BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI

Transkripsi

1 BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa di Kabupaten Badung masih ada masyarakat, keluarga atau rumah tangga miskin dan berpenghasilan rendah yang kondisi rumahnya masih jauh dibawah standar sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas hidup dan derajat kesehatan yang akan bisa menimbulkan kerawanan sosial; b. c. d. bahwa sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban pemerintah daerah dalam menjamin terpenuhinya hakhak dasar warganya yang tidak mampu terutama dalam pemenuhan hak dasar perumahan dan untuk mencegah kerawanan sosial perlu memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat yang kurang mampu berupa bantuan sosial melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sehingga terwujud kualitas rumah tangga yang memenuhi syarat kesehatan dan layak huni, manusiawi dan bermartabat; bahwa untuk kelancaran pelaksanaan pemberian bantuan rumah layak huni perlu adanya pengaturan pelaksanaannya di Kabupaten Badung; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Bantuan Rumah Layak Huni di Kabupaten Badung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3475); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234 ); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3553); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3559); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

3 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta seluruh perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang perubahan dan aturan turunannya; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 13. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Acuan Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Perumahan; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 /PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya; Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman; 16. Peraturan Bupati Badung Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Badung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah.

4 -4-3. Bupati adalah Bupati Badung. 4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung. 5. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat BPKAD adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Badung. 6. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang selanjutnya disebut DPKP adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Badung. 7. Pengguna Anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman selanjutnya disebut PA adalah Pengguna Anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Badung. 8. Kecamatan adalah wilayah Kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten Badung. 9. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia. 10. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia. 11. Bantuan Rumah Layak Huni Sasaran adalah pemberian bantuan pembangunan/perbaikan rumah yang diberikan oleh pemerintah kabupaten kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang dinyatakan kondisi rumah/hunian yang ditempati tidak layak huni dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Badung dan sumber dana lainnya yang sah. 12. Rumah Layak Huni adalah rumah yang memenuhi kriteria kebutuhan ruang dan kesehatan. 13. Rumah Tangga Sasaran yang selanjutnya disingkat RTS adalah Keluarga dengan Kartu Keluarga Kabupaten Badung yang masuk dalam katagori Rumah Tangga Miskin (RTM) atau Keluarga berpenghasilan rendah yang penghasilannya dibawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Badung. 14. Upah Minimum Kabupaten Badung yang selanjutnya disebut UMK Badung adalah upah kerja yang diterima oleh calon penerima bantuan dalam satu bulan pada tahun pelaksanaan Program Bantuan Rumah Layak Huni.

5 -5- Pasal 2 Ruang Lingkup pengaturan dalam Peraturan Bupati ini meliputi: a. Bentuk Program Bantuan Rumah Layak Huni; b. Tujuan dan Sasaran Bantuan Rumah Layak Huni; c. Kriteria Penerima Program Bantuan Rumah Layak Huni; d. Pelaksanaan Program Bantuan Rumah Layak Huni. BAB II BENTUK PROGRAM BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI Pasal 3 Bentuk Program Bantuan Rumah Layak Huni sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, terdiri atas : a. pembangunan Baru atau Bedah Rumah untuk Rumah Tangga Sasaran yang belum memiliki Rumah Layak Huni atau memiliki Rumah namun dalam kondisi Rusak Berat; b. peningkatan Kualitas untuk Rumah Tangga Sasaran yang memiliki Rumah namun dalam kondisi Rusak Sedang; c. peningkatan Kualitas untuk Rumah Tangga Sasaran yang memiliki Rumah namun dalam kondisi Rusak Ringan; d. pembangunan atau Peningkatan Kualitas untuk Rumah Tangga Sasaran dengan Rumah terkena Bencana. Pasal 4 (1) Pembangunan Baru sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 huruf a dilakukan terhadap Rumah Tangga Sasaran yang belum memiliki Rumah Layak Huni atau Bedah Rumah untuk rumah dengan kerusakan seluruh komponen bangunan baik komponen struktural maupun komponen non struktural dengan kondisi rusak berat. (2) Peningkatan Kualitas untuk Rumah Tangga Sasaran yang memiliki Rumah namun dalam kondisi Rusak Sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b meliputi perbaikan rumah dengan kerusakan salah satu komponen struktural bangunan maupun komponen non struktural. (3) Peningkatan Kualitas untuk Rumah Tangga Sasaran yang memiliki Rumah namun dalam kondisi Rusak Ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c meliputi perbaikan rumah dengan kerusakan komponen non struktural. (4) Pembangunan atau Peningkatan Kualitas untuk Rumah Tangga Sasaran dengan Rumah terkena Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d meliputi pembangunan baru atau perbaikan terhadap rumah yang ditetapkan sebagai lokasi bencana oleh Pemerintah Daerah. (5) Komponen struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pondasi, tiang/kolom, balok, dan rangka atap.

6 -6- (6) Komponen non struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain dinding pengisi, kusen, penutup atap, dan lantai. Pasal 5 Program Bantuan Rumah Layak Huni yang diberikan dari Pemerintah Daerah, tidak diperbolehkan digunakan selain untuk pembangunan/ perbaikan rumah. BAB III TUJUAN DAN SASARAN PEMBERIAN BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI Pasal 6 Tujuan pemberian Bantuan Rumah Layak Huni untuk memenuhi kebutuhan akan hunian yang layak bagi masyarakat khususnya di Daerah serta terpenuhinya target nasional Rumah Layak Huni agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup/ derajat kesehatan masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah. Pasal 7 Sasaran pemberian Bantuan Rumah Layak Huni yakni terpenuhinya target sebagai berikut: a. penetapan jumlah dan nama penerima untuk bantuan rumah Layak Huni bagi RTS yang menempati/ mempunyai rumah tidak layak huni yang ditetapkan dalam Keputusan Bupati; b. penyaluran dana Bantuan Rumah Layak Huni kepada RTS yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan dalam Keputusan Bupati; c. terlaksananya pembangunan/ perbaikan rumah agar layak untuk dihuni melalui pengawasan dan pemantauan penggunaan dana Bantuan Rumah Layak Huni. BAB IV KRITERIA PENERIMA PROGRAM BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI Pasal 8 Kriteria Penerima Program Bantuan Rumah Layak Huni memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. warga Kabupaten Badung yang sudah berkeluarga ; b. memiliki atau menguasai tanah dengan legalitas, dan tidak dalam keadaan sengketa ; c. belum memiliki rumah, atau memiliki dan menempati rumah satu-satunya dengan kondisi tidak layak huni ; d. belum pernah memperoleh Bantuan Rumah dari Pemerintah ;

7 -7- e. berpenghasilan paling banyak senilai UMK Badung. Pasal 9 Usulan Penerima Program Bantuan Rumah Layak Huni dapat diajukan melalui usulan dari Pemerintah Desa dan Kelurahan Pasal 10 Usulan Penerima Program Bantuan Rumah Layak Huni sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 wajib di Verifikasi oleh DPKP untuk selanjutnya hasil verifikasi diusulkan kepada Bupati sebagai calon penerima Bantuan Rumah Layak Huni. Pasal 11 Hasil Verifikasi Usulan Bantuan Rumah Layak Huni sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 untuk selanjutnya ditetapkan oleh Pelaksana Program Bantuan Rumah Layak Huni dalam Keputusan Bupati tentang Penetapan Calon Penerima Program Bantuan Rumah Layak Huni di Daerah. BAB V PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI Pasal 12 (1) Pelaksana Program Bantuan Rumah Layak Huni adalah melalui Kegiatan pada BPKAD. (2) Sasaran Pelaksanaan Program Bantuan Rumah Layak Huni mengacu kepada Keputusan Bupati tentang Penetapan Calon Penerima Program Bantuan Rumah Layak Huni. (3) Terkait dengan mekanisme pelaksanaan Program Bantuan Rumah Layak Huni, Pelaksana Program wajib menyusun Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Program Bantuan Rumah Layak Huni sebagai pedoman yang memuat tentang : a. kriteria penerima bantuan; b. kriteria teknis rumah tidak layak huni; c. alur pelaksanaan kegiatan; d. mekanisme penyaluran bantuan; e. pengawasan dan pemantauan pelaksanaan; f. panduan pelaporan pertanggungjawaban penerima bantuan. (4) Pedoman pelaksanaan pemberian Bantuan Rumah Layak huni sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

8 -8- BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Semua ketentuan yang berkaitan dengan bantuan Rumah Layak Huni sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Bupati ini dinyatakan tetap berlaku. Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung. Ditetapkan di Mangupura pada tanggal 15 Agustus 2017 BUPATI BADUNG, TTD I NYOMAN GIRI PRASTA Diundangkan di Mangupura pada tanggal 15 Agustus 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG TTD I WAYAN ADI ARNAWA BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2017 NOMOR 86 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, TTD Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si. NIP