ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI PAKAN IKAN DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR (Studi Kasus Usaha Pakan Ikan Bapak Marin)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI PAKAN IKAN DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR (Studi Kasus Usaha Pakan Ikan Bapak Marin)"

Transkripsi

1 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI PAKAN IKAN DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR (Studi Kasus Usaha Pakan Ikan Bapak Marin) FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF FISH FEED AGROINDUSTRY BUSINESS IN KOUK DISTRICT KAMPAR REGENCY (Case Study of Mr. Marin s Fish Feed Business) Lucy Widya Lestari Bintari 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Hp: ; wibowolucy@gmail.com Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jln. HR. Subrantas KM 12,5, Kampus Bina Widya, Simpang Baru, Pekanbaru, Riau, ABSTRACK This research aims to analize the financial feasibility and to analize the level of sensivity of fish feed agroindustry business. This research uses the case study method, the object of the research is a fish feed business in Kuok district Kampar regency. Investment criteria used in analyzing the financial feasibility is Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C). The results of the research showed that fish feed agroindustry business is feasible to run and developed with the value of NPV as Rp ,00 (NPV bigger than zero), Net B/C of 2,78 (Net B/C bigger than one) and IRR stay at DF 64% (IRR bigger than DF 12%). The results of the sensitivity analysis showed that if the business have a risk from the increases bran prices by 12%, dried fish price increases of 12%, a decrease in fish feed production 25% and decline of production time to 23 days in 1 month, then business is not sensitive to the risks and the business is worth tobe continued. Resulting risk is not worth the effort, in case sensitivity the increases bran prices by 21,05%, dried fish price increases of 26,96%, a decrease in fish feed production 34,72% and decline of production time to 13 days in 1 month. Keywords: Fish Feed Agroindustry, Financial Feasibility, Sensivity 1. Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau 2. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Riau

2 PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi nasional seperti pada sektor pertanian memiliki peranan penting sebagai penyedia kebutuhan pokok manusia. Contoh paling utama yaitu padi yang merupakan tanaman pangan utama di indonesia. Padi menghasilkan beras dimana beras dapat diolah menjadi nasi. Tanaman padi yang telah dipanen dilakukan proses pemisahan antara beras dan kulit gabah yang menghasilkan dedak. Dedak dapat digunakan sebagi bahan baku pembuatan pakan ternak. Pemerintah mulai memberikan peran yang besar bagi perkembangan perekonomian kerakyatan dengan menekankan pentingnya tingkat kualitas, produktivitas dan daya saing ekonomi kerakyatan, dengan memberikan peranan yang lebih besar kepada usaha kecil, menengah dan koperasi yang telah terbukti memiliki kemandirian dan ketahanan yang lebih besar dalam menghadapi krisis ekonomi. Keberadaan usaha agroindustri pakan ikan di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar mempunyai kontribusi dalam menunjang pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. Aspek ekonomis pada usaha agroindustri pakan ikan, merupakan bisnis yang cukup menguntungkan. Peluang pasar dalam negeri maupun untuk komoditi ini masih sangat relatif terbuka. Pakan ikan merupakan konsumsi bagi pengusaha ternak ikan dimana permintaan untuk pakan ikan relatif stabil bahkan cenderung mengalami kenaikan. Usaha pakan ikan selain mampu meningkatkan pendapatan bagi pengusaha pakan ikan, juga mampu membantu peningkatan pendapatan penduduk sekitar yang akhirnya berpengaruh pada perekonomian daerah. Apalagi usaha pakan ikan ini sangat berkaitan dengan usaha-usaha peternakan ikan yang banyak terdapat di Kabupaten Kampar pada umunya. Tersedianya bahan yang cukup melimpah dengan harga relatif murah, proses pembuatan yang cukup mudah serta daya serap pasar cukup tinggi, menjadikan usaha agroindustri pakan ikan merupakan usaha yang menjanjikan. Produksi perikanan di Provinsi Riau yang menjalankan budidaya kolam keramba yang paling terbesar, yaitu Kabupaten Kampar sebesar ton per tahun (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, 2013). Pengembangan budidaya ikan ini sangat ditentukan oleh daya dukung lingkungan dan ketersediaan pakan. Pakan merupakan faktor yang berperan penting dalam peningkatan kualitas budidaya, yang berimplikasi pada peningkatan profitabilitas usaha. Pakan ikan juga berimplikasi pada penyerapan tenaga kerja, penyediaan bahan baku pakan, Pakan mempunyai peranan penting sebagai sumber energi bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan ternak khusus nya ikan. Pada industri peternakan masa kini pakan yang diberikan biasanya berupa campuran dari

3 bahan alami dan bahan buatan yang telah di tingkatkan kandungan gizinya. Salah satunya yaitu yang berasal dari limbah perkebunan. Pakan buatan ialah pakan yang disiapkan oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertentu (Afrianto, 2002). Menurut Badan Pusat Statistik Propinsi Riau (2011 dan 2012) perkembangan usaha pembuatan pakan ikan yang berkembang dengan cepat berada di Kecamatan Kuok dengan persentase peningkatan jumlah usaha sebesar 15% dan peningkatan produksi pembuatan pakan ikan sebesar 284% (Lampiran 1). Salah satu agroindustri pakan ikan yang memiliki jumlah tenaga kerja yang terbanyak berada di Kecamatan Kuok yaitu Agroindustri pakan ikan Dua Bersaudara yang dipimpin langsung oleh Bapak Marin dengan tenaga kerja sebanyak 6 orang (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar, 2013). Pengembangan usaha agroindustri pakan ikan membutuhkan pengalaman ataupun gambaran dari kondisi masa lalu dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Keuntungan yang optimal akan didapat bila diikuti perencanaan keuangan yang baik, jika tidak ada perencanaan keuangan yang baik dalam menjalankan dan mengembangkan usaha, maka besar keuntungan yang didapat dari awal usaha tidak dapat diperhitungkan dan tidak dapat mengetahui risiko apa yang akan terjadi dalam menjalankan usaha ini. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai referensi untuk meminimalkan atau menghindari resiko kerugian yang tidak pasti dimana resiko kerugian tersebut baik yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dikendalikan. Usaha pakan ikan saat ini memiliki prospek yang bagus, usaha ini mampu menjual hasil produksi sampai ± 6 ton per hari. Kondisi usaha yang bagus juga didukung oleh perencanaan finansial yang tepat akan mampu mendatangkan manfaat yang lebih optimal, sehingga bisa diketahui resiko yang akan terjadi dan dapat ditentukan langkah untuk meminimkan resiko. Usaha pak Marin belum membuat analisa/hasil perencanaan kedepan, sehingga perlu dilakukan analisis kelayakan. METODE PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitan Penelitian ini dilakukan pada agroindustri pakan ikan Bapak Marin di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Agroindustri pakan ikan di Kabupaten Kampar ini terletak di Kecamatan Kuok, di daerah ini terdapat beberapa agroindustri yang berskala produksi 6 ton per hari. Salah satunya usaha agroindustri pakan ikan bapak Marin. Pertimbangan pemilihan lokasi berdasarkan usaha yang memiliki jumlah produksi terbesar. Usaha ini telah berjalan sejak tahun 2004

4 sampai sekarang masih berproduksi yang menghasilkan pakan ikan mencapai >6 ton per hari dengan tenaga kerja 11 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Juli 2015 yang dimulai dengan penyusunan proposal, pengambilan data, pengolahan data dan dilanjutkan dengan penulisan skripsi. 2. Metode Penelitian dan Informan Metode penelitian menggunakan metode studi kasus, kasus merupakan metode yang melakukan pengamatan langsung ke tempat tujuan penelitian dan melakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber. Studi kasus merupakan penelitian yang melibatkan pengusaha sebagai sumber data yang dengan jenis masalah yang diteliti. Informan penelitian ini adalah pemilik usaha pakan ikan dan tenaga kerja yang bekerja di agroindustri pakan ikan bapak Marin. 3. Metode Pengambilan Data Data yang diambil terdiri dari data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada informan yaitu pemilik agroindustri pakan ikan dengan menggunakan kuisioner yang telah disusun. Data primer yang diperlukan meliputi bahan baku yang digunakan untuk produksi pakan ikan, harga bahan baku, produksi yang dihasilkan, harga pakan ikan dan teknologi yang digunakan pada tahun Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yaitu dari studi kepustakaan, kantor kecamatan Kuok, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kampar. Data sekunder yang diperlukan meliputi data jumlah usaha pakan ikan, harga bahan bahan baku pakan ikan setiap tahun dan keadaan daerah penelitian. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data biaya, penerimaan dan harga yang berhubungan dengan usaha pakan ikan. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis kriteria investasi (NPV, IRR dan Net B/C) serta analisis sensitivitas. 1. Net Present Value (NPV) Kriteria NPV didasari oleh suatu kenyataan bahwa waktu mempengaruhi nilai guna uang terhadap seseorang. Orang akan senang menerima uang Rp.1.000,00 saat ini dari pada menerimanya tahun depan. Dari gambaran sederhana tersebut, tampak bahwa jumlah uang yang sama akan memberikan nilai guna yang berbeda disebabkan perbedaan waktu semata. (Alex dan Umar, 2004) Untuk menghitung NPV dapat digunakan rumus: NPV=

5 Dimana: Bt = Benefit pada tahun ke t, Ct = Cost pada tahun ke t, N = umur usaha pakan ikan Dengan kriteria penilaian sebagai berikut: NPV>0 :Usaha pakan ikan yang diusahakan layak/untung NPV<0 :Usaha pakan ikan yang diusahakan tidak layak/rugi NPV=0 :Usaha yang dilakukan berada pada titik impas 2. Internal of Return ( IRR ) Nilai IRR digunakan sebagai alat ukur kemampuan suatu proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman dari lembaga internal keuangan yang membiayai proyek tersebut. Internal Rate of Return ( IRR ) dapat dihitung menggunakan rumus: IRR = i 1 + Dimana: NPV 1 = Nilai NPV positif NPV 2 = Nilai NPV negatif i 1 =Tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i 2 =Tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif Kriteria penilaian sebagai berikut: IRR > SOCC :Usaha pakan ikan yang diusahakan layak/untung IRR < SOCC :Usaha pakan ikan yang diusahakan tidak layak/rugi IRR = SOCC :Usaha pakan ikan yang diusahakan berada pada impas 3. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio) Net Benefit Cost Ratio merupakan angka perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya benefit berapa kali besarnya biaya dan investasi untuk memperoleh suatu manfaat. Untuk menghitung Net B/C digunakan rumus sebagai berikut : Dimana : NB = Net benefit usaha B t =Pendapatan kotor pada tahun i (Rp/tahun) C t = Biaya usaha pada tahun i (Rp/tahun) i = tingkat bunga (%) n = Umur usaha pakan ikan t = Tahun proyek Kriteria penilaian sebagai berikut : Net B/C Ratio > 1 : Usaha pakan ikan yang diusahakan layak/untung Net B/C Ratio< 1 : Usaha pakan ikan yang diusahakan tidak layak/rugi Net B/C Ratio = 1 : Usaha pakan ikan yang diusahakan berada pada titik impas 4. Metode Compounding Factor Tujuan dari metode compounding factor adalah mencari nilai yang akan datang dari nilai uang sekarang dengan tingkat bunga bank yang berlaku pada saat

6 sekarang (Pasaribu, 2012). Rumus yang digunakan pada metode compounding factor adalah sebagai berikut: n Dimana: F = Nilai yang akan datang (Rp) P = Nilai uang sekarang (Rp) I = Tingkat bunga (inflasi 7,33%) n = Umur usaha pakan ikan (10 tahun) 5. Discount Factor Discount factor adalah menghitung nilai sekarang dari nilai uang yang akan datang jika diketahui besarnya tingkat bunga dan lamanya periode (Pasaribu, 2012). Rumus yang digunakan pada discount factor sebagai berikut: Dimana: P = Nilai sekarang (Rp) F =Nilai uang yang akan datang (Rp) I =Tingkat bunga (inflasi 7,33%) N =Umur usaha pakan ikan (10 tahun) 6. Metode Trend Liniear Trend adalah salah satu peralatan statistik yang dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan dimasa yang akan datang berdasarkan pada data masa lalu. Bentuk trend terdiri dari trend liniear dan non liniear. Trend digunakan untuk data berkala (time series), data berkala dapat dipergunakan untuk dasar penarikan garis trend, yaitu garis yang menunjukkan arah perkembangan secara umum dan bisa digunakan sebagai peramalan (Pasaribu, 2012). Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan trend liniear karena data tahun lalu cenderung mengalami kenaikan. Rumus yang digunakan pada trend liniear sebagai berikut: Dimana: Y c = Nilai yang diperkirakan (Rp) a,b = Nilai konstanta dan koefisien dalam sebuah persamaan trend x =serangkaian tahun yang dihitung Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas berguna untuk mengkaji sejauh mana perubahan variabel-variabel dalam aspek finansial ekonomi, berpengaruh terhadap keputusan yang dipilih (Soeharto, 2002). Mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam proyek, maka perlu dibangun asumsi-asumsi untuk dapat memperkecil resiko yang dihadapi. Kemudian akan dilakukan perhitungan kembali terhadap NPV, IRR dan Net B/C apakah resiko tersebut akan berdampak pada pengembangan hasil kelayakan (NPV, IRR dan Net B/C) dan mengetahui seberapa besar tingkat sensitivitas perubahan yang terjadi. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Penilaian Kriteria Investasi Penilaian kriteria investasi yang digunakan dalam analisis ini adalah: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

7 dan Internal Rate of Return (IRR). Penilaian dari kriteria investasi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai kriteria investasi agroindustri pakan ikan periode Kreteria Investasi Nilai Net Present Value (NPV) Rp ,00 Internal Rate of Return (IRR) 64% Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 2,78 Rata-rata NPV per Tahun Rp ,00 Rata-rata NPV per Bulan Rp ,00 A. Net Present Value (NPV) Nilai bersih sekarang dari suatu proyek merupakan nilai sekarang (present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate tertentu. Perhitungan NPV dilakukan untuk mengetahui nilai kini manfaat bersih yang diperoleh selama periode usaha. Berdasarkan perhitungan Tabel 6. nilai NPV yang didapat dinyatakan bahwa bahwa usaha agroindustri pakan ikan akan mendapatkan manfaat bersih sebesar Rp ,00 menunjukkan bahwa dengan tingkat pengembalian bunga (discount factor) sebesar 12% usaha ini memberikan manfaat bersih sebesar Rp ,00 yang diperoleh selama umur usaha (10 tahun). Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa usaha agroindustri pakan ikan Bapak Marin layak untuk dilaksanakan karena NPV yang diperoleh dari hasil perhitungan kriteria investasi lebih besar dari nol. B. Internal Rate of Return (IRR) IRR sebagai alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman dari yang membiayai proyek tersebut (ALI, 2012). Untuk mengetahui kelayakan suatu usaha melalui IRR, maka IRR harus dibandingkan dengan cost of capital. Nilai cost of capital yang digunakan sebesar 12% berdasarkan nilai discount rate yang digunakan dalam analisis kriteria. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 1. diketahui bahwa usaha agroindustri pakan ikan ini layak hingga discount factor mencapai 64% yang berarti pada saat tingkat bunga 64% NPV sama dengan nol dan pada tingkat bunga 64% ini usaha pakan ikan masih bisa melakukan pengembalian investasi yang dikeluarkan karena nilai IRR yang di hasilkan lebih besar dari angka discount rate yang sudah ditentukan yaitu sebesar 12%. C. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio) Net Benefit Cost Ratio merupakan angka perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya benefit berapa kali besarnya biaya

8 dan investasi untuk memperoleh suatu manfaat. Berdasarkan Tabel 8. Hasil perbandingan antara present value positif dan present value negatif pada discount factor 12% menunjukkan jumlah Net B/C sebesar 2.78 yang menunjukkan bahwa setiap tambahan sebesar Rp. 1,00 dapat menghasilkan sebesar Rp. 2,78 dan pengusaha memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp. 1,78 pada kondisi iniusaha agroindustri pakan ikan Bapak Marin layak dan menguntungkan untuk dilaksanakan karena nilai Net B/C yang dihasilkan besar dari satu. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas bertujuan untuk menilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi apabila terjadi perubahan didalam perhitungan biaya atau manfaat. Pada usaha agoindustri pakan ikan dilakukan identifikasi faktor-faktor perubahan yang dapat terjadi pada usaha tersebut. Adapun faktor yang dimaksud adalah penurunan produksi dan kenaikan harga bahan baku. Analisis sensitivitas dilihat dari persentase perubahan kenaikan harga dibandingkan dengan perubahan IRR, NPV, dan Net B/C yang diperoleh setelah terjadi kenaikan harga berpengaruh secara signifikan atau tidak. A. Analisis Sensitivitas Terhadap Perubahan Harga Dedak Setelah dilakukan perhitungan analisis sensitivitas terhadap kenaikan harga dedak sebesar 12% dengan harga jual tetap terjadi penurunan NPV menjadi Rp ,00, maka keuntungan selama umur proyek usaha akan menurun sebesar Rp ,00, nilai NPV masih positif, artinya usaha masih layak untuk dilaksanakan. Nilai Net B/C menjadi 1,71 akibat peningkatan persentase perubahan NPV 57%, tetapi nilai IRR masih diatas discount factor yang digunakan yaitu 12% artinya usaha ini layak untuk dijalankan. Tabel 2. Analisis sensitivtas terhadap perubahan harga dedak dan pengaruhnya terhadap perubahan NPV, Net B/c dan IRR Perubahan harga dedak (%) NPV (Rp) NET B/C (Rp) IRR (%) Kondisi Normal ,78 64,00 Sensitivitas12,00 % ,71 39,00 Sensitivitas 21,05% Usaha pengolahan pakan ikan dinyatakan tidak layak untuk dijalankan dan dikembangkan apabila terjadi peningkatan harga bahan baku dedak lebih besar dari 21,05% dimana harga barang-barang lainnya dan produksi tetap, faktor yang menyebabkan kenaikan harga

9 bahan baku dedak ialah pemesanan dilakukan saat tidak terjadi musim panen karena dedak yang digunakan merupakan dedak padi. Kendala yang dialami dalam perjalanan terjadinya pecah ban dan bencana alam seperti banjir yang terjadi. Hasil yang didapatkan dari perhitungan pada saat kondisi tersebut akan menghasilkan NPV yang bernilai negatif yang menyebabkan bertambahnya biaya produksi yang diperlukan dalam setiap periode produksi sehingga akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat harga bahan baku dedak akan semakin memperkecil nilai NPV. B. Analisis Sensitivitas Terhadap Perubahan Harga Ikan Asin Setelah dilakukan perhitungan analisis sensitivitas terhadap kenaikan harga ikan asin sebesar 21% dengan harga jual tetap terjadi penurunan NPV menjadi Rp ,00, maka keuntungan selama umur proyek usaha akan menurun sebesar Rp ,00, nilai NPV masih positif, artinya usaha masih layak untuk dilaksanakan. Nilai Net B/C menjadi 1,36 akibat peningkatan persentase perubahan NPV 78%, tetapi nilai IRR masih diatas discount factor yang digunakan yaitu 12% artinya usaha ini layak untuk dijalankan. Tabel 3. Analisis sensitivitas terhadap perubahan harga ikan asin dan pengaruhnya terhadap perubahan NPV, Net B/c dan IRR Perubahan harga ikan asin (%) NPV (Rp) NET B/C (Rp) IRR (%) Kondisi Normal ,78 64,00 Sensitivitas 21,00% ,36 28,00 Sensitivitas 26,92% Usaha pengolahan pakan ikan dinyatakan tidak layak untuk dijalankan dan dikembangkan apabila terjadi peningkatan harga bahan baku ikan asin lebih besar dari 26,92% dimana harga barang-barang lainnya atau produksi tetap, faktor yang mempengaruhi kenaikan harga bahan baku ikan asin ialah kendala di perjalanan terjadinya pecah ban dan bencana alam seperti banjir yang terjadi akan menambah biaya perjalanan. Seperti hasil yang didapatkan dari perhitungan pada kondisi tersebut akan menghasilkan NPV yang bernilai negatif yang menyebabkan bertambahnya biaya produksi yang diperlukan dalam setiap periode produksi sehingga akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat harga bahan

10 baku ikan asin akan semakin memperkecil nilai NPV. Perhitungan sensitivitas terhadap kenaikan harga dedak, secara umum dapat disimpulkan bahwa usaha agroindustri pakan ikan ini sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku dedak bila harga bahan baku dedak mengalami kenaikan, sehingga dengan adanya kenaikan harga tersebut, usaha ini pada tahun 2023 harus menaikkan harga pakan ikan atau bisa menambah hasil produksi. Jika harga tersebut tetap dinaikan maka akan terjadi peningkatan pengeluaran lebih besar dibanding penerimaan yang menyebabkan nilai cash flow pada tahun 2023 bernilai negatif. Berdasarkan hasil sensitivitas, dapat juga dilihat bahwa kenaikan harga ikan asin 21 % dinyatakan sensitif terhadap kelayakan pada usaha agroindustri pakan ikan sehingga dengan adanya kenaikan harga tersebut, usaha ini pada tahun harus menaikkan harga pakan ikan atau bisa menambah hasil produksi. Jika harga ikan asin tetap dinaikan maka akan terjadi peningkatan pengeluaran lebih besar dibanding penerimaan yang menyebabkan nilai cas flow pada tahun bernilai negatif. C. Analisis Sensitivitas Terhadap Penurunan Skala Produksi Produksi sangat mempengaruhi tingkat penerimaan suatu usaha, semakin besar tingat produksi maka total penerimaan akan semakin besar begitu pula sebaliknya. Agroindustri pakan ikan tidak pernah mengalami penurunan produksi selama usaha berlangsung namun analisis sensitivitas ini perlu dilihat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penurunan produksi terhadap keberlangsungan usaha agroindustri ini. Tabel 4. Analisis sensitivitas terhadap penurunan skala produksi dan pengaruhnya terhadap perubahan NPV, Net B/c dan IRR Penurunan skala NPV (Rp) NET B/C (Rp) IRR (%) produksi(%) Kondisi Normal ,78 64,00 Sensitivitas 25,00% ,45 26,00 Sensitivitas 34,72% Berdasarkan hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap penurunan skala produksi 25% dimana harga barang-barang lainya atau produksi tetap dan dengan harga jual tetap terjadi penurunan nilai NPV menjadi Rp ,00 namun usaha agroindustri ini masih layak untuk di kembangkan tetapi tidak memberikan keuntungan yang optimal kepada pengusaha. Apabila penurunan skala produksi lebih dari 34,72% dikarenakan penurunan

11 permintaan, maka usaha agroindustri ini tidak layak lagi untuk dikembangkan karena NPV sudah bernilai negatif. D. Analisis Sensitivitas Mundurnya Waktu Produksi Proses produksi dapat berjalan baik dengan ketersediaan bahan baku dan alat ataupun mesin yang mendukung proses produksi, tersendatnya pengiriman ataupun kerusakan mesin dapat menghambat berjalannya proses produksi dan kemunduran waktu produksi, maka dari itu dilakukan perhitungan kemunduran waktu poroduksi. Waktu produksi yang dijalankan oleh usaha pakan ikan Bapak Marin yaitu selama 23 hari dalam 1 bulan. Waktu produksi yang paling sedikit selama 1 bulan yaitu 22 hari, sehingga untuk melakukan analisis terhadap mundurnya waktu produksi digunakan waktu produksi 22 hari sesuai dengan kondisi yang pernah terjadi yaitu kerusakan mesin dan keterlambatan pengiriman bahan baku ikan asin yang biasanya paling lambat dua hari setelah waktu pengiriman dikarenakan kendala yang terjadi di perjalanan seperti pecah ban, dan bencana alam seperti banjir yang bisa saja terjadi saat pengiriman. Berdasarkan perhitungan analisis sensitivitas ini menyatakan bahwa usaha pakan ikan jika melakukan proses produksi selama 22 hari dalam 1 bulan dengan hasil produksi kg/hari, usaha pakan ikan masih layak untuk dijalankan selama umur usaha 10 tahun dengan nilai kriteria investasi yaitu NPV sebesar Rp , Net B/C 2,6 dan IRR pada discount factor 56%. Pada saat dilakukan percobaan terhadap waktu produksi 13 hari selama 1 bulan dengan produksi kg/hari maka dari perhitungan kriteria investasi usaha pakan ikan tidak layak untuk dijalankan karena nilai NPV sebesar Rp.( ) NPV<0, Net B/C sebesar 0,93 Net B/C<1 dan IRR pada discount factor 9% IRR< discount factor 12%. Tabel 5. Perubahan nilai NPV, Net B/C dan IRR terhadap mundurnya waktu produksi Kriteria Investasi NPV (Rp) Net B/C (Rp) IRR (%) Kondisi Normal ,78 64,00 Waktu Produksi 22 hari ,6 56,00 Waktu Produksi 13 hari ( ) 0,93 9,00 Berdasarkan Tabel 5. perubahan nilai NPV, Net B/C dan IRR akibat dari mundurnya waktu produksi menjadi 22 hari dalam 1 bulan produksi menunjukkan bahwa apabila usaha pakan ikan mengalami kemunduran atau pengurangan waktu produksi, maka usaha pakan ikan

12 masih layak untuk dijalankan, akan tetapi jika usaha pakan ikan mengalami kemunduran waktu produksi yang terjadi karena kendala seperti kerusakan mesin atau keterlambatan pengiriman bahan baku yang disebabkan pecah ban saat di perjalanan yang terjadi melebihi waktu produksi menjadi 13 hari dalam 1 bulan, maka usaha pakan ikan ini tidak layak untuk dijalankan dan dikembangkan tidak dapat memberikan keuntungan bagi pengusaha apabila waktu produksi selama 1 bulan hanya 13 hari atau kurang dari 13 hari. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil analisis yang telah di lakukan pada usaha agroindustri pakan ikan Bapak Marin di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Analisis kriteria investasi yang dilakukan dengan tingkat suku bunga sebesar 12% serta periode umur usaha 10 tahun diperoleh nilai NPV Rp ,00 nilai IRR lebih tinggi dari discount rate yaitu sebesar 64% dan nilai Net B/C sebesar 2,78. Berdasarkan nilai-nilai tersebut dapat diartikan bahwa agroindustri pakan ikan layak untuk dijalankan dan dikembangkan. 2. Analisis kenaikan harga bahan baku dedak sebesar 12%, Kenaikan harga ikan asin sebesar 21% dan penurunan produksi pakan ikan sebesar 25%, serta mundurnya waktu produksi menjadi 22 hari dalam 1 bulan, maka usaha pakan ikan ini tidak sensitif terhadap resiko resiko yang terjadi dan usaha masih layak untuk dijalankan. Resiko yang mengakibatkan usaha ini tidak layak, apabila terjadi sensitivitas kenaikan harga dedak sebesar 21,05%, kenaikan harga ikan asin 26,92%, penurunan produksi 34,72% dan mundurnya waktu produksi menjadi 13 hari dalam 1 bulan. Saran 1. Persediaan bahan baku sangat diperlukan dalam proses produksi, untuk itu dianjurkan kepada setiap pengusaha untuk melakukan pengawasan persediaan input agar persediaan sesuai dengan kebutuhan (persediaan optimum) dengan menggunakan analisis EOQ (Economic Order Quantity) atau kuantitas pesanan yang ekonomis/ optimum. 2. Usaha yang dilakukan oleh bapak Marin ini merupakan usaha yang memiliki keuntungan yang besar namun, upah tenaga kerja masih dikatakan kecil. Diharapkan kepada pengusaha pakan ikan untuk memberikan nilai upah yang sesuai dengan upah minimum regional (UMR) dari kegiatan yang dilakukan pekerja. 3. Prospek agroindustri pakan ikan sangat potensial, perlunya pembinaan untuk pengusaha

13 pakan ikan dalam melakaukan pembukuan usaha yang berkaitan dengan data penjualan, pengeluaran serta data produksi (analisis keuangan) dari usaha agroindustri sehingga perhitungan analisis lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kampar Kampar Dalam Angka BPS Provinsi Riau. Pekanbaru. Badan Pusat Statistik Kampar Kampar Dalam Angka BPS Provinsi Riau. Pekanbaru. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Riau Dalam Angka BPS Provinsi Riau. Pekanbaru. Pasaribu, Ali Musa Perencanaan Proyek Dan Evaluasi Proyek Agribisnis. Lily Publisher. Makassar. Sanjaya, Wina Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur. Kencana. Jakarta. Soeharto, Iman Studi Kelayakan Proyek Industri. Penerbit Erlangga. Jakarta Alex, Umar Wawasan Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek. PT.Bumi Aksara. Jakarta

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI TAHU (Agroindustri Tahu Bapak Iwan di Desa Pangkalan Pisang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Sri Indrapura) FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF TAHU AGROINDUSTRY

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI LEMPUK DURIAN

ANALISIS FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI LEMPUK DURIAN ANALISIS FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI LEMPUK DURIAN (Studi Kasus : Agroindustri Lempuk Durian Elvia di Desa Bantan Tengah Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis) FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF LEMPUK

Lebih terperinci

Ummi Noviqah Zarliyanti, Yusmini & Ermi Tety Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau Hp:

Ummi Noviqah Zarliyanti, Yusmini & Ermi Tety Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau   Hp: Pekbis Jurnal, Vol.8, No.1, Maret 2016 : 53-61 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI OLAHAN MAKANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH AYU BERSAUDARA DI KELURAHAN TAMPAN, KECAMATAN PAYUNG SEKAKI, KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province By Muhammad Syafii 1), Darwis 2), Hazmi Arief 2) Faculty of Fisheries

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) Ismael Limbong*), Mozart B Darus**), Emalisa**) *) Alumni

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas 1, Pratikso 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa Program Pasca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET PROGRAM EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET PROGRAM EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET PROGRAM EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR ANALYSIS FEASIBILITY FINANCIAL OF RUBBER PLANTATIONS OF EX UPP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET RAKYAT SWADAYA DI DESA SUNGAI JALAU KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET RAKYAT SWADAYA DI DESA SUNGAI JALAU KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET RAKYAT SWADAYA DI DESA SUNGAI JALAU KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR ANALYZE FEASIBILITY FINANCIAL OF SMALLHOLDER RUBBER PLANTATIONS AT SUNGAI

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO [ANALYSIS OF FINANCIAL FEASIBILITY AND CONTRIBUTION TO INCOME HOUSEHOLD INCOME FARMER

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Pada Peternak Ayam Broiler Rosna Ente di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango) JURNAL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET POLA SWADAYA DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET POLA SWADAYA DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERKEBUNAN KARET POLA SWADAYA DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF INDEPENDENT RUBBER PLANTATION IN PULAU JAMBU VILLAGE,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh: Agus Suprapto 1, Sardju Subagjo 2, dan Poppy Arsil 2 1). Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Pertanian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

BUSINESS ANALYSIS ENLARGEMENT COMMON CARP (Cyprinus carpio) FLOATING NET CAGES IN TANJUNG ALAI VILLAGE XIII KOTO KAMPAR DISTRICT RIAU PROVINCE

BUSINESS ANALYSIS ENLARGEMENT COMMON CARP (Cyprinus carpio) FLOATING NET CAGES IN TANJUNG ALAI VILLAGE XIII KOTO KAMPAR DISTRICT RIAU PROVINCE BUSINESS ANALYSIS ENLARGEMENT COMMON CARP (Cyprinus carpio) FLOATING NET CAGES IN TANJUNG ALAI VILLAGE XIII KOTO KAMPAR DISTRICT RIAU PROVINCE By Angga Priyetno 1), Hendrik 2), Lamun Bathara 2) ABSTRACK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU J. Agroland 22 (2) : 70-75, Agustus 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU Analysis of Financial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN MASPARI JOURNAL Januari 2015, 7(1): 29-34 ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN FINANSIAL ANALYSIS OF DRIFT GILL NET IN

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS USAHA PENGOLAHAN KERUPUK IKAN PIPIH DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN

ANALISIS SENSITIVITAS USAHA PENGOLAHAN KERUPUK IKAN PIPIH DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN 177 ANALISIS SENSITIVITAS USAHA PENGOLAHAN KERUPUK IKAN PIPIH DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN (Sensitivity Analysis of Flat Fish Cracker Processing Busines in Seruyan Hilir Sub District of

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman kopi rakyat sebagian besar merupakan tanaman tua, tanaman semaian dari bibit tanaman lokal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pada potensi hutan rakyat yang terdapat di desa/kelurahan yang bermitra dengan PT. Bina Kayu Lestari Group.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc JTAM INOVASI AGROINDUSTRI April 208 Vol. No. (23-29) Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pengolahan Ikan Asin Sepat Rawa Menggunakan Batch Dryer (Financial Feasibility Analysis of Salted Sepat Rawa Processing

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data 13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan di Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Ikan Dengan Jaring Insang (Gillnet) di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Ikan Dengan Jaring Insang (Gillnet) di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Ikan Dengan Jaring Insang (Gillnet) di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil The Analysis on The Financial Feasibility of Fishing and Catching Gillnet

Lebih terperinci

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28 Jurnal perikanan dan kelautan 17,2 (2012): 28-35 ANALISIS USAHA ALAT TANGKAP GILLNET di PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

FEASIBILITY ANALYSIS OF BUSINESS ABON

FEASIBILITY ANALYSIS OF BUSINESS ABON FEASIBILITY ANALYSIS OF BUSINESS ABON catfish SMALL MEDIUM (SMEs) IN THE DISTRICT KAMPAR Lusiana (Supervisor: Drs. Yusbar Joseph, and Anthony Mayes, SE, M.Si) Journal of Economic sciences Prodi Development

Lebih terperinci

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Analisis kelayakan investasi proyek jalan tol pada dasaraya adalah mencoba mengkaji ulang suatu rencana penanaman sejumlah uang dengan memperhatikan manfaat yang dinikmati oleh

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Pipihnuraeni01@gmail.com Betty Rofatin 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci