PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 i

2 ii

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi KATA PENGANTAR... viii IKHTISAR EKSEKUTIF... xi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Gambaran Umum Daerah Keadaan Geografis dan Demografis...4 Geografis...4 Demografi Kesejahteraan Sosial Pendapatan Perkapita Pemerintahan Kewenangan dan Tugas Pokok Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Dinas Daerah Badan Daerah Kecamatan Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Visi Sasaran Strategis Sasaran Strategis Misi Pertama Sasaran Strategis Misi Kedua Sasaran Strategis Misi Ketiga Sasaran Strategis Misi Keempat Sasaran Strategis Misi Kelima Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Kinerja Tahun Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Evaluasi dan Analisis Capaian Misi Pertama Sasaran Strategis Misi Kedua Sasaran Strategis Misi Ketiga Sasaran Strategis Misi Keempat Sasaran Strategis Misi Kelima BAB. IV PENUTUP iii

4 DAFTAR TABEL Tabel 1. Wilayah Administrasi Jumlah Desa dan Luas Wilayah per-kecamatan se Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Tabel 2. Indikator Kependudukan Kabupaten Serdang Bedagai... 6 Tabel 3. Indikator Makro Sosial Kabupaten Serdang Bedagai... 7 Tabel 4. Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai Tabel 5. Indikator birokrasi yang bersih dan akuntabel Tabel 6. Target Pencapaian Sasaran dalam RPJM Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Tabel 7. Target pencapaian misi pertama Tabel 8. Target pencapaian misi kedua Tabel 9. Target pencaiapain misi ketiga Tabel 10. Target pencapaian misi keempat Tabel 11. Target pencapaian misi kelima Tabel 12. Pengukuran capaianan kinerja Tabel 13. Realisasi Kinerja Tahun Tabel 14. Capaian indikator sasaran pertama Tabel 15. Pencapaian indikator Dinas Pendidikan Tahun Tabel 16. Pencaiapan indikator sasaran pelayanan kesehatan Tabel 17. Pencapaian indikator SPM Dinas Kesehatan Kab. Serdang bedagai Tabel 18. Pencapaian indikator pemberdayaan perempuan dan anak Tabel 19. Pencapaian indikator PMKS Tabel 20. Pencapaian indikator birokrasi yang bersih dan akuntabel Tabel 21. Tingkat keselarasan perencaaan Tabel 22. Indikator pencapaian pelestarian seni dan budaya Tabel 23. Revitalisasi budaya lokal Tabel 24. Indikator pencapaian Cakupan penyelesaian penegakan Perda Tabel 25. Rata-rata hari penyelesaian perizinan Tabel 26. Pencapaian indikator sumbangan PDRB sektor pertanian Tabel 27. Pencapaian sektor pertanian Tabel 28. Perbandingan realisasi kinerja selama 5 tahun ( ): Tabel 29. Capaian swasembada beras tahun iv

5 Tabel 30. Data produktivitas padi Kabupaten Deli Serdang, Batu Bara dan Kota Tebing Tinggi tahun Tabel 31. pencapaian Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun Tabel 32. Pencapaian sektor perikanan Tabel 33. Pencapaian sektor industri pengolahan Tabel 34. Pencapaian sektor pariwisata Tabel 35. Pencapaian masyarakat yang berwirausaha Tabel 36. Tingkat pengangguran terbuka Tabel 37. Caaian indikator pembangunan infratsruktur Tabel 38. Realisasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan Tabel 39. Realiasasi pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan Tabel 40. Pencapaian indikator kesesuaian lahan Tabel 41. Pencapaian desa tangguh bencana Tabel 42. Indeks Pembangunan Desa Tabel 43. Desa Mandiri Tabel 44. Indikator partisipasi masyarakat v

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai... 3 Gambar 2. Target Akses dan Pelayanan Mutu Pendidikan Gambar 3. Mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Gambar 4. Pengarusutamaan Gender Gambar 5. Penyandang masalah kesejahteraan sosial Gambar 6. Indeks kepuasan masyarakat Gambar 7. Kesesuaian perencanaan Gambar 8. Target pelestarian budaya dan penegakan hukum Gambar 9. Target lama penyelesaian perizinan Gambar 10. Target pencapaian wirausaha baru Gambar Gambar 11. Target pembangunan infrastruktur Gambar 12. Hubungan antara Dokumen Penetapan Kinerja Sebelum dan Sesudah Review IKU Gambar 13. Sambutan Bupati Serdang Bedagai pada acara perayaan Tahun Baru Islam 1438 H Gambar 14. Perayaan hari besar keagamaan di Kabupaten Serdang Bedagai Gambar 15. Realisasi angka melek huruf Gambar 16. Peresmian Gedung SMK Negeri 2 Perbaungan Gambar 17. Kunjungan Bupati Serdang Bedagai Pada Unit Layanan Kesehatan Gambar 18. Peningkatan angka harapan hidup Gambar 19. Fasilitas Kesehatan di rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Gambar 20. Tes urin secara berkala di lingkungan Kabupaten Serdang Bedagai Gambar 21. Penyerahan penghargaan APE Gambar 22. Perkembangan pelaporan kasus kekesarasan Gambar 23. Penyerahan bantuan dari lansia mampu kepada lansia tidak mampu Gambar 24. Hasil Evaluasi SAKIP tahun 2015 dan Gambar 25. Penandatangan perjanjian kinerja Gambar 26. Pencapaian e-procurement Gambar 27. Musrebang Kabupaten Tahun Gambar 28. Pemecahan rekor MURI pada acara pagelaran tari serampang Gambar 29. Kantor layanan perizinan Gambar 30. Luas lahan kritis vi

7 Gambar 31. Tingkat kunjungan wisatawan Gambar 32. Lokasi wisata di Kabupaten Serdang Bedagai Gambar 33. Gerai UKM di lokasi wisata Gambar 34. Pertemuan Pengrajin Gambar 35. Penanaman pohon massal Gambar 36. Indeks Pembangunan Desa per Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara vii

8 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Laporan ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini menggambarkan penjabaran perencanaan strategik meliputi pengukuran, evaluasi, pencapaian kinerja, akuntabilitas keuangan dan evaluasi serta analisis tindak lanjut atas hasil-hasil yang telah dicapai. Selain itu Laporan Kinerja juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan perencanaan strategik tahun berikutnya dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah berhasil mewujudkan kinerja pada setiap sasaran yang ditetapkan. Walaupun demikian masih terdapat kendala yang bersifat teknis yang belum bisa diatasi, namun tidak sampai menghambat pelaksanaan program. Untuk itu diharapkan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah agar dalam membuat program perencanaan lebih teliti dan matang. Diharapkan laporan ini dapat menjadi tolok ukur perencanaan dan pencapaian kinerja di tahun depan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. viii

9 Demikian laporan ini disusun, saran dan kritik yang membangun kami harapkan untuk kesempurnaan perencanaan kedepannya. Sei Rampah, Maret BUPATI SERDANG BEDAGAI, dto Ir. H. SOEKIRMAN ix

10 IKHTISAR EKSEKUTIF x

11 IKHTISAR EKSEKUTIF Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah berhasil mencapai sasaran program yang ditetapkan sesuai target kinerja dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten dapat dilaksanakan sesuai target kinerja. 2. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah berupaya secara optimal melaksanakan kewajibannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari seluruh sasaran yang dilaksanakan semuanya berhasil direalisasikan dengan rata-rata capaian kinerja 97 persen, sebagaimana tabel berikut: Misi I : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik masyarakat pada umumnya dan aparatur khususnya melalui penanaman nilai agama, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing dan cinta terhadap daerah serta menumbuhkembangkan kehidupan berbudaya dan bermartabat. No. Sasaran Strategis Rata Rata Sasaran 1. Meningkatnya pemahaman agama dan pengamalan agama di 100% masyarakat 2. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan 99% 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 81,22% 4. Meningkatnya perlindungan keluarga dan pemberdayaan perempuan serta pengarusutamaan gender 93% 5. Meningkatnya perlindungan masyarakat miskin dan penanggulangan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 6. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel 60% 7. Mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien 100% 8. Mewujudkan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas 95% 9. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan 94% 10. Meningkatnya pelestarian seni dan budaya serta prestasi olahraga dan pemuda 100% 11. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum 64% 100% xi

12 Misi II : Meningkatkan investasi dan daya saing daerah melalui pemberdayaan sumber daya lokal No. Sasaran Strategis Rata Rata Sasaran No. Sasaran Strategis Sumber Data 1. Meningkatnya kemudahan proses perizinan 100% 2. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB 94% 3. Meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB 98% 4. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB 90% Misi III : Mewujudkan masyarakat yang berjiwa wirausaha dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan mengembangkan berbagai produk unggulan daerah yang berorientasi pasar guna mempercepat penanggulangan kemiskinan No. Sasaran Strategis Rata Rata Sasaran No. Sasaran Strategis Sumber Data 1. Meningkatnya masyarakat yang berwirausaha 106% 2. Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja 101% Misi IV : Memantapkan sarana dan prasarana dalam mendukung sektor potensial menjadi sektor unggulan daerah yang memiliki daya saing No. Sasaran Strategis Rata Rata Sasaran No. Sasaran Strategis Sumber Data 1. Terwujudnya Infrastruktur jalan dan jembatan yang berkualitas dan 110% merata 2. Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup yang berkualitas 101% 3. Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang konsisten 100% 4. Tertanggulanginya bencana secara dini dan komprehensif 100% Misi V : Mendorong pemberdayaan dan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembanguna daerah yang berkelanjutan No. Sasaran Strategis Rata Rata Sasaran No. Sasaran Strategis Sumber Data 1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat 100% 2. Meningkatnya kemandirian masyarakat 100% 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat 88% xii

13 Tahun 2016 merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai Tahun , RPJMD ini merupakan hasil penjabaran visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih Ir. H. Soekirman dan Darma Wijaya. Sebagian besar target pencapaian RPJMD tahun dapat tercapai dengan baik namun ada beberapa catatan penting terhadap indikator-indikator yang belum dapat dicapai pada tahun pertama periode RPJMD ini. Berikut ini disajikan beberapa kesimpulan terkait capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai pada Tahun Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten yang selalu menjaga kondusitifas kehidupan antar umat beragama sehingga sejak berdirinya tidak pernah terjadi konflik SARA karena didukung nilai-nilai kearifan lokal yang masih sangat kuat di masyarakat. Hal ini juga didukung oleh keaktifan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam melakukan pendekatan dan silaturahmi kepada tokoh-tokoh agama serta masyarakat dengan melaksanakan seluruh perayaan hari besar keagamaan sepanjang tahun. Pertemuan rutin juga selalu dilakukan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan Forum Kerukunan Umat Beragama yang selalu dihadiri oleh FORKOPIMDA. 2. Tingkat pencapaian pada urusan pendidikan juga sangat baik ditandai dengan meningkatnya angka melek huruf (pada tahun 2016 mencapai 99,87%), meningkatnya rata-rata lama sekolah (9,01 tahun) dan baiknya hasil rata-rata nilai UN di semua tingkatan. Namun ada persoalan yang perlu diselesaikan terkait dengan peningkatan siswa yang lulus di PTN, hal ini disebabkan beralihnya kewenangan pendidikan menengah ke Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Pemerintah Kabupaten akan terus berupaya mencari jalan keluar terkait permasalahan ini dengan melakukan pendekatanpendekatan ke beberapa Perguruan Tinggi Negeri, salah satunya melakukan pendekatan kepada Institut Pertanian Bogor dengan melakukan penjajakan kerjasama penerimaan xiii

14 siswa melalui jalur utusan daerah. Kemudian jika dimungkinkan akan dilakukan pemberian Beasiswa terhadap siswa yang berprestasi untuk mengikuti kelas bimbingan belajar dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi negeri. 3. Derajat kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun pertama RPJMD tahun sangat baik. Hal ini ditandai dengan keberhasilan Kabupaten Serdang Bedagai menekan angka kematian ibu pada level 69/ kelahiran hidup, dan menekan angka kematian bayi pada level 5/1000 kelahiran. Hal ini disebabkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam melakukan strategi peningkatan pelayanan kesehatan dengan melakukan road show kesehatan di seluruh puskesmas dan memberikan jadwal khusus bagi dokter spesialis anak untuk melakukan kunjungan ke puskesmas. Namun demikian ada catatan yang harus diperhatikan terkait standarisasi pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit Umum maupun puskesmas dengan melakukan akreditasi terhadap seluruh unit pelayanan kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan yang baik dalam memenuhi tuntutan masyarakat yang cenderung terus meningkat. 4. Meningkatkanya kesadaran masyarakat akan perlindungan keluarga dan pemberdayaan perempuan serta anak ditunjukkan dengan meningkatnya keberanian masyarakat untuk melaporkan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di rumah tangga. Pada tahun 2016 terdapat 25 kasus kekesaran terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan ke P2TP2A meningkat dari 10 kasus di tahun 2014 dan 23 kasus pada tahun Selain merupakan dampak positif dari sosialisasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai peningkatan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak harus disikapi secara bijak dan arif. Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak menunjukkan xiv

15 telah terjadi pergeseran nilai moral di masyarakat yang mungkin saja ditimbulkan oleh kuatnya arus informasi saat ini maupun akibat tekanan ekonomi yang menggerus nilainilai kemanusiaan. Pemerintah daerah harus segera mengambil langkah-langkah preventif dengan terus melakukan sosialisasi dan pendampingan pembinaan keluarga secara berkesinambungan. 5. Melemahnya perekonomian dunia berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai, hal itu ditandai dengan terus menurunnya kontribusi sektor pertanian dan industri pada PDRB Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan data Serdang Bedagai dalam angka tahun 2016 kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan memberi kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 40,40 persen. Peranan lapangan usaha ini mengalami penurunan dari 43,64 persen pada tahun tahun sebelumnya menjadi 43,23 persen. Laju pertumbuhan kategori ini dari tahun ke tahun juga trennya melambat yaitu dari 5,96 persen pada tahun 2011 menjadi 5,46 persen pada tahun Penurunan sumbangsih sektor pertanian disebabkanya terjadi fluktuasi harga komoditas pertanian yang dipengaruhi oleh permintaan global terhadap produk pertanian di Indonesia, berkurangnya luas lahan pertanian akibat meningkatnya alih fungsi lahan, menurunnya produksi dan produktifitas beberapa produk pertanian dan perkebunan. Sektor pertanian yang merupakan penyumbang terbesar pada penyerapan tenaga kerja menimbulkan dampak meningkatnya tingkat pengangguran terbuka dari angka 7,14 menjadi 7,18 menurut Serdang Bedagai dalam angka tahun Untuk meningkatkan produktifitas Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menggalakkan gerakan sawah mandiri berdasarkan Peraturan Bupati nomor 26 Tahun 2016 tetntang gerakan sawah mandiri Selain upaya peningkatan mutu dan kualitas produk pertanian, peningkatan jumlah wirausaha baru juga harus terus ditingkatkan. Peningkatan nilai tambah pada xv

16 produk pertanian harus ditingkatkan dari hanya menjual produk hasil panen menjadi produk hasil olahan. Hal itu juga harus diterapkan pada seluruh sektor potensial yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai. Peningkatan nilai tambah akan memperluas lapangan kerja baru dengan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di bidang industri kecil dan menangah. 6. Sektor pariwisata merupakan sektor yang menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, selain digunakan untuk memaksimalkan potensi alam sektor ini juga mempunyai potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Serdang bedagai khususnya masyarakat yang berada di lokasi pariwisata. Peningkatan jumlah wisatawan dari tahun ke tahun terus meningkat dari angka wisatawan di tahun 2015 meningkat menjadi wisatawan di tahun Peningkatan ini akan terus memberi dampak positif bagi Kabupaten Serdang Bedagai. Pemerintah sedang melakukan inisiasi terhadap pelaku UKM untuk masuk ke dalam sektor ini dengan mengintegrasikan industri kreatif dalam bidang pariwisata. Salah satu langkah yang diambil adalah bekerjasama dnegan pengelola tempat wisata untuk membuka gerai bagi produk UKM sehingga pemasaran terhadap industri kreatif yang dikelola oleh UKM mendapat pasar baru sehingga penjualan industri kreatif ini terus dapat ditingkatkan. Untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan, Pemerintah Kabupaten Serdang bedagai diminta untuk melakukan perencanaan yang terintegrasi antar SKPD untuk mendukung pencapaian wisatawan pada akhir periode RPJMD Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2016 adalah WDP, hasil penilaian atas laporan keuangan Kabupaten Serdang Bedagai sama seperti pada tahun 2013 dan 2014 walaupun sempat mendapat predikat WTP pada tahun Opini yang diperoleh xvi

17 terhadap laporan keuangan pemerindah daerah adalah WDP, hal ini disebabkan persentase kesesuaian database terkait total nilai BMD dengan aktiva tetap di neraca Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai belum tercapai. Hal ini juga disebabkan oleh persentase tanah milik pemerintah yang memiliki sertifikat belum mencapai target yang ditetapkan. 8. Hasil penilaian terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mendapat predikat CC dengan nilai 56,01 naik 9,1 poin dari tahun Pencapaian ini masih belum maksimal dan perlu ditingkatkan dari aspek perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi dan capaian kinerja. 9. Pembangunan infrastruktur adalah pendukung utama pembangunan daerah, pada tahun 2016 persentase jalan dan irigasi dalam kondisi baik sebanyak 60% dan 75 %. Kondisi ini mendukung seluruh aktivitas masyarakat baik di bidang ekonomi mapaupun sosial. Pemenuhan infrastruktur jalan dan jembatan serta sarana pendukung pertanian seperti irigasi serta drainase untuk pemukiman akan terus ditingkatkan untuk mendukung seluruh aktivitas masyarkat Kabupaten Serdang Bedagai. Namun dengan adanya dana desa, desa memiliki kewenangan untuk membangun infrastruktur, maka perlu ada pemisahan kewenangan antara kewenangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah desa. Kemudian mengingat jumlah tonase jalan jalan poros utama kabupaten sering dilewati kendaraan dengan tonase tinggi, maka perlu kajian mendalam tentang peningkatan kualitas jalan terutama jalan utama kabupaten. 10. Terkait dengan pembanguan desa, hal utama yang perlu mendapat perhatian dari pembangunan desa adalah pertisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pembangunan desa. Tingkat partisipasi masyarakat harus terus ditingkatkan mulai dari keaktifan masyarakat dalam setiap kegiatan perancanaan baik di desa maupun di tingkat kecamatan. Pemerintah juga harus serius menanggapi usulan masyarakat dengan xvii

18 membangun sistem informasi perencanaan yang dapat diakses oleh masyarakat untuk menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran. Partisipasi masyarakat juga dapat ditunjukkan dnegan ketaatan masyarakat dalam menjalankan produk hukum yang dihasilkan Pemerintah Daerah Kabupaten. Ketaatan masyarakat dapat ditunjukkan salah satunya dengan persentase masyarakat yang membayar pajak dan retrbusi daerah guna mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja ini masih perlu penyempurnaan, oleh sebab itu kepada semua pihak yang membantu penyempurnaannya diucapkan terima kasih. Sei Rampah, Maret BUPATI SERDANG BEDAGAI, dto Ir. H. SOEKIRMAN xviii

19 xix

20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam pelaksanaan roda Pemerintahan baik di Pusat maupun Dearah semakin tidak bisa dihindari. Kondisi Pemerintahan yang masih belum mampu memberikan Pelayanan Prima kepada masyarakat membuat Reformasi Birokrasi yang telah dicanangkan belum memberikan perubahan yang signifikan. Terkait hal diatas, sesuai dengan gerakan nasional yang diusungkan oleh Pemerintahan Baru yaitu Revolusi Mental, maka jika dikaitkan dengan pelaksanaan manajemen pemerintahan, diperlukan perubahan mendasar dan cepat dalam mengimplementasikan gerakan tersebut. Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo dalam acara memperingati HUT Korpri ke-43 di Silang Monas, Jakarta Senin 1 Desember 2014, bahwa terdapat 3 (tiga) sasaran Revolusi Mental dalam pemerintahan, yaitu : 1. Merubah mindset/cara pandang/cara berpikir aparatur Perubahan ini terkait dari sikap aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sikap yang ingin dilayanin ataupun in-aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat harus diubah menjadi sikap yang siap melayani kebutuhan masyarakat setiap saat atau hadir setiap rakyat membutuhkan. 2. Struktur Organisasi yang Ramping dan Efesien Fenomena yang ada pada saat ini, Struktur Organisasi baik di Pusat maupun Daerah terkesan gemuk dan terdapat duplikasi fungsi. Untuk itu perlu dilakukan perubahan cara 1

21 berpikir, yaitu dalam rangka mewujudkan pembangunan maka dilakukan secara efeksif, efisien dan ekonomis. Sehingga hanya dengan struktur organisasi yang ramping dan tidak rumit yang dapat mewujudkan hal tersebut. 3. Kultur atau Budaya Kerja Kondisi kebanyakan aparatur pemerintahan saat ini adalah aparatur yang memiliki kinerja rendah atau dengan kata lain budaya kinerja belum terbangun, melalui gerakan Revolusi Mental diharapkan akan melahirkan aparatur negara yang memiliki budaya kerja yang lebih disiplin dan bertanggung jawab dengan mengedepankan kebersamaan dan gotong-royong. Berdasarkan sasaran yang ingin dicapai Revolusi Mental dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan, maka perwujudan Pemerintahan yang berorientasi Hasil (Result Oriented Government) menjadi sesuatu yang harus diterapkan. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas dilakukan dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka perwujudan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang berkaitan erat dengan sistem pertanggungjawaban penyelenggaran Pemerintahan, maka Laporan Kinerja Pemerintah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemerintahan dapat dijadikan sebagai alat pengukur pengendali dan pendorong terwujudnya Good Governance. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014, Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capain kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah/Negara (APBN/APBD). Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 ini mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana 2

22 Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serdang Bedagai , Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 dan Keputusan Bupati Serdang Bedagai Nomor : 260/060 Tahun 2016 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Gambaran Umum Daerah Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu kabupaten yang dibentuk sebagai daerah otonom baru berdasarkan Undang-Undang Nomor : 36 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang dan sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2006, telah ditetapkan bahwa tanggal 7 Januari 2004 sebagai hari jadi Kabupaten Serdang Bedagai, dan Sei Rampah sebagai ibukota Kabupaten. Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Pada saat pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 11 kecamatan, pada perkembangan selanjutnya berdasarkan Perda No. 6 Tahun 2006 dan Perda No. 10 Tahun 3

23 2006 tanggal 17 Oktober 2006, Kabupaten Serdang Bedagai dimekarkan menjadi 17 kecamatan dengan 237 desa dan 6 kelurahan Keadaan Geografis dan Demografis Geografis Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak antara , Lintang Utara dan Bujur Timur dengan luas wilayah berkisar 1.900,22 km 2 atau 2,65 % dari luas Provinsi Sumatera Utara. Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan pantai timur Sumatera Utara. Batas batas wilayah meliputi Selat Malaka di sebelah Utara, Kabupaten Simalungun di sebelah Selatan, Kabupaten Asahan dan Simalungun di sebelah Timur, serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah Barat. Serdang Bedagai secara umum terletak pada daerah bertopografi datar dan bergelombang dengan ketinggian berkisar anatara meter di atas permukaan laut. Terdapat banyak sungai yang selain dapat dipergunakan untuk irigasi dan sumber energi, juga dikelola untuk bahan baku industri air mineral dan air minum. Iklimnya termasuk tropis dengan kelembaban udara perbulan sekitar 83 %, curah hujan berkisar antara mm. Rata rata kecepatan angin berkisar 1,8 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,8 mm/hari. Temperatur udara perbulan minimum 23,7 0 C dan maksimum 34,2 0 C. Rincian wilayah administrasi Kabupaten Serdang Bedagai per-kecamatan, jumlah desa dan wilayah seperti pada tabel berikut : Tabel 1.. Wilayah Administrasi Jumlah Desa dan Luas Wilayah per-kecamatan se Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2014 No. Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Wilayah (km 2 ) 1. Kotarih 11 Desa 78, Silinda 9 Desa 56, Bintang Bayu 19 Desa 95, Dolok Masihul 27 Desa/ 1 Kelurahan 237, Serba Jadi 10 Desa 50, Sipispis 20 Desa 145,259 4

24 Demografi No. Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Wilayah (km 2 ) 7. Dolok Merawan 17 Desa 120, Tebing Tinggi 14 Desa 182, Tebing Syahbandar 10 Desa 120, Bandar Khalifah 5 Desa 116, Tanjung Beringin 8 Desa 74, Sei Rampah 17 Desa 198, Sei Bamban 10 Desa 72, Teluk Mengkudu 12 Desa 66, Perbaungan 24 Desa/ 4 Kelurahan 111, Pegajahan 12 Desa/ 1 Kelurahan 93, Pantai Cermin 12 Desa 80,296 J U M L A H 237 Desa/ 6 Kelurahan 1,900,220 Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,38 persen dari tahun Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk di Kabupaten Serdang Bedagai termasuk dalam kategori lambat (kurang dari 1 %). Berdasarkan jumlah penduduknya, Kabupaten Serdang Bedagai termasuk dalam kategori Kota Besar dimana jumlah penduduknya antara jiwa. Jumlah penduduk tahun 2015 mencapai jiwa. jumlah penduduk laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Perbandingan jumlah penduduk lakilaki dan perempuan di Kabupaten Serdang Bedagai adalah 101 dimana setiap 100 penduduk perempuan terdapat 101 penduduk laki-laki. Angka kepadatan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2015 adalah 320 jiwa/km 2. Menurut UU No. 56/PRP/1960, Kabupaten Serdang Bedagai masuk dalam kategori Kabupaten yang cukup padat penduduk. bawah ini : Indikator kependudukan kabupaten Serdang Bedagai dapat di lihat pada Tabel di 5

25 Tabel 2. Indikator Kependudukan Kabupaten Serdang Bedagai No. Indikator Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Penduduk Laki-Laki (Jiwa) Jumlah Penduduk Perempuan (Jiwa) 4. Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km 2 ) Sex Ratio (L/P) (%) Jumlah Rumah Tangga (Ruta) Rata-Rata ART (Jiwa/Ruta) Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan sosial pada umumnya dapat dilihat melalui tingkat pendidikan, tingkat kesehatan masyarakat, serta sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat pada pencapaian beberapa indokator makro sosial berikut : 6

26 Tabel 3. Indikator Makro Sosial Kabupaten Serdang Bedagai No Uraian Capaian Kinerja Penduduk Miskin 10,59 % 10,07% 9,89 % 9,35 % 8,98 % 9,59% 2 IPM 64,67 65,28 66,14 67,11 67,78 67,78 3 Umur Harapan Hidup (Tahun) 66,66 66,84 67,03 67,17 67,72 67,72 4 Angka Partisipasi Murni - SD/MI 86,06 % 86,92 % 88,07 % 88,98 % 93,76 % 94,84 % - SMP/MTs 68,92 % 69,01 % 70,55 % 75,70 % 77,57 % 83,6 % - SM/MA 68,48 % 68,51 % 73,11 % 76,80 % 65,25 % 71,44 % 5 Angka Partisipasi Kasar - SD/MI 102,21 % 103,23 % 104,41 % 105,26 % 105,26 % 109,32 % - SMP/MTs 90,6 % 91,54 % 93,01 % 93,50 % 101,00 % 98,75 % - SM/MA 98,88 % 99,86 % 100,91 % 101,90 % 102,00 % 85,86 % 6 Rata-Rata Lama Sekolah 8,02 Tahun 8,04 Tahun 7 Angkatan Kerja Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa - Bekerja Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa - Menganggur Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa 8 Tingkat Partisipasi Angkatan 68,64% 73,69 % 66,46 % 72,59 % 65,47 % 63,05 Kerja 9 Tingkat Pengangguran Terbuka 6,32% 4,89 % 5,68 % 6,14 % 7,14 % 7,18%

27 1.5. Pendapatan Perkapita PDRB perkapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun. Pertumbuhan ekonomi dilihat dari pertumbuhan PDRB berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan. Indikator makro ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai No Uraian Capaian Kinerja Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,06 6,09 5,80 5,12 5,05 2 PDRB Atas Harga Berlaku , , , , ,1 (Milyar Rupiah) 3 PDRB Atas Harga Konstan 4.822, , ,22 15,081, ,7 (Milyar Rupiah) 4 PDRB Perkapita Atas Harga , , , ,93 Berlaku (Ribu Rupiah) 5 PDRB Perkapita Atas Harga Konstan (Ribu Rupiah) 8.056, , , ,14 Pemerintahan Sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003, maka Kabupaten Serdang Bedagai resmi berdiri sebagai suatu daerah otonom. Daerah otonom mengandung pengertian sebagai masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dalam sistem negara Kesatuan Republik Indonesia. Seperti disebutkan pula dalam Undang undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang sekaligus telah menjadi jiwa dan landasan bagi pelaksanaan keperintahan daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Kewenangan dan Tugas Pokok. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sesuai amanat Undang undang otonomi daerah berkewenangan untuk melaksanakan otonomi seluas luasnya dengan menjalankan seluruh urusan pemerintahan selain urusan politik luar negeri ; pertahanan ; keamanan ; 17

28 yustisi ; moneter dan fiskal nasional serta agama yang merupakan urusan dari pemerintah pusat. Adapun urusan berskala kabupaten yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten Serdang Bedagai meliputi urusan yang bersifat wajib dan pilihan. Urusan pemerintahan bersifat wajib umumnya berkaitan dengan pelayanan dasar, yakni : 1. Perencanaan dan Pengendalian pembangunan 2. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang. 3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum 5. Penanganan bidang kesehatan 6. Penyelenggaraan pendidikan 7. Penanggulangan masalah sosial 8. pelayanan bidang ketenagakerjaan 9. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha dan menengah 10. Pengendalian lingkungan hidup 11. pelayanan pertanahan 12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil 13. Pelayanan administrasi umum kepemerintahan desa 14. Pelayanan adminstrasi penanaman modal 15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya 16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan peraturan peruuan, Sedangkan urusan yang bersifat pilihan berkaitan dengan potensi unggulan dan kekhasan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Sejalan dengan pelaksanaan wewenang sebagai wujud prinsip otonomi daerah seluas luasnya, maka pemerintah kabupaten Serdang Bedagai mempunyai kewajiban yang menjadi 18

29 tugas pokoknya dalam rangka pelaksanaan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab. Adapun kewajiban yang menjadi tugas pokok pemerintah kabupaten Serdang bedagai dalam menyelenggarakan otonomi daerah meliputi : 1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan NKRI; 2. Meningkatkan kehidupan demokrasi; 3. Mengembangkan kualitas kehidupan masyarakat; 4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan; 5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan; 6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan; 7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak; 8. Mengembangkan sistem jaminan sosial; 9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; 10. Mengembangkan sumber daya produkif di daerah; 11. Mengelola administrasi kependudukan; 12. Melestarikan nilai sosial budaya; 13. Membentuk dan menerapkan peraturan perundang undangan sesuai dengan kewenangannya; dan 14. Kewajiban lain yang diatur dalam perundang undangan. Struktur Organisasi Penyelenggaraan pemerintahan kabupaten Serdang Bedagai selama tahun 2016 dipimpin oleh Bupati H. Soekirman dan Darma Wijaya sebagai kepala daerah dan kepala pemerintahan, kepala daerah dibantu oleh unsur perangkat daerah dalam bentuk struktur organisasi. 19

30 Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 telah ditetapkannya Peraturan Daerah Serdang Bedagai Nomor 6 Tahun 2016 tentang tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, kewenangan dan tugas dari unit-unit sesuai yang membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kepala daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretaris DPRS, Dinas, Badan, Kecamatan dan Kelurahan Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana, pelayanan pembangunan dan pembinaan masyarakat serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, fungsi dari Sekretariat Daerah ini mencakup: Melakukan pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan; Menyelenggarakan administrasi pemerintahan; Melaksanakan pembinaan pembangunan ; Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan; Melaksanakan pembinaan administrasi, organisasi, dan tatalaksana serta memberikan pelayanan teknis administrasi kepada instansi vertikal; Melaksanakan koordinasi perumusan peraturan perundang-undangan dan pembinaan hukum yang menyangkut tugas pokok pemerintahan di daerah dan penyusun anggaran; Melaksanakan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga; 20

31 Mengelola sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, dan sarana Pemerintahan Daerah Kabupaten; Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya. Susunan organisasi Sekretariat Daerah sesuai Peraturan Bupati serdang Bedagai Nomor 39 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Inspektur Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam menyelenggarakan tupoksinya Sekretaris Daerah dibantu : 1. Asisten Pemerintahan Umum a. Bagian Pemerintahan b. Bagian Hukum 2. Assisten Ekonomi Pembangunan dan Sosial a. Bagian Perekonomian Pembangunan b. Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa c. Bagian Kesejahteraan Rakyat 3. Asisten Administrasi Umum a. Bagian Umum b. Bagian Keuangan c. Bagian Organisasi 4. Sekretariat DPRD a. Bagian Umum, b. Bagian Persidangan, risalah dan perundang undangan. c. Bagian Keuangan, d. Bagian Humas dan Protokoler 21

32 Dinas Daerah Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah sesuai Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 41 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Dinas Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. terdiri dari : 1. Dinas Pendidikan; 2. Dinas Kesehatan ; 3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 4. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman; 5. Satuan Polisi Pamong Praja; 6. Dinas Sosial; 7. Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Mikro; 8. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; 9. Dinas Ketahanan Pangan; 10. Dinas Lingkungan Hidup; 11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 12. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 13. Dinas Perhubungan; 14. Dinas Komunikasi dan Informatika; 15. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu; 16. Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan; 17. Dinas Kelautan dan Perikanan; 18. Dinas Pertanian; 22

33 19. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 20. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Badan Daerah Badan Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan Daerah sesuai Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 40 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Badan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. terdiri dari : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Pengelola Keuangan dan Aset; 3. Badan Kepegawaian Daerah; 4. Badan Pendapatan Daerah; 5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 6. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kecamatan Kecamatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat sesuai Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 43 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Serdang Bedagai. terdiri dari : Kecamatan 1. Kacamatan Sei Rampah 2. Kacamatan Sipispis 3. Kacamatan Tanjung Beringin 23

34 4. Kacamatan Dolok Masihul 5. Kacamatan Perbaungan 6. Kacamatan Pegajahan 7. Kacamatan Bintang Bayu 8. Kacamatan Dolok Merawan 9. Kacamatan Serbajadi 10. Kacamatan Pantai Cermin 11. Kacamatan Bandar Khalifah 12. Kacamatan Silinda 13. Kacamatan Teluk Mengkudu 14. Kecamatan Tebing Tinggi 15. Kecamatan Kotarih 16. Kecamatan Tebing Syahbandar 17. Kecamatan Sei Bamban 18. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja Maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya tercapai; 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Instansi Pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. 24

35 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 25

36 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun adalah rencana pembangunan Tahap III dari pelaksanaan RPJPD yang memiliki fokus pada pembangunan daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan tetap memelihara dan menunjang pertumbuhan sektor-sekor lain yang telah dicapai pada pembangunan RPJMD pertama dan ke-2. Visi Adapun visi Bupati dan Wakil Bupati Serdang Bedagai yang merupakan visi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Serdang Bedagai tahun adalah: MENJADIKAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SEBAGAI KABUPATEN YANG UNGGUL, INOVATIF DAN BERKELANJUTAN Penjelasan dari makna yang terkandung dalam visi dapat diuraikan sebagai berikut: Menjadikan yaitu upaya yang dilakukan dalam membentuk sesuatu yang diharapkan atau dicita-citakan Kabupaten Serdang Bedagai yaitu salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara 26

37 Unggul yaitu kemampuan mengelola sumber daya lokal yang lebih efektif dan efisien, bekerja keras, rajin, mampu, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas daya saing daerah sehingga menjadikan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki nilai tambah dari daerah lainnya. Inovatif yaitu memanfaatkan setiap peluang guna mendorong kemandirian masyarakat dalam mewujudkan hal-hal terbarukan dalam pelaksanaan proses pembangunan yang dapat meningkatkan daya saing produktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Berkelanjutan yaitu mendorong produktivitas dan pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat saat ini dan yang akan datang sehingga dapat tercipta pemerataan pembangunan serta perlindungan terhadap masyarakat marginal. Guna mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut maka ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan daerah sebagai berikut : Misi Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik masyarakat pada umumnya dan aparatur khususnya melalui penanaman nilai agama, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing dan cinta terhadap daerah serta menumbuhkembangkan kehidupan berbudaya dan bermartabat. 27

38 Misi Kedua, meningkatkan investasi dan daya saing daerah melalui pemberdayaan sumber daya lokal dan penciptaan energi terbarukan. Misi Ketiga, mewujudkan masyarakat yang berjiwa wirausaha dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan mengembangkan berbagai produk unggulan daerah yang berorientasi pasar guna mempercepat penanggulangan kemiskinan. Misi Keempat, memantabkan sarana dan prasarana dalam mendukung sektor potensial menjadi sektor unggulan daerah yang memiliki daya saing. Misi Kelima, mendorong pemberdayaan dan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Misi Pertama 1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama di masyarakat Kondusifitas adalah modal utama dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk itu dalam mewujudkan kondusifitas kehidupan di Kabupaten Serdang Bedagai diawali dengan perwujudan kehidupan dan kerukunan antar umat beragama dengan membangun soliditas dan harmoni antar kelompok masyarakat sehingga tercipta kehdupan masyarakat yang rukun, aman dan damai. Sasaran ini digambarkan oleh indikator angka konflik SARA dan direncakanan kinerjanya hingga akhir periode pelaksanaan RPJMD

39 2. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan Pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan daerah serta memberikan kontribusi signifikan atas pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial. Gambar 2. Target Akses dan Pelayanan Mutu Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai komitmen dalam menyelenggarakan sistem pendidikan yang bermutu dan terjangkau dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip berkeadilan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang bermutu baik serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Untuk mewujudkan tercapainya peningkatan akses mutu dan pelayanan pendidikan di Kabupaten Serdang Bedagai pada periode RPJMD tahun maka indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilannya dalah Angka Melek Huruf, Persentase siswa yang lulus di PTN, Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun), dan Angka Harapan Lama Sekolah (tahun). 29

40 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan Gambar 3. Mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan kemiskinan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan; meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan; meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat; meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit; meningkatkan keadaan gizi masyarakat. Strategi Kabupaten Serdang Bedagai dalam mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan menciptakan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, merata, dan terjangkau melalui peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan primer, peningkatann sarana dan prasarana fasilitas kesehatan serta peningkatan kualitas akses pelayanan fasilitas kesehatan milik pemerintah. Indikator keberhasilan sasaran ini diukur dengan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Umur Harapan Hidup. 30

41 4. Meningkatnya perlindungan keluarga dan pemberdayaan perempuan serta pengarusutamaan gender Gambar 4. Pengarusutamaan Gender Semangat dan komitmen pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk melaksanakan strategi pengintegrasian perspektif gender dalam pembangunan melalui pengarusutamaan gender (PUG) tidak pernah kendur. Pada periode pelaksanaan RPJMD tahun strategi yang digunakan adalah mengembangkan ketahanan dan perlindungan keluarga serta pengarustamaan gender dengan mewujudkan kelembagaan perlindungan keluarga, anak dan perempuan serta pengarusutamaan gender. Kemudian mewujudkan penanganan bagi perempuan dan anak korban tindak kekerasan melalui pemberian layanan (konseling, mediasi dan pendampingan) kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan. Keberhasilan sasaaran ini diukur dengan menggunakan dua indikator utama yaitu angka Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak (kasus). 5. Meningkatnya perlindungan masyarakat miskin dan penanggulangan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). 31

42 Permasalahn kemiskinan bukan saja menjadi masalah yang dialami daerah tapi sudah menjadi permasalahan nasional. Dilihat pada kondisi kekinian kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang, lakilaki dan perempuan, dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Kemiskinan yang dialami masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai sangat berhubungan erat dengan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Kabupaten Serdang Bedagai melalui sasaran strategis ini mengharapkan bahwa penanggulangan permasalahan PMKS juga akan mengurangi angka secara kemiskinan signifikan. Indikator utama yang dijadikan alat ukur keberhasilan Persentase adalah Penurunan Gambar 5. Penyandang masalah kesejahteraan sosial jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 6. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel Sebagai pondasi dalam sistem pemerintahan, dalam birokrasi terdapat aparatur yang menjalankan roda pemerintahan. Namun birokrasi tidak bisa hanya dilihat dari segi aparatur yang menjadi abdi negara, melainkan harus dilihat secara keseluruhan sebagai sebuah sistem yang sangat kompleks sebagai pendorong jalannya roda pemerintahan. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai berupaya secara optimal untuk memperbaiki 32

43 seluruh sistem birokrasi yang selama ini masih mendapat pandangan pesimis dari berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten memiliki komitmen untuk menghadirkan sistem birokrasi yang profesional dan berintegritas dan mampu hadir lebih dekat kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan prima. Untuk mengukur sasaran ini indikator yang digunakan adalah Opini BPK terhadap laporan keuangan, tingkat kematangan implementasi SPIP, nilai LPPD, nilai evaluasi SAKIP, serta penggunaan e-procurement terhadap belanja pengadaan Tabel 5. Indikator birokrasi yang bersih dan akuntabel Indikatot Kinerja Target Indeks Reformasi Birokrasi Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah WTP WTP WTP WTP WTP WTP Nilai LPPD 2,57 2,623 2,793 2,953 3,05 3,21 Nilai Evaluasi AKIP CC B B B BB BB Kabupaten Serdang Bedagai e-procurement 100% 100% 100% 100% 100% 100% 7. Mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien Reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan daerah. Terkait dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut Kabupaten Serdang Bedagai menerapkan sistem birokrasi pemerintahan yang efektif untuk memenuhi pemenuhan dan tuntutan masyarakat yang sangat dinamis. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah mengambil langkah-langkah yang 33

44 bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran penerapan reformasi birokrasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi birokrasi di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Untuk mengukur keberhasilan regormasi birokrasi yang menghasilkan sistem birokrasi yang efektif dan efisien, indikator utama yang digunakan adalah Indeks Reformasi Birokrasi 8. Mewujudkan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Serdang Bedagai akan dilakukan secara terpadu, dengan melakukan berbagai terobosan, antara lain melalui, restukturisasi, dan deregulasi, peningkatan profesionalisme aparat dan partisipasi masyarakat, dan melakukan penerapan e-government. Untuk memastikan semua ini, Kabupaten Serdang Bedagai selalu melakukan pengendalian melalui pengukuran tingkat kepuasan atas pelayanan publik sebagai usaha umpan balik untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Atas dasar itu, Indeks Kepuasan Masyarakat dijadikan indikator utama dalam penentuan keberhasilan sasaran ini. 34

45 Gambar 6. Indeks kepuasan masyarakat 9. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan Keselarasan antara program kegiatan dan perencanaan adalah suatu hal yang mutlak harus terlaksana. Proses perencanaan pembangunan telah diatur secara rinci dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional. Setiap tahapan pelaksanaannya mewajibkan adanya konsistensi dalam setiap proses. Konsistensi antar program pembangunan 95% 90% 85% 80% 75% 70% Kesesuaian Perencanaan 80% 83% 86% 88% 90% 92% dengan perencanaan Gambar 7. Kesesuaian perencanaan merupakan indikator dalam menilai kinerja pemerintah daerah. Keselarasan ini sangat berpengaruh terhadap capaian dari visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan yang telah direncanakan dalam dokumen perencanaan serta memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk itu persentase 35

46 kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan menjadi indikator utama untuk mengukur sasaran ini. 10. Meningkatnya pelestarian seni dan budaya serta prestasi olahraga dan pemuda Kabupaten Serdang Bedagai memiliki penduduk yang terdiri dari berbagai macam etnis. Keberagaman etnis ini juga akan selaras dengan beragamnya adat budaya yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk menjaga kelestarian nilai-nilai budaya lokal. Kabupaten Serdang Bedagai menjadikan persentase seni dan budaya yang dilestarikan menjadi indikator utama pada sasaran ini. Pada akhir periode RPJMD diharapkan 82% dari warisan seni dan budaya yang ada di Kabupaten ini dapat dilestarikan. Gambar 8. Target pelestarian budaya dan penegakan hukum 11. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum Peraturan Daerah mempunyai fungsi sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan sebagaimana diamanatkan dalam Undang- 36

47 Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah. Untuk menjamin pelaksanaan peraturan daerah, Pemerintah Kabupaten membentuk satuan kerja perangkat daerah yang memiliki fungsi penegakan peraturan daerah di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Mengingat pentingnya penegakan perda maka cakupan penyelesaian penegakan Perda dijadikan indikator utama dalam sasaran ini. 37

48 Sasaran Strategis Misi Kedua 1. Meningkatnya kemudahan proses perizinan Pengembangan penanaman modal merupakan kebijakan yang membawa dampak ekonomi cukup luas, yaitu terjadinya peningkatan jumlah barang dan jasa, penciptaan nilai tambah, penggunaan tenaga kerja, dan sumber daya ekonomi lainnya, peningkatan pendapatan masyarakat, serta sebagai sumber pendapatan daerah berupa pajak dan retribusi. Pengembangan penanaman modal di daerah, selain untuk meningkatkan kapasitas ekonomi daerah yang secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum, juga akan berdampak positif bagi peningkatan kapasitas fiskal daerah. Perizinan merupakan salah satu faktor utama daya tarik investor untuk berinvestasi di daerah selain faktor-faktor lainnya. Kemudahan perizinan diharapkan akan mendongkrak nilai investasi mencapai nilai 3 triliun rupiah pada akhir periode RPJMD tahun Gambar 9. Target lama penyelesaian perizinan 38

49 2. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi. Besarnya kontribusi suatu sektor akan menentukan potensi sebuah daerah. Sebagai Daerah yang didominasi oleh lahan pertanian, baik perkebunan maupun tanaman pangan maka sektor pertanian memiliki sumbangsih terbesar pada PDRB Kabupaten Serdang Bedagai. Salah satu indikator keberhasilan di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB. 3. Meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi. Besarnya kontribusi suatu sektor akan menentukan potensi sebuah daerah. Sebagai sebagai salah satu indikator keberhasilan di industri pengolahan maka kontribusi sektor tersebut terhadap PDBR menjadi indikator utama pada sasaran ini. 4. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Serdang Bedagai dianugerahi bentang alam yang terdiri dari tiga kawasan utama yaitu, kawasan pesisir, kawasan dataran rendah, dan kawasan pegunungan. Di tiga kawasan tersebut tersebar pula potensi pariwisata yang luar biasa, oleh karenanya sektor ini menjadi salah satu sektor unggulan yang ditetapkan pada RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai tahun Kecendrungan saat ini menunjukkan bahwa 39

50 kebutuhan masyarakat akan objek pariwisata terus meninggkat, sehingga perlu disikapi dengan melakukan pembenahan di sektor ini sehingga memberikan dampak positif bagi pelaku usaha pariwisata juga kepada masyarakat di sekitar objek wisata. Sasaran Strategis Misi Ketiga 1. Meningkatnya masyarakat yang berwirausaha Pertumbuhan jumlah penduduk selain menjadi bonus demografi namun juga melahirkan beberapa masalah seperti meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak dibarengi dengan penciptaaan lapangan kerja baru. Ketimpangan ini mengakibatkan banyaknya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menciptakan wirausaha (entrepreneur) baru. Wirausaha yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada. Setiap individu harus berusaha untuk menjadi produktif, memiliki kemandirian yang tinggi, mampu melihat peluang dan tantangan yang ada, mampu memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan, mampu memahami dan mengimplementasikan manajemen bisnis, serta berguna dan memberikan manfaat baik untuk dirinya maupun untuk orang lain, organisasi, masyarakat, dan negara. Jiwa wirausaha 40

51 2. Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja Aspek sumber daya manusia merupakan salah satu motor penggerak upaya pembangunan yang berkelanjutan bagi Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan kata lain, dalam aktivitas dan kegiatan membangun akan membutuhkan sumber daya manusia pelaku pembangunan yang memadai. Namun tidak hanya sebatas pelakunya saja, masa yang akan datang juga menuntut adanya sinkronisasi SDM pelaku pembangunan dengan aspek SDM yang tergambar di masyarakat. Dengan demikian upaya pembangunan akan membuahkan hasil yang maksimal dan bermanfaat. Untuk mewujudkan sasaran ini, pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menargetkan peningkatan aspek SDM melalui Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang direncanakan dapat ditekan ke level 6,10 %. Gambar 10. Target pencapaian wirausaha baru 41

52 Sasaran Strategis Misi Keempat 1. Terwujudnya Infrastruktur jalan dan jembatan yang berkualitas dan merata Luas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 1 900,22 km 2. Wilayah Kabupaten SerdangBedagai sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur dengan Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Simalungun, serta sebelah barat dengan Kabupaten Deli Serdang. Sebaran yang begitu luas ini membutuhkan dukungan infrastruktur berupa transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai baik untuk pemenuhan kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. Untuk menjamin ketersediaan infrastruktur yang baik guna mendukung seluruh aktivitas masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai selalu memberikan Gambar Gambar 11. Target pembangunan infrastruktur porsi terbesar dalam penganggaran terhadap penyediaan infrastruktur pada setiap tahunnya. Diharapkan sampai akhir periode RPJMD tahun 2021 panjang jalan dalam kondisi baik 42

53 tercapai sepanjang 1.022,69 km atau keseluruhan ruas jalan di Kabupaten Serdang Bedagai dalam kondisi baik. 2. Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkualitas Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Dalam penggunaan sumber daya alam tentunya lingkungan akan terkena dampak yang diakibatkan oleh pembangunan yang dilakukan. Dampak terhadap lingkungan seminimal mungkin dengan melakukan kajian-kajian dampak lingkungan sebelum melakukan suatu proses pembangunan. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai selalu memperhatikan daya dukung lingkungan terhadap setiap proses pembangunan, penggunaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) selalu dilakukan terhadap proyek-proyek pembangunan yang berpotensi memberikan dampak terhadap lingkungan. Daharapkan dengan melakukan prinsip-prinsip pembangunan berwawasan lingkungan indeks kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Serdang Bedagai akan mencapai 70% pada akhir tahun Tertanggulanginya bencana secara dini dan komprehensif Dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun terdapat empat (4) kawasan rawan bencana yaitu kawasan rawan banjir, rawan angin puting beliung, kawasan tanah longsong, dan kawasan gelombang pasang air laut. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai selain melakukan tanggap bencana terhadap bencana yang terjadi juga terus melakukan proses pembelajaran kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk membentuk masyarakat 43

54 yang tangguh bencana. Masyarakat yang tangguh bencana adalah masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisir kekuatan yang merusak, melalui adaptasi. Mereka juga mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Dan jika terkena dampak bencana, mereka akan dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dapat dengan cepat memulihkan diri secara mandiri. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan membentuk Desa Tangguh bencana sebagai tanggungjawab pemerintah terhadap masyarakatnya dalam hal penanggulangan bencana. Karena masyarakat yang merupakan penerima dampak langsung dari bencana, dan sekaligus sebagai pelaku pertama dan langsung yang akan merespon bencana disekitarnya. Sampai akhir tahun 2021 target persentase desa tangguh bencana mencapai 11% Sasaran Strategis Misi Kelima 1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat Visi Desa Membangun Indonesia adalah irisan sinergis antara Catur Sakti dan Tri Sakti yang merupakan pengejawantahan operasional Nawa Cita Presiden Republik Indonesia. Kebijakan yang lahir tidak lagi dalam kapasitas mengendalikan dan mendikte, melainkan untuk memicu kreativitas asli Desa secara emansipatoris serta mengisi kebutuhan pembangunan yang belum mampu diselenggarakan sendiri oleh Desa. Untuk mengejewantahkan cita-cita tersebut Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melakukan upaya dalam mebangun desa menuju desa mandiri mulai dari mengalokasikan dana desa seusai denga amanah Undang Undang Desa dan memberikan kesempatan bagi desa untuk mengambangkan seluruh potensi yang tersedia di Desa untuk sebesar-besarnya kemakmuran Desa. Dalam upaya tesebut Pemerintah Daerah akan terus berupaya meningkatkan partisipasi masayarakat dengan 44

55 terus melakukan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk mengukur tingkat pemberdayaan masayarakt maka indikator yang digunakan adalah Indeks Pembangunan Desa. Diharapkan sampai akhir tahun 2021 IDM di Kabuapaten Sedang Bedagai mencapai angka Meningkatnya kemandirian masyarakat Persentase Desa Mandiri Selaras dengan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan sebagai pengejewantahan nawa cita Presiden Republik Indonesia, salah satu cita-cita tersebut memberikan arah yang jelas kepada pemerintah untuk hadir dalam kerangka fasilitasi, afirmasi, integrasi dan akselerasi menuju terciptanya Desa Mandiri. Dengan menggunankan data Indeks Desa Membangan akan diperoleh klasifikasi (5) status desa yakni Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Berkembang,Desa Maju dan Desa Mandiri. Klasifikasi Desa tersebut untukmenunjukkan keragaman karakter setiap Desa dalam rentang skor 0,27 0,92 Indeks Desa Membangun. Klasifikasi dalam 5 status Desa tersebut juga untuk menajamkan penetapan status perkembangan Desa dan sekaligus rekomendasi intervensi kebijakan yang diperlukan. Untuk itu pembangunan desa dilakuan dengan melakukan pendekatan melalui program-program pemberdayaan masayakat sehingga jumlah desa dengan status desa mandiri terus dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun. Target RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai sampai akhir tahun 2021 jumlah desa dengan status desa mandiri mencapai 15 % dari total desa yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai tentunya bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Sehingga posisi masyarakat merupakan posisi yang penting dalam proses pelaksanaan pembangunan 45

56 yang dilaksanakan oleh pemerintah. partisipasi masyarakat merupakan hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Karena masyarakatlah yang mengetahui secara obyektif kebutuhan mereka. Partisipasi rakyat dalam pembangunan sebagai dukungan rakyat terhadap rencana/ proyek pembangunan yang dirancang dan ditentukan tujuannya oleh perencana. Ukuran tinggi rendahnya partisipasi masyarakat dalam definisi ini diukur dengan kemauan masyarakat untuk ikut bertanggungjawab dalam pembiayaan pembangunan, baik berupa uang maupun tenaga dalam melaksanakan proyek pembangunan pemerintah. Kemudian partisipasi masyarakat juga merupakan kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat, dalam merencanakan, melaksanakan, melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan yang telah dicapai. Ukuran tinggi rendahnya partisipasi masyarakat tidak hanya diukur dengan kemauan masyarakat untuk menanggung biaya pembangunan, tetapi juga dengan ada tidaknya hak rakyat untuk ikut menentukan arah dan tujuan proyek yang akan dibangun di wilayah mereka. 46

57 N o Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD Tabel 6. Target Pencapaian Sasaran dalam RPJM Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Target Kinerja Target Kinerja pada Akhir Periode RPJMD MISI I: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik masyarakat pada umumnya dan aparatur khususnya melalui penanaman nilai agama, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing dan cinta terhadap daerah serta menumbuhkembangkan kehidupan berbudaya dan bermartabat 1 Meningkatkan kualitas SDM masyarakat IPM 68,01 68,23 68,69 69,14 69,59 70,05 70,5 70,5 1.1 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama di masyarakat 1.2 Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan 1.3 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 1.4 Meningkatnya perlindungan keluarga dan pemberdayaan perempuan serta pengarusutamaan gender Angka konflik SARA Jumlah Aliran Sesat kasus kejahatan yang dilaporkan dan diselesaikan (kasus) Angka Melek Huruf 99,85 99,87 99,89 99,91 99, Persentase siswa yang lulus di PTN Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Angka Harapan Lama Sekolah (tahun) Angka Kematian Ibu (AKI) 127/ 2,86% 3% 4,5% 6% 7,5% 9% 10% 10% 8,08 9 9, , ,31 12,4 12,5 12,6 12,7 12, / 100/ Angka Kematian Bayi (AKB) 6/ / ,5/ / ,5/ / ,5/ ,5/1.000 Umur Harapan Hidup (UHH) (tahun) 95/ 67,47 71,1 71, ,1 72,2 72,3 72,3 Indeks Pembangunan Gender 65,15 65,48 65,80 66,13 66,45 66,78 67,1 67,1 (IPG) Angka Trafficking Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak (kasus) / 85/ 80/ 80/

58 N o Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD 1.5 Meningkatnya perlindungan masyarakat miskin dan penanggulangan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Persentase Penurunan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Target Kinerja Target Kinerja pada Akhir Periode RPJMD ,54% 2,33% 2,33% 2,33% 2,33% 2,33% 2,33% 81,56% 2 Meningkatkan kualitas SDM aparatur dalam penyelenggaraan good governance 2.1 Birokrasi yang bersih dan akuntabel 2.2 Birokrasi yang efektif dan efisien 2.3 Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas Indeks Reformasi Birokrasi Opini BPK terhadap laporan WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP keuangan daerah Nilai LPPD 2,5018 2,570 2,623 2,793 2,953 3,050 3,210 3,210 Nilai Evaluasi AKIP Kabupaten Serdang Bedagai Persentase aparatur yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai C CC B B B BB BB BB 59,17% 1,31% 1,31% 1,31% 1,31% 1,31% 1,31% 67,03% 73, Meningkatnya perencanaan pembangunan dan pengelolaan data yang berkualitas Persentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan NA 80% 83% 86% 88% 90% 92% 92% 3 Meningkatkan semangat kecintaan terhadap daerah 3.1 Meningkatnya pelestarian seni dan budaya serta prestasi olahraga dan pemuda Persentase Seni dan Budaya yang dilestarikan Jumlah Prestasi Olah Raga di tingkat Prov dan Nasional Jumlah Prestasi pemuda di tingkat Prov dan Nasional 53% 53% 59% 65% 71% 76% 82% 82%

59 N o Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD 4 Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap politik dan hukum 4.1 Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan politik dan perilaku demokratis 4.2 Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Target Kinerja Target Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Pilgub NA % % - Pileg 74% % % - Pilpres 66% % % - Pilkada 59% % - 63% Cakupan penyelesaian penegakan Perda MISI II : Meningkatkan investasi dan daya saing daerah melalui pemberdayaan sumber daya lokal dan penciptaan energi terbarukan 65% 70% 80% 90% 100% 100% 100% 100% 1 Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan Kemudahan investasi Nilai investasi skala national dan provinsi PMA/PMDN(Rupiah) 1.1 Mudahnya proses perizinan Rata-rata lama proses perizinan (hari) 1.2 Meningkatnya jumlah Jumlah investor skala provinsi investor dan nasional (PMDN/PMA) 1,91 Triliun 0,04 Triliun 0,10 Triliun 0,50 Triliun 0,15 Triliun 0,15 Triliun 0,10 Triliun 3 Triliun Meningkatkan daya saing daerah melalui pemberdayaan sumber daya lokal di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; sektor industri pengolahan dan sektor pariwisata 2.1 Meningkatnya kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB Nilai Tukar Petani (NTP) 99,54 99,6 99,65 99,7 99,74 99,79 99,85 99,85 Persentase kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada PDRB 41,42% 42,85% 44,28% 45,71% 47,14% 48,57% 50% 50% 2.2 Meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB `2.3 Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Persentase kontribusi sektor industri pengolahan pada PDRB Persentase kontribusi sektor pariwisata pada PDRB 19,53% 19,98% 20,48% 20,98% 21,49% 21,95% 22,50% 22,50% 0,0104% 0,1112% 0,3169% 0,5109% 0,7051% 0,8449% 1,0177% 1,0177%

60 N o Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD Target Kinerja Target Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Membangun energi terbarukan 3.1 Meningkatnya sumbangan daya listrik dari energi terbarukan Daya listrik yang dihasilkan (MW) NA MISI III : Mewujudkan masyarakat yang berjiwa wirausaha dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan mengembangkan berbagai produk unggulan daerah yang berorientasi pasar guna mempercepat penanggulangan kemiskinan 1 Mewujudkan masyarakat berjiwa wirausaha dan meningkatkan kesempatan kerja serta penanggulangan kemiskinan 1.1 Meningkatnya masyarakat berwirausaha yang mengembangkan produk unggulan daerah 1.2 Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja PDRB Perkapita , , , , , , , ,19 (Ribu Rp) Angka kemiskinan 8,98* 8,9 8,7 8,0 7,0 6,0 5 5 Jumlah wirausaha baru TPT 7,18% 7,12% 7,11% 7,09% 6,80% 6,50% 6,10% 6,10% Keselamatan dan perlindungan kerja (perusahaan) MISI IV : Memantapkan sarana dan prasarana dalam mendukung sektor potensial menjadi sektor unggulan daerah yang memiliki daya saing Mewujudkan sarana prasarana yang mantap (nyaman dan umur pakai panjang) dan merata 1.1 Terwujudnya Infrastruktur jalan dan jembatan yang berkualitas dan merata serta penerangan jalan yang memadai 1.2 Terwujudnya sistem transportasi dalam rangka peningkatan pelayanan transportasi publik yang nyaman Proporsi panjang jaringan jalan dalam keadaan baik (km) Persentase Jembatan dalam kondisi baik Ketersedian Rencana Induk Transportasi 720,32 80,99 30,06 52,07 44,17 46,38 48, ,69 81,70% 3,46% 3,46% 3,46% 3,47% 3,46% 0,73% 99,74% - - Ada Ada Ada Ada Ada Ada

61 N o Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD 1.3 Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkualitas 1.4 Tertanggulanginya bencana secara dini dan komprehensif Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Panjang drainase di sepanjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (m) Persentase desa tangguh bencana Target Kinerja Target Kinerja pada Akhir Periode RPJMD ,35% 42% 45% 55% 58% 64% 70% 70% ,6 651,86 717,05 788,75 867,62 954, ,27 0% 1% 2% 2% 2% 2% 2% 11% MISI V : Mendorong pemberdayaan, kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan 1 Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR) 41,08 45,9 50,72 55,54 60,36 65, Meningkatnya pemberdayaan masyarakat Indeks Pembangunan Desa (IPD) 61,7 61,7 61, ,2 62, Meningkatnya kemandirian masyarakat 1.3 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan Persentase Desa Mandiri 2% 1% 1% 1% 2% 3% 5% 15% Jumlah desa dan kelurahan yang mengikuti evaluasi perkembangan desa dan kelurahan

62 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian kinerja yang ditetapkan pada Bulan Maret Tahun 2016 disusun pada tahun transisi dimana baru saja dilangsungkan pemilihan kepala daerah pada tanggal 09 Desember Pemilihan kepala daerah Kabupaten Serdang Bedagai menghasilkan Pasangan Ir. H. Soekirman dan Darma Wijaya sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan yang dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara pada Rabu, tanggal 17 Februari Penyusunan perjanjian kinerja pada bulan Maret 2016 berdasarkan RPJMD Kabupaen Serdang Bedagai serta mengadopsi rancangan teknokratik yang disusun oleh Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini terjadi karena pada saat penyusunan R. APBD 2016 dan Perjanjian kinerja 2016, RPJMD Tahun belum tersedia. Untuk menjembatani permasalahan ini seiring dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai Tahun pada bulan Agustus 2016 ditetapkanlah Keputusan Bupati Keputusan Bupati Serdang Bedagai Nomor : 260/060 Tahun 2016 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun IKU yang ditetapkan ini menjadi dasar untuk merevisi perjanjian kinerja yang telah ditetapkan pada bulan maret. Perubahan signifikan terjadi terhadap sasaran strategis serta indikator kinerja pada dokumen penetapan kinerja yang ditandatangai pada bulan maret dengan sasaran serta indikator yang terdapat pada dokumen Indikator Kinerja Utama. Berikut disajikan target kinerja tahun 2016 yang tertera dalam dokumen Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Serdang bedagai dan perbandingan dengan beberapa indikator sebelum dan sesudah review Indikator Kinerja Utama. 52

63 Gambar 12. Hubungan antara Dokumen Penetapan Kinerja Sebelum dan Sesudah Review IKU

64

65

66

67 Berikut disajikan target kinerja tahun 2016 dan sumber perolah data. Tabel 7. Target pencapaian misi pertama Misi I : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik masyarakat pada umumnya dan aparatur khususnya melalui penanaman nilai agama, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing dan cinta terhadap daerah serta menumbuhkembangkan kehidupan berbudaya dan bermartabat. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Sumber Data 1. Meningkatnya Angka Konflik SARA 0 Kasus Badan Kesatuan pemahaman agama dan Bangsa Dan pengamalan agama di Politik masyarakat 2. Meningkatnya akses dan Angka Melek Huruf 0,9987 Dinas mutu pelayanan Rata-Rata Lama Sekolah 9 Tahun Pendidikan; BPS pendidikan Angka Harapan Lama 12,4 Tahun Sekolah Persentase siswa yang lulus 0,03 di PTN 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UN) SD 72,05 SLTP SMA SMK Angka Kematian Ibu (AKI) 105/ KH Angka Kematian Bayi (AKB) 6/1.000 KH Dinas Kesehatan; Rumah Sakit Umum Umur Harapan Hidup 71,1 Tahun 4. Meningkatnya perlindungan keluarga dan pemberdayaan perempuan serta pengarusutamaan gender Indeks Gender (IPG) Pembangunan Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak 65,48 Dinas Pengendalian Penduduk, 100 Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak 94,99% Dinas Sosial 5. Meningkatnya Tingkat Penurunan jumlah perlindungan masyarakat penyandang masalah miskin dan kesejahteraan sosial (PMKS) penanggulangan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 6. Opini BPK WTP LHP BPK 57

68 Mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel 7. Mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien 8. Mewujudkan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas 9. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan 10. Meningkatnya pelestarian seni dan budaya serta prestasi olahraga dan pemuda 11. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum Tingkat Kematangan Implementasi SPIP 2% Inspektorat Nilai LPPD 2,57 Setdakab (Bagian Pemerintahan dan Kerjasama) Nilai Evaluasi SAKIP CC Evaluasi Menpan RB Penggunaan e-procurement terhadap belanja pengadaan 100% Bagian ULP Indeks Reformasi Birokrasi 58 Laporan Hasil Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat 75 Bagian Organisasi Persentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan Persentase Seni dan Budaya yang dilestarikan Cakupan penyelesaian penegakan Perda 86% Bappeda 53% Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata Dan Kebudayaan 70% Satpol PP Tabel 8. Target pencapaian misi kedua Misi II : Meningkatkan investasi dan daya saing daerah melalui pemberdayaan sumber daya lokal No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Sumber Data 1. Meningkatnya kemudahan Rata-rata hari <15 hari KP2TPM proses perizinan penyelesaian perizinan 2. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB 3. Meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB 4. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Persentase kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada PDRB Persentase kontribusi sektor industri pengolahan pada PDRB Persentase kontribusi sektor pariwisata pada PDRB 42,85% Dinas Pertanian; Dinas Perikanan dan Kelautan 19,98% Dinas Perindustrian dan Perdagangan; BPS 0,59% Dinas Pariwisata, PORA dan Kebudayaan; BPS 58

69 Tabel 9. Target pencaiapain misi ketiga Misi III : Mewujudkan masyarakat yang berjiwa wirausaha dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan mengembangkan berbagai produk unggulan daerah yang berorientasi pasar guna mempercepat penanggulangan kemiskinan No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Sumber Data 1. Meningkatnya masyarakat yang berwirausaha 2. Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja Persentase masyarakat yang berwirausaha Tingkat Terbuka Pengangguran 500 wirausaha Dinas Perindustrian dan Perdagangan; Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi; BPS 7,12% Dinas Sosial; Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi; BPS Tabel 10. Target pencapaian misi keempat Misi IV : Memantapkan sarana dan prasarana dalam mendukung sektor potensial menjadi sektor unggulan daerah yang memiliki daya saing No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Sumber Data 1. Terwujudnya Infrastruktur jalan dan jembatan yang berkualitas dan merata 2. Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkualitas 3. Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang konsisten 4. Tertanggulanginya bencana secara dini dan komprehensif Persentase Panjang Jalan dalam kondisi mantap Persentase panjang jaringan irigasi dalam keadaan baik Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Persentase kesesuaian peruntukan lahan dengan Rencana Tata Ruang Persentase desa tangguh bencana 801,31 km Dinas Bina Marga 75% Dinas PSDA 42 KLH 25% Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1% Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tabel 11. Target pencapaian misi kelima Misi IV : Memantapkan sarana dan prasarana dalam mendukung sektor potensial menjadi sektor unggulan daerah yang memiliki daya saing No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Sumber Data 1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat Indeks Desa Membangun 61,7 Badan Pemeberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 59

70 2. Meningkatnya kemandirian masyarakat 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat Persentase Desa Mandiri 2% Badan Pemeberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Persentase PAD terhadap 6,50% DPPKA total pendapatan Persentase Pagu Belanja Langsung RKPD yang Mengakomodir Usulan Masyarakat Melalui Musrenbang 80% Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 60

71 61

72 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sebagai salah satu entitas Akuntabilitas Kinerja sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah diharuskan menyusun dan menyajikan prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan Pengukuran Kinerja Tahun 2016 Pengukuran kinerja adalah membandingkan realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan dalam lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangka menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan. Pada awal tahun 2016, telah ditetapkan target-target kinerja Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan alokasi anggaran yang telah ditetapkan melalui penetapan kinerja di setiap SKPD yang penyusunannya berdasarkan pada RPJMD tahun Dikarenakan tahun 2016 merupakan tahun transisi maka pada akhir Juli tahun 2016 disusunlah Indikator Kinerja Utama sebagai landasan penetapan target kinerja bagi pemerintah kabupaten Serdang Bedagai yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Serdang Bedagai Nomor : 260/060 Tahun 2016 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Penyusunan 62

73 Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun dilakukan berdasarkan draft RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai Tahun yang mencantumkan target-target kinerja tersebut secara berjenjang dan sesuai dengan kewenangan akan diwujudkan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai. Pengukuran Kinerja ini dilakukan dalam rangka untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan target pencapaian yang tercantum pada RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai tahun Pengukuran atas pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut digunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut: Tabel 12. Pengukuran capaianan kinerja Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I. 85% ke atas Sangat Berhasil II. 70 % s/d kurang dari 85% Berhasil III. 55% s/d kurang dari 70% Cukup Berhasil IV. Kurang dari 55% Kurang Berhasil Untuk memudahkan pengukuran atas kinerja yang terealisasi, prestasi kinerja diklasifikasikan kepada beberapa kategori seperti yang tercantum dalam tabel di bawah ini: Hingga akhir tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran adalah sebagai berikut : 63

74 Tabel 13. Realisasi Kinerja Tahun 2016 Misi I : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik masyarakat pada umumnya dan aparatur khususnya melalui penanaman nilai agama, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing dan cinta terhadap daerah serta menumbuhkembangkan kehidupan berbudaya dan bermartabat. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Capaian 1. Meningkatnya pemahaman Angka Konflik SARA 0 0 agama dan pengamalan agama di masyarakat 2. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan Angka Melek Huruf 99,87% 99,87% Rata-Rata Lama Sekolah 9 Tahun 9,01 Tahun Angka Harapan Lama 12,4 Tahun 12,4 Sekolah Persentase siswa yang lulus di PTN Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UN) Tahun 3% 2,8% SD 72,05 74,87 SLTP 73,05 71,02 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 4. Meningkatnya perlindungan keluarga dan pemberdayaan perempuan serta pengarusutamaan gender 5. Meningkatnya perlindungan masyarakat miskin dan penanggulangan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 6. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel SMA 82,5 81,23 SMK 80,05 79,12 Angka Kematian Ibu (AKI) 105/ KH 69/ KH Angka Kematian Bayi 6/1.000 KH 5/1.000 KH (AKB) Umur Harapan Hidup 71,1 Tahun 67,27 Tahun Indeks Pembangunan 65,48 65,15 Gender (IPG) Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak Tingkat Penurunan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 25 kasus 25 kasus 5,01% 3,20% Opini BPK WTP WDP Tingkat Kematangan 2% 0% Implementasi SPIP Nilai LPPD 2,57 2,57 Nilai Evaluasi SAKIP CC CC 64

75 7. Mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien 8. Mewujudkan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas 9. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan 10. Meningkatnya pelestarian seni dan budaya serta prestasi olahraga dan pemuda 12. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum Penggunaan e- procurement terhadap belanja pengadaan Indeks Reformasi Birokrasi Indeks Masyarakat Kepuasan Persentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan Tingkat keselarasan RKPD terhadap RPJMD Tingkat keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD Tingkat keselrasan Renja SKPD terhadap RKPD Persentase Seni dan Budaya yang dilestarikan Cakupan penyelesaian penegakan Perda 100% 100% ,56 86% 74,63% 86% 81,95% 86% 85,69% 53% 53% 70% 70% Misi II : Meningkatkan investasi dan daya saing daerah serta menumbuhkembangkan kehidupan berbudaya dan bermartabat No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 1. Meningkatnya kemudahan Rata-rata hari <15 hari 5 Hari proses perizinan penyelesaian perizinan 2. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB 3. Meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB 4. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Persentase kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada PDRB Persentase kontribusi sektor industri pengolahan pada PDRB Persentase kontribusi sektor pariwisata pada PDRB 42,85% 40,40% 19,98% 19,53% 0,59% 0,53% Misi III : Mewujudkan masyarakat yang berjiwa wirausaha dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan mengembangkan berbagai produk unggulan daerah yang berorientasi pasar guna mempercepat penanggulangan kemiskinan No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Capaian 65

76 1. Meningkatnya masyarakat yang berwirausaha Persentase masyarakat yang berwirausaha 33,39% 35,56% 2. Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja Tingkat Terbuka Pengangguran 7,12% 7,18% Misi IV : Memantapkan sarana dan prasarana dalam mendukung sektor potensial menjadi sektor unggulan daerah yang memiliki daya saing No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 1. Terwujudnya Infrastruktur Persentase Panjang jalan dan jembatan yang Jalan dalam kondisi berkualitas dan merata mantap Persentase panjang jaringan irigasi dalam keadaan baik 2. Meningkatnya Pengelolaan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup yang Lingkungan Hidup berkualitas 3. Terwujudnya perencanaan, Persentase kesesuaian pemanfaatan dan peruntukan lahan pengendalian tata ruang yang dengan Rencana Tata konsisten Ruang 4. Tertanggulanginya bencana Persentase desa secara dini dan komprehensif tangguh bencana Target Capaian 54,70% 60,00% 75% 75% 42 42,44 25% 25% 1% 1% Misi V : mendorong pemberdayaan dan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 1. Meningkatnya pemberdayaan Indeks Desa masyarakat Membangun Target Capaian 61,7 61,7 2. Meningkatnya kemandirian masyarakat Persentase Mandiri Desa 2% 2% 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat Persentase PAD terhadap total pendapatan Persentase Pagu Belanja Langsung RKPD yang Mengakomodir Usulan Masyarakat Melalui Musrenbang 6,50% 6,60% 80% 80% 66

77 EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA 67

78 3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Evaluasi dan Analisis Capaian Misi Pertama Sasaran I : Meningkatnya pemahaman agama dan pengamalan agama di masyarakat Gambar 13. Sambutan Bupati Serdang Bedagai pada acara perayaan Tahun Baru Islam 1438 H Kabupaten Serdang Bedagai adalah Kabupaten yang selalu menjaga kondusifitas kehidupan antar umat beragama. Hal ini ditandai dengan angka konflik SARA yang tidak pernah terjadi sejak Kabupaten Serdang Bedagai berdiri hingga saat ini. Langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kabupaten Serdang bedagai dalam mewujudkan kondusifitas kehidupan umat beragama adalah dengan cara menjalin silaturahmi dengan seluruh komponen agama, dan menyelenggarakan perayaan seluruh hari besar keagamaman. Pada tahun 2016 ada 12 perayaan hari besar keagamaan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk menjaga nilai-nilai silaturahmi antara Pemerintah Daerah dengan tokoh-tokoh agama 68

79 serta masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai. Kegiatan hari besar keagamaan yang diselenggarakan adalah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sholat Idul Fitri, Takbir Idul Fitri, Sholat Idul Adha, Takbir Idul Adha, Peringatan Isra'Miraj Nabi Muhammad SAW, Natal Kabupaten Serdang Bedagai, Imlek Kabupaten Serdang Bedagai, Waisak Kabupaten Serdang Bedagai, Paskah Kabupaten Serdang Bedagai, Tahun Baru Hijriyah, Persparawi Kabupaten Serdang Bedagai. Pemerintah juga melakukan pertemuan rutin dengan pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Serdang Bedagai yang juga dihadiri oleh Forkopimda. Gambar 14. Perayaan hari besar keagamaan di Kabupaten Serdang Bedagai Sasaran II : Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan Dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai tanggung jawab terus meningkatkan kualitas SDM Masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai. Peningkatan kualitas SDM dilakukan dengan terus memperbaiki pelayanan di bidang pendidikan baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Adapun indikator penilaian keberhasilan terhadap sasaran ini adalah: 69

80 Tabel 14. Capaian indikator sasaran pertama No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Pencapaian Target RPJMD 1 Angka Melek Huruf 99,87% 99,87% 100% Sangat Berhasil 2 Rata-Rata Lama Sekolah 9 Tahun 9,01 100% Sangat 3 Angka Harapan Lama Sekolah 12,4 Tahun Tahun 12,4 Tahun Berhasil 100% Sangat Berhasil 4 Persentase siswa yang lulus di PTN 3% 2,8 93% Sangat Berhasil 5 Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UN) SD 72,05 74,87 104% - SLTP 73,05 71,02 97% - SMA 82,5 81,23 98% - SMK 80,05 79,12 99% - Perkembangan prestasi di bidang pendidikan ini ditandai dengan terus membaiknya indikator pada sasaran ini seperti angka melek huruf yang setiap tahun meningkat rata-rata sebesar 0,64 % dari tahun 2014 sebesar 98,59 meningkat pada tahun 2015 menjadi 99,85 dan pada tahun 2016 menjadi 99,87. Keberhasilan pencapaian indikator ini didukung oleh pelaksanaan program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan anggaran sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp (96,54 %) di Dinas Pendidikan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (100%) yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip , , ,5 Angka Melek Huruf 99,85 99,87 98, Angka Melek Huruf Gambar 15. Realisasi angka melek huruf 70

81 Begitu juga dengan indikator rata-rata lama sekolah yang telah memenuhi target wajib belajar sembilan tahun yaitu 9,01 tahun pada tahun Pencapaian indikator ini didukung oleh pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang dengan alokasi anggaran sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp (94,81 %) dan program pendidikan menengah dengan alokasi anggaran sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp (97,41 %). Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Pendidikan juga berhasil meningkatkan minat anak didik tingkat menengah untuk melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi. Walaupun dalam persentase yang masih kecil (2,8%), hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan minat peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi yang akan memiliki efek rantai kepada peserta didik yang masih menjalani masa studi di jenjang menengah. Keberhasilan lainnya pada sasaran ini adalah kemampuan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai meluluskan seluruh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dengan nilai Ujian Nasinal dengan predikat baik. Nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) pada tigkat SD mencapai 74,87, pada tingkat SLTP sebesar 71,02, kemudian pada tingkat SMA 81,23 dan pada tingkat SMK sebesar 79,12. Kemampuan peserta didik dalam mencapai nilai ujian nasional ini didukung oleh pelaksanaan program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp Indikator sasaran ini juga didukung oleh indikator keberhasilan dinas pendidikan yang disajikan pada tabel berikut: 71

82 Tabel 15. Pencapaian indikator Dinas Pendidikan Tahun 2016 FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR Realisasi Capaian Angka melek huruf 98,59 99,85 99,87 Angka rata-rata lama sekolah 8,08 9 9,01 Angka pendidikan yang ditamatkan SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 93,76 94,84 95,11 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 77,57 83,6 84,34 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA 65,25 71,19 73,01 Pendidikan Dasar Angka Partisipasi Sekolah (APS ) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Sekolah 68: : :10000 SD/MI Rasio Guru/Murid SD SD/MI 1:17 1:17 1:17 SMP/MTs 1:17 1:17 1:17 SMA/SMK/MA 1:17 1:17 1:17 Pendidikan Menengah SMA/SMK/MA Angka Partisipasi Sekolah (APS ) 85 85,86 86,17 Rasio Murid per Kelas Rata-Rata SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Penduduk yang berusia >15 tahun yang melek 98,59 98,85 99,87 huruf (tidak buta aksara) Fasilitas Pendidikan Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi bangunan Baik 82,34 85,34 86,34 Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan 78,76 80,76 82,76 SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ,015 Angka Putus Sekolah (APS) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,07 0,03 0,31 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,15 0,15 0,15 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,3 0,3 0,3 Angka Kelulusan (AK) Angka Kelulusan (AK) SD/MI Angka Kelulusan (AK) SMP/MTs Angka Kelulusan (AK) SMA/SMK/MA 99,

83 FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR Realisasi Capaian Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs ,03 Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke ,3 SMA/SMK/MA Guru yang Memenuhi Kualifikasi Sl/D-IV Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD 71,33 73,96 74,96 Angka Partisipasi kasar (APK) SD/MI/Paket A 105,26 109,32 114,19 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 93,76 98,75 95,11 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/PAKET B 85,03 85,86 100,01 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA 85,86 86,17 Faktor pendukung keberhasilan beberapa indikator; 1. Komitmen Bupati Serdang Bedagai untuk memperbaiki pelayan dasar terutama bidang pendidikan. 2. Jumlah guru dan sarana pendidikan yang tersebar di setiap kecamatan. 3. Peningkatan kualitas guru dan tenaga pendidik yang saat ini 94 % sudah memiliki kualifikasi pendidikan s-1 dan D-IV. Hambatan-Hambatan dalam pencapain indikator: Pemberlakuan UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengikbatkan kewenangan pendidikan tingkat menengah beralih dari Kabupaten Serdang Bedagai ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, hal ini menyebabkan konsistensi dan peningkatan pencapaian beberapa indikator kinerja akan sulit diukur karena tidak lagi menjadi kewenangan Kabupaten Serdang Bedagai. Indikator utama yang akan mengalami hambatan adalah persentase siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri. 73

84 Gambar 16. Peresmian Gedung SMK Negeri 2 Perbaungan Upaya pemecahan masalah: 1. Jika memungkinkan Pemerintah Kabupaten Serdang bedagai akan memberikan beasiswa tambahan untuk mengikuti bimbingan belajar kepada siswa tingkat menengah yang berprestasi atau menjalin kerjasama dengan penyelenggara bimbingan belajar untuk mempersiapkan siswa tingkat menengah dalam menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi negeri. 2. Menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi negeri sehinga siswa lulusan SMA/SMK dapat diterima melalui jalur beasiswa utusan daerah. 74

85 Sasaran III : Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, semboyan ini menginspirasi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk memberikan pelayanan terbaik terutama pada pelayanan dasar bidang kesehatan. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan terus meningkat terkait kesadaran masyarakat Serdang Bedagai untuk hidup sehat. Meningkatnya kesadaran masyarakat juga berimplikasi terhadap meningkatnya tuntutan masayarkat akan pelayanan kesehatan yang baik. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dimotori oleh dua SKPD utama yaitu Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman. Indikator pencapaian ada sasaran ini disajikan sebagai berikut: Tabel 16. Pencaiapan indikator sasaran pelayanan kesehatan No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Angka Kematian Ibu (AKI) 105/ KH 69/ KH 152% Sangat Berhasil 2 Angka Kematian Bayi (AKB) 6/1.000 KH 5/1.000 KH 120% Sangat Berhasil 3 Umur Harapan Hidup 71,1 Tahun 67,27 Tahun 95% Sangat Berhasil Keberhasilan Kabupaten Serdang Bedagai dalam menekan angka kematian ibu dari pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2014 angka kematian ibu melahirkan adalah sebesar 110/ kelahiran hidup, sempat meningkat pada tahun 2015 sebesar 127/ kelahiran hidup dan kemudian dapat ditekan menjadi 69/ kelahiran hidup. Keberhasilan ini disebabkan sudah meratanya sarana dan prasarana kesehatan di setiap kecamatan yang didukung keberadaan bidan desa yang jumlah yang mencukupi dengan jumlah bidan satu orang bidan setiap desa. Keberhasilan Kabupaten Serdang bedagai menekan angka 75

86 kematian ibu didukung oleh pelaksanaan program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (97,86%). Gambar 17. Kunjungan Bupati Serdang Bedagai Pada Unit Layanan Kesehatan Keberhasilan serupa juga ditunjukkan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam menekan angka kematian bayi. Pada tahun 2016 angka kematian bayi dapat ditekan pada level 5/1000 kelahiran. Angka ini terus menunjukkan tren positif dibandingkan dengan angka tahun 2015 yang berada sedikit di bawah pencapaian tahun ini yaitu 6/1000 kelahiran. Hal ini disebabkan langkah pemrintah Kabupaten Serdang Bedagai mengambil langkah terobosan untuk memberikan jadwal kunjungan dokter spesialis anak di beberapa puskesmas yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Keberhasilan ini didukung oleh pelaksanaan program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (28,81%) dengan memperkuat 76

87 penguatan jejaring sistem rujukan dengan sasaran 20 kepala puskesmas dan 6 rumah sakit di Kabupaten Serdang Bedagai. Derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai berada pada tingkat yang memadai ditandai dengan terus meningkatnya angka harapan hidup masyarakat Umur Harapan Hidup 67,6 67,4 67, ,8 66,6 66,4 66, ,8 66,4 67,47 67, Gambar 18. Peningkatan angka harapan hidup Kabupaten Serdang Bedagai. Dari tahun ke tahun. Peningkatan angka harapan hidup disajikan pada grafik berikut.kedua indikator ini juga didukung oleh beberapa indikator SPM yaitu: Tabel 17. Pencapaian indikator SPM Dinas Kesehatan Kab. Serdang bedagai NO INDIKATOR SASARAN REALISASI PERSENTASE (%) 1 Kunjungan ibu hamil K ,95 2 Komplikasi kebidanan yang ,96 ditangani 3 Pertolongan persalinan oleh ,28 tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4 Pelayanan nifas ,01 5 Neonatus dengan komplikasi ,65 yang ditangani 6 Kunjungan bayi ,66 77

88 Keberhasilan Kabupaten menaikkan derajat kesehatan masyarakat didukung oleh pelaksanaan road show kesehatan yang dilaksanakan secara marataon di seluruh puskemas di Kabupaten Serdang Bedagai. Seluruh indikator SPM ini didukung dengan program-program pelayanan kesehatan yang terdapat di Dinas Kesehatan anatara lain: program peningkatan kesehatan dasar dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (98,64%), program upaya kesehatan masyarakat dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (90,58%) dan program obat dan perbekalan kesehatan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (93,58%) serta program upaya kesehatan masyarakat dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (90,58%). Selain indikator di atas peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga didukung oleh indikator SKPD Dinas Kesehatan yaitu : Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase (%) Persentase rumah tangga berperilaku keluarga sehat 45% 34% 75,56 Angka keberhasilan pengobatan TB BTA positif (success rate) 95% 92% 96,84 Annual paracyte index (API) < 1 per Incidence Rate DBD Persentase desa yang melaksanakan pos pembinaan terpadu Persentase perempuan usia tahun dideteksi dini kanker serviks dan payudara Cakupan penduduk yang memiliki jaminan kesehatan penduduk < 40 per penduduk 23/ penduduk 57,5 20% 27,57% 137,85 15% 10% 82% 53% 64,63 66,67 78

89 Gambar 19. Fasilitas Kesehatan di rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Faktor pendukung keberhasilan beberapa indikator: 1. Tersedianya jumlah tenaga medis dan sebaran puskesmas di setiap kecamatan yang telah sesuai dengan aturan perundang-udangan. 2. Dukugan pemerintah pusat terkait pelaksanaan jaminan kesahatan nasional. Hambatan-Hambatan dalam pencapain indikator: 1. Belum ada strandarisasi unit layanan kesehatan terutama pada puskesmas. 2. Terdapat kendala pada pengadaan sarana dan prasarana kesehatan melalui e- katalog. Upaya pemecahan masalah: 1. Akan dilaksanakan pendampingan kepada puskesmas yang akan mengikuti proses akreditasi. 79

90 2. Pemerintah Kabupaten secara berkala akan memenuhi kebutuhan tenaga dokter khususnya dokter spesialis melalui pengangakatan dokter PNS maupun dokter PTT daerah dan memberikan jadwal layanan dokter spesialis di puskesmas. Gambar 20. Tes urin secara berkala di lingkungan Kabupaten Serdang Bedagai 80

91 Sasaran IV : Meningkatnya perlindungan keluarga dan pemberdayaan perempuan serta pengarusutamaan gender. Sasaran ini mendukung peran serta perempuan menjadi subjek pembangunan, dan memberikan kontribusi terbaiknya dalam rangka membangun Serdang Bedagai yang unggul, inovatif dan berkelanjutan. Peran serta perempuan dalam pembangunan tidak lagi ditempatkan sebagai objek melainkan harus manjadi bagian tidak terpisahkan dari gerak roda pembangunan di Serdang bedagai. Komitmen Kabupaten Serang bedagai terhadap pemberdayaan perempuan adalah dengan membentuk Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana yang saat ini Gambar 21. Penyerahan penghargaan APE ditingkatkan statusnya menjadi dinas dengan nomenklatur baru yaitu Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak. Adapun indikator penilaian keberhasilan terhadap sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 18. Pencapaian indikator pemberdayaan perempuan dan anak No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase 1 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2 Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak Capaian Terhadap RPJMD 65,48 65,15 99,5 Sangat Berhasil 25 kasus 25 kasus 100% Berhasil 81

92 Keberhasilan sasaran ini pertama diukur dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG). Indeks Pembangunan Gender menggambarkan pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia dengan memperhatikan ketimbangan gender. Indeks Pembangunan Gender pada tahun 2016 mencapai nilai 65,15 dan terealisasi pencapaian sangat baik terhadap target RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai Keberhasilan indikator ini didukung oleh program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dengan pagu anggaran Rp ,- dan realisasi anggaran Rp ,-. Indikator kedua adalah angka kekerasan terhadap perempuan adalah cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan Kasus Kekerasan Gambar 22. Perkembangan pelaporan kasus kekesarasan penanganannya pada unit pelayanan terpadu. Jumlah kasus yang ditangani oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pada tahun 2016 adalah sebanyak 25 kasus dan seluruhnya telah ditangani dengan baik. Ada peningkatan jumlah kasus kekerasa yang ditangani oleh P2TP2A dari 10 kasus di tahun 2014 menjadi 23 kasus pada tahun 2015 dan 25 kasus di tahun Peningkatan kasus yang ditangani tidak menggambarkan jumlah kasus yang terjadi setiap tahun, namun merupakan keberhasilan P2TP2A melakukan sosiaisasi kepada masyarakat agar segera melaporkan jika terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan atau anak. Keberanian masyarakat melaporkan kejadian kekerasan baik terhadap

93 perempuan dan anak menandakan bahwa telah terjadi pemahaman akan kebutuhan perlindungan atas perempuan dan anak di Kabupaten Serdang Bedagai. Namun tidak bisa dipungkiri jumlah pelaporan ini menunjukkan adanya indikasi perubahan perilaku dimasyarakat yang perlu penanganan khusus. Langkah preventif dengan memperbanyak sosialisasi perlindungan perempuan dan anak serta pembinaan keluarga melalui penyuluhan dan konseling perlu digalakkan. Indikator ini didukung oleh pelaksanaan program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dengan anggaran sebesar Rp ,00 dan terealisasi Rp ,00 atau 96,48%. Salah satu penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai adalah Anugerah Parahita Ekapraya yang diberikan Oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sasaran V : Meningkatnya perlindungan masyarakat miskin dan penanggulangan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Penanganan masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial dilakukan dengan melaksanakan pemberdayaan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial, dengan menerapkan sistem perlindungan sosial yang terpadu yang mampu menjangkau seluruh masyarakat, terutama penyandang masalah kesejahteraan sosial serta meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial dalam mendayagunakan sumber-sumber kesejahteraan sosial yang tersedia. Indikator sasaran ini adalah sebagai berikut: Tabel 19. Pencapaian indikator PMKS No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Tingkat Penurunan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 5,01% 3,20% 63,87% Sangat Berhasil 83

94 Pemberian bantuan dan Stimulan Bahan Bangunan Rumah Bagi Keluarga Tidak Mampu sebanyak 185 Unit, menargetkan Jumlah PMKS yang ditangani Sebanyak 94,99% PMKS dan menargetkan Jumlah PMKS yang diberi bantuan sebanyak 96,8% PMKS. Jumlah PMKS di Kabupaten Serdang Bedagai saat ini berjumlah yang didominasi oleh keluarga fakir miskisn, lanjut usia terlantar, penghuni rumah tidak layak huni, dan penyandang cacat. Pada tahun 2016 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi menyalurkan bantuan kepada PMKS dengan rincian sebagai berikut : WRSE 40 orang, bantuan rumah tidak layak huni 162 KK, bantuan KUBE 500 orang, penyaluran PKH orang, penyaluran bantuan kepada karang taruna 27 karang taruna, bantuan korban bencana alam KK, bantuan kepada lansia 68 orang, bantuan anak balita terlantar 75 orang, bantuan kepada panti sebanyak 8 panti dengan jumlah warga binaan jiwa. Pada tahun 2016 juga dicanangkan program lansia mampu membantu lansia tidak mampu. Program ini diprakarsai agar meningkatkan kepedulian antar lansia, sehingga penanggulangan masalah lansia dapat dilakukan juga oleh lansia yang punya kemampuan ekonomi yang baik. Hambatan 1. Pertumbuhan ekonomi nasional yang berdampak lambatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serdang bedagai, yang mengakibatkan jumlah PMKS cenderung meningkat. 2. Minimnya lapangan kerja baru bagi PMKS. 84

95 Cara penyelesaian masalah 1. Menggalakkan pola keluarga asuh bagi keluarga mampu untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang tidak mampu 2. Menggalakkan gerakan ASN peduli, dengan memmberikan donasi dari setiap tambahan penghasilan yang diberikan setiap 3 bulan sekali 3. Memperluas akses permodalan melalui lembaga penyedia modal. Gambar 23. Penyerahan bantuan dari lansia mampu kepada lansia tidak mampu 85

96 Sasaran VI : Mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel Pemerintahan yang bersih dan akuntabel akan melahirkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi. Pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik merupakan salah satu pendukung keberhasilan pembangunan. Wujud dari sasaran ini adalah capaian akuntabilitas dan audit keuangan Pemerintah. Semakin baik capaian akuntabilitas dan hasil audit terhadap keuangan Pemerintah, maka semakin berhasil program reformasi birokrasi yang dilaksanakan. Indikator yang menunjukkan keberhasilan sasaran ini, antara lain adalah hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan nilai SAKIP Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Berikut disajikan indikator yang mendukung sasaran ini. Tabel 20. Pencapaian indikator birokrasi yang bersih dan akuntabel No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Opini BPK WTP WDP 50% Tidak Berhasil 2 Tingkat Kematangan 2% 0% 0% Tidak Implementasi SPIP Berhasil 3 Nilai LPPD 2,57 2, Sangat Berhasil 4 Nilai Evaluasi SAKIP CC CC 100% Sangat Berhasil 5 Penggunaan e-procurement terhadap belanja pengadaan 100% 100% 100% Sangat Berhasil Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2016 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP), hasil penilaian atas laporan keuangan Kabupaten Serdang Bedagai sama seperti pada tahun 2013 dan 2014 walaupun sempat mendapat predikat WTP pada tahun Opini yang diperoleh terhadap laporan keuangan pemerindah daerah adalah WDP, hal ini disebabkan persentase kesesuaian database terkait total nilai Barang Milik 86

97 Daerah (BMD) dengan aktiva tetap di neraca Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai belum tercapai. Hal ini juga ddisebabkan oleh persentase tanah milik pemerintah yang memiliki sertifikat belum mencapai target yang ditetapkan ,91 56, ,71 20,39 7,69 13,66 4,49 8,15 5,81 6,31 15,39 9,32 0 Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Nilai Hasil Evaluasi Gambar 24. Hasil Evaluasi SAKIP tahun 2015 dan 2016 Hasil penilaian terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai masih mendapat predikat CC dengan nilai 56,01 naik 9,1 poin dari tahun Perbandingan kompenen penilaian dari tahun 2015 dan 2016 disajikan pada grafik berikut. Pencapaian ini masih belum maksimal karena belum dilaksanakannnya evalusi terhadap implementasi sistem AKIP di setiap SKPD. Pencapaian indikaator ini didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan anggaran sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 (94,49%) 87

98 Gambar 25. Penandatangan perjanjian kinerja Pengukuran Tingkat Maturitas SPIP diharapkan memberikan petunjuk tentang kemampuan Penyelenggaraan SPIP dalam mendukung peningkatan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara di lingkungan pemerintah. Pengukuran tingkat maturitas SPIP menyediakan media pengukuran tentang keberhasilan penyelenggaraan sistem pengendalian intern oleh pemerintah dalam mendukung peningkatan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan kegiatan/program di lingkungan pemerintah. Pada tahun 2016 persentase SKPD yang telah mengimlementasikan SPIP pada level berkembang dengan target 2% belum terpenuhi karena hasil evaluasi maturitas SPIP Pemkab Serdang Bedagai yang dilaksankan BPKP Perwakilan Sumatera Utara Tahun 2016 hanya mendapat nilai 1,33 artinya SPIP Pemkab Serdang Bedagai baru level 1 atau level perintis. Kedepannya akan dilakukan evaluasi SPIP internal oleh Inspektorat Kabupaten Serdang Bedagai. SKPD yang bertanggungjawab terhadap pencapaian indikator ini adalah Inspektorat Kabupaten Serdang Bedagai yang didukung oleh pelaksanaan anggaran program peningkatan pengembangan sistem pelaporan 88

99 capaian kinerja dan keuangan dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp atau (94,49), program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian kebijakan KDH dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp. 2, atau (99,01), serta program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp atau (98,83). Keberhasilan sasaran ini diukur juga dengan indikator penggunaan e-procurement pada sistem pengadaan barang dan jasa. Sejak tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah menggunakan layanan pengadaan secara elektronik melalui unit layanan pengadaan kabupaten Serdang Bedagai. Sejak tahun 2013 sudah 437 paket yang di lelang secara elektronik melalui LPSE. Perkembangan pengadaan secara elektronik disajikan pada grafik berikut e-procurement Pagu Pagu Selesai Penawaran Efisiensi Gambar 26. Pencapaian e-procurement Pencapaian ini didukung oleh pelaksanaan program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dengan anggaran sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,- (95,71%) yang dilaksanakan oleh unit layanan pengadaan Kabupaten Serdang Bedagai. 89

100 Sasaran VII : Mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien Keberhasilan Reformasi Birokrasi pada suatu instansi pemerintah diukur melalui suatu indeks yang disebut dengan Indeks Reformasi Birokrasi ( Indeks RB). Indeks ini didapat dari proses evaluasi Reformasi Birokrasi, yang bertujuan untuk memetakan kemajuan proses RB serta memberikan saran perbaikan ke depan terhadap instansi tersebut. Komponen Indeks RB terdiri atas 2 komponen yaitu:komponen Pengungkit dengan bobot 60% yang mengukur sejauh mana upaya instansi dalam melaksakan program RB; serta komponen Hasil dengan bobot 40% yang mengukur keberhasilan program RB melalui diantaranya Survei Kualitas Pelayanan, Survei Persepsi Anti Korupsi, Opini BPK terhadap Laporan Keuangan. Mengacu pada hasil evaluasi reformasi birokrasi tahun 2015 nilai indeks reformasi Kabupaten Serdang Bedagai adalah 58. Sasaran VIII : Mewujudkan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan indikator yang diharapkan dapat menggambarkan persepsi yang baik dari masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Untuk Tahun 2016, sesuai hasil survey diperoleh nilai IKM 71,56 menurun dibandingkan nilai IKM tahun ,96 dan tahun 2014 yang mencapai 78,918. Penurunan ini menggambarkan harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang sangat tinggi di kabupaten Serdang Bedagai, sedangkan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan keterbatasan anggaran sulit untuk mengikuti perkembangan harapan masyarakat tersebut. 90

101 Hambatan dalam pencapaian indikator disebabkan oleh : 1. keterbatasan layanan KTP elektronik yang masih mengharuskan pencetakan dokumen KTP elektronik di Dinas Pendudukan dan Penacatan Sipil, sehingga masyarakat yang berada jauh dari lakosi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil harus menunggu wkatu beberapa hari jika pengurusan KTP elektronik dilakukan melalui PATEN Kecamatan atau harus menempuh jarak yang cukup jauh menuju kantor Dinas Dukcapil jika pengurusan dokumen tersebut dilakukan langsung ke kantor Disdukcapil. 2. Kurangnya sosialisasi mengenai ketentuan-ketentuan dalam proses pelayanan perizinan kepada masyarakat 3. Belum diterapkannya senyum sapa dalam pelayanan Upaya pemecahan masalah : 1. Menciptakan terobosan pencetakan dokumen di layanan PATEN 2. Penggunaan aplikasi sitem informasi untu menandatangani dokumen secara elektronik. 3. Melakukan sosialiasi kepada masyarakat tentang persyaratan pelayan perizinan 4. Membuat SOP pelayanan prima. Sasaran IX : Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan Konsistensi perencanaan sangat diperlukan untuk dapat menjaga keterukuran targettarget pencapaian pembangunan. Konsistensi dokumen perencanaan dan pelaksanaan penganggaran menunjukkan komitmen pemerintah untuk melaksanakan 91

102 sistem perencanaan yang baik. Adapun indikator yang menggambarkan konsistensi perencanaan dan pengganggaran disajikan pada tabel berikut: Tabel 21. Tingkat keselarasan perencaaan No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Tingkat keselarasan RKPD terhadap RPJMD 2 Tingkat keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD 86% 74,63% 87% Berhasil 86% 81,95% 95% Berhasil 3 Tingkat keselrasan Renja SKPD terhadap RKPD 86% 85,69% 100% Berhasil Keberhasilan pencapaian sasaran ini didukung oleh pelaksanaan program perencanaan pembangunan daerah, dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp (71,78) yang dilaksankan oleh Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai. Keberhasilan pencapaian indikator ini disebabkan karena Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten/kota yang menjadi Koordinasi, Supervisi, dan Pencegahan (Korsupgah) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebagai kabupaten/kota yang termasuk dalam korsupgah KPK proses perencaan pembangunan termasuk dalam komponen yang menjadi aspek pengawasan oleh KPK RI sehingga SKPD menyadari betul pentingnya konsistensi perencanaan. Penerapan proses perencanaan dan penganggaran yang berbasis program prioritas (money follow programe priority) dalam mendukung tercapainya sistem pemerintahan yang baik, bersih dan partisipatif mempunyai beberapa peremasalahan kendala : a. Kualitas dan kuantitas sumberdaya aparatur perencana masih perlu ditingkatkan; 92

103 b. Sinkronisasi dokumen rencana pembangunan antar pusat dan daerah perlu terus dioptimalkan. Gambar 27. Musrebang Kabupaten Tahun 2015 Solusi untuk permasalahan-permasalahan adalah sebagai berikut : a. Dalam rangka meningkatkan kualitas dokumen perencanaan dan akuntabilitas, Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai akan lebih serius dalam meningkatkan SDM aparatur perencana melalui berbagai pelatihan baik yang diselenggarakan sendiri ataupun dengan cara mengirim pelaksana/ pengawas/ administrator ke berbagai bintek/pelatihan. b. Perlunya senantiasa memadu serasikan/sinkronisasi dokumen rencana pembangunan baik kepada Provinsi Sumatera Utara maupun kepada Pemerintah Pusat 93

104 Sasaran X : Meningkatnya pelestarian seni dan budaya serta prestasi olahraga dan pemuda Kabupaten Serdang Bedagai adalah tanah bertuah negeri beradat, untuk menjaga jati diri kabupaten sebagai negeri beradat maka pelestarian seni dan budaya merupakan suatu keharusan. Untuk itu indikator yang digunakan untuk mengukur pelestarian seni budaya adalah persentase seni budaya yang dilestarikan. Tabel 22. Indikator pencapaian pelestarian seni dan budaya No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase Seni dan Budaya yang dilestarikan 53% 53% 100% Sangat Berhasil Selama tahun 2016 ada sebanyak 53 seni budaya yang dilestraikan yang berasal dari semua etnis yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai. Pencapaian indikator ini di dukung oleh program pengelolaan keragaman budaya yang dianggarkan Rp dan terealisasi Rp atau 94,34% serta program pengelolaan kekayaan budaya yang dianggarkan RP dan terealisasi sebesar Rp atau 100% Faktor yang mendukung pencapaian indikator ini adalah : 1. Keragaman etnis budaya yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan potensi yang tidak ternilai 2. Terdapat beberapa paguyuban adat budaya yang masih melestarikan berbagai seni dan budaya 94

105 Hambatan-hambatan dalam pencapaian indikator : 1. Keterbukaan informasi yang menggerus semangat masyarakat untuk melestarikan seni budaya 2. Minimnya ruang panggung bagi para pelestari seni budaya untuk menampilkan dan melestarikan seni budaya Gambar 28. Pemecahan rekor MURI pada acara pagelaran tari serampang 12 Upaya Pemecahan Masalah : 1. Pelestarian seni budaya harus dilakukan sejak usia dini dan dikembangkan di dunia sekolah melalui kegiatan ekstrakulikuler 2. Bekerjasama dengan sektor swasta untuk menyediakan panggung khusus untuk menampilkan pagelaran seni budaya secara rutin terutama di ruang-ruang publik seperti lokasi pariwisata. 95

106 3. Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai maka Bupati Bupati Bedagai Wakil Serdang akan Tabel 23. Revitalisasi budaya lokal merencanakan pembentukan kampung budaya di serdang bedagai Sasaran V : Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam penerapan produk hukum Peratursan Daerah (Perda) sebagai perangkat hukum di kabupaten menjadi salah satu dasar penerapan aturan di lingkup kabupaten, untuk menjamin peraturan daerah dilaksanakan oleh seluruh pihak maka perlu dilakukan pengawasan terhadap penerapan peraturan daerah di seluruh wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Tabel 24. Indikator pencapaian Cakupan penyelesaian penegakan Perda No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Cakupan penyelesaian penegakan Perda 70% 70% 100% Sangat Berhasil Cakupan penyelesaian penegakan perda di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dilaksanakan oleh Satuan Pamong Praja Kabupaten Serdang Bedagai dengan jumlah personil yang tersedia pada tahun 2016, cakupan penyelesaian penegakan perda yang dapat dilaksanakan adalah 70% sesuai dengan cakupan yang direncanakan. Keberhasilan pencapaian indikator ini didukung dengan pelaksanaan program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan yang dianggarkan sebesar 96

107 Rp dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 99,96% serta program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminalitas dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp Hambatan yang Dinas Satuan Pamong Praja Kabupaten Serdang Bedagai adalah keterbatas personil dibandingkan luas wilayah yang harus menjadi cakupan penegakan perda serta sarana mobilitas darat yang terbatas. Upaya pemecahan terhadap masalah ini adalah 1. Melakukan perhitungan kebutuhan tenaga terhadap cakupan wilayah yang cukup luas 2. Pengadaan sarana pendukung bagi mobilitas anggota Satuan Pamong Praja dalam melakukan penegakan Perda. Sasaran Strategis Misi Kedua Sasaran I Meningkatnya kemudahan proses perizinan Dalam pencapaian iklim investasi yang kondusif dan dalam rangka peningkatan jumlah investasi di Kabupaten Serdang Bedagai serta dalam rangka perwujudan reformasi pada sektor layanan publik maka Pemerintah Serdang Bedagai melalui Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal memberikan kemudahan bagi para investor dan pengusaha yang akan mengurus izin usaha di Kabupaten Serdang Bedagai. Kemudahan perizinan ditunjukkan dengan mempermudah persyaratan dan mempercepat proses perizinan sehingga lama pengurusan perizinan dapat dipersingkat. Pada tahun 2016 rata-rata lama penyelesaian izn di KP2TPM adalah 5 hari, dan aka terus dipersingkat dengan target 97

108 lam penyelesian izin 2 hari pada tahun Berikut disajikan pencaiapan terhdap sasaran ini. Tabel 25. Rata-rata hari penyelesaian perizinan No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD Rata-rata hari penyelesaian perizinan <15 hari 5 Hari 100% Sangat Berhasil Gambar 29. Kantor layanan perizinan 98

109 Pencapaian kinerja ini didukung oleh program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (99,97%), Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (99,97%) serta Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (98,68%). Faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian indikator adalah dukungan dari KPK RI yang memfasilitasi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam mengadopsi Sistem Peizinan Terpadu (SIPADU) dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Sebagai dampak kemudahan perizinan di Kabupaten Serdang Bedagai memperoleh pendapatan asli daerah melalui retribusi perizinan tertentu sebesr Rp Sasaran II Meningkatnya kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB Pada tahun 2016, kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 40,40 persen. Peranan lapangan usaha ini mengalami penurunan dari 43,64 persen pada tahun 2011 menjadi 43,23 persen pada tahun 2012, 43,04 persen tahun 2013, dan 41,38 persen pada tahun Laju pertumbuhan kategori ini dari tahun 2011 ke tahun 2015 juga trennya melambat yaitu dari 5,96 persen pada tahun 2011 menjadi 5,46 persen pada tahun Lapangan usaha ini mencakup sub lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang terdiri atas tanaman pangan, tanaman hortikultura semusim, perkebunan semusim, tanaman hortikultura tahunan, perkebunan tahunan, peternakan, dan jasa pertanian dan perburuan, sub lapangan usaha kehutanan dan 99

110 penebangan kayu, dan sub lapangan usaha perikanan. Di Kabupaten Serdang Bedagai, lapangan usaha ini masih menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja. Tabel 26. Pencapaian indikator sumbangan PDRB sektor pertanian No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD Persentase kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada PDRB 42,85% 40,40% 94% Sangat Berhasil Faktor-faktor pendukung sumbangan PDRB pertanian, kehutanan dan perikanan adalah kinerja SKPD yang menangani urusan pertanian, kehutanan dan perikanan. SKPD yang menangani urusan pertanian adalah Dinas Pertanian dan Peternakan. Pada tahun 2016 Dinas Pertanian memiliki indikator pencapaian kerja sebagai berikut: Tabel 27. Pencapaian sektor pertanian No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 1 Peningkatan Peningkatan produksi swasembada beras padi (ton) berkelanjutan Peningkatan produktivitas padi (ton/ha) 5,67 5, Tercapainya peningkatan produksi Peningkatan produksi pangan lainnya : komoditas pangan Produksi jagung (ton) lainnya Produktivitas jagung 4,656 4, ,02 (ton/ha) Ubi kayu (ton) Produktivitas ubi kayu 40 39,927 99,82 (ton/ha) Bawang merah (ton) Cabe (ton) Daging (ton) 0,58 0, Capaian kinerja untuk produksi dan produktivitas pada tahun 2016 dengan predikat Berhasil dapat tercapai didukung oleh pemakaian benih unggul bersertifikat, 100

111 penerapan teknologi budidaya antara lain metode tanam, baik sistem tanam legowo, SRI dan konvensional, teknologi pemupukan serta perlindungan terhadap hama penyakit tanaman. Dibandingkan tahun 2012 dengan capaian pada tahun 2015 (angka tetap), produktivitas mengalami peningkatan yang cukup berarti yaitu sebesar 1,28%. Hal ini cukup menunjang Ketahanan Pangan khususnya produksi beras karena peningkatan produksi melalui peningkatan luas areal tanam terkendala oleh alih fungsi lahan yang tidak dapat dihindari sehingga peningkatan produktivitas merupakan salah satu jalan keluar bagi peningkatan produksi pertanian. Tabel 28. Perbandingan realisasi kinerja selama 5 tahun ( ): Indikator Kinerja Capaian Kinerja Peningkat an (%) Produktivitas padi (ton/ha) 5,401 5,502 5,611 5,611 1,28 Produksi padi (ton) ,67 Tabel 29. Capaian swasembada beras tahun No Rincian Capaian kinerja thn Beras Produksi (Ton) Swasembada (Ton) Target kinerja thn 2016 Realisas i 2016*) % Peningkata n 2015/ ,22 4, ,14 7,38 Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang capaian kinerja produktivitas padinya pada tahun 2015 (angka tetap) di atas rata-rata produktivitas provinsi (5,287 ton/ha), dan bila dibandingkan dengan capaian kinerja Kabupaten Deli Serdang, Batu Bara dan Kota Tebing Tinggi pada tahun 2015, produktivitas padi tahun 2015 Kab. Serdang Bedagai lebih rendah daripada Kab. Deli Serdang tetapi lebih tinggi daripada capaian kinerja Kab. Batu Bara dan Kota Tebing Tinggi. 101

112 Tabel 30. Data produktivitas padi Kabupaten Deli Serdang, Batu Bara dan Kota Tebing Tinggi tahun Kabupaten/Kota Indikator Kinerja Capaian Kinerja Deli Serdang Produktivitas (ton/ha) 5,531 5,615 5,665 5,633 Batu Bara Produktivitas (ton/ha) 4,827 5,199 5,095 5,278 Tebing Tinggi Produktivitas (ton/ha) 4,701 4,789 4,814 5,276 Untuk mendukung indikator pada sasaran ini maka dinas pertanian melaksanakan program pengembangan prasarana dan sarana lahan/jalan dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp atau (95,26), program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan dan hortikultura dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp atau (95,62), program peningkatan produksi hasil peternakan dan pencegahan/penanggulangan penyakit hewan dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp atau (96,99), program peningkatan nilai tambah, daya saing industri hilir dan pemasaran hasil pertanian dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp atau (90,74), program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp atau (54,87), serta program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian dengan anggaran sebesar Rp terealisasi sebesar Rp atau (96,98) SKPD yang menangi urusan kehutanan adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Berikut adalah pencapaian Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun

113 Tabel 31. pencapaian Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2016 No Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Luas hutan kota (Ha) Persentase luas lahan kritis yang direhabilitasi (%) 2. Jumlah produksi kelapa sawit (Ton) Jumlah produksi karet (Ton) Jumlah produksi kakao (Ton) Jumlah produksi kelapa (Ton) 3. Produktivitas kelapa sawit (Kg/Ha) Produktivitas karet (Kg/Ha) Produktivitas kakao (Kg/Ha) Produktivitas kelapa(kg/ha) 0, , , , , ,59 989,07 937, ,20 0, , , , , , ,55 868, ,91 114,28 95,9 101,4 94,9 102,3 99,6 119,5 92,6 108,1 4. Persentase peningkatan nilai tambah tanaman karet (%) Persentase peningkatan nilai tambah tanaman kakao (%) Hutan kota di Kabupaten Serdang Bedagai sesuai Surat Keputusan Bupati Serdang Bedagai Nomor 340/520/Tahun 2014 seluas 10 Ha yang terletak pada dua lokasi yaitu di PT. Fajar Agung Desa Beng Abing Kecamatan Pegajahan (7 Ha) dan Replika Istana Sultan Serdang, Desa Melati Kebun Kecamatan Pegajahan (3 Ha). Untuk capaian kinerja persentase luas lahan kritis tahun 2016 di Kabupaten Serdang Bedagai sangat baik. Persentase luas lahan kritis yang direhabilitasi tahun 2016 terealisasi sebesar 0,32% dari target 0,28%. Adapun luas lahan dan hutan kritis yang direhabilitasi pada tahun 2016 adalah seluas 55 Ha. Jika dibandingkan dengan tahun 2015, luas lahan kritis yang direhabilitasi tahun 2016 lebih rendah. Pada tahun 2015, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Serdang Bedagai bersama dengan masyarakat merehabilitasi lahan kritis seluas 210 Ha. 103

114 Berkurangnya luas lahan kritis yang direhabilitasi ini dipengaruhi oleh kurangnya dana yang diterima Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk program rehabilitasi hutan dan lahan, khusunya Dana Tugas Pembantuan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Adapun data luas hutan dan lahan kritis dari tahun 2010 s/d tahun 2016 disajikan pada Gambar berikut. #REF! #REF!; 0; 0 #REF!; 0; 0 #REF!; 0; 0 #REF!; 0; 0 #REF!; 0; 0 #REF!; 0; 0 Gambar 30. Luas lahan kritis Capaian produksi tanaman perkebunan yang tertinggi pada komoditi kelapa yaitu sebesar 2.506,45 ton (102,3%) dan yang terendah pada komoditi kakao sebesar 1.022,29 Ton (94,9%). Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015, produksi komoditi kelapa sawit, karet dan kakao mengalami penurunan yaitu kelapa sawit sebesar ,25 Ton (11,90%), karet sebesar 5.974,88 Ton (13,24%), kakao sebesar 7,60 Ton (0,70%). Sedangkan produksi kelapa di Kabupaten Serdang Bedagai mengalami peningkatan sebesar 185,18 Ton (7,97%). Adapun jumlah produksi tanaman perkebunan dari tahun 2011 s/d tahun 2015 Untuk mendukung pencapaian indikator sasaran ini Dinas Kehutanan dan Pertanian melaksanakan program rehabilitasi hutan dan lahan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (94,66%), program peningkatan agrobisnis perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan 104

115 terealisasi sebesar Rp ,- (99,03%), serta program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (99,93%). SKPD yang menangani urusan perikanan adalah Dinas Keluatan dan Perikanan. Dinas Perikanan dan Kelautan dalam melaksanakan program mempunyai indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai Tahun sebagai berikut: Tabel 32. Pencapaian sektor perikanan No Indikator Kinerja Target Kinerja Tahun 2016 Capaian Kinerja Tahun 2016 % Capaian 1. Produksi perikanan budidaya (ton) ton ton 98,07 budidaya air tawar ton ton 105,65 budidaya air payau ton ton 80,00 2. Produksi perikanan tangkap (ton) ton ton 99,60 3. Volume produksi pengolahan hasil ton ton 44,78 perikanan 4. Jumlah Konsumsi Ikan 40 kg/kap/thn 41,50 kg/kap/thn 103,75 Untuk mendukung pencapaian sasaran ini dinas keluatan dan perikanan melaksanakan program pengembangan sumber daya manusia dan sistem informasi kelautan dan perikanan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (100,00%), program pengawasan sumber daya perikanan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (100,00%), program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (99,08%), program pengembangan perikanan tangkap dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (99,96%), serta program 105

116 pengembangan budidaya perikanan, dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (98,23%), Hambatan dalam pencapaian sasaran ini adalah: 1. Penurunan harga komoditas pertanian/perkebunan terutama sawit dan karet 2. Penurunan produksi dan produktifitas beberapa produk tanaman pangan dan tanaman perkebunan. 3. Dampak pertumbuhan ekonomi nasional yang mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi daerah sehingga menurunkan daya beli masyarakat. 4. Terjadinya alih fungsi lahan pada kawasan pertanian tanaman pangan. Upaya Pemecahan Masalah 1. Meningkatkan produktifitas melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi dengan cara penggunaan benih unggul. 2. Memberlakukan sistem insentif dan disinsentif terhadap pertanian tanaman pangan. 3. Memperkuat kerjsama anatara pemerintah daerah, perguruan tinggi serta pihak swasta dalam meningkatkan produksi dan produktifitas sektor pertanian. Sasaran III Meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Pada Kategori Industri Pengolahan, lapangan usaha yang menyumbang peranan terbesar adalah Industri makanan dan minuman yaitu sebesar 16,48 persen pada tahun 2015, meningkat dari tahun 2011 hingga tahun Kontribusi industri makanan dan minuman pada tahun 2014 hanya sebesar 16,18 persen. Kategori industri pengolahan 106

117 berkontribusi sebesar 19,53 persen terhadap PDRB Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori industri pengolahan pada tahun 2015 adalah sebesar 3,45 persen, melambat dibandingkan laju pertumbuhan tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,23 persen. Tabel 33. Pencapaian sektor industri pengolahan No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase kontribusi sektor industri pengolahan pada PDRB 19,98% 19,53% 97,75% Sangat Berhasil Sasaran ini didukung oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Pasar dengan menjalankan program pengembangan IKM dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (100%), program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (42,10%), program pengembangan industri kecil dan menengah dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (99,28%), serta program peningkatan kapasitas ikm dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (28,41%), Untuk memperkuat sektor industri kecil dan pengolahan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mengambangkan sistem One District One Product di setiap kecamatan sehingga masing masing kecamatan memiliki satu produk unggulan. Namun dampak dari lesunya ekonomi global berdampak kepada melambatnya pertumbuhan ekonomi di dareah yang menyebabkan rendahnya daya beli masyarakat yang berdampak pada lesunya permintaan pasar terhadap produk industri pengolahan. 107

118 Upaya yang dapat dilakukan dalah mencari terobosan pasar baru bagi produk produk industri olahan dengan melakukan promosi yang tepat serta melakukan peningkatan kualitas produk baik isi maupun kemasan. Sasaran IV Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Serdang Bedagai relatif kecil yaitu berturut-turut sejak sebesar 0,44 persen, 0,45 persen, 0,49 persen, 0,51 persen dan 0,53 persen. Sementara laju pertumbuhannya selalu positif dan fluktuatif yaitu dari 9,74 persen pada tahun 2011, 9,55 persen pada tahun 2012, 9,34 persen pada tahun 2013, 7,41 persen pada tahun 2014 dan 6,90 persen pada tahun Tabel 34. Pencapaian sektor pariwisata No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase kontribusi sektor pariwisata pada PDRB 0,59% 0,53% 90% Sangat Berhasil Untuk mendukung sasaran ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga melaksanakan program pengembangan pemasaran pariwisata dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (37,76%) dan program pengembangan destinasi pariwisata dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (100,00%). Atas kinerja Disparbudpora tahun 2016 tingkat kunjungan wisatawan mencapai wisatawan, meningkat hampir 100% jika dibandingkan tingkat kunjungan wisatawan pada tahun Perkembangan tingkat kunjungan wisatwan digambarakan pada gambar berikut. Kendala yang masih dihapai adalah : 108

119 1. Infrastruktur ketempat Wisata yang belum memadai 2. Sarana dan Prasarana Pariwisata yang kurang terpelihara 3. Promosi Tempat Wisata di Dalam dan Luar Negeri belum maksimal 4. Kurangnya SDM pelaku wisata 5. Munculnya objek wisata di Kabaputen / Kota lain sehingga menambah daya saing 6. Dinas terkait (Bina Marga, Lingkungan Hidup, Tarukim) perlu memperhatikan Sarana dan Prasarana ke Objek Wisata Kabupaten Serdang Bedagai Gambar 31. Tingkat kunjungan wisatawan Adapun solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan pilihan Pariwisata dapat dijabarkan sebagai berikut : 109

120 Gambar 32. Lokasi wisata di Kabupaten Serdang Bedagai 1. Meningkatkan infrasturtur ketempat wisata 2. Memelihara sarana dan prasarana di lokasi wisata 3. Mengadakan promosi di dalam dan luar negeri 4. Meningkatkan SDM pelaku wisata 5. Meningkatkan daya tarik tempat-tempat wisata yang ada di Kab. Serdang Bedagai. 6. Meningkatkan kerjasama dengan Dinas terkait (Bina Marga, Lingkungan Hidup, Tarukim) untuk mengembangkan objek wisata Kabupaten Serdang Bedagai. Sasaran Strategis Misi Ketiga Sasaran I Meningkatnya masyarakat yang berwirausaha Untuk meningkatkan jiwa usaha masyarakat Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi melaksanakan urusan koperasi dan usaha kecil menengah pada tahun

121 menjalankan program pemberdayaan koperasi dan UMKM dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi anggaran sebesar Rp ,- dengan persentase capaian 98,52% Gambar 33. Gerai UKM di lokasi wisata berikut capaian indikator pada sasaran ini. Tabel 35. Pencapaian masyarakat yang berwirausaha No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase masyarakat yang berwirausaha 33,39% 35,56% 104,82% Sangat Berhasil Untuk mendukung pencapaian indikator ini Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi membuka gerai UKM di lokasi wisata pantai pondok permai Kecamatan Pantai Cermin. Sasaran II Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja Setiap tahun baik secara persentase maupun jumlah, pekerja yang ditempatkan semakin tinggi, walaupun belum seluruh target yang ditetapkan dapat disalurkan. Perkembangan perekonomian dan peningkatan kualitas pekerja menjadi faktor penting penyerapan Gambar 34. Pertemuan Pengrajin tenaga kerja. Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai yang merupakan angkatan kerja sebanyak orang, terdiri dari orang berstatus bekerja 111

122 dan orang yang menganggur. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 63,05 persen dan Tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,18 persen berikut uraian pencapaian indikator kinerja pada sasaran ini: Tabel 36. Tingkat pengangguran terbuka No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Tingkat Pengangguran Terbuka 7,12% 7,18% 101% Sangat Berhasil Untuk mendukung pencapaian sasaran ini Dinsosnakerkop menjalankan Program peningkatan kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kerja dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi anggaran sebesar Rp ,- dengan persentase capaian 93,42%, program penempatan dan peningkatan perluasan kesempatan kerja dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi anggaran sebesar Rp ,- dengan persentase capaian 99,07%, program perlindungan tenaga kerja dan pengembangan sistem pengawasan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi anggaran sebesar Rp ,- dengan persentase capaian 94,76%. Faktor-Faktor pendukung keberhasilan didukung oleh : 1. peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia tenaga kerja 2. Penempatan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja 3. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi Usaha mikro kecil Menengah Hambatan dalam pencapaian Indikator : 112

123 1. Sampai saat ini Kabupaten Serdang Bedagai belum ada memiliki lembaga khusus yang menangani pelatihan-pelatihan bagi angkatan kerja dan pencari kerja termasuk tenaga instruktur pelatihan. 2. Kompetensi Tenaga Kerja Tidak Sesuai dengan Pasar Kerja. Solusi dalam pencapaian Indikator : 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas pelayanan aparatur sesuai dengan tugas masing-masing melalui pelatihan pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan sehingga tenaga kerja memiliki Produktifitas. 2. Mengupayakan kerjasama perusahaan dengan pihak pekerja di perusahaanperusahaan yang ada untuk pengembangan UMKM dan Koperasi. Sasaran Strategis Misi Keempat Sasaran I Terwujudnya Infrastruktur jalan dan jembatan yang berkualitas dan merata Untuk mendukung aktivitas masayarakat di Kabupaten Serdang Bedagai, pemerintah daerah terus mengupayakan tersedianya infrastruktur daerah dalam kondisi baik di seluruh wilayah kabupaten. Untuk itu Pemerintah Kabuaten Serdang Bedagai selalu memberikan porsi anggaran yang besar terhadap pembangunan infratsruktur. Berikut capaian indikator infrastruktur di Kabupaten Serdang Bedagai tahun Tabel 37. Caaian indikator pembangunan infratsruktur No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi mantap 54,70% 60,00% 110% Sangat Berhasil 2 Persentase panjang 75% 75% 100% - jaringan irigasi dalam keadaan baik Untuk memenuhi pencapaian sasaran ini maka Dinas Bina Marga melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan terhadap infrastruktur jalan dan jembatan. 113

124 Realiasi pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan serta realisasi program adalah sebesar : Tabel 38. Realisasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan 2016 Pembangunan Jalan dan Jembatan No Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase(%) 1 Pembangunan jalan Hotmix m ,00 m 203,91% 2 Pembangunan Jalan Lapen m ,00 m 213,86% 3 Pembangunan Jalan Telford 0 m 0 m 4 Pembangunan Jalan Sirtu m ,00 m 288,59% 5 Pembangunan Jembatan 60 m 89,7 m 149,50% 6 Pembangunan Drainase m ,00 m 122,48% 7 Pembangunan Tembok Penahan m 3.308,50 m 94,39% Rata-rata Capaian 178,79% Tabel 39. Realiasasi pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan No Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase(%) 1 Rehabilitasi Jalan Hotmix m ,00 m 2 6,62% 2 Rehabilitasi Jalan Lapen m ,50 m 2 193,38% 3 Rehabilitasi Jalan Sirtu m ,18 m 3 96,04% 4 Rehabilitasi Plat Beton 615 m 200,8 m 32,65% 5 Rehabilitasi Jembatan 290 m 67,9 m 23,41% Rata-rata Capaian 70,42% Untuk merealisasikan infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik maka dinas bina marga melaksanakan program pembangunan jalan dan jembatan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (96,36%), program pembangunan saluran drainase/goronggorong dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-(99,65%), program pembangunan turap/talud/bronjong dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (99,66%), program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan dengan anggaran 114

125 sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (98,39%), program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,-(88,87%), program rehabilitasi/pemeliharaan saluran drainase/gotong-gorong dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (99,55%). Sasaran ini juga didukung oleh dinas Pengambangan Sumber Daya Air dengan melaksnakan program rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi, dengan alokasi anggaran Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,28 %, program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong dengan anggaran Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,67 %. Pembangunan infrastruktur adalah pendukung utama pembangunan daerah, dengan adanya dana desa, desa memiliki juga kewenangan untuk membangun infrastruktur, maka perlu ada pemisahan kewenangan antara kewenangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah desa. Mengingat jumlah tonase jalan jalan poros utama kabupaten sering dilewati kendaraan dengan tonase tinggi, maka perlu kajian mendalam tentang peningkatan kualitas jalan terutama jalan utama kabupaten. Sasaran II Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkualitas No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 42 42,44 101% Sangat Berhasil Untuk memonitor dan menjamin kualitas lingkungan hidup di wilayah kabupaten Serdang Bedagai Kantor Lingkungan hidup setiap tahun melakukan pengujian 115

126 terhadap kualitas air, udara dan tanah. Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap kualitas udara pada tahun 2016, diperoleh Indeks Pencemaran Udara (IPU) sebesar 33,11, sedang untuk Indeks Pencemaran Air (IPA) diperoleh data dari hasil pengujian yang dilakukan di tingkat Provinsi yaitu sebesar 72,37. Dari hasil perhitungan yang dilakukan terhadap masing- masing indeks, baik air, udara dan tanah, diperoleh Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 42,44%. Untuk mendukung kualitas lingkungan yang baik Kantor lingkungan Hidup melaksanakan program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan Pagu anggaran sebesar Rp 256,787, dan terealisasi sebesar Rp 233,805, atau sebesar 91,05%, program perlindungan dan konservasi sumber daya alam dengan Pagu anggaran sebesar Rp 446,125, dan terealisasi sebesar Rp 439,895, atau sebesar 98,60%, serta program ini dengan pagu anggaran sebesar Rp 146,440, dan terealisasi Rp 139,172, atau sebesar 95,04%. Gambar 35. Penanaman pohon massal 116

127 Sasaran III Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang konsisten Dengan adanya undang-undang penataan ruang, pemberi izin dalam hal ini pemerintah daerah harus mencermati peraturan-peraturan yang terkait dengan penataan ruang. Kabupaten Serdang Bedagai memiiki rencana tata ruang wilayah tahun yang mengatur tentang peruntukan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk menjaga kesesuaian peruntukan tata guna lahan sesuai RTRW Kabupaten Serdang Bedagai maka dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang bertugas mengawal kesesuaian perencanaan pembangunan dengan rencana tata ruang daerah. Tabel 40. Pencapaian indikator kesesuaian lahan No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase kesesuaian 25% 25% 100% - peruntukan lahan dengan Rencana Tata Ruang Untuk mencapai tujuan ini Badan perencanaan Pembangunan Daerah menjalanakan program penataan ruang, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (53,56%). Sasaran III Tertanggulanginya bencana secara dini dan komprehensif Dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun terdapat empat (4) kawasan rawan bencana yaitu kawasan rawan banjir, rawan angin puting beliung, kawasan tanah longsor, dan kawasan gelombang pasang air laut. Untuk melakukan pemberdayaan terhadapa masyarakat yang berada pada lokasi rawan bencana Pemerintah Kabupaten akan membentuk desa tangguh 117

128 bencana sebagai tanggungjawab pemerintah terhadap masyarakatnya dalam hal penanggulangan bencana. Karena masyarakat yang merupakan penerima dampak langsung dari bencana, dan sekaligus sebagai pelaku pertama dan langsung yang akan merespon bencana disekitarnya. Pada tahun 2016 terdapat satu desa tangguh bencana sebagai capaian indikator sasaran ini. Berikut pencapaian pada sasaran ini. Tabel 41. Pencapaian desa tangguh bencana No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase desa tangguh bencana 1% 1% 100% Sangat Berhasil Pada Tahun 2016 BPBD Kabupaten Serdang Bedagai membentuk dan mengembangkan 1 Desa Tangguh Bencana, yaitu Desa Simalas Kec. Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk mendukung pencapaian sasaran ini BPBD melaksanakan program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam dengan alokasi anggaran Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (34,79%) Sasaran Strategis Misi Kelima Sasaran I Meningkatnya pemberdayaan masyarakat Indeks Pembangunan Desa disusun untuk menunjukkan tingkat perkembnagan pembangunan di suatu desa. Nilai indeks mempunyai rentang 0 s/d 100. Untuk memudahkan interprestasi maka dilakukan pengelompokan desa menjadi 3 kategori yaitu desa mandiri desa berkembnag, dan desa tertinggal. Desa Mandiri adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur yang memadai, aksesibilitas/transportasi yang tidak sulit, pelayanan 118

129 umum yang bagus, serta penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik. Secara teknis, desa mandiri merupakan desa dengan nilai IPD lebih dari 75. Desa Berkembang yaitu desa mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar, infrastruktur, aksesibilitas/ transportasi, pelayanan umum, dan penyelenggaraan pemerintahan yang cukup memadai. Secara teknis, desa berkembang merupakan desa yang memiliki nilai IPD lebih dari 50 namun kurang dari atau sama dengan 75. Desa Tertinggal yaitu desa mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar, infrastruktur, aksesibilitas/transportasi, pelayanan umum, dan penyelenggaraan pemerintahan yang masih minim. Secara teknis,desa tertinggal merupakan desa yang memiliki nilai IPD kurang dari atau sama dengan 50. Berikut disampaikan capaian dari target indikator sasaran ini. Tabel 42. Indeks Pembangunan Desa No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Indeks Pembangunan Desa 61,7 61,7 100% Sangat Berhasil Kabupaten Serdang Bedagai memiliki nilai indeks pembangunan desa 61,7 diatas rata-rata Propinsi Sumatera Utara yang hanya 53. Secara rata-rata desa di Kabupaten Serdang Bedagai termasuk dalam kategori berkembang. Untuk mencapai sasaran ini pada tahun program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 91,55%, program peningkatan swadaya masyarakat dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar 119

130 Rp ,- atau 93,35%, program peningkatan partisipasi masyarakat membangun desa dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 77,96%, program pengembangan dan pemasyarakatan TTG dengan pagu anggaran sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp. 71, atau 99,99%, serta program penataan desa dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 97,62% Gambar 36. Indeks Pembangunan Desa per Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara 120

131 Sasaran II Meningkatnya kemandirian masyarakat Berdasarkan data indeks pembangunan manusia rata-rata desa di Kabupaten Serdang Bedagai adalah desa berkembang, namun ada satu desa yang telah menjadi desa mandiri yaitu desa Desa Gudang Garam Kecamatan Bintang Bayu Kab. Serdang yang telah mendapat penghargaan BUM Desa terbaik kategori INOVATIF 2016 kepada BUM Desa Mandiri Desa Gudang Garam Kecamatan Bintang Bayu Kab. Serdang Bedagai Tahun 2016 diberikan pada Acara Rembuk Desa Nasional 2016 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tabel 43. Desa Mandiri No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase Desa Mandiri 2% 2% 100% Sangat Berhasil Sasaran III Meningkatnya partisipasi masyarakat Tabel 44. Indikator partisipasi masyarakat No Indikator Kinerja Utama Target Capaian Persentase Capaian Terhadap RPJMD 1 Persentase PAD terhadap 6,50% 6,60% 101,54% - total pendapatan 2 Persentase Pagu Belanja 80% 80% 100% - Langsung RKPD yang Mengakomodir Usulan Masyarakat Melalui Musrenbang Pendapatan asli daerah yang diperolah pada tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan, namun ada beberpa catatan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu data dasar pajak yang berpengaruh terhadap data potensi pajak daerah yang akurat perlu diupayakan 121

132 ketersediaannya guna mendukung peningkatan PAD yang bersumber dari pajak daerah, perlu ditingkatkan efektivitas pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan sumber-sumber Pajak Daerah, dan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya perlu lebih ditingkatkan. Untuk menjamin kesesuain usulan masyarakat yang tertampung dalam RKPD program perencanaan pembangunan ekonomi, dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (89,47%), program perencanaan pembangunan sosial budaya, mendapat alaokasi anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (84,62%), program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (83,38%). 122

133 BAB. IV PENUTUP Tahun 2016 juga merupakan tahun pertama dalam Dokumen Perencanaan Jangka Menengah Kabupaten Serdang Bedagai periode Pembandingan yang dilakukan antara realisasi kinerja Tahun 2016 terhadap target jangka menengah memberikan hasil yang baik. Sebagaian besar indikator kinerja yang capaiannya baik jika dibandingkan dengan target periode tahaun pertama RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai Hal ini menggambarkan bahwa beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai tidak mampu mencapai target Renstra yang telah ditetapkan. Demikianlah Laporan Kinerja ini diperbuat, semoga bermanfaat bagi seluruh stakeholders dan dipergunakan untuk perumusan perencanaan selanjutnya. 123

134 LAMPIRAN 124

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA KEPUTUSAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR 360 /18.8 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60- BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1.Kota Metro Kota Metro secara geoafis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2011-2016 adalah: BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis,

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi tersebut harus bersifat dapat dibayangkan (imaginable), diinginkan oleh

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,, DAN SASARAN 5.1 VISI Visi dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil Bupati terpilih, sebagaimana yang telah disampaikan pada saat penyampaian visi dan misi calon Bupati/Wakil Bupati di

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan pendidikan 1. Angka

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG. 2. Indeks Pembangunan Gender = 1/3 [ (Xede(1) + Xede(2) + Iinc-dis)]

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG. 2. Indeks Pembangunan Gender = 1/3 [ (Xede(1) + Xede(2) + Iinc-dis)] INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG A). VISI : Jombang Sejahtera Untuk Semua B). MISI 1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama. 2. Mewujudkan Layanan Dasar Yang Terjangkau.

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN : BIMA TAHUN ANGGARAN : 2016 VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL Misi 1 : Meningkatkan Masyarakat Yang Berkualitas Melalui

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i vii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.3.1 Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012 BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

Lakip Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 KATA PENGANTAR 1

Lakip Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 KATA PENGANTAR 1 KATA PENGANTAR 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Iktisar Eksekutif...

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Iktisar Eksekutif... PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Iktisar Eksekutif...... Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai 3.1.1 Letak Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2 0 57 Lintang Utara, 3 0 16 Lintang Selatan, 98 0 33 Bujur Timur,

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang erselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 I. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.130,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata

Lebih terperinci

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a Jabatan :

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU 113 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, sebagai

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 ini dapat diselesaikan. Laporan

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci