TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA (Metode dan Corak Penafsirannya)
|
|
- Yandi Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA (Metode dan Corak Penafsirannya) Oleh Ratnah Umar * Abstrak Hamka dalah seoarang aktivis dan ulama yang sangat terkenal, salah satu karyanya yang terkenal adalah tafsir al-azhar, yang pada mulanya hanya berbentuk uraian dalam kuliah subuh, kemudian dipublikasikan dalam bentuk kitab yang terdiri dari 15 jilid. Adapun metode yang digunakan Hamka dalam tafsirnya adalah metode tahlili menafsirkan sesuai dengan susunan surah yang ada dalam mushaf dengan pendekatan sastra dan bercorak adab ijtima i. Kata-kata Kunci: metode, tafsir al-azhar, Hamka PENDAHULUAN Tafsir al-azhar merupakan salah satu medium bagi Hamka mengomunikasikan ide-ide barunya dalam menafsirkan al-qur an. Ide-ide pembaruannya sebagi hasil intraksinya dalam bidang agama, sosial budaya dan politik itu telah memperkaya nuansa penafsirannya. Terdapat karakter umum bahwa tafsir Alquran berbahasa non Arab, dalam tahapan penafsirannya senantiasa merujuk pada tafsir berbahasa Arab. (al-zahabi: 1976). Perujukan ini dapat menimbulkan dua kemungkinan. pertama, terjadi pemindahan isi, ide, atau gagasan buku tafsir Alquran berbahasa Arab ke dalam penafsiran Alquran yang dilakukan oleh mufassir berbahasa ajami. Kedua, penerapan metode tafsir atau dasar penafsiran tafsir sumber dalam penafsiran Alquran yang dilakukan mufassir. Untuk meneliti penafsiran Hamka dalam tafsir al-azhar dan kemungkinan keterpengaruhannya oleh tafsir-tafsir berbahasa Arab sebagai sumber yang dirujuk. * Ratnah Umar, S.Ag. M.H.I. adalah dosen tetap pada Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Palopo dalam bidang Tafsir dan Ulum al-qur an. 19
2 Penulis ingin melihat pola Hamka dalam mengolah gagasan tafsir dari sumber rujukan pada kitab tafsirnya. Selain itu juga ingin melihat pola Hamka dalam menerapkan metode penafsiran sesuai tafsir sumber sehingga mampu membuahkan hasil penafsiran yang orisinil. Penelusuran ini dilakukan mendapat dorongan psikologis pula dari Hamka lewat pengakuannya pada bagian awal tafsir al-azhar bahwa tafsir yang mempengaruhinya adalah Fi Zilal al-qur an. Selain itu tafsir berbahasa Arab yang banyak mempengaruhi tafsir al-azhar adalah Tafsir al-manar. (Hamka: 1984) BIOGRAFI HAMKA Hamka nama lengkapnya adalah Haji Abdul Malik bin Abd Karim (Amrullah), dilahirkan pada tanggal 13 Muharram 1362 H bertepatan 16 Februari 1908, di desa Tanah Sirah termasuk daerah Sungai Batang di tepi Danau Kaninjau. (Yunan Yusuf: 1990) Pendidikan yang ia terima dimulai di rumah, sekolah diniyah dan surau. Dalam pendidikannya hasrat orang tuanya yaitu Syekh Abd Karim Amrullah berpengaruh dalam proses pendidikannya. Keinginan ayahnya menjadikan Hamka seorang ulama, bisa dilihat dari perhatian penuh ayahnya terhadap kegiatan belajar ngajinya. Waktu kecil ia belajar ilmu-ilmu alat seperti gramatik (nahwu), morfologi (sarf), fiqh dan tafsir al-qur an. (Deliar Nur: 1978). Ilmu itu diperoleh ketika belajar di tawalib School. Buku tafsir yang ia kaji di tingkat pemula adalah tafsir jalalain. Tafsir diperdalam ketika pada usia 17 tahun bertemu Ki Bagus Hadikusuma, tokoh yang pernah mondok di pesantren Wonokromo Yokyakarta. Ilmu-ilmu perangkat penafsiran (ilmu-ilmu al-qur an, ilmu balagah, ilmu ushul fiqh, ilmu mustalah hadis dan sebagainya), telah dimilikinya. (Hamka: 1984) Bermodalkan ini menjadikan ia bisa dengan mudah mengomunikasikan ide-ide di bidang tasawuf dan sastra secara serasi. (Syafi i Ma arif: 1993). Dalam peta pemikiran Islam, Hamka menempati posisi penting. Dia mulai menjelajahi belantara pemikiran keislaman pada periode masa penjajahan dan berlanjut pada masa kemerdekaan atau kebebasan ke II ( ). 20
3 Kesempatan dia untuk mengembangkan intelektualitas keislamannya menjadi terbuka lebar ketika dia berangkat ke Jakarta pada tahun 1949 dengan diterima sebagai anggota Koresponden Surat Kabar Merdeka dan Majalah Pemandangan. Sejarah hidupnya kemudian mengarah ke dunia politik praktis, dengan terpilih sebagai anggota konstituante dari partai masyumi pada pemilu Meskipun demikian, Hamka tetap mengambil posisi penting dalam mendalami bidang kajian keagamaan, sosial budaya dan politik. Salah satu hasil karya ilmiah keislamannya dipublikasikan adalah kitab Tafsir al-azhar. Hamka adalah seorang ulama, aktivis politik, sastrawan, filosof dan aktivis Muhammadiyah yang amat terkenal. Hamka aktif dalam gerakan Muhammadiyah, dan mengikuti pendirian Muhammadiyah mulai tahun 1925 untuk memberantas khurafat, bid ah dan tarekat kebatinan sesat di Padang Panjang. Kemudian Hamka terpilih menjadi Majelis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatra Barat, oleh komfrensi Muhammadiyah menggantikan S.Y.Sutan Mangkuto pada tahun Pada tahun 1953, Hamka dipilih sebagai Penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik, Hamka merupakan seorang wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-an Hamka menjadi wartawan beberapa buah berita seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1982, dia menjadi editor majalah kemajuan masyarakat, pada tahun 1932, Hamka menerbitkan Majalah al-mahdi di Makassar, juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat dan Gema Islam. Hamka wafat pada tanggal 24 Juli 1981, jasa dan pengaruhnya masih terasa hingga kini dalam memartabatkan agama Islam. Hamka tidak saja sebagai tokoh ulama dan sastrawan di negara kelahirannya tapi juga di negara lain seperti Malaysia, Singapur dan lain-lain. LATAR BELAKANG PENULISAN TAFSIR AL-AZHAR Kitab tafsir al-azhar merupakan karya gemilang Hamka. Penulisan tafsir al- Azhar di mulai sejak tahun 1958, yang berbentuk uraian dalam kuliah subuh bagi 21
4 jama ah mesjid Agung al-azhar. (Yunan Yusuf: 1990) Yang dimuat dalam majalah Gema Islam sejak tahun Penulisan hingga juz XXX pada tanggal 11 Agustus 1964 di rumah tahanan politik Mega Bandung. Penyempurnaan dan perbaikan terhadap penafsirannya dilakukan sejak dibebaskan dari pemerintah Orde Baru pada tanggal 21 Januari 1966 di rumahnya di Kebayoran Baru hingga bulan Agustus Hamka memulai aktivitas menafsirkan al-qur an (tafsir al-azhar) berasal dari penghayatan terhadap perjalanan hidup sejak dia menerima pelajaran tafsir al-qur an dari KI Bagus Hadikusumo di Yokyakarta tahun Dari pertemuan itu mengantar Hamka tampil sebagai intelektual dan pengajar Islam baik lewat organisasi, dakwah dan tulisan-tulisan. Di samping itu, salah satu niat Hamka adalah hendak meninggalkan pusaka yang bermanfaat atau punya nilai bagi bangsa dan umat muslim Indonesia jika kelak kembali ke hadirat Allah swt. (Hamka: 1984). Dan niat itu sejak pertama kali menafsirkan atau menulis tafsirnya. Salah satu hasil karya ilmiah keislamannya dipublikasikan yang sangat berharga adalah Kitab Tafsir al- Azhar yang terdiri dari 15 jilid. CORAK DAN METODE PENAFSIRAN TAFSIR AL-AZHAR Tafsir al-azhar layak disebut tafsir al-qur an.(nurwajah Ahamd: 1997). Karena pemahaman mufasir (Hamka) memenuhi kriteria penafsiran. Di antara kriteria itu ialah dari segi penjelasan lafaz, kalimat atau ayat dengan sumber, alat dan satuan kajian dan pemahaman, mufassir telah menerapkan prinsip-prinsip penafsiran yang berlaku. Secara umum metode yang digunakan dalam tafsir al-azhar adalah metode tahlili dengan pendekatan sastra, dan bercorak adaby ijtima i. Dengan metode tahlili (analitis) Hamka menafsirkan al-qur an mengikuti sistem al-qur an sebagaimana yang ada dalam mushaf, dibahas dari berbagai segi mulai dari asbab al-nuzul, munasabah, kosa kata, susunan kalimat dan sebagainya. Pendekatan yang digunakan Hamka dalam menafsirkan adalah pendekatan sastra yakni penjelasan dan pembahasan ayat atau lafaz dengan menggunakan ungkapan sastra. Salah satu buktinya adalah penonjolan munasabah (korelasi) antara 22
5 bagian-bagian ayat. Penggunaan munasabah ini menandai kemiripan-kemiripan al- Azhar dengan Tafsir Fi Zilal al-qur an yang sekaligus membuktikan kebenaran pengakuan Hamka bahwa tafsir yang mempengaruhinya adalah Tafsir FI Zilal al- Qur an.(hamka 1984). Ketika Hamka menjelaskan Q.S.Ali Imran/3:28-29 tentang taqiyah dihadapan penguasa kafir yang zalim, ia menghubungkan dengan makna ayat: 8, 9 dan 60 surah al-mumtahanah. Menurutnya sesuai ayat 8 orang muslim dapat hidup bersama kalau orang kafir tidak memerangi dan mengusir, namun jika mereka memerangi seperti dalam ayat 9 surah al-mumtahanah, maka tidak boleh bersahabat dan berhubungan dengan mereka. SUMBER TAFSIR AL-AZHAR Hamka dalam penulisan tafsirnya telah mengakui bahwa tafsir yang mempengaruhinya sebagai sumber dalam menginterpretasi ayat-ayat al-qur ān adalah: a. Tafsir Fi Zhilal al-qur ān Terdapat bukti yang jelas membenarkan bahwa Hamka terpengaruh oleh Sayyid Qutub dalam penafsirannya. Terungkap dalam menafsirkan ayat 28 dan 29 surah Ali Imran. Hamka tampaknya menekankan subtansi prinsipil yang sama dengan uraian Sayyid Qutub saat mengelaborasi sikap taqiyah. Menurut keduanya, taqiyah diperbolehkan saat umat Islam dalam kondisi terpaksa (darurat) pada suatu waktu dan di suatu negara. Dalam penjelasannya taqiyah adalah sikap lunak, lemah lembut kepada musuh atau suatu ketundukan dan menyerah karena musuh itu lebih kuat. (Hamka: 1984). Taqiyah merupakan salah satu siasat yang berencana, bukanlah kelemahan. Oleh sebab itu kalau ada orang Islam yang menyerah kepada kekuasaan kafir sampai kerja sama atau membantu mereka, pada hal tidak ada rencana hendak terus menumbangkan kerajaan kafir itu bukanlah itu taqiyah, namun menggadaikan diri sendiri kepada musuh. 23
6 Jadi taqiyah hanyalah strategi menyembunyikan keimanan yang tertancap di hati sebagai keringanan dalam agama. Di ayat ini diperingatkan bahwa Tuhan mengetahui apa yang kamu sembunyikan dalam dada dan yang ditampakkan dan dinyatakan. Prinsip taqiyah seperti itu secara garis besar memiliki kemiripan dengan pendapat Sayyid Qutub, taqiyah yang diperbolehkan adalah lisan, bukan taqiyah hati atau taqiyah amal.(sayyid Qutub: 1971) Taqiyah tidak boleh menumbuhkan rasa cinta antara orang mukmin dengan orang kafir, karena orang kafir tidak relah menggunakan hukum kitabullah dalam hidupnya. b. Tafsir al-manar Dalam penafsirannya, Hamka berorintasi untuk memberikan bimbingan demi kepentingan umat. Orientasi ini mengikuti Muhammad Abdu dan dilanjutkan oleh Rasyid Ridha yang sama-sama mengorientasikan penafsirannya dalam memberikan bimbingan dan arahan bagi pembangunan masyarakatnya. Dengna orientasi ini menjadikan tafsir al-azhar bercorak tafsir adab ijtima iy. Dalam wacana penafsiran tafsit adab ijtima iy yakni tafsir yang membahas permasalahan yang hidup di tengah masyarakat dan diungkapkan dalam bahasa yang populer, mudah dipahami dan menarik untuk dibaca oleh masyarakat umum. ( Abd.Hay al-farmawi: 1977). Beberapa argumentasi yang dapat dikemukakan bahwa dapat disimak dalam gagasan Tafsir al-azhar secara metodologis maupun isinya dipengaruhi oleh Abdu dan Rasyid Ridah yang penafsiran surah al-nisa ayat 59. Hamka menafsirkannya sebagai orang-orang yang menguasai pekerjaan, tegasnya orang-orang berkuasa di antara kamu atas dari pada kamu. Kata minkum mempunyai dua arti, pertama, di antara kamu, kedua, dari pada kamu. Maksudnya yaitu mereka yang berkuasa itu adalah dari pada kamu juga, yang naik atau terpilih atau yang kamu akui kekuasaannya, sebagai suatu kenyataan. (Hamka: 1984) Supaya ketaatan kepada ulil amri itu dapat dipertanggungjawabkan, urusan-urusan duniawi hendaklah dimusyawarahkan. Bahkan perintah Allah sendiripun agar pelaksanaannya lancar. Hamka mengelaborasikan makna ulul amri dengan uraian subtansial bahwa ulul amri mengalami peoses perkembangan, tidak lepas dari tinjauan ahli pikir Islam, 24
7 Jurnal al-asas, Vol. III, No. 1, April 2015 terutama ulama ahli fiqh dan ahli ushuluddin. Pendapat mereka dipengaruhi suasana ketika mereka hidup, oleh karena itu dalam memaknai ulul amri menggunakan redaksi yang berbeda-beda. Dengan redaksi yang berbeda, Hamka mengutip pendapat Abdu bahwa beragam profesi di zaman modern ini seperti direktur penguasa besar, Professor, sarjana di berbagai bidang dan lain-lain yang terkemuka di masyarakat adalah ahlu alli wa al-aqdi berhak diajak bermusyawarah. Penafsiran ini sesuai dalam Q.S.al-Nisa/4:59 Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Depatermen AgamaRI: 1977) Dalam tafsir al-manar dijelaskan bahwa taat kepada Allah swt, berarti menjalankan Kitab-Nya, taat kepada Rasul dengan melaksanakan apa yang diturunkan kepada Rasul. Agar ajaran itu sampai kepada manusia dan tetap terjaga menuntut adanya ketaatan kepada Rasul agar memperoleh kejelasan tentang agama dan aturan syariah. Tentang ulul amri telah terjadi perbedaan pemahaman di kalangan ulama, sebagian menafsirkan ulul amri adalah umara dengan syarat mereka tidak memerintahkan terhadap hal yang diharamkan. Sebagian ulama menafsirkan ulul amri adalah para hakim ataupun para ulama. Muhammad Abdu berpendapat bahwa ulul amri adalah Ahlu Halli wa al-aqdi yaitu panutan masyarakat dari kalangan umat Islam. Mereka terdiri atas pemerintah, para hakim, ulama, pemimpin dan para pembesar yang menjadi tempat merujuk umat dalam memenuhi kebutuhan dan kemaslahatan umum. Mereka apabila telah sepakat tentang sesuatu masalah dan hukum, maka wajib ditaati dengan syarat mereka dari kalangan muslim, tidak melawan perintah Allah swt, dan sunnah Rasul dan 25
8 tergolong orang-orang pilihan yang punya kemampuan tatkala membahas hal-hal yang penting.(muh.rasyid Ridha: 1973). Dengan prinsip penafsiran yang dinamis, maka Hamka dalam penghujung komentarnya tentang ulul amri menggaris bawahi bahwa Islam memberikan lapangan yang luas tentang siapa yang patut dianggap ulul amri yaitu yang patut diajak musyawarah. Di tempat lain pengaruh Rasyid Ridha terhadap tafsir al-manar dapat dilihat pada saat menjelaskan atau menafsirkan surah al-taubah ayat 103. Hamka mempertegas bahwa persoalan harta dan manusia merupakan persoalan besar. (Hamka: 1984). Hamka membedakan konsep hak milik menurut Islam dengan konsep hak milik menurut idiologi Marxisme. Dalam pembahasannya kata adaqah dan zakat diuraikan secara bahasa. Pada bagian akhir penjelasannya, Hamka mengutip 14 poin pendapat Rasyid Ridha mengenai konsep pokok-pokok perbaikan mengenai soal harta benda dalam Islam. Ke 14 poin itu adalah: 1. Islam mengakui hak milik, dan melarang memakan harta dengan jalan batil. 2. Dilarang riba dan segala bentuk perjudian. 3. Dilarang harta benda beredar hanya pada orang kaya saja. 4. Orang-orang bodoh yang tidak pandai mengatur harta benda sendiri, tidak boleh memegang harta sendiri. 5. Wajib mengeluarkan zakat. 6. Islam mengatur zakat harta tertentu. 7. Nafkah istri dan keluarga adalah wajib. 8. Wajib membela orang yang mengalami kesukaran. 9. Menjadi kaffarah yaitu denda keagamaan karena berbuat dosa tertentu. 10. Dianjurkan memperbanyak adaqah, hibah, hadiah dan lain-lain. 11. Dilarang boros, royal dan tabzir. 12. Dibolehkan berhias dengan rezki yang halal dengan syarat jangan berlebih 13. Bersikap ekonomis dan sederhana 14. Orang kaya yang bersyukur dipandang lebih utama dari pada orang miskin yang sabar. 26
9 Hamka menggaris bawahi 14 poin perbaikan ekonomi umat dengan menekankan himbauan moral. Diyakini bahaya besar tidak akan terulang lagi apabila umat Islam dengan sadar menjalankan dan mempraktekkan 14 pokok ajaran agama yang tersebut di atas. KESIMPULAN Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut: 1. Tafsir al-azhar adalah salah satu karya Hamka yang utama, terbesar dan gemilang yang terdiri dari 15 jilid. 2. Hamka berinisiatip menulis tafsir al-azhar ketika menghayati perjalanan hidup ketika menerima pelajaran tafsir dari Ki Bagus Hadikusumo, dan adanya niat Hamka yang ingin meninggalkan pusaka yang bisa bermanfaat bagi umat ketika menghadap ke hadirat Allah swt. 3. Metode Tafsir al-azhar atau metode yang digunakan Hamka dalam menafsirkan ayat-ayat al-qur ān adalah metode tahlili dengan corak adabi ijtima i DAFTAR PUSTAKA Al-Zahabi, Tafsir Wa Mufassirun, Mesir: Dar al-kutub al-hadisah, 1976 Ahmad, Nurwajnah, Pemahaman Mufasir Indonesia Mengenai Ayat-ayat yang Berkaitan dengan Negara, Sumber Harta dan Ilmu Pengetahuan Desertasi Jakarta: Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Al-Farmawiy, Abd. Hay, al-bidayah fi al-tafsir al-maudhui, Mesir: Maktabah al- Hadarah al-arabiyah, 1977 Hamka, Tafsir al-azhar, Juz.I. Jakarta: Pustaka Panjimas, , Pelajaran Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1984 Maarif, Syafii, Peta Bumi Intelektual Islam Indonesia, Bandung: Mizan, 1993 Noer, Deliar, Perkembangan pemikiran Islam di Indonesia, Dalam Risalah, Bandung: PP.Persisi, 1978 Qutub, Sayyid Fi Ẓilal al-qurān, Beirut: Ihya al-tiras al-arabiy,
10 Ridha, Rasyid, Tafsir al-manar, Beirut: Dar al-fiqr, 1973 Shihab, Quraish, Membumikan al-qurān, bandung: Mizan, 1992 Yusuf, Yunan, Corak Pemikiran Kalam Tafsir al-azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas,
BAB VI PENUTUP. Allah dalam juz amma dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menurut pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab dalam kitabnya
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa penulis dari kedua mufassir dalam menafsiri ayatayat sumpah dalam juz amma, maka akhir dari skripsi ini merupakan penutup dan dimana dikemukakan beberapa
Lebih terperinciBAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI
BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membawa kepada jalan yang buruk. Perzinahan termasuk dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang bertujuan mengatur kehidupan manusia untuk kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri lahir dan batin. Namun berbagai masalah timbul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP TAFSIR TAFSIR FIDZILAL ALQURAN DAN TAFSIR AL-AZHAR TENTANG SAUDARA SEPERSUSUAN
BAB IV ANALISIS TERHADAP TAFSIR TAFSIR FIDZILAL ALQURAN DAN TAFSIR AL-AZHAR TENTANG SAUDARA SEPERSUSUAN A. Konsep Saudara Sepersusuan Menurut Mufassir Sayyid Quthub dan Hamka Dalam Tafsir Fii Dzilal Alquran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH
95 BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH A. Analisis Komparatif al-qurt{ubi> dan Sayyid Qut{b 1. Analisis Komparatif Surat al-a raf ayat 206 Al-Qurtu{bi> dalam
Lebih terperinciAdab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran
Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran MEMBACA AL-QURAN DALAM SATU SURAT PADA WAKTU SALAT TERBALIK URUTANNYA, MEMBACA SAYYIDINA DALAM SHALAT PADA WAKTU
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
81 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berangkat dari uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Makna tawassul dalam al-qur an bisa dilihat pada Surat al-
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)
12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia, baik itu ayat-ayat yang tersurat maupun yang tersirat. Al-Qur an juga sebagai Kitab Suci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari perilaku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi orang Islam, Al-Qur an merupakan
Lebih terperinciMETODE DAKWAH DALAM AL-QUR A<N (STUDI KOMPARATIF ATAS TAFSIR FI< Z}ILA<L AL-QUR A<N DAN TAFSIR AL-MISHBA<H{)
METODE DAKWAH DALAM AL-QUR A
Lebih terperinciBerhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama
Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????: (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM A. Pengertian Harta Dalam Perkawinan Islam Menurut bahasa pengertian harta yaitu barang-barang (uang dan sebagainya) yang menjadi kekayaan. 1
Lebih terperinciJABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA
TADZKIROH DEWAN SYARIAH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR: 08/TK/K/DSP-PKS/II/1430 TENTANG JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA ( ) Memasuki era mihwar muassasi, interaksi dan komunikasi kader, anggota
Lebih terperinciLahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat
BAB IV ANALISIS PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA (NU) DAN MUHAMMADIYAH KOTA MADIUN TENTANG BPJS KESEHATAN A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama NU) Dan Muhammadiyah Kota Madiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan
Lebih terperinciBAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33
59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari
Lebih terperinciKewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah
Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Di dalam berinteraksi kita membutuhkan alat komunikasi yang relevan agar komunikasi tersebut berjalan dengan
Lebih terperinciISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas.
ISLAM DAN DEMOKRASI Modul ke: 13Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Ajaran Islam Tentang Kesehatan Kata demokrasi yang dalam bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah Kala>mullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, melalui perantara malaikat Jibril yang berfungsi sebagai pedoman bagi umat manusia dan membacanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah, karena ajarannya yang penuh dengan kemas}lahatan umat. Agama Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian karena diridhai Allah, karena ajarannya yang penuh dengan kemas}lahatan umat. Agama Islam juga tak memberatkan
Lebih terperincimengorbankan nyawa seminimal mungkin.2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab suci al-qur an sebagai pedoman hidup umat manusia yang haqiqi senantiasa memberikan kontribusi monumental dalam setiap lini kehidupan, selain itu juga
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI PEMIKIRAN BUYA HAMKA TENTANG RIBA DALAM TAFSIR AL-AZHAR
PROPOSAL SKRIPSI PEMIKIRAN BUYA HAMKA TENTANG RIBA DALAM TAFSIR AL-AZHAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Pada Fakultas Agama Islam
Lebih terperinciANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT
ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciDaftar Riwayat Hidup. : Sofian Efendi, S.Ag Tempat Tgl Lahir : Tenggarong, 06 Agustus 1976
Daftar Riwayat Hidup : Sofian Efendi, S.Ag Tempat Tgl Lahir : Tenggarong, 06 Agustus 1976 Agama : Islam Kebangsaan : Indonesia Status Perkawinan : Kawin Alamat : Jl. Loa Ipuh Gg Nusa Indah RT 48 No 34
Lebih terperinciMATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang
Lebih terperinciBAB IV T}ANT}A>WI> JAWHARI> hitung dan dikenal sebagai seorang sufi. Ia pengikut madzhab ahl sunnah wa aljama ah
BAB IV ANALISIS MAKNA DUKHA>N ANTARA AL-RA>ZI> DAN T}ANT}A>WI> JAWHARI> A. Analisis Makna Dukha>n Perspektif al-ra>zi> Al-Ra>zi> adalah seorang ulama yang memiliki pengaruh besar, baik di kalangan penguasa
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6
BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6 A. Analisis Terhadap Konsep Pendidikan Keluarga Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan utama dan pertama
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENAFSIRAN AHMAD MUSṬAFĀ AL-MARĀGĪ DAN M. QURAISH SHIHAB TERHADAP AYAT-AYAT KEMISKINAN
BAB IV ANALISIS PENAFSIRAN AHMAD MUSṬAFĀ AL-MARĀGĪ DAN M. QURAISH SHIHAB TERHADAP AYAT-AYAT KEMISKINAN A. Persamaan Dan Perbedaan Isi Tafsir 1. Kemiskinan dalam Tafsῑr al-marāgῑ dan Tafsῑr al-miṣbah Al-Qur
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM
BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerukunan antar umat beragama merupakan satu unsur penting yang harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, aliran dan agama. Untuk
Lebih terperinciUKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra
UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra Hukum Ukhuwah Islamiyyah (Persaudaan sesama muslim) adalah : WAJIB dan TAFARRUQ (berpecah belah) adalah HARAM. Allah berfirman : Sesungguhnya orang-orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Martapura Kabupaten Banjar diidentikan dengan pondok pesantrennya, dengan puluhan, ratusan, bahkan ribuan santri yang ada di dalamnya. Nilai-nilai religius yang
Lebih terperinciSUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )
SUMBER AJARAN ISLAM Erni Kurnianingsih (10301241001) Nanang Budi Nugroho (10301241012) Nia Kurniawati (10301241026) Tarmizi (10301249002) Dasar penggunaan sumber agama islam di dasarkan ayat al-qur an
Lebih terperinciBAB III ABORSI PERSPEKTIF FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
BAB III ABORSI PERSPEKTIF FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN A. Aborsi Dalam Perspektif Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) 1. Dasar-dasar dan Prosedur Penetapan
Lebih terperinciKONSEP TOBAT DALAM SURAT MADANIYYAH MENURUT TAFSIR AL-SHA RA>WI. Dhiya Atul Millah
KONSEP TOBAT DALAM SURAT MADANIYYAH MENURUT TAFSIR AL-SHA RA>WI Dhiya Atul Millah Tobat adalah serapan dari bahasa arab, yaitu mas}dar dari kata ta>ba-yatu>butawbatan yang artinya kembali kepada Allah
Lebih terperinciLAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN
LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN Halaman 2 Halaman 4 : dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi
Lebih terperinci{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.
{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan uli al-amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan satu sama lain sampai kapanpun, hal tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu mau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah jaminan pemeliharaan dari Allah atas keotentikannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya. Ia merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi dan Rasul, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain tugasnya hanya ibadah kepadanya. Dalam ekosistemnya, Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan
Lebih terperinciBAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL
BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL A. Tokoh Persatuan Islam ( Persis) 1 Ustadz Umar Fanani BA Ustadz Abdul Qadir Hassan
Lebih terperinciINTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG
INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi'ul Akhir 1402 H, bertepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur an al karim berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Tidak ada satu
Lebih terperinciREVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
REVIEW Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas EKONOMI Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Akhlak Sosial Islami Manusia sejak
Lebih terperinciEtimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)
PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong umatnya untuk berbuat kebaikan dan mengajak orang lain agar menjadi insan yang baik. Implikasi dari
Lebih terperinciHUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA Waldi Nopriansyah, S.H.I., M.S.I Oleh: I. Sumber Hukum Islam Secara umum keberadaan sumber hukum Islam dapat digambarkan dalam diagram berikut : Al-Qur an
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani
TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd Disusun Oleh : Sahri Ramadani SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012 KATA
Lebih terperinciKejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH
Kejayaan Umat Dalam Berhijrah Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH Muharram awal bulan hijriyah, adalah bulan kemenangan dan kejayaan. Di bulan ini Allah Swt. memenangkan Musa beserta Bani Israil atas Fir aun dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern ini banyak perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai perkembangan masyarakat muslim, di antara perubahan itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an al-karim adalah sebuah kitab yang tidak datang kepadanya kebatilan dari awal sampai akhirnya, yang diturunkan oleh (Tuhan) Yang Maha Bijaksana lagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Manusia membutuhkan rambu-rambu lalu lintas yang memberinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendirian, karena ada sekian banyak kebutuhan yang tidak dapat dipenuhinya sendiri. Petani memerlukan baju
Lebih terperinciPOLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI OLEH: DENNY PRITIANTO SA ADAH NURAINI LINA DWI ASTUTI
POLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI OLEH: DENNY PRITIANTO SA ADAH NURAINI LINA DWI ASTUTI PENDAHULUAN Indonesia merupakan sebuah Negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Bahkan jumlah umat
Lebih terperinci"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"
"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR" Saya menyeru agar kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-nya dan meninggalkan segala larangan-nya. Kepimpinan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai umat muslim sudah tidak asing lagi dengan kata hikmah karena kata-kata ini sering dijumpai hampir disetiap kitab-kitab yang bernuansa ibadah bahkan kata hikmah
Lebih terperinciBerpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang
MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Muhammad Ali al-shabuni dalam kitab al-tibyan fi Ulum al-qur an sebagaimana yang dikutip oleh Mohammad Nor Ichwan mendefinisikan, bahwa al-qur an adalah
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Analisis Terhadap Hibah Sebagai Pengganti Kewarisan Bagi Anak Laki-laki dan
Lebih terperinciBAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilakunya terhadap Tuhan dan implikasinya dalam interaksi sosial. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alquran adalah pedoman kehidupan yang menyeru kepada orang-orang yang mengimaninya untuk bisa merealisasikan kehidupan keberagamannya pada semua aspek dalam dirinya,
Lebih terperinciPOKOK SYARI AH. حفظه هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtaras-Sidawi. Publication: 1435 H_2014 M. 5 Tujuan Pokok Syari ah
5 TUJUAN POKOK SYARI AH حفظه هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtaras-Sidawi Publication: 1435 H_2014 M 5 Tujuan Pokok Syari ah حفظه هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtaras-Sidawi Disalin dari Majalah
Lebih terperinciTaat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin
Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul-nya, dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan proses perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalah Tuhan yang telah dibawa oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Mereka saling tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan
Lebih terperinciBAB II BIOGRAFI M. QURAISH SHIHAB DAN KITAB TAFSIR AL-MISBAH
18 BAB II BIOGRAFI M. QURAISH SHIHAB DAN KITAB TAFSIR AL-MISBAH A. Biografi 1. Latar Belakang Pendidikan Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada 16 Februari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,
BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Ba i Al-wafa di Desa Sungai Langka Islam tidak membatasi kehendak seseorang dalam mencari dan memperoleh harta selama yang demikian tetap dilakukan dalam prinsip umum yang
Lebih terperinciKerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam
Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman Allah SWT dalam al-qur an Surat
Lebih terperinci3 Wasiat Agung Rasulullah
3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban
Lebih terperinciKELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN
KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN A. Al-Qur an Sebagai Sumber Ajaran Islam Menurut istilah, Al-Qur an adalah firman Allah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) yaitu penelitian yang dilaksanaakan dengan menggunakan literature kepustakaan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi seperti sekarang ini. Perkembangan teknologi dan informasi ini telah
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dewasa ini kebutuhan akan informasi dan komunikasi semakin tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman yang selalu disertai dengan kemajuan teknologi dan informasi
Lebih terperinci1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6. Program. 7. Bobot. : Tafsir II. Tafsir II. Written by Administrator
1. 1. Mata Kuliah 2. Kode Mata Kuliah 3. Komponen 4. Jurusan 5. Program Studi 6. Program 7. Bobot : Tafsir II 1 / 17 : : MKLP : Semua Jurusan : Semua Program Studi : S1 : 2 SKS I. Tujuan : Agar mahasiswa
Lebih terperinciAssyari Abdullah, S.Sos.,
Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. @AssyariAbdullah DEFINISI, HUKUM DAN URGENSI DAKWAH DEFINISI DAKWAH ETIMOLOGI Bahasa Arab Artinya adalah Mengajak دعا يدعوا دعوة Alquran Kata dakwah di dalam al-qur an
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia muslim dan Barat. Perbankan Islam merupakan bentuk perbankan yang pembiayaannya berusaha memberikan
Lebih terperinciBAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM
BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti
Lebih terperinciBAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang
BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TERHADAP PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 SERTA IMPLEMENTASI PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN MENGGUNAKAN BANGUNAN ATAU TEMPAT UNTUK PERBUATAN ASUSILA DI KOTA SURABAYA A.
Lebih terperinciTeknik Penulisan Daftar Pustaka (Bibliografi Method) Kompilasi oleh Muliadi Nur
Teknik Penulisan Daftar Pustaka (Bibliografi Method) Kompilasi oleh Muliadi Nur Secara umum daftar pustaka disusun secara alfabet berdasarkan nama akhir penulis setiap buku. Data pustaka diketik dari margin
Lebih terperinciIkutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah
Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak
Lebih terperinciMEMAHAMI NILAI-NILAI KULTURAL MASYARAKAT SEBAGAI WADAH DAKWAH (PERSPEKTIF AL-QUR AN)
Memahami Nilai-Nilai Kultural... MEMAHAMI NILAI-NILAI KULTURAL MASYARAKAT SEBAGAI WADAH DAKWAH (PERSPEKTIF AL-QUR AN) Oleh: Prof. Dr. H. M. Galib M., M.A. Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik UIN
Lebih terperinciBAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA
58 BAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA A. Makna Kesaksian Manusia terhadap ke-esaan Allah di Alam Rahim dalam Surat al-a raaf ayat
Lebih terperinciFiqh Ulil Amri: Perspektif Muhammadiyah 1
Fiqh Ulil Amri: Perspektif Muhammadiyah 1 Oleh: Yunahar Ilyas 2 Pendahuluan Dua tahun yang lalu, Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Selasa 30 Agustus 2011, sementara pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lahir di Maninjau Sumatera Barat, pada tanggal 17 Februari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak mengenal Buya Hamka. Semua ulama dan cendekiawan di seluruh Nusantara saat ini pasti mengenalnya. Nama aslinya adalah Haji Abdul Malik Karim
Lebih terperinciBAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan
66 BAB IV MEKANISME PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DAN TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DENGAN AKAD JUAL
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab
1 B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti : Menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksuil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of Contemporary English yang mencantumkan salah satu pengertian profile adalah "a short
Lebih terperinciDi antaranya pemahaman tersebut adalah:
MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH
BAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH A. Metode dan Corak-corak Tafsir Menurut Nashiruddin Baidan, metode penafsiran al-qur an terbagi menjadi empat macam, yaitu: 1. Metode
Lebih terperinciOleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI
Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Orang-orang non-muslim belum pernah mendapatkan keistimewaan sebagaimana keistimewaan yang mereka dapatkan ketika mereka hidup di bawah naungan Islam,
Lebih terperinciHUKUM BARANG TEMUAN DALAM ISLAM ( STUDI KOMPARATIF MAZHAB SYAFI I DAN MAZHAB MALIKI ) ADAM
HUKUM BARANG TEMUAN DALAM ISLAM ( STUDI KOMPARATIF MAZHAB SYAFI I DAN MAZHAB MALIKI ) SKRIPSI Diajukan Oleh : ADAM Mahasiswa Fakultas Syariah Program Studi Muamalah NIM : 511 000 758 INSTITUT AGAMA ISLAM
Lebih terperinciIMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI
BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum
Lebih terperinciDAHULUKAN BEKERJA IMBALAN KEMUDIAN
DAHULUKAN BEKERJA IMBALAN KEMUDIAN Pendahuluan Dahulukan Bekerja Imbalan Kemudian itulah sebuah ungkapan bijak. Koordinator Kopertais Wilayah II Jabar Banten, disela sambutan Silaturahmi dengan Pimpinan
Lebih terperinci