BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi saat ini sangat ketat sehingga berakibat terjadinya
|
|
- Ridwan Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan pada era globalisasi saat ini sangat ketat sehingga berakibat terjadinya perubahan hampir pada seluruh sektor kehidupan. Persaingan nyata di bidang ekonomi dirasakan sejak adanya era perdagangan bebas AFTA tahun 2013, belum lagi tahun 2015 ini akan diberlakukan MEA dan APEC pada tahun 2020 nanti. Hal tersebut dikhawatirkan dapat memperumit usaha dalam menstabilkan kondisi perusahaan (Yanti, 2014). Para pelaku bisnis harus memeberikan perhatian penuh pada perusahaannya apabila ingin memenangkan persaingan dalam dunia industri. Diharapkan perusahaan melakukan upaya agar mampu bertahan dalam kondisi tersebut, salah satunya adalah dengan menjaga kualitas perusahaan. Sebab kualitas menjadi unsur utama yang berpengaruh dan tidak dapat diabaikan dalam persaingan (Susanty Aries, Diana Puspita dan Siti Aisyah, 2011). Persaingan mengakibatkan sektor-sektor dan bidang usaha di Indonesia mengalami masa-masa yang penuh ketidakpastian. Terkadang suatu bidang usaha akan mengalami peningkatan secara drastis atau penurunan yang tajam pula. Pada tahun 2010 sampai dengan 2014 terdapat perkembangan 12 besar impor industri non migas yang mengalami pertumbuhan, pertumbuhan tersebut bersifat positif dan negatif. Hal ini ditunjukan pada tabel berikut. 1
2 2 Tabel 1.1 Perkembangan 12 Besar Impor Industri Non Migas Tahun 2010 s.d Juni 2014 (US$ Juta) No Uraian Jan-Jun % Besi Baja, Mesinmesin 1. dan Otomotif , , , , , ,6-13,87 2. Elektonika , , , , , ,1-4,77 3. Kimia Dasar , , , , , ,5 1,23 4. Tekstil 5.031, , , , , ,8-0,70 5. Makanan dan Minuman 4.514, , , , , ,1 1,20 6. Alat-alat Listrik 3.142, , , , , ,6-15,45 7. Pulp dan Kertas 2.731, , , , , ,8-0,95 8. Pupuk 1.509, , , , ,9 899,7-13,06 9. Makanan Ternak 1.871, , , , , ,3 10, Barang-barang Kimia Lainnya 2.199, , , , , ,4-3, Plastik , , ,1 1,28 Pengolahan 12. Tembaga, Timah dll 1.871, , , , , ,3-0, Pengolahan Almunium 1.398, , , Total 12 Besar Industri , , ,8 Total Industri , , ,1 Sumber: BPS diolah Kemenprin , , , ,4-7, , ,6-7,28 Tabel di atas menunjukkan beberapa industri yang memiliki perkembangan negatif. Salah satunya adalah industri tekstil. Hal yang menimpa industri tersebut dikarenakan kuatnya persaingan yang terjadi baik dari perusahaan yang sejenis maupun perusahaan dari industri lainnya. Hal tersebut diakibatkan karena adanya penurunan mutu produk sehingga akan berpengaruh terhadap penjualan dan juga kepuasan konsumen. Mutu produk yang baik dapat dilihat dari kualitas kerja karyawan yang baik (BPS diolah Kemenprin). Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia yaitu Ade Sudrajat menjelaskan pada triwulan pertama tahun 2015 industri tekstil sedang melemah
3 3 sebab secara global permintaan menurun (Ralali, 2015). Hal ini diakibatkan produk belum memenuhi standar kualitas, penampilan atau desain yang tidak menarik, pelayanan yang tidak prima dan tepat waktu, penyerahan produk masih terdapat yang cacat/rusak, produk berdaya tahan lama, tidak memiliki keistimewaan, tidak ada garansi, dan harga tidak bersaing. Penurunan jumlah ekspor yang terjadi dari tahun ketahun ditandai dengan adanya perusahaan tekstil yang menghentikan atau mengurangi produksinya. Pertumbuhan ekspor tekstil Indonesia tahun 2009 yang diharapkan mencapai 21,2% ternyata hanya mencapai kisaran 10-12%. Terhadap penurunan pertumbuhan yang terjadi, pihak Indonesia Textile Association (API) menyatakan: The Government that could help improve the competitiveness of the domestic textiles through incentive support such as tax holidays and reduction in electricity tarif (Indonesian Textile Association (API), 2012). Sehubungan dengan permasalahan di atas, strategi bisnis yang dapat dilakukan agar mampu bertahan dalam persaingan adalah dengan memberi perhatian pada kepuasan konsumen. Diantaranya adalah meningkatkan produk berkualitas tinggi (quality), harga murah (cost), dan pelayanan (service) yang memuaskan. Kualitas perusahaan menjadi salah satu kunci memenangkan persaingan global saat ini. Kualitas merupakan kesesuaian suatu produk atau jasa terhadap konsumen dan dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya (Juran, 1988). Menjaga kualitas perusahaan dapat dilakukan melalui cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Yanti, Sinulingga dan Ukurtataringan, 2014).
4 4 Menurut Yanti, et al (2014) bahwa kualitas sumber daya manusia yang baik merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan daya kompetisi perusahaan. Kualitas sumber daya manusia yang baik dapat dilihat dari para pekerja apakah memiliki rasa tanggung jawab dan mampu memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan perusahaan. Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia adalah salah satu aset terpenting bagi setiap perusahaan, sumber daya manusia dalam hal ini yaitu para karyawan yang berkontribusi pada perusahaan untuk mewujudkan tujuan suatu perusahaan. Karena dalam mewujudkan tujuan yang optimal tentunya perusahaan memerlukan kinerja karyawan yang baik (Ruyatnasih, 2013). Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja (Hadari Nawawi, 2006: 63). Menurut Setiawan dan Wardin (2006) kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Reza (2010), peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang tidak stabil. Upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan suatu tantangan besar bagi manajemen karena keberhasilan mencapai tujuan perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kerja karyawannya.
5 5 Keberhasilan di negara-negara maju banyak didorong oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dari pada sumber daya alam yang melimpah. Seperti di Jepang yang sumber daya alamnya terbatas tetapi sumber daya manusianya memiliki potensi yang tinggi, sehingga mampu mendongkrak kemajuan negara untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain (Sularso dan Murdijanto, 2004). PT. World Yamatex Spinning Mills merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil yaitu memproduksi benang kapas 100% combed. Perusahaan ini beralamatkan di Jalan Padasuka Nomor 47A Bandung. Dalam melakukan kegiatannya, PT. World Yamatex Spinning Mills mempunyai misi untuk selalu menjaga kualitas dan produktivitas. Untuk menjamin kualitas dan produk benang yang dihasilkan dan selalu menjaga eksistensi perusahaan dalam menghasilkan produk benang yang berkualitas (PT. World Yamatex Spinning Mills, 2015). Pengamatan yang dilakukan dilapangan pada beberapa tahun terakhir menunjukan bahwa terjadi penurunan kepuasan kerja karyawan di PT. World Yamatex Spinning Mills Bandung pada bagian produksi yakni dilihat dari tingkat kedisiplinan yang dirasakan semakin berkurang dan fluktuatif. Tingkat kedisiplinan yang rendah ini dapat terlihat dari tabel dan grafik ketidakhadiran karyawan bagian produksi sebagai berikut:
6 6 Tabel 1.2 Presentase Ketidakhadiran Karyawan Bagian Produksi PT. World Yamatex Spinning Mills Bandung Bulan Juni 2013 Mei 2014 Bulan Presentase Ketidakhadiran Juni 6.40% Juli 4.40% Agustus 5.10% September 5.50% Oktober 5.50% November 5.40% Desember 5.90% Januari 4.60% Febuari 5.50% Maret 4.90% April 5.50% Mei 5.20% Sumber : Bagian HRD PT. World Yamatex Spinning Mills Bandung 7,00% 6,00% 5,00% 4,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00% Presentase Ketidakhadiran Presentase Ketidakhadiran Jun i Juli Ag ust us Sep tem ber Okt obe r No ve mb er De se mb er Jan uar i Feb uar i Ma ret Ap ril Me i 6,4 4,4 5,1 5,5 5,5 5,4 5,9 4,6 5,5 4,9 5,5 5,2 Gambar 1.1 Grafik Presentase Ketidakhadiran Karyawan BagianProduksi PT. World Yamatex Spinning Mills Kota BandungBulan Juni 2013 Mei 2014 Tabel 1.2 dan Gambar 1.1 menunjukan bahwa tingkat ketidakhadiran karyawan bagian produksi PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung
7 7 mengalami kenaikan dan penurunan. Angka yang ditunjukan cukup berfluktuatif namun cenderung meningkat terutama pada bulan April 2014 yang awalnya 5.5% mengalami penurunan kembali pada bulan Mei menjadi 5.2%. Apabila tingkat ketidakhadiran karyawan terus meningkat, maka hal ini akan berakibat pada tidak maksimalnya produktivitas kerja karyawan yang pada akhirnya akan berakibat pada penurunan tingkat produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Keith Davis dalam Mangkunegara (2007:118) menyatakan bahwa: Pegawai-pegawai yang kurang puas, tingkat ketidakhadirannya cenderung tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subjektif. Ketidakhadiran karyawan ini memberi pengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia yang kurang baik. Ketidakhadiran karyawan juga dapat memberi dampak terhadap pencapaian target perusahaan. Produktivitas kerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya sikap mental karyawan tersebut dalam bekerja, kebijakan dari manajemen, tingkat pendidikan dan keterampilan karyawan, tingkat teknologi perusahaan, dan kondisi iklim dan lingkungan. Karyawan PT. Yamatex Spinning Mills masih perlu mendapatkan pelatihan (training) terutama karyawan yang berpendidikan SMP dan SMA karena masih belum meratanya pelatihan yang di berikan perusahaan untuk karyawan. Perusahaan lebih sering memberikan pelatihan untuk karyawan yang berpendidikan diploma dan sarjana. Training tersebut dibagi menjadi dua katagori, yakni training yang diselenggarakan secara internal maupun yang diselenggarakan oleh perusahaan luar. PT. World Yamatex Spinning Mills selalu berupaya menjaga mutu produknya sesuai dengan standar mutu yang berlaku bagi standar nasional maupun standar internasional dengan menerapkan sistem manajemen kualitas
8 8 yang berstandar ISO 9001:2000 dan diterapkannya Total Quality Management oleh PT. World Yamatex Spinning Mills dengan memaksimalkan seluruh sumber daya dan komponen perusahaan yang diharapkan akan dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawan dan kualitasnya (PT. World Yamatex Spinning Mills, 2015). Sinaga (2006) mengemukakan bahwa secara umum kualitas sumber daya manusia pada kebayakan perusahaan belum maksimal. Untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, perusahaan perlu menerapkan sistem manajemen mutu TQM (Total Quality Management). adalah: Vincent Gasperrzs (2001:56) mendefinisikan Total Quality Management Suatu cara untuk meningkatkan performa secara terus menerus pada setiap level operasi, dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua SDM dan modal yang tersedia. Fokus utama manajemen mutu terpadu adalah kepuasan pelanggan terhadap mutu dan jasa perusahaan. Tahun 1970-an kualitas barang manufaktur di Jepang melampaui kualitas yang dihasilkan pesaing dari barat. Total Quality Management atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Manajemen Mutu Terpadu merupakan konsep yang terlahir dari studi tentang keberhasilan perusahaan-perusahaan Jepang dalam menerapkan pengendalian mutu (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2001:9). (1994): Menurut Goetsch dan Davis dalam Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana Total Quality Management memiliki beberapa unsur pokok yaitu fokus pada pelanggan, obsesi pada kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, serta adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
9 9 Pengendalian mutu tersebut melibatkan seluruh aktivitas secara fungsional di seluruh organisasi. Oleh sebab itu setiap departemen dalam suatu organisasi akan menyumbangkan kontribusi terhadap pencapaian standar mutu organisasi secara menyeluruh. Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa Total Quality Management berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi, dalam hal ini karyawan. Sehingga karyawan merupakan pihak yang melaksanakan proses perbaikan berkesinambungan dalam konsep Total Quality Management. Kinerja karyawan yang baik adalah hasil dari proses perbaikan berkesinambungan. Total Quality Management (TQM) yang dasar pemikirannya terletak pada konsep bahwa cara terbaik untuk meningkatkan daya saing dan unggul dalam persaingan bisnis adalah dengan menghasilkan kualitas terbaik. Untuk menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2001:10). Baik buruknya kinerja karyawan tidak lepas dari persepsi karyawan mengenai proses perbaikan berkesinambungan sesuai dengan pendekatan Total Quality Management. Semakin tinggi persepsi karyawan terhadap proses perbaikan berkesinambungan, semakin tinggi kepuasan karyawan, yang berdampak pada kinerjanya yang semakin baik. Ketika kinerja sumber daya manusia di suatu perusahaan baik, walau bukan satu-satunya faktor, namun menunjukkan kinerja organisasi yang baik, yang pada akhirnya menimbulkan kepuasan pelanggan, dimana tujuan utama Total Quality Management dapat tersalurkan (Andrianto, 2011).
10 10 Meningkatkan kinerja karyawan tidak hanya dilihat dari aspek Total Quantity Management, akan tetapi ada faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin-pemimpin perusahaan. Karena menurut Nurita (2008), untuk menunjang kinerja karyawan agar lebih baik diperlukan peran pimpinan yang memiliki gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawannya. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain (Suranta, 2002). Gaya kepemimpinan cocok apabila tujuan perusahaan telah dikomunikasikan dan bawahan telah menerimanya. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, 2005). Suranta (2002) dan Tampubolon (2007) telah meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja, menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian terdahulu yang dilakukan Andi Sularso dan Murdijanto (2004) menyatakan bahwa kemampuan teoritis karyawan, kemampuan teknis karyawan, kemampuan konseptual karyawan, kemampuan moral karyawan, keterampilan teknis karyawan, kualitas SDM secara nyata dipengaruhi oleh peran karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dengan karyawan, aspek organisasi dan aspek lingkungan pengaruh tersebut bersifat nyata. Keberhasilan perusahaan
11 11 dengan memiliki kinerja keryawan tidak terlepas dari peran pimpinan perusahaan tersebut. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2006) menyatakan bahwa penerapan peran Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari peran karyawan, peran pemimpin, peran hubungan karyawan dan pimpinan, peran aspek organisasi, dan peran aspek lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia. Secara parsial ada tiga peran Total Quality Management yang berpengaruh positif dan signifikan yaitu peran karyawan, peran pimpinan, dan peran aspek lingkungan kerja dan yang paling dominan berpengaruh adalah peran pimpinan. Beberapa penelitian berbeda dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Zusrony (2013). Zusrony dalam penelitiannya menyatakan bahwa peran TQM dalam mempengaruhi kualitas SDM karyawan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas SDM. Akan tetapi, peran pimpinan dan hubungan pimpinan dan karyawan tidak pengaruh signifikan terhadap kualitas SDM. Berdasarkan permasalahan dari teori yang telah di kemukakan sebelumnya, bahwa pentingnya dalam meningkatkan kinerja karyawan agar mampu bersaing dalam persaingan global serta peran Total Quantity Management dan gaya kepemimpinan demi meningkatkan kinerja karyawan. Peneliti tertarik melakukan penelitian berdasarkan kasus yang dialami oleh PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung dengan judul : Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Karyawan Dengan Gaya
12 12 Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah masih rendahnya kinerja karyawan, maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah Total Quality Management (TQM) berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung. 2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap inerja karyawan pada PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung. 3. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap hubungan antara Total Quality Management (TQM) dengan kinerja karyawan pada PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini sesuai dengan identifikasi masalah, yaitu untuk: 1. Mengetahui pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Karyawan pada PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung. 2. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung. 3. Mengetahui pengaruh moderasi gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara Total Quality Management (TQM) dengan kinerja karyawan pada PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung.
13 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang telah penulis lakukan, diharapkan akan berguna, bagi: 1. Penulis a. Merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan terutama mengenai pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja karyawan dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating. 2. Perusahaan a. Memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian mengenai permasalahn yang dihadapi khususnya masalah Total Quality Management (TQM), gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. b. Sebagai bahan analisis mengenai penerapan teori tentang Total Quality Management (TQM), gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan pada perusahaan yang bersangkutan. 3. Peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama.
14 Batasan Masalah Penulis hanya memfokuskan penelitian pada pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja karyawan dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating pada PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung untuk menghindari meluasnya masalah. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian PT. World Yamatex Spinning Mills Kota Bandung untuk memperoleh data yang objektif sebagaimana yang diperlukan dalam menyusun skripsi ini. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan 2 November 2015.
BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan akan suatu perusahaan yang tanggap untuk mempertahankan daya saingnya. Dalam persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah ada maupun menciptakan jenis usaha baru. Hal ini berdampak pada ketatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan sangat dinamis di abad perdagangan bebas seperti saat sekarang. Perkembangan perdagangan dunia menuntut perusahaanperusahaan yang sudah ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapai era persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya intensitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang hendak dicapai melalui aktivitas yang dilakukannya. Agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi setiap organisasi atau perusahaan yang berbentuk swasta maupun pemerintah, tentunya memiliki tujuan baik itu jangka pendek maupun jangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT.INTI) Persero sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan akan suatu perusahaan yang tanggap untuk mempertahankan daya saingnya. Dalam persaingan bisnis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit diprediksikan. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari krisis moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan pangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan posseperti pos & giro, bisnis komunikasi, bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha perdagangan bebas di Indonesia ditandai dengan ditetapkannya ASEAN Free Trade Area (AFTA), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan perusahaan selalu berubah. Dahulu perusahaan hanya bersaing pada tingkat regional dan nasional, sekarang mereka bersaing secara global (Nasution, 2015:17).
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Praktik Akuntansi Manajemen (Total Quality Management) dalam Kaitannya dengan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Sky Foam)
Analisis Penerapan Praktik Akuntansi Manajemen (Total Quality Management) dalam Kaitannya dengan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Sky Foam) 1 Agung Septian Nugraha, 2 Rini Lestari, 3 Nurleli 1,2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena yang sering terjadi dengan kehadiran arus globalisasi menyebabkan terjadinya berbagai perubahan lingkungan strategis pada tingkat regional, nasional dan international
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di era globalisasi semakin hari dirasakan semakin ketat, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Sehubungan dengan perdagangan dan industri negara Asia Tenggara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi di dalam memasok total kebutuhan konsumsi protein di Indonesia,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan dan dua pertiga wilayahnya merupakan lautan, karenanya potensi ikan di Indonesia sangat berlimpah. Sumber daya perikanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, setiap bidang usaha memiliki banyak tantangan karena dunia usaha sudah berada di dalam era perdagangan bebas dan iklim investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasuki era globalisasi dan informasi, akhir-akhir ini perkembangan dunia usaha menghadapi tingkat persaingan yang tidak dipastikan. Berlakunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas seperti saat sekarang. Persaingan global ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak (Fais
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global saat ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value conscious) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era perdagangan bebas dan globalisasi dunia usaha. Adanya globalisasi dapat dilihat dengan tumbuhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Era perdagangan bebas di Indonesia yang ditandai dengan berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Agreement / AFTA) pada tahun 2003 dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun
3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun perusahaan maka hasil kerja yang ia selesaikan akan mempengaruhi terhadap tingkat produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dalam skala internasional, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap dibentuk karena ada tujuan yang ingin dicapai, termasuk bisnis, dalam hal ini perusahaan. Perusahaan selalu melakukan usaha atau aktivitas baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi adalah sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama. Sejalan dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
Lebih terperinciPenerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan
Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan Abstract Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan adalah merupakan elemen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya implementasi TQM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi maju seperti sekarang ini, tidak ada satupun perusahaan yang tidak terkena dampak globalisasi. Bukan hanya perusahaan besar dan multinasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang ini, untuk mencapai tujuan perusahaan menciptakan kinerja yang unggul dan mencapai laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibatnya persaingan pun semakin tajam. Dunia bisnis sebagai salah satu bagiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.1.1 Sejarah singkat PT PLN (Persero)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak perusahaan yang berkembang seiring dengan waktu dewasa ini. Perusahaan-perusahaan tersebut berkembang sesuai dengan kebutuhan berbagai pihak, mulai dari perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam memasuki era perdagangan bebas dunia banyak pilihan kepada konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value conscious) dalam meminta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada khususnya di Indonesia dihadapkan pada situasi persaingan global.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak berlakunya pasar bebas tahun 2003 menyebabkan setiap perusahaan yang ada khususnya di Indonesia dihadapkan pada situasi persaingan global. Dengan ada pasar bebas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri harus memberikan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diprediksikan. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari krisis moneter yang menimpa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era transformasi global khususnya dalam bidang ekonomi di Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit diprediksikan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan masuknya era globalisasi dan perdagangan bebas membuat perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka tantangan terbesar bagi suatu lembaga baik itu dari pihak swasta ataupun lembaga pemerintahan negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan sehingga secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan sehingga secara cepat membuka cakrawala baru bagi manajemen perusahaan. Dunia bisnis sebagai
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin bertambah besar suatu perusahaan, semakin disadari bahwa kemampuan pimpinan dalam mengendalikan kegiatan perusahaan menjadi sangat terbatas mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) adalah sumber daya terpenting di setiap perusahaan karena memegang banyak peranan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. implementasi perjanjian perdagangan bebas multilateral ASEAN-China Free
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan industri secara global mengalami perubahan yang cukup cepat. Salah satu bentuk persaingan global yang dimaksud salah satunya adalah implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang tumbuh pesat, perusahaan
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 No. 60/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2016 MENCAPAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan bersaing (competitive advantages). Strategi bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek paling fundamental dari manajemen ilmiah adalah adanya pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan. Meskipun pembagian tugas telah menimbulkan peningkatan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yayasan Darul Hikam yang didirikan pada tahun 1943 oleh. KHE.Hasbullah Hafidzi merupakan penyelenggara kegiatan sekolah mulai dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Yayasan Darul Hikam yang didirikan pada tahun 1943 oleh KHE.Hasbullah Hafidzi merupakan penyelenggara kegiatan sekolah mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perbankan dalam rangka memenangkan persaingan. Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang kita sudah mulai memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan tatanan kehidupan global.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi seperti saat ini, perkembangan dunia usaha telah membawa para pelaku bisnis kedalam persaingan yang sangat ketat. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan, agar perusahaan tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-xxi, para pelaku bisnis dihadapkan dengan berbagai macam tantangan sulit yang berskala global. Tantangan tersebut timbul dari proses globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi era perdagangan bebas (globalisasi), persaingan antar perusahaan lokal, nasional, maupun internasional semakin meningkat, sehingga diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat saat ini menuntut perusahaan untuk memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan penting dalam keberhasilan instansi. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. persaingan yang semakin ketat, tidak terkecuali industri yang bergerak dibidang
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat sejalan dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia, hal tersebut menimbulkan persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas perkebunan terdiri dari tanaman tahunan atau tanaman keras (perennial crops) dan tanaman setahun/semusim (seasonal crops). Tanaman keras utama adalah kelapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ASEAN Economic Community (AEC) mulai berlaku. Daya saing domestik negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada 2015 mendatang, kesepakatan Masyakarat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) mulai berlaku. Daya saing domestik negara Asia Tenggara harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan era globalisasi di Indonesia terus menerus mengalami perkembangan positif, perkembangan tersebut mengakibatkan banyak hal yang berubah menjadi maju atau lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat perusahaan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah untuk meningkatkan mutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu persaingan nasional, regional, maupun internasional. Tahun 2014, indeks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menimbulkan adanya persaingan yang ketat diantara semua negara. Hal ini mendorong setiap perusahaan yang ada untuk mempersiapkan strategi
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan bagian penggerak dari perusahaan yang memiliki potensi berkembang dan secara aktif mendorong produktifitas dalam memenuhi tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dengan adanya manajemen yang baik akan dapat membantu untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulan-keunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan berorganisasi faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan (Soemarso
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Pada Triwulan III-2016, kontribusi sektor industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bidang Industri merupakan salah satu bidang yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian suatu Negara. Pada Triwulan III-2016, kontribusi sektor industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri susu di Indonesia semakin menjanjikan seiring dengan pertumbuhan pasar susu cair di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan perusahaan semakin tinggi, kompleks dan ketat sehingga perusahaan di tuntut untuk memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran penting sebagai roda penggerak. Oleh karena itu dibutuhkan pegawai yang memiliki motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan perusahaan semakin tinggi dan ketat apalagi Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan yang terjadi di dunia bisnis telah memasuki perdagangan bebas dimana pesaing asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memunculkan persaingan yang begitu ketat dalam dunia bisnis. Perusahaan yang dulu hanya bersaing di tingkat lokal, regional atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dalam menghadapi persaingan pasar global. Setiap perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya melalui perbaikan berkelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat tajam dan kompleks, ditengah era globalisasi dan liberalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa globalisasi seperti sekarang ini, batas ekonomi antara negara satu dengan yang lain menjadi hilang. Keadaan ini menyebabkan dunia bisnis, termasuk Indonesia,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 No.37/07/32/Th.XVIII, 01 Juli 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 MENCAPAI US$ 2,08 MILYAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya tidak dapat sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan akan membentuk suatu kelompok yang kemudian disebut organisasi, apapun bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini terjadi dengan begitu pesat, baik dalam skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas mulai diberlakukan pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN dan pada tahun 2020 untuk seluruh dunia. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia adalah yang paling maju se-asia. Indonesia. mendapatkan pujian dan apresiasi dari United Nation World Tourism
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia adalah yang paling maju se-asia. Indonesia mendapatkan pujian dan apresiasi dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. X Bekasi adalah salah satu perusahaan produsen minuman ringan yang berada dikawasan industri Cikarang BaratBekasi. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. Chitose Internasional Tbk
BAB I PENDAHULAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT. Chitose Internasional Tbk PT. Chitose Indonesia Manufacturing didirikan pada tahun 1979 untuk menopang pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinci