Manajemen Kontrol pengelolaan keuangan Fakultas Ekonomi Universitas pendidikan ganesha
|
|
- Yulia Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Manajemen Kontrol pengelolaan keuangan Fakultas Ekonomi Universitas pendidikan ganesha I Putu Gede Diatmika a, Gede Adi Yuniarta b, I Putu Gede Parma c abc Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja, Indonesia * (gedediatmika@gmail.com) ABSTRAK Fakultas Ekonomi merupakan salah satu Fakultas di Undiksha sebagai Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) yang telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Oleh karena itu tatakelola keuangan harus menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Keuangan. Pola PK BLU memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dana PNBP. Anggaran Undiksha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga anggaran di Fakultas Ekonomi. Sumber dana untuk operasional bersumber dari APBN atau RM dan dari PNBP. Dari tahun ketahun target pendapatan PNBP Fakultas Ekonomi Undiksha selalu mengalami kenaikan yang signifikan, namun realisasi pendapatan selalu berada dibawah target yang telah ditetapkan. Demikian juga halnya terkait serapan anggaran belanja bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga sebesar 29%, bahkan di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016 mencapai 91%, kondisi ini merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan sebaiknya ditingkatkan. Kata kunci : Manajemen, kontrol, anggaran, pendapatan dan belanja Keywords: Management, control PENDAHULUAN Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) ditetapkan berdasarkan peraturan Presiden Republik Indonesia No.11 tahun 2006, tanggal 11 mei Sejarah perkembangan Undiksha sangat panjang dan sangat terkait dengan sejarah pendidikan guru Indonesia. Diawal ditetapkannya sebagai Universitas, Undiksha mengelola 6 Fakultas yang meliputi (1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Fakultas Ilmu Sosial, (3) Fakultas Bahasa dan Seni, (4) Fakultas Ilmu Pendidikan, (5) Fakultas Teknik dan Kejuruan dan (6) Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Seiring perkembangannya maka di tahun 2012 mulai beroperasional 433
2 Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... Fakultas Ekonomi. Sebagai Fakultas yang baru dengan rata-rata sumberdaya manusia yang baru pula maka diperlukan suatu pedoman operasional di berbagai aktifitas Fakultas. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bagi setiap unit/fakultas wajib memberikan pelayanan kepada publik. Baik itu pelayanan berupa barang, jasa, maupun pelayanan administrasi. Fakultas Ekonomi sebagai penyelenggara Pendidikan berusaha memberikan layanan kepada semua pihak baik layanan perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat secara efisien dan profesional. Sebagai salah satu bagian dari Undiksha yang menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), diperlukan suatu manajemen yang disebut sebagai manajemen mutu total (total quality menegement, TGM). TQM adalah manajemen peningkatan mutu secara total yang meliputi semua komponen atau aspek yang berperan dalam menghasilkan produk atau jasa. Fakultas Ekonomi merupakan salah satu Fakultas di Undiksha yang merupakan Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) yang telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Oleh karena itu tatakelola keuangan harus menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Keuangan. Pola PK BLU memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dana PNBP. Anggaran Undiksha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga anggaran di Fakultas Ekonomi. Sumber dana untuk operasional bersumber dari APBN atau RM dan dari PNBP. Sebagai Fakultas di bawah Undiksha yang berada dikemterian Ristek Dikti sudah selayaknya pola kebijakan keuangan harus sesuai dengan pola kebijakan keuangan negara yang dapat dilihat pada gambar 1 berikut : 434
3 Gambar 1. Kebijakan Keuangan Negara Berdasarkan gambar 1 menunjukkan bahwa saat ini kebijakan keuangan negara mengarah pada performance based indicator budgeting dimana ada 4 prioritas kebijakan yang meliputi efisiensi, akuntabilitas, evaluasi dan produktivitas. Kondisi saat ini menunjukkan dari tahun ketahun target pendapatan PNBP Fakultas Ekonomi Undiksha selalu mengalami kenaikan yang signifikan, namun realisasi pendapatan selalu berada dibawah target yang telah ditetapkan. Demikian juga halnya terkait serapan anggaran belanja bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk membakukan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini pengembangan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, yang yang meliputi :(1) model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan khususnya dalam pos pendapatan, (2) model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan khususnya dalam pos belanja dikembangkan melalui 4 tahapan pengembangan, yaitu : Define, Design, Development dan Desseminate. Lebih ditailnya langkah tahapan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut : Tahap Define ( Pendefinisian) Pelaksanaan tahapan ini memiliki tujuan menetapkan dan 435
4 Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... mendefinisikan syarat-syarat model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Tahapan ini dilakukan dengan analisis tujuan dalam batasan rancangan Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Ada 5 langkah pokok dalam tahapan ini, yaitu meliputi: (a) Analisis kebutuhan yang meliputi substansi, relevansi, tantangan dan tuntutan kebutuhan di masa yang akan datang. Analisis kebutuhan ini akan memunculkan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan sehingga dapat dibuatkan alternatifalternatif rancangan yang relevan. (b) Analisis pengguna, analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, tingkat pemahaman, motivasi, ketrampilan, dan pengalaman pengguna. (c) analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk menentukan isi model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. (d)analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama substansi isi, menyusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang relevan. Hasil dari analisis ini berupa peta konsep pengembangan (e) Perumusan tujuan dan kebermanfaatan produk yang menjadi dasar penyusunan dan pemilihan media. Produk akhir dari tahapan ini adalah rancangan Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan berdasarkan hasil analisis kebutuhan, tugas, konsep, tujuan dan kebermanfaatan. Tahap Design (Perancangan) Pada tahapan ini dilakukan perancangan prototipe model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Dalam tahapan ini dilakukan penyusunan sistematika, pemilihan media dan pemilihan format. Pemilihan format dilakukan dengan mengkaji format-format Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan yang sudah ada. Produk akhir tahapan ini adalah draft model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Tahap Development (Pengembangan) Dalam tahapan ini kegiatan penelitian yang dilakukan adalah: (1) validasi Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Tahap Desseminate (Pendesiminasian) 436
5 Setelah Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan dipergunakan pada uji coba dengan tujuan utama untuk memperoleh masukan guna penyempurnaan akhir. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Penelitian dilakukan selama enam bulan dari bulan Mei 2017 s/d Oktober Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pegawai dilingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Sementara objek penelitian adalah pengembangan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Fakultas Ekonomi saat ini merupakan Fakultas tebesar di Undiksha baik dari sisi jumlah mahasiswa maupun dari sisi keuangan. Dilain pihak sebagai fakultas termuda maka sudah dapat dipastikan pola manajemen termasuk dalam mengelola keuangan masih memiliki keterbatasan terutama kesiapan pengelolaan oleh sumberdaya manusianya. Untuk itu dalam pengelolaan keuangan diperlukan suatu manajemen kontrol yang baik mengingat penggunaan dana yang cukup besar dengan sumberdaya yang terbatas. Sistem Pengendalian Intern atau sederhananya manajemen kontrol keuangan merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Pengendalian intern merupakan bagian dari manajemen resiko yang harus dilaksanakan oleh setiap lembaga untuk mencapai tujuan lembaga. Demikian perlunya pengendalian intern dalam sebuah lembaga sehingga hal ini harus dilaksanakan secara konsisten untuk menjamin kesinambungan dan kepercayaan pihak pemberi dana maupun masyarakat. Pengendalian intern adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai berkenaan dengan 437
6 Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... pencapaian tujuan diantaranya (1) Keandalan pelaporan keuangan, (2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) Efektivitas dan efisiensi operasi.(akmani,2011). Titik awal yang menjadi fokus keuangan adalah bagaimana penganggaran pendapatan Fakultas. Kematangan manajemen dapat dilihat pula dari bagaimana penganggaran tersebut serta realisasinya sebagai capaian dari pendapatan. Berikut proyeksi pendapatan dan belanja Fakutas Ekonomi jika dibandingkan dengan Fakultas lainnya di Undiksha disajikan seperti Tabel 1. Tabel 1. Proyeksi Pendapatan dam Belanja Tahun (Dalam Ribuan) Fakultas Tahun (asumsi 5%) Pendapatan Belanja Pendapatan Belanja Pendapatan Belanja FIP FMIPA FIS FBS FTK FOK FE PASCA REKTORAT UNDIKSHA Sumber : Hasil Proyeksi Bagian Perencanaan Undiksha Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa Fakultas ekonomi memiliki potensi pendapatan tertinggi di Undiksha. Demikian juga halnya dengan belanja diantara Fakultas yang ada Fakultas Ekonomi memiliki potensi belanja yang paling besar. Apabila dilihat pada capaian target PNBP per tahun anggaran Fakultas Ekonomi mengalami fluktuasi yang pat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut : 438
7 Gambar 1. Capaian Target PNBP Fakutas Ekonomi Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 target pendapat Fakultas semakin meningkat, demikian juga realisasinya yang capainnya selalu meningkat, namun capaian selalu dibawah target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan ada yang tidak tepat dalam perumusan perencanaan. Tidak tercapainya target menyebabkan penganggaran pembiayaan ditahun berjalan menjadi terpengaruh, sehingga diperlukan revisi anggaran untuk mengurangi belanja yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menyesuaikan dengan pendapatan yang direalisasikan. Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan. Menurut Budiono (2005) yang dimaksud dengan realisasi adalah proses menjadikan nyata. Proses dalam hal ini adalah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan selama satu tahun berdasarkan pada suatu rencana yang sebelumnya telah ditetapkan. Dengan demikian realisasi anggaran ini merupakan hasil dari pelaksanaan anggaran yang telah dianggarkan atau direncanakan sebelumnya. Menurut Munandar (2011), dengan membandingkan antara apa yang tertuang didalam anggaran dengan apa yang dicapai 439
8 Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... oleh realisasi kerja, dapatlah dinilai apakah telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Bilamana realisasi kerja dapat mencapai apa yang direncanakan atau bahkan lebih baik daripada apa yang direncanakan, maka berarti organisasi telah bekerja dengan sukses. Sebaliknya jika realisasi kerja tidak dapat mencapai apa yang ditargetkan dalam rencana, maka berarti organisasi telah bekerja dengan kurang sukses. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan (perbedaan) antara anggaran dan realisasinya. Penyimpangan-penyimpangan itu sendiri ada yang bersifat positif(kekuatan), yaitu apabila realisasi kerja justru lebih bagus daripada apa yang direncanakan, dan ada yang bersifat negatif(kelemahan), yaitu apabila realisasi kerja kurang bagus jika dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Informasi tentang sebab-sebab tejadinya penyimpangan-penyimpangan ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran-anggaran pada waktuwaktu selanjutnya. Terkait dengan daya serap belanja Fakultas Ekonomi dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut : Gambar 2. Daya Serap Fakultas Ekonomi 440
9 Dari gambar 2 dapat dicermati bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga sebesar 29%, bahkan di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016 mencapai 91%, kondisi ini merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan sebaiknya ditingkatkan. Pengendalian internal terdiri atas beberapa unsur-unsur, namun hendaknya tetap diingat bahwa unsur-unsur tersebut saling berhubungan dalam suatu system yang meliputi : (1) Lingkungan pengendalian (control environment), suasana organisasi yang mempengaruhi kesadaran penguasaan (control consciousness) dari seluruh pegawainya. Lingkungan pengendalian ini merupakan dasar dari komponen lain karena menyangkut kedisiplinan dan struktur. (2) Penaksiran resiko (risk assestment), adalah proses mengidentifikasi dan menilai resikoresiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan. Setelah teridentifikasi, manajemen harus menentukan bagaimana mengelola/mengendalikannya. (3) Aktivitas pengendalian (control activities), adalah kebijakan dan prosedur yang harus ditetapkan untuk meyakinkan manajemen bahwa semua arahan telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian ini diterapkan pada semua tingkat organisasi dan pengolahan data. (4) Informasi dan komunikasi (information and communication), dua elemen yang dapat membantu manajemen melaksanakan tanggung jawabnya. Manajemen harus membangun sistem informasi yang efektif dan tepat waktu. Hal tersebut antara lain menyangkut sistem akuntansi yang terdiri dari cara-cara dan perekaman (records) guna mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisa, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi yang timbul serta dalam rangka membuat pertanggung jawaban (akuntabilitas). (5) Pemantauan (monitoring), suatu proses penilaian sepanjang waktu atas kualitas pelaksanaan pengendalian internal 441
10 Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... dan dilakukan perbaikan jika dianggap perlu. Sebagai bagian dari Univeristas maka Fakultas sudah sepatutnya mengikuti pola yang telah terbakukan di tingkat lembaga. Dengan pola pertanggungjawaban yang ada apalagi dengan sistem online yang telah dikembangkan maka pertanggungjawaban keuangan Fakultas menjadi lebih tertata dan sudah mengikuti standar yang telah ditetapkan. Namun tetap saja manajamen pengelolaan keuangan ditentukan oleh pihak Dekanat. Diperlukan kemampuan manajerial yang mumpuni dalam hal perencanaan dan eksekusi anggaran. Pola sinergi pimpinan sangatlah penting sehingga diperlukan beberapa pencermatan pola manajemen sehingga berbagai kebijakan penganggaran dan esekusinya menjadi tepat diantaranya : (1) bahwa pimpinan kebijakan dalam eksekusi anggaran adalah tetap berada pada Dekan yang dibantu oleh masing-masing wakil Dekan sesuai dengan bidangnya, (2) mengingat Fakultas adalah suatu unit dengan tujuan tertentu maka eksekusi anggaran tidaklah bersifat parsial perbidang namun diperlukan sinergi semua bidang baik akademik, rumah tangga maupun kemahasiswaan. Hal ini harus disadari oleh manajemen sehingga tidak terjadi rasa keakuan penguasaan anggaran. (3) pola kontrol yang telah dikembangkan dan akan semakin disempurnakan oleh Satuan Pengendalian Internal Undiksha harus didukung penuh untuk kontrol dan keseragaman secara melembaga, (4) masingmasing bidang dan unit kerja harus cermat dan profesional dalam perencanaan dan eksekusi anggaran termasuk memperhatikan kemampuan atau daya serap anggaran perperiode. (5) berbagai standar esekusi keuangan tidak boleh dikembangkan sendiri-sendiri mengingat sudah diatur oleh berbagai aturan yang ada. PENUTUP Fakultas Ekonomi memiliki potensi pendapatan dan belanja tertinggi di Undiksha. Kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ke tahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga 442
11 sebesar 29%, bahkan di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016 mencapai 91%, kondisi di tahun 2016 merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan sebaiknya ditingkatkan. Untuk memastikan akuntabilitas keuangan negara maka diperlukan pola manajemen kontrol keuangan yang tepat, untuk itu prinsip-prinsip Pengendalian internal haruslah ditaati. Dalam pengendalian internal juga harus diperhatikan unsur-unsur pembentukkan yang meliputi : (1) Lingkungan pengendalian (control environment), (2) Penaksiran resiko (risk assestment), (3) Aktivitas pengendalian (control activities), (4) Informasi dan komunikasi (information and communication), (5) Pemantauan (monitoring). Selain itu perlu juga diperhatikan bahwa : (1) bahwa pimpinan kebijakan dalam eksekusi anggaran adalah tetap berada pada Dekan yang dibantu oleh masing-masing wakil Dekan sesuai dengan bidangnya, (2) mengingat Fakultas adalah suatu unit dengan tujuan tertentu maka eksekusi anggaran tidaklah bersifat parsial perbidang namun diperlukan sinergi semua bidang baik akademik, rumah tangga maupun kemahasiswaan. Hal ini harus disadari oleh manajemen sehingga tidak terjadi rasa keakuan penguasaan anggaran. (3) pola kontrol yang telah dikembangkan dan akan semakin disempurnakan oleh Satuan Pengendalian Internal Undiksha harus didukung penuh untuk kontrol dan keseragaman secara melembaga, (4) masingmasing bidang dan unit kerja harus cermat dan profesional dalam perencanaan dan eksekusi anggaran termasuk memperhatikan kemampuan atau daya serap anggaran perperiode. (5) berbagai standar esekusi keuangan tidak boleh dikembangkan sendiri-sendiri mengingat sudah diatur oleh berbagai aturan yang ada yang benar adalah bahwa semua kebijakan keuangan sudah sepatutnya dilaksanakan DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvin A, R.J. Randal,M.S. Beasley Dan A.A. Jusuf Jasa Audit Dan Assurance Pendekatan Terpadu Buku 1. Jakarta: Salemba Empat 443
12 Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... Harahap, Sofyan Syafri Budgeting Peranggaran Perencanaan Lengkap. Jakarta : PT. Raja Grafika Persada. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi. (2008). Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Tinggi. Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Yogyakarta : STIE YKPN Munandar, M Budgeting. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi. (2003). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran. Edisi II. Yogyakarta : ANDI Tunggal, Amin Widjaja Dasar- Dasar Budgeting. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta Undang-undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang RI Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 444
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang sangat besar dan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran
Lebih terperinciDEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014
1 ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL PERENCANAAN PROYEK DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS ANGGARAN BIAYA PROYEK (Studi PT. Bangun Cahaya Gemilang Batam) DEWI KURNIASIH 070420103072 Jurusan Akuntansi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.
Lebih terperinciImplementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha
Yuniarta, Suharsono, Diatmika Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha Gede Adi Yuniarta a*, Naswan Suharsono b, I
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jasa keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam roda
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jasa keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian, suatu bangsa akan berkembang apabila fungsi dari jasa keuangan sudah berjalan
Lebih terperincimensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1047, 2012 OMBUDSMAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaji merupakan balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup secara layak, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN 1
PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
Lebih terperinciPembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan
Perkembangan Kerumahtanggaan Universitas Pendidikan Ganesha Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Perkembangan Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN KEUANGAN NEGARA BUDGET ORIENTED ANGGARAN NEGARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui apakah suatu instansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan, serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti bertujuan untuk menghasilkan laba optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan, serta mengembangkan usahanya
Lebih terperinciMAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL
MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance based
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara Indonesia yang diawali dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, telah membawa dampak
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB. I PENDAHULUAN Penelitian ini akan menjelaskan implementasi penganggaran berbasis kinerja pada organisasi sektor publik melalui latar belakang dan berusaha mempelajarinya melalui perumusan masalah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perguruan Tinggi merupakan entitas ekonomi yang mengelola dana dari perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi memiliki kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dubnick (2005), akuntabilitas publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah perusahaan dagang dimana aktivitas penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepemerintahan yang baik (good governance). Good governance adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi telah mendorong perubahan dalam pengelolaan negara. Setelah pada masa Orde Baru, semua urusan pengelolaan daerah tersentralisasi, maka pada reformasi
Lebih terperinciManual Mutu Pengabdian
Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan
Lebih terperinciSATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM Muhadi Prabowo (muhadi.prabowo@gmail.com) Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Abstrak Dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 23
Lebih terperinciJeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika
KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation
Lebih terperinciCh.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal
Ch.8 Mempertimbangkan Pengendalian Internal Definisi Pengendalian Internal (SA 315.4) Proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggungjawab atas kelola, manajemen, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya. Pengelolaan Keuangan Negara yang baik akan mensukseskan pembangunan dan mencapai tujuan
Lebih terperinci1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian
Oleh: Eko K. Komara Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,
SALINAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH OLEH INSPEKTORAT KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku
5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi
Lebih terperinciMengenal dan Menaksir Resiko
Mengenal dan Menaksir Resiko Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia Lokakarya Keuangan bagi Para Pimpinan Mitra ICCO, Jakarta, 12
Lebih terperinciInternal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017
Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017 Operational Audit Departement Sistem Internal Control Meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan perusahaan memberikan pengaruh pada posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja yang tercermin dari laporan keuangan juga dijadikan
Lebih terperinciDisampaikan Dalam Pengarahan kepada Civitas Akademik UNS
EFEKTIFITAS PENGAWASAN INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI MELALUI PEMBERDAYAAN SPI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Disampaikan Dalam Pengarahan kepada Civitas Akademik
Lebih terperinciBERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
No.1652, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. Penyelenggaran. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji dan upah, maka dapat diambil simpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT GATOEL MOJOKERTO SKRIPSI. Disusun Oleh :
PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT GATOEL MOJOKERTO SKRIPSI Disusun Oleh : TRI MURTI ANI 1013010122/FE/EA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA BANJAR TAHUN 2012
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA BANJAR TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1404 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja badan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I membahas permasalahan yang melatarbelakangi penelitian, pertanyaan
BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas permasalahan yang melatarbelakangi penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian dan kontribusi penelitian. Bab ini juga menjelaskan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern bagian penggajian dan pengupahan dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji
Lebih terperinciPERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK
PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK Retno Martanti Endah L Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem perekonomian di Indonesia telah menunjukan adanya peningkatan yang cukup berarti, hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya dunia industri baik indusri
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi merupakan sistem formal yang utama dalam kebanyakan perusahaan. Sistem informasi formal adalah suatu sistem yang menjelaskan secara
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.846, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciDr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
Lebih terperinciINSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN Disampaikan pada SOSIALISASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN Batam, 22-24 Mei 2017 : TUGAS
Lebih terperinciLAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA
LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA PEMANFAATAN PERANGKAT SIMULASI AKUNTANSI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BULELENG TIM
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan dunia bisnis semakin ketat, perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan prestasinya baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting. RS swasta maupun milik organisasi nirlaba (publik/pemerintah)
BAB I PENDAHULUAN Peran rumah sakit/rs dalam membangun kesejahteraan masyarakat sangatlah penting. RS swasta maupun milik organisasi nirlaba (publik/pemerintah) memiliki tanggung jawab untuk melayani pelanggan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
1 BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dalam menjalankan roda pemerintahnya Presiden dibantu oleh Gubernur dan Bupati untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Reviu Laporan Keuangan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa menteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinci`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani
` PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani PENDAHULUAN Pengendalian internal merupakan bagian penting dari kelanjutan pertumbuhan, kinerja, dan kesuksesan setiap
Lebih terperinciMAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM :14121049 PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA Oleh ROBI MAULANA M *) Email : maulana_robi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan bisnis perhotelan di Kota Yogyakarta. Tak bisa dimungkiri, semakin maju sektor pariwisata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, perdagangan maupun manufaktur selalu berhadapan
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI PAPUA,
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO OLEH LUSIANA LAMUSU NIM 921409123 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L
No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menguraikan pengertian pengetahuan tentang proses audit internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan
Lebih terperinciGambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD
Gambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD Dadang Kurnia, Ak., MBA., CA., CGAP., QIA Ketua IAI - KASP 1 Jakarta, 19 Oktober 2017 REGULASI BLU/BLUD Paket UU Keuangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1232, 2012 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA. Penyelenggaraan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 /M/PER/XII/2011 TENTANG
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 /M/PER/XII/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PROGRAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
i ABSTRAK Memasuki era globalisasi sekarang ini, kebiasaan untuk melakukan audit operasional mulai cukup populer di kalangan bisnis baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta. Audit operasional
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PROGRAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMenurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan Penggunaan anggaran di dalam perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat yang cukup besar, antara lain sebagai berikut ini: (1) Terdapatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba semaksimal mungkin dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga perusahaan mampu mendapatkan laba yang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 32/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN, SISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN DALAM PENERAPAN STANDAR AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKeuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kinerja dan institusi kelembagaannya, Kementerian Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu peningkat- an efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menyusun laporan keuangannya, suatu Badan Layanan Umum (BLU)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menyusun laporan keuangannya, suatu Badan Layanan Umum (BLU) mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP RI) No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Lebih terperinci2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc
No.1448, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. SPIP BKKBN. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang pembelian bahan baku yang efisien dan efektif maka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Salah satu dari sekian banyak reformasi yang membawa kepada
Lebih terperinciBiro Perencanaan KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media dan menjadi isu yang menonjol serta penting dimata pemain bisnis dunia. Kecurangan (fraud) merupakan
Lebih terperinciMakalah. Tugas E-Learning Administrasi Bisnis Tentang. Internal Control Yang Meliputi :
Makalah Tugas E-Learning Administrasi Bisnis Tentang Internal Control Yang Meliputi : (Definisi Pengendalian Internal, Unsur- Unsur Pengendalian Intern, Manfaat Pengendalian Intern ) Dosen : Putri Taqwa
Lebih terperinci