FILSAFAT ILMU Sejarah Filsafat Ilmu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FILSAFAT ILMU Sejarah Filsafat Ilmu"

Transkripsi

1 FILSAFAT ILMU Sejarah Filsafat Ilmu Disusun Oleh : Kelompok 3 (PAP 14 B) 1. Meida Sintia Devi ( ) 2. Kartika Dewi ( ) 3. Diah Bunga Utama ( ) 4. Ariana Swastika ( ) PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2015 i

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan rahmat-nya penyusun dapat menyelesaikan makalah mengenai Sejarah Filsafat Ilmu dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu. Ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang ikut serta membatu menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Sejarah Filsafat Ilmu, khususnya bagi penyusun. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Surabaya, 18 Februari 2015 Penyusun ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1 C. Tujuan... 2 BAB II PEMBAHASAN... 3 A. Tonggak Awal Kehadiran Filsafat Ilmu... 3 B. Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu... 5 C. Induk Pertumbuhan Filsafat Ilmu... 8 D. Aliran Filsafat Ilmu... 9 BAB III PENUTUP Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA iii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan (the mother of sciences) yang mampu menjawab segala pertanyaan dan permasalahan. Mulai dari masalah-masalah yang berhubungan dengan alam semesta hingga masalah manusia dengan segala problematika dan kehidupannya. Filsafat adalah untuk mengetahui hakikat sesuatu. Namun kalau pertanyaan filosofis itu diteruskan,akhirnya akan sampai dan berhenti pada sesuatu yang disebut agama. Berikut ini akan dibahas lebih rinci. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh aliran-aliran pemikiran filsafat. kajian ini mengulas tentang sejarah aliran-aliran pemikiran filsafat dimulai dari zaman Yunani klasik yang pada akhirnya melahirkan spesialisasi dan sub-spesialisasi ilmu pada abad ke-20. maka menjadi penting dan menarik kiranya kita dapat menggali kembali sejarah perkembangan filsafat ilmu serta aliran-alirannya, sebagai suatu landasan berfikir kita demi mengembangkan ilmu pengetahuan secara luas dan mendalam yang akan berimplikasi kepada kehidupan manusia yang lebih baik. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tonggak awal kehadiran filsafat ilmu? 2. Bagaimana sejarah perkembangan filsafat ilmu? 3. Bagaimana induk pertumbuhan filsafat ilmu? 4. Apa saja aliran dari filsafat ilmu? 1

5 C. Tujuan Adapun tujuan - tujuan dari pembuatan makalah Sejarah Filsafat Ilmu adalah sebagai berikut : 1) Agar mengerti dan memahami tonggak awal kehadiran filsafat ilmu. 2) Agar mengerti dan memahami bagaimana sejarah perkembangan filsafat ilmu. 3) Agar mengerti dan memahami induk pertumbuhan filsafat ilmu. 4) Agar mengerti dan mampu menyebutkan aliran aliran dari filsafat ilmu. 2

6 BAB II PEMBAHASAN A. Tonggak Awal Kehadiran Filsafat Ilmu Yunani adalah tonggak kelahiran filsafat ilmu dan juga kiblat dari segala ilmu. Pada abad ke-5 SM, seorang Sophist di Yunani menanyakan kemungkinan reliabilitas dan objektivitas ilmu. Lalu seorang Sophist bernama Georgias berpendapat bahwa tidak ada yang benar benar wujud, karena jika sesuatu ada tidak dapat diketahui, dan jika ilmu bersifat nisbi, tidak dapat dikomunikasikan. Seorang Sophist lainnya, yaitu Protagoras berpandangan bahwa tidak ada satu pendapat pun yang dapat dikatakan lebih benar dari yang lain, karena setiap pendapat adalah hanyalah sebuah penilaian yang berakar dari pengalaman yang dilaluinya. Pendapat pertama, lebih menyangkal hadirnya kebenaran yang nisbi, sedangkan pendapat yang kedua sesungguhnnya menolak hadirnya kebenaran tunggal. Filsafat ilmu juga mengurai adanya kebenaran tunggal dan plural secara mendasar. Keraguan para ilmuwan terdahulu memang tidak selamanya tepat. Tugas ilmuwan berikutnya adalah mendudukkan persoalan agar lebih bermakna. Plato, mengikuti ustadznya Socrates, mencoba untuk menjawab keraguan para Sophist meperumpamakan keberadaan alam semesta yang bersifat tetap dan bentuk bentuknya yang tak terlihat, atau ide ide, yang melaluinya ilmu pasti dan tetap. Sementara jika mengandalkan indera-persepsi akan menghasilkan pendapat pendapat yang inkonsisten dan mubham (meragukan atau tidak dapat dipertanggugjawabkan) Aristoteles mengikuti Plato mengenai ilmu abstrak adalah ilmu yang lebih ahli atas ilmu ilmu yang lainnya, namun tidak setuju dengan metode dalam mencapainya. Aristoteles berpendapat bahwa hampir seluruh ilmu berasal dari pengalaman. Mahzab Epicurian dan Stoic sepakat dengan pandangan Aristoteles bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari indera-persepsi. Akan tetapi kedua mahzab itu menentang keduanya gagasan Aristoteles dan Plato yag berpandangan bahwa filsafat harus dinlai sebagai sebuah bimbingan praktis 3

7 untuk menjalani hidup. Mereka berpendapat sebaliknya bahwa filsafat adalah akhir dari kehidupan. Aquinas seorang filsuf dan teologitali pada abad ke-13 mengungkapkan bahwa sudah berupaya mensintesiskan keyakinan Nasrani dengan ilmu pengetahuan dalam cakupan yang lebih luas. Dia memanfaatkan sumber sumber beragam seperti karya karya filsuf Aristoteles, cendekiawan Muslim dan Yahudi untuk menyusun dasar dasar keilmuan. Pemikiran Aquinas pada masa masa awal itu sangat memengaruhi perkembangan teologi Nasrani dan kosmos filsafat barat. Para pemikir barat, sering bercampuraduk antara ilmu dan agama. Seiring perkembangan pemikiran, teolog sering bersinggungan dengan filsafat. France Bacon dengan metode induksi yang ditampilkannya pada abad 19 dapat dikatakan sebagai peletak dasar fisafat ilmu khazanah bidang filsafat secara umum. Namun, sebenarnya filsafat ilmu meluas pada abad ke-20. Sebagian ahli filsafat berpandangan bahwa perhatian yang besar terhadap peran dan fungsi filsafat ilmu mulai mengedepan tatkala ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam hal ini, ada semacam kekhawatiran yang muncul pada kalangan ilmuwan dan filsuf, termasuk juga kalangan agamawan, bahwa kemajuan iptek dapat mengancam eksistensi umat manusia, bahkan alam beserta isinya. Para filsuf mulai muncul lantaran melihat perkembangan iptek berjalan terlepas dari asumsi asumsi dasar filsufnya seperti landasan ontologi, epistemologis dan aksiologis yang cenderung berjalan sendiri sendiri. Untuk memahami gerak perkembangan iptek yang sedemikian itulah, maka kehadiran filsafat ilmu sebagai pada awal pertumbuhannya sebagai upaya meletakkan kembali peran dan fungsi iptek sesuai dengan tujuan semula, yakni mendasarkan diri dan menaruh perhatian khusus terhadap kebahagiaan umat manusia. Setelah kurangnya ketertarikan dalam ilmu rasional dan saintifik, filsuf skolatik, Aquinas dan beberapa filsuf abad pertengahan berusaha membantu utuk mengembalikan konfidensi terhadap rasio dan pengalaman, mencampur metode metode rasional dengan iman dalam sebuah sistem keyakinan integral. Filsafat ilmu semakin kompleks. Struktur ilmu pun juga berubah seiring dengan perkembangan masyarakat. Suatu perspektif tertentu dipakai tidak hanya satu disiplin ilmu, artinya bisa jadi beberapa disiplin ilmu memakai objek formal 4

8 yang sama. Maka bisa dipahami, pernyataan Qomaruddin Hidayat, bahwa ilmu ilmu yang pada awalnya merupakan anak cabang dari filsafat, dewasa ini ilmu ilmu yang sudah menjadi dewasa, bahkan beranak-cucu ini cenderung mengadakan reuni, dalam hal ini disebut reunifikasi. Karena itu dengan filsafat ilmu, beberapa disiplin ilmu ternyata bisa pulang-kembali (dikelompokkan) pada pola pikir (epistemologi) yang sama. Struktur fundamental juga bisa dipahami sebagai kerangka paradigma keilmuan (asumsi filsuf. Sebagaian besar penelitian keilmuan merupakan usaha terus menerus untuk menafsirkan dan memahami seluk-beluk alam lewat kerangka kerja teoritik yang disusun terlebih dulu oleh ilmuwan/ peneliti. Teori teori yang fundamentalah yang lebih memerankan peran yang sangat berarti di dalam menentukan arti data yang sedang diteliti. Arti penting data data yang terkumpulkan dari lapangan akan segera berubah maknanya ketika revousi ilmu pengetahuan terjadi. Tema tema yang paling penting dalam filsafat ilmu baru adalah penekannanya pada penelitian yang berkesinambungan dan bukannya hasil hasil yang diterima sebagai inti pokok kegiatan ilmu pengetahuan. Tahap berpikir yang dilandasi teori, keraguan, logika, dan rasionalitas itulah gema filsafat ilmu. B. Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu Pemikiran filsafat ilmu banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Secara periodisasi filsafat ilmu barat adalah zaman kuno, zaman abad pertengahan, zaman modern dan masa kini. Periodisasi filsafat ilmu Cina adalah zaman kuno, zaman pembauran, zaman neokonfusionisme dan zaman modern dan dikenal dengan sebutan periode weda, biracarita, sutra sutra dan skolastik. Yang terpenting dalam filsafat ilmu India adalah bagaimana manusia berteman dengan dunia bukan untuk menguasai dunia. Sedangkan filsafat ilmu Islam dikenal dengan periode mutakalimin dan filsafat ilmu Islam. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara bertahap dan berkembang berdampingan dengan agama. Sejarah perkembangan ilmu terbagi secara periode, yakni : 5

9 1) Zaman Pra Yunani Kuna (zaman batu), pada abad VI SM muncul lahirnya filsafat sehingga orang mencari jawaban rasional tentang problem alam semesta. 2) Zaman Yunani Kuno, pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide. 3) Masa Helinistis Romawi. Pada masa ini muncul beberapa aliran yaitu : a. Stoisisme, segala kejadian menurut ketetapan yang tidak dapat dihindari. b. Epikurisme, segalanya terdiri dari atom atom. c. Skepisisme, bidang teoretis manusia tidak mampu mencapai kebenaran. d. Eklektisme, pengambilan unsur filsafat dari aliran aliran lain tanpa berhasil mencapi suatu pemikiran yang sungguhsungguh. e. Neoplatoisme, paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat Plato. 4) Zaman Abad Pertengahan, mengalami 2 periode yakni: a. Periode Patrikis mengalami tahap: permulaan agama Kristen dan filsafat Agustinus. b. Periode Skolastik menjadi 3 tahap yakni; periode awal, periode puncak, dan periode akhir. 5) Zaman Renaissance, zaman peralihan menjadi kebudayaan modern. 6) Zaman Modern, ditandai dengan berbagai penemuan ilmiah. 7) Zaman kontemporer (abad XX dan seterusnya). Perkembangan filsafat ilmu, antara ontologi, epistemologi, aksiologi seiring tidak seimbang. Ilmu pengetahuan terbentuk dengan beberapa tahap dan periode periode perkembangan sebagai berikut : 1) Abad ke-4 SM, peninggalan peninggalan menggambarkan ilmu pengetahuan mulai ditemukan. Pada abad ini terjadi pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos atau rasional. Aristoteles adalah tokos yang terkenal pada periode ini. Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari perintisan ilmu pengetahuan adalah hal hal sebagai berikut: 6

10 a. Pengenalan, terbagi menjadi 2 (dua) macam yakni: pengenalan indrawi yaitu pengetahuan tentang hal hal konkret dari suatu benda, dan pengenalan rasional. b. Metode. Metode untuk mengembangkan ilmu pengetahuan ada 2 (dua) yakni : induksi intuitif yaitu penyusunan hukum yang berasl dari fakta, dan dedukasi (silogisme) yaitu pengetahuan universal menuju fakta fakta. 2) Abad 17 sesudah Masehi, pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya perombakan total dalam cara berpikir. Apabila Aristoteles cara berpikirnya bersifat ontologis rasional, sedangkan Gallileo Gallilei (tokoh pada abad 17 sesudah masehi) cara berpikirnya bersifat analisis. Abad 17 meninggalkan cara berpikir matafisi ( apa yang berada di balik yang Nampak atau apa yang ada di balik fenomena) dan beralih ke elemen elemen yang terdapat pada suatu benda, jadi tidak mempersoalkan hakikat. Sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip prinsip yang kuat yaitu jelas dan terpilah pilah serta di satu pihak berpikir pada kesadaran, dan pihak lain berpihak pada materi, dilihat dari pandangan Rene Descartes ( ) dengan ungkapan Cogito Ergo Sum yang artinya karena aku berpikir maka aku ada. Untuk mencapai sesuatu yang pasti menurut Descartes kita harus ragukan apa yang kita amati, karena melalui keraguan akan menimbulkan kesadaran. Prinsip ilmu pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain berpijak pada materi juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant ( ), bahwa ilmu pengethuan itu bukan merupakan pengalaman terhadap fakta, tetapi merupakan hasil konstruksi oleh rasio dan berpendapat bahwa pengenalan berpusat pada subjek dan bukan pada objek. Menurut Syadali (1997) rasionalisme sangat bertentangan dengan empirisme. Rasionalisme adalah faham atau aliran yang berdasarkan rasio, ide ide yang masuk akal. Pengalaman nyata, itu hanyalah fotokopi dari sebuah ide. Namun, realitas keilmuan tidak selalu demikian. Oleh sebab itu, dalam mencari kebenaran, filsafat ilmu tidak mempermasalahkan paham tersebut, yang terpenting adalah ada 7

11 kontinuitas, tidak saling bertentangan antar paham. Filsafat ilmu sebagai induk keilmuan tidak akan kehilangan jejak ketika menempatkan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu menjadi fondasi berpikir tentang ilmu pengetahuan. C. Induk Pertumbuhan Filsafat Ilmu Induk pertumbuhan filsafat ilmu jelas bersal dari ilmuwan besar yaitu Plato, filsuf pertama yang mengemukakan epistemologi dalam filsafat ilmu. Filsuf Yunani berikutnya yang berbicara tentang epistemologi adalah Aristoteles. Pemikiran Plato dan Aristoteles memang sering ada perbedaan. Pembahasan tentang epistemologi Plato dan Aristoteles dibandingkan pada table dibawah ini. Tabel komparasi epistemologi Plato dan Aristoteles Topik Pemikiran Plato Aristoteles Pandangan tentang dunia Kenyaaan yang sejati Pandangan tentang manusia Asal pengetahuan Cara mendapakan pengetahuan Ada 2 dunia : dunia ide & dunia sekarang (semu). Ide ide yang berasal dari dunia ide. Terdiri dari badan dan jiwa abadi ; badan fana (tidak abadi). Dunia ide. Namun tertanam dalam jiwa yang ada dalam diri manusia. Mengeluarkan dari dalam diri (Anamnesis) dengan metode bidan. Hanya 1 dunia : Dunia nyata yang sedang dijalani. Segala sesuatu yang di alam yang dapat ditangkap indra. Badan dan jiwa sebagai satu kesatuan tak terpisahkan. Kehidupan sehari hari dan alam dunia nyata. Observasi dan abstraksi, diolah dengan logika. 8

12 Antara abad 17 hingga akhir abad ke-19, masalah utama yang muncul dalam pembahasan epistemologi adalah resistensi antara kuu rasionalis vis-à-vis kubu empiris (indrawi-persepsi). Descartes orang yang pertama kali memperkenalkan metode sangsi dalam investigasi terhadap ilmu pengetahuan disebut juga sebaga Bapak Filsafat Modern. Dia menggunakan metode sangsi dalam menyikapi berbagai fenomena atau untuk menyerap ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan seperti dapat diramal, disipakan teorinya dahulu, diuat hipotesis, dan akhirnya dijawab sendiri dengan asumsi asumsi kritis. Empirisme pertama kali dprkenalkan oleh filsuf dan negarawan Inggris Francis Bacon pada awal awal abad ke-17, akan tetapi gagasan itu dikembangkan oleh John Locke yang memandang seseorang pada waktu lahirnya ibarat tabula rasa, kosog tanpa isi, lingkungan dan pengalamanlah yang menjadikannya berisi. Gagasan ini, jelas mengikuti paham empiris, bahwa pengalaman hidup yang membentuk keimuan seseorang. Penglaman indrawi menjadi sumber pengetahuan bagi manusia dan cara mendapatkannya tentu saja lewat observasi serta pemanfaatan seluruh indra manusia. Dengan demikian perkembangan filsafat ilmu memang telah meletakkan dasar dasar keilmuan. Apapun wujudnya, filsafat ilmu telah diyakini oleh ilmuwan untuk menjawab keraguan dunia secara proporsional. Dari pembahasan tersebut aada dua pilihan, yaitu ilmu idealism dan ilmu empirisme. Paham idealism, selalu menyatakan bahwa realitas empiris hanya copy paste dari ide. Sebaliknya kaum empiris, menganggap realitas, pengalaman yang paling berharga. Dari pernyataan tersebut, tugas filsafat ilmu adalah menjaga agar ada konsistensi dalam menerapkan berbagai aliran. D. Aliran Filsafat Ilmu Filsafat ilmu telah melahirkan sekian banyak aliran pemikiran. Seiring dengan para ahli yang ngin meletakkan sebuah pemikiran. Tugas ilmuwan sebenarnya addalah mengikuti aliran itu secara konsisten, hingga tidak tumpang tindih dalam mencari kebenaran. Beberapa aliran yang sudah cukup baku dalam filsafat ilmu adalah sebagai berikut: 1) Rasionalisme. Rasionalisme adalah mahzab filsafat ilmu yang berpandangan bahwa rasio adalah sumber dari segala pengetahuan. 9

13 Strategi pengembangan ilmu model rasionalisme mengeksplorasi gagasan dengan kemampuan intelektual manusia. Tokoh tokoh rasionalisme diantaranya adalah Descrates, Leibniz, dan Spinoza. Para pemikir rasionalisme berpandangan bahwa tugas dari para filsuf diantaranya adalah membuang pikiran irasional dengan rasional. Paham ini sering mendewakan akal, sebagai tonggak penemuan kebenaran. Aliran ini jelas buta terhadap kejadian yang sesungguhnya. Hasil hasil teknologi era industri dan era informasi tidak dapat dilepaskan dari andil rasionalisme untuk mendorong manusia menggunakan akal pikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan manusia. 2) Empirisme. Empirisme adalah sebuah orientasi filsafat yang berhubungan dengan kemunculan ilmu pengetahuan modern da metode ilmiah. Empirisme menekankan bahwa ilmu pengetahuan manusia bersifat terbatas pada apa yang dapat diamati dan diuji. Aliran empirisme memiliki sifat kritis terhadap abtraksi dan spekulasi dalam membangun dan memperoleh ilmu. Selain itu, tadisi empirisme adalah fundamen yang mengawali mata rantai evolusi ilmu pengetahuan sosial, terutama dalam konteks perdebatan apakah ilmu pengetahuan sosial itu berbeda dengan ilmu alam. 3) Realisme. Realisme berpandangan bahwa kenyataan tidaklah terbatas pada pengalaman indrawi ataupun gagasan yang terbangun dari dalam. Dengan demikian realisme dapat dikatakan sebagai bentuk penolakan terhadap gagasan ekstrim idealisme dan empirisme. Gagasan utama dari realisme dalam konteks pemerolehan pengetahuan adalah bahwa pengetahuan didapatkan dari dua hal yaitu observasi dan pengembangan pemikiran baru dari observasi yang dilakukan. Kontribusi lain dari tradisi realisme adalah sumbangannya terhadap filsafat kontemporer ilmu pengetahuan, terutama melalui karya Roy Bashkar, dalam memberikan argumen argumen terhadap status ilmu pengetahuan spekulatif yang diklaim oleh tradisi empirisme. 4) Idealisme. Idealisme adalah tradisi pemikiran filsafat yang erpandangan bahwa doktrin tentang realitas eksternal tidak dapat dipahami secara terpisah dari kesadaran manusia. Salah satu sumbangan dari tradisi filsafat idealisme adalah pengaruh idealisme platonic dalam agama 10

14 Kristen. Selain Kristen, pemikiran yang turut memberikan saham bag tradisi idealis adlaah mistisisme Yahudi, mistisisme Kristen dan pengembangan pemikiran matematika oleh bangsa bangsa Arab. Dengan demikian, pemikiran filsafat idealisme dibangun terutama oleh gagasan gagasan Hegel dan Kant. Namun demikian, bangunan filsafat politik modern yang berpaham bahwa manusia dapat mengatur dunia melalui ilmu pengetahuan telah membuktikan vitalitas aliran idealisme Kantian. 5) Positivisme. Positivism adalah doktrin filosofi dan ilmu pegetahuan sosial yang menempatkan peran sentral pengalaman dan bukti empiris sebagai basis dari ilmu pengetahuan dan penelitian. Salah satu bagian dari tradisi positivisme adalah sebuah konsep yang disebut dengan positivisme logis. Kerangka pengembangan ilmu menurut tradisi positivisme telah memunculkan perdebatan tentang apakah ilmu pengetahuan sosial memang harus di-ilmiahkan. Kritik atas positivisme berkaitan dengan penggunaan fakta fakta yang kaku dalam penelitian sosial. Menjawab kritik ini, kaum positivis mengatakan bahwa metode kualitatif yang digunakan dalam penelitia sosial tidak menemukan keepatan karena sulitnya untuk diverifikasi secara empiris. Positivisme menganut pendekatan etik, karenanya bersebrangan dengan empirisme. 6) Pragmatisme. Pragmatsime adalah mahzab pemikiran filsafat ilmu yang dipelopori oleh C.S Peirce, William James, John Dewey, George Herbert Mead, F.C.S. Schiller dan Richard Rorty. Pragmatisme berargumentasi bahwa filsafat ilmu haruslah meninggalkan ilmu pengetahuan transendental dan menggantinya dengan aktivitas manusia sebagai sumber pengetahuan. Sumbangan dari pragmatisme adalah dalam praktik demokrasi. Dalam area ini pragmatisme memfokuskan pada kekuatan individu untuk meraih solusi kreatif terhadap masalah yang dihadapi. Namun demikian, walaupun masing masing aliran ada kelebihan dan kelemahannya, setiap filsafat ilmu saling berkontribusi dengan saling meyapa secra kritis. Dari pokok bahasan di atas, semua filsafat ilmu memebrikan kontribusi yang signifikan bagi terbentuknya pemikiran ilmu pengetahuan 11

15 modern. Sedangkan kajian yang dibahas dalam filsafat ilmu adalah meliputi hakikat (esensi) pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem problem mendasar ilmu pengetahuan seperti; ontologi ilmu, epistimologi ilmu dan aksiologi ilmu. Dari berbagai aliran filsafat ilmu diatas, sampai sekarang banyak mewarnai perkembangan ilmu di Indonesia, terutama dalam bidang penelitian. Implikasi dari berbagai aliran itu memiliki sudut pandang metodologis yang berbeda. Bahkan masing masing aliran akan melahirkan aneka ragam metode penelitian. Namun dalam wawasan filsafat ilmu, aliran tetap menjadi akar dari perkembangan ilmu pengetahuan. Aliran akan menentukan metode dan seluruh teori yang digunakan dalam penelitian apapun. 12

16 BAB III PENUTUP Kesimpulan Yunani adalah tonggak kelahiran filsafat ilmu dan juga kiblat dari segala ilmu. Yang paling penting dalam filsafat ilmu baru adalah penekannanya pada penelitian yang berkesinambungan dan bukannya hasil hasil yang diterima sebagai inti pokok kegiatan ilmu pengetahuan. Tahap berpikir yang dilandasi teori, keraguan, logika, dan rasionalitas itulah gema filsafat ilmu. Sejarah perkembangan ilmu terbagi secara periode, yakni; Zman Pra Yunani Kuno, Zaman Yunani kuno, Masa Helintis Romawi, Zaman Abad pertengahan, Zaman Renaissance, Zaman Modern, Zaman Kontemporer ( Abad XX dan Seterusnya). Adapun aliran aliran filsafat ilmu terbagi menjadi beberapa aliran yaitu sebagai berikut : rasonalisme, empirisme, realisme, idealisme, positivisme, dan pragmatisme. Dari berbagai aliran filsafat ilmu, sampai sekarang banyak mewarnai perkembangan ilmu di Indonesia, terutama dalam bidang penelitian. Implikasi dari berbagai aliran itu memiliki sudut pandang metodologis yang berbeda. Bahkan masing masing aliran akan melahirkan aneka ragam metode penelitian. Namun dalam wawasan filsafat ilmu, aliran tetap menjadi akar dari perkembangan ilmu pengetahuan. Aliran akan menentukan metode dan seluruh teori yang digunakan dalam penelitian apapun. 13

17 DAFTAR PUSTAKA Endraswara, Suwardi. Dr.,M.Hum., Filsafat Ilmu. Yogyakarta: CAPS. 14

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090) Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan

Lebih terperinci

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran ix Tinjauan Mata Kuliah F ilsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara filsafat, yakni mengkaji hukum hingga sampai inti (hakikat) dari hukum. Ilmu hukum dalam arti luas terdiri atas dogmatik hukum,

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan Akal dan hati ibarat

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: 05Fakultas Dr. PSIKOLOGI FILSAFAT ILMUDAN LOGIKA SEJARAH FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id SEJARAH FILSAFAT ; Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara Pengertian ilmu filsafat 1. Etimologi Falsafah (arab),philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom)

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PANCASILA DAN ILMU PENGETAHUAN 2 TM 12 Indikator: 1. Mampu melakukan kajian dalam3 berbagai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU

PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU Makalah PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU Oleh: FHASRA AKHMAD AKBAR PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: Filsafat Ilmu dan Logika Pokok Bahasan: Cabang-cabang Filsafat Fakultas Fakultas Masyhar zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Cabang-cabang Filsafat Pokok Permasalahan yang

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat Kendali Manusia Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan

Lebih terperinci

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

METODE RISET (TMK602)

METODE RISET (TMK602) METODE RISET (TMK602) MATERI MINGGU I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN 1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN Aspek Statis Pertanyaan Gejala Alam Ingin Tahu Penelitian Kebenaran Ilmiah Aspek Dinamis Jawaban 2 DASAR-DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kebenaran selalu aktual di zaman yang dipengaruhi perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Berbagai perkembangan yang terjadi di dunia memungkinkan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel merupakan salah satu jenis media dimana penyampaianya berupa teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh tertentu ataupun

Lebih terperinci

OBJEK MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT ILMU

OBJEK MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT ILMU BAB I PENDAHULUAN Filsafat Ilmu mulai merebak di awal abad ke 20, namun di abad ke 19 merupakan dasar filsafat ilmu dengan metode yang dimilikinya, metode induksi. Filsafat ilmu mengedepankan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd FILSAFAT????? am_nien@yahoo.co.id PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 11Fakultas TEKNIK PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Ilmu dalam Perspektif Historis Beberapa Aspek Penting dalam

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Pengantar Kepada Bidang Filsafat Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Rasa

Lebih terperinci

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,

Lebih terperinci

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu CATATAN: Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu Makalah ini saya peroleh dari http://bisikanpena.wordpress.com/2010/10/08/suatu-pengantar-untukmemahami-filsafat-ilmu/. Isinya cukup baik untuk memberikan

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU RESENSI BUKU Judul : Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan Penulis : Mohammad Muslih Penerbit : Belukar Yogyakarta Cetakan : I, 2005 Tebal : XI + 269 halaman

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa tentang asal kata filsafat dan pengertiannya. Pada bab isi makalah ini, kami mencoba menggali apa yang dimaksud dari

Lebih terperinci

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana peranan filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu pengetahuan? 2. Bagaimana perkembangan ilmu geografi? 3. Apa

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA (14144600192) MOHAMAD RISTYO NUGROHO (14144600204) NOVI TRISNA ANGGRAYNI (14144600199) YOSSY MAHALA CHRISNA S (14144600262) ZAFITRIA SYAHADATIN (14144600195) Rekonstruksionalisme

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 02 Pengantar ke Alam Filsafat 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Obyek Kajian Filsafat Obyek Materi: segala sesuatu yang ada atau yang mungkin

Lebih terperinci

19 October 2016 RGS 1

19 October 2016 RGS 1 PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN Rahmad Gurusinga, S.Kep, Ns.,M.Kep 19 October 2016 RGS 1 PENGERTIAN ILMU Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang memiliki ciri adanya suatu

Lebih terperinci

ONTOLOGI PENDIDIKAN MENURUT BERAGAM FILSAFAT DUNIA: IDEALISME, REALISME, PRAGMATISME, EKSISTENSIALISME

ONTOLOGI PENDIDIKAN MENURUT BERAGAM FILSAFAT DUNIA: IDEALISME, REALISME, PRAGMATISME, EKSISTENSIALISME ONTOLOGI PENDIDIKAN MENURUT BERAGAM FILSAFAT DUNIA: IDEALISME, REALISME, PRAGMATISME, EKSISTENSIALISME Indah Wahyuni, Titsa Raky Andjani, Annisa Setyawati A. Definisi Ontologi Kata Ontologi berasal dari

Lebih terperinci

FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan)

FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan) FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan) INTRODUCTION Nama : Ismuyadi, S.E., M.Pd.I TTL : Kananga Sila Bima, 01 Februari

Lebih terperinci

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B Filsafat dan Teori Pendidikan Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan : A. Filsafat Pendidikan Progresivisme Progresivisme

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2)

BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2) BAB I PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2) Apakah Filsafat itu? Seorang yang berfilsafat digambarkan oleh Jujun S. Suriasumantri seperti orang yang berpijak di bumi sedang tengadah memandang bintang-bintang

Lebih terperinci

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS Tugas Makalah pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen: Drs. Yusuf A. Hasan, M. Ag. Oleh: Wahyu

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Filsafat modern lahir melalui proses panjang yang berkesinambungan, dimulai dengan munculnya abad Renaissance. Istilah ini diambil dari bahasa Perancis yang berarti

Lebih terperinci

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX Konstruksi Hukum Berdasarkan Sejarah Filsafat Hukum Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX MATA KULIAH : FILSAFAT HUKUM DOSEN : Dr. L. Wira Pria Suhartana, SH., MH. OLEH : ACHMAD SYAUQI NIM. 12B012003 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1) PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur Pengantar Epistemologi merupakan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

TUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL KETUA

TUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL KETUA TUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL 071211133053 KETUA 2. MAS ULA 071211132008 SEKRETARIS 3. VINANDA KARINA D. P

Lebih terperinci

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Pendahuluan Sudah menjadi suatu hal yang lazim dalam pembahasan sebuah konsep dimulai dari pemaknaan secara partikuler dari masing-masing

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Review. Arie Suciyana S., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Review. Arie Suciyana S., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 7 Review Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., M.Si. APA ITU FILSAFAT? Filsafat = Philosophia (Yunani) = Philosophy Philien = mencintai Sophia = kebijakasanaan

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari seluruh lini kehidupan.

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 09Fakultas Dr. PSIKOLOGI PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id KONSEP PENGETAHUAN Dalam Encyclopedia of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki kesempurnaan lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dalam al-quran, Allah berfirman:

Lebih terperinci

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT Pengetahuan adalah sesuatu yang sangat vital dan krusial dalam masa kehidupan manusia. Berbagai kajian telah dilakukan untuk kepentingan pengembangan

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pancasila

Lebih terperinci

idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan rasionalisme.

idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan rasionalisme. Rasionalisme rasionalisme. Relativisme Falsifikanisme idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan pragmatisme realism Idealisme adalah: o Orang yang menerima standar estetik, moral,

Lebih terperinci

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah kebintang-bintang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pemikiran Yoga dapat dilihat sebagai suatu konstelasi pemikiran filsafat, bukan hanya seperangkat hukum religi karena ia bekerja juga mencapai ranah-ranah

Lebih terperinci

SILABUS. : Metode Penelitian Sosial Kuantitatif

SILABUS. : Metode Penelitian Sosial Kuantitatif SILABUS Nama Mata Kuliah Bobot Jenjang Studi Program Studi Semester Dosen : Metode Penelitian Sosial Kuantitatif : 2 Sks : S1 : Ilmu Pemerintahan : V (Reguler & Non Reguler) : Andri Helmi Munawar, SE.,

Lebih terperinci

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme NATURALISME (1) Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan realitas. Naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU Modul ke: PANCASILA PANCASILA SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU Fakultas FEB FASILKOM Matsani, S.E, M.M Program Studi MANAJEMEN SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Pengembangan ilmu selalu dihadapkan

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika Filsafat Ilmu dan Logika Matematika dan Statistika MATEMATIKA Matematika sebagai Bahasa Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambing-lambang

Lebih terperinci

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN JENIS MANUSIA BERDASARPENGETAHUAN ADA ORANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TAHU DI TIDAKTAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TIDAKTAHUNYA PENGETAHUAN DIMULAI

Lebih terperinci

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya; IDEALISME Arti kata IDEALIS secara umum: 1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya; 2. Seseorang yang dapat melukiskan dan menganjurkan suatu rencana

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Filsafat Barat MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05

Filsafat Umum. Filsafat Barat MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05 MODUL PERKULIAHAN Filsafat Barat Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 MK61003 Arie Suciyana S., M.Si Abstract Sejarah Filsafat Barat; Filsafat Yunani; Filsafat

Lebih terperinci

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James)

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James) ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James) Oleh: Muhammad Hasmi Yanuardi Dosen Jurusan Sejarah FIS UNJ Abstrak.

Lebih terperinci

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Oleh : Agustina Abdullah *) Arti dan Pentingnya Filsafat Ilmu Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah,

Lebih terperinci

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA

Lebih terperinci

RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2

RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2 RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2 Filsafat Modern merupakan pembagian dalam sejarah filsafat barat pada abad ke-17 hingga awal abad ke-20, sekaligus menjadi tanda berakhirnya

Lebih terperinci

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Imam Gunawan PERENIALISME Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad 20. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang

Lebih terperinci

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Kel. 14:15-31 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT?

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan I. Metode Penelitian Kualitatif. Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

Modul Perkuliahan I. Metode Penelitian Kualitatif. Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: 01 Ponco Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul Perkuliahan I Metode Penelitian Kualitatif Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Public Relations

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)

Lebih terperinci

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDEKATAN ILMIAH

IMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDEKATAN ILMIAH IMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDEKATAN ILMIAH SUMBANGAN FILSAFAT TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Filsafat mampu menunjukkan batas-batas: Ontologi Epistemologi aksiologi Melahirkan ilmuwan yg

Lebih terperinci

AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL. Oleh : Erna Karim

AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL. Oleh : Erna Karim AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL Oleh : Erna Karim DEFINISI AGAMA MENGUNDANG PERDEBATAN POLEMIK (Ilmu Filsafat Agama, Teologi, Sosiologi, Antropologi, dan Ilmu Perbandingan Agama) TIDAK ADA DEFINISI AGAMA YANG

Lebih terperinci

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai

Lebih terperinci

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori kebenaran yang telah dikemukakan para filosuf: 1. Teori idealisme 2. Teori rasionalisme 3. Teori rasio murni (reinen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad pencerahan (Aufklarung) telah membawa sikap kritis atas metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- 19) di Jerman,

Lebih terperinci

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Salliyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Tulisan ini membicarakan peranan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak terlepas dari peran filsafat. Sebaliknya

Lebih terperinci

Filsafat Pendidikan. Oleh Fiqi Kurnia Rachman TP-B

Filsafat Pendidikan. Oleh Fiqi Kurnia Rachman TP-B Filsafat Pendidikan Oleh Fiqi Kurnia Rachman 15105244011 TP-B 2015 http://fiqirachman.blogs.uny.ac.id/ Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang pendidikan sampai

Lebih terperinci

BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA

BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA A. PENGANTAR Filsafat Cina bermula pada masa awal seribu tahun pertama sebelum Masehi. Pada awal abad ke-8 sampai dengan abad ke-5 sebelum Masehi filsafat Cina mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara historis zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad (abad ke-14 dan ke-15). Yang ditandai dengan munculnya gerakan renaissance.

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 04Fakultas Dr. PSIKOLOGI METODE FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Metode Filsafat Metode Zeno: reduction ad absurdum Metode

Lebih terperinci

7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS

7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS Diskripsi Mata Kuliah Diskripsi Mata Kuliah Daftar Materi Kuliah Mata kuliah memuat tentang Ilmu dan Pengetahuan; Metode Ilmiah; ontologi, epistimologi, aksiologi Filsafat & sains (ilmu); Rasionalisme,

Lebih terperinci

PRAGMATISME (1) Pragmatisme:

PRAGMATISME (1) Pragmatisme: Pragmatisme: PRAGMATISME (1) Pragmatisme merupakan gerakan filsfat Amerika yang mencerminkan sifat-sifat kehidupan Amerika. Pragmatisme banyak hubungannya dengan nama seperti Charles S. Peirce (1839-1934),

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 02Fakultas Dr. PSIKOLOGI CABANG FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id CABANG- CABANG FILSAFAT Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI, BAB IV. PENUTUP 4. 1. Kesimpulan Pada bab-bab terdahulu, kita ketahui bahwa dalam konteks pencerahan, di dalamnya berbicara tentang estetika dan logika, merupakan sesuatu yang saling berhubungan, estetika

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. Paradigma dalam Penelitian Kualitatif Paradigma Interpretif Paradigma Konstruktivisme Paradigma Kritis Paradigma Positivis Positivisme dibidani

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun

KATA PENGANTAR. Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa mencurahkan Rahmad dan Karunia-Nya sehingga makalah ini bisa kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT UMUM. Sholawat serta salam

Lebih terperinci

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains. ILMU DAN MATEMATIKA ILMU Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains. John Warfield; Ilmu dipandang sebagai suatu proses. Pandangan

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ABSTRACT Menjelaskan Pengertian,

Lebih terperinci

FILSAFAT BARAT MODERN

FILSAFAT BARAT MODERN FILSAFAT BARAT MODERN Oleh : Firdaus M. Yunus 1 Pendahuluan Secara historis abad modern dimulai sejak adanya krisis abad pertengahan. Selama dua abad (abad 15 dan 16) di Eropa muncul sebuah gerakan yang

Lebih terperinci

DEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP. Jenis-Jenis Belajar. Belajar dan Survival. Studi Sistematis Terhadap Belajar

DEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP. Jenis-Jenis Belajar. Belajar dan Survival. Studi Sistematis Terhadap Belajar Tugas MK. Teori Belajar dan Pembelajaran DEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP Oleh: Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Belajar dan Perubahan Perilaku Menurut Kimble (1961:6),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan Filsafat merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan masalah kebijaksanaan. Hal yang ideal bagi hidup manusia adalah ketika manusia berpikir

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sudut pandang teori materialisme historis dalam filsafat sejarah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sudut pandang teori materialisme historis dalam filsafat sejarah 174 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sudut pandang teori materialisme historis dalam filsafat sejarah Marx yang mengulas arsitektural pemerintahan sebagai objek material membuahkan hasil yang menunjukkan pemerintahan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU DASAR-DASAR ILMU Ilmu adalah hal mendasar di dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan mengetahui hakikat dirinya dan dunia sekitarnya. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis

Lebih terperinci

Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37

Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37 Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37 Pengetahuan tidak dapat diperoleh dari tradisi dan warisan budaya, yang diterima begitu saja, melainkan harus melalui langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui

Lebih terperinci

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan Subjudul Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. Sesuatu yang didapat

Lebih terperinci