BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Transkripsi

1 BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap perencanaan anggaran pendapatan dan belanja Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa; b. bahwa untuk mewujudkan keseragaman dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan belanja Desa se Kabupaten Luwu Utara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Luwu Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3826); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaiman telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093). 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

3 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1883); 14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 49/PMK.07/2016 tentang Tata cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 300); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemerintah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2015 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 334); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016, Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara nomor 342}; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang Keuangan Dan Aset Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara tahun 2016 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 343); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 6 tahun 2017 tentang Belanja Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2017 (Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 14); 19. Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor 96 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2017 (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor 96). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Bupati adalah Bupati Luwu Utara. 2. Daerah adalah Kabupaten Luwu Utara. 3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah kepala desa dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan desa. 7. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. 7. Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa, yang selajutnya disingkat RPJMDesa, adalah dokumen perencanaan Desa untuk periode 6 (enam) tahun. 8. Rencana Kerja Pemerintah Desa, yang selanjtnya disebut RKP Desa, adalah dokumen perancanaan Desa periode 1 (satu) tahun. 9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah Desa dan BPD, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. 10. Pedoman Penyusunan APBDesa adalah pokok-pokok kebijakan sebagai petunjuk dan arah bagi pemerintah Desa dalam penyusunan, pembahasan dan penetapan APBDesa. Pasal 2 (1) Pedoman penyusunan APBDesa Tahun Anggaran 2017, meliputi: a. singkronisasi pembangunan daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2017; b. prinsif penyusunan APBDesa; c. struktur penyusunan APBDesa; d. teknis penyusunan APBDesa; dan e. hal-hal Khusus Lainnya. (2) Uraian pedoman penyusunan APBDesa Tahun Anggaran 2017 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.

5 - 5 - Pasal 3 Format Peraturan Desa tentang APBDesa dan Format Rincian Struktur APBDesa dan Norekening Belanja Desa dan Prioritas Penggunaan Dana Desa berdasarkan Tipologi sebagaimana tercantum dalam lampiran II, Lampiran III dan Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Diundangkan di Masamba pada tanggal 3 Januari 2017 Pasal 4 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA, Ditetapkan di Masamba pada tanggal 3 Januari 2017 BUPATI LUWU UTARA, ttd INDAH PUTRI INDRIANI ttd ABDUL MAHFUD BERITA DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2017 NOMOR : 9

6 - 6 - LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2017 URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBDesa TAHUN ANGGARAN 2017 I. SINGKRONISASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2017 Tahun 2017 merupakan tahun pertama yang secara efektif mengacu pada RPJMD ini. Konteks tahun 2017 diwarnai oleh pemberlakuan penuh UU 23/2014 terutama dalam hal kelembagaan dan kewenangan urusan pemerintahan daerah. Tema pembangunan pada tahun 2017, adalah Pemantapan reformasi birokrasi dan penguatan basis ekonomi kerakyatan dalam mendukung pembangunan berkualitas. Penyelenggaraan pembangunan pada tahun 2017, diprioritas kepada kebijakan-kebijakan sebagai berikut: 1. Reformasi birokrasi dan perbaikan tata kelola pemerintahan; 2. Penguatan mental spiritual dan kerukunan beragama; 3. Pembangunan dan pelayanan pendidikan; 4. Pembangunan dan pelayanan kesehatan; 5. Pembangunan dan pemerataan infrastruktur transportasi; 6. Pemberdayaan masyarakat dan penataan desa; 7. Pengembangan iklim usaha dan investasi. 8. Penanggulangan kemiskinan secara terpadu; 9. Pengembangan dan pemerataan lapangan kerja dan lapangan usaha. 10. Optimalisasi potensi Pendapatan Asli Daerah melalui pengelolaan potensi tambang. 11. Mengoptimalkan peran Perusda/BUMD dalam pengelolaan asset-aset daerah.

7 - 7 - B. PRINSIP PENYUSUNAN APBDesa Penyusunan APBDesa Tahun Anggaran 2017 didasarkan prinsipprinsip sebagai berikut: 1. Tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat dan berdasarkan tugas dan kewenangannya; 2. Tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; 3. Transparan, untuk memudahkan masyarakat mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang APBDesa; 4. Partisipatif, dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat; 5. Memperhatikan asas keadilan dan kepatutan; 6. Tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan desa lainnya; 7. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan; dan 8. Tertib dan Displin Anggaran C. STRUKTUR APB DESA 1. APBDES POKOK APBDesa merupakan rancangan keuangan tahunan pemerintah desa yang disetujui oleh Badan permusyawaratan Desa, APBDesa terdiri atas Pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembiayan Desa. a. Pendapatan Desa Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa, pendapatan desa sesuai Pasal 72 Undang-Undang Desa bersumber dari : 1. Pendapatan Asli Desa; 2. Alokasi Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (Dana Desa); 3. Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota; 4. Alokasi Dana Desa; 5. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/kota; 6. Hibah dan Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan

8 lain-lain Pendapatan Desa yang Sah. Pendapatan Desa tersebut jika diklasifikasikan menurut kelompok terdiri dari : a. Pendapatan Asli Desa (PAD) Kelompok Pendapatan Asli Desa terdiri dari Jenis : 1. Hasil Usaha, misalnya Hasil Bum Desa, tanah kas desa Sumber Pendapatan lain yang dapat diusahakan oleh desa berasal Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar desa, pengelolaan kawasan wisata skala desa, pengelolaan tambang mineral bukan logam dan tambang batuan dengan tidak menggunakan alat berat, serta sumber lainnya dan tidak untuk dijual belikan. 2. Hasil Aset, misalnya tambatan perahu, tempat permandian umum, jaringan irigas dan lain-lain. 3. Lain-lain Pendapatan Asli DEsa, antara lain hasil pungutan desa. b. Pendapatan Transfer Desa Kelompok Transfer terdiri atas jenis : 1. Dana Desa Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukan bagi desa yang ditransfer melalui APBD Kabupaten Luwu Utara untuk digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Penyaluran dana desa dilakukan secara bertahap pada tahun anggaran berjalan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tahap I, pada bulan maret sebesar 60% (enam puluh persen): dan b. Tahap II, pada bulan agustus sebesar 40% (empat Puluh persen). 2. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah Pemerintah Kabupaten mengalokasikan Bagian Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten kepada Desa paling sedikit 10% dan realisasi penerimaan hasil pajak dan retribusi daerah kabupaten.

9 - 9 - Pengalokasian bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan ketentuan : a. 60% (enam puluh perseratus) dibagi secara merata kepada seluruh desa; dan b. 40% (empat puluh perseratus) dibagi secara proporsional realisasi penerimaan hasil pajak dan retribusi dari Desa masing-masing. 3. Alokasi Dana Desa (ADD) Pemerintah daerah kabupaten sesuai amanat Undang-Undang wajib mengalokasikn ADD dalam APBD Kabupaten setiap Tahun Anggaran, Alokasi Dana Desa merupakan dari Dana Perimbangan yang diterima Pemerintah Daerah kabupaten paling sedikit 10% setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 4. Bantuan Kegunaan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Bantuan keuangan yang bersifat umum diperuntukkan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada Desa penerima bantuan dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pemerintah daerah di desa. Bantuan Keuangan yang bersifat khusus peruntukan dan pengelolaannya ditetapkan oleh pemerintah daerah pemberi bantuan dalam rangka percepatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. 5. Pendapatan lain-lain Kelompok lain-lain pendapatan desa yang sah berupa hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat berupa uang dari Pihak ketiga atau bantuan perusahaan yang berlokasi di desa. b. Belanja Desa Belanja Desa merupakan semua pengeluaran dari rekening Desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa, Belanja Desa dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan desa.

10 Belanja Desa ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan : 1. Paling sedikit 70% (> 70 %) dari jumlah anggaran belanja desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. 2. Paling banyak 30% (< 30%) dari jumlah belanja desa digunakan untuk : a. Penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa; b. Operasional pemerintah desa; c. Tunjangan dan Operasional Badan Permusyawaratan Desa; d. Insentif Rukun tetangga dan Rukun Warga yaitu bantuan kelembagaan yang digunakan untuk operasional RT/RW. Sumber dana untuk membiayai Penghasilan tetap dan tunjangan dan perangkat Desa, operasional Pemerintah Desa, Tunjangan dan Operasional BPD dan Insentif RT/RW bersumber dari Alokasi Dana Desa dan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Belanja Desa terbagi atas 2 yaitu klasifikasi belanja menurut kelompok dan belanja menurut jenis. a. belanja desa menurut kelompok terdiri dari : 1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa; 3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa; 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan 5. Bidang Belanja Tak Terduga. Dalam Pengalokasian Anggaran, Kelompok belanja yang dapat dibiayai oleh Alokasi Dana Desa, Pajak daerah dan Retribusi daerah serta Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja desa sebagai berikut : a. Program Kegiatan/ kelompok belanja yang dapat dibiayai oleh Alokasi Dana Desa, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah: 1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan; 3. Bidang Pembinaan Kemasyarakat Desa; 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakt Desa;dan 5. Bidang Tak Terduga.

11 b. Program Kegiatan/ kelompok belanja yang dapat dibiayai oleh Dana Desa (APBN) : 1. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa; dan 2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Kelompok belanja tersebut selanjutnya dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan desa yang dituangkan dalam RKP Desa. Rincian Bidang dan kegiatan dimaksud, diuraikan sebagai berikut : 1. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Kegiatan bidang penyelenggaraan pemerintahan desa meliputi: 1. Penetapan dan penegasan batas Desa; 2. Pendataan Desa; 3. Penyusunan tata ruang Desa; 4. Penyelenggaraan musyawarah Desa; 5. Pengelolaan informasi Desa; 6. Penyelenggaraan perencanaan Desa; 7. Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa; 8. Penyelenggaraan kerjasama antar Desa; 9. Pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa; dan 10. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa. 2. BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN 1. Pengadaan, Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Parasarana desa a) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeiharaan sarana dan parasarana lingkungan pemukiman, antara lain : 1. Pembangunan dan/atau perbaikan rumah sehat untuk fakir; 2. Selokan; 3. Tempat pembuangan sampah: 4. Gerobak sampah; 5. Kendaraan Pengangkut sampah; 6. Mesin pengolah sampah; dan

12 sarana dan parasarana lingkungan pemukiman lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. b. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi antara lain : 1. Tambatan perahu; 2. Jalan pemukiman; 3. Jalan poros desa; 4. Jalan desa antara permukiman ke wilayah pertanian: 5. Jalan Desa antara permukiman ke lokasi wisata 6. Jembatan Desa; 7. Gorong-Gorong: 8. Terminal Desa; dan 9. Sarana dan prasarana transportasi lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. c. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana energi, antara lain : 1. Pembangkit listrik tenaga mikro; 2. Pembangkit Listrik tenaga diesel; 3. Pembangkit listrik tenaga matahari: 4. Instalasi biogas; 5. jaringan distribusi tenaga listrik; 6. Sarana dan prasarana energi lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. d. Pengadaan, pembangunan, pemanfaat dan pemeliharaan sarana dan parasarana informais dan komunikasi antara lain : 1. Jaringan Internet untuk desa; 2. Website Desa; 3. Peralatan Pengeras Suara (Loudspeaker); 4. telepon umum;

13 radio single side Band (SSB); dan 6. Sarana dan prasarana komunikasi lainnya lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 2. Pengadaan kualitas dan akses terhadap pelayanan Sosial Dasar a. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana kesehatan, antara lain : 1. air bersih berskala desa; 2. sanitasi lingkungan; 3. jambanisasi; 4. mandi, cuci, kakus (MCK); 5. mobil/kapal motor umtuk ambulance Desa; 6. alat bantu penyandang disabilitas; 7. panti rehabilitasi penyandang disabilitas; 9. balai pengobatan; 10. Posyandu; dan 11. Sarana dan prasarana Kesehatan lainnya lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. b. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasaraa pendidikan dan kebudayaan antara lain : 1. taman bacaan masyarakat; 2. bangunan PAUD; 3. Buku dan Peralatan belajar PAUD Lainnya; 4. wahana bermain anak di PAUD; 5. taman belajar keagamaan; 6. buku perpustakaan desa; 7. buku/bahan bacaan; 8. balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat; 9. sanggar seni; 10. film dukumenter; 11. peralatan kesenian; dan

14 Sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 3. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan parasarana Usaha ekonomi Desa a. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana produksi usaha pertanian untuk ketahanan pangan danusaha pertanian berskala produktif yang difokuskan pada kebijakan satu desa satu produk unggulan; antara lain : 1. bendungan berskala kecil; 2. pembangunan atau perbaikan embung dan/atau system pengairan; 3. irigasi desa; 4. percetakan lahan pertanian; 5. kolam ikan; 6. kapal penangkap ikan; 7. tempat pendaratan kapal penangkap ikan; 8. tambak garam; 9. kandang ternak; 10. mesin pakan ternak; 11. gudang penyimpan sarana produksi pertanian (saprotan); dan 12. sarana prasarana produksi pertanian lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. b. Pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana pengolahan hasil pertanian untuk ketahanan pangan untuk pertanian yang difokuskan pada kebijakan satu Desa satu produk unggulan, antara lain : 1. pengeringan hasil pertanian seperti : lantai jemur gabah, jagung, kopi, coklat, kopra dan tempat penjemuran ikan;

15 lumbung Desa; 3. gudang pendingin (cold storage); dan 4. sarana prasarana pengolahan hasil pertanian lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. c. pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan parasarana jasa dan industry kecil yang difokuskan pada kebijakan satu desa produk unggulan, antara lain : 1. mesin jahit; 2. peralatan bengkel kendaraan bermotor; 3. mesin bubut untuk meubeleir; dan 4. sarana prasarana jasa dan industry kecil lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. d. pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pemasaran yang difukuskan pada kebijakan satu desa satu produk unggulan, antara lain : 1. pasar desa; 2. pasar sayur; 3. pasar hewan; 4. tempat pelelangan ikan; 5. toko online; 6. gudang barang; dan 7. sarana prasarana pemasaran lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. e. pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Desa wisata, antara lain : 1. pondok wisata; 2. panggung hiburan; 3. kios cendramata; 4. kios warung makan;

16 wahana permainan anak; 6. wahana permainan outbound; 7. taman rekreasi; 8. tempat penjualan tiket; 9. rumah penginapan; 10. angkutan wisata; dan 11. sarana prasarana Desa Wisata lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. f. Pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk kemajuan ekonomi yang difokuskan pada kebijakan satu Desa satu Produk, antara lain : 1. penggilingan padi; 2. parut kelapa; 3. penepung biji-bijian; 4. pencacah pakan ternak; 5. sangrai kopi; 6. pemotong/pengiris buah dan sayuran; 7. pompa air; dan 8. traktor mini; 9. sarana prasarana lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 4. Pengadaan. Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain: a. Pembuatan terasering; b. Kolam untuk mata air; c. Plesengan sungai; d. Pencegahan abrasi pantai; dan e. sarana prasarana lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah desa.

17 pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana alam dan/atau kejadian biasa lainnya yang meliputi : a. pembangunan jalan evakkuasi dalam bencana gunung berapi; b. pembangunan gedung pengungsian; c. pembersihan lingkungan perumahan yang terkena bencana alam; d. rehabilitasi dan rekonstruksi lingkungan perumahan yang terkena bencana alam; dan e. sarana prasarana untuk penanggulangan bencana yang lainnya sesui dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 3. BIDANG PEMBINAAN SOSIAL KEMASYARAKATAN Kegiatan bidang pembinaan kemasyarakatan antara lain: 1. Pembinaan lembaga kemasyarakatan; 2. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban; 3. Pembinaan kerukunan antar umat beragama; 4. Pengadaan Sarana dan Parasarana Olah Raga; 5. pembinaan lembaga adat; 6. Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan 7. Kegiatan lain sesuai kondisi Desa. 4. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kegiatan Prioritas bidang pemberdayaan masyarakat antara lain: 1. Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar. a. Pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain : 1. Penyediaan Air bersih; 2. Pelayanan kesehatan lingkungan;

18 Penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi bagi balita dan anak sekolah; 4. Pengolahan balai pengobatan Desa; 5. Perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui; 6. Pengobatan untuk lansia; 7. Fasilitasi keluarga berencana; 8. Pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas; 9. Kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat desa lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa; b. Pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan antara lain : 1. bantuan insentif PAUD; 2. bantuan insentif guru taman belajar keagaman; 3. penyelenggaraan pelatihan kerja; 4. penyelenggaraan kursus seni budaya; 5. bantuan pemberdayaan bidang olah raga; 6. bantuan pemberdayaan bidang oleh raga; 7. pelatihan pembuatan film dokumenter; dan 8. Kegiatan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa; 2. Pengelolaan Sarana dan prasarana lingkunggan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal tersedia a. Pengelolaan Lingkungan perumahan desa, antara lain : 1. pengelolaan sampah berskala rumah tangga; 2. pengelolaan sarana pengolahan air limbah: dan 3. pengelolaan lingkungan pemukiman lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa.

19 b. Pengelolaan transportasi desa, antara lain : 1. Pengelolaan Terminal Desa; 2. Pengelolaan Tambatan Perahu; dan 3. pengelolaan transportasi lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. c. Pengembangan energy terbarukan, antara lain : 1. pengelolaan limbah peternakan untuk energi biogas; 2. pembuatan biothanol dari ubi kayu; 3. pengelolaan minyak goreng bekas menjadi biodiesel 4. pengelolaan pembangkit listrik tenaga angin; dan 5. pengembangan energy terbarukan lainnya sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. d. pengelolaan informasi dan komunikasi, antara lain : 1. Sistem Informasi Desa; 2. Koran desa; 3. Website Desa; 4. radio komunitas; dan 5. Pengelolaan informasi dan Komunikasi lainnya sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 3. Pengelolaan Usaha Ekonomi produktif serta pengelolaan sarana dan parasarana ekonomi. a. pengelolaan produksi usaha pertanian untuk ketahanan pangan dan usaha pertanian yang difokuskan pada kebijakan satu desa satu produk unggulan, antara lain : 1. Pembibitan Tanaman Pangan; 2. Pembibitan Tanaman keras; 3. pengadaan Pupuk; 4. pembenihan ikan air tawar; 5. pengelolaan usaha hutan sosial; 6. pengelolaan usaha hutan sosial;

20 pengadaan bibit/induk ternak; 8. inseminasi buatan; 9. pakan ternak; dan 10. sarana dan prasarana produksi pertanian lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi yang diputuskan dalam musyarah desa. b. pengelolaan hasil produksi usaha pertanian untuk ketahanan pangan dan usaha pertanian yang difokuskan pada kebijakan satu desa satu produk unggulan, antara lain : 1. tepung tapioka; 2. kerupuk; 3. keripik jamur; 4. keripik jagung; 5. ikan asin; 6. abon sapi; 7. susu sapi; 8. kopi; 9. coklat; 10. karet; dan 11. pengolahan hasil pertanian lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. c. pengelolaan usaha jasa dan industri kecil yang difokuskan pada kebijakan satu desa satu produk unggulan, antara lain : 1. meubelair kayu dan rotan; 2. alat-alat rumaha tangga; 3. pakaian jadi/konveksi; 4. kerajinan tangan; 5. kain tenun; 6. kain batik; 7. bengkel kendaraan bermotor; 8. pedagang di pasar; 9. pedagang pengepul; dan 10. pengelolaan jasa dan industri kecil lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa.

21 d. Pendirian dan pengembangan BUMDesa dan atau BUMDesa bersama, antara lain : 1. Pendirian BUMDesa dan atau BUMDesa Bersama; 2. Penyertaan Modal BUMDesa dan atau BUMDesa Bersama; dan 3. Penguatan Permodalan BUMDesa dan Atau BUMDesa Bersama. e. Pengembangan Usaha BUMDesa dan/atau BUMDesa bersama yang difokuskan pada kebijakan satu desa satu produk unggulan, antara lain : 1. Pengelolaan Hutan Desa; 2. Industri Air Minum; 3. Industri Pariwisata Desa; 4. Industri Pengolahan Ikan; dan 5. Produk Unggulan Lainnya yang sesuai dengan analisi kebutuhan dan kondisi desa diputuskan dalam musyawarah desa. f. pengembangan Usaha Bumdesa dan BumDesa bersama yang difokuskan pada pengembanganusaha layanan jasa, antara lain : 1. Pengembangan dan penyewaan sarana dan parasarana olahraga. 2. Pengadaan dan penyewaan alat transportasi; 3. pengadaan dan penyewaan peralatan pesta; dan 4. Pengadaan atau pengembangan sarana dan prasarana lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musywarah desa. g. Pembentukan dan pengembangan Usaha masyarakat dan /atau koperasi yang difokuskan kepada kebijakan satu desa satu produk unggulan, antara lain : 1. Pembentukan usaha masyarakat; 2. bantuan sarana produksi, distribusi dan pemasaran untuk usaha ekonomi masyarakat; dan

22 pembentukan dan pengembangan usaha ekonomi lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. h. pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk kemajuan ekonomi yang difokuskan kepada kebijakan satu desa produk unggulan, antara lain : 1. Sosialisasi TTG; 2. Pos Pelayanan Teknologi Desa (POsyantekdes) dan/ atau antar Desa; 3. Percontohan TTG untuk produksi pertanian, pengembangan sumber energy perdesaa, pengembangan sarana transportasi dan komunikasi serta pengembangan jasa dan indutri kecil; dan 4. pengembangan dan pemanfaatan TTG lainya yang sesuia dengan analisis kebutuhan dan kondisi DEsa yang diputuskan musyawarah desa. i. pengelolaan pemasaran hasil produksi Usaha BUMDesa dan Usaha ekonomi lainnya yang difokuskan pada kebijakan satu desa satu produk unggulan, antara lain : 1. penyediaan informasi harga/pasar; 2. pameran hasil BUMDesa, Usaha ekonomi masyarakat dan/ atau koperasi; 3. Kerjasama perdagangan antar desa; 4. kerjasama perdagangan dengan pihak ketiga; dan 5. pengelolaan pemasaran lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. j. penguatan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana serta kejadian luar biasa lainnya yang meliputi : 1. penyediaan layanan informasi tentang bancana alam; 2. pelatihan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam

23 pelatihan tenaga sukarelawan untuk penangan bencana alam; dan 4. penguatan kesiapsiagaan masyarakat lainnya sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. k. pelestarian lingkungan hidup 1. pembibitan pohon langka; 2. reboisasi; 3. pembersihan daerah aliran sungai; 4. pemeliharaan hutan bakau; 5. perlindungan terumbu karang; dan 6. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. l. Pemberdayaan masyarakat desa untuk memperkuat tata kelola desa yang demogratis 1. mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa yang dilaksanakan secara swakelolah oleh desa antara lain : a. pengembangan system informasi desa b. pengembangan pusat kemasyarkatan atau balai rakyat; dan c. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 2. mengembangkan pogram dan kegiatan pengembangan desa secara berkelanjutan dengan mendayagunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di desa antara lain : a. penyusunan arah pengembangan desa. b. penyusunan rancangan program/kegiatan pengembangan desa yang berkelanjutan; dan c. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa.

24 menyusun rancangan pembangunan desa sesuai dengan prioritas, potensi dan nilai keraifan local, antara lain : a. pendataan potensi asset desa; b. penyusunan profil desa/data desa; c. penyusunan peta asset desa; dan d. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 4. menyusun perencanaan dan penganggaran yang berpihak kepada kepentingan warga miskin, warga disabilitas, perempuan, anak, dan kelompok marginal, antara lain : a. sosialisasi penggunaan dana desa; b. penyelenggaraan musyawarah kelompok warga miskin warga disabilitas, perempuan, anak dan kelompok marginal; dan c. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 5. mengembangkan sistem transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, antara lain : a. pengembangan system administrasi keuangan dan asset desa berbasis data digital; b. pengembangan laporan keuangan dan laporan asset desa yang terbuka untuk publik; c. pengembangan system informasi desa; dan d. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 6. mendayagunakan lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga adat, antara lain : a. pengembangan lembaga kemasyarakatan Desa dan/atau lembaga adat; b. pelatihan pengurus lembaga kemasyarakatan desa dan/atau lembaga adat; dan

25 c. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 7. mendorong partisipasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan desa yang dilakukan melalui musyawarah desa, antara lain : a. Penyebarluasan informasi kepada masyarakat desa perihal hal strategis yang akan dibahas dalam musyawarah desa; b. Penyelenggaraan musyawarah desa; dan c. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 8. melakukan pendamingan masyarakat desa yang berkelanjutan, antara lain : a. pelatihan kepemimpinan; b pembentukan kader pemberdayaan masyarakat desa; c. pelatihan kader pemberdayaan masyarakat desa; dan d. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 9. Penyelenggaraan peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia masyarakat desa untuk pengembangan lumbung ekonomi desa yang difokuskan pada kebijakan satu desa satu produk unggulan, antara lain : a. Pelatihan usaha pertanian, perikanan, perkebunan, indutri kecil dan perdagangan; b. pelatihan teknologi tepat guna; c. pelatihan pembentukan dan pengembangan koperasi; d. pelatihan kerja dan keterampilan bagi masyarakat desa, antara lain : 1. warga desa pengelolah usaha produktif; 2. tenaga kerja usia produktif; 3. kelompok usaha ekonomi produktif;

26 kelompok perempuan; 5. kelompok pemuda; 6. kelompok tani; 7. kelompok nelayan; 8. kelompok pengrajin; dan 9. warga desa dan/atau kelompok yang lainnya sesuai kondisi desa e. kegiatan peningkatan kapasitas lainnya untuk pengembangan dan penguatan kebijakan satu desa satu produk unggulan yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 10. melakukan pengawasan dan pemantaun penyelenggaan pemerintah desa dan pembangunan desa yang dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat desa, antara lain : a. pemantauan berbasis komunitas; b. audit berbasis komunitas; c. Pengembangan unit pengaduan desa; d. pengembangan bantuan hokum dan paralegal untuk penyelesaian masalah secara mandiri oleh desa; e. penyelenggraan musyawarah desa untuk pertanggungjawaban dan serah terima hasil pembangunan desa; dan f. kegiatan lainnya yang sesuai dengan analis kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam musyawarah desa. 5. Belanja Tak Terduga a. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, kerusakan sarana dan prasarana.yang tidak diperkirakan sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah Desa, yang tidak tertampung belum tersedia anggarannya b. Penggunaan anggaran belanja tidak terduga untuk bencana alam atau bencana sosial dilengkapi berita acara kejadian yang diketahui BPD dan Camat setempat.

27 b. belanja desa terdiri atas jenis : 1. Belanja Pegawai Dianggarkan utuk pengeluaran penghasilan tetap dan Tunjangan Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD. Belanja Pegawai dianggarakan dalam kelompok penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan Tunjangan dan pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan. 2. Belanja Barang dan Jasa Digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan. Belanja barang dan jasa antara lain : a) Alat Tulis Kantor; b) Benda Pos; c) Bahan/Material; d) Pemeliharaan; e) Cetak/penggandaan; f) Sewa Perlengkapan dan peralatan Kantor; g) Makan dan Minum Rapat; h) Perjalanan Dinas; i) Upah Kerja; dan j) Honorarium Narasumber/tenaga ahli 3. Belanja Modal Digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan. Pembelian/pengadaan barang atau bangunan digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa. C. Surplus/Defisit APBDesa 1. Surplus atau defisit APBDesa adalah selisih antara anggaran pendapatan desa dengan anggaran belanja desa.

28 D. Pembiayaan Desa 1. Penerimaan Pembiayaan a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya; Silpa antara lain berupa palampauna penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja dan sisa dana kegiatan lanjutan. Silpa merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk : 1. menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja. 2. mendanai pelaksanaan kegiatn lanjutan; dan 3. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum dilaksanakan. b. Pencairan Dana Cadangan Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan. c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan, digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan. 2. Pengeluaran Pembiayaan a. Pembentukan Dana Cadangan 1) Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran yang ditetapkan dengan peraturan desa, yang memuat paling sedikit : a. Penetapan tujuan pembentukan dana cadangan; b. Program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan; c. Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan; d. Sumber dana cadangan; dan e. Tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan 2) Pembentukan dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan. 3) Pembentukan dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri dan penganggaran dana cadangan tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa. b. Penyertaan Modal Desa. 1) Penyertaan modal pemerintah daerah Desa pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) ditetapkan dengan peraturan Desa tentang penyertaan modal. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban yang telah tercantum dalam peraturan Desa tentang penyertaan modal pada tahun sebelumnya, tidak perlu diterbitkan peraturan Desa tersendiri sepanjang jumlah anggaran penyertaan modal tersebut belum melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan pada peraturan Desa tentang penyertaan modal.

29 - 29-2) Dalam hal pemerintah Desa akan menambah jumlah penyertaan modal melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan dalam peraturan Desa tentang penyertaan modal dimaksud, pemerintah Desa melakukan perubahan peraturan Desa tentang penyertaan modal tersebut. 3) Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga BUMDesa dimaksud dapat lebih berkompetisi, tumbuh dan berkembang. 2. PERUBAHAN APBDES APBDesa yang telah ditetapkan dalam peraturan desa dimungkinkan untuk dilakukan perubahan, Perubahan APBDesa dapat dilakukan apabil terjadi : a. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja; b. keadaan yang menyebabkan Sisa Lebih Perhitungan (SILPA) Tahun sebelumnya harus dugunakan dalam tahun berjalan; c. terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada tahun berjalan; dan/atau d. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi dan/atau kerusuhan sosial berkepanjangan; dan e. perubahan mendasar atas kebijkan pemerintah dan pemerintah daerah. Perubahan tersebut disepakati terlebih dahulu dalam perubahan RKP Desa. D. SISTEMATIKA DOKUMEN APBDes POKOK Perdes Kewenangan Desa 2. SK Pengesahan Camat 3. Persetujuan Camat/ Rekomendasi 4. Berita Acara Persetujuan BPD 5. SK Persetujuan BPD 6. Visi Misi Kepala Desa 7. RPJMDes 8. RKPDes 9. Perdes tentang APBDes Pokok 2017.

30 E. HAL-HAL KHUSUS LAINNYA Pemerintah Desa dalam menyusun APBDesa Tahun Anggaran 2017, selain memperhatikan kebijakan dan teknis penyusunan APBDesa, juga memperhatikan hal-hal khusus, antara lain sebagai berikut: 1. Kepala Desa dapat didamping oleh Tenaga Pendamping dalam hal : a. Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah Desa; b. Pembinaan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan; dan d. Pemberdayaan Masyarakat Desa. 2. Penyajian penggunaan dana secara transparan 3. Belanja Tidak Terduga yang akan digunakan untuk mendanai tanggap darurat, penanggulangan bencana alam dan/atau bencana sosial serta kebutuhan mendesak lainnya, dilakukan dengan cara: a. Kepala Desa menetapkan kegiatan yang akan didanai dari belanja tidak terduga dengan keputusan kepala Desa dan memberitahukan kepada BPD paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak keputusan dimaksud ditetapkan; b. Hasil persetujuan Kepala Desa dan BPD dibuat dalam bentuk berita acara yang dilengkapi dengan dokumentasi disampaikan kepada Camat untuk selanjutnya di buatkan rekomendasi persetujuan Bupati. c. Atas dasar rekomendasi persetujuan Bupati tersebut, maka aparat Desa yang akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan mengajukan usulan kebutuhan; 4. Kebijakan Daerah dalam hal Penggunaan Dana Desa pada kegiatan yang menjadi Kewenangan Daerah dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Bila tidak dilaksanakan dapat mengakibatkan banjir/longsor; b. Sebelum pelaksanaan kegiatan terlebih dahulu dikoordinasi dengan dinas terkait tentang perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dimaksud; c. Dalam 1 Desa didusunnya tidak terdapat pekedrjaan fisik yang merupakan kewenangan desa. d. Aset Desa yang dikelolah oleh yayasan harus tercatat dalam catatan Aset Desa. BUPATI LUWU UTARA, ttd INDAH PUTRI INDRIANI

31 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2017 A. FORMAT PERATURAN DESA TENTANG APBDesa KEPALA DESA KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DESA... NOMOR... TAHUN... T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA... Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang Keuangan dan Aset Desa, Kepala Desa menetapkan rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa); b. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Desa... tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) menjadi Peraturan Desa... tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Tahun Anggaran... Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Luwu Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3826);

32 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717;

33 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); 12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1883); 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 49/PMK.07/2015 tentang Tata cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 300); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang Keuangan dan Aset Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor 3, Tambahan Lembaran Darah Kabupaten Luwu Utara Nomor 343); 15. Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengalokasian dan penyaluran Alokasi Dana Desa, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Luwu Utara (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2017 Nomor ) 16. Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengalokasian dan penyaluran Dana Desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor )

34 Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor Tahun 2017 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor ) Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA... MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DESA... TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2017 Pasal 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran... dengan rincian sebagai berikut: 1. Pendapatan Desa Rp Belanja Desa a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp... b. Bidang Pembangunan Rp... c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp... d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp... e. Bidang Tak Terduga Rp... Jumlah Belanja Surplus/Defisit 3. Pembiayaan Desa Rp... Rp... = = = = = = = = = === a. Penerimaan Pembiayaan Rp.... b. Pengeluaran Pembiayaan Rp.... Selisih Pembiayaan ( a b ) Rp... = = = = = = = = = ====== Pasal 2 Uraian lebih lanjut mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud Pasal 1, berupa Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Desa ini.

35 Pasal 3 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa. Telah di Evaluasi Bupati/walikota a.n. Camat... ttd...) Diundangkan di.. pada tanggal 2017 SEKRETARIS DESA. Ditetapkan di... pada tanggal... KEPALA DESA LEMBARAN DESA TAHUN..NOMOR..

36 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA KECAMATAN Alamat :. BERITA ACARA NOMOR :. (Nomor Desa)..(Nomor BPD) Pada hari ini tanggal bulan tahun Dua Ribu Enam Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini: : Kepala Desa, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Desa..yang beralamat di.., selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2. : Ketua BPD 3. : Wakil Ketua BPD 4. : Sekretaris BPD Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama BPD Desa.. selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA Menyatakan bahwa: 1. PIHAK KEDUA telah membahas dan menyetujui Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa Tahun Anggaran 20 yang telah diajukan oleh PIHAK PERTAMA, dengan penyesuaian dan perubahan sebagaimana tertuang dalam catatan yang merupakan lampiran BERITA ACARA INI. 2. Selanjutnya PIHAK PERTAMA akan menyelesaikan perubahan dan koreksi atas RAPBDesa berdasarkan catatan dalam lampiran BERITA ACARA ini. 3. Selanjutnya PIHAK PERTAMA akan menyampaikan RAPBDesa kepada BUPATI untuk dievaluasi paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah penandatangan BERITA ACARA ini. Demikian BERITA ACARA ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua pihak dalam rangkap 2 (dua) untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.,..20 KEPALA DESA. KETUA BPD.. WAKIL KETUA BPD SEKRETARIS BPD.. ANGGOTA BPD DST

37 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA KECAMATAN Alamat :. KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA POLEWALI NOMOR TAHUN 2017 T E N T A N G PERSETUJUAN TERHADAP PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal... Peraturan Daerah Kabupaten... Nomor... Tahun... tentang..., Ketua Badan Perusyawaratan Desa menetapkan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa... tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa); b. bahwa untuk melaksanakan hal di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan BPD. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Luwu Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3826); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

38 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

39 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1883); 13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 49/PMK.07/2015 tentang Tata cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 300); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang Keuangan dan Aset Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor 3, Tambahan Lembaran Darah Kabupaten Luwu Utara Nomor 343); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 8 Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengalokasian dan penyaluran Alokasi Dana Desa, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Luwu Utara (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2017 Nomor ) 16. Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengalokasian dan penyaluran Dana Desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor ) 17. Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor Tahun 2017 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2017 Nomor ) MEMUTUSKAN : Menetapkan : Kesatu Kedua Ketiga : Menyetujui Peraturan Desa tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa). : Teknis pelaksanaannya akan dijabarkan lebih lanjut melalui Peraturan Desa. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di. pada tanggal 2017 KETUA BPD.

40 ANGGARAN KODE REKENING RINCIAN PERHITUNGAN U R A I A N SUMBER DANA HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =4x5 7 Rp 8 9 = 6x8 1. PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DESA HASIL USAHA Hasil Bumdes Hasil Tanah Kas Desa HASIL ASET Hasil Pasar Desa Hasil Jaringan Irigasi Hasil Tambatan Perahu Hasil Tempat Pemandian Umum SWADAYA, PARTISIPASI & GOTONG ROYONG Swadaya Masyarakat Partisipasi Masyarakat Gotong Royong LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DESA YANG SAH Hasil Pungutan Desa PENDAPATAN TRANSFER DANA DESA DARI APBN Dana Desa dari APBN - Dana Desa dari APBN Tahun Rp - Rp BAGIAN DARI HASIL PAJAK & RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA PEMERINTAH DESA.. RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DESA TAHUN ANGGARAN Bagian dari Hasil Pajak Kabupaten/Kota - Bagian dari Hasil Pajak Kabupaten Tahun Rp Bagian dari Hasil Retribusi Kabupaten/Kota - Bagian dari Hasil Retribusi Kabupaten Tahun Rp ALOKASI DANA DESA Alokasi Dana Desa - Alokasi Dana Desa Tahun Rp BANTUAN KEUANGAN Bantuan Provinsi Bantuan Kabupaten/kota PENDAPATAN LAIN-LAIN HIBAH & SUMBANGAN DARI PIHAK KETIGA YANG SIFATNYA TIDAK MENGIKAT Hibah & Sumbangan dari pihak Ketiga yang Siatnya Tidak Mengikat LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH Hasil Kerjasama dengan Pihak Ketiga Bantuan Perusahaan Yang Berlokasi di Desa J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, KEPALA DESA.., 2017 TELAH DIVERIFIKASI SEKRETARIS DESA... \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 1 dari 24 halaman.

41 PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN.. 1. BIDANG : 1. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 2. KEGIATAN : PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN 3. WAKTU PELAKSANAAN : 12 BULAN 4. SUMBER DANA : ADD ;5. OUTPUT/Keluaran : Terbayaranya Siltap dan tunjangan Kades dan perangkatnya KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN JUMLAH VOLUME SATUAN HARGA =4x =6 X 8 2. B E L A N J A Rp 193,200, BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Rp 193,200, PENGHASILAN TETAP & TUNJANGAN Rp 193,200, Belanja pegawai Rp 193,200, Penghasilan Tetap dan Tunjangan Rp 193,200, Penghasilan Tetap Kepala Desa & Perangkat Desa Rp 140,400,000 1.Kepala Desa. ADD Bulan Rp 2,500,000 Rp 30,000,000 2.Sekretaris Desa. ADD Bulan Rp 1,500,000 Rp 18,000,000 3.Kaur / Kasi. ADD Orang/Bulan Rp 1,100,000 Rp 39,600,000 4.Kepala Dusun.. ADD Orang/Bulan Rp 1,100,000 Rp 52,800,000 0 Rp Tunjangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 0 Rp 52,800,000 1.Ketua BPD ADD Bulan Rp 1,000,000 Rp 12,000,000 2.Wakil Ketua. ADD Bulan Rp 700,000 Rp 8,400,000 3.Sekretaris. ADD Bulan Rp 700,000 Rp 8,400,000 4.Anggota BPD ADD Orang/Bulan Rp 500,000 Rp 24,000,000 J u m l a h Rp 193,200,000 Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2017 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 2 dari 24 halaman.

42 1. BIDANG : 1. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 2. KEGIATAN : OPERASIONAL PERKANTORAN 3. WAKTU PELAKSANAAN : 12 BULAN 4. SUMBER DANA : ADD ;5. OUTPUT/Keluaran : Lancarnya Kegiatan Kantor Desa KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN JUMLAH VOLUME SATUAN HARGA =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X 8 2. B E L A N J A Belanja Barang & Jasa Belanja Bahan Pakai Habis Alat Tulis Kantor ADD PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN Belanja Peralatan Kebersihan & Bahan Pembersih ADD Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Cetak ADD Belanja Penggandaan & Foto Copy ADD Belanja Makanan dan Minuman Belanja Makanan dan Minuman Rapat ADD Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas Dalam Desa - Biaya perjalanan dinas dalam desa ADD Belanja Perjalanan Dinas Luar Desa - Biaya perjalanan dinas luar desa ADD Belanja Pemeliharaan Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin - Biaya pemeliharaan peralatan, perlengkapan & mesin kantor ADD Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Biaya pemeliharaan Gedung Kantor Desa ADD Belanja Modal Belanja Modal Peralatan & Mesin - Pengadaan Komputer Belanja Modal Peralatan & Mesin - Pengadaan Personal Komputer 1.Note Book / Lap Top ADD J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 3 dari 24 halaman.

43 1. BIDANG : 1. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 2. KEGIATAN : OPERASIONAL BADAN PERMUSYAWARATAN DESA 3. WAKTU PELAKSANAAN : 12 BULAN 4. SUMBER DANA : ADD ;5. OUTPUT/Keluaran : Lancarnya Kegiatan BPD KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X 8 2. B E L A N J A BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA OPERASIONAL BADAN PERMUSYAWARATAN Belanja Barang & Jasa Belanja Bahan Pakai Habis Alat Tulis Kantor - Biaya ATK Belanja Cetak dan Penggandaan PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN Belanja Cetak - Biaya cetak Belanja Penggandaan & Foto Copy - Biaya pengganddan & foto copy Belanja Makanan dan Minuman Belanja Makanan dan Minuman Rapat - Biaya makanan dan minuman rapat Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas Dalam Desa - Biaya perjalanan dinas dalam desa Belanja Perjalanan Dinas Luar Desa - Biaya perjalanan dinas luar desa J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 4 dari 24 halaman.

44 1. BIDANG : 1. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 2. KEGIATAN : OPERASIONAL RT/RW 3. WAKTU PELAKSANAAN : 12 BULAN 4. SUMBER DANA : ADD ;5. OUTPUT/Keluaran : Terselenggaranya kegiatan RT/RW dengan lancar KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X 8 2. B E L A N J A OPERASIONAL RT/RW Belanja Barang & Jasa Belanja Bahan Pakai Habis Alat Tulis Kantor - Biaya ATK Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Cetak - Biaya cetak Belanja Penggandaan & Foto Copy - Biaya pengganddan & foto copy Belanja Makanan dan Minuman Belanja Makanan dan Minuman Rapat - Biaya makanan dan minuman rapat Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas Dalam Desa - Biaya perjalanan dinas dalam desa Belanja Perjalanan Dinas Luar Desa - Biaya perjalanan dinas luar desa PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN.. J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 5 dari 24 halaman.

45 1. BIDANG : 2. BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA 2. KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN PEMUKIMAN 3. WAKTU PELAKSANAAN : 5 BULAN 4. SUMBER DANA : ADD, DANA DESA ;5. OUTPUT/Keluaran : Terbangunnya Jalan Desa dan Jalan Lingkungan 1520 M KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X 8 2. B E L A N J A Belanja Barang & Jasa Belanja Bahan Pakai Habis Alat Tulis Kantor ADD - Biaya ATK PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN Belanja Honorarium Honorarium TPK Honor Ketua Honor Sekretaris Honor Anggota Honorarium Pemeriksa pekerjaan Honor Ketua Honor Sekretaris Honor Anggota ADD ADD ADD ADD ADD ADD Belanja Modal Belanja Modal Jalan, Irigasi & Jaringan - Pengadaan Jalan Belanja Modal Jalan, Irigasi & Jaringan - Pengadaan Jalan Desa 1.Jalan Aspal poros desa 800m/Rabat Beton 1 Batu DD 2 Pasir DD 3 Aspal DD 4 Kerikil DD 5 Upah Pekerja DD 6 Sewa Alat dan Wales DD 7 Juru Gambar DD J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 6 dari 24 halaman.

46 1. BIDANG : 3. BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN 2. KEGIATAN : PEMBINAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN 3. WAKTU PELAKSANAAN : 12 Bulan 4. SUMBER DANA : ADD ;5. OUTPUT/Keluaran : Terselenggarranya keamanan & Ketertiban Lingkungan KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X 8 2. B E L A N J A BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN PEMBINAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Belanja Barang & Jasa Belanja Bahan Pakai Habis Alat Tulis Kantor ADD - Biaya ATK Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Cetak - Biaya cetak ADD Belanja Penggandaan & Foto Copy - Biaya pengganddan & foto copy ADD Belanja Makanan dan Minuman Belanja Makanan dan Minuman Rapat - Biaya makanan dan minuman rapat ADD PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN Honorarium Honorarium Instruktur/Narasumber ADD Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas Dalam Desa - Transpor Pelatihan ADD J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 7 dari 24 halaman.

47 1. BIDANG : 4 BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. KEGIATAN : 4 2. Pelatihan Kepala Desa dan Perangkat Desa 3. WAKTU PELAKSANAAN : 5 Hari 4. SUMBER DANA : ADD ;5. OUTPUT/Keluaran : Terselenggaranya pelatihan Perangkat Desa PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN.. KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X 8 2. B E L A N J A Belanja Barang & Jasa Belanja Barang & Jasa Belanja Bahan Pakai Habis Alat Tulis Kantor ADD - Biaya ATK ADD Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Cetak - Biaya cetak ADD Belanja Penggandaan & Foto Copy - Biaya pengganddan & foto copy ADD Belanja Bahan Praktek dan Pelatihan ADD Bahan Praktek dan Pelatihan Belanja Sewa Belanja sewa Peralatan ADD 1 Sewa Soun sistem ADD 2 Sewa Proyektor ADD Belanja Makanan dan Minuman Belanja Makanan dan Minuman Rapat - Biaya makanan dan minuman rapat ADD Honorarium Honorarium Instruktur/Narasumber ADD Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas Dalam Desa - Transpor Pelatihan ADD J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 8 dari 24 halaman.

48 1. BIDANG : 4 BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. KEGIATAN : 4 3 Pelatihan Kelompok Tani dan Nelayan 3. WAKTU PELAKSANAAN : 1 Bulan 4. SUMBER DANA : Dana Desa ;5. OUTPUT/Keluaran : Terbinanya Kelompok Tani dan Nelayan KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X Belanja Barang & Jasa Belanja Barang & Jasa Belanja Bahan Pakai Habis Alat Tulis Kantor DD - Biaya ATK DD Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Cetak - Biaya cetak DD Belanja Penggandaan & Foto Copy - Biaya pengganddan & foto copy DD Belanja Bahan Praktek dan Pelatihan DD Bahan Praktek dan Pelatihan PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN Belanja Sewa Belanja sewa Peralatan DD 1 Sewa Soun sistem DD 2 Sewa Proyektor DD Belanja Makanan dan Minuman Belanja Makanan dan Minuman Rapat - Biaya makanan dan minuman rapat DD Honorarium Honorarium Instruktur/Narasumber DD Belanja Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas Dalam Desa - Transpor Pelatihan DD J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 9 dari 24 halaman.

49 1. BIDANG : 5. BIDANG TAK TERDUGA 2. KEGIATAN : KEGIATAN BELANJA TAK TERDUGA 3. WAKTU PELAKSANAAN : 12 Bulan 4. SUMBER DANA : ADD, PDRD ;5. OUTPUT/Keluaran : Terselamatkannya Korban Bencana Alam PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN.. KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X Belanja Sewa Belanja sewa Peralatan ADD 1 Sewa Soun sistem ADD 2 Sewa Proyektor ADD Belanja Makanan dan Minuman Belanja Makanan dan Minuman Rapat - Biaya makanan dan minuman rapat PDRD Honorarium Belanja Honorarium Tim Panitia 1 Honor Tim Panitia PDRD 2 Honor Satgas Bencana PDRD J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 10 dari 24 halaman.

50 PEMERINTAH DESA.. RENCANA ANGGARAN PEMBIAYAAN DESA TAHUN ANGGARAN.. PROGRAM : - NON BIDANG / PENERIMAAN PEMBIAYAAN KEGIATAN : - - NON KEGIATAN / PENERIMAAN PEMBIAYAAN KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =5x4 7 Rp 8 9 = 6 X 8 3. P E M B I A Y A A N 3. 1, PENERIMAAN PEMBIAYAAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN (SiLPA) TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA SiLPA Pendapatan - SilPA ADD ADD - SilPA DANA DESA DD SiLPA Belanja - SilPA Belanja Murni - SilPA Belanja Hadapan PENCAIRAN DANA CADANGAN HASIL PENJUALAN KEKAYAAN DESA YANG DIPISAHKAN J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 11 dari 24 halaman.

51 PROGRAM : - NON BIDANG / PENGELUARAN PEMBIAYAAN KEGIATAN : - - NON KEGIATAN / PENGELUARAN PEMBIAYAAN KODE REKENING ANGGARAN U R A I A N SUMBER DANA RINCIAN PERHITUNGAN HARGA JUMLAH VOLUME SATUAN SATUAN =3x = 5x7 3. P E M B I A Y A A N PENGELUARAN PEMBIAYAAN PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PENYERTAAN MODAL DESA Penyertaan Modal Bumdes DD J u m l a h Disetujui / Mengesahkan, TELAH DIVERIFIKASI.., 2016 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA PELAKSANA KEGIATAN.. \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 12 dari 24 halaman.

52 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 13 dari 24 halaman.

53 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 14 dari 24 halaman.

54 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 15 dari 24 halaman.

55 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 16 dari 24 halaman.

56 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 17 dari 24 halaman.

57 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 18 dari 24 halaman.

58 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 19 dari 24 halaman.

59 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 20 dari 24 halaman.

60 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 21 dari 24 halaman.

61 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 22 dari 24 halaman.

62 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 23 dari 24 halaman.

63 \\ \berbagi data\data SUB BAG. DOKUMENTASI HUKUM\6. OLAH DATA PERBUP\PERBUP DOC\Peraturan Bupati 2017\Perbub_Pedoman_APBDS_2017\APBDes TA.2017 / 1.RENCANA ANGGARAN BIAYA Halaman 24 dari 24 halaman.

64 PERATURAN DESA.. NOMOR TAHUN 2017 TANGGAL TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DESA... TAHUN ANGGARAN 2017 KODE REKENING U R A I A N ANGGARAN KETERANGAN PENDAPATAN P E N J A B A R A N ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DESA.KECAMATAN TAHUN ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DESA Rp HASIL USAHA Rp - Berdasarkan Peraturan Desa No... Tahun 20.. tentang Pendapatan Hasil Bumdes Rp Hasil Tanah Kas Desa Rp HASIL ASET Rp Hasil Pasar Desa Rp Hasil Jaringan Irigasi Rp Hasil Tambatan Perahu Rp Hasil Tempat Pemandian Umum Rp SWADAYA, PARTISIPASI & GOTONG ROYONG Rp Swadaya Masyarakat Rp Partisipasi Masyarakat Rp Gotong Royong Rp LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DESA YANG SAH Rp Hasil Pungutan Desa Rp PENDAPATAN TRANSFER Rp DANA DESA DARI APBN Rp - Berdasarkan Peraturan Bupati No. Tahun 2017 tentang Besaran Dana Desa dari APBN Bagian Pemerintah Desa Dana Desa dari APBN Rp - Se-Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran BAGIAN DARI HASIL PAJAK & RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA Rp - Berdasarkan Peraturan Bupati No.. Tahun 2017 tentang Pagu Sementara Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak, Bagian dari Hasil Pajak Kabupaten/Kota Rp - Retribusi Daerah Bagian Pemerintah Desa Se-Kab.Luwu Utara Bagian dari Hasil Retribusi Kabupaten/Kota Rp - Tahun Anggaran ALOKASI DANA DESA Rp - Rp Alokasi Dana Desa Rp - Rp BANTUAN KEUANGAN Bantuan Provinsi Bantuan Kabupaten/kota PENDAPATAN LAIN-LAIN HIBAH & SUMBANGAN DARI PIHAK KETIGA YANG SIFATNYA TIDAK MENGIKAT Hibah & Sumbangan dari pihak Ketiga yang Siatnya Tidak Mengikat LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH Hasil Kerjasama dengan Pihak Ketiga Bantuan Perusahaan Yang Berlokasi di Desa 2. B E L A N J A Rp BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Rp Rp - 2. xx xx. 2. xx xx BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN xx xx. 2. xx xx BIDANG PEMBINAAN SOSIAL KEMASYARAKATAN Rp xx xx. 2. xx xx BIDANG PPEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN Rp - 2. xx xx. 2. xx xx. 2. xx xx BIDANG TAK TERDUGA KEGIATAN BELANJA TAK TERDUGA Rp - 3. P E M B I A Y A A N 3. 1, PENERIMAAN PEMBIAYAAN SURPLUS / (DEFISIT). Rp SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN (SiLPA) TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA SiLPA Pendapatan SiLPA Belanja PENCAIRAN DANA CADANGAN HASIL PENJUALAN KEKAYAAN DESA YANG DIPISAHKAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PENYERTAAN MODAL DESA SISA LEBIH PERHITUNGAN (SiLPA) TAHUN ANGGARAN BERKENAAN KEPALA DESA..,

65 LAMPIRAN III : Sumber dana PERATURAN DESA NOMOR TAHUN 2017 TANGGAL.2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DESA. TAHUN ANGGARAN 2017 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA.. TAHUN ANGGARAN. KODE REKENING A U R A I A N A N G G A R A N KETERANGAN B C F 1. PENDAPATAN 1. 2 Pendapatan Transfer ALOKASI DANA DESA JUMLAH PENDAPATAN 2 BELANJA 2. xx BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA 2. xx xx.. 2. xx xx.. 2. xx xx.. 2. xx BIDANG PEMBINAAN SOSIAL KEMASYARAKAT 2 xx xx.. 2 xx xx.. 2 xx xx.. 2. xx BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2 xx xx.. 2 xx xx.. 2 xx xx BIDANG TAK TERDUGA 2 xx xx. 3. P E M B I A Y A A N PENGELUARAN PEMBIAYAAN JUMLAH BELANJA SURPLUS / (DEFISIT) PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PENYERTAAN MODAL DESA JUMLAH PEMBIAYAAN SISA LEBIH (KURANG) PERHITUNGAN ANGGARAN #REF! #REF! KEPALA DESA.

66 LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2017 LAMPIRAN : PERATURAN DESA.. NOMOR TAHUN 2017 TANGGAL TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DESA.. TAHUN ANGGARAN 2017 R I N G K A S A N ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DESA...KECAMATAN. TAHUN ANGGARAN 2017 KODE REKENING U R A I A N A N G G A R A N A B D KET F 1. PENDAPATAN 1. PENDAPATAN ASLI DESA HASIL USAHA HASIL ASET SWADAYA, PARTISIPASI & GOTONG ROYONG LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DESA YANG SAH 2. PENDAPATAN TRANSFER DANA DESA DARI APBN BAGIAN DARI HASIL PAJAK & RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA ALOKASI DANA DESA BANTUAN KEUANGAN 3. PENDAPATAN LAIN-LAIN HIBAH & SUMBANGAN DARI PIHAK KETIGA YANG SIFATNYA TIDAK MENGIKAT LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH JUMLAH PENDAPATAN 2. B E L A N J A xx xx xx xx xx xx xx Belanja Desa Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal 2. JUMLAH BELANJA SURPLUS/ (DEFISIT) 3. P E M B I A Y A A N 1, PENERIMAAN PEMBIAYAAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN (SiLPA) TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA PENCAIRAN DANA CADANGAN HASIL PENJUALAN KEKAYAAN DESA YANG DIPISAHKAN 2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PENYERTAAN MODAL DESA JUMLAH PEMBIAYAAN SISA LEBIH PERHITUNGAN (SiLPA) TAHUN ANGGARAN BERKENAAN..., 2017 KEPALA DESA..

Lampiran III Peraturan Walikota Batu Nomor : 13 Tahun 2017 Tanggal : 16 Januari 2017

Lampiran III Peraturan Walikota Batu Nomor : 13 Tahun 2017 Tanggal : 16 Januari 2017 Lampiran III Peraturan Walikota Batu Nomor : 13 Tahun 2017 Tanggal : 16 Januari 2017 PRIORITAS DANA DESA BIDANG PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TAHUN 2017 1. BIDANG PEMBANGUNAN DESA a.

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA 1 BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BANGLI NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN DAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BANGLI NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN DAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018 Menimbang BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BANGLI NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN DAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGLI,

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA Menimbang : a. DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI LAMONGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVIN^I SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa Desa memiliki hak asal usul

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2094,2014 KEMENDAGRI. Desa. Pembangunan. Pedoman. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

MEMUTUSKAN : Menetapkan : SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN BINTAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8 TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8 TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BLORA BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8 TAHUN 201515 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BLORA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.160.2015 KEMENDESA-PDT-TRANS. Desa. Pendampingan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI JEMBRANA, BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DI KABUPATEN TANAH

Lebih terperinci

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 23 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

Lebih terperinci

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENETAPAN BESARAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUPANG TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN

Lebih terperinci

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN DESA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, bahwa dengan

Lebih terperinci

DAFTAR BIDANG KELOMPOK KEGIATAN APBD DESA

DAFTAR BIDANG KELOMPOK KEGIATAN APBD DESA DAFTAR BIDANG KELOMPOK KEGIATAN APBD DESA Kode Uraian 1 BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 1 1 Operasional Pemerinthan Desa 1 1 1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan 1 1 2 Operasional Perkantoran 1 1

Lebih terperinci

B U P A T I S I M A L U N G U N PAMATANG RAYA SUMATERA UTARA Kode Pos 21162

B U P A T I S I M A L U N G U N PAMATANG RAYA SUMATERA UTARA Kode Pos 21162 B U P A T I S I M A L U N G U N PAMATANG RAYA SUMATERA UTARA Kode Pos 21162 PERATURAN BUPATI SIMALUNGUN NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NAGORI KABUPATEN SIMALUNGUN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 55

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 55 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 55 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DI KABUPATEN TANAH

Lebih terperinci

BUPATI PASAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PASAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI PASAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAHKABUPATEN BREBES NOMOR 004 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES

PERATURAN DAERAHKABUPATEN BREBES NOMOR 004 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES PERATURAN DAERAHKABUPATEN BREBES NOMOR 004 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 71 sampai dengan pasal 75

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DAN PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN, PENGALOKASIAN, PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 70 TAHUN 2017

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 70 TAHUN 2017 BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-Desa) DESA CABAK TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SALINAN BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa pengelolaan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HILIR PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HILIR PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN KEPENGHULUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN DAFTAR PARAMETER BIDANG DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN DAFTAR PARAMETER BIDANG DAN KEGIATAN PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN DAFTAR PARAMETER BIDANG DAN KEGIATAN KODE URAIAN KETERANGAN 01 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa 01.01. Pembayaran Penghasilan Tetap dan Tunjangan 01.02. Operasional

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan,

Lebih terperinci

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN KUPANG TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR,

PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR, SALINAN PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU,

Lebih terperinci

SALINAN WALIKOTA BATU

SALINAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DAN PEMBAGIAN BESARAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

Lebih terperinci

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SALINAN BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR : 03 TAHUN 2017

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR : 03 TAHUN 2017 BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR : 03 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP KAMPUNG DALAM KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN ANGGARAN 2017 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA SERTA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR Y TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA

Lebih terperinci

KEPALA DESA GADUNG KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN

KEPALA DESA GADUNG KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN KEPALA DESA GADUNG KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DESA GADUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-Desa) TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN DESA LONJOBOKO NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN KEWENANGAN DESA

PERATURAN DESA LONJOBOKO NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN KEWENANGAN DESA PERATURAN DESA LONJOBOKO NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA LONJOBOKO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 ayat (2)

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA SETIAP DESA SE-KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA BANJARJO KECAMATAN KEBONAGUNG TAHUN ANGGARAN 2017 URAIAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA BANJARJO KECAMATAN KEBONAGUNG TAHUN ANGGARAN 2017 URAIAN LAMPIRAN : PERATURAN DESA BANJARJO NOMOR : 02 TAHUN 2017 TANGGAL : 15 03 2017 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA BANJARJO KECAMATAN KEBONAGUNG TAHUN ANGGARAN 2017 KODE REKENING URAIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2015 KEMENDESA-PDT-TRANS. Kewenangan. Hak Asal-Usul. Lokal. Berskala Desa. Pedoman. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA GAMPONG DI KABUPATEN ACEH TIMUR

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa Desa sebagai

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 135 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SUKABUMI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2017 PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2017 DESA SIDOREJO KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI 2016 KEPALA DESA SIDOREJO KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENYALURAN, PENGGUNAAN, PENGELOLAAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Dana Desa 6.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Dana Desa 6. SALINAN KEPALA DESA MIAU MERAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DESA MIAU MERAH NOMOR 06 TAHUN 2016 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SIMPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 01 TAHUN PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 01 TAHUN PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : Mengingat : bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

Lebih terperinci

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2015 PEMERINTAHAN. Desa. Penyelenggaraan. Pembangunan. Pembinaan. Pemberdayaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717). PERATURAN

Lebih terperinci