oleh : Kelompok 4 - Offering C Desy Ratna Sugiarti (130331614749) Rita Nurdiana (130331614740)* Sikya Hiswara (130331614743) Yuslim Nasru S. (130331614748)

Lebih terperinci

POLISAKARIDA. Shinta Rosalia Dewi

POLISAKARIDA. Shinta Rosalia Dewi POLISAKARIDA Shinta Rosalia Dewi Polisakarida : polimer hasil polimerisasi dari monosakarida yang berikatan glikosidik Ikatan glikosidik rantai lurus dan rantai bercabang Polisakarida terbagi 2 : Homopolisakarida

Lebih terperinci

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan Kehidupan 7 karakteristik kehidupan Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi Aspek kimia dalam tubuh - 2 REPRDUKSI: Penting untuk kelangsungan hidup spesies. Reproduksi seksual berkembang

Lebih terperinci

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Onggok merupakan limbah dari industri tapioka yang berbentuk padatan yang

TINJAUAN PUSTAKA. Onggok merupakan limbah dari industri tapioka yang berbentuk padatan yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Onggok Onggok merupakan limbah dari industri tapioka yang berbentuk padatan yang diperoleh pada proses ekstraksi. Pada proses ekstraksi ini diperoleh suspensi pati sebagai filtratnya

Lebih terperinci

METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT

METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT Disampaikan oleh: Sofia Februanti METABOLISME & KATABOLISME KARBOHIDRAT PENGERTIAN KLASIFIKASI METABOLISME DAN KATABOLISME PENGERTIAN KARBOHIDRAT Senyawa organik

Lebih terperinci

KIMIA Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

KIMIA Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc KIMIA Karbohidrat Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Definisi Karbohidrat Turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH 2 O) n atau C n H 2n O n. Karbohidrat terbentuk dari sintesa CO

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA BAHAN PANGAN KARBOHIDRAT. Dosen Pengampu : Khamidinal, M.Si

MAKALAH KIMIA BAHAN PANGAN KARBOHIDRAT. Dosen Pengampu : Khamidinal, M.Si MAKALAH KIMIA BAHAN PANGAN KARBOHIDRAT Dosen Pengampu : Khamidinal, M.Si Kelompok 1 : 1. Arum Pangesti (11670003) 2. Hesti Nurmasari (11670012) 3. T.H. Nurmala Ekawati (11670019) 4. Adnin Arif Rizki (11670032)

Lebih terperinci

BAB II KARBOHIDRAT. Universitas Gadjah Mada 1

BAB II KARBOHIDRAT. Universitas Gadjah Mada 1 BAB II KARBOHIDRAT Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan karbohidrat mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan struktur dasar, sifat fisik dan kimiawi, klasifikasi dan fungsi karbohidrat,

Lebih terperinci

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa

Lebih terperinci

D kj/mol E kj/mol

D kj/mol E kj/mol 1. Dari data : 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (l) H = -571 kj 2Ca (s) + O 2 (g) 2CaO(s) H = -1269 kj CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH)2(s) H = -64 kj Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca(OH) 2 (s) sebesar... A. -984

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gugus fungsi adalah suatu gugus yang memberikan karakteristik kepada senyawa organik, oleh karena itu jika suatu molekul memiliki dua gugus fungsi berlainan dengan

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT A. PENDAHULUAN

KARBOHIDRAT A. PENDAHULUAN KARBOHIDRAT Penyusun: Heru Santoso Wahito Nugroho, S.Kep, Ns, M.M.Kes A. PENDAHULUAN Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009 TRY UT UJIAN NASINAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009 LEMBAR SAL B Bidang Studi : KIMIA Kelas/Program : XII (Dua Belas)/IPA PETUNJUK UMUM 1. Berdo alah sebelum mengerjakan soal 2. Tulislah dahulu nama dan kelas

Lebih terperinci

Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan

Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan KARBOHIDRAT Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan 6 CO2 + 6 H2O Sinar matahari C 6H12O6 +6 O2 klorofil Fungsi Sumber energi Pemberian rasa manis pada makanan Penghemat protein Pengatur metabolisme

Lebih terperinci

KOMPONEN KIMIA SEL. Delayota Science Club (DSC) Januari 2011

KOMPONEN KIMIA SEL. Delayota Science Club (DSC) Januari 2011 KOMPONEN KIMIA SEL Delayota Science Club (DSC) Januari 2011 Keistimewaan Atom Karbon Mempunyai empat elektron valensi Membentuk ikatan dengan atom sejenis Ikatan kovalen tunggal Ikatan kovalen rangkap

Lebih terperinci

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Sasaran : pengenalan gugus fungsi. Mengetahui sifat fisika dan kimia suatu bahan yang digunakan sebagai obat, kosmetika, bahan makanan dan minuman. Untuk digunaka

Lebih terperinci

Gambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi

Gambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi Bab IV Pembahasan IV.1 Ekstraksi selulosa Kayu berdasarkan struktur kimianya tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa. Selulosa sebagai kerangka, hemiselulosa sebagai matrik, dan lignin sebagai

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat! KIMIA XII SMA 249 S AL TES SEMESTER II I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat! 1. Suatu senyawa karbondioksida dengan tembaga pijar dan hasil oksidasinya diuji dengan pereaksi fehling

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN I KARBOHIDRAT. Disusun Oleh : Rina Febrina

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN I KARBOHIDRAT. Disusun Oleh : Rina Febrina LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN I KARBOHIDRAT Disusun Oleh : Rina Febrina 1530221003 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI PROGRAM STUDI KIMIA 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. senyawa karbohidrat yang tidak mengandung atom hidrogen dan oksigen dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. senyawa karbohidrat yang tidak mengandung atom hidrogen dan oksigen dengan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karbohidrat Karbohidrat berasal dari pengertian atom karbon yang terhidrasi dengan rumus (CH 2 O) n. Tetapi pengertian ini sebenarnya sudah tidak tepat lagi karena banyak senyawa

Lebih terperinci

LAPORAN PRATIKUM UJI BENEDICT - dicoret.com

LAPORAN PRATIKUM UJI BENEDICT - dicoret.com LAPORAN PRATIKUM UJI BENEDICT - dicoret.com BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis

Lebih terperinci

PROKSIMA [SIMULASI UJIAN NASIONAL TINGKAT MA] 1. Jawaban: B Q Jawaban: C Pembahasan: Unsur X mempunyai nomor atom 21 (Ar=18 + 3= 21)

PROKSIMA [SIMULASI UJIAN NASIONAL TINGKAT MA] 1. Jawaban: B Q Jawaban: C Pembahasan: Unsur X mempunyai nomor atom 21 (Ar=18 + 3= 21) KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN KIMIA 1. Jawaban: B IA IIA 1 IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA 2 3 4 Q 5 6 7 Q terletak pada golongan IIIA pada periode 4 maka konfigurasi nya adalah. Q = 2 8 18 3 Q = 1s 2 2s 2 2p

Lebih terperinci

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

Lebih terperinci

BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A)

BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A) BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A) PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Jalan Ir. H. Juanda No. 95

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Anon (2005) menyatakan bahwa pisang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Anon (2005) menyatakan bahwa pisang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pisang Kepok Pisang adalah tanaman buah yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan

Lebih terperinci