PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO 2010 DAN MICROSOFT ACCESS 2007 DI RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON SUMEDANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO 2010 DAN MICROSOFT ACCESS 2007 DI RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON SUMEDANG"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO 2010 DAN MICROSOFT ACCESS 2007 DI RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON SUMEDANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma IV Program Studi Manajemen Informatika Konsentrasi Informatika Rekam Medis Disusun Oleh: SARASWATI NPM POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG 2016 i

2 ABSTRAK SARASWATI NPM Manajemen Informatika Konsentrasi Informatika Rekam Medis PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO 2010 DAN MICROSOFT ACCESS 2007 DI RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON SUMEDANG Skripsi : 225 halaman Penelitan ini bertujuan untuk merancang sistem informasi pasien rawat inap dengan menggunakan Visual Studio 2010 dan Microsoft Access 2007 di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, studi kepustakaan, wawancara dan studi internet. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Waterfall. Pembuatan sistem informasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio 2010 dan penyimpanan data menggunakan Microsoft Access Hasil penelitian ini menunjukkan masalah yaitu : pengolahan data rekam medis pasien membutuhkan waktu lama dan belum berjalan dengan baik sehingga kurang efisien dan tidak dijadikan sumber dalam pembuatan laporan, pembuatan laporan kurang efektif karena masih dilakukannya penginputan data kembali menggunakan Microsoft Excel dan kurangnya sumber daya manusia, hal ini menyebabkan ketidakseimbangan pembagian beban kerja (merangkap). Maka saran-saran yang diberikan yaitu: 1) menyediakan sistem informasi untuk mengoptimalkan informasi pasien rawat inap khususnya pasien masuk dan keluar yang mampu menghasilkan laporan sesuai dengan permintaan direktur rumah sakit, 2) membuat laporan pasien rawat inap yang bersumber dari hasil pengolahan data agar informasi pasien lebih akurat dan berkualitas, dan 3) mengajukan penambahan sumber daya manusia kepada pihak rumah sakit agar pembagian beban kerja lebih merata dan semua kegiatan rekam medis dapat dilaksanakan dengan baik sesuai prosedur. Kata kunci: Perancangan, Sistem Informasi, Pasien Rawat Inap, Waterfall, Visual Studio 2010, Microsoft Excel 2007 ii

3 iii

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Istilah informasi sering kita soroti dalam lingkup teknologi, seperti istilah teknologi informasi yang umum kita ketahui. Namun informasi memiliki pengertian yang sangat luas bukan hanya ada dalam teknologi. Meskipun kenyataannya tidak bisa kita pungkiri bahwa informasi ini memiliki kaitan erat dengan teknologi, karena dengan perkembangan teknologi itu sendiri informasi juga berkembang dengan pesat, karena itu tepatlah bahwa perkembangan teknologi dan informasi ini membentuk sebuah era yaitu Era Informasi. Teknologi informasi dan kesehatan mempunyai peran yang sangat penting, salah satunya adalah memberikan kualitas atau mutu pelayanan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia kesehatan seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi. Hal tersebut membuat Indonesia termotivasi untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi dan sistem informasi. Keberhasilan sistem kesehatan nasional sangat ditentukan oleh kinerja masing-masing subsistem, termasuk subsistem manajemen kesehatan. Dalam subsistem tersebut, sistem informasi kesehatan menempati posisi yang cukup penting karena berfungsi sebagai tulang punggung untuk mengumpulkan, mengirimkan, mengolah, menganalisis dan mempublikasikan informasi sekaligus memberikan umpan balik kepada stakeholder di semua tingkatan. 1

5 2 Ketersediaan data dan informasi yang akurat, terjangkau dan tepat waktu merupakan syarat mutlak pengambilan keputusan manajemen (evidence-based decision making) untuk mendukung upaya pencapaian tujuan sistem kesehatan nasional. (Gemala R.Hatta, 2008:280). Berdasarkan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (meliputi promotive, preventive, kuratif, dan rehabilitatif) dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit umum, dalam UU tersebut didefinisikan sebagai rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan untuk semua bidang dan semua jenis penyakit. Sementara rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada suatu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.. Fungsi rumah sakit itu sendiri adalah tempat menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang, pelayanan keperawatan, pelayanan rehabilitasi, dan pelayanan pencegahan penyakit. Dengan demikian rumah sakit merupakan institusi yang bergerak dalam bidang kesehatan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitasnya. Hal ini termasuk peningkatan sarana penunjang, salah satunya yaitu penyempurnaan sistem informasi yang berguna untuk membantu mengerjakan tugas operasional maupun pelayanan terhadap pasien.

6 3 Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegerasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data yang belum terkomputerisasi, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara yang masih sederhana dapat digantikan dengan suatu sistem

7 4 informasi dengan komputerisasi. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat. Sistem Informasi Rumah Sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Dalam peningkatan kualitas informasi di rumah sakit, maka perlu dilaksanakan penyelenggaraan rekam medis yang baik. Pengertian dari rekam medis itu sendiri menurut Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 pasal 1 yaitu rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang telah diberikan kepada pasien. Pelayanan yang harus dimiliki rumah sakit salah satunya adalah pelayanan rawat inap. Rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien rumah sakit yang menjadi tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi diagnosa, terapi, rehabilitasi medik, dan atau pelayanan medik lainnya. Setiap informasi tersebut harus dicatat di dalam rekam medis. Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa penentuan fisik laboratorium, diagnosis segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.

8 5 adalah : Menurut Dirjen Yanmed Kemenkes RI. (2006:11) Rekam Medis Keterangan baik tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Maka dari itu rekam medis sangat penting dalam memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menunjang proses pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan di rumah sakit dapat dikatakan efektif apabila setiap petugas yang memberikan pelayanan berhasil dalam melaksanakan tugasnya masing-masing yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, efektivitas merupakan salah satu pencapaian yang ingin diraih oleh sebuah organisasi agar dapat memuaskan masyarakat dan efektivitas secara langsung dapat dihubungkan dengan pencapaian tujuan dari suatu organisasi tersebut. Penyelesaian pekerjaan secara efektif berarti menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu sesuai dengan kuantitasnya serta penggunaan sumber daya ataupun output yang minimal dalam mencapai hasil kerja yang maksimal. Sistem informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang belum efektif, karena dalam pengerjaannya masih menggunakan Ms. Excel. Meskipun sudah terkomputerisasi, tetapi dalam pekerjaannya memakan waktu lama dan mengakibatkan proses pelayanan terhambat serta kurang efektif.

9 6 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat Skripsi dengan judul PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO 2010 DAN MICROSOFT ACCES 2007 DI RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON SUMEDANG. 1.2 Pokok Permasalahan Dalam penelitian ini, yang menjadi pokok permasalahan adalah pengolahan data rekam medis pasien memakan waktu lama, masih dilakukannya penginputan kembali dalam pembuatan laporan dan kurangnya sumber daya manusia. 1.3 Pertanyaan Penelitian Adapun pertanyaan penelitian yang diturunkan dari pokok permasalahan adalah sebagai berikut : A. Bagaimana Sistem Informasi Pasien Rawat Inap yang sedang berjalan di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang? B. Permasalahan apa yang ditemukan dalam sistem informasi Pasien rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang? C. Upaya apa yang telah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan Sistem Informasi Pasien rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang? D. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Pasien Rawat Inap dengan munggunakan Visual Studio 2010 dan Microsoft Access 2007 di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang?

10 7 1.4 Tujuan dan Manfaat penelitian A. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini merupakan rumusan yang akan dicapai oleh penulis sesuai dengan pokok permasalahan yaitu mengetahui perancangan sistem informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi pelaksanaan rumusan yang akan dicapai oleh penulis sesuai dengan pokok permasalahan untuk mengetahui perancangan sistem informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. b. Mengidentifikasi kendala atau masalah apa saja yang ditemukan pada sistem informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. c. Mengidentifikasi upaya apa saja yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala atau masalah yang ada pada sistem informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. d. Mengidentifikasikan perancangan siste informasi pasien rawat inap dengan menggunakan Visual Studio 2010 dan Microsoft Access 2007 di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang.

11 8 B. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Bagi Penulis Bermanfaat untuk lebih mengetahui tentang sistem informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. 2. Manfaat Bagi Akademik Sebagai bahan referensi lebih lanjut untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa khususnya jurusan RMIK dan IRM Politeknik Piksi Ganesha Bandung tentang sistem informasi pasien rawat inap di rumah sakit dan memberikan manfaat kepada adik-adik kelas Politeknik Piksi Ganesha Bandung mengenai sistem informasi pasien rawat inap. 3. Manfaat Bagi Rumah Sakit Laporan ini dapat di jadikan sebagai umpan balik oleh pihak Rumah Sakit dalam upaya memperbaiki serta mengatasi masalah yang ada, dan meningkatkan kualitas pelayanan khususnya di bidang pelayanan pasien rawat inap. 1.5 Ruang Lingkup/Batasan Permasalahan Batasan Permasalahan yang dibuat oleh penulis dalam perancangan sistem informasi pasien rawat inap ini adalah sebagai berikut : A. Pengolahan data pasien rawat inap mulai dari TPPRI (Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap) dan bagian rekam medis khususnya untuk pengolahan data pasien rawat inap.

12 9 B. Analisis yang dilakukan memprioritaskan pada sistem informasi pasien rawat inap mengenai data pasien yang masuk dan keluar, yang menghasilkan laporan data pasien yang masuk dan keluar rawat inap. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang belum ada di lapangan, baik yang bersifat alamiah ataupun yang bersifat rekayasa manusia khususnya tentang pemanfaatan sistem informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. Dalam Skripsi ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang yaitu : A. Observasi Ketika penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis juga melakukan observasi untuk melihat langsung bagaimana proses kerja yang terjadi di lapangan. Teknik observasi ini merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati dan meninjau secara langsung yang tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek sekitar. B. Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaaan yang telah disiapkan langsung kepada objek wawancara, dalam usaha melengkapi data-data yang digunakan bagi penulis dan mengetahui alasan yang diberikan, maka dilakukannya wawancara langsung.

13 10 C. Studi Kepustakaan Guna mendapatkan data dan informasi berkaitan dengan objek penelitian, penulis melakukan kegiatan mengumpulkan referensi berupa buku ilmiah, Pedoman, Laporan dan lain-lain dan kemudian dipelajari dan dianalisa. D. Studi Internet Penulis melakukan pencarian data melalui internet mengenai masalah yang sedang diteliti untuk menambah data yang ada. 1.7 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan Skripsi ini penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan pada bagian pelayanan pendaftaran pasien, filing dan penyimpanan, pengolahan data, case-mix BPJS di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang yang beralamat di Jl. Dewi Sartika Sumedang. No. Nama Kegiatan Waktu 1. Praktek Kerja Lapangan 11 April Juni Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam hal ini berisi uraian latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup/batasan permasalahan, metodologi penelitian, waktu dan tempat penelitian serta sistematika penulisan.

14 11 BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi uraian teori-teori yang menunjang dan digunakan dalam penulisan skripsi ini. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik pengembangan sistem. BAB III : ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Dalam bab ini berisi uraian singkat tentang profil, penjelasan tentang tinjauan organisasi, uraian prosedur, dekomposisi fungsi, analisis masukan, analisis keluaran, analisis proses, masalah yang dihadapi dan kesimpulan hasil analisis. BAB IV : PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi penjelasan tentang perancangan sistem yang akan dibuat. Penjelasan tersebut meliputi rancangan proses, rancangan basis data, rancangan keluaran, rancangan masukan, dan rancangan interface yang akan digunakan. BAB V : KESIMPULAN Dalam bab ini penulis merangkum dari uraian bab-bab sebelumnya dan saran yang perlu dituangkan berkenaan dengan pokok pembahasan.

15 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Tentang Konsep Perancangan A. Perancangan Sistem Perancangan merupakan tahapan persiapan untuk rancangan bangun implementasi suatu sistem yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi secara baik. (Susanto, 2003:1999). Perancangan sistem adalah tahap awal dimana pendekatan awal untuk menyelesaikan masalah yang dipilih. Selama perancangan sistem, struktur keseluruhan diputuskan. Arsitektur sistem adalah suatu cara pengorganisasian sistem kedalam apa yang dinamakan subsistemsubsistem. Arsitektur sistem menyediakan konteks dari keputusan yang lebih rinci dilakukan pada tahap selanjutnya. Dengan membuat keputusan peringkat tinggi yang dapat diaplikasikan pada sistem secara terbatas, perancangan/ analisis sistem membagi-bagi permasalahan kedalam sub sistem-subsistem sehingga pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan oleh orang-orang lain yang bekerja secara mandiri pada subsitem-subsitem yang berbeda. Subsistem bukanlah suatu objek atau fungsi melainkan paket dan kelas-kelas, asosiasi-asosiasi, operasi-operasi, event-event, dan batasan- 12

16 13 batasan yang saling berhubungan. Susbsistem seringkali diidentifikasi dari pelayanan yang disediakan. Service adalah kumpulan dari fungsifungsi yang berbagi kegunaan umum, seperti pemprosesan masukan/keluaran, penggambaran geometris dilayar monitor, atau pengaksesan basis data. Subsistem biasanya didefinisikan oleh interaksi-interaksi didalam subsistem itu sendiri dibandingkan interaksi melewati batas subsistem dalam usaha mempertahankan ketidak bergantungan subsistem tersebut. Peringkat paling bawah dari suatu subsistem adalah modul. B. Konsep Sistem 1. Pengertian sistem Menurut McLeod, sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Lucas (1989) Mendefinisikan sistem sebagai bagian bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai sasaran yang dimaksud. (Analisis dan Design Sistem Informasi, 2005:3). Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur di definisikan Gerald.J (Analisis dan Design Sistem Informasi, 2005:3) bahwa : Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

17 14 2. Karakteristik sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan. a. Batasan (boundary) : penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem b. Lingkungan (environment) : segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang di konsumsi dan dimanipulasi c. Masukan (input) : sumber daya (data, bahan oleh suatu sistem. d. Keluaran (output) : sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. e. Komponen (component) : kegiatan-kegiatan atau suatu proses dalam sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. f. Penghubung (interface) : tempat dimana kompnen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

18 15 g. Penyimpanan (storage) : area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku. Dan sebagiannya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama. 3. Klasifikasi Sistem Ladjamudin (2013:6) sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini. a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik 1) Sistem abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. 2) Sistem fisik : Sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya. b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia 1) Sistem alamiah : Sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya : sistem tatasurya.

19 16 2) Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya : sistem informasi. c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu 1) Sistem tertentu (deterministic system) : Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya : sistem komputer 2) Sistem tak tentu (probabilistic system) : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya : sistem politik. d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka 1) Sistem tertutup : Sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. 2) Sistem terbuka : Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain. C. Sistem Informasi Menurut Ladjamudin (2013:13), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

20 17 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan informasi. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. D. Konsep Data dan Informasi 1. Pengertian Data Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. (Al-Bahra, 2005:9) Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:34) di dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, data adalah komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

21 18 2. Pengertian Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sebagai mana di kemukakan para ahli tentang definisi informasi yaitu McFadden (1999:31), informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Davis (1999:31), informasi adalah data yang telah di olah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan. (1999:629), Sedangkan pengertian informasi menurut Jogiyanto HM, Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. 3. Siklus Informasi Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu,

22 19 dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi atau siklus pengolahan data seperti gambar berikut : Input (Data) Proses (Model) Output (information) Data (Terlengkap) Basis Data Penerima Hasil Tindakan Keputusan Tindakan Gambar 2.1 Siklus Informasi Sumber : Abdul Kadir (2003 :32) dalam Pengenalan Sistem Informasi E. Basis Data dan Sistem Manajemen Basis Data 1. Pengertian Basis Data berikut : Menurut Abdul Kadir (2013:218) Basis Data adalah sebagai Suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh

23 20 informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu hingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basis data dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis. Basis data tradisional terdiri dari field, record, dan file. Field adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan file adalah kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat dianalogikan sebuah file yang terdiri dari banyak record dan setiap record terdiri dari tiga field, yaitu nama, alamat, dan nomor telepon. Konsep alternatif rancangan Basis data disebut hypertext. Dalam Basis data hypertext, setiap objek, apakah itu merupakan teks, gambar atau film, dapat dihubungkan dengan obyek lainnya. Basis data hypertext sangat berguna untuk mengatur informasi yang sangat besar tetapi tidak digunakan dalam analisis numerik. Untuk mengakses informasi dari Basis data, diperlukan Database Management System (DBMS). DBMS adalah kumpulan program yang memungkinkan pengguna memasukan, mengatur, atau memilih data dari Basis data. 2. Pengertian Database Management System (DBMS) Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Management System (DBMS). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang

24 21 praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. Tujuan utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan, penarikan dan penyimpanan data dan informasi. Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Keunggulan DBMS antara lain sebagai berikut: a. Mengurangi duplikasi data atau redudansi data. b. Menjaga konsistensi dan integritas data. c. Meningkatkan keamanan data. d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan data. e. Meningkatkan produktivitas para pengguna data. f. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data. g. Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data. h. Meningkatkan pemakaian bersama dari data. i. Meningkatkan layanan backup dan recovery data. j. Mengurangi konflik antar pengguna data. Kelemahan DBMS antara lain sebagai berikut:

25 22 a. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal. b. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien. c. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal. d. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi. e. Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan. f. Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini. F. ERD (Entity Relationship Diagram) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD. Hubungan ini tidak terlihat pada DFD, karena DFD hanya memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi sistem bukan pada yang dibutuhkan. Adapun elemen-elemen ERD yaitu :

26 23 1. Entity (Entitas) Pada E-R diagram digambarkan dengan bentuk persegi panjang. Entitas adalah sesuatu apa saja yang da didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya). 2. Relationship Pada E-R diagram digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasi (bias) dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif). 3. Atribut Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

27 24 Tabel 2.1 Simbol Entity Relationship Diagram No Simbol Keterangan 1. Entitas : sekumpulan objek yang dapat diidentifikasikan dan dibedakan di lingkungan pemakai. 2. Atribut : elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakteristiknya 3. Relasi : hubungan yang terjadi antar entitas Sumber : Ladjamudin (2013 : 142) 4. Kardinalitas a. One to one Tingkat hubungan satu ke satu dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua dan sebaliknya. b. One to Many atau Many to One Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak kesatu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian, pada entitas pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya

28 25 dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas pertama. c. Many to Many Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari yang kedua. G. Flowmap Flowmap menurut George M. Scott adalah bagian yang menunjukan aliran didalam program atau prosedur sistem secara logika. (Jogiyanto 2005 : 45). Flowmap ini berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol simbol tertentu. Pembuatan Flowmap ini harus dapat memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi. Adapun pedoman pedoman dari Flowmap sebagai berikut : 1. Flowmap sebaiknya digambarkan drai atas kebawah dari mulai bagian kiri ke kanan. 2. Kegiatan didalam Flowmap harus ditunjukan dengan jelas sehingga dapat dimengerti oleh pembaca. 3. Harus ditujukan darimana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhir. 4. Masing masing kegiatan didalam Flowmap sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

29 26 5. Masing masing kegiatan didalam Flowmap harus didalam urutan yang semestinya. 6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain harus ditujukan dengan jelas menggunakan simbol penghubung. 7. Gunakan simbol simbol Flowmap yang standar. Adapun simbol simbol Flowmap yang sering digunakan dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Simbol Simbol Flowmap Simbol Keterangan Simbol yang digunakan untuk menunjukan awal atau akhir dari suatu proses Menunjukan dokumen Input dan output baik untuk proses manual mekanik atau komputer Menunjukan pekerjaan manual Menunjukan multi dokumen

30 27 Simbol Keterangan Pengarsipan Menunjukan proses Simbol Input / output digunakan untuk mewakili data Input / output Sumber : Jogiyanto (2005:46) H. DFD (Data Flow Diagram) 1. Conteks Diagram Conteks Diagram atau diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. 2. Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dari sistem, yang penggunaannya sangat membantu arus data sistem, yang

31 28 penggunanya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. Data Flow Diagram akan memudahkan pengerjaan anaisis dalam dokumentasi organisasi sistem dan membantu interaksi user dengan representasi dari sistem informasi. Berikut ini simbol-simbol DFD menurut Yourdan, De Marco yang sering digunakan dalam membuat suatu diagram aliran data yaitu : Tabel 2.3 Simbol Data Flow Diagram No Simbol Keterangan 1. Proses merupakan kegiatan yang mentransformasikan input menjadi output. 2. Aliran data yang menggambarkan arus data yang mengalir diantara proses, data store dan entitas luar. 3. Entitas luar adalah entitas atau satuan unit yang terletak di lingkungan luar sistem yang mengirim data ke sistem tersebut atau menerima data dari sistem tersebut. 4. Data store merupakan tempat penyimpanan data yang berupa file. Sumber : Ladjamudin (2013:72)

32 29 3. Keseimbangan dalam DFD Menurut Ladjamudin (2013:73) terdapat beberapa keseimbangan yang perlu diperhatikan pada DFD yaitu : a. Aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian proses tersebut. b. Nama aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian suatu proses harus sama dengan nama aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar rincian proses tersebut. c. Jumlah dan nama entitas luar dari suatu proses harus sama dengan jumlah dan nama entitas luar dari rincian proses tersebut. d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada DFD yang dimiliki lebih dari satu level adalah : harus terdapat keseimbangan input atau output antara satu level dan level berikutnya. 4. Larangan DFD Menurut Ladjamudin (2013:75) dalam menggambarkan/ mendesain DFD, ada beberapa hal yang harus dihindari sehingga DFD tersebut menggambarkan secara keseluruhan sistem yang akan dirancang, hal-hal tersebut adalah : a. Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju entitas luar lainnya tanpa melalui suatu proses.

33 30 b. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju entitas luar tanpa melalui suatu proses. c. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju simpanan data lainnya tanpa melalui suatu proses. d. Hindari arus data dari suatu proses langsung menuju proses lainnya tanpa melalui simpanan data. I. Kamus Data Kamus data (KD) merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan data dalam DFD. Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk: a. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan. b. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan. c. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file. d. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap

34 31 analisis sistem, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir pada sistem yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang Input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut : a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD. b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya alamat diuraikan menjadi kota, Negara dan kode pos). c. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data. d. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran. e. Mendeskripsikan hubungan detail antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entity relationship diagram). Pendefinisian tersebut menggunakan notasi yang umumnya digunakan dalam menganalisis sistem dengan menggunakan sejumlah simbol, yaitu : Tabel 2.4 Simbol Dalam Kamus Data No Simbol Keterangan 1. = Terdiri dari 2. + Dan

35 32 No Simbol Keterangan 3. () Opsional 4. [] Memilih salah satu 5. ** Komentar Identifikasi atribut kunci 7. pemisah alternative simbol [] Sumber : Kristanto (2008:72) J. Visual Studio Pengertian Visual Studio 2010 Visual basic 2010 merupakan salah satu bagian dari produk pemograman terbaru yang dikeluarkan oleh Microsoft, yaitu miscrosoft Visual Studio Visual Studio 2010 pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman computer. Visual Studio 2010 (yang sering juga disebut dengan VB.Net 2010) selain disebut dengan bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-progam aplikasi berbasiskan windows. Visual Studio merupakan produk pemograman andalan dari Microsoft corporation, yang di dalamnya berisi beberapa jenis IDE pemograman seperti visual basic, visual C++, visual Web Developer, Visual C# dan Visual F#. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Studio 2010 diantaranya seperti : a. Untuk membuat program aplikasi berbasiskan windows.

36 33 b. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti, misalnya : kontrol ActiveX, file Help, aplikasi Internet dan sebagainya. c. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program berakhiran EXE yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan. 2. Tampilan Pertama Visual Studio 2010 Saat kita memulai Visual Studio 2010, maka akan muncul tampilan splash screen seperti berikut : Gambar 2.2 Splash Screen Visual Studio 2010 Sumber : (

37 34 Kemudian muncul IDE Visual Studio 2010 seperti dibawah ini : Gambar 2.3 IDE Visual Studio 2010 Sumber : ( 3. Jendela Pada Visual Studio 2010 a. Toolbox Jendela ini berisi control dan komponen yang dapat digunakan sewaktu-waktu dengan menambahkannya kedalam aplikasi. Terdapat 12 komponen sesuai dengan kegunaan masingmasing. b. Design Jendela ini menampilkan form yang dibuat dan disini pula mendesain tampilan dari aplikasi. Jendela ini merupakan jendela utama paling besar terletak ditengah IDE.

38 35 c. Solution explorer Jendela ini menampilkan hierarki dari solution. Sebuah solution dapat berisi banyak proyek, dimana proyek dapat mengandung banyak form, kelas, modul, dan komponen lain untuk menyelesaikan masalah. d. Properties Jendela ini menampilkan property dari objek yang dipilih pada jendela desain. Dengan jendela ini kita dapat mengubah property objek terpilih. e. Datasource Jendela ini digunakna untuk memanipulasi data source yang berhubungan dengan database (Suyantoro, 2012:14) K. Microsoft Access Pengertian Microsoft Access 2007 Menurut Taufani (2009 : 1), Microsoft Access 2007 atau lebih dikenal dengan sebutan Access 2007 merupakan salah satu perangkat lunak yang diperuntukkan untuk mengolah database dibawah sistem windows. Dengan menggunakan Microsoft Access 2007, seseorang dapat merancang, membuat, dan mengolah database dengan mudah dan cepat. Menurut Abdul Kadir (2010 : 12), Microsoft Office Access 2007 tergolong sebagai DBMS (Data Base Management System). Perangkat lunak ini bermanfaat untuk mengolah data dengan cara yang sangat fleksibel dan cepat. Sejumlah aktivitas yang terkait dengan data yang didukung oleh perangkat lunak tersebut, antara lain :

39 36 a. Menyimpan data dengan ukuran yang tidak terbatas b. Mengatur data yang tersimpan agar selalu konsisten c. Mengambil data yang tersimpan dengan mudah dan cepat d. Memungkinkan untuk memilah hanya tertentu yang diambil e. Memungkinkan untuk mengkombinasikan teks, gambar, dan bahkan suara f. Memasukan data yang dapat ditangani melalui suatu formulir g. Menyajikan informasi dengan cepat dan mudah melalui fasilitas pembangkit laporan h. Mengimpor data dari format lain (misalnya dari Excel i. Mengekspor data ke dalam format lain (misalnya ke bentuk RTD atau file teks) 2. Jenis Data Dalam Access 2007 Ada sejumlah tipe data yang disediakan Access menurut Abdul Kadir (2010 : 23) antara lain: Tabel 2.5 Field Dalam Access 2007 Jenis Data Keterangan Text sebuah tipe data untuk menentukan data yang bisa masukkan dengan kombinasi nilai antara text dan number, dan memiliki maximum karakter sebanyak 255 karakter. Tipe data ini biasa juga disebut Teks Pendek.

40 37 Jenis Data Keterangan Memo Tipe data ini biasa juga disebut juga dengan Teks Panjang yang dapat menyimpan hingga sekitar satu gigabyte teks walaupun kontrol pada formulir dan laporan hanya bisa menampilkan karakter pertama. Number Data berupa angka dengan pilihan field size yang terdiri dari (Byte, Integer, Long Integer, Single, Double, General Number, Currency, Standard, Percent, Scientific). Atau secara umum diartikan sebagai sebuah data yang memiliki jenis number (angka) yang digunakan untuk kalkulasi matematika dan keperluan lainnya. Date/Time Tipe data berupa jenis tanggal, waktu atau penggabungan dari tanggal dan waktu. Anda dapat mengatur properti Format tanggal dan waktu yang telah ditentukan format atau menggunakan format kustom untuk Date / Time tipe data. Currency Sebuah tipe data dengan format mata uang Mata uang Gunakan pemisah ribuan, yang biasa ditandai dengan awal angka yang disertakan dengan symbol currency

41 38 Jenis Data Keterangan default sesuai dengan regional setting yang digunakan, misalnya Rp, $, dll. Currency dapat menggunakan angka dengan 15 digit dibelakang desimal dan 4 digit sesudah desimal. Auto Number Jenis data yang digunakan dalam Microsoft Access tabel untuk menghasilkan counter numerik otomatis bertambah. Ini dapat digunakan untuk membuat kolom identitas yang unik mengidentifikasi setiap record dalam sebuah tabel. Hanya satu bidang AutoNumber diperbolehkan dalam setiap tabel. Tipe data disebut Counter Access. Secara umum dapat digunakan untuk membuat no urut secara otomatis. Yes/No sebuah tipe data dengan jenis hanya 2 pillihan yaitu True (1) atau False (0). Format yang tersedia adalah : Yes/No, True/False, dan On/Off. OLE Object Sebuah tipe data yang diambil dari system OLE seperti Microsoft Excel spreadsheet, Microsoft Word document, graphics, sounds, atau data-data biner lainnya baik yang dilink ataupun dimasukkan secara permanen (embedded) kedalam table Microsoft

42 39 Jenis Data Keterangan Access. Hyperlink Sebuah tipe data yang digunakan untuk menyimpan alamat internet atau file yang ditunjukkan melalui alamat URL. Sumber : Abdul Kadir (2010 : 23) L. Macam-Macam Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer atau bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi. Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari: 1. Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada

43 40 komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya kode_mesin MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb. 3. Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, },?, <<, >>, &&,, dsb. 4. Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb. Komputer dapat mengerti bahasa manusia itu diperlukan program compiler atau interpreter. Sebagian besar bahasa pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa Tingkat Rendah. Macam macam bahasa pemrograman yang sering digunakan diantaranya : 1. Bahasa pemrograman C (kategori tingkat tinggi) Dibuat untuk memprogram sistem dan jaringan komputer namun bahasa ini juga sering digunakan dalam mengembangkan software aplikasi. 2. Bahasa pemograman JAVA (kategori tingkat tinggi) Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam.

44 41 3. Bahasa pemograman PYTHON Python adalah bahasa pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. 4. Bahasa pemograman RUBY Ruby adalah bahasa skripting yang berorientasi obyek. Tujuan dari ruby adalah menggabungkan kelebihan dari semua bahasa-bahasa pemrograman scripting yang ada di dunia. 5. Bahasa pemograman SQL (kategori tingt tinggi) SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. 6. Bahasa pemograman ColdFusion ColdFusion adalah server aplikasi dan framework pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangkan perangkat lunak komputer, khususnya situs webdinamis. 7. Bahasa pemograman PHP (kategori tingkat tinggi) PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun Pada waktu itu PHP masih bernama

45 42 FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. 8. Bahasa pemograman HTML (kategori tingkat tinggi) HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. 9. Bahasa pemograman COBOL COBOL (singkatan dari Common Business Oriented Language) adalah sebuah bahasa pemrograman generasi ketiga. 10. Bahasa pemograman MICROSOFT VISUAL BASIC (kategori tingkat tinggi) Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM), Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputerberbasis grafik dengan cepat.

46 Bahasa pemograman VISUAL C++ (kategori tingkat tinggi) Visual C++ adalah sebuah produk Integrated Development Environment (IDE) untukbahasa pemrograman C dan C++ yang dikembangkan Microsoft. Visual C++ merupakan salah satu bagian dari paket Microsoft Visual Studio. 12. Bahasa pemograman DELPHI (kategori tingkat tinggi) Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop danenterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan yang bersifat general-purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis proyek pengembangan software. 13. Bahasa pemograman C++ (kategori tingkat tinggi) C++ merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sifat Pemrograman berorientasi objek. 14. Bahasa Pemrograman ASP ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis. 15. Bahasa Pemrograman XML Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data.

47 Bahasa Pemrograman WML WML adalah kepanjangan dari Wireless Markup Language, yaitu bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi berbasis XML (extensible Markup Langauge). 17. Bahasa Pemrograman PERL Perl adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.(mirip bahasa pemograman C.) 18. Bahasa Pemrograman CFM Cfm dibuat menggunakan tag ColdFusion dengan software Adobe ColdFusion / BlueDragon / Coldfusion Studio. 19. Bahasa Pemrograman Javascript (kategori tingkat tinggi) Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Netscape. 20. Bahasa Pemrograman CSS Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup.

48 Pascal Dirancang oleh Prof. Nicklaus Wirth dari Technical University di Zurich, Switzerlandtahun Nama Pascal berasal dari Blaise Pascal, nama ahli matematika dan philosopi dari Perancis (abad 17). Pengembangan dari bahasa Algol 60 dan Algol W (turunan Algol 60). 2.2 Teori-teori Tentang Konsep Dasar A. Konsep Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut WHO (World Health Organization), pengerrtian rumah sakit yaitu : Rumah sakit adalah menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Sedangkan menurut Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2007 : 1) yang dimaksud dengan Rumah Sakit adalah semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehatan perorangan.

49 46 2. Tugas dan Fungsi Rumah sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpaku dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan. Dimana untuk menyelenggarakan fungsi, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan kegiatan : a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis. c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan. d. Penyelenggaraan penelitian pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

50 47 kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. 3. Jenis Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan Rumah Sakit dikategorikan sebagai : a. Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. b. Rumah Sakit Khusus Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lain. Sedangkan berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dibagi menjadi : a. Rumah Sakit Publik Rumah Sakit Publik adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah dan badan hukum yang bersifat nirlaba. b. Rumah Sakit Privat

51 48 Rumah Sakit Privat adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero. 4. Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340/MenkesIII/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, diklasifikasikan sebagai berikut : a. Rumah Sakit tipe A adalah Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik. b. Rumah Sakit tipe B adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang kurangnya 14 subspesialistik terbatas. c. Rumah Sakit tipe C adalah Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar. d. Rumah Sakit tipe D adalah Rumah Sakit yang mempunyai B. Konsep Rekam Medis fasilitas dan kemampuan pelayanan medik. 1. Pengertian Rekam Medis Menurut PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008 bahwa : Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

52 49 tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Sedangkan menurut Huffman (1994:33), Medical Record is the information about who, what, why, where, when, and how the service given to the patient during the treatment period. Atau rekam medis adalah informasi mengenai siapa, apa, mengapa, dimana, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatannya. Kemudian menurut Dirjen Pelayanan Medis (Rustyanto, 2010:17) rekam medis adalah: Keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, Anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosis segala pelayanan dari tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang rawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2. Tujuan Dibuatnya Rekam Medis Menurut Dirjen Yanmed (Rustyanto, 2010:18), tujuan dibuatnya rekam medis adalah : Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tertib administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan pembuatan rekam medis di rumah sakit menurut Rustiyanto (2010:19) adalah : Untuk mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien, mengenai kehidupan dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarang, juga pengobatan yang telah diberikan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan. Rekam medis dibuat untuk tertib administrasi di rumah sakit yang merupakan salah satu faktor penentu dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan.

53 50 Dilihat dari tujuan utama (primer) rekam medis menurut (Hatta, 2008) terbagi dalam 5 kepentingan yaitu untuk: a. Pasien, rekam medis merupakan alat bukti utama yang mampu membenarkan adanya pasien dengan identitas yang jelas dan telah mendapatkan berbagai pemeriksaan dan pengobatan di sarana pelayanan kesehatan dengan segala hasil serta konsekuesi segala biayanya. b. Pelayanan pasien, rekam kesehatan mendokumentasikan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang bekerja dalam berbagai fasilitas pelayan kesehatan. Dengan demikian rekaman itu membantu pengambilan keputusan tentang terapi, tindakan,dan penentuan diagnosis pasien. c. Manajemen pelayanan, rekam kesehatan yang lengkap memuat segala aktivitas yang terjadi dalam manjemen pelayanan sehingga digunakan dalam menganalisis berbagai penyakit, menyusun pedoman praktik, serta untuk mengevaluasi mutu pelayanan yang diberikan. d. Menunjang pelayanan, rekam medis yang rinci akan mampu menjelaskan aktivitas yang berkaitan dengan pelayanan di rumah sakit, menganalisis kecenderungan yang tejadi dan mengomunikasikan informasi diantara klinik yang berbeda.

54 51 e. Pembiayaan, rekam medis yang akurat mencatat segala pemberian pelayanan kesehatan yang diterima pasien. Informasi ini yang menentukan besarnya pembayaran yang harus di bayar, baik secara tunai atau melaui asuransi. Tujuan sekunder rekam medis ditujukan kepada hal yang berkaitan dengan lingkungan seputar pelayanan pasien yaitu untuk kepentingan edukasi, riset, peraturan dan pembuatan kebijakan. Adapun yang dikelompokkan dalam kegunaan sekunder adalah kegiatan yang berhubungan secara spesifik antara pasien dan tenaga kesehatan. (Hatta, 2008). 3. Kegunaan Rekam Medis Kegunaan rekam medis menurut Dirjen Yanmed (2006:14) dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain : a. Aspek Administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isi dari rekam medis menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. b. Aspek Medis Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena memuat catatan yang dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.

55 52 c. Aspek Hukum Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastkian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakan keadilan. d. Aspek Keuangan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. e. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat di pergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan pengetahuan dibidang kesehatan. f. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai. g. Aspek dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus

56 53 didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit. 4. Manfaat Rekam Medis Menurut pasal 13 Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis, dapat dipakai sebagai berikut : a. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien. b. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi serta penegakkan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi. c. Keperluan pendidikan dan penelitian. d. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan. e. Data statistik kesehatan 5. Dasar Hukum Penyelenggaraan rekam medis a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa Setiap orang berhak atas kesehatan. b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang menyatakan bahwa Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan Rekam Medis. c. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran, yang menyatakan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.

57 54 d. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang wajib simpan rahasia kedokteran, yang menyatakan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokterannya wajib menyimpan rahasia. e. Peraturan menteri kesehatan nomor 269/menkes/per/III/2008 tentang rekam medis, yang menyatakan bahwa : Yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 6. Kegiatan Rekam Medis Menurut Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik (2006:22) kegiatan rekam medis meliputi : a. Penerimaan pasien b. Pencatatan kegiatan medis c. Pengolahan rekam medis 1) Pengolahan data Pengolahan data meliputi: a) Penataan Berkas Rekam Medis (assembling) Suatu kegiatan merakit, menyusun formulir-formulir rekam medis yang kosong dan menyimpannya ke sampul rekam medis, sehingga rekam medis tersebut siap digunakan, tertata rapi baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitasnya.

58 55 b) Pemberian Kode (Coding) Pemberian kode merupakan pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data. c) Tabulasi (Indeksing) Indeksing merupakan membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat kedalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau komputerisasi). 2) Pelaporan Rumah Sakit Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat. 3) Penyimpanan Rekam Medis ( Filling System) 4) Pengambilan Rekam Medis (Retrieval) 5) Penyusutan (Retensi) dan Pemusnahan Rekam Medis : Penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan berkas rekam medis dari rak penyimpanan. 7. Alur Rekam Medis Rawat Inap Alur kegiatan rekam medis rawat inap yang harus dilaksanakan di rumah sakit menurut Depkes RI (2006:39), yaitu : a) Setiap pasien yang membawa surat permintaan rawat inap dari dokter poliklinik, Unit Gawat Darurat, menghubungi tempat penerimaan pasien rawat inap, sedangkan pasien rujukan dari

59 56 pelayanan kesehatan lainnya terlebih dahulu diperiksa oleh dokter rumah sakit bersangkutan. b) Apabila tempat tidur di ruang rawat inap yang dimaksud masih tersedia petugas menerima pasien mencatat dalam buku register penerimaan pasien rawat inap : Nama, Nomor RM, Identitas dan Data Sosial lainnya. Serta mengisi data Identitas Pasien pada lembar masuk (RM). c) Apabila diberlakukan sistem uang muka, khusus pasien non askes dan dianggap mampu, pihak keluarga pasien diminta menghubungi bagian keuangan untuk membayar uang muka perawatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d) Petugas penerimaan pasien rawat inap mengirimkan berkas rekam medis bersama-sama dengan pasiennya ke ruang rawat inap yang dimaksud. e) Pasien diterima oleh petugas di ruang rawat inap dan dicatat pada buku register. f) Dokter yang bertugas mencatat tentang riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, terapi serta semua tindakan yang diberikan kepada pasien pada lembaran-lembaran rekam medis dan mendatanganinya. perawat/bidan mencatat pengamatan mereka terhadap pasien dan pertolongan perawatan yang mereka berikan kepada pasien ke dalam catatan perawat/bidan dan membubuhkan

60 57 tanda tangannya, serta mengisi lembar grafik tentang suhu, nadi, dan pernapasan seorang pasien. g) Selama diruang rawat inap, perawat/bidan menambah lembaranlembaran rekam medis sesuai dengan pelayanan kebutuhan pelayanan yang diberikan kepada pasien. h) Perawat dan bidan berkewajiban membuat sensus harian yang memberikan gambaran mutasi pasien mulai jam sampai dengan jam Sensus harian dibuat rangkap 3 ditandatangani Kepala Ruang Rawat Inap, dikirim ke Unit Rekam Medis, tempat penerimaan pasien rawat inap (Sentral Opname) dan satu lembar arsip ruang rawat inap. Pengiriman sensus harian paling lambat jam 8.00 pagi hari berikutnya. i) Petugas ruangan memeriksa kelengkapan berkas rekam medis, sebelum diserahkan ke unit rekam medis. j) Setelah pasien keluar dari rumah sakit, berkas rekam medis pasien segera dikembalikan ke unit rekam medis paling lambat 24 jam setelah pasien keluar, secara lengkap dan benar. k) Petugas unit rekam medis mengolah rekam medis yang sudah lengkap, dimasukan ke dalam kartu indeks penyakit, indeks operasi, indeks kematian, dsb, untuk membuat laporan dan statistik rumah sakit. l) Petugas unit rekam medis membuat rekapitulasi sensus harian setiap akhir bulan.

61 58 m) Unit Rekam Medis menyimpan berkas-berkas rekam medis pasien menurut nomor rekam medisnya. n) Petugas Unit Rekam Medis mengeluarkan rekam medis, apabila ada permintaan baik untuk keperluan pasien berobat ulang atau keperluan pasien. o) Setiap permintaan rekam medis harus menggunakan surat yang disebut kartu permintaan. p) Kartu permintaan dibuat 3 (tiga) rangkap, satu copy ditempel pada rekam medis, satu copy diletakan pada rak penyimpanan sebagai tanda keluar dan satu copy sebagai arsip yang meminta. q) Apabila rekam medis yang dipinjam sudah kembali, kedua copy kartu permintaan tersebut dibuang. r) Rekam medis pasien yang tidak pernah berobat lagi ke rumah sakit selama 5 tahun terakhir, dinyatakan sebagai rekam medis inaktif. s) Berkas berkas rekam medis yang sudah dinyatakan sebagai rekam medis inaktif dikeluarkan dari rak penyimpanan dan disimpan di gudang rumah sakit/dimusnahkan.

62 59 Berikut merupakan gambaran alur Rekam Medis Rawat Inap menurut Dirjen Yanmed (2006) : Awal Tempat Penerimaan Pasien RI Nomor Register (No. RM) Tidak Sudah ada No.RM poliklinik Poliklinik Kontrol Ya Berobat Jalan Copy lembaran Resume keluar dikirim ke RS tujuan Dirujuk Unit Unit Rawat Rawat Inap Inap Rawatan Ulang Pendidikan Akhir Kantor / Ruang Pengolahan Rekam medis Penelitian Keperluan Lain Tdk L e n g k a p L e n g k a p Kelengkapan Assembling Indeks Penyakit Indeks Nama File, coding P i n j a m Gambar 2.4 Alur Rekam Medis Rawat Inap Sumber : Dirjen Yanmed (2006)

63 60 8. Isi Rekam Medis Rawat Inap Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 269/Menkes/PER/2008 isi rekam medis untuk pasien rawat dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat : a. Identitas pasien b. Tanggal dan waktu c. Hasil Anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik e. Diagnosa f. Rencana penatalaksanaan g. Pengobatan dan/atau tindakan h. Persetujuan tindakan bila diperlukan i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan j. Ringkasan pulang (discharge summary) k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan l. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu m. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik 9. Formulir Rekam Medis Formulir adalah selebaran kertas dengan format tercetak dan berisikan ruang untuk informasi yang ditentukan sebelumnya (Hosizah, 2006), menurut pakar lain Sayuti (2013) formulir adalah

64 61 lembaran kartu atau kertas lepas berukuran tertentu yang telah dipersiapkan terlebih dahulu secara dicetak dengan uraian-uraian, kolom-kolom, garis-garis atau ruang-ruang untuk menghimpun, mencatat atau menyampaikan informasi yang diperlukan. Pengertian lain menyatakan bahwa formulir atau form adalah sehelai kertas yang memuat informasi tetap serta ruang kosong untuk informasi variabel. Formulir rekam medis adalah form yang digunakan untuk mengumpulkan data pasien baik itu berupa data demografi dan data klinis. 10. Formulir Ringkasan Masuk Dan Keluar Menurut departemen kesehatan Republik Indonesia dalam pedoman penyelenggaraan dan prosedur rekam medis Rumah Sakit di Indonesia tahun 2006 formulir ringkasan masuk dan keluar ini sering disebut ringkasan atau lembar muka. Selalu menjadi lembar paling depan dalam rekam medis. Lembaran ini berisikan informasi identitas pasien, cara penerimaan melaui cara masuk, dikirim oleh, serta berisi ringkasan data pada saat pasien keluar. dan juga formulir ini merupakan sumber informasi untuk mengindek rekam medis, serta menyiapkan laporan rumah sakit. Informasi identitas pasien sekurangkurangnya sebagai berikut: a. Nama pasien b. Nomor rekam medis c. Tanggal lahir

65 62 d. Jenis kelamin e. Pendidikan f. Agama g. Alamat h. Pekerjaan informasi lain yang perlu dicatat, diantaranya: a. Status Perkawinan b. Keikut sertaan dalam Askes/Asuransi lain c. Cara masuk (dikirim oleh) d. Penanggung jawab e. Alamat penanggung jawab f. Nama keluarga terdekat g. Alamat Keluarga Terdekat h. Tanggal dan jam masuk ruang rawat inap i. Tanggal dan jam keluar ruang rawat inap j. Bagian/spesialis k. Ruang rawat/kelas perawatan l. Lama dirawat m. Diagnosis Akhir n. Diagnosis primer o. Diagnosis sekunder p. Komplikasi q. Operasi/Tindakan (jika ada)

66 63 r. Anastesi yang diberikan (jika ada) s. Infeksi nosokomial dan penyebabnya (jika ada) t. Immunisasi yang pernah didap u. Immunisasi yang pernah diperoleh selama dirawat v. Transfusi darah (jika ada) w. Keadaan keluar : Hidup/Mati x. Nama dan tanda tangan dokter yang merawat C. Konsep Rekam Elektronik Kesehatan 1. Dasar Hukum Rekam Medis dengan Elektronik a. Permenkes no 269/Menkes/Per/III/2008 Bab II Jenis dan isi rekam medis 1) Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik 2) Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri b. UU ITE (Informasi Transaksi Elektronik) No. : 11 Tahun 2008 Pasal 5 1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. 2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

67 64 merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia. 3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini. c. UU ITE Pasal 6 : Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan. 2. Rekam Medis Berbasis Komputer Rekam medis yang tersimpan secara elektronik yang meliputi data demografis, sosial, klinis dan berbagai event klinis selama proses pelayanan dari berbagai sumber data (multimedia) dan memiliki fungsi secara aktif memberikan dukungan bagi pengambilan keputusan medis. Rekam medis elektronik memiliki karakteristik yaitu: a. Akses simultan dari berbagai tempat b. Tampilan data dapat dilihat dari berbagai pendekatan c. Data entry lebih terstruktur

68 65 d. Sistem pendukung keputusan e. Mempermudah analisis data f. Mendukung pertukaran data secara elektronik dan pemanfaatan data secara bersama-sama (data sharing) g. Dapat bersifat multimedia 3. Pengertian Rekam Elektronik Kesehatan Rekam Kesehatan Elektronik atau Electronic Health Record sering disingkat EHR. EHR merupakan kegiatan mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan dengannya. EHR bukanlah sistem informasi yang dapat dibeli dan diinstall seperti paket word-processing atau sistem informasi pembayaran dan laboratorium yang secara langsung dapat dihubungkan dengan sistem informasi lain dan alat yang sesuai dalam lingkungan tertentu. EHR merupakan sistem informasi yang memiliki framework lebih luas dan memenuhi satu set fungsi. (Amatayakul Magret K) Menurut Hatta (2013:292) penyebutan electronic medical record (EMR) sering dipertukarkan dengan computer-based patient record (CPR) untuk menyatakan suatu sistem berbasis computer yang dimanfaatkan untuk mengelola informasi pelayanan pasien. Pemahaman RKE lebih darii sekedar memindahkan berkas atau formulir kertas ke bentuk file komputer. RKE memungkinkan berbagai sumber dalam berbagai bentuk untuk disimpan, diolah,

69 66 dikomunikasikan, dan diambil kembali dalam bentuk asli atau bentuk olahannya. Keuntungan utama dari RKE antara lainadalah manajemen efesiensi data, aksesabilitas data, pengurangan waktu untuk pencatatan data, dan legabilitas. D. Rawat Inap Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 560/MENKES/SK/IV/2003 Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan terhadap pasien rumah sakit yang menjadi tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi diagnosa, terapi, rehabilitasi medik, dan atau pelayanan medik lainnya. Di ruang perawatan pelayanan yang didapat antara lain : a. Pelayanan tenaga medis b. Pelayanan tenaga keperawatan c. Pelayanan tenaga medik dan non medik d. Pelayanan menu dan makanan e. Kondisi lingkungan langsung penderita 1. Pengertian Pasien Rawat Inap Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis, seringkali pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya. Pasien rawat inap adalah pasien yang dinyatakan oleh dokter yang memeriksa, baik yang masuk melalui rawat jalan maupun gawat darurat, untuk diobservasi

70 67 dan atau mendapatkan tindakan medis lebih lanjut sehingga perlu dirawat inap. 2. Ruang Rawat Inap Ruang Rawat inap adalah ruangan / fasilitas yang dijadikan tempat merawat pasien. Biasanya ruangan rawat inap berupa bangsal yang di huni oleh beberapa pasien sekaligus, namun pada beberapa rumah sakit juga menyediakan fasilitas ruang rawat inap khusus (VVIP) yang lebih nyaman, lebih lengkap, dan ada juga yang mempunyai tempat perawatan yang mewah layaknya hotel berbintang, tentunya dengan biaya yang lebih mahal, dibandingkan dengan fasilitas standar pelayanan kelas biasa.

71 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Menurut Nasuha (2002 : 27) Metode penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari pembahasan atau yang mempelajari baerbagai model desain, tenik dan prosedur penelitian atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji masalah-masalah. Menurut Nasuha (2002 : 33) Metode deskriptif adalah metode yang dimaksudkan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari lapangan dalam penelitian dengan cara menguraikan dan menarik kesimpulan dari data-data apa adanya yang ditinjau dari berbagai aspek. Sedangkan dari jenis datanya menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana pengertian metode penelitian kualitatif menurut para ahli : Data kualitatif adalah yang menghubungkan dengan kategori, karakteristik atau variabel Notomodjo (2001 : 185) 3.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam Skripsi ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. A. Observasi Menurut Sutrisno Hadi (1986) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. 68

72 69 Dari pengertian tersebut, maka observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek sekitar. B. Studi Kepustakaan Guna mendapatkan data dan informasi berkaitan dengan objek penelitian, penulis melakukan kegiatan mengumpulkan referensi berupa buku ilmiah, Pedoman, Laporan dan lain-lain dan kemudian dipelajari dan dianalisa. C. Wawancara Wawancara dilakukan dengan tanya jawab lisan yang merupakan alat pengumpulan data secara langsung tentang beberpa jenis data yang diperlukan, dalam usaha melengkapi data-data yang digunakan bagi penulis dan mengetahui alas an yang diberikan, maka penulis melakukan wawancara secara langsung. D. Studi Internet Studi internet adalah proses data dengan cara mengunjungi situs internet yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti. 3.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak A. Waterfall Adapun metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan oleh penulis dalam perancangan sistem informasi pasien rawat inap adalah metode waterfall, waterfall adalah suatu metode pengembangan 69

73 70 software yang bersifat sekuensial yang terdiri dari beberapa langkah penting. Sistem Enginering Analisis Desain Coding Testing maintenance Gambar 3.1 Siklus Hidup (life cycle) dengan model-model Waterfall Sumber : Al-Bahra (2006 : 18) Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman : 1. System/Information Enginering and Modeling Pemodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan kedalam bentuk software. Hal ini sangat penting mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database dan sebagainya. Tahapan ini sering disebut dengan Project Definition.

74 71 2. Software Requirement Analysis Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dan software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditujukan kepada pelanggan. 3. Design Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi kedalam bentuk blueprint software sebelum koding dimulai. Desai harus mengimplementasikan kebutuhan yang telah dimulai. Desain harus mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software. 4. Coding Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah computer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu kedalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

75 72 5. Testing/Verification Sesuatu yang dibuat haruslah diujicoba. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari eror, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sesudah didefinisikan sebelumnya. 6. Maintenance Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk didalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fiturfitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya. Adapun kelebiham dan kekurangan metode pengembangan sistem waterfall yaitu : 1. Kelebihan Model Waterfall a. Kualitas yang dihasilkan sistem akan baik. Dikarenakan oleh pelaksanaanya secara bertahap sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu. b. Dokumen pengembangan sistemnya sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya, ini dikarenakan setiap fase atau mempunyai dokumen tertentu.

76 73 c. Pengerjaan Project sistem akan terjadwal dengan baik dan mudah di kontrol. d. Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik. e. Dapat digunakan untuk sistem software berskala dan juga software yang bersifat generik. f. Mudah diaplikasikan serta memberikan template tentang metode analisis, pengkodean, pengujian design, serta pemeliharaan. 2. Kekurangan Model Waterfall a. Diperlukan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk. b. Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan yg berakibat pada tahap selanjutnya. c. Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubahubah. d. Pada kenyataannya jarang mengikuti urutan sequensial seperti pada teori, iterasi sering terjadi dan menyebabkan masalah baru. e. Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung team work yg sedang membuat produk. f. Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaan.

77 74 B. Model Prototyping Prototyping adalah sebuah proses pengumpulan persyaratan, pengaplikasian prinsip analisis, dan penyusunan model perangkat lunak yang akan dibangun untuk penilaian dan pengembangan. Akhirnya ada lingkungan yang membutuhkan konstruksi prototipe pada awal analisis, karena model adalah satu-satunya alat dimana persyaratan dapat ditarik secara efektif. Model tersebut kemudian dikembangkan dalam perangkat lunak produksi. 1. Kelebihan Model Prototyping a. Komunikasi antara pengembang dan pelanggan menjadi lebih baik. b. Menghemat waktu pengembangan. c. Pengembang dapat menentukan kebutuhan pelanggan sehingga dia dapat bekerja dengan baik. d. Pemakai mengetahui apa yang diharapkannya sehingga penerapan menjadi lebih mudah. e. User dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. f. Dapat menangkap syarat/keperluan secara nyata. g. Adanya komunikasi yang intensif antara pengembang dan user h. Membantu dalam analisis i. Mudah dalam implementasinya. 2. Kekurangan Model Prototyping a. Apabila data yang dikumpulkan hanya sebagian maka banyak kebutuhan yang tidak ditampilkan.

78 75 b. Bentuk prototype banyak yang tidak sesuai. c. Proses analisis dan perancangan sangat singkat. d. Versi perbaikan dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang. e. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah. f. Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan. g. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah h. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama. i. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem. j. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik. k. Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.

79 76 l. Prototype yang di setujui oleh client harus dikembangkan oleh developer tanpa ada data tambahan dari client dan software dari prototype harus memiliki fungsi yang lengkap. C. Model Rapid Application Development (RAD) Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode pengembangan suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu sistem informasi yang normal membutuhkan waktu minimal 180 hari, akan tetapi dengan menggunakan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya dalam waktu hari. 1. Kelebihan Model Rapid Application Development (RAD) a. Lebih efektif dari pendekatan waterfall/sequential linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan b. Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat c. Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar. 2. Kekurangan Model Rapid Application Development (RAD) a. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan skala besar. b. Kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah manakala kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga pendekatan dengan model ini kurang bagus. c. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.

80 77 d. Penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan ini memerlukan kerja keras. e. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi f. Risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini. D. Model Spiral Model spiral adalah model proses software yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. 1. Kelebihan Model Spiral a. Sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan. b. Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan kesalahan dari sistem. c. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar. d. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius e. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer. f. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.

81 78 2. Kekurangan Model Spiral a. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang b. Sangat tergantung kepada tenaga ahli c. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. d. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar. e. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius f. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer. g. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses. h. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk. E. Model Incremental Model Incremental merupakan model dalam rekayasa perangkat lunak yang menerapkan rekayasa perangkat lunak perbagian, hingga menghasilkan perangkat lunak yang lengkap. Proses membangun berhenti jika produk telah mencapai seluruh fungsi yang diharapkan.

82 79 1. Kelebihan Model Incremental a. Dikerjakan secara urut dan sistematis. b. Mencagah ketidaknyamanan perubahan sistem. Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian. c. Pembuat perangkat lunak yang diperlukan hanya sedikit. d. Mengutamakan fungsi-fungsi pada sistem perangkat lunak sehingga kemudahan pemakaian sistem yang paling di utamakan. e. Tahap awal adalah dasar dari pembuatan tahap berikutnya f. Resiko yang rendah pada pengembangan sistem g. Mampu menyesuaikan perubahan kebutuhan customer. 2. Kekurangan Model Incremental a. Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh. b. Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut. c. Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil. d. kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan. e. Batasan proses tidak jelas f. Sistem kurang terstruktur g. Kemampuan aplikasi h. Untuk sistem dengan interaksi skala kecil dan medium i. Untuk antarmuka user j. Untuk sistem dengan masa penggunaan pendek

83 BAB IV ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 4.1 Tinjauan Organisasi F. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang Rumah sakit ini dioperasikan sejak tahun 1999 di atas lahan m2 dengan lokasi dijalan Rd. Dewi Sartika Nomor 17 Sumedang. Pembangunan secara administratif dimulai sejak tahun 1997, sedangkan pembangunan secara fisik baru dimulai pada bulan Februari tahun Rumah Sakit Umum Pakuwon beroperasional yaitu sejak 11 Oktober Semula Rumah Sakit ini dikhususkan pada pelayanan kasus-kasus bedah saja, akan tetapi melihat desakan dan animo masyarakat yang datang tidak hanya dengan kasus bedah saja, akhirnya pada tahun 2001 Kualifikasi Rumah Sakit Khusus Bedah tersebut berubah pada Kualifikasi Rumah Sakit Umum yang dituangkan dengan turunnya Surat Izin Tetap Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Pakuwon dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta yaitu pada tanggal 11 April 2001 dengan Nomor : Dalam upaya mendukung program Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan meningkatkan pelayanan dan pengembangan Rumah Sakit Umum Pakuwon serta sesuai dengan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik 80

84 81 Indonesia Nomor 147/Menkes/Per/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit, maka rumah sakit swasta dapat beralih statusnya menjadi badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas, dan berdasarkan pertimbangan tersebut, keluar Keputusan Bupati Kabupaten Sumedang Nomor /Kep.001.-BPMPP/2012 tentang Peralihan Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit dari Yayasan Lingga Waluya menjadi Perseroan Terbatas Lingga Pakuwon Jaya dengan nama Rumah Sakit Umum Pakuwon Jalan Raden Dewi Sartika Nomor 17 Sumedang Provinsi Jawa Barat. G. Profil Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang Profil Rumah Sakit Umum Pakuwon secara singkat adalah sebagai berikut : Nama : Rumah Sakit Umum Pakuwon Tipe Rumah Sakit : Proses Kelas C Alamat : Jl. Rd Dewi Sartika No. 17 Sumedang Nomor Telepon : , Nomor Fax : Perizinan RS Nomor : Keputusan Bupati Kabupaten Sumedang : /Kep.001.-BPMPP/2012 Tentang Peralihan Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit dari Yayasan Lingga Waluya Menjadi Perseroan Terbatas Lingga Pakuwon Jaya dengan nama Rumah Sakit Umum Pakuwon Jalan Raden

85 82 Dewi Sartika Nomor 17 Sumedang Provinsi Jawa Barat-Indonesia. Bidang Usaha : Perumahsakitan, Jasa Pengelolaan Rumah Sakit TDP : SIUP : 503.SIUP/109/10-13/BMPP/PB/XI/2012 NPWP : H. Visi, Misi Dan Motto Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang 1. Visi Rencana strategis Rumah Sakit Umum Pakuwon berjalan dengan landasan visi : Menjadi Rumah Sakit Berkualitas Yang Memberikan Pelayanan Paripurna kepada Masyarakat. 2. Misi Untuk mencapai visi Rumah Sakit Umum Pakuwon ditempuh melalui misi yaitu : a. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan dan perbaikan manajemen yang berkualitas, profesional serta akuntabel. b. Mewujudkan pelayanan kesehatan rumah sakit yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pengembangan sistem pelayanan yang terintegrasi dan komprehensif c. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pemenuhan tenaga yang terlatih dan terdidik secara professional.

86 83 3. Motto IKHSAN I: Ilmu yang dilandasi keimanan dalam memberikan pelayanan kesehatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada tuhan Yang Maha Esa K: Kualitas pelayanan yang kami berikan adalah yang terbaik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk menjamin kebutuhan pasien H: Hemat dalam memenuhi proses penyembuhan pasien S: Salam, Sapa, Senyum, Sabar, Sopan, Santun Adalah sikap yang kami terapkan pada setiap pelayanan A: Asri dan Aman dengan lingkungan yang indah dan bersih, tenang tertib dan perawatan N: Nyaman lingkungan dan nyaman tempat perawatan

87 84 4. Ketenagaan dan Pelayanan Kesehatan Ruang Pelayanan Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang Tabel 4.1 Ketenagaan dan Pelayanan Kesehatan Ruang Pelayanan Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang No Jenis Tenaga Jml Pegawai Tetap Kontrak II Kontrak I Paruh Waktu Orientasi Phl 1. Dokter 22 Dokter Spesialis 3 1 Dokter Umum Farmasi 9 Apoteker 1 D-3 Farmasi Assiten Apoteker Keperawatan 77 S1 Keperawatan D3 Keperawatan SPK 2 4. Kebidanan 5 D3 Kebidanan Kesehatan Masyarakat 3 S 1 Kesehatan Masyarakat Gizi 14 S1 Gizi 1 D3 Gizi 1 1 Tenaga Pengolah Tenaga Distribusi 2 7. Sanitasi 1 D3 Kesehatan Lingkungan 1 8. Profesi Lain 16 D3 Radiologi 2 1 D3 Analis Kesehatan D3 Rekam Medis 2 2 1

88 85 No Jenis Tenaga Jml 9. Tenaga Non Kesehatan Pegawai Tetap Pasca Sarjana 1 1 Kontrak II Kontrak I S Paruh Waktu D D2,D Orientasi SMA SMP SD Jumlah Total Sumber : Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang Phl

89 86 I. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang Sumber : Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang

90 87 E. Struktur Rekam Medis Rumah Sakit Pakuwon Kepala Seksi Pelayanan Medik dr. Eva Farhriyah Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Rekam Medis Tony Chowaludin, A.Md., Perkes., S.ST Pendaftaran Coding dan Indexing Pelaporan dan Pengolahan Data Filing dan Penyimpanan 1. Yusuf Yustaman, A.Md 2. Hilman Febri H 3. Gina Yuliana 4. Desi Sri Nurhayati 5. Esti Kartikasari,S.Sos 6. Vina Anggraeni,SKM 1. Eri Anisa, A.Md 1. Wulan Angela, A.Md 2. Sri Fardiani, A.Md 1. Acu Dacu 2. Rd. Risky A 3. Rizky Miftah 4. Asep Yayan Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rekam Medis Sumber : Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang

91 88 F. Staff Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang Tabel 4.2 Daftar Staff dan Jabatan di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang No Uraian Jumlah Pendidikan 1 Kepala Instalasi Rekam Medis 1 orang D4 Rekam Medis 2 Pelaporan,Pengolahan data, Koding 1 orang D3 MPRS Rawat Jalan dan IGD 3 Assembling,Tata Usaha Koding Rawat 1 orang D3 Rekam Medis Inap 4 Klaim BPJS, Pelaporan, pengolahan 1 orang D1 Rekam Medis data Rawat Inap 5 Filling dan Distribusi 4 orang D3 Rekam Medis =2 SMA = 2 6 Pendaftaran 7 orang S1 Sosial = 1 S1 SKM = 1 D3 Rekam Medis = 1 SMA = 4 Sumber : Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang G. Tugas dan Fungsi Rekam Medis 1. Kepala Rekam Medis a. Menyusun rencana kegiatan di lingkungan Instalasi Rekam Medis. b. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan uraian tugas. c. Memberi petunjuk kepada bawahan tentang pelaksanaan tugas di Instalasi Rekam Medis sesuai Pedoman Rekam Medis. d. Menilai kinerja staf sebagai bahan pembuatan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. e. Meningkatkan mutu pelayanan Rekam Medis.

92 89 f. Memberikan bimbingan pelaksanaan pelayanan Rekam Medis melalui rapat atau memberi petunjuk pelaksanaannya agar kegiatan pelayanan Rekam Medis berjalan lancar. g. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pendaftaran pasien rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat di RSU Pakuwon. h. Menerima usulan perbaikan sistem dan prosedur dari masingmasing penanggung jawab kegiatan. i. Menganalisa sistem dan prosedur yang berlaku. j. Mengusulkan perbaikan sistem dan prosedur ke rapat panitia rekam medis. k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan dalam rangka kelancaran Pelaksanaan Pelayanan di RSU Pakuwon. 2. Tata Usaha a. Mengelola visum et-refertum medicolegal. b. Menyerahkan visum ke polisi yang telah di tunjuk oleh instansinya. c. Menyusun formulir rekam medis. d. Mencatat surat masuk dan keluar serta menyimpan arsip surat. e. Merekap rencana kebutuhan bulanan di instalasi rekam medis untuk diserahkan ke bagian sub rumah tangga dan perlengkapan RSU Pakuwon Sumedang. f. Mengetik/menuliskan formulir asuransi/visum setelah informasi terisi lengkap dan telah ditanda tangani oleh dokter.

93 90 g. Mengcopy formulir asuransi/visum untuk arsip. h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis. 3. Assembling a. Menerima dan mencatat rekam medis yang masuk ke instalasi rekam medis. b. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran dalam pengisian rekam medis rawat jalan dan rawat inap. c. Menyusun form rekam medis rawat inap sesuai ketentuan. d. Mengembalikan rekam medis yang tidak lengkap ke setiap ruangan perawatan atau yang bersangkutan. e. Menyimpan kembali formulir rekam medis rawat inap yang kosong atau tidak di isi untuk dipergunakan kembali. f. Membuat laporan angka kelengkapan pengisian catatan medis (KLPCM) setiap bulan. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis. 4. Koding a. Melakukan pemberian kode diagnosa dan tindakan sesuai kode klasifikasi dari ICD 10 dan ICD 9-CM dari WHO untuk semua rekam medis pasien dan berkas klaim BPJS dan MOU. b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dalam dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis.

94 91 5. Klaim BPJS a. Melengkapi persyaratan untuk klaim BPJS. b. Melakukan pengentryan koding rawat inap ke aplikasi INACBG s. c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis. 6. Penyimpanan (Filing) dan Distribusi Menerima dan menyimpan rekam medis rawat jalan dan rawat inap berdasarkan straight numeric. a. Mencatat rekam medis yang dipinjam (keluar) di duku ekspedisi dan memakai out guide di tempat rekam medis diambil. b. Melayani peminjaman rekam medis rawat jalan dan rawat inap. c. Memberikan labeling pada rekem medis rawat inap dan rawat jalan. d. Mendistribusikan rekam medis kunjungan lama ke setiap poliklinik dan IGD. e. Melakukan cross check rekam medis yang kembali ke bagian filing. f. Mencatat rekam medis yang hilang dan mencarinya kembali. g. Melakukan penueusuran rekam medis setiap 1 minggu sekali. h. Mengarsipkan bukti peminjaman.

95 92 i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis. 7. Pengolahan data dan Pelaporan Rawat Inap a. Menerima sensus harian rawat inap b. Mengolah kunjungan pasien rawat inap c. Membuat laporan kunjungan pasien masuk dan pasien keluar d. Membuat laporan bulanan pasien meninggal rawat inap e. Melakukan cross check kembali sensus harian rawat inap f. Mengolah data yang diperoleh dari sensus harian rawat inap ke format laporan rawat inap yang menghasilkan laporan standart pelayanan rumah sakit dan mutu pelayanan rumah sakit yang acuannya dari analisa BOR, LOS, TOI, BTO, GDR, NDR dan grafik Barber Johnson. g. Membuat laporan mingguan dan bulanan tentang 10 besar dan 20 besar penyakit rawat inap bedah dan non bedah. h. Membuat laporan mingguan dan bulanan tentang 10 besar dan 20 besar cara bayar rawat inap. i. Membuat laporan mingguan dan bulanan tentang 10 besar dan 20 besar rawat. j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis.

96 93 8. Pengolahan data, pelaporan Rawat Jalan dan IGD a. Menerima sensus harian dari poliklinik dan IGD b. Mengolah data kunjungan pasien rawat jalan dan IGD dari sistem jaringan komputer. c. Melakukan cross check kembali sensus harian dan IGD. d. Mengolah data sehingga menghasilkan sebuah laporan e. Membuat laporan mingguan dan bulanan tentang 10 besar dan 20 besar penyakit rawat jalan dan IGD bedah dan non bedah. f. Membuat laporan mingguan dan bulanan tentang 10 besar dan 20 besar cara bayar rawat jalan dan IGD. g. Mengirimkan laporan kunjungan rawat jalan via internet ke program SIRS 6. h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis. 9. Indexing a. Membuat indeks setiap penyakit rawat jalan dan IGD b. Membuat indeks dokter c. Membuat indeks operasi d. Membuat indeks kematian e. Membuat indeks imunisasi 10. Pendaftaran a. Melayani pendaftaran pasien rawat inap, IGD, dan rawat jalan sesuai standart prosedur operasional instalasi rekam medis.

97 94 b. Mengecek fasilitas dan alat tulis kantor pendaftaran setiap minggu dan merekap rencana kebutuhan untuk diserahkan ke bagian sub rumah tangga dan perlengkapan RSU Pakuwon Sumedang. c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis. H. Sistem Pelaporan di Rumah Sakit Umum Pakuwon Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat, dan akurat. Laporan intern rumah sakit yang dibuat di Rumah Sakit Umum Pakuwon terdiri dari : 1. Laporan kunjungan pasien Rumah Sakit 2. Laporan pasien meninggal di Rumah Sakit 3. Laporan cara pembayaran pasien rawat inap 4. Laporan indikator pelayanan rawat inap 5. Laporan 20 besar morbiditas rawat inap 6. Laporan 20 besar morbiditas IGD 7. Laporan 10 besar morbiditas Poliklinik Umum 8. Laporan 10 berkas morbiditas Poliklinik Anak Laporan-laporan tersebut diolah dan dibuat di instalasi rekam medis, setelah laporan tersebut di olah dan dianalisis, laporan tersebut akan di cetak dan dilaporkan kepada kepala pelayanan medis dan direktur.

98 Uraian prosedur Uraian prosedur bertujuan untuk mengetahui proses-proses apa saja yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan. Berikut ini adalah uraian prosedur Sistem Informasi Pelaporan dan Pengolahan Data Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Pakuwon Sumedang adalah sebagai berikut : A. Petugas pelaporan pasien rawat inap mendapatkan data pendaftaran pasien rawat inap yang masuk. B. Petugas pelaporan mendapatkan data pasien masuk dan keluar serta diagnosa dari sensus harian yang sudah diserahkan oleh perawat ke bagian rekam medis. C. Data pasien rawat inap diolah dan di input ke Ms. Excel untuk register rawat inap sebagai sumber pembuatan laporan kunjungan pasien masuk dan keluar mingguan, serta pembuatan laporan pasien meninggal rawat inap bulanan. 4.3 Dekomposisi Fungsi Dekomposisi fungsi pada Sistem Informasi Pengolahan dan Pelaporan Data Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang terbagi dalam beberapa proses yaitu : mengolah data pendaftaran, mengolah data rawat inap, melaporkan jumlah pasien rawat inap yang masuk dan keluar, melaporkan jumlah pasien meninggal rawat inap, dan pengarsipan yang dijelaskan sebagai berikut : A. Mengolah data pendaftaran meliputi pengecekan data pasien dan tanggal masuk.

99 96 B. Mengolah data rawat inap meliputi pengecekan tanggal masuk atau keluar, nama ruangan, dokter yang menangani, dan diagnosa pada sensus harian. C. Pembuatan register rawat inap menggunakan Ms. Excel. D. Melaporkan data pasien rawat inap yang masuk dan keluar di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. E. Melaporkan jumlah pasien meninggal rawat inap di Rumah Sakit Umum Pakuwon. F. Kemudian sensus harian dan laporan pasien rawat inap diarsipkan. Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Inap 1. Pendaftaran Pasien 2. Ruang Rawat 3. Pengolahan Data 4. Membuat Laporan 1.1 Pasien Lama atau Baru 2.1 Penentuan Perawatan 3.1 Assembling 4.1 Pembuatan Laporan 3.2 Koding Gambar 4.3 Dekomposisi Fungsi Sistem yang Berjalan Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang Setelah Diolah Oleh Penulis

100 Analisis Masukan Masukkan merupakan awal dimulainya satu proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data tentang pasien rawat inap. Format rancangan masukan atau input data yang berkaitan dengan sistem informasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Pakuwon Sumedang adalah sebagai berikut : Analisis masukan merupakan penjelasan dari masukan (input) yang dibutuhkan oleh sistem yang ada. Masukan yang diperlukan adalah : A. Nama Masukan : Pendaftaran pasien Fungsi Sumber : data pasien yang masuk di rawat inap : pendaftaran Media : formulir ( kertas ) Hasil Analisa : sudah cukup baik, karena sudah dilakukan dengan media kertas dan komputerisasi namun data pasien hanya dapat di export ke dalam Ms. Excel. B. Nama Masukan : Sensus Harian Rawat Inap Fungsi : data sensus harian rawat inap khususnya data pasien rawat inap masuk dan keluar RS, cara keluar, serta diagnosa pasien. Sumber Media Hasil Analisa : perawat : kertas : cukup baik karena perawat dapat mengisi sensus harian dengan lengkap.

101 98 C. Nama Masukan : Register Rawat Inap Fungsi : data pasien keseluruhan diantaranya tanggal masuk, no RM, nama pasien, umur pasien, alamat, cara pasien datang, ruang perawatan, kelas perawatan, tanggal pindah ruangan,, nama dokter yang merawat, diagnosa awal, diagnosa akhir, kode diagnosa, tanggal dan jam keluar, cara pasien keluar, keadaan pasien keluar, kode diagnosa, dan cara bayar. Register rawat inap tersebut dijadikan sumber untuk pembuatan pelaporan. Sumber Media Hasil Analisa : pendaftaran dan sensus harian rawat inap : kertas : kurang baik, karena dalam pembuatan laporan harus bersumber dari data rekam medis pasien yang sudah diolah, selain itu proses pengerjaan yang mengunakan Ms. Excel kurang efektif karena memerlukan waktu yang cukup lama. D. Nama Masukan : Pelaporan Fungsi Sumber Media : laporan pasien rawat inap : register rawat inap : Ms. Excel

102 99 Hasil Analisa : kurang baik, karena dalam pelaporan pasien rawat inap tidak bersumber dari hasil pengolahan data rekam medis pasien karena dalam proses pengerjaannya membutuhkan waktu cukup lama melebihi batas waktu pembuatan laporan. Jadi, dalam pembuatan laporan bersumber dari register rawat inap yang dibuat oleh petugas pelaporan. Namun, dalam pengerjaannya menggunakan Ms. Excel dirasa kurang efektif karena tidak bisa menampung data dalam jumlah yang besar dan lamanya proses pembuatan laporan. 4.5 Analisis Keluaran Analisis keluaran merupakan penjelasan dari output yang dihasilkan dalam sistem yang berjalan. Keluaran tersebut adalah : A. Nama Keluaran : laporan pasien rawat inap Fungsi : laporan internal untuk mengetahui khususnya jumlah pasien masuk dan keluar pasien rawat inap. Sumber Media Hasil Analisa : register rawat inap, sensus harian. : kertas dan softcopy : kurang baik, karena dalam pembuatan register hanya bersumber dari pendaftaran dan sensus harian saja serta tidak melibatkan hasil

103 100 pengolahan data rekam medis yang memakan waktu cukup lama penyelesaiannya, isi data register digunakan untuk menjadi menjadi patokan untuk pembuatan laporan.

104 Analisis Proses A. Flowmap Berikut ini penulis uraikan Flowmap Sistem Informasi Pasien Rawat Inap yang sedang berjalan di RSU Pakuwon Sumedang : Flowmap Sistem yang Berjalan Pasien Pendaftaran Ruang Rawat Inap Pelaporan Direktur RS Mulai Identitas Pasien Rekam Medis RI DB Pasien Laporan Pasien RI Identitas Pasien Sudah Pernah Berobat? Ya DB Pasien Tidak Input Data Pengisian Rekam Medis RI Sensus Harian RI Export ke Ms. Excel Data Pendaftaran Pasien Sensus Harian RI Print Input Data Ke Ms. Excel KIB KIB Rekam Medis RI Register RI Pelaporan Laporan Pasien RI Lap. Pasien RI Gambar 4.4 Flowmap Sistem yang Berjalan Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Setelah Diolah Oleh Penulis, 2016

105 102 B. Data Flow Diagram (DFD) 1. Diagram Konteks Sistem yang Berjalan Pendaftaran Perawat RI Data Pendaftaran Pasien RI Petugas Pelaporan Sensus Harian RI Register RI Sistem Informasi Pasien Rawat Inap Laporan Pasien RI Direktur RS Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem yang Berjalan Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Setelah Diolah Oleh Penulis, 2016

106 Data Flow Diagram Level 0 Sistem yang Berjalan Pendaftaran Identitas Pasien 1.0 Input Data Pasien Data Pasien Pasien Perawat RI Sensus Harian RI 2.0 Sensus Harian RI Data Sensus Harian RI Sensus Harian RI Data Sensus Harian RI Data Pasien Petugas Pelaporan Data Register RI 3.0 Register RI Data Register RI Data Register RI 4.0 Pembuatan Laporan Pasien RI Data Register RI Laporan Pasien RI Direktur RS Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem yang Berjalan Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Setelah Diolah Oleh Penulis, 2016

107 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 Sistem yang Berjalan Pendaftaran Identitas Pasien 1.1 Tambah Data Pasien Data Pasien Pasien Identitas Pasien 1.2 Cari Data Pasien Data Pasien Data Pasien Identitas Pasien 1.3 Update Data Pasien Update Data Data Pasien Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 1.0 Sistem yang Berjalan Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Setelah Diolah Oleh Penulis, 2016

108 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 Sistem yang Berjalan Perawat RI BRM yang masuk RI 2.1 Input Data Pasien Masuk Data Sensus Harian RI Sensus Harian RI Data Pasien Keluar 2.2 Input Data Pasien Keluar Data Sensus Harian RI Data Ruang Perawatan 2.3 Input Data Ruang Perawatan Data Sensus Harian RI BRM 2.4 Input Data Diagnosa Data Sensus Harian RI Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 2.0 Sistem yang Berjalan Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Setelah Diolah Oleh Penulis, 2016

109 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3.0 Sistem yang Berjalan Petugas Pelaporan Data Pasien RI 3.1 Export Data Pasien RI Data Register RI Register RI Data Sensus Harian RI 3.2 Koding Diagnosa Data Register RI Data Sensus Harian RI 3.3 Input Data Pasien Keluar Data Register RI Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses 3.0 Sistem yang Berjalan Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Setelah Diolah Oleh Penulis, 2016

110 Data Flow Diagram Level 1 Proses 4.0 Sistem yang Berjalan Petugas Pelaporan Data Register 4.1 Olah Laporan Data Register Register RI Pasien RI 4.2 Cetak Laporan Laporan Pasien RI Direktur RS Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses 4.0 Sistem yang Berjalan Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Setelah Diolah Oleh Penulis, 2016 C. Spesifikasi Proses dan Kamus Data 1. Spesifikasi Proses Spesifikasi proses pada sistem informasi pasien rawat inap yang berjalan adalah sebagai berikut : a. Penjelasan Proses 1) Modul : 1.1 Nama modul Masukan Keluaran Ringkasan proses : tambah data pasien : identitas pasien : data pasien : memasukan data pasien lama atau

111 108 2) Modul : 1.2 baru oleh petugas pada bagian pendaftaran rawat inap. Nama modul Masukan Keluaran : cari data pasien : data pasien yang dicari : menemukan data pasien yang dicari Ringkasan proses : mencari data pasien lama oleh petugas pada bagian pendaftaran rawat inap untuk mengetahui nomor rekam medis. 3) Modul : 1.3 Nama modul Masukan Keluaran Ringkasan proses : update data pasien : data pasien yang akan diubah : data pasien setelah diubah : mengubah data pasien lama oleh petugas jika ada perubahan seperti alamat rumah ataupun status. 4) Modul : 2.1 Nama modul Masukan Keluaran : input data pasien masuk : berkas rekam medis yang masuk : data sensus harian rawat inap

112 109 Ringkasan proses : mengisi data pasien masuk dalam 5) Modul : 2.2 sensus harian rawat inap Nama modul Masukan Keluaran Ringkasan proses : input data pasien keluar : data pasien keluar : data sensus harian rawat inap : mengisi data pasien keluar dalam 6) Modul : 2.3 sensus harian rawat inap Nama modul Masukan Keluaran Ringkasan proses : input data ruang perawatan : data ruang perawatan : data sensus harian rawat inap : mengisi data ruang perawatan 7) Modul : 2.4 dalam sensus harian rawat inap Nama modul Masukan Keluaran Ringkasan proses : input data diagnosa : berkas rekam medis : data sensus harian rawat inap : mengisi data diagnosa dalam 8) Modul : 3.1 sensus harian rawat inap Nama modul Masukan : export data pasien RI : data pasien rawat inap

113 110 Keluaran Ringkasan proses : data register rawat inap : mengexport data pasien rawat 9) Modul : 3.2 inap dari pendaftaran ke dalam Ms.Excel Nama modul Masukan Keluaran Ringkasan proses : koding diagnosa : data sensus harian rawat inap : data register rawat inap : mengkode diagnosa yang didapat 10) Modul : 3.3 dari sensus harian Nama modul Masukan Keluaran Ringkasan proses : input data pasien keluar : data sensus harian : data register rawat inap : menginput data pasien keluar ke 11) Modul : 4.1 dalam Ms. Excel Nama modul Masukan Keluaran Ringkasan proses : olah laporan : register rawat inap : laporan pasien rawat inap : membuat laporan dari data register rawat inap yang telah dibuat oleh bagian pelaporan

114 111 12) Modul : 4.2 Nama modul Masukan : cetak laporan : laporan pasien rawat inap Keluaran : - Ringkasan proses : laporan pasien yang telah dibuat lalu dicetak dan diserahkan kepada direktur RS. B. Kamus Data Kamus data pada sistem informasi pasien rawat inap yang berjalan adalah sebagai berikut : a. Nama data store : Pasien Struktur data : No.RM + Nama + Tgl lahir + Umur + jenis kelamin + alamat + Tgl masuk+jenis pasien Deskripsi : Berisi data mengenai pasien beserta tanggal masuk terakhir. b. Nama data store : Sensus Harian RI Struktur data : No.RM + Nama + Umur + Jenis kelamin + Tgl masuk + Tgl keluar + Diagnosa + Ruang perawatan Deskripsi :

115 112 Berisi data mengenai diagnosa dan pasien masuk dan keluar Rawat Inap c. Nama data store : Register RI Struktur data : No RM + Nama pasien + Umur pasien + Alamat + Cara pasien datang + Ruang perawatan + Kelas perawatan + Nama dokter yang merawat + diagnosa awal + diagnosa akhir + kode diagnosa + tanggal keluar + cara pasien keluar + keadaan pasien keluar + Cara bayar Deskripsi : Berisi data keseluruhan pasien rawat inap 5.7 Masalah Yang Dihadapi Setelah penulis melakukan penelitian pada tanggal 11 April sampai dengan 11 Juni 2016, ternyata terdapat masalah dalam sistem informasi pasien rawat inap diantaranya adalah sebagai berikut : A. Pengolahan Data Rekam Medis Pasien Memakan Waktu Lama Dalam pembuatan laporan tidak bersumber dari data yang sudah diolah oleh petugas pengolahan data karena memerlukan waktu yang melebihi batas waktu pelaporan. Petugas pelaporan membuat register rawat inap sebagai sumber pembuatan laporan, sehingga terjadi sering perbedaan isi laporan antara hasil petugas pelaporan dengan isi dalam berkas rekam medis.

116 113 B. Masih dilakukannya penginputan kembali dalam pembuatan laporan Proses pembuatan laporan pasien rawat inap masih melakukan penginputan kembali menggunakan Miccrosoft Excel, proses tersebut dinilai sangat kurang efektif dalam pembuatan laporan terutama dalam segi waktu. Jika terjadi kesalahan data, maka proses perubahannya memerlukan waktu cukup lama dan tidak adanya database. C. Kurangnya Sumber Daya Manusia Dalam kegiatan Rekam Medis Banyak petugas yang merangkap pekerjaan. Khususnya petugas pengolahan data dan pelaporan. Petugas pengolahan data rawat inap yang berjumlah 1 orang melakukan assembling, dan coding. Petugas pelaporan rawat inap yang berjumlah 1 orang melakukan pekerjaan coding, indexing, casemix dan pelaporan. Dengan demikian beban kerja sangat berat dan kurang efektif waktu dalam penyelesaian pekerjaan. 5.8 Kesimpulan hasil analisis Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang selama Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis mengambil kesimpulan tentang sistem informasi pasien rawat inap yang sedang berlangsung saat ini belum berjalan dengan baik karena masih melakukan penginputan kembali yang dapat memperlambat dalam pembuatan sistem informasi rawat inap, serta kurangnya keakuratan dalam perhitungan pasien. Agar pengolahan data pasien rawat inap berjalan lebih

117 114 efektif, maka perlu adanya sistem informasi guna mendukung proses pengolahan data pasien rawat inap. Untuk itu penulis memiliki solusi untuk membuat sistem informasi pasien rawat inap yang berguna untuk membantu mengelola data untuk pelaporan pasien rawat inap, salah satunya yakni dengan membuat sistem informasi pasien rawat inap. Dokumen yang digunakan sebagai sumber dalam sistem informasi tersebut adalah pendaftaran dan berkas rekam medis yang telah diisi oleh dokter dan perawat agar informasi tentang pasien lebih lengkap dan berkualitas, serta tidak adanya redudansi dalam proses coding diagnosa. Dari apa yang telah dipaparkan, maka penulis akan mencoba merancang suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu dalam proses pembuatan laporan pasien rawat inap dan diharapkan dapat mempermudah dan membantu dalam peningkatan efektivitas kinerja pegawai.

118 BAB V PERANCANGAN SISTEM 5.1 Tujuan Perancangan Sistem Menurut Jogiyanto H.M (2001:209) tujuan utama perancangan sistem adalah: Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer. Kedua tujuan ini lebih berfokus pada perancangan atau desain sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya. 5.2 Rancangan Proses Dalam melakukan rancangan proses ini, upaya yang dilakukan dalam analisis sistem informasi pelaporan data pasien rawat inap ini yaitu dengan menambah fitur-fitur yang kurang lengkap dalam pengolahan data pasien rawat inap agar dapat lebih efektif dalam melakukan pengolahan data tersebut seperti yang tergambar dalam aliran-aliran sistem informasi yang dibutuhkan seperti yang dijelaskan dibawah ini : A. Flowmap Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urutan prosedur dari suatu program. 115

119 116 Flowmap Sistem yang Dirancang Pasien Pendaftaran Perawatan Pengolahan Data Rekam Medis Ketua Unit RM Direktur RS Mulai Identitas Pasien Rekam Medis RI Rekam Medis RI Laporan Pasien RI Laporan Pasien RI Identitas Pasien KIB Sudah Pernah Berobat? Ya Data Pasien KIB Print Tidak Input Data Rekam Medis RI Dokter dan Perawat Ruangan Pengisian Rekam Medis Rekam Medis RI Tidak Lengkap Assembling Lengkap Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien Input Kode Diagnosa dan Data Pasien Keluar Data RM RI Tidak Lengkap Lengkap Periksa Lengkap? Laporan Pasien RI Lap. Pasien RI Pelaporan Filing Berhenti Gambar 5.1 Flowmap Sistem yang Diusulkan Sumber :Penulis,

120 117 B. Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Proses pengolahan data rekam medis guna menunjang pelaporan Pasien Rawai Inap. Petugas RM Data Pasien Data Diagnosa Data Dokter Data Ruangan Data User Sistem Informasi Pasien Rawat Inap Data RM RI Laporan Pasien RI Kepala RM Laporan Pasien RI Direktur RS. Gambar 5.2 Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan Sumber :Penulis,

121 118 C. Data Flow Diagram Level 0 yang Diusulkan Petugas RM Data Log in 1.0 Log in Data User Log in Valid Data User Data Ruangan Log in Valid 2.0 Kelola Data User 3.0 Kelola Data Ruangan Data User Data Ruangan Data Ruangan Log in Valid Log in Valid Data Dokter 4.0 Kelola Data Dokter Data Dokter Data Dokter 8.0 Laporan Pasien RI Data Diagnosa Log in Valid 5.0 Kelola Data Diagnosa Data Diagnosa Data Diagnosa Laporan Pasien RI Kepala RM Data Pasien Log in Valid 6.0 Kelola Data Pasien Data Pasien Data Pasien Laporan Pasien RI Direktur RS Data Rekam Medis Log in Valid 7.0 Kelola Data Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien RI Data Rekam Medis Data RM RI Gambar 5.3 DFD Level 0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016

122 119 D. Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 yang Diusulkan Petugas RM Username 1.1 Input Username Username Data User Password Password 1.2 Input Password Gambar 5.4 DFD Level 1 Proses 1.0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016 E. Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 yang Diusulkan Petugas RM Identitas User 2.1 Tambah Data User Tambah Data Identitas User 2.2 Simpan Data User Simpan Data User Identitas User 2.3 Hapus Data User Hapus Data Gambar 5.5 DFD Level 1 Proses 2.0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016

123 120 F. Data Flow Diagram Level 1 Proses 3.0 yang Diusulkan Petugas RM Data Ruangan 3.1 Tambah Data Ruangan Tambah Data Data Ruangan 3.2 Simpan Data Ruangan Simpan Data Data Ruangan 3.3 Ubah Data Ruangan Ubah Data Ruangan Data Ruangan 3.4 Hapus Data Ruangan Hapus Data Data Ruangan 3.5 Batal Data Ruangan Batal Data Data Ruangan 3.6 Cari Data Ruangan Cari Data Gambar 5.6 DFD Level 1 Proses 3.0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016

124 121 G. Data Flow Diagram Level 1 Proses 4.0 yang Diusulkan Petugas RM Identitas Dokter 4.1 Tambah Data Dokter Tambah Data Identitas Dokter 4.2 Simpan Data Dokter Simpan Data Identitas Dokter 4.3 Ubah Data Dokter Ubah Data Dokter Identitas Dokter 4.4 Hapus Data Dokter Hapus Data Identitas Dokter 4.5 Batal Data Dokter Batal Data Identitas Dokter 4.6 Cari Data Dokter Cari Data Gambar 5.7 DFD Level 1 Proses 4.0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016

125 122 H. Data Flow Diagram Level 1 Proses 5.0 yang Diusulkan Petugas RM Data Diagnosa 5.1 Tambah Data Diagnosa Tambah Data Data Diagnosa 5.2 Simpan Data Diagnosa Simpan Data Data Diagnosa 5.3 Ubah Data Diagnosa Ubah Data Diagnosa Data Diagnosa 5.4 Hapus Data Diagnosa Hapus Data Data Diagnosa 5.5 Batal Data Diagnosa Batal Data Data Diagnosa 5.6 Cari Data Diagnosa Cari Data Gambar 5.8 DFD Level 1 Proses 5.0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016

126 123 I. Data Flow Diagram Level 1 Proses 6.0 yang Diusulkan Petugas RM Identitas Pasien 6.1 Tambah Data Pasien Tambah Data Identitas Pasien 6.2 Simpan Data Pasien Simpan Data Identitas Pasien 6.3 Ubah Data Pasien Ubah Data Pasien Identitas Pasien 6.4 Hapus Data Pasien Hapus Data Identitas Pasien 6.5 Batal Data Pasien Batal Data Identitas Pasien 6.6 Cari Data Pasien Cari Data Gambar 5.9 DFD Level 1 Proses 6.0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016

127 124 J. Data Flow Diagram Level 1 Proses 7.0 yang Diusulkan Petugas RM Data Rekam Medis 7.1 Tambah Data Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien Data Pasien Data Dokter Data Diagnosa Data Ruangan Pasien Dokter Diagnosa Ruangan Tambah Data Data Rekam Medis 7.2 Simpan Data Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien Simpan Data Data Rekam Medis 7.3 Ubah Data Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien Ubah Data RM RI Data Rekam Medis 7.4 Hapus Data Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien Hapus Data Data Rekam Medis 7.5 Batal Data Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien Batal Data Data Rekam Medis 7.6 Cari Data Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien Cari Data Gambar 5.10 DFD Level 1 Proses 7.0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016

128 125 K. Data Flow Diagram Level 1 Proses 8.0 yang Diusulkan Petugas RM Data RM RI 8.1 Preview Laporan Data RM RI RM RI 8.2 Cetak Laporan Kepala RM 1. Lap Kunjungan Pasien Masuk dan Keluar 1. Lap Kunjungan Pasien Masuk dan Keluar Direktur RS Gambar 5.11 DFD Level 1 Proses 8.0 yang Diusulkan Sumber :Penulis, 2016 L. Spesifikasi Proses dan Kamus Data 1. Spesifikasi Proses Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Adapun spesifikasi proses pada sistem yang akan dirancang yaitu sebagai berikut :

129 126 a. Penjelasan Proses 1) Modul : 1.0 Nama Modul Masukan Keluaran : Login : Username dan Password : Validasi Username dan Password Ringkasan Proses : Petugas Rekam Medis melakukan 2) Modul : 2.0 login Nama Modul Masukan Keluaran : Input User : Identitas User : Data User Ringkasan Proses : Merupakan penginputan identitas 3) Modul : 3.0 user oleh petugas rekam medis. Nama Modul Masukan Keluaran : Input Dokter : Identitas Dokter : Data Dokter Ringkasan Proses : Merupakan penginputan identitas 4) Modul : 4.0 dokter oleh petugas rekam medis. Nama Modul Masukan Keluaran : Input Ruangan : Ruangan : Data Ruangan

130 127 Ringkasan Proses : Merupakan penginputan ruangan 5) Modul : 5.0 oleh petugas rekam medis. Nama Modul Masukan Keluaran : Input Diagnosa : Diagnosa : Data Diagnosa Ringkasan Proses : Merupakan penginputan diagnosa 6) Modul : 6.0 oleh petugas rekam medis. Nama Modul Masukan Keluaran : Input Pasien : Identitas Pasien : Data Pasien Ringkasan Proses : Merupakan penginputan identitas 7) Modul : 7.0 Pasien oleh petugas rekam medis. Nama Modul Masukan Keluaran : Input Pasien Keluar : Pasien Keluar : Data Rekam Medis Rawat Inap Ringkasan Proses : Merupakan penginputan pasien 8) Modul : 8.0 keluar oleh petugas rekam medis. Nama Modul Masukan : Laporan Pasien RI : Data Pasien dan Data Rekam

131 128 Medis Rawat Inap Keluaran : Laporan Pasien RI yang terdiri dari Laporan Kunjungan Pasien Masuk dan Keluar dan Laporan Pasien Meninggal Ringkasan Proses: Merupakan pengolahan laporan Pasien Rawat Inap oleh petugas rekam medis yang nantinya diserahkan kepada Kepala RM dan Direktur RS. b. Keterangan 1) Nama Proses : Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien Rawat Inap Keterangan :Sistem Informasi yang terintegrasi antara pendaftaran dan ruang perawatan, yaitu proses penginputan identitas pasien di bagian pendaftaran, penginputan pasien keluar dan diagnosa pasien di ruang perawatan, yang akan menghasilkan laporan Pasien Rawat Inap.

132 129 2) Arus Data a) Masukan dari petugas RM :.Identitas Pasien, Identitas User, Diagnosa dan Pasien Keluar b) Keluaran dari petugas RM : Data User, Data Pasien, Data Pasien Keluar, Diagnosa, Data Dokter, Data Pasien Rawat Inap c) Keluaran untuk Kepala RM : Laporan Pasien Rawat Inap d) Keluaran untuk Direktur RS: Laporan Pasien Rawat Inap 3) Entitas Nama Entitas : Petugas Rekam Medis, Kepala Rekam Medis dan Direktur Rumah Sakit 2. Kamus Data a. Nama Data Store : User Struktur Data : Nama_User + Password b. Nama Data Store : Dokter Struktur Data :

133 130 NID + Nama + Alamat + Spesialis + No_Tlp c. Nama Data Store : Ruangan Struktur Data : No Ruangan + Nama Ruangan + Kelas d. Nama Data Store : Diagnosa Struktur Data : Kode Diagnosa + Diagnosa Awal + Diagnosa Akhir e. Nama Data Store : Pasien Struktur Data : No_RM + Nama + Tempat_Lahir + Tanggal_Lahir + Jenis_Kelamin + Alamat + Tgl_Masuk + Cara_Bayar f. Nama Data Store : Pasien Keluar Struktur Data : No_RM + Nama + Tgl_Keluar + Cara_Pasien_Keluar + Keadaan Pasien Keluar 5.1 Rancangan Basis Data A. Entity Relationship Diagram (ERD) Suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada

134 131 pada objek tersebut. Selain itu, digunakan untuk pembuatan struktur logika basis data secara grafik, sehingga dalam penggambarannya sebagai berikut: Id_User Nama_User Nama_Pasien Alamat No_Telp Jns_Kelamin User 1 n Mendaftar No_RM Pasien Tempat_Lahir Tgl_Lahir Tgl_Masuk Umur Password Cara_Bayar Status n Pekerjaan Agama Diperiksa No_Telp m NID Dokter Alamat m Nama_Dokter Keadaan_Pasien _Keluar No_RM Cara_Pasien_ Keluar Mengisi n Ringkasan Masuk dan Keluar n Diolah Diagnosa Tgl_Keluar Tgl_Masuk Cara_Bayar No_RM Keadaan_Pasien _Keluar RM RI Cara_Pasien_ Keluar 1 Tgl_Keluar Diagnosa NID Id_User Gambar 5.12 ERD (Entity Relationship Diagram) Sumber : Penulis, 2016

135 132 B. Spesifikasi Perancangan Basis Data Nama File Media Primary Key : Data Pasien : Hard Disk : No_RM Struktur : Tabel 5.1 Struktur Data Pasien No Nama Field Type Size Keterangan 1. No_RM Text 6 No Rekam Medis 2. Tgl_Masuk Datetime - Tanggal Masuk 3. Nama_Pasien Text 30 Nama Pasien 4. Alamat Text 50 Alamat 5. Tempat_Lahir Text 20 Tempat Lahir 6. Tgl_Lahir Datetime - Tanggal Lahir 7. Umur Text 2 Umur 8. Status Text 13 Status 9. Gol. Darah Text 2 Gol. Darah 10. Agama Text 15 Agama 11. Jenis_Kelamin Text 10 Jenis Kelamin 12. Warga_Negara Text 20 Warga Negara 13. Pekerjaan Text 10 Pekerjaan 14. Ruangan Text 20 Nama Ruangan 15. Kelas Text 10 Nama Kelas 16. Cara_Bayar Text 15 Cara Bayar

136 133 No Nama Field Type Size Keterangan 17. Cara_Datang Text 15 Cara Datang Nama 18. Nama_PJ Text 30 Penanggung Jawab 19. Alamat_PJ Text No_lp_PJ Text 12 Alamat Penanggungjawab No Telepon Penanggungjawab Sumber : Penulis, 2016 Nama File Media Primary Key : Rekam Medis Rawat Inap : Hard Disk : No_RM Struktur : Tabel 5.2 Struktur Data Rekam Medis Rawat Inap No Nama Field Type Size Keterangan 1. No_RM Text 6 No Rekam Medis 2. Nama_Pasien Text 30 Nama Pasien 2. Tgl_Masuk Datetime - Tanggal Masuk 3. Tgl_Keluar Datetime - Tanggal Keluar 4. No_Ruangan Text 10 No Ruangan 5. NID Text 10 No Induk Dokter

137 134 No Nama Field Type Size Keterangan 6. Kode_Diagnosa Text 25 ICD 7. Diagnosa Text 30 Diagnosa Utama 8. Keadaan _Keluar Text 20 Keadaan Keluar 9. Jenis_Kelamin Text 10 Jenis Kelamin 10. Umur Text 20 Umur 11. Cara_plg Text 20 Cara Pasien Pulang 12. Ruangan Text 20 Nama Ruangan 13. Kelas Text 10 Nama Kelas 14. Cara_Bayar Text 15 Cara Bayar Nama Dokter 15. Nama_Dokter Text 25 yang Menangani Pasien Tindakan yang 16. Tindakan Text 25 diberikan kepada pasien 17. Kode Tindakan Text 25 Sumber : Penulis, 2016

138 135 Nama File Media Primary Key : Ruang Perawatan : Hard Disk : No_Ruangan Struktur : Tabel 5.3 Struktur Data Ruangan No Nama Field Type Size Keterangan 1. No_Ruangan Text 10 No Ruangan 2. Ruangan Text 20 Nama Ruangan 3. Kelas Text 10 Kelas Sumber : Penulis, 2016 Nama File Media Primary Key : Data Dokter : Hard Disk : NID Struktur : Tabel 5.4 Struktur Data Dokter No Nama Field Type Size Keterangan 1. NID Text 10 No Induk Dokter 2. Nama_Dokter Text 25 Nama Dokter 3. Alamat Text 25 Alamat 4. Spesialisasi Text 20 Spesialisasi 5. No_Tlp Text 15 Sumber : Penulis, 2016

139 136 Nama File Media Primary Key : Data Diagnosa : ICD-10 : Kode Diagnosa Struktur : Tabel 5.5 Struktur Data Diagnosa No Nama Field Type Size Keterangan 1. Kode_Diagnosa Text 25 Kode Diagnosa 2. Diagnosa Text 30 Diagnosa 3. Tindakan Text 25 Tindakan 4. Kode Tindakan Text 25 Kode Tindakan Sumber : Penulis, 2016 Nama File Media Primary Key : Data Petugas : Hard Disk : NIP Struktur : Tabel 5.6 Struktur Data Petugas No Nama Field Type Size Keterangan 1. NIP Text 10 No Induk Petugas 2. Nama_Petugas Text 30 Nama Petugas 3. Alamat Text 100 Alamat 4. Username Text 12 Username 5. Password Text 6 Password Sumber : Penulis, 2016

140 137 Nama File Media Primary Key : Data User : Hard Disk : Username Struktur : Tabel 5.7 Struktur Data User No Nama Field Type Size Keterangan 1. Username Text 12 Username 2. Password Text 6 Password Sumber : Penulis, 2016 C. Skema Relasi Tabel Gambar 5.13 Skema Relasi Tabel Sumber : Penulis, 2016

141 Rancangan Masukan Rancangan masukan pada Sistem Informasi Pasien Rawat Inap ini adalah inputan-inputan dari sumber data yang terdapat pada Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang. Tabel 5.8 Tabel Rancangan Masukan No Nama Dokumen Fungsi Sumber Media Frekuensi 1. Data User Rekap Data User Petugas RM Komputer Bulanan 2. Data Rekap Data Pasien Pasien Pasien Komputer Setiap Hari 3. Data Rekap Data Dokter Dokter Dokter Komputer Bulanan 4. Data Diagnosa Rekap Data Diagnosa 5. Data Rekap Data Ruangan Ruangan 6. Rekap Data Data RM Rekam Medis RI Rawat Inap Sumber : Penulis, Rancangan Keluaran Berkas Rekam Medis Komputer Setiap Hari Ruangan Komputer Setiap Hari Rekam Medis Tabel 5.9 Tabel Rancangan Keluaran Nama Dokumen Laporan Pasien Rawat Inap Komputer Setiap Hari Fungsi Sumber Media Frekuensi Jumlah (Rangkap) Sebagai Laporan Intern Rumah Sakit, yaitu Laporan Kunjungan Pasien Masuk dan keluar Petugas Pelaporan Kertas Mingguan dan Bulanan Dua Rangkap

142 139 Format Berbentuk kertas yang berisi Laporan Kunjungan Pasien Masuk dan keluar dan Laporan Pasien Meninggal yang sudah di print out dan data tersebut disimpan dalam database komputer. Sumber : Penulis, Rancangan Dialog Layar A. Struktur Tampilan Sistem Informasi Pasien Rawat Inap Login Pengguna Input Pengolahan Data Laporan Logout Pasien Ruangan Rekam Medis Rawat Inap Menu Laporan Dokter Diagnosa Gambar 5.14 Rancangan Struktur Tampilan Sumber : Penulis, 2016

143 140 B. Rancangan Dialog Layar Berikut ini adalah Rancangan layar dialog Sistem Informasi Pasien Rawat Inap Guna Menunjang Keputusan di Rumah Sakit Umum Pakuwon Sumedang : 1. Rancangan Form Login FORM LOGIN USER NAME LOGO PASSWORD Gambar 5.15 Rancangan Form Login Sumber : Penulis, Rancangan Form Menu Utama MENU UTAMA PENGGUNA INPUT PENGOLAHAN DATA LAPORAN EXIT Gambar 5.16 Rancangan Form Menu Utama Sumber : Penulis, 2016

144 Rancangan Form Pendaftaran Pasien Rawat Inap PENDAFTARAN RAWAT INAP No RM Nama Pasien Jenis Kelamin Alamat Tanggal Masuk Tanggal Lahir Cara Bayar Umur Ruangan Kelas Agama Gol. Darah Nama Penanggung jawab Alamat Warga Negara Pekerjaan No Tlp No RM Nama Pasien Jenis Kelamin Agama Gol. Darah Cari Simpan Tambah Keluar Ubah Hapus Batal Gambar 5.17 Rancangan Form Pendaftaran Rawat Inap Sumber : Penulis, 2016

145 Rancangan Form Dokter DATA DOKTER NID Nama Alamat Spesialisasi Cari Ubah Simpan Tambah Batal Hapus NID Nama_Dokter Alamat Spesialis Gambar 5.18 Rancangan Form Dokter Sumber : Penulis, 2016

146 Rancangan Form Ruangan DATA RUANGAN No Ruangan Ruangan Kelas No No Ruangan Ruangan Ruangan Ruangan Kelas Cari Ubah Tambah Simpan Batal Hapus Gambar 5.19 Rancangan Form Ruangan Sumber : Penulis, Rancangan Form Petugas DATA PETUGAS NIP Nama Petugas Alamat Username Password Cari Simpan Tambah Ubah Batal Hapus NIP Nama_Petugas Alamat Username Password Gambar 5.20 Rancangan Form Petugas Sumber : Penulis, 2016

147 Rancangan FormRekam Medis Pengolahan Data Rekam Medis No RM Nama Pasien Jenis Kelamin Umur Status Cara Bayar Keadaan Keluar Tgl Masuk Tgl Keluar Lama Dirawat No Kamar Ruangan Kelas Cara Pulang Nama Dokter Diagnosa Awal Kode Diagnosa Diagnosa Akhir Kode Diagnosa Tindakan Kode Tindakan Cari Simpan Tambah Ubah Batal Hapus No_RM Nama_Pasien Jenis_Kelamin Umur Tgl_Masuk Tgl_Keluar Gambar 5.21 Rancangan Form Pengolahan Data Rekam Medis Sumber : Penulis, 2016

148 Rancangan Form Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Laporan Pasien Masuk dan Keluar Tgl Masuk Tgl Keluar 1. Ruangan Print 2. Kelas 3. Cara Bayar 4. Cara Datang Gambar 5.22 Rancangan Form Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Sumber : Penulis, Rancangan Form Laporan Pasien Rawat Inap Laporan Pasien Rawat Inap Laporan Pasien Masuk dan Keluar Tgl Masuk Tgl Keluar 1. Ruangan Print 2. Keadaan Pulang 3. Dokter 5. Cara Datang Gambar 5.23 Rancangan Form Laporan Pasien Rawat Inap Sumber : Penulis, 2016

149 Rancangan Laporan Pasien Keluar Rawat Inap RUMAH SAKIT PAKUWON SUMEDANG Jl. Rd Dewi Sartika No. 17 Sumedang Telp. (0261) , Fax. (0261) Laporan Pasien Keluar Rawat Inap Tanggal : 01 Juni 2016 Jumlah: 150 No. RM Nama Pasien Tgl Masuk Tgl Keluar Diagnosa ICD Saripah Karwati Rania Saepudin Lusiana Suratmi M. Iqbal Jillian Fitri Rostika Nurmala Dikdik Nadian Nehlina Karmilah Zaenab Redno S. Safitri Karina Marina Djoko Andri Mulya Faturohman Asep Udin Andrialdi Ade Rizki 01-Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei-2016 DHF Typhoid DHF DHF ISPA CHF DHF DHF GERD Gastritis CRF DHF Typhoid GERD CHF CRF CRF GERD Typhoid GERD DHF Typhoid Typhoid A91 A01. 0 A91 A91 J06.9 I50.9 A91 A91 A09 K32 N19 A91 A01 A N19 N19 A09 A01 A09 A91 A01 A01 Keadaan Pulang Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Dirujuk Sembuh Dirujuk Sembuh Sembuh Dirujuk Meninggal Meninggal Sembuh Dirujuk Membaik Membaik Membaik Membaik Membaik Meninggal Membaik Membaik Gambar 5.24 Rancangan Laporan Pasien Rawat Inap Sumber : Penulis, 2016

150 Rancangan Laporan Pasien Masuk Rawat Inap RUMAH SAKIT PAKUWON SUMEDANG Jl. Rd Dewi Sartika No. 17 Sumedang Telp. (0261) , Fax. (0261) Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Tanggal : 01 Juni 2016 Jumlah: 150 No. RM Nama Pasien Tgl Masuk Ruangan Kelas Cara Bayar Saripah 01-Mei-2016 PWT I Kelas III BPJS-PBI Karwati 01-Mei-2016 PWT I VIP Umum Rania 01-Mei-2016 PWT II VIP Umum Saepudin 01-Mei-2016 PWT III Kelas I Asuransi Lusiana 01-Mei-2016 PWT I Kelas III Umum Suratmi 02-Mei-2016 PWT II Kelas III BPJS-non PBI M. Iqbal 02-Mei-2016 HCU Kelas II BPJS-PBI Jillian Fitri 02-Mei-2016 PWT IV Kelas II Umum Rostika 02-Mei-2016 PWT IV Kelas I Asuransi Nurmala 03-Mei-2016 PWT I VIP Umum Dikdik Nadian 03-Mei-2016 PWT III Kelas II Umum Nehlina 03-Mei-2016 PWT I VIP Umum Karmilah 03-Mei-2016 PWT II VIP Umum Zaenab 04-Mei-2016 PWT IV Kelas I Asuransi Redno S. 04-Mei-2016 PWT IV Kelas I Umum Safitri 04-Mei-2016 PWT III Kelas III BPJS-PBI Karina Marina 05-Mei-2016 HCU Kelas III BPJS-PBI Djoko 05-Mei-2016 PWT II Kelas II Asuransi Andri Mulya 05-Mei-2016 ISOLASI Kelas III BPJS-Non PBI Faturohman 06-Mei-2016 PWT I Kelas II Umum Asep Udin 06-Mei-2016 PWT II VIP Umum Andrialdi 07-Mei-2016 PWT IV Kelas III BPJS-PBI Ade Rizki 07-Mei-2016 PWT III VIP Asuransi Gambar 5.25 Rancangan Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Sumber : Penulis, 2016

151 Spesifikasi Hardware dan Software A. Spesifikasi Hardware Hardware atau perangkat keras merupakan semua peralatan fisik komputer. Sistem perangkat keras ini terdiri dari input, proses dan output. Beberapa kebutuhan perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah : 1. Processor : Intel, Processor 13 Min Ghz 2. Memory (RAM) : Minimal 2 GB 3. System Type : 64-bit (6.1, Build 7600) 4. Hardisk : 250 Gb 5. VGA : Minimal 512 Mb 6. Optical Drive : CD/DVD RW 7. Input Device : Keyboard dan Mouse 8. Output : a. Monitor resolusi minimal 1280x720 pixel b. Printer B. Spesifikasi Software Dalam pembuatan sistem informasi pasien rawat inap ini, spesifikasi software atau perangkat lunak yang digunakan adalah : 1. Sistem Operasi : Windows 7 2. Bahasa Pemrograman : Microsoft Visual Studio 2010/VB.Net 3. Pengolahan Database : Microsoft Access Pengolahan Laporan : Crystal Report 8.5

152 149 C. Implementasi Sistem 1. Implementasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung pembuatan program aplikasi ini sebagai berikut: a. Laptop dengan Processor AMD E APU with Radeon(TM) HD Graphics (2 CPUs), 1.4GHz b. Kapasitas RAM 2 GB c. Printer 2. Implementasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung pembuatan program aplikasi ini adalah sebagai berikut: a. Sistem Operasi : Windows 7 b. Pemrograman : Visual Studio 2010 c. Pembuatan Basis Data : Microsoft Access 2007

153 Implementasi Antar Muka a. Implementasi Dialog Layar Form Login Gambar 5.26 Implementasi Dialog Layar Form Login Sumber : Penulis, 2016 b. Implementasi Dialog Layar Form Menu Utama Gambar 5.27 Implementasi Dialog Layar Form Menu Utama Sumber : Penulis, 2016

154 151 c. Implementasi Dialog Layar Form Pendaftaran Pasien Gambar 5.28 Implementasi Dialog Layar Form Pendaftaran Pasien Sumber : Penulis, 2016 d. Implementasi Dialog Layar Form Rekam Medis Gambar 5.29 Implementasi Dialog Layar Form Rekam Medis Sumber : Penulis, 2016

155 152 e. Implementasi Dialog Layar Form Petugas Gambar 5.30 Implementasi Dialog Layar Form Petugas Sumber : Penulis, 2016

156 153 f. Implementasi Dialog Layar Form Dokter Gambar 5.31 Implementasi Dialog Layar Form Dokter Sumber : Penulis, 2016 g. Implementasi Dialog Layar Form Diagnosa Gambar 5.32 Implementasi Dialog Layar Form Diagnosa Sumber : Penulis, 2016

157 154 h. Rancangan Dialog Layar Tindakan Gambar 5.33 Implementasi Dialog Layar Form Tindakan Sumber : Penulis, 2016

158 155 i. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Gambar 5.34 Implementasi Dialog Layar Form Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Sumber : Penulis, 2016 j. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Rawat Inap Gambar 5.35 Implementasi Dialog Layar Form Laporan Pasien Rawat Inap Sumber : Penulis, 2016

159 156 k. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Gambar 5.36 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Sumber : Penulis, 2016 l. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Per Ruangan Gambar 5.37 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Per Ruangan Sumber : Penulis, 2016

160 157 m. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Per Cara Bayar Gambar 5.38 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Per Cara Bayar Sumber : Penulis, 2016

161 158 n. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Per Cara Datang Gambar 5.39 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Masuk Rawat Inap Per Cara Datang Sumber : Penulis, 2016 o. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Keluar Rawat Inap Gambar 5.40 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Keluar Rawat Inap Sumber : Penulis, 2016

162 159 p. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Keluar Rawat Inap Per Ruangan Gambar 5.41 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Keluar Rawat Inap Per Ruangan Sumber : Penulis, 2016 q. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Keluar Rawat Inap Per Keadaan Pulang Gambar 5.42 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Keluar Rawat Inap Per Keadaan Pulang Sumber : Penulis, 2016

163 160 r. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Keluar Inap Per Dokter Gambar 5.43 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Keluar Rawat Inap Per Dokter

164 161 s. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Yang Masih Dirawat Inap Gambar 5.44 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Yang Masih Dirawat Rawat Inap t. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Yang Masih Dirawat Inap Per Ruangan Gambar 5.45 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Yang Masih Dirawat Rawat Inap Per Ruangan

165 162 u. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Yang Masih Dirawat Inap Per Dokter Gambar 5.46 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Yang Masih Dirawat Rawat Inap Per Dokter v. Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Yang Masih Dirawat Inap Per Cara Bayar Gambar 5.47 Implementasi Dialog Layar Laporan Pasien Yang Masih Dirawat Rawat Inap Per Cara Bayar

Teori Algoritma. 1Universitas Gunadarma

Teori Algoritma. 1Universitas Gunadarma Teori Algoritma Teknik Informatika Semester 2 AP2C.T Pertemuan 1 (4 maret 2014) Definisi Algoritma Mengapa Belajar Algoritma & Pemrograman Pengenalan Jenis-jenis Bahasa Pemrograman Efisiensi Algoritma

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web

Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web Iman Amalludin iman.llusion@gmail.com :: http://blog.imanllusion.hostzi.com Abstrak Bahasa Pemrograman (Programming Language). Apa itu? Bahasa Pemrograman adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Komputer Jogiyanto dalam Sutanta (2011:2), Komputer sebagai alat elektronik yang dapat menerima input data, dapat mengolah data, dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Anggaran Anggaran menurut Mulyadi (2001:488) adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling berkaitan, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 1999, hlm 1). Suatu sistem terdiri atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem ada dua pendekatan yaitu menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Untuk pendekatan yang menekankan pada prosedur,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

5 BAB II Tinjauan Pustaka

5 BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1.Pengertian Komputer Sujatmiko (2012:156), Komputer adalah mesin yang dapat mengolah data digital dengan mengikuti serangkaian perintah atau program. Sutanta

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sisttem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan dan menjalankan operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1. Pengertian Komputer Siagian (2011:92), komputer adalah alat mesin elektronika yang menerima dan mengolah data sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek ini. Sebagai langkah awal dalam menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang membahas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem dan Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen dan elemenya.

Lebih terperinci

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI BAB III 3 LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM (2003), sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto H.M (2001:2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori mengenai sistem berbasis komputer dari teori-teori yang berhubungan dengan landasan teori yang akan dipakai pada tahap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Sistem Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau sekumpulan objek-objek yang saling berelasi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Inventori Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki oleh prusahaan baik bahan baku, barang yang sudah diproses, dan barang jadi. (Ballou, 2004)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek.

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Landasan teori ini akan menjadi dasar pemahaman dan pengetahuan dalam sebuah analisa pekerjaan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : 04203059 SISTEM INFORMASI ABSTRAK Tujuan dari pembuatan sistem informasi pembelian dan persedian barang yaitu Membuat

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS VISUAL BASIC DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI TAHUN 2015 ZULHAM DANI NAPITUPULU ABSTRAK

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS VISUAL BASIC DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI TAHUN 2015 ZULHAM DANI NAPITUPULU ABSTRAK RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS VISUAL BASIC DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI TAHUN 2015 ZULHAM DANI NAPITUPULU ABSTRAK Rumah Sakit Umum Sundari merupakan suatu Instansi yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang. 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu suatu Yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Perusahaan Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta uraian tugas dari masing masing bagian yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Dalam bab ini akan diterapkan mengenai landasan teori yang bertujuan untuk membahas permasalahan yang diambil. Sesuai judul dalam pembuatan Laporan Akhir, yang akan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Menurut Rizky (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian 3.1.1. Sistem Pengertian Sistem menurut Jogianto (2005:2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Aplikasi Hendrayudi (2009:143), Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai definisi dari pengembangan sistem, diantaranya : 1. Menurut Jogiyanto (2005:2), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB III. Landasan Teori

BAB III. Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1. Aplikasi Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel (Yazid, 2009:50).

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penilaian Kinerja Pada organisasi modern, penilaian memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standart kinerja dan memotivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah teknik komando/instruksi untuk memerintahkan. komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah teknik komando/instruksi untuk memerintahkan. komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa pemrograman atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer adalah teknik komando/instruksi untuk memerintahkan komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer (computer) berasal dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung. Komputer mempunyai arti yang sangat luas dan berbeda untuk orang yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa latin, yaitu Computare yang berarti alat hitung. Sementara dalam bahasa

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa latin, yaitu Computare yang berarti alat hitung. Sementara dalam bahasa BAB 2 LANDASAN TEORI 2.2 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas. Istilah komputer sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu Computare yang berarti alat hitung. Sementara dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Gondodiyoto (2007) menyatakan sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Definisi sistem menurut buku sistem teknologi informasi sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang membentuk satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional Dalam ujian konvensional,ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar ujian bisa dilaksanakan secara layak. Hal yang utama adalah kertas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama guna melakukan suatu pekerjaan untuk memcapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventaris Kerjasama penerbit Andi dengan Madcoms (2005) inventori merupakan proses mengelola pengadaan atau persediaan barang yang dimiliki oleh suatu kantor atau Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 World Wide Web World Wide Web yang biasanya disingkat dengan WWW dan lebih dikenal dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang ada di Internet.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan kumpulan dari beberapa elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input sehingga menghasilkan sebuah output

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN POLIKLINIK X DI BANDUNG. Yudhi W. Arthana R. ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN POLIKLINIK X DI BANDUNG. Yudhi W. Arthana R. ABSTRAK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN POLIKLINIK X DI BANDUNG Yudhi W. Arthana R. ABSTRAK Perkembangan dunia teknologi sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat pada era globalisasi saat ini,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1 Pengertian Internet Menurut Febrian (2006:2), Internet merupakan tempat terhubungnya berbagai mesin komputer yang mengolah informasi di dunia ini, baik server,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick, dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN POKOK PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA LUBUKLINGGAU

SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN POKOK PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA LUBUKLINGGAU SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN POKOK PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA LUBUKLINGGAU (Dosen STMIK MURA Lubuklinggau) ABSTRAK Penelitian ini membuat Aplikasi pada Sistem Informasi Harga Pangan Pokok pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Program Aplikasi Program adalah kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer (computer) berasal dari bahasa latin computare yang berarti menghitung. Komputer mempunyai arti yang sangat luas dan berbeda untuk orang yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan tujuan yang sama. Sebuah sistem harus mempunyai organisasi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum Dalam bab ini akan diterapkan mengenai landasan teori yang bertujuan untuk membahas permasalahan yang diambil. Sesuai judul dalam pembuatan Laporan Akhir, yang akan

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Aplikasi Asropudin (2013:6), Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. RIWAYAT HIDUP PENULIS Abstrak Abstract Lembar Pengesahan KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH..

DAFTAR ISI.. RIWAYAT HIDUP PENULIS Abstrak Abstract Lembar Pengesahan KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP PENULIS Abstrak Abstract Lembar Pengesahan KATA PENGANTAR.... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR..... DAFTAR TABEL.. DAFTAR SIMBOL.... Hal. i ii iv vii ix x BAB I

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Rental Mobil Rental mobil merupakan salah satu bisnis yang menguntungkan dan sangat berhubungan dengan jasa karena dengan model kendaraan yang terlalu banyak, seorang dapat membuka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal dari permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka ada dua produk yang dapat digunakan untuk referensi dalam perancangan program. Referensi pertama merupakan produk tugas

Lebih terperinci

6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA

6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA 6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA 6.1 Pengertian Basis Data Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basisi data. Perangkat komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Konsep dasar program merupakan suatu gambaran dari program aplikasi yang akan dibangun. Sekarang ini, semua perusahaan pastinya sudah harus terkomputerisasi.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Gordon B. Davis ( 1984 : 12) : Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

Lebih terperinci

Sistem Informasi pengiriman Barang PT. Lima Putri Timor Leste Leonor Faria Soares ( ) ABSTRAK Kata Kunci:

Sistem Informasi pengiriman Barang PT. Lima Putri Timor Leste Leonor Faria Soares ( ) ABSTRAK Kata Kunci: Sistem Informasi pengiriman Barang PT. Lima Putri Timor Leste Leonor Faria Soares (04204091) Fakultas Ilmu Komputer Universitas NAROTAMA, Surabaya Jalan Arif Rahman Hakim 51, Surabaya ABSTRAK Sistem Informasi

Lebih terperinci