BAB III METODE PENELITIAN. Mengatasi Perilaku Bullying Melalui Penanaman Nilai Ke-Islaman di

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Perilaku Bullying Melalui Penanaman Nilai Ke-Islaman di SMA Muhammadiyah Kasihan menggunakan pendekatan kualitatif. Karena dianggap sangat cocok untuk mencermati sasaran dan objek penelitian. Penelitian kualitatif ialah penelitian yang bertujuan untuk mengenal subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitarnya. Kemudian dalam penelitian kualitatif ini peneliti diharuskan untuk dapat terlibat langsung dalam situasi dan kondisi fenomena yang diteliti. Karena setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik, maka peneliti diharapkan dapat selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti (Khilmiyah, 2016:2). Menurut jenisnya penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research). Dimana jenis penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara mendalam tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu kelompok, individu, unit sosial, lembaga atau masyarakat (Narbuko dan Ahmadi, 2005 dalam Rahmawati, 2014).

2 38 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan psikologis. Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap peristiwa atau pengalaman-pengalaman kejiwaan individu serta pengalaman-pengalaman yang terkait dengan rasa keagamaan seseorang (Munawaroh, 2016). Dimana peneliti melakukan pendekatan ini untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai strategi guru PAI dalam mengatasi bullying siswa melalui penanaman nilai ke-islaman di SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ialah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti. Subjek dari penelitian ini adalah kepala sekolah SMA Muhammadiyah Kasihan, guru BK, guru PAI. Alasan mengapa memilih tiga narasumber tersebut ialah karena yang pertama, kepala sekolah turut andil dalam menangani perilaku bullying di sekolah. Kemudian yang kedua, guru BK adalah orang yang menyimpan dokumen catatan perilaku siswa yang bermasalah dan beliau juga terlibat dalam koordinasi guru untuk mengatasi bullying siswa. Selanjutnya yang ketiga, guru PAI sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan berhak untuk mengatasi bullying siswa serta beliau adalah orang yang berpengaruh dalam penanaman nilai ke-islaman di sekolah.

3 39 C. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Menurut Ngalim Purwanto, observasi adalah metode atau caracara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Khilmiyah, 2016:230). Dengan begitu peneliti bisa memperoleh gambaran yang lebih luas mengenai permasalahan yang diteliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah dan mengamati perilaku siswa di sekolah yang berkaitan dengan tindakan bullying. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, suatu proses tanya jawab antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan tugas pewawancara sebagai pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk wawancara dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Yaitu pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok pertanyaan untuk diajukan ke narasumber tetapi tidak harus dipertanyakan sesuai urutan (Khilmiyah, 2016:259).

4 40 Proses wawancara akan dilakukan kepada guru Pendidikan Agama Islam, guru Bimbingan Konseling dan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Kasihan. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan pemikiran serta dilakukan untuk memperoleh validitas data yang dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara di sekolah (Khilmiyah, 2016:279). Bentuk dokumentasi yang digunakan peneliti ialah dokumentasi tertulis milik guru BK SMA Muhammadiyah Kasihan. Dokumen tertulis hanya berpusat pada masalah bullying tahun 2015 sampai dengan D. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara mencari dan menyusun hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan harapan untuk meningkatkan pemahaman bagi orang lain dan dapat diinformasikan kepada orang lain. Adapun tahap-tahap analisis data yaitu

5 41 a. Reduksi Data Mereduksi data adalah suatu bentuk analisis data yang menggolongkan, memilih hal-hal yang pokok, mengarahkan, mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk verifikasi data (Meles dan Hiberman, 1993: 16). Pada saat peneliti melakukan pengumpulan data, sudah pasti peneliti menjumpai data yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian dengan data yang ada kaitannya dengan tema penelitian. Oleh sebab itu adanya regulasi data inilah penliti bisa memilah mana data yang akan dipakai dan mana data yang akan dibuang. Sehingga tercapailah tujuan analisis data yaitu untuk memastikan data yang diperoleh adalah data yang diperlukan oleh peneliti. b. Penyajian Data Penyajian data berupa deskripsi penemuan dari apa yang telah diperoleh pada saat melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi di lapangan. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kesimpulan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Males dan Hiberman, 1993: 17). Penyajian data merupakan penggambaran tentang peran guru PAI dalam mengatasi bullying melalui pendalaman nilai keislaman.

6 42 c. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan tahap paling akhir dan menduduki bagian penting dalam suatu penelitian. Karena kesimpulan bertujuan untuk menguji kebenaran data yang telah disajikan dari hasil penelitian terhadap subjek penelitian. Kesimpulan berasal dari perbandingan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsepkonsep dasar dalam penelitian tersebut (Khilimyah, 2016:333). Selain itu kesimpulan harus berisi jawaban dari rumusan masalah yang telah diajukan peneliti.