FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.
|
|
- Yulia Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN 2015 Nur Romdhona Putri Nabella Abstrak Setiap ibu hamil beresiko mengalami anemia dalam kehamilan di Indonesia angka kejadian anemia pada ibu hamil cukup tinggi sekitar 67% dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing ini menyebabkan penurunan pada kadar Hb. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kadar Hb pada ibu hamil. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah telah membuat program bahwa selama kehamilan ibu diharuskan mengkonsumsi minimal 90 tablet Fe. Penelitian ini menggunakan metode analitik, dengan sampel sebanyak 60 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Senen. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner dan rekam medik pasien. Hasil penelitian berdasarkan uji exact fisher terdapat hubungan yang signifikan dengan kadar Hb dengan p value = < 0.05 pada variabel kepatuhan minum Fe, pengetahuan tentang gizi, dan pola makan Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara kadar Hb dengan kepatuhan minum Fe, pengetahuan tentang gizi, dan pola makan, serta tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar Hb dengan umur, paritas, dan usia kehamilan. Kata kunci : Hubungan, Kadar HB PENDAHULUAN Kehamilan yang terjadi secara alamiah dapat menyebabkan risiko pada ibu hamil dan dapat menyebabkan kematian salah satu dari beberapa faktor tidak langsung penyebab kematian pada ibu hamil adalah anemia. World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi pendarahan pascapersalinan. Komplikasi paling sering dari pendarahan pascapersalinan adalah anemia.angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67% dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing sekitar 10-15% tergolong anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim (Febriana, 2010). Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 angka kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Dalam survey yang sama lima tahun lalu angka kematian ibu mencapai 228 per 100 ribu kelahiran hidup.
2 Menurut hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indoneseia (SDKI) 2012 AKB mengalami penurunan meski tidak berbeda jauh dengan hasil SDKI 2007, yaitu masing masing 32 dan 34 kematian per kelahiran hidup. Pada wanita hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami anemia untuk itu setiap kehamilan membutuhkan lebih banyak zat besi untuk perkembangan janin dan juga pembentukan janin. Menurut penelitian Hoo Swie Tjong frekuensi anemia dalam kehamilan setinggi 18,5% dan pada wanita hamil dengan Hb 12 gr/100ml adalah sebanyak 23,6 %, hb rata rata pada trimester I adalah 12,3 g/ml trimester II 11,3 g/ml dan pada trimester III adalah 10,8 g/ml. Hal ini disebabkan karena pada pada wanita hamil terjadi pengenceran darah atau disebut hemodilusi (Sarwono,2007). Pemerintah telah menetapkan untuk memberikan tablet Fe kepada ibu hamil sebanyak 90 butir selama kehamilan dan tenaga kesehatan khususnya bidan juga sudah menjalankan program pemerintah yaitu memberikan 30 tablet pada trimester pertama 30 tablet pada trimester ke dua dan 30 tablet pada trimester ke tiga dan menjelaskan dosis serta waktu meminumnya pada ibu, akan tetapi kenyataanya tidak semua ibu hamil yang mendapatkan tablet besi meminumnya secara rutin, hal ini bisa disebabkan karena faktor ketidaktahuan ibu hamil terhadap manfaat tablet Fe dalam kehamilan, serta kerugian karena tidak mengkonsumsi tablet Fe secara rutin selama kehamilan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I, II, dan III yang datang ke Puskesmas Kecamatan Senen.Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang pada tanggal 9 Maret 2015 sampai dengan tanggal 13 Maret 2015 yang melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Kecamatan Senen serta yang memenuhi syarat dan yang bersedia menjadi responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling konsekutif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Senen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah cross- Sectional. cara pengukuran : bila ya skor 1 bila tidak skor 0.Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner dan rekam medik pasien. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi Frekuesi Umur Ibu Hamil yang datang ke Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Umur N % 1 < 20 tahun tahun
3 3 > 35 tahun Jumlah ,0 Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau (81.7 %) berumur dan (13.3 %) berumur > 35 tahun. Tabel 2 Distribusi Frekuesi Paritas Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Paritas N % > Jumlah Tabel 2 menunjukkan bahwa 36 orang (60.0%) ibu yang datang ke Puskesmas Kecamatan Senenmempunyai paritas 1-3, 23 orang (38.2%) belum pernah melahirkan dan hanya 1 orang (1.7%) mempunyai paritas > 3. Tabel 3 Distribusi Frekuesi Usia Kehamilan Ibu Hamil Di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Usia Kehamilan N % 1 TM I TM II TM III Jumlah Tabel 3 menunjukkan bahwa 31 orang (51.7%) ibu hamil yang datang ke Puskesmas Kecamatan Senen masuk kedalam TM III, hanya 6 orang (10.0%) ibu hamil masuk kedalam TM II, dan 23 orang (38.3%) ibu hamil masuk kedalam TM II.
4 Tabel 4 Distribusi Frekuesi Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Tingkat kepatuhan N % 1 Patuh tidak patuh Jumlah Tabel4 menunjukkan bahwa 41 orang (68.3%) ibu hamil patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe, dan 19 orang (31.7%) ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. Tabel 5 Distribusi Frekuesi Tingkat Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Pengetahuan tentang Gizi N % 1 Baik tidak baik Jumlah Tabel 5 menunjukkan bahwa 39 orang (65.0%) ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan baik tentang gizi,dan 21 orang (35.0%) ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan tidak baik / kurang tentang gizi Tabel 6 Distribusi Frekuesi Pola Makan Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Pola makan N % 1 Baik tidak baik Total Tabel 6 menunjukkan bahwa 42 orang (70.0%) ibu hamil memiliki pola makan baik, dan 18 orang (30.0%) ibu hamil memiliki pola makan tidak baik/ kurang baik.
5 Tabel 7 Hubungan Antara Umur Dengan Kadar Hb di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Umur Kadar Hb Jumlah P value < 11 gr% 11 gr% 1 < > Tabel 7dari hasil uji statistik hubungan antara umur dengan kadar Hb didapat p value 0.809> 0.05 maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar Hb Tabel 8 Hubungan Antara Paritas Dengan Kadar Hb di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Paritas Kadar Hb Jumlah P value < 11 gr% 11 gr% > Tabel 8dari hasil uji statistik hubungan antara paritas dengan kadar Hb didapat p value >0.05 maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kadar Hb. Tabel 9 Hubungan Antara Usia Kehamilan Dengan Kadar Hb di Puskesmas Kecamatan Senen 2015 No Usia Kadar Hb Jumlah P value kehamilan < 11 gr% 11 gr% 1 TM I TM II TM III Tabel 9dari hasil uji statistik hubungan antara usia kehamilan dengan kadar Hb didapat p value 0.435> 0.05 maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan kadar Hb
6 Tabel 10 Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Ibu Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kadar Hb Di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Tingkat Kadar Hb Jumlah P value Kepatuhan < 11 gr% 11 gr% 1 Patuh Tidak patuh \ Tabel 10dari hasil uji statistik hubungan antara kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kadar Hb didapat p value < 0.05 maka H0 ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan dengan kadar Hb. Tabel 11 Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil Dengan Kadar Hb di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Pengetahuan Kadar Hb jumlah P value gizi < 11 gr% 11 gr% 1 Baik Tidak baik Tabel 11dari hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan tentang gizi dengan kadar Hb didapat p value 0.000< 0.05 maka H0 ditolakartinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi dengan kadar Hb. Tabel 12 Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kadar Hb di Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2015 No Pola makan Kadar Hb Jumlah P value < 11 gr% 11 gr% 1 Baik Tidak baik Tabel 12 dari hasil uji statistik hubungan antara pola makan dengan kadar Hb didapat p value <0.05 maka H0 ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kadar Hb.
7 PEMBAHASAN Hubungan Antara Umur Dengan Kadar Hb Berdasarkan tabel 7 Setelah dilakukan uji hubungan antara kedua variabel umur dengan kadar Hb didapat nilai P value > yang berarti H0 diterima dengan kata lain tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar Hb pada ibu, hal ini menujukan bahwa tidak ada kecenderungan semakin tua usia ibu hamil atau semakin muda usianya diikuti dengan semakin rendah atau semakin tingginya kadar Hb dalam darah. Menurut Sarwono 2006, wanita yang berumur < 20 tahun membutuhkan zat besi lebih banyak untuk tubuhnya maka cenderung mengalami anemia saat hamil dan pada usia > 35 tahun mempunyai resiko karena alat reproduksi ibu sudah menurun dan maka cenderung mengalami anemia. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Serli Febriana tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Gandus Palembang tahun 2010 menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi dengan kadar Hb dan cenderung mengalami anemia. Ini menunjukkan bahwa banyak hal yang mempengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh. Pola makan yang baik serta olahraga yg cukup dapat menyebabkan keefektifan penyerapan zat besi yg optimal. Selain itu peran tenaga kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan tentang manfaat tablet Fe bagi kehamilan juga dapat mempengaruhi pengetahuan ibu hamil untuk selalu mengkonsumsi tablet Fe. Uji Hubungan Paritas dengan Kadar Hb Berdasarkan tabel 8 Setelah dilakukan uji hubungan antara kedua variabel paritas dengan kadar Hb didapat nilai P value > yang berarti H0 diterima dengan kata lain tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kadar Hb pada ibu hamil. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kecenderungan semakin banyak jumlah kelahiran (paritas) maka semakin rendah kadar Hb ibu tersebut. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman di tinjau dari sudut kematian maternal paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian lebih tinggi. Resiko pada paritas 1 dapat di kurangi atau di cegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan. ( Sarwono, 2006) Hal ini sesuai dengan penelitian Indri Maharani tentang hubungan kadar Hb dengan perdarahan antepartum tahun 2012 menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kadar Hb. Ini menunjukkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi kadar Hb pada saat hamil bukan hanya jumlah paritas namun jarak kehamilan yang terlalu dekat juga dapat mempengaruhi kadar Hb ibu karna belum kembali sempurnanya organ organ reproduksi ibu untuk menerima janin kembali sehingga dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi baik untuk ibu dan untuk janin.
8 Uji Hubungan Usia Kehamilan dengan Kadar Hb Berdasarkan tabel 9 setelah dilakukan uji hubungan antara variabel usia kehamilan dengan kadar Hb didapat nilai P value > berarti H0 diterima dengan kata lain tidak ada hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan kadar Hb pada ibu hamil. Hal ini sesuai dengan penelitian Anggi Setiawan tentang hubungan kadar Hb ibu hamil di trimester III di kota Pariaman menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan kadar Hb. Hal ini tidak sesuai dengan teori karena Hb ibu hamil rata rata pada trimester I adalah 12,3 gr % pada trimester II adalah 11,3 gr% dan pada trimester III adalah 10,8 gr% hal ini disebabkan karena pada wanita hamil mengalami hemodilusi atau pengenceran darah (Sarwono,2005). Secara fisiologis ibu hamil memang mengalami hemodilusi karena terjadinya peningkatan volume plasma namun tidak disertai dengan peningkatan sel darah merah sehingga terjadi pengenceran darah. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan minggu. Bila Hb sebelumnya sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologis dan Hb itu akan menjadi 9,5-10 gr% (Wiknjosastro, 2002). Uji Hubungan Tingat Kepatuhan dengan Kadar Hb Berdasarkan tabel 10 setelah dilakukan uji hubungan antara variabel tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kadar Hb didapat nilai P value < yang berarti H1 diterima dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan dengan kadar Hb pada ibu hamil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe maka semakin tinggi pula kadar Hb ibu. Hal ini sesuai dengan penelitian Sari tentang hubungan antara keteraturan mengkonsumsi tablet Fe dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil di BPS Titi Kariati di Surabaya tahun 2012, menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketaatan konsumsi tablet Fe dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Menurut hasil penelitian Siregar, A.M dari Fakultas Kesehatan Masyarakat tentang Penanggulangan Anemia Gizi Besi Melalui Program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga di Medan tahun 2000 menjelaskan bahwatingkat kepatuhan yang di ikuti dengan normalnya kadar Hb pada ibu hamil bisa dipengaruhi berbagai faktor salah satu contoh adalah tingkat pendidikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu makan semakin baik kepatuhan nya dalam mengkonsumsi tablet Fe. Selain itu keteraturan dalam mengkonsumsi tablet Fe dan jumlah tablet yang dikonsumsi ibu selama kehamilan juga dapat berpengaruh dengan peningkatan kadar Hb serta peran bidan untuk selalu mngingatkan setiap melakukan kunjungan juga dapat mempengaruhi ibu hamil dalam kedisiplinan mengkonsumsi tablet Fe. Berdasarkan analisis dari butir soal yang ditanyakan pada kuesioner tingkat pengetahuan terdapat 44 orang ibu hamil yang rutin mengkonsumsi tablet Fe setiap hari dan terdapat 42 orang ibu yang selalu menghabiskan tablet tepat waktu.
9 Uji Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Kadar Hb Berdasarkan tabel 11 setelah dilakukan uji hubungan antara variabel pengetahuan tentang gizi ibu hamil dengan kadar Hb didapat nilai P value < yang berarti H1 diterima dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi dengan kadar Hb pada ibu hamil menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu tentang gizi maka semakin tinggi pula kadar Hb ibu. Hal ini sesuai dengan penelitian Dhuha Itsnanisa Adi tentang edukasi gizi terhadap pola konsumsi ibu hamil anemia dalam upaya perbaikan kadar hemoglobin di Puskesmas Sudiang Raya Makassar tahun 2012 menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara edukasi gizi yang diberikan kepada responden dapat meningkatkan pola konsumsi responden untuk zat gizi tertentu, yakni energi, protein, vitamin A, dan vitamin C. Peningkatan asupan ini sejalan dengan menurunnya jumlah responden yang anemia. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan lebih mengerti makanan yang baik untuk dikonsumsi serta gizi yang baik untuk dikonsumsi selama hamil. Berdasarkan hasil analisis perbutir pernyataan diperoleh bahwa respondenmemiliki pengetahuan tentanggizi yang baik namun demikian banyak responden tidak bisa menjawab dengan baik pada butir pernyataan porsi makan ibu hamil 2 kali lipat dibanding yang tidak hamil hal tersebut mungkin dianggap benar oleh responden karna pola pikir yang beranggapan bahwa ibu hamil harus makan untuk 2 orang sehingga porsi makan harus lebih. Uji Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Hb Berdasarkan tabel 12 setelah dilakukan uji hubungan antara variabel pola makan dengan kadar Hb didapat nilai P value < yang berarti H1 diterima dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kadar Hb pada ibu hamil ini menunjukkan bahwa semakin baik pola makan ibu maka semakin tinggi pula kadar Hb ibu. Hal ini sesuai dengan penelitian Marissa Anggraini tentang hubungan pola konsumsi pangan dengan kadar Hb ibu hamil di Medan tahun 2013 menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi dengan kadar Hb ibu hamil. Menurut penelitian Agustina Dian Praditama tentang pola makan pada ibu hamil dan pasca melahirkan di desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk menjelaskan bahwa banyak faktor pengambilan keputusan dalam makanan saat hamil pantangan makanan saat hamil didasari oleh kepercayaan yang ada dimasyarakat juga dipengaruhi oleh orang orang terdekat dan keluarga. Selain itu lokasi penelitian juga berpengaruh terhadap hasil penelitian karena mungkin adat masyarakat desa tersebut masih sangat kental dengan kepercayaan yang turun temurun sehingga banyak ibu hamil yang lebih mengikuti saran orang di lingkungannya dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang ada.
10 Berdasarkan hasil analisis perbutir pertanyaan dari 60 responden 54 orang ibu hamil menjawab selalu makan sayuran hijau setiap hari dan 51 orang ibu hamil menjawab selalu makan makanan yang mengandung protein setiap hari. Ibu hamil yang selalu mengkonsumsi sayuran, protein, setiap hari dapat sangat berpengaruh terhadap kenaikan kadar Hb dalam darah sehingga dapat mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan. Namun demikian banyak responden tidak mengkonsumsi buah setiap hari pada butir pernyataan apakah ibu setiap hari makan buah buahan dan banyak responden yang tidak mengkonsumsi susu lebih dari 1 kali sehari pada butir pertanyaan apakah ibu selama kehamilan ini ibu minum susu lebih dari 1 kali sehari. Hal tersebut mungkin dianggap tidak terlalu penting bagi responden namun demikian mengkonsumsi susu dan buah buahan sangat membantu menaikan kadar Hb dalam darah buah buahan yang menganduk banyak vitamin C akan dapat membantu mempercepat penyerapan Fe. DAFTAR PUSTAKA Agustina Dian Praditama,Pola Makan Pada Ibu Hamil Dan Pasca Melahirkan Di Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk< erpdf/aunea282ad76dfull.pdf> diakses taggal 20 desember 2014 Anggi setiawan, Nur indrawaty, amirah zatil izzah Jurnal kesehatan andalas, 2013 ; 2(1) < diakses tanggal 16 april 2015 Dhuha Itsnanisa Adi,Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.2, No.1, Agustus 2012 : 17-21< hp/mgmi/article/view/435> diakses tanggal 17 april 2015 Febriana, Serli Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan KejadianAnemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Gandus Palembang Tahun Akademi Kebidanan Rizki Patya Palembang. Fahriansjah, FW Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia di Rumah Sakit Bersalin SITI KHADIJAH 1V MAKASSAR Periode Januari Desember2008. Hani, Ummi Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika Herlina, Nina dkk Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. < 0/02/faktor-faktor-yangberhubungan-dengan_07.html,> Diakses tanggal 24 desember 2014).
11 Marissa Anggraini, 2013< diakses tanggal 17 april 2015 Prawirohardjo, Sarwono Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP Prawirohardjo, Sarwono Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Resa Valentri*, Dessy Hertati, Nobella Kristia Angelina Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki
Lebih terperinciBAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Perubahan fisiologis alami yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat dunia yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Angka prevalensi anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang bersangkutan. Hemoglobin merupakan protein berpigmen
Lebih terperinciPENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA
PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA Evie Trihartiningsih*, Masdianti Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goal s (MDG s) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu strategi Pembangunan Kesehatan Nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan yang berarti bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan
KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang dirasakan oleh seorang wanita dan merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi wanita. Kehamilan yang dialami oleh
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN
GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN Ulfa Laila *, Dede Mahdiyah 1, Mahpolah 2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 Poltekes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Masa kehamilan adalah suatu fase penting dalam pertumbuhan anak karena calon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan penanganan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan AKI hingga 3/4
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.
Lebih terperinciKEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG
KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG Puji Pranowowati 1, Yuliaji siswanto 2, Alfan Afandi 3 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo
Lebih terperinciHUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab
Lebih terperinciRELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA
P E N E L I T I A N I L M I A H HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia Novi Anggraeni *) *)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru dalam periode pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia adalah gizi yang seimbang. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,
Lebih terperinciMella Yuria RA*, Tri Mulyasari**
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA PADA IBU HAMIL Mella Yuria RA*, Tri Mulyasari** *Program Studi Kebidanan, STIKes Binawan **Penulis Kedua Jl. Kalibata Raya No. 25-30 Kalibata Jakarta Timur Email korespodensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi merupakan fokus utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia
Lebih terperinciYane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KONSUMSI ZAT BESI (fe) PADA IBU HAMIL TERHADAP KADAR hb DI KELURAHAN CILAMAJANG KEC. KAWALU KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sampai saat ini masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara asean. Berdasarkan Survei Demografi Kependudukan Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi di ASEAN. Menurut data SDKI tahun 2007 didapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu(AKI) merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals(MDGs) yaitu menurunkan AKI hingga 3/4
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), anemia, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin (KVA) dan obesitas
Lebih terperinciPENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Fidyah Aminin 1) Atika Wulandari 1) Ria Pratidina Lestari 1) 1) Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang fidyahaminin@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang asupan zat besi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu kadar hemoglobin
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan. Sedangkan anemia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia yang berakibat buruk bagi penderita terutama golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu
Lebih terperinciGAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014
GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014 OLEH : DEBY MEITIA SANDY Dosen Tetap Pada Program Studi KebidananSTIK Bina Husada Palembang
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013) THE COUNSELLING EFFECT AGAINST KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMENS IN FIRST
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun 2005-2025 kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai untuk mewujudkan bangsa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Heatlh Organization 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Laela Yusriana 1610104358 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar
ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar belakang; Angka anemia pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang dikandung. Pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merupakan sasaran pembangunan milenium yang telah disepakati oleh 189 negara yang tergabung dalam PBB pada tahun 2000. Konsep pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu hamil adalah masalah kesehatan yang harus mendapat prioritas utama dalam pembangunan, karena menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG Sri Rahayu Universitas Singaperbangsa Karawang 1,2 Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe
Lebih terperinciBAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap
BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus
Lebih terperinciKONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm (Pudjiadi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lambat untuk mencapai tujuan target Milenium (millenium development goals. 5, adalah penurunan 75% rasio kematian maternal.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) penurunan AKI masih terlalu lambat untuk mencapai tujuan target Milenium (millenium development goals 5/MDGs 5) dalam rangka
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. SDKI tahun 2007 yaitu 228 kematian per kelahiran hidup. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR Afif Maulidiyah & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Bayi dengan berat lahir rendah atau
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG URANGAN ENERGI KRONIK () DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Shinta Ika Sandhi 1, Asmanah 2 Akademi Kebidanan Uniska Kendal Email: shinta86harnuddin82@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tergolong tinggi. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan merupakan masa yang sangat penting bagi seorang ibu, pada masa ini kualitas seorang anak ditentukan. Janin yang sehat akan tercipta apabila seorang ibu hamil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya kesehatan ibu telah dipersiapkan sebelum dan selama kehamilan bertujuan untuk mendapatkan bayi yang sehat. Gangguan kesehatan yang terjadi selama kehamilan dapat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PANYANG KABUPATEN NAGAN RAYA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PANYANG KABUPATEN NAGAN RAYA JURNAL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma (Kushartanti, 2004). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa kesehatan yang optimal manusia tidak dapat melakukan semua aktifitas kesehariannnya dengan sempurna.perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anemia.kekurangan zat besi dalam tubuh mengakibatkan pembentukan hemoglobin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia adalah tingkat kekurangan zat besi yang paling berat dan terjadi bila konsentrasi hemoglobin (Hb) jauh dibawah ambang batas yang ditentukan sebagai anemia.kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciAgus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA - TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH BANJARMASIN Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. postpartum adalah masa yang dimulai dari tanda akhir periode intrapartum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas merupakan masa kritis bagi ibu yang telah bersalin dan bayi baru lahir. Masa nifas atau yang biasa disebut sebagai periode postpartum adalah masa yang dimulai
Lebih terperinciKEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN
HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Lia Natalia ABSTRAK Anemia dalam kehamilan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan keadaan dimana kebutuhan ibu terhadap besi meningkat dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan fetal, plasenta, dan penambahan jumlah eritrosit selama
Lebih terperinciPetunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.
KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI TERHADAP TINGKAT KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PEKAN HERAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2008 A. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden
Lebih terperinciKEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016
KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Iffah Indri Kusmawati 201510104258 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan suatu masalah gizi yang tersebar di seluruh dunia, baik di negara berkembang dan negara maju. Penderita anemia di seluruh dunia diperkirakan mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung dapat menentukan kualitas sumber daya manusia serta derajat kesehatan masyarakat. Salah
Lebih terperinciKEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Nesi Novita 1, Neneng Sukaisih 2, Neneng Awalia 3 1. Nesi Novita : Unit Penelitian dan Pengembangan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang Jl. Kayu Awet KM. 3,5 Palembang
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Elvi Nola Gerungan 1, Meildy Pascoal 2, Anita Lontaan 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu hal yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Kehamilan sebagai hal yang fisiologis akan dapat menjadi patologis jika terdapat kelainankelainan
Lebih terperinciFAKTOR ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PUTUSSIBAU SELATAN
1 FAKTOR ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PUTUSSIBAU SELATAN Abrori, Kiki Hutagalung, Marlenywati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jl. A. Yani No. 111 E-mail : bhr_abror@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi tumbuh kembang janinnya. Saat ini
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO
HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO Indra Yulianti*, Reva Arliyanti Hargiono** Program Studi D3 Kebidanan STIKES
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013 Nurbaiti Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abstrak Penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Jarak Kehamilan Pengertian jarak kehamilan a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM
HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 Nani Hendriani 1, Fitrina Nurul Fauziah 1 1 Program Studi D III Kebidanan,
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Sumanti Nona Nae 1, Agnes Montolalu 2 1,2.. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRAK Latar Belakang : Kehamilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI Wahyu Tri Utami & Dwi Anita A Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Salah satu penyebab
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SRI YUNITA 1610104203 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG
Lebih terperinciHUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 Wachyu Amelia Dosen STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email: amelia.wachyu@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan suatu negara. Jumlah kematian ibu di negara berkembang dan tertinggal tergolong
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: VINA FEBRI ASTAMI NIM:
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLIKLINIK KUSUMA PERSADA PATUK GUNUNGKIDUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: VINA FEBRI ASTAMI
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah gizi seimbang. Kekurangan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah gizi seimbang. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam
Lebih terperinci