(PSLK) 2016, PENERAPAN THINK PAIR SHARE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(PSLK) 2016, PENERAPAN THINK PAIR SHARE"

Transkripsi

1 PENERAPAN THINK PAIR SHARE BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS SBM-C MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG Herdina Sukma Pranita 1), Sri Endah Indriwati 2), Herawati Susilo 3) Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang herdinasukmapranita29@yahoo.com telp Abstrak Hasil observasi dengan pengamatan langsung dalam pembelajaran mahasiswa dengan dosen didapatkan bahwa pembelajaran yang selama ini berlangsung belum menggali keaktifan mahasiswa dalam berargumen, merumuskan masalah, mengevaluasi dan masih didominansi oleh mahasiswa tertentu, sehingga sikap sosial dalam pembelajaran masih belum muncul. Pembelajaran melalui think pair share dinilai dapat memberikan pengalaman sosial dalam belajar. Mahasiswa dapat mendiskusikan dengan teman kelompok, mampu mensharekan jawaban hasil diskusi dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif mahasiswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa kelas SBM-C semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Data kemampuan berpikir kritis berupa skor yang diperoleh dari rubrik kemampuan berpikir kritis. Hasil belajar terdiri atas hasil belajar kognitif berupa tes evaluasi akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan berpikir kritis siswa tiap indikatornya mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu merumuskan masalah dari 64,34 menjadi 75; indikator memberikan argumen dari 78,13 menjadi 85,16; indikator melakukan deduksi dari 64,38 menjadi 76,56; indikator melakukan induksi dari 64,06 menjadi 75; indikator melakukan evaluasi dari 69,44 menjadi 86,72 dan indikator melaksanakan/memutuskan tindakan dari 73,13 menjadi 86,72. 2) hasil belajar kognitif klasikal mahasiswa dari 80,4 menjadi 89,7 dengan presentase ketuntasan meningkat dari 68,75% menjadi 100%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah: (1) Pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) berbasis lesson study dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. (2) Pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) berbasis lesson study dapat meningkatkan hasil belajar kognitif mahasiswa. Saran dari penelitian ini adalah:(1) Pendidik diharapkan menerapkan model pembelajaran think pair share berbasis lesson study agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa. (2) bagi pendidik perlu melakukan inovasi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif TPS untuk mengurangi sikap individual siswa dan membangun sikap sosial dengan teman kelompok atau kelas. Kata kunci : Pembelajaran Think Pair Share, lesson study, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar kognitif, Mahasiswa SBM-C Universitas Negeri Malang PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan aktivitas (proses) yang sistematis dan terdapat suatu interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak terlepas untuk mencapai tujuan suatu pembelajaran yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Secara umum prestasi belajar siswa di Indonesia ditentukan oleh kemampuan kognitif dalam memahami materi pelajaran yang telah ditentukan dalam 846

2 kurikulum (Bahri, 2008) [2]. Fakta di lapangan, pengajaran di Indonesia hanya berpedoman pada sebuah kurikulum yang menuntut intelegensi tinggi dan mayoritas guru mempersiapkan siswa hanya untuk memperoleh nilai yang tinggi tanpa memperhatikan kondisi pemikiran internal (kognisi) yang terjadi di dalam diri siswa terbangun ke arah yang lebih baik atau sebaliknya. Masalah lain yang banyak terjadi dalam proses pembelajaran berdasarkan pengalaman adalah seringkali siswa lupa tentang materi yang sudah dijelaskan oleh guru selang beberapa waktu tertentu dan konsep-konsep dari materi ajar sulit untuk dipahami. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Fenomena pembelajaran di sekolah selama ini sebagian besar siswa kurang aktif berinteraksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, baik melalui pertanyaan maupun mengajukan pendapat pada saat kegiatan proses pembelajaran terjadi di kelas. Masalah proses pembelajaran biologi ini menurut Miranda (2010) [6] diduga antara lain erat kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajaran di sekolah diharapkan juga melatih siswa untuk berpikir kritis. Membelajarkan berpikir kritis penting karena melalui berpikir kritis, siswa akan dilatih untuk mengamati keadaan, memunculkan pertanyaan, merumuskan hipotesis, melakukan observasi dan mengumpulkan data, lalu memberikan kesimpulan. Berpikir kritis juga melatih siswa untuk berpikir logis dan tidak menerima sesuatu dengan mudah. Menurut National Education Association sebagai lembaga independen pemerintah Amerika yang bergerak di bidang pendidikan, (2010) [7] menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis penting untuk membantu siswa dalam mengembangkan bakatnya, melatih konsentrasi dan memfokuskan permasalahan serta berpikir analitis. Kemampuan berpikir kritis yang baik akan menunjang keberhasilan belajar siswa. Beberapa kajian telah mengungkapkan adanya hubungan (bahkan pengaruh) antara kemampuan penalaran formal dan prestasi belajar biologi siswa, termasuk keterampilan laboratorium dan kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis mengaktifkan kemampuan analisis dan evaluasi bukti, identifikasi, pertanyaan, kesimpulan logis, memahami aplikasi argumen (Friedrichesen, 2001) [4]. Berpikir kritis juga melatih siswa untuk berpikir logis dan tidak menerima sesuatu dengan mudah. Menurut National Education Association sebagai lembaga independen pemerintah Amerika yang bergerak di bidang pendidikan, (2010) [7] menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis penting untuk membantu siswa dalam mengembangkan bakatnya, melatih konsentrasi dan memfokuskan permasalahan serta berpikir analitis. Observasi pada proses pembelajaran Strategi Belajar Mengajar di Offering C mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang pada 27 Agustus 2015 dan 3 September 2015 materi pendekatan pembelajaran di Gedung O5 ruang PKBM 108 secara umum sudah menerapkan pendekatan saintifik Kurikulum Masalah belajar yang teramati sesuai hasil observasi yaitu kemampuan berpikir kritis mahasiswa kurang dikembangkan selama proses pembelajaran. Kemampuan berpikir kritis menurut Ennis (1985) [3] dalam Arnyana (2004:29) [1] meliputi kemampuan merumuskan masalah, memberikan argumen, melakukan deduksi, melakukan induksi, melakukan evaluasi, dan memutuskan serta melaksanakan. Kemampuan berpikir kritis yang belum dikembangkan oleh mahasiswa SBM Offering C adalah melakukan deduksi, melakukan induksi, dan melakukan evaluasi. Tiga kemampuan berpikir kritis yang lain yaitu merumuskan masalah, 847

3 memberikan argumen, memutuskan dan melaksanakan sudah dilaksanakan, namun didominasi orang tertentu saja dan terlihat individualisme. Kemampuan berpikir yang kurang dalam proses pembelajaran mengakibatkan siswa menjadi pasif, tidak memiliki kemandirian serta kesadaran dalam belajar, dan akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan fakta mengenai kurangnya berpikir kritis maka perlu dilakukan inovasi dalam pembelajaran. Pembelajaran aktif yang sesuai digunakan dalam pembelajaran SBM ini adalah pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dan mahasiswa juga harus ikut terjun dengan maksimal dalam pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat diajukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran TPS memiliki prosedur yang secara eksplisit memberikan siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Upaya untuk mendukung proses pembelajaran di kelas agar lebih bervariasi dan menarik untuk siswa selain ditunjang dengan model pembelajaran dapat melakukan Lesson study. Menurut Susilo (2011) [10] melalui Lesson study guru dapat belajar dari pembelajaran yang kurang sempurna setelah guru merancang, melaksanakan dan mendiskusikan pembelajaran yang telah dilakukan. Potensi pengembangan Lesson Study dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) menurut Widodo (2008) [1] bahwa partisipasi dalam lesson study bukanlah hanya bermanfaat bagi peserta didik namun juga bagi pengembangan profesionalisme guru yang bersangkutan. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dalam penelitian ini serta dampak dari tindakan yang diberikan. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yakni penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan melakukan tindakan tertentu. Tindakan yang dilakukan adalah dengan menerapkan model Think Pair Share (TPS) berbasis Lesson study untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar mahasiswa Pendidikan Biologi Offering C matakuliah strategi belajar mengajar di Universitas Negeri Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga bulan Okotober. Alat pengumpul data penelitian menggunakan soal kemampuan berpikir kritis yang mengacu pada indikator (1) merumuskan masalah, (2) memberikan argumen, (3) melakukan deduksi, (4) melakukan induksi, (5) melakukan evaluasi, (6) memutuskan dan melaksanakan tindakan. Soal tes kognitif untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Soal tes diberikan kepada siswa diakhir setiap siklus pembelajaran. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan lembar keterlaksanaan lesson study serta dokumentasi. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berbasis LS ini ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Prosedur kegiatan LS (a) Perencanaan tindakan, (b) Pelaksanaan tindakan dan observasi, dengan melakukan kegiatan Lesson study di setiap pertemuannya, dan (c) Tahap refleksi tiap akhir siklus 848

4 HASIL DAN PEMBAHASAN Keterlaksanaan Pembelajaran TPS Berdasarkan lembar keterlaksanaan pembelajaran TPS oleh dosen dan mahasiswa, Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua dari 25 aspek terdapat 3 aspek yang belum terlaksana yaitu mahasiswa belum mengumpulkan jurnal dan resume sesuai perintah dosen yang direncanakan sesuai SAP, pergantian pasangan secara acak belum nampak dengan jelas, dan tidak semua kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok serta kurangnya waktu dalam review. Pada siklus kedua, sintaks pembelajaran think pair share sudah dilakukan dengan baik sesuai perencanaan dalam SAP. Peningkatan keterlaksanaan pembelajaran TPS dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 12,2%, Diagram batang keterlaksanaan sintaks TPS dapat dilihat pada Gambar 1. Presentase Keterlaksanaan Sintaks Diagram Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran TPS Siklus 1Siklus 2 Keterlaksan aan Sintaks Gambar 1 Diagram keterlaksanaan sintaks pembelajaran TPS siklus I dan II Keterlaksanaan Lesson Study Tahap plan pada kedua siklus terlaksana dengan baik. Pada tahap do siklus I pertemuan pertama tidak terlaksana secara keseluruhan. Dari 22 aspek, hanya terlaksana 20 aspek. Aspek yang tidak terlaksana yaitu tidak terjadi diskusi kelompok dalam mengerjakan LKM dan tidak ada dikusi dalam mengumpulkan data, karena kegiatan diskusi dilakukan pada pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua dari 22 aspek terlaksana 21 aspek. Aspek yang tidak terlaksana yaitu alokasi waktu dalam pembelajaran tidak sesuai dengan perencanaan. Pada kegiatan see kedua pertemuan tidak terlaksana secara keseluruhan. Dari 16 aspek yang tidak terlaksana sebesar 14 aspek yaitu moderator tidak menyampaikan garis besar tata tertib refleksi dan moderator tidak memberi kesempatan pada dosen model untuk merespon hasil komentar peserta refleksi. Pada siklus II semua tahapan lesson study terlaksana dengan baik. Peningkatan keterlaksanaan keterlaksanaan LS pada do dan see yaitu sebesar 6,82% dan 12,5%. Diagram batang keterlaksanaan sintaks dan keterlaksanaan LS dilihat pada Gambar

5 Persentase Keterlaksanaan LS Diagram Keterlaksanaan Lesson Study Plan Do See Siklus 1 Gambar 2. Diagram keterlaksanaan lesson study siklus I dan II Kemampuan Berpikir Kritis Data hasil kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang diperoleh dari hasil LKM, persentase kemampuan berpikir kritis siklus II secara klasikal dengan indikator yaitu merumuskan masalah sebesar 75; memberikan argumen sebesar 85,16; melakukan deduksi sebesar 76,56; melakukan induksi sebesar 75; melakukan evaluasi sebesar 86,72; memutuskan dan melaksanakan sebesar 86,72. Hasil analisis kemampuan berpikir kritis siklus I terdapat pada Lampiran 29. Terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil observasi dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil LKM, peningkatan nilai kemampuan berpikir kritis dari siklus I ke siklus II yaitu merumuskan masalah sebesar 10,66; memberikan argumen sebesar 7,03; melakukan deduksi sebesar 12,18; melakukan induksi sebesar 10,94; melakukan evaluasi sebesar 17,28; memutuskan dan melaksanakan sebesar 13,59. Berdasarkan hasil tersebut, maka terbukti bahwa pembelajaran siklus II dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Diagram batang kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada Gambar Gambar 3. Diagram kemampuan berpikir kritis klasikal siklus I dan II Hasil Belajar Kognitif Berdasarkan hasil tes evaluasi akhir siklus I, dari 16 orang siswa, 5 orang mahasiswa yang belum mencapai KKM. Hasil evaluasi dikatakan tuntas jika berada > 80. Nilai rata-rata klasikal pada siklus I ini yaitu 80,4. Secara klasikal rata-rata persentase hasil belajar kognitif mahasiswa pada siklus 1 yaitu 68,75%. Berdasarkan hasil tes evaluasi akhir siklus II, 16 orang mahasiswa nilai evaluasi berada diatas KKM. Nilai rata-rata klasikal pada siklus I ini yaitu 89,7. Secara klasikal rata-rata persentase hasil belajar kognitif mahasiswa pada siklus I yaitu 100%. 850

6 Dilihat dari keseluruhan seluruhan data kognitif, menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai kognitif sebesar 31,25% dari siklus I sebesar 68,75%. Berdasarkan perolehan data, terjadi peningkatan hasil belajar kognitif dari siklus I ke siklus II. Diagram batanghasil belajar ranah kognitif pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 4. Diagram hasil belajar kognitif siklus I dan II Think Pair Share Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang diukur dengan soal kasus pada lembar kerja mahasiswa (LKM) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan di setiap indikator berpikir kritisnya. Peningkatan skor berpikir kritis secara klasikal pada penelitian ini disebabkan oleh kegiatan mahasiswa saat kegiatan bertanya dan merumuskan masalah, memberikan argumen pada saat diskusi presentasi dan dalam LKM, kegiatan saling bertukar informasi setelah diskusi kelompok. Peningkatan skor kemampuan berpikir kritis juga disebabkan oleh faktor internal dari mahasiswa sendiri yang tergali dengan soal yang diberikan oleh dosen, karena sebenarnya tiap mahasiswa sudah memiliki bakat untuk menjadi kritis namun belum terungkap karena alat ukur yang digunakan belum bisa mengukur kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah soal kasus dalam lembar kerja mahasiswa (LKM). Penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Peranan TPS sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah untuk optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas. Berpikir kritis dan pendidikan memiliki keterkaitan yang sangat jelas, pendidikan tidak dapat diberikan dengan baik tanpa didahului proses pemikiran yang matang dalam penyampaiannya. Kemampuan untuk berpikir kritis berkontribusi terhadap kesuksesan karir dan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Menurut Profesor David T Conley dalam National Education Association (2010) [7] menyatakan bahwa habits of mind seperti kegiatan menganalisis, menginterpretasi, memberikan presisi dan akurasi, problem solving, dan melakukan penalaran merupakan kebiasaan yang dapat atau sama pentingnya dengan konten suatu ilmu dalam menentukan kesuksesan di bangku kuliah. Melatih siswa berpikir kritis dan problem solving sangat penting bagi siswa karena berpikir kritis akan membimbing siswa untuk mengembangkan kemampuannya yang lain seperti semakin 851

7 meningkatnya kemampuan untuk berkonsentrasi, semakin dalam kemampuan menganalisisnya dan meningkatkan proses berpikir siswa. Pembelajaran dengan model think pair share (TPS) dalam penelitian ini dapat membantu mahasiswa Kelas SBM-C mengasah dan meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya karena pada TPS terdapat diskusi secara berpasangan yang membantu siswa membangun dan menggali kemampuan berpikir kritis dengan tetap memunculkan nilai sosial. Sebelum berpasangan mahasiswa mampu menggali kemampuan berpikir kritisnya. Setelah mendapatkan hasil diskusi harapannya mahasiswa mampu memberikan jawaban dengan teman-teman kelas sesuai dengan pemikiran dan hasil diskusinya. Pada proses ini mahasiswa lain sebagai peserta diskusi akan memberikan pendapat yang memicu dalam kemampuan berpikir kritis yaitu memberikan arguman dan melakukan evaluasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yuliarini dalam Malahayati (2011) teknik TPS ini memberikan kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan pertisipasi mereka pada orang lain. Penerapan pembelajaran TPS memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Secara langsung siswa dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antar satu dengan yang lainnya, berdiskusi dan mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan, sehingga mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Think Pair Share Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Hasil belajar kognitif diukur dengan menggunakan tes akhir siklus berupa tes evaluasi. Hasil belajar kognitif siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar kognitif ini disebabkan oleh kegiatan siswa dan motivasi dari diri siswa sendiri untuk terus belajar. Kegiatan siswa dalam pembelajaran yang mendukung hasil belajar kognitif adalah mengamati jawaban teman dalam kegiatan diskusi dengan kelompok melalui mengkomunikasikan hasil diskusi. Peningkatan hasil belajar kognitif juga disebabkan oleh masing-masing mahasiswa mengetahui skor evaluasinya, sehingga mahasiswa yang belum tuntas termotivasi untuk meningkatkan nilainya. Hal ini sesuai dengan Susanto (2002) [9] bahwa setiap siswa ingin tahu hasil perkerjaannya yang merupakan umpan balik untuk memperbaiki kegagalan. Menurut Sardiman (2003) [8] dengan mengetahui hasil pekerjaannya, apalagi terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar sehingga hasil belajar akan terus meningkat. Setelah diberi tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif TPS terjadi peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I sebesar 68,75% dan siklus II meningkat sebesar 100%. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif TPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Hal ini menunjukkan ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus II sudah tercapai. Hal ini sesuai dengan Susanto (2002) [9], bahwa belajar merupakan proses dimana otak atau pikiran mengadakan reaksi terhadap kondisi-kondisi luar, dan reaksi itu dapat dimodifikasi dengan pengalaman-pengalaman yang dialami sebelumnya. Melalui proses belajar siswa dapat mengadaptasikan dirinya pada lingkungan hidupnya. Adaptasi itu dapat berupa perubahan pikiran, sikap, dan keterampilan, sehingga 852

8 mendorong siswa untuk mulai aktif dalam berpikir dan membuat hasil belajarnya meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa model pembelajaran kooperatif TPS dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) berbasis lesson study dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa kelas SBM-C Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang.. Peningkatan skor berpikir kritis secara klasikal pada penelitian ini disebabkan oleh faktor eksternal dengan kegiatan mahasiswa pada saat diskusi dan faktor internal mahasiswa sendiri sudah memeiliki bakat berpikir secara kritis namun belum tergali. Berdasarkan hasil LKM, peningkatan nilai kemampuan berpikir kritis dari siklus I ke siklus II yaitu merumuskan masalah sebesar 10,66; memberikan argumen sebesar 7,03; melakukan deduksi sebesar 12,18; melakukan induksi sebesar 10,94; melakukan evaluasi sebesar 17,28; memutuskan dan melaksanakan sebesar 13,59. (2) Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbasis Lesson Study dapat meningkatkan hasil belajar kognitif mahasiswa kelas SBM-C Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Ketuntasan hasil belajar kognitif meningkat dari sebesar 68,75% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II, peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 31,25%. Saran dari penelitian ini adalah (1) Pendidik diharapkan memperhatikan pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa agar siswa dapat menerapkan konsepkonsep strategi belajar mengajar yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. (2) bagi pendidik perlu melakukan inovasi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif TPS untuk mengurangi sikap individual siswa dan membangun sikap sosial dengan teman kelompok atau kelas. DAFTAR PUSTAKA Arnyana, IBP Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Bahri, Samsul. & Apriana, Evi Peran Pengetahuan Awal Strategi Kognitif dan Metakognitif Terhadap Pencapaian Hasil Belajar IPA. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. 6(1) : 58-64,( diakses 1 September 2015 Ennis, R and Eric Weir The Ennis-Weir Critical Thinking Essay Test. (Online), ( diakses pada 1 November 2015 Friedrichsen, P.M Science in Elementary Education. 2 nd edition. New York: Macmillan Publishing Company. Malahayati, Eva, Nurul Pengaruh pembelajaran berbasis masalah melalui strategi Think pair share terhadap kemampuan metakognitif, kemampuan berpikir 853

9 kritis, hasil belajar biologi dan retensi siswa dengan kemampuan akademik berbeda. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Malang. Miranda, Yulia Dampak Pembelajaran Metakognitif dengan Strategi Kooperatif terhadap Kemampuan Metakognitif Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri Palangka Raya. Jurnal Penelitian Kependidikan.(Online) 20(2) : , ( Journal%20Biologi/6(2)2010), diakses 23 November 2015 NEA, Preparing 21 st Century Students for a Global Society, An Educator s Guide to the Four Cs. (Online), ( Cs.pdf), diakses pada 27 Oktober 2015 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Radja Grafindo Persada. Susanto, P Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme. Malang: JICA. Susilo, H., Husnul C, Ridwan J, Jumiati, Yuyun D.S, Sunarjo Lesson Study Berbasis Sekolah Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif. Malang: Bayumedia Publishing. Widodo, A Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru-guru SD melalui Lesson Study. (Online), ( diakses 1 September

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu pendidikan merupakan permasalahan yang masih menjadi bahan kajian dan perhatian sampai sekarang ini. Hal ini terbukti dari banyaknya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Jurnal Bio Educatio, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hlm ISSN:

Jurnal Bio Educatio, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hlm ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN JIGSAW TERINTEGRASI PBL (PROBLEM BASED LEARNING) BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lebih terperinci

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGTION BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS SISWA KELAS VIII SMPN 1 GUNUNGSARI. Nurlaeli

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP Rifda Mardian Arif Program

Lebih terperinci

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS LESSON STUDY TERHADAP PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR Fitri Siti Sundari 1, Rukmini Handayani 1, Yuli Mulyawati 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang I. PENDAHULUAN Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Fatima Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih rendah dibandingkan dengan Negara Negara yang serumpun dengan Indonesia ataupun Negara lainnya. Sehingga

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMAN 9 MAKASSAR Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1 (ISSN: ) (Halaman 71-77)

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1 (ISSN: ) (Halaman 71-77) PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE THINK-PAIR-SHARE DIPADU DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V-A SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR Olah: Eka Vasia Anggis FKIP Universitas Wiralodra, Jawa Barat ABSTRAK Berdasarkan observasi pada Matakuliah Strategi

Lebih terperinci

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS X-2 PADA SMA MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA Oleh Ayu* Sonedi** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Secara geografis SD Negeri 2 Plosoharjo terletak di Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berada di

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi: PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan besar dalam perkembangan teknologi modern dan terus berkembang dari zaman ke zaman. Peranan yang sangat besar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, dapat membawa hasil, atau berhasil guna.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, semua infomasi dengan sangat mudah masuk ke dalam diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa harus berpikir secara

Lebih terperinci

Kintan Limiansi 1), Sri Endah Indriwati 2) 1) Prodi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

Kintan Limiansi 1), Sri Endah Indriwati 2) 1) Prodi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang PEMBELAJARAN AKTIF INFORMATION SEARCH BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Active Learning Information Search Based

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar (2008:41) Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Agus et al., Penerapan Model Pembelajaran Murder Kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron...

Agus et al., Penerapan Model Pembelajaran Murder Kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron... 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER KELAS X SOS SMA NEGERI 1 MARON PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2014/2015 Moh Agus Wijaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan

Lebih terperinci

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: 2407-1269 Halaman 263-268 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C pada Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle di SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan 6 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Berpikir Kritis Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan tertentu dapat dikatakan berpikir dimana dapat dikatakan berpikir

Lebih terperinci

Husnul Chotimah SMKN 13 Malang

Husnul Chotimah SMKN 13 Malang STUDI AWAL PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI MODUL BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Husnul Chotimah SMKN 13 Malang

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian belajar menurut beberapa ahli Menurut Djamarah dan Syaiful (1999 : 22) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Eka Setiyarini Agus Sujarwanta Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN MAHASISWA. Eka Vasia Anggis Universitas Wiralodra Indramayu

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN MAHASISWA. Eka Vasia Anggis Universitas Wiralodra Indramayu PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN MAHASISWA ABSTRAK Eka Vasia Anggis Universitas Wiralodra Indramayu Berdasarkan observasi pada Matakuliah Strategi Belajar

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL PRISMA 1 (201 8 ) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Nur Khasanah, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia modern seperti saat ini, diperlukan sikap dan kemampuan yang adaptif terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang akademik maupun non

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadiannya.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI PADA MATAKULIAH EKOLOGI

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI PADA MATAKULIAH EKOLOGI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI PADA MATAKULIAH EKOLOGI Umi Hasanah 1), Herawati Susilo 2), Hadi Suwono 3) Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Jln. Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MIND MAPPING DALAM MATA KULIAH FISIOLOGI HEWAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS TADULAKO

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MIND MAPPING DALAM MATA KULIAH FISIOLOGI HEWAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS TADULAKO PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MIND MAPPING DALAM MATA KULIAH FISIOLOGI HEWAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS TADULAKO Dewi Tureni Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individuindividu guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) Aisjah Juliani Noor, Rifaatul Husna Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran Aqidah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin pesat. Hal ini ditunjukkan karena adanya peningkatan kualitas pendidikan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persaingan pun semakin ketat. Sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pernapasan manusia adalah sistem organ yang terjadi dalam tubuh manusia. Pada materi ini siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pernapasan manusia adalah sistem organ yang terjadi dalam tubuh manusia. Pada materi ini siswa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pernapasan manusia adalah sistem organ yang terjadi dalam tubuh manusia. Pada materi ini siswa sudah mengetahui alat-alat pernapasan manusia, pernafasan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA UNSUR MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS KOOPERATIF JIGSAW PADA MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA FKIP UHO Oleh: Aceng Haetami, La Rudi, Rustam Musta 1) 1) Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan memberikan kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan manusia untuk menggunakan akal fikiran/rasional mereka sebagai jawaban dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN APLIKASI PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan) MODEL RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN 2006-2007 HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) YANG DI PADU DENGAN CONCEPT MAPPING BERBASIS LOCAL MATERIAL MELALUI LESSON STUDY (LS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEMAMPUAN INKUIRI, DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pembelajaran adalah memberikan bimbingan dan fasilitas agar siswa dapat belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru diharapkan mengupayakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian SMK Batik Perbaik Purworejo terletak di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 14 telp./fax 0275-321407, Purworejo,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Pembelajaran Kooperatif Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

Rata-rata UN SMP/Sederajat

Rata-rata UN SMP/Sederajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS) PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS) Oleh: Aneng Sih Samitri, Mujiyem Sapti, Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan observasi awal MI Negeri Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUKAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA MATA PELAJARAN IPA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUKAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA MATA PELAJARAN IPA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP 22-192 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUKAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA MATA PELAJARAN IPA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP Arif Didik Kurniawan, Nuri Dewi Muldayanti Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR Desminiarti Aprita Indah Ayu SD Negeri I Kaur Selatan Kabupaten Kaur Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini bukan merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepada siswa sejak tingkat dasar secara umum dalam mata pelajaran ilmu

I. PENDAHULUAN. kepada siswa sejak tingkat dasar secara umum dalam mata pelajaran ilmu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran sains terdiri dari beberapa cabang ilmu pengetahuan alam, yaitu Fisika, Biologi, dan Kimia. Dalam dunia pendidikan, fisika telah diperkenalkan kepada

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA Sulastri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:lastriadzi840@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI Suci Rohayati & Dhiah Fitrayati Universitas Negeri Surabaya senouchi3@gmail.com Abstrak Melalui kegiatan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI Oleh: Cendika M Syuro Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM email: cendikahusein@yahoo.com

Lebih terperinci