BAB I PENDAHULUAN. dari skala rumah tangga hingga perusahaan besar yang berdiri, seperti industri

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki banyak industri dari skala rumah tangga hingga perusahaan besar yang berdiri, seperti industri pangan, pakaian, bahan bangunan, bahan logam dan lainnya. Industri pangan merupakan salah satu industri yang paling banyak berdiri di Indonesia, baik yang khas tradisional, seperti tahu, tempe, dodol, sagu, lempeng dan rempeyek ataupun jenis yang berasal dari Eropa, seperti roti, biskuit, makanan kaleng, dan sosis.indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki banyak pabrik industri dimana limbahnya sering dibuang begitu saja ke lingkungan disekitarnya. Keadaan ini dapat disebabkan oleh rendahnya kesadaran para pemilik industri terhadap kebersihan lingkungan.limbah dapat diartikan sebagai benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun hasil dari proses teknologi. Limbah juga dapat dikatakan sebagai buangan yang dihasilkan dari suatu proses baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang tidak ada harganya dan dapat merugikan lingkungan sekitarnya. Limbah memiliki karakteristik berukuran mikro, dinamis, berdampak luas pencemarannya dan memiliki dampak dalam jangka waktu yang panjang (Anonim 1, 2011). Limbah secara umum dikatakan merusak lingkungan, namun limbah tertentu juga dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.salah satu limbah yang sering dimanfaatkan adalah limbah cair dari industri tahu.industri 1

2 tahu termasuk salah satu industri yang paling banyak dijumpai di Indonesia.Tahu merupakan makanan tradisional yang disukai semua lapisan masyarakat.selain mengandung gizi yang baik, pembuatan tahu juga relatif murah dan sederhana, rasanya enak serta harganya terjangkau.limbah yang dihasilkan industri tahu umunya berupa limbah cair yang langsung dibuang ke lingkungan (Subekti, 2011).Limbah tersebut secara umum mengandung bahan organik yang dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah terlebih dahulu. Limbah pabrik tahu atau tempe dapat dimanfaatkan dalam pembuatan biogas, pembuatan nata de soya dan limbah yang dibuang ke lingkungan dan areal persawahan dapat menjadi pupuk organik bagi tanaman.pemanfaatan limbah cair tahu merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Air limbah tahu didefinisikan sebagai air sisa penggumpalan tahu yang dihasilkan selama proses pembuatan tahu. Pabrik tahu di Indonesia mengalami kesulitan dalam mengelola limbahnya. Tak jarang pengusaha industri tersebut membuang limbah cair tahu tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Berdasarkan penelitian terdahulu, limbah cair tahu mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman seperti unsur N, P dan K sehingga dapat dijadikan alternatif baru sebagai pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman (Rahmah, 2011). Menurut Shurtleft dan Aoyogi (1984) dalam Sutiyani dkk (2003), menyebutkan bahwa didalam whey tofu terdapat 1% bahan padat, 59% merupakan protein susu kedelai yang tidak tergumpal, 9% protein kedelai terikut dalam whey tahu tersebut, asam-asam amino, vitamin B dan sejumlah glukosa. Menurut penelitian Triawati (2010) dalam Rahmah (2011) terhadap tiga sampel limbah 2

3 tahu pabrik Kedung Tarukan mengandung Nitrogen berturut-turut 16,59%, 16,74% dan 17,04%. Berdasarkan penelitian Suriadikata dkk (2006) dalam Rahmah (2011) kandungan limbah cair tahu PT Tirta Buana mengandung K sebesar 616 mg/l, N-Total sebesar 69,28 mg/l dan P-Total sebesar 39,83 mg/l. Syarat komposisi N dan P yang diperlukan untuk pupuk cair sekitar kurang dari 5%, sehingga kandungan nutrient pada limbah cair tahu memenuhi syarat pupuk cair tersebut. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Banyak flora yang menjadi komoditas utama Indonesia dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Berbagai macam tanaman sayuran dan buahbuahan banyak dihasilkan dan diekspor ke berbagai negara. Salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi adalah tanaman cabai rawit. Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan tanaman cabai sebagai bumbu dapur atau penyedap rasa berbagai macam makanan (Polii, 2003).Dalam industri makanan ekstrak bubuk cabai rawit digunakan sebagai pengganti lada sedangkan dalam industri minuman digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman ginger beer. Selain itu, cabai rawit juga digunakan dalam pembuatan ramuan obat-obatan, industri kosmetik, industri pewarna bahan makanan dan industri lainnya (Cahyono, 2003). Meningkatnya permintaan cabai baik dari dalam negeri maupun untuk diekspor ke luar negeri diiringi dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya berbagai macam industri yang membutuhkan bahan baku cabai, hal tersebut membuat harga cabai menjadi sangat tinggi.hal ini membuat cabai rawit menjadi komoditas sayuran penting yang tidak bisa dipisahkan dari 3

4 kehidupan masyarakat baik dalam skala rumah tangga maupun industri. Pemanfaatannya sebagai bahan baku industri menyebabkan cabai rawit memiliki peluang bisnis yang cerah sebagai komoditas bernilai tinggi (Cahyono, 2003). Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa umumnya limbah cair tahu sering kali dibuang begitu saja ke areal disekitar pabrik tahu seperti lahan persawahan. Limbah tahu yang mengandung lebih banyak unsur nitrogen tentunya jika dibuang ke areal persawahan akan membantu menyuburkan tanaman disekitarnya. Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengamati bagaimana adaptasi anatomis dan fisiologis tanaman cabe rawit yang disirami dengan limbah tahu. B. PERMASALAHAN Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas diambil permasalahan yaitu : 1. Bagaimana tanggapan anatomis akar tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap limbah cair tahu? 2. Bagaimana pengaruh limbah cair tahu terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.)? 4

5 C. TUJUAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: 1. Tanggapan anatomis akar tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap limbah cair tahu. 2. Pengaruh limbah cair tahu terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). D. MANFAAT Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang pengaruh limbah cair tahu terhadap pertumbuhan tanaman khususnya tanaman cabai dan respon anatomis terhadap akar tanaman cabai. Serta menambah refrensi bagi masyarakat tentang kerugian, manfaat, dan efek limbah cair tahu terhadap tanaman cabai rawit dan tanaman-tanaman disekitar pabrik tahu. 5