BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
|
|
- Djaja Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan pengamatan serta perhitungan berdasarkan data yang diperoleh di ruas jalan Perintis Kemerdekaan Klaten maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Hasil dari pengamatan langsung di lokasi penelitian menunjukkan jenis-jenis kerusakan jalan yang terjadi. Terdapat 8 (delapan) jenis kerusakan jalan diantaranya: retak memanjang, retak melintang, retak acak, retak kulit buaya, lubang, tambalan, alur, dan amblas. 2. Dari kedelapan jenis kerusakan tersebut total kerusakan yang tersebar diantara kilometer 3 hingga 33, sebanyak 419 titik di ruas kiri dan 477 titik di ruas kanan. 3. Jenis kerusakan jalan yang paling banyak ditemui sepanjang ruas jalan Perintis Kemerdekaan Klaten kilometer 3-33 adalah retak memanjang dengan presentase 5,52%. Sedangkan untuk ruas kiri lubang dan tambalan dengan presentase 37,23%. Perbedaan perolehan jenis kerusakan tertinggi diakibatkan karena pada ruas kiri, truk pasir galian C yang melintas dan membebani jalan dengan muatan yang penuh. Sedangkan pada ruas kanan beban yang diterima jalan sedikit berkurang karena truk galian C dalam muatan yang kosong. 4. Berdasarkan pada Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota NO 18/T/BNKT/199 maka nilai kondisi jalan Perintis Kemerdekaan Klaten 85
2 86 menunjukkan angka 6 (enam) yang berarti kondisi jalan dalam keadaan rusak sedang. 5. Penanganan kerusakan jalan berdasarkan urutan prioritas (UP) yang terdapat dalam Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota NO 18/T/BNKT/199, maka jalan Perintis Kemerdekaan Klaten memiliki nilai 4. Sehingga jenis pemeliharaan jalan yang sesuai adalah pemeliharaan berkala. 6. Nilai ITP yang didapat dari grafik menunjukkan angka 11,7, sedangkan nilai ITP dari perkerasan eksisting jalan yang ada pada tahun 216 menunjukkan angka 5,99. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan volume lalu lintas yang cukup tinggi hingga tahun Penambahan lapis atau overlay perkerasan jalan yang sesuai dengan kondisi lalu lintas, klasifikasi jalan, dan nilai ITP pada tahun 216 menggunakan Metode Analisis Komponen dengan hasil sebagai berikut : a. lapis tambah permukaan (overlay) menggunakan lapis aspal beton (laston) dengan tebal 14 cm, b. lapis permukaan menggunakan hot rolled asphalt (HRA) dengan tebal 21 cm, c. lapis pondasi menggunakan lapis batu pecah kelas A dengan tebal 2 cm, d. lapis pondasi bawah menggunakan sirtu atau pitrun kelas Adengan tebal 1 cm.
3 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah ada, maka beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut ini. 1. Pemeliharaan jalan sebaiknya dilakukan tepat pada saat kondisi jalan memang tidak nyaman lagi digunakan oleh pengguna jalan. Sehingga tidak menimbulkan resiko kecelakaan lalu lintas yang besar. 2. Pengalihan jalur atau rute untuk jenis truk galian C yang sering menimbulkan kemacetan dan faktor utama penyebab kerusakan jalan. 3. Pengerjaan perkerasan jalan diharapkan memperhitungkan kemiringan jalan sehingga air hujan dapat mengalir dengan lancar ke sistem drainase yang ada di tepi jalan. Hal ini dimaksudkan agar tidak menyebabkan genangan air yang berlebih bahkan hingga banjir pada saat hujan. 4. Pengerjaan perbaikan sebaiknya dilakukan tidak saat musim hujan dan pada siang hari, guna mencegah kualitas aspal yang menurun setelah aspal dihamparkan di jalan serta kemacetan panjang. 5. Marka jalan sebaiknya diperbarui segera setelah pengerjaan overlay jalan karena mengurangi dampak resiko kecelakaan pada malam hari.
4 DAFTAR PUSTAKA Achmad, F., dkk.,213, Evaluasi Kerusakan Permukaaan Jalan Isimu-Paguyaman Berdasarkan Metode Pavement Condition Index. Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo. Bina Marga, 1987, Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen, SKBI Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. Bina Marga, 1995, Manual Pemeliharaan Rutin Untuk Jalan Nasional dan Jalan Provinsi Jilid II : Metode Perbaikan Standar, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. Bolla E. M., 212, Perbandingan Metode Bina Marga dan Metode PCI (Pavement Condition Index),Unversitas Nusa Cendana, Kupang. Budiono M, 212, Analisa Kerusakan Jalan Deengan PCI dan Alternatif Penyelesaiannya. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Departemen Pekerjaan Umum, 25, Teknik Pengelolaan Jalan Seri Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Balai Bahan dan Perkerasan Jalan- Puslitbang Prasarana Transportasi, Bandung. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 24, Survai Rinci Jalan Beraspal di Perkotaan, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. 88
5 89 Direktorat Pembinaan Jalan Kota, 199, Tata Cara Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota (No. 18/T/BNKT/199).Direktorat Jendral Bina Marga Departemen PU. Jakarta. Elkhasnet M. A., 215, Perbandingan Penilaian Kondisi Jalan Dengan Metode Bina Marga 199 dan Metode PCI di Ruas Jalan banda, Universitas Lampung, Bandung. Hustim, M. dkk. 213, Analisis Nilai Kondisi Lapis Perkerasan Jalan Pada Ruas Jalan Arteri Primer di Kota Makasar, Universitas Hasanuddin Makasar, Makasar. Manurung A. A. 21, Evaluasi Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan., Universitas Sumatra Utara, Medan. Rachmat Agus, 214, Jenis Kerusakan Perkerasan Jalan, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Richard Robinson (1998), Road Maintenance Management Concept and System, The University and the Swedish National Road Administration, United Kingdom. Saputro D. A, 213, Penentuan Jenis Pemeliharaan Jalan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga (Studi Kasus kecamatan Jabung, Kabupaten Malang), Universitas Wisnuwardhana Malang, Malang.
6 9 Shanin, M. Y. 1994, Pavement for Airports, Roads, Parking Lots, Chapman dan Hall, Dept. BC., New York. Simangunsong, H. A. H.,214,Evaluasi Kerusakan Jalan (Studi Kasus Jalan DR Wahidin-Kebon Agung, Sleman), Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Sukirman. S, 1992, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova, Bandung. Sulaksono, S.,21,Rekayasa Jalan, Intitut Teknologi Bandung, Bandung. Suryadharma, H. dan Susanto, B., 1999, Teknik Jalan Raya, Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta Suswandi A., Sartono, W. dkk,28, Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI), Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Udiana M. I., dkk. 214, Analisa Faktor Penyebab Kerusakan Jalan. Universitas Nusa Cendana, Kupang. Wijoyo C. dkk. 213, Survey Perkerasan Lentur di Jalan Soga, Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Zulkarnain M. R., 214, Evaluasi Kerusakan Perkerasan Jalan Dengan Metode Pacement Condition Index, Universitas Jember, Jember.
7 Lampiran 2-92 S.T.A. 3,1-3,1 RUAS KANAN S.T.A 3,1 3, , ,4 1 3, ,6 1 3, , , ,1 1 1 : 3 TITIK : 4 TITIK : 1 TITIK
8 Lampiran 2-93 S.T.A. 3,11-3,2 RUAS KANAN S.T.A 3,11 3,12 3,13 3,14 3,15 3,16 3,17 3,18 3,19 3,
9 Lampiran 2-94 S.T.A. 3,21-3,3 RUAS KANAN S.T.A 3, , , , , ,26 1 3, , , ,3 1 1 : 4 TITIK
10 Lampiran 2-95 S.T.A. 3,31-3,4 RUAS KANAN S.T.A 3, ,32 1 3, , , , , , , , : 3 TITIK : 5 TITIK : 1 TITIK : 1 TITIK
11 Lampiran 2-96 S.T.A 3,41 1 3,42 3,43 3,44 1 3,45 1 3,46 3,47 1 3,48 3,49 3,5 S.T.A. 3,41-3,5 RUAS KANAN : 4 TITIK : 4 TITIK
12 Lampiran 2-97 S.T.A 3,51 3,52 3,53 1 3,54 3,55 1 3,56 3,57 3,58 3,59 3,6 S.T.A. 3,51-3,6 RUAS KANAN : 1 TITIK : 1 TITIK : 4 TITIK
13 Lampiran 2-98 S.T.A 3, ,62 1 3, , , ,66 1 3, , , , S.T.A. 3,61-3,7 RUAS KANAN : 6 TITIK : 4 TITIK
14 Lampiran 2-99 S.T.A. 3,71-3,8 RUAS KANAN S.T.A 3, , , , , , , , , ,8-1 1 : 3 TITIK : 6 TITIK : 5 TITIK : 3 TITIK
15 Lampiran 2-1 S.T.A. 3,81-3,9 RUAS KANAN S.T.A 3, , , , , , , , , , : 4 TITIK : 6 TITIK : 3 TITIK : 4 TITIK
16 Lampiran 2-11 S.T.A. 3,91-31, RUAS KANAN S.T.A 3, ,92 1 3, ,94 1 3, , , , , , : 1 TITIK : 3 TITIK : 5 TITIK
17 Lampiran 2-12 S.T.A. 31,1-3,1 RUAS KANAN S.T.A 31, , , , , , , , ,9 1 31,1 1 : 3 TITIK : 3 TITIK
18 Lampiran 2-13 S.T.A. 31,11-31,2 RUAS KANAN S.T.A 31, , , , , , , , , ,2 1 1 : 3 TITIK : 5 TITIK
19 Lampiran 2-14 S.T.A. 31,21-31,3 RUAS KANAN S.T.A 31, , , , , , , , , , : 5 TITIK : 7 TITIK
20 Lampiran 2-15 S.T.A 31,31 31,32 31,33 31,34 31,35 31,36 31,37 31,38 31,39 31,4 S.T.A. 31,31-31,4 RUAS KANAN : 9 TITIK
21 Lampiran 2-16 S.T.A 31, ,42 31,43 31, , ,46 31, ,48 31,49 31,5 S.T.A. 31,41-31,5 RUAS KANAN : 4 TITIK : 7 TITIK
22 Lampiran 2-17 S.T.A. 31,51-31,6 RUAS KANAN S.T.A 31, , , , , , , , , , : 5 TITIK : 6 TITIK
23 Lampiran 2-18 S.T.A. 31,61-31,7 RUAS KANAN S.T.A 31, , , , , , , , , , : 4 TITIK : 6 TITIK : 4 TITIK : 5 TITIK : 3 TITIK
24 Lampiran 2-19 S.T.A. 31,71-31,8 RUAS KANAN S.T.A 31, , , , , , , , , , : 3 TITIK : 6 TITIK : 4 TITIK : 5 TITIK : 1 TITIK
25 Lampiran 2-11 S.T.A. 31,81-31,9 RUAS KANAN S.T.A 31, , , , , , , , , ,9 1 1 : 3 TITIK : 4 TITIK : 1 TITIK
26 Lampiran S.T.A. 31,91-32, RUAS KANAN S.T.A 31, , , , , , , , , , 1 1 : 3 TITIK : 1 TITIK : 3 TITIK
27 Lampiran S.T.A. 32,1-32,1 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , , : 4 TITIK : 6 TITIK : 3 TITIK : 5 TITIK
28 Lampiran S.T.A. 32,11-32,2 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , ,2 1 1 : 6 TITIK : 6 TITIK : 9 TITIK
29 Lampiran S.T.A. 32,21-32,3 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , , : 5 TITIK : 5 TITIK : 8 TITIK : 1 TITIK : 1 TITIK
30 Lampiran S.T.A. 32,31-32,4 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , ,4 1 1 : 9 TITIK
31 Lampiran S.T.A. 32,41-32,5 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , , : 3 TITIK : 4 TITIK
32 Lampiran S.T.A. 32,51-32,6 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , ,6 1 : 1 TITIK : 4 TITIK
33 Lampiran S.T.A. 32,61-32,7 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , ,7 1 : 3 TITIK : 4 TITIK
34 Lampiran S.T.A. 32,71-32,8 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , , : 5 TITIK : 3 TITIK
35 Lampiran 2-12 S.T.A. 32,81-32,9 RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , ,9 1 1 : 3 TITIK : 1 TITIK : 3 TITIK
36 Lampiran S.T.A. 32,91-33, RUAS KANAN S.T.A 32, , , , , , , , , , 3 1 : 1 TITIK : 4 TITIK
37 Lampiran S.T.A. 3,1-3,1 RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK : 6 TITIK : 4 TITIK
38 Lampiran S.T.A. 3,11-3,2 RUAS KIRI S.T.A : 3 TITIK : 1 TITIK : 7 TITIK : 3 TITIK
39 Lampiran S.T.A. 3,21-3,3 RUAS KIRI S.T.A AMBLA S : 5 TITIK : 3 TITIK : 4 TITIK
40 Lampiran S.T.A. 3,31-3,4 RUAS KIRI S.T.A : 3 TITIK : 1 TITIK
41 Lampiran S.T.A. 3,41-3,5 RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK : 6 TITIK : 4 TITIK
42 Lampiran S.T.A. 3,51-3,6 RUAS KIRI S.T.A : 6 TITIK
43 Lampiran S.T.A. 3,61-3,7 RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK
44 Lampiran S.T.A. 3,71-3,8 RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK : 4 TITIK : 3 TITIK : 1 TITIK
45 Lampiran 2-13 S.T.A. 3,81-3,9 RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK
46 Lampiran S.T.A. 3,91-31, RUAS KIRI S.T.A : 3 TITIK : 1 TITIK
47 Lampiran S.T.A. 31,1-31,1 RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK : 5 TITIK : 7 TITIK : 1 TITIK : 4 TITIK
48 Lampiran S.T.A. 31,11-31,2 RUAS KIRI S.T.A : 3 TITIK : 1 TITIK
49 Lampiran S.T.A. 31,21-31,3 RUAS KIRI S.T.A : 3 TITIK : 1 TITIK
50 Lampiran S.T.A. 31,31-31,4 RUAS KIRI S.T.A : 6 TITIK : 1 TITIK : 1 TITIK
51 Lampiran S.T.A. 31,41-31,5 RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK : 4 TITIK : 3 TITIK : 1 TITIK
52 Lampiran S.T.A. 35,1-3,6 RUAS KIRI S.T.A : 5 TITIK : 1 TITIK
53 Lampiran S.T.A. 31,61-31,7 RUAS KIRI S.T.A : 6 TITIK : 4 TITIK : 8 TITIK
54 Lampiran S.T.A. 31,71-31,8 RUAS KIRI S.T.A : 6 TITIK : 4 TITIK : 1 TITIK : 6 TITIK : 4 TITIK
55 Lampiran 2-14 S.T.A. 31,81-31,9 RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK : 6 TITIK : 1 TITIK : 1 TITIK
56 Lampiran S.T.A. 31,91-32, RUAS KIRI S.T.A : 7 TITIK : 8 TITIK
57 Lampiran S.T.A. 32,1-32,1 RUAS KIRI S.T.A : 3 TITIK : 6 TITIK
58 Lampiran S.T.A. 32,11-33,1 RUAS KIRI S.T.A : 3 TITIK : 1 TITIK
59 Lampiran S.T.A. 32,21-32,3 RUAS KANAN S.T.A : 1 TITIK : 1 TITIK
60 Lampiran S.T.A. 32,31-32,4 RUAS KIRI S.T.A : 4 TITIK : 3 TITIK : 1 TITIK
61 Lampiran S.T.A. 32,41-32,5 RUAS KIRI S.T.A : 6 TITIK
62 Lampiran S.T.A. 32,51-32,6 KIRI S.T.A : 1 TITIK
63 Lampiran S.T.A. 32,61-32,7 RUAS KANAN S.T.A : 6 TITIK : 1 TITIK : 3 TITIK : 4 TITIK : 4 TITIK
64 Lampiran S.T.A. 32,71-32,8 RUAS KIRI S.T.A : 6 TITIK : 1 TITIK : 5 TITIK : 3 TITIK
65 Lampiran 2-15 S.T.A. 32,81-32,9 RUAS KIRI S.T.A : 6 TITIK : 1 TITIK : 8 TITIK
66 Lampiran S.T.A. 32,91-33, RUAS KIRI S.T.A : 1 TITIK : 7 TITIK : 3 TITIK
67 Lampiran Data Analisis Kondisi Jalan Perintis Kemerdekaan Klaten Stasiun 3-31, Ruas Kanan S.T.A 3, , , , , , , , , ,
68 Lampiran Data Analisis Kondisi Jalan Perintis Kemerdekaan Klaten Stasiun 3-31, Ruas Kiri S.T.A 3, , , , , , , , , ,
69 Lampiran Data Analisis Kondisi Jalan Perintis Kemerdekaan Klaten Stasiun 31-32, Ruas Kanan S.T.A 31, , , , , , , , , , ,
70 Lampiran Data Analisis Kondisi Jalan Perintis Kemerdekaan Klaten Stasiun 31-32, Ruas Kiri S.T.A 31, ,1 1 31, , , , , , , , , 1-1 1
71 Lampiran Data Analisis Kondisi Jalan Perintis Kemerdekaan Klaten Stasiun 32-33, Ruas Kanan S.T.A 32, , , , , , , , , ,
72 Lampiran Data Analisis Kondisi Jalan Perintis Kemerdekaan Klaten Stasiun 32-33, Ruas Kiri S.T.A 32, , , , , , , , , ,
73 Lampiran Rekap Kerusakan Jalan Perintis Kemerdekaan Klaten Stasiun 3-33, Ruas Kanan Jenis Kerusakan Angka Untuk Jenis Kerusakan Angka Untuk Lebar Kerusakan Angka Untuk Luas Kerusakan Angka Untuk Kedalaman Angka Untuk Panjang Amblas Angka Kerusakan Pelepasan Butir Retak Memanjang Retak Melintang Retak Acak Retak Kulit Buaya Lubang dan Tambalan Alur Amblas Total Angka Kerusakan 17
74 Lampiran Rekap Kerusakan Jalan Perintis Kemerdekaan Klaten Stasiun 3-33, Ruas Kiri Jenis Kerusakan Angka Untuk Jenis Kerusakan Angka Untuk Lebar Kerusakan Angka Untuk Luas Kerusakan Angka Untuk Kedalaman Angka Untuk Panjang Amblas Angka Kerusakan Pelepasan Butir Retak Memanjang Retak Melintang Retak Acak Retak Kulit Buaya Lubang dan Tambalan Alur Amblas Total Angka Kerusakan 18
75 Lampiran 4-16 Lintas Harian Rata-Rata Tahun Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten JENIS KENDARAAN TAHUN Sepeda Motor Mobil Penumpang Non Bus Bus Wisata Bus Umum Pickup Truk 2 As Truk 3 As Gandengan Kontainer Kendaraan Non Mesin JUMLAH
BAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pembangunan dan ekonomi dalam suatu daerah tidak lepas dari peran prasarana jalan. Jalan merupakan sarana penghubung dari satu daerah ke daerah lain,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa serta pembahasan terhadap kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka dapat disimpulkan bahwa
Lebih terperinciPENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)
PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Fitra Ramdhani Dosen Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciPENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro
PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro Abstrak: Kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi dua bagian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta terus meningkat dengan pesat. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya
Lebih terperinciEVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY
EVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY Hendrick Simangunsong1 dan P. Eliza Purnamasari2 1.Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta,Jl Babarsari 44
Lebih terperinciPerancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui
Lebih terperinciKata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).
ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (Studi Kasus : Ruas Jalan Puring-Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah) Zukhruf Erzy Muhania Aini 2, Anita
Lebih terperinciMargareth Evelyn Bolla *)
PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) DALAM PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN KALIURANG, KOTA MALANG) Margareth Evelyn Bolla *) ABSTRAK Penilaian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Metode Bina Marga Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan saat melakukan survei visual adalah kekasaran permukaan, lubang, tambalan, retak, alur,
Lebih terperinciSTUDI KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS RUAS JALAN HARAPAN JAYA) KOTA PONTIANAK
STUDI KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS RUAS JALAN HARAPAN JAYA) KOTA PONTIANAK Daryoto 1). Slamet Widodo 2)., Siti Mayuni 2) e-mail : daryoto_yoto99@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting untuk menunjang kelancaran perhubungan darat suatu daerah. Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Metode Pavement Condition Index (PCI) Pavement Condotion Index (PCI) adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas) Febri Noval Trisdianto 1,2*, Sulfah Anjarwati 1, Juanita 1 Program
Lebih terperinciPERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR
PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM 121+200 KM 124+200 JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR DIDI SUPRYADI NRP. 3108038710 SYAMSUL KURNAIN NRP. 3108038710 KERANGKA PENULISAN BAB I. PENDAHULUAN BAB
Lebih terperinciFitria Yuliati
EVALUASI PARAMETER KOEFISIEN DISTRIBUSI KENDARAAN (C) UNTUK JALAN TIPE 4/2UD UNTUK PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR CARA BINA MARGA (Studi Kasus: Jl. Yogyakarta Magelang Km 21 22 dan JL. Ahmad Yani
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Kondisi Perkerasan Nilai Kondisi Perkerasan dihitung berdasarkan data dari hasil pengamatan visual di lapangan yang diperoleh dalam bentuk luasan kerusakan, panjang
Lebih terperinciJurnal Teknik Sipil ISSN
ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 543-552 TINJAUAN KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN KOMBINASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) DAN SURFACE DISTRESS INDEX (SDI) PADA JALAN TAKENGON BLANGKEJEREN
Lebih terperinciBAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA
14 BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 5.1 Jenis Pekerjaan Berikut adalah jenis pekerjaan yang dilakukan untuk perbaikan di ruas Jalan Gatot Subroto, Gemolong Sragen KM 5+000 8+000 : 1. Pekerjaan Perbaikan :
Lebih terperinciANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK
ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 Andini Pratiwi Putri 2, Anita Rahmawati 3, Emil Adly 4 ABSTRAK Pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciDENY MIFTAKUL A. J NIM. I
Evaluasi Perkerasan Jalan, Pemeliharaan dan Peningkatan dengan Metode Analisa Komponen beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Gemolong - Sragen KM 0+000 2+100 TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU PADA PROYEK JALAN SURAMADU SISI MADURA
Spectra Nomor Volume VI Juli 008: -7 STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU PADA PROYEK JALAN SURAMADU SISI MADURA Kamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil FTSP ITN
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram Nilai PCI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Penentuan Kerusakan Jalan Ada beberapa metode yang digunakan dalam menentukan jenis dan tingkat kerusakan jalan salah satu adalah metode pavement condition index (PCI). Menurut
Lebih terperinciEVALUASI KONDISI JALAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF KINERJA FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL (Studi Kasus Jalan Jayawijaya Surakarta)
EVALUASI KONDISI JALAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF KINERJA FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL (Studi Kasus Jalan Jayawijaya Surakarta) TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN DAN TANAH DASAR PADA RUAS JALAN SEMEN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG
POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.7 JANUARI 2013 ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN DAN TANAH DASAR PADA RUAS JALAN SEMEN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG ABSTRACT EKO WIYONO Jurusan Teknik Sipil PNJ, Jl. Prof. Dr.
Lebih terperinciEVALUASI UMUR SISA RUAS JALAN KARTASURA KLATEN. Tugas Akhir
EVALUASI UMUR SISA RUAS JALAN KARTASURA KLATEN (Berdasarkan Volume Lalu Lintas dengan Metode Analisa Komponen) Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil
Lebih terperinciTUGAS AKHIR - RC
TUGAS AKHIR RC09 1380 EVALUASI PARAMETER KOEFISIEN DISTRIBUSI KENDARAAN (C) UNTUK JALAN TIPE 4/2UD UNTUK PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR CARA BINA MARGA (Studi Kasus : Jl. Yogyakarta Magelang Km 21
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut :
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut : 1. Berdasarkan pengambilan data dan analisis yang sudah dilakukan
Lebih terperinciPerbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI
Rekaracana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute
Lebih terperinciD4 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkerasan jalan merupakan bagian dari jalur lalu lintas, yang bila kita perhatikan secara struktural pada penampang melintang jalan, merupakan penampang struktur dalam
Lebih terperinciBAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI
V-1 BAB V EVALUASI V.1 TINJAUAN UMUM Dalam Bab ini, akan dievaluasi tanah dasar, lalu lintas, struktur perkerasan, dan bangunan pelengkap yang ada di sepanjang ruas jalan Semarang-Godong. Hasil evaluasi
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)
ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING) A.F. Aboe (1), D. Runtulalo (2), M. Imaduddien (3). Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Kerusakan Jalan, bangunan pelengkap, fasilitas pendukung.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PADA KONTRUKSI JALAN, BANGUNAN PELENGKAP DAN FASILITAS PENDUKUNG JALAN STUDI KASUS JALAN DURI- PEKANBARU KM 30-31 KECAMATAN MINAS KABUPATEN SIAK Fitridawati Soehardi; Fadrizal
Lebih terperinciDosen, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata,
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN UNTUK MENENTUKAN JENIS PENANGANAN DENGAN SISTEM PENILAIAN MENURUT BINA MARGA (Studi Kasus Jalan Nasional Bireuen Bts. Kota Lhokseumawe, Kecamatan Krueng Geukueh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Perkerasan jalan adalah bagian konstruksi jalan yang terdiri dari beberapa susunan atau lapisan, terletak pada suatu landasan atau tanah dasar yang diperuntukkan
Lebih terperinciTEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016
IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN BATAS KOTA PALEMBANG SIMPANG INDERALAYA) Sartika Nisumanti 1), Djaenudin Hadiyana 2) 1),2) Jurusan Teknik Sipil Universitas Indo Global Mandiri Jl Jend.
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA JALAN PAJANG PARANGTEJO KABUPATEN SUKOHARJO TESIS
EVALUASI KINERJA JALAN PAJANG PARANGTEJO KABUPATEN SUKOHARJO TESIS Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Teknik Sipil Diajukan Oleh : ACHMAD HUFRONI NIM. : S.1000.300.40
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB KERUSAKAN PADA KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN ANTARA BECORA-KULUHUN DI KOTA DILI TIMOR-LESTE.
ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN PADA KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN ANTARA BECORA-KULUHUN DI KOTA DILI TIMOR-LESTE. João Paulo De Almeida Falcão Rodrigués 03111007 ABSTRAK Jalan Becora Culuhun di Kota Dili Timor-Leste,
Lebih terperincipergerakan manusia dan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan aman, pengguna jalan perlu terus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan prasarana transportasi yang baik dan mantap saat ini menjadi penting diantaranya adalah prasarana jalan, yang diharapkan mampu melayani pergerakan manusia
Lebih terperinciSTUDI PENANGANAN JALAN RUAS BUNDER LEGUNDI AKIBAT PEKEMBANGAN LALU - LINTAS
Program Studi MMTITS, Surabaya 3 Pebruari 2007 STUDI PENANGANAN JALAN RUAS BUNDER LEGUNDI AKIBAT PEKEMBANGAN LALU LINTAS Hery Wiriantoro Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Jalan memiliki syarat umum yaitu dari segi konstruksi harus kuat, awet dan kedap. Supardi 1)
EVALUASI KERUSAKAN JALAN PADA PERKERASAN RIGID DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS RUAS JALAN SEI DURIAN RASAU JAYA km 21 + 700 S.D. km 24 + 700) Supardi 1) Abstrak Jalan Sei Durian Rasau
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Kondisi Jalan Pengumpulan data kerusakan pada ruas jalan Kabupaten, Sleman sepanjang 5000 m yang dilakukan melalui survei kondisi permukaan jalan survei dilakukan
Lebih terperinciPeningkatan arus bongkar muat pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Latar Belakang Pendahuluan Peningkatan arus bongkar muat pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Program Pemerintah pada pengembangan pelabuhan sebagai alternatif penunjang pelabuhan Tanjung Perak Kebutuhan jalan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS
ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister
Lebih terperinciANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM
ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM 143+850 146+850 Nama Mahasiswa : Ocky Bahana Abdiano NIM : 03111041 Jurusan : Teknik SipiL Dosen Pembimbing : Ir. Sri Wiwoho
Lebih terperinciPROYEK AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BANGKALAN Bts.KAB SAMPANG STA MADURA, JAWA TIMUR
PROYEK AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BANGKALAN Bts.KAB SAMPANG STA 23+000 26+000 MADURA, JAWA TIMUR Oleh : HENDI YUDHATAMA 3107.030.049 M. MAULANA FARIDLI 3107.030.101 Dosen Pembimbing: MACHSUS ST.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bagian pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada
Lebih terperinciPERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE HRODI (RUAS JALAN MELOLO WAIJELU) Andi Kumalawati *) ABSTRACT
PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE HRODI (RUAS JALAN MELOLO WAIJELU) Andi Kumalawati *) ABSTRACT The condition of street damage at route of Melolo waijelu (Km 53+130, Km 68+133)
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PENGAMBILAN ANGKA EKIVALEN BEBAN KENDARAAN PADA PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN FLEKSIBEL DI JALAN MANADO BITUNG
STUDI PENGARUH PENGAMBILAN ANGKA EKIVALEN BEBAN KENDARAAN PADA PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN FLEKSIBEL DI JALAN MANADO BITUNG Soraya Hais Abdillah, M. J. Paransa, F. Jansen, M. R. E. Manoppo Fakultas Teknik
Lebih terperinciPROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR
PROYEK AKHIR PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA 14+650 s/d STA 17+650 PROVINSI JAWA TIMUR Disusun Oleh: Muhammad Nursasli NRP. 3109038009 Dosen Pembimbing : Ir. AGUNG BUDIPRIYANTO,
Lebih terperinciPERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Andini Fauwziah Arifin Dosen Pembimbing : Sapto Budi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Perkerasan jalan adalah bagian konstruksi jalan yang terdiri dari beberapa susunan atau lapisan, terletak pada suatu landasan atau tanah dasar yang diperuntukkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Jalan memiliki umur layan atau umur rencana. Jika umur layan telah terlampaui, maka perlu adanya suatu lapisan tambahan (overlay) untuk meremajakan struktur perkerasan.
Lebih terperinciEVALUASI KERUSAKAN JALAN
EVALUASI KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG, SLEMAN) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : HENDRICK
Lebih terperinciIdentifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)
JRSDD, Edisi Juni 2016, Vol. 4, No. 2, Hal:197-204 (ISSN:2303-0011) Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung) Vidya Annisah Putri 1) I Wayan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, telah banyak mengalami peningkatan yang pesat dalam intensitas aktifitas sosial ekonomi seiring dengan kemajuan ekonomi
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
147 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian Analisis Kelaikan Fungsi Jalan Secara Teknis dengan Metode Kuantitatif dimaksudkan untuk menilai fungsi suatu ruas jalan ditinjau dari segi teknis.
Lebih terperinciTugas Akhir. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 teknik sipil. diajukan oleh :
ALTERNATIF PERENCANAAN JALAN BARU PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) DENGAN METODE AASHTO 1993 DAN ROAD NOTE 31 (STUDI KASUS : JALAN LINGKAR SELATAN GIRIWOYO GLONGGONG PAKET 4 WONOGIRI) Tugas Akhir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Perkerasan jalan adalah bagian konstruksi jalan yang terdiri dari beberapa susunan atau lapisan, terletak pada suatu landasan atau tanah dasar yang diperuntukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mobilitas maupun sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan seseorang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini fungsi jalan terasa sangat berperan dan menjadi transportasi paling penting yang digunakan hampir setiap hari oleh manusia. Dengan adanya kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jalan merupakan sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan dan diperuntukkan bagi lalu lintas. Pertumbuhan kendaraan yang cukup pesat berdampak pada
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 2015 pukul WIB dengan data sebagai berikut :
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada ruas persimpangan jl. Tajem Kadisoka dan menurut perhitungan MKJI, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lalu lintas jalan raya terdiri dari dua angkutan, yaitu angkutan penumpang dan angkutan barang. Angkutan penumpang adalah moda transportasi yang berfungsi untuk mengangkut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengaruh dan Kualitas Drainase Jalan Raya Drainase jalan raya adalah pengeringan atau pengendalian air dipermukaan jalan yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada badan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengelompokan Jalan Menurut Undang Undang No. 38 Tahun 2004 tentang jalan, ditinjau dari peruntukannya jalan dibedakan menjadi : a. Jalan khusus b. Jalan Umum 2.1.1. Jalan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass;
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Underpass Underpass adalah tembusan di bawah sesuatu terutama bagian dari jalan atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass; 2014). Beberapa
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS
PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan oleh : M.SULTHONUL
Lebih terperinciPerencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur
Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA 3+500 6+450 Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Oleh : SHEILA MARTIKA N. (NRP 3109030070) VERONIKA NURKAHFY (NRP 3109030094) Pembimbing
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40
EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40 Mas ad Bakri 1), Ary Setyawan 2), Syafi I 3) 1)Mahasiswa program Magister
Lebih terperinciANALISA PENGUJIAN DYNAMIC CONE PENETROMETER
ANALISA PENGUJIAN DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) UNTUK DAYA DUKUNG TANAH PADA PERKERASAN JALAN OVERLAY (Studi Kasus: Ruas Jalan Metro Tanjungkari STA 7+000 s/d STA 8+000) Masykur 1, Septyanto Kurniawan
Lebih terperinciANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN
ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN (Studi Kasus : Jalan Raya Desa Kapur, Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat) Ray Bernad A. Sirait
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN W. J. LALAMENTIK DAN RUAS JALAN GOR FLOBAMORA)
ANALISA FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN W. J. LALAMENTIK DAN RUAS JALAN GOR FLOBAMORA) I Made Udiana (made_udiana@yahoo.com) Dosen pada Jurusan Teknik Sipil FST Undana-Kupang Andre
Lebih terperinciPembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD
PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN RAYA BROMO PROBOLINGGO STA 94+250 97+550 KOTA PROBOLINGGO,PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : MOH WILDAN MAHMUD TS (3108.030.120 ) ARIF ILMAWAN HARYA S (3108.030.150) Pembimbing
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR
PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA 14+650 18+100 KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR Dosen Pembimbing : Ir. CHOMAEDHI. CES, Geo 19550319 198403 1 001 Disusun
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JALAN DI JALAN ASPAL KELAS III A DI KABUPATEN LAMONGAN
PENGARUH JUMLAH LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JALAN DI JALAN ASPAL KELAS III A DI KABUPATEN LAMONGAN Rio Rahma Dhana¹, Zulkifli Lubis² ¹Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pertumbuhan ekonomi di suatu daerah juga semakin meningkat. Hal ini menuntut adanya infrastruktur yang cukup memadai
Lebih terperinciPerbandingan Konstruksi Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku serta Analisis Ekonominya pada Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Mojoagung
JURNAL TEKNIK ITS Vol 1 Sept 2012 ISSN 2301-9271 E-63 Perbandingan Konstruksi Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku serta Analisis Ekonominya pada Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Mojoagung Oktodelina
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR 4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan Jenis jalan yang direncanakan Arteri) Tebal perkerasan = Jalan kelas IIIA (jalan = 2 lajur dan 2 arah Jalan dibuka pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kendaraan, terutama pada saat melakukan pengereman dan berhenti. Kendaraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruas jalan di persimpangan banyak mengalami kerusakan akibat beban kendaraan, terutama pada saat melakukan pengereman dan berhenti. Kendaraan yang melakukan pengereman
Lebih terperinciJURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No.3
PERBANDINGAN EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVER (STUDI KASUS : KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG DAN SEKITARNYA) Dian Agung Saputro 1 Abstrak: Kerusakan jalan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Pengumpulan data kerusakan pada ruas jalan Argodadi, Sedayu dengan panjang 4 km dan lebar jalan 6 m dilakukan melalui survei kondisi permukaan jalan. Survei
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN DAN DESAIN PERBAIKAN OUTER RING-ROAD KOTA MADIUN
Media Teknik Sipil, Volume XI, Juli 2011 ISSN 1412-0976 ANALISA KERUSAKAN DAN DESAIN PERBAIKAN OUTER RING-ROAD KOTA MADIUN Setiyo Daru Cahyono Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan pembangunan Nasional, mengingat sifatnya sebagai penggerak, pendorong serta perekat kesenjangan antar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMBAHASAN
BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer: -Foto Dokumentasi
Lebih terperinciANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN SKBI 1987 BINA MARGA DAN METODE AASHTO
ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN SKBI 1987 BINA MARGA DAN METODE AASHTO 1993 1 (Studi Kasus Paket Peningkatan Ruas Jalan Siluk Kretek, Bantul, DIY) Sisqa Laylatu Muyasyaroh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah dipengaruhi oleh sistem transportasi yang ada di wilayah tersebut. Sistem transportasi nasional apabila dikelola dengan baik akan menunjang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada penelitian Indeks Kondisi Perkerasan atau PCI ( Pavement Contidion Index) yang meneliti tingkat dari kondisi permukaan perkerasan dan ukurannya yang ditinjau
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.
BAB IV METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Tahap penelitian analisis kerusakan jalan pada perkerasan lentur dengan metode Pavement Condition Index (PCI) harus sesuai dengan teori dan prosedur analisa.
Lebih terperinciANALISIS SUSUNAN PERKERASAN JALAN PADA TIGA RUAS JALAN ARTERI DI SEMARANG
ANALISIS SUSUNAN PERKERASAN JALAN PADA TIGA RUAS JALAN ARTERI DI SEMARANG Oleh : Warsiti dan Risman Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang Jln, Prof.H.Soedarto,SH. Semarang 50275 Abstrak Jaringan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Data. Pengumpulan Data. 1. Kondisi Data Primer eksisting : jalan, meliputi :
III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM. Untuk melakukan suatu perencanaan jalan perlu dilakukan proses analisa dari informasi data-data mengenai obyek yang akan kita rencanakan. Hal ini perlu dilakukan
Lebih terperinciTINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH SOKAN KABUPATEN MELAWI
TINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH SOKAN KABUPATEN MELAWI Abstrak Elsa Tri Mukti 1) Jaringan jalan dapat meningkatkan tingkat efektifitas dan efisiensi produksi serta kualitas interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kebutuhan ekonomi dan pergerakan masyarakat secara cepat memberikan konsekuensi (tugas) kepada pemerintah baik pusat maupun daerah untuk melakukan percepatan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. jalan, diperlukan pelapisan ulang (overlay) pada daerah - daerah yang mengalami
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perencanaan Tebal Perkerasan Dalam usaha melakukan pemeliharaan dan peningkatan pelayanan jalan, diperlukan pelapisan ulang (overlay) pada daerah daerah yang mengalami kerusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk berdampak pada. perkembangan wilayah permukiman dan industri di daerah perkotaan, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk berdampak pada perkembangan wilayah permukiman dan industri di daerah perkotaan, maka sejalan dengan itu diperlukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan hasil analisis data maka dapat diambil suatu kesimpulan yang dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut
Lebih terperinci2015 ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jalan merupakan prasarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan mobilitas keseharian sehingga volume kendaraan yang melewati
Lebih terperinciBAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 5.1 Jenis Pekerjaan Berikut adalah jenis pekerjaan yang dilakukan untuk perbaikan di ruas Jalan Kudus - Colo KM 0+000 3+000 : 1. Pekerjaan Perbaikan : a. Pekerjaan Galian Perkerasan
Lebih terperinciANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)
ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA) Aris Munandar 1) Slamet Widodo 2) Eti Sulandari 2) Abstrak Secara umum jalan dibangun sebagai
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DITINJAU DARI DAYA DUKUNG TANAH DAN VOLUME LALU LINTAS
ANALISA KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DITINJAU DARI DAYA DUKUNG TANAH DAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Ruas Jalan Metro Tanjung Kari di Kecamatan Sekampung Lampung Timur STA 10+600 s/d 11+600) Ida Hadijah
Lebih terperinci