PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN"

Transkripsi

1 BAB V PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Walaupun administrasi dan manajemen telah ada sejak zaman dahulu kala, yaitu sejak adanya dua orang manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka sepakati, belumlah berarti bahwa administrasi pada zaman itu sudah merupkan ilmu. Administrasi dan manajemen lahir pertama kali sebagai seni yang kemudian berkembang menjadi ilmu. Adapun tahap-tahap perkembangan Administrasi dan manajemen dapat dikemukakan sebagai berikut : A. Perkembangan Administrasi dan Manajemen sebagai Seni Pekembangan administrasi dan manajemen sebagai seni meneurut Siagian (1977) dapat dibagi menjadi 3 fase utama yaitu : 1. Fase Pra Sejarah yang berakhir pada tahun 1 masehi. 2. Fase Sejarah yang berakhir pada tahun 1886, dan 39

2 3. Fase Modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang masih berlangsung hingga sekarang ini. Fase Pra Sejarah Banyak bukti-bukti yang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip Administrasi telah dilaksanakan pada fase sejarah ini, meskipun mungkin masyarakat purba pada masa itu tidak secara sadar melaksanakannya. Beberapa peradaban yang dapat di gunakan untuk melacak fenomena-fenomena administrasi dan manajemen serta prinsipprinsip yang telah dijalankan sebagai bukti-bukti perkembangan administrasi dan manajemen dalam kurung waktu fase sejarah adalah sebagai berikut : 1. Peradaban Mesopotamia. Pada zaman Mesopotamia ini telah dijalankan prinsipprinsip administrasi dan manajemen terutama di bidang pertanian, perdagangan, komunikasi, pengangkutan terutama pengangkutan sungai bahkan masyarakat Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai alat tukar menukar yang memperlancar jalannya perdagangan. 2. Peradaban Babilonia Administrasi perdagangan, pemerintahan, perhubungan dan pengangkutan telah berkembang pula dengan baik sejak zaman Babilonia ini. Peradaban Babilonia telah berhasil pula membina suatu sistem administrasi dan manajemen dibidang teknologi, yaitu dengan adanya taman gantung yang sampai saat ini belum dapat ditandingi oleh teknologi manusia modern. 40

3 3. Mesir Kuno Analisis terhadap peninggalan-peninggalan zaman pra sejarah, membuktikan bahwa di Mesir kuno aspek administrasi dan manajemen yang sangat berkembang ialah penataan usaha kerja sama di bidang pemerintahan, militer, perpajakan dan pertanian (termasuk irigasi). Piramida di Mesir juga merupakan pembuktian bahwa dalam pembangunan peninggalan sejarah itu telah melibatkan ratusan ribu orang yang bekerjasama, dan tentunya didasari dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau pengerahan tenaga, dan pengawasan yang sifatnya formal. Di Mesir juga ditemukan bukti-bukti bahwa orangorang Mesir telah menerapkan system desentralisasi dan penggunaan staf penasehat 2000 tahun sebelum masehi. 4. Tiongkok Kuno Yang paling menonjol dan merupakan perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ialah bahwa masyarakat dan pemerintahan Tiongkok Kuno telah berhasil menciptakan suatu sistem Administrasi kepegawaian yang sangat baik. Demikian baiknya ciptaan itu sehingga banyak prinsip-prinsip administrasi kepegawaian modern yang terkenal dengan istilah Merit System itu dipinjam dari prinsip-prinsip Administrasi kepegawaian Tiongkok Kuno. Tokoh-tokoh terkenal pada zaman ini adalah : a) Confusius Beliau terkenal tidak hanya sebagai ahli filsafat dan rohaniawan yang agung akan tetapi juga sebagai Negarawan dan Administrator yang besar. Selama jabatannya sebagai 41

4 42 perdana menteri, Tiongkok Kuno menjadi sangat teratur, beliau telah menyusun apa yang ia sebut sebagai ketentuan Administrasi negara (Rules of Public Administration) yang merupakan kode etik bagi para pejabat pemerintah pada waktu itu. b) Chow Chow pun pernah menjabat sebagai perdana menteri Tiongkok Kuno. Beliau telah menciptakan apa yang disebut Undang-Undang Chow (The Constitution of Chow) yang merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pegawai negeri. Syarat-syarat itu cukup berat sekalipun dilihat dari kacamata modern sekarang ini, yaitu : kejujuran, kecakapan, pengabdian kepada kepentingan umum, pengetahuan yang mendalam tentang kondisi negara,, kemampuan selalu sibuk dan produktif. c) Moti Beliau ini dipandang sebagai perdana menteri yang berpandangan sosialime pertama di dunia dan sumbangnnya yang terpenting adalah perbaikan di bidang pertanian. 5. Romawi Kuno. Pekembangan Administrasi pada zaman Romawi Kuno dibuktikan dengan adanya ahli filsafat terkenal yaitu CICERO, terutama dalam 2 bukunya yang masing-masing berjudul De Office dan De Legibus (The Low). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pemerintah Romawi Kuno telah berhasil memerintah daerah yang sangat luas dengan penggunaan apa yang dikenal sekarang dengan istilah System Approach. Tugas-

5 tugas pemerintah dibagi dalam departemen-departemen yang disebut Magistrates yang dipimpin oleh seorang magistrator. Disamping itu, pemerintah Romawi Kuno telah berhasil pula mengembangkan Administrasi Militer, Administrasi Pajak, Administrasi Perhubungan lebih dari zaman-zaman sebelumnya. 6. Yunani Kuno. Sumbangan terkenal dari Yunani Kuno yang mempengaruhi jalannya proses administrasi ialah pengembangan konsep demokrasi. Meskipun konsep demokrasi pada zaman Yunani Kuno berbeda dengan konsep yang kini umum belaku di dunia. Sebagaimana diketahui, demokrasi dalam bahasa Yunani terdiri dari 2 kata yaitu demos yang berarti rakyat dan krato yang berarti kekuasaan. Jadi kekuasaan rakyat. Letak perbedaan konsep demokrasi di kala itu dan sekarang ialah terletak pada perbedaan interpretasi tentang rakyat. Yang tergolong kepada rakyat dari suatu polis (Negara kota) pada zaman yunani kuno hanya terbatas pada mereka yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Pria b. Dewasa ( 21 Tahun ) c. Lahir di Athena ( sebagai polis terbesar dan terpenting ) d. Orang Tua warga negara Athena. Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis bagi rakyat Yunani Kuno karena 75 % dari penduduk Athena terdiri dari pendatang atau budak belian. Dengan pembatasan-pembatasan ini pun Yunani Kuno telah berhasil menciptakan parlemen pertama di dunia yang 43

6 pada waktu itu disebut Dewan Orang-Orang Tua yang Bijaksana. Urusan-urusan di bidang pertahanan diatur sendiri oleh suatu dewan yang disebut Dewan Militer. Suatu ciri khas dari masyarakat Yunani Kuno ialah bahwa orang-orang yang tergabung sebagai rakyat, paling sedikit satu kali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran. Dengan uraian perkembangan Administrasi pada fase Pra Sejarah ini, jelas menunjukkan bahwa pada mulanya Administrasi Negara berkembang jauh lebih pesat dari Administrasi Niaga, sedangkan pada zaman modern sekarang ini kelihatannya keadaannya terbalik. Penyebabnya antara lain ialah perkembangan industri dan teknologi yang sangat pesat. Fase Sejarah ( Tahun 1 M sampai dengan 1886 ) Dalam fase ini timbul di daerah Eropa tiga kelompok sarjana yang terdapat pada 3 negara yang berbeda-beda dan mempunyai pandangan yang garis besarnya sama yaitu : 1. Kaum Kameralisten yang terdapat di Jerman dan Australia. 2. Kaum Merkantilizen di Inggris, dan 3. Kaum Fisiokraten di Perancis.( Siagian, 1977) Mereka ini sebenarnya adalah pelopor-pelopor Administrasi ilmiah, karena inti dari teori-teori mereka ialah bahwa perekonomian dari pada suatu negara hanya bisa akan kuat apabila kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan sebaik-baiknya, akan tetapi administrasi dan 44

7 manajemen belum diketemukan pada waktu itu, maka mereka digolongkan sebagai ahli ekonomi. Bukti yang dapat diketengahkan dari ketiga kelompok ahli tersebut sebagai pelopor Administrasi dan manajemen ilmiah ialah hasil karya mereka, diantaranya adalah George Von zincke yang telah menghasilkan 537 karya ilmiah dari 175 diantaranya membahas Administrasi pertanian. Charles Babbage, yang pada permulaan abad 18 telah menulis buku yang berjudul The Economy of manufacture dalam buku tersebut mengemukakan pentingnya efisiensi dalam usaha mencapai tujuan. Namun selama hampir satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru diselidiki kembali setelah lahirnya manajemen ilmiah ( scientific management movement ), yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Sertikat. Gerakan ini dimulai tahun 1886 dan menandai 2 hal yaitu : (1) berakhirnya status administrasi dan manajemen sebagai seni semata-mata, tetapi mulai berdwistatus karena administrasi dan manajemen itu berstatus pula sebagai ilmu, dan (2) berakhirnya fase sejarah dalam perkembangan administrasi dan manajemen dan tibanya fase modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang masih berlangsung terus hingga dewasa ini. Fase Modern Fase modern ini ditandai dengan lahirnya gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori F.W.Taylor sebagai seorang sarjana Pertambangan. Taylor memperhatikan bahwa effisiensi dan produktifitas buruh tidak terlalu tinggi disebabkan terlalu 45

8 banyaknya waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif. Kemudian Taylor mengadakan penyelidikan tentang hal-hal tersebut yang disebut Time and Motion Study dan hasilnya dituliskan dalam suatu buku yang berjudul The Principles of Scientific Management dan diterbitkan pada tahun 1911 setelah terlebih dahulu dibacakan dalam kongres para sarjana teknik Amerika. Demikian pula di Prancis seorang ahli pertambangan yang bernama Henri Fayol. Beliau menyelidiki sebab musabab kegagalan perusahaan yang ditempatinya bekerja. Berkat usahanya itu perusahaan tersebtu dapat diselamtkan dari kehancuran. Dan kemudian hasil pemikirannya itu dituangkan dalam suatu buku yang terbit pada tahun 1916, dan pada tahun 1930 diterjemahkan kedalam ke dalam bahasa inggris dengan judul General and Industrial Management. Pada dasarnya kedua tulisan dari ahli tersebut diatas saling melengkapi, karena Taylor menyoroti pada pelaksana dan pimpinan tingkat rendah, sedang Fayol menyoroti golongan pimpinan tingkat atas dari suatu organisasi. Kedua tokoh inilah yang memegang peranan dan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam meletakkan dasar pertumbuhan administrasi dan manajemen sebagai ilmu pengetahuan. Karenanya F.W. Taylor dijuluki sebagai Bapak Gerakan Managemen Ilmiah dan H. Fayol dijuluki sebagai Bapak Teori Administrasi. B. Perkembangan Administrasi dan Manajemen Sebagai Ilmu 46

9 Perkembangan administrasi dan manajemen sebagai ilmu sejak lahirnya sampai sekarang dapat ditinjau dari empat tahap perkembangan menurut S.P. Siagian (1977)sebagai berikut: 1. Tahap Survival ( ) Dalam waktu yang cukup lama ini para ahli yang melakukan spesialisasi dalam bidang administrasi dan manajemen memeperjuangkan diterimanya administrasi dan manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri yang setaraf dengan ilmu pengetahuan lainnya. 2. Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan ( ) Tahap ini dikatakan tahap konsolidasi dan penyempurnaan karena pada waktu itu prinsip-prinsip, dalil-dalil serta rumusrumus dari ilmu Administrasi dan manajemen lebih disempurnakan sehingga kebenarannya tidak dapat lagi dibantah. 3. Tahap Human Relation ( ) Pada tahun ini perhatian para ahli dibidang administrasi dan manajemen mulai beralih pada faktor manusia serta hubunganhubungan formal dan informal yang mungkin perlu diciptakan, dibina serta dikembangkan oleh dan antar manusia pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana yan intim dan harmonis. 4.Tahap Behaviouralisme ( 1959 hingga sekarang ) Pada tahap ini yang disoroti bukan lagi hanya manusianya sendiri sebagai mahluk hidup yang mempunyai martabat,, 47

10 kepribadian, Tujuan, cita-cita, serta keinginan yang khas, akan tetapi sudah meningkat kepada penyelidikan tentang tindak tanduk manusia dalam kehidupan berorganisasi dan alasanalasan mengapa manusia itu melakukan tindakan-tindakan demikian, tindakan-tindakan manusia yang merugikan organisasi diteliti dan di usahakan bagaimana cara agar tindakan dapat dirubah sehingga merupakan tindakan yang menguntunkan organisasi. Tindakan-tindakan yang sudah ada yang telah menguntunkan organisasi perlu ditingkatkan guna mencapai tujuan yang lebih efektif, ekonomis, dan efisien. Disamping keempat tahap perkembangan yang dinyatakan oleh SP. Siagian diatas, beliau mengemukakan pula bahwa untuk tahap selanjutnya administrasi dan manajemen akan memasuki tahap matematika. Ini dapat dilihat misalnya dewasa ini dengan tata cara administrasi modern, yaitu kurangnya fungsi-fungsi dari manusia dalam beberapa bidang tertentu dalam pelaksanaan administrasi. Seperti adanya sistem komputer, dimana dengan sistem ini menunjukkan bahwa tahap matematika dari perkembangan ilmu administrasi sudah diambang pintu, sehingga dengan demikian banyak tugas-tugs administrasi yang akan beralih dari tangan manusia kepada mesin-mesin terutama kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin. Namun demikian perlu disadari bahwa peranan manusia dalam proses administrasi tidak akan berkurang, mungkin yang berubah hanya sifat pekerjaan saja. 48

11 Fungsi-fungsi sperti pengambilan keputusan, penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengawasan dan banyak kegiatankegiatan lainnya masih tetap dan hanya dapat dijalankan manusia,, karena mesin tidak dengan sendirinya dapat mengambil suatu keputusan, kecuali hanya mengemukakan data, dan data mana merupakan pegangan dan dasar bagi manusia untuk mengambil keputusan. C. Administrasi dan Manajemen sebagai Seni dan Ilmu Sebagaimana dikemukakan pada uraian dimuka, bahwa gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori F.W. Taylor tahun 1886 menandai berakhirnya status administrasi dan manajemen sebagai seni semata-mata, dan mulai berdwistatus, yaitu disamping sebagai seni juga sebagai ilmu. Istilah seni atau art ini berasal dari bahasa Latin yang berarti skill atau keahlian, kemahiran yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu. Dengan demikian, administrasi dan manajemen yang dianggap seni adalah keahlian atau kemampuan kerja untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan atau dengan kata lain administrasi dan manajemen ditinjau dari segi praktisnya. The Liang Gie dalam buku Kamus Administrasi menjelaskan mengenai hal ini sebagai berikut : Pengertian seni Administrasi biasanya dilawankan denga ilmu Administrasi (The Scienc of Administration). Di sini, seni administrasi diartikan sebagai penggunaan kemahiran, kecerdikan, pengalaman, firasat dan penerapan pengetahuan secara sistematis yang dilakukan oleh 49

12 seorang pejabat pimpinan dalam suatu usaha kerja sama sehingga tujuan usaha itu tercapai. Disamping administrasi dan manajemen sebagai seni juga sebagai ilmu. Administrasi sebagai ilmu melalui perjuangan yang cukup lama dan diawali dengan praktek, ingat penyelidikan yang dilakukan oleh F.W. Taylor dan Henri Fayol yang kemudian melahirkan teori-teori yang sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan efesiensi perusahaan. Kemudian perkembangan selanjutnya, administrasi tergolong sebagai ilmu karena telah memenuhi syarat-syarat ilmu pengetahuan. Adapun syarat-syarat yang dimaksud adalah : (1) tersusun secara sistematis, (2) obyektifrasionil sehingga dapt dipelajari, (3) menggunakan metode ilmiah, (4) mempunyai prinsip-prinsip tertentu, (5) dapat dijadikan teori. Semua syarat-syarat tersebut telah dipenuhi oleh Administrasi, seperti sistematika dapat dilihat dari segi unsurunsurnya, obyek permasalahannya yaitu soal-soal kegiatan manusia dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, hal ini dapat ditelaah secara obyektif dan rasionil. Sedangkan mengenai metode penyelidikannya meliputi pengamatan, percobaan dan analisis. Dan prinsip-prinsipnya ialah dari segi efesiensi. Selanjutnya sebagai bukti administrasi dan manajemen sebagai ilmu pengetahuan ialah adanya lembaga-lembaga pendidikan yang membina ilmu administrasi ini. Seperti AIA (Akademi Ilmu Administrasi), STAN (Sekolah Tinggi Administrasi 50

13 Negara), Jurusan Administrasi Niaga/Negara dari perguruan tinggi baik yang berstatus negeri maupun swasta. Disamping itu sebagai bukti pula beberapa sarjana yang berpendapat bahwa Administrasi sebagai ilmu diantaranya dapat dikemukakan sebagai berikut : Luther Gullick, beliau mengatakan bahwa Administrasi berkenaan dengan terciptanya tujuan yang telah ditentukan. Jadi ilmu Administrasi adalah system pengetahuan, dengan pengetahuan tersebut manusia dapat mngerti hubungan-hubungan, meramalkan akibat-akibat dengan mempengaruhi hasil-hasil pada suatu keadaan di mana orang-orang secara teratur bekerja sama untuk tujuan bersama. Dalam ilmu Administrasi, baik Administrasi negara, Administrasi swasta hal baik menjadi asasnya ialah efisiensi. Tujuan pokok lmu Administrasi adalah terselenggaranya pekerjaan dengan penggunaan tenaga manusia dan benda yang sedikit-dikitnya. Siagian (1977) mengemukakan pula bahwa, ilmu pengetahuan didefenisikan sebagai suatu obyek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus melalui percobaan-percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji kebenarannya, prinsipprinsip, dalil-dalil dan rumus-rumus mana dapat diajarkan dan dipelajari. Administrasi adalah suatu obyek ilmiah, yang telah memiliki prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil sehingga ia merupakan ilmu pengetahuan. Akan tetapi harus diingat bahwa ilmu Administrasi yang tergolong kedalam ilmu-ilmu sosial mempunyai karakterstik yang berbeda dengan karateristik ilmu-ilmu eksakta. Ilmu-ilmu eksakta 51

14 mempunyai karateristik utama, yaitu bahwa keseluruhan prinsipprinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya berlaku universal dan dapat diterapkan melalui proses adopsi karena prinsip-prinsip, rumusrumus dan dalil-dalil tersebut tidak mengenal batas waktu dan tempat. Dimanapun, bilamanapun dan oleh siapapun diterapkan pasti mendatangkan hasil yang sama. Misalnya, jumlah sudut suatu segi tiga berjumlah 180 derajat. Sebaliknya, ilmu-ilmu sosial memang juga mempunyai prinsipprinsip, rumus-rumus dan dalil-dalil yang bersifat universal. Akan tetapi didalam penerapannya harus di sesuaikan dengan kondisi, tempat, waktu, dan manusia agar memberikan hasil yang diharapkan. Satu-satunya rumus yang sungguh-sungguh berlaku bagi ilmu-ilmu sosial ialah : Dalam ilmu-ilmu sosial satu-satunya kepastian adalah ketidakpastian. Memperhitungkan faktor keadaan, tempat, waktu, dan manusia dan ilmu Administrasi disebut memperhitungkan faktor-faktor ekologis ( lingkungan ). Dengan demikian jelas sekali bahwa Administrasi disamping sebagai seni, juga sebagai ilmu. Hal ini diakui oleh Siagian di mana beliau mengemukakan sebagai berikut : Administrasi sekarang ini dikenal sebagai Artistic Science karena didalam penerapannya seninya masih tetap memegang peranan yang menentukan, sebaliknya seni Administrasi dikenal sebagai suatu Scientific Art, karena seni itu sudah didasarkan atas sekelompok prinsip-prinsip yang telah teruji kebenarannya. D. Perbedaan Antara Administrasi Ilmiah dan yang Non Ilmiah 52

15 Dalam pembahasan sebelumnya terlihat bahwa administrasi dapat dianalisis dari dua segi. Segi pertama, ialah administrasi sebagai suatu seni yang sebagai suatu fenomena sosial telah ada sejak timbulnya peradaban manusia. Sebagai suatu fenomena sosial administrasi yang telah berkembang sejak zaman purba hingga timbulnya Gerakan Management Ilmiah tidak didasarkan kepada keilmuan (non Ilmiah). Segi kedua, ialah Administrasi yang telah bersifat keilmuan yang lahir pada tahun 1886 dan masih terus berlangsung hingga sekarang. Karena Administrasi sekarang ini sudah merupakan sutu Artistic Science dan Scientific Art, maka ada perbedaanperbedaannya jika dibandingkan dengan situasi dimana Administrasi itu hanya bersifat seni semata, maka perbedaanperbedaan itu antara lain sebagai berikut : 1. Filsafat yang dianut a. Administrasi yang ilmiah menganut filsafat yang People Centered, yang berarti memandang dan memperlakukan manusai tidak hanya sebagai alat pelaksana semata-mata, akan tetapi sebagai oknum yang berkepribadian, bertujuan, bercita-cita dan mempunyai ratio. b. Administrasi non ilmiah menganut filsafat yang job centered yang berarti bahwa dalam usaha mencapai tujuan, yang penting adalah tugas-tugas yang harus dilaksanakan agar selesai tepat waktunya. 2. Approach yang dipergunakan 53

16 a. Administrasi yang ilmiah menggunakan approach efisien dan ekonomis. Karena para pelaksananya semakin menyadari bahwa sumber-sumber yang tersedia dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan semakin terbatas. b. Approach Administrasi yang non ilmiah adalah efektifitas yang berarti bahwa dalam proses Administrasi, tercapainya tujuanlah yang terpenting dan tidak mempersoalkan mengenai pengorbanan tenaga, waktu, ruang dan uang yang diberikan. 3. Metode Kerja a. Administrasi Ilmiah menggunakan metode kerja yang sistematis dan prosedur kerja yang sederhana dan sesuai dengan kebutuhan. b. Administrasi yang Non Ilmiah menggunakan metode kerja yang tidak sistematis dan cara kerja yang sering didapatkan pada system coba-coba (Trial and Error) yang sering mengakibatkan kesalahan, kekeliruan, salah perhitungan dan pemborosan. 4. Cara Bekerja a. Administrasi yang ilmiah bekerja dengan cara revolusioner dengan cepat. b. Administrasi yang non ilmiah bekerja dengan cara-cara tradisional, kurang daya cipta serta lamban. E. Kedudukan Ilmu Administrasi dalam Dunia Ilmu Pengetahuan 54

17 Persoalan di dalam Ilmu Administrasi sebenarnya terletak atau berpokok pada manusia, yaitu manusia dalam berkelompok melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi ilmu Administrasi termasuk salah satu diantara berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang memberikan perhatian terhadap persoalan manusia. Semua ilmu pengetahuan pada dasarnya langsung atau tidak senantiasa ada hubungannya dengan manusia, yaitu bagaimana membantu manusia mencapai kehidupan yang lebih baik. Hanya perbedaan tiap-tiap ilmu itu terletak pada bagaimana masingmasing ilmu pengetahuan itu memandang masalah manusia yang banyak ragamnya itu. Antara ilmu pengetahuan dan manusia terdapat hubungan-hubungan korelatif, di mana semua Ilmu Pengetahuan itu diarahkan kepada diri manusia. Pada mula timbulnya ilmu pengetahuan, kesemuanya disebut filsafat. Dinamika masyarakat menuntut perkembangan lebih jauh dari filsafat itu sehingga timbul tiga cabangnya, yaitu : Ilmu-ilmu eksakta, seperti ilmu kimia matematika, fisika, dan lain-lain. Ilmu-ilmu sosial, seperti ilmu hokum, ekonomi, politik, dan lainlain Humaniora, seperti seni musik, seni tari, seni rupa, sastra, danlain-lain. Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari kegiatan-kegiatan yang terjadi sebagai akibat manusia hidup berkelompok. Gejalagejala yang berkenaan dengan aktivitas-aktivitas kelompok lazim 55

18 disebut gejala-gejala sosial, dan ilmu yang mempelajarinya adalah ilmu-ilmu social. Karena Ilmu Administrasi berkenaan dengan manusia dalam hidup berkelompok, maka ilmu Administrasi juga tergolong sebagai ilmu sosial, dan malahan dapat dikatakan merupakan salah satu cabang terbaru dari ilmu-ilmu sosial. Secara khusus dapat pila dikatakan bahwa Ilmu Administrasi termasuk kelompok applied sciences dari pada ilmu-ilmu sosial karena kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan pri kehidupan manusia. Untuk lebih jelasnya dimana letak Ilmu Administrasi dalam dunia ilmu pengetahuan, maka dapat digambarkan pembagian ilmu pengetahuan menurut SP Siagian sebagai berikut : Ilmu-Ilmu Eksakta Ilmu-Ilmu Sosial Humaniora Kimia Fisika Matematika Teknik Statistik Calculus, dsb Ilmu Hukum Ilmu Ekonomi Ilmu Politik Sosiologi Ilmu Adm. dsb Sastra Seni Tari Seni Musik Seni Rupa, dsb Adm. Negara Adm. Privat Adm. Niaga Management Adm.Kepegawaian Adm.Keuangan Adm.Perkantoran Kepegawaian Filsafat Adm. dsb Management Management Produksi Industrial Relation Business Education Traffic Management,dst F. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu-ilmu Lainnya 56

19 Ilmu Administrasi tidak lepas ikatannya dari ilmu-ilmu lainnya, terutama dengan ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu yang mempunyai hubungan erat dengan ilmu admnistrasi ialah : 1. Ilmu hukum, yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah yang hidup didalam masyarakat. Kelangsungan hidup yang teratur serta perkembangan yang dinamis dari administrasi hanya dapat dijamin apabila ia taat kepada hukum yang berlaku. 2. Ilmu Ekonomi, sebagai suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak terbatas dengan alat-alat pemuas kebutuhan yang selalu terbatas, administrasi bekerja atas prinsip yang sama karena tujuan organisasi pada hakekatnya tidak terbatas sedangkan sumber-sumber yang tersedia atau mungkin, tersedia selalu terbatas. Ditinjau dari segi tujuan dan alat ini, antara Ilmu Ekonomi dan Ilmu Administrasi berbeda hanya ditinjau dari segi obyeknya saja. 3. Ilmu politik, yaitu suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan kekuasaan dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah Policy Execution. Policy yang dimaksud disini adalah kebijaksanaan dari pihak penguasa yang dirumuskannya sesuai dengan kondisi politik yang dihadapi. Leonard D. White berkata bahwa : apabila potik berakhir, administrasipun mulai. Dengan demikian administrasi harus melekatkan dirinya kepada politik karena yang satu merupakan konstinuasi dari yang lain. 57

20 4. Sejarah, yang menyelidiki keseluruhan dari tindakan-tindakan manusia dimasa-masa yang lalu. Para sarjana administrasi hanya akan berhasil melaksanakan tugasnya apabila mengetahui sejarah secara mendalam. Manfaatnya ialah untuk dapat menarik pelajaran dan pengalaman masyarakat, bangsa dan pemerintahan yang lalu agar, segi-segi negatifnya tidak berulang kembali. 5. Sosiologi, yakni ilmu yang mempelajari tata bermasyarakat yang sangat erat hubungannya dengan administrasi, karena administrasi berdarma bakti kepada masyarakat, baik masyarakat kecil dalam lingkungan suatu organisasi, maupun masyarakat sebagai keseluruhan. 6. Antropologi, yakni ilmu yang mempelajari tindak tanduk individu di dalam masyarakat. Manusia merupakan unsur terpenting di dalam suatu organisasi dalam rangka usaha pencapaian Tujuan. Jika demikian halnya secara logis terlihat adanya persamaan obyek kedua ilmu pengetahuan ini, hanya approach dan metode analisis yang berbeda. 7. Ethnologi, yaitu ilmu yang mempelajari sifat, kebudayaan dan adat istiadat sesuatu bangsa perlu pula diketahui oleh ahli administrasi terutama mereka yang berkecimpung dalam kegiatan internasional (baik dibidang kenegaraan maupun di bidang perniagaan). Sasarannya ialah untuk mengetahui sifatsifat kepribadian, kelemahan-kelemahan dan tempramen bangsa lain itu karena dengan mengetahui hal-hal tersebut untuk menggerakkan mereka akan menjadi lebih mudah. 58

21 8. Ilmu Jiwa (psikologi), yaitu ilmu yang mempelajari jiwa seseorang. Seseorang hanya dapat digerakkan dengan baik apabila administrator yang menjadi atasannya mengenal jiwa seseorang tersebut. Kejiwaaan seseorang dapat dipelajari melalui Ilmu Jiwa terutama Ilmu Jiwa Umum, Psikologi Industri, dan Psikologi Sosial. 9. Statistik, yaitu ilmu tentang data dan angka-angka. Salah satu tugas tepenting dari seorang Administrator atau manager ialah mengambil keputusan. Keputusan yang diambil harus tepat, praktis dan dapat dilaksanakan. Untuk memenuhi syarat-syarat keputusan yang demikian, seorang administrator atau manager perlu memiliki data dan informasi yang lengkap, up to date dan dapat dipercaya dan tersusun dengan sistematis. Pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data-data dan informasi yang demikian itu hanya dapat dilakukan melalui statistik. Seorang administrator yang baik apabila ia memiliki paling sedikit pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu yang disebutkan diatas.disamping itu, dengan memliki pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu tersebut, administrator memiliki pandangan luas terhadap masyarakat yang harus dilayani oleh administrasi, demikian pula ia akan memiliki semakin banyak sarana untuk memecahkan masalah yang dihadapi serta kemungkinan besar untuk menemukan pemecahan yang lebih baik. 59

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PERKEMBANGAN ADMINISTRASI ATAU MANAJEMEN SEBAGAI SENI SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Fase Prasejarah Sejarah Modern A. FASE PRASEJARAH 1. Zaman Peradaban Mesopotamia (Irak) Pemerintahan, perdagangan,

Lebih terperinci

ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN ILMU

ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN ILMU ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN ILMU Administrasi sebagai seni adalah merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara kontinu, agar administrasi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan yang benar-benar

Lebih terperinci

MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI

MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI Marheni Eka Saputri ST MBA Sejarah Pemikiran & Administrasi Administrasi ada bersama-sama dengan timbulnya Peradaban Manusia. Sekuensi perkembangan pemikiran Administrasi:

Lebih terperinci

Administrasi sebagai Seni

Administrasi sebagai Seni Hendra Wijayanto Administrasi sebagai Seni Dalam Webster s New World Dictionary (1951)administration merupakan bentuk adjective dari kata administer. Adapun kata administer menurut kamus tersebut berasal

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Administrasi BAB 1-4

Pengantar Ilmu Administrasi BAB 1-4 Pengantar Ilmu Administrasi BAB 1-4 BAB I HAKIKAT KONSEP ADMINISTRASI Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI MATERI WEEK-2 By: Dr. Ida Nurnida, MM SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ADMINISTRASI Praktek-praktek Administrasi Seni Manajemen Ilmiah Birokrasi Hubungan Manusia Klasik Tahap

Lebih terperinci

FILSAFAT BISNIS. Pertemuan ke 2

FILSAFAT BISNIS. Pertemuan ke 2 FILSAFAT BISNIS Pertemuan ke 2 PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Tahap prasejarah yang berakhir pada tahun 1 M. Tahap sejarah yang berakhir pada tahun 1886 Tahap modern yang dimulai pada tahun 1886

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa

Lebih terperinci

Maind map rangkuamn ke 2

Maind map rangkuamn ke 2 Sejarah ilmu pegetahuan Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya, seperti bulan, bintang, dan

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University KEDUDUKAN ILMU ADMINISTRASI & HUBUNGANNYA DENGAN ILMU-ILMU LAIN MATERI WEEK-3 By: Dr. Ida Nurnida, MM. CONTENT Kedudukan Ilmu Administrasi: Administrasi sebagai seni, Administrasi sebagai ilmu, Administrasi

Lebih terperinci

2. Perkembangan Teori Manajemen

2. Perkembangan Teori Manajemen 1. Pendahuluan Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmumanajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tatacara penting dalam rneneliti, menganalisis

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI

KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI A. PENDAHULUAN KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan judul

Lebih terperinci

Perkembangan Teori Manajemen. Ima Yudha Perwira, SPi, MP

Perkembangan Teori Manajemen. Ima Yudha Perwira, SPi, MP Perkembangan Teori Manajemen Ima Yudha Perwira, SPi, MP Tiga Aliran Ilmu Manajemen Seperti disiplin ilmu lainnya, manajemen juga mengalami perkembangan dan dialektika pemikiran dari para ahli arus utama.

Lebih terperinci

STUDI TENTANG ORGANISASI

STUDI TENTANG ORGANISASI STUDI TENTANG ORGANISASI Teori-Teori Organisasi 1. Teori Organisasi Klasik Teori ini biasa disebut dengan teori tradisional atau disebut juga teori mesin. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori

Lebih terperinci

TEORI ORGANISASI. Definisi UMUM: Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan

TEORI ORGANISASI. Definisi UMUM: Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan TEORI ORGANISASI Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan

Lebih terperinci

D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi

D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi 1. Persamaan dan Perbedaan antara kedua ilmu Persamaannya terdapat pada tujuannya yaitu untuk mencapai pengertian tentang asas-asas hidup masyarakat

Lebih terperinci

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.

Lebih terperinci

to administer juga berarti to manage atau to direct

to administer juga berarti to manage atau to direct Hendra Wijayanto Berasal dari bahasa Inggris administer adalah kombinasi bahasa Latin ad + ministrare, yang berarti to serve, melayani. to administer juga berarti to manage atau to direct Pengertian administrasi

Lebih terperinci

ISTILAH ADMINISTRASI

ISTILAH ADMINISTRASI I ISTILAH ADMINISTRASI Berasal dari bahasa latin, yaitu : ad + ministrare melayani / membantu Dikenal dg : Administration (bhs Inggris) Administratie (bhs Belanda) ADMINISTRASI.? Arti sempit administrasi

Lebih terperinci

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Imam Gunawan PERENIALISME Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad 20. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan Pembelajaran adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB i PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB i PENDAHULUAN Latar Belakang BAB i PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, hal ini juga berpengaruh pada perekonomian negara dan sumber daya yang ada. Masyarakat juga dituntut untuk dapat memiliki

Lebih terperinci

Pengertian Etika. Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi

Pengertian Etika. Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi Pengertian Etika Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi Refrensi : http://asyilla.wordpress.com/2007/06/30/pengertian-etika/ http://y0un13.blogspot.com/2006/03/etika-profesi-dan-tanggung-jawab.html

Lebih terperinci

DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN

DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran Yang dibina oleh Bapak Drs. Mohammad Arief, M.Si Oleh : Kamatri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya seni yang disampaikan oleh seorang sastrawan melalui media bahasa. Keindahan dalam suatu karya sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa

Lebih terperinci

Info Jurusan dan Program Studi Program Ilmu Sosial (IPS)

Info Jurusan dan Program Studi Program Ilmu Sosial (IPS) Info Jurusan dan Program Studi Program Ilmu Sosial (IPS) Program IPS A. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Ilmu-Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kelompok ilmu perilaku manusia dalam kelompoknya. Beberapa Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah

Lebih terperinci

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I PERKEMBANGAN ILMU POLITIK CARA MEMANDANG ILMU POLITIK Ilmu yang masih muda jika kita memandang Ilmu Politik semata-mata sebagai salah

Lebih terperinci

Hasanuddin Sirait/http://www.hsirait.wordpress.com / Phone: /hsirait

Hasanuddin Sirait/http://www.hsirait.wordpress.com / Phone: /hsirait PETUNJUK : UNTUK SOAL-SOAL DIBAWAH INI JAWABAN ADALAH : A BILA PERNYATAAN 1 DAN 2 BENAR B BILA PERNYATAAN 1 BENAR, PERNYATAAN 2 SALAH C. BILA PERNYATAAN 1 SALAH PERNYATAAN 2 BENAR D. BILA PERNYATAAN 1

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika Filsafat Ilmu dan Logika Matematika dan Statistika MATEMATIKA Matematika sebagai Bahasa Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambing-lambang

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Matakuliah : Agama (Islam, Kristen, Khatolik)* Deskripsi :Matakuliah ini mengkaji tentang

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara

Lebih terperinci

BAB 1 PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

BAB 1 PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI BAB 1 PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU Di Jerman, Leipzig, 1875, titik awal psikologi sebagai ilmu dari Wilhelm Wundt. Disusul laboratorium psikologi di Wuerzburg, Goettingen dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Administrasi. Istilah administrasi dapat dilihat dari beberapa pengertian, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Administrasi. Istilah administrasi dapat dilihat dari beberapa pengertian, yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Administrasi Istilah administrasi dapat dilihat dari beberapa pengertian, yaitu: 1. Etimologi Administrate (Latin), Administration (Inggris), artinya to serve (melayani/mengabdi),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Teori Organisasi dan Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Teori Organisasi dan Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Organisasi dan Manajemen 1. Pengertian Organisasi Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta

Lebih terperinci

EFISIENSI DALAM PEKERJAAN Oleh : Mislan, S.Sos. ( Staf Pengadilan Tinggi Agama Pontianak )

EFISIENSI DALAM PEKERJAAN Oleh : Mislan, S.Sos. ( Staf Pengadilan Tinggi Agama Pontianak ) EFISIENSI DALAM PEKERJAAN Oleh : Mislan, S.Sos. ( Staf Pengadilan Tinggi Agama Pontianak ) PENDAHULUAN Kata efisiensi berasal dari bahasa latin efficere yang berarti menghasilkan, mengadakan, menjadikan.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran mental dari objek atau apapun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran mental dari objek atau apapun BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Landasan Teori 2.1.1 Konsep Konsep adalah rancangan atau buram surat; ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekretaris Menurut Waworuntu dalam Saiman (2002:24-25), bahwa kata sekretaris yang biasa kita baca dan temui pada berbagai literatur berasal dari bahasa latin, yaitu sebagai

Lebih terperinci

ANAJEMEN KOPERASI PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI KOPERASI. New Version 2014 PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN PENGERTIAN RGANISASI KOPERASI

ANAJEMEN KOPERASI PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI KOPERASI. New Version 2014 PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN PENGERTIAN RGANISASI KOPERASI PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN PENGERTIAN RGANISASI KOPERASI PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI KOPERASI IRI POKOK KOPERASI INDONESIA PENTINGNYA ANAJEMEN KOPERASI ANAJEMEN KOPERASI LAMBANG BARU KOPERASI

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 BAB II PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN A. Pengantar Untuk

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni Drs. Ermansyah, M.Hum. 2014 Manusia makhluk Tuhan yang mempunyai akal. Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki

Lebih terperinci

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Salliyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Tulisan ini membicarakan peranan

Lebih terperinci

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 1213 Psikologi Dakwah

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 1213 Psikologi Dakwah DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK 1213 Psikologi Dakwah Hubungan Psikologi dakwah Sosiologi Hubungan Psikologi dakwah dengan Psikologi Sosial Minggu 4 Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD

Lebih terperinci

Pertemuan 2_Teori Mnj

Pertemuan 2_Teori Mnj Management Pertemuan 2_Teori Mnj Disarikan dari berbagai sumber Perkembangan Teori Manajemen 2 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain : Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari

Lebih terperinci

CIRI CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI

CIRI CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI CIRI CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI Nama Kelas : Siti Cholisoh : 2KA39 NPM : 17112047 Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2013 CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang

Lebih terperinci

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 3414 (Penjelasan Atas Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 38) UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika di mulai pada abad ke lima sebelum masehi. Berbagai mazhab di yunani yang ditandai dengan kehadiran Socrates, yang mengatakan bahwa kebaikan itu adalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun

KATA PENGANTAR. Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa mencurahkan Rahmad dan Karunia-Nya sehingga makalah ini bisa kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT UMUM. Sholawat serta salam

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab I. GBHN menyatakan bahwa sasaran utama pembangunan jangka panjang

Pendahuluan. Bab I. GBHN menyatakan bahwa sasaran utama pembangunan jangka panjang Pendahuluan Bab I 1.1 Latar Belakang Penelitian GBHN menyatakan bahwa sasaran utama pembangunan jangka panjang adalah terciptanya landasan yang kuat bagi Bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas

Lebih terperinci

Retorika? Encyclopedia Americana, 1995: Rhetoric: The art of using language effectively, whether in speaking or in writing.

Retorika? Encyclopedia Americana, 1995: Rhetoric: The art of using language effectively, whether in speaking or in writing. Retorika? Encyclopedia Americana, 1995: Rhetoric: The art of using language effectively, whether in speaking or in writing. The New Webster s International Encyclopedia, 1996: Oratory, also call rhetoric,

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Modul ke: Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Filsafat dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan manusia, pendidikan mempunyai peran penting dalam usaha membentuk manusia yang berkualitas. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI 189 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI A. Simpulan Umum Kampung Kuta yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis, merupakan komunitas masyarakat adat yang masih teguh memegang dan menjalankan tradisi nenek

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Ilmu Politik

Ruang Lingkup Ilmu Politik Ruang Lingkup Ilmu Politik Perkembangan Ilmu Politik Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmuilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang

Lebih terperinci

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si Pengantar Sosiologi Yesi Marince.S.IP., M.Si PROSES TERBENTUKNYA PEMIKIRAN SOSIOLOGI Dahulu semua ilmu pernah menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan. Sosiologi

Lebih terperinci

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1 SOSIOLOGI POLITIK oleh : Yesi Marince, M.Si 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1 PROSES TERBENTUKNYA PEMIKIRAN SOSIOLOGI Auguste Comte, ahli filsafat bangsa Perancis adalah bapak sosiologi dunia. Sosiologi

Lebih terperinci

KULIAH KE-10. Dimensi Etika. Marlan Hutahaean

KULIAH KE-10. Dimensi Etika. Marlan Hutahaean KULIAH KE-10 Dimensi Etika 1 AGENDA I. Pendahuluan II. Batasan/Definisi III. Kompetisi Kepentingan IV. Moral/Etika dalam Pelayanan Publik V. Penerapan Etika dalam Pelayanan Publik VI. Upaya Memiliki Administrator

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd* EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd* Etika berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan perkataan

Lebih terperinci

LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM.

LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM Nama : Suhada Tawang NIM : 15105241018 Prodi Dosen Pembimbing : Teknologi Pendidikan B : Prof. Dr. Anik Ghufron http://suhadatawang@blogs.uny.ac.id/ Dalam pengembangan

Lebih terperinci

Sosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Agama Sosiologi Komunikasi

Sosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Agama Sosiologi Komunikasi Sosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Agama Sosiologi Komunikasi Sosiologi Kesehatan Sosiologi Industri Sosiologi Desain Sosiologi Budaya Sosiologi Ekonomi 1 Kajian Sosiologi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HUKUM PERDATA 4 SISTEM HUKUM DI DUNIA. Oleh : Diah Pawestri Maharani, SH MH

PERBANDINGAN HUKUM PERDATA 4 SISTEM HUKUM DI DUNIA. Oleh : Diah Pawestri Maharani, SH MH PERBANDINGAN HUKUM PERDATA 4 SISTEM HUKUM DI DUNIA Oleh : Diah Pawestri Maharani, SH MH SISTEM HUKUM ANGLO SAXON/COMMON LAW Common Law atauanglo Saxon (Anglo Amerika) Sistem hukum Anglo Saxon, Anglo Amerika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,

Lebih terperinci

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. 13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga hingga kini kian meluas dan memiliki makna sebagai sebuah fenomena yang bersifat global, mencakup wilayah kajian hampir seluruh sendisendi kehidupan manusia.

Lebih terperinci

Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika

Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika A. MATEMATIKA Matematika Sebagai Bahasa Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada bahasa maka kita berpaling kepada

Lebih terperinci

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA No. Periode Program Studi Kode Kemampuan Keterangan Nilai Tarif 1 2018 S1 Bimbingan Konseling K5 Kategori 5 4120000 2 2018 S1

Lebih terperinci

30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen

30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen 30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen #1. Menurut Ahli Henry Fayol: Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan. BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pemberdayaan Pegawai Setiap instansi memerlukan tenaga kerja dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA Disusun Oleh: Nama : Heruadhi Cahyono Nim : 11.02.7917 Dosen : Drs. Khalis Purwanto, MM STIMIK AMIKOM

Lebih terperinci

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa 1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG. TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG. TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ADMINISTRASI KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN PENDIDIKAN Administrasi secara etimologis berasal dari Bahasa Latin, yakni: Ad berarti intensif; Ministrate berarti melayani, membantu, dan memenuhi. Jadi administrasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari pembangunan nasional, merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Lebih terperinci

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup) 1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup) Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan aturan yang di buat untuk mencapai yang di

Lebih terperinci

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA SEJARAH HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Hukum dan HAM ke-2 FH Unsri URGENSI SEJARAH HAM Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

TEORI DAN METODOLOGI

TEORI DAN METODOLOGI TEORI DAN METODOLOGI MEMBANGUN PARADIGMA DALAM TEORI SOSIOLOGI 3 PARADIGMA FAKTA SOSIAL DEFINISI SOSIAL PERILAKU SOSIAL Sudut pandang sistem sosial sebagai keseluruhan Sudut pandang struktur sosial Tindakan

Lebih terperinci

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di

Lebih terperinci

RESUME KELOMPOK ANTROPOLOGI. Resume ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial 1

RESUME KELOMPOK ANTROPOLOGI. Resume ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial 1 RESUME KELOMPOK ANTROPOLOGI Resume ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Dosen Pengampu: Ahmad Agung Yuwono Putro, M.Pd. DISUSUN OLEH: NOVI TRISNA ANGGRAYNI (14144600199)

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakekatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma, baik norma hukum, moral maupun norma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN. A. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN. A. Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN 1. Pengertian Administrasi A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan etimologis administrasi bersumber dari bahasa Latin, ad dan ministrate, yang secara operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban manusia sesuai dengan lingkungan karena pada dasarnya, karya sastra itu merupakan unsur

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA KSP RUKUN SURAKARTA DENGAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR WILAYAH SRAGEN TENTANG PEMOTONGAN UANG PENSIUN UNTUK ANGSURAN KREDIT PENSIUN SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Perencanaan Pembangunan 2. Dosen Pembina : Drs. Achmadur Rifa i 3. Kode/ SKS : 010 023311/

Lebih terperinci

Pendekatan Studi Perbandingan Pemerintah

Pendekatan Studi Perbandingan Pemerintah Pendekatan Studi Perbandingan Pemerintah Pendekatan Kelembagaan/Institusi onal/tradisional Pendekatan Behavioural/Tingkah Laku Pendekatan Paskabehavioural 1. Pendekatan Kelembagaan (1920an-1930an) Ditemukan

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI By: Dr. Ida Nurnida CONTENT Berbagai Pandangan tentang Dimensi- Dimensi Ilmu Administrasi, Dimensi-dimensi Ilmu Administrasi Suatu Perspektif, dan Pandangan Tentang

Lebih terperinci

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Perkembangan dunia kesenirupaan saat ini sudah sangat pesat sekali dengan inovasi bahan dan media dari karya seni rupa yang sudah beragam dan kadang tidak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN

PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN MATERI 2 PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN STMIK KAPUTAMA BINJAI Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si Latar belakang sejarah manajemen Manajemen telah ada sejak lama, dimana usaha yg terorganisasi

Lebih terperinci

Inisiasi 1 LANDASAN SISTEM NILAI, FILOSOFIS, IDEOLOGI, YURIDIS KONSTITUSIONAL HAK AZASI MANUSIA

Inisiasi 1 LANDASAN SISTEM NILAI, FILOSOFIS, IDEOLOGI, YURIDIS KONSTITUSIONAL HAK AZASI MANUSIA Inisiasi 1 LANDASAN SISTEM NILAI, FILOSOFIS, IDEOLOGI, YURIDIS KONSTITUSIONAL HAK AZASI MANUSIA Saudara mahasiswa yang saya hormati. Salam sejahtera dan selamat bertemu dalam kegiatan tutorial online mata

Lebih terperinci

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

MODERN OFFICE ADMINISTRATION RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERKANTORAN. A.Pengertian Manajemen

MODERN OFFICE ADMINISTRATION RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERKANTORAN. A.Pengertian Manajemen MODERN OFFICE ADMINISTRATION RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERKANTORAN A.Pengertian Manajemen Manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan dengan melalui kerjasama orang lain. Proses tersebut adalah : Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki kesempurnaan lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dalam al-quran, Allah berfirman:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan akan menentukan kelangsungan hidup manusia. Seorang manusia tidak cukup dengan tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara multikultural merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai etnik yang menganut

Lebih terperinci