BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Mata pelajaran IPS diarahkan pada peserta didik untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai (Silvester,2010:10). Mata pelajaran IPS sangat penting bagi jenjang Pendidikan Dasar dan menengah agar siswa dapat mensistematisasikan bahan, informasi, dan kemampuan yang telah dimiliki menjadi lebih bermakna, agar siswa dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab, agar siswa dapat mempertinggi toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia (Silvester,2010:12). Pada pembelajaran IPS hendaknya guru menggunakan pengalaman yang dimiliki oleh siswa dan harus memulai dari yang sudah diketahui kepada yang belum diketahui, oleh sebab itu guru haruslah menghubungkan antara pengalaman pengalaman lalu yang telah dimiliki dengan sesuatu yang baru. Guru harus menggunakan model pembelajaran yang cocok untuk menghindari terjadinya kejenuhan yang dialami siswa selama proses belajar mengajar (Jamil,2013:206). Hasil wawancara awal yang dilakukan pada tanggal 29 Mei 2013 dengan guru kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu bahwa guru merasa kesulitan 1

2 2 dalam membelajarkan mata pelajaran IPS pada materi tentang jenis jenis usaha dalam kegiatan ekonomi. Menurut hasil wawancara pada tanggal 8 Juni 2013 dengan guru kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu dari 9 mata pelajaran yang diajarkan nilai IPS termasuk dalam kategori kurang, terutama nilai pada semester I tentang materi jenis jenis usaha dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan masih ada 45% dari 33 siswa tahun pelajaran 2012/2013 memperoleh nilai di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70. Salah satu penyebab dari kurangnya nilai hasil belajar siswa kelas VA dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan yaitu jenis-jenis usaha dan kegiatn ekonomi di Indonesia. Faktor menyebab yang mempengaruhi proses belajar siswa yaitu: 1) Guru masih dominan menggunakan metode ceramah, 2) Guru kurang menggunakan model pembelajaran yang cocok dengan materi, sehingga siswa jenuh untuk mengikuti pembelajaran dari guru tersebut, selain itu siswa kurang kreatif dan kurang bekerjasama antar teman dalam hal belajar. Hal ini tentu saja mempengaruhi hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang baik perlu dirancang dengan memanfaatkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang sesuai dengan materi perlu dirancang oleh guru agar siswa tertarik dan ikut aktif dalam proses pembelajaran tersebut, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok. Model investigasi kelompok yang dilakukan oleh siswa akan mengurangi rasa bosan, meningkatkan kerjasama antar siswa, dan dapat meningkatkan kreatifitas siswa.

3 3 Model Investigasi Kelompok dilandasi oleh filosofi belajar John Dewey. Model pembelajaran investigasi kelompok dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan dan penciptaan, kerja dalam kelompok dan berbagai pengetahuan serta tanggung jawab individu merupakan kunci keberhasilan pembelajaran (Rusman, 2012: 220). Model pembelajaran Investigasi Kelompok melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model pembelajaran ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (Jamil, 2013:206). Ketrampilan proses merupakan kemampuankemampuan atau kertampilan ketrampilan mendasar siswa seperti kemampuan mengobservasi, atau mengamati, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan atau waktu/ruang, membuat hipotesis, merencanakan eksperimen, mengendalikan variabel, menafsirkan data, menyusun kesimpulan sementara, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan (Semiawan dkk, 1986:17-18). Berdasarkan penelitian Suroso yang berjudul Penerapan Metode Kooperatif Model Group Investigation (Group Investigation) Sebagai Alternatif Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Slorok 02 Kec. Garum Kab. Blitar Tahun Pelajaran 2004/2005. Hasil belajar siswa kelas IV pada pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation yang dilakukan sebanyak 3 siklus, siklus I tingkat keberhasilan

4 4 66,6%, siklus II tingkat keberhasilan 76,20%, dan siklus III 90,4%, dengan menggunakan model Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut diatas peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Penggunaan Model Investigasi Kelompok pada Siswa Kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu B. Fokus Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka fokus permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Pada pembelajaran IPS guru masih didominasi dengan metode ceramah. 2. Guru kurang memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi, sehingga siswa jenuh untuk mengik uti pembelajaran dari guru tersebut. 3. Siswa kurang kreatif dan kurang bekerjasama dalam hal mengerjakan tugas dari guru. 4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu. C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka di rumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunaan model Investigasi Kelompok untuk mengidentifikasi pembelajaran IPS pada siswa kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok pada siswa kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu?

5 5 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok pada siswa kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu. 2. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok pada siswa kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu. E. Batasan Masalah Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, agar penelitian tidak meluas dan didapatkan data yang akurat, maka penelitian ini memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Peningkatan yang diukur adalah hasil belajar siswa yaitu aspek kognitif pada mata pelajaran IPS dengan materi jenis jenis usaha dalam kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan soal kelompok dan individu. 2. Penelitian ini hanya dibatasi pada mata pelajaran IPS dengan materi jenis jenis usaha dalam kegiatan ekonomi. 3. Subjek penelitina ini adalah siswa kelas VA SDN Tulungrejo 03 Kota Batu yang berjumlah 38 siswa.

6 6 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritik Sebagai bahan referensi bahwa dengan menggunakan model investigasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar, meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan bagi siswa terhadap materi jenis jenis usaha dalam kegiatan ekomoni di Indonesia. b. Bagi Guru Penelitian ini menyajikan model Investigasi Kelompok dapat menambah pengetahuan bagi guru dalam menemukan model pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar. c. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar dalam rangka perbaikan pembelajaran. d. Bagi Penelitian Lanjutan Hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh peneliti lanjutan untuk menambah referensi yang diperlukan dalam penelitian pembelajaran lainnya.

7 7 G. Batasan Istilah Berdasarkan penjelasan yang ada pada rumusan masalah, maka batasan istilah dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Jihad dan Hans,2008:14) terutama pada hasil belajar kognitif. 2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah hasil kombinasi atau perpaduan sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik. Mata pelajaran tersebut, mempunyai ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Silvester, 2010:8). 3. Model Investigsi Kelompok dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Model pembelajaran dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia sosial (Rusman, 2012: 222).