EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK KENDARAAN OLEH DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DI KABUPATEN SLEMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK KENDARAAN OLEH DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DI KABUPATEN SLEMAN"

Transkripsi

1 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 1 EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK KENDARAAN OLEH DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DI KABUPATEN SLEMAN THE EFFECTIVENESS OF THE COLLECTION OF FEES FOR THE VEHICLE ROUTE PERMIT BY TRANSPORTATION, COMMUNICATION, AND INFORMATICS AGENCY IN SLEMAN REGENCY Oleh: Septiana, FIS UNY, Septiana2828@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman beserta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dan observasi serta data sekunder yang berupa literature dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber, sedangkan teknik analisis data yang digunakan berupa analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Supir Angkutan umum lalai melengkapi berkas administrasi sehingga menyebabkan pemungutan retribusi izin trayek menjadi lama, (2) Kantor pelayanan pemungutan retribusi izin trayek tidak dalam satu lingkup dengan kantor BPMPPT, sehingga menyebabkan pengurusan berkas administrasi memakan waktu yang lama. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman diwajibkan untuk mengadakan sosialisasi yang berkelanjutan sehingga Supir Angkutan lebih memahami administrasi yang harus dilengkapi pada saat pemungutan retribusi izin trayek. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman merancang mekanisme pengurusan yang lebih baik, sehingga proses pemungutan retribusi izin trayek dapat berjalan dengan cepat. Kata Kunci : Efektivitas, Retribusi, Trayek Abstract This study aims to investigate the effectiveness of fees collection for the vehicle route permition by Transportation, Communication, and Informatics Agency in Sleman Regency and the constraints they face. This research was a qualitative study using the descriptive approach. The data collecting techniques were interviews, documentation, and observation. The research instrument was the researcher herself. The data trustworthiness was enchanced by the source triangulation technique, and the data analysis model was the interactive analysis. The research show that : (1) public vehicle drivers forget to complete administration forms, making the collection of fees for the route permit complicated ; and (2) the office of the service of the collection of fees for the route permit is not in the same area as the office BPMPTT, making the handling of administration forms take a relatively long

2 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 2 time. As an effort, Transportation, Communication, and Informatics Agency of Sleman Regency is obliged to make continous socialization in order that vehicle drivers know more about the administartion that they have to complete when there is a collection of fees for the route permit and the Local Government of Sleman Regency should design a better handling mechanism in order that the process of collection of fees for the route permit can be quickly accomplished. Keywords : Effectiveness, Fees, Route A. PENDAHULUAN Angkutan umum merupakan alat transportasi yang memiliki rute perjalanan tertentu dan digunakan oleh masyarakat dengan membayar tarif yang telah ditetapkan sebelumnya. Definisi ini diatur pada Keputusan Menteri Perhubungan No. 35 tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum dan Undang-Undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Tujuan pemerintah untuk menyediakan jasa angkutan umum adalah untuk memberikan pelayanan kenyamanan, kemudahan, dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan operasi perjalanan. Dengan demikain untuk membahas suatu angkutan umum, tidak terlepas dari tersedianya fasilitas angkutan umum yang disediakan oleh Pemerintah dan juga pengguna jasa angkutan. Efektivitas pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman diukur menggunakan teori efektivitas Steers (1985: 87) dimana, efektivitas merupakan jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya. Agung Kurniawan mengemukakan efektivitas merupakan kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya. Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (2001:24), efektivitas suatu pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar dan ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan barang atas jasa kegiatan yang dijalankan. Pada penelitian ini efektivitas pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman dilihat dari efektif atau tidaknya kebijakan yang telah diberikan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

3 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 3 Sleman kepada Supir Angkutan dan Koperasi. Angkutan umum yang ada di Kabupaten Sleman beraneka ragam, antara lain bus, mini bus, bus TransJogja, dan kendaraan-kendaraan umum lainnya. Kendaraan-kendaraan umum ini sangat banyak dan memiliki rute-rute atau jalur-jalur sendiri. Pemberian izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum di Kabupaten Sleman, berkaitan dengan kewajiban pemerintah daerah kabupaten atau kota dalam menjamin ketersediaan jasa angkutan umum. Armada yang beroperasi di Kabupaten Sleman terdiri dari 2 jenis, yaitu jenis pertama Mobil Penumpang Umum dengan kapasitas 8 penumpang, dan jenis kedua bis kecil dengan kapasitas 14 penumpang. Angkutan pedesaan Kabupaten Sleman tersebut dikelola oleh Koperasi Pemuda. Adanya angkutan umum di Kabupaten Sleman telah memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menggunakan jasa angkutan umum, namun angkutan umum di Kabupaten Sleman juga memiliki masalah-masalah yang sering terjadi. Masalah tersebut pada saat pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman, Supir Angkutan lalai dalam melengkapi administrasi yang harus diserahkan ke Koperasi sebelum batas waktu akhir ditetapkan. Selain masalah-masalah pada saat pemungutan retribusi izin trayek, supir angkutan juga mengeluh pengurusan izin trayek yang cukup lama, dimana berkas administrasi serta pembayaran administrasi tidak dalam satu gedung, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengurus pemungutan retribusi izin trayek. Berdasarkan latar belakang masih ditemukan permasalahan yang terjadi pada pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman, peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan yang terjadi pada saat proses pemungutan retribusi trayek kendaraan di Kabupaten Sleman. Oleh karena itu penelitian mengambil judul Efektivitas Pemungutan Retribusi Izin Trayek Kendaraan Umum Oleh Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Sleman. B. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perhubungan Komunikasi dan

4 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 4 Informatika Sleman, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sleman, Badan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Sleman, tanggal 14 Mei 2016 sampai dengan tanggal 26 Mei Instrument Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen melakukan validasi terkait kesiapan melakukan penelitian. Sumber dan Jenis Data Primer : sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati dan mewawancarai. Peneliti menggunakan data primer untuk mendapatkan informasi langsung tentang pemungutan retribusi trayek kendaraan di Kabupaten Sleman dengan melakukan wawancara kepada subjek-subjek penelitian. Sekunder : Data sekunder yang digunakan yaitu artikel dari media massa, dokumentasi foto, dokumen peraturan pemungutan retribusi trayek kendaraan Kabupaten Sleman No. 9 Tahun 2012 dan data statistik lain. Teknik Pengumpulan Data Wawancara : Dalam penelitian wawancara dengan teknik semi terstruktur yaitu wawancara yang menggunakan pertanyaan terbuka, akan tetapi ada batasan tema dan alur pembicaraan dan ada pedoman wawancara yang digunakan sebagai kontrol dalam alur pembicaraan. Observasi : Dalam penelitian Observasi dilakukan dengan membuat pedoman berdasarkan indikator teori efektivitas dan mengamati pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman sesuai atau tidak dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Dokumentasi : Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti mendapat suatu penjelasan yang akurat dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah, tujuan, dan sebagainya. Peneliti mencari dan mengumpulkan dokumentasi kegiatan pemungutan retribusi ijin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman.

5 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 5 Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data peneliti memilih keabsahan data dengan pendekatan triangulasi sumber untuk mengungkap dan menganalisis masalah-masalah yang dijadikan obyek penelitian. Selain itu peneliti juga membandingkan antara hasil data yang diperoleh dari subyek penelitian dengan kondisi nyata di lapangan. Teknik Analisis Data Pengumpulan Data : Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dicatat dalam buku catatan lapangan. Serta semua data dan dokumentasi yang mendukung penelitian dikumpulkan oleh peneliti tanpa dibuang satu pun. Reduksi Data : Dalam reduksi peneliti melakukan seleksi, membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolong-golongkan data untuk dibentuk transkrip penelitian. Dalam langkah ini juga dilakukan pembuangan data yang tidak relevan dengan penelitian penulis sehingga diperoleh data yang diteliti. Penyajian Data : Data disajikan terpisah antara satu tahap dengan tahapan lainnya. Tetapi setelah kategori terakhir direduksi, maka keseluruhan data dirangkum dan disajikan secara terpadu. Dengan melihat penyajian data, maka dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi : Data yang telah diintrepetasikan secara sistematis tersebut kemudian diperoleh kesimpulan dengan cara berfikir induktif yaitu dari hal yang khusus diarahkan kepada hal-hal yang umum untuk mengetahui jawaban dari permasalahan. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Efektivitas pemungutan retribusi izin trayek kendaraan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika di Kabupaten Sleman Pemungutan retribusi ijin trayek kendaraan merupakan suatu kegiatan atau pelaksanaan sebagai usaha yang diarahkan untuk mengatur kendaraan umum yang ada guna meningkatkan kebutuhan kendaraan umum bagi masyarakat. Sejauh ini pemungutan

6 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 6 retribusi izin trayek kendaraan telah berjalan sesuai dengan aturan dan yang diharapkan, akan tetapi masih ditemukan permasalahan oleh karena itu perlu adanya pengukuran efektivitas pada pemungutan retribusi izin trayek kendaraan yang telah dilaksanakan. Efektivitas pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman memberikan ukuran seberapa jauh target dapat dicapai dalam pelaksanaannya. Hal ini sesuai dengan efektivitas dilihat dari : a. Pemahaman program merupakan pengukuran pemahaman program yang telah diadakan terhadap pemahaman kepada organisasi untuk memberikan sosialisasi, Dalam hal ini pemahaman program Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman dalam memberikan pemahaman materi izin tayek kepada pengguna trayek, serta pemahaman koperasi dan supir angkutan setelah adanya sosialisasi program pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman. Program yang telah dilakukan berupa sosialisasi serta penyuluhan. Sosialisasi yang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dibantu oleh Staff ahli dari pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman. Hasil yang didapatkan dengan adanya sosialisasi yang diberikan serta penyuluhan pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman, hampir semua pengguna trayek serta pemilik usaha angkutan umum yang dinaungi oleh koperasi telah mengetahui semua prosedur serta hak dan kewajiban mereka sebagai pengguna trayek. b. Ketepatan sasaran : merupakan program yang dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Ketepatan sasaran pemungutan izin trayek adalah pengguna trayek. Untuk di Kabupaten Sleman sendiri sasaran pemungutan dari retribusi izin trayeknya adalah Koperasi. Koperasi berfungsi sebagai wadah yang menaungi semua angkutan umum yang ingin memiliki surat izin trayek, c. Ketepatan waktu merupakan kurun waktu yang ditetapkan dalam pencapaian tujuan program yang telah dijalankan (Steers:2005). Dalam hal ini ketepatan waktu yang telah ditetapkan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam pemungutan retribusi izin trayek kendaraan dan ketepatan waktu

7 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 7 koperasi untuk membayarkan dan melengkapi administrasi untuk mendaftarkan izin trayek, sesuai dengan jumlah nominal dan administrasi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemungutan retribusi izin trayek kendaraan dengan tepat waktu. d. Tercapainya target merupakan ukuran target-target yang telah tercapai terhadap program yang dilaksanakan (Steers:2005). Oleh karena itu, agar pencapaian target semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagianbagiannya maupun pentahapan dalam periodisasinya. pendapatan retribusi ijin trayek telah mencapai targetnya. e. Tercapainya tujuan merupakan upaya pencapaian tujuan program yang dilaksanakan berdasarkan kualitas dan kuantitas program berjalan dengan baik atau tidak (Steers:2005). Tujuan pelaksanaan pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman dapat dilihat dari tertibnya angkutan umum yang masuk ke terminal dengan memiliki surat izin trayek, dan ketika ada razia di terminal supir angkutan telah memiliki dan selalu membawa surat izin trayek. f. Perubahan nyata merupakan keadaan dimana berhasil atau tidaknya program dilaksanakan yang dapat terlihat dengan jelas dari berlangsungnya program kepada penerima (Steers:2005). Perubahan nyata dengan adanya pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman membuat semua angkutan umum menjadi lebih tertib dengan aturan-aturan yang ditetapkan. 2. Hambatan Pemungutan Retribusi Izin Trayek Kendaraan di Kabupaten Sleman Faktor penghambat efektivitas pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman bukan hanya permasalahan kelalaian pihak pengguna trayek yang kurang melengkapi berkas administrasinya namun factor sarana dan prasarana kantor pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman dikatakan kurang efektif dikarenakan jarak dari kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Pusat Terpadu Kabupaten Sleman ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman dibutuhkan jarak yang cukup jauh, sehingga berkas dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

8 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 8 Pusat Terpadu Kabupaten Sleman (BPMPTT) lama untuk serahkan ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman (Dishubkominfo) karena tidak dalam satu gedung perizinan. A. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Efektivitas pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman sudah efektif, hal ini diukur oleh indikator-indikator sebagai sebagai berikut: a. Pemahaman program Pemungutan retribusi ijin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman telah diberikan kepada pengguna trayek dengan mengadakan sosialisasi serta menyertakan hak dan kewajiban yang tertera pada surat ijin trayek. b. Ketepatan Sasaran Ketepatan Sasaran pemungutan retribusi ijin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman telah mencapai sasarannya yaitu Koperasi, dimana semua angkutan umum yang ada di Kabupaten Sleman telah bergabung dalam koperasi. c. Ketepatan Waktu Ketepatan waktu pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Dalam waktu lima tahun retribusi izin trayek kendaraan harus dibayarkan lagi atau di perpanjang. d. Tercapainya Target Tercapainya target pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman sudah efektif dan sesuai dengan targetnya. Setiap tahunnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman menetapkan target, setiap tahun hasil yang didapatkan melebihi dari target yang telah ditetapkan. e. Tercapainya Tujuan Tercapainya tujuan pemungutan retribusi izin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman dimana tujuan dari pemungutan retribusi izin trayek kendaraan adalah untuk mentertibkan angkutan umum yang ada serta yang beroperasi di Kabupaten Sleman serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan angkutan umum. Dalam hal ini Kabupaten Sleman sendiri telah mencapai

9 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 9 tujuannya untuk mentertibkan angkutan umum yang ada di Kabupaten Sleman serta masyarakat khususnya di perdesaan yang membutuhkan angkutan umum dapat terpenuhi. f. Perubahan Nyata Perubahan nyata dengan adanya pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman yaitu angkutan umum semakin tertib, serta adanya penurunan jumlah tingkat pelanggaran izin trayek yang ada di Kabupaten Sleman. Saran 1. Untuk pihak terkait Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, diharapkan sosialisasi pemungutan retribusi izin trayek dilakukan secara berkelanjutan, sehingga kesadaran dari pengguna trayek semakin terus meningkat serta kelengkapan administrasi yang menjadi permasalahan dapat terselesaikan dengan baik. 2. Pelayanan perijinan yang ada di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPTT) diharapkan menjadi satu lingkup dengan pelayanan izin trayek. Sehingga pemungutan retribsi ijin trayek kendaraan di Kabupaten Sleman tidak membutuhkan waktu yang lama. 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya tidak hanya pada efektivitas melainkan diperluas seperti implementasi kebijakan izin trayek dan kir DAFTAR PUSTAKA Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Darwin MBP Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Mitra Wacana Media : Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahas Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta. Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah. Pembinaan Polisi Pamaong Praja. Jakarta. Depdagri. Georgopolous dan Tannembaum Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga

10 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 10 Kurniawan, Agung Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta : Pembaruan. Leo Agustino Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung:Alfabeta. Miles, M.B.&Huberman, A.M. (1992). Analisis data Kualitatif (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Moeleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Steers, Richard M Efektivitas Organisasi. Terjemahan Magdalena Jamin. Jakarta: Erlangga. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta Tangkilisan, Nogi Hessel Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Referensi Jurnal: Kementrian Perhubungan Pedomanan Pemungutan Retribusi Ijin Trayek. Referensi Website: Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 9 tahun 2012 tentang Retribusi Ijin Trayek Kendaraan di Kabupaten Sleman Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001tentang UU No. 28 tahun 2009 pasal 108 tentang pajak dan retribusi daerah UU No. 32 tahun 2004 pasal 157 tentang Pemerintah Daerah /pendapatan-asli-daerah.html diunggah 14 November % pdf diunggah 16 Januari chments/article/190/pajak_daerah_da n_retribusi_daerah.pdf diunggah 14 Desember

11 Efektivitas Pemungutan Retribusi... (Septiana dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) 11 /handle/ /13808/skripsi%2 0GEBRIELLA%20SUASTARI.pdf?s equence=1 diunggah 16 Desember diunggah 7 Januari ad/s_pls_ _chapter3.pdf diunggah 7 Januari 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan. Penelitian ini bersifat

Lebih terperinci

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHM AT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHM AT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHM AT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 46 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Dinas Perhubungan 1. Sejarah Dinas Perhubungan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pasal satu (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pasal satu (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pajak 2.1.1.1 Pengertian Pajak Menurut pasal satu (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini berusaha BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:8) metode penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Alfi Hidayatur Ramadhlani Dra Sri Hartini, M.Pd ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tempat Pemberhentian Kendaraan Berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996), Tempat pemberhentian kendaraan (bus shelter) penumpang umum ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Penelitian menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode Deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penilitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 57 2001 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalu lintas dan angkutan jalan memegang peranan penting dalam menunjang, memperlancar dan meningkatkan pembangunan perekonomian baik regional maupun nasional. Kendaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J. Moleong (2004: 6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji yaitu tentang implementasi strategi Dishubkominfo Kota Surakarta dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, maka jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta)

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta) ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta) Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sugiyono (2011: 8)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sugiyono (2011: 8) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sugiyono (2011: 8) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu sebagai pintu masuk ke wilayah kota Yogyakarta, menyebabkan pertumbuhan di semua sektor mengalami

Lebih terperinci

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpotivisme, digunakan untuk meneliti objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yangberlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Sremo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih sebagai lokasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu faktor umum dalam keberlangsungan pembangunan masyarakat Indonesia. Masyarakat era modern saat ini menggunakan moda transportasi umum

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, 54 BAB III METODE PENELITIAN Istilah metodologi penelitian (research metodology) berasal dari kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, metode artinya suatu cara untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PAJAK HOTEL DALAM PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BATU

ANALISIS PAJAK HOTEL DALAM PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BATU ANALISIS PAJAK HOTEL DALAM PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BATU Efi Sanius Fani, Ignatius Adiwidjaja, Firman Firdausi Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN Yulita Atik Marchita, Asih Widi Lestari Program Studi Ilmu Administrasi Negara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2007 No. 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, 1 PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa dengan telah terbentuknya Kota Prabumulih,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 75 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan 3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Pada awalnya Dinas Perhubungan dikenal dengan nama DitJen (Direktorat Jenderal) Perhubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG . BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif lapangan (field research). Penelitian kualitatif ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitatif research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan dan Jenis Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) Subjek Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu melakukan penelitian ini selama 7 (Tujuh) bulan dengan rincian sebagai berikut : Waktu Pelaksanaan No. Kegiatan Jan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai persepsi mahasiswa mengenai pembajakan buku dalam bentuk fotokopi ini dilakukan di lingkungan kampus UNY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengenalan Bab Dalam bab ini peneliti membahas mengenai metode penelitian yang dilakukan dalam melakukan penelitian, yaitu meliputi jenis penelitian, fokus penelitian, sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap daerah memiliki kebebasan untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap daerah memiliki kebebasan untuk membentuk sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap daerah memiliki kebebasan untuk membentuk sumber pendanaan yang berasal dari daerah itu sendiri. Sumber pendanaan dari daerah tersebut misalnya dengan mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Retribusi Izin Trayek merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG - 1 - PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TERMINAL ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DALAM KABUPATEN ACEH TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis data hasil penelitian, penelitian ini menggunakan Metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode survai dan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 10 TAHUN 2007 SERI : B NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IJIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa peranan transportasi memiliki posisi yang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 03 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGGAMUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2009:4) pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Transportasi massal yang tertib, lancar, aman, dan nyaman merupakan pilihan yang ditetapkan dalam mengembangkan sistem transportasi perkotaan. Pengembangan transportasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian 51 A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam konteks penelitian, approach atau pendekatan itu dapat dipahami sebagai upaya atau tindakan yang disiapkan dan dilakukan untuk memulai proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru di SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang ini merupakan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 29 Januari sampai dengan 29 Maret 2013. Waktu yang tersedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian.1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bandar Lampung telah terus berkembang dari sisi jumlah penduduk, kewilayahan dan ekonomi. Perkembangan ini menuntut penyediaan sarana angkutan umum yang sesuai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA Maryeta Ernesta Ndiki Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email: ernesta.melo@yahoo.com

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa pembinaan, pengawasan dan pengendalian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas 64 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci