DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DI SMK NEGERI 2 WONOSARI"

Transkripsi

1 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. AgusSalim No. 17, Ledoksari, Kepek,Wonosari, Yogyakarta Semester Khusus Tahun Akademik 2016/ Juli September 2016 Disusun Oleh: GAGAH MARLUIS NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

2

3 ABSTRAK LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK N 2 WONOSARI Oleh : Gagah Marluis NIM Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa S1, dengan program studi kependidikan. Pelaksanaan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini memiliki misi untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan (calon guru) yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan pedagogik yang profesional. Tempat yang menjadi lokasi pelaksanaan PPL UNY 2016 adalah SMK Negeri 2 Wonosari, yang beralamat di Jln. K.H. Agus Salim No.17, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul. Kegiatan PPL yang dilakukan meliputi tahap persiapan dan pelaksanaan. Kegiatan persiapan dimulai dengan observasi pembelajaran, konsultasi guru pembimbing dan mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, silabus, modul, buku kerja guru dan media pembelajaran. Dalam pelaksanaan PPL, penulis diberikan tugas oleh guru pembimbing lapangan memberikan materi kompetensi kejuruan Teknik Listrik. Praktik mengajar dimulai pada tanggal 18 Juli 2016 sampai dengan 13 September 2016, dengan menerapkan Kurikulum 2013 dan jumlah total 9 jam tiap minggu. Dari kegiatan PPL ini mahasiswa mendapat pengalaman nyata dalam belajar bertindak sebagai seorang guru dimulai dari persiapan sampai dengan pengelolaan kelas. Penulis menghimbau SMK N 2 Wonosari untuk menambah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, penulis juga menyarankan pada guru pembimbing untuk meningkatkan kualitas bimbingannya terhadap mahasiswa PPL sehingga setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa benar-benar siap menjadi tenaga pendidik. Kata Kunci : PPL, Teknik Listrik, SMK Negeri 2 Wonosari iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih senantiasa memberikan kenikmatan untuk menikmati segala yang ada di bumi- Nya dan hanya dengan rahmat dan karunia-nya sehingga pelaksanaan PPL di SMK N 2 Wonosari berjalan dengan baik dan lancar serta penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Wonosari ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Penyusunan laporan PPL merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan PPL yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2016 hingga 17 September Laporan ini dapat tersusun tidak lepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak yang ikut mendukung dan mensukseskan program-program PPL yang telah kami rencanakan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd., MA. Selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Bapak Drs. Rachmad Basuki, S.H, M.T, selaku Kepala SMK Negeri 2 Wonosari yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan PPL. 3. Bapak Edi Haryono, S. Pd. T, selaku guru pembimbing mata pelajaran Teknik Listrik di SMK Negeri 2 Wonosari yang telah memberikan bimbingan pada saat pelaksanaan PPL sampai terselesaikannya laporan ini. 4. Bapak Edy Noviyanto, S.Pd.T., selaku koordinator PPL SMK Negeri 2 Wonosari. 5. Bapak Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL. 6. Siswa dan siswi SMK Negeri 2 Wonosari khususnya Prodi Teknik Elektronika Industri kelas XII EI, XI EI dan X EI angkatan 2016 / 2017 yang telah membantu dan mengikuti program PPL. 7. Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL), yang telah menyelenggarakan PPL 2015 di SMK Negeri 2 Wonosari. iv

5 8. Rekan-rekan mahasiswa PPL SMK Negeri 2 Wonosari 2016 yang telah bekerjasama dengan baik dan memberikan arti sebuah kehidupan dalam suka maupun duka selama pelaksanaan Program PPL. 9. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam kegiatan PPL di SMK Negeri 2 Wonosari Semoga budi baik mereka semua mendapatkan balasan dan kerjasama yang telah kita jalin tidak akan terhenti hanya sampai berakhirnya PPL ini saja, namun akan terus berlanjut serta menjadi ikatan dalam menjaga persaudaraan yang telah kita jalin bersama. Harapan penulis semoga laporan PPL ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi atau bacaan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaan program kerja PPL serta penyusunan laporan ini. Oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Terima kasih. Yogyakarta, September 2016 Gagah Marluis v

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kegiatan Akademis Potensi Siswa, Guru, dan Karyawan Kondisi Sarana dan Prasarana Beasiswa Kondisi Lingkungan... 6 B. Rumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL Pengajaran Mikro (Micro Teaching) Pembekalan PPL Pelaksanaan PPL Umpan Balik Guru Pembimbing Penyusunan Laporan Evaluasi BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Pembekalan PPL Pengajaran Mikro Observasi Pembelajaran di Kelas Pembuatan Persiapan Mengajar B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Kegiatan Praktik Mengajar di kelas Model dan Metode Pembelajaran Media pembelajaran Evaluasi Pembelajaran C. Analisis Hasil dan Refleksi vi

7 1. Analisis Hasil Pelaksanaan Program PPL Hambatan Dalam Pelaksanaan PPL BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

8 BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi yang mencetak tenaga kependidikan atau calon guru, juga harus meningkatkan kualitas lulusannya agar dapat bersaing dalam dunia kependidikan baik dalam skala nasional maupun internasional. Sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat (dalam hal ini masyarakat sekolah) maka tanggung jawab seorang mahasiswa setelah menyelesaikan tugas-tugas belajar di kampus ialah mentransformasikan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kampus kepada masyarakat, khususnya masyarakat sekolah. Dari hasil pengaplikasian itulah pihak sekolah dan mahasiswa (khususnya) dapat mengukur kesiapan dan kemampuannya sebelum nantinya seorang mahasiswa benar-benar menjadi bagian dari masyarakat luas, tentunya dengan bekal keilmuan dari universitas. Program PPL merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh bagi setiap mahasiswa S1 yang mengambil program studi kependidikan. Dengan diadakannya kegiatan PPL yang dilaksanakan secara terpadu ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran. Praktik PPL akan memberikan life skill bagi mahasiswa, yaitu pengalaman belajar yang kaya, dapat memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah, sehingga keberadaan program PPL ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai tenaga kependidiakan dalam mendukung profesinya. A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) Kegiatan PPL Yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu usaha yang dilakukan guna meningkatkan efisiensi serta kualitas penyelenggaran proses pembelajaran. Program PPL merupakan kegiatan 1

9 yang terintegrasi dan saling mendukung dengan yang lainnya untuk mengembangkan kopetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga pendidik. Sebelum pelaksanaan PPL tahun 2016 di SMK Negeri 2 Wonosari seluruh mahasiswa tim PPL UNY 2016 melaksanakan suatu kegiatan observasi lokasi PPL di SMK Negeri 2 Wonosari yang terletak di Jl. KH Agus Salim, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Observasi yang dilakukan bertujuan agar mahasiswa mengetahui serta mengenal lebih jauh tentang keadaan sekolah baik dari segi fisik yang mencakup letak geografis sekolah, fasilitas sekolah, serta bangunan sekolah yang terdiri dari elemen siswa, guru serta tenaga karyawan sekolah. SMK Negeri 2 Wonosari adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang telah dipersiapkan untuk menyongsong SMK terbaik. Sekolah ini berdiri pada tanggal 7 Februari 1975 diatas lahan seluas ± m 2. Smk Negeri 2 Wonosari memiliki 9 (sembilan) kompetensi keahlian yaitu : 1. Teknik konstruksi batu dan beton 2. Teknik gambar bangunan 3. Teknik instalasi tenaga listrik 4. Teknik elektronika industri 5. Teknik komputer dan jaringan 6. Multimedia 7. Teknik pemesinan 8. Teknik pengelasan 9. Teknik kendaraan ringan SMK Negeri 2 Wonosari memiliki sumber daya 155 orang guru, dan 44 orang pegawai. Begitu besarnya harapan masyarakat terhadap peningkatan kualitas SMK Negeri 2 Wonosari, hal ini terwujud dengan besarnya dukungan dan antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di SMK Negeri 2 Wonosari, khususnya di tahun ajaran baru ini 2016/2017. Kualitas pendidikan di SMK Negeri 2 Wonosari tidak perlu diragukan lagi, terbukti dengan berbagai prestasi yang diraih siswa-siswi SMK N 2 Wonosari baik tingkat propinsin maupun nasional, bahkan internasional serta dengan prosentase kelulusan yang selalu tinggi. 2

10 SMK Negeri 2 Wonosari selalu berusaha menciptakan kondisi link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, karena itu menciptakan ciri khusus lembaga pendidikan kejuruan. Berdasarkan observasi tanggal 1 Maret Maret 2016, kami bermaksud untuk melakukan berbagai pengembangan baik dari segi pembelajaran maupun peningkatan optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Dengan berbagai keterbatasan waktu baik waktu, tenaga dan dana yang ada kami tetap berusaha semaksimal mungkin agar seluruh program yang akan kami laksanakan dapat terlaksanakan dengan baik dan lancar, tentunya dengan berbagai bantuan dan kerjasama dari pihak sekolah, donatur maupun instansi yang terkait. Besar harapan kami dalam kebersamaan yang sangat singkat di SMK Negeri 2 Wonosari ini akan memberikan berbagai stimulus posotif, pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi semua pihak. 1. Kegiatan Akademis Sebagai penunjang kegiatan intra kurikuler, maka SMK Negeri 2 Wonosari juga mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang pelaksanaannya wajib bagi kelas 1, kegiatan tersebut antara lain : a. Pecinta Alam Siswa Teknik (Palasit) b. Kepramukaan c. Karya Ilmiah Remaja (KIR) d. Drum Band e. Pleton Inti f. Baca Tulis Al Quran (BTQ) g. Polisi Keamanan Sekolah (PKS) h. Palang Merah Remaja (PMR) i. Aero Modelling j. Tae Kwon Do k. Pencak silat l. Karate m. Olahraga (sepak bola, bulu tangkis, vollly ball dan bola basket) 3

11 Dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan tersebut yang wajib bagi kelas 1 hanya kepramukaan, dan yang lainya merupakan ekstrakurikuler pilihan. Kondisi secara umum SMK Negeri 2 Wonosari untuk pelaksanaan belajar dan mengajar sangat kondusif. Memiliki fasilitas yang cukup lengkap, diantaranya : Perpustakaan, Laboratorium bahasa, Laboratorium komputer, dan Unit Produksi dan Jasa. Visi dari SMK Negeri 2 Wonosari adalah mewujudkan SMK terbaik dengan misi yang dikembangkan : a. Unggul dalam penampilan b. Profesional dalam bidangnya c. Prima dalam pelayanan d. Optimal dalam pemanfaatan sumber daya 2. Potensi Siswa, Guru dan Karyawan Sesuai dengan tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan yaitu menghasilkan tenaga kerja yang handal dan profesional, siap kerja dengan memiliki keterampilan dan kemampuan intelektual yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi yang ada. Untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut diatas, maka di SMKNegeri 2 Wonosari membuka 9 program keahlian seperti yang telah dijelaskan di muka. Untuk memperlancar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), maka SMK Negeri 2 Wonosari memperbanyak guru dengan kompeten di bidangnya baik itu bidang Produktif maupun Normatif dan Adaptif. 3. Kondisi Media dan Sarana Pendidikan Sarana pembelajaran digunakan di SMK Negeri 2 Wonosari cukup mendukung bagi tercapainya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kondisi ruangan efektif karena ruang teori dan praktek terpisah, sehingga siswa yang belajar di ruang teori tidak terganggu oleh siswa yang berada di bengkel. 4

12 Media dan Sarana yang ada di SMK Negeri 2 Wonosari adalah : a. Media pembelajaran 1) Blackboard 2) Whiteboard 3) Kapur 4) Spidol 5) OHP 6) Viewer 7) Wall Chart 8) Model 9) Komputer 10) Serta alat-alat penunjang kegiatan praktek di lab / bengkel b. Laboratorium/ Bengkel 1) Bengkel KerjaBatu 2) Bengkel KerjaKayu 3) Bengkel GambarBangunan 4) Bengkel PemanfaatanTenagaListrik 5) Bengkel ElektronikaIndustri 6) Bengkel KerjaMesin 7) Bengkel Kerja Bangku dan Las 8) Bengkel Unit Produksi Jasa (UPJ) 9) Bengkel Gambar Mesin 10) Lab Metrologi 11) Lab Otomasi 12) Lab Autocad 13) Lab Bahasa 14) Lab Teknologi Informasi (Komputer) 15) Bengkel Otomotif 16) Bengkel Chasis Bengkel Kelistrikan Otomotif 17) Dan bengkel/ laboratorium yang lain 5

13 4. Perpustakaan Koleksi buku di perpustakaan sudah lengkap, baik itu buku pelajaran maupun buku-buku penunjang yang lain. Di perpustakaan juga disediakan buku cerita, novel, majalah dan sebagainya sehingga siswa datang ke perpustakaan tidak hanya mencari buku pelajaran namun juga dapat menambah wawasan melalui buku yang lain. 5. Bea Siswa Jenis Bea Siswa yang selama ini ada di SMK N 2 Wonosari antara lain terdiri dari : a. Bea siswa penunjang Bakat dan Prestasi b. Bea siswa Supersemar c. Bea siswa KB Lestari d. Bea siswa khusus siswa putri e. Bea siswa BK3S f. Bea siswa TK BP3 Gunungkidul. g. Bea siswa korban gempa 6. Kondisi Lingkungan SMK Negeri 2 Wonosari sangat strategis bila ditinjau dari lokasinya.terletak di Jalan KH. Agus Salim No. 17, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Letak SMK ini sangat dekat dengan jalan raya, meskipun demikian hal ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar, bahkan membuat kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar karena siswa dapat mengakses sekolah dengan mudah. Di sebelah barat terdapat masjid dan perumahan penduduk, sebelah utara adalah jalan raya utama Wonosari, sebelah timur adalah perumahan penduduk, dan di sebelah selatan adalah perkebunan dan perumahan penduduk. Berdasarkan hasil survey yang telah dilaksanakan secara individu maupun kelompok PPL, maka kami bermaksud untuk melakukan berbagai perkembangan baik dari segi pembelajaran maupun peningkatan optimalisasi 6

14 sarana dan prasarana yang ada.dengan berbagai keterbatasan baik waktu, tenaga dan dana yang ada sehingga kami berusaha semaksimal mungkin agar seluruh program yang akan kami laksanakan dapat terlaksana dengan baik, tentunya dengan berbagai bantuan kerjasama baik dari pihak sekolah, donatur maupun instansi yang terkait. Berdasarkan analisi ssituasi hasil observasi, maka kelompok PPL berusaha memberikan stimulus bagi pengembangan lebih lanjut di SMK Negeri 2 Wonosari sebagai wujud pengabdian terhadap masyarakat. Dengan kesadaran bahwa kontribusi yang bisa diberikan hanya bersifat sementara, yakni 2 bulan, kami mengharapkan kerjasama yang saling mendukung serta terjalinnya komunikasi antara kami dengan pihak sekolah. Selain itu berharap keberadaan kami di SMK Negeri 2 Wonosari yang hanya dalam waktu singkat ini akan memberikan pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait. B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL Setelah menganalisis berbagai permasalahan dari observasi awal, maka kami dapat membentuk suatu rumusan program serta rancangan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan.Adapun program atau kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan tersebut antara lain : No Kegiatan Waktu keterangan 1 Penerjunan Mahasiswa ke sekolah 27 Februari 2016 SMK N 2 Wonosari 2 Observasi Pra PPL 21 Februari 2016 SMK N 2 Wonosari 3 Pembekalan PPL 20 Juni 2016 KPLT FT UNY 4 Pelaksanaan PPL 15 Juli 2016 SMK N 2 Wonosari 5 Praktek Mengajar/Program Diklat 18 Juli September Penyelesaian Laporan/ Ujian 1 September September 2016 SMK N 2 Wonosari SMK N 2 Wonosari 7

15 7 Penarikan mahasiswa KKN PPL 17 September 2016 SMK N 2 Wonosari 8 Bimbingan DPL PPL SMK N 2 Wonosari 1. Pengajaran Mikro (Micro Teaching) Secara umum pengajaran mikro bertujuan membentuk dan mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktek mengajar (Real Teaching) disekolah dalam program PPL. Secara khusus, tujuan pengajaran mikro adalah sebagai berikut : a. Memahami dasar-dasar pengajaran mikro. b. Melatih mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terbatas. d. Membentukdan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan utuh. e. Membentuk kompetens ikepribadian. f. Membentuk kompetensisosial. 2. Pembekalan PPL Pembekalan PPL dilaksanakan per jurusan.pembekalan PPL jurusan Pendidikan Teknik Elektro dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2016 di KPLT FT UNY. 3. Pelaksanaan PPL a. Praktek Mengajar Terbimbing Praktek mengajar terbimbing adalah praktek mengajar dimana praktikan masih mendapat arahan pada pembuatan perangkat pembelajaran yang meliputi program satuan pelajaran, rencana pembelajaran, media pembelajaran, alokasi waktu dan pendampingan pada saat mengajar di dalam kelas. Dalam praktek terbimbing ini semua praktikan mendapat bimbingan dari guru mata diklatnya masingmasing.bimbingan dilaksanakan pada waktu yang telah disepakati praktikan dengan guru pembimbing masing-masing. 8

16 b. Praktek Mengajar Mandiri Dalam praktek mengajar mandiri, praktikan melaksanakan praktik mengajar yang sesuai dengan program studi praktikan dan sesuai dengan matadiklat yang diajarkan oleh guru pembimbing didalam kelas secara penuh. Kegiatan praktek mengajar meliputi: 1) Membuka pelajaran : salam pembuka, berdoa, absensi, apersepsi, dan pemberikan motivasi 2) Pokok pembelajaran : eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 3) Menutup pelajaran : membuat kesimpulan, memberi tugas dan evaluasi, berdoa, dan salam penutup 4. Umpan Balik Guru Pembimbing a. Sebelum praktik mengajar Manfaat keberadaan guru pembimbing sangat dirasakan besar ketika kegiatan PPL dilaksanakan, guru pembimbing memberikan arahanarahan yang berguna seperti pentingnya merancang pembelajaran pengajaran dan alokasi waktu sebelum pengajaran di kelas dimulai, fasilitas yang dapat digunakan dalam mengajar, serta memberikan informasi yang penting dalam proses belajar mengajar yang diharapkan. Selain itu guru pembimbing dapat memberikan beberapa pesan dan masukan yang akan disampaikan sebagai bekal praktikan mengajar di kelas. b. Sesudah praktik mengajar Dalam hal ini guru pembimbing diharapkan memberikan gambaran kemajuan mengajar praktikan, memberikan arahan, masukan dan saran baik secara visual, material maupun mental serta evaluasi bagi praktikan. 5. Penyusunan Laporan Kegiatan penyusunan laporan dilaksanakan pada minggu terakhir dari kegiatan PPL setelah praktik mengajar mandiri.penyusunan laporan PPL kemudian diserahkan kepada guru pembimbing serta dosen pembimbing sebagai laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan program PPL dan hasil mengajar selama kegiatan PPL 9

17 6. Evaluasi Evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa maupun kekurangannya serta pengembangan dan peningkatannya dalam pelaksanaan PPL. 10

18 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul selanjutnya dan sebagai sarana persiapan program yang akan dilaksanakan nantinya, maka sebelumnya diterjunkan, pihak Universitas Negeri Yogyakarta membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa nantinya dalam melaksanakan kegiatan PPL. Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Pembekalan PPL Pembekalan dilaksanakan dalam kelompok kecil berdasarkan kelompok sekolah atau lembaga dengan DPL PPL sebagai tutor. Peserta PPL yang dinyatakan lulus dalam mengikuti pembekalan adalah peserta yang mengikuti seluruh rangkaian pembekalan dengan tertib dan disiplin. 2. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh dan lulus bagi mahasiswa yang akan mengambil kegiatan PPL pada semester berikutnya. Persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti mata kuliah ini adalah mahasiswa yang telah menempuh minimal sampai dengan semester VI.Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar dengan peserta yang diajara dalah teman sekelompok/peer teaching. Keterampilan yang diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon pendidik/guru. Secara khusus tujuan pengajaran mikro adalah : a. Memahami dasar-dasar pengajaran mikro b. Melatih mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terbatas. 11

19 d. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan utuh. e. Membentuk kompetensi kepribadian. f. Membentuk kompetensi sosial. Penilaian pengajaran mikro dilakukan oleh dosen pembimbing pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian itu mencakup tiga komponen yaitu orientasi dan observasi, rencana pelaksanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan social. Mata kuliah ini merupakan simulasi kecil dari pembelajaran di kelas dengan segala hal yang identik sehingga dapat memberikan gambaran tentang suasana kelas. Perbedaan dari pengajaran mikro ialah terletak pada alokasi waktu, pesertadidik, dan instrumentasi dalam pembelajaran di kelas. Alokasi waktu dari pengajaran mikro adalah sekitar menit, tergantung dari dosen dan jumlah peserta pengajaran mikro.mahasiswa dituntut dapat memaksimalkan waktu yang ada untuk memenuhi target yang hendak dicapai. Selain itu mahasiswa dituntut untuk memperoleh nilai pengajaran mikro minimal B untuk dapat diizinkan mengajar di tempat praktek lapangan (sekolah). 3. Observasi Lingkungan Sekolah dan Proses Pembelajaran di Kelas Observasi adalah peninjauan lapangan dimana mahasiswa akan ditempatkan atau ditugaskan untuk melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan. Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa dapat : 1) Mengenal secara langsung keadaan kelas dan siswanya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar 2) Mengenal perangkat kurikulum sekolah 3) Mengenal perangkat pembelajaran sekolah a. Pelaksanaan Observasi Observasi lapangan ini dilaksanakan dari tanggal 1 Maret 2016 hingga 11 Maret Selain itu observasi dilaksanakan secara kondisional menyesuaikan jadwal guru dan mahasiswa. Keadaan yang diamati ada 2 (dua) yaitu, pengenalan lapangan dan kegiatan belajar mengajar. Rincian kegiatan antara lain 12

20 No Tanggal Kegiatan Keterangan 1 27 Februari 2016 Penerjunan mahasiswa ke sekolah/lembaga Penerimaan tim PPL UNY oleh pihak sekolah SMK N 2 Wonosari Observasi keadaan fisik sekolah Pengenalan lingkungan sekolah Pengenalan kondisi fisik sekolah (gedung, laboratorium, bengkel, fasilitas, dll) termasuk mengamati penggunaannya 2 1 Maret 2016 Observasi administrasi sekolah Daftar guru, staf dan karyawan SMK N 2 Wonosari Tata tertib sekolah 3 5 Maret 2016 Observasi peserta didik dan pembelajaran disekolah Mahasiswa secara individu melakukan observasi didalam kelas saat guru pendamping melakukan proses KBM Pengamatan kurikulum, silabus dan RPP Metode mengajar guru Interaksi sosial, interaksi siswa terhadap mata diklat, mengenali karakter siswa Selain itu mahasiswa juga melakukan observasi ekstrakulikuler Kegiatan observasi lapangan dilaksanakan tepat pada saat penerjunan tim PPL di sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara 13

21 berkelompok. Observasi yang dilakukan meliputi pengenalan fisik sekolah maupun on fisik. Kegiatan observasi pembelajaran di kelas dilaksanakan bertujuan agar praktikan memperoleh deskripsi tentang metode mengajar dan mengenali situasi dan kondisi calon tempat praktikan mengajar pada saat Praktek pengalaman Lapangan. Kegiatan observasi pembelajaran tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Maret b. Hasil Observasi 1) Keadaan guru yang mengajar a) Sikap guru sangat berwibawa b) Pemberian motivasi kepada siswa sangat baik c) Penyampaian materi sangat jelas d) Perangkat pembelajaran/administrasi pembelajaran lengkap e) Pengelolaan waktu belajar mengajar sangat efektif f) Penyampaian materi sangat baik g) Kedudukan guru tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik, pembimbing, dan pelatih 2) Keadaan siswa yang belajar Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru sambil mencatat hal-hal yang dianggap penting. Selain itu siswa akan bertanya apabila ada penjelasan guru yang belum dimengerti 3) Hubungan siswa dengan siswa Hubungan siswa dengan siswa terkesan harmonis, karena antara siswa yang satu dengan siswa yang lain menyadari bahwa keberadaan mereka di sekolah adalah untuk menuntut ilmu pengetahuan, sehingga proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar. 4. Pembuatan Persiapan Mengajar Tuntutan standarisasi pendidikan, guru harus menuliskan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran kedalam lembar persiapan atau yang sering disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Persiapan tersebut merupakan penjabaran dari 14

22 kurikulum yang kemudian disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi sebagai berikut : a. Kompetensi Dasar Merupakan kemampuan yang diharapkan dapat dicapai siswa setelah menerima materi pelajaran yang diambil dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. b. Indikator Keberhasilan Merupakan perwujudan dari kompetensi dasar yang siswa capai. c. Kegiatan Pembelajaran Berisi pendekatan terhadap siswa, membuka pelajaran, melakukana persepsi penyampaian materi, penyimpulan materi dan menutup pelajaran. d. Sumber dan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar berupa spidol, whiteboard, power point, laptop, viewer/lcd dan alat peraga benda asli.sumber belajar dapat berupa buku pegangan, hand out, dan job sheet. e. Penilaian Tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa dapat dijadikan alat ukur untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran.penilaian yang digunakan oleh praktikan adalah penilaian proses yaitu penilaian yang dilakukan dengan pembuatan makalah dan sekaligus presentasi hasil makalah tersebut, selain itu pula setiap selesai memberikan materi di kelas baik teori maupun praktik guru memberikan evaluasi berupa soal essay maupun pilihan ganda sedangkan penilaian untuk kerja atau praktikum dengan menggunakan standar penilaian yang diformat sesuai ISO. Penilaian harus dilakukan secara objektif agar kemampuan setiap siswa dapat terlihat dengan jelas. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum mahasiswa praktikan melaksanakan proses pembelajaran, antara lain : 1) Konsultasi dengan guru pembimbing 15

23 Agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar, maka sebelum kegiatan praktek mengajar dimulai praktikan melakukan konsultasi dengan guru pembimbing. Dari konsultasi pertama dengan guru pembimbing didapatkan perangkat administrasi guru, contoh format RPP, silabus, dan juga modul pembelajaran beserta job sheet mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut. Dengan demikian diharapkan, praktikan dapat berjalan baik dari segi format rpp, materi, dsb, dengan guru pembimbing sehingga harapan guru dan praktikan bisa sejalan tanpa adanya perbedaan yang mempengaruhi pembelajaran. 2) Observasi Kelas Sebelum proses kegiatan belajar mengajar dimulai, mahasiswa praktikan harus mengetahui kelas yang akan diajar, ruang kegiatan pembelajaran, waktu pembelajaran dan jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran tersebut. Hal tersebut dilakukan denngan tujuan untuk mempersiapkan media, teknik pembelajaran, jumlah job sheet atau handout yang disediakan. 3) Pembuatan RPP, Job sheet dan Handout Pembuatan RPP, job sheet dan handout harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Guru Pembimbing. Menyerahkan RPP kepada guru pembimbing sebelum melaksanakan praktik mengajar merupakan tuntutan yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum praktik mengajar. Ketika guru pembimbing telah menyetujui RPP dan job sheet yang kita buat barulah praktikan dapat melaksanakan praktik mengajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dengan tujuan sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dalam satu atau beberapa kali tatap muka. Pembuatan RPP disesuaikan dengan silabus yang telah diberikan oleh guru pembimbing. 16

24 Dalam RPP memuat beberapa hal, antara lain : a) Nama Sekolah b) Mata pelajaran c) Tingkat/kelas d) Semester/tahun ajaran e) Standar kometensi f) Kode kompetensi g) Indikator h) Alokasi waktu i) Tujuan pembelajaran j) Materi pembelajaran k) Metode pembelajaran l) Lagkah-langkah pembelajaran/proses pembelajaran m) Sumber pembelajaran n) Evaluasi Selain itu, administrasi lain yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pembelajaran di kelas yaitu silabus. Silabus merupakan salah satu bagian yang penting dan dapat menunjang tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar. Silabus menguraikan tentang materi pelajaran yang tercakup dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk mengetahui kedalaman dan keluasan uraian materi. Silabus yang berlaku di SMK N 2 Wonosari menguraikan tentang : a) Nama sekolah b) Mata pelajaran c) Kelas/semester d) Standar kompetensi e) Kode kompetensi f) Alokasi waktu g) Kompetensi dasar h) Materi pembelajaran 17

25 i) Indikator j) Penilaian k) Sumber belajar l) Nilai karakter yang dikembangkan 4) Pembuatan Media Fungsi media pengajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Media yang dipersiapkan, antara lain : benda nyata, job sheet untuk satu semester sekaligus power point. Semua media pembelajaran terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru pembimbing sebelum digunakan untuk mengajar. Setelah mengetahui keadaan siswa maka perlu adanya identifikasi untuk menentukan teknik atau cara penyampaian kegiatan pembelajaran kepada siswa. B. PELAKSANAAN PPL (PRAKTEK TERBIMBING DAN MANDIRI) 1. Kegiatan Praktik Mengajar di Kelas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa jurusan kependidikan yang dilaksanakan di sekolah sebagai tempat mahasiswa berlatih untuk menjadi seorang tenaga pendidik yang professional, dalam praktik ini mahasiswa mendapat bimbingan dari dosen pembimbing lapangan dan bimbingan dari guru pembimbing. Kegiatan PPL ini menuntut mahasiswa untuk berusaha membawa dirinya menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional.namun, kegiatan di lapangan tidak hanya menuntut seorang mahasiswa untuk melaksanakan tugas-tugas kependidikan saja.akan tetapi, tugas-tugas administratif pun sangat perlu sebagai penunjang kegiatan-kegiatan kependidikan.mahasiswadiberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya sebagai calon pendidik. Sesuai dengan surat tugas yang diberikan oleh pihak SMK N 2 Wonosari, praktikan mendapat tugas mengajar mata pelajaran. Sebelum pelaksanaan kegiatan mengajar, praktikan telah berkonsultasi dengan guru pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah tentang pelaksanaan 18

26 praktik mengajar yang meliputi jadwal mengajar praktek dan materi yang akan diajarkan. Untuk hal ini praktikan melaksanakan KBM dalam bentuk tatap muka di depan kelas teori dan praktik untuk mata pelajaran Teknik Listrik (TL) kelas X EI. Praktik mengajar berlangsung mulai tanggal 18 Juli 2016 hingga tanggal 13 September Kegiatan KBM untuk kelas X sudah mulai efektif tanggal 18 Juli Untuk jadwal mengajar Teknik Listrik (TL) setiap hari Selasa mulai pukul (kelas X EI). 19

27 KEGIATAN MENGAJAR TEKNIK LISTRIK F/751/WakaII/1 3 KELAS : X EI NO HARI / TANGAL JAM KE STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR 1 Selasa, 19 Juli Menjelaskan bahan material kelistrikan 2 Selasa, 26 Juli Memahami penggunaan satuan listrik menurut Sistem Internasional RESUME Sejarah Atom Sifat Sifat Bahan Ikatan kovalen Semikonduktor type p / n Besaran pokok Besaran Turunan Konversi Satuan KETERANGAN 3 Selasa, 2 Agustus Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional Arus Tegangan 20

28 4 Selasa, 9 Agustus Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional Daya Energi Latihan Soal 5 Selasa, 16 Agustus Menjelaskan bahan material kelistrikan Memahami penggunaan satuan listrik menurut Sistem Internasional Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional Ulangan Harian 6 Selasa, 23 Agustus Kegiatan LDDK 7 Selasa, 30 Agustus Menjelaskan bahan material kelistrikan Memahami penggunaan satuan listrik menurut Sistem Internasional Remidi dan pengayaan 21

29 Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional 8 Selasa, 6 September Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. Simbol Komponen Resistor Kode Warna Gelang R 9 Selasa, 13 September Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan. Resistor Seri Resistor Paralel Resistor Seri Paralel Hukum Kirchoff 22

30 2. Model dan Metode Pembelajaran Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Metode mengajar adalah cara untuk mempermudah siswa mencapai tujuan belajar atau prestasi belajar. Metode mengajar bersifat prosedural dan merupakan rencana menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran. Masing-masing metode mengajar mempunyai kebaikan dan keburukan, sehingga metode mengajar yang dipilih memainkan peranan utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode mengajar yang dipilih disesuaikan dengan tujuan belajar dan materi palajaran yang akan diajarkan. Jadi metode mengajar bukanlah merupakan tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan selama kegiatan praktek mengajar adalah penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah atau menerangkan, diskusi kelompok,tanya jawab, presentasi dan latihan praktik. 3. Media Pembelajaran Media Pembelajaran adalah sarana yang digunakan untuk mempermudah/menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif dan efisien.selama kegiatan pembelajaran praktikan menggunakan beberapa media pembelajaran yang mendukung, diantaranya: a. Animasi Video Sejarah atom b. Resistor 4 gelang warna c. Materi slide power point d. LCD 4. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Teknik Listrik berupa soal essay 5 butir, dengan bobot per nomor soal essay bobot nomor 1 dan 2 adalah 10, nomor 3 adalah 20, nomor 4 adalah 25, dan nomor 5 adalah 35 Apabila tidak memenuhi kriteria ketuntaan minimal (KKM) yaitu 75 maka siswa dapat memperbaiki nilai dengan tindak lanjut remidi dan jika ada siswa yang sudah memenuhi syarat KKM tetapi masih ingin memperdalam materi dan menambah nilai maka akan diberikan kesempatan untuk pengayaan. 23

31 C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI 1. Analisis Hasil Pelaksanaan Program PPL Secara umum mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL tidak banyak mengalami hambatan yang berarti justru mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk menjadi guru yang baik di bawah bimbingan guru pembimbing masing-masing di sekolah. a. Media pembelajaran yang dimiliki sekolah yaitu white board, spidol dan LCD viewer yang menjadi media utama dalam penyampaian materi kepada siswa. b. Kegiatan belajar mengajar berjalan sebagaimana mestinya sesuai RPP namun tetap saja masih ada waktu yang tidak tepat, seperti waktu yang kurang. Hal ini dikarenakan kondisi peserta didik yang terkadang tidak kondusif karena jam pelajaran berada di jam terakhir sehingga harus dikondisikan terlebih dahulu terutama saat pelajaran siang hari berlangsung. c. Demi lancarnya pelaksanaan mengajar praktikan berkonsultasi terlebih dahulu sebelum dilaksankannya kegiatan mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengn guru pembimbing, baik materi, metode maupun media pembelajaran yang palingt sesuai dan efektif dilakukan dalam pembelajaran di kelas. d. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang telah diajarkan sebelumnya. Evaluasi diberikan setelah satu kompetensi selesai dipelajari. Materi tes yang diambil dari modul dan buku referensi disertai dengan kunci jawabannya. Sehingga hal ini memudahkan praktikan untuk mengoreksi jawaban para siswa. e. Penilaian dilakukan sesuai dengan hasil yang dikerjakan oleh siswa. Nilai ujian yang dilaksanakan siswa harus memenuhi standar kelulusan yang ditetapkan, yaitu 75. Siswa yang mendapat nilai kurang dari standar kelulusan harus melaksanakan ujian remidi atau perbaikan. 24

32 2. Hambatan Dalam Pelaksanaan PPL Adanya kekurangan-kekurangan yang timbul, baik dari dalam diri mahasiswa maupun dari luar memaksa mahasiswa untuk dapat mengatasi hambatan tersebut. a. Percaya Diri Setiap orang pasti memiliki rasa percaya diri yang berbeda-beda. Saat ini dengan kondisi mengajar, setiap mahasiswa atau praktikan pun juga memiliki rasa percaya diri yang berbeda-beda. Rasa kepercayaan diri yang besar akan timbul ketika kita merasa lebih daripada yang lain. Pada situasi mengajar demam panggung sangatlah mempengaruhi proses kami saat mengajar. Rasa percaya diri yang praktikan rasakan ketika berhadapan dengan siswa yang berjumlah 32 dengan jumlah 32 karakter yang berbeda membuat materi apa yang akan diajarkan atau dipersiapkan seakan-akan terlupakan. Untuk mengatasi hal ini praktikan melakukan rileksasi ketika akan memasuki kelas dan berkenalan dengan peserta didik, diselingi dengan canda tawa untuk membuat suasana cair sekaligus mengenali karakter setiap peserta didik. Kegiatan ini juga mampu menciptakan kedekatan antara pendidik dengan peserta didik. b. Menyiapkan adminitrasi pengajaran Hambatan saat menyiapkan administrasi pengajaran antara lain disebabkan karena praktikan kurang memahami tentang keperluan administrasi apa saja yang dimiliki oleh seorang guru. Hambatan saat menyiapkan administrasi pengajaran antara lain kurang siap untuk mengisi buku kerja guru, hal ini disebabkan karena praktikan baru mengenal adanya buku kerja guru sehingga perlu penyesuaian. Solusi yang dilakukan adalah pada saat penyiapan administrasi pengajaran seperti pembuatan buku kerja guru dilakukan dengan bertanya pada teman, ataupun berkonsultasi dengan guru pembimbing dan melakukan pelaporan terhadap apa yang telah dikerjakan atau dibuat. 25

33 c. Menyiapkan materi ajar Hambatan paling nyata yang harus dihadapi praktikan adalah saat menyiapkan materi yang akan disampaikan harus mengikuti materi pada silabus. Sedangkan silabus untuk mata kuliah Instalasi Motor Listrik mengacu pada kurikulum Untuk mengatasi hal tersebut solusi yang diambil ialah berkonsultasi dengan guru pembimbing mengenai buku yang dapat diambil sebagai acuan, mengumpulkan berbagai materi dari internet yang sesuai dengan silabus, serta menyusun dan membukukan kumpulan tugas dan job yang dimiliki oleh guru pembimbing sehingga memudahkan praktikan dalam menyusun materi ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik. d. Kesiapan peserta didik yang kurang untuk menerima materi Motivasi awal peserta didik datang ke sekolah belum semuanya berniat untuk mendapatkan pelajaran. Motivasi dari rumah untuk menerima pelajaran masih kurang sehingga sebelum pelajaran dimulai praktikan perlu mengingatkan kembali tentang tujuan mereka dengan memberikan masukan berupa cerita atau motivasi agar motivasi untuk belajar segera timbul dan peserta didik akan mudah untuk menerima materi. Selain itu, peserta didik belum membaca-baca materi yang berkaitan dengan pelajaran saat itu di ajarkan bahkan banyak siswa yang tidak mengetahui pelajaran apa yang akan mereka terima sebelum masuk kelas. Solusi yang dilakukan adalah memberikan motivasi dan mengkondisikan siswa bahkan jika perlu menanyakan kepada siswa metode apa yang cocok bagi mereka yang akan diajarkan agar kelak proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta siswa dapat memahami materi dengan baik. e. Jadwal Pelajaran Situasi belajar pada pagi hari masih terasa segar dan peserta didik pun masih sangat bersemangat untuk mengikuti pelajaran. Namun kendala terjadi apabila pelajaran sudah memasuki waktu siang hari. 26

34 Dimana banyak peserta didik yang sudah merasa ngantuk, malas, dan bosan. Sehingga ketika dimulai kegiatan belajar mengajar, peserta didik tidak fokus lagi dan membuat kegiatan belajar mengajar tidak kondusif. Untuk mengatasi hal tersebut solusi yang dilakukan praktikan ialah mengkondisikan siswa dengan memberikan semacam hiburan misal dengan memberikan cerita motivasi ataupun video yang berkaitan dengan materi agar siswa tidak terlalu jenuh dengan proses pembelajaran. f. Waktu Waktu pelaksanaan PPL dengan rentang waktu + 2 bulan menjadikan kegiatan PPL tidak maksimal. PPL dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli 2016, sedangkan sekolah mengadakan latihan pentas kolosal di halaman sekolah pada sore hari dan suara musik mengganggu siswa yang sedang belajar. Sehingga solusi yang diambil oleh siswa adalah memaksimalkan waktu yang ada. g. Terbatasnya sarana media pembelajaran di dalam kelas teori Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar hambatan yang sering dialami oleh siswa adalah keterbatasan sarana media pembelajaran di dalam kelas. Solusi yang diambil untuk mengatasi hal tersebut adalah praktikan memaksimalkan menggunakan media yang ada yaitu papan tulis atau LCD dan memberikan modul sehingga peserta didik dapat mempelajari materi secara mandiri. 27

35 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan selama 2 bulan telah banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengelolaan diri sebagai calon pendidik yang profesional. Sebelum mengajar mahasiswa perlu melakukan berbagai tahapan-tahapan yang tidak boleh ditinggalkan mulai dari tahap persiapan hingga praktik mengajar di depan kelas. Melalui pelaksanaan PPL di SMK Negeri 2 Wonosari praktikan mempunyai gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah. Setelah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Wonosari selesai, maka dengan memperhatikan hal-hal yang bermanfaat, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sarana untuk melatih mahasiswa sebagai calon pendidik agar memiliki nilai, sikap,pengalaman dan keterampilan professional dalam proses pembelajaran. 2. Dengan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), praktikan dapat mengetahui cara pengelolaan organisasi persekolahan sebagai tempat belajar, mendidik siswa dan aspek lain yang berhubungan dengan proses belajar. 3. Kesiapan praktikan dalam melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sangat berpengaruh dalam menunjang kelancaran dalam praktik mengajar. 4. Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa praktikan dituntut dapat mengembangkan kompetensi profesi, kompetensi personal dan kompetensi sosial. B. Saran 1. Kepada Pihak SMK Negeri 2 Wonosari Sekolah sebagai lembaga yang ditunjuk oleh pihak UNY sebagai tempat pelaksanaan PPL juga harus senantiasa meningkatkan peran serta fungsi untuk mencapai keberhasilan program PPL itu sendiri. Beberapa langkah yang sekiranya bisa dilakukan oleh pihak sekolah antara lain sebagai berikut: a. Meningkatkan sarana dan prasarana media pembelajaran yang menunjang sehingga memudahkan guru mengajar dan membantu pemahaman peserta didik. 28

36 b. Senantiasa secara terus menerus melakukan pembenahan baik dalam perbaikan kedisiplinan siswa maupun dalam proses pembelajaran serta penyempurnaan standarisasi mutu lulusan agar semakin mampu bersaing dalam era globalisasi. c. Meningkatkan secara terus menerus manajemen pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) baik guru dan karyawan agar berperan lebih maksimal sesuai dengan kompetensinya. 2. Kepada Pihak Universitas Negeri Yogyakarta a. Perlunya pembekalan kepada mahasiswa dengan menghadirkan narasumber dari pihak sekolah baik sekolah swasta maupun sekolah negeri agar mahasiswa tahu bagaimana karaktersitik masing-masing sekolah, selain itu mampu menunjukkan permasalahan yang sebenarnya yang ada di lapangan sehingga hasil pelaksanaan PPL dapat lebih maksimal. b. Pelaksanaan waktu PPL yang hanya + 2 bulan dirasa belum mencerminkan secara keseluruhan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa di dalam fungsinya sebagai calon tenaga pendidik. Sehingga perlu kiranya ada pemikiran berkaitan dengan jumlah jam pelaksanaan PPL di sekolah. c. Untuk Program Kependidikan, sebaiknya KKN dipisahkan waktunya dengan PPL di sekolah. Agar kegiatan lebih fokus dan tidak terlalu menguras waktu dan tenaga. 3. Pihak Mahasiswa Mahasiswa sebagai pelaku dari program PPL juga harus senantiasa berusaha secara maksimal untuk ketercapaian efektifitas dari pelaksanaan program tersebut. Di bawah ini beberapa saran yang sekiranya dapat dijadikan masukan oleh mahasiswa guna memaksimalkan program kerja PPL: a. Mahasiswa PPL hendaknya melakuakn observasi secara optimal,agar program-program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekolah. b. Mahasiswa harus lebih punya kesadaran bahwa program PPL merupakan program pengabdian masyarakat. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam menjalankan kegiatan PPL harus dilandasi dengan keikhlasan dan kesabaran. c. Mahasiswa harus lebih bisa menjamin hubungan interpersonal yang baik kepada seluruh warga sekolah, tanpa memandang status di lingkungan sekolah tersebut. d. Penguasaan materi hendaknya harus diperhatikan dengan baik dan benar oleh praktikan dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga nantinya 29

37 materi yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik dan benar oleh siswa. e. Hendaknya mahasiswa praktikan sering berkonsultasi pada guru dan dan dosen pembimbing sebelum dan sesudah mengajar, supaya bisa diketahui kelebihan, kekurangan dan permasalahan selama kegiatan mengajar. Dengan demikian proses pembelajaran akan mengalami peningkatan kualitas secra terus menerus. f. Hendaknya mahasiswa PPL memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengajar, serta manajemen sekolah dan manajemen pribadi secara baik dan bertanggung jawab. 30

38 DAFTAR PUSTAKA Tim LPPMP UNY Panduan PPL 2015 Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta : UNY. Tim LPPMP UNY Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL I. Yogyakarta : UNY.

39 FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NPma.2 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Nama Sekolah : SMK N 2 WONOSARI Mahasiswa : Gagah Marluis Alamat Sekolah : Jl. KH. Agus-Salim, Ledoksari NIM : Kepek,Wonosari,GK Fak/Prodi : FT/ PT. Mekatronika No. Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan Keterangan 1. Kondisi fisik sekolah SMK Negeri 2 Wonosari kondisi fisik sekolahnya bagus,luas, dan layak untuk kegiatan belajar mengajar lokasinya strategis dekat dengan jalan lintas. 2. Potensi siswa Berpotensi dalam akademik namun tetap berprestasi dalam kegiatan non akademik, setiap tahunnya dilakukan kegiatan porsenitas. 3. Potensi guru Minimal guru di SMK N 2 Wonosari berpendidikan S1. 4. Potensi karyawan Untuk kegiatan guru dan karyawan ada kegiatan Porgukar (Pekan Olahraga Guru dan Karyawan) 5. Fasilitas KBM, media Cukup baik memiliki ruang kelas dan ruang computer atau autocad yang cukup memadai 6. Perpustakaan Perpustakaan SMK N 2 Wonosari Cukup luas, memuat berbagai bukubuku bacaan dan lokasi nya terletak di tengah-tengah gedung sekolah. 7. Laboratorium Terdapat Lab IPA yang biasa digunakan untuk praktikum Fisika, kimia dan biologi yang memiliki luas 70m 2 8. Bimbingan konseling Lebih condong ke penangan kasus bukan lagi sebagai mata pelajaran. Terdapat agenda 1 minggu sekali yaitu klasikal atau BK kelas. Selain itu, juga menangani bimbingan secara kelompok dan individu.

40 FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NPma.2 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta 9. Bimbingan belajar Khususnya kelas XII. Bimbel dilakukan oleh guru sekolah kecuali try out dilakukan oleh pihak luar. 10. Ekstrakurikuler Untuk siswa kelas 1 terdapat ekstrakurikuler wajib yang masuk dalam jam pelajaran, yaitu Pramuka. Selain kegiatan tersebut,ekstrakurikuler biasanya dilaksanakan pada sore hari setelah siswa pulang sekolah.diantaranya KIR, PMR, Tonti, English Club, Sepak bola, Volley,Basket,Band, Karawitan, Badminton, Futsal dll. 11. Organisasi dan fasilitas OSIS Cukup baik dan setiap agenda kegiatan dilaksanakan, namun ada juga yang masih belum terlaksana karena masalah dana maupun tenaga OSIS SMK N 2 Wonosari. 12. Organisasi dan fasilitas UKS Fasilitas di UKS dirasa telah cukup memadai, yakni 2 tempat kasur, dan P3K lengkap dengan obat dan perlengkapan kesehatan. Timbangan dan pengukur tinggi badan juga ada. 13 Administrasi (karyawan, sekolah, dinding) Semua hal yang berhubungan dengan administrasi telah dipegang oleh bagian Tata Usaha (TU) sekolah sehingga setiap perihal apa saja terkait administrasi sekolah bisa berhubungan dengan TU. 14. Karya Tulis Ilmiah Remaja Karya Tulis Remaja di SMK N 2 Wonosari, ada ekstrakulikuler berkaitan dengan ini yaitu KIR 15. Koperasi siswa Keberadaan koperasi siswa sangat mendukung, dan memfasilitasi siswa

41 FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NPma.2 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dengan cukup lengkap. Ada 1 koperasi, Ruang fotocopy dan kantin sekolah berjajar dalam satu tempat khusus. 16. Tempat ibadah Terdapat Mushola sebagai tempat ibadah dan tempat KBM pelajaran PAI. Mushola yang cukup besar dengan keadaan lingkungan yang terawat dan bersih. Fasilitas juga lengkap seperti : Tempat Wudhu, Kamar Mandi, Sound System, Jam Dinding, Kipas Angin, Almari Al-qur an & buku, Kotak Amal, Gudang, Tempat Sampah. 17. Kesehatan lingkungan Tempat sampah telah tersedia pada setiap kelas, ruangan dan lingkungan sekolah, sehingga menimbulkan kerapian dan kebersihan. Terdapat banyak pohon rindang di sekitaran lingkungan sekolah. 18. Kantin Ada kantin di sekolahan sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa maupun guru dan karyawan. 19. Tempat Fotocopy Terdapat tempat untuk fotocopy baik siswa maupun guru dan karyawan disamping koperasi sekolah. Wonosari, 18 Maret 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa Edi Haryono, S. Pd Gagah Marluis NIP NIM

42 Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSEVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma.1 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : GAGAH MARLUIS NO. MAHASISWA : TEMPAT PRAKTIK : SMK N 2 WONOSARI TGL. OBSERVASI : 18 MARET 2016 FAK/JUR/PRODI : FT/ PT. ELEKTRO/ PT. MEKATRONIKA NO Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A. Perangkat Pembelajaran 1. Kurikulum Menggunakan Kurikulum Silabus Pelajaran ( SP ) Sudah tersusun dengan baik dan lengkap yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. 3. Rencana Pembelajaran ( RP ) RPP tersusun detail dan mudah dipahami, serta isinya sesuai dengan tujuan mata pelajarannya. B. Proses Pembelajaran 1. Membuka Pelajaran Guru membuka pelajaran dengan diawali salam pembuka, berdoa kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa yaitu dengan memanggil siswa sesuai presensi. 2. Penyajian Materi Materi yang diberikan merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, guru menyampaikan secara beruntun dan selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila materi yang disampaikan belum mengerti. 3. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. 4. Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan selama KBM ialah Bahasa Indonesia. 5. Penggunaan Waktu Alokasi waktu yang digunakan sudah

43 Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSEVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma.1 Untuk Mahasiswa sesuai dengan perencanaan dan penyampaian materi. 6. Gerak Dalam gerak, guru aktif keliling dan tidak hanya di depan kelas saja, sewaktu waktu guru juga menyesuaikan dengan materi. 7. Cara Memotivasi Siswa Guru memberikan dorongan kepada siswa dengan memberikan pertanyaan di luar materi agar siswa aktif bertanya. 8. Teknik Bertanya Teknik guru dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sudah sesuai dengan materi yang diajarkan, namun kadang kadang siswa mendapatkan pertanyaan yang agak sedikit keluar materi, namun masih termasuk materi yang diajarkan dengan tujuan supaya siswa timbul pertanyaan-pertanyaan baru terkait materi, siswa dapat berfikir kreatif dan aktif. 9. Teknik Penguasaan Kelas Dalam penguasaan di kelas, jika suasana kelas menjadi sedikit ramai, guru menegur siswa yang ribut. Sehingga suasana kelas dapat dikendalikan. 10. Penggunaan Media Media yang digunakan guru adalah dengan LCD Proyektor, whiteboard, dan komputer. 11. Bentuk dan Cara Evaluasi Cara guru mengevaluasi adalah dengan pertanyaan. Evaluasi ini bisa berbentuk penugasan dikelas, pekerjaan rumah, ulangan ataupun pemberian pertanyaan lisan pada pertengahan waktu pemberian materi

44 Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSEVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma.1 Untuk Mahasiswa C. Perilaku Siswa 1. Perilaku Siswa di dalam Kelas Perilaku siswa sudah baik dan bahkan sangat antusias juga tidak melanggar norma, hanya saja masih ada yang ramai bergurau saat KBM sedang berlangsung itupun karena mereka sedang berdiskusi terkait penugasan. 2. Perilaku Siswa di luar Kelas Perilaku siswa diluar kelas juga sudah baik, siswa dapat menggunakan waktu senggang mereka untuk istirahat atau membaca buku diperpustakaan serta mengerjakan tugas yang belum selesai. Wonosari, 18 Maret 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa Edi Haryono, S. Pd Gagah Marluis NIP NIM

45

46 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-1 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Jumat / 15 Juli 2016 Upacara pelepasan KKN/PPL di GOR UNY Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. 2. Sabtu / 16 Juli 2016 Penyerahan PPL disekolahan oleh DPL Koordinasi awal dengan Ketua Jurusan Elektronika Industri SMK N 2 Wonosari 3. Sabtu / 16 Juli 2016 Konsultasi dan bimbingan dengan Guru Pembimbing Elind di SMK N 2 untuk pemilihan mata pelajaran yang hendak diampu Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 22 Juli 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

47 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-2 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 18 Juli 2016 Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Pembagian Guru Pembimbing PPL Koordinasi dan bimbingan awal bersama dengan Guru Pembimbing Mengajar Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor 2. Selasa / 19 Juli 2016 Mengajar Teknik Listrik Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Koordinasi dan bimbingan tentang buku kerja guru 3. Rabu / 20 Juli 2016 Koordinasi dan bimbingan tentang silabus Teknik Listrik, Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor Koordinasi dan bimbingan tentang silabus, RPP dan Media Pembelajaran Teknik Listrik 4. Kamis / 21 Juli 2016 Koordinasi dan bimbingan tentang RPP dan Media Teknik Listrik Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. 5. Jumat / 22 Juli 2016 Koordinasi dan bimbingan tentang Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor Pembuatan Laporan mingguan ke 1 dan 2 Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 22 Juli 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

48 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-3 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 25 Juli 2016 Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Mengajar Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor Koordinasi dan bimbingan tentang materi Teknik Listrik 2. Selasa / 26 Juli 2016 Mengajar Teknik Listrik Koordinasi buku A 3. Rabu / 27 Juli 2016 Piket gerbang Koordinasi dan bimbingan tentang pembuatan alat media pembelajaran Teknik Pemrogram 4. Kamis / 28 Juli 2016 Piket Ruang Guru Membuat design alat media pembelajaran Teknik Pemrogram Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. 5. Jumat / 29 Juli 2016 Perbaikan komputer laboratorium Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 29 Juli 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

49 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-4 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 1 Agustus Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Mengajar Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor Koordinasi dan bimbingan tentang materi Teknik Listrik 2. Selasa / 2 Agustus 2016 Mengererjakan Buku Kerja A : Prosem dan Form Silabus Mengajar Teknik Listrik Koordinasi buku A Mengerjakan Catatan mingguan ke 3 dan 4 3. Rabu / 3 Agustus 2016 Piket gerbang Koordinasi dan bimbingan tentang pembuatan alat media pembelajaran Teknik Pemrogram Membuat soal ulangan harian 4. Kamis / 4 Agustus Jumat / 5 Agustus 2016 Piket Ruang Guru Membuat design alat media pembelajaran Teknik Pemrogram melanjutkan perbaikan komputer laboratorium Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 5 Agustus 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

50 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-5 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 8 Agustus Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Mengajar Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor Koordinasi dan bimbingan tentang materi Teknik Listrik 2. Selasa / 9 Agustus Rabu / 10 Agustus Kamis / 11 Agustus Jumat / 12 Agustus 2016 Mengererjakan Buku Kerja A : Analisis Hari Efektif dan RPP Mengajar Teknik Listrik Koordinasi buku A lanjutan Ekstrakurikuler Piket gerbang Koordinasi dan bimbingan tentang pembuatan alat media pembelajaran Teknik Pemrogram Mengoreksi bersama guru pembimbing soal ulangan harian Piket Ruang Guru Fiksasi design alat media pembelajaran Teknik Pemrogram instal ulang komputer laboratorium Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 12 Agustus 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

51 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-6 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 15 Agustus Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Mengajar Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor Koordinasi dan bimbingan tentang materi Teknik Listrik 2. Selasa / 16 Agustus Rabu / 17 Agustus Kamis / 18Agustus Jumat / 19 Agustus 2016 Ulangan Harian 1 Teknik Listrik Koordinasi buku A lanjutan Ekstrakurikuler Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Upacara 17 Agustus Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Piket Ruang Guru Mengerjakan alat media pembelajaran Teknik Pemrogram Melanjutkan instal ulang komputer laboratorium Mengoreksi hasil ulangan harian Mengerjakan Catatan mingguan ke 5 dan 6 Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 19 Agustus 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

52 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-7 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 22 Agustus Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Koordinasi pembuatan buku B 2. Selasa / 23 Agustus Mengoreksi hasil ulangan harian Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Ekstrakurikuler 3. Rabu / 24 Agustus Kamis / 25 Agustus Jumat / 26 Agustus 2016 Piket gerbang Koordinasi dan bimbingan tentang pembuatan media pembelajaran Teknik Listrik Mengoreksi bersama guru pembimbing soal ulangan harian Piket Ruang Guru Mengerjakan alat media pembelajaran Teknik Pemrogram Mengoreksi hasil ulangan harian 1 Mengerjakan Catatan mingguan ke 6 dan 7 Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 26 Agustus 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

53 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-8 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 29 Agustus Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Koordinasi pembuatan buku A dan B 2. Selasa / 30 Agustus Remidi dan pengayaan Ulangan Harian 1 Teknik Listrik Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Rabu / 31 Agustus Piket gerbang Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Koordinasi dan bimbingan tentang pembuatan media pembelajaran Teknik Listrik Mengoreksi hasil remidi siswa 4. Kamis / 1 September Jumat / 2 September 2016 Piket Ruang Guru Mengerjakan alat media pembelajaran Teknik Pemrogram Mengerjakan Catatan mingguan ke 7 dan 8 Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 2 September 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

54 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-9 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 5 September Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Mengajar Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor Koordinasi dan bimbingan tentang materi Teknik Listrik 2. Selasa / 6 September Rabu / 7 September Kamis / 8 September Jumat / 9 September 2016 Mengajar Teknik Listrik Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Piket gerbang Koordinasi dan bimbingan tentang pembuatan media pembelajaran Teknik Listrik Piket Ruang Guru Mengerjakan alat media pembelajaran Teknik Pemrogram Mengerjakan Catatan mingguan ke 9 Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 9 September 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

55 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL MINGGU KE-10 F02 Untuk Mahasiswa NAMA MAHASISWA : Gagah Marluis NAMA SEKOLAH : SMK N 2 Wonosari NO. MAHASISWA : ALAMAT SEKOLAH : Jl. KH. Agus Salim, Wonosari, Gunungkidul FAK/JUR/PRODI : FT/PT. Elektro/PT. Mekatronika GURU PEMBIMBING : Edi Haryono, S.Pd.T DOSEN PEMBIMBING : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin / 12 September Upacara Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan Mengajar Teknik Elektronika Dasar dan Sistem Mikroprosesor Koordinasi dan bimbingan tentang materi Teknik Listrik 2. Selasa / 13 September 2016 Mengajar Teknik Listrik Menyelesaikan admistrasi guru Kegiatan berjalan lancar.. Tidak ada hambatan.. 3. Rabu / 14 September 2016 Perayaan Idul Adha di SMKN 2 Wonosari (Penyembelihan Hewan Qurban) Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. 4. Kamis / 15 September Jumat / 16 September 2016 Mengerjakan Buku Kerja A dan B Uji coba alat media pembelajaran teknik pemrograman Mengerjakan Catatan mingguan ke 10 Mengerjakan Buku Kerja B : Nilai TL Kegiatan berjalan lancar. Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Tidak ada hambatan. 6 Sabtu / 17 September 2016 Penarikan PPL UNY di SMKN 2 Wonosari Kegiatan berjalan lancar. Tidak ada hambatan. Gunungkidul, 17 September 2016 Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa, Edi Haryono, S.Pd.T NIP Dr. Istanto Wahyu Djatmiko, M. Pd NIP Gagah Marluis NIM

56 KALENDER PENDIDIKAN SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JULI 2016 AGUSTUS 2016 SEPTEMBER 2016 OKTOBER 2016 AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU NOVEMBER 2016 DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FEBRUARI 2017 AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MARET 2017 APRIL 2017 MEI 2017 JUNI 2017 AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JULI 2017 UAS/UKK Hari-hari Pertama Masuk Sekolah AHAD UN SMA/SMK/SLB (Utama) SENIN Porsenitas Libur Ramadhan (ditentukan SELASA kemudian sesusi Kep. Menag) UN SMA/SMK/SLB (Susulan) RABU Penerimaan LHB Libur Idul Fitri (ditentukan KAMIS kemudian sesusi Kep. Menag) Ujian sekolah SMA/SMK/SLB JUMAT Hardiknas Libur Khusus (Hari Guru Nas) SABTU Libur Umum Libur Semester Prakerin = 26 September s.d. 26 Desember KETERANGAN : KALENDER SMA/SMK/SMALB 1 1 s.d. 9 Juli 2016 : Libur Kenaikan kelas s.d. 31 Des 2016 : Libur Semester Gasal Wonosari, Juli dan 7 Juli 2016 : Hari Besar Idul Fitri 1437 H Desember 2016 : Hari Natal 2016 Guru Pembimbing, 3 11 s.d. 16 Juli 2016 : Hari libur Idul Fitri 1437 H Tahun Januari 2017 : Tahun Baru s.d. 20 Juli 2016 : Hari-hari pertama masuk sekolah 15 3 s.d. 6, April 2017 : UN SMA/SMK/SMALB (Utama) untuk PBT 5 17 Agustus 2016 : HUT Kemerdekaan Republik Indonesia 16 3 s.d. 6, dan 10 s.d. 11 April 2017 : UN SMA/SMK/SMALB (Utama) untuk CBT 6 12 September 2016 : Hari Besar Idul Adha 1437 H s.d. 13 April 2017 : UN SMA/SMK/SMALB (Susulan) untuk PBT 7 2 Oktober 2016 : Tahun Baru Hijjriyah 1438 H s.d. 20, dan 24 s.d. 25 April 2017 UN SMA/SMK/SMALB (Susulan) untuk CBT Edi Haryono, S. Pd. T 8 25 November 2016 : Hari Guru Nasional 19 1 Mei 2017 : Libur Hari Buruh Nasional tahun 2017 NIP Desember 2016 : Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H 20 2 Mei 2017 : Hari Pendidikan Nasional tahun s.d. 16 Desember 2016 : Porsenitas Juni 2017 : Penerimaan Laporan Hasil Belajar (Kenaikan Kelas) Desember 2016 : Penerimaan Laporan Hasil Belajar (LHB) Juni s.d. 15 Juli 2017 : Libur Idul Fitri dan Libur Kenaikan Kelas

57

58

59

60 KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TEKNOLOGI & REKAYASA Teknik Elektronika SILABUS TEKNIK LISTRIK KELAS X

61 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas : SMKN 2 Wonosari : TEKNIK LISTRIK : X EI SILABUS Kompetensi Inti* : KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 3.1.Memahami struktur material kelistrikan 4.1.Mengklasifikasikan material kelistrikan menggunakan tabel periodik 3.2.Memaha-mi penggunaan satuan dasar listrik menurut sistem internasional (System International Units-SI). 4.2.Mencontohkan penggunaan Mengenal sejarah perkembangan model atom Memahami kegunaan tabel periodik material elektronika Memahami struktur model atom konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material Memahami orbit dan aliran elektron (electron flow) atom konduktor, semikonduktor dan insulator Membandingkan aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional Menceritakan sejarah perkembangan dan penemuan model atom Menggunakan tabel periodik untuk memodelkan struktur atom berdasarkan kelompok material elektronika Menggambarkan orbit elektron (electron orbits) dan aliran elektron atom konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material Mensimulasikan aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional Memahami satuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International d Unites- SI) Memahami satuan-satuan charge, force, work dan power dalam contoh perhitungan sederhana Memahami satuan-satuan potensial listrik, e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada rangkaian listrik Menerapkansatuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International d Unites- sejarah perkembangan model atom. tabel periodik material elektronika. struktur model atom konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material. orbit dan aliran elektron (electron flow) atom konduktor, semikonduktor dan insulator. aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional. satuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International d Unites-SI). satuan-satuan charge, force, work dan power dalam contoh perhitungan sederhana. satuan-satuan potensial Inkuiri dengan pendekatan siklus belajar 5E Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning-PjBL) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning-PrBL) Model Pembelajaran Berbasis Tugas (Task Based Learning-TBL) Model Pembelajaran Berbasis Computer (Computer Based Learning (CBL) A. Aspek penilaian siswa meliputi: Kognitif (pengetahuan) Psikomorik (keterampilan) Afektif (Sikap) B. Jenis Penilaian Tulis Lisan (Wawancara) Praktek Alokasi Waktu 2 JP 2 JP 4 JP 4 JP Sumber Belajar Delmar s Standard Textbook of Electricity, 5th EditionStephen L. Herman, 2011 Electrical and Eectronic Principles and Technology, John Bird, Fourth Edition, 2010 Fundamentals of Electric Circuits, C. K. Alexander dan M. N. O. Sadiku Electrical and Electronic Principlesand Technology, Third edition, John Bird BSc(Hons), CEng, CSci, CMath, FIET, MIEE,FIIE, FIMA, FcollT,2007 Fundamental Electrical and Electronic Principles Third Edition Christopher R Robertson, 2008 Build Your Own Fuel Cells, Phillip Hurley, 2005 Experiments Fuel cell, h-tech, Silabus Teknik Listrik 1

62 Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian satuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International d Unites-SI) 3.3.Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan 3.4.Menganalisis hukumhukum kelistrikan dan teori kelistrikan Menguji hukumhukum kemagnetan SI) pada kelistrikan Mengimplementasikan satuan-satuan potensial listrik dalam contoh perhitungan sederhana Menerapkan satuan-satuan charge, force, work dan power dalam contoh perhitungan sederhana Menerapkan satuan-satuan potensial listrik, e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada rangkaian listrik Mengenal simbol-simbol satuan listrik menurut standar internasional Menjelaskan perubahan nilai hambatan listrik terhadap konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat Memahami nilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E Memahami beda potensial dalam aliran arus listrik beban resistor berbeda Memahami hubungan antara arus, hambatan dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana Memahami sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik Mengimplementasikan simbol-simbol satuan listrik standar internasional Melakukan ekperimen untuk menyatakan hubungan antara hambatan listrik terhadap pengaruh konstanta bahan, panjang dan luas penempang bahan Melakukan pengukuran nilai resistor berdasarkan kode warna standar deret E6, E12, E24 dan deret E Menerapkan pengukuran arus-tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda Menggambarkan kurva hubungan arus-tegangan untuk beban resistor berbeda Melakukan pengukuran hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor rangkaian listrik Memahami ide dasar ditemukannya hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan Menganalisa hasil eksperimen hukum Kirchhoff tegangan Menganalisa hasil eksperimen hukum Kirchhoff arus Menganalisa hasil eksperimen teori Thevenin dalam rangkaian listrik sederhana Menganalisa hasil eksperimen teori Norton dalam rangkaian listrik sederhana Menganalisa hasil eksperimen teori Superposisi listrik, e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada rangkaian listrik. Simbol-simbol satuan listrik menurut standar internasional. Perubahan nilai hambatan listrik terhadap konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat. Nilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96. Beda potensial dalam aliran arus listrik beban resistor berbeda. Hubungan antara arus, hambatan dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana. Sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. Ide dasar ditemukannya hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan. Hukum Kirchhoff tegangan. Hukum Kirchhoff arus. Teori Thevenin dalam rangkaian listrik sederhana. Teori Norton dalam rangkaian listrik sederhana. Teori Superposisi dalam rangkaian listrik sederhana dalam rangkaian listrik sederhana Melakukan eksperimen hukum Ohm pada rangkaian listrik Melakukan eksperimen hukum Kirchoff tegangan. 8 JP Alokasi Waktu 4 JP 8 JP 4 JP Sumber Belajar Fuel Cell Projects for the Evil Genius, Gaviv D.J. Garper, 2008 Build a Solar Cell Hydrogen Fuel Cell System, Phillip Hurley, 2004 Silabus Teknik Listrik 2

63 Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian pada rangkaian kelistrikan 3.5.Menganalisis rangkaian kapasitor pada rangkaian kelistrikan 4.5. Menguji rangkaian kapasitor pada rangkaian kelistrikan 3.6.Menerapkan hukum-hukum kemagnetan pada rangkaian kelistrikan Melakukan eksperimen hukum Kirchoff arus Melakukan eksperimen teori Thevenin dalam rangkaian listrik sederhana Melakukan eksperimen teori Norton dalam rangkaian listrik sederhana Melakukan eksperimen teori Superposisi dalam rangkaian listrik sederhana Memahami susunan fisis, jenis dan dielektrikum kapasitor Memahami medan elektrostik kapasitor Memahami kuat medan elektrostatik E kapasitor dan notasi satuan Memahami rangkaian seri kapasitor Memahami rangkaian paralel kapasitor Menghitung nilai kapasitas rangkaian paralel rangkaian pengisian kapasitor Menganalisis konstanta waktu pengisian dengan metode grafis Menginterprestasikan kurva arus-tegangan kapasitor Memahami kapasitor difungsikan sebagai low pass filter (LPF) dan high pass filter (HPF) Melakukan pengujian dan pengamatan dielektrikum kapasitor sebagai piranti penyimpan energi elektrostatis Melakukan pengujian dan pengamatan kuat medan elektrostatik E kapasitor dan menyatakan notasi satuannya Melakukan ekperimen hubungan seri kapasitor Mengukur nilai ekivalen seri resistor (ESR) kapasitor dengan menggunakan LCR meter Melakukan eksperimen hubungan paralel kapasitor Membandingkan nilai kapasitas hubungan seri dan hubungan paralel kapasitor Melakukan eksperimen pengisian & pengosongan energi elektrostatis kapasitor Menggambarkan kurva arus-tegangan kapasitor Melakukan ekperimen kapasitor difungsikan sebagai rangkaian diferensiator (HPF) dan integrator (LPF) Memahami hukum tarik-menarik dan tolakmenolak bilamana dua magnet saling di dekatkan Mendefinisikan fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan beserta notasi satuannya Melakukan perhitungan sederhana untuk menyatakan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A, serta menuliskan notasi satuannya Mendefinisikan gaya gerak magnet Fm (magnetomotive force-mmf), dan kekuatan medan magnet H beserta notasi satuannya Mendeskripsikan hubungan gaya gerak magnet Sifat magnet. Besaran pada kemagnetan, fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan beserta notasi satuannya. Perhitungan sederhana untuk menyatakan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A, serta Alokasi Waktu 4 JP 10 JP 4 JP Sumber Belajar Silabus Teknik Listrik 3

64 Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 4.6. Menguji hukumhukum kemagnetan pada rangkaian kelistrikan 3.7. Menerap kan rangkaian kemagnet an pada rangkaian kelistrikan (Fm) terhadap kuat arus manit (I) dan jumlah lilitan (N) Mendifinisikan arti permeabilitas magnet Memahami kurva B-H untuk material magnet yang berbeda Memahami nilai-nilai khas permeabilitas relatif magnet Mencontohkan perhitungan kerapatan fluks B terhadap permebilitas magnet dan kuat medan magnet Mendifinisikan derajad hambatan magnet (S) terhadap fluks magnet Melakukan ekperimen hukum tarik-menarik dan tolak-menolak bilamana dua magnet saling di dekatkan, serta menggambarkan arah medan magnet disekitar magnet permanen Melakukan eksperimen hukum-hukum rangkaian kemagnetan untuk mendifinisikan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A serta menuliskan notasi satuannya Menggambarkan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A dan membuat interprestasi Melakukan percobaan hukum-hukum rangkaian kemagnetan untuk mendifinisikan hubungan antara gaya gerak magnet Fm (magnetomotive force-mmf), dan kekuatan medan magnet H serta menuliskan notasi satuannya Melakukan percobaan hukum-hukum rangkaian kemagnetan untuk mendeskripsikan hubungan gaya gerak magnet (Fm) terhadap kuat arus magnet (I) dan jumlah lilitan (N) serta menuliskan notasi satuannya Menggambarkan kurva permeabilitas kemagnetan untuk material magnet yang berbeda dan membuat interprestasi Menggambarkan kurva B-H untuk material magnet yang berbeda dan membuat interprestasi Membuat rangkuman permeabilitas kemagnetan untuk material magnet yang berbeda Membuat rangkuman dari hasil perhitungan kerapatan fluks B terhadap permebilitas magnet dan kuat medan magnet Membuat rangkuman berkenaan dengan derajad hambatan magnet (S) terhadap fluks magnet Memahami konsep dasar medan magnet akibat arus listrik Memahami aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) untuk menentukan arah medan magnet Memahami aturan pegangan tangan kiri untuk menentukan arah medan magnet pada selenoid Mencontohkan aplikasi praktis dari elektromagnet, menuliskan notasi satuannya. Definisi gaya gerak magnet Fm (magnetomotive forcemmf), dan kekuatan medan magnet H beserta notasi satuannya. Hubungan gaya gerak magnet (Fm) terhadap kuat arus manit (I) dan jumlah lilitan (N). Permeabilitas magnet. Kurva B-H untuk material magnet yang berbeda. Nilai-nilai khas permeabilitas relatif magnet. Perhitungan kerapatan fluks B terhadap permebilitas magnet dan kuat medan magnet. Difinisi derajad hambatan magnet (S) terhadap fluks magnet. Konsep dasar medan magnet akibat arus listrik. Penentuan arah medan magnet. Penentuan arah medan magnet pada selenoid. Aplikasi praktis dari Alokasi Waktu 10 JP 4 JP Sumber Belajar Silabus Teknik Listrik 4

65 Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 4.7. Menguji rangkaian kemagnetan pada rangkaian kelistrikan 3.9. Menerap kan rangkaian induktor pada rangkaian kelistrikan. 4.9.Mengukurrangkaian induktor pada rangkaian kelistrikan. seperti bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima telepon Menghitung hubungan besarnya gaya F terhadap kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor Memahami konsep dasar loudspeaker adalah contoh dari gaya F Memahami besarnya gaya F berbading terhadap muatan (Q), kecepatan (v) dan kerapatan magnet (B) Mendemontrasikan rangkaian elektromagnetik untuk membuktikan kuat medan magnet akibat pengaruh arus listrik Melakukan ekperimen untuk mendifinisikan aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) dalam menentukan arah medan magnet Melakukan ekperimen untuk mendifinisikan aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) dalam menentukan arah medan magnet pada selenoid Menerapkan konsep elektromagnetik pada perangkat bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima telepon Membuat rangkuman dari hasil perhitungan gaya F terhadap kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor Mendemontrasikan perangkat loudspeaker untuk menyatakan konsep dasar gaya elektromagnetik F Menghitung dan membuat rangkuman hubungan antara gaya F berbading terhadap muatan (Q), kecepatan (v) dan kerapatan magnet (B) Memahami susunan fisis induktor Memahami ekivalen seri resistor (ESR) komponen induktor Memahami sifat dasar hubungan seri/paralel induktor Menganalisis konstanta waktu pengisian dan pengosongan energi pada induktor dengan metode grafis Menganalisis kurva arus-tegangan terhadap waktu pengisian dan pengsongan energi induktor Menggambar susunan fisis induktor untuk menginterprestasikan rangkaian pengganti komponen induktor Melakukan pengujian (pengukuran) nilai ekinalen seri resistor (ESR) komponen induktor dengan menggunakan LCR meter Melakukan ekperimen hubungan seri/paralel induktor dan menginterprestasikan data hasil ekperimen Menggambar grafik konstanta waktu pengisian dan pengosongan energi pada induktor terhadap pengaruh perubahan waktu, serta menentukan nilai konstanta waktu pengisian dan pengosongan elektromagnet, seperti bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima telepon. Hitungan hubungan besarnya gaya F terhadap kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor. Konsep dasar loudspeaker sebagai contoh dari gaya F. Besar gaya F berbading terhadap muatan (Q), kecepatan (v) dan kerapatan magnet (B). Kunstruksi induktor. Ekivalen seri resistor (ESR) komponen induktor. Sifat dasar hubungan seri/paralel induktor. Konstanta waktu pengisian dan pengosongan energi pada induktor dengan metode grafis. Kurva arus-tegangan terhadap waktu pengisian dan pengsongan energi induktor. Alokasi Waktu 10 JP 4 JP 8 JP Sumber Belajar Silabus Teknik Listrik 5

66 Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Melakukan eksperimen pengisian dan pengosongan energi komponen induktor, mentabulasikan data eksperimen, membuat grafik dan menyimpulkan hasil pengukuran. Alokasi Waktu Sumber Belajar Mengetahui, Wonosari, September 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T Gagah Marluis NIP NIM Silabus Teknik Listrik 6

67 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas/Semester : X/1 Materi pokok/tema/topik : Memahami struktur material kelistrikan. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Pertemuan ke : 1 A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan GAGAH 1

68 masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Memahami struktur material kelistrikan 2. Mengklasifikasikan material kelistrikan menggunakan tabel periodik C. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu: 1. Mengenal sejarah perkembangan model atom. 2. Memahami kegunaan tabel periodik material elektronika. 3. Memahami struktur model atom konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material. 4. Memahami orbit dan aliran elektron (electron flow) atom konduktor, semikonduktor dan insulator. 5. Membandingkan aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional. D. Materi Ajar/Pembelajaran 1. sejarah perkembangan model atom. 2. tabel periodik material elektronika. 3. struktur model atom konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material. 4. orbit dan aliran elektron (electron flow) atom konduktor, semikonduktor dan insulator. 5. aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional E. Model Pembelajaran Model pembelajaran ceramah dan diskusi, diputarkan video animasi untuk refresh materi. F. Media, Alat, dan Bahan - Slide Power Point GAGAH 2

69 - Video animasi materi G. Sumber Belajar Teori atom dan sejarah perkembangan teori atom H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran 2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 3. Memberi motivasi pada siswa Pendahuluan 4. Memberikan apersepsi sebagai pengetahuan awal siswa terhadap materi sistem kontol yang akan dijelaskan. 5. Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian. Alokasi Waktu 5 menit 1. Guru menyajikan materi mengenai tentang struktur material kelistrikan 2. Guru membimbing siswa agar menguasai pengetahuan. Kegiatan 3. Guru mengecek pemahaman siswa (memberikan Inti pertanyaan berkaitan dengan materi) kemudian 3jp memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik. 4. Guru memutarkan video animasi pembelajaran tentang teori atom Penutup 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari 5 menit GAGAH 3

70 pembelajaran hari itu. 2. Berdoa dan salam penutup 1. Penilaian Sosial/karakter Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, berikan penilaian atas perilaku siswa berdasarkan kriteria berikut: A = Sangat memuaskan B = Memuaskan C = Menunjukkan kemajuan D = Memerlukan perbaikan No Nama Rincian Tugas Kinerja (RTK) Keterangan: 1. Santun 2. Responsif 3. Tanggung Jawab 4. Jujur 5. Peduli GAGAH 4

71 Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T NIP Gagah Marluis NIM GAGAH 5

72 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas/Semester : X/1 Materi pokok/tema/topik : Memahami penggunaan satuan listrik menurut Sistem Internasional Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Pertemuan ke : 2 A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan GAGAH 1

73 masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Memahami penggunaan satuan listrik menurut Sistem Internasional C. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu: 1. Mengenal macam macam besaran pokok 2. Mengenal macam macam besaran turunan 3. Mampu menghitung Konversi Satuan D. Materi Ajar/Pembelajaran 1. Macam macam besaran pokok 2. Macam macam besaran turunan 3. Menghitung Konversi Satuan E. Model Pembelajaran Model pembelajaran ceramah dan diskusi, diputarkan video animasi untuk refresh materi. F. Media, Alat, dan Bahan - Slide Power Point - Video animasi materi G. Sumber Belajar Satuan SI dan perhitungannya H. Kegiatan Pembelajaran GAGAH 2

74 Kegiatan Pendahuluan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran 2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 3. Memberi motivasi pada siswa 4. Memberikan apersepsi sebagai pengetahuan awal siswa terhadap materi sistem kontol yang akan dijelaskan. 5. Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian. Alokasi Waktu 5 menit Kegiatan Inti Penutup 1. Guru menyajikan materi mengenai tentang satuan internasional 2. Guru membimbing siswa agar menguasai pengetahuan. 3. Guru mengecek pemahaman siswa (memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik. 4. Guru memutarkan video animasi pembelajaran tentang satuan internasional 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. 2. Berdoa dan salam penutup 3jp 5 menit 1. Penilaian Sosial/karakter Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, berikan penilaian atas perilaku siswa berdasarkan kriteria berikut: GAGAH 3

75 A = Sangat memuaskan B = Memuaskan C = Menunjukkan kemajuan D = Memerlukan perbaikan No Nama Rincian Tugas Kinerja (RTK) Keterangan: 1. Santun 2. Responsif 3. Tanggung Jawab 4. Jujur 5. Peduli Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T NIP Gagah Marluis NIM GAGAH 4

76 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas/Semester : X/1 Materi pokok/tema/topik : Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Pertemuan ke : 3 A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan GAGAH 1

77 masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional C. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu: 1. Mampu menghitung arus listrik 2. Mampu menghitung tegangan listrik D. Materi Ajar/Pembelajaran 1. Arus dan tegangan listrik E. Model Pembelajaran Model pembelajaran ceramah dan diskusi, diputarkan video animasi untuk refresh materi. F. Media, Alat, dan Bahan - Slide Power Point - Video animasi materi G. Sumber Belajar Satuan SI dan perhitungannya GAGAH 2

78 H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran 2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 3. Memberi motivasi pada siswa Pendahuluan 4. Memberikan apersepsi sebagai pengetahuan awal siswa terhadap materi sistem kontol yang akan dijelaskan. 5. Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian. Alokasi Waktu 5 menit Kegiatan Inti Penutup 1. Guru menyajikan materi mengenai tentang arus dan tegangan 2. Guru membimbing siswa agar menguasai pengetahuan. 3. Guru mengecek pemahaman siswa (memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik. 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. 2. Berdoa dan salam penutup 3jp 5 menit 1. Penilaian Sosial/karakter Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, berikan penilaian atas perilaku siswa berdasarkan kriteria berikut: A = Sangat memuaskan GAGAH 3

79 B = Memuaskan C = Menunjukkan kemajuan D = Memerlukan perbaikan No Nama Rincian Tugas Kinerja (RTK) Keterangan: 1. Santun 2. Responsif 3. Tanggung Jawab 4. Jujur 5. Peduli Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T NIP Gagah Marluis NIM GAGAH 4

80 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas/Semester : X/1 Materi pokok/tema/topik : Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Pertemuan ke : 4 A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan GAGAH 1

81 masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional C. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu: 1. Mampu menghitung daya listrik 2. Mampu menghitung energi listrik 3. Mampu menghitung usaha listrik D. Materi Ajar/Pembelajaran 1. Daya, Energi dan usaha listrik E. Model Pembelajaran Model pembelajaran ceramah dan diskusi, diputarkan video animasi untuk refresh materi. F. Media, Alat, dan Bahan - Slide Power Point - Video animasi materi G. Sumber Belajar Satuan SI dan perhitungannya GAGAH 2

82 H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran 2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 3. Memberi motivasi pada siswa Pendahuluan 4. Memberikan apersepsi sebagai pengetahuan awal siswa terhadap materi sistem kontol yang akan dijelaskan. 5. Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian. Alokasi Waktu 5 menit Kegiatan Inti Penutup 1. Guru menyajikan materi mengenai tentang Daya, Energi dan usaha 2. Guru membimbing siswa agar menguasai pengetahuan. 3. Guru mengecek pemahaman siswa (memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik. 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. 2. Berdoa dan salam penutup 3jp 5 menit 1. Penilaian Sosial/karakter Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, berikan penilaian atas perilaku siswa berdasarkan kriteria berikut: A = Sangat memuaskan GAGAH 3

83 B = Memuaskan C = Menunjukkan kemajuan D = Memerlukan perbaikan No Nama Rincian Tugas Kinerja (RTK) Keterangan: 1. Santun 2. Responsif 3. Tanggung Jawab 4. Jujur 5. Peduli Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T NIP Gagah Marluis NIM GAGAH 4

84 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas/Semester : X/1 Materi pokok/tema/topik : Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Pertemuan ke : 5 A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan GAGAH 1

85 kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional C. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu: 1. Mampu menghitung daya listrik 2. Mampu menghitung energi listrik 3. Mampu menghitung usaha listrik D. Materi Ajar/Pembelajaran 1. Daya, Energi dan usaha listrik E. Model Pembelajaran Model pembelajaran ceramah dan diskusi, diputarkan video animasi untuk refresh materi. F. Media, Alat, dan Bahan - Slide Power Point - Video animasi materi G. Sumber Belajar Satuan SI dan perhitungannya GAGAH 2

86 H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran 2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 3. Memberi motivasi pada siswa Pendahuluan 4. Memberikan apersepsi sebagai pengetahuan awal siswa terhadap materi sistem kontol yang akan dijelaskan. 5. Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian. Alokasi Waktu 5 menit Kegiatan Inti Penutup 1. Guru menyajikan materi mengenai tentang Daya, Energi dan usaha 2. Guru membimbing siswa agar menguasai pengetahuan. 3. Guru mengecek pemahaman siswa (memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik. 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. 2. Berdoa dan salam penutup 3jp 5 menit 1. Penilaian Sosial/karakter Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, berikan penilaian atas perilaku siswa berdasarkan kriteria berikut: GAGAH 3

87 A = Sangat memuaskan B = Memuaskan C = Menunjukkan kemajuan D = Memerlukan perbaikan No Nama Rincian Tugas Kinerja (RTK) Keterangan: 1. Santun 2. Responsif 3. Tanggung Jawab 4. Jujur 5. Peduli Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T NIP Gagah Marluis NIM GAGAH 4

88 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas/Semester : X/1 Materi pokok/tema/topik : Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Pertemuan ke : 6 A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan GAGAH 1

89 masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Mencontohkan penggunaan Satuan dasar listrik menurut Satuan Internasional C. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu: 1. Mampu menghitung arus listrik 2. Mampu menghitung tegangan listrik 3. Mampu menghitung daya listrik 4. Mampu menghitung energi listrik 5. Mampu menghitung usaha listrik D. Materi Ajar/Pembelajaran 1. Arus dan tegangan listrik 2. Daya, Energi dan usaha listrik E. Model Pembelajaran Model pembelajaran ceramah dan diskusi, diputarkan video animasi untuk refresh materi. F. Media, Alat, dan Bahan - Slide Power Point - Video animasi materi G. Sumber Belajar Satuan SI dan perhitungannya GAGAH 2

90 H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran 2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 3. Memberi motivasi pada siswa Pendahuluan 4. Memberikan apersepsi sebagai pengetahuan awal siswa terhadap materi sistem kontol yang akan dijelaskan. 5. Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian. Alokasi Waktu 5 menit Kegiatan Inti Penutup 1. Guru menyajikan materi mengenai tentang Arus, egangan, Daya, Energi dan usaha 2. Guru membimbing siswa agar menguasai pengetahuan. 3. Guru mengecek pemahaman siswa (memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik. 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. 2. Berdoa dan salam penutup 3jp 5 menit 1. Penilaian Sosial/karakter Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, berikan penilaian atas perilaku siswa berdasarkan kriteria berikut: A = Sangat memuaskan GAGAH 3

91 B = Memuaskan C = Menunjukkan kemajuan D = Memerlukan perbaikan No Nama Rincian Tugas Kinerja (RTK) Keterangan: 1. Santun 2. Responsif 3. Tanggung Jawab 4. Jujur 5. Peduli Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T NIP Gagah Marluis NIM GAGAH 4

92 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas/Semester : X/1 Materi pokok/tema/topik : Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Pertemuan ke : 7 A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan GAGAH 1

93 kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. C. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu: 1. Mampu menggambar simbol komponen kelistrikan 2. Mengetahui fungsi resistor 3. Mengetahui kode warna resistor 4. Mampu menghitung nilai hambatan resistor berdasarkan gelang warna D. Materi Ajar/Pembelajaran 1. Simbol kelistrikan 2. Resistor dan perhitungannya E. Model Pembelajaran Model pembelajaran ceramah dan diskusi, diputarkan video animasi untuk refresh materi. F. Media, Alat, dan Bahan - Slide Power Point - Video animasi materi G. Sumber Belajar Resistor dan perhitungannya GAGAH 2

94 H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran 2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 3. Memberi motivasi pada siswa Pendahuluan 4. Memberikan apersepsi sebagai pengetahuan awal siswa terhadap materi sistem kontol yang akan dijelaskan. 5. Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian. Alokasi Waktu 5 menit Kegiatan Inti Penutup 1. Guru menyajikan materi mengenai tentang resistor 2. Guru membimbing siswa agar menguasai pengetahuan. 3. Guru mengecek pemahaman siswa (memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik. 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. 2. Berdoa dan salam penutup 3jp 5 menit 1. Penilaian Sosial/karakter Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, berikan penilaian atas perilaku siswa berdasarkan kriteria berikut: A = Sangat memuaskan GAGAH 3

95 B = Memuaskan C = Menunjukkan kemajuan D = Memerlukan perbaikan No Nama Rincian Tugas Kinerja (RTK) Keterangan: 1. Santun 2. Responsif 3. Tanggung Jawab 4. Jujur 5. Peduli Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T NIP Gagah Marluis NIM GAGAH 4

96 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri Paket Keahlian : Teknik Elektronika Industri Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas/Semester : X/1 Materi pokok/tema/topik : Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan Pertemuan ke : 8 A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan GAGAH 1

97 kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan C. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu: 1. Mampu menghitung Resistor untai Seri 2. Mampu menghitung Resistor untai Paralel 3. Mampu menghitung Resistor untai Seri paralel 4. Mampu menghitung Hukum kirchoff arus D. Materi Ajar/Pembelajaran 1. Resistor seri paralel 2. Hukum kirchoff E. Model Pembelajaran Model pembelajaran ceramah dan diskusi, diputarkan video animasi untuk refresh materi. F. Media, Alat, dan Bahan - Slide Power Point - Video animasi materi G. Sumber Belajar Resistor seri paralel dan perhitungannya GAGAH 2

98 H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran 2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 3. Memberi motivasi pada siswa Pendahuluan 4. Memberikan apersepsi sebagai pengetahuan awal siswa terhadap materi sistem kontol yang akan dijelaskan. 5. Menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian. Alokasi Waktu 5 menit Kegiatan Inti Penutup 1. Guru menyajikan materi mengenai tentang resistor seri paralel dan hukum kirchoff 2. Guru membimbing siswa agar menguasai pengetahuan. 3. Guru mengecek pemahaman siswa (memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik. 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. 2. Berdoa dan salam penutup 3jp 5 menit 1. Penilaian Sosial/karakter Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, berikan penilaian atas perilaku siswa berdasarkan kriteria berikut: A = Sangat memuaskan GAGAH 3

99 B = Memuaskan C = Menunjukkan kemajuan D = Memerlukan perbaikan No Nama Rincian Tugas Kinerja (RTK) Keterangan: 1. Santun 2. Responsif 3. Tanggung Jawab 4. Jujur 5. Peduli Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Edi Haryono, S. Pd. T NIP Gagah Marluis NIM GAGAH 4

100 Teknik Listrik I. PENDAHULUAN A. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR 1. Standar Kompetesi : Teknik Listrik 2. Kompetensi Dasar : a. Satuan Dasar dan Satuan turunan, Menjelaskan arus, tegangan dan tahanan listrik. b. Sumber listrik dan rangkaian arus searah c. Menjelaskan prinsip-prinsip kemagnetan listrik d. Menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus searah e. Menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus bolak-balik f. Rangkaian R, L dan C pada rangkaian arus bolak-balik g. Tranformator B. DESKRIPSI MODUL Modul ini berjudul Teknik Listrik merupakan salah satu bagian dari keseluruhan modul pada Teknik Elektronika Industri dan merupakan Dasar Kompetensi Keahlian. Isi modul ini diarahkan sedemikian rupa, sehingga materi pembelajaran yang terkandung didalamnya disusun berdasarkan topik-topik selektif untuk menunjang dalam pencapaian Kompetensi Kejuruan pada program keahlian Teknik Elektronika Industri. Pengetahuan : Memahami konsep dasar rangkaian listrik dan teori dasar arus bolak-balik. Keterampilan : Melakukan pemilihan jenis komponen rangkaian listrik yang sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan dalam pemasangan rangkaian listrik. Sikap : Penentuan dan pemilihan komponen listrik yang cocok untuk digunakan sebagai keperluan dalam pemasangan teknik listrik. Elektronika Industri 1

101 Teknik Listrik C. PRASYARAT Pendidikan Formal Telah menyelesaian pendidikan setara Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau sederajat Kaitan dengan modul/kemampuan lain Tidak ada, karena merupakan mata ajar konsep dasar D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk bagi siswa Langkah-langkah belajar yang ditempuh : a. Baca petunjuk kegiatan belajar pada setiap modul kegiatan belajar b. Baca tujuan dari setiap modul kegiatan belajar c. Pelajari setiap materi yang diuraikan/dijelaskan pada setiap modul kegiatan d. Pelajari rangkuman yang terdapat pada setiap akhir modul kegiatan belajar e. Baca dan kerjakan setiap tugas yang harus dikerjakan pada setiap modul kegiatan belajar f. Kerjakan dan jawablah dengan singkat dan jelas setiap ada ujian akhir modul kegiatan belajar (test formatif) 2. Peran guru a. Menjelaskan petunjuk-petunjuk kepada siswa yang masih belum mengerti b. Mengawasi dan memandu siswa apabila ada yang masih kurang jelas c. Menjelaskan materi-materi pembelajaran yang ditanyakan oleh siswa yang masih kurang dimengerti d. Membuat pertanyaan dan memberikan penilaian kepada setiap siswa Elektronika Industri 2

102 Teknik Listrik E. TUJUAN AKHIR Setelah mengikuti/ menyelesaikan kegian-kegiatan belajar dari modul ini, diharapkan siswa memiliki spesifikasi kinerja sebagai berikut : a. Memahami tentang dasar-dasar sistem satuan yang digunakan dalam bidang teknik Elektronika. b. Mampu menganalisis rangkaian listrik sederhana c. Mengetahui dan dapat menunjukkan macam-macam tahanan listrik d. Memahami dan dapat menyelesaikan konsep hubungan seri dan paralel e. Dapat menjelaskan prinsip kemagnitan yang mungkin terjadi f. Dapat memahami sumber arus bolak-balik sistem satu fasa. F. STANDAR KOMPETENSI Kode Kompetensi : C2.14 Unit Kompetensi : Teknik Listrik Ruang Lingkup : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisis Rangkaian Listrik listrik yang digunakan untuk keperluan teknik elektronika. Kompetensi Dasar 1 : Satuan Dasar dan Satuan turunan, Menjelaskan arus, tegangan dan tahanan listrik Indikator : 1. Memahami satuan dasar listrik 2. Memahami satuan turunan 3. Memahami pengertian arus listrik 4. Memahami pengertian tegangan listrik 5. Memahami pengertian tahanan listrik 6. Memahami macam-macam arus listrik 7. Macam-macam sumber listrik Kompetensi Dasar 2 : Sumber listrik dan rangkaian sumber listrik arus searah Indikator : 1. Mengidentifikasi macam-macam sumber arus listrik searah 2. Pengukuran teagangan pada sumber tegangan. 3. Perhitungan rangkaian smber listrik Elektronika Industri 3

103 Teknik Listrik 4. Perhitungan arus, tegangan pada rangkaian sumber arus listrik Kompetensi dasar 3 : Menjelaskan prinsip-prinsip kemagnitan listrik Indikator : 1. Dipahami konsep kemagnetan 2. Dipahami struktur magnet 3. Dipahami pengertian induksi kemagnetan dan gaya magnet Kompetensi dasar 4 : Rangkaian lsitrik arus searah Indikator : 1. memahami hukum ohm 2. Memahami rangkaian seri 3. Memahami rangkaian paralel Kompetensi dasar 5 : Analisa Rangkaian arus searah Indikator : 1. Menerapkan hukum kircoff I 2. Menerapkan hukum kirchoff II 3. Mengkonversi bentuk rangkaian T ke П 4. Mengkonversi bentuk rangkaian П ke T Kompetensi dasar 6 : Rangkaian R, L dan C pada rangkaian arus bolak-balik Indikator : 1. Pengertian arus bolak-balik 2. Geseran fasa 3. Harga-harga arus bolak-balik 4. Rangkaian seri 5. Rangkaian paralel Kompetensi dasar 7 Transformator Indikator 1. Prinsip kerja transformator 2. Konstruksi transformator 3. Macam-macam transformator 4. Perhitungan lilitan Elektronika Industri 4

104 Teknik Listrik G. CEK KEMAMPUAN Daftar Pertanyaan 1. Apakah siswa sudah memahami sifat-sifat komponen listrik sesuai fungsi dan tujuan? 2. Apakah siswa mampu menjelaskan macam-macam sumber tenaga listrik? 3. Apakah siswa mampu menjelaskan macam-macam bebean listrik? 4. Apakah siswa mampu menyelesaiakan macam-macam hubungan komponen-komponen pada teknik tenaga listrik? 5. Apakah siswa dapat menjelaskan proses terjadinya ggl dalam sistem pembangkitan tenaga listrik? 6. Apakah siswa dapat membedakan maksud, tujuan dan fungsi dari komponen listrik, seperti : generator, aki, baterai, jenis beban resistif, induktif, atau kapasitif, dll.? 7. Apakah siswa mampu memilih komponen listrik sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diharapkan? 8. Apakah siswa telah mengikuti prosedur / ketentuan pemakaian komponen listrik sesuai dengan fungsi dan tujuan yang telah ditetapkan? 9. Apakah siswa telah mengikuti aturan sesuai dengan SOP? 10. Apakah siswa telah mencatat data hasil pemasangan dalam laporan pemasangan komponen? 11. Apakah siswa telah membuat berita acara sesuai format yang telah ditetapkan lembaga bersangkutan? Tingkat Penguasaan (score : ) Elektronika Industri 5

105 Teknik Listrik II. PEMBELAJARAN A. SATUAN DASAR DAN SATUAN TURUNAN 1. Tujuan a. Siswa mampu menginterpretasikan besaran listrik menurut standar internasional. b. Siswa memahami pengertian arus listrik c. Siswa memahami pengertian muatan listrik d. Siswa memahami pengertian tegangan listrik e. Siswa memahami pengertian tahanan listrik f. Siswa memahami macam-macam arus listrik g. Siswa memahami rapat arus listrik 2. Uraian Materi 2.1 Satuan Dasar Listrik Pada saat melakukan pengukuran listrik diperlukan satuan dari suatu besaran tertentu. Adapun yang dipakai adalah Satuan Internasional yang disingkat dengan SI. Beberapa satuan dasar listrik tersebut : Besaran Simbol Satuan Singkatan satuan Panjang l meter m Massa m kilogram kg Waktu t detik det atau sec Temperatur Arus Listrik T derajat 0 Arus Listrik I, i ampere A Muatan Listrik Q Coulomb C Gaya F newton N Tegangan Listrik E, V Volt V Daya Listrik P Watt W Tahanan Listrik R Ohm Kapasitor C Farad F Induktor L Henry H Frekuensi f Hertz Hz Energi Listrik W Joule J 2.2 Satuan Turunan Satuan turunan adalah satuan yang berdasarkan kepada satuan lain. Hal ini dibutuhkan untuk menyatukan hubungan-hubungan antar satuan. Elektronika Industri 6

106 Teknik Listrik 2.3. Arus Listrik Arus listrik merupakan gerakan elektro-elektron yang mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi. Arus listrik diberi notasi I atau i, dalam satuan Ampere (A) yang diambil dari nama Andre Marie Ampere ( ) menyatakan bahwa : Satuan ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24 x elektron yang mengalir melalui suatu titik tertentu dalam waktu satu detik. Sedangkan 6,24 x yang dirumuskan sebagai berikut : Q I t sama dengan satu Coulomb, dimana : I adalah arus listrik dalam satuan ampere, Q adalah muatan listrik dalam satuan Coulomb, dan t adalah waktu dalam satuan detik atau second Muatan Listrik Muatan listrik dengan notasi Q dalam satuan Coulomb, yang diambil dari nama Charless Aaugusti de Coulomb ( ) menyatakan bahwa : Satu Coulomb adalah jumlah muatan listrik yang melalui suatu titik sebesar satu ampere selama satu detik, dirumuskan : Q I. t 2.5. Tegangan Listrik Tegangan listrik diberi notasi V atau E yang diambil dari nama Alexandre Volta ( ) merupakan perbedaan potensial antara dua titik yang mempunyai perbedaan jumlah muatan listrik, menyatakan bahwa : Satu volt adalah perubahan energi sebesar satu joule yang dialami muatan listrik sebesar satu coulomb, yang dirumuskan : W V, dimana V adalah Q tegangan listrik dalam satuan volt, W adalah energi listrik dalam satuan joule dan Q adalah muatan listrik dalam satuan Coulomb Tahanan atau Hambatan (Resistor) Apabila terjadi beda potensial antara kedua ujung dari suatu konduktor, maka akan menyalurkan muatan listrik pada konduktor tersebut yang menyebabkan terjadinya arus listrik pada konduktor tersebut. Besarnya arus yang mengalir ini akan sebanding dengan beda potensial (tegangan) pada Elektronika Industri 7

107 Teknik Listrik konduktor tersebut. Perbandingan antara besarnya beda potensial (V) dengan arus (I) yang mengalir, maka akan menunjukan suatu besaran tertentu yang disebut dengan Konstanta. Nilai konstanta ini dinamakan dengan resistansi atau tahanan, yang diberi notasi R dalam satuan ohm ( ), yang diambil dari nama George Simon Ohm ( ) menyatakan : Tahanan satu ohm adalah besarnya resistor atau hambatan yang menyebabkan mengalirnya arus listrik sebesar satu ampere apabila pada kedua ujung resistor tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar satu volt, dalam bentuk persamaan : V I. R atau V I atau R V R I Untuk selanjutnya persamaan di atas dikenal dengan Hukum Ohm yang merupakan konsep dasar dalam teknik listrik yang menyatakan hubungan antara tegangan, arus dan tahanan Macam Arus Listrik Ada 2 macam arus listrik, yaitu arus searah (dc: direct current) dan arus bolak-balik (ac : alternating current). Dikatakan arus searah apabila elektro berpindah dalam arah yang tetap tidak berubah-ubah dan diberi tanda : =, sedangkan apabila pada saat elektron berpindah terjadi perubahan yang bolak-balik saat tertentu keatas/kekiri, kemudian kebawah/kekanan kembali keatas/kekiri lagi dan seterusnya dinamakan arus bolak-balik, dan diberi simbol : 2.8. Rapat Arus Rapat arus adalah besarnya arus yang mengalir pada setiap mm 2 luas penampang penghantar listrik yang diukur dengan satuan ampere per mm 2 (A/mm 2 ), yang dapat dirumuskan : I S, dimana S : rapat arus (A/mm 2 ), q I : kuat arus (A) dan q : luas penampang penghantar (mm 2 ). Contoh. Kawat dengan penampang sebesar 2 mm 2 dilalui arus listrik sebesar 1 ampere, akan mempunyai rapat arus yang sama dengan rapat arus dari Elektronika Industri 8

108 Teknik Listrik sebuah kawat yang berpenampang 6 mm 2 dengan kuat arus sebesar 3 ampere. Perhatikan : S I 1 2 0,5 A / mm 1 dengan q1 2 S I q ,5 A/ 2.9. Kelipatan Standar Desimal Untuk menyatakan harga-harga yang lebih besar dan lebih kecil dari satuan dasar yang digunakan, maka digunakan standar kelipatan desimal berikut : mm 2 Notasi Lengkap Singkatan Faktor Perkalian atto A femto F pico P nano N 10 9 micro 10 6 milli Mm 10 3 centi C 10 2 deci D 10 1 deka Da 10 hecto H 10 2 kilo K 10 3 mega M 10 6 giga G 10 9 tera T Elektronika Industri 9

109 Teknik Listrik LEMBAR TUGAS I 1. Apa yang dimaksud dengan arus listrik? 2. Apa yang dimaksud dengan muatan listrik? 3. Apa yang dimaksud dengan tegangan listrik? 4. Kapan tahan listrik bernilai satu ohm? 5. Sebutkan dua jenis arus listrik! 6. Apa yang dimaksud dengan rapat arus? 7. Lengkapi tabel berikut : Besaran Simbol Satuan Singkatan satuan Panjang meter m kg Waktu detik Temperature arus listrik T O Arus listrik Ampere Coulomb C F newton Tegangan listrik E, V Watt W Tahanan listrik Ω Kapasitor F L Henry Frekuensi F W J Elektronika Industri 10

110 Teknik Listrik B. SUMBER LISTRIK DAN RANGKAIAN SUMBER LISTRIK ARUS SEARAH 1. Tujuan Kegiatan Belajar 2 : a. Siswa mampu mennyebutkan sumber-sumber arus listrik b. Siswa dapat mengukur arus dan tegangan sumber listrik c. Siswa dapat menghitung arus dari sumber arus yang dirangkai deret d. Siswa dapat menghitung arus dari sumber arus yang dirangkai paralel e. Siswa dapat menghitung arus dari sumber arus yang dirangkai campuran. 2. Uraian Materi 2.1 Sumber Listrik Baterai merupakan sumber listrik arus searah (dc : direct current) banyak dipakai untuk kepentingan sehari-hari dengan menggunakan prinsip dasar secara kimiawi. Pada prinsipnya baterai dibagi menjadi dua golongan, yaitu baterai kering yang disebut baterai primer dan baterai aki (accu : accumulator) yang disebut dengan baterai sekunder. Baterai primer atau baterai kering tidak memerlukan pengisian tenaga listrik dari luar dan tenaga listriknya dihasilkan atas dasar peristiwa kimia dari bahan-bahan yang ada di dalam baterai itu sendiri. Jenis baterai ini banyak digunakan untuk lampu senter, radio, dan lain-lain. Baterai sekunder dapat digunakan untuk menyimpan tenaga listrik, dimana baterai ini dapat memberikan tenaga listriknya sesudah terlebih dahulu diisi dengan tenaga listrik dari sumber tenaga listrik dc yang lain (di-charge). 2.2 Pengukuran Sumber Tegangan Baterai Apabila sebuah baterai sebelum dihubungkan dengan beban luar diukur besarnya tekanan pada terminal menunjukkan angka sebesar E volt, kemudian setelah dihubungkan dengan tahanan (beban) luar menunjukkan angka sebesar V volt. VM + BATERAI S AM R L Gambar.1 Mengukur Tegangan Baterai Elektronika Industri 11

111 Teknik Listrik Gambar.1 menunjukkan sebuah baterai yang dihubungkan dengan tahanan luar R L dengan menggunakan saklar S dan dilengkapi voltmeter VM dan amperemeter AM. Sebelum saklar S dihubungkan jarum VM menunjukkan E volt dan apabila saklar S dihubungkan, maka AM menunjukkan adanya arus yang mengalir melalui tahanan luar R L dan tegangan jepit ujung baterai ditunjukkan dengan V volt. Beda tegangan antara E dan V ini disebabkan karena adanya arus yang dikeluarkan baterai harus melalui tahanan dalam baterai (diberi tanda r ). Jadi pada baterai juga terdapat tahanan dalam yang disebabkan karena bahan-bahan elektrolit dan plat-plat, serta sambungan di dalam baterai itu sendiri. Misal rugi tegangan di dalam baterai V b, maka : V b E V I. r dan besarnya tahanan dalam baterai dirumuskan : Vb E V r I I Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa tahanan dalam baterai sama dengan beda tegangan antara ggl baterai dengan tegangan jepit baterai dibagi dengan arus yang dikeluarkannya. 2.3 Perhitungan Rangkaian Sumber Listrik Tahanan dalam baterai menyebabkan arus yang akan dikeluarkan oleh baterai menjadi berkurang. Gambar 2. apabila saklar S dihubungkan, maka ggl baterai bekerja untuk seluruh rangkaian yang terdapat tahanan luar R L dan tahanan dalam baterai r, sehingga kuat arus yang mengalir di dalam rangkaian listrik tersebut : I E R r L Sedangkan besarnya daya yang dikeluarkan baterai : P = E x I Apabila baterai dihubungkan maka tahanan luar menjadi nol, sehingga arus yang dikeluarkan oleh baterai Apabila arus yang dikeluarkan oleh baterai dan mengalir pada beban tahanan luar berubah-ubah dinyatakan dengan i, maka daya (P) dari I E r Elektronika Industri 12

112 Teknik Listrik baterai juga berubah-ubah, yang dirumuskan : 2 P V. i ( E i. r) i E. i i r Pada persamaan di atas, V adalah tegangan jepit baterai yang ikut berubah-ubah sesuai dengan perubahan arus i. Apabila tenaga listrik yang dikeluarkan oleh baterai mencapai harga maksimum, maka tegangan klem akan turun sampai setengah dari ggl baterai. Jika tegangan klem baterai menjadi separuh dari ggl baterai, atau dalam persamaan : V E 2, maka V b Kerugian daya di dalam baterai : tahanan luar : P L V. I I. E 2 E E V E 2 E 2 E Pb Vb. I I. dan daya pada beban 2 dengan demikian daya yang berguna pada tahanan luar sama dengan daya yang hilang di dalam baterai itu sendiri. 2.4 Perhitungan Arus dan Tegangan pada Rangkaian Sumber Listrik a. Rangkaian Sumber terhubung seri (deret) Umumnya baterai sekunder (aki) yang masih baik mempunyai ggl antara 2 sampai 2,2 volt dan baterai primer yang masih baru mempunyai ggl 1,5 volt. Untuk mendapatkan tegangan yang lebih besar dan arus yang tetap, dapatlah beberapa baterai dihubungkan secara seri atau deret seperti gambar Gambar 2 Baterai dalam hubungan seri atau deret R L Jika masing-masing baterai mempunyai ggl yang berturut-turut e 1, e 2, e 3, dan e 4, maka jumlah ggl baterai yang dihubungkan seri : Elektronika Industri 13

113 Teknik Listrik E e1 e2 e3 e4 atau dapat ditulis dengan persamaan : E Apabila baterai yang dihubungkan deret sebanyak n dan masingmasing baterai mempunyai ggl sama, maka jumlah ggl baterai tersebut : E n. e Berdasarkan gambar 2 besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut besarnya : Contoh n. e I n. r Enam buah baterai masing-masing mempunyai ggl 2,2 volt dihubungkan seri sehingga menjadi satu sumber arus listrik. Tahanan dalam masing-masing baterai 0,02 ohm dan tahanan luar sebesar 10 ohm. Berapakah kuat arus yang dikeluarkan baterai tersebut? R L e Penyelesaian : Diketahui : n = 6 Ditanya : I =? E = 2,2 volt R = 0,02 ohm R L = 10 ohm Jawab : I n. e n. r R L 6x2,2 I 1, 3 ampere 6x0,02 10 b. Rangkaian Sumber terhubung Paralel (Jajar) Hubungan paralel baterai diperlukan jika memerlukan arus listrik yang lebih besar dengan tegangan yang tetap. Gambar rangkaian seperti pada gambar 3. I 1 I A I 2 I B + R L Gambar 3. Baterai dalam hubungan paralel Elektronika Industri 14

114 Teknik Listrik Tegangan jepit antara titik A dan B adalah : V V I. R AB L Gaya gerak listrik (ggl) dari masing-masing baterai adalah : e 1 =i 1.r 1, e 2 =i 2.r 2, dan e 3 =i 3.r 3 Apabila ggl dari masing-masing baterai sama besar, demikian juga tahanan dalam baterai, sehingga e = i.r Jadi arus listrik yang dikeluarkan oleh baterai itu jumlahnya menjadi : e I atau R r n L / dimana : I : kuat arus listrik dalam satuan ampere R L : tahanan luar dalam satuan ohm n : banyak baterai e : tegangan baterai dalam satuan volt r : tahanan dalam baterai dalam satuan ohm n. e I n. R L r Contoh Sumber arus listrik terdiri dari 4 buah baterai yang dihubungkan paralel dengan ggl dan tahanan dalam tiap baterai 2,2 volt dan 0,2 ohm. Jika sumber arus tersebut dihubungkan dengan tahanan beban luar sebesar 1,45 ohm, berapakah ggl sumber dan kuat arus yang dikeluarkan sumber baterai tersebut? Jawab : a. e = e 1 = e 2 = e 3 = e 4 = 1,5 volt e 1,5 b. Rumus : I 1 ampere r 0,2 RL 1,45 n 4 c. Hubungan Campuran (seri dan paralel) Hubungan diperlukan untuk mendapatkan sumber arus dan sumber tegangan yang lebih besar dari baterai yang ada. Elektronika Industri 15

115 Teknik Listrik A + + B _ + _ + I R L Gambar 4. Baterai dalam hubungan campuran Untuk menghitung arus baterai, dengan rumus : Keterangan : d = jumlah baterai yang dipasang seri j = jumlah baterai yang dipasang parallel e = GGL tiap sel baterai (volt) r = hambatan dalam setiap sel baterai (ohm) RL = hambatan beban luar (ohm) Elektronika Industri 16

116 Teknik Listrik LEMBAR TUGAS II 5. Apa yang maksud dengan baterai primer dan baterai sekunder 6. Apa yang diamsud dengan tahanan dalam baterai 7. Gambarkan cara mengukur tegangan dan arus baterai 8. Jika dalam kawat mengalir kuat arus sebesar 5 A, berapakah jumlah muatan yang melewati luas penampang kawat dalam waktu 1 menit? (300 C) 9. Jika diketahui tegangan listrik sebesar 50 Volt, dan energi listrik yang dihasilkan adalah 225 Joule. Maka, tentukan berapa muatan listrik yang dihasilkan? (4,5 C) 10. Jika 4 buah baterai masing- masing dengan tegangan 1,5 Volt, hambatan tiap selnya 0,5 ohm, dihubungkan seri dengan hambatan penghantar 2 ohm. Berapa besar arusnya? (1,5 A) 11. Jika diketahui 5 buah baterai masing- masing dengan tegangan 9 volt. Hambatan tiap selnya adalah 2 ohm. Dan disambung paralel dengan hambatan penghantar sebesar 5 ohm. Berapa arus yang akan mengalir? (1,67 A) 12. Sejumlah baterai dengan tegangan masing- masing 1,5 volt dan hambatan tiap sel adalah 1 ohm, dapat menghasilkan arus sebesar 1,2 Ampere dan dihubung seri dengan hambatan penghantar sebesar 2 ohm. Tentukan berapa jumlah baterai yang dibutuhkan! (8 baterai) 13. Terdapat 10 buah baterai dengan hambatan tiap selnya adalah 2 ohm. Dihubungkan paralel dengan hambatan penghantar sebesar 5 ohm. Tentukan tegangan masing- masing baterai! (26 volt) 14. Sebuah baterai mempunyai tegangan 6 Volt, digunakan pada lampu. Energi yang diserap lampu Joule. Berapakah muatan listrik yang dipindahkan? (2000 C) Elektronika Industri 17

117 Teknik Listrik C. KEMAGNITAN 1. Tujuan a. Siswa mampu menerapkan konsep kemagnitan pada rangkaian listrik b. Siswa mampu menjelaskan medan magnet c. Siswa memahami bahan feromagnetik, paramagnetik, diamagnetik d. Siswa memahami induksi kemagnetan e. Siswa memahami permeabilitas dan lengkung kemagnetan 2. Uraian Materi 2.1. Konsep Magnit Magnit adalah sebuah benda logam yang dapat menarik potongan baja, besi, nikel, kobalt, dan bahan sejenisnya. Magnit alam ditemukan di dekat kota Magnesia. Menurut bentuknya dibedakan menjadi : magnit batang, magnit tapal kuda, dan magnit jarum, seperti dijelaskan pada gambar 5. berikut. Gambar 5. Bentuk-bentuk magnit Gaya tarik yang terkuat dari magnit, terdapat pada ujungnya yang disebut dengan kutub. Berdasarkan percobaan tentang kutub magnit, maka dapat dibuktikan bahwa : kutub magnit yang senama (sejenis) apabila didekatkan akan saling tolak menolak, dan kutub magnit yang tidak senama (tidak sejenis) akan saling tarik menarik. Besar gaya tolak atau gaya tarik antara dua kutub tersebut dirumuskan oleh Coulomb : m1 x m K 2 r 2 Elektronika Industri 18

118 Teknik Listrik dengan : K adalah gaya (dyne), m 1 adalah kuat kutub pertama (weber), m 2 adalah kuat kutub kedua, dan r adalah jarak antara kedua kutub (cm) Medan Magnit Untuk membuktikan adanya medan magnit yaitu menggunakan selembar kertas atau di atas pelat dengan ditaburkan serbuk besi. Dimana serbuk besi ini akan mengatur diri dalam garis-garis yang rapat di kutub-kutub magnit. Dalam gambar 6. memperlihatkan garis garis gaya yang disebut spektrum magnit. a. Spektrum magnit batang b. Spektrum magnit tapal kuda Gambar 6. Spektrum magnit Berdasarkan gambar menjelaskan bahwa garis gaya merupakan garis yang keluar dari magnit melalui kutub utara dan masuk melalui kutub selatan. Jadi garis gaya itu menunjukkan arah medan magnit, sedangkan jumlah garis-garis gaya menunjukkan kekuatan medan magnit. Apabila di dalam suatu medan magnit sebuah kutub utara dengan kuat kutub m weber, kemudian diletakan sebuah kutub utara kecil yang kuat kutubnya 1 weber, maka kutub utara kecil ini menerima gaya tolak : m x 1 m 2 r r K 2 dyne Kuat gaya yang diberikan kepada sebuah kutub utara yang kuatnya 1 weber yang ada di dalam medan magnit tersebut dipakai ukuran kuat medan. Jadi kuat medan (H) pada suatu titik dalam medan magnit yang m ditimbulkan sebuah kutub dengan kutub m weber, adalah : H 2 r Elektronika Industri 19

119 Teknik Listrik Dimana : H adalah kuat medan (oersted), m adalah kuat kutub (weber), dan r adalah jarak titik dari kutub (cm). Contoh Kuat medan pada suatu titik A besarnya 10 oersted, sedangkan jarak titik tersebut dari kutub adalah 8 cm. Berapakah kuat kutub magnit itu? Penyelesaian : Diketahui : H = 10 oerstedt, r = 8 cm Ditanya : m =? Jawab : m H m = H x r 2 = 10 x 64 = 640 weber 2 r medan magnit ada di sekitar magnit dan juga di sekitar kawat yang dialiri arus listrik. Hal ini dibuktikan dengan percobaan Oersted yaitu dengan cara meletakan magnit jarum kompas di dekat kawat berarus, sebagai berikut : a. tidak ada arus b. arus ke atas c. arus ke bawah Gambar 7. Jarum kompas dan kawat Gambar 7a : Keadaan jarum kompas pada saat kawat belum dialiri arus listrik, kedudukan jarum searah dengan kawat. Gambar 7b : Ketika kawat dialiri arus yang arahnya ke atas, jarum kompas menyimpang ke arah kiri Gambar 7c : Ketika arah arus listrik dibalik dari atas ke bawah, ternyata arah penyimpangan jarumkompas juga berlawanan dengan semula. Elektronika Industri 20

120 Teknik Listrik Percobaan ini membuktikan adanya sesuatu yang dapat berinteraksi dengan magnit jarum kompas, ternyata sesuatu ini sama dengan medan magnit yang timbul disekitar magnit permanen. 2.3 Struktur Magnit Gaya tarikan/tolakan bahan yang berada pada suatu medan magnit ternyata tidak sama, seperti misalnya pada besi dengan emas. Besi menarik garis-garis gaya dengan kuat sedangkan emas kurang menarik garis-garis gaya. Hasil percobaan di atas menunjukkan bahwa bahan-bahan di alam dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu : 1) Bahan Feromagnit, yaitu bahan yang memiliki sifat kemgnitan yang sangat kuat atau sangat kuat menarik garis-garis gaya magnit. Contoh : Nikel, kobalt, besi, baja, dan lain-lain. 2) Bahan Paramagnit, yaitu bahan yang memiliki sifat kemagnitan yang kurang kuat, atau kurang kuat menarik garis-garis gaya magnit. Contoh : aluminium, platina, kayu, dan lain-lain. 3) Bahan Diamagnit, yaitu bahan yang tidak memiliki sifat magnit, atau sedikit menolak garis-garis gaya magnit. Contoh : Bismuth, tembaga, seng, dan lain-lain. Sifat feromagnit dimiliki oleh bahan itu jika berada dalam fase padat, dalam fase cair bahan-bahan seperti besi, nikel, baja, dan lain-lain tidak menunjukkan sifat feromagnit. Bahkan dalam bentuk padat sifat feromagnit bahan bisa hilang jika suhu dinaikkan sehingga melewati suhu Curie, diatas suhu ini bahan feromagnit berubah menjadi paramagnit. Contoh suhu Curie : besi (770 0 C), nikel (358 0 C), kobalt ( C). Sifat kemagnitan di dalam logam sangat tergantung kepada atomnya Induksi Kemagnitan Dan Gaya Pemagnit Jika sepotong besi feromagnit didekatkan kepada kutub sebuah magnit, maka besi tersebut dapat menarik potongan besi kecil kemudian akan mempunyai sifat magnit. Peristiwa ini disebut induksi kemagnitan. U S U S U S Gambar 8. Induksi kemagnitan Elektronika Industri 21

121 Teknik Listrik Apabila akan logam feromagnit mau dibuat magnit, maka dapat dilakukan dengan cara menggosokkan kutub magnit pada logam tersebut dengan satu arah terus menerus. Tetapi yang lazim yaitu dengan cara memasukkan logam tersebut ke dalam kumparan yang dialiri arus listrik searah (dc) Permeabilitas dan Lengkung Kemagnitan a. Permeabilitas Dalam medan magnit yang kuatnya H oersted biasanya disebut gaya pemagnit, kemudian ditempatkan sepotong inti besi feromagnit, seperti pada gambar 9. a. Menggosok batang magnit b. Memasukkan batang logam ke kumparan Gambar 9. Cara membuat magnit (mempermagnit) Gambar 10. Hubungan kerapatan garis gaya magnit di dalam medan tertentu Jumlah garis gaya di dalam besi jauh lebih besar daripada garis gaya di dalam medan magnit di luar besi (di udara). Jadi : kerapatan garis gaya dalam (B) lebih besar daripada kerapatan garis gaya di dalam medan magnit udara. Dapat dirumuskan : Elektronika Industri 22

122 Teknik Listrik dalam besi B, kerapatan arus gaya di udara : q B q Jadi B lebih besar dari H atau dapat ditulis : B = x H Dimana : (miu) adalah nilai bertambah besarnya kerapatan arus gaya di dalam bahan, atau sering disebut dengan : permeabilitas. Juga dapat ditulis : B H Nilai permeabilitas tersebut berbeda-beda untuk bahan-bahan yang berlainan. b. Lengkung Kemagnitan Berdasarkan percobaan dilukiskan contoh lengkung kemagnitan untuk suatu bahan dapat dijelaskan seperti pada gambar 11. Contoh lengkung kemagnitan beberapa macam besi dapat dijelaskan pada gambar 11. Dalam lengkung ini dapat dicari nilai permeabilitas bahan-bahan besi yang bersangkutan dengan membagi B dengan H. B b a 0 H Gambar 11. Contoh lengkung kemagnitan beberapa macam besi Elektronika Industri 23

123 Teknik Listrik LEMBAR TUGAS III 1. Sebutkan jenis-jenis magnet menurut bentuknya. 2. Dimanakah gaya tarik terkuat pada magnet 3. Tuliskan rumus besarnya gaya tolak/gaya tarik antara kutub-kutub magnet 4. Apa yang dimaksud dengan spektrum magnet 5. Dua buah magnet masing-masing memiliki kuat kutub 5 weber diletakan sejauh 5 cm, hitung gaya tolak/gaya tarik dari kesua magnet tersebut 6. Kuat medan pada suatu titik A besarnya 20 oersted, jarak titik tersebut dari kutub magnet 5 cm. Berapakah kuat kutub magnet itu 7. Apa yang dimaksud dengan bahan feromagnetik, para magnetik dan diamagnetik 8. Apa yang dimaksud dengan induksi kemagnetan 9. Apa yang dimaksud dengan permeabilitas magnet 10. Apa yang dimaksud dengan lengkung kemagnetan Elektronika Industri 24

124 Teknik Listrik D. Rangkaian listrik arus searah. 1. Tujuan Kegiatan Belajar 3 : a. Siswa mampu menerapkan konsep dasar hukum ohm dalam rangkaian listrik. b. Siswa mampu menghitung besarnya arus, tegangan dan tahanan dalam rangkaian listrik c. Siswa mampu menerapkan konsep hubungan seri beberapa tahanan d. Siswa mampu menerapkan konsep hubungan paralel beberapa tahanan e. Siswa mampu menerapkan konsep hubungan seri paralel beberapa tahanan. f. Siswa mampu menghitung daya dan energi listrik. 2. Uraian Materi 2.1. Hukum Ohm Apabila di antara 2 titik yang bertegangan dihubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan mengalir arus listrik lewat penghantar tersebut. Arus itu mendapat hambatan di dalam penghantar yang dilewatinya yang disebut dengan tahanan listrik dan diukur dengan satuan ohm, seperti pada gambar 12. dibawah ini A + E V R Gambar 12. Rangkaian pengukuran Berdasarkan ketentuan hasil percobaan yang dilakukan pertama kali oleh George Simon Ohm seorang ahli fisika Jerman tahun 1826, menyatakan bahwa : apabila terjadi beda tegangan antara kedua titik penghantar sebesar 1 volt dan terdapat tahanan pada penghantar tersebut sebesar 1 ohm, maka kuat arus yang mengalir sebesar 1 ampere. Pernyataan tersebut sering disebut dengan istilah Hukum Elektronika Industri 25

125 Teknik Listrik Ohm, yang dapat dituliskan dengan persamaan : V I x R, dimana V adalah tegangan listrik dengan satuan volt, I adalah kuat arus listrik dalam satuan ampere, dan R adalah tahanan atau hambatan listrik pada penghantar dengan satuan ohm. 2.2 Menentukan Tegangan, Arus dan Tahanan Berdasarkan rumus pada persamaan hukum Ohm di atas, maka dapat dijabarkan menjadi : a. Tegangan Listrik dapat dihitung dengan persamaan : V I x R b. Arus listrik dapat dihitung dengan persamaan : V I R c. Tahanan atau hambatan listrik dapat dicari dengan persamaan : dimana : V R I V : Tegangan listrik (volt) I : Arus listrik (ampere) R : Tahanan atau hambatan listrik (ohm) 2.3. Menentukan V, I dan R Dalam Rangkaian Listrik Arus Searah Dalam hubungan rangkaian listrik, dikenal ada beberapa macam jenis hubungan yaitu hubungan seri (deret), hubungan paralel (jajar), dan hubungan campuran (seri dan paralel). a. Hubungan Seri (Deret) Beberapa tahanan dikatakan terhubung secara seri atau deret apabila dua atau lebih dari tahanan tersebut dihubungkan secara berurutan satu sama lain dan dilalui arus listrik yang sama. Gambar 13. menunjukkan bagan 3 buah tahanan yang dihubungkan seri. I R1 R2 R3 A B C D Gambar 13. Hubungan seri atau deret Dalam gambar besar tahanan antara titik A-D sama dengan jumlah tahanan antara titik A-B, titik B-C dan titik C-D atau sama dengan Elektronika Industri 26

126 Teknik Listrik jumlah R 1, R 2 dan R 3. Jadi besarnya tahanan pengganti antara titik A dan D adalah : R p = R 1 + R 2 + R 3 Secara umum dapat ditulis : R p = R : dibaca sigma Jika kuat arus yang mengalir melalui tahanan itu = I, maka tegangan antara A-B, B-C, dan C-D diperoleh dengan : atau V AB = I x R 1 ; V BC = I x R 2 ; dan V CD = I x R 3 V R I AB 1 ; VBC R2 ; dan I R 3 V I CD maka besar tegangan antara titik A dan D adalah : V j = V 1 + V 2 + V 3 Contoh Sebuah rangkaian seperti gamabar dibawah ini : R1 R2 R3 A B C D I 2Ω 2Ω 2Ω 12 V Hitunglah besarnya 1. Tahanan pengganti seri (Rs) 2. Arus rangkiana (I) 3. Tegangan pada R1, R2 dan R3 Jawab : 1. Rs = R1 + R2 + R3 = 2 Ω + 2 Ω + 2Ω = 6 Ω 2. I = V / Rs = 12 V / 6 Ω = 2 Ampere 3. Tegangan pada R1 (VR1) = I x R1 = 2 A x 2Ω = 4 V Tegangan pada R2 (VR2) = I x R2 Elektronika Industri 27

127 Teknik Listrik = 2 A x 2Ω = 4 V Tegangan pada R3 (VR3) = I x R3 = 2 A x 2Ω = 4 V b. Hubungan Paralel (Jajar) Apabila dua buah tahanan atau lebih dinama ujung yang satu dihubungkan menjadi satu titik dan ujung yang lainnya juga dihubungkan menjadi satu titik, maka hubungan itu dinamakan hubungan paralel atau hubungan jajar, seperti dijelaskan dalam gambar 14. I1 R1 A I2 R2 B Ij I3 R3 V Gambar 14. Hubungan paralel atau jajar Dari gambar di atas, besar tegangan antara titik A dan B sama besar, sehingga : I j I 1 I 2 I 3 = 0 atau Ij = I 1 + I 2 + I 3 Karena tegangan antara titik A dan B tetap, maka : V = I 1 R 1 = I 2 R 2 = I 3 R 3 atau dapat ditulis menurut Hukum Ohm : I 1 V R 1 V I2 dan R 2 I Kemudian jumlah arus pada tahanan-tahanan itu adalah : I V ( ) R R R 1 2 Faktor kurung dari persamaan di atas merupakan kebalikan dari tahanan pengganti untuk tahanan-tahanan yang dihubungkan 3 E R p 3 V R 3 Elektronika Industri 28

128 Teknik Listrik paralel. Jadi untuk menghitung tahanan pengganti dalam hubungan paralel dapat ditulis persamaan : 1 R p atau R R R R p R Jika kebalikan dari tahanan yang dihubungkan paralel diganti dengan daya hantar, dapat ditulis : G P = G 1 + G 2 + G 3 atau G p = G Jadi daya hantar pengganti dalam rangkaian paralel sama dengan jumlah daya hantar masing-masing cabang. Contoh : I1 R1 A I2 R2 B Ij I3 R3 V Gambar rangkian diatas diketahui R1, R2, masing-masing 2Ω, dan R3 = 1 Ω dengan sumber tegangan 6 Volt. Hituglah : 1. Tahanan pengganti paralel Rp 2. Arus rangkaian (I) 3. Arus cabang I1, I2 dan I3 Jawab R p 1 1 R R R R p R p 2 R p R p Ω R p I V Rp I 6v 0, 5 I 12A Elektronika Industri 29

129 Teknik Listrik 3. V I1 R1 V I 2 R2 V I 3 R3 6 I 1 2 I1 3A 6 I 2 2 I 2 3A 6 I 3 1 I3 6A c. Hubungan Campuran (Seri dan Paralel) Contoh hubungan campuran (seri dan paralel) dapat diperlihatkan dalam gambar 15. berikut. I2 R2 A R1 B I3 R3 C Ij I4 R4 I1 3. Gambar 15. Hubungan campuran (seri dan paralel ) Untuk menghitung besar tahanan pengganti antara titik A dan C, terlebih dahulu harus dicari besar tahanan pengganti antara titik B dan C. Tahanan pengganti antara titik B dan C dihubungkan seri dengan tahanan antara titik A dan B. Apabila tahanan pengganti antara titik B dan C sama dengan R B-C, maka tahanan pengganti antara titik A dan C adalah : V1 V2 R p = R A + R B-C Contoh Berdasarkan gambar 15. apabila R 1 = 5, R 2 = 8, R 3 = 6, R 4 = 3. Berapakah besar tahanan pengganti antara B dan C? Jawab : 1 R B C R B C 1, ; sehingga Besar tahanan pengganti antara titik A dan C : R p = R 1 + R B-C = 5 + 1,6 = 6,6 Elektronika Industri 30

130 Teknik Listrik Perbedaan tegangan antara titik A dan C : V 1 = I 1 R 1 dan V 2 = I 1. R B-C = I 2.R 2 = I 3.R 3 = I 4.R 4 d. Daya dan Energi Listrik Arus searah 1. Daya Listrik Daya listrik adalah kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu usaha atau energi. Kalau di rumah terpasang daya sebesar 900 watt, artinya besarnya kemampuan yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau energi listrik adalah sebesar 900 watt. Kelebihan dari kapasitas itu, maka akan terjadi pemadaman atau pemutusan oleh alat pembatas daya yang dipasang oleh petugas PLN. Pada lampu pijar, tenaga listrik diubah menjadi bentuk tenaga cahaya dan panas. Seandainya sebuah lampu menyala dalam waktu satu jam, maka selama itu lampu menggunakan sejumlah tenaga tertentu. Bila lampu itu menyala selama dua jam, sudah tentu lampu itu menggunakan tenaga listrik sebanyak dua kali lipat dari yang satu jam. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : Jumlah tenaga yang digunakan, berbanding lurus dengan waktu menyala lampu. Bila meninjau jumlah tenaga yang digunakan dalam satu detik (satuan waktu), maka akan didapat daya atau penggunaan daya listrik. Besaran daya ditulis dengan notasi hutuf P dengan satuan watt (W). Nama Watt diambil dari seorang ahli fisika dan mesin bangsa Inggris bernama James Watt ( ). Dalam rangkaian listrik, daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus. Pernyataan ini dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut : Dimana P IxV P : daya listrik dalam satuan watt (W), I : arus listrik dalam satuan ampere (A), V : adalah tegangan listrik dalam satuan volt (V). Berdasarkan rumus : P IxV, karena V V I, maka P xv, R R Elektronika Industri 31

131 Teknik Listrik Maka didapat: V 2 P R karena V = I x R, maka P IxIxR = I 2 x R Jadi secara umum rumus daya adalah : P IxV V 2 P R P = I 2 x R Contoh: Sebuah rangkaian seperti gamabar dibawah ini : R1 R2 R3 A B C D I 2Ω 2Ω 2Ω 12 V Hitunglah daya rangkaian! Jawab : Tahanan Total Rp = 6 Ω Arus (I) = 2 A Jadi daya rangkaian dapat dihitung dengan rumus P = V x I = 12 V x 2 A = 24 Watt, atau P = I 2 R = 2 2 A x 6 Ω = 24 Watt, atau P = V 2 / R = 12 2 V/6 Ω = 24 Watt 2. Tenaga atau Energi Listrik Sejumlaha daya listrik dapat berupa tenaga atau energi. Dengan tenaga listrik bias mendapatkan panas, cahaya, gerakan, suara, dan lain-lain. Terjadinya tenaga listrik bila ada elektron-elektron bebas yang didorong pada suatu penghantar. Akibat adanya tekanan listrik maka terbentuklah potensial listrik. Satuan jumlah daya listrik dinamai watt yang dapat menimbulkan tenaga Elektronika Industri 32

132 Teknik Listrik atau energy listrik dalam waktu tertentu dalam satuan watt detik atau joule atau kwh. Hubungan antara daya listrik (P) dalam satuan watt (W), tenaga atau energi listrik (W) dalam satuan joule (J), dan lamanya waktu pemakaian (t) dalam satuan detik atau jam, dapat dituliskan dengan persamaan : W = P x t Karena : P IxV maka W = IxV x t V 2 V 2 P maka W = x t R R P = I 2 x R maka W = I 2 x R x t Jadi rumus-rumus tenaga atau energi listrik yang banyak digunakan adalah : W = IxV x t Catatan : 1 kwh = Wh = x W det = 3,6 x 106 Joule Contoh Berapakah tenaga listrik yang dikeluarkan setiap bulan (30 hari) bila mempergunakan setrika listrik 400 watt dengan pemakaian rata-rata 3 jam setiap malam. Jawab : Diketahui : P = 400 W, t = 3 jam x 30 hari = 90 jam W = P x t = 400 x 90 = Wh = 36 kwh. atau karena : 1 kwh = 3,6 x 10 6 joule, sehingga W = 36 x 3,6 x 10 6 =1,296 x 10 8 Joule e. Rangkaian kapasitor Kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Secara prinsip, kapasitor terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik). Kedua konduktor itu dieri muatan sama besar tetapi berlawanan tanda (yang satu bermuatan + lainnya bermuatan -). Kemampuan kapasitor menyimpan muatan dinyatakan oleh besaran Kapasitansi, yang umumnya diukur dalam satuan mikro farad (µf). Elektronika Industri 33

133 Teknik Listrik Kapasitas C adalah perbandingan antara muatan Q yang tersimpan dalam kapasitor dengan beda potensial kedua konduktornya V. Q C V Satuan SI untuk muatan listrik Q adalah coulomb, dan satuan SI untuk beda potensial V adalah Volt. Sesuai dengan rumus diatas Satuan SI untuk kapasitas C adalah coulomb/volt, yang dinamakan Farad (disingkat F). Contoh : Sebuah kapasitor dengan kapasitas 0,4 µf dimuati oleh baterai 12 volt. Berapa muatan yang tersimpan dalam kapasitor itu? Jawab : C V = 0,4 µf = 0,4 x 10-6 F = 12 Volt Q C Q = C x V V 1. Rangkaian paralel = (0,4 x 10-6 ) x 12 = 4,8 x 10-6 Coulomb Dua kapasitor yang dirangkai seperti gambar dibawah dikenal sebagai rangkaian paralel. 1 Farad = 1 coulomb/volt C 1 V 1 C 2 V 2 V Kita dapat mengganti dua buah kapasitor itu dengan sebuah kapasitor pengganti yang memiliki kapasitas C p. Pada susunan paralel kapasitor berlaku : a. Beda potensial tiap-tiap kapasitor sama, dan bernilai sama dengan tegangan sumber. V 1 = V 2 = V Elektronika Industri 34

134 Teknik Listrik b. Muatan kapasitor pengganti sama dengan jumlah muatan tiap-tiap kapasitor. Q = Q 1 + Q 2 c. Untuk menentukan kapasitas pengganti pada kapasitor yang dirangkai paralel sebagai berikut : Q 1 = C 1 V dan Q 2 = C 2 V Beda tegangan ujung-ujung kapasitor pengganti = V sehingga : Q = C p V Karena Q = Q 1 + Q 2, maka didapat : C p V = C 1 V + C 2 V Bagi Kedua ruas dengan V, akan didapat : Cp = C 1 + C 2 Jika kita kembangkan susunan paralel dengan tiga atau lebih, maka kapasitas pengganti paralel dirumuskan : Cp = C 1 + C 2 + C C n Jadi Kapasitas pengganti susunan paralel beberapa buah kapasitor selalu lebih besar dari pada kapasitas tiap-tiap kapasitor. Untuk mendapatkan kapasitas terbesar maka kapasitor-kapasitor disusun paralel. Cpntoh : Dua kapasitor C1 = 6 µf dan C2 = 3 µf disusun paralel kemudian dihubungkan ke sumber tegangan 18 V, hitung : f. Kapasitas pengganti g. Muatan dan beda potensial tiap-tiap kapasitor V 18 V C 1 C 2 V C p Elektronika Industri 35

135 Teknik Listrik a. Hitung kapasitas pengganti C p Cp = C1 + C2 = = 9 µf b. Pada susunan paralel, beda potensial tiap-tiap kapasitor sama dengan sumber : V1 = V2 = V = 18 Volt Maka muatan tiap-tiap kapasitor dapat dihitung sebagai berikut : Q1 C1 Q1 = C1 x V1 = 6 µf x 18 V = 108 µc V 1 2. Rangakaian Seri Q2 = C2 x V2 = 3 µf x 18 V = 54 µc Dua kapasitor yang disusun seperti gamabar dibawah, dikenal dengan rangkaian seri. Kita dapat mengganti dua buah kapasitor itu dengan sebuah kapasitor pengganti yang memeliki kapasitas Cs. V C1 C2 Cs V1 V2 Q = Q1 = Q2 V Pada susunan seri kapasitor berlaku : 1. Muatan pada tiap-tiap kapasitor adalah sama, yaitu sama dengan muatan pada kapasitor pengganti. Q = Q1 = Q2 2. Beda potensial pada ujung-ujung kapasitor pengganti sama dengan jumlah beda potensial ujung-ujung tiap-tiap kapasitor. V = V1 + V2 3. Menentukan kapasitas pengganti kapasitor yang disusun seri adalah sebagai berikut : Elektronika Industri 36

136 Teknik Listrik Q1 C1 V 1 Q2 C2 V 2 Q1 V1 C1 Q2 V 2 C2 Muatan kapasitor pengganti adalah Q, sehingga : Q Cs V V Q Cs Karena, V = V1 + V2 maka didapat rumus sebagai berikut : Q Q Q = + Cs C1 C2 Bagi kedua ruas dengan Q 1 Cs = 1 C1 + 1 C2 Jika di kembangkan susunan seri dengan tiga atau lebih kapasitor, maka kapasitas pengganti seri dirumuskan : = Cs C 1 + C 2 + C Cn Jadi kapasitas pengganti susunan seri beberapa buah kapasitor selalu lebih kecil daripada kapaitas tiap-tiap kapasitor. Ini berarti untum mendapatkan kapasitas terkecil maka kapasitor-kapasitor disusun seri. Contoh : C1 C2 Cs 18 V 18 V Diketahui : C1 = 6µF, C2 = 3µF sumber tegangan 18 Volt disusun seri hitunglah : a. Kapasitas pengganti b. Muatan dan beda potensial Elektronika Industri 37

137 Teknik Listrik Jawab : a. Kapasitas penganti seri 1 1 = Cs C C = + Cs = Cs = Cs 6 Cs 6 = 1 3 Cs = 2 µf b. Muatan tiap-tiap kapasitor Q = Cs x V = 2µF x 18 V = 36 µc Karena dirangkai seri maka = Q = Q1 = Q2 = 36 µc Beda potensial tiap-tiap kapasitor Q1 36 µc V1 = V 1 = 6 V C1 6µF Q2 V 2 = C2 V 2 36 µc = 12 V 3µF Elektronika Industri 38

138 Teknik Listrik LEMBAR TUGAS IV 1. Kapan arus listrik bernilai satu ampere 2. Diketahui R 1 = 10 Ω, R 2 = 20 Ω, R 3 = 40 Ω dihubungkan deret dan arus yang mengalir 3 A. Hitung tegangan tiap resistor! (210 V) 3. Tiga buah resistor R 1 = 5 Ω, R 2 = 15 Ω, R 3 = 40 Ω dihubungkan deret. Jika pada resistor R 2 diukur suatu tegangan- tegangan bagian E 2 = 60 V. Berapa besar tegangan jumlah E? (240 V) 4. Tiga buah resistor, masing- masing 5 ohm, 7 ohm, dan 8 ohm dihubungkan dengan deret dan dipasang pada tegangan 120 V. Hitung tegangan masingmasing resistor! (30 V; 42 V; 48 V) 5. Tiga buah resistor dihubungkan deret masing- masing 10 ohm, 25 ohm, dan 20 ohm dihubungkan pada tegangan 110 Volt. Hitung kuat arusnya! (2 A) 6. Tiga buah resistor R = 20 Ω, R = 30 Ω, dan R dihubungkan dengan parallel pada suatu tegangan E = 120 V sehingga arus utamanya I = 18 A. Hitunglah arus- arus bagian I 1, I 2, I 3, dan R 3! (6 A; 4 A; 8 A; 15 ohm) 7. Dua buah bola lampu, resistansi masing- masing bola lampu pada saat menyala adalah 100 ohm dan 200 ohm. Lampu tersebut dihubungkan sejajar pada tegangan 120 Volt. Berapa besar arus dalam tiap- tiap lampu? (1,2 A ; 0,6 A) 8. Sebuah rumah tinggal memakai 6 buah lampu. Tiap lampu mempunyai resistansi 200 ohm, 150 ohm, 100 ohm, 75 ohm, 60 ohm, dan 40 ohm pada saat menyala. Lampu tersebut dihubungkan sejajar pada tegangan 120 V. Berapa pemakaian arusnya? (10,2 A) 9. Untuk keperluan pesta diperlukan 150 buah lampu dalam hubungan sejajar. Resistansi tiap lampu 300 ohm. Tegangan yang tersedia 120 Volt. Berapa besar arus total dan resistansinya? Bila menggunakan sebuah lampu, berapa resistansinya serta besar arus yang dipakai lampu tersebut? (2 ohm; 60 A; 300 ohm; 0,4 A) 10. Tiga buah resistor R 1 = 2 ohm, R 2 = 4 ohm, dan R 3 = 12 ohm dihubungkan pada tegangan E = 120 Volt. Carilah I 1, I 2, dan I 3! (24 A; 18 A ; 6 A) Elektronika Industri 39

139 Teknik Listrik 11. Tiga buah resistor R 1, R 2 = 10 ohm, dan R 3 = 20 ohm dihubungkan pada tegangan 120 V. Arus utama I = 15 A. Carilah R 1! (1,33 ohm) 12. Empat buah resistor R 1 = 6 ohm, R 2 = 10 ohm, R 3 = 30 ohm, dan R 4 = 5 ohm. Arus utama I = 4 A. Hitunglah tegangan E! (74 V) 13. Sebuah rangkaian seperti gambar dibawah ini : Hitunglah daya rangkaian! R1 R2 R3 A B C D I 4Ω 5Ω 6Ω 30 V 14. Sebuah kapasitor dengan kapasitas 0,6 µf dimuati oleh baterai 10 volt. Berapa muatan yang tersimpan dalam kapasitor itu? 15. Dua kapasitor C1 = 4 µf dan C2 = 9 µf disusun paralel kemudian dihubungkan ke sumber tegangan 20 V, hitung : a. Kapasitas pengganti b. Muatan dan beda potensial tiap-tiap kapasitor. 16. Dua kapasitor C1 = 4 µf dan C2 = 9 µf disusun seri kemudian dihubungkan ke sumber tegangan 20 V, hitung : c. Capasitas pengganti seri d. Muatan dan beda potensial tiap-tiap kapasitor. Elektronika Industri 40

140 Teknik Listrik E. Analisa Rangkaian Arus Searah 1. Tujuan Kegiatan Belajar 3 : Siswa mampu menerapkan konsep dasar hukum ohm dalam rangkaian listrik 2. Uraian Materi 2.1. Hukum Kirchoff Untuk menyelesaikan perhitungan rangkaian listrik atau jala-jala, seorang ahli ilmu alam dari Jerman bernama Gustav Kirchoff telah menemukan dua cara yang kemudian cara ini menjadi hukum yang dikenal dengan Hukum Kirchoff. a. Hukum Kirchoff I Hukum Kirchoff I untuk rangkaian atau jala-jala listrik berbunyi : Jumlah aljabar dari arus listrik pada suatu titik percabangan selalu sama dengan nol Dalam gambar 16. menerangkan hukum Kirchoff I sebagai berikut : I 5 I 1 I 2 I 4 A I 3 Gambar 16. Titik percabangan arus Dari gambar di atas arah arus I 2 dan I 3 berlawanan dengan arah arus I 1, I 4, dan I 5. Jadi pada titik percabangan A berlaku : I 1 + I 4 + I 5 I 2 I 3 = 0 atau I 1 + I 4 + I 5 = I 2 + I 3 Sehingga persamaan untuk Hukum Kirchoff dapat ditulis dengan bentuk umum : Contoh : I 0 I 5 I 1 I 2 I 4 A I 3 Elektronika Industri 41

141 Teknik Listrik Jika diketahui : I 1 = 2 A, I 2 = 4 A, I 4 = 6 A, I 5 = 3 A, Berapa besarnya I 3? Jawab : I 0 I 1 + I 4 + I 5 I 2 I 3 = 0 I 1 + I 4 + I 5 = I 2 + I = 2 + I 3 I 3 = I 3 = 11 2 = 9 Ampere b. Hukum Kirchoff II Hukum Kirchoff II ini berhubungan dengan rangkaian listrik tertutup yang menyatakan : Di dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar antara gaya gerak listrik (ggl) dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol Hukum ini secara umum dapat ditulis dengan rumus : V 0 GgL E di dalam baterai menyebabkan arus listrik yang mengalir sepanjang loop, dan arus listrik yang mendapat hambatan menyebabkan penurunan potensial, sehingga didapat persamaan : E I x R 0 Jumlah GGL didalam baterai dan jumlah penurunan tegangan sepanjang rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol Untuk dapat menggunakan hukum Kirchoff ini perlu diperhatikan halhal sebagai berikut : 1. Tentukan dulu arah arus pada setiap percabangan dengan menggunakan hukum kirchoff 1 Elektronika Industri 42

142 Teknik Listrik 2. Tentukan jumlah loop dan setiap hambatan harus dilalui minimal satu loop. 3. Tanda arus diberi tanda positif bila arah arus searah dengan arah loop yang kita tentukan. Dan negatif bila arah arus berlawanan dengan arah loop yang kita tentukan. Contoh : Arah arus i dari A ke B, searah dengan arah loop yang kita tentukan, sehingga i bertanda positif. A B I Arah loop Arah arus i dari A ke B berlawanan dengan arah loop yang kita tentukan, sehingga i bertanda negatif. A B I Arah loop 4. Bila saat mengikuti arah loop, kutub + baterai dijumpai lebih dahulu daripada kutub maka GGL E bertanda positif. Bila saat mengikuti arah loop, kutub baterai lebih dulu dari pada kutub + maka GGL E bertanda negatif. Sebagai contoh perhatikan gambar dibawah. Mari kita mulai mengikuti arah loop dari A ke B, C, D dan kembali lagi ke A. Dalam mengikuti arah loop dari B ke C, kutup baterai E2 dijumpai lebih dulu dari pada kutub +, maka E2 bertanda -. Ketika mengikuti arah loop dari D ke A, kutup + baterai E1, dijumpai lebih dahulu dari pada kutub -, maka E1 bertanda +. Elektronika Industri 43

143 Teknik Listrik A B I _ E1 _ E2 + Arah loop + Contoh. Pada gambar rangkaian dibawah a I1 b f e R4 I II R2 I3 R1 I2 R3 c d 1. Menentukan arah arus pada tiap percabangan sesuai dengan kaidah kircoff I. Jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus keluar maka didapat : I 1 = I 2 + I 3... (1) 2. Buat loop I dan loop II karena semua rangkaian sudah terlewati loop. 3. Dengan mengikuti loop I dari titik a, b, c, f kembali ke a diperoleh persamaan : E I x R 0 E1 + I1R1 + I2 R2 E2 = 0...(2) 4. Dengan mengikuti loop 2 dari titik f, c, d, e kembali ke f diperoleh persamaan : E I x R 0 E2 I2 R2 + I3 (R3 +R4) E3 = 0...(3) Elektronika Industri 44

144 Teknik Listrik Jika tahanan dan sumber tegangan telah bernilai maka akan mendapat persamaan-persamaan. Kemudian kita subtitusi dari beberapa persamaan tersebut untuk mendapat nilai arus yang mengalir. Contoh. Gambar rangkaian diatas diketahui E1 = 12 V, E2 = 10 V, E3 = 8 V, Tahanan R1 = 1Ω, R2 =3Ω, R3= 2Ω, R4 = 2Ω. Hitung I1, I2 dan I3. Jawab. 1. I1 = I2 + I3...(1) 2. Loop I E I x R 0 E1 + I1R1 + I2 R2 E2 = R1 + 3 I2 10 = 0 I1 + 3 I2 = I1 + 3 I2 = 2...(2) 3. Loop II E I x R 0 E2 I2 R2 + I3 (R3 +R4) E3 = I2 + I3 (2 +2) -8 = I2 + 4 I3 8 = 0-3 I2 + 4 I3 = I2 + 4 I3 = -2...(3) 4. Substitusi persamaan (1) dan (2) 1 (I2 + I3) + 3 I2 = 2 I2 + I3 + 3 I2 = 2 I2 + 4 I3 = 2...(4) 5. Substitusi persamaan (3) dan (4) -3 I2 + 4 I3 = -2 I2 + 4 I3 = 2 _ -4 I2 + 0 = -4 I2 = -4/-4 = 1 A 6. Subtitusi persamaan (2) I1 + 3 I2 = 2 I = 2 Elektronika Industri 45

145 Teknik Listrik I1 = 2 3 I1 = -1 A I3 dihitung dengan substitusi persamaan (1) I3 = I1 I2 = -1 1 = -2 A Tanda minus berarti arah arus yang sebenarnya berlawanan dengan asumsi awal kita Rangkaian T atau Y dan П atau Gambar dibawah merupakan bentuk dari rangkaian T atau Y Bentuk dari rangkaian П atau Rangkaian T sering digunakan dalam teknik elektronika sedangkan rangkaian Y sering digunakan dalam teknik listrik. Dalam menganalis rangkaian kadang kita harus merubah bentuk rangkian dari bentuk T ke bentuk П atau sebaliknya. Untuk itu perlu menghitung harga ekivalen dari rangkaian tersebut. a. Harga ekivalen dari bentuk П ke T RC R1 R2 RB RA R3 Elektronika Industri 46

146 Teknik Listrik Harga R1, R2 dan R3 bentuk T dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : R1 RBxRC RA RB RC R2 RCxRA RA RB RC R3 RBxRB RA RB RC Contoh : Dari gambar rangkaian П diatas diketahui RA = 56 KΩ, RB = 12 KΩ, RC = 18 KΩ, jika di ubah menjadi rangkaian T hitung besarnya R1, R2 dan R3. Jawab : RA + RB + RC = 56 KΩ + 12 KΩ + 18 KΩ = 86 KΩ RBxRC R1 = RA RB RC 12x16 86 = 2,512 KΩ RCxRA R2 = RA RB RC 18x56 86 = 11, 72 KΩ RBxRB R3 = RA RB RC 56x12 86 = 7,814 KΩ Elektronika Industri 47

147 Teknik Listrik b. Harga ekivalen dari bentuk T ke П RC RB RA R1 R3 R2 RA R1xR2 R2xR3 R3xR1 R1 RB R1xR2 R2xR3 R3xR1 R2 RC R1xR2 R2xR3 R3xR1 R3 Contoh: Dari rangkaian T diatas diketahui, R1 = 33Ω, R2 = 47Ω, R3 = 68 Ω. Jika diubah menjadi bentuk rangkaian П hitunglah harga RA, RB dan RC. Jawab : R1xR2 + R2xR3 + R3xR1 = 33x x x33 = 6991Ω R1xR2 R2xR3 R3xR1 RA = R = 211,8 Ω 33 R1xR2 R2xR3 R3xR1 RB = R = 148,7 Ω 47 R1xR2 R2xR3 R3xR1 RC = R = 102,8 Ω 68 Elektronika Industri 48

148 Teknik Listrik LEMBAR TUGAS V 1. Bagaimana bunyi hukum kirchoff I 2. Tuliskan persamaan hukum kirchof tentang tegangan (kirchoff II) 3. Perhatikan gambar berikut : I 5 I 1 I 2 I 4 A I 3 Diketahui : I 1 = 4 A, I 2 = 6 A, I 5 = 2 A, I 4 = 1 A Hitunglah besarnya I 3 4. Masih gambar rangkaian diatas jika diketahui : I 1 = 4 A, I 2 = 6 A, I 5 = 2 A, I 4 = 0,5 I 3. Hitung besarnya I 3 dan I 4? 5. Perhatikan gambar berikut A R B I E 1 Arah loop E 2 Tuliskan persamaan tegangannya! 6. Perhatikan gambar dibawah! a I1 b f e R4 I II R2 I3 R1 I2 R3 c d Elektronika Industri 49

149 Teknik Listrik Diketahui E a-b E f-c E e-d = 5 Volt, Tahanan dalam (r) = 0,1 Ohm = 10 Volt, Tahanan dalam (r) = 0,1 Ohm = 12 Volt Tahanan dalam (r) = 0,1 Ohm R1 = 10 Ω, R2 = 4 Ω, R3 = 2 Ω Hitung besarnya I 1, I 2 dan I 3 7. Perhatikan gambar berikut : Ra R1 R2 Rb Rc R3 Diketahui : Ra = 4 Ω, Rb = 2Ω, Rc = 6 Ω, jika diubah ke bentuk T hitung R1, R2, R3. 8. Masih gambar pada soal no 7. Jika diketahui R1 = 4 Ω, R2 = 2Ω, R3 = 6Ω, jika diubah ke bentuk, hitung besarnya Ra, Rb dan Rc. 9. Perhatikan gambar dibawah : 4 Ω Ω Hitungkah besarnya R total, dengan mengubah bentuk rangkaian dari П ke T. 10. Perhatikan gambar : Diketahui E 1 = 10 volt, E 2 = 6 Volt, R = 4 Ω, Tahanan dalam masing-masing baterai = 0,1 Ω. Hitung besarnya arus yang mengalir. A B I E 1 Arah loop E 2 Elektronika Industri 50

150 Teknik Listrik F. RANGKAIAN R,L DAN C PADA SUMBER TEGANGAN BOLAK-BALIK SATU FASA 1. Tujuan Pembelajaran : a. Siswa mampu menjelaskan pengertian arus bolak-balik b. Siswa memahami geseran fasa c. siswa mampu memahami harga efektif d. Siswa memahami harga rata-rata arus bolak-balik e. Siswa memahami faktor bentuk dan faktor puncak f. siswa mampu menganilis rangkaian seri R,L dan C rangkaian bolak-balik g. siswa mampu menganilis rangkaian paralel R,L dan C rangkaian bolakbalik 2. Uraian Materi : 2.1. Pengertian Arus Bolak-Balik Arus bolak-balik didefinisikan sebagai arus yang arahnya berubah-ubah secara periodek, sedangkan tegangan bolak-balik adalah tegangan yang nilainya berubah-ubah secara periodik. Perhatikan gambar 17. berikut. (a) (b) (c) (d) Elektronika Industri 51

151 Teknik Listrik i i A waktu waktu (e) (f) Gambar 17. Arus dan tegangan yang setiap saat berubah-ubah Nilai tertinggi dinyatakan dengan tanda maksimum atau disingkat maks atau dengan tanda m, sehingga harga arus dapat ditulis I maks atau I m dan harga tegangan dapat dinyatakan dengan E maks atau E m. Begitu pula untuk harga sesaat diberi simbol S sehingga dapat ditulis Is dan Es. Suatu perubahan penuh dari arus atau tegangan mulai dari +,, kembali ke + lagi, disebut satu periode. Waktu yang dibutuhkan untuk satu periode diberi tanda T dalam satuan waktu (detik). Misal arus bolak-balik dalam satu detik terjadi perubahan periode 1 sebanyak sebanyak 50 kali, maka waktu periode (T) = detik. 50 Jumlah periode dalam tiap detik disebut frekuensi, yang disingkat 1 denfan f dalam satuan Hertz (Hz). Jadi untuk T = detik, maka 50 frekuensinya (f) = 50Hz.. 1 Sehingga dapat ditulis dengan persamaan : f atau T 1 T f Dalam gambar 17. bentuk arus atau tegangan bolak-balik adalah berbentuk sinusoida sehingga dinamakan arus atau tegangan sinusoida. Perubahan arus bolak-balik selama satu periode adalah 2 radial dengan sudut listrik. Kecepatan sudut listrik dinyatakan dengan, sedangkan tiap detiknya = f periode. 2. Jadi : 2.. f atau T Elektronika Industri 52

152 Teknik Listrik 2.2. Geseran Fase Apabila sebuah jangkar terdapat dua buah kumparan dengan sudut antar kedua kumparan dinyatakan dengan, dimana jangkar tersebut berputar dalam medan magnit, maka pada kedua kumparan akan menimbulkan ggl yang berbentuk sinusoida (sinus). Seperti gambar berikut Gambar 18. Pergeseran fase Ggl pada kumparan 1 disebut e 1 dan ggl yang ada dalam kumparan 2 disebut e 2. e 1 dan e 2 mempunyai frekuensi yang sama karena dalam satu jangkar. Pada posisi kumparan berada di garis netral, e 1 = 0, tetapi untuk e 2 harganya tidak sama dengan nol. Pada kedudukan e 1 mencapai harga maksimum, e 2 belum mencapai harga maksimum, sehingga dapat ditulis : e 1 dan e 2 tidak sefasa, atau e 1 dan e 2 terdapat geseran fasa, atau e 1 dan e 2 terdapat selisih fasa Dengan arah putaran tertentu e 2 akan mencapai harga tertinggi (maks) dan mencapai harga nol, begitu pula e 1, hanya saja e 2 mencapai harga tersebut setelah e 1. Maka dapat dikatakan bahwa : e 2 mengikuti e 1, atau e 1 mendahului e 2, seperti gambar 19. Gambar 19 Perbedaan geseran fasa sebesar Elektronika Industri 53

153 Teknik Listrik Untuk menentukan geseran fasa adalah dengan menggunakan trigonometri, seperti : e 1 = E maks sin t dan e 2 = E maks sin ( t ) Karena e 1 dan e 2 terdapat dalam satu jangkar dengan kecepatan yang sama dan mempunyai frekuensi yang sama pula Harga Efektif Dalam arus bolak-balik nilai arus selalu berubah-ubah, jika arus mempunyai amplitudo sebesar 6 ampere, maka arus bolak-balik selama satu periode mempunyai dua putaran nilai tersebut. Misal 2 buah tahanan yang sama masing-masing sebesar 10. Pada tahan yang satu mengalir arus searah sebesar 10 A selama 5 detik, sedangkan satunya lagi dialiri arus bolak-balik sebesar 10 A. Panas yang ditimbulkan oleh arus searah = 0,24 I 2. R. t kal = 0,24 x 100 x 10 x 5 = 1200 kalori. Arus bolak-balik pada saat yang sama melalui tahanan yang sama besar akan menimbulkan panas yang lebih sedikit, karena arus tersebut lebih kecil pada waktu 5 detik. Arus searah memberikan hasil yang sama dengan arus bolak-balik, oleh karena itu arus searah dinamakan dengan harga efektif dari arus bolak-balik dan dinyatakan dengan simbul I ef. Hubungan antara I ef dengan I maks dapat dijelaskan secara ilmu pasti, seperti dirumuskan : I ef = 0,707 I maks Begitu pula untuk tegangan : V ef = 0,707 V maks Nilai-nilai penunjukkan dari voltmeter atau ampermeter yang dipakai dalam pengukuran selalu menunjukkan harga efektif. Contoh Sebuah alat listrik dengan hambatan 40 dipasang pada tegangan 220 volt. Hitunglah harga efektif dan harga maksimum dari tegangan dan arus? Jawab : Dari soal diketahui bahwa harga tegangan terukur = tegangan efektif (V ef ) = 220volt V ef 220 V maks = 311, 174 volt 0,707 0,707 Elektronika Industri 54

154 Teknik Listrik Sedangkan arusnya dapat dihitung dengan hukum Ohm berikut : I I Vef 220 5, ampere dan R 40 ef 5 I ef maks 7, 8 0,707 ampere 2.4. Harga Rata-rata Harga rata-rata arus dan tegangan bolak-balik dapat diperoleh dengan mengambil arus listrik setengah gelombang (0 sampai dengan derajat 0 sampai ). Pada gambar 19 terlihat garis yang ditarik satu periode melukiskan arus bolak-balik, sedangkan yang terputus-putus ialah arus searah. d a g f b e c waktu Gambar 20. Harga rata-rata arus bolak-balik f g adalah harga rata-rata arus bolak-balik dengan amplitudo f b. Harga rata-rata ini adalah 0,637 dari harga maksimum arus bolak-balik, sehingga untuk arus dan tegangan dapat dirumuskan : I rt = 0,637 I maks dan V rt = 0,637 V maks Contoh Dari contoh 6.1 hitunglah harga rata-rata dari tegangan dan arus? Jawab : V rt = 0,637 V maks = 0,637 x 311,174 = 198,219 volt I rt = 0,637 I maks = 0,637 x 7,8 = 4,969 ampere 2.5. Faktor Bentuk dan Faktor Puncak Faktor bentuk sering disingkat dengan f b adalah perbandingan antara harga efektif dengan harga rata-rata arus bolak-balik. Elektronika Industri 55

155 Teknik Listrik Ief 0,707 Dirumuskan : f b 1, 11 I 0,637 rt Faktor bentuk ini sangat berguna untuk pembangkitan tegangan listrik arus bolak-balik, karena perubahan yang dihasilkan harus diartikan rata-rata. Sehingga tegangan efektif yang dibangkitkan oleh suatu generator sama dengan ggl generator dikalikan dengan faktor bentuk, dirumuskan : V ef = f b x ggl Faktor puncak sering disingkat dengan f p adalah perbandingan antara harga maksimum dengan harga efektif, dirumuskan : V f p V maks ef maks f p atau Ief 2.6. Rangkaian Seri Dan Paralel, Dasar Rangkaian Arus Bolak- Balik 1 Fase a. Impedansi Impedansi merupakan suatu hambatan, hampir mirip dengan resistansi. Impedansi berkisar pada arus bolak- balik (AC), sedangkan resistansi berkisar pada arus searah (DC). Impedansi biasa dilambangkan dengan huruf Z dan memiliki satuan layaknya resistansi yaitu ohm. Semakin besar hambatan/ impedansi, maka makin besar pula tegangan yang dibutuhkan. Impedansi tidak dapat dikatakan sebagai hambatan secara spontan, karena terdapat perbedaan yang mendasar dari keduanya. Beberapa sumber mengatakan bahwa impedansi merupakan hasil reaksi antara hambatan (R, resistansi) dan kapasitas electron (C, capacitance) secara bersamaan. Impedansi listrik atau sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran penolakan terhadap arus bolak- balik sinusoidal. Impedansi listrik memperluas konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitude relative dari tegangan dan arus, tetapi juga fasa relative. Impedansi adalah kuantitas kompleks Z dan istilah impedansi kompleks mungkin dapat dipertukarkan, bentuk kutub secara praktis menunjukkan baik karakteristik magnitude dan fasa. Ž = Z e jθ Elektronika Industri 56 I

156 Teknik Listrik dimana magnitude Z menunjukkan perbandingan amplitude perbedaan tegangan antara amplitude arus, θ memberikan perbedaan fasa antara tegangan dan arus, sedangkan j adalah bilangan imajiner. Dalam koodinat kartesisus : Ž = R + jx dimana bagian nyata dari impedansi adalah resistansi R dan bagian imajiner adalah reaktansi X. Secara dimensi, impedansi sama dengan resistansu, dan satuan SI adalah ohm. Istilah impedansi digunakan pertama kali oleh Oliver Heaviside pada Juli Arthur Kennely adalah yang pertama kali menunjukkan impedansi dengan bilangan kompleks pada Kebalikan dari impedansi adalah admitansi. b. Beda phasa pada rangkaian seri dan parallel Kalau kita lukis lengkung ɸ = ɸ m cos ωt dan lengkung e = E m sin ωt secara bersama dalam satu susunan sumbu tegak seperti gambar ini. Gambar 21. Gelombang Maka jelas terlihat bahwa kedua lengkung tersebut mempunyai besar periode yang sama, tetapi fluksi bergeser ke kanan sejauh π/2 atau seperempat periode dari lengkung tegangan e. Ini dapat dikatakan bahwa antara lengkung ɸ dengan e terdapat pergeseran fasa sebesar π/2 rad atau sebesar 90 o. Kalau kedua lengkung tersebut dilukis sebagai vector, seperti gambar berikut ini. Kalau diperhatikan vector ɸ mendahului E sebesar 90 o (arah geseran vector melawan arah jarum jam). Elektronika Industri 57

157 Teknik Listrik Gambar 22. Vektor diagram Perlu diketahui bahwa pergeseran fase tidak selalu 90 o, tetapi dapat bermacam- macam sesuai dengan keadaannya. Misalnya, antara E1 dan E2 berbeda fase sebesar 45 o, maka dapat kita gambarkan lengkung gelombangnya dan vektornya. Selanjutnya, kedua persamaan tegangan ini ditulis dengan : Gambar 23. Gelobang sinusoidal 2.7. Rangkaian Arus Bolak- balik 1 Fase a. Arus AC melalui Resistor Pada umumnya, dalam teknik listrik digunakan arus bolak- balik yang berbentuk sinusoidal. Tegangan AC yang sinusoidal diberikan ke dalam sebuah rangkaian yang mengandung resistansi murni, dapat digambarkan: Elektronika Industri 58

158 Teknik Listrik Sesuai dengan Hukum Ohm bahwa : Gambar 24. Tegangan AC dengan R Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa antara tegangan dan arus adalah sefase (tidak ada beda fase). Jika digambarkan, kedua gelombang tersebut seperti gambar di bawah ini. Gambar 25. Gelombang arus sefase Gambar 26. Vektor arus dan tegangan sefase b. Arus bolak- balik melalui Induktansi (L) Bila arus bolak- balik mengalir pada induktor, maka akan timbul GGL induksi yang besarnya : Elektronika Industri 59

159 Teknik Listrik dan. Hal ini berarti antara arus dan tegangan berbeda fase sebesar π/2 = 90 o dan arus tertinggal (lag) dari tegangan sebesar 90 o. yang dikenal dengan reaktansi induktif, satuannya ohm. Sedangkan L adalah induktansi dengan satuan Henry. Karena ω merupakan kecepatan sudut listrik yang besarnya tergantung kepada frekuensi listriknya, maka besarnya ω = 2πf. Sehingga xl = 2πfL. Gambar 27. Arus bolak- balik melalui L Gambar 28. Diagram vector Gambar 29. Gelombang sinusoidal Elektronika Industri 60

160 Teknik Listrik c. Arus bolak- balik melalui Kapasitansi (C) Kapasitor yang diberi tegangan, seolah- olah kapasitor tersebut sedang dimuati. Besarnya muatan kapasitor adalah : Jadi, Gambar 30. Arus bolak- balik melalui C (a) Gambar 31. (a) Gelombang sinusoidal. (b) Diagram vector (b) Contoh soal : Sebuah kapasitor 50 µf dihubungkan dengan tegangan 230 V, 50 Hz. Hitung : a. reaktansi kapasitif. b. arus maksimum c. arus rangkaian (arus efektif) Elektronika Industri 61

161 Teknik Listrik Penyelesaian : a. Reaktansi kapasitif b. Arus maksimum c. Arus rangkaian (arus efektif) 2.8. Rangkaian Seri Arus Bolak- Balik a. Rangkaian seri R dan L Seperti telah diketahui bahwa dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap- tiap beban (komponen) sama. Akan tetapi, tegangan tiaptiap beban tidaklah sama, baik besarnya maupun arahnya. Pada beban R, arus dan tegangan sebesar 90 o. Dengan demikian, tegangan sebesar 90 o Jadi, untuk menjumlahkan kedua tegangan tersebut haruslah secara vektoris. (a) Gambar 32. (a) Rangkaian seri R dan L. (b) Diagram vector (b) Tegangan pada beban R : Tegangan pada beban L : Dengan memperhatikan vector tersebut, terlihat segitiga yang disebut segitiga tegangan yang salah satu sudutnya membentuk sudut 90 o. Jadi, sisi miring yang merupakan vector tegangan sumber dapat dihitung dengan rumus phytagoras : Elektronika Industri 62

162 Teknik Listrik Harga ; disebut impedansi dengan satuan ohm. Dengan demikian, arus rangkaian dapat dihitung dengan : Bila kita perhatikan gambar vector tegangan di atas, maka sudut antara V dengan VR disebut sudut fase atau beda fase. Cosinus sudut tersebut disebut factor daya dengan rumus : Gambar 33. Segitiga impedansi Analog, dengan segitiga tegangan dan berdasarkan hokum ohm, kita dapat membuat gambar segitiga impedansi seperti gambar 33. Sudut φ disebut sudut fase atau beda fase. Dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan factor daya adalah : Cosinus sudut yang lagging atau leading Perbandingan R/Z = resistansi/ impedansi Perbandingan daya sesungguhnya dengan daya semu : Contoh soal : Rangkaian seri terdiri dari R = 5000 ohm dan L = 1 Henry. Tegangan sumber 150 V, 400 Hz. Tentukanlah : a. Impedansi rangkaian b. Arus rangkaian c. Tegangan pada R dan L d. Pembuktian tegangan sumber adalah pada R dan tegangan pada L e. Factor daya Elektronika Industri 63

163 Teknik Listrik f. Sudut fase g. Gambar segitiga tegangan Penyelesaian : a. Impedansi b. Arus rangkaian c. Tegangan pada R Tegangan pada L d. Bukti bahwa tegangan sumber adalah tegangan pada R dan L e. Factor daya f. Sudut fase b. Rangkaian seri R dan C Seperti halnya pada rangkaian seri R dan L bahwa arus tiap komponen sama besarnya. Akan tetapi, tegangan pada R (VR) dan tegangan pada C (VC) berbeda arah dan fasenya. Pada resistor arus dan tegangan sefase, sedangkan pada kapasitor arus mendahului tegangan sebesar 90 o. Elektronika Industri 64

164 Teknik Listrik (a) Gambar 33. (a) Rangkaian seri R dan C. (b) Diagram vector (b) Tegangan pada tiap komponen adalah ; Tegangan jumlah : Harga ; disebut impedansi. Arus rangkaian dapat dihitung dengan : Faktor daya rangkaian : Contoh soal : Resistor 50 ohm dihubungkan seri dengan kapasitor 100 µf yang disuplai oleh tegangan 100 Volt dengan frekuensi 50 Hz. Hitunglah impedansi, arus, p, f, sudut fase, dan tegangan tiap komponen. Penyelesaian : a. Impedansi Elektronika Industri 65

165 Teknik Listrik b. Arus c. Factor daya d. Sudut fase Tegangan pada C : c. Rangkaian seri R, L, dan C Telah diketahui bahwa bila arus AC melalui pada rangkaian seri R, L, dan C, maka arus pada tiap komponen akan sama besarnya. Akan tetapi, tegangan tiap komponen berbeda besar dan arahnya. Tegangan pada tiap komponen itu adalah : Tegangan pada R : Tegangan pada L : Tegangan pada C : Tegangan total : Gambar 34. Diagram vector tegangan Dan impedansi rangkaian dapat dihitung dengan : Elektronika Industri 66

166 Teknik Listrik Dalam rangkaian seri R, L, dan C, bila reaktansi induktif dijumlahkan dengan reaktansi kapasitif, makka didapat reaktansi dengan notasi x, yaitu: Arus rangkaian dihitung dengan : Factor daya rangkaian adalah : Karena antara tegangan E L dan E C berlaku arah 180 o, maka kedua komponen tersebut saling berlawanan sehingga besarnya saling mengurangi. Pengurangan ini bergantung pada yang lebih dominan. Karena itu, dalam rangkaian seri R, L, dan C akan terdapat 3 kemungkinan sifat rangkaian : Jika E L > E C, rangkaian bersifat induktif dan arus lag dari tegangan. Jika E L < E C, rangkaian bersifat kapasitif dan arus lead dari tegangan. Jika E L = E C, rangkaian bersifat resistif dan arus sefase dengan tegangan. Contoh soal : Resistor sebesar 20 ohm, induktansi 0,2 H, dan kapasitor 100 µf dihubungkan secara seri. Kemudian, diberikan tegangan AC 220 V ~ 50 Hz. Hitunglah : a. Impedansi b. Arus rangkaian c. Tegangan pada tiap komponen d. Factor daya e. Gambarkan segitiga impedansi Penyelesaian : Elektronika Industri 67

167 Teknik Listrik a. Impedansi b. Arus rangkaian c. Tegangan pada tiap komponen d. Factor daya Sudut fase : e. Gambar segitiga tegangan d. Resonansi pada rangkaian seri R, L, dan C Telah dikemukakan bahwa rangkaian seri AC yang terdiri dari R, L, dan C akan menemui 3 kemungkinan sifat rangkaian. Bersifat induktif bila V L > V C, bersifat kapasitif bila V L < V C, dan bersifat resistif bila E L = E C. Apabila E L = E C berarti X L = X C. Pada saat ini terjadi X = 0 dan Z = R. Karena itu, arus rangkaian menjadi maksimum sebab impedansi saat ini minimum. Keadaan seperti ini disebut resonansi seri, karena X = 0 atau X L = X C. Jadi, Elektronika Industri 68

168 Teknik Listrik Keterangan : r = frekuensi resonansi seri dalam satuan Hertz L = induktansi dalam satuan Henry C = kapasitansi dalam satuan Farad 2.9. RANGKAIAN PARALEL ARUS BOLAK- BALIK Di dalam kehidupan sehari- hari, penggunaan rangkaian arus bolakbalik dengan hubungan parallel sangat banyak digunakan. Hal ini dapat kita lihat di dalam pemasangan instalasi, distribusi, maupun system interkoneksi dalam jaringan distribusi listrik. a. Pengertian Admitansi, Suseptansi, dan Konduktansi Admitansi dapat diartikan sebagai kebalikan dari impedansi. Admitansi diberi symbol Y dengan satuan Mho (Ʊ), atau Siemens. Jadi,. Jika, maka Bila di dalam rangkaian seri dapat digambarkan segitiga impedansi, maka di dalam rangkaian parallel dapat digambarkan segitiga admitansi. Gambar 35. Segitiga impedansi Gambar 36. Segitiga impedansi Keterangan : X = reaktansi dengan satuan Ohm R = resistansi dengan satuan ohm G = konduktansi dengan satuan siemen atau mho Factor daya rangkaian : Elektronika Industri 69

169 Teknik Listrik Contoh soal : Resistansi 10 ohm dipasang parallel dengan induktansi 35 mh. Tegangan diberikan 200 V dengan frekuensi 50 Hz. Hitunglah arus cabang dan arus total. Hitung pula admitansi, suseptansi, dan konduktansi, serta selesaikan pencarian arus dengan menggunakan metode admitansi. Penyelesaian : a. Arus cabang pada resistor b. Arus cabang pada inductor c. Arus total d. Impedansi e. Factor daya f. Admitansi Dengan metode admitansi didapat : Faktor daya : Keterangan : B = suseptansi dengan satuan mho Y = admitansi dengan satuan mho Elektronika Industri 70

170 Teknik Listrik b. Rangkaian parallel R dan L Dalam rangkaian parallel, tegangan tiap komponen atau tiap cabang adalah sama besar dengan tegangan sumber. Akan tetapi, arus tiap komponen berbeda besar dengan fasenya. Arus tiap komponen adalah : Arus pada resistor : ; arus sefase dengan tegangan Arus pada inductor : ; arus tertinggal dari tegangan sebesar 90 o. Gambar 37. Rangkaian parallel R dan L Arus total : persamaan Sudut fase : persamaan Factor daya rangkaian : persamaan Gambar 38. Diagram vector Impedansi : c. Rangkaian parallel R dan C Pada rangkaian ini, besarnya E = E R = E C. Sedangkan besarnya arus total : Elektronika Industri 71

171 Teknik Listrik Gambar 39. Rangkaian parallel R C Karena dan, maka Factor daya : persamaan Sudut fase : persamaan Karena dan serta, Maka Contoh soal : Gambar 40. Diagram vector Jika diketahui R = 40 ohm, C = 100 µf. Hitunglah arus tiap cabang dan arus total dengan menggunakan metode admitansi! Penyelesaian : Konduktansi : Suseptansi : Admitansi : Arus pada R : Arus pada C : Arus total : Elektronika Industri 72

172 Teknik Listrik d. Rangkaian parallel R, L, dan C Pada rangkaian parallel R, L, dan C, harus diingat bahwa : Besarnya tegangan tiap komponen sama Arus tiap komponen besar dan arahnya berbeda Gambar 41. Rangkaian parallel R, L, C Arus pada R : Arus pada L : Arus pada C : ; sefase dengan tegangan ; lag dari tegangan 90 o ; lead dari tegangan 90 o Gambar 42. Diagram vector Sifat rangkaian : Resistif, bila I L = I C arus total sefase dengan tegangan Induktif, bila I L > I C arus total tertinggal (lag) terhadap tegangan Kapasitif, bila I L < I C arus total mendahului (lead) terhadap tegangan Penjumlahan ketiga arus itu adalah : dan Elektronika Industri 73

173 Teknik Listrik e. Resonansi parallel Pada rangkaian parallel inductor (yang mempunyai resistor) dengan kapasitor murni, maka arus cabang adalah I RL dan I C. Apabila rangkaian disebut resonansi parallel. Atau, jika rangkaian parallel terdiri dari R, L, dan C dan arus I L = I C disebut resonansi parallel. Gambar 43. Rangkaian parallel R-L-C Karena : dan Maka saat terjadi resonansi : atau Keterangan : fr = frekuensi resonansi f. Factor kualitas Dalam rangkaian parallel, factor kualitas (factor Q) adalah perbandingan antara arus sirkulasi dengan arus total. Jadi, Dengan demikian, Elektronika Industri 74

174 Teknik Listrik LEMBAR TUGAS VI 1. Kumparan dengan induktansi 0,14 Henry dan hambatan 12 ohm dihubungkan seri pada tegangan 110 Volt dengan frekuensi 25 Hz. Tentukanlah : a. Impedansi. (25,04 ohm) b. Arus pada kumparan. (4,39 A) c. Sudut fase. (61,36 o ) 2. Sebuah kapasitor dihubungkan seri dengan resistor dari 30 ohm dan dipasang pada tegangan AC dari 220 Volt. Jika reaktansi kapasitor 40 ohm, maka tentukan : a. Arus pada rangkaian. (4,4 A) b. Sudut fase antara arus dan tegangan dalam rangkaian. (53, 13 o ) 3. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 5 Henry, dipasang pada arus bolak- balik yang berfrekuensi 50 Hz. Tentukan reaktansi kapasitif! (1570 ohm) 4. Sebuah kapasitor dipasang pada arus bolak- balik dari generator yang rotornya melakukan putaran dengan kecepatan anguler 80 rad/s. Tentukan kapasitas kapasitor tersebut, jika reaktansi kapasitifnya 25 ohm. ( Farad) 5. Suatu rangkaian R-L dihubungkan seri pada tegangan AC 350 volt. Bila diketahui besar hambatan murni= 30 ohm dan reaktansi kapasitif = 40 ohm, dan arus mempunyai frekuensi 200 Hz. Maka tentukan : a. Impedansinya. (50 ohm) b. Arus pada inductor. (7 A) c. Beda potensial antara ujung- ujung resistor. (210 volt) d. Beda potensial pada ujung- ujung inductor. (280 volt) e. Banyak tenaga yang dipakai oleh rangkaian. (1470 watt) 6. Kumparan dengan induktansi diri 0,5 Henry dipasang pada sumber tegangan bolak- balik yang berfrekuensi 50 Hz dan mempunyai tegangan maksimum 157 volt. Tentukan : a. Reaktansi induktf. (157 ohm) b. Arus maksimum yang melalui kumparan tersebut. (1 A) 7. Sebuah kapasitor dengan 40 µf dipasang seri pada sumber tegangan bolakbalik dengan kecepatan anguler 250 rad/s dan bertegangan maksimum 80 volt. Tentukan : a. Reaktansi kapasitif. (100 ohm) b. Arus maksimum yang melalui kapasitor. (0,8 A) Elektronika Industri 75

175 Teknik Listrik 8. Dari suatu rangkaian R-L-C dihubungkan seri dengan sumber tegangan arus bolak- balik 120 volt dan berfrekuensi 50 Hz. Jika kuat arus yang ditimbulkan adalah 2,4 A dan besarnya hambatan murni 30 ohm, maka tentukanlah : a. Impedansi. (50 ohm) b. Induktansi diri dari inductor, jika reaktansi kapasitifnya 20 ohm. (0,19 H) 9. Ditentukan resistor 250 ohm, inductor dengan induktansi 0,5 Henry dan kapasitor yang kapasitansinya 5 µf dirangkai seri. Jika kecepatan angulernya 200 rad/ s, maka tentukan : a. Sifat rangkaian. (kapasitif) b. Impedansi rangkaian. (934,08 ohm) c. Beda fase. (74,5 o ) 10. Suatu kumparan mempunyai hambatan 20 ohm dengan induktansi 0,005 H dipasang seri pada sumber tegangan arus bolak- balik yang berkecepatan anguler 3000 rad/ s dengan tegangan jepit 150 volt, maka tentukan : a. Kuat arus dalam rangkaian. (6 A) b. Factor daya. (0,8) c. Daya semu (900 watt) d. Daya sebenarnya (720 watt) 11. Dari hasil pengukuran, tegangan pada lampu 200 volt dengan frekuensi 50 Hz, resistansi lampu 40 ohm. Hitung : a. Tegangan efektif. (200 volt) b. Tegangan maksimum. (282,8 volt) c. Arus efektif. (5 A) d. Arus maksimum. (7,07 A) e. Arus rata- rata. (4,505 A) 12. Pada frekuensi 50 Hz, dipasang induktansi 0,2 mh. Hitunglah berapa besar reaktansi induktif? (0,0628 ohm) 13. Sumber listrik AC 50 Hz diberikan kepada kapasitor 100 mikro farad. Tentukan besarnya reaktansi kapasitif! (31,85 ohm) 14. Sebuah resistor 50 ohm dihubungkan seri dengan inductor 318 mh. Tegangan pada resistor 150 V. Jika frekuensi sumber 50 Hz, tentukan : a. Arus. (1,34 A) b. Tegangan inductor. (134,12 V) c. Tegangan sumber. (150 V) d. Factor daya. (0) Elektronika Industri 76

176 Teknik Listrik e. Sudut fase. (63,4 o ) 15. Resistor 10 ohm dihubungkan dengan inductor 0,2 H. Tegangan sumber 100 volt dengan frekuensi 50 Hz. Hitunglah : a. Impedansi rangkaian b. Reaktansi c. Arus d. Beda fase 16. Sebuah resistor 20 ohm dihubungkan seri dengan kapasitor dan disuplai dengan tegangan AC sebesar 125 volt, 60 Hz. Jika besarnya arus rangkaian 2,2 A, hitunglah : a. Impedansi rangkaian b. Reaktansi kapasitif c. Tegangan pada R dan C d. Factor daya e. Beda fase 17. Sebuah rangkaian AC terdiri dari resistansi 10 ohm, induktansi 0,1 Henry, kapasitansi 150 mikro farad. Bila tegangan suplai 200 V, 50 Hz. Tentukanlah : a. Arus rangkaian b. Factor daya c. Tegangan tiap komponen 18. Dari hasil percobaan didapat data sebagai berikut : V = 50 volt; I R = 0,3 A ; I L = 0,2 A. Hitunglah besarnya arus total, impedansi, admitansi, konduktansi, suseptansi, factor daya, dan sudut fase! (0,36 A ; 138,7 ohm ; 7, mho ; mho ; mho ; 0,83 ; 33,56 o ) 19. Berdasarkan hasil pengukuran, tegangan pada lampu 220 volt dengan frekuensi 50 Hz, resistansi lampu 20 ohm. Hitung : a. Tegangan efektif. (220 volt) b. Tegangan maksimum. (312 volt) c. Arus efektif. (11 A) d. Arus maksimum. (15,6 A) e. Arus rata- rata. (9,9 A) 20. Dari hasil percobaan didapat data sebagai berikut : V = 100 volt; I R = 0,5 A ; I L = 1 A. Hitunglah besarnya arus total, impedansi, admitansi, konduktansi, suseptansi, factor daya, dan sudut fase! (1,12 A ; 89,4 ohm ; 0,01 mho ; mho ; 0,01 mho ; 0,5 ; 60 o ) Elektronika Industri 77

177 Teknik Listrik G. Tranformator 1. Tujuan Pembelajaran : a. Siswa memahami alat pengubah tegangan listrik dan mampu menerapkannya b. Siswa memahami prinsip kerja transformator c. Siswa memahami konstruksi transformator d. Siswa memahami bagian-bagian transformator e. Sisw memahami perbandingan transformasi f. Siswa dapat menghitung jumlah lilitan transformator 2. Uraian Materi : 2.1. Pengertian dan Prinsip Kerja Transformator Transformator adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk menaikkan tegangan (step up) dan menurunkan tegangan (step down) dengan menggunakan prinsip induksi. Telah dijelaskan bahwa gaya gerak listrik(ggl) dapat dibangkitkan di dalam sebuah kumparan, jika kumparan pembawa arus ditempatkan didekatnya. Peristiwa ini dinamakan induksi timbal-balik. Terjadinya induksi timbal balik disebabkan oleh adanya perubahan medan magnit, seperti dijelaskan pada gambar 44. Gambar 44. Peristiwa induksi timbal-balik : (1) kumparan pembawa arus, (2) kumparan penerima arus induksi, (3) medan magnit Bila saklar (S 1 ) dihubungkan, kumparan pembawa arus sebagai kumparan primer segera menginduksi diri lewat medan magnit yang terbentuk. Selanjutnya arus induksi tersebut diterima oleh kumparan penerima arus induksi sebagai kumparan sekunder. Besarnya arus induksi timbal-balik yang diterima dapat terbaca pada petunjuk tegangan yang dipasang paralel dengan kumparannya. Elektronika Industri 78

178 Teknik Listrik 2.2. Konstruksi Transformator Sebuah transformator terdiri dari dua bagian penting, yaitu bagian kumparan dan bagian inti. Kedua bagian ini harus diperhitungkan secara teliti bila akan merancang sebuah transformator. Kesalahan dalam perhitungan kedua bagian ini akan menghasil-kan kekecewaan baik pada pembuat maupun pemakainya. a. Kumparan Transformator Kumparan transformator merupakan suatu kawat yang berisolasi tipis dengan ketebalan kawat tergantung kepada daya kumparan primer (dalam satuan volt ampere atau watt) yang ingin dihasilkannya dengan satuan penampang mm 2. Sedang-kan banyaknya kumparan diperhitungkan dengan jumlah/besarnya tegangan induksi yang ingin dihasilkan. b. Inti Transformator Inti transformator biasanya mempergunakan besi, dan inti besi ini sering disebut dengan kern. Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah dengan menggulungkan kumparan di sekeliling inti besi dan akan mendapatkan medan magnit yang lebih kuat. Selain itu inti besi berfungsi juga sebagai pemusat garis-garis medan yang akan menghasilkan medan magnet yang lebih kuat dan induksi yang lebih baik. Beberapa penggunaan inti transformator dijelaskan pada gambar 45. Gambar45. Penggunaan inti pada transformator : (1) kumparan tanpa inti, (2) kumparan dengan inti medan magnit lebih kuat, (3) garis-garis gaya pada inti magnit, (4) konstruksi sebuah transformator praktis Elektronika Industri 79

179 Teknik Listrik Inti besi yang digunakan untuk keperluan ini sejenis lunak yang mengandung silikon. Sesuai dengan susunan intinya, maka transformator terdiri dari tiga jenis inti, yaitu : transformator dengan : inti terbuka, inti tertutup, dan inti kelopak (shell). Secara sederhana ketiga bentuk inti transformator seperti pada gambar 7.3. Variasi lain dari ketiga inti di atas sebenarnya dapat saja dilakukan, namun pada dasarnya masih berupa tija jenis inti tersebut. Inti transformator biasanya berlapis-lapis yaitu terdiri dari sejumlah pelatpelat tipis yang disusun membentuk teras besi transformator. Keuntungan mempergunakan pelat-pelat ini adalah selain memudahkan membentuk teras pada koker, juga dapat memperkecil rugi daya yang disebabkan oleh arus pisar, yaitu arus diinduksikan ke dalam inti besi oleh medan bolak-balik. Gambar 46. Jenis inti transformator : (1) inti terbuka, (2) inti tertutup, dan (3) inti kelopak 2.3. Macam-Macam Transformator Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban, untuk memisahkan satu rangkaian dengan rangkaian lain, dan untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian. Berdasarkan frekuensi, transformator dapat dikelompokkan menjadi : a. Frekuensi daya : 50 Hz 60 Hz b. Frekuensi pendengaran : 50 Hz 20 khz c. Frekuensi radio : di atas 30 khz Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi : Elektronika Industri 80

180 Teknik Listrik a. Transformator daya b. Transformator distribusi c. Transformator pengukuran, yaitu terdiri atas transformator arus dan transformator tegangan Kerja transformator yang berdasarkan induksi elektromagnet menghendaki adanya gandengan magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan magnit ini beru-pa inti besi tempat melakukan fluks bersama. Berdasarkan cara melilitkan kumparan pada inti, dikenal ada dua macam transformator, yaitu tipe inti dan tipe cangkang Perhitungan Jumlah Kumparan Transformator Secara teori, jika kedua kumparan (primer dan sekunder) mempunyai jumlah gulungan yang sama, maka tegangan yang dihasilkan pada terminal-terminalnya adalah sama. Pernyataan di atas apabila ditulis dalam bentuk persamaan : E1 N1 N atau 2 E2 E1 E2 N2 N1 dimana E 1 : tegangan pada gulungan primer (volt), E 2 : tegangan pada gulungan sekun-der (volt), N 1 : jumlah gulungan primer (lilit), dan N 2 : jumlah gulungan sekunder (lilit). Dalam perhitungan selanjutnya N N 2 1 disebut sebagai perbandingan transformasi (transformer ratio) yang umumnya ditulis dengan notasi T. Contoh Berapakah tegangan yang timbul pada bagian sekunder, jika kumparan primer transformator dihubungkan dengan sumber tegangan 110 volt dengan jumlah gulungan masing-masing gulungan primer 200 lilit dan sekunder 400 lilit. Jawab : E 1 = 110 volt, N 1 = 200 lilit, dan N 2 = 400 lilit N2 400 E 2. E volt N dari rumus dan contoh soal di atas, apat disimpulkan : jika kumparan sekunder mempunyai jumlah gulungan lebih banyak, maka tegangan yang timbul akan lebih besar sebanding dengan jumlah gulungannya. Elektronika Industri 81

181 Teknik Listrik LEMBAR TUGAS VII 1. Buatlah suatu percobaan untuk membuktikan adanya spektrum magnet? a. Berdasarkan hasil percobaan di atas apa yang dimaksud dengan medan magnet dan kuat medan magnet? b. Darimana ke manakan jalan garis gaya magnet di dalam magnet? c. Apa yang dimaksud dengan gaya pemagnet? 2. Buatlah percobaan untuk mengamati arus bolak-balik dan jawab pertanyaanpertanyaan berikut : a. Gambarkan bentuk arus bolak-balik sinusoida? b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan : frekuensi, amplitudo, periode, dan fase? 3. Buatlah suatu rangkaian dengan sebuah alat listrik mempunyai hambatan 40 ohm dipasang pada tegangan 110 volt. Amati dan ukur dengan menggunakan voltmeter dan ampermeter. Hitung berapakah besar arus efektif dan arus maksimum yang mengalir melalui hambatan? 4. Buatlah percobaan untuk membuktikan suatu transformator berfungsi sebagai penaik tegangan (step up) dan penurun tegangan (step down) Elektronika Industri 82

182 Teknik Listrik Tes Formatif 1. Jenis logam apakah yang memiliki sifat kemgnetan yang paling besar? 2. Sebutkan dua cara bagaimana membuat magnet? 3. Sebutkan beberapa macam bentuk magnet yang saudara ketahui? 4. Kuat medan pada suatu titik A 20 oersted, sedangkan jarak titik tersebut dari kutub 10 cm. Berapakah kuat kutub magnet di titik A tersebut? 5. Berapakah besarnya harga efektif, harga rata-rata dan harga maksimum jika jarum suatu voltmeter yang digunakan untuk mengukur tegangan bolak-balik menunjukkan harga 110 volt? 6. Apa yang dimaksud dengan faktor bentuk dan tentukan besarnya? 7. Apa yang dimaksud dengan kecepatan sudut? 8. Sebutkan jenis hubungan sumber tegangan dan beban listrik yang banyak digunakan pada sistem tiga fasa? 9. Besarnya tegangan pada fasa a : V a = 200 sin (314 t ) volt. a. Hitung frekuensi b. Tuliskan besar tegangan pada fasa b (V b ) dan fasa c (V c )? 10. Suatu transformator mempunyai perbandingan N 2 /N 1 = 4. Jika lilitan bagian primer jumlahnya 150 lilit, dan dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 55 volt. Hitunglah : a. Jumlah lilitan sekunder b. Besar tegangan bagian primer dan sekunder? Elektronika Industri 83

183 Teknik Listrik Kunci Jawaban Formatif 1. Ferromagnetik 2. Dengan menggosokan ke logam yang bersangkutan, dan dengan cara melilti bahan yang akan dijadikan magnet dan mengalirkannya arus listrik dc ke lilitan tersebut. 3. Bentuk batang, bentuk tapal kuda, dan bentuk jarum weber 5. V ef = 110 volt, V m = 155,6 volt, dan I rt = 99,11 volt 6. Faktor bentuk (f b ) adalah merupakan perbandingan antara harga efektif dengan harga rata-rata, dan nilainya f b = 1,11 7. Kecepatan sudut ( ) adalah merupakan suatu perubahan arus atau tegangan selama satu periode sebesar 2 radial dengan sudut listrik. Atau 2. dirumuskan 2.. f atau T 8. Hubungan bintang (Y) dan hubungan segitga atau delta ( ) 9. a. 50 Hz ; b. V b = 200 sin (314 t ) V dan V c = 200 sin (314 t ) volt. 10. a. 600 lilit; b. E 1 = 55 volt dan E 2 = 220 volt Elektronika Industri 84

184 Teknik Listrik Lembar Kerja 2 : 1. Alat : obeng, tang, cutter, isolasi, solder, alat tulis menulis, kabel, dan lain-lain 2. Bahan : magnet jarum, serbuk besi, kertas, kawat penghantar, sumber listrik ac, baterai atau aki, Ampermeter, voltmeter, osciloscop, beban listrik (lampu, reostat, dan lain-lain), sakelar, transformator step up dan step down, dan lain-lain 3. Keselamatan kerja : jas lab, sarung tangan, senter, kerjakan sesuai instruction manual, patuhi prosedur kerja yang telah ditentukan, patuhi peraturan yang tercantum di lab atau tempat praktik. 4. Langkah kerja : tentukan peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang akan dibutuhkan, buat rancangan diagram pengawatan yang akan dilakukan, pasang perlatan pengukur yang akan digunakan sesuai dengan diagram rencana, rangkai peralatan yang telah dipasang, periksa dan uji rangkaian atau perlatan yang telah dipasang, perbaiki apabila masih terdapat kesalahan atau komponen yang belum berfungsi dengan benar, uji sesuai dengan prosedur dan instruction manual yang berlaku, buat berita acara laporan pengujian atau percobaan 5. Laporan : Jawab pertanyaan-pertanyaan dan laporkan hasil pengujian sesuai dengan tugas yang diberikan Elektronika Industri 85

185 Teknik Listrik III. EVALUASI A. PERTANYAAN : 1. Sebutkan simbol, satuan, dan singkatan satuan dari energi listrik? 2. Jumlah elektron yang pindah melalui sebuah lampu yang dinyalakan selama ½ menit adalah 9,36 x buah elektron. Berapakan besarnya arus yang mengalir pada lampu tersebut? 3. Suatu penghantar mempunyai luas penampang 4 mm 2. Jika kawat penghantar tersebut digunakan untuk menghubungkan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 110 ohm dengan sumber tegangan 220 volt, berapakah kerapatan arus yang mengalir melalui kawat penghantar tersebut? 4. Apa tujuan dari beberapa baterai yang dihubungkan secara seri? 5. Sebuah baterai mempunyai ggl 6 volt, dihubungkan dengan tahanan luar 5,4 ohm. Apabila arus yang mengalir pada tahanan tersebut sebesar 0,8 ampere, hitunglah besarnya tahanan dalam baterai dan rendemen ( ) dari baterai tersebut? 6. Lima buah baterai masing-masing mempunyai ggl 2,2 volt dihubungkan seri sehingga menjadi satu sumber arus listrik. Tahanan dalam masing-masing baterai 0,05 ohm dan tahanan luar sebesar 10,75 ohm. Berapakah besar arus yang dikeluarkan baterai tersebut? 7. Sebuah lampu pijar tertulis 40 watt / 220 volt dihubungkan dengan sumber tegangan 220 volt selama 1 jam. Hitunglah besarnya tahanan pada lampu tersebut, besarnya arus yang mengalir, dan energi yang digunakan selama waktu tersebut? 8. Berapa kalori panas yang ditimbulkan pada kasus soal nomor 7 di atas? 9. Dua buah lampu dengan tahanan masing-masing 200 ohm, dihubungkan paralel pada sumber tegangan 200 volt. Berapakan kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut? 10. Pada bagian manakah gaya tarik/tolak magnet yang paling kuat? 11. Disebut apakah bahan yang tidak memiliki sifat magnet atau sedikit meolak magnet, dan berikan contohnya? 12. Apa yang dimaksud dengan permeabilitas suatu bahan? 13. Sebuah rotor generator satu detik terjadi perputaran sebanyak 100 periode. Hitung lamanya waktu untuk satu periode dan besarnya frekuensi dari generator tersebut? Elektronika Industri 86

186 Teknik Listrik 14. Sebuah lampu listrik mempunyai tahanan sebesar 100 ohm dipasang pada sumber tegangan 220 volt. Hitung besarnya arus efektif dan arus maksimum yang mengalir pada lampu tersebut? 15. Hitung nilai rata-rata dari kasus soal nomor 6 di atas? 16. Apa yang dimaksud dengan faktor bentuk dalam sistem tegangan dan arus bolak balik? 17. Apa yang dimaksud dengan faktor puncak dalam sistem tegangan dan arus bolakbalik? 18. Salah satu fasa tegangan pada listrik sistem 3 fasa besarnya : e 1 = 220 sin( t + 30 O ) volt. Tentukan besarnya tegangan untuk dua fasa yang lainnya? 19. Sebutkan macam-macam hubungan dari sumber tegangan listrik sistem tiga fasa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari? 20. Jelaskan apa yang dimaksud dengan transformator berdasarkan prinsip kerjanya? Elektronika Industri 87

187 Teknik Listrik B. KUNCI JAWABAN 1. W, Joule, dan J 2. 0,5 ampere 3. I = 220/110 = 2 A, S = I/q = 2/4 = 0,5 A/mm 2 4. Apabila menghendaki tegangan yang lebih besar dengan arus yang tetap 5. r d = (6 5,4)/0,8 = 0,75 ohm, = 5,4/6 = 0,9 6. I = (5 x 2,2)/(5x0, ,75) = 11/11 = 1 A 7. R = /40 = 1210 ohm; I = 220/1210 = 0,182 A; W = P x t = 40 x 3600 = 144 kj 8. 34,56 kkalori 9. 2 ampere 10. Pada ujung magnet atau kutub-kutub magnet 11. Diamagnet, contohnya : bismuth, tembaga, seng, dan lain-lain 12. Bersarnya kerapatan arus gaya magnet di dalam bahan itu sendiri 13. T = 1/100 = 0,01 detik, f = 1/T = 1/0,01 = 100 hertz. 14. I ef = 220/100 = 2,2 ampere, dan I mak = I ef x 2 = 2,2 x 1,4142 = 3,11 ampere. 15. I rt = 0,637 x I mak = 0,637 x 3,11 = 1,981 ampere. 16. F b adalah perbandingan antara harga efektif dengan harga rata-rata dari suatu tegangan atau arus bolak-balik. 17. F p adalah perbandingan antara harga maksimum dengan harga efektif dari suatu tegangan atau arus bolak-balik. 18. e 2 = 220 sin( t O ) volt atau e 2 = 220 sin( t O ) volt, dan e 3 = 220 sin( t O ) volt atau e 2 = 220 sin( t - 90 O ) volt. 19. (a) hubungan delta atau segitiga, (b) hubungan bintang tanpa pentanahan (3 kawat), dan hubungan bitang dengan pentanahan (4 kawat) 20. Alat yang dapat digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Elektronika Industri 88

188 Teknik Listrik DAFTAR PUSTAKA Agung Murdhana dan Djadjat Sudrajat, 1993, Teknik Listrik STM, Armico, Bandung. B.L. Theraja dan A.K. Theraja, 1993, A Text-Book of Electrical Technology, vol I, Basic Electrical engineering, New Delhi. Budiono Mismail, 1995, Rangkaian Listrik, jilid pertama, ITB, Bandung David E Johnson, dkk., 1995, Basic Electric Circuit Analysis, Fifth edition, Prentice Hall International editions, USA Johny BR, 1992, Keterampilan Teknik Listrik Praktis, Yrama Widya Dharma, Bandung Joseph A. Edminister, 1988, Rangkaian Listrik, edisi kedua, Erlangga, Jakarta. M. Afandi dan Agus Ponidjo, 1977, Pengetahuan Dasar Teknik Listrik 1, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen P dan K, Jakarta. Widowati S., 1995, Diktat Rangkaian Listrik 1, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI, Bandung William H. Hayt, Jr. dan Jack E. Kemmerly, 1991, keempat, Erlangga, Jakarta. Rangkaian Listrik 1, edisi Elektronika Industri 89

189 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK 1-Okt-09 MAPEL : TEKNIK LISTRIK KELAS : X EI SEMESTER : 1 TAHUN PELAJARAN : 2016/2017 NO NIS NAMA TANGGAL JUMLAH S I A AKBAR NUR FADRIYANTO v v ALI MASHURI v v ALIFIA PUTRI ZAHRA v v ARIF SETIAWAN v v ARYA DAFFA MAHARDIKA v v EKA NUR KHASANAH v v EVA NUR CAHYANI v v EVINA DAMAYANTI STYANINGSIH v v FARHAN NURDIANSYAH v v FITA AMALIA v v HAFIDIN ALFATH v v IKHSAN SETYA PAMBUKA v v IRMA FITRIA NENGSIH v v LORENZA DELLA INTANIA PUTRI v v MEYLA DIAH LUPITASARI v v MUHAMAD ANGGA NOVITRA v v MUHAMMAD RIZAL FAUZY v v NANANG ADIYANTO v v NOVIA NURAINI ROHAYANTI v v NUR HASTUTI v v PANJI DEWANDARU v v PUTRA INDRAWANTO v v RESTUDIAN NUGROHO v v RETNO DWI WAHYUNI v v ROHMAH INDRIANI v v SARIFATUL JANAH v v SITI MAIMUNAH v v SULISTOMO AJI NUGROHO v v TRI HAMASWATI v v VIVI RAHMAWATI v v WHENY SITARDHA v v YOGA ALIMMUDIN v v Jumlah siswa tidak hadir 0 0 F/76/Waka II/1 1/1 hal Ket Wonosari, September 2016 Mahasiswa PPL Gagah Marluis NIM

190 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK 1-Okt-09 MAPEL : TEKNIK LISTRIK KELAS : X EI SEMESTER : 1 TAHUN PELAJARAN : 2016/2017 NO NIS NAMA TANGGAL JUMLAH S I A AKBAR NUR FADRIYANTO v v v v v ALI MASHURI v v v v v ALIFIA PUTRI ZAHRA v v v v v ARIF SETIAWAN v v v v v ARYA DAFFA MAHARDIKA v v v v v EKA NUR KHASANAH v v v v v EVA NUR CAHYANI v v v v v EVINA DAMAYANTI STYANINGSIH v v v v v FARHAN NURDIANSYAH v v v v v FITA AMALIA v v v v v HAFIDIN ALFATH v v v v v IKHSAN SETYA PAMBUKA v v v v v IRMA FITRIA NENGSIH v v v v v LORENZA DELLA INTANIA PUTRI v v v v v MEYLA DIAH LUPITASARI v v v v v MUHAMAD ANGGA NOVITRA v v v v v MUHAMMAD RIZAL FAUZY v v v v v NANANG ADIYANTO v v v v v NOVIA NURAINI ROHAYANTI v v v v v NUR HASTUTI v v v v v PANJI DEWANDARU v v v v v PUTRA INDRAWANTO v v v v v RESTUDIAN NUGROHO v v v v v RETNO DWI WAHYUNI v v v v v ROHMAH INDRIANI v v v v v SARIFATUL JANAH v v v v v SITI MAIMUNAH v v v v v SULISTOMO AJI NUGROHO v v v v v TRI HAMASWATI v v v v v VIVI RAHMAWATI v v v v v WHENY SITARDHA v v v v v YOGA ALIMMUDIN v v v v v Jumlah siswa tidak hadir F/76/Waka II/1 1/1 hal Ket Wonosari, September 2016 Mahasiswa PPL Gagah Marluis NIM

191 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK 1-Okt-09 MAPEL : TEKNIK LISTRIK KELAS : X EI SEMESTER : 1 TAHUN PELAJARAN : 2016/2017 NO NIS NAMA TANGGAL JUMLAH S I A AKBAR NUR FADRIYANTO v v ALI MASHURI v v ALIFIA PUTRI ZAHRA v v ARIF SETIAWAN v v ARYA DAFFA MAHARDIKA v v EKA NUR KHASANAH v v EVA NUR CAHYANI v v EVINA DAMAYANTI STYANINGSIH v v FARHAN NURDIANSYAH v v FITA AMALIA v v HAFIDIN ALFATH v v IKHSAN SETYA PAMBUKA v v IRMA FITRIA NENGSIH v v LORENZA DELLA INTANIA PUTRI v v MEYLA DIAH LUPITASARI v v MUHAMAD ANGGA NOVITRA v v MUHAMMAD RIZAL FAUZY v v NANANG ADIYANTO v v NOVIA NURAINI ROHAYANTI v v NUR HASTUTI v v PANJI DEWANDARU v v PUTRA INDRAWANTO v v RESTUDIAN NUGROHO v v RETNO DWI WAHYUNI v v ROHMAH INDRIANI v v SARIFATUL JANAH v v SITI MAIMUNAH v v SULISTOMO AJI NUGROHO v v TRI HAMASWATI v v VIVI RAHMAWATI v v WHENY SITARDHA v v YOGA ALIMMUDIN v v Jumlah siswa tidak hadir 0 0 F/76/Waka II/1 1/1 hal Ket Wonosari, September 2016 Mahasiswa PPL Gagah Marluis NIM

192 ANALISIS HASIL ULANGAN Mata Pelajaran TEKNIK LISTRIK Materi : Material, Satuan SI dan Hubungan Daya Listrik Kelas X EI KKM : 75 Nama Ulangan Ulangan Harian 1 Pedoman Penskoran Tgl UH : Skor maksimal No. Nama Siswa, Nomor Soal Perolehan Skor tiap nomor Tuntas Jumlah Skor Nilai Kualifikasi Ya Tdk Tindak Lanjut 1 AKBAR NUR FADRIYANTO D v Remidi 2 ALI MASHURI D v Remidi 3 ALIFIA PUTRI ZAHRA D v Remidi 4 ARIF SETIAWAN D v Remidi 5 ARYA DAFFA MAHARDIKA D v Remidi 6 EKA NUR KHASANAH D v Remidi 7 EVA NUR CAHYANI C v Remidi 8 EVINA DAMAYANTI STYANINGSIH D v Remidi 9 FARHAN NURDIANSYAH D v Remidi 10 FITA AMALIA D v Remidi 11 HAFIDIN ALFATH C v Remidi 12 IKHSAN SETYA PAMBUKA D v Remidi 13 IRMA FITRIA NENGSIH D v Remidi 14 LORENZA DELLA INTANIA PUTRI D v Remidi 15 MEYLA DIAH LUPITASARI D v Remidi 16 MUHAMAD ANGGA NOVITRA D v Remidi 17 MUHAMMAD RIZAL FAUZY A v 18 NANANG ADIYANTO B v 19 NOVIA NURAINI ROHAYANTI D v Remidi 20 NUR HASTUTI D v Remidi 21 PANJI DEWANDARU D v Remidi 22 PUTRA INDRAWANTO D v Remidi 23 RESTUDIAN NUGROHO B v 24 RETNO DWI WAHYUNI D v Remidi 25 ROHMAH INDRIANI C v Remidi 26 SARIFATUL JANAH D v Remidi 27 SITI MAIMUNAH D v Remidi 28 SULISTOMO AJI NUGROHO D v Remidi 29 TRI HAMASWATI A v 30 VIVI RAHMAWATI D v Remidi 31 WHENY SITARDHA D v Remidi 32 YOGA ALIMMUDIN D v Remidi Jumlah siswa lulus 4 Persentase 13% Jumlah Persentase lulus ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### Persentase tidak lulus 50,0 4,4 66,3 51,4 72,0 89,4 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Peringkat kesukaran #DIV/0! #DIV/0! ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### Peringkat kemudahan #DIV/0! #DIV/0! ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### ##### Wonosari, Nilai = skor benar Guru Pembimbing Mahasiswa PPL 16 AGUSTUS 2016 Keterangan Edi Haryono, S. Pd Gagah Marluis NIP NIM

193 ANALISIS HASIL REMIDI Mata Pelajaran TEKNIK LISTRIK Materi : Material, Satuan SI dan Hubungan Daya Listrik Kelas X EI KKM 75 Nama Ulangan Ulangan Perbaikan UH Pedoman Penskoran Tgl perbaikan : 6 SEPTEMBER 2016 Skor maksimal No. Nama Siswa, Nomor Soal Perolehan Skor tiap nomor Tuntas Jumlah Skor Nilai Kualifikasi Ya Tdk Tindak Lanjut Keterangan 1 AKBAR NUR FADRIYANTO 10,0 10,0 15,0 20,0 12,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 C v Remidi 2 ALI MASHURI 5,0 10,0 14,0 18,0 35,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v 75 3 ALIFIA PUTRI ZAHRA 10,0 10,0 20,0 20,0 35,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 A v 75 4 ARIF SETIAWAN 10,0 10,0 20,0 23,0 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v 75 5 ARYA DAFFA MAHARDIKA 8,0 10,0 14,0 10,0 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 C v Remidi 6 EKA NUR KHASANAH 10,0 10,0 14,0 20,0 28,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v 75 7 EVA NUR CAHYANI 10,0 10,0 14,0 23,0 28,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v 75 8 EVINA DAMAYANTI STYANINGSIH 8,0 10,0 20,0 23,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v 75 9 FARHAN NURDIANSYAH 10,0 10,0 20,0 25,0 33,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 A v FITA AMALIA 10,0 10,0 20,0 25,0 23,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v HAFIDIN ALFATH 8,0 10,0 12,0 25,0 25,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v IKHSAN SETYA PAMBUKA 8,0 8,0 18,0 25,0 35,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 A v IRMA FITRIA NENGSIH 10,0 10,0 12,0 15,0 22,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 C v Remidi 14 LORENZA DELLA INTANIA PUTRI 10,0 10,0 20,0 25,0 35,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 A v MEYLA DIAH LUPITASARI 10,0 10,0 12,0 18,0 28,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v Remidi 16 MUHAMAD ANGGA NOVITRA 10,0 8,0 16,0 25,0 30,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v MUHAMMAD RIZAL FAUZY 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0-5,00 A V NANANG ADIYANTO 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0-5,00 D v 19 NOVIA NURAINI ROHAYANTI 10,0 10,0 12,0 18,0 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 C v Remidi 20 NUR HASTUTI 10,0 10,0 14,0 15,0 25,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v PANJI DEWANDARU 10,0 10,0 16,0 20,0 20,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 82,0 77,00 B v PUTRA INDRAWANTO 10,0 10,0 5,0 20,0 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 C v Remidi 23 RESTUDIAN NUGROHO 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0-5,00 D v 24 RETNO DWI WAHYUNI 10,0 10,0 18,0 25,0 30,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 A v ROHMAH INDRIANI 10,0 10,0 14,0 25,0 35,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 A v SARIFATUL JANAH 10,0 8,0 21,0 20,0 20,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v SITI MAIMUNAH 10,0 10,0 18,0 20,0 20,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v SULISTOMO AJI NUGROHO 8,0 10,0 14,0 20,0 30,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v TRI HAMASWATI 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0-5,00 D v 30 VIVI RAHMAWATI 10,0 10,0 13,0 23,0 30,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 B v WHENY SITARDHA 10,0 10,0 14,0 20,0 35,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 A v YOGA ALIMMUDIN 10,0 10,0 20,0 25,0 35,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, ,00 A v 76 Jumlah siswa lulus 22 Persentase 69% Jumlah siswa mencapai > KKM 4 Jumlah siswa remidi 28 Guru Pembimbing Wonosari, Mahasiswa Edi Haryono, S. Pd NIP Gagah Marluis NIM

194

195

196

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi yang mencetak tenaga kependidikan atau calon guru, juga harus meningkatkan kualitas lulusannya agar dapat bersaing dalam

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi yang mencetak tenaga kependidikan atau calon guru, juga harus meningkatkan kualitas lulusannya agar dapat bersaing dalam

Lebih terperinci

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. AgusSalim No. 17, Ledoksari, Kepek,Yogyakarta 55813Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik 2015/2016

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/ JULI - 15 SEPTEMBER 2016 DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/ JULI - 15 SEPTEMBER 2016 DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2016/2017 15 JULI - 15 SEPTEMBER 2016 DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. Agus Salim No. 17, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul.

Lebih terperinci

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. AgusSalim No. 17, Ledoksari, Kepek,Yogyakarta 55813Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik 2015/2016

Lebih terperinci

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. Agus Salim No. 17, Ledoksari, Kepek, Yogyakarta 55813Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik 2015/2016

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. AgusSalim No. 17, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul.55813 Telp (0274) 391019, 392454 Semester Ganjil Tahun Akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum pelaksanaan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem seluruh mahasiswa tim PPL telah melaksanakan observasi lokasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum pelaksanaan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem seluruh mahasiswa tim PPL telah melaksanakan observasi lokasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum pelaksanaan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem seluruh mahasiswa tim PPL telah melaksanakan observasi lokasi PPL di SMK Muhammdiyah Pakem, yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN Sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat (dalam hal ini masyarakat sekolah) maka tanggung jawab seorang mahasiswa setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. AgusSalim No. 17, Ledoksari, Kepek,Yogyakarta 55813 Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, mulai tanggal 10 Agustus 2015 11 september 2015. Selain itu, terdapat juga alokasi waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK N 2 WONOSARI Jl. KH. Agus Salim No. 17, Ledoksari, Kepek, Yogyakarta 55813 Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga disebutkan tentang pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diartikan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 5 Sleman terletak di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan latihan kependidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, yang mencakup segala tugas-tugas kependidikan,

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Mengingat besarnya andil tenaga pendidikan (guru) dalam menentukan keberhasilan sistem pendidikan di Indonesia ini maka sangat perlu menciptkan guru-guru profesional. Untuk itu Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK N 2 WONOSARI

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK N 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK N 2 WONOSARI Jl. KH. Agus Salim No. 17, Ledoksari, Kepek, Yogyakarta 55813 Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik

Lebih terperinci

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. Agus Salim No. 17, Ledoksari, Kepek, Yogyakarta 55813 Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sebagai segala bentuk kegiatan didik-mendidik (interaksi antara orang yang mendidik dan orang yang dididik, antara pendidik dan peserta didik). Istilah lain dari pendidikan

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti. 1 BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah rangkaian program PPL yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi: melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan individu yang bersifat intrakulikuler yang dilaksanakan setiap mahasiswa dalam suatu bidang studi kependidikan. Praktek pengalaman

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. Agus Salim No. 17, Ledoksari, Kepek, Yogyakarta 55813 Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. AgusSalim No. 17, Ledoksari, Kepek,Yogyakarta 55813Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017

Lebih terperinci

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga kependidikan terbanyak yang ada di Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta sudah banyak

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMK Muda Patria Kalasan

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMK Muda Patria Kalasan BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern menuntut adanya sumber daya manusia yang semakin berkualitas. Dalam membentuk manusia yang berkualitas salah satunya diperlukan

Lebih terperinci

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

Laporan PPL UNY 2014 Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi diperlukan untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP N 1 Prambanan Klaten sebelum melaksanakan kegiatan KKN-PPL.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 2 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL 1. Persiapan Program dan Kegiatan PPL Persiapan sangat diperlukan oleh mahasiswa sebelum diterjunkan secara langsung ke sekolah untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan mengajar merupakan inti dari seluruh pengalaman belajar yang telah diperoleh pada saat perkuliahan dan pengajaran mikro. Praktik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2014. Selain

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 1 Prambanan terletak di jalan Prambanan-Piyungan Km 4,5 Madurejo, Prambanan, Sleman yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma. 1 untukmahasiswa NAMA MAHASISWA : Agus Purnomo PUKUL : 09.30-11.00 NO. MAHASISWA :11520244027 TEMPAT

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. BAB I PENDAHULUAN Sebagi seorang calon guru sudah selayaknya mahasiswa belajar menjadi seorang guru yang baik yakni guru yang bisa menjadi panutan bagi peserta didik, orang lain, maupun dirinya sendiri.

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

HALAMAN JUDUL LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK NEGERI 2 WONOSARI HALAMAN JUDUL LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH Agus Salim, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta Disusun Oleh: NOVITA PRAMUDI UTAMI NIM

Lebih terperinci

Laporan Individu PPL UNY Tahun

Laporan Individu PPL UNY Tahun BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern menuntut adanya sumber daya manusia yang semakin berkualitas. Dalam membentuk manusia yang berkualitas salah satunya diperlukan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan maka perlu dilakukan berbagai persiapan baik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK Dr. TJIPTO SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK Dr. TJIPTO SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK Dr. TJIPTO SEMARANG Oleh: Nama : Agus Lestari Widodo NIM : 5301409042 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 3 WONOSARI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 3 WONOSARI LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 3 WONOSARI PERIODE 1 JULI s.d. 17 SEPTEMBER 2014 Disusun dan diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah PPL Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri baik mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten BAB I PENDAHULUAN Mata Kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL diharapkan dapat

Lebih terperinci

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang.

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang. BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) NPma.2 untuk mahasiswa NAMA MAHASISWA : Nur Aktafiyani Gusriyana PUKUL : 09.00 s/d selesai NO. MAHASISWA : 13207241014 TEMPAT OBSERVASI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS Kegiatan PPL merupakan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL Kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 1 Salam dilaksanakan terhitung dari 10 Agustus 2015 sampai dengan 10 September 2015. Rumusan program PPL yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Persiapan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL hal yang penting untuk dilakukan adalah rapat koordinasi dengan teman

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL e. Persiapan Persiapan dalam untuk program PPL merupakan salah satu aspek yang pentingkarena untuk memperoleh hasil yang baik maka perlu adanya usaha dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Nur Chayyi NIM : 7101409078 Jurusan Prodi : Pendidikan Ekonomi : Pendidikan Koperasi JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG Disusun Oleh Nama : Aries Shofiana Al Hamidi NIM : 2201409114 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Imam Bukhori NIM : 1102409024 Program Studi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Nama : Nila Puspitasari NIM : 3201409007 Prodi : Pendidikan Geografi JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

DI SMK NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI Jl. KH. AgusSalim No. 17, Ledoksari, Kepek,Yogyakarta 55813Telp (0274) 391019, 392454 Semester Khusus Tahun Akademik 2015/2016

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDUAL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN AKADEMIK 2013/2014

LAPORAN INDIVIDUAL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN AKADEMIK 2013/2014 LAPORAN INDIVIDUAL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN AKADEMIK 2013/2014 Alamat : Jl. Mataram Nomor 5, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten DPL : Diana Rahmawati, M.Si Oleh : KARLINA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL Disusun oleh : Nama : Mualif Tafrichan NIM : 5301409045 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan maka perlu dilakukan berbagai persiapan baik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga yang paling penting dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, handal dan memiliki moralitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Damar Aji Widiarso NIM : 3101409034 Prodi. : Pend Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Program PPL adalah program kegiatan yang memadukan antara program kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Kedua

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO Jalan Ki Mangunsarkoro 1 Purworejo Jawa Tengah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG Disusun oleh : Nama : ANNA FUADDANA NIM : 5401409106 Prodi : PKK, S1 ( Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga yang paling penting dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, handal dan memiliki moralitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 22 Februari 2014 di SMP Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di Jl. Kemasan, Jangkang, Widodomartani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi dan Potensi Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi dan Potensi Sekolah BAB I PENDAHULUAN Salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu mata kuliah yang menitik beratkan pada kerja di masyarakat.

Lebih terperinci

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi BAB I PENDAHULUAN Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa direncanakan sebaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci