*Eka Yorita Naberta, *Eka Frelestanty, *Siti Nur Lathifah, *Yunida Haryanti. *Program Studi Kebidanan, STIKes Kapuas Raya Sintang

Transkripsi

1 PERILAKU LANSIA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS EMPARU Behavior Elderly in the use of Integrated Service Post at Emparu Health Care *Eka Yorita Naberta, *Eka Frelestanty, *Siti Nur Lathifah, *Yunida Haryanti *Program Studi Kebidanan, STIKes Kapuas Raya Sintang Abstrak Posyandu lansia sangat penting, dengan posyandu lansia kualitas hidup lanjut usia dapat terjaga dengan baik, ini tentunya bisa terlaksana dengan adanya keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu sebagai sarana kesehatan. Untuk mengetahui Hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan Lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan metode deskriptif korelatif. Jumlah sampel 77 lansia. Teknik pengambilan Sampel total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah Analisis Bivariat. lansia yang mendapat dukungan keluarga dalam mengikuti posyandu lansia adalah 8 orang atau 10.4%. lansia yang aktif mengikuti posyandu berjumlah 9 orang atau 11.7%. Hasil uji statistik diperoleh p value Hal ini menunjukan bahwa p value kurang dari taraf signifikan Hasil penelitian diperoleh bahwa p-value yaitu ini menunjukan bahwa p-value jumlahnya kurang dari taraf signifikan yaitu 0.05, disimpulkan bahwa adanya hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Kepada anggota keluarga lansia diharapkan dapat memberikan motivasi atau dukungan bagi lansia untuk lebih aktif dalam mengikuti posyandu lansia. sehingga posyandu lansia yang ada di desa emparu dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Posyandu Lansia, Perilaku Abstract Integrated Service Post is very important, with elderly the quality of life of elderly can be maintained well, this of course can be done with the liveliness of elderly in following posyandu as health facility. To determine the relationship with the liveliness of family support in the follow Posyandu Elderly. This study is a quantitative research with cross sectional approach and methods used in this research is descriptive method correlative. Number of samples 77 elderly. Sample taking the total sampling technique. The research instrument used a questionnaire. The analysis is Bivariat analysis. The number of elderly people who receive family support in the follow Posyandu is 8 persons or 10.4%. The number of elderly who actively participates in Posyandu every month amounted to 9 people or 11.7%. Statistical test results obtained p value this shows that the p value is less than significant level 0:05. The results showed that the p-value is 0.003, this shows that the p-value amount is less than significant level is 0:05 so that it can be concluded that their relationship with the liveliness of family support in the following Posyandu elderly. To the elderly family members is expected to provide motivation or support for the elderly to be more active in participating in Posyandu. so that with the support of Posyandu family in the village emparu can run well. Keywords : Family Support, Integrated Service Post, Behavior A. Pendahuluan Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk lansia di Indonesia mencapai jiwa (9,6%) dari jumlah penduduk yaitu jiwa. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia akan meningkat menjadi 28,8 juta atau 11,34% dari total jumlah penduduk. Usia harapan hidup (UHH) lansia berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011 adalah 69,65 tahun (Kemenkes RI, 2014). Pertambahan penduduk lansia juga tampak di Kalimantan Barat. Bedasarkan data BPS Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015, menunjukkan bahwa jumlah lanjut usia di Provinsi Kalimantan Barat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2013 jumlah penduduk lansia di Kalimantan Barat jiwa, dan pada tahun 2014 bertambah Wawasan Kesehatan-ISSN

2 menjadi jiwa. pada tahun 2015 bertambah lagi menjadi jiwa (BPS Kalbar, 2015). Kecenderungan peningkatan populasi lansia tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus terutama peningkatan kualitas hidup mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya (Notoatmodjo, 2014). Pemerintah telah mencanangkan posyandu lansia yang meliputi pelayanan keagamaan dan mental spiritual, pelayanan kesehatan melalui peningkatan upaya penyembuhan (kuratif), pelayanan untuk prasarana umum dan kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini (Kemenkes RI, 2014). Posyandu lansia merupakan pelayanan bagi kaum usia lanjut yang menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pemeriksaan kesehatan lansia, bukan sekadar memeriksa dan melakukan penimbangan terhadap berat badan dan pengukuran tekanan darah semata, tetapi disamping pelayanan kesehatan, di posyandu lansia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, keterampilan, olahraga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia (Notoatmodjo, 2014). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang pada tahun 2016, jumlah lansia yang berusia tahun ada jiwa, usia kurang dari 70 tahun ada 469 jiwa. Jumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Sintang ada 20 puskesmas, dan jumlah puskesmas dengan posyandu lansia aktif ada 115 tempat (Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, 2016). Di wilayah kerja Puskesmas Emparu terdapat 3 posyandu lansia yang dilaksanankan setiap tanggal 16 pada setiap bualnnya. Tiga posyandu tersebut adalah posyandu lansia Desa Emparu, Mangat dan Menaung. Di Desa Emparu jumlah lansia ada 81 orang yang aktif mengikuti posyandu lansia 41,97%, di Desa Mangat 72 orang, yang aktif mengikuti posyandu lansia 65,27%, dan di Desa Menaung ada 75 orang, yang aktif mengikuti posyandu lansia 68,00%. Dari ketiga posyandu lansia tersebut yang pencapaiannya masih jauh dari target yang diharapkan adalah posyandu lansia di Desa Emparu. jumlah lansia 81 orang. Dan yang aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia tiap bulannya berjumlah 34 orang lansia atau hanya 41,97%. Hal ini membuktikan bahwa lansia yang menggunakan pelayanan kesehatan di posyandu lansia masih jauh dari target yang diharapkan yaitu 70%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada 16 Maret 2017 di posyandu lansia Desa Emparu, peneliti melakukan wawancara terhadap 5 (lima) orang lansia diperoleh 3 dari 5 lansia mengeluh kurangnya perhatian dan kepedulian anggota keluarga terhadap dirinya. Sebagian lansia tersebut juga mengatakan bahwa alasan keluarga tidak mau menemani lansia untuk pergi ke posyandu, dikarenakan anggota keluarganya sedang sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk menemani lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Posyandu lansia ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi lansia dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga. Seharusnya para lansia memanfaatkan adanya posyandu tersebut dengan baik, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secara optimal. Namun pada kenyataannya tidak semua lansia memanfaatkan adanya kegiatan posyandu tersebut. B. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Menggunakan metode deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh lansia di Posyandu Lansia di Desa Emparu sebanyak 81 lansia. Peneliti menentukan kriteria eksklusi sehingga sampel sebanyak 77 lansia. Instrumen penelitian yang digunakan melalui kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Setelah data terkumpul, selanjutnya data diolah dan dianalisis dengan bantuan program komputer. Analisis penelitian menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chisquare. Wawasan Kesehatan-ISSN

3 C. Hasil 1. Hasil Analisis Univariat Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga dan Keaktifan Lansia di Desa Emparu Karakteristik n % Keaktifan Lansia Aktif 8 10,4 Tidak Aktif 69 89,6 Dukungan Keluarga Tidak Mendukung 9 11,7 Mendukung 68 88,3 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa jumlah lansia yang mendapat dukungan keluarga dalam mengikuti posyandu lansia adalah 8 orang atau 10.4%, sedangkan jumlah lansia yang tidak mendapat dukungan dari keluarga dalam mengikuti posyandu lansia berjumlah 69 orang atau 89.6%. Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah lansia yang aktif mengikuti posyandu setiap bulannya berjumlah 9 orang atau 11.7%. sedangkan jumlah lansia yang tidak aktif dalam mengiliti posyandu lansia berjumlah 68 orang atau 88.3% 2. Hasil Analisis Bivariat Tabel 2 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Posyandu Lansia Dukungan Keluarga Variabel BBLR BBLR Tidak BBLR Total n % n % n % Tidak Mendukung 64 60,9 5 8, ,0 Mendukung 4 0,9 4 7,1 8 8,0 OR 95% 2,439-67,186 P Value 0,003 Berdasarkan tabel 4.3 di atas di peroleh bahwa lansia yang tidak mendapatkan dukungan keluarga tidak aktif mengikuti posyandu lansia berjumlah 64 atau 60.9%. sedangkan lansia yang mendapat dukungan keluarga aktif mengikuti posyandu lansia D. Pembahasan Berdasarkan hasil uji statistik di peroleh bahwa lansia yang tidak mendapatkan dukungan keluarga tidak aktif mengikuti posyandu lansia berjumlah 64 atau 60.9%. Sedangkan lansia yang mendapat dukungan keluarga aktif mengikuti posyandu lansia berjumlah 4 orang atau 7.1%. Hasil uji statistik diperoleh p-value Hal ini menunjukan bahwa p-value lebih kecil dari 0.05 artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia berjumlah 4 orang atau 7.1%. hasil uji statistik diperoleh p value hal ini menunjukan bahwa p value kurang dari dari 0.05 artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan Posyandu. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke Posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal Posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia (Fitri Hayani Hasugian, 2013). Efek dari dukungan keluarga yang adekuat terhadap kesehatan dan kesejahteraan terbukti dapat menurunkan mortalitas, mempercepat penyembuhan dari Wawasan Kesehatan-ISSN

4 sakit, meningkatkan kesehatan kognitif, fisik dan emosi, disamping itu pengaruh positif dari dukungan keluarga adalah pada penyesuaian terhadap kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan stress (Handayani. 2013). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yasrandel putri pada tahun 2015 dengan judul Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di korong bayur wilayah kerja puskesmas pauh kambar. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa p-value yaitu Hal ini menunjukan bahwa p-value yang diperoleh jumlahnya kurang dari taraf signifikan yaitu 0.05 artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yasrandel putri tersebut sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan di Desa Emparu dengan judul Hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di desa emparu kecamatan dedai kabupeten sintang tahun Bahwa dari hasil penelitian diperoleh bahwa p-value yaitu hal ini menunjukan bahwa p-value jumlahnya kurang dari taraf signifikan yaitu 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Dengan demikian dukungan keluarga sangat penting dan memiliki pengaruh serta hubungan yang signifikan dengan kepatuahan serta keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia. E. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pada saat pengisian kuesioner peneliti harus Daftar Pustaka Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka cipta BKKBN Bina Keluarga Lansia Fitri Hayani Hasugian, dkk Hubungan Perilaku Lansia Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam. Fakultas Sumatera Utara Ghozali Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least memandu responden dalam mengisi serta menjawab kuesioner, dikarenakan banyak lansia yang tidak dapat membaca serta menulis, dalam hal ini responden menjawab pertanyaan dari peneliti kemudian jawaban dari responden tersebut langsung diisi oleh peneliti pada lembaran kuesioner. Keterbatasan yang selanjutnya adalah mengenai jumlah sampel atau responden. Karena dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah teknik Total Sampling dimana keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini seharusnya 81 lansia, namun 4 orang diantara seluruh lansia tersebut terdapat adanya kriteria eksklusi. Sehinggan 4 lansia tersebut harus dikeluarkan dari subjek penelitian. Lansia yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah hanya lansia yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu berjumlah 77 orang F. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lansia tidak mendapatkan dukungan keluarga dalam mengikuti Posyandu Lansia sehingga lansia kurang maksimal dalam pemanfaatan Posyandu Lansia. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan keluarga lebih meningkatkan dukungan atau support atau motivasi kepada lansia agar dapat lebih aktif dalam memanfaatkan Posyandu Lansia serta informasi dan kegiatan bagi lansia. Square PLS Edisi 3. Semarang : Universitas Diponegoro Handayani Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Oleh Lanjut Usia. Jakarta : Universitas Indonesia Hasugian, Jonner Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan : USU Press Hidayat, Aziz Alimul Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Handayani Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Oleh Lanjut Usia. Jakarta : Universitas Indonesia Wawasan Kesehatan-ISSN

5 Ircham, M Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya Ishak Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Pustaka : Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi Ismawati, C.S., Proverawati, A., dan Pebriyanti, S Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta : Nuha Medika Jogiyanto Analisis dan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi Kemenkes RI Gambaran Kesehatan Usia Lanjut Di Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI Khoiriyah, Nurul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Lansia Berkunjung ke Posyandu Lansia di RW 11Kelurahan Margorejo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. (Diakses 25 Mei 2015) Kemenkes RI Gambaran Kesehatan Usia Lanjut Di Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI Khoiriyah, Nurul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Lansia Berkunjung ke Posyandu Lansia di RW 11Kelurahan Margorejo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. iimusgdlnurullkhoi5752babi.pdf, diakses pada 25 Maret 2017 Lestari P, Hadisaputra, Pranarka Beberapa Faktor Yang Berperan Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia Ke Posyandu : Studi Kasus di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Provinsi DIY : Semarang. Universitas Diponegoro Lestari P, Hadisaputra, Pranarka. (2011). Beberapa Faktor Yang Berperan Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia Ke Posyandu : Studi Kasus di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Provinsi DIY : Semarang. Universitas Diponegoro Meilani, Niken dkk Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya Murtiningsih, Wahyu Kesehatan Siap Menjadi Tua. (Diakses pada tanggal 28 Mei 2015) Notoatmodjo, Soekidjo Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta Prawirohardjo, Sarwono Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bima Pustaka Sarwono Prawirohardjo Prawirohardjo, Sarwono Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bima Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sumiati, Suriah, Iwan M. Ramdan. Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda Tahun Fakultas Hasanuddin dan Universitas Mulawarman Sugiyono Statiska Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Sumiati, Suriah, Iwan M. Ramdan. Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda Tahun Fakultas Hasanuddin dan Universitas Mulawarman WHO Trends In Maternal Mortality :1990 to 210 WHO, UNICEF, UNFPA and World Bank Estimate The World. Ganeva. WHO WHO Trends In Maternal Mortality :1990 to 210 WHO, UNICEF, UNFPA and World Bank Estimate The World. Ganeva. WHO Wawasan Kesehatan-ISSN