BAB II DESKRIPSI PROSES. Kemurnian : minimal 99% : maksimal 1% propana (CME Group) Density : 600 kg/m 3. : 23,2 % berat dari udara.
|
|
- Sugiarto Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 15 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk Spesifikasi Bahan Baku Butana Bentuk Warna : cair jenuh : jernih Kemurnian : minimal 99% Impuritas : maksimal 1% propana (CME Group) Density : 600 kg/m 3 oksigen Kadar : 23,2 % berat dari udara. : 20,946 % mol. Warna Bm Volume jenis Titik didih Titik beku : jernih : 31,999 g/mol : 0,7 m 3 /kg : - 182,98 0 C : - 218,79 0 C Temperatur kritis : - 118,57 0 C Tekanan kritis Volume kritis : 50,43 bar : 73,4 cm 3 /mol 15
2 16 Density cair : 0,8 kg/m 3 Density gas : 1,4292 kg/m Spesifikasi Bahan Pembantu Katalis Mangan Bentuk Warna : padatan / metal : silvery metallic Berat atom : Fase : solid at 298 K Density : 7470 kg/m 3 Melting point Boiling point Thermal conductivity : 1519 K atau 1246 o C : 2334 K atau 2061 o C : 7,8 W/m.K Spesifikasi Produk Asam Asetat Bentuk Warna : cair jenuh : jernih Kemurnian : minimal 99 % Impuritas : maksimal 1 % terdiri dari asam format dan air (BP p.1.c) Density : 1049 kg/m 3
3 Konsep Proses Dasar Reaksi Pada proses pembuatan asam asetat dengan proses oksidasi n-butana didasarkan pada reaksi sebagai berikut: Reaksi utama: C 4 H /2 O 2 2 CH 3 COOH + H 2 O Reaksi samping: CH 3 COOH + H 2 O HCOOH + CH 3 OH ( Asam asetat yang dihasilkan mempunyai kemurnian 99%. Katalis yang digunakan adalah mangan asetat liquid Mekanisme Reaksi Mekanisme reaksi pembentukan asam asetat dari n-butana dan oksigen dengan katalis mangan adalah sebagai berikut : H 5 C 2 -C 2 H 5 + Mn C 2 H 8 * + 2 H + + Mn C 2 H 8 * + 5/2 O 2 C 2 H 8 O 5 * C 2 H 8 O 5 * + 2 H + + Mn 2 CH 3 COOH + H 2 O + Mn Reaksi yang terjadi melibatkan bahan baku dan katalis mangan yang berfungsi sebagai inisiator, yang akan mengarahkan pembentukan radikal bebas. Radikal bebas yang terbentuk akan mengikat oksigen dari udara. Kemudian dengan bantuan katalis akan terbentuk asam asetat.
4 Kondisi Operasi Reaksi pembentukan asam asetat merupakan reaksi fase cair dengan kondisi operasi pada tekanan 50 atm dan suhu 180 o C. Kondisi operasi dipilih berdasarkan pertimbangan : Tinjauan Thermodinamika Dilihat dari reaksi pembentukan asam asetat : C 4 H /2 O 2 CH 3 COOH + H 2 O 180 o C, 50 atm n-butana oksigen asam asetat air ΔH 298 = -986,03 kj/mol Tanda negatif menunjukkan bahwa reaksi antara n-butana dengan oksigen yang membentuk asam asetat adalah reaksi eksotermis. Dilihat dari energi bebas Gibbs (G f o ) Data yang dibutuhkan : No. Komponen H (J/mol) G (J/mol) 1. N- Butane Asam Asetat Air (Smith-Van Ness, sixth edition) G f 298 o = G f o produk - G f o reaktan = ( kj/mol) + (2 x kj/mol) ( kj/mol) = J/mol K 453,15 = exp [ - G o f /RT ] = exp [ J/mol / (8,314 J/ gmol x 453,15)] = 2,07 x
5 19 Untuk T = ,15 = 453,15 K T Cp dt = A ln τ +[ B T 0 + ( CT 2 D Τ )( )]( τ-1) R T τ 2 2 T 0 2 To (Smith-Van Ness, sixth edition) (13.19) T Cp dt = AT τ 1 0 (τ -1) + B T 2 0 (τ 2 3-1) + C T 0 (τ 3-1) + D ( ) R 2 3 τ To T 0 (Smith-Van Ness, sixth edition) (14.19) G f o RT T T G f298 - H 0 H 0 1 Cp Cp dt = + + dt - RT 0 RT T T R T R T 0 0 (Smith -Van Ness, sixth edition) Dengan data sebagai berikut : A = - 2,0625 ; B = - 36,93 x 10-3 ; T = 453,15 ; τ = 1,52 C = 11,222 x 10-6 ; D = 0,5675 x 10 5 ; T 0 = 298,15 ; H 0 = Karena harga (K) sangat besar berarti laju reaksi ke kanan (k 1 ) jauh lebih besar daripada reaksi ke kiri (k 2 ), sehingga dapat dikatakan reaksi adalah irreversible Tinjauan Kinetika Pertama-tama gas dilarutkan ke dalam cairan, kemudian keduanya harus menyebar atau bergerak ke permukaan katalis untuk bereaksi hingga tahan untuk berpindah atau terjadi pada antarmuka gas-cairan dan kemudian ke permukaan padatan. Penjelasan diatas menyatakan kecepatan secara umum. Untuk mengembangkan persamaan kecepatan, mari kita gambarkan teori dua lapis film dan menggunakannya berdasarkan tatanama.
6 20 (Levenspiel, Third Edition) (Levenspiel, Third Edition) Dari gambar 22.2, kita dapat menulis persamaan kecepatan : 1 -r A = ρ Ag 1 H A H A H A + k Ag a i k Al a + i k Ac a + c (k A C B ) έ A ƒ s Ket : έ A= Faktor efektifitas untuk reaksi orde pertama dari A dengan persamaan kecepatan (k A C B )
7 21 Hukum konstanta Henry : H A = ρ A / C A Dalam hubungan ini : - r a = kecepatan reaksi pembentukan asam asetat k = konstanta kecepatan reaksi = 3,179 x 10-5 gr/cm 3.s Data yang dibutuhkan : Gas stream : v g = 0.01 m 3 /s ; H A = Pa.m 3 /mol. Liquid stream : v l = 2 x 10-4 m 3 /s ; C Bo = 400 mol/m 3 Catalyst : dp = 5 mm = 5 x 10-3 m ; ρ s = 1800 kg/m 3 De = 4.16 x m 3 /m.cat.s Kinetik : k Agai = 3 x 10-4 mol / m 3.Pa.s; k Alai = 0.02 s -1 ; k Ac = 3.86 x 10-4 m/s 2.3 Diagram Alir Proses Diagram Alir Proses (Lampiran)
8 Langkah Proses Proses pembuatan asam asetat melalui proses oksidasi n-butana dengan menggunakan katalis mangan secara umum digolongkan menjadi tiga tahap,yaitu : 1. Tahap penyiapan bahan baku 2. Tahap pembentukan produk 3. Tahap pemurnian 1. Penyiapan Bahan Baku Bahan baku n-butana disimpan dalam kondisi cair pada T = 30 o C dan tekanan 3 atm pada tangki penyimpan T-01. N-butana fresh dialirkan dengan pompa menuju reaktor dengan melewati HE-01 untuk menaikkan suhu dari 30 o C menjadi 180 o C dan tekanan 50 atm. Bahan baku udara dikompresikan dengan kompressor 3 stage untuk menaikkan tekanan menjadi 55 atm. Kompressor multistage tersebut dilengkapi 2 intercooler sehingga suhu dapat terjaga pada 180 o C. 2. Tahap Pembentukan Produk Aliran arus keluar dari Heat Exchanger pertama (HE-01) yang berisi n- butana fresh dimasukkan ke dalam reaktor yang telah berisi katalis mangan. Kemudian disemprotkan udara dengan tekanan 55 atm melewati cairan tersebut sehingga terjadi reaksi pembentukan asam asetat. Jenis reaktor yang dipakai adalah bubble reaktor dengan berpendingin air, mengingat reaksi yang bersifat eksotermis yang menghasilkan panas.
9 23 Reaktor bekerja secara non isotermal non adiabatis. Suhu reaktor dipertahankan dengan aliran air pendingin yang disirkulasi di shell. Suhu reaksi dipertahankan sekitar 180 o C untuk mempertahankan reaksi tetap berlangsung pada fase cair sehingga mempertahankan yield pada kondisi yang diinginkan. Jika suhu reaksi terlalu rendah maka yield akan kurang daripada yang diharapkan, dan bila suhu terlalu tinggi maka akan merusak katalis mangan. Suhu keluar reaktor 217 o C. Selanjutnya produk dalam fase gas dari reaktor dialirkan ke condensor untuk dikondensasikan sebelum dimasukkan ke dalam flash drum (FD-01). 3. Tahap Pemurnian Produk dari kondensor dilewatkan ke flash drum (FD-01), untuk memisahkan senyawa condensable (as.asetat, as format, air, dan methanol) dan non condensable (oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan propana). Senyawa condensable dialirkan ke separator vessel untuk memisahkan n-butana dengan dasar perbedaan densitas. Keluaran separator vessel ada dua, keluaran yang memiliki densitas kurang dari 1 (n-butana) ditampung ke tangki penyimpanan kedua (T-02), sedangkan keluaran yang memiliki densitas lebih dari 1 kg/m 3 menuju kolom destilasi kesatu (D-01). Kemudian setelah keluar dari separator vessel, campuran produk dipanaskan dahulu di dalam Heat Exchanger (HE-02) sehingga suhunya sekitar 99 o C sebelum dimasukkan ke dalam kolom destilasi. Dalam kolom destilasi kesatu (D-01), dengan komponen kunci ringan yaitu air dan asam format sedangkan komponen kunci berat adalah asam asetat. Hasil atas yang berisi methanol, air, asam format, dan sedikit asam asetat dialirkan ke UPL dan hasil
10 24 bawah yang memiliki banyak komposisi asam asetat dengan impuritas air, asam format sebesar 1% dijadikan sebagai produk pabrik ini. 2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas Neraca Massa a. Neraca Massa di Sekitar Reaktor Input Output Komponen Arus 1 Arus 2 Arus 3 N-Butana Oksigen Nitrogen Karbon Dioksida Propana Asam Asetat 7500 Asam Format Air Methanol Total
11 25 b. Neraca Massa di Flash Drum Input Output Komponen Arus 3 Arus 4 Arus 5 N-Butana Oksigen Nitrogen Karbon Dioksida Propana Asam Asetat Asam Format Air Methanol Total c. Neraca Massa di Separator Vessel Input Output Komponen Arus 5 Arus 6 Arus 7 N-Butana Asam Asetat Asam Format Air Methanol Total
12 26 d. Neraca Massa di Destilasi I Input Output Komponen Arus 7 Arus 8 Arus 9 Asam Asetat Asam Format Air Methanol Total Neraca Panas Di lampiran 2.5 Lay Out Pabrik dan Peralatan Proses Lokasi Pabrik Lokasi pabrik secara geografis akan sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya kegiatan industri di pabrik tersebut. Suatu pabrik sebaiknya ditempatkan di suatu tempat dimana biayanya distribusinya minimum. Tetapi faktor-faktor lain seperti daerah ekspansi dan lingkungan juga harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pabrik. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik adalah : - Persediaan bahan makanan - Persediaan buruh - Pemasaran - Pajak dan peraturan daerah - Sumber tenaga dan bahan bakar - Karakteristik tempat
13 27 - Iklim - Fasilitasi transportasi - Masyarakat - Persediaan air - Keamanan negara - Bahan-bahan buangan - Perlindungan terhadap banjir dan kebakaran Selain hal-hal diatas, di dalam menentukan lokasi suatu pabrik ada beberapa orientasi, yaitu : a. Orientasi kepada bahan mentah (Raw Material Oriented), yaitu penentuan lokasi pabrik berdasarkan jarak antara bahan mentah dengan pabrik. Jadi pabrik yang raw material oriented didirikan dekat sumber bahan mentah. b. Orientasi pasar (Market Oriented), yaitu penentuan lokasi pabrik berdasarkan atas jarak antara pabrik dengan daerah pemasaran hasil tersebut. c. Junction oriented, yaitu penentuan lokasi pabrik berdasarkan atas jarak antara pabrik dengan sumber bahan mentah dan jarak antara pabrik dengan pasar. d. Dan orientasi-oientasi lain yang dapat menjadi pertimbangan. Di dalam menentukan lokasi pabrik ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu : Upah buruh yang rendah Pajak ringan Dekat dengan sumber air Dekat dengan sumber tenaga Namun sifat-sifat bahan baku maupun produk juga digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan lokasi pabrik. Misal pabrik dengan weight lossing, dimana hasil produk jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan bahan
14 28 bakunya, maka lokasi pabrik sebaiknya terletak didekat sumber bahan baku. Sedangkan weight gaining dimana hasil jauh lebih berat bila dibandingkan dengan bahan bakunya, maka pabrik terletak di daerah pemasaran Lay Out Pabrik Setelah proses diagram alir disusun, sebelum desain pemipaan struktural dan listrik dimulai, maka lay out proses pabrik dan peralatan harus direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan lay out pabrik meliputi perencanaan storage area, proses area dan handling area. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam lay out pabrik adalah : 1. Tanah yang tersedia 2. Tipe dan kualitas produk 3. Kemungkinan pengembangan pabrik masa mendatang 4. Distribusi bahan baku, bahan jadi, air, listrik dan lain-lain 5. Keadaan lingkungan cuaca dan sosial 6. Keamanan terhadap bahaya kebakaran, peledakan, gas beracun dan bentuk bangunan 7. Pengaturan terhadap penggunaan lantai ruangan dan elevasi Secara garis besar lay out pabrik ini dibagi menjadi beberapa daerah utama yaitu : 1. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol Daerah administrasi merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi
15 29 Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian proses, kuantitas dan kualitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual. 2. Daerah proses Merupakan daerah alat-alat proses diletakkan dan proses berlangsung 3. Daerah pergudangan umum dan garasi 4. Daerah utilitas Merupakan daerah dimana terjadi kegiatan penyediaan air, listrik, steam, baan bakar, dan unit pengolahan limbah. Adapun perincian luas tanah sebagai bangunan pabrik dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
16 30 Tabel 2.1 Perincian Luas Tanah dan Bangunan Pabrik No. Bangunan Ukuran (m) Luas (m 2 ) 1 Pos Keamanan 8 x 5 x Parkir 20 x Masjid 30 x Bengkel 40 x Gudang 20 x Kantor Pusat 40 x Daerah proses 70 x Utilitas 40 x Limbah 30* Laboratorium 20 x Tangki penyimpan 40 x Pemadam kebakaran 15 x Daerah pengembangan 50 x Kantin 10x Jalan / taman Aula 30 x Poliklinik 20 x Jumlah 42700
17 Gambar 2.2 Denah Pabrik
18 32 Keterangan gambar tata letak pabrik : 1. Pos Keamanan 2. Taman 3. Parkir 4. Kantor Pusat 5. Aula 6. Poliklinik 7. Gudang 8. Bengkel 9. Pemadam Kebakaran 10. Kantin 11. Masjid 12. Laboratorium 13. Pengolahan Limbah 14. Proses Produksi 15. Tangki Penyimpanan 16. Utilitas 17. Daerah Pengembangan 18. Jalan Lay Out Peralatan Dalam perancangan lay out peralatan proses ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : 1. Aliran proses bahan baku dan produk Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomis yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi. Perlu diperhatikan elevasi pipa, untuk pipa diatas tanah perlu dipasang pada ketinggian 3 m atau lebih. Sedangkan untuk pemipaan pada permukaan tanah diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas pekerja. 2. Aliran udara Aliran udara di dalam dan sekitar areal proses perlu diperhatikan supaya lancar. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada
19 33 suatu tempat yang dapat mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat membahayakan pekerja. Selain itu perlu diperhatikan juga hembusan angin. 3. Cahaya Penerangan seluruh pabrik harus memadai pada tempat-tempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu diberikan penerangan tambahan. 4. Lalu lintas manusia Dalam perancangan lay out peralatan perlu diperhatikan agar para pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dengan cepat dan mudah. Apabila terjadi gangguan alat proses dapat segera diperbaiki. Selain itu keamanan pekerja selama menjalankan tugasnya perlu diperhatikan. 5. Dalam menempatkan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomi. 6. Jarak antar alat proses Untuk alat operasi yang mempunyai tekanan dan suhu operasi yang tinggi sebaiknya dipisahkan dari alat proses lainnya sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut tidak membahayakan alat proses lainnya. Tata letak alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga : Kelancaran proses produksi terjamin Dapat mengefektifkan penggunaan luas lantai Biaya material handling menjadi rendah dan menyebabkan turunnya pengeluaran utnuk kapital yang tidak penting.
20 34 Jika lay out peralatan proses sedemikian rupa sehingga urut-urutan proses produksi lancar, maka perusahaan tidak perlu membeli alat angkutan yang biayanya mahal. Karyawan mendapat kepuasan kerja Jika karyawan mendapatkan kepuasan dalam, maka akan mengakibatkan meningkatnya semangat kerja yang menyebabkan meningkatnya produktivitas kerja.
21 35
22 36 1. T-01: Tangki penyimpan n-butana 2. T-02: Tangki penyimpan n-butana (recycle) 3. T-03: Tangki penyimpan asam asetat 4. P-01: Pompa fresh feed masuk ke reaktor 5. P-02: Pompa produk dari FD ke Expandeer Valve 6. P-03: Pompa poduk dari HE-02 ke menara desitlasi 7. P-04: Pompa dari accumulator 01 ke menara destilasi 8. P-05: Pompa dari reboiler ke tangki P-06: Pompa dari separator vessel ke tangki HE-01: Heater umpan dari tangki 01 ke reaktor 11. HE-02: Heater produk dari separator vessel ke menara destilasi 12. CL-01 : Pendingin produk dari reaktor ke flash drum 13. CD-01 : Kondensor produk dari menara destilasi 14. R-01 : Reaktor 15. FD-01 : Flash drum 16. F-01 : Filter 17. B-01 : Blower 18. K-01 : Komperessor 19. D-01 : Kolom destilasi I 20. E-02 : Expander Valve 21. AC-01 : Accumulator D RB-01 : Reboiler D-01
BAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku Etanol Fase (30 o C, 1 atm) : Cair Komposisi : 95% Etanol dan 5% air Berat molekul : 46 g/mol Berat jenis :
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol
BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES
16 BAB II DESRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku Nama Bahan Tabel II.1. Spesifikasi Bahan Baku Propilen (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) Air Proses (PT
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES II.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung, dan Produk Spesifikasi Bahan Baku 1. Metanol a. Bentuk : Cair b. Warna : Tidak berwarna c. Densitas : 789-799 kg/m 3 d. Viskositas
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (PT. KMI, 2015) Fase : Cair Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85%
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Bahan Baku 1. Gliserin (C3H8O3) Titik didih (1 atm) : 290 C Bentuk : cair Spesific gravity (25 o C, 1atm) : 1,261 Kemurnian : 99,5 %
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PROSES
14 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku a. CPO (Minyak Sawit) Untuk membuat biodiesel dengan kualitas baik, maka bahan baku utama trigliserida yang
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku 2.1.1.1. Ethylene Dichloride (EDC) a. Rumus Molekul : b. Berat Molekul : 98,96 g/mol c. Wujud : Cair d. Kemurnian
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna
BAB II DESKRIPSI PROSES 1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 1.1. Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (www.kaltimmethanol.com) Fase (25 o C, 1 atm) : cair Warna : jernih, tidak berwarna Densitas (25 o C)
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Acrylonitrile Fase : cair Warna : tidak berwarna Aroma : seperti bawang merah dan bawang putih Specific gravity
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2
BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku A. Asam Akrilat (PT. Nippon Shokubai) : Nama IUPAC : prop-2-enoic acid Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 Berat Molekul
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimetil Eter Dimetil Eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OCH 3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika DME dioksidasi
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH
DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku Utama a. Etanol Sifat fisis : Rumus molekul : C2H5OH Berat molekul, gr/mol : 46,07 Titik didih, C : 78,32 Titik lebur,
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Benzena a. Rumus molekul : C6H6 b. Berat molekul : 78 kg/kmol c. Bentuk : cair (35 o C; 1 atm) d. Warna :
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES II. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II... Spesifikasi bahan baku. Epichlorohydrin Rumus Molekul : C 3 H 5 OCl Wujud : Cairan tidak berwarna Sifat : Mudah menguap Kemurnian : 99,9%
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul
BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku A. Asam Akrilat (PT. Nippon Shokubai) : Nama IUPAC : prop-2-enoic acid Rumus Molekul Berat Molekul Titik Leleh
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik n-butiraldehid dengan Proses Hidroformilasi Propilen Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku a. Propilen (C 3 H 6 ) Berat molekul : 42 gr/mol Titik didih : -47,75 C 47,7 C Titik beku : -185,25 C Densitas
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas Produksi 15.000 ton/tahun Kemurnian Produk 99,95 % Basis Perhitungan 1.000 kg/jam CH 3 COOH Pada perhitungan ini digunakan perhitungan dengan alur maju
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi suatu pabrik memberikan pengaruh yang besar terhadap lancarnya kegiatan industri. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan lokasi pabrik
Lebih terperinciBAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PROSES
19 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Produk 2.1.1 Spesifikasi bahan baku a. N-Butanol (PT. Petro Oxo Nusantara) Rumus molekul : C4H9OH Fase : Cair Berat Molekul :
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Bentuk : cair.
BAB II DESKRIPSI PROSES. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk.. Spesifikasi Bahan Baku a. Stirena monomer (C 8 H 8 ) Bentuk : cair Warna : jernih Kemurnian : 99,6% (minimal) Impuritas (EB) : 0,4% (maksimal).2.
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. Proses Pembuatan Trimetiletilen Secara umum pembuatan trimetiletilen dapat dilakukan dengan 2 proses berdasarkan bahan baku yang digunakan, yaitu pembuatan trimetiletilen dari n-butena
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK. - p-xylene : max 0,50 % wt. - m-xylene : max 0,30 % wt. - o-xylene : max 0,20 % wt
BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK 2.1.1. Bahan Baku Toluene Fasa Kenampakan Kemurnian : cair : jernih : min 99,0 % wt Impuritas - p-xylene : max 0,50 % wt - m-xylene : max
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Proses pembuatan Metil Laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut
Lebih terperinciproses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :
(pra (Perancangan (PabnHjhjmia 14 JlnhiridMaleat dari(butana dan Vdara 'Kapasitas 40.000 Ton/Tahun ====:^=^=============^==== BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah Proses Pada proses
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan
Lebih terperinciBAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,
7 BB II URIN PROSES.. Jenis-Jenis Proses Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, atau phenyl carbinol. Benzil alkohol mempunyai rumus molekul 6 H 5 H OH. Proses pembuatan
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai
II. DESKRIPSI PROSES 2.1 Macam Macam Proses 1. Proses Formaldehid Du Pont Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai berikut : CH 2 O + CO + H 2 O HOCH 2 COOH 700 atm HOCH 2 COOH
Lebih terperinciBAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,
7 BAB II URAIAN PROSES 2.1. Jenis-Jenis Proses Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, atau phenyl carbinol. Benzil alkohol mempunyai rumus molekul C 6 H 5 CH 2 OH. Proses
Lebih terperinciPERHITUNGAN NERACA PANAS
PERHITUNGAN NERACA PANAS Data-data yang dibutuhkan: 1. Kapasitas panas masing-masing komponen gas Cp = A + BT + CT 2 + DT 3 Sehingga Cp dt = Keterangan: Cp B AT T 2 2 C T 3 = kapasitas panas (kj/kmol.k)
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS TON/TAHUN
perpustakaan.uns.ac.id TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Risma Sappitrie ( I0511045 ) 2. Trias Ayu Laksanawati (
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES
BAB II DESKRIPSI PROSES A. Jenis-jenis Proses 1. Proses dengan Menggunakan Bahan Baku Chloroparaffin Proses dengan bahan baku chloroparaffin dan benzen merupakan proses tertua. Katalis yang digunakan yaitu
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara
11 II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara lain : 1. Pembuatan Metil Akrilat dari Asetilena Proses pembuatan metil akrilat adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Nitrometana Nitrometana merupakan senyawa organik yang memiliki rumus molekul CH 3 NO 2. Nitrometana memiliki nama lain Nitrokarbol. Nitrometana ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kimia yang tidak berwarna dan berbau khas, larut dalam air, alkohol, aseton,
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Asam asetat atau methane carbocyclic atau ethanoic acid adalah suatu senyawa organic dengan rumus molekul CH 3 COOH. Asam asetat
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PROSES
2 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.. Spesifikasi Bahan Baku danproduk a. Spesifikasi bahan baku Isobutil alkohol Kenampakan : Cairan bening Kemurnian : 99% Impuritas : H2O (%) Asam Palmitat Kenampakan : Kristal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asam Stearat Monoetanolamida Asam stearat monoetanolamida mempunyai rumus molekul HOCH 2 CH 2 NHCOC 17 H 35 dan struktur molekulnya Gambar 2.1 Struktur molekul Asam stearat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...
v vi vii DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Intisari... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Pendirian
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Oleh : Annisa Shanti Rahmani I 0510004 Fitri Rista Riana I 0510016 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciDESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.
II. DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. JENIS-JENIS PROSES Proses pembuatan metil klorida dalam skala industri terbagi dalam dua proses, yaitu : a. Klorinasi Metana (Methane Chlorination) Reaksi klorinasi metana terjadi
Lebih terperinciBAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang
BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES A. Macam-macam Proses Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang dihasilkan dengan mereaksikan katalis asam dengan asetaldehida. Beberapa jenis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Phthalic Acid Anhydride (1,2-benzenedicarboxylic anhydride) Phthalic acid anhydride pertama kali ditemukan oleh Laurent pada tahun 1836 dengan reaksi oksidasi katalitis ortho
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS TON/TAHUN
LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
II-1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tetradecene Senyawa tetradecene merupakan suatu cairan yang tidak berwarna yang diperoleh melalui proses cracking senyawa asam palmitat. Senyawa ini bereaksi dengan oksidan
Lebih terperinci25. Neraca panas pada Vaporizer (VP-101) Neraca panas pada Separator Drum (SD-101) Neraca energi pada Kompresor (K-101)
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Daftar Harga Bahan Baku dan Produk... 3 2. Data Impor MEK ke Indonesia... 4 3. Perbandingan Proses Pembuatan MEK... 8 4. Sifat Fisik Komponen... 14 5. Entalpi komponen pada
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN
PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS 20.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Eka Andi Saputro ( I 0511018) Muhammad Ridwan ( I 0511030) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciatm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas.
Pra (Rancangan PabrikjEthanoldan Ethylene danflir ' BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah proses Pada proses pembuatan etanol dari etilen yang merupakan proses hidrasi etilen fase
Lebih terperinciTUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS 230000 TON PER TAHUN Oleh: ISNANI SA DIYAH L2C 008 064 MUHAMAD ZAINUDIN L2C
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK ANILINE
perpustakaan.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Prarancangan Pabrik Aniline dari Hidrogenasi Nitrobenzene Fase Uap KATA PENGANTAR Segala puji syukur kepada Allah SWT, hanya karena
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Dita Kusuma Yuswardani ( I 0511017) 2. Shofwatun Nida ( I 0511048)
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan
II. DESKIPSI POSES A. Jenis - Jenis Proses a) eaksi Acetylene (C2H2) dengan Hydrogen Chloride (HCl) Menurut Nexant s ChemSystem Process Evaluation/ esearch planning (2007), metode pembuatan VCM dengan
Lebih terperinciAZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KESETIMBANGAN ENERGI Konsep dan Satuan Perhitungan Perubahan Entalpi Penerapan Kesetimbangan Energi Umum
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses 1-Butena atau butilen dengan rumus molekul C 4 H 8 merupakan senyawa berbentuk gas yang larut dalam senyawa hidrokarbon, alkohol, eter tetapi tidak larut dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Propilen ksida Nama lain dari propilen oksida adalah metiloksirana, mempunyai stuktur CH 3 (CHCH 2 ). Propilen oksida adalah zat yang sangat reaktif untuk enangkap cincin oksirane
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.
BAB II DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemrosesan yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.
1 Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Dalam era perdagangan bebas, Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dietil eter merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan dalam industri dan salah satu anggota senyawa eter yang mempunyai kegunaan yang sangat penting.
Lebih terperinci4.19 Neraca Energi CO Neraca Energi RE Neraca Energi RE Neraca Energi DC
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Data Kebutuhan Isopropanolamin di Indonesia... 3 2.1 Harga Bahan Baku dan Produk... 10 2.2 Nilai ΔH 0 f (298) bahan baku dan produk... 17 2.3 Nilai ΔH 0 f masing-masing komponen...
Lebih terperinciPLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL
PROSES PENGOLAHAN GAS ALAM CAIR (Liquifed Natural Gas) Gas alam cair atau LNG adalah gas alam (metana terutama, CH4) yang telah diubah sementara untuk bentuk cair untuk kemudahan penyimpanan atau transportasi.
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN
LAPORAN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS 25.000 TON PER TAHUN Oleh : SULASTRI Dosen Pembimbing: 1. Ir. H. Haryanto AR, M.S. 2. Dr.
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan BAB I PENGANTAR Metil salisilat merupakan turunan dari asam salisat yang paling penting secara komersial, disamping
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan Acrylonitrile menggunakan bahan baku Ethylene Cyanohidrin dengan katalis alumina. Ethylene Cyanohidrin pada T-01
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat proses pabrik isopropil alkohol terdiri dari tangki penyimpanan produk, reaktor, separator, menara distilasi, serta beberapa alat pendukung seperti kompresor, heat
Lebih terperinciPEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
10 II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam Pabrik Kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut Teknologi proses.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asetanilida Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK FURFURAL DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN Oleh : Yosephin Bening Graita ( I 0509043 ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Oleh : JD Ryan Christy S Louis Adi Wiguno L2C008065 L2C008070 JURUSAN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES.1 Jenis-jenis bahan baku dan proses Proses pembuatan VAM dapat dibuat dengan dua proses, yaitu proses asetilen dan proses etilen. 1. Proses Dasar Asetilen Reaksi yang terjadi
Lebih terperinciLAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI
B-1 LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI Dari hasil perhitungan neraca massa selanjutnya dilakukan perhitungan neraca energi. Perhitungan neraca energi didasarkan pada : Basis : 1 jam operasi Satuan panas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II NJAUAN PUSTAKA 2.1 Asetat Anhidrat Asetat anhidrat merupakan anhidrat dari asam asetat yang struktur antar molekulnya simetris. Asetat anhidrat memiliki berbagai macam kegunaan antara lain sebagai
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS TON/TAHUN
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN Oleh : Ade Tia Suryani Setiawaty I 0512001 Suci Ardiana Rahmawati I 0512060 PROGRAM STUDI SARJANA
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK
LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DARI METANOL DAN KARBON MONOKSIDA DENGAN PROSES MONSANTO KAPASITAS 250.000 TON PER TAHUN Oleh : Yuliana Enggarsari D 500 050 030 Dosen
Lebih terperinciTUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA
TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT KAPASITAS 70.000 TON/TH Oleh : BAMBANG AGUNG PURWOKO 21030110151043 WIDA RAHMAWATI 21030110151072 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciSKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA
PRA RANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA Disusun Oleh : Rezeki Dewantari Y 121080057 Dian Geta 121080078 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES. MEK mulai dikembangkan pada tahun 1980-an sebagai pelarut cat. Dalam pembuatan
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis Proses MEK mulai dikembangkan pada tahun 1980-an sebagai pelarut cat. Dalam pembuatan MEK dikenal 3 macam metode pembuatan berdasarkan perbedaan bahan bakunya (Ullman, 2007).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alkena Alkena merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap dua C=C. Suku alkena yang paling kecil terdiri dari dua atom C, yaitu etena. Jumlah atom H pada gugus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.
Lebih terperinciTUGAS PERACANGAN PABRIK KIMIA
TUGAS PERACANGAN PABRIK KIMIA PRA RANCANGAN PABRIK METANOL DENGANN PROSES ICI TEKANAN RENDAH KAPASITAS 450.000 TON/TAHUN Disusun oleh : AFFIAN WIDJANARKO HAMDILLAH USMAN L2C008002 L2C008052 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciV. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan
V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Pabrik Fosgen ini diproduksi dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dari bahan baku karbon monoksida dan klorin yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Etanolamin dengan Proses Non Catalytic Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan teknologi dan perkembangan berbagai bidang pembangunan, maka diperlukan beberapa macam sarana dan prasarana untuk mewujudkan tujuan pembangunan
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis besar,
Lebih terperinciBAB II PERANCANGAN PRODUK. : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik,
BAB II PERANCANGAN PRODUK 2.1 Produk Utama 2.1.1.Gas Hidrogen (H2) : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik, polyester, dan nylon, dipakai untuk proses desulfurisasi minyak bakar dan bensin dan
Lebih terperinciPABRIK GLISEROL DARI COTTON SEED OIL DENGAN PROSES HIDROLISA KONTINYU
PABRIK GLISEROL DARI COTTON SEED OIL DENGAN PROSES HIDROLISA KONTINYU Penyusun : Riyo Eko Prasetyo 2307030067 Wicaksono Ardi Nugroho 2307030078 Dosen Pembimbing : Ir. Elly Agustiani, M. Eng 19580819 198503
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia industri sangat pesat seiring berkembangnya teknologi pada masa kini. Industri kimia merupakan salah satu sektor industri yang berfokus pada bidang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS 26.000 TON PER TAHUN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata I Fakultas Teknik
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK PARAXYLENE PROSES DISPROPORSIONASI TOLUENE KAPASITAS 300.000 TON/TAHUN O l e h : ARIF FAJAR UTOMO PRAMITHA ROSYIDHI L2C008118 L2C008143
Lebih terperinci1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri di dunia serta khususnya di Indonesia, semakin banyak diversifikasi usaha yang telah dilakukan. Indonesia sebagai salah satu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS TON/TAHUN
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Oleh : DienNurfathia UlfaHardyanti I0509012 I0509041 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan
Lebih terperinciZULQARNAIN ALBAASITH
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN DIMETIL ETER DARI METANOL DENGAN KAPASITAS 250.000 TON/TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sidang Sarjana Teknik Kimia Oleh : ZULQARNAIN ALBAASITH
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK
LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DARI METANOL DAN KARBON MONOKSIDA DENGAN PROSES MONSANTO KAPASITAS 200.000 TON PER TAHUN Oleh : Vitria Wijayanti D 500 050 022 Dosen Pembimbing
Lebih terperinci