LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI"

Transkripsi

1 LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Semester 4 Tahun Akademik 2016/2017 Oleh Nama : Pebri Ramdani NPM : LABORATORIUM INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2016

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan atas berkat dan rahmat Allah SWT. sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Pemrograman Sistem Operasi. Laporan ini diajukan unuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Operasi. Materi yang disusun dalam laporan ini berisi 12 materi modul praktikum. Di dalam laporan ini penulis menggunakan aplikasi oracle virtual box yang menjalankan operasi sistem linux fedora 23. Penyusun menyadari bahwa selama penyusunan laporan praktikum ini, penyusun banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. pak Andi Nur Rachman, S.T., M.T. selaku Dosen mata kuliah Sistem Operasi, 2. teh Yuni Elyani selaku asisten dosen praktikum Sistem Operasi, 3. semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penyusun sebutkan satupersatu. Penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi pembaca dan penyusun. Aamiin. Tasikmalaya, Juni 2016 Penyusun i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan... 2 MODUL I PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX 1.1. Tujuan...I Resume...I Hasil Dan Pembahasan...I Latihan...I-34 MODUL II OPERASI INPUT OUTPUT 2.1. Tujuan... II Resume... II Hasil Dan Pembahasan... II Latihan... II-22 MODUL III OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY 3.1. Tujuan... III Resume... III Hasil Dan Pembahasan... III Latihan... III-24 ii

4 MODUL IV PROSES DAN MANAJEMEN PROSES 4.1. Tujuan... IV Resume... IV Hasil Dan Pembahasan... IV Latihan... IV-18 MODUL V BEKERJA DENGAN BASH SHELL 5.1. Tujuan... V Resume... V Hasil Dan Pembahasan... V Latihan... V-44 MODUL VI PEMROGRAMAN SHELL 6.1. Tujuan... VI Resume... VI Hasil Dan Pembahasan... VI Latihan... VI-66 MODUL VII UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY 7.1. Tujuan... VII Resume... VII-1 MODUL VIII SISTEM FILE 8.1. Tujuan...VIII Resume...VIII-1 iii

5 MODUL IX MANAJEMEN PERANGKAT KERAS 9.1. Tujuan... IX Resume... IX-1 MODUL X LINUX BOOTING PROCESS Tujuan... X Resume... X-1 MODUL XI MANAJEMEN USER DAN GROUP Tujuan... XI Resume... XI-1 MODUL XII MANAJEMEN APLIKASI Tujuan... XII Resume... XII-1 PENUTUP Simpulan... 1 Saran... 1 DAFTAR PUSTAKA LEMBAR ASISTENSI iv

6 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi secara teknis merujuk kepada terminologi computing. Pengertian sederhana dari computing itu sendiri adalah segala hal teknis yang melibatkan penggunaan komputer. Diantara aktivitas dan pengertian computing menurut dokumen Computing Curricula adalah: - Designing and building hardware and software systems for any of a wide range of purposes. - Processing, structuring and managing various kinds of information. - Doing scientific studies using computers. - Making computer systems behave intelligently. - Creating and using communications and entertainment media. - Finding and gathering information relevant to any particular purpose. Berdasar pengertian diatas, maka bidang kajian teknik informatika mencangkup area yang cukup luas. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan penyelenggaraan praktikum matakuliah di laboratorium. Bebarapa matakuliah dasar dan unggulan diupayakan untuk terintegrasi dengan praktikum di laboratorium agar skill mahasiswa dapat terbentuk dengan matang. Proses pembelajaran harus merupakan upaya bersama antara dosen dan mahasiswa untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar pengetahuan yang terbentuk ter- internalisasi - dalam diri peserta didik dan menjadi landasan untuk menciptakan belajar secara mandiri dan berkelanjutan. Sejumlah keterlibatan peserta didik sangatlah penting agar proses pembelajaran menjadi efektif, salah satunya keterlibatan 1

7 2 aspek Psikomotorik yang dapat terdiri dari kegiatan praktikum dan kegiatan experimental. B. Tujuan Tujuan Praktikum Matakuliah adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pedoman bagi semua aturan tentang pelaksanaan praktikum matakuliah. 2. Memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan yang berkenaan dengan pelaksanaan praktikum.

8 I - 1 MODUL 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux 1.1. Tujuan Praktikum 1. Menggunakan perintah-perintah dasar untuk informasi user. 2. Mengenal format instruksi pada system operasi linux. 3. Menggunakan perintah-perintah dasar pada system operasi linux. 4. Menggunakan utilitas dasar pada system operasi linux Resume Linux terinspirasi oleh sistem operasi Unix yang pertama kali muncul pada tahun 1969, dan terus digunakan dan dikembangkan sejak itu. Banyak dari konvensi desain untuk Unix juga terdapat pada Linux, dan bagian penting untuk memahami dasar-dasar dari sistem Linux. Orientasi utama dari Unix adalah penggunaan antarmuka baris perintah, dan warisan ini ikut terbawa ke Linux. Jadi antarmuka pengguna berbasis grafik dengan jendela, ikon dan menunya dibangun di atas dasar antarmuka baris perintah. Lagipula, hal ini berarti bahwa sistem berkas Linux tersusun agar dapat dengan mudah dikelola dan diakses melalui baris perintah. Pada dasarnya, Linux merupakan sistem operasi yang berbasiskan pada text (Text Bases) dalam sistem kerjanya. Bila ingin melakukan sesuatu terhadap komputer user bisa mengetikkan perintah-perintah yang kemudian dieksekusi oleh komputer. Sehingga mode teks terus melekat dengan Linux sampai saat ini, walaupun sekarang tampilan GUI (Graphic User Interface) Linux sudah semakin bagus dan memudahkan user. Perintah-perintah yang diketikkan itu biasa disebut Command Line. Untuk perintah-perintah dasar, biasa disebut Basic Command Line. Bila sudah ada GUI, Kenapa harus menggunakan Perintah Dasar? Pertanyaan bagus.. Saat ini, anda bisa melakukan banyak hal di GUI. Untuk melakukan manajemen file dan direktori tinggal klik sudah beres. Mau putar I - 1

9 I - 2 lagu, nonton film, edit document, edit gambar, add remove aplikasi, configurasi desktop dsb. Semua bisa dilakukan dengan mudah dari GUI dengan menggunakan mouse. Tetapi, bila anda menguasai perintah dasar linux ada beberapa hal yang lebih mudah dan cepat bila dilakukan dari mode teks, bahkan ada beberapa hal yang hanya bisa dilakukan dengan Command Line. Karnel, kernel adalah jantung dari sebuah sistem operasi karena kernel lah yang mengatur semua proses seperti manajemen memori, proses input/output, termasuk mengatur bekerjanya device. Secara teknis Linux hanyalah sebuah kernel. Program lain seperti kompiler, editor, window manager dan sebagainya adalah pelengkap yang membuat kernel menjadi sebuah sistem operasi yang lengkap. Kernel membentuk inti dari sistem operasi Linux. Shell, shell adalah program penerjemah perintah yang menjembatani user dengan sistem operasi. Pada umumnya shell menyediakan prompt sebagai user interface, yaitu tempat dimana user mengetikkan perintahperintah yang diinginkan. Perintah dasar di linux ditulis dengan format dibawah ini: $ nama_perintah [ argument ] keterangan: prompt : $ menunjukkan user biasa, dan # menunjukkan user root. nama perintah : adalah perintah yang ingin anda jalankan argument : sesuatu yang ditambahkan ke perintah dasar pada umumnya argument terdiri dari OPTION dan PATH

10 I - 3 OPTION : adalah pilihan yang bisa anda gunakan untuk menghasilkan kondisi tertentu dari suatu perintah. PATH : adalah sesuatu yang akan diproses oleh perintah, misalnya nama file atau nama direktori.

11 I - 4 Pada saat menuliskan perintah, ada beberapa aturan yang harus kita ikuti, antara lain: Case Sensitive (penggunaan huruf besar dan huruf kecil) Dalam menuliskan perintah harus diperhatikan apakah perintah tersebut menggunakan huruf besar atau huruf kecil. Karena huruf besar dan huruf kecil diartikan berbeda. Bila ada kekeliruan perintah tidak mau dijalankan atau terjadi error. Penggunaan tanda baca dan spasi Anda harus meneliti penggunaan titik (.), koma (,), slash (/) atau backslash (\). Begitu juga dengan spasi. Karena bila terjadi kesalahan dalam penggunaan tanda baca dan spasi, perintah juga tidak bisa dijalankan. Ejaan kata dari perintah yang digunakan Pastikan perintah anda sudah benar ejaan katanya. Perintah-perintah yang ada menggunakan bahasa inggris. Untuk membatalkan perintah yang anda instruksikan kepada sistem, anda bisa mengetikkan Ctrl+c atau Ctrl+z. Maka perintah yang sedang diproses oleh system akan terhenti. Login sebagai user, bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan percobaan dibawah ini kemudian selesaikan soal-soal latihan! 1.3 Hasil dan Pembahasan Percobaan 1 : Melihat identitas diri (nomor id, group id) $ id Gambar 1.1 Tampilan Identitas Diri

12 I - 5 Gambar di atas merupakan cara untuk melihat atau menampilkan identitas user (nomor id, group id) dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ id pada command promt yang terdapat di sistem operasi. Percobaan 2 : Melihat tanggal dan kalender dari system 1. Melihat tanggal saat ini $ date Gambar 1.2 Tampilan Tanggal Saat Ini Gambar di atas merupakan cara untuk menampikan / melihat tanggal dan waktu system. dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ date pada command promt yang terdapat di sistem operasi. 2. Melihat kalender $ cal Gambar 1.3 Tampilan Kalender Bulan 5 Tahun 2008 Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan / melihat kalender pada bulan 2 (februari) tahun dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ cal pada terminal sistem operasi Linux.

13 I - 6 $ cal y Gambar 1.4 Tampilan Kalender Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan/melihat kalender secara utuh pada tahun sekarang di system. dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ cal y. Percobaan 3 : Melihat identitas mesin $ hostname

14 I - 7 Gambar 1.5 Tampilan Identitas Mesin Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan / melihat nama dari computer (hostname) dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ hostname pada command promt yang terdapat di sistem operasi. $ uname Gambar 1.6 Tampilan Identitas Mesin Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan/melihat informasi system computer, Antara lain tipe mesin computer, hostname, nama dan versi system operasi dan tipe prosesor. Dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ uname pada command promt yang terdapat di terminal linux. $ uname a Gambar 1.7 Tampilan Identitas Mesin Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan/melihat semua informasi system computer, Antara lain tipe mesin computer, hostname, nama dan versi system operasi dan tipe prosesor. Dengan cara mengetikan

15 I - 8 prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ uname a pada command promt yang terdapat di terminal linux. Akhiran a merupakan kepanjangan dari All. Percobaan 4 : Melihat siapa yang sedang aktif 1. Mengetahui siapa saja yang sedang aktif $ w Gambar 1.8 Tampilan Siapa Saja yang Sedang Aktif Gambar di atas merupakan cara untuk mengetahui siapa saja yang sedang aktif dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ w pada command promt yang terdapat di sistem operasi. $ who Gambar 1.9 Tampilan Siapa Saja yang Sedang Aktif Gambar di atas merupakan cara untuk mengetahui siapa saja yang sedang login saat ini. Dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ who, sehingga akan tampil daftar nama user di terminal beberapa user tersebut berada dan waktu login.

16 I - 9 $ whoami Gambar 1.10 Tampilan Siapa Saja yang Sedang Aktif Gambar di atas merupakan cara untuk mengetahui siapa saja yang sedang aktif dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ whoami, tempilan yang tampak hanya nama usernya saja. 2. Melihat informasi finger $ finger Gambar 1.11 Tampilan Informasi Finger Gambar di atas merupakan cara untuk melihat informasi finger user dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ finger. Dikarenakan paket kode yang terdapat belum kumplit semua, maka sebagian harus diunduh terlebih dahulu. Gambar diatas ini merupakan tampilan finger yang gagal ditampilkan.

17 I - 10 $ finger <user> Gambar 1.12 Tampilan Informasi Finger Menggunakan User Gambar di atas merupakan cara untuk melihat informasi finger menggunakan user dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ finger <user>. Gambar diatas merupakan gambar yang gagal (tidak bias diakses). 3. Mengubah informasi finger $ chfn <user> Change finger information for student. Password: Nama[user wks] : <Nama Anda> Office[] : Lab TI UNSIL Office Phone [] : Home Phone [] : Finger information changed $ chfn <user> Gambar 1.13 Tampilan Informasi Finger Menggunakan User Gambar di atas merupakan cara untuk mengubah informasi finger dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ chfn <user>. Apabila berhasil maka akan muncul tampilan untuk mengisikan password

18 I - 11 terlebih dahulu kemudian nama, office, office phone, home phone dan jika sudah selesai maka akan muncul tulisan finger information changed. Percobaan 5 : Menggunakan Manual $ man ls Gambar 1.14 Tampilan Manual (ls) Gambar di atas merupakan penggunaan manual ls dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ man ls. Lalu muncul output penjelasan secara rinci perintah atau instruksi ls, deskripsi tentang perintah ls tersebut antara lain ada nama, sinopsis, pengertian, contoh, pengaturan, dll.

19 I - 12 $ man man Gambar 1.15 Tampilan Manual (man man) Gambar di atas merupakan cara menggunakan manual man dengan mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ man man. sehingga muncul output penjelasan secara rinci perintah atau instruksi man seperti deskripsi tentang perintah man tersebut antara lain ada nama, sinopsis, pengertian, contoh, pengaturan, dll.

20 I - 13 $ man k file Gambar 1.16 Tampilan Manual (man k file) Gambar di atas merupakan penggunaan manual k file dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ man k.sehingga muncul output tentang pengertian atau kepanjangannya sesuai dengan abjadnya.

21 I - 14 $ man 5 passwd Gambar 1.17 Tampilan Manual (man 5 passwd) Gambar di atas merupakan penggunaan manual 5 passwd dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ man 5 passwd. Sehingga muncul output penjelasan secara rinci perintah tentang perintah man 5 passwd tersebut antara lain ada nama, pengertian, dll. Percobaan 6 : Menghapus layar $ clear Gambar 1.18 Tampilan Hapus Layar

22 I - 15 Gambar di atas merupakan tampilan setelah menghapus layar dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $. Apabila user memeprlukan layar seperti semula maka gunakanlah perintah ini. Percobaan 7 : Mencari perintah yang deskripsinya mengandung kata kunci yang dicari $ apropos date Gambar 1.19 Tampilan Deskripsi Kata Kunci Date Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan informasi singkat perintah yang hanya diketahui sebagian atau untuk menampilkan perintah yang berhubungan dengan sesuatu, dengan kata lain apropos mirip dengan fasilitas find di word.

23 I - 16 $ apropos mail Gambar 1.20 Tampilan Deskripsi Kata Kunci Mail Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan informasi singkat perintah yang hanya diketahui sebagian atau untuk menampilkan perintah yang berhubungan dengan sesuatu, dengan kata lain apropos mirip dengan fasilitas find di word. Lalu muncul seperti gambar di atas dengan output perintah yang deskripsinya mengandung kata kunci mail. $ apropos telnet Gambar 1.21 Tampilan Deskripsi Kata Kunci Telnet Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan informasi singkat perintah yang hanya diketahui sebagian atau untuk menampilkan perintah yang berhubungan dengan sesuatu, dengan kata lain apropos mirip dengan fasilitas find di word. Lalu muncul seperti gambar di atas dengan output perintah yang deskripsinya mengandung kata kunci telnet.

24 I - 17 Percobaan 8 : Mencari perintah yang tepat sama degan kunci yang di cari $ whatis date Gambar 1.22 Tampilan Kata Kunci Date Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan informasi singkat mengenai suatu perintah. output perintah yang tepat sama degan kunci yang di cari yaitu kata kunci date. Percobaan 9 : Manipulasi berkas (file) dan direktori 1. Menampilkan file pada direktori yang sedang aktif $ ls Gambar 1.23 Tampilan Direktori yang Aktif Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan dari suatu direktori. Perintah ini bias berdiri sendiri ataupun dijalankan dengan argument.

25 I Menampilkan semua file direktori lengkap $ ls l Gambar 1.24 Tampilan Semua File Direktori Lengkap Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan dari suatu direktori secara lengkap, mulai dari hak akses, owner, group dan tanggal file atau direktori tersebut dibuat. 3. Menampilkan semua file / direktori yang tersembunyi $ ls a Gambar 1.25 Tampilan Semua File / Direktori yang Tersembunyi Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan semua file dan folder, termasuk file dan folder yang tersembunyi.

26 I Menampilkan semua file yang tersembunyi tanpa proses sorting $ ls f Gambar 1.26 Tampilan Semua File Tersembunyi Tanpa Proses Sorting Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan isi direktori tanpa diurutkan. 5. Menampilkan isi suatu direktori $ ls /usr Gambar 1.27 Tampilan Isi Suatu Direktori Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ ls /usr pada command promt yang terdapat di sistem operasi. 6. Menampilkan isi direktori root $ ls/ Gambar 1.28 Tampilan Isi Direktori Root

27 I - 20 Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ ls / pada command promt yang terdapat di sistem operasi. 7. Menampilkan semua file atau direktori dengan menandai : tanda (/) untuk direktori, tanda asterisk (*) untuk file yang bersifat executable, tanda (@) untuk file symbol linx, tanda (=) untuk socket, tanda (%) untuk wgiteout dan tanda (\) untuk FIFO. $ ls F/etc Gambar 1.29 Tampilan Semua File atau Direktori yang Bertanda Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ ls F /etc. lalu muncul outtput semua file.

28 I Menampilkan file atau direktori secara lengkap yaitu terdiri dari nama file, ukuran, tanggal dimodifikasi, pemilik, group dan mode atau atrinbutnya. $ ls l /etc Gambar 1.30 Tampilan File atau Direktori Secara Lengkap Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ ls l /etc. Lalu muncul output file atau direktori secara lengkap. 9. Menampilkan semua file dan isi direktori. Argument ini akan menyebabkan proses berjalan agak lama apabila proses akan dihentikan menggunakan Ctrl + c.

29 I - 22 $ ls R /usr Gambar 1.31 Tampilan Semua File dan Isi Direktori Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ ls R /usr. Lalu muncul output semua file dan isi direktori. Apabila proses lama tanpa henti gunakan Ctrl + c untuk mengakhiri. Percobaan 10 : Melihat tipe file $ file

30 I - 23 Gambar 1.32 Tampilan Tipe File Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ file. Lalu muncul output tipe file. $ file * Gambar 1.33 Tampilan Tipe File Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ file *. lalu muncul output tipe file masing-masing folder. $ file /bin/ls Gambar 1.34 Tampilan Tipe File Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ file /bin/ls lalu muncul output tipe file pada bin direktori yang sedang aktif.

31 I - 24 Percobaan 11 : Menyalin file 1. Mengkopi suatu file. Berikan opsi i untuk pertanyaan interaktif bila file sudah ada $ cp /etc/group f1 Gambar 1.35 Tampilan Hasil Copy Suatu File Gambar di atas merupakan cara untuk menyalin file. Caranya dengan mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ cp /etc/group f1 lalu muncul output file f1 berhasil disalin dan file tersebut berada di luar folder. $ ls l Gambar 1.36 Tampilan File yang Berhasil Di Salin Gambar di atas merupakan cara untuk melihat file yang telah berhasil di copy. $ cp i f1 f2 Gambar 1.37 Tampilan Hasil Copy Suatu File

32 I - 25 Gambar 1.38 Tampilan File yang Berhasil Di Salin Gambar di atas merupakan cara untuk menyalin file dengan mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ cp i f1 f2 lalu muncul output konfirmasi karena menggunakan i dan file f2 sudah ada di luar. Dengan mengisi y(yes) maka f2 akan ditimpa (replace). 2. Mengkopi ke direktori $ mkdir backup Gambar 1.39 Tampilan Folder Backup Berhasil Di Buat Gambar di atas merupakan cara untuk membuat folder backup dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ mkdir backup, folder backup sudah berhasil di buat. $ cp f1 f3 Gambar 1.40 Tampilan File yang Berhasil Di Salin Gambar di atas merupakan cara untuk menyalin file dengan mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ cp f1 f3, output file f1 f3 berhasil disalin dan file tersebut berada di luar folder.

33 I - 26 $ cp f1 f2 f3 backup Gambar 1.41 Tampilan File yang Berhasil Di Salin Gambar di atas merupakan cara untuk menyalin file ke folder backup dengan mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ cp f1 f2 f3 backup, lalu muncul file f1 f2 f3 berhasil disalin ke folder backup. $ ls backup Gambar 1.42 Tampilan File yang Berhasil Di Salin Gambar di atas merupakan cara untuk melihat file f1 f2 f3 berhasil disalin ke folder backup. $ cd backup Gambar 1.43 Tampilan CD Backup Gambar di atas merupakan cara untuk pindah ke direktori backup dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ cd.

34 I - 27 $ ls Gambar 1.44 Tampilan File yang Berhasil di Salin Gambar di atas merupakan cara untuk mengecek file file f1 f2 f3 yang berhasil di salin ke direktori backup. Percobaan 12 : Melihat isi file 1. Menggunakan instruksi cat $ cat f1 Gambar 1.45 Tampilan Isi File

35 I - 28 Gambar di atas merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan isi file, tampilan denga perintah ini adalah file yang bertype teks yang pastinya bukan file kosong. 2. Menampilkan file per satu layar penuh $ more f1 Gambar 1.45 Tampilan Isi File Layar Penuh Gambar di atas merupakan cara yang bias digunakan untuk menampilkan isi file teks dengan tampilan perlayar. Perintah ini cocok saat membaca file

36 I - 29 panjang. Untuk menampilkan layar selanjutnya menggunakan spasi, namun more tidak bias melihat layar terdahulu. $ pg f1 Gambar 1.45 Tampilan Isi File Layar Penuh Gambar di atas merupakan cara untuk melihat isi file per satu layar penuh dengan fasilitas melihat isi file dari atas dan untuk kebawah menggunakan tombol Enter untuk perbaris. Namun perintah ini tidak menampilkan f1 karena tidak ada. Percobaan 13 : Mengubah nama file 1. Menggunakan instruksi mv $ mv f1 prog.txt Gambar 1.46 Tampilan Nama File yang Diubah Gambar di atas merupakan cara untuk mengubah nama file f1 menjadi prog.txt. $ ls Gambar 1.47 Tampilan Nama File yang Diubah

37 I - 30 Gambar di atas merupakan cara untuk melihat hasil dari perubahan nama file, file f1 telah berubah menjadi prog.txt, maka proses perubahan berhasil. 2. Memindahkan file ke direktori lain. Bila argument terakhir adalah nama direktori maka berkas-berkas akan dipindahkan ke direktori tersebut $ mkdir mydir Gambar 1.48 Tampilan Direktori Mydir yang Telah Dibuat Gambar di atas merupakan cara untuk membuat direktori dengan nama mydir. $ mv f1 f2 f3 mydir Gambar 1.48 Tampilan File yang Telah Pindah ke Direktori Mydir Gambar di atas merupakan cara untuk memindahkan file f1, f2 dan f3. File f2 dan f3 berhasil di pindahkan ke direktori mydir. Untuk file f1 tidak bisa dipindahkan karena file f1 nama filenya sudah di ubah menjadi prog.txt. Percobaan 14 : Menghapus file $ rm f1 dan $ cp mydir/f1 f1

38 I - 31 Gambar 1.49 Tampilan Hapus File F1 dan cp f1 Gambar di atas merupakan cara untuk menghapus file f1, namun file f1 tidak bias dihapus karena f1 telah dirubah namanya menjadi prog.txt. Kedua merupakan cara untuk mengeluarkan file f1 dari direktori mydir. $ cp mydir/f2 f2 Gambar 1.50 Tampilan Pindah File F2 Gambar di atas merupakan cara untuk memindahkan file f2 keluar direktori, lalu output file f2 tersebut berhasil di pindahkan keluar direktori mydir.

39 I - 32 $ rm i f2 Gambar 1.51 Tampilan Hapus File F2 Gambar di atas merupakan cara untuk menghapus file f2, dengan perintah i maka komputer meminta konfirmasi supaya dapat meyakinkan user menghapus file tersebut. file f2 tersebut berhasil di remove atau dihapus. Percobaan 15: Mencari kata atau kalimat dalam file $ grep root /etc/passwd Gambar 1.52 Tampilan Kata atau Kalimat Root Gambar di atas merupakan cara untuk mencari karakter atau kata yang diinginkan dari sebuah file yang terdiri dari banyak kalimat.

40 I - 33 $ grep :0: /etc/passwd Gambar 1.53 Tampilan Kata atau Kalimat :0: Gambar di atas merupakan cara untuk mencari kata atau kalimat :0: dalam file dengan cara mengetikan prompt dari shell bash dari Linux yaitu $ grep :0: /etc/passwd. $ grep student /etc/passwd Gambar 1.54 Tampilan Kata atau Kalimat Student Gambar di atas merupakan cara untuk mencari kata atau kalimat student dalam file. Karena didalam file tidak ada kata student maka output tidak ada tampilan apapun karena kata student tidak ada dalam file..

41 I - 34 LATIHAN 4. Bagaimana anda dapat melihat manual dari perintah cal? $ man cal Gambar 1.58 Tampilan Manual (cal) Gambar di atas merupakan cara menampilkan calendar dengan menggunakan manual cal. Setelah selesai mengetikan perintah maka muncul output penjelasan secara rinci perintah atau instruksi cal..

42 I Bagaimana melihat perintah manual ls dengan kata kunci sort? $ man ls sort Gambar 1.59 Tampilan Manual (ls sort) Gambar di atas merupakan cara menampilkan manual ls dengan kata kunci sort. Setelah pengetikan perintah lalu muncul output penjelasan secara rinci perintah atau instruksi ls sort.

43 I Bagaimana tampilan untuk perintah ls a l dan ls al $ ls a l Gambar 1.59 Tampilan Perintah ls a l $ ls al

44 I - 37 Gambar 1.60 Tampilan Perintah ls al Gambar di atas merupakan tampilan hasil yang sama dari cara yang berbeda. Perintah ini berfungsi untuk manipulasi berkas (file) dan direktori. Setelah mengetikan perintah $ ls a -l dan $ ls al lalu output semua file direktori lengkap dan semua file atau direktori yang tersembunyi tampil. Kedua perintah tersebut beroutput sama hanya beda perintah saja. 7. Tampilkan semua file termasuk yang hidden file pada direktori /etc $ ls a /etc Gambar 1.61 Tampilan Semua Direktori /etc yang Tersembunyi

45 I - 38 Gambar di atas merupakan cara untuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan perintah $ ls a /etc pada command promt. Setelah mengetikan perintah muncul output semua file atau direktori etc yang tersembunyi. 8. Tampilkan semua file secara lengkap pada direktori /etc $ ls l /etc Gambar 1.62 Tampilan Semua Direktori /etc Secara Lengkap Gambar di atas merupakan cara unttuk manipulasi berkas (file) dan direktori dengan cara mengetikan perintah $ ls l /etc pada command promt, setelah mengetikan perintah muncul output semua file direktori etc secara lengkap.

46 I Buatlah direktori prak1 pada direktori aktif, kemudian copy-kan file /etc/group ke file tes1, tes2 dan tes3 pada direktori tersebut. Gambar 1.63 Tampilan Semua Perintah Nomer 9 Gambar di atas merupakan cara copy paste. Pertama perintah mkdir prak1 yaitu membuat folder prak1, kemudian perintah cp /etc group tes1, cp /etc group tes2, cp /etc group tes3 adalah untuk mengcopy file tersebut, perintah cp tes1, tes2, dan tes3 adalah mengcopy ke deriktori prak1. Kemudian perintah ls prak1 merupakan cara untuk melihat file yang ada didalamnya, kemudian perintah cd prak1 merupakan cara untuk masuk ke deriktori prak1, setelah masuk menggunakan perintah ls untuk melihat isi dari direktori prak1 hasilnya masih sama. 10. Tampilkan isi file tes1 per satu layar penuh. $ more tes1

47 I - 40 Gambar 1.64 Tampilan Isi File Tes1 Layar Penuh Gambar di atas merupakan cara untuk melihat isi file tes1 didalam direktori prak1. Perintah ini menampilkan file per satu layar penuh, setelah mengetikan perintah muncul output isi dari file tes1 dengan file per satu layar penuh dengan fasilitas melihat isi file dari atas dan untuk kebawah menggunakan tombol Enter untuk perbaris dan tombol Spasi untuk perlayar. 11. Pindahkan file tes1 dan tes2 ke home direktori $ cp tes1 tes2 home Gambar 1.65 Tampilan File yang Berhasil Di Salin Gambar di atas merupakan cara untuk menyalin file dengan perintah $ cp test1 test2 ke direktori home pada command promt, setelah mengetikan perintah copy berhasil kemudian pergi ke home dengan perintah cd, detelah berada di home cek file dengan perintah ls, melihat hasil output dan terdapat file test1 test2 berhasil disalin ke direktori home.

48 I Hapus file tes1 dan tes2 dengan konfirmasi $rm i tes1 tes2 Gambar 1.66 Tampilan Hapus File Tes1 dan Tes2 Gambar di atas merupakan cara untuk menghapus file dengan fasilitas konfirmasi sebelum menghapus. Denga perintah $ rm i tes1 tes2 pada command promt maka muncul output pertanyaan dari computer, untuk menjawabnya tekan y apabila telah yakin file tersebut akan di hapus dan file tes1 juga tes2 tersebut berhasil dihapus. BUATLAH LAPORAN PRAKTIKUM 1. Buatlah penjelasan Percoban 1 sampai dengan Percobaan 15 dalam bentuk tabel seperti di bawah ini : Perintah Deskripsi Format id Melihat identitas diri (nomor id dan $ id grup id) date melihat tanggal saat ini $ date cal Melihat kalender $ cal dan $ cal -y hostname Melihat identitas mesin $ hostname uname Melihat identitas mesin $ uname dan $ uname -a w Mengetahui siapa saja yang sedang aktif $ w

49 I - 42 who Mengetahui siapa saja yang sedang $ who aktif whoami Mengetahui siapa saja yang sedang $ whoami aktif finger Melihat informasi finger $ finger dan $ finger <user> chfn Mengubah informasi finger $ chfn <user> man Menggunakan manual $ man ls, $ man man, $ man k file, dan $ man 5 passwd clear Menghapus layar $ clear apropos Mencari perintah yang deskripsinya mengandung kata kunci yang dicari $ apropos date, $ apropos mail, dan $ apropos telnet whatis Mencari perintah yang tepat sama $ whatis date dengan kunci yang dicari ls Manipulasi berkas (file) dan direktori $ ls, $ ls l, $ ls a, $ ls f, $ ls /usr, $ ls /, $ ls F /etc, $ ls l /etc, dan $ ls R /usr file Melihat tipe file $ file, $ file *, dan $ file /bin/ls cp Mengkopi suatu file. Berikan opsi i untuk pertanyaan interaktif bila file sudah ada $ cp /etc/group f1, $ cp i f1 f2, $ cp mydir/f1 f1,

50 I - 43 dan $ cp mydir/f2 f2 mkdir Membuat direktori $ mkdir backup, dan $ mkdir mydir cd Pindah direktori $ cd backup cat Melihat isi file $ cat f1 more Menampilkan file per satu layar penuh $ more f1 pg Menampilkan file per satu layar penuh $ pg f1 mv Mengubah nama file $ mv f1 prog.txt, dan $ mv f1 f2 f3 mydir rm Menghapus file $ rm fl, dan $ rm i f2 grep Mencari kata atau kalimat dalam file $ grep root /etc/passwd, $ grep :0: /etc/passwd, dan $ grep student /etc/passwd 2. Tampilkan semua hasil dari perintah-perintah yang anda kerjakan pada latihan di atas kemudian berikan analisa/penjelasan! Sudah di kerjakan di atas

51 II - 1 MODUL 2 Operasi Input Output 2.1 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui proses input output pada simstem operasi Linux. 2. Mengetahui konteks input dan output dalam Linux 3. Menggunakan perintah-perintah operasi input output pada sistem operasi Linux. 4. Menggunakan utilitas operasi input output pada sistem operasi Linux. 2.2 Resume 1. PROSES I/O Sebuah proses memerlukan Input dan Output. Sebuah proses memerlukan Input dan Output. Instruksi (command) yang diberikan pada Linux melalui Shell disebut sebagai eksekusi program yang selanjutnya di sebut proses. Setiap kali instruksi diberikan, maka linux kernel akan menciptakan sebuah proses dengan memberikan nomor PID (Process Identity). Proses dalam linuk slalu membutuhkan Input dan menghasilkan suatu Output. Dalam konteks Linux input/output adalah : Keyboard (input) Layar (output) Files Struktur data kernel Peralatan I/O lainnya (misalnya Network) II - 1

52 II FILE DESCRIPTOR Linux berkomunikasi dengan file melalui file descriptor yang direpresentasikan melalui angka yang di mulai dari 0,1,2 dan seterusnya. Tiga buah file descriptor standar yang lalu diciptakan oleh proses adalah : 0 = keyboard (standar input) 1 = layar (standar output) 2 = layar (standar error) Linux tidak membedakan antara peralatan hardware dan file, linux memanipulasi peralatan hardwaresama dengan file. 3. PEMBELOKAN (REDIRECTION) Terdapat istilah standard input, standard output, dan standard error. Standard input adalah masukan atau input standard dari suatu perintah atau program. Input standar ini adalah keyboard. Standard output adalah keluaran atau output standar dari suatu perintah atau program. Outpot standar ini adalah layar monitor atau terminal. Standard error adalah keluaran atauoutput standar jika pada program atau perintah terjadi error. Keluaran iniberupa pesan-pesan kesalahan yang berguna bagi pembuat program atau oranglain yang membutuhkan. Standard error biasanya dalah layar console. Kita dapat membelok-belokkan standard input, standard output dan standard error menuju ke tujuan lain. Misalnya membelokkan standard output suatu program ke file atau membelokkan standard input suatu program dari suatu file. Proses pembelokan ini disebut redirection, dan

53 II - 3 menggunakan symbol > (membelokkan standard output ke file), < (membelokkan standard input darifile). Fasilitas redirection memungkinkan kita untuk dapat menyimpan output dari sebuah proses untuk disimpan ke file lain (Output Redirection) atau sebaliknya menggunakan isi dari file sebagai input dalam suatu proses (Input redirection). Komponen-komponen dari redirection adalah <, >, < <, > > 4. PIPA (PIPELINE) Pada Linux, hasil keluaran suatu proses program dapat diberikan sebagai input pada proses lainnya. Tanda vertical bar ( ) adalah tanda yang digunakan untuk pipeline. Penggunaan pipeline pada perintah-perintah Linux tidak terbatas. Mekanisme pipa digunakan sebagai alat komunikasi antar proses. Input => Proses1 => Output = Input =>Proses2 => Output. Proses 1 menghasilkan output yang selanjutnya digunakan sebagai input oleh proses 2. Hubungan output input ini dinamakan pipa, yang menghubungkan Proses 1 dengan Proses2 dan dinyatakan dengan symbol. Proses1 Proses2. 5. FILTER Filter adalah utilitas linux yang dapat memproses standar input(dari keyboard) dan menampilkan hasilnya pada standard output (layar). Contoh filter adalah cat, sort, grep, pr, head, tail, paste dan lainnya. Pada sebuah rangkaian pipa : P1 P2 P3. Pn-1 Pn Maka P2 sampai dengan Pn-1 mutlak harus utilitas Linux yang berpungsi sebagai filter. P1 (awal) dan Pn (terakhir) boleh bukan filter. Utilitas yang bukan filter misalnya who, is, ps, 1p, 1pr, mail dan lainnya. Beberapa perintah linux yang di gunakan untuk proses penyaringan antara lain : Perintah grep

54 II - 4 Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan. Digunakan untuk menyaring masukan dan menampilkan baris-baris yang hanya mengandung pola yang ditentukan. Pola ini disebut regular expression. Anda dapat mencari karakter atau kata yang diinginkan dari sebuah file yang terdiri dari banyak kalimat. Perintah yang digunakan adalah grep. Dengan perintah ini pencarian lebih mudah dilakukan. Format : grep option karakter/kata Perintah wc Digunakan untuk menghitung jumlah baris, kata dan karakter dari barisbaris,asukan yang diberikan kepadanya. Untuk mengetahui berapa baris gunakan option l, untuk mengetahui berapa kata, gunakan option w dan untuk mengetahui berapa karakter, gunakan option c. Jika salah satu option tidak digunakan, maka tampilannya adalah jumlah baris, jumlah kata, dan jumlah karakter. Perintah untuk menampilkan jumlah baris, jumlah kata dan ukuran dari sebuah file. Format : wc option nama_file Perintah sort Digunakan untuk mengurutkan masukannya berdasarkan urutan nomor ASCII dari karakter. Apabila anda ingin menampilkan isi file teks secara urut. Gunakan perintah ini. Format : sort option nama_file Perintah cut Digunakan untuk mengambil kolom tertentu dari baris-baris masukannya, yang direntukan pada option c. Perintah uniq Digunakan untuk menghilangkan baris-baris berurutan yang mengalami duplikasi, biasanya digabungkan dalam pipeline dengan sort.

55 II Hasil dan Pembahasan Login sebagai user, bukalah Console Terminal dan lakukan percobaanpercobaan dibawah ini kemudian selesaikan soal-soal latihan! Percobaan 1 : File descriptor 1. Output kelayar (standar output), input dari system(kernel) $ ps Gambar 2.1 Tampilan Percobaan 1 ($ ps) Gambar di atas merupakan perintah ps akronim dari process status. Perintah ini akan memberikan informasi status proses pada sistem kita. Informasi mengenai proses apa ssaja yang sedang aktif, siapa pemilik proses tersebut, berapa lama proses berjalan dan berapa ID atau nomor pengenal proses. 2. Output kelayar (standar output), input dari keyboard (standard input) $ cat hallo, apa khabar hallo, apa khabar exit dengan d exit dengan d [Ctrl-d]

56 II - 6 Gambar 2.2 Tampilan Input Output Menggunakan Cat Gambar di atas merupakan perintah cat yang digunakan untuk menampilkan isi file. file descriptor yang diinputkan sebelumnya akan lngsung dioutputkan kelayar hallo, apa kabar dan exit dengan d, untuk kembali seperti semula. 3. Input dari keyboard dan output ke alamat internet $ mail admin@yahoo.com contoh surat elektrik yang langsung dibuat pada standar input (keyboard) [ctrl-d] Gambar 2.3 Tampilan yang Langsung Input Keyboard

57 II - 7 Gambar di atas merupakan perintah menginputkan dari keyboard dan mengoutputkan ke alamat internet $ mail admin@yahoo.com akan tetapi perintah ini gagal karena tidak terhubung ke internetakan tetapi perintah ini gagal karena tidak terhubung ke internet, untuk kembali seperti semula tekan ctrl+d. 4. Input nama directory, output tidak ada (membuat directory baru), bila terjadi error maka tampilan error pada layar (standard error) $ mkdir mydir $ mkdir mydir (terdapat pesan error) Gambar 2.4 Tampilan Input Nama Direktori Gambar di atas merupakan cara untuk membuat direktori mydir. Perintah ini gagal karena berkas mydir telah dibuat sebelumnya, jadi output direktori mydir tidak bisa di input karena sudah ada. Percobaan 2 : Pembelokan (redirection) 1. Pembelokan standar output $ cat 1> myfile.txt Ini adalah text yang saya simpan ke file my file.txt Gambar 2.5 Tampilan Pembelokan Standar Output

58 II - 8 Gambar di atas merupakan perintah pembelokan (redirection) yang membelokan standar. 1> artinya pengganti standar output. Setelah menuliskan perintah cat 1>myfile.txt kemudian mulailah mengetikan isi file tersebut, setelah selesai simpan file dengan menekan ctrs+c atau ctrl+z 2. Pembelokan standar input, yaitu input dibelokan dari keyboard menjadi dari file $ cat 0< myfile.txt $ cat myfile.txt Gambar 2.6 Tampilan Pembelokan Standar Input Gambar di atas merupakan perintah pembelokan (redirection) yang membelokan input, yaitu input dibelokan dari keyboard menjadi dari file. $ cat 0< myfile.txt. perintah 0< artinya pengganti standar input, setelah mengetikan perintah tersebut maka akan muncul output isi file. Cara ini sama dengan mengetikan perintah cat myfile.txt yang tujuannya untuk menampilkan isi file tersebut. 3. Pembelokan standar error untuk disimpan di file $ mkdir mydir (Terdapat pesan error) $ mkdir mydir 2> myerror.txt

59 II - 9 $ cat myerror.txt Gambar 2.7 Tampilan Pembelokan Standar Error Gambar di atas merupakan perintah pembelokan (redirection) standar error untuk disimpan di file $ mkdir mydir (Terdapat pesan error karena file sudah ada), $ mkdir mydir 2> myerror.txt (artinya pengganti standar error), dan $ cat myerror.txt (menampilkan file myerror). 4. Notasi 2>&1 : pembelokan standar error (2>) adalah identic dengan file descriptor 1. $ Is filebaru (Terdapat pesan error) $ Is filebaru 2> out.txt $ cat out.txt $ Is filebaru 2> out.txt 2>&1 $ cat out.txt

60 II - 10 Gambar 2.8 Tampilan Pembelokan Standar Error Notasi 2>&1 Gambar di atas merupakan perintah pembelokan dengan notasi 2>&1. Perintah $ Is filebaru (Terdapat pesan error karena file tidak ditemukan), $ Is filebaru 2> out.txt, (identic dengan file descriptor 1), $ cat out.txt, (menampilkan file out.txt) $ Is filebaru 2> out.txt 2>&1 (merupakan pembelokan standar error) dan $ cat out.txt (menampilkan file out.txt).

61 II Notasi 1>&2 (atau>&2) : pembelokan standar output sama dengan file descriptor 2 yaitu standar error. $ echo mencoba menulis file 1> baru $ cat filebaru 2> baru 1>&2 $ cat baru Gambar 2.9 Tampilan Pembelokan Standar Error Notasi 1>&2 Gambar di atas merupakan perintah pembelokan notasi 1>&2. Perintah $ echo mencoba menulis file 1> baru (merupakan percobaan untuk menulis kedalam file baru), $ cat filebaru 2> baru 1>&2 (pembelokan standar output sama dengan file descriptor 2 yaitu standar error), dan $ cat baru (menampiknan file baru, namun file ini tidak ada).

62 II Notasi>>(append) $ echo kata pertama > surat $ echo kata kedua >> surat $ echo kata ketiga >> surat $ caat surat $ echo kata keempat > surat $ cat surat Gambar 2.10 Tampilan Notasi >> Gambar di atas merupakan perintah pembelokan dengan notasi >> yang artinya penambahan. Perintah $ echo kata pertama > surat (mgengisi kata pertama pada file surat), $ echo kata kedua >> surat (menambahkan kata kedua pada file surat), $ echo kata ketiga >> surat (menambahkan kata ketiga pada file surat), $ cat surat (menampilkan isi file surat), $ echo kata keempat > surat (menambahkan kata keempat pada file surat, namun tanda > akan menimpa file yang sudah ada).

63 II Notasi here document (<<++. ++) di gunakan sebagai pembatas input dari keyboard. Perhatikan bahwa tanda pembatas dapat di gantikan dengan tanda apa saja, namun harus sama dan tanda penutup harus di berikan pada awal baris $ cat <<++ Hallo, apa kabar? Baik-baik saja? Ok! ++ $ cat <<%%% Hallo, apa kabar? Baik-baik saja? Ok! %%% Gambar 2.11 Tampilan Notasi here document (<<++. ++) Gambar di atas merupakan perintah pembelokan dengan notasi here document (<<++. ++). Perintah $ cat <<++ (merupakan perintah untuk

64 II - 14 memulai menginputkan isi untuk di outputkan), setalah meninputkan kata-kata, perintah ++ (merupakan perintah untuk mengakhiri kata-kata tersebut dan menampilkan hasil dari kata-kata tersebut. Perintah ini sama dengan perintah $ cat <<%%% dengan akhiran %%%. Yang membedakannya adalah simbol pembatas yang digunakan. Pastikan simbol yang digunakan antara pembuka dan penutup harus sama. 8. Notasi (input keyboard) adalah representan input dari keyboard. Artinya menampilkan file 1, kemudian menampilkan input dari keyboard dan menampilkan file 2. Perhatikan bahwa notasi - berarti menyelipkan input dari keyboard. $ cat myfile.txt surat Gambar 2.12 Tampilan Notasi (input keyboard) Gambar di atas merupakan perintah pembelokan dengan notasi (input keyboard). Perintah $ cat myfile.txt surat, merupakan cara untuk menampilkan file myfile.txt dan menyelipkan inputan surat dari keyboard.

65 II Untuk membelokkan standart output ke file, di gunakan operator > $ echo hello $ echo hello > output $ cat output Gambar 2.13 Tampilan Operator > Gambar di atas merupakan perintah pembelokan dengan notasi operator >. Perintah $echo hello (merupakan perintah untuk menginputkan kata helo dan meng outputkannya secara langsung), perintah $ echo hello > output (merupakan perintah penginputan kata helo, lalu dibelokan ke file output), perintah $cat output (merupakan perintah untuk menampilkan isi file tersebut). 10. Untuk menambahkan output ke file di gunakan operator >> $ echo bye >> output $ cat output Gambar 2.14 Tampilan Operator >>

66 II - 16 Gambar di atas merupakan perintah pembelokan dengan notasi operator >>. Perintah $echo bye >> output merupakan perintah untuk menambahkan kata bye pada file output. Perintah $cat output merupakan perintah untuk menampilkan isi dari file output maka akan tampil hello dan bye. 11. Untuk membelokan standart input di gunakan operator < $ cat < output Gambar 2.15 Tampilan Operator < Gambar di atas merupakan perintah pembelokan dengan notasi operator <. operator < merupakan pembelokan ke file output. Perintah $cat < output merupakan perintah untuk menampilkan file output, cara ini sama dengan perintah cat output, maka akan tampil output hello dan bye. 12. Pembelokan standart input dan standar output dapat dikombinasikan tetap tidak boleh menggunakan nama file yang sama sebagai standart input dan output. $ cat < output > out $ cat out $ cat < output > out $ cat out $ cat < output > output $ cat output $ cat < out >> out (Proses tidak berhenti ) {ctrl c} $ cat out

67 II - 17 Gambar 2.16 Tampilan Pembelokkan I/O Kombinasi Gambar 2.17 Tampilan Pembelokkan I/O Kombinasi Gambar di atas merupakan perintah pembelokan dengan standart input dan standar output dapat dikombinasikan tetap tidak boleh menggunakan nama file yang sama sebagai standart input dan output, maka akan tampil output hello dan bye.

68 II - 18 Percobaan 3 : Pipa (Pipeline) Operator pipa ( I ) digunakan untuk membuat eksekusi proses dengan melewati data langsung ke data lainnya. $ who $ who I sort $ who I sort -r $ who > tmp $ sort tmp $ rm tmp $ Is -1 /etc I more $ Is -1 /etc I sort I more Gambar 2.18 Tampilan Operator Pipa ( I )

69 II - 19 Gambar 2.19 Tampilan Operator Pipa ( I ) Gambar di atas merupakan perintah pipa (pipeline) dengan menggunakan perintah who, sort, dan ls. Pipeline dugunakan untuk komunikasu antar perintah. Dengan ini dapat menghubungkan sebuah perintah yang menghasilkan sebuah output dengan perintah lain yang akan memproses output tersebut. Percobaan 4 : Filter Pipa juga digunakan untuk mengkombinasikan utilitas system untuk membentuk pengsi yang lebih kompleks $ w-h <User> $ grep <user> /etc/passwd $ Is etc wc $ Is etc wc -1 $ cat > kelas1.txt Budi Zulkifli Yulizir Yudi Ade [Ctrl-d] $ cat > kelas2.txt Budi Gama Asep Muchlis [Ctrl d] $ cat kelas1.txt kelas2.txt I sort $ cat kelas1.txt kelas2.txt > kelas,txt $ cat kelas.txt I sort I uniq

70 II - 20

71 II - 21 Gambar 2.20 Tampilan Filter Gambar 2.21 Tampilan Filter Gambar di atas merupakan perintah filter dengan menggunakan perintah w, grep, ls dan cat. Operatot Pipa juga digunakan untuk mengkombinasikan. Setelah semua perintah selesai maka file kelas1.txt dan file kelas2.txt berhasil dibuat.

72 II - 22 LATIHAN 1. Lihat daftar secara lengkap pada directory aktif, belokan tampilan standar output ke file baru. Gambar 2.22 Tampilan Nomer 1 Gambar di atas merupakan daftar lengkap suatu directory yang aktif, lalu dibelokan output ke filebaru.txt, perintah $ ls filebaru.txt merupakan perintah untuk melihat filebaru.txt dalam direktori. Perintah $ cat filebatu.txt merupakan perintah untuk menampilkan isi dari hasil tempilan suatu direktori yang berhasil dibelokan.

73 II Lihat daftar secara lengkap pada direktori /etc/passwd, belokan tampilan standard output ke file baru tanpa menghapus file baru sebelumnya. Gambar 2.23 Tampilan Nomer 2 Gambar di atas merupakan perintah untuk membelokan tampilan direktori etc/passwd ke filebaru.txt. perintah $ls /etc/passwd merupakan perintah untuk menampilkan direktori passwd. Perintah >> merupakan menambahkan isi direktori ke filebaru.txt tanpa menghapus isi sebelumnya. Perintah $ cat filebaru.txt merupakan perintah untuk melihat daftar secara lengkap direktori yang telah ditambahkan dan dibelokan.

74 II Urutkan file baru dengan cara membelokan standar input. Gambar 2.24 Tampilan Nomer 3 Gambar di atas merupakan perintah pengurutan file baru dengan cara membelokan standar input. Perintah $sort filebaru.txt merupakan perintah untuk mengurutkan isi dari terkecil ke terbesar dalam sebuah file.

75 II Urutkan file baru dengan cara membelokan standar input dan standar output ke file baru.urut Gambar 2.25 Tampilan Nomer 4 Gambar di atas merupakan perintah mengurutkan file baru dengan cara membelokan ke filebaru.urut. perintah $ sort filebatu.txt > filebaru.urut merupakan perintah pembelokan dari filebaru.txt ke filebaru.urut. perintah $ sort filebaru.urut merupakan perintah untuk mengurutkan filebaru.urut yang telah dibelokan.

76 II Buatlah directory latihan2 sebanyak 2x dan belokan standar error ke file rmderror.txt. Gambar 2.26 Tampilan Nomer 5 Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat latihan2 sebanyak 2x dengan membelokan standar error ke file rmderror.t. perintah $mkdir latihan2 merupakan perintah untuk membuat direktori latihan2. Lalu perintah $mkdir latihan2 merupakan perintah membuat direktori namun gagal karena direktori latihan2 telah ada. $perintah $mkdir latihan2 > rmdirerror.t merupakan perintah untuk membelokan ke file rmderror.t. Perintah $ cat rmderror.t merupakan perintah untuk menampilkan file rmderror.t.

77 II Urutkan kata2 berikut : Jakarta Bandung Surabaya Padang Palembang Lampung. Dengan menggunakan notasi here document (<@@@...@@@) Gambar 2.27 Tampilan Nomer 6 Gambar di atas merupakan pengurutan nama-nama kota dengan menggunakan notasi here document (<@@@...@@@). Perintah cat <<@@@ sort merupakan perintah untuk memulai pengetikan penginputan Nama-nama kota, dengan menggunakan operator pipa sort maka perintah akan bersinergi untuk mengoutputkan hasil yang akan diurutkan.

78 II Hitung jumlah baris, kata dan karakter dari file baru.urut dengan menggunakan filter dan tambahkan data tersebut ke filebaru. Gambar 2.28 Tampilan Nomer 7 Gambar diatas merupakan perintah untuk menampilkan jumlah baris kata dan karakter-karakter pada filebaru.urut dengan menggunakan perintah wc. Perintah wc l digunakan untuk mengetahui jumlah baris. Perintah wc l > baru merupakan perintah yang digunakan untuk mengetahui jumlah baris yang dibelokan deri baru. 8. Gunakan perintah dibawah ini dan catat hasilnya $ cat > hello.txt Dog cat Cat duck Dog chicken Chicken duck Chickeun cat Dog duck $ cat hello.txt sort uniq $ cat hello.txt grep dog grep v cat

79 II - 29 Gambar 2.29 Tampilan Nomer 8 Gambar diatas merupakan perintah untuk membelokan dari hello.txt sehingga bisa menginputkan beberapa kata atau karakter. Perintah $ cat hello.txt sort uniq merupakan perintah untuk menampilkan isi dari file hello.txt yang diurutkan menggunakan sort dan uniq digunakan untuk menghilangkan baris-baris berurutan yang mengalami duplikasi. Perintah cat hello.txt grep dog grep v cat merupakan perintah untuk menampilkan isi dari file hello.txt dengan kalimat yang mengandung kata dog sedangkan tidak mengandung kata cat. BUATLAH LAPORAN PRAKTIKUM 1. Analisa hasil percobaan 1 sampai dengan 4, untuk setiap perintah jelaskan tampilannya. Sudah di kerjakan di atas 2. Kerjakan latihan di atas dan analisa hasilnya Sudah di kerjakan di atas

80 III - 1 MODUL 3 Operasi File dan Struktur Direktory 3.1 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui operasi file dan struktur direktori pada sistem operasi Linux. 2. Menggunakan perintah-perintah operasi file dan struktur direktori. 3. Menggunakan utilitas operasi file dan struktur direktori pada sistem operasi Linux. 3.2 Resume 1. ORGANISASI FILE Sistem file pada Linx menyerupai pepohonan (tree), yaitu dimulai dari root, kemudian direktori dan sub direktori. Sistem file pada Linux diatur secara hirarki, yaitu dimulai dari root dengan symbol /. Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah. Direktori adalah file khusus, yang berisi nama file dan INODE ( pointer yang menunjuk ke data / isi file tersebut ). Secara logika, direktori dapat berisi file dan direktori lagi (disebut juga SubDirektori). III - 1

81 III DIREKTORY STANDAR Struktur DirektoriStruktur direktori di Unix dan Linux adalah sebuah struktur direktori terpadu di mana semua direktori bersatu di bawah direktori / filesystem root. Terlepas dari mana filesystem secara fisik dipasang, semua direktori yang disusun secara hirarki dibawah filesystem root. Struktur Direktori Linux mengikuti Filesystem Hierarchy Structure (FHS) dipelihara oleh Free Standars Group meskipun sebagian besar distribusi kadang-kadang cenderung menyimpang dari standar.mari kita lihat sekilas direktori apa saja yang berada di bawah hirarki filesystem linux. / root Struktur direktori diawali dengan filesystem root / dan memang direktori akar dari seluruh struktur. Partisi dimana / (direktori root) akan ditempatkan pada sistem Unix atau kompatibel dengan Unix. /boot Direktori /boot berisi file boot loader termasuk Grub dan LiLO, kernel, initrd, config dan system.map. /sys Direktori ini berisi kernel, firmware dan file yang berhubungan dengan sistem. /sbin Berisi binari sistem esensial dan peralatan sistem administrasi penting bagi sistem operasi dan kinerjanya. /bin Berisi binari penting bagi pengguna dan utilitasnya yang diperlukan dalam mode pengguna sendiri. /lib Berisi file-file pustaka untuk semua binari yang berada di dalam direktori /sbin dan /bin./dev Berisi file sistem esensial dan driver-driver./etc Direktori ini berisi file konfigurasi sistem esensial termasuk /etc/hosts, /etc/resolve.conf, nsswitch.conf dan file konfigurasi jaringan./home

82 III - 3 Semua direktori rumah dari pengguna berada di dalam direktori ini dengan pengecualian direktori rumah akun root yang mana disimpan di dalam direktori /root. Direktori ini berisi file pengguna, pengaturan pengguna, profil dan lain-lain./media Poin mount untuk media penyimpanan bergerak seperti CD-ROM, USB, Floppy dan lain-lain./mnt Poin mount generik untuk filesystem sementara. Ini sangat berguna khususnya ketika mengalami permasalahan dan harus menggunakan LiveCD yang di mana anda mungkin harus melakukanmount terhadap filesystem root dan mengubah pengaturan./opt Sebuah direktori yang jarang sekali digunakan di Linux dan biasanya dipakai untuk perangkat lunak dari pihak ketiga dan bukan merupakan utilitas dari Proyek GNU seperti aplikasi java ataupun virtualbox./usr Sebuah sub-hirarki terhadap filesystem root yang mana merupakan direktori data pengguna. Berisi file yang merupakan utilitas dan aplikasi tertentu. Terdapat juga direktori dokumentasi dari aplikasi tersebut. /var Direktori ini biasa di-mount sebagai filesystem pada partisi yang terpisah di bawah root di mana semua konten (isi) variabel seperti logs, file spool untuk printer, crontab, mail, proses yang dilakukan, file lock dan lainlain. Penting sekali untuk memperhatikan dalam perencanaan pembuatan darifilesystem ini dan perawatannya karena filesystem ini dapat terisi penuh secara cepat dan ketikafilesystem kapasitasnya penuh maka dapat menyebabkan permasalahan pada operasional dari sistem dan aplikasi./tmp Sebuah filesystem sementara yang menyimpan file-file sementara dan akan dihapus ketika sistem di-reboot (dijalankan kembali). Ada juga sebuah direktori /tmp di dalam direktori /var yang berfungsi sama untuk menyimpan file-file sementara. Salah satu perbedaan di antara keduanya adalah direktori /var/tmp tetap menyimpan file-file di dalamnya dan melindungi ketika sistem reboot. Dengan kata lain, file di dalam /var/tmp tidak akan dibuang setelah reboot.struktur Direktori secara Visual

83 III - 4 Setelah proses instalasi, Linux menciptakan system file yang baku, terdiri atas directori sebagai berikut : Directori /etc Berisi file yang berhubungan dengan administrasi system, maintenance script, konfigurasi, security. Hanya superuser yang boleh memodifikasi file yang berada di direktori ini. Subdirektori yang sering diakses pada direktori /etc antara lain: - httpd, apache web server. - ppp, point to point protocol untuk koneksi ke internet. - rc.d atau init.d inisialisasi (startup) dan terminasi (shutdown) proses di Linux dengan onsep runlevel. - Cron.d, rincian proses yang dieksekusi dengan menggunakan jadwal (time dependent process). - FILES, file security dan konfigurasi meliputi : passwd, hosts, shadow, ftpacces, inetd, conf, lilo.conf, motd, printcap, profile, resolv.conf, dhcp.conf, smb.conf, fstab. Direktori /dev Komponen Unix dan Linux adalah memperlakukan peralatan hardware sama seperti penanganan file. Setiap alat mempunyai file yang disimpan direktori /dev.

84 III - 5 Peralatan Direktori Floppy /dev/fd0 Harddisk IDE : /dev/hd, /dev/hdb, /dev/hdc, /dev/hdd SCSI : /dev/sda, /dev/sdh, /dev/sdc CDROM SCSI : /dev/scd0, /dev/scd1 IDE : /dev/gscd, /dev/sonycd Universal : /dev/cdrom (link dari actual cdrom ide atau scsi) Mouse PS2 : /dev/ip0 Universal : /dev//mouse Parallel Port LPT1 : /dep/lp0 LPT2 : /dep/lp1 Serial Port COM1 : /dev/ttys0 COM2 : /dev/ttys1 Universal : /dev/modem (link dari S0 dan S1) Directori /proc Directori /proc adalah direktori yang diabuat diatas RAM (Random Acces Memory) dengan system file yang diatur oleh kernel. /proc berisi nomor proses dari system dan nama driver yang aktif disystem. Semua direktori berukuran 0 (kosong). Kecuali file kcore dan self. Setiap nomor yang ada pada direktori tersebut merepresentasikan PID (Process ID).

85 III TIPE FILE Pada Linux terdapat 6 buah tipe file, yaitu : - Ordinary file - Direktori - Block Device ( Peralatan I/O). Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data per block (misalnya 1KB block), seperti disk, floopy disk, tape. - Character Device ( Peralatan I/O). Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data karakter per karakter, seperti terminal,modem,plotter dll. - Named Pipe (FIFO). File yang digunakan secara intern oleh sistem operasi untuk komunikasi proses - Link File 4. PROPERTI FILE File mempunyai beberapa atribut, antara lain : Tipe File : menentukan tipe dari file, yaitu : Karakter Arti - File biasa d Direktori l Symbolic link b Block special file c Character special file s Socket link p FIFO Ijin akses : menentukan hak user tehadap file ini Jumlah link : jumlah link untuk file ini. Pemilik (owner) : menentukan siapa pemilik file ini Group : menentukan siapa pemilik file ini Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte

86 III - 7 Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir di modifikasi Nama file : menentukan nama file yang dimaksud Contoh : 5. NAMA FILE Nama file maksimal terdiri dari 255 karakter berupa alfanumerik dan beberapa karakter special yaitu garis bawah, titik, koma dan lainnya kecuali spasi dan karakter &, ;,, `,,, [, ], (, ), $, <, >, {, }, ^, #, \, /.L inux membedakan huruf kecil denga huruf besar (case sensitive). Contoh nama file yang benar : Abcde prog.txt PROG.txt Prog.txt,old report_101,v web.html 6. SIMBOLIC LINK Link adalah sebuah teknik untuk memberikan lebih dari satu nama file dengan data yang sama. Bila file asli dihapus, maka data yang baru juga terhapus. Format dari Link: 1n fileasli fileduplikat. fileduplikat disebut hard link, dimana kedua file akan muncul identik (link count = 2) bila fileasli atau fileduplikat diubah, perubahan akan terjadi pada file lainnya.

87 III - 8 Symbolic Link diperlukan bila file tersebut dikaitkan dengan direktori/file yang berada pada partisi yang berbeda. Tie fie menjadi 1 (link) dan file tersebut menunjuk ke tempat asal. Format : ln s /FULLPATH/fileAsli /FULLPATH/fileDuplikat Pilihan s (shortcut)merupakan bentuk soft link dimana jumlah link count pada file asal tidak akan berubah. Pada bentuk soft link, symbolic. Link dapat dilakukan pada file yang tidak ada, sedangkan pada hard link tidak dimungkinkan. Perbedaan lain, symbolic link dapat dibentuk melalui media disk atau partisi yang berbeda dengan soft link, tetapi pada hard link terbatas pada partisi disk yang sama. 7. MELIHAT ISI FILE Untuk melihat jenis file menggunakan format : file filename (s) Isi file akan dilaporkan dengan deskripsi level tinggi seperti contoh berikut $ file myprog.c letter.txt webpage.html mypro.c : C program text letter.txt : ASCII text webpage.html : HTML document text Perintah ini dapat digunakan secara luas untuk file yang kadang membingungkan, misalnya antara kode C++ dan java 8. MENCARI FILE Jika ingin melihat bagaimana pohon direktori dapat digunakan perintah : find Format : find directory name targetfile print. Akan melihat file yang bernama targetfile (bisa berupa karakter wildcard) which Format : which command.

88 III - 9 Untuk mengetahui letak system utility locate Format : locate string Akan mencari file pada semua direktori dengan lebih cepat dan ditampilkan dengan path yang penuh. 9. MENCARI TEXT PADA FILE Untuk mencari text pada file digunakan perintah grep (General Regular Expression Print) dengan format perintah : grep option pattern files. Grep akan mencari nama file yang sesuai pola yang diberikan dan akan menampilkan baris sesuai. 3.3 Hasil dan Pembahasan Login sebagai user, bukalah Console Terminal dan lakukan percobaanpercobaan dibawah ini kemudian selesaikan soal-soal latihan! Percobaan 1 : Direktori 1. Melihat direktori HOME $ pwd $ echo $HOME Gambar 3.1 Tampilan Direktori Home

89 III - 10 Gambar di atas merupakan tampilan untuk menampilkan direktori. Perintah pwd (print working direktory) berfungsi untuk melihat direktori yang sedang aktif (curent directory), perintah ini tidak mempunyai option dan argumen. Perintah $echo &HOME berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif yaitu direktori HOME, cara ini sama dengan perintah sebelumnya. 2. Melihat direktori actual dan parent direktori $ pwd $ cd $ pwd $ cd.. $ pwd Gambar 3.2 Tampilan Direktori Home Gambar di atas merupakan tampilan untuk menampilkan direktori. Perintah pwd berfungsi untuk melihat direktori yang sedang aktif. Perintah $cd berfungsi untuk berpindah ke direktori sebelumnya dari direktori yang sedang aktif. Perintah $cd.. berfungsi untuk berpindah ke direktori Home.

90 III Membuat satu direktori, lebih dari satu direktori atau sub direktori $ pwd $ mkdir A B C A/A/D A/E /B/F A/D/A $ ls -l $ ls l A $ ls l A/D Gambar 3.3 Tampilan Direktori Home Gambar di atas merupakan tampilan untuk menampilkan dan membuat direktori dan sub direktori. Perintah pwd berfungsi untuk menamopilkan direktori yang sedang aktif. perintah mkdir A B C A/D A/E B/F A/D/A berfungsi untuk membuat direktori baru A B C, sedangkan karakter yang

91 III - 12 berada dibelakang tanda / berfungsi untuk membuiat subdirektori. Misalnya A/D, A adalah sebuah direktori induk dan D merupakan sub direktori. Perintah ls l untuk melihat list folder dan perintah ls l A yang menampilkan isi dari direktori A begitu pula ls l A/D sama menampilkan isi folder. 4. Menghapus satu atau lebih direktori hanya dapat dilakukan pada direktori kosong dan hanya dapat dihapus oleh pemiliknya kecuali bila diberikan ijin aksesnya $ rmdir B (terdapat pesan error, mengapa?) $ ls l B $ rmdir /B/F B $ ls l B (terdapat pesan error, mengapa?) Gambar 3.4 Tampilan Direktori Home Gambar di atas merupakan cara untuk menghapus sebuah dan beberapa direktori. Perintah $rmdir B berfungsi untuk menghapus direktori B, namun perintah ini gagal karena di dalam direktori B tidak kosong, melainkan ada isinya. Perintah $ls l B berfungsi untuk menampilkan isi dari direktori B, isinya dalah direktori F. Printah $rmdir B/F B berfungsi untuk menghapus sub direktori F yang ada pada direktori B, dan menghapus direktori B. Perintah ini berhasil, dan di lihat hasilnya pada perintah $ ls l B, perintah ini gagal karena direktori B telah terhapus.

92 III Navigasi direktori dengan instruksi cd untuk pindah dari satu direktori ke direktori lain $ pwd $ ls -l $ cd A $ pwd $ cd.. $ pwd $ cd /home/<user>/c $ pwd $ cd /<user>/c (Terdapat pesan error, mengapa?) $ pwd Gambar 3.5 Tampilan Direktori Home

93 III - 14 Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan dan pindah ke direktori lain. Perimntah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah $ ls l berfungsi untuk menampilkan isi list dari deriktori yang sedang aktif. Perintah $ cd A berfungsi untuk berpindah ke direktori A. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah $ cd.. berfungsi untuk kembali ke direktori Home. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah $ cd /home/pebri.ramdani/c berfungsi untuk pinah ke sub direktori C. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan deriktori yang sedang aktif. Perintah $ cd /pebri.ramdani/c berfungsi untuk pindah ke sub direktori C, namun perintah ini gagal karena tidak ada direktori sepetri itu. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Percobaan 2 : Manipulasi File 1. Perintah cp untuk mengkopi file atau seluruh direktori $cat > contoh Membuat sebuah file [ctrl + d] $ cp contoh contoh1 $ ls l $ cp contoh A $ ls l A $ cp contoh contoh1 A/D $ ls l A/D

94 III - 15 Gambar 3.6 Tampilan Manipulasi File Gambar 3.7 Tampilan Manipulasi File Gambar diatas merupakan cara untuk membelokan dan meng copy file. Perintah $cat > contoh berfungsi untuk membuat file dan dibelokan ke file contoh, setelah mengisi Membuat sebuah file perintah [ctrl + d] berfungsi untuk mengakhiri pengisian file. Perintah $ cp contoh contoh1berfungsi untuk mengcopy contoh ke contoh1. Perintah $ ls l berfungsi untuk menampilkan isi dari direktori yang sedang aktif. Perintah $ cp contoh A berfungsi untuk mengcopy file contoh ke direktori A. Perintah $ ls l A berfungsi untuk menampilkan isi dari direktori A. Perintah $ cp contoh contoh1 A/D berfungsi untuk mengcopy file contoh dan contoh1 ke sub direktori D melalui direktori A. Perintah $ ls l A/D berfungsi untuk menampilkan subdirektori D.

95 III Perintah mv untuk memindahkan file $ mv contoh contoh2 $ ls l $ mv contoh contoh2 A/D $ ls l A/D $ mv contoh contoh1 C $ ls l C Gambar 3.8 Tampilan Manipulasi File Gambar 3.9 Tampilan Manipulasi File Gambar di atas merupakan cara untuk memindahkan dan menyalin file. Perintah $ mv contoh contoh2 berfungsi untuk meminahkan file contoh ke contoh2. Perintah $ ls l berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah $ mv contoh contoh2 A/D berfungsi untuk memindahkan file contoh dan contoh2 ke subdirektori D melalui direktori A. Perintah $ ls l A/D berfungsi untuk menampilkan isi dari subdirektori D. Perintah $ mv contoh contoh1 C berfungsi untuk memondahkan file

96 III - 17 contoh dan contoh1 ke direktori C, perintah ini gagal karena file contoh dan contoh1 tidak ada pada direktori home. 3. Perintah rm untuk menghapus file $ rm contoh2 $ ls l $ rm i contoh $ rm rf A C $ ls l Gambar 3.10 Tampilan Manipulasi File Gambar di atas merupakan cara untuk menghapus dan menampilkan direktori. Perintah $ rm contoh2 berfungsi untuk meghapus, tetapi cara ini gagal, karena tidak ada file atau direktori di direktori home. Perintah $ ls l berfungsi untuk melihat isi file yang sedang aktif. Perintah $ rm i contoh berfungsi untuk menghapus file contoh dengan konfirmasi terlebih dahulu, tetepi perintah ini gagal karena sebelumnya file contoh telah dipindahkan. Perintah $ rm rf A C berfungsi untuk menghapus dua

97 III - 18 deriktori secara bersamaan. Perintah $ ls l berfungsi untuk melihat isi dari deriktori yang sedang aktif. Percobaan 3 : Symbolic Link Membuat shortcut (file link) $ echo Hallo apa khabar > halo.txt $ ls l $ ln halo.txt z $ ls l $ cat z $ mkdir mydir $ ln z mydir/halo.juga $ cp contoh contoh2 $ cat mydir/halo.juga $ ln -s z bye.txt $ ls l bye.txt $ cat bye.txt

98 III - 19 Gambar 3.11 Tampilan Symbolic Link Gambar di atas merupakan perintah simbol link, dengan kata lain shortcut. Perintah $ echo Hallo apa khabar > halo.txt berfungsi untuk

99 III - 20 membuat file dan mengisinya dengan karakter Hallo apa khabar. Perintah $ ls l berfungsi untuk menampilkan isi dari deriktori yang sedang aktif. Perintah $ ln halo.txt z berfungsi untuk membuat link dari halo.txt ke z. Perintah $ ls l berfungsi untuk menampilkan isi dari deriktori yang sedang aktif. Perintah $ cat z berfungsi untuk menampilkan isi dari z. Perintah $ mkdir mydir berfungsi untuk membuat direktori mydir. Perintah $ ln z mydir/halo.juga berfungsi untuk membuat link dari z ke dalam direktori mydir file halo.juga. perintah $ cp contoh contoh2 berfungsi untuk menyalin file contoh ke contoh2. Perintah $ cat mydir/halo.juga berfungsi untuk menampilkan isi file halo.juga didalam direktori mydir. Perintah $ ln -s z bye.txt berfungsi untuk membuat socket link dari z ke bye.txt. perintah $ ls l bye.txt berfungsi untuk menampilkan file bye.txt. perintah $ cat bye.txt berfumngsi untuk menampilkan isi dari file bye.txt, yang secara otomatis akan meng link dan mengambil isi dari z. Percobaan 4 : Melihat Isi File $ ls -l $ file halo.txt $ file bye.txt Gambar 3.12 Tampilan Isi File Gambar di atas merupakan cara untuk melihat isi file. Perintah ls l berfungsi untuk menampilkan seluruh file secara lengkap, file halo.txt berfungsi untuk melihat isi file halo tersebut begitu juga dengan bye.txt.

100 III - 21 Percobaan 5 : Mencari file dan Mencari text pada file 1. Perintah find $ find /home name *,txt print > myerror.txt $ cat myerror.txt $find. name *,txt exec wc -1 {} ; Gambar 3.13 Tampilan File dan Text Pada File yang Dicari

101 III - 22 Gambar di atas merupakan cara untuk mencari file dan mencari text pada file menggunakan perintah find. Perintah home name *,txt print > myerror.txt untuk melihat file.txt didalam file myerror.txt dan perintah cat myerror berfungsi untuk melihat file myerror. 2. Perintah which $ which ls Gambar 3.14 Tampilan File dan Text Pada File yang Dicari Gambar di atas merupakan tampilan perintah which. Perintah $ which ls berfungsi untuk menampilkan lokasi perintah dasar yang dicari. Bisa juga digunakan untuk mencari file program yang bisa dieksekusi.

102 III Perintah locate $ locate *.txt Gambar 3.15 Tampilan File dan Text Pada File yang Dicari Gambar di atas merupakan tampilan untuk mencari file dan mencari text pada file. Perintah $locate berfungsi untuk mencari file pada semua direktori dengan format.txt

103 III - 24 Percobaan 6 Mencari text pada file $ grep Hallo *.txt Gambar 3.16 Tampilan Text Pada File yang Dicari Gambar di atas merupakan cara untuk mencari text pada file. Perintah grep ini berfungsi untuk mencari text pada file seperti output pada gambar di atas. LATIHAN 1. Cobalah urutan perintah berikut : $ cd $ pwd $ ls -al $ cd $ pwd $ cd.. $ pwd $ ls al $ cd.. $ pwd $ ls al $ cd /etc $ pwd

104 III - 25 Gambar 3.17 Tampilan Nomer 1 Gambar 3.18 Tampilan Nomer 1 Gambar 3.19 Tampilan Nomer 1 Gambar 3.20 Tampilan Nomer 1

105 III - 26 Gambar di atas merupakan jawaban nomor satu $. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah $ ls al berfungsi untuk menampilkan isi dari deriktori secara lengkap. $ cd berfungsi untuk kembali ke sebelumnya dari deriktori yang sedang aktif. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah $ cd.. berfungsi untuk kembali ke direktori sebelumnya. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah $ ls al untuk menampilkan direktori semuanya. Perintah $ cd.. untuk kembali ke direktori sebelumnya. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah $ ls al berfungsi untuk melihat isi deriktori secara lengkap. Perintah $ cd /etc berfungsi untuk pergi ke direktori /etc. Perintah $ pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. 2. Lanjutkan penelusuran pohon pada sistem file menggunakan cd, ls, pwd dan cat. Telusuri direktori /bin, /usr/bin, /sbin. /tmp dan/boot. /bin Gambar 3.21 Tampilan Nomer 2

106 III - 27 Gambar 3.22 Tampilan Nomer 2 /usr/bin Gambar 3.23 Tampilan Nomer 2 Gambar 3.24 Tampilan Nomer 2 /sbin Gambar 3.25 Tampilan Nomer 2

107 III - 28 /tmp Gambar 3.26 Tampilan Nomer 2 /boot Gambar 3.27 Tampilan Nomer 2 Gambar 3.28 Tampilan Nomer 2 Gambar di atas merupakan penelusuran direktori menggunakan cara penelusuran pohon pada sistem file menggunakan cd, ls, pwd dan cat. Perintah cd /bin, berfungsi untuk pergi menuju direktori /bin. Perintah ls /bin berfungsi untuk menampilkan deriktori /bin. Perintah pwd berfungsi untuk melihat lokasi direktori yang sedang aktif.

108 III - 29 Perintah /usr/bin berfungsi untuk pergi ke direktori /usr/bin. Perintah ls /usr/bin berfungsi untuk menampilkan isi dari direktori /usr/bin. Perintah pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah cd /sbin berfungi untuk pergi ke direktori /sbin. Perintah ls /sbin berfungsi untuk menampilkan isi direktori ini. Perintah pwd berfungsi untuk menampilkan direktori yang sedang aktif. Perintah cd /tmp berfungsi untuk menuju direktori /tmp. Perintah ls /tmp berfungsi untuk melihat isi direktori ini, perintah pwd /tmp berfungsi untuk menampilkan lokasi direktori yang sedang aktif.perintah cd /boot berfungsi untuk pergi ke direktori /boot. Perintah ls /boot. Berfungsi untuk melihat isi dari direktori /boot. Perintah pwd /boot berfungsi untuk melihat lokasi direktori yang sedang aktif. 3. Telusuri direktori /dev. Identifikasi perangkat yang tersedia. Identifikasi tty (terminal) anda (ketik who am i); siapa pemilih tty anda (gunakan ls l) Gambar 3.29 Tampilan Nomer 3

109 III - 30 Gambar 3.30 Tampilan Nomer 3 Gambar di atas merupakan penelusuran direktori /dev. Identifikasi perangkat yang tersedia. Identifikasi tty (terminal) anda (ketik who am i); siapa pemilih tty anda (gunakan ls l). Ketikkan perintah-perintah tersebut kemudian diakhiri dengan perintah ls -l, maka akan muncul output seperti gambar di atas.

110 III Telusuri direktori /proc. Tampilkan isi file interrupts, devices, cpuinfo, meminfo dan uptime menggunakan perintah cat. dapatkah anda melihat mengapa direktori /proc disebut pseudeo filesystem yang memungkinkan akses ke struktur data kernel? Gambar 3.31 Tampilan Nomer 4

111 Gambar 3.32 Tampilan Nomer 4 III - 32

112 III - 33 Gambar 3.33 Tampilan Nomer 4 Gambar 3.34 Tampilan Nomer 4

113 III - 34 Gambar 3.35 Tampilan Nomer 4 Gambar 3.36 Tampilan Nomer 4 Gambar di atas merupakan soal no 4 yaitu menelusuri direktori direktori /proc. Tampilkan isi file interrupts, devices, cpuinfo, meminfo dan uptime menggunakan perintah cat, dapatkah melihat mengapa direktori /proc disebut pseudeo filesystem yang memungkinkan akses ke struktur data kernel. Ketikkan perintah-perintah tersebut, maka akan muncul output seperti gambar di atas.

114 III Ubahlah direktori home ke user lain secara langsung menggunakan cd ~username Gambar 3.37 Tampilan Nomer 5 Gambar di atas merupakan soal no 5 yaitu mengubah direktori home ke user lain secara langsung menggunakan cd ~username. Ketikkan perintah-perintah tersebut, maka akan muncul output seperti gambar di atas. 6. Ubah kembali direktori home anda Gambar 3.38 Tampilan Nomer 6 Gambar di atas merupakan soal no 6 kebalikan dari nomer 5 yaitu mengubah kembali ke direktori home menggunakan cd... Ketikkan perintah-perintah tersebut, maka akan muncul output seperti gambar di atas. 7. Buat subdirectory work dan play. Gambar 3.39 Tampilan Nomer 7

115 III - 36 Gambar di atas perintah untuk membuat subdirectory work dan play didalam direktori pebri dengan perintah mkdir. 8. Hapus subdirectory work Gambar 3.40 Tampilan Nomer 8 Gambar di atas merupakan cara untuk menghapus subdirectory work dengan perintah rmdir pada direktori pebri. Setelah dihapus lalu dibuktikan dengan melihat direktori pebri dan direktori work tidak ada artinya telah terhapus. 9. Copy file /etc/passwd ke directory home anda. Gambar 3.41 Tampilan Nomer 9

116 III - 37 Gambar di atas maerupakan cara untuk mengcopy file /etc/passwd ke directory home dengan perintah cp. 10. Pindahkan ke subdirectory play. Gambar 3.42 Tampilan Nomer 10 Gambar di atas merupakan perintah untuk memindahkan subdirectory play dengan perintah mv. 11. Ubahlah ke subdirectory play dan buat symbolic link dengan nama terminal yang menunjuk ke perangkat tty. Apa yang terjadi jika melakukan hard link ke perangkat tty? Gambar 3.43 Tampilan Nomer 11 Gambar di atas merupakan perintah untuk mengubah ke subdirectory play dan membuat symbolic link dengan nama terminal yang menunjuk ke perangkat tty.

117 III Buatlah file bernama hello.txt yang berisi kata hello word. Dapatkah anda gunakan cp menggunakan terminal sebagai file asal untuk menghasilkan efek yang sama? Gambar 3.44 Tampilan Nomer 12 Gambar di atas merupakan cara untuk membuat file bernama hello.txt yang berisi kata hello word. Kemudian mencoba menggunakan cp juga menggunakan terminal sebagai file asal untuk menghasilkan efek yang sama. 13. Copy hello.txt ke terminal. Apa yang terjadi? Gambar 3.45 Tampilan Nomer 13 Gambar di atas merupakan perintah untuk mengcopy isi file hello.txt ke terminal dan cat terminal berfungsi untuk melihat isi file dari terminal. 14. Masih directory home, copy keseluruhan subdirectory play ke directory bernama work menggunakan symbolic link. Gambar 3.46 Tampilan Nomer 14

118 III - 39 Gambar di atas merupakan perintah yang masih di directory home, mengcopy keseluruhan subdirectory play ke directory bernama work menggunakan symbolic link. 15. Hapus subdirectory work dan isinya dengan satu perintah. Gambar 3.47 Tampilan Nomer 15 Gambar di atas merupakan cara untuk menghapus subdirectory work dan isinya dengan satu perintah. BUATLAH LAPORAN PRAKTIKUM 1. Analisa hasil percobaan 1-6 yang anda lakukan a. Analisa hasil tampilannya. Sudah di kerjakan di atas b. Pada Percobaan 1 point 3 buatlah pohon dari struktur file dan direktori c. Bila terdapat pesan error, jelaskan penyebabbnya. 2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya. Sudah di kerjakan di atas

119 IV - 1 MODUL 4 Proses dan Manajemen Proses 4.1 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui proses dan manajemen proses pada sistem operasi Linux. 2. Mengetahui konsep proses pada sistem operasi Linux. 3. Menggunakan perintah-perintah proses dan manajemen proses. 4. Menerapkan proses dan manajemen proses dalam program. 4.2 Resume 1. Perintah Dasar dalam Manajemen Pemrosesan Menampilkan proses-proses yang sedang berjalan : ps aux Menampilkan daftar perangakt yang ditancapkan di port USB : lsusb Membersihkan tampilan terminal : clear Kalkulator di dalam terminal : bc Menampilkan lamanya sistem telah berjalan : uptime Menampilakn daftar hardware : lshw Mematikan sistem : shutdown/halt Merestart sistem : reboot 2. Manajemen Proses Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Di Linux, setiap program merupakan proses. Proses dapat diciptakan dan dapat pula dimusnahkan. 3. Terdapat 4 konsep dasar manajemen proses : Multiprogramming, salah satu teknik penjadwalan dimana tugas (task) yang sedang berjalan tetap berjalan sampai ia melakukan operasi yang membutuhkan waktu untuk menunggu respon dari luar (external event) Pseudoparallelism, eksekusi proses secara paralel pada sistem

120 IV - 2 Multiprcessing, kemampuan pemrosesan komputer yang dilakukan secara serentak. Distributed Processing, Mengerjakan semua proses pengolahan data secara bersama antara komputer pusat dengan beberapa komputer yang lebih kecil dan saling dihubungkan melalui jalur komunikasi. 4. Operasi operasi pada Proses : Penciptaan proses (create a process). Penghancuran/terminasi proses (destroy a process). Penundaan proses (suspend a process). Pelanjutan kembali proses (resume a process). Mem-block proses. Membangunkan proses. Menjadwalkan proses. Komunikasi Antar Proses. 5. Perintah-perintah proses di linux :A ps : digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada ps u : Untuk melihat faktor/elemen lainnya ps -u <user> : Mencari proses yang spesifik untuk pemakai ps a : Mencari proses lainnya gunakan opsi a, au dan aux top : Melihat proses yang sedang berjalan ps -eh : Menampilkan hubungan proses parent dan child ps -ef : Menampilkan hubungan proses parent dan child serta letak prosesnya pstree : Menampilkan semua proses pada sistem dalam bentuk hirarki parent/child kill %<nomor job>: Menghentikan suatu proses/job renice <prioritas> <PID> : Mengubah prioritas suatu proses

121 IV KONSEP PROSES PADA SISTEM OPERASI LINUX Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Setiap kali menggunakan utilitas system atau program aplikasi dari shell, satu atau lebih proses child akan dibuat shell sesuai perintah yang diberikan. Setiap kali instruksi diberikan pada linux shell, maka kernel akan menciptakan sebuah proses-id. Proses ini disebut juga dengan terminologi Unix sebagai sebuah job. Proses Id (PID) dimulai dari 0, yaitu proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (terdaftar pada /etc/inittab). Beberapa tipe proses : Foreground Proses yang diciptakan oleh pemakai langsung pada terminal (Interaktif, dialog). Batch Proses yang dikumpulkan dan dijalankan secara sekuensial (satu persatu). Proses Batch tidak diasosiasikan (berinteraksi) dengan terminal. Daemon Proses yang menunggu permintaan (request) dari proses lainya dan menjalankan tugas sesuai dengan permintaan tersebut. Bila tidak request, maka program ini akan berada dalam kondisi idle dan tidak menggunakan waktu hitung CPU. Umumnya nama proses daemon di Linux berakhiran d, misalnya inetd, named,popd dll.

122 IV SINYAL Proses dapat mengirim dan menerima sinyal dari dan ke proses yang lainnya. Proses mengirim sinyal melalui instruksi kill dengan format: kill [-nomor sinyal] PID. Nomor sinyal : 1 s/d maksimum nomor sinyal yang didefinisikan system standar nomor sinyal diantaranya : No Nama Deskripsi Sinyal 1 SIGHUP Hang up, sinyal dikirim bila proses terputus, misalnya melalui putusnya hubungan modem. 2 SIGINT Sinyal interrupt, melalui ^C 3 SIGQUIT Sinyal quit melalui ^\ 9 SIGKILL Sinyal kill, menghentikan proses 15 SIGTERM Sinyal terminal software 3. MENGIRIM SINYAL Mengirim sinyal merupakan suatu alat komunikasi antar proses, yaitu memberitahukan proses yang sedang berjalan bahwa ada sesuatu yang harus dikendalikan. Berdasarkan sinyal yang dikirim maka proses dapat beraksi dan administrator/programmer dapat menentukan reaksi tersebut. Mengirim sinyal menggunakan instruksi kill [-nomor sinyal] PID. Sebelum mengirimn sinyal PID proses yang akan dikirim harus diketahui terlebih dahulu. 4. MENGONTROL PROSES PADA SHELL Shell menyediakan fasilitas job control yang memungkinkan mengontrol beberapa job atau proses yang sedang berjalan pada waktu yang sama. Misalnya bila melakukan pengeditan file teks dan ingin melakukan interrupt pengeditan untuk mengerjakan hal lainya. Bila selesai, dapat kembali (switch) ke editor dan melakukan pengeditan file teks kembali. Job

123 IV - 5 bekerja pada Foreground atau background. Pada foreground hanya digunakan untuk satu job pada satu waktu. Job pada Foreground akan mengontrol shell, menerima input dari keyboard dan mengirim output ke layar. Job pada background tidak menerima input dari terminal, biasanya berjalan tanpa memerlukan interaksi. Job pada foreground kemungkinan dihentikan sementara (suspend), dengan menekan [Ctrl-Z]. Job yang dihentikan sementara dapat dijalankan kembali pada foreground atau background sesuai keperluan dengan menekan fg atau bg. Sebagai catatan, menghentikan job sementara sangat berbeda dengan melakukan interrupt job (biasanya menggunakan [Ctrl-C]), dimana job yang di interrupt akan dimatikan secara permanen dan tidak dapat dijalankan lagi. 5. MENGONTROL PROSES LAIN Perintah ps dapat digunakan untuk menunjukan semua proses yang sedang berjalan pada mesin (bukan hanya proses pada shell saat ini) dengan format : ps fae atau ps aux Beberapa versi Unix mempunyai utilitas sistem yang disebut top yang menyediakan cara interaktif untuk memonitor aktifitas sistem. Statistik secara detail dengan proses yang berjalan ditampilkan dan secara terusmenerus di-refresh. Proses dilakukan secara terurut dari utilitas CPU. Kunci yang berguna pada top adalah : s set update frequency u display proses dar satu user k kill proses(dengan PID) q quit Utilitas untuk melakukan pengontrolan proses dapat ditemukan pada sistem UNIX adalah perintah killall. Perintah ini akan menghentikan proses sesuai PID atau job number proses. Login sebagai user, bukalah

124 IV - 6 Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan dibawah ini kemudian selesaikan soal-soal latihan! 4.3 Hasil dan Pembahasan Percobaan 1 : Status Proses 1. Pindah ke command line (tty2) dengan menekan Ctl+Alt+F2 & login ke sebagai user. Perintah ini merupakan cara untuk pindah ke command line (tty2). Setelah melakukan perintah Ctl+Alt+F2 maka user akan diminta untuk login, dengan memasukan username dan pasword. 2. Intruksi ps (process status). PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal dimana proses tersebut aktiv, STAT berisi S (Sleeping) dan R (Running), COMMAND merupakan instuksi yang digunakan $ ps Perintah diatas merupakan cara untuk melihat status pemrosesan. COMMAND yang digunakan $ ps, maka akan muncul output tampilan PID, TTY, TIME, dan CMD. PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal dimana proses tersebut aktiv, STAT berisi S (Sleeping) dan R (Running). 3. Untuk melihat faktor elemn lainya, gunakan option (user). %CPU adalah persentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut, %MEM adalah persentasi memori yang digunakan proses, SIZE adalah jumlah memori yang digunakan, RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori yang digunakan, START adalah kapan proses tersebut diaktivkan $ ps u Percobaan diatas merupakan status proses untuk melihat faktor elemen lainya, gunakan option (user) dengan perintah $ ps u, maka akan dimulai

125 IV - 7 dari START, adalah kapan proses tersebut diaktivkan. Lalu, %CPU adalah persentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut. Lalu, %MEM adalah persentasi memori yang digunakan proses. Lalu, SIZE adalah jumlah memori yang digunakan. Lalu, RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori yang digunakan. Perintah ini diibaratkan seperti task manager proses pada window. 4. Mencari proses yang spesifik pemakai. Proses diatas hanya terbatas pada proses milik pemakai, dimana pemakai tersebut melakukan login $ ps u(user) Percobaan diatas merupakan cara untuk mencari atau melihat proses yang spesifik pada sebuah user. Setelah pemakai melakukan login dan mengetikan perintah ini $ ps u(user), maka akan muncul output proses. 5. Mencari proses lainya gunakan opsi a(all) dan au(all user) $ ps a $ ps au Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan atau mencari suatu proses, opsi a(all) dan au(all user) $ ps a $ ps au, maka akan muncul output proses dengan proses semua user terlihat. 6. Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis. Percobaan diatas berfungsi untuk keluar dari mode command line, untuk kembali ke metode grafis. Dengan menekan Alt+F7 maka mode tersebut terlogout.

126 IV - 8 Percobaan 2 : Menampilkan Hubungan Proses Parent dan Child 1. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 & login sebagai user. Perintah ini merupakan cara untuk pindah ke command line (tty2). Setelah melakukan perintah Ctl+Alt+F2 maka user akan diminta untuk login, dengan memasukan username dan pasword. 2. Ketik ps eh dan tekan Enter. Opsi e memilih semua proses dan opsi H menghasilkan tampilan proses secara hierarki. Proses child muncul dibawah proses parent. Proses child ditandai dengan awalan beberapa spasi. $ ps eh Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan hubungan parent dan child. Perintah ps eh menghasilkan tampilan proses secara hierarki. Proses child muncul dibawah proses parent. Proses child ditandai dengan awalan beberapa spasi. 3. Ketik ps -e f dan tekan Enter. Tampilan serupa dengan langkah 2. Opsi -f akan menampilkan status proses dengan karakter grafis (\ dan _) $ ps e f Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan hubungan parent dan child. Perintah ps -e f berfungsi untuk menampilkan status proses dengan karakter grafis. Sehingga outputnya seperti alamat exploler pada window.

127 IV Ketik pstree dan tekan Enter. Akan ditampilkan semua proses pada sistem dalam bentuk hirarki parent/child. Proses parent disebelah kiri proses child. Sebagai contoh proses init sebagai parent (ancestor) dari semua proses pada sistem. Beberapa child dari init mempunyai child. Proses login mempunyai i proses bash sebgai child. Proses bash mempunyai proses startx. Proses startx mempunyai child xinit dan seterusnya. $ pstree Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan Perintah dari $ pstree. Perintah ini berfungsi untuk menampilkan informasi suatu proses dengan digambarkan dalam bentuk pohon. 5. Ketik pstree grep mingetty dan tekan Enter. Akan menampilkan semua proses mingetty yang berjalan pada sistem yang berupa console virutual. Selain menampilkan semua proses dikelompokan dalam satu baris dengan satu angka sebagai jumlah proses yang berjalan. $ pstree grep mingetty Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan hubungan parent dan child. Perintah pstree grep mingetty berfungsi untuk menampilkan semua proses mingetty yang berjalan pada sistem yang berupa console virutual. Selain menampilkan semua proses dikelompokan dalam satu baris dengan satu angka sebagai jumlah proses yang berjalan. 6. Untuk melihat semua PID untuk proses gunakan semua opsi p. $ pstree p Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan hubungan parent dan child. Untuk melihat semua PID maka perintah yang digunakan $ pstree p.

128 IV Untuk menampilkan proses dan ancestor yang tercetak tebal gunakan opsi - h. $ pstree h Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan hubungan parent dan child. Untuk menampilkan proses dan ancestor yang tercetak tebal gunakan opsi -h. $ pstree h. PERCOBAAN 3 : Menampilkan Status Proses dengan Berbagai Format 1. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 & login sebagai user. Perintah ini merupakan cara untuk pindah ke command line (tty2). Setelah melakukan perintah Ctl+Alt+F2 maka user akan diminta untuk login, dengan memasukan username dan pasword. 2. Ketik ps -e more dan kemudian tekan Enter. Opsi -e menampilkan semua proses dalam bentuk 4 kolom : PID, TTY, TIME dan CMD. $ ps -e more Jika halaman penuh terlihat prompt --More dibagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah. Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan status proses dengan berbagai format. Opsi -e menampilkan semua proses dalam bentuk 4 kolom : PID, TTY, TIME dan CMD, Jika halaman penuh terlihat prompt --More dibagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah.

129 IV Ketik ps ax more dan tekan Enter. Opsi a akan menampilkan semua proses yang dihasilkan terminal (TTY). Opsi x menampilkan semua proses yang tidak dihasilkan terminal. Secara logika opsi ini sama dengan opsi -e. Terdapat 5 kolom : PID, TTY, STAT, TIME, dan COMMAND. $ ps ax more Jika halaman penuh terlihat prompt --More dibagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah. Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan status proses dengan berbagai format. Opsi a akan menampilkan semua proses yang dihasilkan terminal (TTY). Opsi x menampilkan semua proses yang tidak dihasilkan terminal. Secara logika opsi ini sama dengan opsi -e. Terdapat 5 kolom : PID, TTY, STAT, TIME, dan COMMAND, Jika halaman penuh terlihat prompt --More dibagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah. 4. Ketik ps -e f more dan tekan Enter. Opsi -e f akan menampilkan semua proses dalam semua format daftar penuh. $ ps -ef more Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan status proses dengan berbagai format. Opsi -e f akan menampilkan semua proses dalam semua format daftar penuh. Jika halaman penuh terlihat prompt --More dibagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah.

130 IV Ketik ps -eo pid, cmd more dan tekan Enter. Opsi -eo akan menampilkan semua proses dalam format sesuai definisi user yaitu terdiri dari kolom PPID dan CMD. $ ps eo pid, cmd more Jika halaman penuh terlihat prompt --More dibagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah. Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan status proses dengan berbagai format. Opsi -eo akan menampilkan semua proses dalam format sesuai definisi user yaitu terdiri dari kolom PPID dan CMD. Jika halaman penuh terlihat prompt --More dibagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah. 6. Ketik ps -eo pid,ppid,%mem,cmd more dan tekan Enter. Akan menapilkan kolom PID, PPID, dan %MEM. PPID adalah proses ID dari proses parent. %MEM menampilkan persentasi memori system yang digunakan proses. Jika proses hanya menggunakan sedikit memory system akan ditampilkan 0. $ ps -eo pid,ppid,%mem,cmd more Percobaan diatas merupakan cara untuk menampilkan status proses dengan berbagai format. Perintah ps -eo pid,ppid,%mem,cmd more Akan menapilkan kolom PID, PPID, dan %MEM. PPID adalah proses ID dari proses parent. %MEM menampilkan persentasi memori system yang digunakan proses. Jika proses hanya menggunakan sedikit memory system akan ditampilkan 0. Jika halaman penuh terlihat prompt --More dibagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah.

131 IV Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis. Percobaan diatas berfungsi untuk keluar dari mode command line, untuk kembali ke metode grafis. Dengan menekan Alt+F7 maka mode tersebut terlogout. Percobaan 4 : Mengontrol proses data shell 1. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 & login sebagai user. Perintah ini merupakan cara untuk pindah ke command line (tty2). Setelah melakukan perintah Ctl+Alt+F2 maka user akan diminta untuk login, dengan memasukan username dan pasword. 2. Gunakan perintah yes yang mengirim output y yang tidak pernah berhenti. $ yes Percobaan diatas merupakan cara untuk mengontrol proses data shell. Menggunakan perintah yes yang mengirim output y yang tidak pernah berhenti. 3. Belokan standar output ke /dev/null. $ yes > /dev/null Percobaan diatas merupakan cara untuk mengontrol proses data shell. Dengan membelokkan standar output ke /dev/null dengan perintah $ yes > /dev/null.

132 IV Salah satu cara agar perintah yes tetap dijalankan tetapi shell tetap digunakan untuk hal yang lain dengan meletakan proses pada background dengan menambah karakter & pada akhir perintah. $ yes /dev/null & Angka dalam [ ] merupakan job number diikuti PID. Percobaan diatas merupakan cara untuk mengontrol proses data shell. satu cara agar perintah yes tetap dijalankan tetapi shell tetap digunakan untuk hal yang lain dengan meletakan proses pada background dengan menambah karakter & pada akhir perintah. Perintah $ yes /dev/null &. Angka dalam [ ] merupakan job number diikuti PID. 5. Untuk melihat status proses gunakan perintah jobs. $ jobs Percobaan diatas merupakan cara untuk mengontrol proses data shell. Untuk melihat status proses gunakan perintah jobs, perintah ini seperti proses pada task manager di window. 6. Untuk menghentikan job, gunakan perintah kil diikuti job number atau PID proses. Untuk identifikasi job number, diikuti prefix dengan karakter %. $ kill %<nomor job> contoh : kill %1 Percobaan diatas merupakan cara untuk mengontrol proses data shell. Untuk menghentikan job, gunakan perintah kil diikuti job number atau PID proses. Untuk identifikasi job number, diikuti prefix dengan karakter %. 7. Lihat status job setelah diterminasi. $ jobs Percobaan diatas merupakan cara untuk mengontrol proses data shell. Untuk melihat status job setelah diterminasi gunakan perintah $ jobs.

133 IV - 15 Percobaan 5 : Menghentikan dan memulai kembali job 1. Cara lain meletakan job pada background dengan memulai job secara normal (pada foreground), stop job dan memulai lg pada background. $ yes > /dev/null Hentikan sementara job (suspend), bukan menghentikanya (terminate), tetapi menghentikan sementara job sampai di restart. Untuk menghentikan sementara job gunakan Ctrl-Z. Percobaan diatas merupakan cara untuk menghentikan dan memulai kembali job. Cara lain meletakan job pada background dengan memulai job secara normal (pada foreground), stop job dan memulai lg pada background. Hentikan sementara job (suspend), bukan menghentikanya (terminate), tetapi menghentikan sementara job sampai di restart. Untuk menghentikan sementara job gunakan Ctrl-Z. 2. Untuk restart job pada foreground, gunakan perintah fg. $ fg Percobaan diatas merupakan cara untuk menghentikan dan memulai kembali job. Untuk restart job pada foreground, gunakan perintah fg. 3. Shell akan menampilkan nama perintah yang diletakan di foreground. Stop job lagi dengan Ctrl-Z. Kemudian gunakan perintah bg untuk meletakan job pada background. $ bg Job tidak bisa dihentikan dengan Ctrl-Z karena job berada pada background. Untuk menghentikanya letakan job pada foreground dengan fg dan kemudian hentikan sementara dengan Ctrl-Z. $ fg Percobaan diatas merupakan cara untuk menghentikan dan memulai kembali job. Shell akan menampilkan nama perintah yang diletakan di foreground. Stop job lagi dengan Ctrl-Z. Kemudian gunakan perintah bg

134 IV - 16 untuk meletakan job pada background. Job tidak bisa dihentikan dengan Ctrl-Z karena job berada pada background. Untuk menghentikanya letakan job pada foreground dengan fg dan kemudian hentikan sementara dengan Ctrl-Z. 4. Job pada background dapat digunakan untuk menampilkan teks pada terminal, dimana dapat diabaikan jika mengerjakan job lain. $ yes & Untuk menghentikanya tidak dapat menggunakan Ctrl-C. Job harus dipindah ke foreground, baru dihentikan dengan cara tekan fg dan tekan Enter. Kemudian lanjutkan dengan Ctrl-Z untuk menghentikan sementara. Percobaan diatas merupakan cara untuk menghentikan dan memulai kembali job. pada background dapat digunakan untuk menampilkan teks pada terminal, dimana dapat diabaikan jika mengerjakan job lain. Untuk menghentikanya tidak dapat menggunakan Ctrl-C. Job harus dipindah ke foreground, baru dihentikan dengan cara tekan fg dan tekan Enter. Kemudian lanjutkan dengan Ctrl-Z untuk menghentikan sementara. 5. Apabila ingin menjalankan banyak job dalam satu waktu, letakan job pada foreground atau beckground dengan memberikan job ID $ fg %2 atau $ %2 $ bg %2 Percobaan diatas merupakan cara untuk menghentikan dan memulai kembali job. Apabila ingin menjalankan banyak job dalam satu waktu, letakan job pada foreground atau beckground dengan memberikan job ID.

135 IV Tekan fg dan tekan Enter, kemudian lanjutkan dengan Ctrl-Z untuk menghentikan sementara. Setelah menggunakan perintah $ fg %2 atau $ %2 dan $ bg %2 diatas kemudian Tekan fg dan tekan Enter, kemudian lanjutkan dengan Ctrl-Z untuk menghentikan sementara. 7. Lihat job dengan perintah ps fae dan tekan Enter. Kemudian hentikan proses dengan perintah kill. $ ps fae Percobaan diatas merupakan cara untuk yaitu menghentikan dan memulai kembali job. Untuk job dengan perintah ps fae dan tekan Enter. Kemudian hentikan proses dengan perintah kill. $ kill -9 <nomor PID> Percobaan diatas merupakan cara untuk menghentikan dan memulai kembali job. Perintah $ kill -9 <nomor PID> perintah ini berfungsi untuk memberhentikan prosesperintah ini berfungsi untuk memberhentikan proses, tetapi pada proses ini akses nya tidak diizinkan. 8. Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali kemode grafis. Percobaan diatas berfungsi untuk keluar dari mode command line, untuk kembali ke metode grafis. Dengan menekan Alt+F7 maka mode tersebut terlogout.

136 IV Latihan 1. Masuk ke tty2 dengan CTRL+ALT+F2 Ketik ps au dan tekan Enter. Kemudian perhatikan keluaran sebagai berikut : Perintah diatas merupakan cara untuk memindahkan mode ke command line terminal tty2. a. Sebutkan nama-nama proses yang bukan root Dilihat dari hasil perintah $ps au, nama-nama proses yang bukan root diantaranya yaitu Avahi, dan colord. b. Tulis PID dan COMMAND dari proses yang paling banyak menggunakan CPU time Dilihat dari hasil perintah $ps au, proses yang paling banyak menggunakan CPU time yaitu dengan PID 4180 dan Command /usr/bin/gnome-shell. c. Sebutkan buyut proses dan PID dari proses tersebut Dilihat dari hasil perintah $ps au, Buyut proses tersebut adalah : /usr/bin/gnome-shell. d. Sebutkan beberapa proses daemon : Dilihat dari hasil perintah $ps au, proses demon diantaranya ibusdaemon dan dbus daemon.

137 IV - 19 e. Pada prompt login lakukan hal-hal berikut : $ csh $ who $ bash $ ls $ sh $ ps Perintah $ csh berfungsi untuk membuat C shell, perintah $ who berfungsi untuk menampilkan user yang sedang aktif, perintah $ bash berfungsi untuk menampilkan file yang terdapat pada direktori aktif, perintah $ ls berfungsi untuk menampilkan file yang terdapat pada direktori aktif, perintah $ sh berfungsi untuk memasuki shell, perintah $ ps berfungsi untuk menampilkan melihat kondisi proses yang ada. f. Sebutkan PID yang paling besar, kemudian buat urutan-urutan proses sampai ke PPID = 1. : Dilihat dari hasil perintah sh, PID paling besar hingga terkecil adalah : PPID : 5108, CMD : ps PPID : 5107, CMD : sh PPID : 5071, CMD : bash PPID : 5025, : CMD : bash

138 IV Cobalah format tampilan ps dengan opsi berikut dan perhatikan hasil tampilannya : a. f daftar penuh Dilihat dari hasil percobaan perintah ps f, hasilnya menampilkan proses sistem dalam daftar penuh yang berisi UID, PID, PPID, C, STIME, TTY, TIME, CMD. b. j format job Dilihat dari hasil percobaan perintah ps j, hasilnya menampilkan proses sistem dalam bentuk format job, yang berisi PID, PGID, SID, TTY, TIME, CMD. c. J format job control Dilihat dari hasil percobaan perintah ps J, hasilnya menampilkan proses sistem dalam bentuk format job kontrol, hasilnya berisi job yang lebih detail yang berisi PPID, PID, PGID, SID, TTY, TPGID, STAT, UID, TIME, COMMAND. d. L daftar memanjang Dilihat dari hasil percobaan perintah ps L, hasilnya menampilkan proses sistem dalam bentuk daftar memanjang hasilnya berisi F, UID, PID, PPID, PRI, NI, VSZ, RSS, WCHAN, STAT, TTY, TIME, COMMAND.

139 IV - 21 e. S format sinyal Dilihat dari hasil percobaan perintah ps S, hasilnya menampilkan proses sistem dalam bentuk format sinyal, hasilnya berisi UID, PID, PENDING, BLOCKED, IGNORED, CAUGHT, STAT, TTY, TIME, COMMAND. f. v format virtual memory Dilihat dari hasil percobaan perintah ps v, hasilnya menampilkan proses sistem dalam bentuk Virtual memory, hasilnya berisi PID, TTY, STAT, TIME, MAJFL, TRS, DRS, RSS, %MEM, COMMAND. g. X format register i386 Dilihat dari hasil percobaan perintah ps X, hasilnya menampilkan proses sistem dalam bentuk format register i368, hasilnya berisi PID, STACKP, ECP, EIP, TMOUT, ALARM, STAT, TTY, TIME, COMMAND. 3. Lakukan urutan pekerjaan berikut : a. Gunakan perintah find ke seluruh direktori pada system, belokkan output sehingga daftar direktori dialihkan ke file directories.txt dan daftar pesan error dialihkan ke file errors.txt Dilihat dari hasil perintah find / >direktories grep error > error.txt berfungsi untuk membelokkan standar output berupa daftar direktori kedalam file directories.txt, kemudian error yang ada dibelokan kedalam file errors.txt.

140 IV - 22 b. Gunakan perintah sleep 5. Apa yang terjadi dengan perintah ini? Dilihat dari hasil perintah sleep 5 yaitu digunakan untuk menghentikan proses job pada terminal selama 5 detik. c. Jalankan perintah background menggunakan & Dilihat dari hasil perintah sleep 5 & yaitu digunakan untuk memulai kembali job. d. Jalankan sleep 15 pada foreground, hentikan sementara dengan CTRL +Z dan kemudian letakkan pada background dengan bg. Ketikkan jobs. Ketikkan ps. Kembaliakn job ke foreground dengan perintah fg. Dilihat dari hasil perintah sleep 15 yaitu berfungsi untuk menghentikan proses job pada terminal selama 15 detik. Perintah CTRL+Z digunakan untuk menghentikan proses yang bersifat sementara. e. Jalankan sleep 15 pada background menggunakan & dan kemudian gunakan perintah kill untuk menghentikan proses diikuti job number. Dilihat dari hasil perintah perintah sleep 15 & digunakan untuk memulai kembali job pada background. Perintah kill %1 digunakan untuk menghentikan proses pada job kesatu.

141 IV - 23 f. Jalankan sleep 15 pada background menggunakan & dan kemudian gunakan perintah kill untuk menghentikan sementara proses. Gunakan bg untuk melanjutkan menjalankan proses. Dilihat dari hasil perintah sleep 15 & digunakan untuk memulai kembali job pada background. Perintah kill digunakan untuk menghentikan semua proses, sedangkan perintah bg, digunakan untuk meletakan perintah pada background dan melanjutkan kembali perintah sleep 15&. g. Jalankan sleep 60 pada background 5 kali dan terminasi semua pada dengan mengunakan perintah kill all. Dilihat dari hasil perintah sleep 60 & sebanyak lima kali yaitu berfungsi untuk menjalankan job satu sampai lima dengan PID yang berbeda-beda. Kemudian perintah killall sleep yaitu digunakan untuk menghentikan semua job. h. Gunakan perintah ps, w dan top untuk menunjukkan proses yang sedang dieksekusi. Dilihat dari hasil perintah ps menunjukan proses status yang sedang aktif. Perintah w, menunjukan siapa saja user yang aktif. Perintah top, digunakan untuk menunjukkan semua proses yang sedang dieksekusi.

142 IV - 24 i. Gunakan perintah ps aeh untuk menampilkan hierarki proses. Carilah init proses. Apakah Anda bisa identifikasi system daemon yang penting? Dapatkah Anda identifikasi shell dan subproses? Dilihat dari hasil perintah ps aeh yaitu menampilkan proses secara hirarki. Dimulai dari PID 2728 hingga PID 5462 didalam terminal tty3 terdapat comand yang memiliki sub sub proses. j. Kombinasikan ps fae dan grep, apa yang anda lihat? Dilihat dari hasil perintah ps fae grep pebri.ramdani mengarahkan pada proses yang bernama pebri.ramdani. dan tampilan pebri.ramdani berwarna merah. k. Jalankan proses sleep 300 pada background. Log off computer dan log in kembali. Lihat daftar semua proses yang berjalan. Apa yang terjadi pada proses sleep? Dilihat dari hasil perintah sleep 300 & yaitu digunakan untuk menghentikan proses pada terminal selama 300 detik, setelah komputer log off dan in kembali, proses sleep masih terus berjalan apabila waktunya belum habis. Sedangkan apabila melakukan log off pada mode GUI, proses sleep tidak berjalan lagi meskipun waktunya belum habis.

143 V - 1 MODUL 5 Bekerja Dengan Bash Shell 5.1 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui proses dan manajemen proses pada sistem operasi Linux. 2. Mengetahui konsep proses pada sistem operasi Linux. 3. Menggunakan perintah-perintah proses dan manajemen proses. 4. Menerapkan proses dan manajemen proses dalam program. 5.2 Resume 1. SHELL Shell adalah sebuah program yang membaca input standar yaitu keyboard. Ketika kita mengetikkan sesuatu di keyboard maka shell akan menafsirkan apa yang kita ketikkan. Sebagai contoh apabila kita ketikkan ls pada shell dan ls ternyata merupakan program yang dapat di eksekusi maka shell akan menjalankan program tersebut. Misal : antoro@drutz:~$ ls test antoro@drutz:~$ hello bash: hello: command not found antoro@drutz:~$ Kita dapat melihat bahwa ketika ls kita ketikkan maka program ls dijalankan, sedangkan apabila kita jalankan hello dan karena memang tidak ada program hello maka shell tidak dapat mengeksekusinya. V - 1

144 V - 2 Jenis-Jenis Shell Jenis shell yang digunakan di unix maupun linux banyak macamnya, tetapi dilihat dari segi kuantitas pemakainya shell yang banyak dipakai adalah sebagai berikut : Bourne shell (sh) C shell (csh) Korn shell (ksh) Bourne Again shell (bash) Yang paling banyak di gunakan adalah bash, dimana bash ini merupakan pengembangan dari sh dan ksh. Mayoritas distribusi linux saat ini menggunakan bash sebagai default shell-nya. 2. PROFILE Pada saat kita login dan memulai sebuah session baru bash shell, maka bash akan menjalankan file /etc/profile,.profile, /etc/bash.bashrc.bashrc. File /etc/profile dan /etc/bash.bashrc digunakan untuk semua user yang ada, jika kita melakukan modifikasi file ini maka akan ber-efek pada semua user yang bisa login kedalam system. Sedangkan.profile dan.bashrc hanya terdapat pada masing-masing home direktori dari user yang bersangkutan. File /etc/profile dan.profile hanya akan dieksekusi oleh login shell, jika dalam session aktif kita menjalankan perintah $ bash maka file.profile tidak akan dijalankan, agar.profile dijalankan kita harus menggunakan perintah. $ bash --login Perintah ini berguna untuk melihat hasil dari file.profile yang dimodifikasi tanpa harus logout dari session. Sekarang kita akan mencoba memodifikasi file.profile, buka dengan teks editor, dan tambahkan baris berikut dibagian paling bawah date simpan hasil perubahan tersebut, kemudian jalankan perintah berikut

145 V - 3 $ bash --login Tue Nov 13 20:55:13 WIT 2007 Untuk keluar ketik perintah $ logout Modifikasi seperti merubah prompt shell secara permanen, mode editing yang digunakan oleh shell bisa ditempatkan pada file.profile. Untuk interaktif session yang bukan login session, maka bash akan melihat pada file /etc/bash.bashrc dan.bashrc. Pada.bashrc, umumnya digunakan untuk menempatkan sebuah fungsi alias bagi sebuah command, misalnya alias ls= ls qf. Pada distro Ubuntu, file.bashrc ini juga dijalankan pada waktu login session, hal ini bisa dilihat pada file.profile di Ubuntu terdapat baris berikut # if running bash if [ -n "$BASH_VERSION" ]; then # include.bashrc if it exists if [ -f ~/.bashrc ]; then. ~/.bashrc fi fi.bash_logout merupakan file yang dijalankan pada saat kita logout dari session bash shell. Jika kita ingin menghapus isi direktori tertentu pada saat logout, maka perintah tersebut harus ditempatkan pada file.bash_logout. Sedangkan.bash_history berisikan command-command yang pernah kita input pada shell. 3. HISTORY Semua perintah-perintah yang sudah pernah anda ketikkan, akan disimpan ke dalam history. Untuk menampilkan anda bisa menggunakan perintah history. Secara default perintah-perintah yang bisa ditampung dalam history adalah 1000 perintah, untuk konfigurasi berada pada /home/user/.bashrc pada baris export HISTSIZE=1000. Penyimpanan file

146 V - 4 history biasanya disimpan secara default berada pada /home/user/ dengan nama file.bash_history (jika menggunakan shell bash),.zsh_history(jika menggunakan shell zsh). 4. BASH SCRIPT Bash-script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi. Untuk eksekusi bash-script gunakan. sebelum file bash-script yang berarti eksekusi shell dan tanda./ berarti file bash-script berada pada directori actual. 5. JOB CONTROL Job adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada karnel. Sebuah job dianggap selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah sama dengan eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground. 6. EDITOR vi/vim vi merupakan teks editor yang pertama kalinya dibuat untuk UNIX, dimana teks editor ini sangat sederhana, memiliki ukuran yang kecil tapi mempunyai fungsionalitas yang besar. Saat ini banyak versi dari vi yang ada seperti nvi, vim, vile, elvis. Pada GNU/Linux umumnya menggunakan vim yang diciptakan oleh Bram Moolenar's berdasarkan vi. Pada Ubuntu saat kita mengetikkan vi atau vim pada shell, maka program yang dijalankan adalah sama yaitu vim. VIM merupakan singkatan dari VI Improved, dimana vim memiliki fitur seperti multiple undo yang tidak terdapat pada vi versi lama. Untuk memulai vi/vim pada shell (jika menggunakan GUI, jalankan gnometerminal) bisa dengan cara vi vi options file vi options +num file vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas satu layar penuh. Vi mempunyai 2 buah modus, yaitu :

147 V - 5 Command line Editor vi mengintepretasikan input sebagai instruksi untuk dieksekusi oleh editor, contoh seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya. Editing Editor vi mengintepretasikan input sebagai teks yang akan dimmasukan kedalam buffer editor. Pada bagian bawah layar akan tampil teks INSERTING. Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki command mode. Dengan menekan tombol i maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke command mode, tekan tombol Esc. Kunci-kunci editor vi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Kunci Keterangan Kunci Keterangan H J K Pindah Kursor ke kiri satu karakter Pindah Kursor ke kanan satu karakter Pindah Kursor ke atas Ctrl -b Ctrl -f Ctrl -d L Pindah Kursor ke bawah B O I A Menyisipkan teks (satu baris setelah posisi kursor) Menyisipkan teks (di sebelah kiri posisi kursor Menyisipkan teks (di sebelah kanan posisi kursor) W ^ Mundur satu layar Maju satu layar Maju setengah layar Menggerakan kursor ke kiri satu kata Menggerakan kursosr ke kanan satu kata Pergi ke awal baris $ Pergi ke akhir baris

148 V - 6 I (shi Menyisipkan teks (di ft posisi awal baris) i) A (shi Menyisipkan teks (di ft posisi akhir baris) a) Menghapus 1 huruf (di X sebelah kanan posisi kursor) Menghapus 1 kata (di Dw sebelah kanan posisi kursor) Menghapus 1 baris (di Dd sebelah kanan posisi kursor) Yy Mengkopi 1 baris 2yy Mengkopi 2 baris (Paste) Menampilkan baris kalimat yang sudah P ada dikopi dengan kunci yy Mengganti 1 kata yang telah ditulis di sebelah Cw kanan posisi kursor dengan kata lain U U :! :wq :q! :se all :se nu /str ing?str ing Membatalkan perintah yang terakhir kali Membatalkan seluruh perubahan teks pada baris tempat kursor berada Keluar untuk sementara dari editor vi dan menjalankan perintah yang lain Write dan quite, simpan berkas dan keluarkeluar vi tanpa menyimpan keluarkeluar vi tanpa menyimpan Menampilkan semua pilihan set status Menampilkan nomor baris pada kiri layar Mencari string ke arah depan Mencari string ke arah belakang

149 V - 7 Mengganti 1 baris Cc kalimat yang telah ditulis disebelah kanan posisi kursor dengan kalimat N meneruskan pencarian untuk arah yang sama lain Login sebagai user, bukalah Console Terminal dan lakukan percobaanpercobaan dibawah ini kemudian selesaikan soal-soal latihan! 5.3 Hasil dan Pembahasan Percobaan 1 : Profile 1. File bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File.bash_profile adalah hiden file,sehingga untuk melihatnya digunakan opsi a pada instruksi ls. $ ls a Gambar 5.1 Tampilan Profile Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan direktori secara keseluruhan. Perintah ls a berfungsi untuk menampilkan file.bash_profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.

150 V - 8 $ more.bash_profile Gambar 5.2 Tampilan Profile Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan isi dari.bash_profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login. 2. File.bash_logout akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file.bash_logout dengan instruksi $ cat.bash_logout Gambar 5.3 Tampilan Profile Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan.bash_logout. Perintah ini akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file.bash_logout dengan instruksi $ cat.bash_logout.

151 V - 9 Percobaan 2 : Menggunakan Feature History Bash 1. Bash shell menyimpan history perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan tombol Panah Atas. Maka perintah sebelumnya akan ditampilkan. 2. Berikutnya, berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukan perintah berikut dan tekan Enter pada setiap baris. $ cd $ ls l /etc Gambar 5.4 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan tampilan menggunakan Feature History Bash. Perintah $ cd berfungsi untuk memastikan sedang berada pada direktori home. Perintah $ ls l /etc berfungsi untuk menampilkan output file atau direktori secara lengkap yaitu terdiri dari nama file, ukuran, tanggal dimodifikasi, pemilik, group dan mode atau atrinbutnya. $ ls l Gambar 5.5 Tampilan Feature History Bash

152 V - 10 Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ ls -l berfungsi untuk menampilkan daftar file pada direktori yang sedang aktif yaitu direktori home. $ whoami $ who Gambar 5.6 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ whoami dan $ who berfungsi untuk mengetahui siapa saja yang sedang aktif. 3. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukan. $ history

153 V - 11 Gambar 5.7 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah $history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukan. 4. Anda dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah. $!<Nomor Perintah> Contoh :!431

154 V - 12 Gambar 5.8 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Dapat memlih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Contoh :!431 setelah menginputkan perintah tersebut maka perintah who terpanggil lagi.

155 V Anda dapat mencari perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya!?etc? akan menjalankan perintah ls l /etc yang sebelumnya digunakan. $!?etc? Gambar 5.9 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Dapat mencari perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya!?etc? akan menjalankan perintah ls l /etc yang sebelumnya digunakan.

156 V Kemudian gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls l etc yang kedua dan bukan!?etc? $ history Gambar 5.10 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls l etc yang kedua dan bukan!?etc?. 7. Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat pesan error $!?wombat99? Gambar 5.11 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat

157 V - 15 pesan error dengan menggunakan perintah $!?wombat99?, maka akan muncul output error karena tidak diketemukan. 8. Jika diketikkan!who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan!whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami $!who $!whoa Gambar 5.12 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Jika diketikkan!who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan!whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami. 9. Anda bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash strings greph shell less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata shell. Untuk keluar tekan q. Jika ingin menampilkan kata alias, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetapi cukup ketik ^shell^alias^ dan tekan Enter maka akan menggantikan kata shell dengan alias. $ cat /bin/bash strings greph shell less

158 V - 16 Gambar 5.13 Tampilan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash strings greph shell less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata shell. Untuk keluar tekan q. Akan tetapi perintah ini gagal karena paket bunitils pada oprasi sistem linux yang digunakan belum terpasang. Percobaan 3 : Mengubah Feature History Bash 1. Bash shell akan menyimpan perintah history meskupun telah logout dan login kembali. File.bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory. $ cd Gambar 5.14 Tampilan cd Gambar di atas merupakan perintah untuk memastikan berada didirektori home. Bash shell akan menyimpan perintah history meskupun telah logout dan login kembali. File.bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory dengan menggunakan perintah $ cd.

159 V Lihat beberapa baris pada file.bash_history dengan ketik tail.bash_history dan tekan Enter. File ini bukan file yang up to date. $ tail.bash_history Gambar 5.15 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Lihat beberapa baris pada file.bash_history dengan ketik tail.bash_history dan tekan Enter. 3. Ketik history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan baris sebelumnya adalah tail.bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem. $ history Gambar 5.16 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketik $ history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah

160 V - 18 perintah history dan baris sebelumnya adalah tail.bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem. 4. Ketik perintah berikut $ echo Ini perintah saya Gambar 5.17 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketikkan perintah echo Ini perintah saya, maka akan muncul tulisan atau output Ini perintah saya. 5. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo Ini Perintah saya akan berada pada baris terkahir. Lihat file.bash_history, maka perintah tersebut akan terdapat pada file.bash_history. $ history $ tail.bash_history Gambar 5.18 Tampilan Perubahan Feature History Bash

161 V - 19 Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo Ini Perintah saya akan berada pada baris terkahir. Lihat file.bash_history dengan mengetikkan perintah tail.bash_history, maka perintah tersebut akan terdapat pada file.bash_history. 6. Untuk history less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q. $ history less Gambar 5.19 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Untuk history less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q.

162 V Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file. ketik berikut dan output yang keluar serupa di bawah ini $ wc l.bash_history 164.bash_history Gambar 5.20 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file. Ketik wc l.bash_history dan output yang keluar serupa yaitu 164.bash_history. 8. Output menunjukkan bahwa 164 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik sebagai berikut $ set grep HISTIZE Gambar 5.21 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Output menunjukkan bahwa 164 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik set grep HISTIZE.

163 V Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada skrip startup yang disebut.bashrc pada home direktory. $ echo HISTSIZE=5000 >>.bashrc 10. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan variabel HISTSIZE. $ set grep HISTSIZE Gambar 5.22 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada skrip startup yang disebut.bashrc pada home direktory dengan mengetikkan perintah echo HISTSIZE=5000 >>.bashrc. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan set grep HISTSIZE. Lihat perubahan variabel HISTSIZE. 11. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama. Gambar 5.23 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.

164 V Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file.bashrc $ echo HISTCONTROL=ignoredups >>.bashrc 13. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perintahkan berapa kali history yang muncul. Gambar 5.24 Tampilan Perubahan Feature History Bash Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file.bashrc dengan mengetikkan perintah echo HISTCONTROL=ignoredups >>.bashrc. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perintahkan berapa kali history yang muncul.

165 V - 23 Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell 1. Prompt Bash Shell dikonfigurasikan dengan menseting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai prompt, anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1= \t: dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt bash. Format dalam HH:MM:SS $ PS1= \t: Gambar 5.25 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Pada Bash Shell dikonfigurasikan dengan menseting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai prompt, anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1= \t: dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt bash. Format dalam HH:MM:SS. 2. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut: $ PS1= \t: Gambar 5.26 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik PS1= \t:,

166 V Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktori. Karakter \w menampilkan hanya nama direktori. Jika current direktory adalah home directory, maka tampil prompt ~: $ PS1= \w: Gambar 5.27 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktori. Karakter \w menampilkan hanya nama direktori. Jika current direktory adalah home directory, maka tampil prompt ~: dengan mengetikkan perintah $ PS1= \w:. 4. Ketik cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin: $ cd /usr/sbin 5. Ketik PS1= \W: untuk melihat prompt sbin: $ PS1= \W: Gambar 5.28 Tampilan Perubahan Prompt Shell

167 V - 25 Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Perintah $ cd /usr/sbin berfungsi untuk membuka direktori sbin. Ketik PS1= \W: untuk melihat prompt sbin:. 6. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik echo Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote ( ) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata Hello, muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru. $ echo Hello > Gambar 5.29 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik echo Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote ( ) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata Hello, muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.

168 V Anda dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut: $ PS2= Selesai memasukkan perintah anda: 8. Kemudian ketik echo Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote ( ) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru. $ echo Hello Selesai memasukkan perintah anda: Gambar 5.30 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah $ PS2= Selesai memasukkan perintah anda:. Kemudian ketik echo Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote ( ) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru. $ echo Hello kemudian Selesai memasukkan perintah anda:.

169 V Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting colorsetting string. Sebagai contoh, prompt BASH di seti dengan \w\$, akan menampikan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut: $ PS1 = \033[0;34m\w\$ \033[0;37m Gambar 5.31 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting colorsetting string. Sebagai contoh, prompt BASH di seti dengan \w\$, akan menampikan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan $ PS1 = \033[0;34m\w\$ \033[0;37m. 10. Untuk menampilkan prompt warna merah, ketikkan perintah berikut: $ PS1 = \033[0;31m\w\$ \033[0;37m 30=hitam, 31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih. Gambar 5.32 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt warna merah, ketikkan perintah $ PS1 = \033[0;31m\w\$ \033[0;37m. Maka tulisan berwarna merah.

170 V Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut: $ PS1 = \033[0;34m\w\$ \033[0;32m$ \033[0;37m Gambar 5.33 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah $ PS1 = \033[0;34m\w\$ \033[0;32m$ \033[0;37m, maka Maka tulisan dengan warna warni. 12. Anda bisa menampilkan atribut visual seperrti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, seperti berikut: $ PS1 = \033[1;34m\w\$ \033[1;32m$ \033[0;37m Gambar 5.34 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan atribut visual seperrti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, dengan perintah PS1 = \033[1;34m\w\$ \033[1;32m$ \033[0;37m, Maka tulisan menjadi lebih terang.

171 V Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah berikut: $ PS1 = \033[7;34m\w\$ \033[7;32m$ \033[0;37m Gambar 5.35 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah PS1 = \033[7;34m\w\$ \033[7;32m$ \033[0;37m, Maka tulisan menjadi berwarna berkebalikan. 14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti berikut: $ PS1 = \033[5;34m\w\$ \033[5;32m$ \033[0;37m Gambar 5.36 Tampilan Perubahan Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah PS1 = \033[5;34m\w\$ \033[5;32m$ \033[0;37m, maka tulisan prompt menjadi berkedip.

172 V - 30 Percobaan 5 : Menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell 1. Pastikan anda berada di home direktori $ cd 2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file. $ echo sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list > ~/sorter Gambar 5.37 Tampilan Tambahan Otomatosasi ke Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Pastikan sedang berada di home direktori, kemudian membuat skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file. Ketikkan perintah echo sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list > ~/sorter untuk membuat deteran file terurut. 3. Buatlah file skrip diatas menjadi executable $ chmod +x sorter 4. Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter. $ PROMPT_COMMAND=~/sorter

173 V - 31 Gambar 5.38 Tampilan Tambahan Otomatosasi ke Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Membuat file skrip diatas menjadi executable dengan perintah chmod +x sorter, kemudian program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter. 5. Ketikkan echo John Smith:13001 >>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string John Smith:13001 akan ditambahkan. $ echo John Smith:13001 >>list 6. Ketik cat list dan tekan Enter. Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut. $ cat list Gambar 5.39 Tampilan Tambahan Otomatosasi ke Prompt Shell Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Ketikkan echo John Smith:13001 >>list dan tekan Enter.

174 V - 32 Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string John Smith:13001 akan ditambahkan, dan Ketik cat list dan tekan Enter. Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut. 7. Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter. $ echo Anita:13002 >>list $ echo Samantha:13003 >>list $ echo Patrik :13004 >>list $ echo Sponsebob :13005 >>list $ echo Lisa :13006 >>list $ echo Squid :13007 >>list Gambar 5.40 Tampilan Tambahan Otomatosasi ke Prompt Shell Gambar di atas merupakan peritnah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter, maka akan muncul output dengan urutan daftar nama dari kecil ke besar.

175 V Apabila anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu, anda tidak perlu menambahkan variabel PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti.bashrc. bila anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan variabel PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau logout dan login kembali. $ PROMPT_COMMAND= (SUDAH DICOBA) Percobaan 6 : Membuat Bash-Script dan menjalankannya 1. Membuat file p1.sh $ vi p1.sh echo program bash script Gambar 5.41 Tampilan Pembuatan Bash-Script dan menjalankannya Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Membuat file p1.sh menggunakan perintah vi p1.sh dan echo program bash script, maka akan muncul output menampilkan program bash script. 2. Mengubah program menjadi executable $ ls -l p1.sh $ chmod +x p1.sh $ ls l p1.sh

176 V - 34 Gambar 5.42 Tampilan Pembuatan Bash-Script dan menjalankannya Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Perintah ls -l p1.sh digunakan untuk menampilkan semua file p1.sh. Perintah chmod +x p1.sh digunakan untuk mengubah menjadi executable. Perintah ls l p1.sh digunakan menampilkan file untuk meng cek kembali file, tanda tulisan berwarna ijo artinya telah diubah menjadi excutable. 3. Menjalankan script $ bash p1.sh $ sh p1.sh $. p1.sh $. /p1.sh Gambar 5.43 Tampilan Pembuatan Bash-Script dan menjalankannya Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Semua perintah diatas telah dicoba dan memiliki hasiil output yang sama. 4. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut $ vi p1.sh #!/bin/bash echo program bash script

177 V - 35 Gambar 5.44 Tampilan Pembuatan Bash-Script dan menjalankannya Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut dengan tulisan Program 2 bash script. 5. Buatlah file p2.sh $ vi p2.sh #!/bin/bash echo Program 2 bash script Gambar 5.45 Tampilan Pembuatan Bash-Script dan menjalankannya Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan

178 V - 36 sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p2.sh konvensi tersebut dengan tulisan Program 2 bash script. 6. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ; $ cat p1.sh ; cat p2.sh $./p1.sh ;./p2.sh Gambar 5.46 Tampilan Pembuatan Bash-Script dan menjalankannya Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ; dengan perintah cat p1.sh ; cat p2.sh dan./p1.sh ;./p2.sh. 7. Menjalankan script sebagai proses background, sehingga promt tidak

179 V - 37 Percobaan 7 : Job Control 1. Proses foreground $ ps x Gambar 5.47 Tampilan Job Control Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Proses foreground dengan menggunakan perintah ps x, maka akan muncul output daftar file yang sedang dijalanjan. 2. Proses background $ ps x > hasil & Gambar 5.48 Tampilan Job Control Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Proses background dengan menggunakan perintah ps x > hasil &, maka akan muncul output jumlah semua proses yang sedang berjalan.

180 V Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif $ jobs Gambar 5.49 Tampilan Job Control Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif dengan menggunakan perintah jobs, maka akan muncul output proses yang berjalan yaitu ps x > hasil tadi. 4. Buatlah file ploop.sh. file ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan CTRL+C $ vi ploop.sh #!/bin/bash while [true] do sleep 10 echo Hallo done

181 V - 39 Gambar 5.50 Tampilan Job Control Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh. file ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan CTRL+C dengan menggunakan perintah $ vi ploop.sh kemudian ketikkan while [true], do, sleep 10, echo Hallo, done. 5. Buatlah file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C) $ chmod +x ploop.sh $./ploop.sh Gambar 5.51 Tampilan Job Control Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C) dengan menggunakan perintah chmod +x ploop.sh dan./ploop.sh, maka akan muncul output dengan menampilkan kata hallo berulang kali setiap 10 detik.

182 V - 40 Percobaan 8 : Manipulasi stack untuk Direktori 1. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~ $ dirs Gambar 5.52 Tampilan Manipulasi stack untuk Direktori Gambar di atas merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~, maka akan muncul output direktori yang diingat. 2. Membuat 3 buat direktori $ mkdir marketing sales support Gambar 5.53 Tampilan Manipulasi stack untuk Direktori Gambar di atas merupakan perintah yaitu Manipulasi stack untuk Direktori. Perintah diatas merupakan cara untuk membuat tiga direktori dengan satu perintah.

183 V Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~ $ dirs Gambar 5.54 Tampilan Manipulasi stack untuk Direktori Gambar di atas merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~, maka akan muncul output direktori yang diingat. 4. Membuat 3 buah direktori Percobaan 9 : Alias 1. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem: $ alias Gambar 5.55 Tampilan Alias

184 V - 42 Gambar di atas merupakan perintah Alias. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem, maka akan muncul output yang memberi informasi perintah alias. 2. Membuat beberapa alias $ alias del= rm i $ alias h= history Gambar 5.56 Tampilan Alias Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk membuat beberapa alias menggunakan perintah alias del= rm i artinya dengan menggunakan alias del, maka yang akan dikerjakan rm-i. Dan alias h= history artinya perintah alias h akan menjalankan perintah history. 3. Gunakan instruksi hasil alias $ ls $ del hasil $ h more

185 V - 43 Gambar 5.57 Tampilan Alias Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk menggunakan instruksi hasil alias menggunakan perintah ls untuk melihat current working directory, kemudian perintah del hasil digunakan untuk menghapus file hasil, karena alias del menjalankan perintah rm-i tadi. Dan perintah h more digunakan untuk menjalankan perintah history, karena perintah h tadi merupakan alias dari perintah history. 4. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias $ unalias del $ del files (Terdapat pesan Kesalahan, mengapa?) Gambar 5.58 Tampilan Alias Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias menggunakan perintah unalias del, yang tadi

186 V - 44 menggunakan perintah rm i. Dan del files tidak berfungsi karena perintah alias del sudah dihapus. LATIHAN 1. Eksekusi seluruh profile yang ada: a. Edit file profile /etc/profile dan tampilkan pesan sebagai berikut: echo profile dari /etc/profile Gambar 5.59 Tampilan Latihan Nomer 1 Tampilan diatas merupakan jawaban nomor 1 a. Perintah vi /etc/profile berfungsi untuk masuk ke prompt script /etc/profile, untuk mengedit pesan menggunakan perintah i, kemudian inputkan perintah echo profile dari /etc/profile.

187 V - 45 b. Asumsi nama anda student, maka edit semua profile yang ada yaitu: /home/student/.bash_profile /home/.student/.bash_login /home/student/.profile /home/student/.bashrc Gambar 5.60 Tampilan Latihan Nomer 1 Tampilan diats merupakann jawaban dari latihan 1 b. Perintah vi digunakan untuk masuk ke teks editor untuk mengedit file konfigurasi sistem, membuat script shell, membuat program, dan sebagainya. c. Ganti nama /home/student dengan nama anda sendiri. Pada setiap file tersebut, cantumkan instruksi echo, misalnya pada /home/student/.bash_profile: echo Profile dari.bash_profile $ vi /home/pebri.ramdani/.bash_profile $ vi /home/. pebri.ramdani/.bash_login

188 V - 46 $ vi /home/pebri.ramdani/.profile $ vi /home/pebri.ramdani/.bashrc Gambar 5.61 Tampilan Latihan Nomer 1 Gambar di atas merupakan latihan nomer 1 c, yaitu menambahkan instruksi pada file /home/pebri.ramdani/.bash_profile dengan instruksi echo Profile dari.bash_profile, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor. Pada /home/. pebri.ramdani /.bash_login dengan instruksi echo Profile dari.bash_login, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor. Pada /home/ pebri.ramdani /.profile dengan instruksi echo Profile dari.profile, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri

189 V - 47 perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor. Pada /home/ pebri.ramdani /.bashrc dengan instruksi echo Profile dari.bashrc, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor. d. Lakukan hal yang sama untuk file lainnya, sesuaikan tampilan dengan nama file yang bersangkutan. SUDAH DIKERJAKAN PADA POINT B DAN C 2. Jalankan instruksi subtitute user, kemudian keluar dengan perintah exit sebagai berikut: $ su student $ exit Gambar 5.62 Tampilan Latihan Nomer 2 : Tampilan diatas merupakan jawaban no 2, yaitu perintah $ su student digunakan untuk pindak ke super user, sistem meminta password admin. Pada perintah tersebut pada file.bashrc sudah dimodifikasi sebelumnya sehingga instruksi echo terpanggil bila menggunakan perintah SU, untuk mengakhiri menggunakan Perintah $ exit. Kemudian gunakan opsi sebagai berikut: $ su student $ exit

190 V - 48 Gambar 5.63 Tampilan Latihan Nomer 2 : Tampilan diatas merupakan jawaban no 2, yaitu perintah $ su - student digunakan untuk pindak ke super user, sistem meminta password admin. Pada perintah tersebut akan menjalankan dua file yaitu file.bashrc dan file.bash_profile yang keduanya sudah dimodifikasi sebelumnya sehingga instruksi echo terpanggil bila menggunakan perintah SU, untuk mengakhiri menggunakan Perintah $ exit. jadi yang membedakannya yaitu memunculnya jumlah file yang dibuka dan mengakhiri filenya dengan akhiran logout. Jelaskan perbedaan kedua utilitas tersebut. Sudah terdapat pada analisis diatas 3. Logout a. Edit file.bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 5 detik, sebelum eksekusi logout echo Terima kasih atas sesi yang diberikan sleep 5 clear $ vi.bash_logout $ chmod +x.bashk_logout $./.bash_logout

191 V - 49 Gambar 5.64 Tampilan Latihan Nomer 3 : Tampilan diatas merupakan jawaban no3, yaitu membuat program logout menggunakan vi editor. Perintah $ vi.bash_logout digunakan untuk membuat text editor membuat program. Kemudian insert echo Terima kasih atas sesi yang diberikan sleep 5 clear dengan menggunakan i, setelah selesai akhiri dan simpan dengan perintah :wq. Perintah $ chmod +x.bashk_logout berfungsi untuk merubah file menjadi excutable. Perintah $./.bash_logout untuk mengeksekusi file.bash_logout. b. Edit file.bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 4 detik, sebelum eksekusi logout

192 V - 50 Gambar 5.65 Tampilan Latihan Nomer 3 : Tampilan diatas merupakan jawaban no3, yaitu mengedit program logout menggunakan vi editor. Perintah $ vi.bash_logout digunakan untuk membuat text editor membuat program. Kemudian edit text editor menjadi insert echo Terima kasih atas sesi yang diberikan sleep 4 clear dengan menggunakan i, setelah selesai akhiri dan simpan dengan perintah :wq. Perintah $ chmod +x.bashk_logout berfungsi untuk merubah file menjadi excutable. Perintah $./.bash_logout untuk mengeksekusi file.bash_logout.

193 V History a. Ganti nilai HISTSIZE dari 1000 menjadi 20 $ HISTSIZE=20 $ h Gambar 5.66 Tampilan Latihan Nomer 4 Gambar di atas merupakan latihan nomer 4 yaitu tentang history. Ketikkan perintah set grep HISTSIZE untuk mengecek jumlah history sebelumnya kemudian ubah history tersebut menjadi 20 menggunakan perintah echo, >> dan file.bashrc. Setelah itu cek kembali apakah sudah berubah atau belum menggunakan perintah set grep HISTSIZE, maka akan muncul output seperti gambar di atas. b. Gunakan fasilitas history dengan mengedit instruksi baris ke 5 dari instruksi yang terakhir dilakukan. $!-5

194 V - 52 c. Ulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history buffer $!! d. Ulangi instruksi pada history buffer nomor tertentu, misalnya nomor!150 $!150 Gambar 5.67 Tampilan Latihan Nomer 4 b, c, d. Gambar di atas merupakan latihan nomer 4 yaitu tentang history. Perintah!-5 digunakan untuk menampilkan atau mengeksekusi kembali history pada 5 terakhir perintah di history. Perintah!! digunakan mengulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history buffer. Perintah!150 digunakan untuk memanggil perintah dari history dengan nomor PID 150. e. Ulangi instruksi dengan prefix ls $!ls $!?ls? Jelaskan perbedaan instruksi di atas (sudah pada analisis)

195 V - 53 Gambar 5.68 Tampilan Latihan Nomer 4 Gambar di atas merupakan latihan nomer 4 yaitu tentang history. Perintah prefiks ls ini akan menghasilkan perintah yang sama yaitu perintah ls l. 5. Prompt String (PS) a. Edit file.bash_profile, ganti prompt PS1 dengan >. Instruksi export diperlukan dengan parameter nama variabel tersebut, agar perubahan variabel PS1 dikenal oleh semua shell PS1= > Export PS1 Eksperimen hasil PS1: $ PS1= \! > 69 > PS1= \d > Mon Sep 23 > PS1= \t > 10:10:20 > PS1= Saya=\u > Saya=stD02001 > PS1= \w > ~ > PS1=\h >

196 V - 54 Gambar 5.69 Tampilan Latihan Nomer 5 Gambar di atas merupakan latihan nomer 5 yaitu tentang prompt string. Edit file.bash_profile, ganti prompt PS1 dengan >. Instruksi export diperlukan dengan parameter nama variabel tersebut, agar perubahan variabel PS1 dikenal oleh semua shell, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Ada beberapa tampilan prompt PS1 yaitu dengan nomor perintah (\!), date (\d), time (\t), who=user(\u), working directory (\w).

197 V - 55 b. Ubahlah warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip Gambar 5.70 Tampilan Latihan Nomer 5 Gambar di atas merupakan latihan nomer 5 yaitu tentang prompt string. Mengubah warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip menggunakan perintah seperti pada gambar di atas, maka output tulisan akan berkedip. 6. Bash script a. Buat 3 buah script p1.sh, p2.sh, p3.sh dengan isi masing-masing: P1.sh #!/bin/bash echo Program p1 ls l $ vi p1.sh #! /bin/bash echo Program p1 ls l $ vi p2.sh #! /bin/bash echo Program p2 who $ vi p3.sh #! /bin/bash echo Program p3 $ ps x

198 V - 56 Gambar 5.71 Tampilan Latihan Nomer 6 : Tampilan diatas merupakan jawaban nomor 6a, yaitu membuat program file menggunakan vi editor. Pada Program $ vi p1.sh diinputkan script dengan menekan i pada vi editor. Lalu isi script berikut : #! /bin/bash echo Program p1 ls l

199 V - 57 setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq untuk menyimpan dan keluar. Pada Program $ vi p2.sh diinputkan script dengan menekan i pada vi editor. Lalu isi script berikut : #! /bin/bash echo Program p2 who setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq untuk menyimpan dan keluar. Pada Program $ vi p3.sh diinputkan script dengan menekan i pada vi editor. Lalu isi script berikut : #! /bin/bash echo Program p3 ps x setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq untuk menyimpan dan keluar. b. Jalankan script tersebut sebagai berikut dan perhatikan hasilnya: $./p1.sh ;./p3.sh ;./p2.sh Gambar 5.72 Tampilan Latihan Nomer 6

200 V - 58 Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash script. Perintah./p1.sh ;./p3.sh ;./p2.sh untuk menampilkan isi dari script tersebut, maka akan muncul output dari hasil eksekusi pada vi editor. Pada perintah./p3.sh ;./p2.sh izin di tolak(program tidak jalan), karena file tersebut belum di rubah menjadi excutable. Dengan menggunakan perintah chmod +x./p3.sh ;./p2.sh maka program tersebut bisa di jalankan. $./p1.sh & Gambar 5.73 Tampilan Latihan Nomer 6 Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash script. Perintah./p1.sh &, berfungsi untuk menampilkan file script p1.sh dengan proses background. $./p1.sh $./p2.sh &./p3.sh &

201 V - 59 Gambar 5.74 Tampilan Latihan Nomer 6 Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash script. Perintah $./p1.sh $./p2.sh &./p3.sh & berfungsi untuk menampilkan ketiga script secara bersamaan dengan proses background. $ (./p1.sh ;./p3.sh) & Gambar 5.75 Tampilan Latihan Nomer 6 Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash script. Perintah $ (./p1.sh ;./p3.sh ) & berfungsi untuk menampilkan file script p1.sh dan p3.sh dengan proses background. 7. Jobs a. Buat shell- script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam pada file hasil. #!/bin/bash while [true] do

202 V - 60 date >> hasil sleep 10 done Gambar 5.76 Tampilan Latihan Nomer 7 Gambar di atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah vi pewaktu.sh berfungsi untuk membuat program dan akan masuk pada tampilan vi editor. Tekan i untuk insert script seperti berikut #!/bin/bash while [ true ]

203 V - 61 do date >> hasil sleep 10 done setelah selesai menyisipkan script tekan esc untuk mengakhiri penyisipan, dan tekan :wq untuk keluar dari vi editor dan menyimpannya. Perintah chmod +x pewaktu.sh berfungsi untuk mengubah file menjadi excutable, kemudian jalankan program dengan menggunakan perintah./pewaktu.sh. takan ctrl+z untuk berhenti. Dikarenakan pada script program dibelokan pada file hasil. t shell- script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam pada file hasil. Kemudian tampilkan hasil dengan perintah cat hasil maka hasil dari pengulangan pada program ditampilkan. b. Jalankan sebagai background; kemudian jalankan satu program (utilitas find) di background sebagai berikut: $ jobs $ find / -print > files 2>/dev/null & $ jobs Gambar 5.77 Tampilan Latihan Nomer 7 Gambar di atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah jobs pertama akan menampilkan jobs yaitu dari program./pwaktu.sh dengan status terhenti. Kemudian ditambahkan lagi satu program utilitas

204 V - 62 find di bakground. Maka apabila di cek kembali hanya jobs find yang akan running. Sementara yang lainnya dalam keadaan terhenti. c. Jadikan program ke 1 sebagai foreground, tekan ^Z dan kembalikan program tersebut ke background $ fg %1 $ bg Gambar 5.80 Tampilan Latihan Nomer 7 Gambar di atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Jobs dengan nomor perintah 1 yaitu./pwaktu.sh akan dijalankan sebagai program foregorund dengan menggunakan perintah fg %1. Kemudian dengan menekan ctrl + z maka program akan stopped. Kemudian program./pwaktu.sh ini akan dijalankan di backgorund dengan perintah bg. d. Stop program background dengan utilitas kill $ ps x $ kill [Nomor PID]

205 V - 63 Gambar 5.81 Tampilan Latihan Nomer 7 Gambar di atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah perintah ps x berfungsi untuk melihat proses status foreground, kemudian untuk mengentikan atau stop program pada background dengan perintah kill 4332 maka proses bash dengan no PID 4332 terhenti.

206 VI - 1 MODUL 6 Pemrograman Shell 6.1 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui dan memahami pemrograman shell pada sistem operasi Linux. 2. Mengetahui dan memahami cara penulisan shell script, variabel dan yang lainnya. 3. Menggunakan perintah-perintah pemrograman shell. 4. Menerapkan pemrograman shell dalam program. 6.2 Resume 1. SHELL SCRIPT Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi.sh. shell script selalu diawali dengan komentar, yang dimulai dengan tanda #, disambung dengan! dan nama shell yang digunakan. Contoh: #!/bin/sh (1) # Program shell (2) # Var1=x (3) Var2=8 (1) Awal dari program shell, komentar awal ini akan dibaca oleh system, kemudian system mengaktifkan program shell (/bin/sh) yang tertera ditempat tersebut. Program shell dapat dipilih, misalnya /bin/csh, /bin/ksh dan lainnya. (2) Adalah komentar, sebagai dokumentasi, baris ini akan diabaikan oleh program shell. (3) Penggunaan variable (assignment), tidak boleh ada spasi diantara nama variable dan konstanta. VI - 1

207 VI VARIABEL Dalam memproses data di komputer, kita menyimpan data tersebut dalam memori komputer. Memori tersebut dibagi dalam lokasi-lokasi dengan alamat tertentu. Programmer harus memberi nama lokasi tersebut dengan nama variabel. Ada 2 macam variabel dalam Linux, variabel sistem biasanya dituliskan dengan huruf besar semua dan variabel user. Cara mendeklarasikan variabel juga hampir sama: variablename=value Harap diperhatikan, tidak boleh ada spasi! Contoh: $ x=10 artinya mengisikan angka 10 ke dalam variabel x Contoh variabel sistem: Variabel User Aturan penamaan variabel memiliki aturan yang hampir sama dengan penamaan dalam pemrograman komputer bahasa lain: Nama variabel harus dimulai dengan huruf atau underscore (_), diikuti dengan huruf lain atau angka; Jangan menggunakan spasi, seperti sudah dicontohkan di atas; Variabel adalah case-sensitive, huruf besar dan huruf kecil berbeda; Variabel kosong (NULL) tidak akan menghasilkan nilai; Jangan menggunakan karakter khusus seperti:?, *, dll untuk nama variabel.

208 VI MEMBACA KEYBOARD Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan intruksi read. Program yang selama ini kita buat, nilainya telah ditentukan sebelumnya, program- program tersebut tidak mendapatkan input dari user. Program - program tersebut hanya melakukan hal yang sama setiap waktu. 4. PARAMETER Sebuah program shell dapat mempunyai parameter sebanyak 9 buah dan direpresentasikan melalui variable khusus yaitu variable $!, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8, $9. Nama program shell (nama script) direpresentasikan melalui variable $0. Jumlah parameter dinyatakan sebagai$#. Bila tidak memberikan parameter maka nilai $#adalah 0. Shell variable $* menyatakan seluruh string yang menjadi parameter / argument sebuah script ($@ mempunyai arti sama). $$ menyatakan nomor proses id/pid dari script yang dijalankan. Pid ini akan terus berubah (umumnya) menaik, setiap kali proses berjalan. 5. STATUS EXIT Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable special $?. Indikasi yang diberikan adalah : Bila program berakhir denga sukses, $?=0 Bila program berakhir dengan error, $?tidak samadengan 0. nilai dari status exit dapat dilihat melalui instruksi echo $? 6. KONSTRUKSI IF if instruksi-awal then instruksi1 instruksi2... fi

209 VI - 4 If akan mengeksekusi instruksi awal, dan exit status dari instruksi tersebut akan menjadi kondisi. Bila 0, maka instruksi selanjutnya masuk ke dalam blok then. Bila tidak 0, maka alur program diteruskan setelah kata kunci fi. 7. KONSTRUKSI IF THEN ELSE Statement builtin if berfungsi untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu. Secara umum ada dua bentuk umum sintak perintah if, seperti ditunjukkan dibawah ini if instruksi1 then instruksi1.1 instruksi else instruksi2.1 instruksi fi Kalau diperhatikan, perintah if ini hampir sama dengan perintah if pada bahasa-bahasa tingkat tinggi, seperti Pascal, C, dan juga hampir sama dengan perintah if pada batch file-nya DOS. Pada bentuk pertama maupun bentuk kedua dari sintak diatas adalah statement dalam blok if...fi akan dieksekusi apabila kondisi if terpenuhi. Dari kedua bentuk diatas dapat pula ditambahkan perintah untuk pengecekan kondisi dengan elif (else if). 8. INSTRUKSI TEST Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factori dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasilnya adalah tidak sama dengan nol.

210 VI - 5 Operator untuk test Operator 0 atau TRUE, jika string1 = string2 Identical string1!= string2 Not identical -n string String is not null -z string String is null Test untuk files dan direktori Operator 0 atau TRUE, jika -f namafile File ada, file biasa -d namafile File ada, file adalah direktori -r namafile File dapat dibaca -w namafile File dapat ditulis -x namafile File adalah executable -s namafile File ada dan tidak kosong -w namafile File dapat ditulis Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan : [ ekspresi ] Tanda [ sebenarnya adalah nama lain dari test,bedanya [ akan mencari kurung penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi. 9. LOGICAL && DAN (SHELL LEVEL) Notasi && dan digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai alternative dari if then else. Notasi && dan sering ditemukan pada shell script system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi. instruksi1 && instruksi2 shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah false, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karna itu

211 VI - 6 instruksi2 tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah true/0, maka instruksi2 dijalankan. instruksi1 instruksi2 shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status adalah TRUE(0), hasil dari operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan. 10. OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang berbeda dengan string. Operator 0 atau TRUE, jika il eq i2 Bilangan sama il ge i2 Lebih besar atau sama dengan il gt i2 Lebih besar il le i2 Lebih kecil atau sama dengan il lt i2 Lebih kecil il ne i2 Bilangan tidak sama 11. OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL) Logical operator terdiri dari AND(-a), OR(-o), dan NOT(!). Operator ini menggabungkan hasil ekspresi sebagai berikut : A B!A A -a B A -o B False False True False False False True True False True True False False False True true true false true true

212 VI KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan. 13. HITUNGAN ARITMATIKA Untuk melakukan perhitungan aritmatik, shell tidak memiliki kemampuan built-in, tetapi meminta bantuan program lain yaitu `expr`. Program expr berfungsi untuk mengevaluasi suatu expresi baik itu perbandingan string atau operasi aritmatik sederhana. Operator aritmatik yang disediakan expr antaran lain: Selain digunakan untuk perhitungan aritmatik, perintah `expr` juga cukup handal untuk melakukan manipulasi string, untuk lebih jelas silahkan lihat halaman manual dari expr dengan mengetikkan `man expr`. 14. INSTRUKSI EXIT Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan intruksi exit. Sebagai nilai default program tersebut akan memberikan status exit KONSTRUKSI CASE Pernyataan case memiliki fungsi yang sama dengan pernyataan if yaitu memeriksa suatu ekspresi dan melakukan suatu proses bila ekspresi tersebut bernilai benar, hanya saja pernyataan case memiliki kelebihan yaitu dapat menggunakan wildcards dalam ekspresi yang akan diperiksa. Perintah case hampir sama dengan if-then-elif-else-fi karena dapat memilih

213 VI - 8 dari banyak kondisi. Sebagian orang lebih suka menggunakan case...esac dibanding multi level-if karena lebih mudah dibaca.case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case kondisi dapat dikelompokan lebih jelas dan mudah untuk ditulis. case variable in match1) instruksi1.1 instruksi ;; match2 ) instruksi2.1 instruksi ;; *) instruksi3.1 instruksi ;; esac Case diakhiri dengan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah default, bila kondisi tidak memenuhi pola sebelumnya. 16. KONSTRUKSI FOR For digunakan untuk perulangan dengan menggunakan variable yang ada pada setiap perulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list). for var in str1 str2... strn

214 VI - 9 do instruksi1 instruksi2... done 17. KONSTRUKSI WHILE Pernyataan perulangan ini umumnya digunakan untuk melakukan perulangan dengan kondisi tertentu, di mana perulangan akan terus dilakukan dalam blok while selama ekspresi yang menjadi syarat masih dipenuhi (bernilai benar). Untuk ilustrasi, dapat dilihat pada gambar Sedangkan mengenai bentuk dari pernyataan ini adalah: While digunakan untuk perulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan sustu kondisi. Selama kondisi tersebut true, maka pengulangan akan terus dilakukan. Loop akan berhenti, bila kondisi false, atau program keluar dari blok while melalui exit atau break. while kondisi do instruksi1 instruksi2... done

215 VI INSTRUKSI DUMMY Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa-apa, namun isntruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karna itu, instruksi dummy dapat digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while). Symbol instruksi dummy adalah : 19. FUNGSI Hampir sama dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, pada shell script juga dikenal istilah fungsi. Dimana dengan adanya fungsi kita dapat membagi kode kita ke dalam sub-sub yang lebih kecil. Hal ini sangat berguna jika kita membangun sebuah program shell script yang cukup kompleks. Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default. Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok program yang dinyatakan dalam {.}. Contoh : F1 ( ) { return 1 } Variabel dapat di definisikan dalam fungsi sebagai variabel local atau global. Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi, jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sama di luar fungssi, sehingga tidak terjadi isi variable berubah. Login sebagai user, bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan dibawah ini kemudian selesaikan soal-soal latihan!

216 VI Hasil dan Pembahasan Percobaan 1 : Membuat Shell Script 1. Buatlah file prog01.sh dengan editor vi $ vi prog01.sh #!/bin/sh # Program shell # var1=x var2=8 Gambar 6.1 Tampilan Membuat Shell Script Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat shell script dengan membuat file prog01.sh menggunakan editor vi. Perintah $ vi prog01.sh berfungsi untuk mengedit file konfigurasi sistem dan membuat script. Kemudian tekan i intuk insert script. Script berikut #!/bin/sh # Program shell # var1=x var2=8 berfungsi untuk mendifinisikan var1 sama dengan x dan var2 sama dengan 8. tekan esc pada keyboard lalu setelah tulisan INSERTnya hilang ketikan :wq berfungsi untuk menyimpan dan keluar dari file tersebut.

217 VI Untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program $. prog01.sh Gambar 6.2 Tampilan Membuat Shell Script Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program. Ketikkan perintah di atas, tapi prog01.sh ini tidak menampilkan teks/string seperti menggunakan perintah echo, maka pada saat prog01.sh dijalankan tidak akan ditampilkan apa-apa. 3. Untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory $ chmod +x prog01.sh Gambar 6.3 Tampilan Membuat Shell Script Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory. Setelah mengetikkan perintah di atas, prog01.sh tidak akan menampilkan apa-apa karena isi dari script prog01.sh hanya mendefiniskan var1 dan var2 tanpa ada proses menampilkan.

218 VI - 13 Percobaan 2 : Variable 1. Contoh menggunakan variable pada shell interaktif $ VPT=poltek $ echo $VPT Gambar 6.4 Tampilan Variable Gambar di atas merupakan contoh menggunakan variable pada shell interaktif. Pada shell aktif untuk menampilkan variabel pertama definiskan nama variabel tersebut, misalnya variabel VPT berisi poltek. Dan untuk menampilkan atau memanggil variabel tersebut dapat menggunakan echo $VPT maka setelah dienter isi dari variabel VPT akan tampil yaitu output dengan tulisan poltek. 2. Pemisahan 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Karakter $ harus ada pada awal nama variable untuk melihat isi variable tersebut, jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string. $ VPT2=poltek elektronika (terdapat pesan error) $ VPT2= poltek elektronika $ echo $VPT2 Gambar 6.5 Tampilan Variable

219 VI - 14 Gambar di atas merupakan pemisah 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Terdapat beberapa perbedaan utnuk program di atas. Untuk isi dari sebuah variabel apabila terdiri dari dua buah kata maka tidak bisa secara langsung dipisahkan dengan spasi jadi terdapat pesan error. Untuk membuat variabel dengan 2 kata harus diaapit oleh tanda kutip dua ( ). Kemudian pada perintah selanjutnya untuk menampilkan variabel VPT2 ini harus diawali dengan tanda $ jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string. 3. Menggabungkan dua variable atau lebih $ V1=poltek $ V2= : $ V3=elektronika $ V4=$VIV2$V3 $ echo $V4 Gambar 6.6 Tampilan Variable Gambar di atas merupakan penggabungan dua variable atau lebih. Untuk menggabungkan dua variabel atau lebih selain dapat ditulis secara langsung bisa juga didefinisikan lagi kedalam variabel lain contohnya pada gambar diatas tiga buah variabel didefiniskan di variabel V4 maka untuk menampilkan variabel V1 V2 V3 cukup memanggil variabel V4 saja.

220 VI Menggabungkan isi variable dengan string yang lain. Jika digabungkan dengan nama variable yang belum didefinisikan (kosong) maka instruksi echo menghasilkan string kosong. Untuk menghindari kekeliruan, nama variable perlu diproteksi dengan { } dan kemudian isi variable tersebut digabung dengan string. $ echo $V3 $ echo $V3ITS $ echo ${V3}ITS Gambar 6.7 Tampilan Variable Gambar di atas merupakan penggabungan isi variable dengan string yang lain. Untuk menggabungkan sebuah variabel dengan string lain tidak dapat secara langsung seperi pada perintah 2 diatas. Jika penulisan nya seperti $V3ITS maka instruksi echo akan menampilkan sting kosong karena variabel tersebut dianggap sebagai variabel yang belum terdefinisikan. Untuk menggabungkan isi variabel dengan string lain digunakan tanda {} untuk memisahkan variabel dengan string lain tersebut. 5. Variable dapat berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi $ CMD=who $ $CMD $ CMD= 1s -1 $ $CMD

221 VI - 16 Gambar 6.8 Tampilan Variable Gambar di atas merupakan variabel berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi. Variabel dapat berisi isntruksi. Seperti pada contoh diatas variabel CMD diisi oleh instruksi who, maka apabila variabel CMD dipanggil isntruksi who yang tedapat dalam variabel CMD akan dieksekusi. Begitu juga dengan variabel CMD yang disi dengan perintah ls l, dan tampil dengan output menampilkan file dile pada direktori. 6. Membuat shell script, contoh prog01.sh sebagai berikut : $ vi prog01.sh #!/bin/sh V1=poltek V2= : V3=elektronika echo Pemrograman shell echo $V1$V2$V3 V3=ITS echo $V1$2 di $V3

222 VI - 17 Gambar 6.9 Tampilan Variable Gambar di atas merupakan pengeditan shell script pada percobaan pertama. Shell script dari modifikasi prog01.sh ini berisi 3 buah variabel yaitu V1 V2 V3. Pada awalnya variabel V3 berisi dengan string elektronika namun kemudian variabel V3 diubah dengan isi ITS. Maka apabila ditampilkan echo pertama akan menampilkan pemrograman shell, kemudian echo kedua akan menampilkan poltek:elektronika sedangkan echo ketiga akan menampilkan poltek: di ITS karena V3 sebelumnya telah mengalami perubahan isi. 7. Menjalankan prog01.sh $. prog01.sh $ prog01.sh (TERDAPAT PESAN ERROR) $./prog01.sh (TERDAPAT PESAN ERROR) $ chmod +x prog01.sh $./prog01.sh Gambar 6.10 Tampilan Variable

223 VI - 18 Gambar di atas merupakan cara untuk menjalankan prog01.sh. Untuk memanggil prog01.sh ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti diatas. Pemanggilan kedua dan ketiga gagal, karena pemanggilan tersebut hanya untuk file executable. Percobaan 3 : Membaca Keyboard 1. Menggunakan intruksi read $ read nama Pebri $ echo $nama Gambar 6.11 Tampilan Membaca Keyboard Gambar di atas merupakan cara untuk membaca keyboard. Untuk membaca input dari keyboard dapat menggunakan instruksi read. Program diatas variabel nama akan dinput melalui keyboard yaitu Pebri, pada saat dipanggil maka variabel nama tersebut kan menampilkan Pebri. 2. Membaca nama dan alamat dari keyboard. $ vi prog02.sh #!/bin/sh # prog02.sh # membaca nama dan alamat echo Nama Anda : read nama echo Alamat : read alamat

224 VI - 19 echo Kota : read kota echo echo Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota Gambar 6.12 Tampilan Membaca Keyboard Gambar di atas merupakan pembuatan file prog02.sh. Sama halnya dengan percobaan pada point sebelumnya, namun percobaan membaca variabel dari keyboard ini dilakukan melalui shell script prog02.sh. 3 buah variabel nama alamat dan kota merupakan input dari keyboard menggunkan perintah read dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya. 3. Eksekusi program prog02.sh $. prog02.sh Nama Anda : Pebri Alamat : Jl Benda Kota : Tasikmalaya Hasil adalah : Pebri, Jl benda di tasikmalaya

225 VI - 20 Gambar 6.13 Tampilan Membaca Keyboard Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan proses membaca keyboard. Pada saat prog02.sh dieksekusi akan tampil tulisan nama anda : kemudian diikuti dengan perintah memasukan input dari variabel nama dengan posisi satu enter. Begitu juga untuk variabel alamat dan kota. Kemudian setelah menginputkan variabel kota maka akan tampil Hasil adalah : dengan variabel nama, varibael alamat dan diikuti di dengan variabel kota. 4. Instruksi echo secara otomatis memberikan baris baru, untuk menghindari hal tesebut gunakan opsi n, untuk menghilangkan baris baru. Modifikasi program prog02.sh kemudian eksekusi! $ vi prog02.sh #!/bin/sh # prog02.sh # membaca nama dan alamat echo -n Nama Anda : read nama echo -n Alamat : read alamat echo -n Kota : read kota

226 VI - 21 echo echo Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota Gambar 6.14 Tampilan Membaca Keyboard Gambar di atas merupakan perintah untuk memodifikasi prog02.sh. Pada prog02.sh yang baru ini perintah echo diikuti n untuk mengilangkan baris baru untuk melakukan input keyboard dari masing masing variabel dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya. 5. Eksekusi program prog02.sh $. prog02.sh Nama Anda : Pebri Alamat : Jl benda Kota : Tasikmalaya Hasil adalah : Pebri, Jl benda di Tasikmalaya Gambar 6.15 Tampilan Membaca Keyboard

227 VI - 22 Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Prog02.sh tersebut di eksekusi sehingga tampil dan terlihat perbedaan dengan percobaan 3 nomer 3 untuk input keyboard tidak dilakukan pada baris baru namun meneruskan dari perintah echo. 6. Variable kosong adalah varabel yang tidak mempunyai nilai. $ read nama <CR> $ echo $nama $ A= $ B= $ C=$A$B $ echo $c Gambar 6.16 Tampilan Membaca Keyboard Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Seluruh perintah dari variabel diatas merupakan variabel kosong atau tidak mempunyai nilai. Maka pada saat variabel dipanggil tidak akan menamilkan apapun.

228 VI Variable dapat didistribusikan dengan hasil eksekusi dari sebuah instruksi. $ pwd $DIR= pwd $echo $DIR Gambar 6.17 Tampilan Membaca Keyboard Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Untuk mengisi variabel dengan subtitusi hasil eksekusi dari sebuah eksekusi instruksi harus menggunakan sepasang back quate (`). Misalnya pada contoh diatas variabel DIR didistribusikan dengan hasil eksekusi dari peirntah pwd. Maka saat variabel DIR dipanggil akan tampil hasil dari pwd tersebut. 8. Buatlah shell script prog03.sh kemudian eksekusi! $ vi prog03.sh #!/bin/sh # prog03.sh # NAMA= whoami echo Nama pengguna Aktif adalah $NAMA tanggal= date cut c1-10 echo hari ini anggal $tanggal Gambar 6.18 Tampilan Membaca Keyboard

229 VI - 24 Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat file Prog03.sh untuk menampilkan variabel dari hasil eksekusi perintah whoami dan date. Variabel whoami didefiniskan dalam variable NAMA sedangkan date didefinisikan dengan variabel tanggal dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya 9. Eksekusi prog03.sh $. prog03.sh Gambar 6.19 Tampilan Membaca Keyboard Gambar di atas merupakan hasil dari eksekusi shell script prog03.sh. nama pengguna aktif berisi variabel NAMA yaitu hasil eksekusi dari perintah whoami. Kemudian Hari ini tanggal akan diikuti dengan variabel tanggal dengan isi hasil dari instruksi date. Percobaan 4 : Parameter 1. Membuat shell script prog04.sh $ vi prog04.sh #!/bin/sh # prog04.sh versi 1 # Parameter passing # echo Nama program adalah $0 echo Parameter 1 adalah $1 echo Parameter 2 adalah $2 echo Parameter 3 adalah $3

230 VI - 25 Gambar 6.20 Tampilan Parameter Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca parameter. Perintah $ vi prog04.sh berfungsi untuk membuat shell script prog04.sh. script berikut : # prog04.sh versi 1 # Parameter passing # echo Nama program adalah $0 echo Parameter 1 adalah $1 echo Parameter 2 adalah $2 echo Parameter 3 adalah $3 merupakan contoh dari pembuatan parameter dengan 4 buah parameter $0 hingga $3 dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya. 2. Eksekusi prog04.sh tanpa parameter, dengan 2 parameter dan dengan 4 parameter! $. prog04.sh $. prog04.sh pebri ramdani $. prog04.sh pebri ramdani coba lagi

231 VI - 26 Gambar 6.21 Tampilan Parameter Gambar di atas merupakan perintah membaca parameter. Apabila prog04.sh hanya di eksekusi tanpa diikuti dengan parameter maka akan menampilkan nama program dengan $0 adalah bash sedangkan parameter 1 2 dan 3 tidak akan berisi parameter. Eksekusi prog04.sh kedua dan ketiga diikuti dengan beberapa parameter. Pertama hanya ada dua parameter yaitu pebri dan ramdani maka parameter yang akan diisi hanya parameter 1 dan 2. Sedangkan selanjutnya diiktui dengan 4 buah parameter. Sehingga nama tanid tidak akan dimasukan kedalam parameter secara merurutan. 3. Membuat shell script prog04.sh versi 2 dengan memberikan jumlah parameter $ vi prog04.sh #!/bin/sh # prog04.sh versi 2 # Parameter passing # echo Jumlah parameter yang diberikan adalah $# echo Nama program adalah $0 echo Parameter 1 adalah $1

232 VI - 27 echo Parameter 2 adalah $2 echo Parameter 3 adalah $3 Gambar 6.22 Tampilan Parameter Gambar di atas merupakan perintah memodifikasi shell script pada program parameter prog04.sh. pada texr editor vi diisikan script berikut #!/bin/sh # prog04.sh versi 2 # Parameter passing # echo Jumlah parameter yang diberikan adalah $# echo Nama program adalah $0 echo Parameter 1 adalah $1 echo Parameter 2 adalah $2 echo Parameter 3 adalah $3 sehingga parameter yang diberikan didefiniskan dengan simbol $#, dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

233 VI Eksekusi prog04.sh tanpa parameter dan dengan 4 parameter $. prog04.sh $. prog04.sh pebri tanib tanic tanid Gambar 6.23 Tampilan Parameter Gambar di atas merupakan perintah membaca parameter. Eksekusi pertama prog04.sh tidak diisi dengan parameter maka $# akan menampilkan 0, sedangkan eksekusi porg04.sh diikuti dengan pebri ramdani coba lagi dihitung sebgai 4 parameter, dan tampil dengan jumlah parameternya ditampilkan. 5. Membuat shell script prog04.sh versi 3 dengan menambahkan total parameter dan nomor proses id $ vi prog04.sh #!/bin/sh # prog04. Sh versi 3 # Parameter passing # echo Jumlah parameter yang diberikan adalah $# echo Nama program adalah $0 echo Parameter 1 adalah $1 echo Parameter 2 adalah $2 echo Parameter 3 adalah $3 echo Total parameter adalah $*

234 VI - 29 echo PID proses shell ini adalah $$ Gambar 6.24 Tampilan Parameter Gambar di atas merupakan perintah membaca parameter. Pada prog04.sh versi 3 ini diberikan dengan nomor proses id yang didefiniskan dengan $$. Sedangkan untuk menampilkan seluruh parameter yang diinputkan menggunakan instruksi $*, dan akan di eksekusi pada percobaanberikutnya. 6. Eksekusi prog04.sh dengan 4 parameter $. prog04.sh pebri ramdani coba lagi Gambar 6.25 Tampilan Parameter Gambar di atas merupakan perintah membaca parameter. Total parameter adalah merupakah hasil untuk menampilkan pebri ramdani coba lagi dari instruksi $*. Sedangakn PID proses shell ini adalah 9072 dengan instruksi $$, dan

235 VI - 30 menampilkan program sebelumnya dengan menampilkan juga no PID yang digunakan. Percobaan 5 : Status Exit 1. String tidak ditemukan, maka status exit adalah 1 $ grep xyz / etc/ passwd $ echo $? Gambar 6.26 Tampilan Status Exit Gambar di atas merupakan perintah status exit. Apabila string yang tidak ditemukan pada instruksi grep seperti diatas, akan ditampilkan status exit dengan perintah echo $? adalah 1, artinya tidak ditemukan. 2. String ditemukan, maka status exit adalah 0 $ grep <user> /etc/passwd $ echo $2? Gambar 6.27 Tampilan Status Exit Gambar di atas merupakan perintah status exit. Pada contoh diatas ini string pebri.ramdani ditemukan dalam directory /etc/passwd maka apabila echo $? dipanggil akan menampilkan status exit 0, dan artinya string ditemukan.

236 VI - 31 Percobaan 6 : Konstruksi if 1. Instruksi dengan exit status 0 $ who $ who grep <user> $ echo $? Gambar 6.28 Tampilan Konstruksi If Gambar di atas merupakan perintah konstruksi if. Masih merupakan bahasan status exit dari string pebri.ramdani dari instruksi who, maka status exitnya adalah 0 dan tampil dengan menampilkan hasil yang berkaitan dengan perintah who. 2. If membandingkan exit status dengan 0, bila sama, maka blok program masuk ke dalam blok then-fi $ if [ $? = 0 ] > then > echo Pemakai tersebut sedang aktif > fi Gambar 6.29 Tampilan Konstruksi If

237 VI - 32 Gambar di atas merupakan perintah konstruksi if. Perintah if ini adalah untuk membandingkan status exit dengan 0, bila sama, maka program masuk ke dalam blok then if yaitu Pemakai tersebut sedang aktif, karena perintah sebelumnya user pebri ramdani sedang aktif hasilnya 0, apabila dengan if $? = 1 artinya user tidak aktif. 3. Nomor (1) dan (2) diatas dapat disederhanakan dengan $ if who grep <user> >/dev/nu11 > then > echo okay > fi Gambar 6.30 Tampilan Konstruksi If Gambar di atas merupakan perintah konstruksi if. Pada percobaan ini merupakan penyederhanaan dari nomor 1 dan 2. Dengan instruksi if who dengan grep pebri.ramdani akan dibelokan ke /dev/null maka apabila perintahnya berstatus exit 0 akan ditampilkan okay. Percobaan 7 : Konstruksi if then else 1. Membuat shell script prog05.sh $ vi prog05.sh #! /bin/sh # prog05.sh # Program akan memberikan konfirmasi apakah nma

238 VI - 33 # user sedang aktif atau tidak # echo n Berikan nama pemakai : read nama if who grep $nama > /dev/null then echo $nama sedang aktif else echo $nama tidak aktif fi Gambar 6.31 Tampilan Konstruksi If Then Else Gambar di atas merupakan perintah konstruksi if then else. Perintah vi prog05.sh digunakan untuk membuat shell script prog05.sh. isi dari program ini yaitu lanjutan dari percobaan sebelumnya tentang memberi konfirmasi apakah user sedang aktif atau tidak. Konsturksi if then else ini digunakan pada script shell prog05.sh grep dari variabel $nama akan dibelokan ke /dev/null. Kemudian then apabila aktif atau else jika nama tidak aktif dan ditutup dengan fi dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

239 VI Jalankan prog05.sh, masukan nama pemakai aktif yang tampil pada instruksi who dan coba juga untuk nama pemakai yang tidak aktif $ who $. prog05.sh [nama=<user>] $. prog05.sh [nma=studentos] Gambar 6.32 Tampilan Konstruksi If Then Else Gambar di atas merupakan perintah menampilkan konstruksi if then else. Perintah who ini menampilkan user aktif yaitu pebri.ramdani dan user yang tidak aktif yaitu student. Jika prog05.sh diisi dengan pebri.ramdani, maka akan ditampilkan pebri.ramdani sebagai variabel nama yaitu pebri.ramdani sedang aktif. Sedangkan jika prog05.sh diisi dengan nama pemakai student maka instruksi ini dinyatakan tidak aktif karena user yang aktif adalah pebri.ramdani.

240 VI - 35 Percobaan 8 : Instruksi Test 1. Menggunakan instruksi test, perhatikan spasi antara $ NAMA=pebri $ test $NAMA = pebri $ echo $? $ test $ NAMA = boris $ echo $? Gambar 6.33 Tampilan Instruksi Test Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Variabel NAMA diisi dengan pebri. Kemudian untuk memanggil variabel NAMA dengan perintah test dengan $NAMA didfiniskan pebri maka status exit bernilai 0. Sedangkan apabila berisi boris status exit berisi 1 artinya nama boris belum diinputkan, maka apabila dipanggil nama boris tidak ditemukan. 2. Aplikasi test dengan konstruksi if $ vi prog06.sh #! /bin/sh # prog06.sh echo n NAMA = read NAMA if test $NAMA = pebri then echo Selamat Datang $NAMA else

241 VI - 36 echo Anda bukan pebri, sorry! fi Gambar 6.34 Tampilan Instruksi Test Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah vi prog06.sh berfungsi untuk membuat program dengan script shell berikut #! /bin/sh # prog06.sh echo n NAMA = read NAMA if test $NAMA = pebri then echo Selamat Datang $NAMA else echo Anda bukan pebri, sorry! fi Sama halnya dengan point sebelumnya, yaitu aplikasi test, namun pada shell script prog06.sh. Variabel nama didefinisikan sebagai pebri. Dengan perintah if apabila variabel nama berisi pebri maka akan ditampilkan Selamat datang pebri sedangkan apabila bukan (else) maka akan ditampilkan Anda bukan pebri, sorry!! script fi untuk mengakhiri program.

242 VI Jalankan program prog06.sh dengan memasukan NAMA = amir dan NAMA = <CR> perhatikan hasil tampilannya $ prog06.sh [NAMA = pebri] $ prog06.sh [NAMA = <CR>] (Terdapat pesan error) Gambar 6.35 Tampilan Instruksi Test Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah ini merupakan eksekusi dari prog06.sh apabila nama diisi dengan pebri maka seperti pada perintah 1 yaitu Selamat datang pebri, sedangkan pada contoh kedua variabel nama diisi dengan <CR> maka ditampilkan pesan error karena tidak ada di direktori. 4. Modifikasi prog06.sh dengan menggunakan notasi untuk test $ vi prog06.sh #! /bin/sh # prog06.sh echo n NAMA = Read NAMA if [ $NAMA = pebri ] then echo Selamat Datang $NAMA else echo Anda bukan pebri, sorry! fi

243 VI - 38 Gambar 6.36 Tampilan Instruksi Test Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Sama halnya dengan point 2 namun pada modifikasi ini perintah test diganti dengan perintah [ ], dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya 5. Jalankan program prog06.sh dengan memasukan NAMA = amir $. prog06.sh [NAMA= pebri] Gambar 6.37 Tampilan Instruksi Test Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Meskipun perintah if didefiniskan dengan perintah [ ] tapi hasil eksekusi prog06.sh akan menampilkan hasil yang sama dengan perintah test sebelumnya.

244 VI - 39 Percobaan 9 : Notasi && dan 1. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan $ [ -f prog01.sh ] && echo prog01.sh ada Gambar 6.38 Tampilan Notasi && dan Gambar diatas merupakan perintah notasi && dan. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan. 2. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan $ [ -f prog99.sh ] && echo prog99.sh ada Gambar 6.39 Tampilan Notasi && dan Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan. 3. Bila prog01.sh ada maka jalankan shell script tersebut $ [ -f prog01.sh ] &&. prog01.sh Gambar 6.40 Tampilan Notasi && dan

245 VI - 40 Gambar di atas merupakan peritnah notasi && dan. Pada perintah ini adalah untuk menjalankan shell script dari prog01.sh. sama halnya dengan fungsi instrusi dari. prog01.sh. 4. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dank arena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan $ [ -f prog01.sh ] echo Dieksekusi tidak? Gambar 6.41 Tampilan Notasi && dan Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dank arena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan. 5. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan $ [-f prog99.sh ] echo Dieksekusi tidak? Gambar 6.42 Tampilan Notasi && dan Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan (dieksekusi).

246 VI File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error $ [ -f prog99.sh ] echo Sorry, prog99.sh tidak ada Gambar 6.43 Tampilan Notasi && dan Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error seperti perintah di atas. Percobaan 10 : Operator Bilangan Bulat Untuk Test 1. Menggunakan operator dengan notasi test $ i=5 $ test $i -eq 5 $ echo $? Gambar 6.44 Tampilan Operator Bilangan Bulat Untuk Test Gambar di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Variabel i berisi 5 maka dengan notasi test, variabel i eq (sama dengan) 5 dan apabila dijalankan instruksi echo $? status exit bernilai 0 karena i memang berisi dengan nilai Menggunakan operator dengan notasi [] (pengganti notasi test) $ [ $i eq 5] $ echo $?

247 VI - 42 Gambar 6.45 Tampilan Operator Bilangan Bulat Untuk Test Gambar di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Sama halnya dengan yang nomer 1, namun diganti dengan notasi [ ] maka status exit tetap akan bernilai 0. Percobaan 11 : Operator Logika dan Konstruksi Elif 1. Buatlah file prog07.sh $ vi prog07.sh #!/bin/sh # prog07.sh echo n INCOME = read INCOME if [ $INCOME ge 0 a $INCOME -1e ] then Biaya=10 elif [ $INCOME gt a $INCOME -1e ] then BIAYA=25 else BIAYA=35 fi echo Biaya = $BIAYA

248 VI - 43 Gambar 6.46 Tampilan Operator Logika dan Konstruksi Elif Gambar di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Perintah $ vi prog07.sh berfungsi untuk membuat Shell script prog07.sh yang berisi perintah if dengan variabel income. Ada 3 perintah yaitu BIAYA=10 BIAYA=25 dan BIAYA=35 dan akan dieksekusi pada berikutnya. 2. Jalankan file prog07.sh dan masukan untuk INCOME=5000, 20000, $. prog07.sh [INCOME=5000 ] $. prog07.sh [INCOME=20000 ] $. prog07.sh [INCOME=28000] Gambar 6.47 Tampilan Operator Logika dan Konstruksi Elif

249 VI - 44 Gambar di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Apabila variabel income diisi dengan INCOME antara 0 sampai dengan maka biaya yang akan ditampilkan adalah 10, sedangkan apabila income berisi nilai antara sampai dengan maka biaya yang akan ditampilkan adalah 25 dan jika INCOME berisi lebih dari maka ditampilkan BIAYA 35 dan tampil seperti gambar di atas. Percobaan 12 : Hitungan aritmatika 1. Menggunakan utilitas expr $ expr $ A=5 $ expr $A + 2 $ expr $A 4 $ expr $A * 2 (Ada pesan error) $ expr $A \* 2 $ expr $A / $ expr 17 % 5

250 VI - 45 Gambar 6.48 Tampilan Hitungan Aritmatika Gambar di atas merupakan perintah hitungan aritmatika. Untuk perhitungan aritmatika dapat menggunakan utilitas expr. Untuk simbol dari penjumlahan adalah +, pengurangan -, namun untuk perkalian bukan menggunakan perintah * tetapi expr dari perkalian adalah \* dan untuk pembagian menggunakan / dan % digunakan untuk expr mod atau sisa hasil bagi dan tampil seperti gambar di atas. 2. Subtitusi isi variable denga hasil utilitas expr $ A=5 $ B= expr $A + 1 $ echo $B Gambar 6.49 Tampilan Hitungan Aritmatika Gambar di atas merupakan peritnah hitungan aritmatika. Variabel A diisi dengan 5 kemudian variabel 5 berisi subtitusi dari perintah expr $A + 1 maka apabila variabel B dipanggil akan berisi hasil dari aritmatika tersebut. Percobaan 13 : Instruksi exit 1. Buat shell script prog08.sh $ vi prog08.sh #!/bin/sh if [ -f prog01.sh ] then exit 3 else

251 VI - 46 exit -1 fi Gambar 6.50 Tampilan Instruksi Exit Gambar di atas merupakan peritntah instruksi exit. Shell script prog08.sh ini berisi instruksi if untuk notasi [ ] prog01.sh berisi instruksi exit dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya. 2. Jalankan Prog08.sh $. prog08.sh $ echo $? Gambar 6.51 Tampilan Instruksi Exit Gambar di atas merupakan perintah instruksi exit. Apabila prog08.sh dieksekusi dengan. prog08.sh kemudian status exit di tampilkan akan menampilkan nilai 0 dan tampil seperti gambar di atas.

252 VI - 47 Percobaan 14 : Konstruksi case esac 1. Buatlah file prog09.sh dengan editor vi $ vi prog09.sh #!/bin/sh # Prog: prog09.sh echo 1. Siapa yang aktif echo 2. Tanggal hari ini echo 3. Kalender bulan ini echo n Pilihan : read PILIH case $PILIH in 1) echo Yang aktif saat ini who ;; 2) echo Tanggal hari ini date ;; 3) echo Kalender bulan ini cal ;; *) echo Salah pilih!! ;; esac

253 VI - 48 Gambar 6.52 Tampilan Konstruksi Case-Esac Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Dengan variabel pemilihan PILIH melalui keyboard. Format penulisan case ini pertama diawali dengan case kemudian variabel pilih diikuti dengan in. Kemudian definiskan untuk nomor 1 hingga 3 setiap nomor ditutup dengan simbol ;;. Untuk pemilihan terakhir apabila memilih selain nomor digunkan perintah *). Kemudian ditutup dengan esac dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

254 VI Jalankan perintah prog09.sh $. prog09.sh Gambar 6.53 Tampilan Konstruksi Case-Esac Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Apabila memilih nomor 1 maka akan ditampilkan siapa user yang sedang aktif, sedangkan apabila memilih nomor 2 akan ditampilkan tanggal hari ini, apabila memilih nomer 3 akan tampil kalender bulan inid an apabila memilih selai nomor 1 2 atau 3 maka akan ditampilkan echo Salah pilih!!. Kemudian ditutup dengan esac.

255 VI Buatlah file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case $ vi prog10.sh #!/bin/sh # Prog: prog10.sh echo n Jawab (Y/T) : read JWB case $JWB in Y Y ya Ya YA ) JWB=y ;; T T tidak Tidak TIDAK ) JWB=t ;; Gambar 6.54 Tampilan Konstruksi Case-Esac Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Shell script prog10.sh ini merupakan bentuk lain dari perintah case. Variabel JWB dapat dijawab dengan perintah y/y/ya?ya/ya untuk y, sedangkan untuk JWB=t dapat ditulis dengan t/t/tidak/tidak/tidak dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

256 VI Jalankan program prog10.sh $. prog10.sh Gambar 6.55 Tampilan Konstruksi Case-Esac Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Ini merupakan eksekusi dari prog10.sh. saya menggunakan 3 buah contoh untuk nilai JWB yaitu y, T dan YA. 5. Modifikasi file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case $ vi prog10.sh #!/bin/sh #Prog: prog10.sh echo n jawab (Y/T) : \c read JWB case $JWB in [yy] [yy] [aa] ) JWB=y ;; [tt] [tt]idak ) JWB=t ;; esac

257 VI - 52 Gambar 6.56 Tampilan Konstruksi Case-Esac Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Selain pada percobaan 14 nomer 3 diatas, perintah case untuk jawaban juga dapat ditulis seperti diatas. Berarti y dapat ditulis huruf kecil atau besar, kemudian untuk ya bisa y nya bisa huruf besar/kecil begitupula dengan a nya. Sama halnya dengan ya tidak juga demikian dan akan dieksekusi pada berikutnya. 6. Jalankan program prog10.sh $. prog10.sh Gambar 6.57 Tampilan Konstruksi Case-Esac Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Ini merupakan eksekusi dari program shell script prog10.sh untuk modifikasi nya dan tampil seperti gambar di atas.

258 VI - 53 Percobaan 15 : Konstruksi for-do-done 1. Buatlah file prog11.sh $ vi prog11.sh #!/bin/sh # Prog: prog11.sh for NAMA in pebri messi neymar suarez do echo Nama adalah : $NAMA done Gambar 6.58 Tampilan Konstruksi For-Do-Done Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Shell script ini berisi konstruksi for-do-done dimana for untuk variabel nama ada pebri messi neymar suarez. Kemudian dijalankan dengan perintah do dan ditutup dengan done dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya. 2. Jalankan program prog11.sh $. prog11.sh Gambar 6.59 Tampilan Konstruksi For-Do-Done

259 VI - 54 Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Apabila prog11.sh ini dijalankan perintah echo akan ditampilkan untuk setiap NAMA karena menggunakan pengulangan for dan tampil seperti tampilan di atas. 3. Buatlah file prog12.sh yang berisi konstruksi for dan wildcard $ vi prog12.sh #!/bin/sh # Prog: prog12.sh for F in * do echo $F done Gambar 6.60 Tampilan Konstruksi For-Do-Done Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Shell script prog12.sh ini berisi konstrusi for dan wild card. Program ini akan menampilkan nama file yang berada pada current directory dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

260 VI Jalankan program prog12.sh $. prog12.sh Gambar 6.61 Tampilan Konstruksi For-Do-Done Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Apabila prog12.sh ini dijalankan maka sleuruh nama directory pada current directory akan ditampilkan dan tampil seperti gambar. 5. Modifikasi file prog12.sh. $ vi prog12.sh #!/bin/sh # prog: prog 12. Sh for F in *.1st do 1s -1 $F done

261 VI - 56 Gambar 6.62 Tampilan Konstruksi For-Do-Done Gambar di atas merupakan perintah yaitu konstruksi for-do-done. Modifikasi prog12.sh ini akan menampilkan long list dari file yang mempunyai ekstensi file.lst dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya 6. Jalankan prog12.sh $. prog12.sh Gambar 6.63 Tampilan Konstruksi For-Do-Done Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Tidak ditemukan file/direktori dengan ekstensi.lst pada current directory ini sehingga ditampilkan pesan error dan tampil seperti gambar. Percobaan 16 : Konstruksi while-do-done 1. Buatlah program prog13.sh $ vi prog13.sh #!/bin/sh # Prog: prog13.sh PILIH=1 While [ $PILIH ne 4 ] do echo 1. Siapa yang aktif echo 2. Tanggal hari ini echo 3. Kalender bulan ini echo 4. Keluar

262 VI - 57 echo Pilihan : \c read PILIH if [ $PILIH eq 4 ] then break fi clear done echo Program berlanjut di sini setelah break Gambar 6.64 Tampilan Konstruksi While-Do-Done Gambar di atas merupakan perintah yaitu konstruksi while-do-done. Program shell script untuk prog13.sh ini berisi perintah pengulangan serta terdapat 4 pilihan. Variabelnya adalah PILIH ne 4 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

263 VI Jalankan prog13.sh $. prog13.sh Gambar 6.65 Tampilan Konstruksi While-Do-Done Gambar di atas merupakan perintah konstruksi while-do-done. Ketika prog13.sh ini dijalankan apabila memilih nomor 1 2 atau 3 maka akan diulangi atau ditampilkan lagi pilihan tersebut karena perintahnya tidak berisi. Sedangkan apabila memilih nomor 4 maka pengulangan akan berhenti kemudian tampil tulisan dan tampil seperti gambar. Percobaan 17 : Instruksi dummy 1. Modifikasi file prog13.sh, kemudian jalankan! $ vi prog13. sh #!/bin/sh #prog: prog13. sh PILIH=1 while : do echo 1. Siapa yang akif

264 VI - 59 echo 2. Tanggal hari ini echo 3. Kalender bulan ini echo 4 keluar echo pilihan : \c read PILIH if [ $PILIH eq 4 ] then break fi clear done echo Program berlanjut di sini setelah break Gambar 6.66 Tampilan Instruksi Dummy Gambar di atas merupakan perintah yaitu instruksi dummy. Modifikasi ini terlihat pada penulisan while : sebelumnya ditambahkan dengan notasi [ $PILIH ne 4] sedangkan pada prog14.sh sekarang tidak ada dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

265 VI Jalankan prog13.sh $. prog13.sh Gambar 6.67 Tampilan Instruksi Dummy Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Hasil dari eksekusi modifikasi prog13.sh ini akan sama dengan perintah sebelumnya yaitu pada percobaan 17 dan tampil seperti gambar. 3. Buatlah file prog14.sh yang berisi instruksi dummy untuk konstruksi if, kemudian jalankan! $ vi prog14.sh #!/bin/sh # Prog : prog14.sh echo n masukan nilai : read A if [ $A gt 100 ] then : else echo ok! fi

266 VI - 61 Gambar 6.68 Tampilan Instruksi Dummy Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Masih pada shell script, pada program prog14.sh ini berisi instruksi dummy untuk konstruksi if. Variabel A dinyatakan dengan nilai ne 100. Then echo OK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya 4. Jalankan prog14.sh $. prog14.sh Gambar 6.69 Tampilan Instruksi Dummy Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Apabila dijalankan jika nilai yang dimasukan masih kurang dari 100 maka ditampilkan OK!, sedangkan apabila nilai lebih dari 100 maka tidak akan ada pesan OK! dan tampil seperti gambar.

267 VI - 62 Percobaan 18 : Fungsi 1. Buatlah file fungsi.sh, kemudian jalankan! $ vi fungsi.sh #!/bin/sh # Prog : fungsi.sh F1 ( ) { echo Fungsi F1 return 1 } echo Menggunakan fungsi F1 F1 echo $? Gambar 6.70 Tampilan Fungsi Gambar di atas merupakan perintah fungsi. File fungsi.sh pada shell script ini berisi perintah fungsi untuk return 1 dan status exit setalah menjalankan fungsi dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

268 VI Jalankan fungsi.sh $. fungsi.sh Gambar 6.71 Tampilan Fungsi Gambar di atas merupakan perintah fungsi. File fungsi.sh ini apabila dijalankan akan berstatus exit 1 karena bernilai false dan tampil seperti gambar. 3. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan! $ vi fungsi.sh #!/bin/sh # Prog : fungsi.sh F1 ( ) { Honor=10000 echo Fungsi F1 return 1 } echo Menggunakan fungsi F1 F1 echo Nilai balik adalah $? echo Honor = $Honor

269 VI - 64 Gambar 6.72 Tampilan Fungsi Gambar di atas merupakan perintah fungsi. Modifikasi file fungsi.sh ini hanya ditambah variabel Honor dengan dan echo Nilai balik adalah $? dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya 4. Jalankan fungsi.sh $. fungsi.sh Gambar 6.73 Tampilan Fungsi Gambar di atas merupakan perintah yaitu fungsi. Tidak ada perbedaan fungsi dalam file.sh hasil modifikasi ini hanya penambahan nilai dari variabel Honor saja dan tampil seperti gambar.

270 VI Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan! $ vi fungsi.sh #!/bin/sh # Prog : fungsi.sh F1 ( ) { local Honor=10000 echo Fungsi F1 return 1 } echo Menggunakan fungsi F1 F1 echo Nilai balik adalah $? echo Honor = $Honor Gambar 6.74 Tampilan Fungsi Gambar di atas merupakan perintah yaitu fungsi. Percobaan ini juga masih merupakan modifikasi dari file fungsi.sh dengan penambahan local sebelum

271 VI - 66 pendefinisian variabel Honor=10000 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya 6. Jalankan fungsi.sh $. fungsi.sh Gambar 6.75 Tampilan Fungsi Gambar di atas merupakan perintah fungsi. Dan untuk hasilnya pun tidak ada perubahan dari modifikasi file fungsi.sh sebelumnya. Sama saja dengan percobaan 18 nomer 3 dan tampil seperti gambar. LATIHAN 1. Buatlah program salin.sh yang menyalin file (copy) sebagai berikut : Salin.sh file asal file-tujuan Dengan ketentuan : a. Bila file asal tidak ada, berikan pesan, salin gagal. b. Bila file tujuan ada tersebut directory, beri pesan bahwa file tidak bisa disalin ke direktori c. Bila file tujuan ada dan file biasa, beri pesan apakah file tersebut akan dihapus, bila dijawab dengan Y, maka copy file tersebut d. Bila file tujuan belum ada, lakukan copy Untuk mengambil nama file, gunakan parameter $1 dan $2. Bila jumlah parameter tidak sama ($#) dengan 2, maka beri pesan exit=-1

272 VI - 67 Gambar 6.76 Tampilan Latihan Nomer 1 Gambar di atas merupakan program copy file, dimana pada gambar di atas jika file tidak berhasil ditemukan maka nantinya akan langsung di close. Untuk pilihan digunakan perintah if else then, tetapi karena perintah pertama pada shell script salin.sh menyatakan jika file tidak ada maka akan di close, dan memang si file ini tidak ada, sehingga perintah yang dikerjakannya pada saat shell script dieksekusi menggunakan perintah. Salin.sh adalah perintah pilihan nomor 1 yaitu keluar karena tidak ada filenya dan tampil seperti gambar di atas.

273 VI Buat program yang memeriksa nama direktori, jika parameter tersebut adalah direktori, maka jalankan instruksi ls ld pada direktori tersebut. Namakan program tersebut checkdir.sh. gunakan notasi [ -d namadirektori ] dan pilih logical && atau pada level shell Gambar 6.77 Tampilan Latihan Nomer 2 Gambar di atas merupakan program memeriksa nama direktori. Seperti yang terjadi pada latihan no. 1 tadi, ketika dijalankan program checkdir.sh ini tidak menemukan directory yang di cari sehingga secara otomatis akan di closed atau exit dan tampil seperti gambar di atas. 3. Dengan shell script pph.sh, hitung PPH per tahun dengan ketentuan sebagai berikut : 10 juta pertama PPH 15%, 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25% Bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%. Contoh : Gaji 8 juta PPH = 15% * 8 juta Gaji 12 juta PPH = 15% * 10 juta + 25% (12-10) juta Gaji 60 juta PPH = 15% * 10 juta + 25% * 25 juta + 25% * ( ) juta

274 VI - 69 Debugging : untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi x pada eksekusi shell. Gambar 6.78 Tampilan Latihan Nomer 3 Gambar 6.79 Tampilan Latihan Nomer 3 Gambar di atas merupakan shell script pph.sh, menghitung PPH per tahun dengan ketentuan 10 juta pertama PPH 15%, 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%, bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%. Untuk membuat sebuah file pph.sh gunakan perintah vi pph.sh. masuk ke shell dan buat sebuah perintah dalam vi

275 VI - 70 pph.sh dengan memasukan perintah yang ada pada gambar di atas. Gunaka tombol Esc : dan wq untuk keluar dari shell dan menyimpan. Kemudian jalankan pph.sh dengan perintah bash pph.sh dan untuk debugging untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi x pada eksekusi shell, maka hasilnya tampil seperti gambar di atas. 4. Buatlah program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string : start stop status restart reload Bila buka dari string tersebut, maka berikan pesan error. Sempurnakan program dibawah ini!

276 VI - 71 Gambar 6.80 Tampilan Latihan Nomer 4 Gambar di atas merupakan tahapan membuat program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string start, stop, status, restart, dan reload. Isi dari file myprog.sh dengan perintah untuk melakukan seleksi terhadap inputan yang dimasukan. Jika inputan yang dimasukan start, stop, status, restart, atau reload maka akan muncul output seperti gambar di atas dan jika tidak, akan muncul informasi kesalahan dan tampil seperti gambar di atas.

277 VI Buat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2. Modifikasi program! Gambar 6.82 Tampilan Latihan Nomer 5 Gambar 6.83 Tampilan Latihan Nomer 5

278 VI - 73 Gambar 6.84 Tampilan Latihan Nomer 5 Gambar di atas merupakan latihan nomer 5 yaitu membuat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2 serta memodifikasi program tersebut. Pada perintah yang terdapat di modul tidak bisa dijalankan, sehingga digunakan modifikasi terhadap isi perintah. Lalu digunakan perintah elif seperti yang terlihat pada gambar di atas, dan ketika dijalankan hasilnya akan tampil seperti di atas dengan output tulisan Jawaban YES OK. BUATLAH LAPORAN PRAKTIKUM 1. Analisa semua hasil percobaan yang anda lakukan [sudah dikerjakan] 2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya [sudah dikerjakan]

279 VII - 1 MODUL7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY 7.1. Tujuan Praktikum Setelah mempelajari materi ini, peserta praktikum diharapkan mampu : a. Menggunakan system call fork, wait dan execl pada linux b. Menggunakan perintah-perintah untuk manajemen memory 7.2. Resume Pada kenyataannya tidak semua sistem operasi mempunyai struktur yang sama. Namun menurut Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Greg Gagne, umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai komponen sebagai berikut: Managemen Proses. Managemen Memori Utama. Managemen Secondary-Storage. Managemen Sistem I/O. Managemen Berkas. Sistem Proteksi. Jaringan. Command-Interpreter system. System Calls menyediakan interface program yaitu: System call menyediakan interface antara program (program pengguna yang berjalan) dan bagian OS. System call menjadi jembatan antara proses dan sistem operasi. System call ditulis dalam bahasa assembly atau bahasa tingkat tinggi yang dapat mengendalikan mesin (C). Contoh: UNIX menyediakansystem call: read, write => operasi I/O untuk berkas. Sering pengguna program harus memberikan data (parameter) ke OS yang akan dipanggil. Contoh pada UNIX: read(buffer, max_size, file_id); Tiga cara memberikan parameter dari program ke sistem operasi: VII - 1

280 VII - 2 Melalui registers (sumber daya di CPU). Menyimpan parameter pada data struktur (table) di memori, dan alamat table tsb ditunjuk oleh pointer yang disimpan di register. Push (store) melalui "stack" pada memori dan OS mengambilnya melalui pop pada stack tsb. System Calls. Komputer digunakan untuk melakukan suatu proses yang dikehendaki user. Oleh karena itu harus ada suatu bentuk komunikasi antara user dan hardware. Komunikasi itu terjadi dalam bentuk system calls. SO melalui shell-nya akan menangkap perintah dari user yang kemudian akan dikomunikasikan melalui system calls. Disinilah peran SO sebagai jembatan komunikasi antara user dan hardware itu terjadi. System calls itu sendiri umumnya ditulis dalam bahasa C dan C++. Mengenai shell, shell itu sendiri secara umum adalah layer yang berfungsi sebagai interface antara user dan inti dalam sistem operasi (kernel). Melalui shell, user dapat memberi perintah-perintah yang akan dikirim ke sistem operasi, sehingga shell ini merupakan layer yang menerima interaksi dari user secara langsung. Shell dalam SO secara umum dibagi menjadi 2, Command Line(CLI) dan Graphical(GUI). Jadi dengan kata lain, system calls berperan sebagai interface dalam layanan-layanan yang disediakan oleh sistem operasi. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut. Contoh di atas adalah sytem calls di dalam program yang membaca data dari satu file lalu meng- copy-nya ke file lain. Biasanya tersedia sebagai instruksi bahasa rakitan. Beberapa sistem mengizinkan system calls dibuat langsung dari program bahasa tingkat tinggi. Beberapa bahasa pemrograman (contoh : C, C++) telah didefenisikan untuk menggantikan bahasa rakitan untuk sistem pemrograman. Tiga metode umum yang digunakan dalam memberikan parameter kepada sistem operasi Melalui register

281 VII - 3 Menyimpan parameter dalam blok atau tabel pada memori dan alamat blok tersebut diberikan sebagai parameter dalam register Menyimpan parameter (push) ke dalam stack (oleh program), dan melakukan pop off pada stack (oleh sistem operasi) Memberikan parameter melalui tabel Sumber: Silberschatz,et.al, Operating System Concepts, 6th ed,.2003, New York: John Wiley & Son.Inc, halaman 65 Jenis System Calls Kontrol Proses System calls yang berhubungan dengan kontrol proses antara lain ketika penghentian pengeksekusian program. Baik secara normal (end) maupun tidak normal (abort). Selama proses dieksekusi kadang kala diperlukan untuk meload atau mengeksekusi program lain, disini diperlukan lagi suatu system calls. Juga ketika membuat suatu proses baru dan menghentikan sebuah proses. Ada juga system calls yang dipanggil ketika kita ingin meminta dan merubah atribut dari suatu proses. MS-DOS adalah contoh dari sistem single-tasking. MS-DOS menggunakan metode yang sederhana dalam menjalankan program dan tidak menciptakan proses baru. Program di-load ke dalam memori, kemudian program dijalankan. Eksekusi MS-Dos

282 VII - 4 Sumber: Silberschatz,et.al, Operating System Concepts, 6th ed,.2003, New York:John Wiley & Son.Inc, halaman 68 Barkeley Unix adalah contoh dari sistem multi-tasking. Command interpereter masih tetap bisa dijalankan ketika program lain dieksekusi. Multi program pada Unix Sumber: Silberschatz,et.al, Operating System Concepts, 6th ed,.2003, New York:John Wiley & Son.Inc, halaman Manajemen Berkas System calls yang berhubungan dengan berkas sangat diperlukan. Seperti ketika kita ingin membuat atau menghapus suatu berkas. Atau ketika ingin membuka atau menutup suatu berkas yang telah ada, membaca berkas tersebut, dan menulis berkas itu.system calls juga diperlukan ketika kita ingin mengetahui atribut dari suatu berkas atau ketika kita juga ingin merubah

283 VII - 5 atribut tersebut. Yang termasuk atribut berkas adalah nama berkas, jenis berkas, dan lain-lain Ada juga system calls yang menyediakan mekanisme lain yang berhubungan dengan direktori atau sistim berkas secara keseluruhan. Jadi bukan hanya berhubungan dengan satu spesifik berkas. Contohnya membuat atau menghapus suatu direktori, dan lain-lain 2. Manajemen Peranti Program yang sedang dijalankan kadang kala memerlukan tambahan sumber daya. Jika banyak pengguna yang menggunakan sistem dan jika diperlukan tambahan sumber daya maka harus meminta peranti terlebih dahulu. Dan setelah selesai penggunakannnya harus dilepaskan kembali. Ketika sebuah peranti telah diminta dan dialokasikan maka peranti tersebut bisa dibaca, ditulis, atau direposisi. 3. Informasi Maintenance Beberapa system calls disediakan untuk membantu pertukaran informasi antara pengguna dan sistem operasi. Contohnya system calls untuk meminta dan mengatur waktu dan tanggal. Atau meminta informasi tentang sistem itu sendiri, seperti jumlah pengguna, jumlah memori dan disk yang masih bisa digunakan, dan lain-lain. Ada juga system calls untuk meminta informasi tentang proses yang disimpan oleh sistem dan system calls untuk merubah (reset ) informasi tersebut. 4. Komunikasi Dua model komunikasi message-passing pertukaran informasi dilakukan melalui fasilitas komunikasi antar proses yang disediakan oleh sistem operasi. shared-memory Proses menggunakan memori yang bisa digunakan oleh berbagai proses untuk pertukaran informasi dengan membaca dan menulis data pada memori tersebut. Mekanisme komunikasi

284 VII - 6 Sumber: Silberschatz,et.al, Operating System Concepts,6th e,.2003, New York:John Wiley & Son.Inc, halaman 72 Dalam message-passing, sebelum komunikasi dapat dilakukan harus dibangun dulu sebuah koneksi.untuk itu diperlukan suatu system calls dalam pengaturan koneksi tersebut, baik dalam menghubungkan koneksi tersebut maupun dalam memutuskan koneksi tersebut ketika komunikasi sudah selesai dilakukan. Juga diperlukan suatu system calls untuk membaca dan menulis pesan( message ) agar pertukaran informasi dapat dilakukan.

285 VIII - 1 MODUL 8 SISTEM FILE 8.1. Tujuan Praktikum Setelah mempelajari materi ini, peserta praktikum diharapkan mampu a. Memahami atribut file dan ijin akses b. Memahami perintah untuk mengubah ijin akses suatu file c. Menggunakan perintah-perintah untuk mengubah ijin akses 8.2. Resume A. Atribut File Atribut file adalah dimana sebuah file atau directori bisa eksis atau sebuah file mempunyai atribut yang berbeda antara sistem operasi satu dengan yang lainnya. Atribut file digunakan oleh sistem operasi untuk memisahkan tipe-tipe file. Setiap file di windows mempunyai atribut tersendiri sesuai dengan kepentingan file tersebut terhadap sistem. Misalnya, tipe file yang tidak boleh dihapus oleh user diberi attribut system, jadi ketika file manager (windows explorer) akan menampilkannya, file beratribut sistem tersebut tidak akan ditampilkan. Beberapa atribut file : o Tipe File : Menentukan Tipe File o Jumlah link : Jumlah link untuk file tersebut. o Pemilik (Owner) : Menentukan siapa pemilik file tersebut. o Group : Menentukan group yang memiliki file tersebut. o Jumlah Karakter : Menentukan ukuran file dalam byte. o Waktu Pembuatan: Menentukan kapan file terakhir dimodifikasi. o Nama File : Menentukan nama file yang dimaksud.

286 VIII - 2 File memiliki beberapa atribut antara lain : Tipe File : Menentukan tipe dari file, yaitu : Ijin Akses : Menentukan hak user terhadap file. Jumlah Link : Jumlah link untuk file. Pemilik (owner) : Menentukan siapa pemilik file. Group : Menentukan group yang memiliki file. Jumlah Karakter : Menentikan ukuran file dalam byte. Waktu Pembuatan :Menentukan kapan file terakhir dimodifikasi. Nama File : Menentukan nama file yang dimaksud. Contoh:

287 VIII - 3 B. Ijin Akses ( Hak akses ) Hak akses bisa dibilang sebuah hak yang diberikan pada seluruh User atau file untuk melakukan sesuatu akses. Jadi Hak akses ini dapat diatur sedemikian rupa supaya file atau direktori itu hanya bisa di read, atau write, dan execute. Selain itu kita juga bisa mengatur bagaimana hak akses dari setiap user pada suatu file, atau direktori. Hal yang harus dikuasai dalam konfigurasi Hak Akses pada Linux: 1. Mengetahui Fungsi CHMOD 2. Mengetahui Fungsi setiap atribut tambahan dalam perintah CHMOD 3. Dapat mengatur hak akses bagi setiap user 4. Dapat mengatur hak akses bagi setiap group 5. Dapat merencanakan hak akses yang diaplikasikan di kehidupan sehari-hari atau Industri Sesuai dengan semua yang harus kita kuasai kita harus memahami fungsi dari perintah "CHMOD" dan atribut tambahan pada perintah CHMOD tersebut, CHMOD Chmod merupakan salah satu perintah pada Linux yang berfungsi untuk mengurangi atau memberikan izin ( Hak Akses ) pada suatu file atau direktori dan User serta Group. Dalam Linux ada 3 Hak Akses atau perizinan File dan Direktori, yaitu 1. r untuk read 2. w untuk write 3. x untuk execute rwx rwx rwx Pada dasarnya struktur dari chmod seperti diatas, kolom pertama untuk user kolom yang kedua untuk group kolom yang ketiga anynomos atau other.

288 VIII Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin. 2. Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read),2 (write) dan 1 (execute). C. User Mask User mask adalah kemampuan sistem operasi berbasis Linux untuk menambahkan pengaturan hak akses default untuk file-file baru (termasuk folder). Untuk tujuan edukasional, berikut adalah nilai-nilai oktal yang dapat digunakan untuk mengatur hak akses atas file: 0 Read, Write, Execute (rwx) 1 Read and Write (rw-) 2 Read and Execute (r-x) 3 Read only (r -) 4 Write and Execute (wx) 5 Write only (-w-) 6 Execute only (- x) 7 No permissions ( )

289 VIII - 5 Diagram Umask Value kredit: tanukisoftware.com Nilai default Umask di hampir semua distribusi Linux adalah 0022 (022) dan dapat dilihat dari terminal emulator dengan menjalankan perintah umask. Nilai ini dapat diubah untuk sementara dengan menjalankan perintah umask octal_value, misalnya: umask 027. Seperti yang mungkin sudah diketahui, pengaturan hak akses default untuk file-file yang baru dibuat adalah 0666, dan untuk direktori yang baru dibuat adalah Menerapkan nilai Umask seperti di atas akan menghasilkan hak akses 644 dan 755. Banyak orang yang menganggap nilai 022 sebagai persoalan privasi. Ini berarti bahwa semua file yang kamu buat pada sistemmu akan bisa dibaca oleh para pengguna lain, yang kurang baik jika kamu memikirkan efek potensialnya. Di dalam praktiknya, seseorang dapat mengubah nilai default Umask seberapa pun yang diinginkannya, asalkan nilai itu didukung, tentu saja. Untuk melakukannya, ketikkan nilai Umask baru ke dalam file konfigurasi shell (~ /. bashrc untuk Bash) atau dalam file/etc/profile. Begitulah. Mulai sekarang, setiap file atau folder yang baru kamu buat pada sistem Linux-mu akan memiliki set hak akses yang tepat.

Praktikum 2. Operasi Input Output

Praktikum 2. Operasi Input Output Praktikum 2 Operasi Input Output POKOK BAHASAN: ü Pipeline ü Redirection TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami konsep proses I/O dan redirection

Lebih terperinci

Praktikum 3. Operasi Input Output

Praktikum 3. Operasi Input Output Praktikum 3 Operasi Input Output POKOK BAHASAN: Pipeline Redirection TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami konsep proses I/O dan redirection Memahami

Lebih terperinci

Memahami operasi I/O pada Sistem Operasi Linux

Memahami operasi I/O pada Sistem Operasi Linux Praktikum 2 Memahami operasi I/O pada Sistem Operasi Linux A. Tujuan 1. Konsep I/O pada Linux 2. Redirection 3. Standar I/O dan error 4. Notasi output, append dan here document 5. Konsep pipe dan filter

Lebih terperinci

PROSES I/O Sebuah proses memerlukan Input dan Output. Input Proses Output

PROSES I/O Sebuah proses memerlukan Input dan Output. Input Proses Output Praktikum 6 Proses I/O A. T U J U A N 1. Mengenal konsep proses I/O dan redirection 2. Memahami standar input, output dan error 3. Menggunakan notasi output, append dan here document 4. Mengenal konsep

Lebih terperinci

LAPORAN Sistem Operasi

LAPORAN Sistem Operasi LAPORAN Sistem Operasi Praktikum 2: Operasi Input Output Disusun Oleh : Rahma Aulia Fridanti M3116056 D3 Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Sebelas Maret

Lebih terperinci

Praktikum 2. Operasi Linux. POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux

Praktikum 2. Operasi Linux. POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux Praktikum 2 Perintah Dasar Sistem POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam

Lebih terperinci

Praktikum 1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux

Praktikum 1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: ü Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux ü Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi

Lebih terperinci

Praktikum 1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux. Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux

Praktikum 1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux. Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam

Lebih terperinci

Perintah Perintah Dasar Pada Sistem Operasi Linux

Perintah Perintah Dasar Pada Sistem Operasi Linux Praktikum 3 Perintah Perintah Dasar Pada Sistem Operasi Linux A. T U J U A N 1. Menggunakan perintah-perintah dasar untuk informasi user 2. Mengenal format instruksi pada system operasi Linux 3. Menggunakan

Lebih terperinci

1. Buatlah summary percbaan 1 sampai dengan percobaan 15 dalam bentuk tabel. Jawab : $ cal -y hostname

1. Buatlah summary percbaan 1 sampai dengan percobaan 15 dalam bentuk tabel. Jawab : $ cal -y hostname NAMA NIM KELAS PRODI SEMESTER TUGAS MATERI : MUHAMMAD RIZQI TOHOPI : 131312027 :A : TEKNIK INFORMATIKA : II : LAPORAN PRAKTIKUM 1 : PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX LAPORAN RESMI 1. Buatlah summary

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Modul III Disusun Oleh : Nama : Adrian Rananda Putra Nim : 2011101003 Prodi/Jenjang : Teknik Informatika / D3 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN

Lebih terperinci

P1 : Perintah Dasar Sistem Operasi Linux

P1 : Perintah Dasar Sistem Operasi Linux P1 : Perintah Dasar Sistem Operasi Linux Akhmad Rizki Rizaldi 2210131013 9 Maret 2015 Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux A. POKOK BAHASAN : - Format intruksi pada Sistem Operasi Linux - Perintah-Perintah

Lebih terperinci

Perintah Dasar Shell. Praktikum 1 A. T U J U A N B. DASAR TEORI. command), ataupun perintah eksekusi suatu file progam (eksternal command),

Perintah Dasar Shell. Praktikum 1 A. T U J U A N B. DASAR TEORI. command), ataupun perintah eksekusi suatu file progam (eksternal command), Praktikum 1 Perintah Dasar Shell A. T U J U A N 1. Menggunakan Pipeline untuk mengetahui hasil keluaran suatu proses program yang diberikan sebagai input pada proses lainnya. 2. Menggunakan Regular Expression

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL 3 OPERASI INPUT OUTPUT Disusun oleh : NUR ENDRI 2011101014 Teknik Informatika ( D3 ) LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 Modul

Lebih terperinci

Modul praktikum OS. MANUAL Linux menyediakan manual secara on-line. Beberapa kunci keyboard yang penting dalam menggunakan manual adalah : Q

Modul praktikum OS. MANUAL Linux menyediakan manual secara on-line. Beberapa kunci keyboard yang penting dalam menggunakan manual adalah : Q Modul praktikum OS DASAR TEORI Setiap pemakai LINUX harus mempunyai nama login (user account) yang sebelumnya harus didaftarkan pada administrator system. Nama login umumnya dibatasi maksimum 8 karakter

Lebih terperinci

Praktikum 3 Perintah DasarSistem Operasi Linux

Praktikum 3 Perintah DasarSistem Operasi Linux Praktikum 3 Perintah DasarSistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam

Lebih terperinci

Menghubungkan Internet Host ke Guest dan Instalasi aplikasi

Menghubungkan Internet Host ke Guest dan Instalasi aplikasi Menghubungkan Internet Host ke Guest dan Instalasi aplikasi Cara menghubungkan Internet dari computer host ke computer guest : 1) Pastikan computer host telah terkoneksi dengan sambungan internet. 2) Lalu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI. Perintah Dasar pada Linux

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI. Perintah Dasar pada Linux Tugas ke 4 Tgl. dikumpul Paraf dosen/teknisi LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Perintah Dasar pada Linux Oleh : Nurmala Dewi 13753045 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA B JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS POLITEKNIK

Lebih terperinci

Paktikum1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux D3 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Paktikum1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux D3 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET Paktikum1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux Di Susun Oleh: Luberto Rudy Nugroho M3115080 TI D D3 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET POKOK BAHASAN:

Lebih terperinci

Praktikum 4. Standar Input Output dan Pipa POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 PROSES INPUT OUTPUT

Praktikum 4. Standar Input Output dan Pipa POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 PROSES INPUT OUTPUT Praktikum 4 Standar Input Output dan Pipa POKOK BAHASAN: Proses Input Output File Descriptor Pembelokan (Redirection) Pipa (Pipeline) TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

MODUL 01 SISTEM OPERASI

MODUL 01 SISTEM OPERASI MODUL 01 SISTEM OPERASI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014 Perintah Dasar Linux Tujuan Praktikum : 1. Mengenal sistem operasi GNU/Linux 2. Memahami perintah-perintah dasar

Lebih terperinci

I. DASAR TEORI. Perintah Dasar Linux

I. DASAR TEORI. Perintah Dasar Linux Perintah Dasar Linux Tujuan Praktikum : 1. Mengenal sistem operasi GNU/Linux 2. Memahami perintah-perintah dasar GNU/Linux 3. Mampu mengoperasikan GNU/Linux pada mode terminal I. DASAR TEORI Command line

Lebih terperinci

Laporan Sistem Operasi Kode Perintah Dasar Linux

Laporan Sistem Operasi Kode Perintah Dasar Linux Laporan Sistem Operasi Kode Perintah Dasar Linux Oleh : Zulfatul Mahmudah Golongan E Manajemen Informatika Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember 2015 1. Man Man adalah perintah yang dapat memberikan

Lebih terperinci

ls = Melihat isi direktori #ls NamaFolder

ls = Melihat isi direktori #ls NamaFolder Linux adalah Sebuah Sistem Operasi yang berbasis Open Source, yang sudah banyak di minati tementemen, sudah banyak orang yang bermigrasi dari Windows ke Linux, banyak sekali distro-distro yang muncul dengan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI MEMAHAMI FORMAT PERINTAH DAN PERINTAH DASAR UNTUK MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI LINUX EDISI I - 2007 MATA DIKLAT : SISTEM OPERASI PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA PROGRAM KEAHLIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

Modul 5 DASAR DASAR LINUX

Modul 5 DASAR DASAR LINUX SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 5 DASAR DASAR LINUX Team Training SMK -TI 119 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Tujuan: Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai dasar dasar dari Linux Operating

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1. sudo su Perintah ini digunakan untuk login sebagai root / pengguna tertinggi. Syntax : $ sudo su 2. login Perintah ini digunakan untuk login sebagai user lain. Kita harus menjadi root dulu untuk menjalankan

Lebih terperinci

Dalam Command Line Interface (CLI), kita masuk sebagai User. standart, yang tertulis hanyalah username dan hostname, contoh

Dalam Command Line Interface (CLI), kita masuk sebagai User. standart, yang tertulis hanyalah username dan hostname, contoh Nama : Abdul Aziz Hadyansyah Widada NIM : 135150207111103 1. Alur Login pada sistem operasi Linux Dalam Command Line Interface (CLI), kita masuk sebagai User standart, yang tertulis hanyalah username dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1. $ sudo su Digunakan untuk login sebagai root/pengguna tertinggi, untuk dapat masuk root kita harus mengetikkan password terlebih dahulu. 2. $ login [namauser] Digunakan untuk login sebagai user lain,

Lebih terperinci

PERINTAH DASAR LINUX. Iqbal Dhea Furqon T Prakikum Sistem Operasi H. sudo

PERINTAH DASAR LINUX. Iqbal Dhea Furqon T Prakikum Sistem Operasi H. sudo PERINTAH DASAR LINUX Perintah Keterangan sudo menjalankan perintah lain dalam mode administrator su masuk (login) menjadi user root Snapshoot Catatan Terdapat sedikit perbedaan antara sudo dengan su. Perintah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Modul V & VI Disusun Oleh : Nama : Adrian Rananda Putra Nim : 2011101003 Prodi/Jenjang : Teknik Informatika / D3 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA

PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA LABORATORIUM TEKNOLOGI INFORMASI DAN APLIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA TAHUN AJARAN 2015-2016 / GANJIL i

Lebih terperinci

Operasi pada Proses. Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs

Operasi pada Proses. Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Operasi pada Proses Minggu ke 4 Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id mail: polsky@polsky.ac.id Tel.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nama : Muklas Sutra Wirawan NIM : 125150200111003 BAB : BAB I Asisten : Shofi Nastiti 1. $ Sudo su Digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN LINUX

BAB 1 PENGENALAN LINUX Bab 1 Pengenalan Linux 1 BAB 1 PENGENALAN LINUX TUJUAN PRAKTIKUM 1) Praktikan mengetahui apa saja yang membentuk Linux.dan membedakannya dengan sistem operasi yang lain. 2) Praktikan mengetahui cara untuk

Lebih terperinci

Proses dan Implementasinya

Proses dan Implementasinya Proses dan Implementasinya Minggu ke 3 Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id mail: polsky@polsky.ac.id

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I DAN II SISTEM OPERASI TENTANG MENGENAL PERINTAH DASAR LINUX UBUNTU

LAPORAN PRAKTIKUM I DAN II SISTEM OPERASI TENTANG MENGENAL PERINTAH DASAR LINUX UBUNTU LAPORAN PRAKTIKUM I DAN II SISTEM OPERASI TENTANG MENGENAL PERINTAH DASAR LINUX UBUNTU SISTEM OPERASI DISUSUN OLEH : MELINA KRISNAWATI 12.12.0328 SI 12 F JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL I SHELL INTERAKTIF DAN SKRIP

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL I SHELL INTERAKTIF DAN SKRIP LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL I SHELL INTERAKTIF DAN SKRIP TGL PRAKTIKUM : 27 September 2012 NAMA : M. ANANG SETIAWAN NRP : 11.04.111.00061 KELAS : C2 DOSEN PENGAMPU : Faikul Umam, S.Kom.

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Malang, September Penyusun

Kata Pengantar. Malang, September Penyusun Kata Pengantar Alhamdulilah, segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum ini. Diharapkan modul

Lebih terperinci

NAMA : FAISAL AMIR NIM : KELAS : SISTEM KOMPU PERINTAH DASAR PADA LINUX

NAMA : FAISAL AMIR NIM : KELAS : SISTEM KOMPU PERINTAH DASAR PADA LINUX NAMA : FAISAL AMIR NIM : 125150300111016 KELAS : SISTEM KOMPU PERINTAH DASAR PADA LINUX 1. sudo su digunakan untuk login sebagai root / administrator. syntax : #sudo su 2. Date Digunakan untuk melihat

Lebih terperinci

shell. Kenapa Shell? User dapat mencoba unix mereka. Shell yang pertama kali dibuat adalah Bourne shell (sh).

shell. Kenapa Shell? User dapat mencoba unix mereka. Shell yang pertama kali dibuat adalah Bourne shell (sh). SHELL DASAR Kenapa Shell? User dapat mencoba unix mereka. Shell yang pertama kali dibuat adalah Bourne shell (sh). Jenis-jenis shell Bourne shell (sh) C shell (csh) Korn shell (ksh) Bourne Again shell

Lebih terperinci

Perintah Dasar Terminal GNU/Linux

Perintah Dasar Terminal GNU/Linux Buku Pegangan Kursus Teknoplasma Perintah Dasar Terminal GNU/Linux Tingkat Pemula Minggu 06 Agustus 2017 Ade Malsasa Akbar teknoloid@gmail.com kursusteknoplasma.wordpress.com CC BY-SA 3.0 Bismillahirrahmanirrahim.

Lebih terperinci

Shell Pada Sistem Operasi Linux dan Editor vi

Shell Pada Sistem Operasi Linux dan Editor vi Praktikum 4 Shell Pada Sistem Operasi Linux dan Editor vi A. T U J U A N 1. Menggunakan shell pada system operasi Linux 2. Menggunakan pipeline, regular expression dan redirection. 3. Menggunakan teks

Lebih terperinci

Objectives. Sekilas Linux. Distribusi Linux. Sejarah Linux. Three: Pengenalan Linux. The Challenger. Sekilas Linux -continued

Objectives. Sekilas Linux. Distribusi Linux. Sejarah Linux. Three: Pengenalan Linux. The Challenger. Sekilas Linux -continued Objectives Three: Pengenalan Linux The Challenger Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Mengerti sistem operasi Linux secara garis besar. Mengerti instalasi Linux Menu-menu dasar di Linux

Lebih terperinci

PERINTAH DASAR LINUX

PERINTAH DASAR LINUX PERINTAH DASAR LINUX MERCURY FLUORIDA FIBRIANDA 135150207111001 SISTEM OPERASI (TIF-B) 1. Login $login nama_user Perintah untuk mengakses sistem operasi, didalamnya terdapat proses authentikasi user dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Modul X Disusun Oleh : Nama : EKO PRASISTO Nim : 2011101006 Prodi/Jenjang : Teknik Informatika / D3 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013

Lebih terperinci

Menjalankan Terminal. Perintah Umum

Menjalankan Terminal. Perintah Umum Terminal Bekerja dengan baris perintah tidaklah tugas yang menakutkan seperti yang Anda pikir sebelumnya. Tidak dibutuhkan pengetahuan khusus untuk mengetahui bagaimana menggunakan baris perintah, ini

Lebih terperinci

Managemen File. File mempunyai beberapa atribut, antara lain : Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu :

Managemen File. File mempunyai beberapa atribut, antara lain : Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu : Praktikum 15 Managemen File POKOK BAHASAN: ü Sistem file TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami atribut file dan ijin akses. ü Memahami perintah

Lebih terperinci

Titin Winarti Diterbitkan oleh : Semarang University Press Semarang 2009

Titin Winarti Diterbitkan oleh : Semarang University Press Semarang 2009 Titin Winarti Diterbitkan oleh : Semarang University Press Semarang 2009 Perpustakaan Nasional : Katalog dalam Terbitan (KDT) ISBN : 978-602-9012-10-0 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Dilarang mengutip

Lebih terperinci

Command Line Interface

Command Line Interface Command Line Interface Sebelum melangkah lebih jauh untuk mempelajari Linux Command Line kita harus mengetahui arsitektur dan sejarah Linux itu sendiri. Berikut sturktur Gbr. Keterlibatan Shell dalam System

Lebih terperinci

MODUL I LINUX DASAR. etc bin usr sbin home. Coba.txt. Gambar 1 Struktur Hirarki Direktori

MODUL I LINUX DASAR. etc bin usr sbin home. Coba.txt. Gambar 1 Struktur Hirarki Direktori MODUL I LINUX DASAR A. Organisasi File Sistem file pada Linux diorganisasikan sebagai sebuah tree dengan sebuah single node root (/), setiap node non-leaf dari system file adalah sebuah direktori, sedangkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nama : Ririn Nurmaica NIM : 125150301111036 BAB : Perintah Dasar Linux, Manajemen User,Group Dan File Asisten : Gladina Desi Deria 1. sudo su Digunakan untuk login sebagai root/pengguna tertinggi 2. login

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL 4 SISTEM DIREKTORI DAN BERKAS Disusun oleh : NUR ENDRI 2011101014 Teknik Informatika ( D3 ) LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013

Lebih terperinci

E-Book. Basic Linux Command. (Panduan Dasar Perintah Linux) Dindin Hernawan Ilham Adi Setiawan <facebook.com/ilham.

E-Book. Basic Linux Command. (Panduan Dasar Perintah Linux) Dindin Hernawan Ilham Adi Setiawan <facebook.com/ilham. E-Book Basic Linux Command (Panduan Dasar Perintah Linux) Dindin Hernawan Ilham Adi Setiawan Copyright 1 E-Book 2017 This Panduan E-Book Dasar Licenced

Lebih terperinci

LAB SISTEM OPERASI 1 AUGUST 29, Membuat direktori/folder.

LAB SISTEM OPERASI 1 AUGUST 29, Membuat direktori/folder. PERINTAH DASAR LINUX Perintah yang kemungkinan besar akan sering digunakan selama lab os perhatikan bahwa perintah dalam linux adalah case sensitive Mode Direktori Keterangan Membuat direktori/folder.

Lebih terperinci

Praktikum Sistem Operasi

Praktikum Sistem Operasi Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 02) Mengenal Command Line Husni@mail.ugm.ac.id Pra-S2 Ilmu Komputer UGM - 2012 Outline Struktur Direktori Halaman Manual Mengelola Direktori Mengelola File Mengakses

Lebih terperinci

Sistem Administrasi Linux

Sistem Administrasi Linux Sistem Administrasi Linux pertemuan 2 Struktur Direktori Linux Perintah dasar linux Helmy Faisal M, S.Kom Direktori di linux Direktori /bin /boot /dev /etc /home /lib /mnt Isi Direktori berisi file-file

Lebih terperinci

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengenal sistem operasi Linux 2. Memahami proses login/logout pada sistem operasi

Lebih terperinci

P A N D U A N PRAKTIKUM MATAKULIAH

P A N D U A N PRAKTIKUM MATAKULIAH P A N D U A N PRAKTIKUM MATAKULIAH JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA Status Terakreditasi Nomor : 012/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2007 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Kotak Pos 164

Lebih terperinci

1. Mengenal utilitas dasar Linux dan Unix 2. Merangkaikan utilitas dengan pipe 3. Mempelajari konsep delimiter

1. Mengenal utilitas dasar Linux dan Unix 2. Merangkaikan utilitas dengan pipe 3. Mempelajari konsep delimiter Praktikum 9 Utilitas Linux A. T U J U A N 1. Mengenal utilitas dasar Linux dan Unix 2. Merangkaikan utilitas dengan pipe 3. Mempelajari konsep delimiter B. DASAR TEORI SORTIR Sortir dengan utilitas sort

Lebih terperinci

Pembuatan Bash Script

Pembuatan Bash Script Praktikum 2 Pembuatan Bash Script A. T U J U A N 1. Menggunakan History untuk mengedit kembali instruksi yang telah dilakukan. 2. Menggunakan perintah Filter untuk memproses standard input dan menampilkan

Lebih terperinci

mengganti grup file chmod chown cp dd df du

mengganti grup file chmod chown cp dd df du Perintah Dasar Linux RedHat. Berikut merupakan perintah dasar Linux Redhat, perintahperintah dibawah ini dikelompokkan sebagai berikut, yaitu Perintah Pengelolaan File, Perintah Editing dan Scripting,

Lebih terperinci

LAPORAN SISTEM OPERASI. Disusun Oleh : : Nurul Annisa Putri. Nim : Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B

LAPORAN SISTEM OPERASI. Disusun Oleh : : Nurul Annisa Putri. Nim : Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B LAPORAN SISTEM OPERASI Disusun Oleh : Nama : Nurul Annisa Putri Nim : 25012.55401.14.038 Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B Dosen : Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PEMERINTAHAN KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI MEMAHAMI KONSEP PROSES INPUT OUTPUT DAN PEMBELOKAN, PIPA DAN FILTER EDISI I - 2007 MATA DIKLAT : SISTEM OPERASI PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA PROGRAM KEAHLIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN

Lebih terperinci

Pemrograman Input/Output (I/O)

Pemrograman Input/Output (I/O) Praktikum 3 Pemrograman Input/Output (I/O) A. T U J U A N 1. Menggunakan statement echo dan printf untuk menampilkan data pada standar output (layar monitor) 2. Menggunakan statment read untuk memproses

Lebih terperinci

Sistem Operasi Linux PJJ PENS ITS. Tujuan

Sistem Operasi Linux PJJ PENS ITS. Tujuan Bab 1 Pengenalan dan Perintah Dasar Program D3 1 Tujuan Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Mengenal Mengetahui bagaimana mengeksekusi perintah pada prompt Mengenal beberapa

Lebih terperinci

Praktikum 1. Pengenalan dan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 PENGENALAN UNIX

Praktikum 1. Pengenalan dan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 PENGENALAN UNIX Praktikum 1 Pengenalan dan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: Pengenalan UNIX Pengenalan Linux Perintah Sederhana dan Help TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 03) Ekspansi Shell. Husni

Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 03) Ekspansi Shell. Husni Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 03) Ekspansi Shell Husni husni@mail.ugm.ac.id Program Pra-S2 Ilmu Komputer UGM 2012 Garis Besar Perintah dan Argumen Operator Kendali Variabel Perintah dan Argumen Perintah

Lebih terperinci

Redirection dan pipe merupakan standar dari fasilitas shell di unix.

Redirection dan pipe merupakan standar dari fasilitas shell di unix. 1 I/O dan perintah Dasar Linux Pengenalan redirection dan pipe Redirection dan pipe merupakan standar dari fasilitas shell di unix. Redirection Fasilitas redirection memungkinkan kita untuk dapat menyimpan

Lebih terperinci

Pemrograman Bash Shell di Linux. agussalim

Pemrograman Bash Shell di Linux. agussalim Pemrograman Bash Shell di Linux agussalim Apa itu shell? Shell adalah program (penterjemah perintah) yang menjembatani user dengan sistem operasi dalam hal ini kernel (inti sistem operasi), umumnya shell

Lebih terperinci

BAB I CLI (Command Line Interface)

BAB I CLI (Command Line Interface) BAB I CLI (Command Line Interface) CLI adalah antar muka yang tidak menyediakan grafik, baik berupa gambar-gambar, jendelajendela ataupun animasi-animasi yang bisa memanjakan pengguna, melainkan hanya

Lebih terperinci

Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux

Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux Praktikum 4 B Proses dan Manajemen Proses POKOK BAHASAN: Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

Sistem Terminal pada Linux

Sistem Terminal pada Linux PRAKTIKUM LINUX Sistem Terminal pada Linux 1 Terminal? Penghubung g antara terminal fisik dengan mesin Linux Terminal fisik ini berupa seperangkat masukan berupa keyboard dan perangkat keluaran berupa

Lebih terperinci

Praktikum Pemrograman Sistem. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux. Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

Praktikum Pemrograman Sistem. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux. Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Praktikum Pemrograman Sistem Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pada Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR:

Lebih terperinci

Sortir dengan utilitas sort akan menyusun data berdasarkan criteria. Utilitas sort dilakukan dengan format

Sortir dengan utilitas sort akan menyusun data berdasarkan criteria. Utilitas sort dilakukan dengan format Praktikum 7 Utilitas Linux A. T U J U A N 1. Mengenal utilitas dasar Linux dan Unix 2. Merangkaikan utilitas dengan pipe 3. Mempelajari konsep delimiter B. DASAR TEORI SORTIR Sortir dengan utilitas sort

Lebih terperinci

Modul Praktikum Sistem Operasi PERTEMUAN KE-V

Modul Praktikum Sistem Operasi PERTEMUAN KE-V Organisasi File Pada Sistem Operasi Linux A) TUJUAN 1. Mengenal organisasi File di Linux 2. Menciptakan dan manipulasi direktori 3. Mempelajari ijin akses (permission) dari file dan direktori 4. Mengenal

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE <JUDUL PERTEMUAN PRAKTIKUM>

PERTEMUAN KE <JUDUL PERTEMUAN PRAKTIKUM> Tanggal Penyerahan Laporan Praktikum LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PERTEMUAN KE NAMA : KELAS : NIM : NAMA : PRAKTIKAN : ASISTEN PRAKTIKUM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA JURUSAN

Lebih terperinci

TEORI. Gbr. Shell berhubungan langsung dengan kernel sistem operasi

TEORI. Gbr. Shell berhubungan langsung dengan kernel sistem operasi TEORI Gbr. Shell berhubungan langsung dengan kernel sistem operasi 1. Shell Shell adalah program (penterjemah perintah) yang menjembatani user dengan sistem operasi. Dalam hal ini kernel (inti sistem operasi),

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

JURNAL PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER JURNAL PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER 2012/2013 NAMA NIM ASISTEN KELAS BAB Ke- Firnanda Akmal Subarkah :.. 12523151 :.. Rizkhiah Nurul Afny :.. G1 :.. 2 :.. BAB 2 Perintah Dasar dan Manajemen User Assalamualaikum

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Editor vi

Pertemuan 2. Editor vi Pertemuan 2 Editor vi Objektif: 1. Praktikan menguasai apa yang dimaksud dengan editor vi. 2. Praktikan mengetahui apa saja yang termasuk dalam utilitas aritmatika. 3. Praktikan mengetahui perintah-perintah

Lebih terperinci

BAB 7 PENGENALAN SUN SOLARIS

BAB 7 PENGENALAN SUN SOLARIS Bab 7 Pengenalan Sun Solaris 44 BAB 7 PENGENALAN SUN SOLARIS TUJUAN PRAKTIKUM 1) Praktikan mengetahui komponen dasar system operasi Sun Solaris. 2) Praktikan mengetahui penggunaan desktop dan perintah

Lebih terperinci

User yang dapat menggunakan sistem Unix dibagi menjadi 3, yaitu :

User yang dapat menggunakan sistem Unix dibagi menjadi 3, yaitu : Jenis User Berdasarkan wewenangnya terhadap sistem secara keseluruhan, user dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : a. Supervisor/Administrator => adalah user dengan wewenang tertinggi, yang dapat melakukan

Lebih terperinci

Basic Comand Line (perintah dasar) pada Linux melalui terminal

Basic Comand Line (perintah dasar) pada Linux melalui terminal Basic Comand Line (perintah dasar) pada Linux melalui terminal 1. ls : untuk menunjukkan isi file pada direktori aktif Gbr 1.1 menunjukkan isi direktori root lophita@ubuntu Gbr 1.2 menujukkan isi direktori

Lebih terperinci

Praktikum 5. Proses dan Manajemen Proses 2 POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 KONSEP PROSES PADA SISTEM OPERASI LINUX

Praktikum 5. Proses dan Manajemen Proses 2 POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 KONSEP PROSES PADA SISTEM OPERASI LINUX Praktikum 5 Proses dan Manajemen Proses 2 POKOK BAHASAN: ü Proses pada Sistem Operasi Linux ü Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

MODUL 1 PERINTAH DASAR LINUX

MODUL 1 PERINTAH DASAR LINUX MODUL 1 PERINTAH DASAR LINUX TUJUAN Dapat menggunakan perintah-perintah dasar dari linux sebagai user biasa maupun root 1. Perintah dasar linux Linux merupakan system operasi yang mempunyai fleksibilitas

Lebih terperinci

POSTEST SISTEM OPERASI. Disusun Oleh : : Nurul Annisa Putri. Nim : Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B

POSTEST SISTEM OPERASI. Disusun Oleh : : Nurul Annisa Putri. Nim : Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B POSTEST SISTEM OPERASI Disusun Oleh : Nama : Nurul Annisa Putri Nim : 25012.55401.14.038 Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B Dosen : Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PEMERINTAHAN KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

Masuk / Keluar Sistem UNIX

Masuk / Keluar Sistem UNIX Masuk / Keluar Sistem UNIX Proses Untuk masuk ke UNIX di sebut login. Tujuan Login ada 2 ; Sistem akan melakukan pengecekan berhak tidaknya pemakai menggunakan sistem Sistem akan melakukan berbagai pengaturan

Lebih terperinci

Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux

Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux Praktikum 4 A Proses dan Manajemen Proses POKOK BAHASAN: Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

Installasi Linux SuSE 9.3 Basis Text

Installasi Linux SuSE 9.3 Basis Text Installasi Linux SuSE 9.3 Basis Text Pokok Bahasan Proses Instalasi Memulai SuSE Linux Mengakhiri SuSE Linux Pendahuluan Persiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan untuk proses instalasi. Semua master

Lebih terperinci

Bab 2 Editor vi 9. BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM

Bab 2 Editor vi 9. BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM Bab 2 Editor vi 9 BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM 1) Praktikan menguasai apa yang dimaksud dengan editor vi. 2) Praktikan mengetahui apa saja yang termasuk dalam utilitas aritmatika. 3) Praktikan mengetahui

Lebih terperinci

Praktikum II. 2. Direktori Direktori adalah tempat menampung file dan juga sub-direktori.

Praktikum II. 2. Direktori Direktori adalah tempat menampung file dan juga sub-direktori. Praktikum II I. Judul Linux File System II. Tujuan 1. mengerti model struktur direktori pada sistem operasi Linux 2. mengetahui perintah-perintah yang berhubungan dengan penanganan file dalam sebuah direktori

Lebih terperinci

Zaid Romegar Mair

Zaid Romegar Mair Zaid Romegar Mair romegardm@gmail.com http://mairzaid.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-207 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux

Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux Praktikum Sistem Operasi By Barka Satya Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux TUJUAN

Lebih terperinci

Praktikum III Shell Programming PRAKTIKUM III

Praktikum III Shell Programming PRAKTIKUM III PRAKTIKUM III I. Judul VIM Text Editor II. Tujuan 1. Memahami navigasi dalam teks editor 2. Memahami teknik memindai dan menyalin teks. 3. Memahami cara mencari sebuah kata dan merubah kata dalam teks

Lebih terperinci

`Piping` merupakan utility GNU/Linux yang dapat digunakan untuk mengarahkan sebuah output perintah menjadi masukan bagi perintah yang lain.

`Piping` merupakan utility GNU/Linux yang dapat digunakan untuk mengarahkan sebuah output perintah menjadi masukan bagi perintah yang lain. BAB 9 Stream dan Sed 9.1 Piping dengan Notasi ` ` `Piping` merupakan utility GNU/Linux yang dapat digunakan untuk mengarahkan sebuah output perintah menjadi masukan bagi perintah yang lain. Gambar 9.1

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. Sistem Operasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL PRAKTIKUM. Sistem Operasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL PRAKTIKUM Sistem Operasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PERTEMUAN 1 Perintah Dasar OS Linux Universitas Esa Unggul Jakarta 2008 Praktikum 1 Perintah

Lebih terperinci

File teks Skrip shell File executable ( binary ) File data ( yang telah dikodekan )

File teks Skrip shell File executable ( binary ) File data ( yang telah dikodekan ) Praktikum 1 Struktur Organisasi File Dan Direktori Di Linux Tujuan : 1. Mengenal Organisasi File / Direktori di Linux 2. Mengenal Home, Current dan Parrent Directory 3. Mempelajari Ijin Akses Dari Setiap

Lebih terperinci

Perintah Dasar UNIX. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI

Perintah Dasar UNIX. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI Perintah Dasar UNIX Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI / usd dev home etc sbin bin kadir fetra astuti cat lp dokumen program cobol C Makebox.c scrmode.c tprint.c Masuk / Keluar Sistem UNIX

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pengenalan Linux

Pertemuan 1. Pengenalan Linux Pertemuan 1 Pengenalan Linux Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui apa saja yang membentuk Linux.dan membedakannya dengan sistem operasi yang lain. 2. Mahasiswa mengetahui cara untuk dapat masuk ke sistem

Lebih terperinci

PRAKTIK DASAR PENGELOLAAN FILE

PRAKTIK DASAR PENGELOLAAN FILE PRAKTIK DASAR PENGELOLAAN FILE Present By ANUGRAH BAGUS SUSILO Universitas Budi Luhur BAB 4 : Perintah Pengelolaan File PRAKTIK DASAR PENGELOLAAN FILE DI UNIX-LIKE NOTES : BAWA PERANGKAT YANG SUDAH TERINSTALL

Lebih terperinci