BAB III TINJAUAN TEORI
|
|
- Utami Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III TINJAUAN TEORI Tanggal Pengkajian : 12 Januari 2009 A. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Suku / Bangsa Pendidikan Pekerjaan Status Alamat : Sdr. A : 25 Tahun : Laki-laki : Islam : Jawa : MTS : Buruh : Belum menikah : Tempuran Rt 2 Rw 1, Demak Bangsal : Graha Hudowo (Ruang V11) Tanggal Masuk : 10 Januari 2009 No RM : Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid Penanggung Jawab Nama Alamat Jenis Kelamin : Tn. S : Tempuran Rt 2 Rw 1, Demak : Laki-laki
2 Pekerjaan : Buruh Hubungan dengan Pasien : Ayah Pasien B. Alasan Masuk Sdr. A dibawa ke RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang karena dirumah sering mengamuk, mengancam dan memukul orang jika merasa sebel yaitu memukul tetangganya. Selain itu Sdr. A juga sering menyendiri dan jarang mengikuti kegiatan dalam masyarakat. Saat pasien mengamuk, keluarga sudah mencoba memperingatkan dan memisah karena keluarga sudah terbiasa dengan perilaku Sdr. A jika kambuh. Karena alasan itulah keluarga memutuskan memasukkan Sdr. A ke RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang berdasarkan musyawarah keluarga. C. Faktor Predisposisi 1. Riwayat Penyakit Dahulu Sdr. A pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu dan dirawat di rumah sakit jiwa yang sama yaitu RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang yang keempat kalinya. Pertama kali dirawat pada tahun 1994, kemudian masuk lagi tahun 1997, 1998 dan Sdr. A pernah mengalami aniaya fisik di masa lalu karena pernah mengambil barang dijalan sehingga dimassa oleh orang banyak. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena Sdr. A tidak pernah kontrol saat obat habis dengan alasan tidak punya dana.
3 2. Riwayat Penyakit Sekarang Dalam keluarga Sdr. A tidak ada yang mengalami sakit seperti ini. Hubungan Sdr. A dengan keluarga dan tetangga mulai merenggang karena ± dalam satu minggu yang lalu Sdr. A sering mengamuk hingga memukul orang, bicara sendiri, sering keluyuran dan sering tidur malam. Riwayat asma, hipertensi, diabetus mellitus dan penyakit keturunan lain disangkal oleh pasien dan keluarga. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah saat ibunya meninggal dunia. Sdr. A merasa terpukul atas kepergian ibunya. Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan D. Faktor Presipitasi Tanda tanda vital pada tanggal 13 Januari Keadaan umum pasien : TD : 130/100 mmhg N S : 80x/ menit : 36,5 0 C RR : 20x/ menit BB : 50 kg TB : 174 cm 2. Pemeriksaan fisik pada tanggal 13 Januari 2009 Rambut Mata Hidung : warna hitam, kotor, berminyak : konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik : bersih, tidak ada kelainan
4 Telinga Mulut : bersih, tidak ada discharge : mukosa mulut lembab, tidak ada sariawan, tidak bau mulut Leher Dada : tidak ada pembesaran kelenjar limfe : simetris, pengembangan paru kanan dan kiri sama, tidak ada keluhan nyeri dada Abdomen Ekstrimitas : bentuk datar, tidak ada ascites : tidak ada kelemahan atau kekakuan anggota gerak atas maupun bawah, kuku panjang dan hitam Kulit : kering, berdaki 3. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 14 Januari 2009 Hb : 12 gr% Kolesterol : 140 GDS : 90 mg/dl Trigliserid : 69 Ureum : 23,2 mg/dl Protein total : 5,9 Creatinin : 0,98 mg/dl Asam urat : 4,88 SGOT : 15 U/L SGPT : 15 U/L Albumin : 4,40 Masalah keperawatan :Defisit perawatan diri
5 E. Psikososial 1.. Genogram: Keterangan : : Laki laki : Perempuan : Meninggal : Anggota Keluarga : Pasien Sdr. A tinggal serumah dengan ayah, satu adik perempuan dan dua adik laki-lakinya. Ibu dan adik laki-lakinya yang terkecil telah meninggal dunia sejak lama. Sdr. A merupakan tulang punggung keluarga untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Dalam keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa.
6 2. Konsep Diri a. Gambaran Diri Sdr. A mengatakan bahwa dirinya menyukai seluruh bagian tubuhnya tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. Masalah Keperawatan : - b. Identitas Diri Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang laki-laki dewasa dan seorang kakak yang harus menuntun adik-adiknya agar jadi orang yang berguna. Masalah Keperawatan : - c. Peran Didalam keluarganya Sdr. A berperan sebagai seorang kakak bagi adikadiknya dan sebagai tulang punggung keluarga dalam membantu perekonomian keluarganya dengan bekerja untuk mengumpulkan uang. Masalah Keperawatan : - d. Ideal Diri Sdr. A adalah seorang lelaki yang mempunyai kemampuan untuk bekerja dan membantu perekonomian keluarga. Selain itu Sdr. A mengatakan ingin membahagiakan keluarganya. Masalah Keperawatan : -
7 e. Harga Diri Sdr. A mengatakan pernah dihina oleh tetangganya sehingga Sdr. A merasa malu. Meskipun begitu Sdr. A mengatakan bahwa dalam hidup memang seperti itu, ada rasa iri dan saling menghina. Dan saat ditanya tentang bagian tubuhnya yang paling disukai adalah semua anggota tubuhnya tanpa terkecuali. Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah 3. Hubungan Sosial a. Orang yang berarti Sdr. A mengatakan bahwa orang yang paling berarti bagi dirinya adalah semua anggota keluarganya. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat Sdr. A jarang mengikuti kegiatan yang diadakan oleh masyarakat seperti kerja bakti ataupun kegiatan lainnya. c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Sdr. A tidak mudah bergaul dengan orang lain dan lebih sering menyendiri daripada berinteraksi dengan orang lain. 4. Spritual a. Nilai dan Keyakinan Didalam keluarganya Sdr. A mempunyai nilai-nilai dan keyakinan yang harus ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Sdr. A dan keluarga menganut agama islam dan taat dalam beribadah.
8 b. Kegiatan Beribadah Sebelum dirawat di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang Sdr. A taat dalam beribadah seperti sholat lima waktu dan sering mengaji dirumah. Setelah dirawat di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang, Sdr. A jarang melakukan kegiatan ibadah seperti sholat. Masalah Keperawatan : Disstres Spiritual F. Status Mental 1. Penampilan Pasien berpakaian kurang rapi dan agak kotor, tapi setelah mandi pasien terlihat lebih rapi dan bersih. Masalah Keperawatan : Sindroma Defisit keperawatan diri 2. Pembicaraan Saat dilakukan pengkajian pasien berbicara cepat dan jelas. Selain itu pasien mampu memulai pembicaraan dan menjawab pertanyaan dari perawat. Masalah keperawatan : - 3. Aktivitas Motorik Pasien terlihat gelisah tetapi masih dalam tahap normal Masalah keperawatan : - 4. Alam Perasaan Saat dilakukan pengkajian dan ditanya, Sdr. A lebih sering tertawa dan saat perawat bertanya, bagaimana perasaan Sdr. A hari ini? pasien menjawab
9 saya ceria dan gembira. Masalah keperawatan : - 5. Afek Sdr. A mempunyai afek yang labil dimana saat dilakukan pengkajian pasien mampu mengendalikan emosinya. Masalah keperawatan : - 6. Interaksi selama Wawancara Saat dilakukan pengkajian dengan interview langsung pada Sdr. A pasien menunjukkan sikap kooperatif pada perawat dan kontak mata terjaga. Masalah keperawatan : - 7. Persepsi Halusinasi : Sdr. A tidak mengalami halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan, maupun penglihatan. Masalah keperawatan : - 8. Proses Pikir Sdr. A tidak mengalami gangguan pada proses pikirnya saat dilakukan pengkajian. Dalam pembicaraan tidak ada pengulangan pengulangan ataupun pembicaraan yang berputar putar dan gangguan proses pikir yang lainnya. Masalah keperawatan : - 9. Isi Pikir Sdr. A tidak mengalami gangguan pada isi pikir seperti obsesi,
10 depersonalisasi, fobia, ide yang terkait, hipokondria, ataupun magis dan juga waham. Masalah keperawatan : Tingkat Kesadaran Tingkat kesadaran Tn. A bingung dan mengalami disorientasi tempat saat pertama kali datang di RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang. Masalah Keperawatan : Memori Sdr. A tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, pendek, daya ingat saat ini. Masalah keperawatan : Tingkat Konsentrasi dan Berhitung Sdr. A mampu berkonsentrasi dengan baik dan mampu berhitung sederhana. Saat ditanya pengurangan pasien mampu menjawab benar. Masalah keperawatan : - G. Kebutuhan Persiapan Pulang 1. Makan Sdr. A makan atas inisiatif sendiri tanpa bantuan dari perawat bahkan pasien mampu mencuci alat makannya sendiri. 2. BAB / BAK Sdr A BAB dan BAK di kamar mandi (WC), tanpa bantuan dari perawat.
11 3. Mandi Sdr. A mandi atas inisiatif sendiri. Mandi dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari tanpa bantuan perawat. 4. Berpakain / berhias Dalam berpakaian atau berhias, Sdr. A tidak membutuhkan bantuan dari perawat. Pasien ganti baju sekali dalam sehari. 5. Kebersihan diri Sdr. A mampu merawat kebersihan dirinya sendiri tanpa bantuan perawat seperti mandi, gosok gigi dan ganti pakaian meskipun kadang harus disuruh terlebih dahulu. 6. Istirahat dan Tidur Sebagian besar waktu pasien setiap harinya digunakan untuk istirahat dan tidur. Sdr. A tidur siang mulai pukul sampai jam Sore dan tidur malam mulai pukul sampai pagi. Kegiatan sebelum dan sesudah tidur hanya digunakan Sdr. A untuk nonton TV dan santai. 7. Penggunaan Obat Dalam penggunaan obat diberikan oleh perawat dan pasien mampu meminum obatnya sendiri. H. Aspek Medik 1. Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid 2. Terapi Medik pada tanggal 15 Januari 2009
12 Clorpromazine Halopenidol 2 x 100 mg per hari 2 x 5 mg per hari Trihexiphenidyl 2 x 5 mg per hari ECT 5 x ( setiap hari selasa dan kamis ) 3. Rehabilisasi : Melatih ketrampilan dalam bidang pertukangan I. Analisa Data No Hari/ Tanggal Data Masalah TT 1. Senin, 12 Januari Data Subyektif : Perilaku kekerasan Sdr. A mengatakan pernah memukul tetangganya kerena orangnya pelit dan sering menghina hingga membuat sebel Sdr. A sebel - Sdr. A mengatakan pernah memukul adik laki-lakinya karena emosi dengan tetangganya Data Obyektif : - Nada suara tinggi - Otot tegang - Muka merah - Mata melotot - Tangan mengepal 2. Selasa, 13 Januari Data Subyektif : Resiko tinggi Sdr. A mengatakan kalau sebel menciderai diri sendiri, sering mengumpat orang lain dan - Sdr. A akan memukul adiknya lingkungan saat Sdr. A sebel Data Obyektif : - Pandangan mata tajam - Tampak mudah tersinggung - Otot tegang 3. Rabu, 14 Januari Data Subtektif : Harga Diri Rendah
13 Sdr. A mengatakan pernah dihina oleh tetangganya sehingga Sdr. A kadang merasa malu - Sdr. A mengatakan lebih senang menyendiri daripada ngobrol dengan orang lain Data Obyektif : - Kontak mata kurang - Sering menyendiri J. Daftar Masalah Keperawatan 1. Perilaku Kekerasan 2. Resiko tinggi menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan 3. Harga Diri Rendah K. Pohon Masalah Resiko tinggi menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan Perilaku Kekerasan Harga Diri Rendah L. Daftar Diagnosa Keperawatan
14 1. Perilaku kekerasan 2. Resiko tinggi menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan 3. Harga diri rendah M. Intervensi Hari/ Tanggal No. Diagnosa Perencanaan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Senin, 12 1 TUM : Pasien dapat Januari 2009 mengontrol perilaku kekerasan TUK : 1. Pasien 1. Setelah satu 1. Bina dapat membina 2. kali pertemuan pasien hubungan saling percaya hubungan saling menunjukkan tandatanda dengan : percaya percaya kepada 1.1 Memberi perawat : salam setiap berinteraksi 1.1 Wajah cerah, 1.2 Perkenalkan nama, tersenyum nama panggilan perawat 1.2 Mau berkenalan dan tujuan perawat 1.3 Ada kontak mata berinteraksi 1.4 Bersedia 1.3 Tanyakan dan panggil menceritakan nama kesukaan pasien perasaannya 1.4 Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi 1.5 Tanyakan perasaan pasien dan masalah yang dihadapi pasien 1.6 Buat kontrak interaksi yang jelas 1.7 Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan TT
15 pasien Selasa, 13 Januari Pasien 2. Setelah dua kali 2. Bantu pasien dapat mengidentifikasi pertemuan pasien mengungkapkan perasaan penyebab perilaku menceritakan penyebab marahnya : kekerasan yang perilaku kekerasan yang 2.1 Motivasi pasien untuk dilakukannya dilakukannya : menceritakan penyebab 2.1 Menceritakan rasa kesal atau penyebab perasaan jengkel/ kesal baik jengkelnya 2.2 Dengarkan tanpa dari diri sendiri menyela atau memberi maupun penilaian setiap lingkungannya ungkapan perasaan pasien Selasa, 13 Januari Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan Rabu, Setelah dua 3. Bantu pasien kali pertemuan pasien mengungkapkan tandatanda menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku perilaku kekerasan yang dialaminya : kekerasan 3.1 Motivasi pasien 3.1 Tanda fisik : mata menceritakan kondisi merah, tangan fisik (tanda-tanda fisik) mengepal, ekspresi tegang dll saat perilaku kekerasan terjadi 3.2 Tanda emosional : 3.2 Motivasi pasien perasaan marah, menceritakan kondisi jengkel, bicara kasar emosinya (tanda-tanda 3.3 Tanda sosial : emosional) saat terjadi bermusuhan yang perilaku kekerasan dialami saat terjadi 3.3 Motivasi pasien perilaku kekerasan menceritakan kondisi hubungan dengan oranglain (tanda-tanda sosial) saat terjadi perilaku kekerasan Januari Pasien 4. Setelah tiga kali 4. Diskusikan dengan pasien dapat mengidentifikasi pertemuan pasien perilaku kekerasan yang
16 jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya menjelaskan : 4.1 Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini telah dilakukannya 4.2 Perasaannya saat melakukan kekerasan 4.3 Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah dilakukannya selama ini : 4.1 Motivasi pasien menceritakan jenisjenis tindak kekerasan 4.2 Motivasi pasien menceritakan perasaan pasien setelah tindak kekerasan tersebut terjadi 4.3 Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi Rabu, 14 januari Pasien 5. Setelah tiga 5. Diskusikan dapat mengidentifikasi kali pertemuan pasien dengan pasien akibat negatif akibat perilaku menjelaskan akibat (kerugian) cara yang kekerasan tindak kekerasan yang dilakukannya : 5.1 Diri sendiri : luka, dijauhi teman 5.2 Orang lain/ keluarga : dilakukannya pada : 5.1 Diri sendiri 5.2 Orang lain/ keluarga 5.3 Lingkungan luka, tersinggung, ketakutan dll 5.3 Lingkungan : barang atau benda rusak dll Kamis, 15 Januari Pasien 6. Setelah empat 6. Diskusi dengan dapat mengidentifikasi kali pertemuan pasien : pasien : cara konstruktif dalam 6.1 Menjelaskan caracara 6.1 Apakah pasien mau mengungkapkan sehat mempelajari cara baru kemarahan mengungkapkan mengungkapkan marah marah yang sehat 6.2 Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk
17 mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui pasien 6.3 Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah Cara fisik : tarik nafas, pukul bantal atau kasur, olahraga Verbal : mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain Sosial : latihan asertif dengan orang lain Spiritual : sembahyang/ doa, dzikir, mediasi, dsb sesuai keyakinan agamanya masing-masing Kamis, 15 Januari Pasien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan 7. Setelah empat 7.1 Diskusikan cara kali pertemuan pasien yang mungkin dipilih dan memperagakan cara anjurkan pasien memilih mengontrol perilaku cara yang mungkin untuk kekerasan : mengungkapkan 7.1 Fisik : tarik nafas perasaannya. dalam, memukul 7.2 Latih pasien bantal atau kasur 7.2 Verbal : memperagakan cara yang dipilih :
18 mengungkapkan perasaan kesal atau jengkel pada orang Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih lain tanpa menyakiti 7.3 Spiritual : dzikir atau doa, mediasi sesuai Jelaskan manfaat cara tersebut agamanya Anjurkan pasien menirukan peragaan yang sudah dilakukan Beri penguatan pada pasien, perbaiki cara yang masih belum sempurna Jum at, 16 Januari Pasien 8. Setelah satu kali 8.1 Diskusikan mendapat dukungan pertemuan keluarga : pentingnya peran serta keluarga untuk 8.1 Menjelaskan cara keluarga sebagai mengontrol perilaku merawat pasien pendukung pasien untuk kekerasan dengan perilaku mengatasi perilaku kekerasan kekerasan 8.2 Mengungkapkan 8.2 Diskusikan rasa puas dalam potensi keluarga untuk merawat pasien membantu pasien mengatasi perilaku kekerasan 8.3 Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara cara merawat pasien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga. 8.4 Peragakan cara Merawat pasien (menangani
19 perilaku kekerasan) 8.5 Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang 8.6 Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan 8.7 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan Sabtu, 17 Januari Pasien 9.1 Setelah lima 9.1 Jelaskan menggunakan obat kali pertemuan pasien manfaat menggunakan sesuai program yang menjelaskan : obat secara teratur dan telah ditetapkan Manfaat kerugian jika tidak minum obat menggunakan obat Kerugian 9.2 Jelaskan tidak minum kepada pasien : obat Jenis obat ( nama, Nama obat warna dan bentuk Bentuk dan warna obat obat) Dosis yang tepat Dosis yang untuk pasien diberikan Waktu kepadanya pemakaian Waktu Cara pemakaiannya Cara pemakaian pemakaian Efek yang akan Efek yang dirasakan dirasakan pasien 9.3 Anjurkan pasien 9.2 Setelah lima kali pertemuan pasien Minta dan menggunakan obat menggunakan obat tepat waktu sesuai program Lapor ke perawat atau dokter jika
20 mengalami efek yang tidak biasa
21 Senin, 19 Januari 2009 Selasa, 20 Januari TUM : pasien memiliki 1. Setelah enam kali 1. Bina hubungan saling konsep diri yang positif. interaksi, pasien percaya dengan TUK : menunjukkan ekspresi menggunakan prinsip 1. Pasien dapat wajah yang bersahabat, komunikasi terapeutik: membina hubungan menunjukkan rasa 1.1. Sapa pasien dengan saling percaya dengan perawat senang, ada kontak mata, mau berjabat ramah baik verbal maupun non verbal tangan, mau 1.2. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama, sopan mau menjawab salam, pasien mau duduk berdampingan dengan 1.3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai pasien perawat, mau 1.4. Jelaskan tujuan mengutarakan masalah yang dihadapi. pertemuan 1.5 Jujur dan menepati janji 1.6. Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya 1.7. Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar pasien 2 2. Pasien dapat 2. Setelah tujuh kali interaksi 2.1. Diskusikan dengan pasien mengidentifikasi pasien menyebutkan: tentang: aspek positif dan 2.1. Aspek positif dan Aspek positif yang kemampuan yang kemampuan yang dimiliki pasien, dimiliki. dimiliki pasien keluarga, 2.2. Aspek positif keluarga lingkungan 2.3. Aspek positif Kemampuan yang lingkungan pasien dimiliki pasien 2.2. Bersama pasien buat daftar tentang: Aspek positif yang dimiliki pasien, keluarga, lingkungan Kemampuan yang dimiliki pasien
22 Rabu, 21 Januari Pasien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian negatif 3. Setelah delapan kali 3.1. Diskusikan dengan pasien interaksi pasien kemampuan yang dapat menyebutkan dilaksanakan kemampuan yang dapat 3.2. Diskusikan kemampuan dilaksanakan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya Kamis, 22 Januari 2009 Jum at, 23 Januari 2009 Sabtu, 24 Januari Pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada. 4. Setelah sembilan kali 4.1. Rencanakan bersama pasien interaksi pasien membuat aktivitas yang dapat rencana kegiatan harian dilakukan setiap hari sesuai kemampuan pasien: Kegiatan mandiri kegiatan dengan bantuan 4.2. Tingakatan kegiatan sesuai kondisi pasien 4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat pasien lakukan 5. Setelah sembilan kali 5.1. Anjurkan pasien untuk interaksi pasien melaksanakan kegiatan melakukan kegiatan yang tekah direncanakan sesuai jadwal yang dibuat 5.2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan pasien 5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan pasien 5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang 6. Setelah sembilan kali 6.1. Beri pendidikan kesehatan interaksi pasien pada keluarga tentang cara memanfaatkan sistem merawat pasien dengan pendukung yang ada di harga diri rendah keluarga 6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan
23 selama pasien dirawat 6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah N. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Nama pasien : Sdr. A Usia : 25 tahun No. CM : Ruang : Graha Hudowo (Ruang VII) Hari / tanggal No. Diagnosa Implementasi Evaluasi TT
24 Selasa, 13 Januari SP1P S : Pasien 1. Mengidentifikasi penyebab PK mengatakan, Kalau sebel saya marah 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK marah dan bicara saya keras sampai semua 3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan orang takut dengan saya karena saya 4. Mengidentifikasi akibat PK memukul tetangga saya 5. Mengajarkan cara sampai terluka mengontrol PK O : 6. melatih pasien cara kontrol 1. Pasien dapat mengenal PK fisik I (nafas dalam) penyebab marahnya 7. Membimbing pasien dan sudah mau memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mencoba cara mengontrol marahnya dengan nafas dalam. 2. Pasien mau mengisi jadwal kegiatan harian. A : Pasien dapat memahami penyebab, tanda dan gejala, respon, akibat dan cara mengontrol PK dengan nafas dalam juga mengisi jadwal kegiatan harian. P : Perawat melanjutkan SP2P ( cara kontrol yang kadua yaitu memukul bantal atau kasur) Pasien : menganjurkan pasien mengingat penyebab marah yang lain dan berlatih kembali untuk cara kontrol PK yang
25 pertama (nafas dalam) dengan memberikan PR. Kamis, 15 Januari S : pasien mengatakan Saya masih ingat pertemuan SP2P 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya kemarin yaitu kalau marah saya harus tarik nafas dalam 2. Melatih pasien cara kontrol O : PK fisik II (memukul bantal atau kasur) 1. Pasien mempraktekkan 3. Membimbing pasien tarik nafas dalam memasukkan dalam jadwal kegiatan harian 2. saat mau marah Pasien mau belajar cara mengontrol marah yang kedua yaitu memukul bantal atau kasur. A : Pasien masih ingat pertemuan kemarin dan sudah bisa cara yang kedua yaitu memukul bantal atau kasur dan belajar memasukkan ke jadwal harian. P : Perawat : melanjutkan SP3P cara kontrol yang ketiga yaitu cara verbal dengan mengungkapkan bahwa dirinya sedang marah Pasien : Menganjurkan pasien
26 mengingat cara kontrol ketiga yaitu cara verbal dengan mengungkapkan bahwa dirinya sedang marah. Kamis, 15 Januari S : Pasien mengatakan Saya masih ingat pertemuan tadi pagi yaitu kalau SP3P marah saya tidak boleh 1. Memvalidasi masalah dan memukul orang atau latihan sebelumnya benda tapi harus 2. Melatih pasien dengan cara verbal (meminta, menolak dan mengungkapkan marah O : memukul bantal dan kasur secara baik) 1. Pasien mengambil 3. Membimbing pasien bantal dan memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. 2. memukulnya Pasien mau belajar cara kontrol marah yang ketiga yaitu mengungkapkan marah secara baik A : Pasien masih ingat pertemuan tadi pagi dan sudah melakukan cara kontrol yang ketiga yaitu mengungkapkan marah secara baik. P : Perawat : Melanjutkan ke SP4P untuk cara kontrol PK yang keempat secara spritiual yaitu dengan
27 berdoa, berwudlu dan sholat. Pasien : Menganjurkan pasien untuk berlatih kembali cara kontrol PK yang sudah diajarkan dan memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian Selasa, 20 Januari S : Sdr. A masih mengingat pertemuan yang kemarin dan mengatakan Kalau marah saya harus SP4P : mengungkapkan 1. Memvalidasi masalah dan marah secara baik latihan sebelumnya O : Sdr. A masih 2. Melatih pasien cara kontrol PK secara spiritual (berdoa, berwudlu dan sholat) mengingat pertemuan kemarin dan cara kontrol PK yang ketiga 3. Membimbing pasien dan sudah memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. mempraktekkannya juga di masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. A : Sdr masih ingat pertemuan kemarin dan saat ini belajar untuk cara kontrol dengan spiritual yaitu dengan berwudlu dan sholat dan juga memasukkan ke jadwal harian. P : Perawat :
28 Melanjutkan ke SP5P yaitu cara kontrol PK dengan prinsip 5 benar minum obat. Pasien : Menganjurkan pada Sdr. A untuk mengingat dan mempraktekkan cara kontrol PK yang sudah diajarkan dan memasukkannya ke dalam jadwal harian Rabu, 21 Januari S : Pasien mengatakan masih mengingat latihan yang kemarin dan sudah melakukan cara kontrol PK yang keempat yaitu dengan berwudhu dan sholat. O : Sdr. A sudah SP5P : mempraktekkan cara 1. Memvalidasi masalah dan kontrol PK dengan latihan sebelumnya spiritual dan 2. Menjelaskan cara kontrol PK dengan minum obat memasukkan ke jadwal kegiatan harian. (prinsip 5 benar minum A : Sdr. A masih obat) ingat pertemuan 3. Membimbing pasien kemarin dan saat ini memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian belajar kontrol PK dengan minun obat (prinsip lima benar) dan sudah memasukkan ke jadwal kegiatan harian P : Perawat :
29 Melanjutkan ke SP1K (Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga, menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala PK, serta proses terjadinya PK ) Pasien : Menganjurkan pasien untuk mengingat cara kontrol PK dari yang pertama sampai terakhir dan terus mempraktekkannya jika mau marah kemudian memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Januari 2009, jam 10.00 WIB, di Ruang VIII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata a. Identitas klien
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Desember 2008 diruang III Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan Skizofrenia paranoid.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Jiwa 1. Biodata Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 27 Desember 2010 di ruang Gatotkoco RSJD Dr. amino Gondohutomo Semarang a. Identitas klien Nama :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register
14 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2004 1. Identitas a. Identitas pasien Nama klien Ny. K, umur 30 tahun, agama Kristen, pendidikan SD, suku/bangsa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 18-12-2008 di Ruang ketergantungan obat Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis skizofrenia
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2008 diruang II Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan Skizofrenia berkelanjutan.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Desember 2009 jam 10.00 wib A. Pengkajian Tanggal masuk Rumah Sakit : 05-11-2009 Bangsal di rawat : Gatotkoco/ruang VI No Rekam Medis : 067714
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien 1. Nama : Ny. S 2. Umur : 34 tahun 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Alamat : Singorojo Kendal 5. Agama : Islam 6. Pendidikan : SLTA 7. Pekerjaan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 29 Desenber 2004. I. Identitas a. Identitas Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM 038164, Alamat Tayu
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT : I. IDENTITAS KLIEN Inisial : ( L
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Ruang rawat :... Tanggal dirawat:... A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI......
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 desember 2010, pukul 09.00 WIB di ruang Gatot Koco Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondhohutomo Semarang, dengan diagnosa
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI...... C. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Inisial klien : Tn W Umur : 38 Th Jenis Kelamin : Laki-Laki Suku : Jawa Alamat : Desa terban RT 008 / 001 penawangan, Grobogan Tanggal pengkajian
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas 1. Pasien Nama : Tn. S Umur : 30 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Tani Alamat : Grobogan Suku Bangsa : Jawa, Indonesia No.
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Diruang : VIII (Graha Irawan) Tanggal : 16 januari 2008 1. Identitas a. Identitas klien Nama : Sdr.P, Umur :31 tahun, Jenis kelamin : Laki-laki, Suku : Jawa, Agama
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien
BAB III TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Januari 2008 di ruang XII RSJD dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien dan data dari catatan medik
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Desember 2007 di ruang III (Graha Citro Anggono) Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondho Utomo Semarang, dengan diagnosa
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014
Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VII (Hudowo) RSJ
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 9-01-2008 di ruang VII (Hudowo) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : skizofrenia tak terinci. Pasien bernama
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV (Dewaruci) Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Aminogondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis Skizophrenia Katatonik.
Lebih terperinciIII. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.
Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I
Lebih terperinciBAB III. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Desember 20010 pukul 10.00
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. laki - laki, pendidikan pasien STM, dan tidak bekerja, pasien tinggal di
37 BAB III TINJAUAN KASUS B. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Desember 2008 diruang VI Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan Skizofrenia paranoid.
Lebih terperinciNURSING CARE PLAN (NCP)
NURSING CARE PLAN (NCP) 1. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Nama Klien : DiagnosaMedis : No CM : Ruangan : Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan Perencanaan
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. : Jawa, Indonesia. : 10 Januari 2011 pukul WIB. Semarang
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Suku Agama Status Perkawinan Pendidikan : Tn.S : 33 tahun : Laki-laki : Ungaran : Jawa, Indonesia : Islam : Kawin : SD Nomor Register
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciA. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri
A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI DI RUANG PERKASA RSJD DR.RM.SOEDARMADJI KLATEN Di susun dan di ajukan untuk memenuhi tugas keperawatan jiwa
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien
BAB II KONSEP DASAR A. Pengetian Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. paranoid. Klien bernama Tn.ES, umur 33 th, laki-laki, pendidikan terakrih
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian di lakukan pada tanggal 27 Desember 2010 diruang 5 Rumah Sakit Jiwa Daerah Semarang Dr.Amino Gondhohutomo Semarang, dengan skizofrenia paranoid. Klien bernama
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGODANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGODANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DI SUSUN OLEH: DEVI CHRISTINA PANCANINGTYAS NIM. P.10086 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
Lebih terperinciKoping individu tidak efektif
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI I. PROSES TERJADINYA MASALAH Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas 1. Pasien Nama Umur Jenis kelamin Agama Pendidikan : Nn. K : 17 tahun : Perempuan : Islam : SMA Pekerjaan : - Alamat Suku bangsa : Karangawen, Demak : Jawa, Indonesia
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Tanggal masuk :30 Desember 2008 Bangsal Keperawatan :XII(Madrim) No RM :062302 Tanggal Pengkajian :01 Januari 2009 A. IDENTITAS Pasien bernama Ny. N, bertempat tinggal
Lebih terperinciLAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Oleh: Frentya Maya Anggi W, S.Ked NIM. 042010101005 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati Sp. KJ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009 1 LAPORAN KASUS PSIKIATRI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciI. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN. 1. Masalah Utama Perilaku Kekerasan
LAPORAN PENDAHULUAN 1. Masalah Utama Perilaku Kekerasan 2. Proses Terjadinya Masalah A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2008 di Ruang 2 di RSJD Amino Gondo
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2008 di Ruang 2 di RSJD Amino Gondo Hutomo, Semarang dengan diagnosa medik halusinasi dengar. Klien bernama Nn. S Umur 22 Tahun,Perempuan,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 januari 2010, pukul WIB di
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 januari 2010, pukul 10.00 WIB di ruang Larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Isolasi sosial sering terlihat pada klien skizofrenia. Hal ini sebagian akibat tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan kehilangan batasan
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL
1 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien : Senang menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas, tampak murung, lebih banyak menunduk
Lebih terperinciBAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)
BAB II TUNJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993) Menarik diri merupakan suatu keadaan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Klien masuk RSJD Dr. Aminogondoutomo pada tanggal 14 Januari 2009.
BAB III TINJAUAN KASUS A PENGKAJIAN Klien masuk RSJD Dr. Aminogondoutomo pada tanggal 14 Januari 2009. Klien di rawat di ruang XI Larasati dengan nomor RM 063245. Perawat melakukan pengkajian pada tanggal
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2005 di Ruang VII Rumah Sakit Jiwa
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2005 di Ruang VII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata. a. Identitas Klien. Nama Tn. St, umur:
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL A. Pengertian Isolasi social adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata Sdr. D diruang Dewa Ruci RSJD Amino Gondohutomo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004). keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perilaku kekerasan merupakan salah satu yang diekspresikan dengan melakukan ancaman, menciderai orang lain ataupun merusak lingkungan (Keliat dkk, 2011). Kemarahan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN Masalah Utama: Resiko Perilaku Kekerasan Proses Terjadinya Masalah Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
Lebih terperinciMAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN
SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN Pertemuan... Hari, TGL :... A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien : a. Data Subjektif
Lebih terperinciBAB III RESUME KASUS
BAB III RESUME KASUS A. Pengkajian 1. Data identitas Asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 25 januari 2009 sampai dengan06 febuari 2009 pada keluarga Tn. M yang tinggal di kelurahan Tlogosari
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda
Lampiran 1 CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi Dx I Selasa, 03 08.00 1. Mengkaji identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan
Lebih terperinciSTASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI DUSUN SADANG TANJUNGHARJO, NANGGULAN KULON PROGO
STASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI DUSUN SADANG TANJUNGHARJO, NANGGULAN KULON PROGO Disusun Oleh : Diyah Nur Rahmawati NIM : 3213042 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri ( Stuart, 2006 ). Gangguan
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh Y. Susilowati 1), D.W.Ningsih 2) 1) Dosen Akademi Keperawatan Krida Husada,
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny.
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny. V DI TANGGERANG DI SUSUN OLEH MARIA FRANSISKA 1410721043 PROGRAM STUDI PROVESI NERS FAKULTAS
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)
1 PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) A. Identitas Klien Inisial Klien Usia Agama Pendidikan : Ny. F : 42 Tahun : Islam : SMA Nomor Register : 02. 14. 77 Masuk RSJSH : 27/03/2012 Nama Keluarga Alamat
Lebih terperinciTindakan keperawatan (Implementasi)
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian (30 juni 2010) 1. Data Umum a. Nama KK : Tn. S b. Usia : 51 tahun c. Pendidikan : SD d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 f.
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN. D DENGAN HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DI SUSUN OLEH: CATUR WULANDARI NIM. P.09010
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI A. Konsep Dasar Teori 1. Definisi Isolasi sosial merupakan kondisi ketika individu atau kelompok mengalami,
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MENCINTAI DAN MEMILIKI PADA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MENCINTAI DAN MEMILIKI PADA Tn. D DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG MAESPATI RSJD SURAKARTA DI SUSUN OLEH: AGUS WAHYU MUKTI UTOMO NIM. P.09001
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Tanggal masuk RSJ : 27-12-2007 Pengkajian dilakukan pada tanggal 30-12-2007 di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, bau-bauan, pengecapan
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS
Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji
Lebih terperinciKMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa
KMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa JAWA TIMUR SEHAT JIWA NAMA : TTL : ALAMAT : POSYANDU : TGL PENDAFTARAN : BAWALAH KMSJ SETIAP KALI KE POSYANDU KESEHATAN JIWA Created by: Ns. Heni Dwi Windarwati.,M.Kep.,Sp.Kep.J
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHANKEPERAWATAN PADA Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHANKEPERAWATAN PADA Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA DISUSUN OLEH : DEVI ANGGRAINI NIM. P.10013 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh R.Purwasih 1), Y. Susilowati 2), 1) Alumni Akademi Keperawatan
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGONDANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGONDANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DISUSUN OLEH : BETY YULIAWATI NIM. P.10081 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang diagnosa medis skizofrenia paranoid. Pasien
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkkan gelar ahli madya keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Data Umum Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada keluarga Tn A alamat Jl kunir Rt 08 Rw 8 kelurahan sambiroto kecamatan tembalang.
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)
BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, baubauan, pengecapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal yang artinya perorangan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kesehatan
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
i STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DISUSUN OLEH : ALI SAMBODO NIM. P.10072 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciFORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S I. Data umum 1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Setyo 2. Alamat dan telpon : Rt 03/ 16, Dukuh Ngawen 3. Komposisi Keluarga : 4 orang NO Nama Jenis Kelamin Hubungan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131
NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGONDANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGONDANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DISUSUN OLEH : SRI SUPREHATIN NIM. P.09104 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
1 BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis membahas dua kasus asuhan keperawatan pada klien defisit perawatan diri dengan penerapan pendidikan kesehatan personal hygiene di rumah
Lebih terperinci