GENERALIZED LINEAR MODELS (GLM) UNTUK DATA ASURANSI DALAM MENENTUKAN HARGA PREMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GENERALIZED LINEAR MODELS (GLM) UNTUK DATA ASURANSI DALAM MENENTUKAN HARGA PREMI"

Transkripsi

1 GENERALIZED LINEAR MODELS (GLM) UNTUK DATA ASURANSI DALAM MENENTUKAN HARGA PREMI Agus Supriatna 1), Riaman 2), Sudradjat 3), Tari Septiyani 4) Departemen Matematika, FMIPA Unpad Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor ), 2), 3) Abstrak Sehat merupakan hal yang diinginkan setiap manusia namun selalu ada kejadian yang tidak terduga seperti kecelakaan, melahirkan, sakit. Asuransi kesehatan merupakan salah satu cara untuk mengcover biaya yang dibebankan dari rumah sakit ke penderita. Asuransi kesehatan terdiri dari 2 jenis yaitu asuransi kesehatan rawat inap dan rawat jalan. Peserta asuransi akan dibebankan biaya premi ketika mengikuti suatu asuransi. Pada penelitian kali ini akan membahas premi murni menggunakan Generalized Linear Models (GLM) untuk prediksi premi murni pada asuransi kesehatan rawat inap. Setelah diteliti, penelitian menunjukan bahwa untuk mendapatkan peluang harga premi murni untuk asuransi kesehatan rawat inap perusahaan XYZ harus dengan menggunakan model besar klaim berdistribusi gamma dan banyak klaim berdistribusi binomial dengan α=5%. Hasil premi murni yang dibebankan pemegang polis adalah Rp untuk umur tahun Kata Kunci: Asuransi Kesehatan, Generalized Linear Models (GLM), Premi Murni A. Pendahuluan Banyak masyarakat yang mulai mengalokasikan dana untuk asuransi hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai menyadari akan pentingnya asuransi yaitu untuk mengantisipasi terjadinya faktor resiko kematian di kemudian hari. Asuransi terdiri dari beberapa jenis yaitu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi kepemilikan rumah dan properti, asuransi pendidikan, dan lainlain. Pada skripsi ini akan berfokus pada asuransi kesehatan. Kesehatan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan. Setiap orang akan melakukan segala cara agar tetap menjaga kesehatannya seperti mengasuransikan kesehatan. Asuransi kesehatan merupakan suatu jenis asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan jika mereka mengalami kecelakaan ataupun jatuh sakit. Penelitian akan mencoba menghitung premi murni dengan menggunakan Generalized Linear Models (GLM). Generalized Linear Models (GLM) merupakan suatu metode statistika yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah peubah respon tidak lagi kontinu melainkan kategorik (misalnya biner), dengan menggunakan fungsi penghubung (link function) logit tertentu sehingga diperoleh suatu model yang mampu Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

2 menganalisa hubungan antara peubah respon kategorik dengan satu atau beberapa peubah penjelas. Agar mendapatkan premi murni maka diperlukan dua buah model peluang yaitu model banyak klaim dan juga besar klaim. B. Tinjauan Pustaka B.1. Asuransi Asuransi merupakan salah satu cara untuk mengurangi resiko kerugian yang dikarenakan terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan. Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen (peristiwa tidak pasti). Asuransi terdiri dari beberapa jenis yaitu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi kepemilikan rumah dan properti, asuransi pendidikan, dan lain-lain. Jenis asuransi kesehatan terdapat 2 yaitu : Asuransi kesehatan rawat inap, Asuransi kesehatan rawat jalan. 2.2 Generalized Linear Models Generalized Linear Models (GLM) merupakan Analisis regresi yang responnya termasuk salah satu keluarga eksponensial dan meneliti hubungan antara variabel respon dengan variabel terikat. GLM memperluasan model regresi biasa yang mencakup variabel respon berdistribusi tidak normal dan fungsi model untuk mean. Fungsi distribusi yang diakomodasi oleh GLM adalah distribusi yang termasuk dalam keluarga eksponensial seperti distribusi binomial, normal, poisson, gamma, eksponensial. Untuk variabel respon, Generalized Linear Models (GLM) adalah : f y = c y, φ exp g μ = x β yθ a(θ) f y = fungsi peluang untuk variabel respon Y yang berdistribusi eksponensial g μ = fungsi link atau berhubungan linier terhadap variabel penjelas yang terkandung dalam x. Ada tiga komponen utama dalam GLM (McCullagh & Nelder, 1989): C. Komponen acak, yaitu komponen dari Y yang bebas dan fungsi sebaran peluang Y termasuk dalam keluarga sebaran eksponensial dengan EY ( ) D. Komponen sistematik, yaitu X1, X 2,..., X p yang menghasilkan penduga linear η dimana X X φ p p E. Fungsi penghubung (link function) g(.), menggambarkan Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

3 hubungan antara penduga linear η dengan nilai tengah µ. Hubungan ini dapat ditulis dengan η=g(µ). Fungsi ini merupakan fungsi monoton lainnya. Distribusi Keluarga Eksponensial. Persamaan f(y) pada bahasan diatas merupakan bentuk umum dari fungsi peluang variabel respon Y dalam GLM dengan θ dan φ masing-masing adalah parameter kanonik dan parameter dispersi. Sebuah distribusi yang fungsi peluangnya dapat dituliskan seperti persamaan f(y) maka distribusi tersebut termasuk kedalam anggota distribusi keluarga eksponensial. Link dan Link Kanonik. Fungsi link dari distribusi keluarga eksponensial yang bisa digunakan dalam Generalized Linear Models (GLM) untuk data kali ini adalah distribusi Binomial memakai Link Logit dengan μ = ln μ 1 μ B.2. Penentuan Premi Murni dengan Compound Model Compound model dapat digunakan untuk menentukan premi murni karena biasanya digunakan untuk memodelkan aggregate loss. Selanjutkan kita dapat mencari collective risk model dengan penjelasan sebagai berikut Collective Risk Model. Misalkan X merupakan suatu peubah acak yang menyatakan besar kalim dengan fungsi kepadatan peluangnya adalah f X x.dan misalkan N merupakan suatu peubah acak yang menyatakan banyak klaim. Total klaim untuk collective risk model adalah S = X 1 + X X N S = N i=1 X i Asumsi yang harus diperhatikan yaitu : 1. Diberikan N, X 1, X 2,, X N adalah peubah acak yang saling bebas dan berdistribusi identik. 2. Diberikan N, X 1, X 2,, X N adalah peubah acak yang tidak bergantung pada N. 3. Distribusi dari N tidak bergantung pada nilai X 1, X 2, X N Untuk menentukan premi murni (pure premium) pada model kolektif dapat diperoleh dengan menggunakan premi murni = E S dengan E S = E N E X (2.4) E X = ekspektasi dari distribusi besar klaim E N = ekspektasi dari distribusi banyak klaim. C. Metode Penelitian C.1. Objek Penelitian Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

4 Objek pada penelitian ini adalah data klaim asuransi kesehatan yang berasal dari suatu perusahaan. C.2. Metodelogi Penelitian Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode Generalized Linear Models (GLM). Generalized Linear Models (GLM) merupakan analisis regresi yang responnya termasuk salah satu keluarga eksponensial dan meneliti hubungan antara variabel respon dengan variabel terikat. GLM memperluasan model regresi biasa yang mencakup variabel respon berdistribusi tidak normal dan fungsi model untuk mean. Fungsi distribusi yang diakomodasi oleh GLM adalah distribusi yang termasuk dalam keluarga eksponensial seperti distribusi binomial, normal, poisson, gamma, eksponensial Tahapan-tahapan : 1. Menentukan taksiran parameter dari distribusi yang mungkin cocok untuk variabel respon. 2. Mencocokan suatu distribusi f y dengan menggunakan a. Uji Kolmogorov-Smirnov (untuk besar klaim) b. Uji Chi-square (untuk biaya klaim) 3. Memilih fungsi link g μ yang mempunyai hubungan linear dengan Xβ, yaitu: g μ = β 0 + β 1 x 1 + β 2 x β k x k 4. Menentukan kovariat x yang akan dikaitkan dengan mean melalui g μ. 5. Menaksir parameter dengan menggunakan metode Maximum Likelihood untuk model yang dipilih. 6. Melakukan uji diagnostik. Pemodelan banyak klaim dan besar kalim akan digunakan uji asserssing fit and deviance, uji likelihood ratio, uji kecocokan Hosmer dan Lameshow, dan uji ROC hanya saja ntuk besar klaim tanpa menggunakan uji Hosmer dan Lameshow serta uji ROC. 7. Penentuan Harga premi murni mengunakan model Compound. D. Hasil dan Pembahasan D.1 Data Penelitian Data yang digunakan pada penelitian kali ini adalah data asuransi kesehatan untuk underwriting year 2015 pada perusahaan asuransi XYZ dimana terdapat dua kelompok didalamnya yaitu data peserta dan klaim. Biaya klaim merupakan biaya yang disetujui antara peserta dan perusahaan asuransi untuk membayar biaya rawat ini. Biaya klaim ini yg nantinya akan dipakai untuk penentuan model besar klaim. Diagnosa merupakan penyakit-penyakit yg diderita ketika rawat inap dan disini yg dipakai hanya 5 jenis penyakit saja. Unit merupakan jenis layanan yang dipakai atau dengan kata lain kelas yang dipakai. Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

5 D.2. Prediksi Premi Murni untuk Asuransi Kesehatan Rawat Inap Model Peluang Untuk Banyak Klaim. Variabel banyak klaim yang akan digunakan untuk model peluang banyak klaim adalah jenis asuransi kesehatan rawat inap. Selanjutnya dilakukan pemisahan antara yang sudah mengklaim dan belum. Berikut ini adalah tabel dari banyak klaim. Tabel 4.3 Data Banyak Klaim Banyak klaim 0 1 Banyak peserta Langkah selanjutnya adalah menentukan kovariat yang mungkin mempengaruhi variabel respon secara signifikan Penentuan Jenis Distribusi Respon Variabel respon yang akan digunakan adalah variabel banyak klaim untuk jenis asuransi jiwa berjangka. Variabel jenis ini merupakan peubah acak yang berasal dari sampel diskrit dan memiliki 2 kemungkinan yaitu 121 sebanyak satu kali dan 23 tidak mengajukan klaim. Maka jenis distribusi yang cocok untuk model peluang banyak klaim adalah distribusi binomial. Pemilihan Kovariat. Tahap selanjutnya adalah pemilihan kovariat. Kovariat yang dipilih adalah kovariat yang diperkirakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel respon didalam model. Berikut merupakan kovariat yang kemungkinan berpengaruh : Usia Peserta, Kode Status. Pemilihan Link. Fungsi link yang dipakai adalah logit karena memakai distribusi binomial. Maka model yang terbentuk adalah : g μ = log π 1 π Ket : π = peluang terjadinya klaim Pemilihan Model. Setelah dilakukan pemilihan kovariat maka didapat 2 model peluang yaitu usia peserta, kode status. Berikut merupakan uji apakah seluruh kovariat signifikan terhadap variabel respon. Forward Selection. Tabel 4.4 Output Forward Selection untuk banyak klaim Summary of Forward Selection Step Effect Entered DF Number In Score Chi-Square Pr > ChiSq Variable Label 1 Usia_Peserta Usia Peserta Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

6 Setelah dilakukan pengujian dengan tingkat signifikan 5% dan 10% menyatakan bahwa hanya variabel Usia Peserta yang berpengaruh signifikan terhadap variabel respon. a. Uji ROC Uji Diagnostik. Kecocokan suatu model dengan data dipenuhi atau tidak dapat dilakukan uji diagnostik. Uji ROC dan uji kecocokan Hosmer dan Lemeshow dilakukan untuk uji diagnostik. Gambar 4.1 Output Uji ROC untuk model banyak klaim Terlihat dari gambar bahwa nilai AUC adalah nilai tersebut mengindikasikan bahwa model peluang tersebut telah cukup baik dalam memprediksi dan mencocokan terjadinya klaim. b. Uji Kecocokan Hosmer dan Lemeshow Uji ini merupakan uji diagnostik dengan cara lain untuk melihat apakah model dan observasi sudah cocok. Berikut uji hosmer lemeshow : Tabel 4.5 Output Uji Hosmer Lemeshow untuk Model Banyak Klaim Hosmer and Lemeshow Goodness-of-Fit Test Chi- Square DF Pr > ChiSq Nilai p-value uji kecocokan hosmer dan lemeshow adalah sebesar yang melebihi tingkat signifikansi 5% maka hipotesa H 0 tidak ditolak atau model sudah cocok dengan data. Maka uji-uji diatas membuktikan bahwa model yang diperoleh sudah cocok digunakan untuk memodelkan banyak klaim. Tabel 4.6 Output Analisis Maximum Likelihood Usia Peserta Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

7 Parameter Analysis of Maximum Likelihood Estimates D F Estimate Standard Error Wald Chi- Square Pr > ChiSq Intercept <.0001 Usia_Peserta Usia_Peserta Usia_Peserta dengan : Penaksiran Parameter Model. Dapat dilihat bahwa kovariat yang signifikan di dalam model yaitu variabel usia peserta. Dengan tingkat signifikan 5% maka model akhir yang terbentuk adalah : log itπ i = X X X 3.(4.2) π = e X X X 3 1+e X X X 3.( 4.3) Interpretasi Model Setelah didapat penaksiran parameternya yang diperhatika hanya level yang signifikan pada selang kepercayaan 95% didapat model akhir: log itπ i = X X X 3 X 1 : variabel usia peserta tahun X 2 : variabel usia peserta tahun X 3 : variabel usia peserta >61 tahun D. Model Peluang Besar Klaim Model peluang besar klaim kali ini merupakan data yang berasal dari data klaim asuransi kesehatan rawat inap dengan variabel besar klaim yang berasal dari klaim akhir atau klaim yang disetujui perusahaan. Berikut ini merupakan langkah-langkah besar klaim menggunakan GLM : Uji Kecocokan Distribusi Respon. Setelah dilihat dari variabel respon bahwa besar klaim untuk shifted model selalu 0. Pada umumnya jenis distribusi dari besar klaim memiliki karakteristik skewed to the right serta memiliki nilai yang selalu positif. Hasil output software SAS untuk uji kecocokan distribusi adalah sebagai berikut: Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

8 Tabel 4.7 Output Uji Kecocokan Distribusi Variabel Respon Goodness-of-Fit Tests for Gamma Distribution Test Statistic p Value Kolmogorov-Smirnov D Pr > D Cramer-von Mises W-Sq Pr > W-Sq Anderson-Darling A-Sq Pr > A-Sq Dapat dilihat dari gambar bahwa memperoleh p-value yang melebihi tingkat signifikan α = 0.05 maka uji Kolmogorov-Smirnov tidak ditolak atau dengan kata lain Hipotesis H 0 merupakan variabel besar klaim yang berasal dari distribusi Gamma. Pemilihan Kovariat. Perkiraan kovariat yang berpengaruh signifikan terhadap variabel respon pada model adalah lama menginap, kode Unit, Kode Diagnosa. Pemilihan Link. Pada sebelumnya sudah dibahas bahwa distribusi besar klaim yang diperoleh adalah distribusi gamma dengan fungsi link power. Fungsi link power menggunakan pangkat -1, pada software SAS ketika membuat model dengan fungsi link power dengan pangkat -1 diperoleh penaksiran parameter yang tidak konvergen. Maka dipilih fungsi link log, dengan bentuk model : Tabel 4.8 Nilai AIC Variabel Besar Klaim Variabel AIC Lama menginap Kode Diagnosa Kode Unit Setelah dilakukan kovariat dari AIC terkecil dengan di uji g μ = log μ = X β Dengan g μ merupakan fungsi link yang berhubungan secara linear dengan kovariat-kovariat. Proses Pemilihan Kovariat. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kovariat satu per satu ke dalam model menggunakan metode forward selection 5% dengan memperhatikan nilai scaled deviance, likelihood ratio test. Apabila memperoleh dua model atau lebih untuk mengetahui mana yang terbaik maka dilihat dai nilai AIC masing-masing variabel. Nilai AIC yang lebih kecil adalah model yang paling baik. Variabel kode status dan usia peserta tidak dimasukan kedalam model karena memiliki signifikan yang melebihi 5%. Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

9 menggunakan Likelihood rasio, chisquare didapatkan Lama Menginap + Kode Unit+Kode Diagnosa Tabel 4.9 Output Uji Variabel Lama Menginap + Kode Unit + Kode Diagnosa Penaksiran Parameter. Variabel yang berpengaruh secara signifikan merupakan variabel yang mempunyai nilai signifikan kurang dari α = 0.05 Model Akhir Besar Klaim. Dibawah ini merupakan bentuk akhir model besar klaim : g μ = X X X X X X X X X X X X X 35 X 12 = lama menginap sebanyak 2 hari X 13 = lama menginap sebanyak 3 hari X 14 = lama menginap sebanyak 5 hari X 15 = lama menginap sebanyak 6 hari X 16 = lama menginap sebanyak 7 hari X 17 = lama menginap sebanyak 8 hari X 18 = lama menginap sebanyak 9 hari X 19 = lama menginap sebanyak 10 hari X 21 = kode unit X 31 = kode diagnose untuk penyakit DBD X 33 = kode diagnose untuk penyakit nyeri punggung X 35 = kode diagnose untuk penyakit Tifus Prediksi Premi Murni. E S = E N E X Keterangan X 11 = lama menginap sebanyak 1 hari Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

10 E S = ( X X X 3 )( X X X X X X X X X X X 31 : X X 35 ) Contoh Perhitungan Premi Murni dengan Compound Model.Misalkan seorang nasabah pada asuransi kesehatan mengalami sakit dan dirawat dirumah sakit : Nama : xxx xxxx Usia : 45 Tahun Status : menikah Lama menginap : 3 hari Diagnose : Tifus Unit a. Banyak Klaim π = e X X X e X X X 3 π = b. Besar Klaim μ = e e e π = e e π = μ = e β 0X 1 +β 2 X 2 + +β n X n X X X X X X X X X X X X X 35 μ = e μ = premi murni : E S = E N E X E[S]= x = Hasil tersebut menyatakan bahwa besar premi murni yang harus dibayarkan untuk Usia:45 Tahun, Status : menikah, Lama menginap : 3 hari, Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

11 Diagnose : Tifus Unit :13 sebesar Rp E. Kesimpulan Pada penelitian ini membahas mengenai penentuan model untuk besar klaim dan banyak klaim dari asuransi kesehatan rawat inap, yang selanjutnya menghasilkan suatu perhitungan premi murni asuransi kesehatan menggunakan Generalized Linear Models ( GLM). Model distribusi yang cocok untuk asuransi kesehatan rawat inap variabel respon banyak klaim adalah distribusi binomial karena jenis data yang menggunakan 2 kemungkinan. Metode yang digunakan adalah forward selection dengan α = 0.05 dan fungsi link logit. Variabel yang digunakan untuk banyak klaim adalah usia peserta. Model distribusi yang cocok untuk asuransi kesehatan rawat inap variabel respon besar klaim adalah distribusi gamma dengan menggunaka uji Kolmogorov smirnov dengan α = 0.05 dan fungsi link log. Variabel yang digunakan untuk banyak klaim adalah Lama menginap, Kode Unit dan Kode Diagnosa. Hasil premi murni yang dibebankan pemegang polis adalah Rp untuk umur tahun. Insurance Data, Cambridge University Press, New York McCullagh, P dan Nelder, J.A Generalized Linear Models second edition, Chapman and Hall, New York Meyricke, R dan Sherris, M The determinants of mortality heterogeneity and implications for pricing annuitie. Journal of Insurance: Mathematics and Economics 53 (2013) Ohlsson, E., Johansson, B Non- Life Insurance Pricing with Generalized Linear Models, Berlin : Springer Sembiring,R. K. Ph.D, Asuransi Jiwa 1, Karunika Jakarta, Universitas Terbuka, Walpole, Ronald E., Myers, R.H Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan edisi ke-4, Penerbit ITB, Bandung Daftar Pustaka Jong, Piet De dan Heller,G. Z Generalized Linear Models for Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

12 Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 58 65 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA

Lebih terperinci

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 74 82 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru IIN SUNDARI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 11-16 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA NI MADE SEKARMINI 1, I KOMANG GDE SUKARSA

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON Rena Muntafiah 1, Rochdi Wasono 2, Moh. Yamin Darsyah 3 1,2,3 Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Hal ini disebabkan statistika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berperan

Lebih terperinci

Regresi Logistik Nominal dengan Fungsi Hubung CLOGLOG

Regresi Logistik Nominal dengan Fungsi Hubung CLOGLOG Regresi Logistik Nominal dengan Fungsi Hubung CLOGLOG Julio Adisantoso, G16109011/STK 11 Mei 2010 Ringkasan Regresi logistik merupakan suatu pendekatan pemodelan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Vol.14, No. 2, 159-165, Januari 2018 Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Sutrianah Burhan 1, Andi Kresna Jaya 1

Lebih terperinci

Prosiding Statistika ISSN:

Prosiding Statistika ISSN: Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Penaksiran Besar Klaim Optimal Menggunakan Metode Linear Empirical Bayesian yang Diaplikasikan untuk Perhitungan Premi Asuransi Kendaraan Bermotor di Indonesia 1 Hilda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang tergolong besar, bahkan berada diurutan keempat dunia dengan jumlah penduduk terbesar tentu sangat berpotensi bagi perkembangan bisnis

Lebih terperinci

PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1)

PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1) PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1) Anang Kurnia Departemen Statistika FMIPA IPB Jl. Meranti, Wing 22 Level 4 Kampus IPB Darmaga, Bogor Email: anangk@ipb.ac.id

Lebih terperinci

Pemodelan Data Cacahan (Count Data) dalam GLM. Dr. Kusman Sadik, M.Si Sekolah Pascasarjana Departemen Statistika IPB Semester Genap 2017/2018

Pemodelan Data Cacahan (Count Data) dalam GLM. Dr. Kusman Sadik, M.Si Sekolah Pascasarjana Departemen Statistika IPB Semester Genap 2017/2018 Pemodelan Data Cacahan (Count Data) dalam GLM Dr. Kusman Sadik, M.Si Sekolah Pascasarjana Departemen Statistika IPB Semester Genap 2017/2018 Pendahuluan Pada model linear klasik, seperti regresi linear,

Lebih terperinci

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic

Lebih terperinci

MODEL ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN DISTRIBUSI MIXED POISSON ABSTRACT

MODEL ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN DISTRIBUSI MIXED POISSON ABSTRACT JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 229-240 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN DISTRIBUSI MIXED POISSON Tina

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp ISSN: E-Jurnal Matematika Vol 5 (4), November 2016, pp 133-138 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI ZERO INFLATED POISSON (ZIP) DAN REGRESI ZERO INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) PADA DATA OVERDISPERSION (Studi

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA KLAIM ASURANSI MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ZERO-ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG)

ESTIMASI BIAYA KLAIM ASURANSI MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ZERO-ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) ESTIMASI BIAYA KLAIM ASURANSI MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ZERO-ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) Drs. Syarif Hidayatullah M.Kom 1, Titi Ratnasari, SSi, MSi 2, Sari Indah 3 1 Jurusan Matematika, FMIPA, ISTN,

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) UNTUK MENENTUKAN BESAR KLAIM

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) UNTUK MENENTUKAN BESAR KLAIM Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 323-328 ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) UNTUK MENENTUKAN BESAR KLAIM Nurul Huda,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat) Statistika, Vol. 14 No. 2, 69 76 November 2014 Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat) Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2 INDONESIA (SUMATERA)

PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2 INDONESIA (SUMATERA) Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 116 124 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON E-Jurnal Matematika Vol., No., Mei 013, 49-53 ISSN: 303-1751 PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON I PUTU YUDANTA EKA PUTRA 1, I PUTU EKA

Lebih terperinci

Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017

Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017 Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017 1 Pada model linear klasik, seperti regresi linear, memerlukan asumsi bahwa peubah respon y menyebar Normal. Pada kenyataanya banyak ditemukan bahwa

Lebih terperinci

Model Log-Linier dan Regresi Logistik

Model Log-Linier dan Regresi Logistik Model Log-Linier dan Regresi Logistik Julio Adisantoso, G16109011/STK 26 Mei 2010 Ringkasan Regresi log-linier adalah suatu pendekatan pemodelan linier terampat yang dapat digunakan untuk data yang menyebar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui fenomena yang akan terjadi pada periode mendatang akan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui fenomena yang akan terjadi pada periode mendatang akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan sehari-hari, adanya ketidakmampuan manusia untuk mengetahui fenomena yang akan terjadi pada periode mendatang akan mengakibatkan kurang tepatnya

Lebih terperinci

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON Ade Susanti, Dewi Retno Sari Saputro, dan Nughthoh Arfawi Kurdhi Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa teori dan metode yang mendukung serta mempermudah dalam melakukan perhitungan dan dapat membantu di dalam pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON 3.1 Regresi Poisson Regresi Poisson merupakan salah satu model regresi dengan variabel responnya tidak berasal

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD Fitra1, Saleh2, La Podje3 Mahasiswa Program Studi Statistika, FMIPA Unhas 2,3 Dosen Program Studi Statistika,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN: E-Jurnal Matematika Vol. 3 3), Agustus 2014, pp. 107-115 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN REGRESI GENERALISASI POISSON DALAM MENGATASI OVERDISPERSI Studi Kasus: Jumlah Tenaga Kerja

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF 1 Alan Prahutama, 2 Sudarno, 3 Suparti, 4 Moch. Abdul Mukid 1,2,3,4

Lebih terperinci

PENERAPAN HURDLE NEGATIVE BINOMIAL PADA DATA TERSENSOR

PENERAPAN HURDLE NEGATIVE BINOMIAL PADA DATA TERSENSOR PENERAPAN HURDLE NEGATIVE BINOMIAL PADA DATA TERSENSOR SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 215 S-5 Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor Resa Septiani Pontoh, Defi

Lebih terperinci

Sarimah. ABSTRACT

Sarimah. ABSTRACT PENDETEKSIAN OUTLIER PADA REGRESI LOGISTIK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRIMMED MEANS Sarimah Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

Prosiding Statistika ISSN:

Prosiding Statistika ISSN: Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Distribusi Binomial Negatif-Lindley pada Data Frekuensi Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di Indonesia Binomial Negative-Lindley Distribution in the Frequency Data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulisan skripsi. Teori penunjang tersebut adalah: Regresi logistik, analisis survival,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulisan skripsi. Teori penunjang tersebut adalah: Regresi logistik, analisis survival, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Sebelum melalukan pembahasan mengenai permasalahan dari skripsi ini, pada bab ini akan diuraikan beberapa teori penunjang yang dapat membantu dalam penulisan skripsi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini bahaya, kerusakan, dan kerugian merupakan suatu ketidakpastian yang pasti akan dialami siapapun. Sehingga kemungkinan terjadi resiko dalam kehidupan

Lebih terperinci

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion Wirajaya Kusuma Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail: Kusuma_Wirajaya@yahoo.co.id Desy Komalasari Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Sebelum melakukan pembahasan mengenai permasalahan dari skripsi ini, akan diuraikan beberapa teori penunjang antara lain: Kredit Macet, Regresi Logistik, Model Terbaik

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PERJANJIAN REASURANSI TIMBAL-BALIK DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP UTILITAS

PENGGUNAAN PERJANJIAN REASURANSI TIMBAL-BALIK DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP UTILITAS PENGGUNAAN PERJANJIAN REASURANSI TIMBAL-BALIK DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP UTILITAS Riaman, Kankan Parmikanti, Iin Irianingsih, Agus Supriatna, Sudradjat Supian Departemen Matematika, FMIPA Unpad, Jl. Raya

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER 1 ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelompok atau perorangan pasti ada risiko yang harus ditanggung. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 9 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER 1 ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER A. Musdalifa, Raupong, Anna Islamiyati Abstrak Estimasi parameter adalah merupakan hal

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X Erna Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI Kepuasan

Lebih terperinci

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Pemodelan Data Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process 1 Novi Tri Wahyuni, 2 Sutawatir Darwis, 3 Teti Sofia Yanti 1,2,3 Prodi

Lebih terperinci

Pemodelan Logit, Probit dan Complementary Log-Log pada Studi Kasus Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi di Kalimantan Selatan

Pemodelan Logit, Probit dan Complementary Log-Log pada Studi Kasus Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi di Kalimantan Selatan D181 Logit, Probit dan Complementary Log-Log pada Studi Kasus Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi di Kalimantan Selatan Rizfanni Cahya Putri dan Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT REGRESI 2 (R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT Dani Robini, Budi Nurani R., Nurul Gusriani Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Regresi Logistik Analisis Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel-variabel

Lebih terperinci

MODEL DISTRIBUSI TOTAL KERUGIAN AGGREGAT MANFAAT RAWAT JALAN BERDASARKAN SIMULASI

MODEL DISTRIBUSI TOTAL KERUGIAN AGGREGAT MANFAAT RAWAT JALAN BERDASARKAN SIMULASI MODEL DISTRIBUSI TOTAL KERUGIAN AGGREGAT MANFAAT RAWAT JALAN BERDASARKAN SIMULASI Puspitaningrum Rahmawati, Bambang Susanto, Leopoldus Ricky Sasongko Program Studi Matematika (Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER (R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER Drs. Soekardi Hadi P. Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam As-Syafi iyah Email : s.hadip@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Prosiding Statistika ISSN:

Prosiding Statistika ISSN: Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Penentuan Distribusi Kerugian Agregat Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor di Indonesia Menggunakan Metode Rekursif Panjer Determination of Aggregate Insured Losses

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus BAB III PEMBAHASAN BAB III PEMBAHASAN Pada Bab III ini akan dibahas tentang prosedur pembentukan model Cox extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus kejadian bersama yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) Shaifudin Zuhdi, Dewi Retno Sari Saputro Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk semakin memperlihatkan derajat kesehatan demi peningkatan kualitas hidup yang lebih

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, ISSN: E-Jurnal Matematika Vol., No., Mei 013, 37-41 ISSN: 303-1751 PENERAPAN REGRESI QUASI-LIKELIHOOD PADA DATA CACAH (COUNT DATA) YANG MENGALAMI OVERDISPERSI DALAM REGRESI POISSON (Studi Kasus: Jumlah Kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Analisis regresi merupakan salah satu metode statistika yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel Y(variabel dependen, respon, tak bebas, outcome) dengan

Lebih terperinci

Penerapan Model Frailty Weibull-Eksponensial pada Data Tabel Mortalitas Indonesia Tahun 1999

Penerapan Model Frailty Weibull-Eksponensial pada Data Tabel Mortalitas Indonesia Tahun 1999 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Penerapan Model Frailty Weibull-Eksponensial pada Data Tabel Mortalitas Indonesia Tahun 1999 1 Anjalina Kusumawardhani, 2 Aceng Komarudin Mutaqin, 3 Lisnur Wachidah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu metode statistika yang luas penggunaanya dalam berbagai bidang dan telah diterapkan untuk berbagai jenis pengujian serta penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun, produksi mobil dunia semakin berkembang pesat. Berbagai merek ataupun jenis beserta keunggulan-keunggulan yang ditawarkan berbedabeda

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian 1 BAB I 2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Statistika merupakan salah satu disiplin ilmu yang penerapannya hampir di semua aspek kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa peranan statistika sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan matematika dan penerapannya dalam berbagai bidang keilmuan selalu mencari metode baru untuk memudahkan dalam memprediksi dan menaksir

Lebih terperinci

Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor

Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor S - 5 Resa Septiani Pontoh, Defi Yusti Faidah. Departemen Statistika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI KUANTIL

ANALISIS REGRESI KUANTIL Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 103 107 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ANALISIS REGRESI KUANTIL SAIDAH, FERRA YANUAR, DODI DEVIANTO Program Studi Magister Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 24 37) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN: E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, 23-28 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN REGRESI ZERO INFLATED POISSON UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA REGRESI POISSON (Studi Kasus: Ketidaklulusan Siswa SMA/MA

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel 5 II. LANDASAN TEORI 2.1 Model Regresi Poisson Analisis regresi merupakan metode statistika yang populer digunakan untuk menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel prediktor

Lebih terperinci

Generalized Linear Model

Generalized Linear Model 5 Generalized Linear Model Estimasi Loss Reserve Incurred But Not Reported (IBNR) dengan General Linear Model Menggunakan Gauss Markov Elsa Emeliana 1,a), Lienda Noviyanti 2, b), Achmad Zanbar Soleh 1

Lebih terperinci

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 435 444. ANALISA TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PROSES PELAYANAN PEMBUATAN SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI) DI SATLANTAS POLRES TAPANULI SELATAN Lisna Astria,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan,

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, 17 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Analisis Survival (Survival Analysis) Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup atau analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang agar mau menjadi pemegang polis pada perusahaan tersebut. Salah

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang agar mau menjadi pemegang polis pada perusahaan tersebut. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan asuransi menawarkan berbagai produk untuk menarik minat banyak orang agar mau menjadi pemegang polis pada perusahaan tersebut. Salah satu produk asuransi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan nilai IR (incident rate per kecamatan) = x = 61, karena nilai IR Kecamatan Adiwerna > 55 per 100.

Lampiran 1. Perhitungan nilai IR (incident rate per kecamatan) = x = 61, karena nilai IR Kecamatan Adiwerna > 55 per 100. Lampiran 1 Perhitungan nilai IR (incident rate per kecamatan) 1. IR Adiwerna = JKD = 79 128968 x100.000 = 61, karena nilai IR Kecamatan Adiwerna > 55 per 100.000 penduduk, maka digolongkan sebagai daerah

Lebih terperinci

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT DIFTERI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN ZERO-INFLATED POISSON

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT DIFTERI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN ZERO-INFLATED POISSON Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 9 November 04 0 PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT DIFTERI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN ZERO-INFLATED POISSON Nurul

Lebih terperinci

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif 1 Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif Nike Dwi Wilujeng Mahardika dan Sri Pingit Wulandari Statistika, FMIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini industri asuransi telah menjadi suatu bidang usaha yang menarik dan mempunyai peranan yang tidak kecil dalam perekonomian. Keberadaan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam tugas akhir ini, perumusan masalah yang akan dibahas, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL RISIKO KOLEKTIF PADA ASURANSI JIWA KREDIT MENGGUNAKAN MODEL KLAIM AGREGASI

ANALISIS MODEL RISIKO KOLEKTIF PADA ASURANSI JIWA KREDIT MENGGUNAKAN MODEL KLAIM AGREGASI ANALISIS MODEL RISIKO KOLEKTIF PADA ASURANSI JIWA KREDIT MENGGUNAKAN MODEL KLAIM AGREGASI Riaman, Yusup Supena, Eman Lesmana, F. Sukono, Ridhan Firdaus Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) 3.1 Model Regresi Tersensor (Tobit) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut model regresi tersensor (tobit). Untuk variabel terikat yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided Catatan Kuliah MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Tentang MA4181 Model Risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor. Pada umumnya analisis regresi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) DENGAN METODE FISHER SCORING

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) DENGAN METODE FISHER SCORING ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS RLOTG DENGAN METODE FISHER SCORING Aulia Nugrahani Putri, Purnami Widyaningsih, dan Dewi Retno Sari Saputro Program Studi Matematika

Lebih terperinci

Kematian wanita saat melahirkan dan saat 42 hari setelah melahirkan bukan dikarenakan kecelakaan

Kematian wanita saat melahirkan dan saat 42 hari setelah melahirkan bukan dikarenakan kecelakaan VIF Distribusi Poisson Regresi Poisson Kematian Bayi Kematian Ibu Kematian wanita saat melahirkan dan saat 42 hari setelah melahirkan bukan dikarenakan kecelakaan 1 Pendaharan terberat pada masa nifas

Lebih terperinci

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH Rizal Rahmad 1, Toni Toharudin 2, Anna Chadijah 3 Prodi Master Statistika Terapan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 Tentang MA4181 (Pengantar)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Penelitian Gambar 3.1 Flowchart Diagram 36 37 3.2 Langkah-Langkah Penelitian Metodologi penelitian merupakan tahapan yang harus ditetapkan sebelum melakukan penelitian,

Lebih terperinci