PENGARUH KEKUATAN PASAR DALAM MENETAPKAN HARGA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
|
|
- Hadi Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Kekuatan Pasar. PENGARUH KEKUATAN PASAR DALAM MENETAPKAN HARGA DALAM PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Mariyah Ulfah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Jember Abstrak Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli produsen dan konsumen dalam jumlah massa yang mana adanya kekuatan daya penawaran dari pihak perusahaan penghasil barang dalam menghasilkan output memerlukan biaya pengolah bahan baku dan juga upah tenaga kerja. Juga adanya faktor permintaan dari sejumlah konsumen dalam memanfaatkan barang yang diinginkan dengan ketetapan harga yang terjadi antara jumlah barang yang dibutuhkan dengan tingkat permintaan dari masyarakat luas yang membutuhkan barang tersebut. Sehingga menghasilkan sebuah ketetapan harga setelah terjadi ekuilibrium atau tingkat keseimbangan antara daya permintaan dan penawaran tersebut. Islam menetapkan bahwa tingkat keimanan yang menjadi faktor dalam permintaan suatu barang dan faktor dalam penawaran suatu perusahaan dengan tingkat mashlahat. Mashlahat yaitu manfaat dan berkah. Tingkat keimanan seorang muslim yang tinggi akan menghasilkan sebuah permintaan suatu barang yang membawa mashlahat yang banyak dan begitu juga sebaliknya. Kata Kunci: Hukum permintaan, hukum penawaran,mashlahah. PENDAHULUAN Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi tidak harus dikaitkan dengan suatu tempat yang dinamakan pasar dalam pengertian sehari-hari. Suatu pasar dalam ilmu ekonomi adalah di mana saja terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Dalam menganalisa suatu pasar, ahli ekonomi tidak membayangkan suatu tempat terjadinya transaksi, tetapi melihatnya secara lebih konseptual (abstrak). Ia selalu membayangkan bahwa suatu pasar adalah pertemuan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Kurva Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober
2 Mariyah Ulfah permintaan mewakili apa yang dikehendaki konsumen dan kurva penawaran menggambarkan apa yang diinginkan oleh produsen. 1 Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Islam menempatkan pasar pada kedudukan yang penting dalam perekonomian. Praktik ekonomi pada masa Raulullah SAW dan Khulafa` Rasyidin menunjukkan adanya peranan pasar yang besar. Rasulullah sangat menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang adil. Beliau menolak adanya suatu harga intervensi seandainya perubahan harga terjadi karena mekanisme pasar yang wajar. Namun, pasar di sini mengharuskan adanya moralitas, antara lain: persaingan yang sehat (fair play), kejujuran (honesty), keterbukaan (transparancy) dan keadilan (justice). Jika nilainilai ini telah ditegakkan, maka tidak ada alasan untuk menolak harga pasar. Dalam fiqih Islam, ada dua istilah yang berbeda yang menyangkut harga suatu barang, yaitu al-tsaman dan al-si`r. Altsaman adalah patokan harga satuan barang sedangkan al-si`r adalah harga yang berlaku secara aktual di pasar. Para ulama fiqih membagi al-si`r itu kepada dua macam, yaitu pertama, harga yang berlaku secara alami, tanpa campur tangan dan ulah para pedagang. Dalam hal seperti ini, para pedagang bebas menjual barangnya sesuai dengan harga yang wajar, dengan mempertimbangkan keuntungannya. Pemerintah, dalam harga yang berlaku secara alami ini, tidak boleh campur tangan, karena campur tangan pemerintah dalam kasus seperti ini boleh membatasi hak para pedagang. Kedua, harga suatu komoditas yang ditetapkan pemerintah setelah mempertimbangkan modal dan keuntungan bagi para pedagang dan keadaan ekonomi masyarakat. Penetapan harga dari pemerintah ini disebut dengan al-tas`ir al-jabari. 2 Pasar memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat Muslim pada masa Rasulullah SAWdan Khulafa` Rasyidin. Bahkan, Muhammad SAW sendiri pada awalnya adalah 1 Boediono, Ekonomi Mikro, (Yogyakarta: BPFE, 1998), Nasrun Harun, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015
3 Pengaruh Kekuatan Pasar. seorang pebisnis, demikian pula Khulafa` Rasyidin dan kebanyakan sahabat. Pada usia 7 tahun, Muhammad diajak oleh pamannya Abu Thalib berdagang ke negeri Syam. Kemudian sejalan dengan usianya yang semakin dewasa, Muhammad semakin giat berdagang, baik dengan modal sendiri ataupun bermitra dengan orang lain. Kemitraan, baik dengan sistem mudharabah atau musyarakah, dapat dianggap cukup populer pada masyarakat Arab pada waktu itu. Salah satu mitra bisnisnya adalah Khadijah seorang wanita pengusaha yang cukup disegani di Makkah yang akhirnya, menjadi istri beliau. Setelah menjadi suami Khadijah pun Nabi Muhammad SAW juga tetap aktif berbisnis, termasuk di pasar pasar lokal sekitar kota Makkah. Nabi Muhammad adalah seorang pedagang profesional dan selalu menjunjung tinggi kejujuran, ia mendapat julukan al-amin (yang terpercaya). Setelah menjadi Rasul, Muhammad memang tidak lagi menjadi pelaku bisnis secara aktif karena situasi dan kondisinya yang tidak memungkinkan. Pada awal perkembangan Islam di Makkah Rasulullah SAW dan masyarakat muslim mendapat gangguan dan teror yang berat dari masyarakat kafir Makkah (terutama suku Quraisy suku Rasulullah SAW sendiri) sehingga perjuangan dan dakwah merupakan prioritas. Ketika masyarakat Muslim telah berhijrah ke Madinah, peran Rasulullah SAW bergeser menjadi pengawas pasar atau al-muhtasib. Beliau mengawasi jalannya mekanisme pasar di Madinah dan sekitarnya agar tetap berlangsung secara Islami. Pada saat itu mekanisme pasar sangat dihargai. Beliau menolak untuk membuat kebijakan penetapan harga manakala tingkat harga di Madinah pada saat itu tiba-tiba naik. Sepanjang kenaikan terjadi karena kekuatan permintaan dan penawaran yang murni, yang tidak dibarengi dengan dorongan dorongan monopolistik dan monopsonistik, maka tidak ada alasan untuk tidak menghargai harga pasar. Pada saat itu para sahabat berkata: Wahai Rasulullah tentukanlah harga untuk kita!. Beliau menjawab, Allah SWT itu adalah penentu harga, penahan, pencurah, serta pemberi rezeki. Aku mengharapkan Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober
4 Mariyah Ulfah dapat menemui Tuhanku di mana seorang dari kalian tidak menuntutku karena kezaliman dalam hal darah dan harta. Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan timbulnya pasar monopoli. Pertama, firma monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki perusahaan lain. Kedua, firma monopoli dapat menikmati skala ekonomis dalam kegiatan yang dilakukannya. Ketiga, pemerintah melalui Undang-Undang memberikan hak monopoli kepada dirma tertentu. 3 Pasar merupakan hukum alam (sunnatullah) yang harus dijunjung tinggi. Tak seorangpun secara individual dapat mempengaruhi pasar, sebab pasar adalah kekuatan kolektif yang telah menjadi ketentuan Allah SWT. Pelanggaran terhadap harga pasar misalnya penetapan harga dengan cara dan karena alasan yang tidak tepat, merupakan suatu ketidakadilan (zulm) yang akan dituntut pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT. Penghargaan Islam terhadap mekanisme pasar berdasar pada ketentuan Allah SWT bahwa perniagaan harus dilakukan secara baik dengan rasa suka sama suka (antaradin minkum). Semua wilayah di bawah kekuasaan Islam menjadi pasar bebas yang luas, dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, serta menjadi tempat yang bebas, dan aman bagi lalu lalang barang barang dagangan, kapital dan manusia. Kondisi ini berperan banyak dalam pembangunan dan pengembangan, berpengaruh pada pertanian, kerajinan dan perdagangan serta mampu meningkatkan pendapatan masyarakat pada waktu itu. Manfaat-manfaat pembangunan itu dinikmati oleh semua, walaupun tidak adil seperti yang diinginkan oleh Islam. Paling tidak hadirnya keadilan telah memperkuat motivasi untuk bersikap jujur, integritas, kerja keras, peningkatan modal dan perkembangan teknologi yang luar biasa. Demikian juga tersedianya fasilitas-fasilitas pendidikan dan teknologi membawa 1997), Sadono Sukirno, Pengantar Teori MikroEkonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 42 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015
5 Pengaruh Kekuatan Pasar. peningkatan peningkatan ketrampilan dan teknologi manusia serta perkembangan intelektual. 4 Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakkan pasar. Istilah yang digunakan oleh Ibn Taimiyah untuk menunjukkan permintaan ini adalah keinginan. Keinginan yang muncul pada konsumen sesungguhnya merupakan sesuatu yang kompleks, dikatakan berasal dari Allah SWT. Namun pada dasarnya faktor faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang yang bersangkutan yaitu semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah jumlah permintaan, demikian pula sebaliknya. Mashlahah merupakan tujuan utama dalam mengkonsumsi barang, sebab maksimasi mashlahah merupakan cara untuk mencapai falah, sebagaimana telah diketahui, mashlahah merupakan kombinasi dari manfaat dengan berkah. Konsumen dengan tingkat keimanan biasa kemungkinan akan mengkonsumsi barang dengan kandungan berkah minimum. Dalam kondisi seperti ini, jika barang/jasa yang telah dikonsumsi telah mencapai kandungan berkah minimum, maka konsumen akan menganggapnya sudah baik sehingga pertimbangan konsumsi selanjutnya akan didasarkan pada faktorfaktor non berkah. Namun, konsumen dengan tingkat keimanan yang lebih tinggi lebih menyukai barang dengan kandungan berkah yang lebih tinggi. Jika mereka melihat barang dengan kandungan berkah yang lebih tinggi, ceteris paribus, maka mereka akan meninggalkan barang dengan kandungan berkah yang rendah dan menggantinya dengan barang yang kandungan berkahnya lebih tinggi. Jadi, jika mashlahah relatif turun, ceteris paribus, maka jumlah barang yang diminta akan turun juga begitu juga sebaliknya. 5 Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya akan tergantung pada tingkat keimanan produsen. Jika jumlah mashlahah yang terkandung dalam barang yang diproduksi semakin meningkat, maka produsen muslim akan memperbanyak jumlah 4 M. Umer Chapra, The Future Of Economics: An Islamic Perspective, (Jakarta: Syariah Economics And Banking Institute, 2001), Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), 318. Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober
6 Mariyah Ulfah produksinya, ceteris paribus. Produsen dengan tingkat keimanan biasa kemungkinan akan menawarkan barang dengan kandungan berkah minimum. Dalam kondisi seperti ini jika barang/jasa yang ditawarkan telah mencapai kandungan berkah minimum, maka produsen akan menganggapnya sudah baik sehingga pertimbangan penawaran selanjutnya akan didasarkan pada keuntungan. Namun, konsumen dengan tingkat keimanan yang lebih tinggi lebih menyukai barang dengan kandungan berkah yang lebih tinggi. Jika mereka melihat barang dengan kandungan berkah yang lebih tinggi, ceteris paribus, maka mereka akan meninggalkan barang dengan kandungan berkah yang rendah dan menggantinya dengan barang yang kandungan berkah yang lebih tinggi. Dalam keadaan ini keuntungan kemungkinan tidak lagi menjadi faktor penting dalam penawaran barang. Keseimbangan atau equilibrium menggambarkan suatu situasi di mana semua kekuatan yang ada dalam pasar, permintaan dan penawaran berada dalam keadaan seimbang sehingga setiap variabel yang terbentuk di pasar, harga dan kuantitas, sudah tidak lagi berubah. Dalam keadaan ini harga dan kuantitas yang diminta akan sama dengan yang ditawarkan sehingga terjadilah transaksi. Proses terjadinya keseimbangan dalam pasar dapat berawal dari sisi mana saja, baik permintaan ataupun penawaran. Misalnya, kita anggap proses awal berasal dari sisi permintaan, Permintaan tinggi yang tidak bisa dipenuhi oleh pasokan akan menyebabkan adanya kelangkaan. Padahal menurut hukum kelangkaan suatu barang yang langka, maka akan menyebabkan harga barang tersebut akan meningkat. Bahwa ketika jumlah barang yang dipasok melebihi jumlah barang yang diminta akan terjadi kelebihan pasokan. Dalam situasi seperti ini, maka harga akan cenderung tertekan ke bawah sehingga harga mengalami penurunan. Ketika harga turun, maka hal ini di satu sisi akan mendorong permintaan konsumen meningkat, tetapi di lain pihak penurunan harga ini akan menyebabkan jumlah barang yang dipasok ke pasar menurun. 44 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015
7 Pengaruh Kekuatan Pasar. Ketika ada kelebihan pasokan, namun besarnya sudah lebih rendah dari keadaan sebelumnya. Sebagai akibatnya harga akan tertekan ke bawah, namun demikian kekuatan penekan harga ke bawah semakin melemah. Kembali di sini produsen akan mengurangi jumlah pasokan barang ke pasar sementara konsumen akan meningkatkan jumlah barang yang diminta. Proses ini akan terus berlanjut sampai pada akhirnya jumlah barang yang diminta tepat sama dengan jumlah barang yang dipasok sehingga kekuatan antara permintaan dan penawaran berada dalam posisi seimbang. Posisi yang seimbang ini dicapai pada posisi yang mana kekuatan yang ada dalam pasar yang mendorong harga naik sama dengan kekuatan yang menekan harga turun. Dalam situasi seperti ini tidak ada lagi gerakan perubahan harga karena kekuatan yang ada dalam pasar sudah seimbang. Keseimbangan yang telah tercapai dalam pasar akan tetap tertahan sampai pada akhirnya terjadi perubahan yang bersifat kejutan pada salah satu atau bahkan kedua kekuatan yang ada dalam pasar. Jika terjadi kenaikan pendapatan, maka hal ini akan meningkatkan jumlah permintaan. Hal ini bisa dipresentasikan sebagai bergesernya kurva permintaan ke kanan. Setelah bergesernya kurva permintaan, maka titik keseimbangan yang ada akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut akan bergerak ke arah harga yang lebih tinggi dan dengan jumlah barang yang diminta menjadi lebih besar. Perubahan permintaan tidak hanya dari sisi pendapatan saja namun juga bisa berasal dari faktor-faktor lain yang ada pada sisi permintaan yaitu mashlahah, harga barang yang terkait seperti barang substitusi dan barang komplementer, selera dan ekspektasi. Dampak yang ditimbulkan pada keseimbangan pasar jika terjadi perubahan pada faktor yang berada pada sisi penawaran yaitu apabila penurunan yang terjadi pada harga input produksi. Penurunan tersebut akan meningkatkan jumlah keuntungan per unit, karena biaya produksi turun sementara harga pasar tetap. Kenaikan yang terjadi pada jumlah keuntungan yang diperoleh oleh pemasok akan menyebabkan meningkatnya jumlah barang yang Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober
8 Mariyah Ulfah dipasok ke pasar. Dengan meningkatnya jumlah pasokan di dalam pasar, maka akan mengakibatkan barang yang ada di pasar menjadi lebih banyak dari yang sebelumnya. Dalam kondisi seperti ini di mana jumlah permintaan tidak berubah, maka akan terjadi kelebihan pasokan yang akan menyebabkan menurunnya harga. Menurunnya harga di pasar akan menyebabkan dampak pada pemasok dan konsumen. Pada sisi konsumen, menurunnya harga akan direspon dengan meningkatnya jumlah barang yang diminta. Sementara di sisi pemasok akan mengurangi jumlah pasokannya ke pasar. Keseimbangan baru yang diperoleh akan berada pada tingkat harga dan jumlah barang yang ditransaksikan. Proses yang sama juga akan berlaku bagi faktor faktor selain harga yang bersangkutan yang ada di sisi penawaran. Ketidaksempurnaan pasar juga bisa muncul disebabkan karena ketidaksempurnaan informasi yang dimiliki para pelaku pasar (penjual dan pembeli). Informasi merupakan hal penting sebab ia menjadi dasar bagi pembuatan keputusan. Produsen berkepentingan untuk mengetahui seberapa besar permintaan pasar dan tingkat harganya, berapa harga input dan teknologi yang tersedia, dan lain lain sehingga dapat menawarkan barangnya secara akurat. Demikian pula konsumen, ia harus mengetahui tingkat harga pasar yang berlaku, kualitas barang yang dibelinya, dan lain lain sehingga dapat menentukan permintaannya dengan akurat pula. Oleh karena itulah, maka Rasulullah SAW telah melarang berbagai transaksi yang terjadi dalam ketidaksempurnaan informasi, misalnya menghalangi transaksi pada harga pasar, mengambil keuntungan tinggi dengan memanfaatkan kebodohan konsumen dan lain lain. Ketetapan Islam Dalam Harga Ajaran Islam memberi perhatian yang besar terhadap kesempurnaan mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang sempurna adalah hasil dari kekuatan yang bersifat massal dan impersonal yaitu merupakan fenomena alamiah. Pasar yang bersaing sempurna dapat menghasilkan harga yang adil bagi penjual maupun pembeli. Karenanya, jika mekanisme pasar terganggu, maka harga yang adil 46 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015
9 Pengaruh Kekuatan Pasar. tidak akan dapat tercapai. Demikian pula sebaliknya, harga yang adil akan mendorong para pelaku pasar akan enggan untuk bertransaksi atau terpaksa tetap bertransaksi dengan menderita kerugian. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan konsep harga yang adil dan mekanisme pasar yang sempurna. Menggunakan pertimbangan nalar dan mengikuti kata hati dalam menentukan tindakan yang akan dicapai, tidak mengikutkan keinginan nafsu merupakan salah satu elemen yang penting. Manusia merupakan makhluk yang secara fisik badaniyah termasuk dalam jenis hewan, namun ada padanya satu hal yang membedakannya dari hewan, yakni ruh yang ditiupkan Allah SWT kepadanya. Dengan adanya ruh itu, semestinya manusia menjalani kehidupan yang lebih tinggi dari hewan. Dengan itu manusia memegang amanah Allah SWT, menjadi wakil-nya di atas bumi. Amanah yang dipikulnya itu mesti dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak di hari kemudian. Secara ringkas ini dapat dirumuskan dalam manusia mesti bertanggung jawab atas semua kehidupannya. Kesadaran akan tanggung jawab inilah yang ditekankan dalam al-qur`an seperti: percaya kepada Allah dan hari akhir, setiap perbuatan manusia tercatat dalam catatan yang cermat dan barang siapa berbuat kebaikan seberat dzarrah ia akan melihatnya 6 Rasulullah telah melarang praktik ihtikar, yaitu secara sengaja menahan atau menimbun barang, terutama pada saat terjadi kelangkaan, dengan tujuan untuk menaikkan harga di kemudian hari. Bersumber dari Said bin Al-Musayyab dan Ma`mar bin Abdullah al-adawi bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah orang melakukan ihtikar itu melainkan berdosa. Praktik ihtikar akan menyebabkan mekanisme pasar terganggu, di mana produsen kemudian akan menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga normal. Penjual akan mendapatkan untung besar (monopolistic rent), sedangkan konsumen akan menderita kerugian. Jadi, akibat ihtikar maka masyarakat luas dirugikan oleh sekelompok kecil yang lain. Agar harga kembali pada posisi harga pasar, maka pemerintah dapat 6 Machasin, Islam Dinamis Islam Harmonis, (Yogyakarta: LKIS, 2012), 225. Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober
10 Mariyah Ulfah melakukan berbagai upaya menghilangkan penimbunan ini (misalnya dengan penegakan hukum), bahkan dengan intervensi harga. Dengan harga yang ditentukan ini, maka para penimbun dapat dipaksa (terpaksa) menurunkan harganya dan melempar barangnya ke pasar. Beberapa larangan terhadap praktik penipuan (tadlis) pada dasarnya adalah upaya untuk menyebarkan keterbukaan informasi sehingga transaksi dapat dilakukan dengan suka sama suka (antaradin minkum) dan adil. Beberapa larangan ini antara lain: talaqi rukhban, bay najasyi, ghaban faahisy dan bay al-hadir lil badi. Larangan talaqirukhban, membeli barang dengan cara mencegat para penjual di luar kota, pada dasarnya supaya para penjual bisa mengetahui situasi pasar dengan segala informasi yang ada termasuk harga pasar dan praktik yang terkait dengan itu. Bay najasy yaitu mencakup pengertian kolusi di mana antar penjual satu dengan yang lainnya melakukan kerja sama atau kartel untuk menipu konsumen. Selain itu, dalam transaksi ini si penjual akan menyuruh orang lain untuk memuji barangnya (agar orang lain tertarik membeli) atau menawar dengan harga tinggi (agar orang lain juga membeli dengan harga tinggi). Ghaban Faahisy adalah upaya sengaja untuk mengaburkan informasi sebab penjual memanfaatkan ketidaktahuan konsumen untuk mencari keuntungan tinggi. Islam menganggap penipuan dan kecurangan terhadap takaran, timbangan atau kualitas barang sebagai perbuatan dosa. Allah SWT berfirman: Celakalah orang orang yang mengurangi takaran, dengan cara apabila mereka membeli mereka minta dilebihkan, dan apabila mereka menimbang untuk orang lain, maka mereka kurangi. Tidakkah mereka menyangka bahwa mereka akan dibangkitkan (setelah mati). Kecurangankecurangan ini juga merupakan bentuk manipulasi dan distorsi informasi sehingga harga yang tercipta tidak adil. Akibat penipuan, pembeli harus membayar lebih mahal dari yang seharusnya sehingga ia menderita kerugian. Untuk lebih menjamin berjalannya mekanisme pasar secara sempurna peranan pemerintah sangat penting. Rasulullah SAW sendiri telah menjalankan fungsi sebagai market supervisor atau al- 48 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015
11 Pengaruh Kekuatan Pasar. Hisbah, yang kemudian banyak dijadikan acuan untuk peran negara terhadap pasar. Eksistensi dan peranan al-hisbah berangkat dari firman Allah SWT: Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang orang yang beruntung. Masalah birokrasi perizinan dari pemerintah hendaknya dipangkas agar tidak terjadi biaya ekonomi tinggi yang membuat bisnis tidak efisien. Indonesia Incorporated adalah upaya sinergi dan membangun hubungan mutualistik antar perusahaan di Indonesia, Sehingga mampu menghasilkan produk dan jasa yang mempunyai daya saing tinggi di arena internasional. Indonesia incorporated tidak harus terbentuk melalui kerja sama formal dengan segala macam memorandum of Understanding (MoU), melakukan cukup secara informal, namun antara satu perusahaan dengan perusahaan lain merasa dalam satu perahu, sehingga mereka saling mendukung satu sama lain dengan prinsip sama sama menguntungkan. 7 KESIMPULAN Harga suatu komoditas adalah dibentuk dari adanya daya kekuatan antara penawaran yang diciptakan oleh produsen penghasil produk dan daya kekuatan permintaan yang diciptakan oleh konsumen yang menikmati suatu produk, titik keseimbangan adalah berada di tengah-tengah yang mana tingkat permintaan dan tingkat penawaran berada pada titik ekuilibrium. Islam menetapkan harga dengan memberikan tambahan mashlahah yaitu daya manfaat dan tingkat keimanan dalam menciptakan produk bagi produsen dan konsumen dalam menikmati suatu produk. Walaupun Islam membolehkan manusia untuk hidup makmur tetapi dalam aktifitas perekonomian dibatasi untuk tidak boleh adanya penimbunan, monopoli, riba, ketidakjelasan (gharar) dan penipuan. 7 Nur Syamsi Nurlan, Indonesia Incorporated Berpilar Perbankan Syariah dan UMKM, (Jakarta: Katulistiwa, 2008), 7. Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober
12 Mariyah Ulfah DAFTAR PUSTAKA Boediono Ekonomi Mikro, Yogyakarta: BPFE. Chapra, M Umer The Future of Economics: An Islamic Perspective, Jakarta: Syariah Economics and Banking Institute (SEBI). Harun, Nasrun Fiqih Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama. Mannan, A Abdul Teori dan Praktik Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa. Machasin Islam Dinamis Islam Harmonis, Yogyakarta: LKIS. Nurlan, Nur Syamsi Indonesia Incorporated Berpilar Perbankan Syariah dan UMKM. Jakarta: Katulistiwa. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Ekonomi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Rusyd, Ibnu Bidayatul Mujtahid, Jakarta: Pustaka Amani. Sabiq, Sayyid Fiqih Sunnah, terj, Bandung: PT. Al-Ma`arif. 50 Al-Iqtishadi Vol. 2 No. 1 Oktober 2015
BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu alami (fitrah) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial. Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia selalu berhubungan satu dengan yang lainnya disadari atau tidak untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KENAIKAN DENGAN SISTEM BON DI WARKOP CAHYO JAGIR SURABAYA
62 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KENAIKAN DENGAN SISTEM BON DI WARKOP CAHYO JAGIR SURABAYA A. Sistem Praktik Bon di Warung Kopi Cahyo Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, semua warung kopi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN TARIF DASAR AIR MINUM PRODUK PDAM SURYA SEMBADA DI SURABAYA
55 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN TARIF DASAR AIR MINUM PRODUK PDAM SURYA SEMBADA DI SURABAYA A. Analisis Terhadap Penetapan Tarif Dasar Air Minum Produk PDAM Surya Sembada Surabaya Sebagaimana
Lebih terperinciMEMAHAMI MEKANISME PASAR DALAM EKONOMI ISLAM. Sukamto
MEMAHAMI MEKANISME PASAR DALAM EKONOMI ISLAM Sukamto Abstrak Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran produk baik berupa barang maupun jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya
BAB V PEMBAHASAN A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya Tulungagung Dalam bab ini akan disajikan beberapa uraian pembahasan yang sesuai dengan hasil penelitian, sehingga
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DALAM MENGAWASI MEKANISME PASAR DALAM PERSPEKTIF ISLAM
PERAN PEMERINTAH DALAM MENGAWASI MEKANISME PASAR DALAM PERSPEKTIF ISLAM M. Arif Hakim STAIN Kudus Jawa Tengah Indonesia Email: arif.hakim79.ah@gmail.com Abstrak Tulisan ini membahas tentang konsep Islam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI A. Analisis terhadap Mekanisme Transaksi Penetapan Harga pada Pasar Oligopoli oleh Produsen Allah memberikan kesempurnaan kepada
Lebih terperinciBAB 12 MEKANISME PASAR DALAM ISLAM
BAB 12 MEKANISME PASAR DALAM ISLAM A. Pendahuluan Pasar merupakan wadah yang disediakan untuk transaksi antar penuual dan pembeli. Dalam pasar persaingan sempurna penjual dan pembeli bebas keluar masuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Masalah Telah menjadi sunnatullah bahwa manusia harus bermasyarakat, tolong menolong, atau saling membantu antara satu dengan lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah, fase dan periodisasi munculnya konsep ekonomi Islam dalam bentuk rumusan yang mampu diaplikasikan
Lebih terperinciEKONOMI MAKRO; Tinjauan Ekonomi Syariah, oleh Naf an Hak Cipta 2014 pada penulis
EKONOMI MAKRO; Tinjauan Ekonomi Syariah, oleh Naf an Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Makalah ini disajkan dalam rangka memenuhi tugas berstruktur mata kuliah Fiqih Muamalah B
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan rahmat-nya sehingga kita selalu berada dalam
Lebih terperinciKonsep Dasar Pasar dalam Islam
Modul 1 Konsep Dasar Pasar dalam Islam Dr. Ahmad Affandi Mahfudz, M.Ec. I PENDAHULUAN slam adalah agama yang rahmatan lil alamin, agama yang membawa rahmat bagi semesta alam dan bagi semua umat tanpa dibatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang komprehensif ( rahmatan lil 'alamin) yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang komprehensif ( rahmatan lil 'alamin) yang mengatur semua aspek kehidupan manusia yang telah disampaikan oleh Rasulullah Muhammad saw.
Lebih terperinciTEORI PERMINTAAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Muhammad Farid * *IAI Syarifuddin Lumajang
1 TEORI PERMINTAAN DALAM PANDANGAN ISLAM Muhammad Farid * *IAI Syarifuddin Lumajang much.farid99@gmail.com Abstract In conventional economic theory, the demand is a number of items to be purchased or requested
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit (Konvensional) atau pembiayaan (Syariah) kepada masyarakat yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli pada dasarnya merupakan kegiatan yang terdapat penentuan harga. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan nilai nominal yang dihitung dengan jumlah satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman Allah SWT dalam al-qur an Surat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Bensin Eceran di desa Tanjung Baru. Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan
96 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Penetapan Harga Bensin Eceran di desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan Agama Islam diturunkan oleh Allah sebagai agama yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaku dan objek ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan goverment. Dimana ke semua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar (market mechanism) 1,
Lebih terperinciKONSEP DASAR EKONOMI KELEMBAGAAN SYARIAH
EKONOMI SYARIAH KONSEP DASAR EKONOMI KELEMBAGAAN SYARIAH Keberhasilan suatu organisasi bisnis, sosial, atau organisasi lainnya tergantung pada empat hal sebagaimana disebutkan dalam kata-kata hikmah :
Lebih terperinciMURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI
60 BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BEN IMAN LAMONGAN A. Pandangan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Akad
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pemalsuan Merek Sepatu di Kelurahan Blimbingsari
Lebih terperinciBAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG 01. Tujuan Laporan Keuangan entitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (untuk selanjutnya disebut Bank) adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu transaksi jual beli yang biasa dilakukan masyarakat sering ditemukan pelanggaran. Hal yang harus diperhatikan dalam proses jual beli yaitu suatu keridhaan di antara
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN BALAI BESAR POM
BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN BALAI BESAR POM A. Tinjauan Umum Perlindungan Konsumen 1. Pengertian konsumen Kata konsumen merupakan istilah yang biasa digunakan masyarakat
Lebih terperinciBAB II PENGERTIAN HARGA DALAM ISLAM
17 BAB II PENGERTIAN HARGA DALAM ISLAM A. Pengertian Harga Dalam pertukaran atau pengukur nilai suatu produk dalam pasar biasanya menggunakan uang. Jumlah uang tersebut biasanya menunjukkan suatu produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah mengajarkan bahwa motivasi dan alasan bekerja adalah dalam rangka mencari karunia Allah SWT. Tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan harta agar seseorang
Lebih terperinciMURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI
22 BAB II MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI A. Mura>bah}ah 1. Pengertian Mura>bah}ah Terdapat beberapa muraba>h}ah pengertian tentang yang diuraikan dalam beberapa literatur, antara lain: a. Muraba>h}ah adalah
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
Mata : Pengantar Ekonomi Bobot Mata : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata : Pengantar ekonomi mikro, pengantar ekonomi makro,pasar dan persaingan, Penawaran, ceteris paribus,
Lebih terperinci"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"
"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR" Saya menyeru agar kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-nya dan meninggalkan segala larangan-nya. Kepimpinan di
Lebih terperinciS I L A B U S. 1. Tes lisan 2. Tes tulis. 1. Menelaah buku-buku terkait dasar-dasar. ekonomi Islam. 2. Dialog dengan dosen 3. Membuat resume kuliah
Jurusan/Program Studi : TARBIYAH/SYARIAH/ PAI, HES, ES, PS Kode Mata : Nama Mata : DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM Bobot : 2 SKS Semester : I/II Mata Prasyarat : Standar Kompetensi : S I L A B U S Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. skala mikro maupun makro. Dan manusia sebagai khalifatullah fil ardh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama diturunkan untuk menjawab persoalan manusia baik dalam skala mikro maupun makro. Dan manusia sebagai khalifatullah fil ardh menggunakan ajaran agama
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DISUSUN OLEH: KELOMPOK II 1. SALMA F. RUMATORAS 201662201012 2. ARYA KURNIAWAN 201662201040 3. NURDIYANTI 201662201026 4. MARSELINA BOTA 201662201008 5. AGNES HERNIANTI 201662201020
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 15 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Bermegah-megah telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur..., (Q 102:1-2). Pembahasan berkenaan dengan konsep harta menurut Islam, dalam kaitannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari ditulisnya buku oleh Lucas Pacioli yang menyinggung tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah tercatat perkembangan akuntansi yang sangat pesat, dimulai dari ditulisnya buku oleh Lucas Pacioli yang menyinggung tentang pembukuan/double entry.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam muncul sebagai sumber kekuatan yang baru pada abad ke tujuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam muncul sebagai sumber kekuatan yang baru pada abad ke tujuh Masehi, menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan ituditandai dengan berkembangnya peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan berinteraksi, mereka dapat mengambil dan memberikan manfaat. Salah satu praktik yang merupakan hasil
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Etika pelaku usaha yang tidak dibenarkan oleh Al-Qur an adalah adanya
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle L/C Impor Syariah Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG A. Analisis Praktek Jual Beli Emas di Toko Emas Arjuna Semarang Aktivitas jual beli bagi umat Islam sudah menjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG KECAMATAN SUNGAI KANAN KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA Islam merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi
74 BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi dan sumber modal, dan BAB III yang berisi tentang hasil penelitian, maka dalam BAB IV ini penulis akan
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama Mata Kuliah/Kode Koordinator Deskripsi Singkat : Pengantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2007, h Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang: Rasail,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini, akibat keterbukaan pasar menyebabkan produk dan jasa yang bersaing dalam suatu pasar semakin banyak dan beragam. Sehingga terjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA
51 BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA A. Aplikasi Pemberian Upah Tanpa Kontrak Di UD. Samudera Pratama Surabaya. Perjanjian (kontrak) adalah suatu peristiwa
Lebih terperinciSerial Akhlak Muslim : Amanah
Serial Akhlak Muslim : Amanah (الا مانة ( Oleh : H. Ali Fikri Noor, Lc, MA. (Lulusan Program SI & S II, Fak. Ushuluddin, International Islamic University Islambad, Pakistan Dan Dosen Ma'had Aly An-Nu'aimy,
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 38/DSN-MUI/X/2002 Tentang SERTIFIKAT INVESTASI MUDHARABAH ANTAR BANK (SERTIFIKAT IMA) Dewan Syari ah Nasional, setelah
Lebih terperinciBAB IV PENENTUAN HARGA TEMBAKAU DI PAMEKASAN. 1. Analisis Penentuan Harga Tembakau di Pamekasan
74 BAB IV ANALISIS ASPEK MASLAHAH PERAN PEMERINTAH DALAM PENENTUAN HARGA TEMBAKAU DI PAMEKASAN A. ANALISIS ASPEK MASLAHAH PERAN PEMERINTAH DALAM PENENTUAN HARGA TEMBAKAU DI PAMEKASAN 1. Analisis Penentuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK A. Dari Segi Penawaran Ikan dalam Tendak Jual beli yang terjadi di Desa Blimbing dalam prakteknya mempergunakan perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari perilaku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi orang Islam, Al-Qur an merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,
BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Ba i Al-wafa di Desa Sungai Langka Islam tidak membatasi kehendak seseorang dalam mencari dan memperoleh harta selama yang demikian tetap dilakukan dalam prinsip umum yang
Lebih terperinciKewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah
Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap peraturan Allah, suci dalam niat dan tidak melupakan-nya 1. adengan
Lebih terperinciTeori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva
Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva 1. PERMINTAAN Definisi Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada
Lebih terperinciDi antaranya pemahaman tersebut adalah:
MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang mudah dan syamil (menyeluruh) meliputi segenap aspek kehidupan termasuk masalah jual beli. Dalam mengatur kehidupan, islam selalu memperhatikan
Lebih terperinciOleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI
Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Orang-orang non-muslim belum pernah mendapatkan keistimewaan sebagaimana keistimewaan yang mereka dapatkan ketika mereka hidup di bawah naungan Islam,
Lebih terperinciBAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan
BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan
Lebih terperinciMENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW
KARYA TULIS ILMIAH MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW Oleh : Nama: Zidnii Ilma Nafi a NIM : 11.12.5375 Kelas : S1-SI-01 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciKedudukan Mu amalah Konsep Dasar Mu amalah Landasan Perekonomian Islam Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi
MUAMALAH ; ASPEK SOSIAL AJARAN ISLAM Kedudukan Mu amalah Konsep Dasar Mu amalah Landasan Perekonomian Islam Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi Islam Masalah Pemilikan
Lebih terperinciDan juga dalam Q.S An-Nisa;
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu dengan yang lain saling berinteraksi. Oleh karena itu, setiap manusia saling membutuhkan orang lain untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi syariah, banyak dibicarakan beberapa tahun belakangan ini. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk yang berlabel syariah.
Lebih terperinciKONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY
KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud
Lebih terperinciAli : Mereka juga mempunyai identiti dan peraturannya sendiri.
LATIHAN SEJARAH TINGKATAN 4 BAB 4 1 I t e m O b j e k t i f M.S. 100 1. Apakah faktor keruntuhan empangan Maarib di Sabak pada tahun 300 Masihi? I Banjir besar III Kejatuhan kerajaan II Kelalaian pemimpin
Lebih terperinciBAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan
66 BAB IV MEKANISME PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DAN TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DENGAN AKAD JUAL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)
12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pemasaran berjenjang atau Multi Level Marketing (MLM) sedang menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM adalah salah satu
Lebih terperinciMarhaban Yaa Ramadhan 1434 H
Pengantar: Ramadhan 1434 H segera tiba. Sepantasnya kaum Muslim bergembira menyambutnya. Sebab di dalamnya penuh dengan pahala. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana kaum Muslim bisa meraih ketakwaan.
Lebih terperinciKhutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1
Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari kita lalui. Bulan demi bulan berganti. Seakan tak terasa, kini kita sudah berada di akhir bulan Dzulhijjah. Yang artinya,
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI MIKRO / MKKK 203 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata Kuliah Keahlian
Lebih terperinciRIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1
Hal. 1 MAKALAH Oleh : Leyla Fajri BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejak tahun 1960-an perbincangan mengenai larangan riba bunga Bank semakin naik ke permukaan. Setidaknya terdapat dua pendapat yang
Lebih terperinciija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO Dari bab sebelumnya, penulis telah memaparkan bagaimana
Lebih terperinci3FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Pengantar Ekonomi Mikro Fakultas 3FEB Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Permintaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar menukar keperluan dalam segala
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Modul ke: Pendidikan Agama Islam Kesalehan Sosial Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KESALEHAN SOSIAL Kesalehan sosial adalah suatu perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tugas pemerintah pada dasarnya adalah menciptakan kesejahteraan bagi Rakyatnya. Itulah sebabnya maka pemerintah harus tampil ke depan untuk berperan aktif
Lebih terperinciOleh: Abu Muhtadi. Mewujudkan Swasembada
Oleh: Abu Muhtadi Negeri subur ternyata tidak selamanya makmur. Kebijakan pertanian dan perdagangan yang amburadul terbukti telah membuat Indonesia sebagai negara agraris ini terus menerus dihantui krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis Islam sebagai sumber nilai. dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan bisnis merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat, sadar atau tidak sebagian masyarakat masih memiliki pemikiran kontradiktif terhadap bisnis,
Lebih terperinciBAB 10 STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM (PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA)
BAB 10 STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM (PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA) A. Pendahuluan Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi barang atau jasa atau tempat bertemunya
Lebih terperinciBAB II KONSEP EKONOMI SYARIAH
1 BAB II KONSEP EKONOMI SYARIAH A. Definisi Ekonomi Istilah Ekonomi berasal dari bahasa Yunani Oikos Nomos yang diartikan oleh orang-orang barat sebagai management of household or estate (tata laksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 membuka semua tabir kerapuhan perbankan konvensional. Akibat krisis ekonomi tersebut telah
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA
54 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA A. Analisis terhadap mekanisme transaksi pembayaran dengan cek lebih Akad merupakan suatu perikatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA 1. Analisis Proses Praktik Transaksi Bisnis di Pasar Syariah Az-Zaitun
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 37/DSN-MUI/IX/2002 Tentang PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARI AH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENETAPAN HARGA KOPI OLEH EKSPORTIR PT INDOKOM CITRA PERSADA MENURUT EKONOMI ISLAM
BAB IV ANALISIS PENETAPAN HARGA KOPI OLEH EKSPORTIR PT INDOKOM CITRA PERSADA MENURUT EKONOMI ISLAM A. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Kopi Berdasarkan wawancara yang dilakukan di
Lebih terperinciBAB 5 TEORI PRODUKSI ISLAMI
BAB 5 TEORI PRODUKSI ISLAMI A. Pendahuluan Produksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula.
Lebih terperinciKISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)
KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET) SEJARAH NABI MUHAMMAD DI MAKKAH BACA DI BUKU PAKET HALAMAN 109 126 (lebih lengkap)
Lebih terperinci5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07
1 2 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... 3 Gina Maulia (10510064) Dewi Ratna Sari (10510028) KELOMPOK 3 Nilam Wahyu Nur Sarwendah (10510051) Widya Tania Artha (10510026) Kartika Trianita (10510007)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam memberikan tuntunan bahwa setiap individu memiliki hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya vertikal yaitu hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sapi Indonesia, 6 November 2012,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat didunia memiliki tingkat konsumsi protein yang masih relatif rendah dibanding negara
Lebih terperinciDISTORSI PASAR DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM. Lukmanul Hakim. STAIN Pamekasan. Abstrak
DISTORSI PASAR DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM Lukmanul Hakim STAIN Pamekasan Email: lukman.zhuhakim@gmail.com Abstrak Pada dasarnya, ekonomi Islam menghendaki mekanisme pasar yang bebas tanpa adanya intervensi.
Lebih terperinciKHIYAR (HAK PILIH) DALAM JUAL BELI SESI 5 ACHMAD ZAKY
KHIYAR (HAK PILIH) DALAM JUAL BELI SESI 5 ACHMAD ZAKY DEFINISI KHIYAR Secara bahasa Memilih, menyisihkan, dan menyaring. Secara umum adalah menentukan yang terbaik dari dua hal (atau lebih) untuk dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi.barang ekonomi ( economic good) adalah barang yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan aktifitas yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Kegiatan ekonomi menjadi hal yang sangat penting guna pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciHUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:
HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi Pertanyaan: Sebagaimana diketahui, bahwa seorang Muslim tidak boleh malu untuk menanyakan apa saja yang berkaitan dengan hukum agama, baik yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdagang adalah salah satu jenis usaha yang dilakukan oleh seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdagang adalah salah satu jenis usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Perdagangan yang dilakukan adalah kegiatan tukar menukar barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Puskuham Press, 2010), Rustamunandi, Aspek Hukum dalam Ekonomi dalam Bisnis, (Serang:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai aktivitas Ekonomi di lakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan dalam hidup seperti aktivitas produksi, distribusi, dan penjualan barang
Lebih terperinciDisarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan
Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yg erat dg penegakan keadilan dlm masyarakat umumnya dan bisnis khususnya. Tanggung jawab sosial
Lebih terperinci