Lampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga"

Transkripsi

1 170 Lampiran 1. Prosedur Wawancara I. Identifikasi Keluarga 1. Nama Responden :. 2. Umur :. thn 3. Jenis Kelamin : 4. Bahasa yang dikuasai: a. Indonesia b. Madura c. lainnya 5. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Sdr: a. SD b. SMP c. SMA d. Perguruan Tinggi 6. Suku: a. Madura b. jawa c. lainnya. 7. pekerjaan Ibu/Bapak/Saudara: a. Petani b. Pedagang c. PNS d. lainnya. P II Tingkat Pengetahuan Masyarakat Lokal Tentang Tumbuhan Obat 1. Apa Bapak/Ibu/Saudara tahu tentang tumbuhan obat? a. Ya b. tidak 2. Jika tidak, Mengapa? a. 3. Jika Ya, darimana Bapak/Ibu/Saudara memperoleh pengetahuan tentang tumbuhan obat? a. Orang tua c. Lembaga pendidikan b. Tetangga d. Lainnya:. 4. Menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah sebenarnya kegunaan tumbuhan obat? a. Obat b. rempah c.tanaman hias d. lainnya.. 5. Apakah Bapak/Ibu/Saudara menanam tumbuhan obat? a. Ya b. tidak 6. Jika tidak, mengapa? a. Tidak tahu b. tidak ada lahan c. lainnya. 7. Jika Ya, dimana Bapak/Ibu/Saudara menanam tumbuhan obat? a. Pekarangan rumah c. Lainnya:.. b. Kebun/ladang 8. Untuk apa Bapak/Ibu/Saudara menanam tumbuhan obat? a. Dikonsumsi sendiri c. Tanaman hias b. Dijual d. Lainnya.. 9. Pernahkah Bapak/Ibu/Saudara membuat jamu khusus penyakit dalam yang berbahan dasar dari tumbuhan obat? a. Ya b.tidak 10. Jika tidak,mengapa? Karena sudah ada? a. Dokter b. sentra pengobatan c.tidak tahu d. lainnya 170

2 Tumbuhan yang digunakan (Nama Daerah/Indonesia/Ilmiah) a /../ b /./ c /../ d /../ e /../ f /../ g /../ h /../ 12. Organ tumbuhan yang digunakan? Tumbuhan Akar Rimpang Daun Batang Kulit batang A B C D E F G H Buah Biji 13. Cara mendapatkan tumbuhan tersebut? Tumbuhan Budidaya Liar Pasar A B C D E F G H 14. Berapa kali bapak/ibu/saudara/i mengkonsumsi obat tersebut. a. Sehari kali b. seminggu kali c. sebulan kali e 15. Bagaimana Bapak/Ibu mengukur dosis Obat Tersebut?

3 172 b...sendok b...gelas c lainnya Kapan minum Obat dihentikan? a.setelah sembuh b. Lainnya Apakah ada pantangan-pantangan dalam minum Obat ini? a.ya b. tidak 18. Pada siapa Obat Tersebut tidak boleh diberikan? a.anak kecil b. Ibu hamil c. Lainnya Cara peracikan/pembuatan obat? Selain tumbuhan tersebut dimanfaatkan sebagai obat, dimanfaatkan untuk apa saja? a. b... c. d. e. f. g. h. III. Penggunaan jamu oleh para sesepuh, kyai, dan dukun dan orang yang dianggap tahu tentang pengobatan penyakit dalam. 1. Tumbuhan yang digunakan (Nama Daerah/Indonesia/Ilmiah) a /../ b /./ c /../ d /../ e /../ f /../

4 173 g /../ h /../ 2. Organ tumbuhan yang digunakan? Tumbuhan Akar Rimpang Daun Batang Kulit Buah Biji A B C D E F G H 3. Cara mendapatkan tumbuhan tersebut? Tumbuhan Budidaya Liar Pasar A B C D E F G H batang 4. Berapa kali bapak/ibu/saudara/i mengkonsumsi obat tersebut. a. Sehari kali b. seminggu kali c. sebulan kali e 5. Bagaimana Bapak/Ibu mengukur dosis Obat Tersebut? 6. Kapan minum Obat dihentikan? 7. Apakah ada pantangan-pantangan dalam minum Obat ini? 8. Pada siapa Obat Tersebut tidak boleh diberikan? 9. Dari mana bapak/ibu/saudara/i mengetahui tentang pegobatan ini? Cara peracikan/pembuatan obat?

5 Selain tumbuhan tersebut dimanfaatkan sebagai obat, dimanfaatkan untuk apa saja? a. b... c. d. e. f. g.

6 175 Lampiran 2. Perhitungan Persentase Tentang Tingkat Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat Penyakit di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura jenis penyakit yang bisa diobati jenis tumbuhan 100 % jumlah penyakit yang bisa diobati 1. Alpukat = x 100% = 10% 2. Waru = x 100% = 10% 3. Bidara upas = x 100% = 10% 4. Brotowali = x 100% = 10% 5. Cemara = x 100% = 10% 6. Daun dewa = x 100% = 20% 7. Jamblang = x 100% = 10% 8. Bandotan = x 100% = 10% 9. Pisang mas = x 100% = 10% 10. Pegagan = x 100% = 30% 11. Gempur batu = x 100% = 10% 12. Jagung = x 100% = 10% 13. Jahe = x 100% = 20% 14. Keji beling = x 100% = 10% 15. Gude = x 100% = 10% 16. Patikan kebo = x 100% = 10% 17. Lamtoro = x 100% = 10% 18. Daun Kentut = x 100% = 10% 19. Papaya gantung = x 100% = 10% 20. Ketumbar = x 100% = 10% 21. Kemuning = x 100% = 10% 22. Kencur = x 100% = 40% 23. Mengkudu = x 100% = 60%

7 Temu kunci = x 100% = 10% 25. Kunyit = x 100% = 40% 26. Kunyit pepet = x 100% = 40% 27. Alang-alang = x 100% = 50% 28. Lempuyang = x 100% = 10% 29. Dangdang gendis = x 100% = 10% 30. Lengkuas = x 100% = 10% 31. Mahoni = x 100% = 10% 32. Malaka = x 100% = 20% 33. Mimba = x 100% = 10% 34. Sirsak = x 100% = 10% 35. Meniran = x 100% = 10% 36. Kelapa = x 100% = 10% 37. Ciplukan = x 100% = 10% 38. Pandan wangi = x 100% = 10% 39. Bangle = x 100% = 10% 40. Bambu kuning = x 100% = 10% 41. Pulai = x 100% = 10% 42. Sambiloto = x 100% = 40% 43. Rumput mutiara = x 100% = 10% 44. Selasih hitam = x 100% = 10% 45. Sendokan = x 100% = 20% 46. Sirih = x 100% = 30% 47. Kumis kucing = x 100% = 30% 48. Plettekan = x 100% = 10% 49. Tapak dara putih = x 100% = 10%

8 Temu hitam = x 100% = 10% 51. Tempuyung = x 100% = 10% 52. Temu putih = x 100% = 20% 53. Temulawak = x 100% = 50% 54. Benalu = x 100% = 10%

9 178 Lampiran 3. Persentase Organ yang Dimanfaatkan sebagai Obat Penyakit Dalam di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura organ yang digunakan organ tumbuhan jumlah organ yang bisa digunakan Akar = x 100% = 15% Rimpang = x 100% = 26% Daun = x 100% = 35% Batang = x 100% = 9% Kulit batang = x 100% = 4% Buah = x 100% = 8% Biji = x 100% = 3% 100 %

10 179 Lampiran 4. Perhitungan cara penggunaan tumbuhan Sebagai Obat Penyakit Dalam di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura cara penggunaan cara penggunaan jumlah cara penggunaan 100 % Direbus % Diseduh Mentah 4 8% %

11 180 Lampiran 4. Perhitungan Sumber Perolehan Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat Penyakit Dalam di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura sumber perolehan sumber perolehan 100 % jumlah sumber perolehan Budidaya = x 100% = 63,2% Liar = x 100% = 31% Pasar/Beli = x 100% = 6%

12 181 Lampiran 5. Lembar perhitungan Use Value UV is 1. Alpukat =5/2 = 2,5 2. Waru = 3/1 = 3 3. Bidara upas = 3/2 = 1,5 4. Brotowali = 2/1 =2 5. Cemara = 2/1 =2 6. Daun dewa =3/2 =1,5 7. Jamblang =15/6 =2,5 8. Bandotan =2/1 =2 9. Pisang mas = 5/3 =1,7 10. Pegagan = 2/1 =2 11. Gempur batu = 2/1 =2 12. Jagung = 56/12 =4,7 13. Jahe = 5/2 =2,5 14. Keji beling = 8/5 =1,6 15. Gude = 1/1 =1 16. Patikan kebo = 2/1 =2 17. Lamtoro = 7/4 =1,8 18. Daun Kentut = 1/1 =1 19. Papaya gantung = 4/1 =4 20. Ketumbar = 10/4 =2,5 21. Kemuning = 3/1 =3 22. Kencur =4/2 =2 23. Mengkudu =45/16 =2,8 24. Temu kunci =27/10 =2,7 25. Kunyit =3/2 =1,5 26. Kunyit pepet =14/6 =2,3 27. Alang-alang =14/4 =3,5 28. Lempuyang =1/1 =1 29. Dangdang gendis = 8/5 =1,6 30. Lengkuas = 2/1 =2 31. Mahoni = 3/2 =1,5 32. Malaka = 11/4 =2,8 33. Mimba = 7/3 =2,3 34. Sirsak = 3/1 =3 35. Meniran = 3/1 =3 36. Kelapa = 5/1 =5 37. Ciplukan = 4/2 =2 38. Pandan wangi = 8/3 =2,7 39. Bangle = 1,/1 =1 40. Bambu kuning = 37/12 =3,1 41. Pulai = 3/1 =3 42. Sambiloto = 24/11 =2,2 43. Rumput mutiara = 2/1 =2 44. Selasih hitam = 1/1 =1 45. Sendokan = 1/1 =1 46. Sirih = 33/13 =2,5 47. Kumis kucing = 24/11 =2,2 48. Plettekan = 2/1 =2 49. Tapak dara putih = 2/1 =2 50. Temu hitam =5/2 =2,5 51. Tempuyung =3/2 =1,5 52. Temu putih = 3/1 =3 53. Temulawak = 37/9 =4,1 54. Benalu = 7/2 =3,5

13 182 Lampiran 6. Peta Lokasi Penelitian Peta Kabupaten Sumenep Propinsi Jawa Timur Ketawang laok U Lokasi Penelitian: Desa Gulukguluk Ketawang laok Desa Ketawang Laok Desa payudan dungdang

14 183 Lampiran 7. Aktivitas penelitian Partisipasi masyarakat dalam proses penelitian Proses wawancara dengan masyarakat Foto bersama responden dan para pengurus pondok annuqayah

15 184 BUKTI KONSULTASI Nama : Abdur Rozak NIM : Judul skripsi : Studi Etnobotani Tumbuhan yang Berpotensi Sebagai Obat Penyakit Dalam di Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep Madura Pembimbing : Dr. Eko Budi Minarno, M.Pd No Tanggal Materi Konsultasi Tanda Tangan 1 25 Januari 2011 Pengajuan tema penelitian Pebruari 2011 Penyerahan proposal Pebruari 2011 Revisi proposal I Maret 2011 Revisi proposal II Maret 2011 Revisi proposal III Maret 2011 Acc proposal maret 2011 Seminar proposal April 2011 Revisi hasil Seminar proposal juni 2011 Konsultasi Bab IV dan Bab V juni 2011 Menyerahkan skripsi juni 2011 Revisi skripsi I juli 2011 Revisi skripsi II juli 2011 Revisi skripsi III juli 2011 Acc skripsi 14. Mengetahui Ketua Jurusan Biologi Dr. Eko Budi Minarno, M.Pd NIP

16 185 BUKTI KONSULTASI Nama : Abdur Rozak NIM : Judul skripsi : Studi Etnobotani Tumbuhan yang Berpotensi Sebagai Obat Penyakit Dalam Di Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep Madura Pembimbing : Dr. Ahmad Barizi, M.A No Tanggal Materi Konsultasi Tanda Tangan 1 28 februari Penyerahan proposal Maret 2011 Revisi I Maret 2011 Revisi II juli 2011 Menyerahkan skripsi juli 2011 Acc skripsi 5. Mengetahui Ketua Jurusan Biologi Dr. Eko Budi Minarno, M.Pd NIP

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara 128 Lampiran 1. Diagram Langkah Kerja Penelitian Studi Pendahuluan Menentukan Lokasi Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara Wawancara Terstruktur

Lebih terperinci

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro 68 Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro Beluntas Asam Brotowali Pisang Pepaya Jahe Sirih Bunga sepatu Sambiloto Kunyit

Lebih terperinci

Status : a. Belum Menikah b. Menikah c. Cerai. Jumlah Anggota Keluarga :. Orang

Status : a. Belum Menikah b. Menikah c. Cerai. Jumlah Anggota Keluarga :. Orang Lampiran 1. Lembar Wawancara I. IDENTITAS Nama : Umur : Jenis Kelamin : Status : a. Belum Menikah b. Menikah c. Cerai Kedudukan Dalam Keluarga : a. Anak b. Suami c. Istri d. kakek e. Nenek Jumlah Anggota

Lebih terperinci

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan 78 Lampiran 1. Lembar Wawancara I. IDENTITAS ANGGOTA RUMAH TANGGA 1. Nama Responden : 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : 4. Tempat Lahir : di desa ini / di luar desa ini 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU)

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU) Lampiran 1. Prosedur Wawancara A. BIODATA DIRI PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU) 1. Nama Responden :. 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : P/L 4. Tempat Lahir : Desa ini/luar desa 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik wawancara tersetruktur (structural interview) dan semi tersetruktur

BAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik wawancara tersetruktur (structural interview) dan semi tersetruktur 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian tentang pemanfaatan tumbuhan obat tradisional untuk penyakit dalam di Desa Guluk-guluk, Ketawang Laok dan Payudan Dungdang Kecamatan Guluk-guluk

Lebih terperinci

LEMBAR WAWANCARA ETNOBOTANI TUMBUHAN BAHAN KERAJINAN DI SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI

LEMBAR WAWANCARA ETNOBOTANI TUMBUHAN BAHAN KERAJINAN DI SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI 78 Lampiran 1. Pedoman Wawancara LEMBAR WAWANCARA ETNOBOTANI TUMBUHAN BAHAN KERAJINAN DI SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama Responden : 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : Laki-laki/

Lebih terperinci

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI OBAT PENYAKIT PADA ANAK DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP MADURA SKRIPSI

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI OBAT PENYAKIT PADA ANAK DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP MADURA SKRIPSI STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI OBAT PENYAKIT PADA ANAK DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP MADURA SKRIPSI Oleh: MUH RUSLI TSAURI NIM. 07620005 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI OBAT PENYAKIT DALAM DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP MADURA SKRIPSI

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI OBAT PENYAKIT DALAM DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP MADURA SKRIPSI STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI OBAT PENYAKIT DALAM DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP MADURA SKRIPSI ABDUR ROZAK NIM. 07620056 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur

Pedoman Wawancara Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur Lampiran 1. Pedoman Wawancara Pedoman Wawancara Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur I. TINGKAT PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT A.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega diversity untuk tumbuhan obat di dunia dengan keanekaragaman hayati tertinggi ke-2 setelah BraziRismawati. Dari 40 000 jenis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan kondisi kesehatan yang optimal. Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa lepas dari konsumsi makanan yang sehat.

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN WANITA MELALUI TANAMAN TOGA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA

PEMBERDAYAAN WANITA MELALUI TANAMAN TOGA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA PEMBERDAYAAN WANITA MELALUI TANAMAN TOGA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA Diah Nurdiwaty 1, Erna Puspita 2, Dian Kusumaningtyas 3, Sigit Puji Winarko 4 Amin Tohari 5, Mar atus Solikah 6,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah dengan metode wawancara semi-terstruktur (semi-structured

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah dengan metode wawancara semi-terstruktur (semi-structured BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Adapun metode yang digunakan adalah dengan metode wawancara semi-terstruktur (semi-structured interview)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik wawancara semi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik wawancara semi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik wawancara semi struktural (semi stuctural interview) disertai dengan keterlibatan aktif peneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Minyak Atsiri Minyak atsiri atau yang dikenal sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang serta minyak aromatic adalah kelompok besar minyak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1 74 PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1 Made Deviani Duaja, Elis Kartika dan Fuad Mukhlis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. Tanaman herbal tergolong rempah-rempah dan tanaman buah yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai

Lebih terperinci

Motilitas Persentase Motilitas spermatozoa hasil pengamatan

Motilitas Persentase Motilitas spermatozoa hasil pengamatan 64 Lampiran 1 Motilitas Persentase Motilitas spermatozoa hasil pengamatan Perlakuan Ulangan Suhu Lama 1 3 Total Rata-rata 30 detik 45 40 45 130 43,33 34 0 C 35 detik 45 45 40 130 43,33 40 detik 45 40 40

Lebih terperinci

LAMPIRAN I: Jenis Tumbuhan Obat yang ada di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi

LAMPIRAN I: Jenis Tumbuhan Obat yang ada di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi 110 LAMPIRAN I: Jenis Tumbuhan Obat yang ada di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Asam Alpukat Alang-alang Bawang merah Bawang putih Beluntas Bu Bawang putih Beluntas Belimbing wuluh Bunga Sepatu Cipluka

Lebih terperinci

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012 Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012 STUDI KUALITATIF MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN TANAMAN OBAT KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPEUYEUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman hayati terkaya di dunia setelah Brasil dan Zaire. Alam Indonesia sebenarnya merupakan gudangnya tanaman obat

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA PURWOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN DALAM PENANAMAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Lebih terperinci

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA UNTUK PENYAKIT SEHARI-HARI * Penurun panas, batuk, dan pilek Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil

Lebih terperinci

KLASIFIKASI MODEL BASIS PENGETAHUAN UNTUK PERACIKAN TANAMAN OBAT BERDASAR SIFAT TANAMAN Saefurrohman, Muji Sukur. Abstraksi

KLASIFIKASI MODEL BASIS PENGETAHUAN UNTUK PERACIKAN TANAMAN OBAT BERDASAR SIFAT TANAMAN Saefurrohman, Muji Sukur. Abstraksi KLASIFIKASI MODEL BASIS PENGETAHUAN UNTUK PERACIKAN TANAMAN OBAT BERDASAR SIFAT TANAMAN Saefurrohman, Muji Sukur Abstraksi Tanaman obat didefinisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lahan Pekarangan Menurut Hartono, dkk. (1985) dalam Rahayu dan Prawiroatmaja (2005), Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu, yang diatasnya terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi. Indonesia dikenal sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya, baik di darat maupun di laut.

Lebih terperinci

DATA KONTRIBUSI SEKOLAH TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI MI MA ARIF NU ASSA ADAH SAMPURNAN BUNGAH GRESIK

DATA KONTRIBUSI SEKOLAH TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI MI MA ARIF NU ASSA ADAH SAMPURNAN BUNGAH GRESIK DATA KONTRIBUSI SEKOLAH TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI MI MA ARIF NU ASSA ADAH SAMPURNAN BUNGAH GRESIK Nama Sekolah : MI MA ARIF NU ASSA ADAHMABOLINGGO Alamat : Dsn. Sampurnan RT 12 RW 04 Bungah

Lebih terperinci

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN PENGERTIAN PERTANIAN Pertanian dlm arti sempit : Proses budidaya tanaman utk pangan saja Pertanian secara luas : Rangkaian usaha agribisnis, meliputi : - Pembibitan - Pembudidayaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT DESA CIHERANG DENGAN TINGKAT PENGELOLAAN TANAMAN OBAT KELUARGA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT DESA CIHERANG DENGAN TINGKAT PENGELOLAAN TANAMAN OBAT KELUARGA Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], Vol. 1 (3): 359-378 http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/jskpm/article/view/195 Copyright (c) 2017 Departemen SKPM http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/jskpm

Lebih terperinci

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa Lampiran 1. Skema Kerja Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah Studi Pendahuluan Mengurus Perijinan kepada Pengageng Sasana Wilapa Ditentukan Informan Kunci Oleh Pengageng Sasana

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KARANGANYAR

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KARANGANYAR OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KARANGANYAR (OPTIMIZING THE USE OF THE YARD THROUGH DEVELOPMENT OF MEDICINAL

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.pengertian

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.pengertian TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Tanaman Obat Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.pengertian berkhasiat obat adalah mengandung

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

KAJIAN ETNOBOTANI UNTUK PERAWATAN KESEHATAN WANITA OLEH MASYARAKAT DI KABUPATEN BONDOWOSO DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER SKRIPSI

KAJIAN ETNOBOTANI UNTUK PERAWATAN KESEHATAN WANITA OLEH MASYARAKAT DI KABUPATEN BONDOWOSO DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER SKRIPSI KAJIAN ETNOBOTANI UNTUK PERAWATAN KESEHATAN WANITA OLEH MASYARAKAT DI KABUPATEN BONDOWOSO DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUDIDAYA dan PEMANFATAAN TANAMAN OBAT PADA TAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA ) Oleh : Ir. Pasetriyani ET., MP

PENGEMBANGAN BUDIDAYA dan PEMANFATAAN TANAMAN OBAT PADA TAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA ) Oleh : Ir. Pasetriyani ET., MP ABSTRAK PENGEMBANGAN BUDIDAYA dan PEMANFATAAN TANAMAN OBAT PADA TAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA ) Oleh : Ir. Pasetriyani ET., MP Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia makin meningkat dari waktu ke waktu

Lebih terperinci

Masa berlaku: Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 3, Bogor Februari 2010 Telp. (0251) Faks. (0251)

Masa berlaku: Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 3, Bogor Februari 2010 Telp. (0251) Faks. (0251) LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-256-IDN Nama Laboratorium : Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Penandatangan sertifikat/laporan : Dra. Endang Hadipoentyanti, M.S.; Ma'mun, S.Si.

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar Hasil Pengamatan Tumbuhan Obat Gambar Tumbuhan Obat Hasil Literatur

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar Hasil Pengamatan Tumbuhan Obat Gambar Tumbuhan Obat Hasil Literatur DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Pedoman Wawancara Gambar Hasil Pengamatan Tumbuhan Obat Gambar Tumbuhan Obat Hasil Literatur Analisa Data Dokumentasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Umur responden Responden adalah ibu-ibu dan bapak-bapak yang umurnya bervariasi antara 20-60 tahun, seperti disajikan pada Tabel 6. Tabel 6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perbedaan dalam pemanfaatan tumbuhan baik dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perbedaan dalam pemanfaatan tumbuhan baik dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai keanekaragaman suku bangsa terbesar di dunia. Tercatat kurang lebih ada 159 suku bangsa yang mendiami ribuan kepulauan

Lebih terperinci

Oleh : Dts. Juwarno, illp. parutannya diperas dan disaring, lalu diminum. sekaligus. kering 2,5 gram, dan rimpang temulawak kering 5. gram.

Oleh : Dts. Juwarno, illp. parutannya diperas dan disaring, lalu diminum. sekaligus. kering 2,5 gram, dan rimpang temulawak kering 5. gram. BAHAN DAN RAMUAhI OBAT TRADISIONAL Oleh : Dts. Juwarno, illp. PENDAHULUAN Penderita hipertensi, osteoporosis, dan diabetes millitus sering harus minum obat seumur hidup. Keienuhan pemakaian obat modern

Lebih terperinci

Masyarakat Pantura Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Studi Pendahuluan. Menentukan Informan Kunci. Mengurus Surat Izin Pengambilan Data

Masyarakat Pantura Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Studi Pendahuluan. Menentukan Informan Kunci. Mengurus Surat Izin Pengambilan Data Lampiran 1. Skema kerja Masyarakat Pantura Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan Studi Pendahuluan Menentukan Informan Kunci Mengurus Surat Izin Pengambilan Data BAK Fakultas Sain dan Teknologi BAPEPDA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH ORANG TUA UNTUK KESEHATAN ANAK DI DUWET NGAWEN KLATEN

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH ORANG TUA UNTUK KESEHATAN ANAK DI DUWET NGAWEN KLATEN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH ORANG TUA UNTUK KESEHATAN ANAK DI DUWET NGAWEN KLATEN Susilo Yulianto, Ag. Kirwanto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu Abstract: Utilization

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informant)

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informant) LAMPIRAN 1. Diagram Kerja Pelaksanaan Penelitian Studi Pendahuluan Menentukan Lokasi Menentukan Informan Kunci (key informant) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara Wawancara terstruktur

Lebih terperinci

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir Budidaya Tanaman Obat Elvira Syamsir Budidaya Tanaman Obat untuk Murid Sekolah Dasar Pengarang: Elvira Syamsir ilustrator: yanu indaryanto Penerbit: Seafast Center IPB DISCLAIMER This publication is made

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada tujuh partisipasi selama kurang lebih tiga bulan. Penyajian data hasil penelitian

Lebih terperinci

Pengobatan Herbal untuk Penyakit Ringan, oleh Priyoto, S.Kep., Ns; Tri Widyastuti, S.K.M Hak Cipta 2014 pada penulis

Pengobatan Herbal untuk Penyakit Ringan, oleh Priyoto, S.Kep., Ns; Tri Widyastuti, S.K.M Hak Cipta 2014 pada penulis Pengobatan Herbal untuk Penyakit Ringan, oleh Priyoto, S.Kep., Ns; Tri Widyastuti, S.K.M Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Umur responden Wawancara dilakukan terhadap 30 orang di Kampung Babakan-Cengal Desa Karacak Bogor. Karakteristik masyarakat yang menjadi

Lebih terperinci

KAJIAN ETNOBOTANI OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA CIBANTENG 2

KAJIAN ETNOBOTANI OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA CIBANTENG 2 KAJIAN ETNOBOTANI OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA CIBANTENG 2 Asti Dwi Rahmawati 1 E34110041, Ashri Istijabah Az-Zahra 1 E34120003, Rizki Kurnia Tohir 1 E3120028, Yanuar Sutrisno 1 E34120038, Gabriela Krisanti

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari

Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari 83 Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari No Ulangan Rata- rata I II II,33 1 A1 14 18 20 52 15,33 2 A2 16 9 21 46,33 3 A3 21 12 19 52 13,00 4 B1 12 9 18 39 9,67

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan merupakan organisme yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan

Lebih terperinci

Hewan dan Tumbuhan di Sekitarku

Hewan dan Tumbuhan di Sekitarku Hewan dan Tumbuhan di Sekitarku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas Venus Standar Kompetensi 1. Mengenal bagianbagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah wawancara terstruktur (structured interview) dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah wawancara terstruktur (structured interview) dan 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Etnobotani 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Adapun metode yang digunakan adalah wawancara terstruktur (structured interview)

Lebih terperinci

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan sangat penting bagi manusia dan harus dijaga. Apabila kesehatannya tidak diperhatikan, maka menimbulkan masalah yang merugikan. Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami

Lebih terperinci

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM Penanganan dan Pengelolaan Saat Panen Mengingat produk tanaman obat dapat berasal dari hasil budidaya dan dari hasil eksplorasi alam maka penanganan

Lebih terperinci

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN 53 DATA DEMOGRAFI RESPONDEN No. Responden Umur Pendidikan Pekerjaan Jenis Kelamin Pendapatan / bulan Kepatuhan 1 60 Tidak sekolah Petani Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai batasan

Lebih terperinci

Bioteknologi kultur jaringan dikembangkan karena adanya sifat khusus yang dimiliki oleh sel-sel tumbuhan, sifat tersebut adalah...

Bioteknologi kultur jaringan dikembangkan karena adanya sifat khusus yang dimiliki oleh sel-sel tumbuhan, sifat tersebut adalah... SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLatihan Soal 19.1 1. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif yang menghasilkan individu yang seragam adalah.... Stek dan cangkok Menempel

Lebih terperinci

Herawati, Desmawita, Angken, Dwi Rahma Fitri, Mukhlis. Universitas Muara Bungo ABSTRAK

Herawati, Desmawita, Angken, Dwi Rahma Fitri, Mukhlis. Universitas Muara Bungo ABSTRAK PENGEMBANGAN BUDIDAYA DAN PEMANFATAAN TANAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA ) PADA KUKERTA ANGKATAN XIV DI DUSUN PADANG PALANGEH KECAMATAN PELEPAT ILIR KKABUPATEN BUNGO Herawati, Desmawita, Angken, Dwi Rahma Fitri,

Lebih terperinci

Mengenal KRPL. Kawasan Rumah Pangan Lestari

Mengenal KRPL. Kawasan Rumah Pangan Lestari 1 Mengenal KRPL Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Misalnya saja ada berbagai jenis tumbuhan yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan beberapa hal pokok mengenai penelitian ini, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. impor yang serba mahal dan sebagainya. Mulai era 2000an pelan-pelan manusia

BAB I PENDAHULUAN. impor yang serba mahal dan sebagainya. Mulai era 2000an pelan-pelan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya teknologi telah membawa peradaban manusia yang terus menerus berubah dari zaman ke zaman. Pola hidup manusia pun berubah begitu drastis sehingga faktor kesehatan

Lebih terperinci

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun 9 2.1 Tanaman Sayuran Tabel 2.1.1 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun 20112015 Uraian A. 1 Bawang Merah Tahun * Luas Panen (Ha) 2,00 7,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 45,00 90,00 * Produksi

Lebih terperinci

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN KBLI 2009 PENGERTIAN PERTANIAN 9/6/2016 A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN KBLI 2009 PENGERTIAN PERTANIAN 9/6/2016 A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini Mahasiswa dapat menjelaskan pertanian pangan dan pertanian non-pangan. 06/09/2016 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 1 PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki kepentingan yang besar terhadap sektor pertanian. Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia yang dilihat dari

Lebih terperinci

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Jamu Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang

I. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang 1 I. PENDAHULUAN Pekarangan merupakan suatu ekosistem spesifik berupa ekosistem buatan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang didominasi oleh tanaman budidaya yang

Lebih terperinci

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN ST01-L BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN RAHASIA I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 101. Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kel. No.

Lebih terperinci

Jenis Tanaman/ Luas Panen/ Produksi/ Rata-rata No Kinds of Vegetable (Pohon/Rumpun) (Kg) Rate. 1 Jahe 4,541 72.482 15.960,28

Jenis Tanaman/ Luas Panen/ Produksi/ Rata-rata No Kinds of Vegetable (Pohon/Rumpun) (Kg) Rate. 1 Jahe 4,541 72.482 15.960,28 Tabel/Table 1.5 Plant Jenis Tanaman/ Panen/ / Rata-rata No Kinds of Vegetable (Pohon/Rumpun) (Kg) Rate (Ha) Kg/Ha 5 1 Jahe 4,541 72.482 15.960,28 2 Laos 1,367 29.116 21.306,99 3 Kencur 0,959 15.160 6.909,61

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Bahkan saat ini banyak industri

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Bahkan saat ini banyak industri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamu atau obat tradisional adalah salah satu kebanggaan Indonesia karena secara turun temurun sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Bahkan saat ini banyak industri

Lebih terperinci

Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini

Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini Pemanfaatan Obat Buah Diabetes Sebagai Alternatif Pengobatan Ketika Anda menderita diabetes Anda perlu memahami makanan maupun minuman apa saja yang masih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia dalam perannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi-fungsi pelayanannya kepada seluruh lapisan masyarakat diwujudkan dalam bentuk kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah, di samping itu juga kaya akan tanaman biofarmaka. Biofarmaka merupakan tanaman yang bermanfaat sebagai obat-obatan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia di tinjau dari

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia di tinjau dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia di tinjau dari biodiversitas tumbuhan setelah negara brazil yang mempunyai hutan terluas di dunia. Diperkirakan diseluruh

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan Indeks Keanekaragaman (H ) dan Indek Dominasi (C)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan Indeks Keanekaragaman (H ) dan Indek Dominasi (C) 114 LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Indeks Keanekaragaman (H ) dan Indek Dominasi (C) Tabel 1. Indeks Keanekaragaman (H ) dan Indek Dominasi (C) Fauna Tanah Pengamatan Langsung pada Perkebunan Jambu Biji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi para ahli kesehatan telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang 2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai ramuan, rempah - rempah, bahan minyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjaun Pustaka 2.1.1 Pekarangan Pekarangan adalah sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah diusahakan dengan tujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Manfaat Cplukan. Online. Tersedia: Diakses 3 Agustus 2016

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Manfaat Cplukan. Online. Tersedia:  Diakses 3 Agustus 2016 185 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Deri. 2013. Khasiat, Manfaat, dan Penggunaan Saga. Online. Tersedia: http://bedcoverandsprey.blogspot.co.id/2013/03/toga-khasiat-manfaatdan-penggunaan.html. Diakses 3 Agustus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang umum kita dapati di kehidupan kita sehari-hari. Perilaku konsumen dapat dikatakan sebagai pelengkap kegiatan ekonomi. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan pembelajaran di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN 1 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN ix PENDAHULUAN 1 BAB I. TINJAUAN PUSTAKA 6 1.1. Pengobatan tradisional (Etnomedisin) 6.. 1.2. Etnofarmasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 Kecamatan, yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 Kecamatan, yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian Kabupaten Purworejo merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 Kecamatan,

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN GANTI RUGI ATAS TANAMAN PADA TANAH YANG TERKENA PEMBEBASAN UNTUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN

Lebih terperinci

3. Arbei dan rumput teki berkembang biak secara vegetative alami menggunakan

3. Arbei dan rumput teki berkembang biak secara vegetative alami menggunakan SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 9. PERKEMBANGBIAKAN DAN PENYESUAIANDIRI MAKHLUK HIDUPLatihan soal 9.1 1. Amuba dan bakteri berkembangbiak dengan cara Vivipar Ovipar Fregmentasi Membelah diri Kunci

Lebih terperinci

ABSTRAK. Eva Anastasia Segara, Pembimbing : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes

ABSTRAK. Eva Anastasia Segara, Pembimbing : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI TANAMAN OBAT KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAJA KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2007 Eva Anastasia Segara, 2008. Pembimbing

Lebih terperinci

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan Obat Diabetes Herbal Dari Daun- Daunan Saat ini telah banyak beredar obat diabetes baik dalam bentuk bahan kimia atau berupa obat herbal tradisional.

Lebih terperinci

Bab 5 H O R T I K U L T U R A

Bab 5 H O R T I K U L T U R A Bab 5 H O R T I K U L T U R A Komoditas hortikultura yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha agribisnis. Pengelolaan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANAMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN. Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu

PENGGUNAAN TANAMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN. Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu PENGGUNAAN TANAMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu Abstract: The use of herbs, for health. Herbs are plants that can be used as

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perubahan gaya hidup saat ini, masyarakat menginginkan suatu produk pangan yang bersifat praktis, mudah dibawa, mudah dikonsumsi, memiliki cita rasa

Lebih terperinci

termanfaatkan secara optimal dapat berguna dalam mewujudkan ketahanan

termanfaatkan secara optimal dapat berguna dalam mewujudkan ketahanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya membangun diversifikasi konsumsi pangan telah dicanangkan sekitar setengah abad oleh pemerintah Indonesia. Tujuannnya adalah untuk menganekaragamkan bahan pangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN: 5 PETA LOKASI PENELITIAN PETA JAWA TIMUR

LAMPIRAN: 5 PETA LOKASI PENELITIAN PETA JAWA TIMUR LAMPIRAN: 5 PETA LOKASI PENELITIAN PETA KABUPATEN BOJONEGORO PETA DESA NGABLAK PETA JAWA TIMUR LAMPIRAN 6: DIAGRAM ALUR PENELITIAN Etnobotani Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Jamu Gendong Dan Uji Kualitas Dengan

Lebih terperinci

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami bumbu & rempah bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami rempah Adalah bagian tanaman yang ditambahkan pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN DARI DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN DARI DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN DARI DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 68 LAMPIRAN 2 SURAT IJIN PENELITIAN DARI KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALUKU TENGAH 69 LAMPIRAN 3 SURAT IJIN

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 70 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Penelitian Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Diploma III Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengobatan tanaman obat di Nusantara telah berkembang sejak awal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengobatan tanaman obat di Nusantara telah berkembang sejak awal, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengobatan tanaman obat di Nusantara telah berkembang sejak awal, didukung dengan kondisi geografis yang mana tanaman beraneka jenis mudah tumbuh di iklim tropis. Kerajaan-kerajaan

Lebih terperinci