PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA TOMONI MENJADI KELURAHAN

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA TOMONI MENJADI KELURAHAN TOMONI KECAMATAN TOMONI, DESA MALILI MENJADI KELURAHAN MALILI KECAMATAN MALILI DAN DESA MAGANI MENJADI KELURAHAN MAGANI KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penggabungan dan Penghapusan Desa, Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi Kelurahan berdasarkan prakarsa Pemerintah Desa dan BPD dengan memperhatikan saran dan pendapat masyarakat setempat; b. bahwa tujuan pembentukan Kelurahan adalah untuk lebih meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan pembangunan; c. bahwa perkembangan dan kemajuan ciri kehidupan masyarakat Desa Tomoni Kecamatan Tomoni, Desa Malili Kecamatan Malili dan Desa Magani Kecamatan Nuha telah mengarah kepada kehidupan perkotaan dan telah memenuhi syarat untuk diubah statusnya menjadi Kelurahan, sesuai ketentuan dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 26 tentang Kelurahan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Tomoni Menjadi Kelurahan Tomoni Kecamatan Tomoni, Desa Malili Menjadi Kelurahan Malili Kecamatan Malili Dan Desa Magani Menjadi Kelurahan Magani Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169; tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 1

2 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4270); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pedoman Administrasi Kelurahan; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2006 Nomor 18); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 26 tahun 2006 tentang Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2006 Nomor 26); 2

3 13. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur tentang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kepada Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2008 Nomor 6); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR dan BUPATI LUWU TIMUR MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA TOMONI MENJADI KELURAHAN TOMONI KECAMATAN TOMONI, DESA MALILI MENJADI KELURAHAN MALILI KECAMATAN MALILI DAN DESA MAGANI MENJADI KELURAHAN MAGANI KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Luwu Timur. 2. Pemerintah Daerah, adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Luwu Timur. 4. Bupati adalah Bupati Luwu Timur. 5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah Kabupaten Luwu Timur. 6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Lurah adalah pimpinan kelurahan yang menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan di Kelurahan pada Kabupaten Luwu Timur. 8. Perangkat Kelurahan adalah Unsur Pembantu Lurah. 9. Batas Wilayah adalah batas wilayah Kelurahan Tomoni, Kelurahan Malili dan Kelurahan Magani. 10. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 11. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 12. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan 3

4 masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. BAB II PERUBAHAN STATUS DESA Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini merubah Status Desa Tomoni Kecamatan Tomoni, Desa Malili Kecamatan Malili Dan Desa Magani Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur menjadi Kelurahan. Pasal 3 Dengan perubahan status desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dibentuk Kelurahan Tomoni Kecamatan Tomoni, Kelurahan Malili Kecamatan Malili dan Kelurahan Magani Kecamatan Nuha. Pasal 4 (1) Wilayah Kelurahan yang dibentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, meliputi 3 (tiga) wilayah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. (2) Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, diikuti dengan penetapan Nama Lingkungan. (3) Penetapan nama lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut: a. KelurahanTomoni Kecamatan Tomoni meliputi : 1. Lingkungan Bulu-Bulu. 2. Lingkungan Kawarasan I. 3. Lingkungan Kawarasan II. 4. Lingkungan Kawarasan III. b. Kelurahan Malili Kecamatan Malili meliputi : 1. Lingkungan Malili. 2. Lingkungan Batu Merah. 3. Lingkungan Puncak. 4. Lingkungan Waru. 5. Lingkungan Harapan. c. Kelurahan Magani Kecamatan Nuha meliputi : 1. Lingkungan Pontada. 2. Lingkungan Laawewu. 3. Lingkungan Salonsa. 4

5 BAB III LUAS DAN BATAS WILAYAH KELURAHAN Pasal 5 (1) Data Kependudukan, Luas dan Batas Wilayah Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, adalah sebagai berikut : a. Kelurahan Tomoni : 1. Jumlah penduduk jiwa, 695 KK, luas wilayah 1,8 km2, dengan batas wilayah : a). sebelah utara berbatasan dengan Desa Balai Kembang Kecamatan Mangkutana. b). sebelah timur berbatasan dengan Desa Bangun Jaya. c). sebelah selatan berbatasan dengan Desa Mulyasri dan Desa Mandiri. d). sebelah barat berbatasan dengan Desa Mandiri dan Desa Kalpataru. b. Kelurahan Malili : 1. Jumlah penduduk jiwa, KK, luas wilayah 12,6 km2, dengan batas wilayah : a). sebelah utara berbatasan dengan Desa Puncak Indah. b). sebelah timur berbatasan dengan Desa Baruga. c). sebelah selatan berbatasan dengan Desa Wewangriu. d). sebelah barat berbatasan dengan Desa Puncak Indah. c. Kelurahan Magani : 1. Jumlah penduduk jiwa, KK, luas wilayah 206,5 km2, dengan batas wilayah : a). sebelah utara berbatasan dengan Desa Nikkel. b). sebelah timur berbatasan dengan Desa Sorowako. c). sebelah selatan berbatasan dengan Desa Matano. d). sebelah barat berbatasan dengan Desa Wasuponda. (2) Batas Wilayah kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, tercantum dalam Peta yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV LETAK IBU KOTA KELURAHAN Pasal 6 Letak Ibu Kota Kelurahan Tomoni Kecamatan Tomoni, Kelurahan Malili Kecamatan Malili dan Kelurahan Magani Kecamatan Nuha adalah : a. Kelurahan Tomoni Kecamatan Tomoni berkedudukan di Lingkungan Kawarasan I. b. Kelurahan Malili Kecamatan Malili berkedudukan di Lingkungan Malili. c. Kelurahan Magani Kecamatan Nuha berkedudukan di Lingkungan Pontada. 5

6 BAB V TUGAS DAN STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN Pasal 7 (1) Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Tata Kerja dan Pengangkatan dalam Jabatan serta Eselonering diatur sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (2) Bagan Struktur Organisasi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Lurah dan Perangkat Kelurahan. (3) Perangkat Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari Sekretaris Kelurahan dan Seksi sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi ditambah dengan jabatan fungsional. (4) Susunan organisasi dan tata kerja Kelurahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah tersendiri. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 (1) Seluruh kekayaan (asset) dan sumber-sumber pendapatan yang menjadi milik Pemerintah Desa beralih menjadi milik Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. (2) Peralihan kekayaan dan sumber-sumber pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Berita Acara dan atau ketentuan peraturan Perundang-undangan. (3) Kepala desa dan Perangkat Desa Lainnya serta Anggota BPD yang diangkat berdasarkan ketentuan yang lama diberhentikan dengan hormat dari jabatannya. (4) Kepala Desa dan perangkat desa lainnya yang telah diberhentikan dapat diangkat menjadi perangkat kelurahan sementara, sampai diadakannya penyesuaian jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan diberikan penghargaan sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat. (5) Pengangkatan Penjabat Lurah dan Perangkat Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati. 6

7 Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur. Ditetapkan di Malili Pada tanggal 10 Desember 2011 BUPATI LUWU TIMUR, ANDI HATTA M Diundangkan di Malili Pada tanggal 10 Desember 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR BAHRI SULI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2011 NOMOR 24 7

8 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN TERHADAP DESA TOMONI KECAMATAN TOMONI, DESA MALILI KECAMATAN MALILI DAN DESA MAGANI KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR I. PENJELASAN UMUM Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemerintah Daerah diberi kewenangan yang seluas-luasnya disertai pemberian hak dan kewajiban untuk menyelenggarakan dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintahan Daerah pada dasarnya diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan semakin bertambahnya tingkat pelayanan pada masyarakat. Perubahan pola pelayanan dari masyarakat Desa menjadi Kelurahan diharapkan dapat lebih meningkatkan perbaikan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Dengan keadaan tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan perubahan status desa menjadi kelurahan untuk desa-desa yang telah memenuhi syarat. Dengan demikian Peraturan Daerah ini merupakan landasan hukum dalam pelaksanaan perubahan status desa menjadi kelurahan dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 10 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 49 8