- Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "- Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional."

Transkripsi

1

2 Laporan Tahunan 2013 Visi & Misi V I S I Menjadi Bank terpercaya dalam menjalin kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri M I S I Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional. Meyakinkan masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi perbankan dengan Bank Nasional. Menjangkau segenap lapisan masyarakat dengan memanfaatkan jaringan mitra usaha melalui sebuah kerjasama yang saling menguntungkan. Melakukan setiap kegiatan perbankan dengan integritas yang luhur. KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN Pencapaian kepuasan pelanggan yang optimal melalui penyediaan kualitas kerja dan pelayanan prima secara berkesinambungan yang menjadi budaya kerja Bank Artos Indonesia i

3 Laporan Tahunan 2013 Daftar Isi i ii Visi & Misi Daftar Isi Laporan Manajemen Strategi & Kebijakan Pengelolaan Risiko Pelaksanaan G C G Perkembangan Usaha Susunan Pengurus Manajemen Eksekutif Struktur Organisasi Ikhtisar Keuangan Jaringan Kantor Produk & Layanan Rasio Keuangan Laporan Auditor Independen ii

4 Laporan Tahunan 2013 Laporan Manajemen Tahun 2013 telah kita lewati dengan berbagai kenangan dan peristiwa pada industri keuangan khususnya sektor perbankan, namun apapun yang terjadi kita patut mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat pemeliharaannya sampai saat ini Bank Artos Indonesia masih memberikan kontribusi baik bagi perekonomian Indonesia. mampu Ungkapan diatas memang pantas kita sampaikan ditengah berbagai ketidak pastian yang masih melanda dibelahan bumi lain yaitu krisis global yang masih belum pulih benar. Apresiasi yang tinggi perlu kita sampaikan kepada Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia serta seluruh pihak yang telah berhasil menjaga stabilitas makro, mengendalikan inflasi dalam batasan yang wajar (8,2%>7,2%) dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang baik (5,8% < 6,2%), sementara nilai tukar rupiah telah menemukan nilai keseimbangan baru di akhir 2013 yaitu sebesar Rp 11,689 per US$1,. Hal yang tidak kalah penting untuk menjadi catatan kita adalah peran industri perbankan nasional yang mampu menciptakan akselerasi bisnis atas kredit yang disalurkan serta mendorong pertumbuhan kredit yang baik, namun disisi lain juga mampu menyediakan likuiditas yang cukup dan terus terjaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Melalui interrelasi bersama nasabah, perbankan dituntut bukan saja memberikan pelayanan prima, tetapi juga mampu mendorong nasabah meningkatkan orientasi bisnisnya. Manajemen Bank Artos Indonesia menyadari dan ikut berperan didalamnya. Kinerja keuangan Bank Artos Indonesia pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan yang baik apabila dibandingkan dengan tahun Seluruh pos keuangan utama mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pos Keuangan Total Asset Kredit Dana Laba Modal Inti dalam jutaan rp Growth % Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari ketepatan dalam menetapkan strategi dan kebijakan manajemen dan terus menerus melalukan inovasi produk dan layanan yang disesuaikan dengan tuntutan dan permintaan pasar yang sangat berkembang. Hambatan dan kendala yang dihadapi dijadikan tantangan untuk terus berkembang melalui kerja keras, disiplin dan fokus terhadap startegi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Semua ini menjadi langkah awal yang baik dalam rangka pencapaian rencana Bank Artos Indonesia menjadi perusahaan terbuka (go public) melalui Initial Public Offerring ( IPO ) pada tahun mendatang. 1

5 Selama tahun 2013, kredit yang disalurkan mengalami pertumbuhan sebesar 37.51% atau diatas pertumbuhan kredit perbankan secara nasional ( 21.40% ) yaitu tumbuh sebesar Rp 117,683 milyar dan menjadi sebesar Rp 431,396 milyar pada akhir Desember Pertumbuhan yang tinggi didukung oleh realisasi kredit baru sebesar Rp 248,112 milyar atau sebesar 70,78% dari prospek kredit yang dimohon yaitu sebesar Rp 350,542 milyar. Penambahan plafond kredit yang berjalan sebesar Rp 51,174 milyar serta pemanfaatan kelonggaran tarik fasilitas sebesar Rp 19,651 milyar, sementara sepanjang tahun 2013 terjadi pelunasan kredit sebelum jatuh waktu mencapai sebesar Rp 166,091 milyar dan tambahan fasilitas baru yang belum dipergunakan oleh debitur sebesar Rp 35,163 milyar. Pertumbuhan penyaluran kredit tetap dilaksanakan dengan prinsip kehatihatian dan pengelolaan risiko yang efektif, hal ini terlihat dari besarnya penolakan persetujuan kredit yang masuk yaitu sebesar 29.22% atau sebesar Rp. 102,430 milyar yang dianggap tidak layak dan tidak prospektif. Strategi kemitraan dalam penyaluran kredit terus bertumbuh dari tahun ke tahun secara perlahan namun pasti, sampai dengan akhir Desember 2013 total kredit yang disalurkan kepada mitra usaha Multifinance sebesar Rp 88,118 milyar dan kepada mitra usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar Rp 3,572 milyar. Pertumbuhan penyaluran kredit kepada kedua mitra usaha tersbut direncanakan akan tumbuh secara signifikan pada tahun tahun mendatang seiring dengan telah ditandatanganinya perjanjian kerjasama untuk melakukan pembiayaan bersama joint financing. Pertumbuhan penyaluran kredit harus mampu diimbangi dengan ketersediaan dana yang cukup dan sejalan dengan kebijakan bank dalam menjaga rasio likuiditas pada tingkat yang sehat dan wajar. Strategi bisnis kemitraan terlihat efektif dalam penghimpunan dana. Pada akhir tahun 2013 total dana yang dihimpun mencapai sebesar Rp 544,066 milyar atau tumbuh sebesar Rp 142,349 milyar atau sebesar 35,44 % apabila dibandingkan dengan tahun Dari pertumbuhan dana sebesar Rp. 142,349 milyar yaitu sebesar 63,93% merupakan kontribusi dari mitra usaha bank ( Bank dan Multifinance ). dalam jutaan rp. D A N A Total Growth % Dana Pihak III Giro Tabungan Laporan Tahunan 2013 Deposito Dana Bank Tingginya tingkat pertumbuhan penyaluran kredit sepanjang tahun 2013 berdampak pada perolehan laba kotor usaha yang mencapai sebesar Rp 3,179 milyar atau meningkat sebesar 349,23 % apabila dibandingkan dengan perolehan laba kotor tahun 2012 yang hanya sebesar Rp 910 juta. Penyelesaian AYDA ( aguna yang diambil alih ) turut memberikan kontribusi peningktan perolehan laba usaha. 2

6 Laporan Tahunan 2013 Keberhasilan peningkatan pertumbuhan penghimpunan dana telah meningkatkan Total Asset Bank Artos Indonesia menjadi sebesar Rp. 657,012 milyar atau tumbuh sebesar 28,55%. Modal Inti Bank pada akhir tahun 2013 mencapai sebesar Rp 106,629 milyar yang berasal dari pertumbuhan organik yaitu laba usaha yang selama ini tidak pernah dibagikan kepada pemegang saham. NAMA PEMEGANG SAHAM % Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy William Arto Hardy Lina Arto Hardy dalam jutaan rp. NOMINAL , , , , , Dalam pengelolaan usaha, manajemen berpedoman pada ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance meliputi aspek transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independen dan keadilan dan kesetaraan. Laporan Tahunan Bank adalah salah satu bentuk transparansi profil bank. ( GCG outcome ) Komitmen untuk selalu patuh terhadap setiap ketentuan menjadi pedoman kerja bagi seluruh tingkatan manajemen bank dan merupakan tindakan preventif dari pengelolaan risiko. Di bidang pengelolaan Manajemen Risiko, bank telah memiliki pedoman tertulis yang menjadi acuan pokok dalam kegiatan pengelolaan risiko. Pengelolaan risiko telah menjadi budaya risiko pada setiap unit kerja, setiap unit kerja harus mampu mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko tersebut. Pengelolaan risiko disesuaikan dengan kompleksitas usaha bank. Dibidang pengembangan Sumber Daya Manusia, kulitas SDM terus ditingkatkan melalui program pengembang dan pelatihan yang berkesinambungan ( program Competency Base HR Management ), manajemen menyadari bahwa SDM yang berkualitas merupakan aset perusahaan. Tehnologi sistim informasi Bank Artos Indonesia telah mampu menyediakan informasi dan data secara tepat waktu ( real time online ) guna mendukung setiap pengambilan keputusan. Ketersediaan Automatic Teller Machine (ATM) pada setiap kantor cabang Bank dan keikutsertaan Bank Artos Indonesia sebagai anggota dalam jaringan ATM Bersama memberikan kemudahan dan kenyaman nasabah dan masyarakat dalam berhubungan dengan bank. Manajemen memastikan tehnologi sistim informasi yang dimiliki telah mampu memberikan rasa aman dalam bertransaksi. Kedepan fasilitas jaringan ATM Bersama yang dimiliki Bank Artos Indonesia direncanakan dapat dinikmati pula oleh nasabah para mitra usaha bank melalui kerjasama penggunaan jaringan bersama yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan usaha para mitra usaha bank. 3

7 Pada akhirnya kita harus menyadari bahwa setiap kelemahan dan kekurangan perlu diperbaiki guna meningkatkan kinerja yang lebih baik dimasa mendatang melalui disiplin dan kerja keras yang menjadi pedoman kerja seluruh tingkatan manajemen untuk mengembangkan Bank Artos Indonesia. Keberhasilan yang dicapai tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama seluruh tingkatan manajemen dan stakeholders, untuk itu kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan dan petunjuknya bagi kita semua khususnya untuk kemajuan Bank Artos Indonesia kedepan. Bandung, 30 Mei 2014 William Arto Hardy Komisaris Utama Reinantha Yaputra Direktur Utama Laporan Tahunan

8 Laporan Tahunan 2013 Strategi & Kebijakan Dalam menetapkan Strategi dan kebijakan, manajemen sangat memperhatikan dan mempertimbangkan perkembangan industri perbankan yang terjadi baik di wilayah nasional, regional Asean maupun global dunia. Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam sektor keuangan dan industri perbankan juga tidak luput dari dampak perkembangan kondisi dan situasi pasar keuangan yang terjadi diwilayah tersebut. Dengan kata lain faktor eksternal lebih banyak menjadi pertimbangan manajemen bank disamping kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank saat ini. Kebijakan Bank Indonesia yang mengatur tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank telah mengelompokan bank berdasarkan kegiatan usaha (BUKU). Bank yang memiliki modal inti lebih kecil dengan sendirinya akan mengalami pembatasan dalam kegiatan usahanya. Bank Artos masuk dalam kelompok BUKU 1 dimana modal inti bank dibawah Rp. 1 triliun. Untuk itu Bank akan fokus pada jenis kegiatan usaha yang telah ditetapkan. Strategi dan Kebijakan bank tetap berpegang teguh pada PrinsipPrinsip Kehatihatian yang terukur ( Prudential Banking ) didukung oleh pengelolaan Manajemen Risiko (risk management), pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance GCG ) serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku ( Compliance ). TARGET PASAR Target pasar Bank Artos adalah pasar dengan skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pasar UMKM masih memiliki ruang yang sangat besar dan prospektif. Pemasaran untuk sekmen UMKM sangat membutuhkan Jaringan kantor yang luas guna menjangkau para pengusaha UMKM khususnya pengusaha mikro dan kecil, mempertimbangkan terbatasnya jaringan kantor yang dimiliki Bank maka strategi bisnis bank difokuskan pada bisnis kemitraan dengan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Lembaga Keuangan Bank (BPR) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank tersebut akan menjadi perpanjangan tangan Bank Artos Indonesia melalui jaringan kantor yang mereka miliki. SUMBER DAYA MANUSIA Dalam situasi tingkat persaingan di industri perbankan yang semakin tinggi, Bank dituntut mampu menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang memiliki kemampuan berkompetensi yang sehat. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat bernilai bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Kualitas Sumber Daya Manusia harus terus dikembangkan melalui Program Pengembangan SDM berbasis pada kompetensi Competency Based HR Management. Program pengembangan Sumber Daya Manusia antara lain meliputi : 1. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan. 2. Meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan. 5

9 3. Meningkatkan kepatuhan, kedisiplinan, produktivitas dan effisiensi kerja karyawan. 4. Melaksanakan program peningkatan kesejahteraan karyawan. 5. Menyempurnakan kebijakan dan sistem prosedur yang terkait dengan SDM. 6. Meningkatkan pemahaman karyawan terhadap risiko dalam setiap aktivitas perbankan dan menanamkan budaya sadar risiko. 7. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawan yang terkait dengan take risk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa waktu tertentu. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI Teknologi Sistem Informasi merupakan aset yang juga tidak kalah penting selain Sumber Daya Manusia bagi suatu perusahaan. Bank Artos Indonesia telah memiliki Banking System yang bekerja secara realtime online sehingga mampu menyediakan informasi dan data secara tepat waktu, yang didukung dengan fasilitas back up yang bersifat realtime backup (mirroring) serta tersedianya Disaster Recovery Center yang secara berkala telah dilakukan proses pengujian untuk memastikan system dapat berfungsi secara tepat dan cepat. Keikutsertaan Bank Artos Indonesia sebagai anggota jaringan ATM Bersama telah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi melalui 13,000 jaringan ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. Jenis transaksi yang dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bersama antara lain ; penarikan tunai, kiriman uang / transfer antar bank anggota, pembayaran tagihan PLN, Telepon, Pajak dan pembayaran kartu kredit. Penyediaan Teknologi Sistem Informasi yang baik dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap nasabah atau masyarakat yang akan mempergunakan jasa dan bertransaksi dengan Bank Artos Indonesia. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP) & RASIO NON PERFORMING LOAN (NPL) Rasio Non Performing Loan (NPL) posisi akhir tahun 2013 lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2012, yaitu menjadi 1,60% dari sebelumnya sebesar 1,90%. Laporan Tahunan 2013 Membaiknya kualitas aktiva produktif adalah merupakan hasil positif dari upaya bank dalam menyelesaikan kredit bermasalah dan buah dari kerja keras bank dalam meningkatkan pertumbuhan kredit sehingga tumbuh sebesar 37,51%. Penanganan permasalahan kualitas aktiva produktif lebih mengutamakan penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai winwin solution. Penyelesaian aktiva bermasalah sebagian besar menunggu hasil penjualan agunan. Bank Artos telah melakukan pelelangan melalui Lembaga Lelang Negara dan menunjuk Agent Property untuk memasarkan penjualan agunan dari aktiva yang bermasalah serta bekerjasama dengan Kantor Kuasa Hukum khusus untuk menangani debitur yang tidak kooperatif untuk diteruskan proses litigasi sesuai dengan hukum yang berlaku. 6

10 Laporan Tahunan 2013 RASIO TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK (Capital Adequacy Ratio = CAR) Rasio Tingkat Kecukupan Modal (CAR) merupakan salah satu komponen kunci penting untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank. Rasio CAR Bank Artos Indonesia per Desember 2013 sebesar 21,62% atau diatas ketentuan minimal CAR yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8 %. Rasio CAR mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012, hal ini sejalan dengan peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit yang diberikan yang mengakibatkan peningkatan portofolio Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Rasio CAR yang masih tinggi memberikan ruang terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi serta memberikan ruang yang sangat besar untuk peningkatan pertumbuhan usaha. RASIO RENTABILITAS Rasio Rentabilitas bank perakhir tahun 2013 meningkat cukup signifikan apabila dibandingkan dengan tahun Peningkatan pencapaian rasio rentabilitas adalah merupakan hasil positif dari keberhasilan bank dalam meningkatkan penyaluran kredit yang tinggi, keseimbangan pertumbuhan antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit, efesiensi biaya yang efektif serta keberhasilan bank melakukan penjualan AYDA. 7

11 Kerangka manajemen risiko diterapkan secara terintegrasi melalui struktur organisasi yang terstruktur serta serangkaian prosedur dan metodologi yang berguna untuk megidentifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan dan melaporkan risikorisiko yang sudah ada maupun yang mungkin timbul dari kegiatan usaha bank. Penerapan manajemen risiko di Bank Artos Indonesia memastikan tersedianya sistem pengendalian intern yang memadai untuk mengatasi berbagai risiko. Kebijakan dan prosedur senantiasa disempurnakan dengan menyesuaikan batas toleransi risiko untuk memastikan keseimbangan yang optimal antara kualitas aset dengan profibilitas usaha, serta untuk menjamin penerapan manajemen risiko sejalan dengan dinamika bisnis dan perubahan eksternal. Penerapan manajemen risiko yang baik dan menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha dengan risiko yang terkendali dengan mengutamakan prinsip kehatihatian dan praktek perbankan yang sehat. Penerapan manajemen risiko merupakan bagian untuk memperkuat stabilitas dan ketahanan kegiatan bisnis perbankan yang dilakukan melalui : 1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi. 2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit. 3. Proses pengelolaan risiko meliputi : proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan pengendalian risiko. 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Pengelolaan Risiko Pengungkapan Permodalan Struktur permodalan yang kokoh diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usaha yang berkesinambungan maupun sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Laporan Tahunan 2013 Pengelolaan modal ( capital management) diselaraskan dengan rencana bisnis bank melalui pertumbuhan kredit yang berkesinambungan, melakukan belanja modal yang diperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis serta mengembangkan bisnis kemitraan dengan lembaga keuangan bank dan non bank. Sesuai dengan rencana bisnis bank, kebutuhan permodalan dapat dipenuhi melalui pertumbuhan modal secara organik dengan didukung oleh profitabilitas yang maksimal dengan mengutamakan pertumbuhan bisnis guna meningkatkan perolehan laba usaha serta meningkatkan efisiensi disegala bidang. 8

12 Laporan Tahunan 2013 STRATEGI MANAJEMEN RESIKO Untuk memastikan pengendalian risiko dapat diterapkan secara memadai, maka langkahlangkah yang dilakukan oleh Bank Artos Indonesia, sebagai berikut : 1. Memiliki pedoman kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang disusun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang penerapan Manajemen Resiko bagi Bank Umum. 2. Membentuk komite komite yang secara aktif melakukan pemantauan atas mitigasi risiko, yaitu : Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Kredit, ALCO. 3. Penetapan parameter dan limit transaksi bertujuan untuk meningkatkan mitigasi risiko Bank Artos Indonesia dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. 4. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawan yang terkait dengan take risk untuk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa waktu tertentu. 5. Mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh karyawan melalui program pelatihan dan sosialisasi manajemen risiko secara berkesinambungan. PROFIL RISIKO Jenis Risiko Peringkat Risiko Inhern Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Peringkat Risiko Risiko Kredit Moderate Satisfactory Low to Moderate Risiko Pasar Low Satisfactory Low Risiko Likuiditas Moderate Satisfactory Low to Moderate Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Risiko Hukum Low Satisfactory Low Risiko Stratejik Low Satisfactory Low Risiko Kepatuhan Risiko Reputasi Peringkat Profil Risiko Low to Moderate Low Moderate Satisfactory Satisfactory Satisfactory Low to Moderate Low Low to Moderate 9

13 RISIKO KREDIT Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena pihak yang berhutang atau counterparties tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank. Kewaspadaan dalam mengamati kondisi perkembangan dunia usaha adalah faktor penting bagi Bank Artos dalam menjaga kualitas portofolio kredit di tahun Bank membukukan pertumbuhan kredit yang signifikan pada tahun 2013 dengan kualitas kredit tetap terjaga. Bank Artos berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan NPL) pada tingkat yang rendah sebesar 1,60%. Bank Artos mengelola risiko ini secara menyeluruh melalui penetapan batasanbatasan kredit bagi setiap segmen pasar untuk individual bisnis maupun antar sektor industri guna memastikan portofolio kredit terdiversifikasi dengan baik. Strategi Bank dalam mengelola risiko kredit dilakukan dengan upayaupaya sebagai berikut : 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip kehatihatian. 3. Proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit. 4. Pengawasan berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risiko kredit yang mungkin timbul, sehingga dapat melakukan langkah langkah pencegahan, penyelamatan maupun penyelesaian yang efektif dan efisien. 5. Untuk mendukung pemberian kredit yang sehat dan telah mengandung unsur pengendalian internal, maka pejabat/pihak yang terlibat dalam proses manajemen risiko kredit adalah sebagai berikut : A. Komite Kredit, yang beranggotakan Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Kantor Wilayah dan Bussines Manager. B. Divisi Analis Kredit yang independen bertugas untuk menilai risiko secara kasus perkasus atas kredit yang diberikan. RISIKO PASAR Laporan Tahunan 2013 Bank Artos menghadapi risiko pasar yang berhubungan dengan fluktuasi tingkat suku bunga. Pengelolaan risiko suku bunga secara keseluruhan dijalankan dengan metodologi yang dapat mengidentifikasikan risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Selain itu penghimpunan dana selalu dikaitkan dengan kemampuan penyalurannya serta diupayakan tidak terjadi negative interest gap, sehingga pendapatan bunga bersih yang diperoleh selalu dalam kondisi positif dan pada akhirnya tingkat risiko suku bunga dapat ditekan seminimal mungkin. 10

14 Laporan Tahunan 2013 RISIKO LIKUIDITAS Memperhatikan kemungkinan perubahan mendadak dari tingkat aset atau kewajiban yang dikarenakan oleh kejadian yang tidak terduga baik dalam kondisi normal maupun untuk tujuan antisipasi kondisi krisis, maka bank harus memelihara pendanaan dan aset likuid yang mencukupi untuk mengakomodasi perubahan tersebut guna mengantisipasi permintaan dana yang dapat muncul setiap saat. Dalam upaya untuk memenuhi keseimbangan tersebut bank melakukan pemantauan likuiditas secara harian. Sepanjang tahun 2013 posisi likuiditas Bank Artos terjaga pada level yang memadai. Langkahlangkah yang proaktif senantiasa dilakukan bank untuk menjamin bahwa dana inti dapat dipertahankan pada tingkat yang konsisten sesuai dengan kebijakan internal Bank Artos maupun kebijakan Bank Indonesia, upaya upaya yang dilakukan adalah dengan : meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah Penyimpan untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan, bank membuat jaringan money market line dengan beberapa bank lain, disamping itu pula bank memiliki kebijakan Rencana Pendanaan Darurat yang berisi langkahlangkah yang dilakukan bank dalam rangka menghadapi perubahan likuiditas bank. Pengelolaan likuiditas bank dilakukan dalam penempatan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). RISIKO OPERASIONAL Halhal yang berpotensi menyebabkan risiko operasional yang material adalah diantaranya : kecukupan ketentuan dan prosedur, kualitas SDM, turnover pegawai, IT, kecukupan supervisi dan faktor eksternal lainnya. Secara rutin bank melakukan sosialisasi risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama pengelolaan risiko. Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas usaha sehari hari. Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank Artos melakukan upayaupaya seperti : setiap aktivitas operasional dibuatkan SOP yang selalu dievaluasi sesuai dengan perkembangan bisnis, meningkatkan fungsi kontrol dalam proses transaksi, mengamankan aset dan data, melakukan Disaster Recovary Plan secara rutin, memastikan bahwa setiap personil memiliki kualifikasi dan terlatih sesuai dengan fungsinya, dan memastikan seluruh aktivitas operasional yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan, sistem dan prosedur yang ditetapkan. RISIKO HUKUM Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundangundangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap bank maupun sebaliknya. 11

15 Untuk dapat meminimalkan risiko hukum yang mungkin terjadi maka Bank Artos membentuk unit kerja hukum (legal)dengan misi mendukung Bank Artos dalam menjalankan usahanya dan serta mengamankan dan melindungi kepentingan Bank Artos dari risiko hukum. Bank Artos melakukan mitigasi risiko hukum, dengan cara antara lain :membuat manual kerja dan standarisasi dokumen hukum, melakukan sosialisasi kepada kantor cabang dan unit kerja terkait mengenai dampak peraturan dan perundangan yang baru berlaku, sosialisasi tentang modus operandi kejahatan perbankan beserta cara penanganannya secara hukum. RISIKO REPUTASI Pelayanan nasabah yang kurang memuaskan dan kelambatan dalam penyelesaian pengaduan nasabah, serta pemberitaan negatif lainnya adalah merupakan permasalahan dari risiko reputasi yang berdampak pada penurunan kepercayaan terhadap bank yang dapat menimbulkan potensi kerugian, akibat dari penurunan jumlah nasabah dan pendapatan bank. Identifikasi risiko reputasi dilakukan Bank Artos secara berkala dengan cara memantau kualitas pelayanan, kecepatan penyelesaian pengaduan nasabah dan pemantauan berita yang terkait dengan bank maupun grup usaha bank di berbagai media masa. Upayaupaya yang dilakukan bank dalam meminimalkan potensi risiko reputasi adalah dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah dengan cara peningkatan keahlian pegawai melalui program pelatihan dan merekrut tenagatenaga profesional. RISIKO STRATEGIK Risiko stratejik dapat terjadi akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk dapat meminimalkan potensi risiko stratejik yang mungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana stratejik dan inisiatif inisiatif bisnis. Hal hal ini dituangkan dalam blue print strategi bisnis dalam corporate plant dan Rencana Bisnis Bank (RBB). Corporate plant dan RBB memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris. Laporan Tahunan 2013 Bank Artos telah membentuk Komite RBB yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mendukung perumusan RBB dan memantau pelaksanaannya, dengan menyusun laporan realisasi dibandingkan dengan rencana bisnis dan anggaran secara berkala dan melakukan kaji ulang sasaran bisnis baik yang bersifat finansial maupun nonfinancial. 12

16 Laporan Tahunan 2013 RISIKO KEPATUHAN Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan atau ketentuan lainnya baik internal maupun eksternal. Risiko ini dapat berdampak pada pemberian teguran secara administratif maupun pengenaan denda oleh pihak regulator (Bank Indonesia) ataupun instansi lainnya. Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi tersebut, Bank Artos telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhan dibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelola risiko kepatuhan Bank dan bersifat independen terhadap satuan kerja operasional. Satuan Kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di Bank Artos. Bank menyadari bahwa risiko yang dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhandapat mempengaruhi operasional dan reputasi Bank, Bank Artos mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku dan mengambil langkahlangkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi. Secara proaktif Bank melakukan pencegahan ( exante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif ( expost) dalam rangka perbaikan, dengan melakukan upaya upaya sebagai berikut : Melakukan gap analisis antara ketentuan baru dengan ketentuan lama. Melakukan kajian kepatuhan atas rencana produk dan aktivitas baru. Melakukan sosialisasi ketentuan kepada karyawan. Melakukan pemantauan atas transaksi keuangan mencurigakan. 13

17 Dalam jutaan rupiah Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum No. ( 1 ) I II III IV V VI VII KOMPONEN MODAL ( 2 ) KOMPONEN MODAL A Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal 3. Modal Inovatif 4. Faktor Pengurang Modal Inti 5. Kepentingan Non Pengendali B Modal Pelengkap 1. Level Atas (Upper Tier 2) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal PelengkapModal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B C) KOMPONEN MODALTOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODALPELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+BC+E) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR A Metode Standar B Model Internal RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKOKREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR ( III : ( IV + V + VI)) 31 Desember 2013 Bank Konsolidasi ( 3 ) ( 4 ) 106,629 96,500 10, ,987 3, , , ,424 49, % 31 Desember 2012 Bank Konsolidasi ( 5 ) ( 6 ) 103,785 96,500 8,993 1,708 3,008 3, , , ,812 38, % Laporan Tahunan

18 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank Secara Individual Dalam jutaan rupiah No. ( 1 ) Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Kategori Portofolio Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersil Kredit Pegawai / Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RItel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Asset Lainnya Eksposur Di Unit Syariah (apabila ada) TOTAL ( 2 ) 196 1,151 17,303 28, , ,832 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst Total ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) 178, ,382 72,050 74,125 6,352 23,954 Desember , ,806 1,024 4,533 17, , ,418 6,842 45, ,012 ( 3 ) ( 4 ) 150, ,146 22, , ,968 2, ,098 46,264 43,801 5,968 22,665 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst Total ( 5 ) ( 7 ) 211 ( 6 ) 1,738 13, ,240 3,519 4,919 14,098 70, ,229 5,974 43, ,105 Laporan Tahunan

19 Laporan Tahunan 2013 TOTAL 434, ,028 64,838 25,682 3, , ,975 78,611 57,903 12,927 3, , Eksposur Di Unit Syariah (apabila ada) 11 Asset Lainnya 45,786 45,786 43,633 43, Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 2, ,745 6,843 3,689 3,689 Tagihan Kepada Korporasi 143,978 82,038 51,279 25, , ,901 53,844 44,047 10, ,402 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RItel 45,753 43,662 10, ,300 35,651 24,513 9,999 1,442 71,605 Kredit Pegawai / Pensiunan Kredit Beragun Properti Komersil 17, ,303 13, ,098 Kredit Beragun Rumah Tinggal 22 1,277 2, , , ,919 Tagihan Kepada Bank 1,024 1,024 3,519 3,519 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Pemerintah 178, , , ,240 ( 1 ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) <= 1 tahun > 1 thn sd 3 thn > 3 thn sd 5 thn > 5 thn NonKontraktual Total <= 1 tahun > 1 thn sd 3 thn > 3 thn sd 5 thn > 5 thn NonKontraktual Total No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Posisi Tanggal Laporan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Posisi Tanggal LaporanTahun sebelumnya Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank Secara Individual 16

20 Dalam jutaan rupiah Laporan Tahunan 2013 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank Secara Individual Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Aset Lainnya Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan PortofolioRitel No. Kategori Portofolio Tagihan Kepada Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral ( 5 ) Tagihan Kepada Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/ ( 6 ) ( 7 ) ( 10 ) ( 14 ) ( 1 ( 2 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 11 ) ( 12 ) ( 13 ) ( 3 ) Tagihan Kepada Entitas ( 4 ) Kredit Beragun Rumah Posisi Tanggal Laporan 84 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air 40,767 1,097 17, ,490 1,017 Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran 167 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 2,184 14,343 27,874 80,077 1,110 20,474 41,230 Pertanian, PerbTransportasi, Pergudangan dan Komunikasi 10 Perantara Keuangan 1,024 91, Realestate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 13 Jasa Pendidikan 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 16 Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga 17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 Bukan Lapangan Usaha 20 Lainnya Total 12,978 13,283 7, ,366 4,325 24, , ,806 1,024 4,533 17, , ,658 6,841 45,786 2,047 17,817 45,786 17

21 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank Secara Individual Laporan Tahunan 2013 Tagihan Yang Dihapus Buku 182 3,169 3, ,145 3,327 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif 1, ,802 1, ,588 Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual 372 2,180 2, , ,353 B. Telah Jatuh Tempo 490 3, ,684 A. Belum Jatuh Tempo 250, ,726 9, , , ,905 Tagiha yang mengalami penurunan nilai (impaired)k 251, ,981 9, , , , , ,713 Tagihan 251, ,981 9, , , , , ,713 ( 1 ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) (11 ) ( 12 ) Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Dst. Total Wilayah 1 Wialayah 2 Wilayah 3 Dst. Total No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal LaporanTahun sebelumnya Wilayah Wilayah Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Bank secara individual ( 1 ( 2 ) No. Kategori Portofolio Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral Tagihan Kepada Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/ Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Tagihan Kepada Tagihan Yang Telah Jatuh Aset Eksposur Di Unit Usaha Syariah ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 10 ) ( 14 ) Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan ( 8 ) ( 9 ) ( 11 ) ( 12 ) ( 13 ) Tagihan Kepada Tagihan Kepada Entitas Kredit Beragun Rumah Posisi Tanggal LaporanTahun sebelumnya Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran 42 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Pertanian, PerbTransportasi, Pergudangan dan Komunikasi 10 Perantara Keuangan 11 Realestate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 13, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 13 Jasa Pendidikan 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 16 Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga 17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 Bukan Lapangan Usaha 4, Lainnya 150,240 Total 150,240 9, ,315 14,686 16,633 3,174 26,319 13,256 3,519 4,920 14,098 70, ,229 5,974 43, ,633 2, Dalam jutaan rupiah 18

22 Laporan Tahunan 2013 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank Secara Individual No. SEKTOR EKONOMI Dalam jutaan rupiah Tagihan Cadangan Cadangan Tagihan Kerugian Yang Mengalami Kerugian Tagihan Penurunan yang Penurunan Nilai Dihapus Belum Telah Nilai (CKPN)Indiv(CKPN)Khus Buku ( 1 ( 2 ) us ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) Posisi Tanggal Laporan 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan 3 Pertambangan dan Penggalian 2,490 2, Industri Pengolahan 59,112 59, Listrikl, Gas dan Air Konstruksi 17,544 16,542 1, Perdagangan Besar dan Eceran 109, , Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 61,704 61, Perantara Keuangan 92,714 92, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 13 Jasa Pendidikan 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,166 2, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan 7 16 Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga 17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 33,786 33, Bukan Lapangan Usaha 53,494 51,447 2, Lainnya 224, ,592 3,351 Total 657, ,268 3,744 2,553 1,801 3,351 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan 3 Pertambangan dan Penggalian 3,174 3, Industri Pengolahan 42,952 42, Listrikl, Gas dan Air Konstruksi 18,463 16,001 2, Perdagangan Besar dan Eceran 92,669 90,141 2, Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 32,639 32, Perantara Keuangan 3,519 3, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 13 Jasa Pendidikan 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan 1,460 1, Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga 17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 92,904 92, Bukan Lapangan Usaha 28,866 28, Lainnya 193, ,873 3,327 Total 511, ,131 5,974 2,353 1,588 3,327 19

23 Laporan Tahunan 2013 No. KETERANGAN Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ( ) 5 ) ( 6 ) 1 Saldo Awal CKPN 2 Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) 2a. Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 2b. Pemulihan CKPN Pada Periode Berjalan 3 CKPN Yang Digunakan Untuk Melakukan Hapus Buku atas Tagihan pada Periode Berjalan 4 2,553 1,801 2,353 1,588 2,280 Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode Berjalan Saldo Akhir CKPN 2,553 1,801 2,353 1,588 Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank Secara Individual 20

24 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Katagori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individual Laporan Tahunan 2013 Dalam jutaan rupiah Posisi Tanggal Laporan Tagihan Bersih Lembaga Peringkat AA+ sd AA A+ sd A Peringkat Jangka Panjang BBB+ sd BBB AAA Standard and Poor's Kategori Portofolio Fitch Rating AAA AA+ sd AA A+ sd A BB+ sd BB B+ sd B Kurang B BB+ sd BB B+ sd B Kurang Kurang B B A1 A2 A3 Kurang A3 Kurang B F1+ sd F1 F2 F3 Kurang F3 Moody's Aaa Ba1+ sd Ba3 B1+ sd B3 Kurang B3 Tanpa Peringkat Total Baa1+ sd Baa3 Aa1+ sd Aa3 A1+ sd A3 P1 P2 P3 Kurang P3 Kurang F3[idn] BBB+[idn] sd BBB[idn] PT Fitch Ratings Indo AAA[idn A+[idn] sd A F2[idn] F3[idn] F1+[idn] sd F1[idn] AA+[idn] sd AA[idn] Kurang B[idn] BB+[idn] sd BB[idn] B+[idn] sd B[idn] Kurang [idr]a3 [idr]a3+ sd [idr]a3 [idr]a2+ sd [idr]a2 [idr]aa+ sd [idr]aa [idr]a+ sd [idr]a [idr]bb+ sd [idr]bb [idr]b+ sd [idr]b Kurang [idr]b [idr]a1+ sd [idr]a1 BBB+ sd BBB [idr]bbb+ sd [idr]bbb PT ICRA Indonesia [idr]aaa ( 14 ) ( 13 ) ( 7 ) ( 11 ) ( 10 ) (9 ) id AAA ( 6 ) PT PEFINDO ( 3 ) ( 2 ) Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik id BBB+ sd id BBBid AA+ sd id AA id A+ sd id A id A1 id A2 id A3 sd id A4 Kurang id A4 Kurang id B id BBid B+ sd id B ( 15 ) ( 16 ) 178, ,806 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank 1,024 1,024 Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersil Kredit Pegawai / Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RItel Tagihan Kepada Korporasi 302, ,418 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Asset Lainnya Eksposur Di Unit Syariah (apabila ada) 482, ,248 TOTAL No. ( 1 )

25 Laporan Tahunan 2013 TOTAL 371, , Eksposur Di Unit Syariah (apabila ada) 11 Asset Lainnya 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Tagihan Kepada Korporasi 218, ,229 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RItel Kredit Pegawai / Pensiunan Kredit Beragun Properti Komersil Tagihan Kepada Bank 3,519 3,519 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Pemerintah 150, ,240 ( 1 ) ( 2 ) Moody's PT Fitch Ratings Indo PT ICRA Indonesia PT PEFINDO ( 3 ) ( 4 ) Aaa Ba1+ sd Ba3 B1+ sd B3 Kurang B3 [idr]aa id AAA ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) (9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) ( 13 ) ( 14 ) id BBB+ sd id BBBid AA+ sd id AA id A+ sd id A [idr]aa+ sd [idr]aa Aa1+ sd Aa3 A1+ sd A3 [idr]a+ sd [idr]bbb+ sd [idr]bbb [idr]bb+ sd [idr]bb [idr]b+ sd [idr]b Kurang [idr]b BBB+[idn] sd BBB[idn] AAA[id AA+[idn] sd AA[idn] A+[idn] sd A BB+[idn] sd BB[idn] B+[idn] sd B[idn] id BB+ sd id BBid B+ sd id B Kurang id B Kurang B[idn] F1+[idn] sd F1[idn] P1 P2 P3 Kurang P3 F2[idn] F3[idn] Kurang F3[idn] id A1 id A2 id A3 sd id A4 Kurang id A4 Baa1+ sd Baa3 Tanpa Peringkat Total ( 15 ) ( 16 ) [idr]a1+ sd [idr]a1 [idr]a2+ sd [idr]a2 [idr]a3+ sd [idr]a3 Kurang [idr]a3 No. Kategori Portofolio Lembaga Peringkat Standard and Poor's Fitch Rating AAA AA+ sd AA A+ sd A Peringkat Jangka Panjang BBB+ sd BBB AAA AA+ sd AA A+ sd A BB+ sd BB B+ sd B Kurang B BBB+ sd BBB BB+ sd BB B+ sd B Kurang B Kurang B A1 A2 A3 Kurang A3 Kurang B F1+ sd F1 F2 F3 Kurang F3 Tagihan Bersih Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Katagori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individual Dalam jutaan rupiah 22

26 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank Secara Individu Dalam jutaan rupiah 0 0 Laporan Tahunan 2013 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi 0 % 20 % 35 % 40 % 45 % 50 % 75 % Lainnya 100 % 150 % ( 12) ( 13) ( 14) ( 11) ( 10) ( 7) ( 8) ( 9) ( 6) ( 3) ( 4) ( 5) 150,240 3, ,471 2,435 14,020 14,020 62,883 62, , , ,402 12,591 39,073 47, ,471 62, ,326 12, , ,105 3,519 1,200 26,753 48,728 76, Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi 0 % 20 % 35 % 40 % 45 % 50 % 75 % Lainnya 100 % 150 % ( 12) ( 13) ( 14) ( 11) ( 10) ( 7) ( 8) ( 9) ( 6) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) Eksposur Neraca 178,806 Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Tagihan Kepada Bank 1, , ,260 Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersil 17,303 17,238 Kredit Pegawai / Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 101, , , ,678 Kredit Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 6,917 4,622 37,437 45,786 Asset Lainnya Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 193 3, , ,548 6, , ,592 1,024 TOTAL EKSPOSUR NERACA Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Tagihan Kepada Bank 6,393 Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersil Kredit Pegawai / Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 15,919 62,334 Kredit Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Asset Lainnya Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL EKSPOSUR TRA , Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan ( counterparty credit risk ) Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Kredit Kepada Korporasi Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK No. A B C

27 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Bank Secara Individu Dalam jutaan rupiah Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Asuransi Agunan Garansi Lainnya Kredit Bagian Yang Tidak Dijamin Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Asuransi Agunan Garansi Lainnya Kredit Bagian Yang Tidak Dijamin ( 1) ( 2) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) (13 ) (14 ) A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 178, , , ,240 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 1,024 1,024 3,519 3,519 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 4,533 8,167 (3,634) 4,870 6,447 (1,577) 6 Kredit Beragun Properti Komersil 17,303 23,677 (6,374) 14,020 18,313 (4,293) 7 Kredit Pegawai / Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 100, ,256 (38,956) 62, ,377 (57,494) 9 Kredit Kepada Korporasi 302, ,985 (40,567) 215, ,128 (45,011) 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 6,842 9,487 (2,645) 12,591 8,390 4, Asset Lainnya 45,786 45,786 47,865 47, Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL EKSPOSUR NERACA 657, , , , ,655 97,450 B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening 103, ,785 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 6,393 6,393 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersil 1,200 1,200 7 Kredit Pegawai / Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 15,919 15,919 26,753 26,753 9 Kredit Kepada Korporasi 62,334 62,334 48,278 48, Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL EKSPOSUR REKENING ADMINISTRATIF 84,646 84,646 76,231 76,231 C Eksposur Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 Kredit Kepada Korporasi 7 Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK TOTAL [ A + B + C ] 741, , , , , ,681 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Bank Secara Individual Dalam jutaan rupiah Desember 2013 Desember 2012 No. Pendekatan Yang Digunakan Pendapatan Bruto Rata2 3 Tahun Beban Modal ATMR Pendapatan Bruto Rata2 3 Tahun Beban Modal ATMR Laporan Tahunan 2013 ( 1 ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) 1 Pendekatan Pendekatan Indikator Dasar Indikator Dasar 26,247 3,937 49,213 T O T A L ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) 24

28 Laporan Tahunan 2013 PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR BANK SECARA INDIVIDUAL Dalam jutaan rupiah No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan ATMR ATMR Tagihan Bersih Sebelum MRK Setelah MRK Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya ATMR ATMR Tagihan Bersih Sebelum MRK Setelah MRK ( 1) ( 2) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8) A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 178, ,240 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga 4 Tagihan Kepada Bank 1, , Kredit Beragun Rumah Tinggal 4,533 1,821 2,260 4,870 1,928 2,435 6 Kredit Beragun Properti Komersil 17,303 17,238 17,238 14,020 14,020 14,020 7 Kredit Pegawai / Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 100,300 75, ,984 70,493 47,162 62,883 9 Kredit Kepada Korporasi 302, , , , , , Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 6,842 6,933 4,622 5,974 18,792 12, Asset Lainnya 45,786 37,437 43,633 39,073 TOTAL 657, , , , , ,812 Pengungkapan Eksposur Komitmen / Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan ATMR ATMR Tagihan Bersih Sebelum MRK Setelah MRK Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya ATMR ATMR Tagihan Bersih Sebelum MRK Setelah MRK ( 1) ( 2) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersil 7 Kredit Pegawai / Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 10 Kredit Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL Pengungkapan Eksposur yg Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan ATMR ATMR Tagihan Bersih Sebelum MRK Setelah MRK Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya ATMR ATMR Tagihan Bersih Sebelum MRK Setelah MRK ( 1) ( 2) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 Kredit Kepada Korporasi TOTAL Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) No. Jenis Transaksi Posisi Tanggal Laporan Faktor ATMR Nilai Eksposur Pengurang Setelah MRK Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Faktor ATMR Nilai Eksposur Pengurang Setelah MRK ( 1) ( 2) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8) 1 Delivery versus Payment a. Beban Modal 8% ( 515 hari ) b. Beban Modal 50% ( 1630 hari ) c. Beban Modal 75% ( 3145 hari ) d. Beban Modal 100% ( lebih dari 45 hari ) 2 Non Delivery versus Payment TOTAL Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi No. Jenis Transaksi Posisi Tanggal Laporan Faktor ATMR Pengurang Modal Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Faktor ATMR Pengurang Modal ( 1) ( 2) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang Memenuhi persyaratan 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 3 Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan 4 Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan 6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank TOTAL Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 462, ,812 TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL 25

29 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Bank Secara Individual ( 1 No. Selisih Kumulatif Selisih {[IAIB]+[IIAIIB]} Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1. Komitmen 2. Kontijen Total Tagihan Rekening Administratif B. Kewajiban Rekening Administratif 1. Komitmen 2. Kontijen Total Kewajiban Rekening Administratif SELISIH ASET DENGAN KEWAJIBAN DALAM NERACA B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban Pada Bank Indonesia 3. Kewajiban Pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang Diberikan 5. Pinjaman Yang Diterima 6. Kewajiban Lainnya 7. Lainlain TOTAL KEWAJIBAN NERACA A. Aset 1. Kas 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 3. Penempatan Bank Lain 4. Surat Berharga 5. Kredit Yang Diberikan 6. Tagihan Lainnya 7. Lainlain TOTAL ASET ( 2 ) Pos Pos 657, , , , ,012 30, ,396 14,719 1, ,087 15,108 ( 3 ) Saldo 511, ,743 86, , ,105 33, ,713 3, ,240 9,720 <= 1 bulan ( 4 ) Posisi Tanggal Laporan > 1 sd 3 bulan ( 3 ) Jatuh Tempo > 3 sd 6 bulan > 6 sd 12 bulan > 12 bulan Saldo Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya > 1 sd 3 bulan Jatuh Tempo <= 1 bulan > 3 sd 6 > 6 sd 12 bulan bulan > 12 bulan ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) Dalam jutaan rupiah Laporan Tahunan

30 Pengungkapan Profil Maturitas Valas Bank Secara Individual Dalam jutaan rupiah No. ( 1 ) NERACA A. Aset 1. Kas Pos Pos ( 2 ) 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 3. Penempatan Bank Lain 4. Surat Berharga 5. Kredit Yang Diberikan 6. Tagihan Lainnya 7. Lainlain TOTAL ASET B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban Pada Bank Indonesia 3. Kewajiban Pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang Diberikan 5. Pinjaman Yang Diterima 6. Kewajiban Lainnya 7. Lainlain TOTAL KEWAJIBAN SELISIH ASET DENGAN KEWAJIBAN DALAM NERACA REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1. Komitmen 2. Kontijen Total Tagihan Rekening Administratif B. Kewajiban Rekening Administratif 1. Komitmen 2. Kontijen Total Kewajiban Rekening Administratif Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih {[IAIB]+[IIAIIB]} Selisih Kumulatif Saldo ( 3 ) ( 4 ) Jatuh Tempo Posisi Tanggal Laporan <= 1 bulan > 1 sd 3 > 3 sd 6 > 6 sd 12 bulan bulan bulan ( 5 ) > 12 bulan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Jatuh Tempo Saldo <= 1 bulan > 1 sd 3 > 3 sd 6 > 6 sd 12 bulan bulan bulan > 12 bulan ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) ( 13 ) ( 14 ) Laporan Tahunan

31 Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa intermediasi keuangan Bank Artos meyakini bahwa perkembangan usaha bank sangat ditentukan oleh kepercayaan yang diberikan pihakpihak berkepentingan yang meliputi : pemegang saham, pegawai, nasabah, regulator, rekanan, pemerintah dan pihakpihak lainnya yang mana hal tersebut tidak akan dapat terwujud apabila tatakelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) tidak diterapkan secara baik dan sempurna, disamping itu pula hasil penilaian GCG akan berpengaruh terhadap penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (RBBR), sehingga Bank Artos senantiasa berkomitmen yang sangat kuat untuk menerapkan praktekpraktek GCG secara maksimal. Dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI nomor 8/4/PBI/2006 ditegaskan bahwa pelaksanaan GCG minimal harus diwujudkan dalam : 1. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris dan Direksi. 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komitekomite dan satuan kerja yang terkait dengan pengendalian internal dan manajemen risiko. 3. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, auditor internal, auditor eksternal dan manajemen risiko. 4. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. 5. Rencana strategis bank. 6 Transparansi kondisi keuangan dan nonkeuangan bank. PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE Dalam penerapan GCG, Bank Artos membangun nilainilai dan budaya perusahaan yang diterapkan dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional bank yang berprinsip pada keterbukaan (tranparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), kewajaran (fairness). PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Pelaksanaan G C G Good Corporate Governance Laporan Tahunan 2013 Bank Artos telah memiliki pedoman dan kebijakan pelaksanaan GCG yang digunakan sebagai dasar dalam penerapan GCG yang mengatur Rapat Umum Pemegang Saham, pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris, Direksi dan komite komite, etika bisnis dan perilaku yang berbudi luhur, disamping itu pula pelaksanaan GCG juga mengacu pada ketentuan ketentuan yang berlaku umum. 28

32 Laporan Tahunan 2013 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah merupakan pemegang kekuasaan tertinggi perseroan. RUPS memiliki kewenangan antara lain : menyetujui Laporan Tahunan, memutuskan pembagian deviden, memutuskan pemupukan cadangan tujuan, menyetujui perubahan anggaran dasar, mengangkat memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan keputusankeputusan lainnya yang sejalan dengan strategi dan kebijakan bank. Selama tahun 2013 pemegang saham telah melakukan beberapa kali RUPS yang menghasilkan keputusan antara lain : Mengesahkan Laporan Tahunan tahun DEWAN KOMISARIS Sistem pengelolaan Bank Artos dilakukan secara dual kontrol dengan memisahkan fungsi yang jelas antara fungsi kepengurusan bank yang dijabat oleh Direksi dan fungsi pengawasan bank yang diemban oleh Komisaris. Komposisi Dewan Komisaris Bank Artos telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang GCG yaitu terdiri dari 3 (tiga) orang dimana 2 (dua) diantaranya adalah komisaris independen. Hingga akhir Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut : Nama William Arto Hardy Nono Sukarno Lucia Djatmiko Jabatan Komisaris Utama Komisaris Komisaris Hubungan Keuangan / Keluarga Pemegang Saham ( 15% ) Pihak Independen Pihak Independen Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara rinci telah tertuang dalam Buku pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris, antara lain : Memberikan usulan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai pencalonan anggota Direksi Memberikan persetujuan atau penolakan perangkapan jabatan anggota Direksi pada perusahaan lain. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan Direksi. Melakukan pengawasan perkembangan usaha bank. Memberi bantuan secara terbatas atas kegiatan usaha bank. Menyelesaikan benturan kepentingan antara sesama anggota Direksi. Memberikan nasehat kepada Direksi. Dewan komisaris senantiasa melakukan pengawasan tindak lanjut Direksi dalam menyelesaikan temuan Auditor Internal, Auditor Eksternal dan hasil pemeriksaan Bank Indonesia. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris telah dilakukan dengan baik, dimana sepanjang tahun 2013 telah dilaksanakan sebanyak empat kali, dan secara keseluruhan dihadiri lengkap oleh seluruh anggota Komisaris, dengan agenda utama mengevaluasi perkembangan kinerja bank serta memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja bank agar tetap berpedoman pada prinsip kehatihatian ( Prudential Banking Practices) dan selalu mematuhi ( comply) terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 29

33 KOMITEKOMITE Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu :Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi. Sampai dengan akhir Desember 2013, susunan komitekomite tersebut adalah sebagai berikut : KOMITE AUDIT Nama Lucia Djatmiko Manuel Lahengke Nusa Verawati Jabatan Ketua Anggota Anggota Hubungan Keuangan / Keluarga Merangkap Komisaris Independen Pihak Independen Pihak Independen KOMITE PEMANTAU RISIKO Nama Nono Sukarno Manuel Lahengke Nusa Verawati Jabatan Ketua Anggota Anggota Hubungan Keuangan / Keluarga Merangkap Komisaris Independen Pihak Independen Pihak Independen KOMITE REMUNERASI & NOMINASI Nama Lucia Djatmiko William Arto Hardy Fifiningsih A Jabatan Ketua Anggota Anggota Hubungan Keuangan / Keluarga Merangkap Komisaris Independen Merangkap Komisaris Utama Merangkap Kepala Urusan Tugas dan tanggung jawab dari KomiteKomite tersebut secara terperinci telah dituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain memberikan pendapat profesional dan tidak memihak (independen) atas laporanlaporan yang disampaikan oleh Direksi, serta mengidentifikasikan halhal yang memerlukan perhatian dari Komisaris. Laporan Tahunan 2013 Selama tahun 2013, KomiteKomite tersebut telah mengadakan rapat sebanyak dua kali, yang membahas pembuatan program kerja, pembagian tugas anggota komite, serta pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masingmasing komite. 30

34 Laporan Tahunan 2013 DIREKSI Susunan dan jumlah keanggotaan Direksi telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Susunan Direksi hingga akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut : Nama Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy Bambang Setiawan Jabatan Direktur Utama Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS Direktur Hubungan Keuangan / Keluarga Pihak Independen Pemegang Saham ( 15% ) Pihak Independen Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah melaksanakan kepengurusan dan mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku, yang secara terperinci dituangkan dalam Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi, antara lain : Memastikan bahwa semua kegiatan usaha bank telah berjalan dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. M e r u m u s k a n d a n menetapkan kebijakan umum bank, serta memastikan bahwa pelaksanaannya sudah berjalan secara konsekuen dan konsisten Melakukan pengkajian ulang terhadap kualitas portofolio pengamanan atas risiko terkait. dalam rangka Menetapkan kebijakan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles) dan memastikan bahwa pelaksanaannya sudah dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang dihadapi, serta menetapkan kebijakan dan strategi prosedur sistem pengendalian intern. Memantau kecukupan dan efektivitas dari sistem pengendalian intern. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan SKAI, Bank Indonesia, PPATK, dan Otoritas lainnya, serta memastikan bahwa hal tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai. Memberikan laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris mengenai langkahlangkah yang telah, sedang dan akan dilakukan atas Perkembangan portofolio bank, Temuantemuan penting dari SKAI/ Bank Indonesia, Pelaksanaan realisasi rencana kerja bank, Penyimpangan yang terjadi. 31

35 Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Direksi dibantu oleh 2 (dua) Komite, yaitu : :Komite Aktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko Sampai dengan akhir Desember 2013, susunan komitekomite tersebut adalah sebagai berikut : KOMITE AKTIVA PASIVA (ALCO) Nama Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy Bambang Setiawan Jabatan Ketua Anggota Anggota Hubungan Keuangan / Keluarga Merangkap Direktur Utama Merangkap Direktur Merangkap Direktur Fifiningsih Ario Anggota Merangkap Kepala Urusan KOMITE MANAJEMEN RISIKO Nama Reinantha Yaputra Achmad Humam Lina Arto Hardy Bambang Setiawan Jabatan Ketua Sekretaris Anggota Anggota Hubungan Keuangan / Keluarga Merangkap Direktur Utama Merangkap Kepala SKMR Merangkap Direktur Merangkap Direktur Fifiningsih Ario Anggota Merangkap Kepala Urusan Tugas dan tanggung jawab dari KomiteKomite tersebut secara terperinci telah dituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko. Selama tahun 2013, masingmasing Komite tersebut telah mengadakan rapat sebanyak : untuk Komite Aktiva Pasiva dilaksanakan satu kali dalam satu bulan, dan Komite Manajemen Risiko setiap triwulan, yang membahas pembuatan program kerja, pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masingmasing komite. Laporan Tahunan

36 Laporan Tahunan 2013 PEMEGANG SAHAM BANK ARTOS INDONESIA & HUBUNGAN KEUANGAN / KELUARGA Komposisi kepemilikan saham perusahaan serta keterkaitan hubungan keuangan/ keluarga antara Direksi, Komisaris dan/atau Pemegang Saham Bank Artos Indonesia adalah sebagai berikut : Hubungan Keuangan / Keluarga Pemegang Saham Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Arto Hardy Keluarga Keluarga Lanny Miguna Keluarga Keluarga Sinatra Arto Hardy Keluarga Keluarga William Arto Hardy Keluarga Keluarga Lina Arto Hardy Keluarga Keluarga Hubungan Keuangan / Keluarga Dewan Komisaris Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi William Arto Hardy Keluarga Keluarga Nono Sukarno Lucia Djatmiko Direksi Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy Keluarga Keluarga Bambang Setiawan 33

37 Komisaris dan Direksi tidak mempunyai saham dan atau hak option atas saham pada Bank Artos Indonesia maupun pada kelompok usaha terkait lainnya. Kepemilikan saham para pemegang saham Bank Artos Indonesia pada perusahaan lainnya adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan PT. Polyfin Canggih PT. Hotel Talagasari PT. Artostex PT. Polyfilatex Bank Pasar Artos Parahyangan Alamat Jl. Raya Rancaekek Km.19/28 Kab. Sumedang Jl. Dr. Setiabudhi No Bandung Jl. Raya Dayeuh Kolot No.66 Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung Jll. Panyawungan Rt.02 Rw.03 Ds Cileunyi Wetan Kab. Bandung Jl. Panjunan No. 22 Bandung Pemegang Saham PT. Artostex 99.00% Sinatra Arto Hardy 01.00% Arto Hardy 33.33% Sinatra Arto Hardy 33.33% William Arto Hardy 20.00% Lina Arto Hardy 13.33% Arto Hardy 90.68% Kaikay Hardy 09.32% Arto Hardy 40.00% Lanny Miguna 15.00% Sinatra Arto Hardy 15.00% William Arto Hardy 15.00% Lina Arto Hardy 15.00% Arto Hardy 99.00% Lainlain 01.00% Laporan Tahunan

38 Laporan Tahunan 2013 PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN & AUDIT EKSTERN FUNGSI KEPATUHAN Dalam menjalankan setiap aktivitas kegiatannya, Bank Artos selalu berkomitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, Bank Indonesia maupun pihak lainnya. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Direktur Kepatuhan dibantu oleh unit (satuan) kerja Kepatuhan ( compliance), Sistem & Prosedur, APU dan PPT. Fungsi kepatuhan meliputi upayaupaya untuk mewujudkan budaya patuh terhadap seluruh ketentuan pada seluruh tingkatan organisasi, mengelola risiko kepatuhan memastikan kepatuhan komitmen terhadap hasil Auditor Internal, Auditor Independen dan Bank Indonesia, memastikan sistem dan prosedur telah sesuai dengan perundang undangan yang berlaku dan ketentuan Bank Indonesia. Selama tahun 2013, Bank telah memenuhi komitmen kepada Bank Indonesia dan pihak ketiga lainnya, serta tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. FUNGSI AUDIT INTERN Bank Artos membentuk Satuan Kerja Auditor Interna (SKAI) yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. SKAI bertanggungjawab melakukan pemeriksaan secara independen terhadap seluruh unit kerja SKAI bekerja sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dan disampaikan kepada Direktur Utama. Seluruh hasil pemeriksaan SKAI dilaporkan kepada Direktur Utama. FUNGSI AUDIT EKSTERN Laporan keuangan harus dipastikan bebas dari salah saji material serta telah memenuhi prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum. Akuntan Publik bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan yang diaudit dan bersifat independen. Pernyataan pendapat didasarkan atas kewajaran dalam penyajian. Penunjukan Akuntan Publik telah sesuai ketentuan Bank Indonesia. 35

39 PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terhadap seluruh kegiatan usaha bank, termasuk sistem pengendalian intern. Pelaksanaan kebijakan manajemen risiko bank, antara lain meliputi : Melakukan revisi terhadap kebijakan, sistem dan prosedur bank agar berbasis manajemen risiko. Menetapkan limit / batasan wewenang memutuskan secara berjenjang sesuai bobot risiko pada tingkat masingmasing. Melakukan proses indentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko atas seluruh kegiatan usaha bank. Menerapkan sistem pengendalian intern berbasis manajemen risiko pada setiap kegiatan usaha bank. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, sampai tahun 2013 Bank telah mengikut sertakan Pengurus dan pejabat bank untuk mengukuti ujian sertifikasi manajemen risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), sebagai berikut : Nama Jabatan Level William Arto Hardy Nono Sukarno Lucia Djatmiko Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy Bambang Setiawan Theresia Harjati Fifiningsih Ario Lanjar Marthen Sulle Konda Achmad Humam Deddy Triyana Rostiawaty Supiarti O. Wijaya Dicky Setiady Tang Bok Lan Lucyana Suryapranata Denny Lunardi Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direktur Utama Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS Direktur Kepatuhan Pemimpin Kantor Wilayah Jakarta Kepala Urusan SDM, Umum, SKMR & MIS Operation & Credit Support Manager Kepala SKAI Kepala SKMR & MIS Business Manager Business Manager Wawan Kurniawan Business Manager 1 Yurin Ahmad Rizki Business Manager 1 Andri Stevanus San Field Business Manager 1 Treasury, Operation & Credit Support Mng. Business Manager Business Manager Business Manager Business Manager Laporan Tahunan

40 Laporan Tahunan 2013 PENILAIAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Penilaian (self assessment) atas pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2013 menunjukan nilai predikat komposit Baik dengan Nilai Komposit sebesar 2. No. Aspek yang dinilai Peringkat 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1 3. Kelengkapan Tugas dan Pelaksanaan Tugas Komite 2 4. Penanganan Benturan Kepentingan 1 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 1 6. Penerapan Fungsi Audit Intern 2 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2 8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian intern Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures) Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan Laporan Internal Rencana Strategis Bank 1 Kelemahan : Masih terdapat laporan bank kepada pihak eksternal yang belum terintegrasi langsung dengan banking system (menggunakan program bantu diluar banking system). Penyebabnya : Perlu waktu yang lama untuk menguasai program dan melakukan pengembangan. Action Plan : Bank sudah membuat rencana strategis IT jangka panjang dengan cara membuat dan terus menyempurnakan program bantu diluar banking system. 37

41 Kekuatan : Kekuatan pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Artos Indonesia terletak pada Komitmen dari seluruh pihak, Pemegang Saham, Pengurus Bank (Komisaris, Direksi dan seluruh Pejabat Eksekutif) untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT & DEBITUR BESAR Bank Artos Indonesia selalu berpedoman pada Prinsip Kehatihatian dalam mengelola penyediaan dana kepada nasabah, khususnya pada Pihak terkait dan Debitur Besar, pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2013, penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti (Besar) adalah sebagai berikut : No. Penyediaan Dana Debitur Jumlah dalam jutaan rp. Nominal 1. Kepada Pihak Terkait Kepada Debitur Inti : a. Individu b. Group RENCANA STRATEGIS BANK Rencana Strategis Bank telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) dan Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan), serta telah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. Laporan Tahunan

42 Laporan Tahunan 2013 PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada Komisaris berupa : Honorarium, Tunjangan Hari raya, Tunjangan Kendaraan. Dan kepada Direksi berupa : Gaji, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Kendaraan, Tunjangan Telepon, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Asuransi Kesehatan serta Kendaraan Dinas (Natura); sebagai berikut : Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Komisaris Orang Jumlah Diterima dalam 1 Tahun * Jutaan Rupiah Orang Direksi Jutaan Rupiah Remunerasi : Honorarium, Gaji, Bonus, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Jabatan/ Kendaraan/ Telepon Fasilitas lain dalam bentuk Natura, berupa Asuransi Kesehatan, Sewa Kendaraan Dinas yang sifatnya tidak dapat dimiliki T Totalo t a l *) Dinilai dalam Ekuivalen Rupiah Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Paket Kebijakan Remunerasi dalam satu tahun, yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut : Jenis Remunerasi Perorang dalam 1 tahun yang diterima secara Tunai Komisaris Jumlah Direksi Di atas Rp. 2 Miliar Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar 3 Rp. 500 Juta ke Bawah 3 RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Pemberian gaji kepada karyawan sampai dengan batas Pelaksana (Bukan Direksi dan Komisaris), mulai dari tingkat Attandent sampai dengan tingkat Vice President sudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, khususnya ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku setempat bagi karyawan tingkat Dasar. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah pada Bank Artos Indonesia sebagai berikut : 39

43 Jabatan Tertinggi Gaji Perbulan (Jutaan Rp) Terendah % Rasio Pegawai Tetap s.d Batas Pelaksana Direksi Komisaris Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Selama tahun 2013 tidak terdapat adanya penyimpangan internal ( internal fraud). JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK Terdapat satu permasalahan hukum yang tidak membahayakan usaha bank maupun pihak ketiga lainnya. Bank sedang mengajukan permohonan sita eksekusi dan gugatan melalui Pengadilan Negeri Bandung atas AYDA yang sudah diserahkan kepada Bank tetapi penghuni rumah tersebut tidak mau menyerahkannya secara sukarela. Langkah tersebut terpaksa dilakukan karena upaya musyawarah tidak menghasilkan. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis bank dengan kepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan/atau pihak terkait dengan bank yang dapat merugikan bank. Laporan Tahunan 2013 Dalam menjalankan kegiatan operasional bank, Dewan Komisaris, Anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan pegawai Bank Artos selalu berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari atau mengurangi adanya potensi benturan kepentingan, namun sepanjang tahun 2013 terdapat indikasi transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yaitu : 1. Sewa Gedung Kantor Pusat dari Bapak Arto Hardy yang juga merupakan pemegang saham Bank Artos. 40

44 Laporan Tahunan Sewa Gedung Kantor Cabang Pembantu Bandung Kosambi dari Ibu Lina Arto Hardy yang juga merupakan pemegang saham Bank Artos. Bank Artos sudah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur terkait dengan benturan kepentingan yang akan terus dikaji dan disempurnakan kembali sesuai dengan perkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku. BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANK Selama tahun 2013 Bank tidak melakukan buy back shares dan/atau obligasi Bank, karena Bank belum menerbitkan obligasi. buy back PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK SELAMA PERIODE LAPORAN Pada tahun 2013, sumbangan / donasi tidak diberikan kepada Kegiatan Politik, namun diberikan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang jumlahnya tidak signifikan, seperti : HUT RI, Acara RT/RW setempat, sumbangan kepada anak yatim dengan jumlah sumbangan ratarata sebesar Rp , (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Secara rutin Bank juga melakukan kegiatan donor darah. Sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap kesejahteraan Karyawan dan Keluarganya khususnya kepada Karyawan Tingkat Dasar, saat ini Bank Artos memberikan beasiswa pendidikan bagi putraputri Karyawan Bank yang berprestasi disekolahnya serta memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu : Sudah bekerja lebih dari 5 (lima) Tahun, Kategori Pegawai dasar s.d Staf, Penilaian kinerja tahunan Baik. Sepanjang tahun 2013 putraputri karyawan yang menerima beasiswa beasiswa dari Bank Artos adalah sebagai berikut : No. Nama Anak Asuh Anak Karyawan Sejak th Bantuan/Bln (Rupiah) 1. Mila Amelia Undang Surahman , 2. Valent Salsabila Nur S. Asep Saepudin , 3. Syeni Septiyani Yana Suryana , 4. Muhamad Zulfan Firmansyah I Wawan Irawan , 5. Ghina Nur Huzaipah I Wawan Irawan , 6. Fajar Surya Gumilang Agus Heryanto , 7. Eka Sartika Octaviyani Asep Sopandi , 8. Alda Wardah Firdayanti Hidayat , 9. Errine Resti Destiani Enjang Setiawan , 41

45 Secara umum kinerja Bank Artos selama tahun 2013 menunjukan hasil yang cukup positif hal tersebut ditandai dengan perkembangan total aset berikut instrumeninstrumennya. KREDIT YANG DIBERIKAN Perkembangan Usaha Penyaluran kredit pada posisi tahun 2013 sebesar Rp juta sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp juta, penyaluran kredit terdiri dari kredit investasi, modal kerja, konsumsi dan penerusan (channelling), dengan komposisi sebagai berikut : Jenis Kredit Investasi Modal Kerja Konsumsi Modal Total Kerja 31 Desember Desember Untuk menjaga potensi risiko konsentrasi kredit, Bank Artos senantiasa menjaga diversifikasi portofolio kredit untuk relatif menyebar ke berbagai sektor ekonomi. Pada tahun 2013 sebaran konsentrasi kredit sebagai berikut : 21,25% Jasa (multifinance dll) 14,30% Pengangkutan 25,32 % Perdagangan Besar 4,07% Konstruksi 13,70 % Perindustrian 21,36% Lainnya PENGHIMPUNAN DANA Penghimpunan dana pada posisi tahun 2012 sebesar Rp juta, pada tahun 2013 terjadi peningkatan sehingga menjadi Rp juta, dengan komposisi dana pihak ketiga Rp juta dan dana bank lain Rp juta. Laporan Tahunan

46 Laporan Tahunan 2013 Perkembangan usaha Bank jika dilihat dari perbandingan kondisi keuangan Bank Artos Indonesia posisi akhir tahun 2013 dengan tahun 2012 menunjukan : PENDAPATAN BUNGA BERSIH Pendapatan bunga bersih Bank mengalami peningkatan sebesar 21,18 % atau sebesar Rp juta dari Rp juta menjadi Rp juta. Peningkatan ini terkait dengan peningkatan penyaluran kredit yang mengalami pertumbuhan sebesar 37,51 % pada tahun LABA BERSIH Laba bersih setelah pajak meningkat sebesar 445,41 % dari Juta. Rp. 425 juta menjadi Rp. AKTIVA PRODUKTIF Total Aktiva Poduktif mengalami peningkatan sebesar 31,45 % atau sebesar Rp juta dari Rp juta menjadi Rp juta. DANA PIHAK KETIGA Total Dana Pihak Ketiga mengalami peningkatan sebesar 25,67 % atau sebesar Rp juta dari Rp juta menjadi Rp juta. KREDIT YANG DIBERIKAN Pinjaman yang Diberikan mengalami peningkatan sebesar 37,51 % atau sebesar Rp juta dari Rp juta menjadi Rp juta. PERMODALAN Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami penurunan sebesar 6,10% sehingga menjadi 21,62%, penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya ATMR yang diakibatkan dari peningkatan penyaluran kredit, namun masih diatas ketentuan Bank Indonesia. 43

47 STRUKTUR ORGANISASI BANK Organisasi diciptakan berdasarkan keseimbangan antara struktur dan faktor eksternal dalam hal ini adanya ketentuan regulasi perbankan. Struktur Organisasi disesuaikan dengan memperhatikan faktor lingkungan, skala usaha, kompleksitas usaha serta strategi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Struktur Organisasi Bank Artos Indonesia telah menggambarkan penerapan prinsip Good Corporate Governance ( GCG ). Kecepatan proses pengambilan keputusan juga menjadi perhatian yang sangat penting dalam mengantisipasi tingkat persaingan usaha. JARINGAN USAHA Sampai dengan tahun 2013, Bank telah memiliki 17 jaringan usaha dalam m e n d u k u n g p e n c a p a i a n t a r g e t pengembangan usaha yang telah ditetapkan ( lihat tabel jaringan usaha ). Jumlah tersebut direncanakan akan terus bertambah sejalan dengan rencana pengembangan usaha kedepan. Jaringan Usaha 2013 Kantor Pusat 1 Kantor Cabang 1 Kantor Cabang Pembantu 5 Kegiatan Kas diluar Kantor 5 A T M 5 TOTAL 17 SUMBER DAYA MANUSIA TOTAL SDM 2013 Dewan Komisaris 3 Direksi 3 Karyawan Tetap 168 Karyawan Tidak Tetap TOTAL 174 Penerapan konsep dan tehnik manajemen sumber daya manusia yang tepat dan efektif, akan menghasilkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, kreatif dan loyal. Sumber Daya Manusia yang memiliki kriteria tersebut dapat didayagunakan untuk merealisasikan Laporan Tahunan 2013 Visi dan Misi Bank. Penyediaan Sumber Daya Manusia yang memiliki keunggulan kompetitif sangat dibutuhkan ditengah tingkat persaingan usaha yang tinggi dan skala usaha yang mengglobal. Pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan kepada nilai tambah yang dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan. Berbagai program peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia, terus dilaksanakan melalui penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan serta pengiriman Sumber Daya Manusia untuk memperoleh sertifikasi profesi pada lembaga sertifikasi yang berwenang. Namun kualitas integritas SDM juga menjadi sesuatu hal yang penting untuk menjadi perhatian manajemen. Jenjang Pendidikan SDM Magister ( S2 ) 8 Sarjana ( S1 ) 77 Sarjana Muda ( D3 ) SLTA Dibawah SLTA

48 Laporan Tahunan 2013 Susunan Pengurus William Arto Hardy, Bcom, Komisaris Utama Berpengalaman 22 tahun dalam industri perbankan dan industri sepatu. Meraih Bachelor of Commerce dari University of Western, Sydney. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1992 sampai sekarang. Nono Sukarno, SE, MM, Komisaris Berpengalaman 37 tahun dalam industri perbankan. Meraih Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2004 sampai sekarang. Lucia Djatmiko, Bsc, Komisaris Berpengalaman 20 tahun dalam industri perbankan. Meraih Bachelor of Science dari University of New South Wales, Sydney. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1994 sampai sekarang. Reinantha Yaputra MBA, Direktur Utama Berpengalaman 32 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master of Business Administration (MBA) dari Washington International University, USA. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun 1982 sampai dengan 1995, Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996 sampai sekarang. Lina Arto Hardy MBA, Direktur Berpengalaman 22 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master of Business Administration (MBA) dari Edinburgh Bussiness School, Heriot Watt University Cambridge United Kingdom. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1992 sampai sekarang. Bambang Setiawan SE, Direktur Kepatuhan Berpengalaman 28 tahun dalam industri perbankan. Meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1997 sampai sekarang. 45

49 Manajemen Eksekutif Theresia Harjati M Pemimpin Kantor Wilayah Jakarta Berpengalaman 38 th dalam industri perbankan, menyelesaikan pendidikan di Santa Maria Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996 sampai sekarang. Supiarti Ong Widjaja Treasury, Operation & Credit Support Manager Berpengalaman 28 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Sospol dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2001 sampai sekarang. Fifiningsih Ario Kepala Urusan SDM, Umum, SKMR & MIS Berpengalaman 20 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Ekonomi dari U n i v e r s i ta s A t m a j a y a J a k a r ta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2000 sampai sekarang. Deddy Triyana Business Manager Pemimpin KP Bandung Berpengalaman 12 th dalam industri perbankan, meraih Master of Business Administration dari Hawai Pacific University, Honolulu, Hawai, USA. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2011 sampai sekarang. Denny Lunardi Business Manager KC jakarta Berpengalaman 25 th dalam industri perbankan, meraih Bachelor of Arts (BA) dari The University of New South Wales, Australia. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2000 sampai sekarang. Tang Bok Lan Business Manager KC Jakarta Lucyana Suryapranata Business Manager KCP Jakarta Berpengalaman 16 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Muda Akuntansi dari STIE Indonesia Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2006 sampai sekarang. Dicky Setiady Business Manager KC Jakarta Laporan Tahunan 2013 Berpengalaman 21 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogjakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2009 sampai sekarang. Rostiawati Wakil Pemimpin Kantor Pusat Berpengalaman 23 th dalam industri p e r b a n k a n, m e r a i h M a g i s t e r Kenotariatan Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996 sampai sekarang. Berpengalaman 17 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2009 sampai sekarang. Yurin Ahmad Rizki Business Manager KCP Bandung Berpengalaman 19 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Hukum Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2001 sampai sekarang. 46

50 Laporan Tahunan 2013 Andri Stevanus Sian Field Business Manager KCP Bandung Berpengalaman 6 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Teknik Industri Universitas Maranatha Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2013 sampai sekarang. Wawan Kurniawan Business Manager KCP Bandung Berpengalaman 8 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akutansi Universitas Maranatha Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2012 sampai sekarang. Marthen Sulle Konda Kepala Satuan Kerja Audit Intern SKAI Berpengalaman 12 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntansi STIEB Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2002 sampai sekarang. Lanjar Operation & Credit Support Manager KPO Berpengalaman 24 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Muda Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2001 sampai sekarang. Achmad Humam Kepala SKMR, MIS & Pejabat APUPPT Berpengalaman 6 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2008 sampai sekarang. 47

51 Struktur Organisasi DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA Komite A u d i t Komite Pemantau Risiko Komite Remunerasi & Nominasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Komite Aktiva Pasiva Komite Manajemen Risiko DIREKTUR KEPATUHAN DIREKTUR SDM, UMUM, SKMR & SIM PEMIMPIN KANWIL JAKARTA URUSAN SDM, UMUM, SKMR & SIM Pemimpin KP Bandung Koordinator KK/ Bussines Manager Jakarta Pemimpin KC Jakarta Treasury, Operation, & Credit Support ManagerJakarta WAPIM KP OPERATION & CREDIT SUPPORT MANAGER TREASURY Pejabat APUPPT CAB. PEMBANTU CAB. PEMBANTU KEPALA SKMR & SIM Kepatuhan & Sisdur IT & CC SKMR & SIM UMUM SDM Laporan Tahunan

52 Laporan Tahunan 2013 Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Keuangan Neraca 2013 dalam jutaan rupiah Giro Pada Bank Indonesia Kredit Yang Diberikan Simpanan pada Bank Lain Surat Berharga (SBI) Total Aset Dana Pihak Ke Simpanan dari Bank Lain Ekuitas Laba Rugi (Juta Rp.) Pendapatan Bunga Biaya Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Biaya Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba Sebelum Pajak Laba Setelah Pajak Kualitas Aktiva (Juta Rp.) Aktiva Produktif Aktiva Non Produktif Total Aktiva Produktif & Non Produktif

53 Jaringan Kantor Kantor Pusat Jl. Otto Iskandardinata No.18, Bandung Indonesia Ph. (022) , (hunting) Fax. (022) Telex. (022) Kantor Cabang Utama Jakarta Jl. Suryopranoto No. 59, Jakarta Pusat Indonesia Ph. (021) (hunting) Fax.(021) Kantor Cabang Pembantu Kompleks Rukan Artha Gading Niaga Blok C No. 12, Kawasan Sentra Bisnis Artha Gading Kelapa Gading Jakarta Utara Indonesia Ph. (021) (hunting) Fax. (021) Kompleks Kopo Mas Regensi 9 G Jl. Kopo No. 618, Bandung Indonesia Ph. (022) , , Fax. (022) Jl. Gardujati No. 75, Bandung Indonesia Ph. (022) , Fax. (022) Segitiga Emas Kosambi Blok A/15 Jl. Jend. Ahmad Yani No , Bandung Indonesia Ph. (022) , Fax. (022) Komplek Rukan Golden Boulevard Blok D1 Bumi Serpong Damai (BSD) City Tangerang Banten Indonesia Ph. (021) Fax. (021) Laporan Tahunan 2013 Kantor Kas Pusat Perdagangan Tanah Abang Bukit (Eks AURI) Jl. KH. Fahrudin No.36 Blok E Lantai Dasar A.5 No.33A Tanah Abang Jakarta Pusat Ph. (021) Fax. (021) Alamat Website 50

54 Laporan Tahunan 2013 Produk & Jasa layanan Produk Pinjaman / Kredit Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Kredit Pemilikan Rumah / Ruko Kredit Pemilikan Mobil / Sepeda Motor Kredit Multi Guna Kredit Artos Sejahtera Kredit Artos Manfaat Kredit Artos Berdikari Produk Simpanan Tabungan Artos Tabungan Artoscash ATM Bersama Tabungan Pendidikan Mutiara Tabunganku Deposito Berjangka Deposito On Call Sertifikat Deposito Giro Artos Giro Artos Kemitraan Jasa Layanan Penukaran Mata Uang AsingMoney Changer Pelayanan Antar Jemput TransaksiPickup Service Sentra Pembayaran Tagihan Telepon, Flexi & PLN Kiriman Uang/Transfer RTGS / SKN Tagihan Warkat Luar Kota InkasoIntercity Kliring Tagihan Warkat dalam kota Kliring Bank Garansi Payroll System Fasilitas Penggajian Karyawan Pembayaran Uang Sekolah Safe Deposit Box SDB Jaringan ATM Bersama 51

55 Rasio Keuangan Rasio Keuangan Permodalan C A R 21,62 % 27,72 % 29,56% Aktiva Tetap terhadap Modal 18,22 % 34,44 % 31,75 % Kualitas Aktiva Aset Produktif Bermasalah dan Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif 2,51 % 89,00 % 1,80 % 89,00 % 1,07 % 106,00 % NPL Gross 1,60 % 1,90 % 1,00 % NPL Net 1,07 % 1,33 % 0,89 % Rentabilitas R O A 0,58 % 0,19 % 0,63 % R O E 2,19 % 0,40 % 1,99 % N I M 6,75 % 6,78 % 5,71 % B O P O 94,69 % 99,63 % 98,08 % Likuiditas L D R 109,08 % 99,68 % 95,71 % Kepatuhan Pelanggaran BMPK 0,00 % 0,00 % 0,00 % Rasio Pelampauan BMPK 0,00 % 0,00 % 0,00 % Giro Wajib Minimum Utama GWM 8,14 % 8,13 % 8,27 % Lainnya Cost of Fund 7,00 % 6,18 % 7,22 % Cost of Money 13,25 % 13,75 % 15,39 % Kewajiban terhadap Ekuitas 4,74 % 3,67 % 3,12 % Kewajiban terhadap Aktiva 0,78 % 0,76 % 0,72 % Laporan Tahunan

56 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN R023/BAIry/RY01/IV/2014 Pengurus, Pengawas dan Dewan Penasihat PT. Bank Artos Indonesia Kami telah mengaudit neraca PT Bank Artos Indonesia tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 serta laporan labarugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, buktibukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Artos Indonesia tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, hasil usaha serta arus kas untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

9 31 Desember 2009 Unit Kontrol Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam Jutaan Rupiah) KOMPONEN MODAL Posisi

Lebih terperinci

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah)

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah) Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) I KOMPONEN MODAL A Modal Inti 162,348 162,348 1 Modal disetor 137,200

Lebih terperinci

PT. Bank Mayapada Internasional Tbk

PT. Bank Mayapada Internasional Tbk Tabel 1.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank secara Individual Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Wilayah 5 Wilayah 6 Total (1) (2) (3) (4) (5)

Lebih terperinci

(dalam jutaan rupiah) 30-Jun-17 Kategori Portofolio

(dalam jutaan rupiah) 30-Jun-17 Kategori Portofolio Pengungkapan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Berdasarkan Wilayah Wil. Jakarta Wil. Barat Wil. Tengah Wil. Timur Total (3) (4) (5) (6) (7) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2,435,098 - - - 2,435,098.00

Lebih terperinci

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah JAKARTA BANDUNG SURABAYA SEMARANG MEDAN MAKASSAR KALIMANTAN Total

Lebih terperinci

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah JAKARTA BANDUNG SURABAYA SEMARANG MEDAN MAKASSAR KALIMANTAN Total

Lebih terperinci

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jakarta Bandung Surabaya Semarang Medan Makassar Kalimantan Total

Lebih terperinci

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Tabel 1. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) KOMPONEN MODAL

Lebih terperinci

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Tabel 1. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL

Lebih terperinci

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Tabel 1. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL

Lebih terperinci

RISIKO KREDIT 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu

RISIKO KREDIT 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu RISIKO KREDIT 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Tagihan bersih berdasarkan wilayah Kategori Portofolio Kalimantan & Central Java East Java & Bali Jakarta Sumatera

Lebih terperinci

Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN

Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KETERANGAN Bank Konsolidasi (1) (2) (3) (4) I KOMPONEN MODAL A Modal Inti 1 Modal disetor 1,663,146 1,663,146 2 Cadangan tambahan modal

Lebih terperinci

30-Jun-17 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah. Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Total

30-Jun-17 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah. Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Total Tabel 1.1 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Total (1) (2) (3)

Lebih terperinci

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Tabel 1. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL

Lebih terperinci

PT Bank KEB Hana Indonesia Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu

PT Bank KEB Hana Indonesia Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu NO KATEGORI PORTOFOLIO Jawa Sumatera Sulawesi & Bali 1 Tagihan Kepada Pemerintah 5,300,126 - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Lebih terperinci

Deutsche Bank. Pengungkapan Risiko Kredit Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Deutsche Bank. Pengungkapan Risiko Kredit Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Deutsche Bank Jakarta Branch : Surabaya Branch : Deutsche Bank Building Wisma Dharmala 7 th 80. Jl. Imam Bonjol Jakarta 10310 101-103 Jl. Panglima Sudirman Surabaya 60270 Tel (62) (21) 331092. 3904792

Lebih terperinci

(dalam jutaan rupiah)

(dalam jutaan rupiah) Tabel 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank secara individu Jun17 Kategori Portofolio Jawa Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Sumatera Kalimantan & Sulawesi Lainnya Total (1) (2) () (4)

Lebih terperinci

Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua. Sumatera

Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua. Sumatera 1) Pengungkapan Tagihan Berdasarkan Wilayah Jawa Tagihan Berdasarkan Wilayah Tagihan Berdasarkan Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Sumatera Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua Total Jawa Bali dan Nusa Tenggara

Lebih terperinci

1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah)

1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 977,430

Lebih terperinci

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. Bank BNI Syariah periode 30 Juni 2017

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. Bank BNI Syariah periode 30 Juni 2017 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jabodetabek Barat Timur Total (1) (2) (3) (4) (5) (7) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 6.305.052

Lebih terperinci

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. Bank BNI Syariah periode 30 September 2017

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. Bank BNI Syariah periode 30 September 2017 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jabodetabek Barat Timur Total (1) (2) (3) (4) (5) (7) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 7.516.769

Lebih terperinci

Pengungkapan Ekposur Risiko Bank

Pengungkapan Ekposur Risiko Bank Pengungkapan Ekposur Risiko Bank A. Risiko Kredit A.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Kategori Portofolio wilayah Mataram wilayah Selong wilayah Praya wilayah Sumbawa

Lebih terperinci

Posisi Tanggal Laporan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah. Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua. Jawa Bali dan Nusa Tenggara Sumatera

Posisi Tanggal Laporan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah. Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua. Jawa Bali dan Nusa Tenggara Sumatera 12.b.1 - Pengungkapan Berdasarkan Wilayah (1) BUS secara individu Berdasarkan Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara Sumatera Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua Tahun Sebelumnya Berdasarkan Wilayah Total

Lebih terperinci

bank artos Laporan Tahunan 2015

bank artos Laporan Tahunan 2015 bank artos Laporan Tahunan 2015 Visi & Misi V I S I Menjadi Bank terpercaya dalam menjalin kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri M I S I Menyediakan layanan transaksi

Lebih terperinci

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi Juni 2017

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi Juni 2017 Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi Juni 2017 PT. BANK SYARIAH BUKOPIN KANTOR PUSAT Jl. Salemba Raya. 55, Jakarta Pusat 10440 Telp. : (021) 2300912 (Hunting) Fax. : (021) 3148401 Website : www.syariahbukopin.co.id

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN INFORMASI KUANTITATIF EKSPOSUR RISIKO PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI POSISI 30 JUNI 2017

PENGUNGKAPAN INFORMASI KUANTITATIF EKSPOSUR RISIKO PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI POSISI 30 JUNI 2017 PENGUNGKAPAN INFORMASI KUANTITATIF EKSPOSUR RISIKO PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI POSISI 30 JUNI 2017 A. RISIKO KREDIT 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarakan Wilayah

Lebih terperinci

RISIKO KREDIT TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH

RISIKO KREDIT TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH (dalam jutaan Rupiah) Berdasarkan Wilayah Berdasarkan Wilayah Sulawesi & Bali & Nusa Irian Jaya & Sulawesi & Bali & Nusa Irian Jaya & Sumatera Jakarta Jawa Kalimantan

Lebih terperinci

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) Wilayah 1 MDN Wilayah 2 JKT Wilayah 3 BDG Wilayah 4

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH PT BANK SYARIAH MANDIRI TGL 30 JUNI 2017 DAN 2016

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH PT BANK SYARIAH MANDIRI TGL 30 JUNI 2017 DAN 2016 PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH TGL 30 JUNI 2017 DAN 2016 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Sulawesi & Bali & Nusa Irian Jaya & Sulawesi & Bali & Nusa

Lebih terperinci

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi SEPTEMBER 2017

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi SEPTEMBER 2017 Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi SEPTEMBER 2017 PT. BANK SYARIAH BUKOPIN KANTOR PUSAT Jl. Salemba Raya. 55, Jakarta Pusat 10440 Telp. : (021) 2300912 (Hunting) Fax. : (021) 3148401 Website

Lebih terperinci

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) Wilayah 1 MDN Wilayah 2 JKT Wilayah 3 BDG Wilayah 4

Lebih terperinci

4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat 0 0

4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat 0 0 Tabel 01.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Bank : Bank Sinarmas Tbk KOMPONEN MODAL 30-Jun-17 30-Jun-16 I Modal Inti (Tier 1) 4,184,369 3,819,657 1 Modal Inti Utama/Common Eqiuty

Lebih terperinci

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) Wilayah 1 MDN Wilayah 2 JKT Wilayah 3 BDG Wilayah 4

Lebih terperinci

Posisi Tanggal Laporan 30 Juni Di Yogyakar ta. Jawa Tengah

Posisi Tanggal Laporan 30 Juni Di Yogyakar ta. Jawa Tengah Tabel 1.a.1. Pengungkapan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya No. DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah Banten (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Lebih terperinci

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi DESEMBER 2017

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi DESEMBER 2017 Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi DESEMBER 2017 PT. BANK SYARIAH BUKOPIN KANTOR PUSAT Jl. Salemba Raya. 55, Jakarta Pusat 10440 Telp. : (021) 2300912 (Hunting) Fax. : (021) 3148401 Website :

Lebih terperinci

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember Desember

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember Desember RISIKO KREDIT h Berdasarkan Wilayah Bank Secara Individual NO Berdasarkan Wilayah Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 (1) (2) (3) (4) (5) (8) (3) (4) (5) (8)

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

Tabel 1.1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Tabel 1.1. Pengungkapan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank secara Individual Posisi Juni 2017 Bersih Berdasarkan Wilayah Jakarta Sumatra Wilayah Timur Jaw a Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 kepada Pemerintah

Lebih terperinci

RISIKO KREDIT. (dalam jutaan rupiah) NO 30 Juni Desember 2016 Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

RISIKO KREDIT. (dalam jutaan rupiah) NO 30 Juni Desember 2016 Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah RISIKO KREDIT rdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual NO Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Total

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN INFORMASI KUANTITATIF EKSPOSUR RISIKO

PENGUNGKAPAN INFORMASI KUANTITATIF EKSPOSUR RISIKO 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah

Lebih terperinci

(dalam jutaan rupiah) 5,805, , ,410 55,615 53,874 6,954,155. Tagihan Kepada Pegawai/ Kredit. Telah Jatuh Bank.

(dalam jutaan rupiah) 5,805, , ,410 55,615 53,874 6,954,155. Tagihan Kepada Pegawai/ Kredit. Telah Jatuh Bank. SHINHAN BANK Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko 30 Juni 2017 Tabel 1.a.1 Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah) Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Lebih terperinci

2. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (Dalam Jutaan Rp)

2. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (Dalam Jutaan Rp) A. RISIKO KREDIT 1. Pegungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah. Tagihan bersih berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Jakarta Medan Surabaya Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank Secara Individu. Posisi Tanggal Laporan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Tabel 1.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank Secara Individu. Posisi Tanggal Laporan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tabel 1.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank Secara Individu Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tahun Sebelumnya Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jawa Barat Banten

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Bank : Standard Chartered Tanggal : 31-Dec-17 ASET POS - POS 31-Dec-17 31-Dec-16 1. Kas 135,055 178,601 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,660,314 4,221,394 3. Penempatan

Lebih terperinci

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Pengungkapan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Kategori Portofolio Bersih Berdasarkan Wilayah Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah

Lebih terperinci

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total

Lebih terperinci

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Pengungkapan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Kategori Portofolio Bersih Berdasarkan Wilayah Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah

Lebih terperinci

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Pengungkapan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu Kategori Portofolio Bersih Berdasarkan Wilayah Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu No.298, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Syariah. Unit Usaha. Bank Umum. Manajemen Risiko. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5988) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS

POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS Final Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO I. KETENTUAN UMUM 1 Dalam rangka mencapai tujuan usaha yang berpedoman kepada visi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 25 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Ilustrasi Pengungkapan Kecukupan Modal-Metode Standar

Lampiran 1 : Ilustrasi Pengungkapan Kecukupan Modal-Metode Standar Lampiran 1 : Ilustrasi Pengungkapan Kecukupan Modal-Metode Standar No. Jenis Eksposur 1 Risiko Kredit a Eksposur Neraca Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral Tagihan kepada

Lebih terperinci

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../ /POJK/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DEWAN KOMISIONER NOMOR../.../POJK/2015

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan good corporate governance, bank perlu

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5841 KEUANGAN OJK. Bank. Rencana Bisnis. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 17) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Yth. 1. Direksi Bank; 2. Direksi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi; 3. Direksi Perusahaan Efek; dan 4. Direksi Perusahaan Pembiayaan; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015

Lebih terperinci

- 1 - TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

- 1 - TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM - 1 - Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen 8,60% sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Valuta Asing. dalam batas yang diperkenankan ketentuan BI maksimal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dictionary of Banking and financial service by Jerry Rosenberg dalam Taswan (2010) menyatakan bahwa yang dimaksud bank adalah lembaga yang menerima simpanan

Lebih terperinci

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN

Lebih terperinci

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 8. Memantau kepatuhan BCA dengan prinsip pengelolaan bank yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui unit kerja

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Yth. Direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR BAGI BANK UMUM SYARIAH

PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR BAGI BANK UMUM SYARIAH LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2015 TENTANG PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR BAGI BANK UMUM SYARIAH

Lebih terperinci

FORMULIR LAPORAN PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR

FORMULIR LAPORAN PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR FORMULIR LAPORAN PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR NAMA BANK BULAN LAPORAN CONTACT PERSON DIVISI/BAGIAN TELP./E-MAIL - 2 - FORMULIR A DATA EKSPOSUR PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko

Lebih terperinci

No.13/ 24 /DPNP Jakarta, 25 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

No.13/ 24 /DPNP Jakarta, 25 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum No.13/ 24 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2011 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum. No.6/44/DPNP Jakarta, 22 Oktober 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Rencana Bisnis Bank Umum. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Kebijakan KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Dalam menjalankan fungsi, Bank membentuk tata kelola manajemen risiko yang sehat, Satuan Kerja yang Independen, merumuskan tingkat risiko yang akan diambil

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia secara periodik dengan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian LAPORAN POSISI KEUANGAN BCA membukukan posisi keuangan yang solid, didukung oleh posisi permodalan dan likuiditas

Lebih terperinci

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.348, 2014 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5626) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jas

2017, No Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jas No.64, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank Sistemik. Recovery Plan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6038) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA KONSOLIDASI BAGI BANK YANG MELAKUKAN PENGENDALIAN TERHADAP PERUSAHAAN ANAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

A-1 A-2 A-3 kurang dari A-3. F1+ S.d F1 F2 F3 kurang dari F3. P-1 P-2 P-3 kurang dari P-3. F1+(idN) S.d F2(idN)

A-1 A-2 A-3 kurang dari A-3. F1+ S.d F1 F2 F3 kurang dari F3. P-1 P-2 P-3 kurang dari P-3. F1+(idN) S.d F2(idN) TAGiHAN BeRSiH PeRiNGkAT TAGiHAN JANGkA PANJANG BB+ S.d BB B+ S.d B kurang dari B PeRiNGkAT JANGkA PeNdek A1 A2 A3 kurang dari A3 PeMBUkAAN BB+ S.d BB B+ S.d B kurang dari B BA1 S.d BA3 B1 S.d B3 kurang

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55. BAB II PROSES BISNIS Untuk menggambarkan proses bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perlu dipahami ketentuan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah melalui Undang-Undang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.272, 2015 KEUANGAN OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Manajemen Risiko. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5761). PERATURAN

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan Good Corporate Governance di PT Bank Syariah Bukopin secara umum adalah Baik, sebagaimana tercermin

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM (TIER

PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM (TIER PT. BANK Lampiran 1 ACTION PLANS PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM (TIER - 1) NO SUMBER PEMENUHAN MODAL INTI jutaan Rp 2005 2006 2007 2008 2009 2010 31-Dec 30-Jun 31-Dec 30-Jun 31-Dec 30-Jun 31-Dec 30-Jun 31-Dec

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kompleksitas kegiatan usaha

Lebih terperinci

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko Disampaikan dalam Kegiatan Rakerda DPD Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya, 14 April 2016 Direktorat Penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci