PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK"

Transkripsi

1 PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh: MUSLIKATUN NIM: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Suamiku, Muh Misbakhul Munir, buah hatiku yang masih dalam kandungan yang selalu menemaniku mulai dari awal pembuatan sampai selesainya skripsi ini kalian lah penyemangatku dan sumber inspirasiku. 2. Bapak Kasmuri, ibu Sumiatun, adik-adik ku Eva dan Dika beserta keluarga besar yang telah memberikan segalanya baik moral maupun spiritual bagi kelancaran skripsiku. 3. Bapak mertua k. jailani, ibu sukirah, serta keluarga besar yang selalu memberi dukungan dan do a nya untukku. 4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M. Pd.i yang selalu sabar dan telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan memberi masukan kepadaku sehingga selesai sudah skripsi ini. 5. Kepala Sekolah MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang telah memberikan izin untuk tempat penelitian. 6. Ustad, Ustadzah beserta keluarga besar pp. salafiyah pulutan yang telah memberikan motivasi serta do a untuk ku. 7. Teman-temanku PAI angkatan 2011, terima kasih atas semuanya dari awal sampai akhir. 8. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu. vii

8 viii

9 4. Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. yang telah membimbing dengan sabar dan ikhlas kepada penulis dalam membantu penulisan skripsi ini. 5. Suami, serta buah hatiku yang masih dalam kandungan tercinta yang telah memberikan semangat kepada saya. 6. Bapak dan Ibu serta adik-adikku yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi ini. 7. Kepala sekolah MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak yang telah mengizinkan tempat untuk penelitian yang penulis lakukan. 8. Semua sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan membantuku menyelesaikan skripsi ini. Hanya kepada Allah SWT penulis panjatkan do a, semoga amal yang diberikan memperoleh balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya dengan menyelesaikan skripsi ini yang sangat sederhana dan masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Wassalamualaikum Wr. Wb Salatiga, 02 Februari 2016 Penulis ix

10 ABSTRAK Muslikatun Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Urifatun Anis, M. Pd.I. Kata kunci: Pengaruh intensitas Pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional Kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan untuk memotivasi diri, bertahan menghadapi frustasi, dapat mengendalikan dorongan hati, dapat mengatur suasana hati, dan dapat mengontrol emosi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan diatas salah satunya dengan melaksanakan shalat. Karena shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar dengan shalat kita akan merasa dekat dengan Allah jadi hati ini akan merasa aman dan terlindungi. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui sejauh mana intensitas pelaksanaan shalat siswa, tingkat kecerdasan emosional siswa, serta pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi GiriKusumo Mranggen Demak. Pernyataan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana intensitas pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?, (2) Sejauh mana tingkat kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?, dan (3) Apakah ada pengaruh positif antara intensitas pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang berjumlah 40 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara intensitas pelaksanaaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa. Hal tersebut dibuktikan melalui analisis uji hipotesis dan analisa lanjutan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment.Adapun nilai r o = 0,431 sedang nilai r t 5% = 0,304. Jadi Hipotesis yang penulis ajukan, tentang adanya Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak diterima (signifikan). x

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN BERLOGO... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN DEKLARASI... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii viii x xi xiv xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Hipotesis Penelitian... 7 E. Manfaat Penelitian... 8 F. Definisi Operasional... 9 G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan xi

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Pelaksanaan Shalat Pengertian Intensitas Pelaksanaan Shalat Dasar Hukum yang Mewajibkan Shalat Kedudukan Shalat Tujuan Shalat Hikmah Shalat B. Kecerdasan Emosional Pengertian Kecerdasan Emosional Bentuk-bentuk Reaksi Kecerdasan Emosional Ciri-ciri Kecerdasan Emosional Manfaat Kecerdasan Emosional C. Hubungan antara Intensitas Pelaksanaan Shalat terhadap Kecerdasan Emosional BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Al Hadi Girikusumo Sejarah Berdirinya Visi dan Misi Letak Geografis Struktur Organisasi Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan Keadaan Siswa Keadaan Sarana dan Prasarana xii

13 B. Penyajian Data Hasil Penelitian BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan B. Analisis Uji Hipotesis C. Analisis Lanjut BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 1 Keadaan Guru dan Staf Kependidikan MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tabel 2 Keadaan Siswa MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tabel 3 Daftar Ruangan MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak...52 Tabel 4 Jawaban Angket Intensitas Pelaksanaan Shalat. 55 Tabel 5 Jawaban Angket Kecerdasan Emosional...58 Tabel 6 Data Hasil Angket Intensitas Pelaksansanaan Shalat. 62 Tabel 7 Distribusi Frekuensi Prosentase Intensitas Pelaksanaan Shalat...66 Tabel 8 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional. 68 Tabel 9 Distribusi Frekuensi Prosentase Kecerdasan Emosional...73 Tabel 10 Koefiensi Korelasi Product Moment Antara Intensitas Pelaksanaan xiv

15 Shalat terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak...75 xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Daftar Pustaka Deskripsi Interview dengan kepala sekolah Deskripsi Observasi di sekolah Angket Intensitas Pelaksanaan Shalat Angket Kecerdasan Emosional Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lembar Konsultasi Skripsi Surat Permohonan Izin Penelitian Surat Keterangan Penelitian Lampiran 10 Daftar Nilai SKK Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 12 Dokumentasi xvi

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama ini banyak masyarakat yang menganggap jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dibanding dengan orang yang memiliki IQ rendah. Pada kenyataannya, di desa tempat saya tinggal ada banyak kasus dimana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang tingkat intelektualnya lebih rendah. Hal ini berarti kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi tidak menjamin seseorang mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Hasil-hasil penelitian kontemporer menunjukkan bahwa di samping adanya faktor yang berasal dari IQ, ternyata belajar dan prestasi seseorang itu sangat ditentukan oleh Emotional Intelligence atau kecerdasan emosi. Para ahli psikologi menyebutkan bahwa IQ hanya mempunyai peran sekitar 20% dalam menentukan hidup, sedangkan 80% sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain. Di antara yang terpenting adalah kecerdasan emosi (Emotional Quotient). Dengan kata lain, kecerdasan emosi mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam mencapai keberhasilan hidup seseorang (Mustaqim, 2008 : ). 1

18 Kecerdasan emosional ( emotional intelligence) merujuk kepada kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi, dapat mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan dapat menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati serta berdo a (Goleman, 1996 : 43). 2

19 3

20 khusus yang dibuka atau dimulai dengan takbir (takbiratul ihram) diakhiri atau ditutup dengan salam (djaelani, 2003:14). Menurut Ginanjar Agustian (2001:197) bahwa shalat dapat di jadikan sebagai relaksasi yang sangat di butuhkan dan sangat penting untuk menjaga kondisi emosi dan pikiran seseorang dari tekanan luar yang berkepanjangan, yang mengakibatkan pikiran menjadi tenggelam kedalam arus deras persoalan kehidupan yang datang silih berganti serta dapat mengakibatkan kebodohan emosi dan kebodohan intelektual dan bahkan bisa mempengaruhi kondisi kesehatan jasmani. Relaksasi shalat akan memberikan ruang berpikir bagi perasaan intuitif untuk menjaga dan menstabilkan kecerdasan emosi serta spiritual seseorang, sekaligus menjaga keutuhan fitrah yang telah di milikinya. Melalui shalat kesadaran diri tentang kawasan batin akan bisa di bangkitkan kembali, sehingga ia mampu mengenal kembali siapa dirinya dan bagaimana suara hatinya. Radar batinnya akan di hidupkan kembali, dan ia akan kembali peka, hatinya kembali terbuka, dan yang terpenting ia akan memiliki kembali suatu pegangan hidup, yang akan menimbulkan rasa tentram di hatinya, sehingga ia terlindung dari pengaruh lingkungan luar. Inilah suatu pemahaman dan kesadaran diri tentang shalat yang sesuai dengan tuntutan suara hati, bahwa shalat itu bukanlah untuk Tuhan tetapi justru untuk kepentingan manusia itu sendiri. Inilah tanda kasih 4

21 sayang Allah SWT yang mengkaruniakan sholat sebagai metode untuk ketentraman, kebahagiaan, pemeliharaan serta keberhasilan diri. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ma aarij ayat 19-23, yang berbunyi : 5

22 6

23 (Makalah dan skripsi. Blogspot. Co. id. 2010/12. Sholat dan kesehatan fisik, mental. html). MTs. Al Hadi merupakan nama sebuah lembaga pendidikan islam setingkat dengan sekolah menengah pertama yang terletak di desa Girikusumo kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, tempat para siswa siswi menimba ilmu baik ilmu umum maupun agama islam. Sebagai lembaga pendidikan swasta islam, lembaga ini mempunyai kurikulum khusus seperti pelaksanaan shalat dhuha dan dzuhur berjama ah. Dari berbagai pembahasan istilah istilah di atas, maka pembahasan skripsi ini dibatasi kepada penyelidikan intensitas pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosional siswa melalui kegiatan belajar mengajar, sehingga terbentuk siswa yang memiliki kepribadian yang sempurna, intelektual dan emosional serta membentuk kedewasaan peserta didik menjadi manusia muttaqin yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain di MTs. Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak Dalam penelitian penulis tertarik menghubungkan intensitas pelaksanaan ibadah sholat yang telah di uraikan diatas terhadap kecerdasan emosional siswa, karena sebagaimana diketahui bahwa shalat merupakan tiang agama yang dianggap sebagai dasar pokok bagi seorang muslim dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim dengan manfaatnya yang luar biasa. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat judul skripsi: Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap 7

24 kecerdasan Emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana intensitas pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Giri kusumo Mranggen Demak? 2. Bagaimana kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak? 3. Apakah ada pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui intensitas pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. 2. Untuk mengetahui kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri kusumo Mranggen Demak. 3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. D. Hipotesis 8

25 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabrata, 1991: 75). Atau jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010: 110). Dari kedua pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban yang bersifat sementara dari sebuah penelitian yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Selanjutnya berangkat dari permasalahan tersebut, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut ada pengaruh yang signifikan antara intensitas pelaksanaan ibadah shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. Dengan kata lain semakin baik intensitas pelaksanaan shalat siswa maka kecerdasan emosional siswa juga akan semakin baik. Sebaliknya, jika semakin buruk atau rendah intensitas pelaksanaan sholat siswa, maka semakin rendah pula kecerdasan emosional siswa di MTS Al Hadi Giri kusumo Mranggen Demak. E. Manfaat 1. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan ibadah shalat siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. 9

26 b. Bagi siswa, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk senantiasa melaksanakan şhalat dengan tepat waktu sehingga diharapkan mampu memperbaiki kehidupan mereka baik secara horisontal ataupun vertikal. c. Bagi guru, supaya siswa-siswanya dapat memahami dan mengerti bagaimana kecerdasan emosional siswa. 2. Manfaat Teoritis Di harapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang tarbiyah khususnya pendidikan agama islam, serta dapat menjadi bahan pertimbangan dan sumber informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti atau mengembangkan permasalahan intensitas pelaksanaan shalat dan kecerdasan emosional siswa. F. Definisi Operasional Untuk memberikan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang judul skripsi ini maka diperlukan penegasan istilah. Adapun istilah yang dimaksud antara lain: 1. Pengaruh Pengaruh berarti Daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (KBBI, 2002: 595). Yang dimaksud pengaruh dalam penelitian ini adalah daya yang ada atau yang timbul dari pelaksanaan ibadah shalat terhadap kecerdasan emosional. 10

27 2. Intensitas Pelaksanaan Shalat Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan atau ukuran (KBBI, 2002: 438). Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti perbuatan. (Poerwadarminto, 2006: 650). Shalat dalam pengertian bahasa arab (Etimologi), ialah do a. Secara syariah (Terminologi) adalah Berharap hati (jiwa) kepada Allah SWT yang mendatangkan takut, menumbuhkan rasa kebesaran- Nya dengan sepenuh hati, khusyu, dan ikhlas di dalam beberapa perkataan dan perbuatan yang di mulai dengan takbir dan di sudahi dengan salam ( as shiddiqiey, 1951 : 64). Shalat dalam konteks penelitian ini adalah sholat secara umum, baik itu sholat wajib ataupun sunnah yang biasa dilakukan di masjid, mushola, rumah ataupun di sekolah. 3. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional ( emotional intelligence) merujuk kepada kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi, dapat mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan dapat menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati serta berdo a (Goleman, 1996 : 43). 4. Siswa 11

28 Siswa dalam hal ini adalah anak didik yang menimba ilmu di MTs Al Hadi Girikusumo yaitu tiap orang atau sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. b. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang menggali fenomena (kasus) dari suatu masa tertentu dan aktivitas, serta mengumpulkan detail informasi dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama kasus itu terjadi (Afifudin dan Saebani, 2009 : 87). 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak dan penelitian ini dilaksanakan Desember Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (1997:57), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari 12

29 kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang memiliki ciri-ciri yang akan diteliti. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2010:174). Sebagai sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan batasan-batasan sesuai yang di berikan Suharsimi Arikunto, bahwa apabila subyek kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua, jika subyeknya lebih besar maka dapat di ambil antara 10% - 15% dan 20%-25% atau lebih. (Arikunto, 2006: 20). Dalam penelitian ini ditetapkan bahwa populasinya adalah semua siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang berjumlah 40 siswa dari kelas VII, VIII dan IX. Untuk selanjutnya yang menjadi sampel dalam penelitian ini sejumlah 40 siswa. 4. Variabel Penelitian Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi. Memahami variabel dan kemampuan menganalisa setiap variabel yang lebih kecil (sub variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap penelitian (Arikunto, 1991 : 89). Dalam penelitian ini diajukan variabel-variabel sebagai berikut: a. Variabel bebas (pengaruh) yaitu intensitas pelaksanaan shalat di MTs Al Hadi yang indikatornya sebagai berikut: 1). Tepat waktu dalam melaksanakan shalat 2). Kesadaran dalam melaksanakan shalat. 13

30 3). Membiasakan shalat sunnah. 4). Melaksanakan sholat berjama ah dirumah, masjid, sekolah, ataupun mushola. 5). Tidak pernah meninggalkan shalat wajib. b. Variabel terikat (terpengaruh) yaitu kecerdasan emosional siswa di sekolah yang indikatornya sebagai berikut: 1). Kemampuan untuk memahami perasaannya sendiri. 2). Kemampuan untuk menghibur diri sendiri atau tidak mudah putus asa karena suatu kegagalan. 3). Kemampuan menata emosi untuk mencapai tujuan, memotivasi diri sendiri agar lebih produktif dan efektif. 4). Kemampuan bergaul akan menciptakan empati, menumbuhkan jiwa sosial dan rasa peduli. 5). Keterampilan sosial (Membina hubungan dengan orang lain). 5. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknis yang lazim dipakai dalam berbagai penelitian ilmiah yaitu penelitian lapangan. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode sebagai berikut : a. Metode Observasi Metode ini di artikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (sutrisno 14

31 hadi, 1987: 70).Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data seperti : situasi umum MTs Al Hadi b. Metode Interview Interview adalah sebuah Girikusumo Mranggen Demak.dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1992: 188). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan umum MTs. Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak mulai dari kepala sekolah, waka kurikulum, Bk, tata usaha, keadaan guru, karyawan, siswa, dan lain lain. c. Metode Angket Angket adalah suatu metode melalui pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi responden (Arikunto, 1992: 188). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang disusun dengan menyediakan alternatif jawaban sehingga memudahkan responden dalam memberi jawaban dan memudahkan peneliti dalam menganalisa. Adapun yang menjadi responden adalah siswa yang menjadi sampel. Angket ini digunakan untuk mencari data tentang intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. d. Metode Dokumentasi 15

32 Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data verbal melalui tulisan, monumen, artifact, foto, tape dan sebagainya (koentjaraningrat, 1990 : 46). Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang struktur organisasi dan sebagian umum data-data sekolah. 6. Metode Analisis Data a. Analisis Data Pendahuluan Dalam analisis ini, penulis mengumpulkan data, penulis menggunakan tabel distribusi frekuensi sederhana, dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: - Untuk jawaban a mendapat nilai 4; - Untuk jawaban b mendapat nilai 3; - Untuk jawaban c mendapat nilai 2; - Dan untuk jawaban d mendapat nilai 1. b. Analisis Uji Hipotesis Dalam tahapan ini penulis menggunakan perhitungan antara variabel X dan variabel Y, dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: r xy [ N X N XY ( X )( Y ) 2 2 ( X ) ][ N Y 2 ( Y ) 2 ] Rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = nilai variabel X (pengaruh intensitas pelaksanaan shalat) 16

33 Y X 2 Y 2 N = nilai variabel Y (kecerdasan emosional siswa) = nilai variabel X yang dikuadratkan = nilai variabel Y yang dikuadratkan = jumlah sampel yang menjadi obyek penelitian. c. Analisis Lanjut Di dalam analisis ini penulis menginterpretasikan hasil yang diperolehnya yang selanjutnya akan dapat diketahui sejauh mana pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di sekolah. Jika r o lebih besar atau sama dengan r t berarti signifikan, artinya rumusan hipotesis dalam penelitian dapat diterima. Jadi memang ada hubungan yang positif antara pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa. Dan jika r o lebih kecil dari r t berarti non signifikan, maksudnya hipotesis dalam penelitian ditolak atau tidak ada hubungan antara intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa. H. Sistematika Penulisan Skripsi yang disusun ini, terdiri dari 3 bagian, yaitu: 1. Bagian awal Pada bagian awal ini, memuat halaman sampul, lembar berlogo, Judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian 17

34 tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian inti Bagian ini terdiri dari: Bab I: akan menjelaskan pendahuluan, yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II: akan menjelaskan kajian pustaka, dalam bab ini diuraikan tentang intensitas pelaksanaan shalat dan kecerdasan emosional siswa yang meliputi: pengertian shalat, dasar hukum yang mewajibkan shalat, kedudukan shalat, tujuan shalat, hikmah shalat. Pengertian kecerdasan emosional, bentuk-bentuk reaksi kecerdasan emosional, ciri-ciri kecerdasan emosional, dan manfaat kecerdasan emosional serta hubungan intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional. Bab III: merupakan bagian dari hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi dan subyek penelitian berupa sejarah berdirinya MTs Al Hadi Giri, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan tenaga kependidikan, keadaan siswa, keadaan sarana dan prasarana serta penyajian data hasil penelitian. Bab IV: merupakan analisis data yang meliputi analisis data pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. 18

35 Bab V : merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 3. Bagian Akhir Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiranlampiran. 19

36 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Pelaksanaan Shalat 1. Pengertian Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan atau ukuran (KBBI, 2002: 438). Sedangkan menurut Kamarulzaman dan Al Barry (2005: 290) intensitas berasal dari kata intensity yang berarti kesungguhan upaya atau usaha. Dengan demikian intensits merupakan tingkat frekuensi dalam melaksanakan suatu perbuatan. Dalam mengerjakan shalat seseorang harus melaksanakannya secara rutin, karena shalat merupakan sutu ibadah yang diwajibkan bagi seluruh umat muslim dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana di ungkapkan oleh Muhyiddin (2006: 17) bahwa shalat adalah peristiwa agung dimana seorang hamba tengah berkomunikasi langsung dengan Khaliqnya sehingga mata, pikiran dan hati harus khusyu tertambat pada Allah SWT. Sedangkan Musbikin (2007: 2-3), mendefinisikan shalat secara bahasa (Etimologi) adalah do a. Sedangkan menurut syari ah adalah ucapan-ucapan dan perbuatanperbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam. 20

37 21

38 22

39 23

40 24

41 25

42 26

43 27

44 28

45 fisiologis yang mempersiapkan individu untuk menyelesaikan hal yang bersifat darurat. Emosi merupakan akumulasi dari pengaruh perangsang. Emosi anak dapat bersifat destruktif atau bersifat konstruktif-positif. Gejala tersebut dapat disebabkan oleh keadaan jasmani atau karena keadaan lingkungan (Hamalik, 2000: 100) Kematangan emosi terjadi bila perkembangan tercapai pada usianya yang khas untuk tahap tertentu. Jadi, kematangan bersifat relatif dan tidak mutlak. Kriteria kematangan emosi mempunyai ciri antara lain mampu menahan emosi yang negatif atau dapat menyatakannya secara tak langsung, dan masih ada kriteria lainnya yang harus terpenuhi. Berikut akan dijelaskan beberapa hal mengenai kecerdasan emosional dan menyangkut beberapa aspek-aspeknya. 1. Pengertian Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional (emosional intelligence) berasal dari kata emotion berarti emosi dan intelligence berarti kecerdasan. Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan nafsu, setiap keadaan mental yang meluap-luap dan emosional berarti menyentuh perasaan, beremosi, penuh emosi (Goleman, 1996: 411). Emosi dirumuskan sebagai keadaan bergolak, gejolak atau guncangan di dalam organisme. Emosi dapat berupa kebencian dan teror yang berakhir pada perkelahian. Akan tetapi, emosi juga dapat berupa kasih sayang dan perhatian, cinta dan ambisi (Hamalik, 2010: 95). 29

46 30

47 a. Kemampuan untuk mengarahkan fikiran atau mengarahkan tindakan. b. Kemampuan mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan. c. Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (Azwar, 1996: 5). Jadi kecerdasan emosional sebagaimana dikemukakan Daniel Goleman adalah kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan terhadap frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdo a (Goleman, 1996: 43). Dengan demikian dapat disimpulkan kecerdasan emosional merupakan penyesuian yang cepat tepat terhadap setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang meluapluap, baik secara fisik maupun mental terhadap pengalaman-pengalaman baru dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap dipakai apabila dihadapkan pada fakta-fakta dan kondisi baru. 2. Bentuk-bentuk reaksi emosional Reaksi emosional, sama seperti reaksi kejiwaan yang kompleks dan mempunyai bentuk yang berlainan. Bentuk-bentuk reaksi emosional di antaranya adalah: a. Takut 31

48 Takut merupakan perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari berhubungan dengan sesuatu itu. b. Khawatir Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek yang jelas, atau tidak ada obyek sama sekali. Kekhawatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang, dan tidak aman. c. Marah Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai kepada tujuan. Saat ketegangan yang terjadi pada aktivitas tidak kunjung mereda, bahkan menjadi bertambah, maka untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu, individu yang bersangkutan menjadi marah. d. Terkejut Terkejut merupakan ekspresi dari suatu stimulus yang terjadi atau datang secara tiba-tiba karena adanya suatu hal yang tidak terduga sebelumnya. e. Gembira Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Dengan kata lain, gembira merupakan rasa positif terhadap situasi yang di hadapi individu. Lawannya adalah sedih dan 32

49 susah, yakni perasaan negatif terhadap situasi yang di hadapi karena kekosongan atau kehilangan sesuatu yang dihargai. f. Cemburu Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya kepercayaan terhadap diri sendiridan ketakutan akan kehilangan cinta dan kasih sayang dari seseorang. Pada umumnya orang yang cemburu selalu mempunyai sikap benci terhadap saingannya ( Baharuddin, 2009: ). 3. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional Adapun ciri-ciri dari kecerdasan emosional dijelaskan memiliki lima unsur yaitu kesadaran diri ( self awareness), pengaturan diri ( self regulation), motivasi ( motivation), empati ( empathy) dan ketrampilan sosial (social skill). a. Kesadaran diri yaitu mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Self awareness meliputi kemampuan (1) kesadaran emosi yaitu mengenali emosi diri sendiri dan efeknya, (2) penilaian diri secara teliti yaitu mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, (3) percaya diri yaitu keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri. b. Pengaturan diri yaitu menangani emosi kita sedemikian rupa, sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati 33

50 dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu segera pulih kembali dari tekanan emosi. Pengaturan diri meliputi kemampuan (1) mengendalikan diri yaitu mengelola emosi dan desakan hati yang merusak, (2) sifat dapat dipercaya yaitu memelihara norma kejujuran dan integritas, (3) kehati -hatian yaitu bertanggung jawab atas kinerja pirbadi, (4) adaptabilitas merupakan keluwesan dalam menghadapi perubahan, (5) inovasi yaitu mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasiinformasi baru. c. Motivasi yaitu menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif, serta untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. Kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan pencapaian sasaran meliputi (1) dorongan prestasi yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan, (2) komitmen yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau lembaga, (3) inisiatif yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, (4) optimisme yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan. d. Empati yaitu merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan orang lain. Empati merupakan kesadaran 34

51 terhadap perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain. Kemampuan ini meliputi (1) memahami orang lain yaitu mengindra perasaan dan perspektif orang dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka, (2) mengembangkan orang lain yaitu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkkan kemampuan mereka, (3) orientasi pelayanan yaitu kemampuan mengantisipasi, mengenali dan berusaha menumbuhkan kemampuan mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain, (4) memanfaatkan keragamaan yaitu kemampuan menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan orang lain, (5) kesadaran politis yaitu mampu membaca arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan. e. Ketrampilan sosial yaitu menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial. Dalam berinteraksi dengan orang lain ketrampilan ini dapat digunakan untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah, dan menyelesaikan perselisihan, serta untuk bekerjasama dan bekerja dalam tim. Kepintaran dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain meliputi (1) pengaruh yaitu melakukan taktik untuk melakukan persuasi (2) komunikasi yaitu mengirim pesan yang jelas dan menyakinkan (3) manajemen konflik meliputi kemampuan melakukan negosiasi dan pemecahan silang pendapat (4) kepemimpinan yaitu membangkitkan inspirasi dan 35

52 memandu kelompok dan orang lain (5) katalisator perubahan yaitu kemampuan memulai dan mengelola perubahan (6) membangun hubungan yaitu kemampuan menumbuhkan hubungan yang bermanfaat (7) kolaborasi dan kooperasi yaitu kemampuan bekerja sama dengan orang lain demi tujuan bersama (8) kemampuan tim yaitu menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama (Mustaqim, 2008: ). Selain itu terdapat banyak bentuk tingkah laku yang dapat dianggap sebagai gejala-gejala terjadinya masalah emosional yang serius, sebagai berikut : a. Kemunduran kualitas kerja siswa secara tiba-tiba. b. Sensivitas terhadap kritik. c. Perasaan tidak suka, iri hati akan keberhasilan siswa-siswa lain. d. Variasi perasaan yang ekstrim dari hari ke hari, atau dari waktu ke waktu. e. Derajat toleransi terhadap frustasi yang rendah, mengharapkan pemuasan dorongan-dorongan diri dengan segera. f. Membuka rahasia atau berbohong, agar siswa lain mengalami kesulitan atau untuk memperlihatkan bahwa dirinya lebih baik dari siswa-siswa lain. g. Mengeluh sakit ketika hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan dirinya tidak menderita sakit. h. Menunjukkan hubungan sosial yang buruk dengan kelompoknya. 36

53 J. Tidak ada usaha untuk melakukan atau mencoba sesuatu yang baru dan berbeda (Slameto, 1995: 134). 4. Manfaat Kecerdasan Emosional Para ahli psikologi menyebutkan bahwa IQ hanya mempunyai peran sekitar 20% dalam menentukan keberhasilan hidup, sedangkan 80% sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain. Diantara yang terpenting adalah kecerdasan emosi ( emotional quotion). Dalam kehidupan banyak sekali masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan semata dengan menggunakan kemampuan intelektual seseorang. Kematangan emosi ternyata sangat menentukan keberhasilannya. Dengan kata lain, kecerdasan emosi mempunyai kontribusi yang besar dalam mencapai keberhasilan hidup. Penelitian yang dilakukan Goleman tentang kompetensikompetensi aktual yang mengantarkan kepada kesuksesan dalam pekerjaan apapun, membuktikan bahwa dalam menentukan pencapaian prestasi puncak dalam pekerjaan, peran IQ memang hanya menempati kedua sesudah kecerdasan emosi (mustaqim, 2008: ). Bahwa emosi marah yang dimiliki manusia dapat menguasai tindakan atau mengucapkan perkataan yang tidak seharusnya terjadi yang akan disesali setelah kemarahannya berhenti. Dalam hal ini Islam memberikan jalan keluar dalam mengatasi kemarahan tersebut. Sebagaimana dalam QS. Ali-Imran ayat 134 yang berbunyi : 37

54 38

55 mengikutinya, karena terlalu rendah kemampuan dan pengertian. Sebaliknya sekalipun orang cukup cerdas dan mampu mengambil intisari dari segala rupa ajaran, ia belum tentu memiliki hati nurani yang dapat berfungsi sebagai pengaruh bagi perbuatan-perbuatan apabila dalam lingkungan hidupnya tidak terdapat contoh atau tokoh yang dijadikan teladan olehnya (D Gunarsa, 1981: 15). Dari uraian di atas menegaskan bahwa emosi itu sendiri mempunyai manfaat yang besar dalam melakukan proses kehidupan, karena dengan kecerdasan emosi manusia dapat mengontrol tindakan yang dilakukan, menjaga diri, menjalin hubungan dengan orang lain, mempunyai keinginan untuk berkompetisi dan sebagainya. Apabila manusia menjalani kehidupan tanpa adanya emosi merupakan kehidupan tanpa kesan, karena suatu peristiwa tentu disertai emosi, maka peristiwa tersebut mempunyai kesan yang kuat dalam diri seseorang. Akan tetapi apabila ledakan emosi berlebihan, sehingga mengalahkan nalar yang rasional, maka kurang baik bagi kehidupan insan dan itulah yang perlu dilatih, dicerdaskan sebagaimana teori kecerdasan emosional yaitu terbentuknya kecerdasan spiritual dari keseimbangan antara kecerdasan emosional dan intelligensi. Goleman menyatakan apabila emosi terlampau ditekan, terciptalah kebebasan dan jarak apabila emosi tak dikendalikan, terlampau ekstrim dan terus menerus emosi menjadi sumber penyakit. Misalnya 39

56 stress berlebihan, amarah yang berlebihan, manil (gangguan emosi yang berlebihan) (Goleman, 1996: 77). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional kita maka semakin besar kemungkinannya untuk sukses sebagai pekerja, orang tua, anak dewasa bagi orang tua kita, mitra bagi pasangan hidup kita, atau calon untuk suatu posisi jabatan. Penelitian tentang kecerdasan emosional memperlihatkan bahwa EQ adalah penilaian yang bisa mencegah munculnya perilaku buruk, meningkatkan EQ pada remaja dapat membantu mengurangi resiko tabiat keras berlebihan dan membantu mencegah kebrutalan yang terjadi di sekolah. Kecerdasan emosional di usia dini memberikan seseorang bekal yang baik untuk masa dewasanya. C. Hubungan antara Intensitas Pelaksanaan Shalat terhadap Kecerdasan Emosional Menurut Ginanjar Agustian (2001: 200) bahwa shalat memiliki pengaruh yang besar terhadap kecerdasan emosional. Karena, kecerdasan emosional bersumber dari suara-suara hati. Sedangkan shalat berisi tentang pokok-pokok pikiran dan bacaan suara-suara hati itu sendiri. Contoh, ucapan maha suci Allah, maha besar allah, maha tinggi allah. Ini akan menjadi suatu reinforcement atau penguatan kembali akan pentingnya suara-suara hati mulia itu yang sesungguhnya juga telah dimiliki di dalam setiap dada 40

57 manusia, sehingga sumber-sumber ESQ akan hidup untuk mencerdaskan emosi dan spiritual sekaligus kepekaan jiwa seseorang. Shalat juga dapat dijadikan sebagai relaksasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk menjaga kondisi emosional seseorang dari tekanan luar yang berkepanjangan. Di dalam Al-Qur an juga telah dijelaskan bahwa shalat dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana firman Allah SWT, surat Al Ankabut ayat 45 Artinya : Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. ( Departemen Agama, 2002: 401) Dalam shalat, tidak ada hal lain kecuali dzikir, bacaan dan gerakangerakan shalat. Dzikir yang dilakukan dengan sikap rendah hati, jiwa yang taqwa dan tidak lalai akan membawa dampak relaksasi dan ketenangan. Dzikir yang di ucapkan dalam shalat mengantarkan manusia untuk mengingat Allah dan merasa dekat dengan-nya, dengan merasa dekat dengan Allah orang akan merasa tenang dan terlindungi (Musbikin, 2007: ). Di dalam islam, hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi dan spiritual, seperti konsistensi ( istiqomah), kecerdasan hati ( tawadhu), berusaha dan berserah diri ( tawakkal), ketulusan/sincerity (keikhlasan), totalitas ( kaffah), keseimbangan ( tawazun), integritas dan penyempurnaan 41

58 (ikhsan), semua itu disebut akhlakul karimah. Dalam kecerdasan emosi, halhal di atas dijadikan sebagai tolok ukur kecerdasan emosi/eq seperti integritas, komitmen, konsistensi, sincerity, dan totalitas. Oleh karena itu bahwa kecerdasan emosi sebenarnya adalah akhlak di dalam agama islam.75 Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki akhlak yang baik juga akan memiliki kecerdasan emosional (Ginanjar Agustian, 2001: 199). Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa shalat sangat bermanfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani. Dengan shalat jiwa akan menjadi tenang dan pikiran akan menjadi jernih. Hal ini akan berpengaruh pada perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari seperti cara membina hubungan dengan orang lain, dapat mengontrol emosi ketika menghadapi suatu permasalahan, dan lain sebagainya. Selain itu, seseorang yang senantiasa disiplin melaksanakan shalat akan menumbuhkan akhlakul karimah didalam dirinya. Dengan akhlakul karimah berarti orang tersebut dapat dikatakan memiliki kecerdasan emosional. Karena di dalam agama islam kecerdasan emosional sebenarnya adalah akhlak yang mana di dalamnya menunjukkan bagaimana seseorang dapat membina hubungan baik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. 42

59 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak 1. Sejarah Berdirinya MTs Al-hadi Girikusumo Mranggen Demak Madrasah Tsanawiyah Al- Hadi Girikusumo adalah sebuah madrasah yang menyelenggarakan pendidikan lanjutan pertama di bawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia yang didirikan oleh sebuah lembaga pendidikan Islam Al-Hadi. Secara historis organisasi Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Girikusumo berdiri pada tahun Adapun yang memprakasai berdirinya Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi adalah KH. Muhammad Hadi, KH. Muhammad Syiraj, KH. Syarkowi, K. Abdul Shomad, K.H. Muhajir, KH. Muharror, K.Azhari, KH. Munhamir Malik dan para tokoh masyarakat. Pada awalnya Yayasan Islam Al-Hadi hanya menyelenggarakan kajian kitab-kitab salaf, ternyata masyarakat sangat antusias mengikutinya. Dalam perkembangan selanjutnya, dengan dukungan dari masyarakat sekitar pada tahun 1970 didirikan Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Al -Hadi yang merupakan pendidikan Islam formal pertama di dukuh Girikusumo. Sejak itulah perkembangan yayasan Al-Hadi mengalami pertumbuhan yang pesat, sehingga untuk menampung lulusan dari MI Al-Hadi, dengan berdasarkan hasil musyawarah yang diperkasai oleh KH. Muhammad Hadi, KH. Syiroj, KH. Sarkowi bersama masyarakat Girikusumo menghasilkan suatu keputusan untuk mendirikan sekolah Lanjutan 43

60 Pertama dengan nama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al -Hadi. Dan pada tahun 1976 resmi didirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al -Hadi tersebut. Sejak berdirinya sampai sekarang MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak tahun pelajaran tahun 2015/2016, telah beberapa kali mengalami pergantian kepala sekolah, diantaranya yaitu: a. KH. Muharror tahun 1976 s/d 1990 b. K. Asyhari tahun 1990 s/d 2002 c. KH. Munhamir Malik tahun 2002 s/d sekarang Demikianlah sejarah singkat tentang berdirinya MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/ Visi dan Misi a. Visi: Visi MTs Al-Hadi adalah Terwujudnya Insan Sholeh yang Berprestasi dan Berdedikasi dengan Ilmu Amaliyah, Amal Ilmiah dan Takwa Ilahiyyah. b. Misi: Misi dari MTs Al-Hadi Girikusumo adalah 1) Meningkatkan kegiatan keagamaan di madrasah dengan mengefektifkan sholat berjamaah dan tadarus Al Qur an. 2) Mewujudkan madrasah yang memberikan fasilitas memadahi bagi perkembangan manusia sebagai pusat trasformasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 44

61 3) Meningkatkan proses belajar mengajar dan pengembangan belajar serta kegiatan ekstrakurikuler agar siswa dapat berkembang secara maksimal dan menjadi lulusan yang berkualitas. 4) Mengembangkan strategi kompetitif yang positif di lingkungan madrasah baik antara siswa dan tenaga edukatif secara demokratis dan terbuka. 5) Mendorong perbaikan berkelanjutan sebagai manifestasi pengamalan iman dan takwa, penguasaan iptek dan imtak serta ikhtiar sehingga mampu mengabdikan diri di masyarakat. 3. Letak Geografis MTs Al-Hadi Girikusumo dibangun di atas tanah wakaf dengan luas M 2 milik Yayasan Islam Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak. Dukuh Girikusuma kurang lebih 8 km dari kecamatan Mranggen dan 23 km dari pusat Kabupaten Demak, dengan batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Dukuh Barang b. Sebelah Selatan : Hutan Girikusumo c. Sebelah Timur : Dukuh Karanglo d. sebelah Barat : Dukuh Kedung Dolok 45

62 Lokasi gedung MTs Al-Hadi tepatnya terletak di Dukuh Girikusumo RT 01/ RW III, No. 340, Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. 4. Stuktur Organisasi Untuk mempermudah kerja dan memperlancar administrasi sekolah, maka MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016 membuat susunan organisai yang bertujuan agar dapat bertugas mengelola jalanya roda pendidikan secara baik dan konsisten sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun bagan struktur organisasi MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut: STRUKTUR ORGANISASI MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Penanggung jawab Komite Madrasah Kepala Sekolah Waka Kesiswaan Waka Kurikulum Waka Sarpras Guru BK Waka Humas Kepala Perpus : Ketua Yayasan : K. Sulaiman : KH. Munhamir Malik : Imam Muthohar, S. PdI : Sabihin, S. PdI : Dzikron Najib, S.HI : Asmuni,S. Pd : M. Nur Soleh, S.PdI : Muhibin, S. Pd 46

63 Kepala Tata Usaha : Rifqi Amin, SE. Staf Tata Usaha : a. Staf Adm. Keuangan : Abdul Azis b. Staf Perpustakaan : Zulfatur Rosyidah c. Staf Adm. Kantor : M. Ridwan d. Staf Konsumsi : Inayah Aeni Sulasih, SE. 5. Keadaaan Guru dan Tenaga Kependidikan MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016, mempunyai Staf guru dan tenaga pendidik sebanyak 38 orang. Ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: TABEL 1 KEADAAN GURU DAN STAF KEPENDIDIKAN MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No Nama Tempat dan Tanggal Lahir Ijazah Keterangan/ Mengajar 1 KH. Munhamir Malik Demak, MA Fiqih, Faroidl 47

64 2 Muhibin, S. Pd 11 Juli 1960 Demak, 02 Maret 1978 S. 1 Bahasa Indonesia 3 Imam Muthohar, S.PdI Demak, 02 April 1976 S. 1 Aqidah, Penjaskes 4 Sabihin, S.Pd I 5 Farid Nashori, S.Ag Demak, 08 September 1970 Demak, 08 Desember 1975 S. 1 Qur'an Hadits S.1 Bahasa Arab 6 Imronah, S. Pd Demak, 10 Nopember 1981 S. 1 IPA, Matematika 7 Yazid, S. Pd Demak,05 Mei 1981 S. 1 Bahasa Inggris 8 Muhammad Nur Soleh, S.Pd I Demak, 25 Oktober 1966 S. 1 Qur'an Hadits, SKI 9 Hamdan Rifa i, S.Ag. 10 Asmuni, S. Pd 11 Shofiana R, S. Pd 12 Siti Saadiyah, S. Pd Demak, 07 Juni 1970 Demak, 07 Juni 1974 Demak, 28 Juni 1983 Demak, 14 Juni 1980 S. 1 IPS S. 1 PKn S. 1 IPA S. 1 IPA 13 Hamdi, S. Ag Demak, S. 1 Aqidah Akhlak 48

65 14 Mudrik, S. PdI 15 Santoso, S. PdI 04 Juli 1976 Demak, 18 Juni 1960 Demak, 11 Juli 1967 S. 1 Ta'lim S.1 Matematika 16 Mukhson Demak, 10 Pebruari 1964 MA IPS, SKI, Kertangkes 17 Ida Wahyuni Hj. Demak, 09 Oktober 1968 MTs Mulok Risalatul Mahid 18 Abdul Rozaq, S. PdI Demak, 12 September 1978 S. 1 Nahwu Shorof, Tajwid 19 Misbah, S. PdI Semarang, 10 Desember 1967 S. 1 Mustolah Hadits 20 Wakhidatun Nisrokhah, S. Pd Demak, 05 Mei 1987 S. 1 Bahasa Indonesia 21 Siti Fatiyatul Auliyah, S. Pd Demak, 04 Mei 1985 S. 1 Matematika, Bahasa Indonesia 22 Sarofi Demak, 02 Juni 1973 MA Fikih, Bahasa Jawa 23 Abdul Azis Demak, 18 Juli 1983 MA Bahasa Jawa 24 Nur Rohim Demak, 25 Maret 1980 Ponpes Fiqih, Bahasa Arab 49

66 25 Hammam Demak, 08 Agustus 1983 MA Penjaskes 26 Ali Muqoddas,S. Sn 27 Wildan, S. Pd Demak, 09 Nopember 1989 Demak, 02 September 1989 S. 1 TIK S. 1 Bahasa Indonesia 28 Zulfatur Rosyidah, S. Pd Demak, 15 April 1989 S. 1 Mulok Nahwu, Pustakawan 29 Farid Ulfa Demak, 25 April 1988 MA Mulok Ta limul Muta allim, Nahwu 30 Muhammad Ridwan, S.PdI Demak, 09 Desember 1990 S.1 Mulok TIK dan Lab Komputer 31 Sri Handayani, S.Pd Semarang, 11 Agustus 1987 S.1 Bahasa Inggris 33 M.Ahsanul Kholikin Demak, 12 Mei 1989 MA Pustakawan 34 Rifqi Amin, SE. 35 Aeni Sulasih, SE Demak, 24 Januari1987 Demak, 08 Agustus 1986 S. 1 Tata Usaha S. 1 Tata Usaha 36 Abdul Azis Demak, 18 Juli 1983 MA Tata Usaha 37 Inayah Demak, 25 Februari MA Tata Usaha 50

67 38 Imronah, S. Pd 6. Keadaan Siswa 1982 Demak, 10 Nopember 1981 S. 1 Lab IPA Berdasarkan data yang diterima di MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016, bahwa siswa MTs Al-Hadi Girikusuma dari kelas VII sampai dengan kelas IX sebanyak 405 siswa, terdiri dari 199 siswa laki-laki dan siswa 206 perempuan. Secara rinci dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: TABEL 2 KEADAAN SISWA MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Kelas Rombel L P Masuk Keluar Jumlah VII A VII B VII VII C VII D Jml VIII A VIII VIII B VIII C VIII D

68 Jml IX A IX IX B IX C Jml JUMLAH Keadaan Sarana dan Prasarana Sebagaimana yang dialami oleh tiap-tiap lembaga pendidikan bahwa operasional untuk mencukupi sarana pendidikan merupakan masalah utama. Hal ini dapat dilihat dari inventarisasi sarana dan prasarana dalam rangka untuk mensukseskan tercapainya proses belajar mengajar yang ada. Sarana dan prasana yang ada antara lain sebagai berikut: a. Gedung Gedung MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak sudah cukup memadahi dan cukup nyaman untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), selebihnya bisa dilihat pada data fasilitas sekolah. b. Data Fasilitas Sekolah 52

69 TABEL 3 DAFTAR RUANGAN MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No Jenis Ruang Jumlah Ruang Lua s m 2 Pemanfaatan Ruang Dipaka Jaran Tidak i g Bai k Kondisi R R R B 1 R. Kelas 11 V v 2 R.Perpustakaan 1 V v 3 R. Serba Guna 1 V v 4 R. Tata Usaha 1 V v 5 R. Kepala Sekolah 1 V v 6 R. Guru 1 V v 7 R. BP 1 V v 8 R.UKS 1 V v R. Laboratorium 1 V v IPA R. Kantin 1 R. Ibadah 1 V v 53

70 R.Ketrampilan/ Kes. R. Dinas Kepsek. R. penjaga 1 V v Mess Guru 1 V v Mess Murid KM/WC Guru 2 V v KM/WC siswa 10 V v Gudang 1 V v 2 0 Bangsal Kendaraan 2 V v Daftar kebutuhan ruang : 1. Ruang Kelas : 1 unit 2. Ruang UKS : 1 unit 54

71 3. Ruang Laboratorium : 1 unit B. Penyajian data hasil penelitian Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan angket yang dijawab oleh siswa MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak. Adapun yang penulis teliti adalah siswa kelas VII, VIII dan kelas IX sebagai informannya. Jumlah seluruh siswa kelas VII, VIII dan kelas IX adalah 405 siswa, dan penulis mengambil sampel sebanyak 40 siswa, karena menurut Arikunto (2006: 20) apabila subyek kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua, jika subyeknya lebih besar maka dapat diambil antara 10%- 15% dan 20%-25% atau lebih. Untuk mendapatkan data dari intensitas pelaksanakan shalat dengan kecerdasan emosional pada siswa MTs Al Hadi Giri kusumo, penulis membuat angket yang disebarkan kepada responden. Angket tersebut terdiri dari 15 item soal yang sesuai dengan indikator intensitas melaksanakan shalat dan indikator kecerdasan emosional. 1. Data Tentang Jawaban Angket Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL 4 JAWABAN ANGKET INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SISWA MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/

72 No Responden Jawaban C D A C D D B D B B C A D B D 2 A B C A C D B D A C D B D D B 3 B A D D B C A B B C A B C B B 4 A C A B C A C B C A B C A C A 5 D A B D A B C A B C D C B A B 6 A A C B C B A C A C A D D B B 7 C B A D B C A B C A B C A D A 8 D A C B A D C A D B C A C B B 9 A A A B B C A A B C B B A D B 10 C C B A C B A D A B A B D D B 11 A B D B A C D B D A D C C B D 12 B D B D C A B D A C A D D C D 13 A A A B D B C C C D B D D D B 14 C D A D A D C D A B C B D B C 15 C B C A B C D B C D A B A D A 16 A C B B A C C D C B B C D B A 17 D A C D C A B D A C A D B C B 18 A A C B C A A A D B C B B B C 19 C D A C A C B D A B D D B D B 20 D D B D B A C B C B C B A A A 56

73 21 A C A B C A B D A D B C D C B 22 D A C D A B D C B A D C B D D 23 A A B D B C A A B C A C C B B 24 A D B C D B A D B C D B A C D 25 C C A B C D B C A B C A D A C 26 D D C B D C D A C A D B B D A 27 A C D A C D A B A C B D A B D 28 B D C A D B D C B D A D B C D 29 D C B D C D B A D C D B A D B 30 A B A C B A C D C A B C B A C 31 B A C B C C A B D B A C C A A 32 A C B C B A C D B A D B D C B 33 C B A B A A B C A D D B B D C 34 A C C A B C B D C A D A B C D 35 D A D B A B C A C B A C D C B 36 B B B D C D A C C A D C C A A 37 A D A B A A D D D C A A B D D 38 A A B C D A B C B D A B D C B 39 C B D A B D A B A B D C A D C 40 D B A C A B C D C D B A A B D 2. Data Tentang Jawaban Angket Kecerdasan Emosional Siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: 57

74 TABEL 5 JAWABAN ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL SISWA MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No Responden Jawaban B D A D A B C D A D D B A C D 2 A C D A D C A D B D A D B D B 3 B A C A B D A C A C A B A B B 4 D C B C A B D B A C B A C A A 5 B A D A B A B A D A C A A C C 6 D B B D A C A C B D B C A B A 7 A A B A C A C A B B A B A B B 8 A B A B B A C B A C A B B A C 9 B A B A D B A A B A A C B A B 10 A D C C A D B C A B D A D B A 11 C A C A D C A B D A C B A C B 58

75 12 A B D B A C D B A B B D C A C 13 B C A D C A D B D A C B C B C 14 A C B A D C A D B C A D B D A 15 C A C A B B A B C A C B C A B 16 A A C B A A C B A A B C A A B 17 A B B A B A B A B D A A B A B 18 B B A B C A B C B A B C A C C 19 A B A C C B A D C B A C B A C 20 C A C A C A D B C A B C A D B 21 B B A C B C A C B A C A B A C 22 A A A C C D A A B B B A D C C 23 B C A D A C A D D A D B D B D 24 A B A B B A B A C B A B D A A 25 B A D C A B D C B C C A C B D 26 B B A D B D A C A B D A C B A 27 D B D B D A C A C B C B B A A 28 B B C A C D B D A C D B D A D 29 D B D B D D A C A D A D A C B 30 A A A D B D B A A B B D B D B 31 C B D B D D B D B D D B D B D 32 A C A B A A C D B D B C B D B 33 C D A C B A B A C B C A C B A 59

76 34 A A A A A D D B B C C C B B D 35 C A B C B A B C A B C A B C A 36 D B B A B C C B C A B C B C A 37 D B D B A D B A C B A C A B C 38 A B A B D B A C A B B A B A A 39 B C A C B A C B C A C B A B A 40 A C D A B C B A C B A C B A C 60

77 BAB IV ANALISIS DATA Analisis pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak tahun 2015/2016. Setelah data terkumpul, maka yang penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan yang dipertanyakan. Secara berturut-turut penulis menganalisis data yang terkumpul sebagai berikut : A. Analisis Pendahuluan 1. Dalam analisis Intensitas Pelaksanaan Shalat ini dibagi dalam dua cara yaitu : a. Analisis Penilaian Data Analisis penilaian data, untuk mencari nilai dari jawaban-jawaban yaitu dengan mengalikan jawaban yang berkode A, B, C dan D untuk tiap item. Selanjutnya, beri skor jawaban pada variabel sesuai dengan ketentuan: Skor 4 untuk jawaban berkode A. Skor 3 untuk jawaban berkode B. Skor 2 untuk jawaban berkode C. Skor 1 untuk jawaban berkode D 61

78 analisis ini digunakan untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para siswa. Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk menentukan kriteria intensitas pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak. Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL 6 DATA HASIL ANGKET INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SISWA MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No Responden Opsi Jawaban Skor Nilai A B C D Jumlah

79

80 Berdasarkan nilai hasil tingkat angket tentang intensitas pelaksanaan shalat siswa diperoleh nilai tertinggi 47 dan terendah 32 kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak : i=(nt-nr)+1 k i=(47-32)+1 4 i=16 4 i= 4 keterangan: Nilai tertinggi (nt): 47 64

81 Nilai terendah (nr): 32 Option Jawaban (k): 4 b. Analisis Berdasarkan Skor Untuk menganalisis digunakan teknis, persentase dengan rumus : P = F X 100 % N Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah responden Adapun langkah dalam analisis ini adalah: a. Mencari individu yang tergolong mempunyai intensitas pelaksanaan shalat, a (sangat baik), b (baik), c (cukup), d (kurang). Dari tabel intensitas pelaksanaan shalat dapat diketahui yang mempunyai tingkat intensitas pelaksanaan shalat: 1) Katagori sangat baik mencapai 5 siswa 2) Katagori baik mencapai 21 siswa 3) Katagori cukup mencapai 11 siswa 4) Kategori kurang mencapai 3 siswa b. Mencari persentase masing-masing katagori 1) Kategori sangat baik = 5 X 100 % = 12,5% 40 2) Kategori baik = 21 X 100 % = 52,5% 65

82 40 3) Kategori cukup = 11 X 100 % = 27,5% 40 4) Kategori kurang = 3 X 100 % = 7,5% 40 Untuk lebih jelas disajikan tabel berikut: TABEL 7 Distribusi Frekuensi Prosentase Intensitas Pelaksanaan Shalat MTs Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016 Interval Frekuensi Kode Prosentase Kategori A 12,5% Sangat Baik B 52,5% Baik C 27,5% Cukup D 7,5% Kurang Jumlah % Dari interval nilai tersebut dapat di kasifikasikan bahwa: a. Nominasi nilai antara berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa dikategorikan sangat baik oleh responden ada 5 siswa berarti ada 12,5 %. b. Nominasi nilai antara berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa dikategorikan baik oleh responden ada 21 siswa berarti ada 52,5%. 66

83 c. Nominasi nilai antara berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa dikategorikan cukup oleh responden ada 11 siswa berarti ada 27,5% d. Nominasi nilai antara berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa dikategorikan cukup oleh responden ada 3 siswa berarti ada 7,5%. 2. Dalam analisis kecerdasan emosional siswa ini dibagi dalam dua cara yaitu : a. Analisis Penilaian Data Analisis penilaian data, untuk mencari nilai dari jawaban-jawaban yaitu dengan mengalikan jawaban yang berkode A, B, C dan D untuk tiap item. Selanjutnya, beri skor jawaban pada variabel sesuai dengan ketentuan: Skor 4 untuk jawaban berkode A. Skor 3 untuk jawaban berkode B. Skor 2 untuk jawaban berkode C. Skor 1 untuk jawaban berkode D Analisis ini digunakan untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para siswa. Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk menentukan kriteria kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak. Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL 8 NILAI ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL SISWA 67

84 MTs AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No Responden Opsi Jawaban Skor Nilai A B C D Jumlah

85

86 Berdasarkan nilai hasil tingkat angket tentang intensitas pelaksanaan shalat siswa diperoleh nilai tertinggi 50 dan terendah 35 kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak : i=(nt-nr)+1 70

87 k i=(50-35)+1 4 i=16 4 i= 4 keterangan: Nilai tertinggi (nt): 50 Nilai terendah (nr): 35 Option Jawaban (k): 4 b. Analisis Berdasarkan Skor Untuk menganalisis digunakan teknis, persentase dengan rumus : P = F X 100 % N Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah responden Adapun langkah dalam analisis ini adalah: a. Mencari individu yang tergolong mempunyai kecerdasan emosional, a (sangat baik), b (baik), c (cukup), d (kurang). 71

88 Dari tabel kecerdasan emosional dapat diketahui yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional : 1) Katagori sangat baik mencapai 9 siswa 2) Katagori baik mencapai 17 siswa 3) Katagori cukup mencapai 9 siswa 4) Kategori kurang mencapai 5 siswa b. Mencari persentase masing-masing katagori 1) Kategori sangat baik = 9 X 100 % = 22,5% 40 2) Kategori baik = 17 X 100 % = 42,5% 40 3) Kategori cukup = 9 X 100 % = 22,5% 40 4) Kategori kurang = 5 X 100 % = 12,5% 40 Untuk lebih jelas disajikan tabel berikut: TABEL 9 Distribusi Frekuensi Prosentase kecerdasan emosional siswa MTs Al- Hadi Girikusuma Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016 Interval Frekuensi Kode Prosentase Kategori A 22,5% Sangat Baik B 42,5% Baik 72

89 C 22,5% Cukup D 12,5% Kurang Jumlah % Dari interval nilai tersebut dapat di kasifikasikan bahwa: a. Nominasi nilai antara berarti kecerdasan emosional siswa dikategorikan sangat baik oleh responden ada 5 siswa berarti ada 22,5 %. b. Nominasi nilai antara berarti kecerdasan emosional siswa dikategorikan baik oleh responden ada 21 siswa berarti ada 42,5%. c. Nominasi nilai antara berarti kecerdasan emosional siswa dikategorikan cukup oleh responden ada 11 siswa berarti ada 22,5% d. Nominasi nilai antara berarti kecerdasan emosional siswa dikategorikan cukup oleh responden ada 3 siswa berarti ada 12,5%. B. Analisis Uji Hipotesis Pada bagian ini, penyusun melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya yaitu ada hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan shalat dengan kecerdasan emosional siswa MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak. Terlebih dahulu penyusun mencari data ada tidaknya hubungan antara variabel (korelasi) x dan y dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk mempermudah proses analisis, penulis menggunakan tabel penolong koefisien korelasi sebagai berikut ini: 73

90 TABEL 10 TABEL KOEFISIEN KORELASI PRODUCT MOMENT ANTARA INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT (X) TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL (Y) SISWA DI MTs. AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No Responden X Y X2 Y2 X.Y

91

92 N Langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi antara variabel X dan Y dengan rumus product moment. Berdasarkan table 16 di atas, dapat diketahui: N = 40 X 2 = X = 1524 Y 2 = Y = 1698 XY =

93 rxy X 2 XY X Y 2 X 2 Y Y N N N 2 rxy rxy , ,1,8 rxy , 6, 2 x 821, 9 rxy , 2, 5 rxy 0, 431 C. Analisis Lanjut Setelah data berhasil diuji, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel, dengan jumlah responden 40 siswa dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 0,304. Sedangkan dengan taraf signifikansi 1% diperoleh nilai 0,393. Bila di bandingkan dengan nilai hasil perhitungan dengan rumus korelasi product moment antara variable intensitas 77

94 pelaksanaan shalat siswa (variable X) dengan variabel kecerdasan emosional siswa (variabel Y), maka diperoleh sebagai berikut: r o = 0,431 r t 5% = 0,304 jadi r o > r t, maka signifikan r o = 0,431 r t 1% = 0,393 jadi r o > r t, maka signifikan Dari maka hipotesis alternatif (Ha) dapat di terima yaitu Ada korelasi positif antara intensitas pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosional di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak sedangkan hipotesis nihil (Ho) berbunyi Tidak ada hubungan antara intensitas pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosional di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak di tolak. Dengan maksud kecerdasan emosional siswa sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Namun kecerdasan emosional bukanlah satusatunya yang mempengaruhi kedisiplinan siswa, karena masih banyak faktor lain, di antaranya faktor individu sendiri maupun faktor lingkungan. BAB V PENUTUP 78

95 A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan melalui tahapan pengumpulan data pengolahan data serta analisis data maka, penulis selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari penelitian berjudul Pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak, sebagai berikut: 1. Dari Intensitas Pelaksanaaan Shalat dapat disimpulkan: a. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori sangat baik sebanyak 5 siswa dengan prosentase 12,5 %. b. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori baik sebanyak 21 siswa dengan prosentase 52,5 % c. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori cukup sebanyak 11 siswa dengan prosentase 27,5 %. d. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori kurang sebanyak 3 siswa dengan prosentase 7,5 %. 2. Dari Kecerdasan Emosional siswa dapat disimpulkan: a. Untuk tingkat kecerdasan emosional siwa dengan kategori sangat baik sebanyak 9 siswa dengan prosentase 22,5%. b. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori baik sebanyak 17 siswa dengan prosentase 42,5 %. c. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori cukup sebanyak 9 siswa dengan prosentase 22,,5 %. 79

96 d. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori kurang sebanyak 5 siswa dengan prosentase 12,5 %. 3. Kesimpulan dari analisis data diperoleh nilai rxy sebesar 0,431 dan selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan n = 40, pada taraf signifikan 5% diperoleh 0,304 dan pada taraf signifikan 1% diperoleh 0,393. Dan ternyata nilai rxy lebih besar dari pada nilai r tabel atau (0,393<0,431>0,304). Jadi, ada pengaruh yang positif antara Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak. Dengan demikian hasilnya signifikan, maka kesimpulan akhirnya yaitu intensitas pelaksanaan shalat berpengaruh dengan kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak. B. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Saran untuk guru disekolah a. Guru hendaknya memberikan bimbingan keagamaan yang lebih kepada siswa agar siswa lebih terarah dan memiliki intensitas shalat yang tinggi. 80

97 b. Guru hendaknya memberikan contoh langsung kepada siswa, karena guru di sekolah sebagai panutan siswa. c. Guru hendaknya dapat memperhatikan kecerdasan emosional siswa dan tanggap terhadap pergolakan pikiran yang terjadi pada siswa. 2. Saran untuk siswa a. Bersemangatlah dalam belajar baik agama maupun umum, sehingga dapat membanggakan orang tua dan guru disekolah. b. Tingkatkan lagi ibadahmu di sekolah maupun dimanapun kamu berada. c. Jadilah anak yang sopan, berakhlaq mulia, serta selalu mematuhi semua perintah dan larangan Allah sehingga menjadi pribadi yang terpuji. d. Mematuhi semua norma, tata tertib yang ada di sekolah maupun dilingkungan masyarakat. 81

98 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, masykuri dan Bakhri, syaiful Kupas Tuntas Shalat. Jakarta:Erlangga. Agustian, Ary Ginanjar Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient the ESQ Way 165 Jilid 1. Jakarta: PT Arga Tilanta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi Pedoman Shalat. Jakarta: PT Bulan Bintang. Azwar, saifudin Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogykarta: Pustaka Pelajar. Baharuddin Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis Terhadap Fenomena. Jakarta: Ar-Ruzz Media Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur an dan Terjemahnya. Jakarta: Bumi Aksara Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, D Gunarsa, Singgih Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Goleman, Daniel Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 82

99 Hadi, Sutrisno Metodologi Research. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hamalik, oemar Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Kamarrulzaman, AKA & Al-Barry, Dahlan Y Kamus Ilmiah Serapan. Yogyakarta: Absolut. Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2010/12/sholat-dan-kesehatan-fisikmental.html. Muhyiddin, Asep & Salahuddin, Asep Salat Bukan Sekedar Ritual. Bandung: Remaja Rosdakarya. Musbikin, Imam Rahasia Shalat Khusyu. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Mustaqim Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar. Poerwadarminta, W.J.S Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto, ngalim Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda karya. Sugiyono Sistematika Penelitian. Bandung: Alfa Beta. Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press. 83

100 LAMPIRAN 84

101 ANGKET PENELITIAN A. IDENTITAS Nama Lengkap :... Kelas :... Jenis Kelamin :... B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah biodata adik di atas terlebih dahulu. 2. Kejujuran adik dalam menjawab pertanyaan tidak akan mempengaruhi nilai raport dan jawaban, serta identitas responden akan dirahasiakan. 3. Baca dengan teliti, kemudian jawablah pertanyaan tersebut dengan tanda (X) pada jawaban (a, b, c dan d) yang adik anggap sesuai. 4. Jawaban dari angket ini merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi kami, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih. C. DAFTAR PERTANYAAN A.Variabel Tentang Intensitas Pelaksanaan Shalat Siswa 1. Apakah adik selalu tepat waktu dalam melaksanakan shalat (menyegerakan shalat setelah mendengar adzan)? a. Ya, selalu tepat waktu b. Sering tepat waktu c. Kadang-kadang tepat waktu d. Tidak pernah tepat waktu. 2. Ketika adik sedang bermain dan waktu shalat telah tiba, bagaimanakah sikap adik? a. Langsung mengambil air wudhu b. Sering langsung mengambil air wudhu c. Kadang-kadang langsung mengambil air wudhu 85

102 d. Tidak mengambil air wudhu. 3. Ketika adik sedang bepergian apakah adik tetap melaksanakan shalat tepat waktu? a. Selalu tepat waktu b. Sering tepat waktu c. Kadang-kadang tepat waktu d. Tidak pernah tepat waktu 4. Dalam melaksanakan shalat, apakah adik masih diperintah oleh orang tua? a. Tidak pernah diperintah b. Kadang-kadang diperintah c. Sering diperintah d. Selalu diperintah 5. Apakah adik merasa berat untuk melaksanakan shalat? a. Tidak pernah merasa berat. b. Kadang-kadang merasa berat c. Sering merasa berat. d. Selalu merasa berat. 6. Apakah adik juga membiasakan melakukan shalat sunnah? a. Ya, selalu melakukan shalat sunnah b. Sering melakukan shalat sunnah c. Kadang-kadang melakukan shalat sunnah d. Tidak pernah melakukan sholat sunnah 7. Dalam sehari minimal adik melaksanakan shalat sunnah berapa kali? a. 3 kali dalam sehari b. 2 kali dalam sehari c. 1 kali dalam sehari d. Tidak pernah melaksanakan. 8. Ketika ada shalat dzuhur berjama ah disekolah, apakah adik selalu mengikuti? a. Selalu mengikuti b. Sering mengikuti 86

103 c. Kadang-kadang mengikuti d. Tidak pernah mengikuti 9. Apakah adik pernah shalat berjama ah di masjid ataupun di mushola? a. Selalu melaksanakan shalat berjama ah 4 waktu dalam sehari b. Sering melaksanakan shalat jama ah 3 waktu dalam sehari c. Kadang-kadang shalat jama ah 2 waktu dalam sehari d. Tidak pernah shalat berjama ah. 10. Apakah adik memperhatikan waktu sholat berjama ah? a. Selalu memperhatikan b. Sering memperhatikan c. Kadang-kadang memperhatikan d. Tidak pernah memperhatikan 11. Berapa kali adik melaksanakan shalat berjamaah dalam sehari semalam? a. 5 kali b. 4-3kali c. 3-2 kali d. Kurang dari 2 kali 12. Apakah adik pernah meninggalkan shalat dengan sengaja? a. Tidak pernah meninggalkan shalat b. Kadang-kadang meninggalkan shalat c. Sering meninggalkan shalat d. Selalu meninggalkan shalat 13. Bagaimana perasan adik bila meninggalkan shalat? a. Merasa berdosa kepada Allah b. Merasa takut pada orang tua dan guru c. Kadang-kadang merasa takut pada orang tua dan guru d. Tenang-tenang saja. 14. Ketika adik sakit, apakah adik tetap melaksanakan shalat? a. Tetap melaksanakan b. Sering melaksanakan c. Kadang-kadang melaksanakan d. Tidak pernah melaksanakan 87

104 15. Ketika adik lupa melaksanakan shalat, pada saat teringat adik tetap melaksanakan sholat? a. Selalu melaksanakan b. Sering melaksanakan c. Kadang-kadang melaksanakan d. Tidak pernah melaksanakan B. Variabel Tentang Kecerdasan Emosional Siswa 1. Apakah adik tahu atau paham hal-hal yang menyebabkan adik malas belajar? a. Ya, paham persis c. Sulit untuk paham b. Jarang paham d. Tidak pernah paham 2. Apakah adik tetap belajar walaupun tidak ada tes atau ulangan? a. Ya selalu belajar b. Jarang belajar c. Sulit untuk belajar d. Tidak pernah belajar 3. Apakah adik belajar dengan kesadaran sendiri tanpa di paksa oleh orang tua? a. Ya kesadaran sendiri b. Sering kesadaran sendiri c. Kadang-kadang kesadarn sendiri d. Tidak pernah dengan kesadaran sendiri 4. Apakah adik menyadari bahwa belajar adalah kebutuhan adik sendiri? a. Ya menyadari b. Sering menyadari c. Kadang-kadang menyadari d. Tidak pernah menyadari 5. Apakah adik mampu mengendalikan emosi, ketika adik sedang banyak masalah? a. Ya, mampu mengendalikannya c. Sulit mampu mengendalikannya 88

105 b. Jarang mampu mengendalikannya d. Tidak pernah mampu 6. Apakah adik mampu menenangkan diri adik ketika adik dalam keadaan emosi yang negatif? a. Ya, mampu menenangkan diri c. Sulit untuk menenangkan diri b. Jarang mmpu menenangkan diri d. Tidak pernah mampu. 7. Apakah adik selalu memotivasi diri adik agar semangat dalam belajar? a. Ya, sering memotivasi diri c. Sulit untuk memotivasi diri b. Jarang-jarang memotivasi diri d. Tidak pernah memotivasi 8. Apakah adik memiliki cita-cita yang tinggi? a. Ya memiliki c. Kadang-kadang memilikinya b. Sering memiliki d. Tidak pernah memiliki 9. Ketika hambatan menghadang adik, apakah adik akan tetap berusaha untuk berhasil? a. Ya, harus tetap berusaha c. Sulit untuk berusaha lagi b. Jarang-jarang berusaha lagi d. Tidak pernah berusaha lagi 10. Apakah adik bisa merasakan ketika teman adik mengalami kesedihan? a. Ya, selalu c. Sulit merasakan b. Jarang merasakan d. Tidak pernah merasakan 11. Apakah adik merasa sedih jika teman adik terkena musibah? a. Ya, selalu merasakan c. Sulit bisa merasakan b. Jarang merasakan d. Tidak pernah bisa merasakan 12. Apakah adik mampu membantu teman adik yang sedang ada masalah? 89

106 a. Ya, mampu c. Sulit mampu b. Jarang mampu d. Tidak mampu 13. Apakah adik bisa cepat menyesuikan diri dengan lingkungan yang kurang adik kenal? a. Ya, selalu bisa menyesuikan diri b. Jarang bisa menyesuikan diri c. Sulit bisa menyesuaikan d. Tidak pernah bisa menyesuaikan 14. Apakah adik mudah memaafkan teman adik yang telah menyakiti hati adik? a. Ya, mudah memaafkan c. Sulit bisa memaafkan b. Jarang bisa memaafkan d. Tidak bisa memaafkan 15. Apakah adik suka bergaul dengan teman tanpa membedakannya? a. Selalu bergaul tanpa membedakannya b. Kadang-kadang tanpa membedakannya c. Kurang suka tanpa mengetahui karakternya d. Bergaul dengan yang cocok saja. 90

107 91

108 92

109 93

110 94

111 DAFTAR NILAI SKK Nama : Muslikatun Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan NIM : Jurusan : S1-PAI P.A. : Mufiq, S.Ag.,M.Phil No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai 1 Orientasi Pengenalan Akademik Agustus 2011 Peserta 3 dan Kemahasiswaan (OPAK) oleh DEMA STAIN Salatiga 2. Achievement Motivation Training 23 Agustus 2011 Peserta 2 (AMT) Membangun Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual, dan Intelektual oleh CEC & Ittaqo STAIN Salatiga 3. Orientasi Dasar Keislaman 24 Agustus 2011 Peserta 2 (ODK) menemukan muara 95

112 sebagai mahasiswa rahmatan lil alamin oleh STAIN Salatiga 4. Seminar Entrepreneurship dan 25 Agustus 2011 Peserta 2 Koprasi oleh KOPMA & KSEI STAIN Salatiga 5. USER EDUCATION (Pendidikan 19 September 2011 Peserta 2 Pemakai) oleh UPT PERPUSTAKAAN STAIN Salatiga 6. Grand Opening Nisa 22 September 2011 Peserta 2 Hypnotherapy (Concentrate Your Mind, Get Your Achievement) oleh LDK Darul Amal 7. Seminar Regional Kejurnalistikan 06 Oktober 2011 Peserta 4 Reorientasi Peran Jurnalistik dalam Prespektif sosial dan Budaya pada Era Post Modern oleh LPM Dinamika 8. Seminar Bedah buku Super 08 Oktober 2011 Peserta 2 Teens Super Leader oleh 96

113 KAMMI 9. Silaturrahmi dan Diskusi SEMA 13 Oktober 2011 Peserta 2 dan Mahasiswa Baru STAIN Salatiga Peran Senat Mahasiswa sebagai Lembaga Legislatif Kampus dalam Ranah Kampus oleh SEMA STAIN Salatiga 10. Seminar Regional Meningkatkan 26 Oktober 2011 Peserta 4 Nasionalisme di Tengah Goncangan Disintegrasi dan Pengikisan Ideologi Nasionalisme oleh KOMANDO Resimen Mahasiswa Mahadipa Kalimosodo 11. Penerimaan Anggota Baru (PAB) 3-4 Desember 2011 Peserta 2 JQH STAIN Salatiga 12. Seminar Pendidikan Menuju 28 Desember 2011 Peserta 2 Pendidikan Indonesia yang Ideal oleh HMI 13. Pelatihan Penggunaan Maktabah 17 Maret 2012 Peserta 2 Syamilah & Pengetikan Arab 97

114 Cepat (STAIN ARABY) Bahasa Arab Sebagai Penunjang Perkuliahan Mahasiswa oleh Ittaqo STAIN Salatiga 14. Public Hearing Meningkatkan 27 Maret 2012 Peserta 2 Kepekaan dan Transparansi Kinerja Lembaga Menuju Kampus yan Amanah oleh Senat Mahasiswa (SEMA) STAIN Salatiga 15. Seminar Regional dengan Tema 3 Mei 2012 Peserta 4 Peran Mahasiswa Dalam Mengawal BLSM (BLT) Tepat Sasaran oleh DEMA STAIN Salatiga 16. Seminar Nasional Pendidikan 29 Mei 2012 Peserta 8 dengan Tema Pendidikan Multikultural Sebagai Pilar Karakter Bangsa oleh HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga 17. Bimbingan Belajar Menghadapi 29 Juni 2012 Peserta 2 98

115 UAS SIBA Bahasa Inggris dan Bahasa Arab oleh CEC & Ittaqo 18. Fun English Talk Fun English 10 Juli 2012 Peserta 2 and Social Works Indigenous Blood Youths Vs French Youths oleh CEC STAIN Salatiga 19. Pendidikan dan Latihan Calon Oktober 2012 Peserta 2 Pramuka Pandega ke-22 (PLCPP XXII) oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga 20. Seminar Regional dengan Tema 29 Oktober 2012 Peserta 8 Indonesia Satu oleh Resimen Mahasiswa Sat. 953 KALIMOSODO STAIN Salatiga 21. Dialog Publik dan 10 November 2012 Peserta 2 99

116 SilaturahimNasional Kemanakah Arah Kebijakan BBM? Mendorong Subsidi BBM Untuk Rakyat oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga 22. Tabligh Akbar Tafsir Tematik 01 Desember 2012 Peserta 2 dalam Upaya Menjawab Persoalan Israel dan Palestina, Landasan QS. Al-Fath: oleh JQH STAIN Salatiga 23. Short Course on TOEFL Februari 2013 Peserta 2 Preparation Focusing on Structure and Written Expression Test oleh PonPes. Salafiyah Pulutan, Salatiga 24. SK sebagai Ustadz/Ustadzah di 25 Februari 2013 Ustadzah 4 100

117 TPQ Asy-Syifa Pulutan 25. Penataran Ustadz/Pengelola TKA- 10 Maret 2013 Peserta 2 TPA Tingkat Dasar Manajemen dan Administrasi TKA-TPA, Metodologi IQRO dan Pengelolaan Kelas oleh Yayasan Team Tadarus AMM Yogyakarta 26. Kursus Singkat TOEFL Focusing 17 Maret 2013 Peserta 2 on Listening oleh bagian Bahasa PonPes Salafiyah Pulutan Salatiga 27. Seminar Nasional 26 Maret 2013 Peserta 8 Ahlussunnah Waljama ah dalam Perspektif Islam Indonesia oleh DEMA STAIN Salatiga 101

118 28. Masa Penerimaan Anggota Baru 6-8 April 2013 Peserta 2 (MAPABA) Membentuk Militansi Kader untuk Menuju Mahasiswa yang Ideal oleh PMII Joko Tingkir Salatiga 29. Seminar Nasional 20 April 2013 Peserta 8 Minimnya Pasokan Energi dalam Negeri; Pembatasan Subsidi BBM dan Peran Masyarakat dalam Penghematan Energi oleh HMJ Tarbiyah dan Syari ah STAIN Salatiga 30. Seminar Pencegahan Bahaya 29 April 2013 Peserta 2 NAPZA, HIV /AIDS Mewaspadai Pergaulan Bebasuntuk Membentuk Remaja yang Tangguh & Launchinng PIK 102

119 SAHAJASA STAIN Salatiga 31. Seminar Nasional dan Sosialisasi 24 Oktober 2013 Peserta 8 4 Pilar Kebangsaan 4 Pilar Kebangsaan Untuk Mempertegas Karakter Ke- Indonesiaan oleh IPNU JATENG 32. Sosialisasi Pancasila, UUD 26 Otober 2013 Peserta 2 Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika oleh MPR-RI 33. Pelatihan Administrasi dengan 20 Januari 2014 Peserta 2 Tema Menciptakan Keseragaman dalam Manajemen Administrasi dan Keuangan Demi Menuju Tertib Organisasi oleh PMII Kota Salatiga 34. Dialog Interaktif & Edukatif 01 April 2014 Peserta 2 103

120 Diaspora Politik Indonesia di Tahun 2014, Memilih untuk Salatiga Hati Beriman oleh Senat Mahasiswa (SEMA) STAIN Salatiga Lomba HUT RI ke Agustus 2014 Panitia Memupuk Semangat Generasi Berprestasi Bersama Indonesia di SMP N 2 Tuntang oleh PPL STAIN Salatiga Seminar Nasional 29 September 2014 Peserta 8 Peran Mahasiswa dalam Mengawal Masa Depan Indonesia Pasca Pilpres 2014 oleh DEMA STAIN Salatiga 104

121 37. Pengajian Akbar 13 April 2015 Panitia 2 Silaturrahmi Masyarakat Udanwuh dan TasyakuranLomba TPQ Desa Udanwuh oleh KKN IAIN Salatiga

122 106

123 107

124 108

KORELASI ANTARA MINAT MEMBACA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI

KORELASI ANTARA MINAT MEMBACA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI KORELASI ANTARA MINAT MEMBACA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTsN NGANTRU TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: ANIK NADIROH NIM: 3211073040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH

Lebih terperinci

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI MTs TARBIYATUL ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI OLEH: ATIK NUSROTIN NIM. 3211103005 FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ISMUBA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ISMUBA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ISMUBA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh : DWI YULIANTI NPM 20090720214 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim :

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim : STUDI KORELASI ANTARA PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP AL-QUR AN DAN HADITS DENGAN MENERAPKAN METODE CARD SORT DI KELAS VII B MADRASAH TSANAWIYAH AL-HADI GIRIKUSUMA MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Lebih terperinci

MOTTO. Hai manusia, Sesungguhnya (Al- Quran) telah datang kepadamu pelajaran dari

MOTTO. Hai manusia, Sesungguhnya (Al- Quran) telah datang kepadamu pelajaran dari MOTTO Hai manusia, Sesungguhnya (Al- Quran) telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan untuk menyembah Allah. Sebab, disembah maupun tidak disembah Allah tetaplah Allah. Esensi

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya masyarakat Indonesia memandang IQ paling utama, dan menganggap EQ sebagai pelengkap, sekedar modal dasar tanpa perlu dikembangkan lebih baik lagi.

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 07 Dra. Fakultas FIKOM Interpersonal Communication Skill Kecerdasan Emosi Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Emotional Equotion (Kecerdasan Emosi) Selama ini, yang namanya

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara terpadu. UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. secara terpadu. UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu membangun integritas kepribadian manusia Indonesia seutuhnya dengan mengembangkan berbagai potensi secara terpadu. UU RI No.20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: ANIDA ISTIQOMAH AL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemuliyaan akhlaknya. Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia

BAB I PENDAHULUAN. kemuliyaan akhlaknya. Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak mempunyai posisi yang penting dalam Islam, karena kesempurnaan Islam seseorang sangat tergantung kepada kebaikan dan kemuliyaan akhlaknya. Manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah merupakan karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat menjalankan nilai-nilai sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) PENDAPAT M. YUNAN NASUTION TENTANG KEKUATAN DOA TERHADAP PERKEMBANGAN ROHANIAH DALAM BUKU PEGANGAN HIDUP (ANALISIS MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas manusia, maka jelaslah bahwa manusia yang enggan bekerja, malas, dan tidak mau mendayagunakan seluruh

Lebih terperinci

Agung Cahyono NIM. G

Agung Cahyono NIM. G HUBUNGAN KEMAMPUAN HAFALAN AL-QUR'AN DENGAN PRESTASI PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS I MTs AL IRSYAD TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna dan ciptaan yang terbaik. Ia dilengkapi dengan akal pikiran, yang membedakannya dengan makhluk lainnya.

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT MENONTON SINETRON TERHADAP PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VIII DAN IX DI MTs SHOLIHIYYAH KALITENGAH MRANGGEN DEMAK

PENGARUH MINAT MENONTON SINETRON TERHADAP PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VIII DAN IX DI MTs SHOLIHIYYAH KALITENGAH MRANGGEN DEMAK PENGARUH MINAT MENONTON SINETRON TERHADAP PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VIII DAN IX DI MTs SHOLIHIYYAH KALITENGAH MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONALGURU PAI DI MTS NEGERI KARANGAWEN DEMAK S K R I P S I

PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONALGURU PAI DI MTS NEGERI KARANGAWEN DEMAK S K R I P S I PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONALGURU PAI DI MTS NEGERI KARANGAWEN DEMAK S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Salah satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan

Lebih terperinci

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok. pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.

BAB V PEMBAHASAN. kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok. pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung. BAB V PEMBAHASAN A. Strategi guru pembimbing ekstrakurikuler robotik dalam menanamkan kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja. Hal ini termasuk latar belakang penelitian, rumusan

Lebih terperinci

STUDI KORELASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK DALAM EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP AL-FALAH DELTASARI WARU SIDOARJO.

STUDI KORELASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK DALAM EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP AL-FALAH DELTASARI WARU SIDOARJO. STUDI KORELASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK DALAM EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP AL-FALAH DELTASARI WARU SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Sunan Ampel Surabaya

Lebih terperinci

KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PAJU PONOROGO TAHUN PELAJARAN SKRIPSI OLEH

KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PAJU PONOROGO TAHUN PELAJARAN SKRIPSI OLEH KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PAJU PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI OLEH LUSIANA ADYANINGRUM NIM: 210611021 JURUSAN TARBIYAH PROGAM

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah. KORELASI ANTARA PEMAHAMAN SHOLAT DENGAN KESESUAIAN GERAKAN DAN BACAAN SHOLAT MAKTUBAH (STUDI PADA SISWA KELAS VII MTs NURUL MUSLIM MINDAHAN BATEALIT JEPARA TAHUN AJARAN 2010 2011) SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah MTs muhammadiyah kasihan berdiri pada tanggal 17 Agustus 1983. Selalu konsisten mendidik siswanya untuk menjadi lulusan yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM KORELASI KECERDASAN SPIRITUALDENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TANGGUL JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI diajukan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL

ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh: WAHIDA ASRONI NPM: 20070720131 FAKULTAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FULLDAY SCHOOL DALAM MENINGKATKAN. PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI FULLDAY SCHOOL DALAM MENINGKATKAN. PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 IMPLEMENTASI FULLDAY SCHOOL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA. (Studi Di Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali)

PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA. (Studi Di Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA (Studi Di Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, pengaruh globalisasi bukan hanya membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan juga membawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berperan penting bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara. Undang-Undang Nomor 20

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: JOHAN EKA SAPUTRA NIM. 3211113099 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

PERAN MASJID DALAM MENINGKATKAN KUALITASPENDIDIKAN ISLAM

PERAN MASJID DALAM MENINGKATKAN KUALITASPENDIDIKAN ISLAM PERAN MASJID DALAM MENINGKATKAN KUALITASPENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di Masjid At-Taqwa Ngares, Kadireso, Teras, Boyolali) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIK

BAB II LANDASAN TEORITIK BAB II LANDASAN TEORITIK 2.1. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan gabungan dari prestasi belajar dan pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi. Prestasi dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan dan reaksi terhadap lingkungan, apabila perubahan tersebut disebabkan pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang

Lebih terperinci

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja selalu menjadi perbincangan yang sangat menarik, orang tua sibuk memikirkan anaknya menginjak masa remaja. Berbicara tentang remaja sangat menarik karena

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan

Lebih terperinci

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR Laelasari 1 1. Dosen FKIP Unswagati Cirebon Abstrak Pendidikan merupakan kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian, metode sangat diperlukan karena bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu masalah yang sedang diteliti agar mencapai

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memeperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

SEJARAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA (Studi Filosofis Sejarah Berdiri)

SEJARAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA (Studi Filosofis Sejarah Berdiri) SEJARAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA (Studi Filosofis Sejarah Berdiri) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI OLEH: MASTURI NIM. 3211113120 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PERILAKU KEAGAMAAN (STUDI EMPIRIK DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012)

PEMAHAMAN DAN PERILAKU KEAGAMAAN (STUDI EMPIRIK DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012) PEMAHAMAN DAN PERILAKU KEAGAMAAN (STUDI EMPIRIK DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB ANTARA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN TANPA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB ANTARA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN TANPA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB ANTARA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN TANPA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA (Studi Komparatif di Kelas 3 SDIT Ar-Risalah Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia senantiasa berproses, salah satunya dengan pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang, juga dalam hal ini termasuk bidang pendidikan.

Lebih terperinci

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI OLEH AHMAD RIFA I NIM. 2811123044 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FALKUTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan 100 BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan Hasil yang dapat diketahui dari pelaksanaan metode SEFT Total Solution dalam menangani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID BAITUSSALAM DUKUH GIRIKUSUMA DESA BANYUMENENG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK. Skripsi

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID BAITUSSALAM DUKUH GIRIKUSUMA DESA BANYUMENENG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK. Skripsi STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID BAITUSSALAM DUKUH GIRIKUSUMA DESA BANYUMENENG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pembelajaran di Pesantren,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pembelajaran di Pesantren, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia modern yang ditandai dengan era globalisasi dan teknologi informatika, telah menghadapkan pesantren pada sejumlah tantangan dan persoalan yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah kenyataan yang memprihatinkan, yang terjadi dikalangan anak didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas, mempunyai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CONCEPT MAPPING

PENERAPAN METODE CONCEPT MAPPING PENERAPAN METODE CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI SEJARAH PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW KELAS IV SD NEGERI I PEKASIRAN KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Erwin Hidayat NPM :

SKRIPSI. Oleh : Erwin Hidayat NPM : PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR AN (P3Q) UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR AN PADA SISWA KELAS III DI SDN III SONGBLEDEG SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MI Husnul Khatimah Sesuai dengan gerak Yayasan Husnul Khatimah di bidang da wah, sosial dan pendidikan, maka

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS IX MTS NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil bagi suatu kelompok

Lebih terperinci

KETERAMPILAN HUMAN RELATION KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TESIS

KETERAMPILAN HUMAN RELATION KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TESIS KETERAMPILAN HUMAN RELATION KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa dimana usianya berkisar antara 12-21 tahun. Pada masa ini individu mengalami berbagai

Lebih terperinci

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

iii

iii ii iii iv v vi vii viii MOTTO DAN PERSEMBAHAN Jangan hanya menjalani hidup Tetapi berkembanglah bersama kehidupan. Ikhlas menerima kesalahan dan belajar dari kesalahan, akan membuat diri lebih kuat dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Tugas dan syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan sarana atau wadah yang penting menuju terbinanya insan manusia yang islami serta beriman, dan berakhlak mulia sehingga nantinya generasi

Lebih terperinci

Penyesuaian Diri Peserta Didik SMAN 1 Kediri SKRIPSI

Penyesuaian Diri Peserta Didik SMAN 1 Kediri SKRIPSI Studi Kasus Dampak Penjurusan Studi Pilihan Orang Tua Terhadap Penyesuaian Diri Peserta Didik SMAN 1 Kediri SKRIPSI Oleh : ACHMAD SAMSUL ARIFIN NIM : 09410010 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

: NUR LAILI ROHMATIN NIM

: NUR LAILI ROHMATIN NIM STUDI KASUS PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENANGANI SISWA YANG SERING MEMBOLOS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI MA DARUL ULUM JAKEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : NUR LAILI ROHMATIN

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDAAN EMOSI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MTS N WONOSOBO SKRIPSI

PENGARUH KECERDAAN EMOSI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MTS N WONOSOBO SKRIPSI PENGARUH KECERDAAN EMOSI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MTS N WONOSOBO SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU SOSIAL SANTRI PONDOK PESANTREN PUTERI AL HIKMAH TUGUREJO-TUGU SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU SOSIAL SANTRI PONDOK PESANTREN PUTERI AL HIKMAH TUGUREJO-TUGU SEMARANG HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU SOSIAL SANTRI PONDOK PESANTREN PUTERI AL HIKMAH TUGUREJO-TUGU SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan manusia, pendidikan mempunyai peran penting dalam usaha membentuk manusia yang berkualitas. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan

Lebih terperinci

KEDISIPLINAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN DALAM MELAKSANAKAN SHALAT LIMA WAKTU TAHUN ANGKATAN 2012 SKRIPSI

KEDISIPLINAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN DALAM MELAKSANAKAN SHALAT LIMA WAKTU TAHUN ANGKATAN 2012 SKRIPSI KEDISIPLINAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN DALAM MELAKSANAKAN SHALAT LIMA WAKTU TAHUN ANGKATAN 2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN LOKASI. 1. Deskripsi Singkat MTs Darussalam Kademangan Blitar. : MTs Darussalam Kademangan. No. Telepon / Faksimile : (0342)

LAMPIRAN LOKASI. 1. Deskripsi Singkat MTs Darussalam Kademangan Blitar. : MTs Darussalam Kademangan. No. Telepon / Faksimile : (0342) LAMPIRAN LOKASI A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Deskripsi Singkat MTs Darussalam Kademangan Blitar Nama Sekolah Alamat : MTs Darussalam Kademangan : Jl. Bima No. 42 Kademangan Blitar No. Telepon / Faksimile

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA. Purwati 19, Nurhasanah 20

DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA. Purwati 19, Nurhasanah 20 DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA Purwati 19, Nurhasanah 20 Abstrak. Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan Emosional Menurut Stain dan Book (2002) kecerdasan emosional adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita melapangkan jalan kedunia yang rumit, aspek pribadi,

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 GODEAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 GODEAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 GODEAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna

Lebih terperinci

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008 FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia Indonesia seutuhnya yang di idealisasikan menjadi titik puncak pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagai proses kemanusiaan dan pemanusiaan sejati

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013)

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013) KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI PESERTA DIDIK DI SDN GEBANGSARI 03 SEMARANG

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI PESERTA DIDIK DI SDN GEBANGSARI 03 SEMARANG HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI PESERTA DIDIK DI SDN GEBANGSARI 03 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Pada Program Studi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu dari Tugas dan Syarat. guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu dari Tugas dan Syarat. guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu dari

Lebih terperinci