BAB II GAMBARAN UMUM LABORATORIUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM LABORATORIUM"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM LABORATORIUM 2.1. Sejarah Laboratorium Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan paktikum oleh mahasiswa Teknik Industri. Sebelumnya nama laboratorium ini adalah Laboratorium Teknologi Produksi sebagai kepala laboratorium adalah Bapak Ir. Suhaimi Simatupang yang dibantu staff laboratorium, kemudian pada tahun 2000 berubah nama menjadi Laboratorium Proses Produksi hingga tahun Setelah tahun 2006 namanya menjadi Laboratorium Proses Manufaktur sampai sekarang yang disesuaikan dengan pergantian kurikulum, dimana sebagai kepala Laboratorium Proses Manufaktur adalah Ir. Nazaruddin, MT hingga tahun Pada tahun 2009, kepala laboratorium tersebut adalah Ir. Nurhayati Sembiring, MT. Pada awal tahun 2011 kepala laboratorium digantikan oleh Tuti Sarma Sinaga, ST,MT, sampai sekarang. Sebelum memproduksi Virgin Coconut Oil (VCO), laboratorium proses manufaktur memproduksi kramik. Setelah mesin mesin produksi kramik tidak dipakai, maka diganti dengan mesin-mesin pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) seperti ; mesin parut, mesin pengering (penggoreng hampa), mesin press (srew press/extruder), mesin pemanas (evaporator), mesin sentrifuge, mesin penyaring (filter press) Ruang Lingkup Laboratorium

2 Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara melakukan percobaan/praktikum. Pada saat penelitian ini berlangsung modul praktikum di laboratorium proses manufaktur adalah : 1. Proses produksi Virgin Coconut Oil (VCO). Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan minyak kelapa dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya tahan simpan yang cukup lama yaitu lebih dari satu bulan. Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan yaitu tidak membutuhkan biaya yang mahal karena bahan baku mudah didapat, pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta penggunaan energi yang minimal. Minyak kelapa murni ini memiliki berbagai manfaat yang baik dan dari segi ekonomi minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding dengan minyak kelapa kopra sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: - Memahami proses pembuatan VCO dengan teknik evaporasi. - Mengetahui kesetimbangan bahan dengan analisis terhadap material input, output, dan waste/ limbah setiap proses produksi VCO. - Menguji kualitas dari VCO yang dihasilkan. Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut : - Praktikan dapat memproduksi VCO secara modern yaitu dengan teknik evaporasi.

3 - Praktikan mampu menguji kualitas VCO. - Praktikan mengetahui karakteristik VCO yang berkualitas baik. 2. Penggorengan hampa Dalam praktikum ini yang menjadi objek perhatian adalah keripik buah di mana keripik buah ini banyak diminati oleh berbagai kalangan. Terkadang keripik buah menjadi kurang diminati karena warnanya yang kecoklatan maupun terlihat seperti gosong, teksturnya yang kurang renyah, dan bau gosong pada keripiknya. Untuk itu, perlu dipertimbangkan alternatif yang bisa dijadikan solusi agar keripik buah digoreng tersebut tidak gosong, renyah, warnanya yang masih segar, dan tidak berbau gosong lagi dengan cara menentukan metode penggorengan keripik buah yang modern, yaitu dengan vacuum fraying atau nama lain adalah penggorengan hampa. Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah : - Memahami proses pembuatan produk yakni keripik buah dengan mesin penggoreng hampa. - Mengaplikasikan perancangan eksperimen untuk mendapatkan faktor-faktor yang memberikan pengaruh dengan penentuan perlakuan. - Menganalisis biaya-biaya yang terjadi dalam proses pembuatan keripik buah dengan mesin penggorengan hampa. - Meningkatkan, mengembangkan dan melatih jiwa kewirausahaan dengan mampu membuat, menjual dan memasarkan produk (keripik buah) hasil produksi. Adapun manfaat setelah dilakukannya praktikum ini adalah :

4 - Praktikan dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan keripik buah dengan menggunakan mesin penggorengan hampa. - Praktikan dapat mengetahui waktu penggorengan yang ideal dan penggunaan minyak yang baik. - Praktikan dapat mengetahui cara menganalisis biaya sehingga dapat mengetahui keuntungan dari hasil perhitungan analisis keripik buah. - Praktikan dapat mengaplikasikan jiwa kewirausahaan di dunia industri kecil atau bahkan di industri besar. 3. Proses permesinan Dalam pembahasan kali ini praktikan mengambil salah satu sistem integral mesin dan pada akhirnya semua sistem integral tersebut akan menjadi satu kesatuan. Seorang engineer sebaiknya tidak hanya mengetahui teori dari mesin-mesin yang digunakan pada saat manufaktur, namun sebagai seorang engineer juga bisa atau setidaknya memahami cara penggunaan mesin-mesin dilantai manufaktur. Dalam praktikum proses pemesinan ini praktikan membuat suatu part/produk yang dinamakan anak spi. Anak spi ini berguna sebagai pasak penahan roda gigi pada gear box yang digunakan salah satu mesin yang ada pada pabrik kelapa sawit. Mesin-mesin yang dioperasikan praktikan adalah mesin gergaji, mesin sekrap dan juga mesin gerinda. Mesin yang digunakan praktikan hanya memiliki satu cara pengoperasian yaitu secara menual. Mesin pengerjaan benda logam sekarang ini sudah semakin pesat, bahkan beberapa perusahaan sudah menggunakan mesin-mesin pengerjaan benda

5 logam yang bekerja secara otomatis. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya permintaan para pengusaha atas benda-benda pengerjaan mesin. Adapun tujuan praktikum proses pemesinan adalah sebagai berikut : - Mampu membuat dan merancang suatu benda kerja dengan gambar teknik, baik secara manual maupun dengan komputerisasi. - Mampu membuat suatu perencanaan proses produksi. - Mampu membuat benda kerja sesuai dengan gambar rancangan awal. - Mampu pengoperasikan mesin perkakas konvensional dan menghasilkan produksi dari proses pemesinan yang dilakukan. Adapun manfaat praktikum proses pemesinan ini adalah sebagai berikut: - Mampu mendesain benda kerja dalam bentuk gambar teknik menggunakan software maupun secara manual. - Mengetahui dan memahami proses pengerjaan benda-benda logam menggunakan mesin bubut, mesin gerinda, mesin frais, dan mesin bor. - Mampu menghasilkan benda kerja sesuai desain dan spesifikasi yang telah ditetapkan melalui proses pembubutan, penggerindaan, pemfraisan, dan pengeboran. 4. Computer Numerical Control (CNC). Adapun keunggulan penggunaan mesin CNC ini adalah proses pengerjaan benda logam relatif singkat, tenaga operator yang digunakan tidak terlalu banyak, efesiensi pembentukan logam, pengoperasian mesin dilakukan secara otomatis. Mesin CNC yang digunakan untuk praktikum laboratorium Proses Manufaktur adalah mesin CNC VMC200 yang diadakan di laboratorium CNC Politeknik Negeri

6 Medan. Adapun cara pengoperasian mesin CNC yaitu Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design). Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layar monitor. Dalam pengoptimalkan kinerja mesin CNC maka akan dilakukan pemrograman, penggambaran, dan pengerjaan suatu produk/part dengan menggunakan software CNC, yaitu software MasterCAM. Dalam pengoperasian mesin CNC, seorang programmer mesin harus mampu menggambarkan produk dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer dan membuat program pengoperasian mesin CNC. Kemudian, menghubungkan program tersebut dengan mesin CNC agar mesin dapat berjalan dengan baik sesuai dan mampu menghasilkan produk sesuai dengan keinginan operator. Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut : - Memahami proses pengerjaan part/produk dengan mesin CNC. - Memahami pemograman CNC secara manual. - Memahami pemograman CNC dengan software MasterCAM. - Memahami pemilihan tool yang ideal dalam mengerjakan part dengan mesin CNC.

7 2.3. Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Laboratorium Sistem organisasi yang digunakan oleh Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri merupakan sistem organisasi lini fungsional. Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri dan disesuaikan dengan job description. Struktur organisasi Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri dapat dilihat pada Gambar 2.1. KEPALA LABORATORIUM STAFF LABORATORIUM KOORDINATOR ASISTEN SEKRETARIS DAN ISO BENDAHARA PENANGGUNG JAWAB MODUL I PENANGGUNG JAWAB MODUL II PENANGGUNG JAWAB MODUL III PENANGGUNG JAWAB MODUL IV Keterangan : Hubungan lini Hubungan fungsional Gambar 2.1. Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri

8 Hubungan lini dapat dijumpai antara kepala laboratorium dengan staff laboratorium di bawahnya, staff laboratorium, asisten laboratorium, sekretaris, bendahara, dan penanggung jawab modul I, II, III, IV. Hubungan fungsional dapat dijumpai pada hubungan antara penanggung jawab modul I, penanggung jawab modul II, penanggung jawab modul III, penanggung jawab modul IV. Keempat posisi tersebut masing-masing menangani salah satu bagian atau fungsi pokok dalam menjalan modul praktikum Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang ada di Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Kepala Laboratorium a. Memimpin dan mengurus semua aspek kegiatan laboratorium sesuai dengan tujuan dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi laboratorium. b. Bertanggung jawab pada Ketua Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara. c. Mengawasi pencatatan transaksi dan administrasi laboratorium sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi laboratorium. d. Mengarahkan kegiatan laboratorium melalui komunikasi dan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam batas-batas kewajaran. 2. Staff Laboratorium

9 a. Memimpin dan mengurus semua aspek kegiatan laboratorium sesuai dengan tujuan dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi laboratorium. b. Bertanggung jawab pada Kepala Laboratorium. c. Membina hubungan yang baik dengan perangkat laboratorium dan seluruh pihak yang diperlukan untuk kepentingan laboratorium. d. Mengusahakan terlaksananya usaha dan kegiatan laboratorium sesuai dengan tujuan dan peraturan yang berlaku pada laboratorium. 3. Koordinator Asisten a. Bertanggung jawab atas berjalannya praktikum. b. Mengawasi langsung jalannya praktikum. c. Bertanggung jawab langsung terhadap Kepala Laboratorium melalui laporan kinerja praktikum. d. Memberikan laporan atas keadaan bahan dan inventaris lainnya kepada Kepala Laboratorium. 4. Sekretaris dan ISO a. Pembuatan inventaris seperti; arsip, alat laboratorium dan laporan laboratorium lainnya. b. Memberikan laporan kepada Koordinator Asisten jika ada alat/inventaris yang perlu dibeli dan dipesan kembali. c. Bertanggung jawab atas sejumlah arsip untuk kemudian disimpan sesuai dengan kebutuhan mengenai laporan kegiatan praktikum, inventaris dan data laboratorium lainnya. 5. Bendahara

10 a. Memberikan laporan kepada Koordinator Asisten mengenai keuangan baik yang masuk dalam kas maupun yang keluar dari kas. b. Bertanggung jawab atas sejumlah arsip untuk kemudian disimpan sesuai dengan kebutuhan mengenai laporan keuangan laboratorium. 6. Penanggung jawab Modul a. Melaksanakan proses praktikum b. Melaporkan jika ada mesin dan peralatan laboratorium yang rusak pada saat pelaksanaan praktikum pada Koordinator Asisten. c. Bertanggung jawab terhadap Modul/Percobaan yang dibawakan dan membimbing praktikan dalam mengerjakan laporan praktikum sampai selesai. d. Berusaha untuk selalu bekerja dengan baik pada laboratorium dan menjaga nama baik laboratorium Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja yang ada di Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Pembagian Tenaga Kerja No. Bagian/Jabatan Tenaga Kerja 1 Kepala Laboratorium 1 2 Staf Laboratorium 5 3 Sekretaris dan ISO 2 4 Bendahara 2 5 Penanggung jawab modul I 4 6 Penanggung jawab modul II 3

11 7 Penanggung jawab modul III 4 8 Penanggung jawab modul IV 4 Jumlah 25 Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas dapat dilihat tenaga kerja yang ada di Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri berjumlah 25 orang Jam Kerja Untuk menjamin kelancaran kegiatan praktikum di Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri melakukan kegiatan praktikum selama 8 jam pada saat praktikum berlangsung, Kegiatan praktikum dibagi menjadi 2 gelombang. Berikut ini pengaturan jam kerja di Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri : 1. Gelombang I dilaksanakan mulai dari jam WIB s/d WIB. Kemudian dari jam WIB s/d WIB istirahat. 2. Gelombang II dilaksanakan mulai dari jam WIB s/d WIB Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya Sistem pengupahan dan fasilitas lainnya yang ada pada laboratorium proses manufaktur departemen teknik industri dapat diuraikan sebagai berikut: Sistem Pengupahan

12 Sistem pengupahan tenaga kerja dibedakan antara dosen dengan mahasiswa di Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara. Adapun pembagian sistem pengupahan Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri adalah sebagai berikut : 1. Untuk bagian pimpinan/kepala laboratorium dan staf laboratorium merupakan tanggung jawab departemen TI - USU dalam pengupahannya. 2. Untuk bagian koordinator asisten, sekretaris, bendehara dan penanggung jawab modul yaitu: Berdasarkan laporan yang dipegang untuk masing-masing asisten sebesar Rp ,- per modul Fasilitas Lainnya Fasilitas lain yang diberikan untuk mahasiswa sebagai koordinator asisten, sekretaris, bendahara dan penanggung jawab di Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri. Fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Insentif Insentif yang diberikan kepada mahasiswa sebagai koordinator asisten dan asisten penanggung jawab modul berdasarkan keuangan laboratorium. 2. Uang makan Uang makan diberikan pada waktu melaksanakan kegiatan praktikum. Adapun uang makan yang diberikan sebesar Rp ,- per hari.

13 2.4. Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) 1. Proses pembuatan Virgin Coconut Oil dengan teknik evaporasi Proses pembuatan Virgin Coconut Oil dengan teknik evaporasi yaitu hal pertama yang dilakukan adalah mencungkil kelapa sehingga diperoleh daging kelapa cungkil. Kemudian, buah kelapa tersebut diparut dengan menggunakan mesin pemarut dan menghasilkan kelapa parut. Kelapa parut diperas untuk memperoleh santan dan ampasnya dibuang. Santan tersebut dituang ke dalam wadah di mesin evaporator. Kemudian dilakukan pemanasan pada suhu C selama 7 jam dengan menggunakan mesin evaporator untuk menguapkan sisa air yang terdapat dalam santan sehingga dihasilkan minyak dan blondo. Setelah itu, campuran minyak dan blondo didinginkan. Selanjutnya dilakukan pemurnian dengan menggunakan batu zeolit di atas saringan sebelum Virgin Coconut Oil dituang. 2. Proses pembuatan Virgin Coconut Oil dengan teknik sentrifugasi Cara basah lava process agak mirip dengan cara basa fermentasi. Pada cara ini, santan diberi perlakuan sentrifugasi agar terjadi pemisahan skim dari krim. Pada proses sentrifugasi, santan diberi perlakuan sentrifugasi pada kecepatan rpm. Sehingga terjadi pemisahan fraksi kaya minyak (krim) dari fraksi miskin minyak (skim). Selanjutnya krim diasamkam. Selanjutnya krim diasamkan dengan menambahkan asam asetat, sitrat, atau HCl dsampai ph4. setelah itu santan dipanaskan dan diperlakukan seperti cara basah tradisional atau cara basah fermentasi, kemudian diberi perlakuan sentrifugasi sekali lagi

14 untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak. Skim santan diolah menjadi konsentrat protein berupa butiran atau tepung Standar Mutu Bahan/Produk Suatu teknik pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) hanya akan berguna apabila produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi (syarat mutu) yang telah ditetapkan dan berlaku. Tabel 2.2. Standar Mutu Virgin Coconut Oil (VCO) Karakteristik Nilai Kadar air (%) 0,05 Asam Lemak Bebas (%) 0,01 Densitas (60 0 C) 0,91 Bilangan Iod 10 Bilangan Penyabunan 251 Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen TI USU Bahan yang Digunakan Dalam proses produksi harus menggunakan bahan-bahan pilihan yang memiliki kualitas yang baik. Untuk itu laboratorium Proses manufaktur Departemen Teknik Industri telah mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan sebelum melakukan proses pembuatan produk. Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan praktikum adalah : Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO), dimana jika bahan tersebut tidak ada maka pembuatan Virgin

15 Coconut Oil (VCO) tidak dapat dilakukan. Adapun bahan baku pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) adalah daging buah kelapa umur bulan Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ada pada produk akhir Virgin Coconut Oil (VCO), tetapi tidak ikut serta dalam proses produksi dan dapat menambah nilai jual suatu produk. Bahan tambahan yang digunakan adalah botol Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi Virgin Coconut Oil (VCO), tetapi tidak merupakan bahan yang ada pada produk akhir Virgin Coconut Oil (VCO). Bahan penolong dalam proses produksi Virgin Coconut Oil (VCO) adalah batu zeolit yang berguna untuk memurnikan hasil Virgin Coconut Oil (VCO) Mesin dan Peralatan Mesin Produksi Mesin produksi yang digunakan untuk pembuatan minyak kelapa murni (VCO) adalah sebagai berikut: a. Mesin parut kelapa Fungsi : Memarut daging kelapa hingga menjadi kelapa parut yang siap untuk peras.

16 Cara kerja : Pemarut yang memiliki pisau tajam berputar dan memarut daging kelapa. Kapasitas Daya motor Putaran motor : minimal 100kg/jam : minimum 1 HP : 1400 rpm b. Mesin Evaporator Vaccum Kapasitas Volume minyak goreng Kebutuhan gas LPG Kebutuhan Daya pompa Vaccum Kebutuhan Daya spinner (pengering) : ± 7 kg/proses : 52 liter : 0,3 0,75 kg/jam : 1500 watt : 300 watt Ukuran mesin : (120 x 120 x 60) Cm 2 Keterangan: 1. Pompa vakum water jet, berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang penggorengan sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap air bahan. 2. Tabung penggorengan, berfungsi untuk mengkondisikan bahan sesuai tekanan yang diinginkan. Di dalam tabung dilengkapi keranjang buah setengah lingkaran. 3. Kondensor, berfungsi untuk mengembunkan uap air yang dikeluarkan selama penggorengan. Kondensor ini menggunakan air sebagai pendinginan. 4. Unit pemanasan, menggunakan kompor gas LPG. 5. Unit Pengendali Operasi (Box Control). Berfungsi untuk mengaktifkan alat vakum dan unit pemanas

17 6. Bagian pengaduk penggorengan, berfungsi untuk mengaduk buah yang berada dalam tabung penggorengan. Bagian ini per sil yang kuat untuk menjaga kevakuman tabung Peralatan Produksi Peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses produksi VCO antara lain adalah sebagai berikut: a. Parang Fungsi parang adalah untuk membelah kelapa. b. Ember dan Baskom Fungsi ember dan baskom antara lain adalah sebagai wadah yang menampung hasil dari masing-masing proses baik berupa hasilnya ataupun waste berupa ampas c. Sendok Fungsi sendok dalam proses produksi adalah membantu untuk mengambil ampas yang tersangkut pada saat proses pada mesin vacuum friying. d. Corong Corong berfungsi untuk membantu dalam memasukkan minyak VCO ke dalam botol. e. Kain Putih Kain putih berfungsi untuk memeras santan. f. Timbangan Timbangan berfungsi untuk menimbang atau mengukur berat bahan dan hasil produk VCO. g. Erlenmeyer Erlenmeyer berfungsi untuk mengukur volume bahan dan hasil produk VCO.

18 Safety and Fire Protection Kenyamanan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan hal yang harus diperhatikan oleh pihak laboratorium dalam proses produksi baik untuk tenaga kerja maupun laboratorium itu sendiri. Dengan usaha pencegahan terjadinya gangguan Kenyamanan dan Keselamatan Kerja (K3) maka efisiensi kerja dapat ditingkatkan. Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara membuat kebijakan-kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai berikut : 1. Menyadari dengan sepenuhnya bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu tujuan untuk mencapai efesien dalam laboratorium. 2. Mematuhi segala bentuk perundangan dan peralatan mengenai keselamatan dan serta lingkungan kerja yang berlaku. 3. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam setiap aspek pekerjaan. 4. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit dengan merawat/mengawasi alat kerja yang disediakan serta membudayakan hidup disiplin, bersih dan menjaga stabilitas keamanan lingkungan. 5. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, mendukung dan mempromosikan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut MINYAK KELAPA 1. PENDAHULUAN Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku

Lebih terperinci

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS Pembuatan minyak kelapa Nama : Aditya krisnapati Nim : 11.01.2900 Kelas : D3TI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 I. ABSTRAK Dengan berbagai kemajuan yang telah diperoleh dari produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai contoh dari kemajuan tersebut,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2013 di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, Medan. Bahan Penelitian Bahan utama yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas

Lebih terperinci

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd MINYAK KELAPA DAN VCO Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Kelapa Nama Binomial : Cocos nucifera Akar Batang Daun Tangkai anak daun Tandan bunga (mayang) Cairan tandan bunga Buah Sabut

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI Nur Asni dan Linda Yanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi ABSTRAK Pengkajian pengolahan minyak kelapa telah dilakukan

Lebih terperinci

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi BAB II PEMILIHAN DAN URA1AN PROSES 2.1. Pemilihan Proses Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari : 1. Proses Basah 2. Proses Kering 3. Proses Fermentasi

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN MINYAK KELAPA

TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN MINYAK KELAPA TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN MINYAK KELAPA Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada daging buah kelapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tanaman kelapa yang juga disebut pohon kehidupan, merupakan tanaman serba guna, karena disetiap bagian tanaman dapat diambil hasilnya untuk memenuhi sebagian kebutuhan

Lebih terperinci

VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN :

VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN : 2013 ISSN : 2337-5329 EKOSAINS JU RNALEKOLOGI DAN SAINS PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBERDAYA ALAM (PPLH SDA) UNIVERSITAS PATTIMURA VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN : 2337-5329 APLIKASI

Lebih terperinci

EFISIENSI PROSES BASAH DAN KERING PADA PEMBUATAN MINYAK DAN TEPUNG KELAPA DARI BUAH KELAPA SEGAR

EFISIENSI PROSES BASAH DAN KERING PADA PEMBUATAN MINYAK DAN TEPUNG KELAPA DARI BUAH KELAPA SEGAR EFISIENSI PROSES BASAH DAN KERING PADA PEMBUATAN MINYAK DAN TEPUNG KELAPA DARI BUAH KELAPA SEGAR Endah Sulistiawati 1*, Imam Santosa 2 1,2 Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Proses penggorengan hampa keripik ikan tongkol dilakukan di UKM Mekar Sari,

Lebih terperinci

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA ODIH SETIAWAN DAN RUSKANDI Loka Penelitian Tanaman Sela Perkebunan, Jln. Raya Pakuwon km 2. Parungkuda Sukabumi 43357 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. I. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012 sampai April 2012 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan maupun sarana hiburan. Penggunaannya

Lebih terperinci

SKRIPSI HIDROLISIS PROTEIN KONSENTRAT DALAM BLONDO LIMBAH HASIL PRODUK VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

SKRIPSI HIDROLISIS PROTEIN KONSENTRAT DALAM BLONDO LIMBAH HASIL PRODUK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) SKRIPSI HIDROLISIS PROTEIN KONSENTRAT DALAM BLONDO LIMBAH HASIL PRODUK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Disusun oleh : NAFRI FIRMANSYAH 0731010036 SEFRIAN SUKMA NURSIERA 0731010038 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PEMBUATAN MINYAK KELAPA. Disusun oleh: Kelompok 3

LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PEMBUATAN MINYAK KELAPA. Disusun oleh: Kelompok 3 LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PEMBUATAN MINYAK KELAPA Disusun oleh: Kelompok 3 Arya Widura Ritonga Najmi Ridho Syabani Dwi Ari Novianti Siti Fatimah Deddy Effendi (A24051682) (A24051758)

Lebih terperinci

ABSTRAK. pengolahan minyak kelapa murni (VCO) dari proses basah dan proses kering.

ABSTRAK. pengolahan minyak kelapa murni (VCO) dari proses basah dan proses kering. ABSTRAK PITA HANDAYANI. Perbandingan Pengolahan VCO Proses Basah dan Proses Kering Terhadap Rendemen dan Kualitasnya ( di bawah bimbingan Edy Wibowo Kurniawan, S.TP.,M.Sc.). Kegiatan penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra merupakan produk kelapa yang sangat penting, karena kopra merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa. Untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM Oleh: WICAKSANA ANGGA TRISATYA - 2110 039 005 NEVA DWI PRASTIWI 2110 039 040 Dosen Pembimbing: Ir. SYAMSUL HADI, MT. Instruktur Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN

Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman perkebunan yang cukup luas diusahakan di Provinsi Sumatera Barat. Areal tanaman kelapa

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Proses Machining Dengan Software MasterCAM Kemajuan proses produksi dengan menggunakan mesin CNC sudah sangat pesat. Mesin CNC yang sekarang ada di dunia industri

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sidomakmur Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sementara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen klorida encer, natrium tiosulfat 0,01 N, dan indikator amilum. Kalium hidroksida 0,1 N dibuat dengan melarutkan 6,8 g kalium hidroksida

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ikan Tongkol Ikan tongkol adalah jenis ikan pelagis yang merupakan salah satu komoditas utama ekspor Indonesia. Akan tetapi akibat pengelolaan yang kurang baik di beberapa perairan

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DENGAN METODE SENTRIFUGASI

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DENGAN METODE SENTRIFUGASI SEMINAR NASIONAL TEKNIK KIMIA INDONESIA 26 ISBN 979-97893--3 Palembang, 19-2 Juli 26 bersamaan dengan Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses 26 (Undip), Soehadi Reksowardojo 26 (ITB), Fundamental &

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dimulai pada bulan Mei hingga Desember 2010. Penelitian dilakukan di laboratorium di Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (Surfactant

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka) NASKAH SOAL (Terbuka) Bidang Lomba CHEMISTRY PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jl. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813 Fax. (022) 4264881 Wisselbord (022) 4264944, 4264957, 4264973

Lebih terperinci

LAPORAN PRARENCANA PABRIK

LAPORAN PRARENCANA PABRIK LAPORAN PRARENCANA PABRIK PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DARI KELAPA KAPASITAS PRODUKSI 10.500 TON/TAHUN Diajukan oleh: Selvitien Eka Putri / NRP. 5203012007 Luciana Trisna / NRP. 5203012027 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah telah memberikan kenikmatan tak terhingga kepada manusia salah satunya adalah tumbuhan yang diciptakan untuk kesejahteraan manusia. Seperti firman Allah Subhanahu

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN BAB III RANCANGAN PENELITIAN Percobaan yang akan dilakukan adalah fermentasi minyak kelapa dengan bantuan mikroorganisme yang menghasilkan enzim protease dan menganalisis kualitas minyak yang dihasilkan.

Lebih terperinci

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR Miftahul Jannah 1 *, Halim Zaini 2, Ridwan 2 1 Alumni Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe 2 *Email:

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable). 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama, kita kaya sekali akan berbagai macam buah dan sayur. Hampir di setiap daerah menghasilkan komoditas ini, bahkan di beberapa daerah mempunyai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP MUTU DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK IKAN LEMURU Penelitian tahap satu ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penggorengan

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) sering disebut tanaman kehidupan karena bermanfaat bagi kehidupan manusia diseluruh dunia. Hampir semua bagian tanaman

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang

PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang A. Pendahuluan Virgin coconut oil ( VCO ) merupakan bentuk olahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para peternak saat ini. Hal tersebut disebabkan permintaan bahan pangan berupa

BAB I PENDAHULUAN. para peternak saat ini. Hal tersebut disebabkan permintaan bahan pangan berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peternakan sapi dan kambing merupakan salah satu usaha yang diminati para peternak saat ini. Hal tersebut disebabkan permintaan bahan pangan berupa daging terus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Agronomi Tanaman Kelapa Sistematika tanaman kelapa: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Kelas :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, terutama dunia pendidikan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) hal yang paling ditekankan untuk lulusannya ialah mempunyai kompetensi pada

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( )

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( ) LAPORAN PENELITIAN Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI (0731010045) BAGUS ARIE NUGROHO (0731010054) JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA

PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA Macam-macam dan contoh perubahan Kimia 1. Proses pembakaran, contoh : Kertas dibakar, Kayu dibakar, bensin terbakar, rumah terbakar, plastik terbakar 2. Proses pencampuran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem dan Laboratorium Kimia Pangan Departemen Ilmu Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan dan Pengembangan Produk Perasan Kelapa Parut: Studi Kasus

Perancangan dan Pengembangan Produk Perasan Kelapa Parut: Studi Kasus Tedja, et al. / Perancangan dan Pengembangan Perasan Kelapa Parut: Studi Kasus/ Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 169-176 Perancangan dan Pengembangan Produk Perasan Kelapa Parut: Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daging yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jenis

BAB I PENDAHULUAN. daging yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peternakan sapi dan kambing merupakan salah satu usaha yang di gemari para peternak saat ini. Hal tersebut disebabkan permintaan bahan pangan berupa daging

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Sido Makmur, Kec. Sipora Utara, Kab. Kep.Mentawai untuk proses penggorengan keripik ikan lemuru. Dan dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompeten Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2.

Lebih terperinci

Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain

Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain Ganjar Andaka, Karomatul Fitri 2 Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta ganjar_andaka@akprind.ac.id

Lebih terperinci

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Hesti Meilina 1, Asmawati 2, Ryan Moulana 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3. BAB V METODOLOGI 5.1. Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak No. Nama Alat Jumlah 1. Panci 1 2. Alat Pengering 1 3. Alat Press 1 4. Pengukus 1 5. Mesin Pengaduk 1 6. Plate Pemanas 1 7.

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN Siti Miskah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl.Raya Palembang Prabumulih Km.32, Inderalaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sentrifugasi Campuran heterogen terdiri dari senyawa-senyawa dengan berat jenis berdekatan sulit dipisahkan. Membiarkan senyawa tersebut terendapkan karena adanya gravitasi

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU (The Time Effect Of Vacuum Frying Towards The Amount Of Water And Organoleptic Ingredients

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P. PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Susanti, N. M. P. 1, Widjaja, I N. K. 1, dan Dewi, N. M. A. P. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pemurnian Etanol dengan Menggunakan Alat Sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pemurnian Etanol dengan Menggunakan Alat Sistem BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pemurnian Etanol dengan Menggunakan Alat Sistem Evaporator dan Destilator Ganda Proses pemurnian etanol kasar menjadi etanol teknis dan etanol absolut dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM: EVALUASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN GREEN PRODUCTIVITY (Sudi Kasus Pada Stasiun Produksi PT.Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel. BAB V METODOLOGI 5. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :. Tahap Perlakuan Awal (Pretreatment) Tahap perlakuan awal ini daging kelapa dikeringkan dengan cara

Lebih terperinci

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

LAMPIRAN C DOKUMENTASI LAMPIRAN C DOKUMENTASI C.1 Pembuatan Reaktor Pulp 1. Penyiapan peralatan penunjang reaktor pulp Pengaduk Ternokopel Pemarut Pembaca Suhu Digital Pengatur Suhu Pemanas Motor Pengaduk Peralatan Lainnya yaitu

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar langkah pelaksanaan pembuat mesin mesin pengaduk adonan dodol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar langkah pelaksanaan pembuat mesin mesin pengaduk adonan dodol BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Perencanaan Tahapan-Tahapan Dalam Perencanaan : Gambar langkah pelaksanaan pembuat mesin mesin pengaduk adonan dodol jenang dengan pengerak motor listrik dengan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK PEMBUATAN OLEIN DAN STEARIN DARI RBDPO DENGAN KAPASITAS PRODUKSI OLEIN 1000 TON/HARI KARYA AKHIR

PRARANCANGAN PABRIK PEMBUATAN OLEIN DAN STEARIN DARI RBDPO DENGAN KAPASITAS PRODUKSI OLEIN 1000 TON/HARI KARYA AKHIR PRARANCANGAN PABRIK PEMBUATAN OLEIN DAN STEARIN DARI RBDPO DENGAN KAPASITAS PRODUKSI OLEIN 1000 TON/HARI KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Program Diploma IV (D-IV) Program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN Nama : Shinta Wijaya NRP : 143020129 Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kelapa (Cocos Nucifera Linn.) merupakan tanaman yang tumbuh di negara yang beriklim tropis. Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia. Menurut Kementerian

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan 1. Bahan Bahan yang Digunakan a. Buah mangrove jenis Rhizophora stylosa diperoleh dari daerah Pasar Banggi, Rembang b. Air diperoleh dari Laboratorium Aplikasi Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. BAHAN 1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah santan segar. Sedangkan sumber papain diambil dari perasan daun pepaya yang mengandung getah pepaya dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tapioka Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung tapioka mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri.

Lebih terperinci

KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus

KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus MAKALAH PENDAMPING KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) ISBN : 978-979-1533-85-0 STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus Sadiah Djajasoepena

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh KRISMES SIMANJUNTAK

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh KRISMES SIMANJUNTAK ANALISA PENGARUH FAKTOR SHIFT KERJA DAN TEMPERATUR TERHADAP JUMLAH KESALAHAN YANG TERJADI PADA PENGANGKATAN LORI DENGAN HOISTING CRANE DI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN III KEBUN RAMBUTAN TEBING TINGGI TUGAS

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KELAPA PARUT MENJADI SANTAN KAPASITAS 65 Kg/Jam LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KELAPA PARUT MENJADI SANTAN KAPASITAS 65 Kg/Jam LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KELAPA PARUT MENJADI SANTAN KAPASITAS 65 Kg/Jam LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III oleh : Tulus

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : GIO FANDRI TARIGAN NIM.

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : GIO FANDRI TARIGAN NIM. PENILAIAN RESIKO DAN PEMILIHAN ALTERNATIF SOLUSI PENGENDALIAN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3) DENGAN PENDEKATAN BENEFIT AND COST ANALYSIS PADA PABRIK GULA PTPN. II SEI SEMAYANG TUGAS SARJANA

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tahu Sumedang adalah salah satu makanan khas Kota Sumedang. Pabrik Tahu di Sumedang semakin berkembang karena potensi pasar yang tinggi. Salah satu pabrik tahu di Kota Sumedang yaitu pabrik tahu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1. BAB III METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN A.1. Alat yang digunakan : A.1.1 Alat yang diperlukan untuk pembuatan Nata de Citrullus, sebagai berikut: 1. Timbangan 7. Kertas koran 2. Saringan 8. Pengaduk 3. Panci

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN KUPRI SULFAT PENTAHIDRAT DARI TEMBAGA OKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN KUPRI SULFAT PENTAHIDRAT DARI TEMBAGA OKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN KUPRI SULFAT PENTAHIDRAT DARI TEMBAGA OKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik Kimia Oleh: FAUZI

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PRINSIP PENDINGINAN PROSES MEMINDAHKAN ATAU MENAMBAHKAN PANAS DARI SUATU BENDA ATAU TEMPAT KE

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd KIMIA TERAPAN Penggunaan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat luas CAKUPAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL A. Pendahuluan ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL Oleh: Cahyorini Kusumawardani Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta Email: cahyorini.k@uny.ac.id Minyak kelapa murni atau biasa

Lebih terperinci

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING Analysis of Physical and Organoleptic Properties of Mango Chips (Mangifera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pembuatan peralatan transportasi air berupa propeller (baling-baling) dan pengolahan aluminium menjadi batang aluminium merupakan usaha pertama kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam dunia industri. Proses produksi tidak terlepas dari pengendalian kualitas produk. Menurut Vincent Gasperz

Lebih terperinci