BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau tidak.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau tidak."

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai pengaruh perilaku oportunistik, etika dan komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan teori yang dipaparkan, penulis akan menganalisis data yang telah dikumpulkan sesuai dengan pokok permasalahannya dan formulasi hipotesis yang telah ditetapkan untuk mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau tidak. Pada bagian ini, peneliti membagi prosedur analisis menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Berisi hasil pengumpulan data yang menjelaskan jumlah data yang siap dianalisis. 1. Berisi hasil pengujian data yang berkaitan dengan uji validitas dan uji reliabilities agar dapat memenuhi syarat pengujian hipotesis. 2. Berisi pembahasan hasil penelitian yang berkaitan dengan uji hipotesis HASIL PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data seperti telah dijelaskan dalam bab tiga, yaitu dengan menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini sebagai subjek responden adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) se-wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan 39

2 menyebarkan sebanyak 275 kuisioner yang diberikan secara langsung ke sekretariat responden yaitu DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, DPRD Kota Yogyakarta, DPRD Kabupaten Sleman, DPRD Kabupaten Bantul, DPRD Kabupaten Kulon Progo dan DPRD Kabupaten Gunung Kidul. Sebanyak 275 kuisioner disebarkan ke berbagai wilayah sekretariat dalam rentang waktu 15 Desember 2015 hingga 15 Januari 2016 yang pada prosesnya diisi oleh anggota DPRD dan selanjutnya dikembalikan jawabannya. Ringkasan pengiriman dan pengembalian dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 4.1 dan 4.2. Tabel 4.1. Hasil Pengumpulan Data Keterangan Jumlah Persentase Kuisioner yang disebar % Kuisioner yang tidak kembali % Kuisioner yang kembali % Kuisioner yang tidak memenuhi syarat 55 20% Kuisioner yang memenuhi syarat 88 32% Sumber: Hasil Penelitian,

3 Tabel 4.2. Rincian Sebaran Kuisioner Berdasarkan Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Total Keterangan DIY YOG SLM BTL KP GK Kuisioner yang disebar Kuisioner yang tidak kembali Kuisioner yang kembali Kuisioner yang tidak memenuhi syarat Kuisioner yang memenuhi syarat Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Berdasarkan Tabel 4.1 dan 4.2 serta rincian kuisioner yang telah diisi pada LAMPIRAN 5 menunjukkan bahwa untuk pengiriman 275 kuisioner, yang kembali dan layak untuk dianalisis sejumlah 88 kuisioner, dengan tingkat useable response rate 32% PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS Analisis faktor konfirmatori atau sering disebut Confirmatory Factor Analysis (CFA) digunakan untuk menguji dimensionalitas suatu konstruk. Pada umumnya sebelum melakukan analisis structural model, peneliti terlebih dahulu harus melakukan pengukuran model (measurement model) untuk menguji validitas dan 41

4 reliabilitas dari indikator-indikator pembentuk konstruk laten tersebut dengan melakukan analisis faktor konfirmatori (CFA). Outer model dengan indikator refleksif dievaluasi melalui validitas convergent dan discriminant dari indikator pembentuk konstruk laten dan composite reliability atau cronbach alpha untuk blok indikatornya. Sedangkan outer model dengan indicator formatif dievaluasi melalui substantive content-nya yaitu dengan membandingkan besarnya relative weight dan melihat signifikansi dari indikator konstruk tersebut (Latan dan Ghozali, 2012) Uji Validitas Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan convergency validity dan discriminant validity. 1. Convergency validity (validitas konvergen) dari model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item skor atau komponen skor dengan konstruk skor yang dihitung menggunakan Smart PLS 2.0 M3. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap cukup (Latan dan Ghozali, 2012) Hasil uji validitas konvergen tahap pertama pada LAMPIRAN 6 menunjukkan bahwa nilai outer loading indikator konstruk memiliki nilai di atas 0,50, kecuali item ET1, ET6, IA2, KO1, KO4, KO8, PO1, PO3, PO4, 42

5 SA3, SA4, SA6, SA7, dan SIS3. Pada hasil pengujian untuk melihat convergent validity, terdapat indikator yang harus di-drop dikarenakan memiliki nilai kurang dari 0,50 dan jika tidak dihapus, akan mempengaruhi nilai dari composite reliability. Untuk mendapatkan nilai di atas 0,50, drop indikator kembali dilakukan (dapat dilihat pada tabel outer loading di lampiran). Langkah yang dilakukan yaitu dikeluarkannya item yang tidak memenuhi syarat pada uji validitas konvergen tahap pertama dan selanjutnya diolah lagi melalui uji validitas konvergen tahap kedua yang disajikan pada LAMPIRAN 6. Adapun hasil uji validitas tahap kedua dengan menggunakan ketentuan faktor loading 0,50, menunjukkan bahwa nilai outer loading indikator konstruk memiliki nilai di atas 0,50. Berdasarkan uji tersebut, maka seluruh item faktor loading tahap kedua dianggap valid. 2. Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk pada LAMPIRAN 6. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok yang lebih baik daripada ukuran blok lainnya (Latan dan Ghozali, 2012). 43

6 4.2.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran konsistensi internal dan indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai mana masing-masing indikator tersebut mampu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Nilai batas yang digunakan untuk menilai tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,70. Sebuah konstruk dikatakan reliable jika tingkat reliabilitasnya sebesar 0,70 (Latan dan Ghozali, 2012). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai composite reliability. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa item IA, KO, PO, SA, SIS dan UN memiliki nilai composite reliability > 0,70, sedangkan ET kurang dari 0,70. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua konstruk dalam penelitian ini adalah reliable atau memenuhi uji reliabilitas kecuali Etika (ET). Tabel 4.3. Nilai Composite Reliability Composite Reliability SIS UN ET PO KO SA IA Sumber: Hasil Penelitian,

7 4.3 PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dengan program Smart PLS 2.0 M3. Pengujian terhadap lima hipotesis yang telah dikemukakan pada bab dua tersebut dilakukan dengan melihat result of inner weight. Apabila nilai koefisien original sampel estimate positif maka ada hubungan positif begitu pula sebaliknya. Untuk melihat pengaruh antar variabel, peneliti membandingkan nilai T- statistic dengan T-table. Menurut Latan dan Ghozali (2012), nilai pada T-table didapat dengan rumus (N - K), yaitu N sebagai jumlah responden dan K sebagai jumlah variabel. Dapat disimpulkan bahwa T-table adalah 1,664 yang didapat dari pengurangan 88 (jumlah responden) 7 (jumlah variabel) yang menghasilkan point 81. Sehingga untuk penelitian satu arah dengan alpha 5 %, untuk baris 80 (dalam rentang dalam T-table) ditemukan nilai 1,664. Jika nilai T-statistic lebih tinggi daripada nilai T-table, hal tersebut dapat membuktikan adanya pengaruh antar variabel. Tabel 4.4. Result of Inner Weights Factor Loading Original Sample Estimate Mean of Subsamples Standard Deviation T-Statistic SIS -> PO UN -> PO ET -> SA

8 Tabel 4.4. (Lanjutan) Result of Inner Weights Factor Loading Original Sample Estimate Mean of Subsamples Standard Deviation T-Statistic PO -> SA KO -> SA IA -> SA Sumber: Hasil Penelitian, Alokasi Tertentu dalam Anggaran oleh Eksekutif (Specific Investment by Suplier) Berpengaruh Positif terhadap Perilaku Oportunistik Hasil dari pengujian terhadap hipotesis pertama yaitu alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif (specific investment by suplier) berpengaruh positif terhadap perilaku oportunistik terbukti secara signifikan. Hal ini terjadi dikarenakan pengaruh alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif terhadap perilaku oportunistik memiliki nilai T-statistic di atas 1,664 yaitu sebesar 27,433. Didukung oleh nilai koefisien (original sample of estimate) yang positif sebesar 0,241, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin tinggi alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif maka semakin rendah pula tingkat perilaku oportunistik yang terjadi. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis pertama (H 1 ) alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perilaku oportunistik didukung oleh data. 46

9 Alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif merupakan suatu bentuk wewenang yang dimiliki oleh pihak eksekutif dalam menyusun anggaran, dalam hal ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kebijakan yang dimiliki oleh eksekutif ini didasarkan pada keperluan dan kebutuhan daerah dalam menjalankan kebijakan publik dengan adanya koordinasi bersama pihak legislatif. Menurut Suryarini (2012), selama dua dekade terakhir peran legislatur dalam pembuatan kebijakan publik dan penganggaran semakin meningkat. Berdasarkan hasil data di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perilaku oportunistik, sesuai dengan Teori Ekonomi Biaya Transaksi atau Transaction Cost Economics (TCE) Theory. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bhattacharya, et al., (2015) yang menyatakan bahwa Specific Investment by Suplier berpengaruh positif terhadap perilaku oportunistik. Alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif dapat mempengaruhi munculnya perilaku oportunistik, karena alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif akan membuat kedua pihak diharapkan mampu menangani permasalahan akan munculnya perilaku oportunistik dengan bertindak untuk menjaga stabilitas dan menjaga hubungan jangka panjang. 47

10 Ketidakpastian (Uncertainty) Berpengaruh Positif terhadap Perilaku Oportunistik Hasil dari pengujian terhadap hipotesis kedua yaitu ketidakpastian (uncertainty) berpengaruh positif terhadap perilaku oportunistik terbukti secara signifikan. Hal ini terjadi dikarenakan pengaruh alokasi tertentu dalam anggaran oleh eksekutif terhadap perilaku oportunistik memiliki nilai T-statistic di atas 1,664 yaitu sebesar 63,031. Didukung oleh nilai koefisien (original sample of estimate) yang positif sebesar 0,618, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin rendah munculnya ketidakpastian dalam penganggaran maka semakin kecil pula tingkat perilaku oportunistik yang mungkin terjadi. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis kedua (H 2 ) ketidakpastian berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perilaku oportunistik didukung oleh data. Ketidakpastian dalam anggaran merupakan suatu tindakan yang mungkin terjadi karena adanya kesempatan oleh oknum tertentu dalam lingkup penyusunan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kesempatan yang dimiliki oleh oknum tersebut yaitu timbulnya unsur penyalahgunaan wewenang dan akhirnya memunculkan ketidakpastian dalam anggaran. Menurut Bhattacharya, et al. (2015), legislatif dalam menanggapi ketidakpastian dalam penetapan anggaran mencoba meyakinkan eksekutif untuk membuat kontrak tersebut fleksibel dan dapat terus menambahkan item baru berdasarkan perubahan permintaan. Studi lain menunjukkan bahwa legislatif mengambil keuntungan dari informasi yang lebih 48

11 besar, mereka mungkin harus membuat persaingan di antara eksekutif selama proses penawaran kontrak dan mendorong pihak eksekutif untuk menyetujui persyaratan kontrak yang merugikan mereka. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa risiko oportunisme meningkat dengan tingkat yang lebih besar dari ketidakpastian. Berdasarkan hasil data di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa ketidakpastian berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perilaku oportunistik, sesuai dengan Teori Ekonomi Biaya Transaksi atau Transaction Cost Economics (TCE) Theory. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bhattacharya, et al., (2015) yang menyatakan bahwa uncertainty berpengaruh positif terhadap perilaku oportunistik. Ketidakpastian dalam penetapan anggaran dapat mempengaruhi munculnya perilaku oportunistik, karena legislatif dalam menanggapi ketidakpastian dalam penetapan anggaran mencoba meyakinkan eksekutif untuk membuat kontrak tersebut fleksibel dan dapat terus menambahkan item baru berdasarkan perubahan permintaan. Pihak legislatif juga berusaha mengambil keuntungan dari informasi yang lebih besar, dan mereka mungkin harus membuat persaingan di antara eksekutif selama proses penawaran kontrak dan mendorong pihak eksekutif untuk menyetujui persyaratan kontrak yang merugikan mereka. 49

12 Perilaku Oportunistik (Opportunistic Behavior) Berpengaruh Positif terhadap Senjangan Anggaran (Budgetary Slack) Hasil dari pengujian terhadap hipotesis ketiga yaitu perilaku oportunistik berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran terbukti secara signifikan. Hal ini terjadi dikarenakan pengaruh perilaku oportunistik terhadap senjangan anggaran memiliki nilai T-statistic di atas 1,664 yaitu sebesar 31,134. Didukung oleh nilai koefisien (original sample of estimate) yang positif sebesar 0,380, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin rendah perilaku oportunistik oleh eksekutif maupun legislatif maka semakin rendah pula senjangan anggaran yang mungkin terjadi. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis ketiga (H 3 ) perilaku oportunistik berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap senjangan anggaran didukung oleh data. Perilaku oportunistik (opportunistic behavior) merupakan perilaku yang mengeksploitasi peluang keuntungan jangka pendek mengorbankan keuntungan jangka panjang. Besarnya kewenangan legislatif dalam proses penyusunan anggaran (UU 22/1999) membuka ruang bagi legislatif untuk memaksakan kepentingan pribadinya. Menurut Suryarini (2012), posisi legislatif sebagai pengawas bagi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah, dapat digunakan untuk memprioritaskan preferensinya dalam penganggaran. Berdasarkan hasil data di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa perilaku oportunistik berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap senjangan anggaran, sesuai dengan Teori Ekonomi Biaya Transaksi atau Transaction Cost Economics (TCE) Theory dan Teori Keagenan (Agency Theory). 50

13 Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bhattacharya, et al. (2015) yang menyatakan bahwa perilaku oportunistik (opportunistic behavior) berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran. Perilaku oportunistik dapat mempengaruhi munculnya senjangan anggaran karena politisi memiliki preferensi atas alokasi yang mengandung lucrative opportunities dan memiliki dampak politik jangka panjang untuk merealisasikan kepentingan pribadinya. Pada praktiknya, legislatif akan merekomendasi eksekutif untuk menaikkan alokasi pada sektor-sektor yang mendukung kepentingannya. Legislatif cenderung mengusulkan pengurangan atas alokasi untuk pendidikan, kesehatan, dan belanja publik lainnya yang tidak bersifat job programs dan targetable (Suryarini, 2012) Etika Berpengaruh Negatif terhadap Senjangan Anggaran (Budgetary Slack) Hasil dari pengujian terhadap hipotesis keempat yaitu etika berpengaruh negatif terhadap senjangan anggaran tidak terbukti secara signifikan. Hal ini terjadi dikarenakan pengaruh perilaku oportunistik terhadap senjangan anggaran memiliki nilai T-statistic di bawah 1,664 yaitu sebesar 0,236. Hasil penelitian ini juga terdukung oleh nilai koefisien (original sample of estimate) yang negatif sebesar - 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis keempat gagal menolak hipotesis nol (H 0 ) yaitu etika berpengaruh negatif terhadap senjangan anggaran atau dengan kata lain hipotesis empat (H 4 ) tidak didukung oleh data. 51

14 Etika merupakan suatu tindakan yang memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi yang mana objeknya adalah tingkah laku manusia. Etika diperlukan untuk mendorong siapa yang bertanggungjawab atas penyusunan serta pelaksanaan anggaran guna mencapai tujuan organisasi. Menurut Triadhi (2014), adanya hubungan etika dengan kesenjangan anggaran karena adanya hubungan sosial antar pekerja. Penyusunan dan pelaksanaan alokasi anggaran yang telah ditetapkan merupakan kondisi yang menuntut etika dari pegawai yang mendapat penugasan. Pegawai tersebut tentunya dituntut agar memiliki etika yang tinggi dalam menjalankan fungsi, wewenang dan tanggungjawabnya agar menghindari kecurangan. Berdasarkan hasil data di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa etika tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap senjangan anggaran, sesuai dengan Teori Keagenan (Agency Theory). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Triadhi (2014) yang menyatakan bahwa etika berpengaruh negatif terhadap senjangan anggaran, akan tetapi pada penelitian ini faktor etika tidak berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan anggaran. Padahal menurut Teori Blocher pada penelitian yang dilakukan oleh Triadhi (2014), etika dapat mempengaruhi munculnya senjangan anggaran karena adanya hubungan sosial antar pekerja, bila pekerja memiliki etika yang baik maka mereka tidak akan menganggarkan pendapatan yang sangat rendah sehingga terjadi senjangan anggaran pendapatan yang tinggi. Sebaliknya bila para pegawai memiliki etika yang baik maka mereka akan menyusun 52

15 anggaran sesuai dengan potensi riil yang ada bukan hanya membuat anggaran untuk mendapatkan bonus semata Komitmen Organisasi Berpengaruh Positif terhadap Senjangan Anggaran (Budgetary Slack) Hasil dari pengujian terhadap hipotesis kelima yaitu komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran terbukti secara signifikan. Hal ini terjadi dikarenakan pengaruh komitmen organisasi terhadap senjangan anggaran memiliki nilai T-statistic di atas 1,664 yaitu sebesar 73,011. Didukung oleh nilai koefisien (original sample of estimate) yang negatif sebesar -0,620, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin tinggi komitmen organisasi oleh eksekutif maupun legislatif maka semakin rendah pula senjangan anggaran yang mungkin terjadi. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis kelima (H 5 ) komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap senjangan anggaran didukung oleh data. Menurut Mahadewi (2014), komitmen organisasi merupakan motivasi individu yang dapat mempengaruhi dalam melakukan suatu hal, termasuk partisipasinya dalam penyusunan anggaran. Komitmen organisasi yang kuat akan membuat individu berusaha untuk mencapai tujuan organisasi dan mengutamakan kepentingan organisasi. Berdasarkan hasil data di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap senjangan anggaran, sesuai dengan Teori Keagenan (Agency Theory). 53

16 Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi dan Erawati (2014) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran. Komitmen organisasi dapat mempengaruhi munculnya senjangan anggaran karena apabila individu memiliki komitmen organisasi yang rendah, maka ia akan berusaha memanfaatkan situasi ketika datang suatu kesempatan sehingga memungkinkan terjadinya senjangan anggaran. Pendekatan principal-agent framework pada hubungan keagenan (Agency Theory) merupakan salah satu upaya menjanjikan untuk menganalisis komitmen organisasi saat membuat kebijakan publik karena pembuatan dan pengimplementasiannya melibatkan persoalan kontraktual. Hasilnya dapat menjadi pedoman dalam menilai pengaruh komitmen organisasi yang tinggi dengan indikasi senjangan anggaran yang akan rendah (Mahadewi, 2014) Informasi Asimetris Berpengaruh Positif terhadap Senjangan Anggaran (Budgetary Slack) Hasil dari pengujian terhadap variabel kontrol yaitu informasi asimetris berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran terbukti secara signifikan. Hal ini terjadi dikarenakan pengaruh informasi asimetris terhadap senjangan anggaran memiliki nilai T-statistic di atas 1,664 yaitu sebesar 6,683. Didukung oleh nilai koefisien (original sample of estimate) yang positif sebesar 0,063, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin rendah informasi 54

17 asimetris yang dimiliki oleh pihak eksekutif dari pihak legislatif, maka semakin rendah pula senjangan anggaran yang mungkin terjadi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi dan Erawati (2014) yang menyatakan bahwa informasi asimetris berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran. Informasi asimetris dapat mempengaruhi munculnya senjangan anggaran karena apabila pihak eksekutif tidak memiliki informasi yang cukup atas pendelegasian wewenang yang dilakukan oleh pihak legislatif, maka besar kemungkinannya akan merugikan pihak eksekutif (Mahadewi, 2014). 55

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel dibawah ini menunjukkan statistic descriptive dari variabel independen VAIC TM dan indikator indikator yang membentuknya, yaitu VAHU, STVA,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan berupa pernyataanpernyataan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional. 65 D. Statistik Deskriptif Statistik deskritif menunjukkan gambaran umum kecenderungan sampel yang diobservasi. Jawaban dari responden secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Tabel 5 berikut

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Bank Syaraiah Mandiri KCP Wirobrajan, Yogyakarta. Sedangkan untuk subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari laporan tahunan dan laporan keuangan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital 4.1 Deskripsi Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah data. Dengan statistik deskriptif data mentah diubah menjadi

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang Computer Center adalah pusat jual-beli komputer yang berdiri sejak 1 April 2004 di area lantai 4 dan 5 Plasa Simpang Lima Semarang. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti setelah kejadian. Peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari peubahpeubah.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan 4 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Aplikasi Brilian Brilian adalah aplikasi hybrid learning Stikom Surabaya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Deskripsi Objek Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed (VACA),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995 ), penelitian eksplanatori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono dalam Illah (2010), penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengolahan data tersebut. Hasil pengolahan data ini selanjutnya akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengolahan data tersebut. Hasil pengolahan data ini selanjutnya akan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Profil BLP Sistem informasi Blended Learning Poltekba mulai digunakan sejak tahun 2012. BLP adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang hanya dapat diakses melalui

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya. BAB lll METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, terkait dengan hubungan kompetensi, motivasi dan kinerja guru terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi penelitian Bab ini menjelaskan mengenai analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu pengaruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008), penelitian menurut tingkat penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prinsipal dan agen untuk menganalisis hubungan antara perusahaan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prinsipal dan agen untuk menganalisis hubungan antara perusahaan dengan 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Penggunaan teori keagenan telah dipergunakan secara luas baik di sektor privat maupun sektor publik. Para ekonom menggunakan struktur hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 40 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan responden masyarakat yang berdomisili di Semarang dengan kriteria mengetahui dan pernah mengunjungi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Partial Least Square Bentuk hubungan antar variabel dalam penelitian ini hanya terdapat konstruk first order dan indikator-indikatornya yang terbentuk menjadi hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada

Lebih terperinci

SEMINAR AKUNTANSI. Teori Agensi (AgenCy Theory)

SEMINAR AKUNTANSI. Teori Agensi (AgenCy Theory) SEMINAR AKUNTANSI Teori Agensi (AgenCy Theory) ISU/ FENOMENA MASALAH TEORI UTAMA (GRAND THEORY) Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa agency theory menjelaskan hubungan keagenan yang terjadi antara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau uji hipotesis. Menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan September hingga Januari 2016. Lokasi penulis skripsi ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183 LAMPIRAN 1: KUESIONER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183 Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Responden di tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, PUSKESMAS Mantrijeron bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.1. (variabel terikat) yang lain. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.1. (variabel terikat) yang lain. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menggabungkan pengujian hipotesis dengan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat dominan dalam proses pengambilan keputusan penetapan

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat dominan dalam proses pengambilan keputusan penetapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengalokasian sumber daya merupakan permasalahan mendasar dalam penganggaran sektor publik. Seringkali alokasi sumber daya melibatkan berbagai institusi dengan kepentingannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci