Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM:"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 5 MADIUN Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM: TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: ENDANG SULISTIYANINGSIH NIM:S FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2015 to user

2 digilib.uns.ac.id PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 5 MADIUN Disusun oleh : ENDANG SULISTIYANINGSIH NIM:S Telah disetujui Pembimbing Pada tanggal :...Januari 2015 Pembimbing Dr. Payamta, M.Si., Ak. CPA. NIP Mengetahui : Ketua Program Studi Magister Akuntansi Dr. Payamta, M.Si, CPA, Ak. NIP ii

3 digilib.uns.ac.id PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 5 MADIUN Disusun oleh : ENDANG SULISTIYANINGSIH NIM:S Ketua : Telah disetujui Tim penguji Pada tanggal,... Sekretaris : Anggota : Mengetahui : Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Magister Akuntansi Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. Dr. Payamta, M.Si, CPA, Ak. NIP NIP iii

4 digilib.uns.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Endang Sulistiyaningsih NPM : S Program Studi : Magister Akuntansi Fakultas : Fakultas Ekonomi Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta,... Januari 2015 Yang membuat pernyataan, Endang Sulistiyaningsih NPM. S iv

5 digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSEMBAHAN Tesis ini kupersembahkan kepada: Yang saya sayangi dan hormati Bapak dan Ibu, yang secara tulus dan ikhlas memberi dukungan, do a dan materi yang tak mungkin terbalaskan sampai kapanpun. Untuk suamiku yang kusayangi, terima kasih atas semua bantuan dan kerelaan waktu untuk senantiasa membantu dalam suka maupun duka. Anak-anakku tersayang, yang senantiasa menjadi inspirasi dalam setiap tarikan nafas ini. Bapak dan Ibu dosen yang telah menyediakan waktu dan kesabarannya dalam membimbing saya. Almamater Program Magister Akuntansi yang kubanggakan. Teman senasib sepenanggungan yang saling membantu dikala sedih dan senang. Jangan pernah pernah berhenti dalam menuntut ilmu! v

6 digilib.uns.ac.id HALAMAN MOTTO Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Al-Mujadalah:11) Manusia yang terbaik adalah mukmin yang berilmu, jika diperlukan dia berguna, tetapi jika tidak diperlukan maka dia dapat mengurus dirinya sendiri. (H.R Al-Baihaqi) Manusia dapat dihancurkan, dapat dimusnahkan, dapat dikalahkan, dimatikan, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama masih setia kepada hatinya. (Penulis) vi

7 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, karunia dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaiikan tesis ini. Tesis dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Tesis ini bukan hasil dari jerih payah sendiri, akan tetapi banyak pihak yang telah membantu. Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya Tesis ini. Dengan kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1. Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang telah berkenan memberikan bantuan kepada peneliti berupa Beasiswa Unggulan Diknas dalam menyelesaikan studi di program studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret. 3. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 4. Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. vii

8 digilib.uns.ac.id 5. Dr. Payamta, M.Si., CPA, Ak,. Selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret. 6. Dra. Y Anni Aryani, M.Prof.Acc., Ph.D., Ak selaku seketaris Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret. 7. Dr. Payamta, M.Si, Ak. CPA., selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikiran, serta memotivasi penulis dalam penyusunan tesis. 8. Bapak Ibu Dosen beserta staf di Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberikan bimbingan keilmuan, khususnya dalam disiplin Ilmu Akuntansi. Surakarta,... Januari 2015 Peneliti viii

9 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... ABSTRACT... i ii iii iv v vi vii viii xi xii xiii xiv xv BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang Masalah...1 B. Perumusan Masalah...5 C. Tujuan Penelitian...6 D. Manfaat Penelitian...11 E. Pentingnya Penelitian...12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 8 ix

10 digilib.uns.ac.id A. Tingkat Pendidikan... 8 B. Lingkungan Kerja...11 C. Kinerja D. Administrasi Keuangan Sekolah E. Penelitian Terdahulu...36 F. Pengembangan Hipotesis...39 G. Kerangka Berfikir...41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian...44 B. Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel...45 C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel D. Analisis Data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas C. Hasil Uji Asumsi Klasik D. Pengujian Hipotesis...67 E. Pembahasan...70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...75 B. Keterbatasan C. Saran DAFTAR PUSTAKA x

11 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Tabel Halaman Tabel 1 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Lingkungan Kerja Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuangan Sekolah Tabel 9 Validitas Kuesioner Lingkungan Kerja Tabel 10 Validitas Kuesioner Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuangan Sekolah Tabel 11 Uji Reliabilitas Kuesioner Lingkungan Kerja Tabel 12 Uji Reliabilitas Kuesioner Kinerja Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Tabel 14 Hasil Uji Multikolinieritas Tabel 15 Analisis Koefisien Regresi Berganda Secara Parsial xi

12 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Gambar Halaman Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas xii

13 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Judul Lampiran Halaman Lampiran 1 Kisi-Kisi Penelitian Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 4 Tabulasi Frekuensi Karakteristik Responden Lampiran 5 Tabulasi Angket Tingkat Pendidikan Lampiran 6 Tabulasi Kuesioner Lingkungan Kerja Lampiran 7 Tabulasi Kinerja Lampiran 8 Hasil SPSS xiii

14 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Endang Sulistiyaningsih, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun. Universitas Sebelas Maret, Program Pascasarjana. Sekolah perlu melakukan suatu sistem manajemen keuangan yang tepat, agar dana yang masuk di sekolah dapat dikelola dan digunakan tepat sesuai dengan sasaran. Untuk itu diperlukan tenaga administrasi keuangan sekolah untuk mencatat, mengelola, menyalurkan serta membuat laporan keuangan, agar keuangan sekolah dapat terpantau dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah explanative research. Populasi penelitian adalah tenaga adminstrasi keuangan di SMA Negeri 5 Madiun yang berjumlah 30 orang. Teknik sampling adalah purposive sampling dan menggunakan alat uji statistik Regresi Linier, dengan variabel independen Tingkat Pendidikan dan Lingkungan Kerja, serta variabel dependen Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah. Hasil dari penelitian ini adalah dari 30 responden diketahui bahwa nilai t hitung variabel Tingkat Pendidikan adalah 1,295 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006, hal ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel Tingkat Pendidikan terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun, nilai t hitung variabel Lingkungan Kerja adalah 4,783 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, hal ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel bebas Lingkungan Kerja terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun. Nilai F hitung (12,138) lebih besar dari F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif secara bersama-sama antara variabel bebas Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) dan Lingkungan Kerja terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Tingkat Pendidikan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Lingkungan Kerja, Kinerja xiv

15 digilib.uns.ac.id ABSTRACT Endang Sulistiyaningsih, 2015, The Influence of Education Level and Working Environment to School Monetary Administration Staff Working Performance in SMA Negeri 5 Madiun. Sebelas Maret University, Post Graduate Program. School needs to create a correct monetary management system, in order to manage the found, so it can be performed and used correctly. Because of that reason, school needs monetary administration staff to write, manage, distribute and makes monetary report, so that school monetary can be controlled correctly according to monetary management foundation. The research method used is explanative reserach method. Population of this study are 30 school monetary administration staff in SMA Negeri 5 Madiun. Sampling technique in this study is purposive sampling and Linierity Regression. The independent variables are Education Level and Working Environment. The dependent variable is working performance of school monetary administration staff. The result of this research is from 30 respondents identified that significancy grade is 0,006 on Education Level. It shows that there is a positive influence between Education Level to school monetary administration staff working performance, significancy grade of working environment is 0,000. It shows that there is a positive influence between working environment to school monetary administration staff working performance. F count (12,138), higher than F table which shows there is positive simultan influence between Education Level (Education Stage and Majority Relation), and Working Environment to dependent variable working performance of school monetary administration staff in SMA Negeri 5 Madiun.. According to study result, it can be concluded that there is an influence between Education Level and Working Environment to working performance of school monetary administration staff in SMA Negeri 5 Madiun. Key Words: Education Level, Working Environment, Working Performance xv

16 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata Laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan didalamnya ada Kepala Sekolah dan Guru, Komite Sekolah sebagai badan independent yang membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik yang bisa di tempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang harus memadai. Hubungan keempatnya harus sinergis, karena keberlangsungan operasioal sekolah terbentuknya dari hubungan simbiosis mutualis keempat komponen tersebut karena kebutuhan akan pendidikan demikian tinggi, tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang optimal semata-mata demi kebutuhan anak didik. Salah satu unsur yang penting dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi sekolah yang dapat mencetak anak didik yang baik adalah dari segi keuangan. Manajemen keuangan sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan kegiatan sekolah. Ada beragam sumber dana yang dimiliki oleh suatu sekolah, baik dari pemerintah maupun pihak lain. Ketika dana masyarakat atau dana pihak ketiga lainnya mengalir masuk, harus dipersiapkan sistem pengelolaan keuangan yang professional dan jujur. Pengelolaan keuangan secara umum sebenarnya telah 1

17 digilib.uns.ac.id 2 dilakukan dengan baik oleh semua sekolah. Hanya kadar substansi pelaksanaanya yang beragam antara sekolah yang satu dengan yang lainnya. Adanya keragaman ini bergantung kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak sekolah dan julukan sekolah. Pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya masih tergolong rendah, pengelolaan keuangannya pun masih sederhana. Sedangkan, pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya besar, bahkan mungkin sangat besar, tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung menjadi lebih rumit. Kecenderungan ini dilakukan karena sekolah harus mampu menampung berbagai kegiatan yang semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya. Berkenaan dengan dana keuangan yang diterima oleh sekolah, pada praktiknya sekolah perlu melakukan suatu sistem manajemen keuangan yang tepat, agar dana yang masuk di sekolah dapat dikelola dan digunakan tepat sesuai dengan sasaran. Untuk itu diperlukan tenaga administrasi keuangan sekolah untuk mencatat, mengelola, menyalurkan serta membuat laporan keuangan, agar keuangan sekolah dapat terpantau dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan. Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.

18 digilib.uns.ac.id 3 Yang dimaksud sebagai tenaga administrasi keuangan sekolah disini adalah para guru yang mendapat tugas tambahan oleh Kepala Sekolah untuk mengelola keuangan sekolah seperti BOS, DIK, hibah serta berbagai masukan keuangan lainnya yang digunakan untuk operasional dan pengembangan sekolah. Selain guru, tenaga adminstrasi keuangan sekolah dibantu oleh karyawan tata usaha, yang memang mempunyai tugas khusus untuk mengelola administrasi keuangan sekolah. Agar dapat mengelola keuangan sekolah, seorang tenaga administrasi keuangan dituntut memiliki beberapa kualifikasi yang memadai. Salah satunya adalah memilliki tingkat pendidikan yang cukup serta memiliki kesesuaian antara bidang ilmu yang diambil dengan pekerjaan yang dijalankan sebagai karyawan tata usaha. Menurut Hariandja (2002) menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki kinerja perusahaan. Pada lembaga pendidikan formal seperti sekolah, semakin tinggi tingkat pendidikan pegawai atau karyawannya, maka semakin baik pula tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal dalam pengelolaan manajemen keuangan sekolah. Lingkungan tempat bekerja juga dapat menjadi faktor pendukung bagi karyawan tata usaha dalam menjalankan tugasnya. Lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi

19 digilib.uns.ac.id 4 karyawan. Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama karyawan dan hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat karyawan bekerja. Menurut Supardi dalam Subroto, (2005) lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja. SMA Negeri 5 Madiun adalah salah satu sekolah menengah atas negeri yang terdapat di Kota Madiun. Sebagai sekolah negeri, sekolah ini mendapatkan anggaran dari pemerintah untuk pelaksanaan operasional sekolah. Oleh karena itu, SMA Negeri 5 Madiun hendaknya mengikuti ketentuan Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 yang menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Permasalahan yang sering terjadi pada pengelolaan administrasi keuangan di SMA Negeri Madiun adalah penulisan laporan keuangan yang dalam beberapa kali mengalami keterlambatan, serta banyak tenaga admisnistrasi keuangan sekolah yang latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan bidang kerja yang diampu. Contohnya adalah guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai pengelola administrasi keuangan sekolah. Sebagai

20 digilib.uns.ac.id 5 seorang guru, tidak semuanya memiliki latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan administrasi keuangan sekolah. Permasalahan yang lain adalah banyak karyawan tata usaha yang berasal dari tamatan SMA, yang kurang mendapatkan bekal ilmu yang memadai mengenai administrasi keuangan sekolah. Sebagai seorang tenaga admisnitrasi keuangan sekolah, tentu banyak berhubungan dengan pembukuan, pembuatan laporan keuangan, mengurus pajak, dan lain sebagainya, yang mereka kerjakan secara otodidak atau belajar sendiri mengenai cara pembuatannya. Permasalahan tersebut berdampak pada kualitas, kuantitas serta efektivitas tenaga administrasi keuangan sekolah. Akibatnya, beberapa laporan keuangan menjadi terlambat karena mereka harus mempelajari terlebih dahulu cara pembukuan dan pembuatan laporan yang tepat. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan dan lingkungan kerja terhadap kinerja tenaga administrasi keuangan sekolah dalam pengelolaan keuangan, dengan judul: Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

21 digilib.uns.ac.id 6 1. Apakah terdapat pengaruh positif jenjang pendidikan dan kesesuaian jenjang pendidikan terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun? 2. Apakah terdapat pengaruh positif Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh positif jenjang pendidikan dan kesesuaian jenjang pendidikan terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun. 2. Untuk mengetahui pengaruh positif Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada: 1. Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah Petugas akan mengetahui pentingnya pendidikan serta kondisi di lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja dalam mengelola administrasi keuangan sekolah. 2. Bagi Sekolah Sebagai bahan acuan untuk menemukan dan memperbaiki serta mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi

22 digilib.uns.ac.id 7 keuangan sekolah, sehingga dapat digunakan secara cermat, efektif, dan sesuai dengan sasaran. 3. Bagi Keilmuan Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti lain, yang melakukan penelitian sesuai dengan konteks penelitian yang dilakukan oleh peneliti

23 digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Tingkat Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Suprihanto (2003) menyatakan bahwa pendidikan mempunyai fungsi sebagai penggerak sekaligus pemacu terhadap potensi kemampuan sumber daya manusia dalam meningkatkan prestasi kerjanya dan nilai kompetensi seseorang pekerja dapat dipupuk melalui program pendidikan, pengembangan dan pelatihan. Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian (Notoatmodjo, 2003). Menurut Marimba (dalam Nata, 2001) menyatakan pendidikan adalah bimbingan atau arahan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sikapnya. Penjelasan ini merupakan pengertian pendidikan dalam arti luas. Menurut Suprihanto (2003), pendidikan diinterpretasikan dengan makna untuk mempertahankan individu dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah dan merupakan suatu harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil serta untuk memperluas, 8

24 digilib.uns.ac.id 9 mengintensifkan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-elemen yang ada disekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar, yang merupakan upaya manusia dewasa dalam membimbing yang belum kepada kedewasaan. Untuk pengertian secara umum, menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah suatu usaha atau aktifitas untuk membentuk manusia-manusia yang cerdas dalam berbagai aspeknya baik intelektual, sosial, emosional maupun spiritual, terampil serta berkepribadian dan dapat berperilaku dengan dihiasi akhlak mulia. Berdasarkan pengertian tersebut dapatlah dimengerti bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana unutk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dengan pendidikan diharapkan dapat terwujud suatu kualitas manusia yang baik seluruh dimensinya, baik dimensi intelektual, emosional maupun spiritual yang nantinya mampu mengisi kehidupannya secara produktif bagi kepentingan dirinya dan masyarakat.

25 digilib.uns.ac.id Pengertian Tingkat Pendidikan Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2003) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Hariandja (2002) menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki kinerja perusahaan. 3. Indikator-indikator Tingkat Pendidikan Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003), indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan.jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri dari: a. Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. b. Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. c. Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan direkrut terlebih dahulu perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan

26 digilib.uns.ac.id 11 pendidikan karyawan tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya tersebut. Dengan demikian karyawan dapat memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. B. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi karyawan. Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama karyawan dan hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat karyawan bekerja. Menurut Supardi dalam Subroto, (2005) lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja. Menurut Nitisemito (dalam Intanghina, 2008) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut: Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.

27 digilib.uns.ac.id 12 Menurut Sedarmayati (dalam Intanghina, 2008) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut: Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya, baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung produktivitas kerja akan menimbulkan kepuasan kerja bagi pekerja dalam suatu organisasi. Menurut Sihombing (2004) indikator dari lingkungan kerja adalah: fasilitas kerja, gaji dan tunjangan, dan hubungan kerja. Menurut Sedarmayati (dalam Intanghina, 2008), yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja adalah sebagai berikut: penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan hubungan karyawan. Menurut Pattanayak (2002), motivasi kerja karyawan akan terdorong dari lingkungan kerja. Jika lingkungan kerja mendukung, maka akan timbul keinginan karyawan untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Keinginan ini kemudian akan menimbulkan persepsi karyawan dan kreativitas karyawan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan. Persepsi karyawan juga dipengaruhi oleh faktor insentif yang diberikan perusahaan.

28 digilib.uns.ac.id Jenis Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dapat dibagi atas 2 (dua) jenis, yaitu: lingkungan kerja sosial, dan lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja sosial mencakup hubungan kerja yang terbina dalam perusahaan. Kita bekerja di dalam perusahaan tidaklah seorang diri, dan dalam melakukan aktivitas, kita juga membutuhkan bantuan orang lain. Dengan demikian kita wajib membina hubungan yang baik antara rekan kerja, bawahan maupun atasan karena kita saling membutuhkan. Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Komunikasi yang baik merupakan kunci untuk membangun hubungan kerja. Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan kesalah-pahaman karena gagal menyampaikan pikiran dan perasaan satu sama lain. Komunikasi yang baik dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi kerja karyawan dan membangun tim kerja yang solid. Untuk membangun hubungan kerja yang baik, menurut Mangkunegara (2003) diperlukan: a. Pengaturan waktu b. Tahu posisi diri c. Adanya kecocokan d. Menjaga keharmonisan e. Pengendalian desakan dalam diri f. Memahami dampak kata-kata atau tindakan pada diri orang lain. g. Jangan mengatur orang lain sampai anda mampu mengatur diri sendiri. h. Bersikap bijak dan bijaksana.

29 digilib.uns.ac.id 14 Hal ini menunjukkan bahwa untuk membangunan hubungan kerja yang baik diperlukan pengendalian emosional yang baik di tempat kerja. Mangkunegara (2003) menyatakan bahwa untuk menciptakan hubungan relasi yang harmonis dan efektif, pimpinan dan manajer perlu (1) meluangkan waktu untuk mempelajari aspirasi-aspirasi emosi karyawan dan bagaimana mereka berhubungan dengan tim kerja, serta (2) menciptakan suasana memperhatikan dan memotivasi kreativitas. Berdasarkan pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa pengelolaan hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja sangat perlu untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap kinerja karyawan. Hal ini disebabkan karena manusia bekerja bukan sebagai mesin, manusia mempunyai perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja untuk uang saja. 3. Faktor-faktor Lingkungan Kerja Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja karyawan melakukan aktivitasnya. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat kerja dan emosi para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan. Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia. Sarwono (1992) menyatakan bahwa kadang-kadang peningkatan suhu menghasilkan kenaikan prestasi kerja, tetapi kadang-kadang malah menurunkan. Menurut Bell, dkk dalam Sarwono (2002), kenaikan suhu pada batas tertentu menimbulkan arousal yang merangsang prestasi kerja, tetapi setelah melewati ambang batas tertentu, kenaikan suhu ini sudah mulai

30 digilib.uns.ac.id 15 mengganggu suhu tubuh yang mengakibatkan terganggunya pula prestasi kerja. Lingkungan kerja fisik ini juga merupakan faktor penyebab stress kerja karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan. Robbins (2002) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah: suhu, kebisingan, penerangan, dan mutu udara. Suhu adalah variabel dimana terdapat perbedaan individual yang besar. Dengan demikian untuk memaksimalkan produktivitas, adalah penting bahwa karyawan bekerja di suatu lingkungan dimana suhu di atur sedemikian rupa sehingga berada diantara rentang kerja yang dapat diterima setiap individu. Bukti dari telaah-telaah tentang kebisingan menunjukkan bahwa suara-suara yang konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan penurunan kinerja, sebaliknya efek dari suara-suara yang tidak dapat diramalkan memberikan dampak negatif dan menganggu konsentrasi karyawan. Bekerja pada ruangan yang gelap dan samar-samar akan menyebabkan ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu karyawan dalam memperlancar aktivitas kerjanya. Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya juga tergantung pada usia karyawan. Pencapaian kinerja pada tingkat penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk karyawan yang lebih tua dibandingkan yang lebih muda. Mutu udara merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara yang tercemar membawa efek yang merugikan pada

31 digilib.uns.ac.id 16 kesehatan pribadi. Udara yang tercemar dapat mengganggu kesehatan pribadi karyawan. Udara yang tercemar di lingkungan kerja dapat menyebabkan sakit kepala, mata perih, kelelahan, lekas marah, dan depresi. Faktor lain yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah rancangan ruang kerja. Rancangan ruang kerja yang baik dapat menimbulkan kenyamanan bagi karyawan di tempat kerjanya. Faktor-faktor dari rancangan ruang kerja tersebut menurut Robbins (2002) terdiri atas: ukuran ruang kerja, pengaturan ruang kerja, dan privasi. Ruang kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Ruang kerja yang sempit dan membuat karyawan sulit bergerak akan menghasilkan kinerja yang lebih rendah jika dibandingkan dengan karyawan yang memiliki ruang kerja yang luas. Jika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per karyawan, pengaturan merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas. Pengaturan ruang kerja itu penting karena sangat mempengaruhi interaksi sosial. Orang lebih mungkin berinteraksi dengan individu-individu yang dekat secara fisik. Oleh karena itu lokasi kerja karyawan mempengaruhi informasi yang ingin diketahui. Privasi dipengaruhi oleh dinding, partisi, dan sekatan-sekatan fisik lainnya. Kebanyakan karyawan menginginkan tingkat privasi yang besar dalam pekerjaan mereka (khususnya dalam posisi manajerial, dimana privasi diasosiasikan dalam status). Namun kebanyakan karyawan juga menginginkan peluang untuk berinteraksi dengan rekan kerja, yang dibatasi dengan meningkatnya privasi. Keinginan akan privasi tersebut kuat pada

32 C. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Menurut Rivai (2005), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika. Menurut Mathis dan Jackson (2001), kinerja adalah apa yang dilakukan pegawai, sehingga ada yang mempengaruhi kombinasi pegawai organisasi antara lain: kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja, dan sikap koperatif. Mereka mengemukakan unsur-unsur commit yang terdapat to user dalam kinerja merupakan hasilperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 banyak orang. Privasi membatasi gangguan yang terutama sangat menyusahkan orang-orang yang melakukan tugas-tugas rumit. 4. Manfaat Lingkungan Kerja Menurut Ishak dan Tanjung (2003), manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi.

33 digilib.uns.ac.id 18 hasil fungsi pekerjaan, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan seperti motivasi, kecakapan, persepsi peranan dan sebagainya, pencapaian tujuan organisasi serta periode waktu tertentu. Sumber daya manusia sebagai aktor yang berperan aktif dalam menggerakkan perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuannya. Tercapainya tujuan perusahaan hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat dalam perusahaan untuk berkinerja dengan baik. Kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau kinerja perusahaan (corporate performance). Pengukuran kinerja dalam penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa input masing-masing pegawai sama yaitu tingkat kinerja dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan. Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Definisi kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih umum bagi negara maupun bagian ekonomi yang berbeda. Dengan perbaikan kinerja organisasi mengembangkan pertumbuhan, persaingan domestik dan internasional serta memberikan kontribusi yang layak, semuanya pada akhirnya bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan mutu kehidupan bangsa secara menyeluruh. Kinerja yang rendah merupakan pencerminan dari organisasi yang memboroskan sumber daya yang dimilikinya, dimana pada akhirnya

34 digilib.uns.ac.id 19 organisasi tersebut kehilangan daya saing yang akan mengurangi skala aktifitas usahanya. Kinerja yang rendah dari banyak organisasi akan menurunkan industri dan ekonomi bangsa secara menyeluruh yang cenderung mengurangi keberhasilan organisasi. Menurut Gibson, et al (dalam Novitasari, 2003), ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu: a. Variabel individual, terdiri dari: 1) Kemampuan dan ketrampilan: mental dan fisik. 2) Latar belakang: keluarga, tingkat sosial, penggajian. 3) demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin. b. Variabel organisasional, terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. c. Variabel psikologis, terdiri dari: persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Menurut Tiffin dan Mc. Cormick (dalam Novitasari, 2003) ada dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu: a. Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, serta faktor individual lainnya. b. Variabel situasional, meliputi: 1) Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari: metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik (penyinaran, temperatur, dan ventilasi)

35 digilib.uns.ac.id 20 2) Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Adanya keyakinan yang dapat dipertimbangkan untuk menunjang konsep kinerja baru yang mengenai proses produksi sebagai suatu sistem yang kompleks dapat diterapkan dan berlaku dimasyarakat lingkungan, tenaga kerja, modal dan organisasi tidaklah penting dari dirinya namun dengan caranya terkoordinasi kedalam satu kesatuan yang terpadu. Keberhasilan kinerja organisasi diawali dengan sejauhmana kualitas kinerja para pegawainya. Untuk menegakkan kinerja organisasi menjadi lebih baik maka perlu menegakkan kinerja masing-masing pegawai. Diantara para ahli ekonomi tidak ada kesepakatan tentang batas pemisahan antara faktor-faktor tenaga kerja dan modal, komponenkomponen yang harus dimasukkan ke dalam faktor lainnya maupun metode terbaik untuk mengevaluasi masing-masing faktor terhadap pertumbuhan kinerja. Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa faktor-faktor penentu kinerja individu adalah: a. Faktor Individu; Secara psikologis, individu yang normal memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan

36 digilib.uns.ac.id 21 modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi. b. Faktor Lingkungan Organisasi; Faktor lingkungan kerja organisasi yang kondusif sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi kondusif yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai. Sulistiyani dan Rosidah (2009) mengemukakan bahwa didalam orientasi penilaian biasanya yang dievaluasi adalah mencakup personal based dan performance based. Hal ini berkaitan dengan kinerja organisasi publik yang merupakan penilaian bagi tercapainya tujuan organisasi dengan peningkatan kinerja pegawai yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Kualitas pekerjaan merupakan bagian substansi yang tidak dapat diabaikan. Konsentrasi dari penilaian yang dilakukan tentunya akan mengidentifikasi bagaimana pencapaian kualitas pekerjaan yang dilakukan. Tentu saja untuk menentukan kualitas tersebut sampai seberapa baik pencapaiannya, dengan cara membandingkan kualitas yang dicapai dengan target kualitas. Selanjutnya pengetahuan tentang pekerjaan juga menjadi fokus dalam penilaian. Disamping itu kreatifitas juga memberikan inspirasi

37 digilib.uns.ac.id 22 pencapaian kinerja. Kerjasama menjadi kunci dalam pencapaian kinerja kelompok maupun kinerja organisasi. Jika seseorang memiliki kecakapan dalam berhubungan dan kerjasama, maka sangat memungkinkan seseorang memberikan kontribusi yang baik terhadap organisasi. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja menurut Robbins (2002) yaitu: a. Memberikan masukan penting bagi pimpinan organisasi dalam pengambilan keputusan di bidang sumber daya manusia, seperti: promosi, transfer, dan pemutusan hubungan kerja. b. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan. c. Mengetahui efektifitas seleksi/penempatan pegawai baru dan program pendidikan dan pelatihan. d. Memberikan umpan balik kepada pegawai mengenai bagaimana pandangan organisasi akan kinerja mereka. e. Digunakan sebagai dasar untuk alokasi ganjaran, seperti: kenaikan gaji, pemberian insentif, dan imbalan lainnya. Mangkunegara (2007) menyatakan tujuan penilaian kinerja adalah: a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk prestasi, pemberhentian dan besarnya balas jasa. b. Untuk mengukur sejauh mana seorang pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya. c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektitifitas dari seluruh kegiatan dalam organisasi.

38 digilib.uns.ac.id 23 d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja dan pengawasan. e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi pegawai yang berada di dalam organisasi. f. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga dicapai performance yang baik. g. Sebagai alat untuk dapat melihat kekurangan atau kelemahan dan meningkatkan kemampuan pegawai selanjutnya. h. Sebagai kriteria dalam menentukan seleksi dan penempatan pegawai. i. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan pegawai. j. Sebagai dasar untuk memperbaiki atau mengembangkan uraian tugas (job description). 2. Indikator Kinerja Karyawan Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Robbins, 2006): a. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. b. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

39 digilib.uns.ac.id 24 c. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. d. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. e. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor. D. Administrasi Keuangan Sekolah 1. Pengertian Administrasi Keuangan Sekolah Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Lipham, 2005; Keith, 2011). Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan commit to keuangan user yang meliputi pencatatan,

40 digilib.uns.ac.id 25 perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah. Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien. Makin efisien suatu sistem pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Untuk itu, bila sistem keuangan sekolah dikelola secara baik akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Artinya, dengan anggaran yang tersedia, dapat mencapai tujuantujuan pendidikan secara produktif, efektif, efisien, dan relevan antara kebutuhan di bidang pendidikan dengan pembangunan masyarakat. Untuk mencapai hal-hal seperti di atas maka diperlukan adanya proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan melaporkan kegiatan bidang keuangan agar tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah: a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah. c. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

41 digilib.uns.ac.id 26 Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 2. Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah a. Perencanaan administrasi keuangan sekolah Perencanaan atau planning sebagaimana dikatakan oleh Luther M.Gulick: Planning that is working out broad outline the things that need to be done and the methods for doing them to acomplish the purpose set for enterprise (Percy E.Burrup, 2002). Perencanaan adalah aktivitas atau kegiatan menyusun garis-garis besar yang luas tentang hal-hal yang akan dikerjakan dan cara-cara mengerjakannya untuk mecapai tujuan tertentu. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun rencana keuangan sekolah sebagai berikut. 1) Perencanaan harus realistis Perencanaan harus mampu menilai bahwa alternatif yang dipilih sesuai dengan kemampuan sarana/fasilitas, daya/ tenaga, dana, maupu waktu. 2) Perlunya koordinasi dalam perencanaan

42 Perencanaan harus mampu memperhatikan cakupan dan sarana/ volume kegiatan sekolah yang kompleks. 3) Perencanaan harus berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi. Pengalaman, pengetahuan, dan intuisi, mampu menganalisa berbagai kemungkinan yang terbaik dalam menyususn perencanaan. 4) Perencanaan harus fleksible (luwes). Perencanaan mampu menyesuaikan dengan segala kemungkinan yang tidak diperhatikan sebelumnya tanpa harus membuat revisi. 5) Perencanaan yang didasrkan penelitian Perencanaan yang berkualitas perlu didukung suatu data yang lengkap dan akurat melalui suatu penelitian. 6) Perencanaan akan menghindari under dan over planning. Perencanaan yang baik akan menentukan mutu kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. b. Prinsip-prinsip pengelolaan administrasi keuangan sekolah Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masingperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27

43 digilib.uns.ac.id 28 masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. 1) Transparansi Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orang tua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima

44 digilib.uns.ac.id 29 sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah. 2) Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah, (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat

45 digilib.uns.ac.id 30 3) Efektivitas Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness characterized by qualitative outcomes. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 4) Efisiensi Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency characterized by quantitative outputs (Garner, 2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal: a) Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya: Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.

46 digilib.uns.ac.id 31 b) Dilihat dari segi hasil Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya. c. Organisasi dan Koordinasi Kepala sekolah dituntut untuk dapat mengorganisasikan dengan menetapkan orang-orang yang akan melaksanakan tugas pekerjaan, membagi tugas, dan menetapkan kedudukan, serta hubungan kerja satu dengan lainnya agar tidak terjadi benturan dan kesimpangsiuran satu dengan lainnya. Orang-orang yang diperlukan untuk mengelola kegiatan dana di sekolah antara lain: 1) Bendahara 2) Pemegang buku kas umum 3) Pemegang Buku Pembantu Mata Anggaran, Buku Bank, Buku Pajak Regristasi SPM, dan lain-lain. 4) Pembuat Laporan dan Pembuat Arsip Pertanggungjawaban Keuangan. d. Pelaksanaan Staf yang dipilih untuk untuk membantu pengelolaan keuangan sekolah dituntut untuk memahami tugasnya sebagai berikut: 1) paham pembukuan;

47 digilib.uns.ac.id 32 2) memahami peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan administrasi keuangan; 3) layak dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap pimpinan dan tugas; 4) memahami bahwa bekerja di bidang keuangan adalah pelayanan; 5) kurang tanggapnya bagian keuangan akan dapat mempengaruhi kelancaran pencapaian tujuan. 5. Tata Usaha Bendaharawan Tata Usaha adalah segenap rangkaian aktivitas yang menghimpun, memcatat, mengolah, menggunakan, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang perlu dalam setiap organisasi. Ketatausahaan keuangan sekolah diselenggarakan dengan berpedoman pada keputusan Presiden No. 24 tahun 1995 tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional serta Menteri Keuangan. Setiap transaksi keuangan yang berakibat Penerimaan maupun Pengeluaran/pembayaran Uang wajib dicatat oleh bendaharawan dalam buku yang sudah ditentukan. Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Sekolah harus dipertanggung jawabkan menurut sumbernya. Penerimaan yang bersumber dari Pemerintah dipertanggungjawabkan kepada Pemerintah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Sedangkan penerimaan yang bersumber dari bantuan Masyarakat dipertanggungjawabkan kepada BP.3 dan dilaporkan kepada Pemerintah.

48 digilib.uns.ac.id Bendaharawan Adalah mereka yang ditugaskan untuk menerima, menyimpan, membayar, mengeluarkan/menyerahkan Uang daerah, surat-surat berharga dan barang milik sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. a. Menerima, menyimpan dan memelihara serta menyerahkan Uang/barang milik Daerah. b. Menyelenggarakan tata usaha, baik uang maupun barang milik Daerah secara tertib dan teratur. c. Mengerjakan buku kas / buku barang dan buku-buku lainnya sesuai dengan ketentuan. d. Menyusun dokumen / bukti-bukti secara tertib dan teratur e. Membuat laporan baik secara priodik maupun triwulan. f. Membuat perhitungan / pertanggung jawaban kepada Kepala Daerah g. Bendahara bertanggung jawab kepada kepala Daerah mengenai barang / uang yang diurusnya dari kerugian, hilang, rusak akibat kelalaian. h. Pengawasan Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang diharapkan mampu mencegah timbulnya penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan. Hal ini perlu dilakukan sebagai usaha sistematik untuk menetapakan standar pelaksaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi, umpan balik, membandingkan kegiatan nyata denagn standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengatur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil koreksi yang

49 digilib.uns.ac.id 34 diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya sekolah dipergunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan sekolah. Dengan pengawasan (controlling) diharapkan penyimpangan yang mungkin terjadi dapat ditekan sehingga kerugian dapat dihindari. Untuk itu, Kepala sekolah dituntut untuk memahami secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana administrasi keuangan, dan paham peraturan-peraturan pemerintah yang mengatur tentang penggunaan dan pertanggungjawaban serta pengadministrasian uang negara. 7. Rencana Anggaran dan Sumber Dana Sekolah Anggaran belanja adalah suatu pernyataan yang terurai tentang sumbersumber keuangan yang perlu untuk melaksanakan berbagai program sekolah selama periode satu tahun fiskal. Proses pembuatan anggaran pendidikan melibatkan penentuan pengeluaran maupun pendapatan yang bertalian dengan keseluruhan operasi sekolah. a. Jenis Kegiatan 1) Kegiatan operasi, yaitu kegiatan-kegiatan dengan menggunakan alat atau tanpa alat yang berkaitan dengan proses belajar mengajar baik dalam maupu di luar kelas. 2) Kegiatan Perawatan, yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di sekolah agar sarana prasaran tersebut dapat

50 digilib.uns.ac.id 35 berfungsi dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar. b. Sumber Dana Sumber dana untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu: a) Dari pemerintah berupa: - Anggaran Rutin (DIK) - Anggaran Operasional, pembangunan dan perawatan (OPF) - Dana Penunjang Pendidikan (DPP) b) Dari orang tua siswa, adalah dana yang dikumpulkan dari pengurus BP3/ komite sekolah dari orang tua siswa. c) Dari masyarakat, misalnya: sumbangan perusahaan industri, lembaga sosial donatur, tokoh masyarakat, alumni, dsb. c. Penyusunan Rencana Operasional (RENOP) Dalam penyususnan RENOP sebaiknya menempuh kebijakan berimbang, dan pelaksanaan operasional di sekolah membentuk team work yang terdiri dari para wakil kepala sekolah dibantu para wakil kepala sekolah dibantu beberapa guru senior. Atas dasar hasil kerja team tersebut baru dibahas dalam forum rapat dewan guru dan nara sumber lain yang dianggap perlu, sehingga akan bertanggung jawab terhadap keberhasilan rencana tersebut. Untuk memformat program kerja tersebut, langkah-langkah yang dilakuka:

51 digilib.uns.ac.id 36 a) Menginventarisir kegiatan sekolah pada tahun ajaran mendatang b) Menyusun list kegiatan menurut sekolah prioritas c) Menentukan sasaran atau volume d) Menentukan unit cost dengan membandingkan unit cost atau penjajakan ke jalan e) Menghimpun data pendukung : - Data sekolah ( murid, guru, pegawai, pesuruh, jam mengajar, praktik laboratorium) - Data fisik ( gedung, ruang kepsek, ruang guru, ruang laboratorium, WC, dan lain-lain) f) Membuat kertas kerja dan laporan g) Menentukan sumber dana dan pembenaan anggaran h) Menuangkan dalam format baku untuk usulan RENOP i) Proses usulan atau pengiriman E. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki kaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut: 1. Wijayanti (2010), tesis, dengan judul Analisis Pengaruh Persepsi, Tingkat Pendidikan dan Etos Kerja terhadap Efektivitas Aplikasi Sistem Manajemen Keuangan Daerah (Studi Kasus Pengelola Laporan Keuangan Daerah di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Rembang). Hasil penelitian adalah terdapat commit pengaruh to user yang positif dan signifikan secara

52 digilib.uns.ac.id 37 parsial antara variabel persepsi pengelola laporan keuangan daerah di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Rembang terhadap variabel efektivitas aplikasi Sistem Manajemen Keuangan Daerah. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara variabel tingkat pendidikan pengelola laporan keuangan daerah terhadap variabel efektivitas aplikasi Sistem Manajemen Keuangan Daerah. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara variabel etos kerja pengelola laporan keuangan daerah terhadap variabel efektivitas aplikasi Sistem Manajemen Keuangan Daerah. Dan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel persepsi variabel tingkat pendidikan dan variabel etos kerja pengelola laporan keuangan daerah secara simultan terhadap variabel efektivitas aplikasi Sistem Manajemen Keuangan Daerah. 2. Teguh Widodo (2010), tesis, dengan judul Pengaruh Motivasi dan Pendidikan terhadap Kinerja Pegawai pada Inspektorat Kabupaten Pati. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil obyek penelitian seluruh pegawai Inspektorat Kabupaten Pati sebanyak 65 (enam puluh lima) orang. Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat yaitu variabel motivasi sebagai (X1), variabel tingkat pendidikan (X2) dan variabel kinerja pegawai (Y). Kesimpulan dari penelitian antara lain: terdapat pengaruh yang signifikan dan positif secara parsial antara variabel motivasi (X1) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Inspektorat Kabupaten Pati, terdapat pengaruh yang signifikan dan positif

53 digilib.uns.ac.id 38 secara parsial antara variabel pendidikan (X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Inspektorat Kabupaten Pati dan terdapat pengaruh yang signifikan dan positif secara simultan antara variabel motivasi (X1) dan variabel pendidikan (X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Inspektorat Kabupaten Pati. 3. Vionita (2013), tesis, dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Tata Usaha SMK Negeri di Kota Payakumbuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif asosiatif. Sampel penelitian ini adalah 40 orang pegawai Tata Usaha SMK Negeri di Kota Payakumbuh. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling. Data primer penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan angket yang disebarkan kepada sampel/responden penelitian. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi dan studi kepustakaan, peraturan perundang-undangan dan penelitian yang ada kaitannya dengan bahan penelitian. Data yang telah terkumpul tersebut lalu dianalisis secara statistik dengan analisis korelasi berganda dengan menggunakan program SPSS versi Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan terhadap kinerja (2) Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja.

54 digilib.uns.ac.id 39 F. Pengembangan Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tinjauan pustaka dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian disusun sebagai berikut : Hipotesis 1 Hariandja (2002) menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki kinerja perusahaan. Suprihanto (2003) menyatakan bahwa pendidikan mempunyai fungsi sebagai penggerak sekaligus pemacu terhadap potensi kemampuan sumber daya manusia dalam meningkatkan prestasi kerjanya dan nilai kompetensi seseorang pekerja dapat dipupuk melalui program pendidikan, pengembangan dan pelatihan. Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan teori tersebut, maka dapat ditarik hipotesis: Semakin tinggi tingkat pendidikan, berpengaruh positif terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun. Hipotesis 1a Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003), indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri dari:

55 digilib.uns.ac.id 40 a. Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. b. Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. c. Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Berdasarkan teori tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: Semakin tinggi jenjang pendidikan, berpengaruh positif terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun. Hipotesis 1b Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003), Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan direkrut terlebih dahulu perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan pendidikan karyawan tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya tersebut. Dengan demikian karyawan dapat memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Berdasarkan teori tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: Semakin tinggi kesesuaian pendidikan, berpengaruh positif terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun.

56 digilib.uns.ac.id 41 Hipotesis 2 Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa Faktor lingkungan kerja organisasi yang kondusif sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi kondusif yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai. Menurut Pattanayak (2002), motivasi kerja karyawan akan terdorong dari lingkungan kerja. Jika lingkungan kerja mendukung, maka akan timbul keinginan karyawan untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Keinginan ini kemudian akan menimbulkan persepsi karyawan dan kreativitas karyawan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: Semakin kondusif Lingkungan kerja, berpengaruh positif terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun. G. Kerangka Berfikir Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaikbaiknya. Untuk itu perlu manajemen keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan commit melalui to proses user perencanaan, pengorganisasian,

57 digilib.uns.ac.id 42 pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumbersumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban. Di dalam manajemen keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas terdiri dari perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan dalam pelaksanaan program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Sebagai suatu lembaga pendidikan perlu ditingkatkan dan disesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan pembangunan disegala bidang baik segi sarana dan prasarana Pendidikan, fasilitas kerja maupun kesejahteraan yang layak bagi seluruh tenaga Pendidik. Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat diperlukan biaya yang cukup dan administrasi yang tertib. Dalam mewujudkan manajemen keuangan sekolah yang baik, diperlukan adanya personil yang berkualifikasi yang memadai. Salah satunya adalah tingkat pendidikan tenaga administrasi keuangan yang sesuai dengan pekerjaan. Pendidikan mempunyai fungsi sebagai penggerak sekaligus pemacu terhadap potensi kemampuan sumber daya manusia dalam meningkatkan prestasi kerjanya dan nilai kompetensi seseorang pekerja dapat dipupuk melalui program pendidikan, pengembangan dan pelatihan. Pendidikan

58 digilib.uns.ac.id 43 merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian. Selain pendidikan, lingkungan kerja juga menjadi salah satu faktor penentu dalam meningkatkan kinerja tenaga adminstrasi keuangan sekolah. Faktor lingkungan kerja organisasi yang kondusif sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi kondusif yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai. Kerangka berfikir dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar 1, dibawah ini: Tingkat Pendidikan: 1. Jenjang Pendidikan 2. Keseusaian Pendidikan Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah Lingkungan Kerja Kondusif : Secara Parsial : Secara Simultan Gambar 1. Kerangka Berfikir Penelitian

59 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian tersebut diarahkan untuk menganalisa kerangka pemikiran teoritis dan model penelitian yang dikembangkan pada Bab III. A. Metode Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan tipe penelitian penjelasan (explanatif research) dengan melakukan pengamatan/non-eksperimen karena menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis tanpa memberikan perlakuan (Singarimbun, 2006) serta dengan sampel yang diambil dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok dan pada umumnya merupakan unit analisa individu. Secara singkat, rancangan penelitian dalam studi ini dimulai dari perumusan masalah dan kemudian memformulasikan dalam bentuk pernyataan dan tujuan penelitian. Tahap selanjutnya, adalah melakukan pengumpulan data yang sekiranya atau terdapat relevansi dengan studi ini melalui kuesioner dan teknik pengambilan sampel yang benar sesuai dengan karakteristik populasinya serta mendukung pernyataan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, kemudian membuat dan menentukan model analisis dan yang terakhir melakukan interprestasi hasil analisa serta membuat laporan penelitiannya. 44

60 digilib.uns.ac.id 45 B. Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel 1. Pengumpulan Data Menurut Sudikin dan Mundir (2005) bahwa metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian sosial, termasuk pendidikan adalah : (1) Metode kuisioner atau angket; (2) metode wawancara; (3) metode observasi; (4) metode dokumenter; dan (5) metode tes. Sedangkan dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket. Menurut Suharsimi (2002) metode kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis dan digunakan untuk mendapat informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner yang diberikan dalam bentuk pilihan ganda tertutup, maksudnya angket yang diberikan pada responden disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban diantara jawaban yang sudah disediakan. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data tingkat pendidikan, lingkungan kerja serta kinerja karyawan tata usaha. 2. Pemilihan Sampel Sugiyono (2009), daerah penelitian ini dipilih secara Purposive Sampling, artinya pemilihan wilayah dilakukan secara sengaja yaitu SMA Negeri 5 Madiun.. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasinya adalah Tenaga

61 digilib.uns.ac.id 46 Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun yang berjumlah 30 orang. Penentuan sampel harus mewakili karakteristik dari populasi karena apa yang dipelajari dari sampel akan diberlakukan sebagai populasi, untuk itu sampel harus mewakili populasi. Pendapat Matra dalam Singarimbun (1986) menyatakan bahwa ada 4 faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan besarnya sampel penelitian, yaitu: 1. Derajat keseragaman 2. Prestasi yang dikehendaki peneliti 3. Rencana analisis 4. Tenaga, biaya dan waktu Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai sampel adalah Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah di SMA Negeri 5 Madiun. Menurut Arikunto (2003) bahwa jumlah populasi yang kurang dari 100 maka 100 % populasi diambil sebagai sampel penelitian. Dan apabila jumlah populasi lebih dari 100 maka besar sampel minimal adalah 25 %. Berdasarkan dari teori diatas maka besar sampel pada penelitian ini adalah 30 orang, yaitu sebesar 100%. Pengambilan informasi dari para responden dilakukan dengan mengedarkan kuesioner kepada responden tentang hal-hal yang berkaitan langsung dengan pengaruh tingkat pendidikan dan lingkungan kerja terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah. Kemudian dari hasil tanggapan

62 digilib.uns.ac.id 47 mereka mengenai variabel-variabel tersebut akan digunakan sebagai dasar analisis dan estimasi untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis yang diajukan. C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional merupakan bagian dari penelitian dengan maksud memberitahukan bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel yang digunakan. Definisi operasional lebih mengarah pada pembatasan dan pemilihan indikator variabel dalam penelitian dengan berpedoman pada landasan teori yang sudah digunakan, maka memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dengan relevansi yang tinggi terhadap variabel yang telah dipilih. 1. Variabel Bebas Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang menjadikan sebab munculnya atau berubahan variabel terikat, jadi variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhinya (Darmawan, 2006). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. Tingkat Pendidikan (X1) Adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Tingkat Pendidikan (Sikula dalam Mangkunegara, 2003), adalah: 1) Jenjang Pendidikan 2) Kesesuaian Jurusan

63 digilib.uns.ac.id 48 Variabel Tingkat Pendidikan (X1) diukur dengan cara melihat data pada kuesioner penelitian untuk mengetahui jenjang pendidikan responden dan kesesuaian jurusan, dan kemudian diberikan skor 0= apabila tidak sesuai antara jenjang pendidikan dengan jurusan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan sekolah, dan skor 1= apabila terdapat kesesuaian antara jenjang pendidikan dengan jurusan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan sekolah. b. Lingkungan Kerja (X2) Adalah keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Lingkungan Kerja (Intanghina, 2008), adalah: 1) Penerangan 2) Suhu Udara 3) Suara Bising 4) Penggunaan Warna 5) Ruang Gerak yang Diperlukan 6) Keamanan Kerja Variabel Lingkungan Kerja (X2) diukur dengan menggunakan skala Likert (Azwar, 2011), yaitu: SS (Sangat Setuju) dengan skor 5 S (Setuju) dengan skor 4

64 digilib.uns.ac.id 49 R (Ragu-ragu) dengan skor 3 TS (Tidak Setuju) dengan skor 2 STS (Sangat Tidak Setuju) dengan skor 1 Dari skala Likert diatas kemudian diprosentase untuk mendapatkan skor 1= kondusif apabila mendapatkan nilai prosentase lebih dari ( ) 50%, atau mendapatkan skor 0 = kurang kondusif apabila mendapatkan nilai prosentase kurang dari ( ) 50%. 2. Variabel Terikat Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya pengaruh dari variabel bebas (Darmawan, 2006). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Kinerja (Y) Adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh karyawan tata usaha sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan sekolah secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Kinerja Karyawan Tata Usaha (Robbin, 2006), adalah: 1) Kualitas 2) Kuantitas 3) Ketepatan Waktu 4) Efektivitas 5) Kemandirian

65 digilib.uns.ac.id 50 Variabel Kinerja (Y) diukur dengan menggunakan skala Likert (Azwar, 2011), yaitu: SS (Sangat Setuju) dengan skor 5 S (Setuju) dengan skor 4 R (Ragu-ragu) dengan skor 3 TS (Tidak Setuju) dengan skor 2 STS (Sangat Tidak Setuju) dengan skor 1 Dari skala Likert diatas kemudian diprosentase untuk mendapatkan skor 1= kinerja baik apabila mendapatkan nilai prosentase lebih dari ( ) 50%, atau mendapatkan skor 0 = kinerja kurang apabila mendapatkan nilai prosentase kurang dari ( ) 50%. D. Analisis Data 1. Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Instrumen Acok (2001) dari Singarimbun dan Efendi (2001), validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Sedangkan menurut Sugiyono (2000) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan product moment pearson. Arikunto (2000), valid tidaknya suatu item instrumen dapat

66 digilib.uns.ac.id 51 diketahui dengan membandingkan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya (r) dimana r dapat dihitung dengan rumus : r xy N xy x y N X X N y 3 y 2 Keterangan : N : banyaknya sampel X : skor item X Y : skor item Y Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dapat dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya (reliabel) atau dapat diandalkan atau sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat pengukur yang mana. Untuk menguji reliabilitas Arikunto (2000), dapat digunakan Alpha Cronbach dengan rumus : r k k t b 2 Dimana r 11 = Reliabilitas instrumen K = Banyak butir pertanyaan/banyaknya soal 2 b = Jumlah varian butir

67 digilib.uns.ac.id 52 2 t = Varians total Arikunto (2000), instrumen dapat dikatakan andal (reliabel) bila memiliki reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih.arikunto (2000), juga menentukan kriteria indek koefisien reliabilitas dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel. 1 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas No Interval Kriteria < 0,200 0,200 0,399 0,400 0,599 0,600 0,799 0,800 1,000 Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Sumber : Arikunto (2000)

68 digilib.uns.ac.id Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas (kenormalan) Sebaran normal merupakan sebuah pendekatan fungsi dari suatu kumpulan yang memiliki ciri khas, seperti: 1) Pengamatan yang paling banyak dijumpai memiliki nilai disekitar nilai tengah (mean) 2) Penagamatan yang sangat jauh (ke arah kanan atau kiri dari mean) berjumlah sedikit lagi 3) Memiliki pola simetris. Pengujian normalitas dapat dilihat dengan memeriksa secara visual plot probabilitas normal. Jika risidual-risidual di distribusikan secara normal maka harga akan berada diatas atau dibawah garis lurus. b. Uji Multikolinieritas. Yaitu untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara terpisah terhadap variabel terikat. Menurut Gujarati (2005), Multikolonieritas diartikan adanya korelasi linier yang tinggi (mendekati sempurna) diantara dua atau lebih variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolonier antara variabel salah satu caranya bisa dilihat dari Variabel Inflantion Factor (VIF) masing-masing variabel bebas terdapat variabel terikat. Apabila nilai VIF tidak lebih dari 5,

69 digilib.uns.ac.id 54 maka hal tersebut mengidentifikasikan bahwa dalam model tidak terdapat multikolineritas (Santoso, 2000). c. Uji Heteroskedastitas Yaitu untuk mengetahui apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi tersebut mempunnyai variasi yang sama atau tidak. Heteroskedastitas akan mengakibatkan penafsiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil penafsiran akan menjadi kurang dari semestinya. Uji Heteroskedastitas dilakukan dengan rank spearmean. Suatu variabel bebas dikatakan tidak menyebabkan terjadinya heteroskedastisitas apabila korelasi variabel tersebut dengan nilai absolut adalah tidak nyata (Gujarati, 1995). Untuk melihat hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan melihat nilai signifikasi t, jika nilai sig t > α maka dapat diartikan heteroskedastisitas, demikian juga sebaliknya. 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini mencakup pengujian terhadap pengaruh simultan maupun parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun uji statistik yang digunakan sebagai berikut: a. Untuk menguji hipotesis pengaruh positif seluruh variabel bebas (Tingkat Pendidikan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)) secara

70 digilib.uns.ac.id 55 simultan terhadap variabel terikat (Kinerja (Y)) menggunakan uji F dengan formula sebagai berikut: Ho : β 1 = β 2 = β 3 = 0 artinya variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha : β 1 = β 2 = β 3 0 artinya variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis didasarkan pada perbandingan antara nilai probabilitas dengan alpha (0,05) yaitu: Jika P < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika P > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak b. Untuk menguji hipotesis pengaruh positif variabel bebas (Tingkat Pendidikan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)) secara parsial terhadap variabel terikat (Kinerja (Y)) dilakukan dengan menggunakan uji t dengan formula sebagai berikut : Ho : β 1 = 0 artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha: β 1 0 artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

71 digilib.uns.ac.id 56 Kreteria penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis didasarkan pada perbandingan antara nilai probabilitas (P) dengan alpha (0,05) yaitu: Jika sig t < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika sig t > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

72 digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif 1. Deskripsi Responden Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan, melalui pengumpulan jawaban yang diperoleh dari responden, maka diperoleh gambaran mengenai kondisi objek penelitian, sebagai berikut: a. Jenis Kelamin Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 30 orang responden, yang terbanyak adalah responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 orang atau sejumlah 60%, sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 atau 40%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga administrasi keuangan sekolah di SMA Negeri 5 Madiun berjenis kelamin perempuan. Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah n % 1 Laki-laki Perempuan Jumlah

73 digilib.uns.ac.id 58 b. Usia berikut ini. Komposisi responden berdasakan usia dapat dilihat pada tabel Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah n % 1 < 20 tahun tahun 4 13, tahun tahun > 50 tahun 2 6,7 Jumlah Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 30 orang responden, yang terbanyak adalah responden berusia tahun sebanyak 12 orang atau sejumlah 40%, sedangkan responden yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 3 orang atau 10%, responden yang berusia tahun sebanyak 4 orang atau 13,3%, responden yang berusia tahun sebanyak 9 atau 30%, dan responden yang berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 2 orang atau 6,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru di SMA Negeri 5 Madiun masih berada di usia produktif. c. Pendidikan Komposisi responden berdasakan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

74 digilib.uns.ac.id 59 Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah n % 1 SMA DIII 7 23,3 3 S S2 2 6,7 Jumlah Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian besar berasal dari lulusan Sarjana (S1) dengan jumlah 12 orang atau 40%. Jumlah responden yang berasal dari lulusan SMA sebanyak 9 orang atau 30%, responden yang berasal dari lulusan D III sebanyak 7 orang atau 23,3% dan yang memiliki gelar S2 sejumlah 2 orang atau 6,7%. c. Status Kepegawaian Komposisi responden berdasakan status kepegawaian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian No Pendidikan Jumlah n % 1 PNS 11 36,7 2 Non PNS 19 63,3 Jumlah

75 digilib.uns.ac.id 60 Berdasarkan Tabel 5, diketahui bahwa dari 30 orang responden, sebagian besar berstatus non PNS yaitu sebanyak 19 atau 63,3%, dan yanng berstatus PNS sebanyak 11 orang atau 36,7%. 2. Deskripsi Variabel Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan, maka diperoleh gambaran mengenai kondisi objek dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana variabel tersebut adalah variabel Tingkat Pendidikan, Lingkungan Kerja dan Kinerja. a. Variabel Tingkat Pendidikan berikut ini. Deskripsi variabel Tingkat Pendidikan digambarkan pada tabel Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan Tingkat_Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Sesuai Sesuai Total Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan tugas sebagai tenaga administrasi keuangan sekolah sebanyak 19 orang atau 63,3%, dan yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai sebanyak 11 orang atau 36,7%.

76 digilib.uns.ac.id 61 b. Variabel Lingkungan Kerja berikut ini. Deskripsi variabel Lingkungan Kerja digambarkan pada tabel Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Kerja Lingkungan_Kerja Lingkungan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Kondusif Kondusif Total Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa jumlah responden yang merasa memiliki Lingkungan Kerja yang kondusif sebanyak 24 orang atau 80% dan yang merasa memiliki Lingkungan Kerja kurang kondusif sebanyak 6 orang atau 20%. c. Variabel Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuangan Sekolah Deskripsi variabel Kinerja digambarkan pada tabel berikut ini. Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuangan Sekolah Kinerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Baik Total

77 digilib.uns.ac.id 62 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki Kinerja yang baik sebanyak 22 orang atau 73,3% dan yang merasa memiliki Kinerja kurang sebanyak 8 orang atau 26,7%. B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Hasil Uji Validitas a. Variabel Lingkungan Kerja Uji coba kuesioner variabel Lingkungan Kerja dilakukan pada 15 orang responden yang terdiri dari guru dan karyawan tata usaha yang menjadi tenaga administrasi keuangan sekolah. Dari data scoring setelah dilakukan uji indeks diskriminasi item kuesioner Lingkungan Kerja dengan komputasi Software SPSS 16.0 for windows untuk 14 item, 14 item dinyatakan valid. Hasil penghitungan indeks diskriminasi item kuesioner Lingkungan Kerja dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 9 Validitas Kuesioner Lingkungan Kerja No. Item Koefisien Signifikan Kriteria ,001 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

78 digilib.uns.ac.id Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson pada setiap butir terhadap semua data yang berhasil dikumpulkan, menunjukkan bahwa semua butir alat ukur pada variabel Lingkungan Kerja adalah valid, karena nilai koefisien korelasinya pada setiap butir dengan skor berkisar antara 0,575 sampai dengan 0,875 yang memiliki tingkat signifikan < 0,05. b. Variabel Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuanngan Sekolah Uji coba kuesioner variabel Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuanngan Sekolah dilakukan pada 15 orang responden yang terdiri dari guru dan karyawan tata usaha yang menjadi tenaga administrasi keuangan sekolah. Dari data scoring setelah dilakukan uji indeks diskriminasi item kuesioner Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuanngan Sekolah dengan komputasi Software SPSS 16.0 for windows untuk 10 item, 10 item dinyatakan valid. Hasil penghitungan indeks diskriminasi item kuesioner Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuanngan Sekolah dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 10 Validitas Kuesioner Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah No. Item Koefisien Signifikan Kriteria ,002 Valid Valid Valid Valid

79 digilib.uns.ac.id Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson pada setiap butir terhadap semua data yang berhasil dikumpulkan, menunjukkan bahwa semua butir alat ukur pada variabel Kinerja adalah valid, karena nilai koefisien korelasinya pada setiap butir dengan skor berkisar antara 0,561 sampai dengan 0,954 yang memiliki tingkat signifikan < 0, Hasil Uji Reliabilitas Pengukuran reliabilitas dengan menggunakan bantuan komputasi Software SPSS version 16.0 for windows. Program uji kehandalan dengan menggunakan teknik Alpha Cornbach dengan nilai reliabilitas Alpha Cornbach lebih besar ( ) dari r kritis a. Reliabilitas variabel Lingkungan Kerja Penghitungan reliabilitas kuesioner variabel Lingkungan Kerja dilakukan pada 14 item yang valid, dengan nilai reliabilitas Alpha Cornbach 0.785, yang berarti lebih besar ( ) dari r kritis sebagaimana tertera pada tabel berikut: Tabel 11 Uji Reliabilitas Kuesioner Lingkungan Kerja N Item Alpha r kritis Kriteria Reliabel

80 digilib.uns.ac.id 65 b. Reliabilitas variabel Kinerja Tenaga Adminstrasi Keuangan Sekolah Penghitungan reliabilitas kuesioner variabel hasil belajar dilakukan pada 10 item yang valid, dengan nilai reliabilitas Alpha Cornbach 0.801, yang berarti lebih besar ( ) dari r kritis sebagaimana tertera pada tabel berikut: Tabel 12 Uji Reliabilitas Kuesioner Kinerja N Item Alpha r kritis Kriteria Reliabel 3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor variabel Tingkat Pendidikan, Lingkungan Kerja dan Kinerja berdistribusi normal. Uji normalitas sebaran data menggunakan teknik uji one sample Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test. Data dikatakan berdistribusi normal jika harga p Setelah dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov melalui komputasi Software SPSS Version 16.0 for Windows didapat nilai Kolmogrov-Smirnov sebagaimana tabel berikut:

81 digilib.uns.ac.id 66 Tabel 13. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N 30 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.307 Positive.307 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).607 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel diatas, nilai K-S Z 1,680 dan P hitung lebih besar dari ( ) P kritis 0.05 maka dianggap normal). b. Uji Multikolinieritas Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang sempurna antara variabel bebas yang menjelaskan model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas adalah: dengan melihat nilai VIF (Variance Inflating Factor). Bila VIF lebih kecil dari 5, maka tidak terjadi multikolinieritas (Silabus Singgih. Search. html. 1999). Tabel 14 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Bebas VIF Keterangan 1. Tingkat Pendidikan (X1) 1,101 Non Multikolinieritas 2. Lingkungan Kerja(X2) 1,101 Non Multikolinieritas

82 digilib.uns.ac.id 67 Dari Tabel 14 tersebut dapat diketahui bahwa variabel bebas memiliki nilai VIF < 5,5 sehingga tidak terjadi multikolinieritas, dengan demikian layak digunakan sebagai analisis selanjutnya. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedatisitas dapat dilihat pada gambar 2 scatterplot berikut ini : Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada gambar scatterplot di atas, diketahui semua titik tidak membentuk pola tertentu. Hal ini menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas. D. Pengujian Hipotesis 1 Uji F Pengujian secara simultan koefisien regresi dari variabel Tingkat Pendidikan (X1) dan Lingkungan commit to Kerja user (X2) terhadap variabel terikat

83 digilib.uns.ac.id 68 Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun (Y) digunakan uji-f atau F-test. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: - Ho : Tingkat Pendidikan ( Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) serta Lingkungan Kerja tidak berpengaruh positif secara bersamasama terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun (Y). - Hi : Tingkat Pendidikan ( Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) serta Lingkungan Kerja berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun (Y). Berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan model di atas, secara simultan terdapat pengaruh yang positif antara variabel independen Tingkat Pendidikan ( Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) serta Lingkungan Kerja dengan variabel dependen (Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah). Dengan mengunakan tingkat keyakinan 95% atau tingkat kesalahan 5% diperoleh hasil bahwa F hitung (12,138) lebih besar dari F tabel, hal ini diketahui dari nilai siqnifikasi F nya < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Tingkat Pendidikan ( Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) serta Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah (Y).

84 digilib.uns.ac.id 69 2 Uji t Untuk menguji pengaruh secara sendiri-sendiri variabel bebas yaitu Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) serta Lingkungan Kerja terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun (Y), digunakan uji-t atau t-test. Dan hasil analisisnya disajikan pada tabel 15 berikut ini. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: - Ho : Masing-masing, variabel Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) serta Lingkungan Kerja tidak berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun (Y). - Hi : Masing-masing, variabel Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) serta Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun (Y). Tabel 15 Analisis Koefisien Regresi Berganda Secara Parsial Variabel bebas Koefisien Regresi Std Error t hitung Sig 1. Tingkat Pendidikan 0, ,295 0, Lingkungan Kerja 0, ,783 0,000 Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: Pengujian hipotesis untuk masing-masing variabel bebas yang terdapat pada tabel 15 dijelaskan sebagai berikut:

85 digilib.uns.ac.id 70 1) Pengujian terhadap koefisien regresi variabel Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan), nilai t hitung adalah 1,295 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006. Dikarenakan nilai siqnifikasi t nya < 0,05 maka diperoleh hasil pengujian bahwa bahwa menolak Ho dan menerima Hi. Hal ini disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh positif antara variabel bebas Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun (Y). 2) Pengujian terhadap koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja, nilai t hitung adalah 4,783 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dikarenakan nilai siqnifikasi t-nya < 0,05 maka diperoleh hasil pengujian bahwa maka diperoleh hasil pengujian bahwa bahwa menolak Ho dan menerima Hi. Hal ini disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh positif antara variabel bebas Lingkungan Kerja terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun (Y). E. Pembahasan Berdasarkan dari uji F dalam penelitian ini, diketahui bahwa secara bersama-sama (simultan) kedua variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu: Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA commit Negeri to user 5 Madiun (Y). Sehingga dapat

86 digilib.uns.ac.id 71 disimpulkan bahwa jika pihak SMA Negeri 5 Madiun hendak meningkatkan kinerja tenaga administrasi keuangan sekolah, maka perlu memperhatikan kedua variabel tersebut. Hal ini disebabkan bahwa kinerja tenaga administrasi keuangan sekolah menentukan keberhasilan pengelolaan keuangan sekolah dan pada akhirnya akan membawa keberhasilan pada setiap program yang telah ditetapkan dalam rencana anggaran sekolah. Tenaga administrasi keuangan sebagai tenaga pengelola keuangan sekolah, merupakan pelaksana utama dalam pengelolaan keuangan. Apabila kinerja tenaga administrasi keuangan kurang, maka akan sangat berimbas kepada keberhasilan programsekolah. Menurut Suprihanto (dalam Srimulyo, 2009) mengatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja seorang tenaga kerja pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang tenaga kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Menurut Burrup (2003) kinerja untuk tenaga administrasi keuangan umumnya dapat diukur melalui: a) Menginventarisir kegiatan sekolah pada tahun ajaran mendatang b) Menyusun list kegiatan menurut sekolah prioritas c) Menentukan sasaran atau volume d) Menentukan unit cost dengan membandingkan unit cost atau penjajakan ke jalan e) Menghimpun data pendukung :

87 digilib.uns.ac.id 72 - Data sekolah ( murid, guru, pegawai, pesuruh, jam mengajar, praktik laboratorium) - Data fisik ( gedung, ruang kepsek, ruang guru, ruang laboratorium, WC, dan lain-lain) f) Membuat kertas kerja dan laporan g) Menentukan sumber dana dan pembenaan anggaran h) Menuangkan dalam format baku untuk usulan RENOP i) Proses usulan atau pengiriman Namun untuk mewujudkan kinerja yang profesional dari tenaga administrasi keuangan di SMA Negeri 5 Madiun bukanlah hal yang mudah. Kondisi dilapangan menunjukkan bahwa kinerja tenaga administrasi keuangan perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan ketidak sesuaian antara latar belakang pendidikan yang ditempuh oleh tenaga adminitrasi keuangan dengan tugas yang mereka peroleh dari Kepala Sekolah. Dampak dari kondisi ini berimbas pada kualitas, kuantitas serta efektivitas tenaga administrasi keuangan sekolah dalam melaksanakan tugas. Akibatnya, beberapa laporan keuangan menjadi terlambat karena mereka kurang memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pembukuan, pembuatan laporan keuangan, mengurus pajak, dan lain sebagainya. Ditinjau dari hasil uji-t, yaitu uji secara parsial terbukti bahwa kedua variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu: Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan

88 digilib.uns.ac.id 73 Sekolah (Y). Hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan ilmu adminstrasi keuangan tentunya akan memberikan pengetahuan yang memadai guna menunjang tugas keseharian mereka. Selain itu lingkungan kerja dimana para tenaga administrasi keuangan ini berada sangat menentukan kenyamanan mereka dalam bekerja. Menurut Ishak dan Tanjung (2003), manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi. Dari uji Beta, diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dominan terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah adalah variabel Lingkungan Kerja (X2) dengan nilai beta sebesar 0,668. Hal ini menunjukkan bahwa menurut para tenaga administrasi keuangan, dalam meningkatkan Kinerja, kepala sekolah sebagai penentu kebijaka adminstrasi sekolah hendaknya memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang terdiri dari penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, ruang kerja yang diperlukan, keamanan kerja serta hubungan antar rekan sejawat. Nilai R 2 (koefisien determinasi) sebesar 0,473 berarti bahwa variasi variabel: Tingkat Pendidikan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) memberikan kontribusi perubahan terhadap variabel dependen Kinerja (Y) sebesar 47,3%

89 digilib.uns.ac.id 74 dan sisanya sebesar 52,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian. Dari sumbangan sebesar 47,3% tersebut diharapkan dapat memberikan wacana bagi SMA Negeri 5 Madiun dalam meningkatkan kinerja tenaga administrasi keuangan sekolah.

90 digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Dari hasil pengujian terhadap koefisien regresi variabel Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan), nilai t hitung adalah 1,295 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006, maka diperoleh hasil pengujian bahwa Terdapat pengaruh positif antara variabel bebas Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun. 2. Pengujian terhadap koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja, nilai t hitung adalah 4,783 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, maka diperoleh hasil bahwa Terdapat pengaruh positif antara variabel bebas Lingkungan Kerja terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun. 3. Nilai F hitung (12,138) lebih besar dari F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh positif secara bersama-sama antara variabel bebas Tingkat Pendidikan (Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Jurusan) dan Lingkungan Kerja terhadap variabel terikat Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan SMA Negeri 5 Madiun. 75

91 digilib.uns.ac.id 76 B. Keterbatasan Dalam penelitian ini, keterbatasan yang dihadapi peneliti adalah: 1. Sampel yang diteliti terbatas pada tenaga administrasi keuangan di SMA Negeri 5 Madiun 2. Variabel dalam penelitian ini hampir sepenuhnya sama dengan yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, tanpa banyak kesempatan untuk menelaah lebih seksama. 3. Peneliti hanya mengangkat dua macam variabel independen yang mempengaruhi kinerja. Peneliti selanjutnya hendaknya meneliti variabel lain yang jangkauannya lebih luas. C. Saran Saran dalam penelitian ini adalah: 4. Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah Guru dan karyawan tata usaha selaku tenaga administrasi keuangan sekolah hendaknya senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi keuangan sekolah. 5. Bagi Sekolah Sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada para tenaga administrasi keuangan sekolah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengelolaan administrasi sekolah melalui pendidikan ataupun pelatihan, serta memberikan lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan kinerja tenaga commit administrasi to user sekolah.

92 digilib.uns.ac.id Bagi Peneliti lain Karena keterbatasan waktu dalam penelitian ini, diharapkan bagi peneliti lain dapat mengembangkan penelitian ini dengan variabel yang lebih banyak dan jumlah responden yang lebih variatif sehingga dapat menghasilkan sumbangsih ilmu pengetahuan yang lebih akurat.

93 digilib.uns.ac.id 78 DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Mischael, Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Sofyan dan Haryanto. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rhineka Cipta, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Manajemen Keuangan. Materi Pelatihan Terpadu untuk Kepala Sekolah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama. Hariandja, Marihot T.E, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo Intanghina Pengaruh Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja terhadap. Kinerja Karyawan. Kadarman, A.M. dan Udaya, Jusuf Pengantar Ilmu Manajemen: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Keppres No. 24 Tahun 1995 Tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional serta Menteri Keuangan Luthans, F Organizational Behavior. New York: McGraw-hill. Mangkunegara, Anwar Prabu Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya. Bandung Manullang, M Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia

94 digilib.uns.ac.id 79 Mathis, R.L. & J.H. Jackson Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat. Nurhadi Subroto Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Lingkungan Kerja. Rineka Cipta: Jakarta. Nurlaila, Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair. Nur Munajat. Hand Out Mata Kuliah Administrasi pendidikan Prawirosentono, Suryadi Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Rivai, Vethzal & Basri Peformance Appraisal: Sistem yang tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Robbins, Stephen P., Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta. Robbins, Stephen P., Perilaku Organisasi Jilid II, Alih Bahasa HadayanaPujaatmaka, Jakarta, Prenhalindo. Singarimbun, M.dan Effendi Metode Penelitian Survai, LP3S,Jakarta. Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Suprihanto dkk Perilaku Organisasional. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yogyakarta: Yogyakarta Sutarsih, Cicih. Tanpa tahun. Administrasi Keuangan Sekolah. Jakarta Widjanarko, M. dan Sahertian, P.A. 1996/1997. Manajemen Keuangan Sekolah. Bahan Pelatihan Manajemen Pendidikan bagi Kepala SMU se- Indonesia di Malang Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Tamita Utama

95 digilib.uns.ac.id 80 Lampiran 1 KISI-KISI KUESIONER No. Variabel Penelitian 1. Variabel Lingkungan Kerja Indikator a. Penerangan (X2.1) b. Suhu Udara (X2.2) c. Suara Bising (X2.3) d. Penggunaan Warna (X2.4) e. Ruang Gerak yang Diperlukan (X2.5) f. Keamanan Kerja (X2.6) g. Hubungan Karyawan (X2.7) Nomor Pertanyaan 1,2 3,4 5,6 7,8 9,10 11, 12 13,14 Jawaban 1.Sangat Tidak Setuju 2.Tidak Setuju 3.Ragu-ragu 4.Setuju 5.Sangat Setuju 2. Variabel Kinerja a. Kualitas (Y1) b. Kuantitas (Y2) c. Ketepatan Waktu (Y3) d. Efektivitas (Y4) e. Kemandirian (Y5) 1,2 3,4 5,6 7,8 9, Sangat Tidak Setuju 2.Tidak Setuju 3.Ragu-ragu 4.Setuju 5.Sangat Setuju

96 digilib.uns.ac.id 81 Lampiran 2 KUESIONER Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cermat dan jujur. Tim peneliti menjamin tidak membuka kerahasiaan identitas anda. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan 2. Umur : < 20 tahun tahun tahun > 51 tahun tahun 3. Latar belakang pendidikan a. Lulus SLTP/MTs b. Lulus SLTA/MA/SMK, Jurusan... c. Lulus Program Sarjana Muda/D3 Program/Bidang Studi... d. Lulus Program Sarjana S1 Program/Bidang Studi... e. Lulus Program Pasca Sarjana (S2/S3) Program/Bidang Studi Status Kepegawaian a. PNS b. Non PNS

97 digilib.uns.ac.id 82 KUESIONER LINGKUNGAN KERJA PETUNJUK PENGISIAN Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda dengan memberi tanda centang ( ), dan perlu diketahui bahwa semua jawaban yang tersedia adalah benar. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju NO. PERNYATAAN SS S R TS STS Kondisi tempat saya bekerja memiliki pencahayaan yang cukup baik. 2. Saluran listrik di tempat saya bekerja jarang mendapatkan masalah, sehingga lampu ruangan dapat selalu dinyalakan sesuai dengan kebutuhan. 3. Ruangan tempat saya bekerja cukup hangat (tidak lembab). 4. Ruangan tempat saya bekerja memiliki ventilasi udara yang memadai. 5. Tempat saya bekerja cukup tenang, sehingga saya dapat bekerja dengan tenang juga. 6. Sekolah tempat saya bekerja jauh dari pusat keramaian, seperti pasar, terminal, atau bandara. 7. Warna cat dalam ruangan saya cukup teduh dan menarik

98 digilib.uns.ac.id Sekolah selalu melaksanakan pengecatan bangunan apabila diperlukan. 9. Saya memiliki kantor yang cukup luas. 10. Penataan perabot kantor, memberikan ruang gerak yang leluasa bagi saya dalam bekerja. 11. Sekolah tempat saya bekerja berada di lingkungan penduduk dengan tingkat kejadian kriminal rendah. 12. Bangunan tempat saya bekerja cukup kokoh dan nyaman. 13. Saya memiliki rekan kerja yang saling mendukung dalam bidang pekerjaan. 14. Saya tidak pernah mengalami perselisihan dengan sesama rekan kerja.

99 digilib.uns.ac.id 84 KUESIONER KINERJA PETUNJUK PENGISIAN Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda dengan memberi tanda centang ( ), dan perlu diketahui bahwa semua jawaban yang tersedia adalah benar. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju NO. PERNYATAAN SS S R TS STS Saya dapat mengerjakan laporan keuangan dengan baik. 2. Saya dapat menjalankan tugas sebagai pegelola adminstrasi keuangan sekolah dengan baik. 3. Saya jarang melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas admnistrasi keuangan sekolah. 4. Saya sering ditugaskan oleh Kepala Sekolah dalam menangani keuangan sekolah. 5. Saya selalu datang ke sekolah tepat waktu. 6. Saya dapat menyelesaikan laporan keuangan sesuai dengan batasan waktu yang ditetapkan. 7. Pembukuan yang saya buat dapat dipahami dengan mudah 8. Saya dapat merencanakan pemanfaatan anggaran keuangan sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah. 9. Saya tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam pembuatan perencanaan keuangan, pembukuan serta pembuatan laporan keuangan. 10. Saya memahami dengan baik setiap tugas yang menjadi tanggung jawab saya.

100 85 Lampiran 8 HASIL SPSS A. Uji Validitas 1. Vairabel Lingkungan Kerja Correlations Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 QTOT Q1 Pearson Correlation ** **.686 ** ** **.520 *.763 ** Sig. (2-tailed) N Q2 Pearson Correlation * * * * *.575 * Sig. (2-tailed) N Q3 Pearson Correlation.725 ** ** * *.638 * **.738 ** Sig. (2-tailed) N Q4 Pearson Correlation *.668 ** *.538 *.656 ** ** * **.795 ** Sig. (2-tailed) N

101 86 Q5 Pearson Correlation **.722 **.730 ** * **.575 *.784 ** Sig. (2-tailed) N Q6 Pearson Correlation *.517 *.572 *.771 ** **.743 **.620 *.724 ** *.839 **.843 ** Sig. (2-tailed) N Q7 Pearson Correlation.674 ** *.722 ** ** *.844 ** ** Sig. (2-tailed) N Q8 Pearson Correlation.686 **.598 * **.730 **.645 **.772 ** ** *.772 **.650 **.861 ** Sig. (2-tailed) N Q9 Pearson Correlation * ** ** **.652 ** Sig. (2-tailed) N Q10 Pearson Correlation *.638 *.974 ** * ** * **.795 ** Sig. (2-tailed) N Q11 Pearson Correlation.668 ** *.724 ** ** *.607 *.691 **

102 87 Sig. (2-tailed) N Q12 Pearson Correlation * *.603 * * *.666 ** Sig. (2-tailed) N Q13 Pearson Correlation.714 ** **.598 *.844 **.772 ** * ** Sig. (2-tailed) N Q14 Pearson Correlation.520 *.518 *.674 **.781 **.575 *.839 ** **.739 **.819 **.607 *.626 * ** Sig. (2-tailed) N QTOT Pearson Correlation.763 **.575 *.738 **.795 **.784 **.843 **.728 **.861 **.652 **.795 **.691 **.666 **.790 **.875 ** 1 Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

103 88 2. Variabel Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan Sekolah Correlations Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 QTOT Q1 Pearson Correlation *.755 ** **.783 **.739 ** Sig. (2-tailed) N Q2 Pearson Correlation ** ** ** ** Sig. (2-tailed) N Q3 Pearson Correlation * ** *.561 * Sig. (2-tailed) N Q4 Pearson Correlation.624 *.727 **.539 * **.711 **.656 **.588 *.867 **.796 **.947 ** Sig. (2-tailed) N Q5 Pearson Correlation.755 ** ** *.655 **.716 ** **.870 **.954 ** Sig. (2-tailed) N Q6 Pearson Correlation ** **.572 * *.572 * **

104 89 Sig. (2-tailed) N Q7 Pearson Correlation **.656 **.655 ** **.569 *.712 ** Sig. (2-tailed) N Q8 Pearson Correlation ** *.716 **.601 * **.518 *.726 ** Sig. (2-tailed) N Q9 Pearson Correlation.755 ** ** **.572 *.655 **.716 ** **.954 ** Sig. (2-tailed) N Q10 Pearson Correlation.783 ** *.796 **.870 ** *.518 *.870 ** ** Sig. (2-tailed) N QTOT Pearson Correlation.739 **.664 **.561 *.947 **.954 **.689 **.712 **.726 **.954 **.878 ** 1 Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

105 digilib.uns.ac.id 90 B. Uji Frekuensi Tingkat_Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Sesuai Sesuai Total Lingkungan_Kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Baik Total Kinerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Baik Total C. Uji Reliabilitas 1. Variabel Lingkungan Kerja Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0

106 digilib.uns.ac.id 91 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Variabel Kinerja Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items D. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

107 digilib.uns.ac.id 92 Unstandardized Predicted Value N 30 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.307 Positive.307 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).607 a. Test distribution is Normal. E. Uji Regresi Linier Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Kinerja Tingkat_Pendidikan Lingkungan_Kerja Variables Entered/Removed b Variables Model Variables Entered Removed Method 1 Lingkungan_Kerja, Tingkat_Pendidika n a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Model Summary b

108 digilib.uns.ac.id 93 Change Statistics R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F Durbin- Model R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson a a. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja, Tingkat_Pendidikan b. Dependent Variable: Kinerja ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja, Tingkat_Pendidikan b. Dependent Variable: Kinerja Coefficients a Unstandardiz ed Coefficients Standardi zed Coefficie nts Correlations Collinearity Statistics Std. Zero- Toleran Model B Error Beta t Sig. order Partial Part ce VIF 1 (Constant) Tingkat_Pendidikan Lingkungan_Kerja a. Dependent Variable: Kinerja Collinearity Diagnostics a

109 digilib.uns.ac.id 94 Variance Proportions Dimensi Tingkat_Pendidika Model on Eigenvalue Condition Index (Constant) n Lingkungan_Kerja a. Dependent Variable: Kinerja Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: Kinerja

110 digilib.uns.ac.id 95 Charts

111 digilib.uns.ac.id 96

112 digilib.uns.ac.id 97

Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM:

Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 5 MADIUN Disusun oleh: SRI WINARNINGSIH NIM:110020315 TESIS Diajukan untuk Melengkapi

Lebih terperinci

Oleh: LINAWATI NIM : S

Oleh: LINAWATI NIM : S ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) TERHADAP KINERJA SATUAN PENDIDIKAN, DENGAN VARIABEL PEMODERASI BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN

Lebih terperinci

SERVICE QUALITY DAN KEPUASAN NASABAH (PADA BANK JATENG KOTA SURAKARTA)

SERVICE QUALITY DAN KEPUASAN NASABAH (PADA BANK JATENG KOTA SURAKARTA) SERVICE QUALITY DAN KEPUASAN NASABAH (PADA BANK JATENG KOTA SURAKARTA) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian

Lebih terperinci

PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ENTITAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT

PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ENTITAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ENTITAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MADIUN

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MADIUN PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MADIUN TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS REKOMENDASI AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS REKOMENDASI AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS REKOMENDASI AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiana (2005: 15) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiana (2005: 15) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Tentang 2.1.1.1 Pengertian Menurut Mardiana (2005: 15) kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. kerja yang kondusif

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Non-Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Non-Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Non-Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INSPEKTORAT DAERAH DAN KETEPATWAKTUAN PENETAPAN APBD PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

KARAKTERISTIK INSPEKTORAT DAERAH DAN KETEPATWAKTUAN PENETAPAN APBD PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA KARAKTERISTIK INSPEKTORAT DAERAH DAN KETEPATWAKTUAN PENETAPAN APBD PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA T E S I S Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

ANALISIS POLITIK ANGGARAN OLEH KEPALA DAERAH INCUMBENT (Studi Deskriptif Politik Anggaran di Provinsi Jawa Timur)

ANALISIS POLITIK ANGGARAN OLEH KEPALA DAERAH INCUMBENT (Studi Deskriptif Politik Anggaran di Provinsi Jawa Timur) ANALISIS POLITIK ANGGARAN OLEH KEPALA DAERAH INCUMBENT (Studi Deskriptif Politik Anggaran di Provinsi Jawa Timur) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Oleh: Dian Arumsari NIM: S

Oleh: Dian Arumsari NIM: S PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Tahun 2013) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, TRANSPARANSI, DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, TRANSPARANSI, DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, TRANSPARANSI, DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN REALISASI ANGGARAN DALAM RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) DI SMA NEGERI 5 MADIUN

ANALISIS LAPORAN REALISASI ANGGARAN DALAM RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) DI SMA NEGERI 5 MADIUN ANALISIS LAPORAN REALISASI ANGGARAN DALAM RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) DI SMA NEGERI 5 MADIUN poleh TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris: Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2010-2012) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

Oleh: SITI ZOEBAIDHA NIM: S

Oleh: SITI ZOEBAIDHA NIM: S PENGARUH PEMAHAMAN PARA PENGELOLA SEKOLAH TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERHADAP PERSEPSI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI KOTA MADIUN TESIS Diajukan untuk

Lebih terperinci

Oleh: JIMO NIM: S

Oleh: JIMO NIM: S PENGARUH DEWAN DIREKSI, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA MENJELANG PERUSAHAAN IPO: Studi kasus perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH,

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, BELANJA OPERASIONAL, PENGGUNAAN UTANG, DAN UKURAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

Oleh : FITRI ROHMAH IZZATI NIM : S

Oleh : FITRI ROHMAH IZZATI NIM : S HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DALAM BALANCED SCORECARD (StudiKasus pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah di Pemerintah Kota Surakarta) TESIS Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

TESIS. Oleh: SULISTANTI PURWANINGTYASTUTI NIM: S FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

TESIS. Oleh: SULISTANTI PURWANINGTYASTUTI NIM: S FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 RASIO ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PEMERINTAH DAERAH ATAS PERUBAHAN APBD (Studi Deskriptif Perubahan Anggaran di Provinsi Jawa Timur) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Oleh: Dian Arumsari NIM: S

Oleh: Dian Arumsari NIM: S PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Tahun 2013) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) digilib.uns.ac.id i SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen) TESIS

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen) TESIS KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP

PENGARUH MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MENURUT PP NO. 71 TAHUN 2010 DAN PSAP NO. O7 (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Grobogan) TESIS

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR 27 PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI DAN TINGKAT PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN FUNGSIONAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Sragen)

KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI DAN TINGKAT PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN FUNGSIONAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Sragen) KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI DAN TINGKAT PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN FUNGSIONAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Sragen) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

ANALISIS DETERMINAN IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA ANALISIS DETERMINAN IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TESIS Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karsini (1999) melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karsini (1999) melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Karsini (1999) melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Produktifitas Pegawai di Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Lebih terperinci

BOARD INDEPENDENCE, KINERJA SUPPLY CHAIN DAN KINERJA PERUSAHAAN

BOARD INDEPENDENCE, KINERJA SUPPLY CHAIN DAN KINERJA PERUSAHAAN BOARD INDEPENDENCE, KINERJA SUPPLY CHAIN DAN KINERJA PERUSAHAAN TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PENGELOLA KEUANGAN SEKOLAH DAN TRANSPARANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SMA DAN SMK NEGERI DI KOTA MADIUN

PENGARUH KARAKTERISTIK PENGELOLA KEUANGAN SEKOLAH DAN TRANSPARANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SMA DAN SMK NEGERI DI KOTA MADIUN PENGARUH KARAKTERISTIK PENGELOLA KEUANGAN SEKOLAH DAN TRANSPARANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SMA DAN SMK NEGERI DI KOTA MADIUN TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

NILAI PERUSAHAAN DAN BOARD GOVERNANCE (Studi Empiris Perusahaan LQ45)

NILAI PERUSAHAAN DAN BOARD GOVERNANCE (Studi Empiris Perusahaan LQ45) NILAI PERUSAHAAN DAN BOARD GOVERNANCE (Studi Empiris Perusahaan LQ45) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister

Lebih terperinci

Oleh: INDAH FADRIANA NIM: S

Oleh: INDAH FADRIANA NIM: S PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMA NEGERI I GODEAN, SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TESIS Oleh : SULASTRI NPM. 122551400032

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, TINGKAT

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, TINGKAT ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, TINGKAT HUTANG, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Empiris Perusahaan-Perusahaan Listing di

Lebih terperinci

PENGUJIAN UKURAN PERUSAHAAN,

PENGUJIAN UKURAN PERUSAHAAN, PENGUJIAN UKURAN PERUSAHAAN, RASIO KONSENTRASI PENJUALAN DAN DEBT RATIO TERHADAP KONSERVATISME LAPORAN KEUANGAN (Perusahaan Jasa yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Tjutju dan Suwatno (2008) menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia bagian dari

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Prima Astuti (2009) dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Dan Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Sekretariat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING TESIS Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBEDAAN PENGARUH JENIS PERMAINAN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR (Eksperimen Pada Siswa Umur 6-7 tahun dan Siswa Umur 10-11 tahun pada SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo) TESIS

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU PADA SMK ISLAM SUDIRMAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Ekonomi. Oleh ANDI HAKIM S

TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Ekonomi. Oleh ANDI HAKIM S PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI DI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di.

PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di. PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPALA DAERAH

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPALA DAERAH i PENGARUH KARAKTERISTIK KEPALA DAERAH DAN AFILIASI PARTAI POLITIK TERHADAP INDIKASI TERJADINYA KORUPSI BELANJA MODAL PADA PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PENYELENGGARA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PENYELENGGARA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PENYELENGGARA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Ekonomi. Oleh

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Ekonomi. Oleh PENGARUH PEMBELAJARAN PEMASARAN MELALUI UNIT PRODUKSI, KREATIVITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 TESIS Disusun untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMPETENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR BPKP

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMPETENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR BPKP PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMPETENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR BPKP TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE ON COMPANY WEBSITE ( STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA, MALAYSIA DAN THAILAND TAHUN 2013) TESIS Diajukan untuk Melengkapi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PTPN XII PERKEBUNAN MALANGSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013

PENGARUH KEPUASAAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PTPN XII PERKEBUNAN MALANGSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013 PENGARUH KEPUASAAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PTPN XII PERKEBUNAN MALANGSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013 (EFFECT OF MOTIVATION AND JOB SATISFACTION OF EMPLOYEES PERFORMANCE IN

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: HESTI OKTAVIA NIM. K6410031

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM PENGARUH SUMBER DAYA, INFORMASI, ORIENTASI TUJUAN, DAN PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI ASPEK RASIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA ( Studi Empiris pada Universitas Jember) SKRIPSI

Lebih terperinci

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Hotel Berbintang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH DAERAH: PROSES PENGADAAN BARANG/JASA (Studi atas Persepsi pada Pegawai Bersertifikat Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintah Kota Tegal)

Lebih terperinci

Oleh: WIJI WIJAYA NIM : S

Oleh: WIJI WIJAYA NIM : S ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEMUAN KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah)

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA

PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pengguna Ponsel Smartfren) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pengguna Ponsel Smartfren) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, DAN BESARAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT: Studi pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, DAN BESARAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT: Studi pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta i PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, DAN BESARAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT: Studi pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta HALAMAN JUDUL Skripsi ini diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : WENING NURDIYAH NIM

TESIS. Oleh : WENING NURDIYAH NIM PENGARUH KINERJA GURU, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI DI UPT PPD KECAMATAN BANTUL TAHUN 2015 TESIS Oleh : WENING NURDIYAH NIM. 132551400010

Lebih terperinci

PENGARUH KAPASITAS AUDITOR TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM MELAKSANAKAN AUDIT INVESTIGASI

PENGARUH KAPASITAS AUDITOR TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM MELAKSANAKAN AUDIT INVESTIGASI PENGARUH KAPASITAS AUDITOR TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM MELAKSANAKAN AUDIT INVESTIGASI (Studi Kasus pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur)

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DIMEDIASI BUDAYA ORGANISASI

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DIMEDIASI BUDAYA ORGANISASI PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DIMEDIASI BUDAYA ORGANISASI (Studi pada BBRSBD PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DUNIA BINTANG WALET

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DUNIA BINTANG WALET PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DUNIA BINTANG WALET SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

HUBUNGAN METAKOGNITIF, KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI, MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR TESIS

HUBUNGAN METAKOGNITIF, KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI, MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR TESIS digilib.uns.ac.id HUBUNGAN METAKOGNITIF, KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI, MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Kedokteran Keluarga angkatan

Lebih terperinci

TESIS. Oleh AGUNG NUGROHO JATI NIM: Q

TESIS. Oleh AGUNG NUGROHO JATI NIM: Q KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PERILAKU EKSTRA PERAN: STUDI EMPIRIS PADA PARA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup

Lebih terperinci

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KOMITMEN, ETIKA, SIKAP DAN MORAL WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KOMITMEN, ETIKA, SIKAP DAN MORAL WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KOMITMEN, ETIKA, SIKAP DAN MORAL WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Survey Pada KPP Pratama Jakarta Kembangan) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Strata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMA YOGYAKARTA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMA YOGYAKARTA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMA YOGYAKARTA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Tesis Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL PADA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI PEMEDIASI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL PADA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL PADA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI PEMEDIASI (STUDI PADA KARYAWAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang

I. PENDAHULUAN. Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang (UU) tentang keuangan negara, yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA SKRIPSI Oleh HANY SEPTIANA. W NIM K7408218 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN CARREFOUR JEMBER SKRIPSI. Oleh: Lucky Hardiman

ANALISIS PENGARUH KINERJA SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN CARREFOUR JEMBER SKRIPSI. Oleh: Lucky Hardiman ANALISIS PENGARUH KINERJA SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN CARREFOUR JEMBER SKRIPSI Oleh: Lucky Hardiman 040810201154 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2010 i ANALISIS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA PADA KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN SUKOHARJO)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA PADA KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN SUKOHARJO) PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA PADA KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN SUKOHARJO) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung.

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat perlu mendapat perhatian, karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada SKPD Pemerintah

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Manajer pada PT Pos Indonesia Surabaya Selatan Lely Kurniawati / 0613010052/FE/EA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA

Lebih terperinci

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PP. Argoboyo Papua Cab. Bantul) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH TEKANAN KETAATAN, SENIORITAS AUDITOR, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, PENGALAMAN AUDITOR, DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG) Skripsi ini

Lebih terperinci

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, MOTIVASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA TESIS

PENGARUH KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, MOTIVASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA TESIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, MOTIVASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Prgram Studi Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH TUNTUTAN BERSIKAP ETIS DAN FAKTOR-FAKTOR PERSONAL TERHADAP PERILAKU AUDITOR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI TEKANAN KERJA

PENGARUH TUNTUTAN BERSIKAP ETIS DAN FAKTOR-FAKTOR PERSONAL TERHADAP PERILAKU AUDITOR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI TEKANAN KERJA PENGARUH TUNTUTAN BERSIKAP ETIS DAN FAKTOR-FAKTOR PERSONAL TERHADAP PERILAKU AUDITOR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI TEKANAN KERJA TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PDAM TIRTA BENTENG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PDAM TIRTA BENTENG PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PDAM TIRTA BENTENG SKRIPSI Nama : Radith Pratama NIM : 43111010079 PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan Etis pada Kepuasan Kerja dan Komitmen Afektif. dengan Iklim Etika sebagai Pemediasi dan Keadilan Interaksional sebagai

Pengaruh Kepemimpinan Etis pada Kepuasan Kerja dan Komitmen Afektif. dengan Iklim Etika sebagai Pemediasi dan Keadilan Interaksional sebagai Pengaruh Kepemimpinan Etis pada Kepuasan Kerja dan Komitmen Afektif dengan Iklim Etika sebagai Pemediasi dan Keadilan Interaksional sebagai Pemoderasi Kepemimpinan Etis pada Iklim Etika (Studi pada Karyawan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi sebagian syarat mencapai Derajat Sajana S-1. Oleh : Rizky Fawzi Dwi Aryanto

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi sebagian syarat mencapai Derajat Sajana S-1. Oleh : Rizky Fawzi Dwi Aryanto 1 PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA MANDOR KEAMANAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN BALAPULANG KABUPATEN TEGAL SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) SKRIPSI Oleh : ADITYA PRIMA NUGRAHA NIM. 080810391060

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TERBANSARI 1 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TERBANSARI 1 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TERBANSARI 1 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : ENDANG SUMINI NPM. 13244420004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu atau seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH TERHADAP KINERJA SOSIAL PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH TERHADAP KINERJA SOSIAL PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH TERHADAP KINERJA SOSIAL PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI PADA BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI PADA BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (STUDI PADA BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH) Diajukan Oleh : WAHYUNINGSIH NIM. 2012-12-117 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

(STUDY EMPIRIS : WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KUDUS)

(STUDY EMPIRIS : WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KUDUS) PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG KUALITAS PELAYANAN FISKUS, PELAKSANAAN SENSUS PAJAK NASIONAL (SPN), SOSIALISASI PERPAJAKAN, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN KONDISI KEUANGAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2014

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2014 1 PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN TERHADAP KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL PADA ADIRA MULTI FINANCE CABANG PATI Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI, DAN KETERAMPILAN PENGGUNA TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI, DAN KETERAMPILAN PENGGUNA TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI, DAN KETERAMPILAN PENGGUNA TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL (Studi Pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Jepara)

Lebih terperinci

ROHMAWATI NIM

ROHMAWATI NIM PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAN PENYAJIAN NERACA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Kudus ) Skripsi ini

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SKRIPSI

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SKRIPSI PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SKRIPSI Disusun oleh : Nama : Megawati Nim : 43111010020 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS UMI NUR CHOLIFAH. Diajukan Oleh : NIM:

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS UMI NUR CHOLIFAH. Diajukan Oleh : NIM: PENGARUH STRES KULIAH, MOTIVASI, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Diajukan Oleh : UMI NUR CHOLIFAH

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA PADA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS VIII SMP N 1 KUDUS TESIS Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci