Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kota Surakarta karena jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Surakarta cukup banyak. Di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kota Surakarta karena jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Surakarta cukup banyak. Di"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Deskripsi Lokasi a. Kota Surakarta Kota Surakarta juga disebut Solo atau Sala, adalah wilayah otonom dengan status kota dibawaah Provinsi Jawa Tengah, dengan penduduk jiwa (2010). Dan kepadatan /km 2. Kota dengan luas 44 km 2 ini berbaasan dengan Kabupaen Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebela utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Gambar 2.4 Peta Kota Surakarta Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kota Surakarta karena jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Surakarta cukup banyak. Di

2 tahun 2013 Kota Surakarta masuk dalam 10 besar kasus HIV/AIDS Nasional (dikutip dari timlo.net). Sedangkan data dari KPA Kota Surakarta menunjukkan jumlah penderita HIV/AIDS di Surakarta terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data dari KPA Kota Surakarta dari bulan Oktober sampai Desember 2015 jumlah kasus yang di temukan mencapai 1821 Kasus, 605 Kasus HIV dan 1216 Kasus AIDS dan 502 kasus meninggal dunia. Selain itu data dari KPA Kota Surakarta menemukan 432 kasus Ibu rumah tangga dana anak yang terpapar HIV. Oleh karena itu pemilihan lokasi di Surakarta tepat karena melihat jumlah ODHA di Surakarta cukup banyak terutama ADHA. Tabel 3.1 Data Kasus HIV-AIDS Kota Surakarta Tahun 2015 No Bulan HIV AIDS Jumlah Kumulatif 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber : Komisi Penanggulangan AIDS Kota Surakarta, 2015 b. Rumah Singgah Lentera Dalam penelitian ini peneliti mengambil kasus ADHA yang tinggal di Rumah Singgah Lentera. Rumah Singgah Lentera merupakan Rumah Singgah milik dari Yayasan Lentera Surakarta. Yayasan Lentera Surakarta merupakan yayasan yang berfokus pada isu-isu HIV/AIDS. Yayasan Lentera Surakarta memiliki program-program pendampingan terhadap ODHA salah satunya adalah perawatan dan dukungan bagi Anak Dengan

3 HIV/AIDS di Rumah Singgah Lentera yang beralamat di Jl. Parang Liris No. 39 Tegalrejo RT 01 RW 02, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Rumah Singgah Lentera merupakan Rumah Singgah yang diperuntukan bagi anak yatim piatu yang mengidap HIV/AIDS. Saat ini Rumah Singgah Lentera mengasuh 9 ADHA dengan rentang usia paling kecil 1 tahun dan yang paling besar 14 Tahun. Rumah Singgah Lentera di dirikan tahun 2012 atas dasar kepedulian melihat banyak ADHA yang kondisinya terdiskriminasi oleh keluarga, lingkungan sekitar dan menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal akibat AIDS. Rumah Singgah Lentera dulunya beralamat di Jalan Songgorunggi, Kelurahan Bumi, Laweyan, Kota Surakarta. Setelah masa kontrak rumah tersebut habis pada bulan Desember tahun 2015 pemilik rumah tidak mengizinkan untuk perpanjangan kontrak rumah karena mendapat desakan dari warga sekitar sehingga mereka harus pindah. Kepindahan ADHA dari rumah yang lama sempat diwarnai dengan insiden penolakan dari warga Kedunglumbu yang tidak memperbolehkan kepindahan ADHA ke rumah salah satu pengurus Rumah Singgah Lentera di Kedunglumbu. Insiden ini diwarnai blokade dan pemasangan poster penolakan oleh warga setempat yang tidak berkenan dengan kepindahan ADHA di Kedunglumbu. Setelah insiden penolakan dari warga akhirnya pengurus mendapatkan tempat untuk Rumah Singgah Lentera di Jl. Parang Liris No. 39 Tegalrejo RT 01 RW 02, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

4 Gambar 3.1 Rumah Singgah Lentera sebelum pindah Gambar 3.2 Rumah Singgah Lentera setelah pindah Saat ini 9 ADHA dirawat dan diasuh oleh dua orang pengasuh di Rumah Singgah Lentera. Selain merawat dan mengasuh ADHA Rumah Singgah Lentera juga berupaya dalam memenuhi hak-hak ADHA yang sempat hilang karena adanya diskriminasi dari masyarakat salah satunya adalah memberikan hak mereka untuk bisa bersekolah seperti anak-anak pada umumnya. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup ADHA Rumah Singgah Lentera tidak sendiri melainkan bekerjasama dengan berbagai pihak. Dengan Stakeholder misalnya Komisi penanggulangan AIDS Kota

5 Surakarta, Dinas kesehatan, Dinas Sosial, Puskesmas dan Rumah Sakit. Selain itu Rumah Singgah Lentera juga bekerjasama dengan lembaga swasta seperti KDS Solo plus dan LSM yang berfokus pada isu-isu HIV/AIDS. 2. Waktu Penelitian Tabel 3.2 Jadwal Penelitian No Kegiatan Bulan Okt 2015 Nov 2015 Des 2015 Jan 2016 Feb 2016 Mar Penyusunan Proposal 2. Persiapan/mengurus ijin 3. Orientasi lokasi penelitian /observasi awal 4. Observasi / wawancara mendalam / 5. Analisis data 6. Penyusunan laporan B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen peneliti harus berbekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang

6 diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti maka teknik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu menggunakan teknik pengumpulan data secara gabungan/stimulan. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. (Sugiyono, 2012 : 8-9) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus. Bogdan (1990) mendefinisikan studi kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu latar atau peristiwa tertentu. Robson (1993) lebih memosisikan studi kasus sebagai suatu strategi untuk melakukan penelitian. Ary (1982) menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu penyelidikan intensif tentang seseorang individu, namun studi kasus juga dapat dipergunakan untuk menyelidiki unit sosial terkecil seperti keluarga, sekolah, kelompok-kelompok geng anak muda. (Idrus, 2009 : 57) Studi kasus lebih dipahami sebagai pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau mengintepretasikan suatu kasus dalam konteknya yang alamiah tanpa intervensi pihak luar. Diantara semua ragam studi kasus kecenderungan yang paling menonjol adalah upaya untuk menyororti suatu keputusan atau seperangkat keputusan yakni kenapa keputusan itu diambil, bagaimana itu diterapkan dan apa pula hasilnya. (Schramm dalam Salim, 2006 : 118). Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus terfokus pada keinginan untuk mengetahui keragaman (diversity) dan kekhususan (particularity) objek studi. Namun, hasil akhir yang ingin diperoleh adalah menjelaskan keunikan kasus yang dikaji. Keunikan kasus umumnya berkaitan dengan enam aspek berikut : (a) hakikat kasus; (b) latar belakang historis; (c) setting fisik; (d) konteks kasus, khususnya kasus ekonomi, politik, hukum dan estetika; (e) persoalan lain di sekitar kasus harus dipelajari; dan informan atau

7 keberadaan kasus tersebut. Untuk memepelajari suatu kasus, periset periset umumnya mengumpulkan data tentang keenam aspek tersebut. (Salim, 2006 : 122) C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang di sudut-sudut jalan yang sedang ngobrol, atau di tempat kerja, di kota, desa atau wilayah suatu negara. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahi apa yang terjadi di dalamnya. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. (Sugiyono, 2012 : 215 ) Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aktivitas layanan komprehensif berkesinambungan pada anak dengan HIV/AIDS di rumah singgah Lentera mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dalam pelaksanaanya melibatkan berbagai baik stakeholder maupun pihak swasta. 2. Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. (Sugiyono, 2012 : 85 ) Sampel dalam penelitian ini adalah :

8 a. Pengurus Rumah Singgah Lentera b. ADHA di Rumah Singgah Lentera c. Pihak KDS Solo Plus d. Pihak KPA Kota Surakarta e. Pihak RSUD Dr Moewardi D. Data dan Sumber Data 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Dalam penelitian ini data primer diperoleh peneliti melalui wawancara langsung dengan informan dan pengamatan (observasi) di lokasi penelitian. Yang menjadi informan dari penelitian ini adalah : a. Puger Mulyono : Pengurus sekaligus pengasuh di Rumah Singgah Lentera. b. A : anak yang tinggal di Rumah Singgah Lentera. c. O : anak yang tinggal di Rumah Singgah Lentera. d. Tommy Prawoto : Pengelola Program di KPAD e. Emi Zulaika : Ketua KDS Solo Plus f. Adi Wibowo : Perawat di klinik VCT RSUD Dr. Moewardi g. Sri Mulatsih : Petugas Adminitrasi di klinik VCT RSUD Dr. Moewardi. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut. a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in comunication and joint construction of meaning

9 about a particular topic. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melali tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. (Sugiyono, 2012 : 231) 2. Observasi Marshall (1995) menyatakan bahwa trough observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. (Sugiyono, 2012 : 226) 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya mislanya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. (Sugiyono, 2012 : 240) F. Validitas Data Untuk mendapat data yang dapat diuji validitasnya yang membuktikan apakah permasalahan yang diteliti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, untuk itu maka yang dilakukan oleh peneliti adalah mencari permasalahan yang sama dengan informan yang berbeda kemudian membandingkan hasil yang diperoleh. Peneliti lalu menggunakan teknik triangulasi yakni upaya pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan hal lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau perbandingan (Moleong, 2000 : 178). Triangulasi sumber yang memanfaatkan jenis sumber data yang berbedabeda untuk menggali data yang sejenis. Disini tekannya pada sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data yang lain. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber (manusia) yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan narasumber yang lainnya.

10 Dalam penelitian ini data diperoleh dari ADHA yang ada di Lentera, Pengurus di Rumah Singgah Lentera sebagai orang yang mendapat layanan LKB dan pemberi layanan LKB dan petugas medis di RSUD Dr. Moewardi sebagai orang yang memberi layanan LKB. Kemudian peneliti mengecek kebenaran data-data tersebut dengan melakukan wawancara mendalam kepada pihak lain yang tahu tentang LKB seperti KPA dan KDS Solo Plus. Untuk mengecek kebenaran data dengan triangulasi dapat dilakukan dengan cara berikut : 1. Membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari Pengururs Rumah Singgah Lentera dengan ADHA yang tinggal di Rumah Singgah Lentera, KPA Kota Surakarta, KDS Solo Plus dan Petugas medis di klink VCT RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2. Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen terkait seperti jurnal, skripsi/penelitian terdahulu, koran, dan data dari internet,. G. Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan pendekatan kualitatif model interaktif sebagaimana diajukan oleh Miles dan Huberman, yaitu terdiri dari tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. (Miles dan Huberman dalam Idrus, 2009 : 246) Gambar 3.3. Analisis Data Interaktif (Interactive Model) Pengumpulan data Penyajian Data Reduksi Data Kesimpulan & Verifikasi Sumber : Salim, 2006 : 22

11 Sebagaimana dinyatakan dalam oleh Miles dan Hubermas, proses-proses analisis kualitatif tersebut dapat dijelaskan dalam tiga langkah berikut : 1. Reduksi Data (data reduction) Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan studi. 2. Penyajian Data (display data) Penyajian data yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif yang lazim digunakan adalah dalam bentuk teks narasi. 3. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing and verification) Dari permulaan pengumpulan data, periset kualitatif mencari makna dari setiap gejala yang diperolehnya di lapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yag mungkin ada, alur kausalitas dan proposisi. Periset yang berkompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu secara longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan telah disediakan. Selama penelitian masih berlangsung, setiap kesimpulan yang ditetapkan akan terusmenerus dilangsung, setiap kesimpulan yang ditetapkan akan terus-menerus diverifikasi hingga benar-benar diperoleh konklusi yang valid dan kokoh. (Salim, 2006 : 22-23) H. Profil Informan 1. Pak Puger Mulyono (Pengurus di Rumah Singgah Lentera) Pak Puger merupakan salah satu orang yang terlibat dalam pendirian Rumah Singgah Lentera tahun 2012 silam. Saat ini beliau menjabat sebagai sekertaris di Yayasan Lentera Surakarta yang menaungi Rumah Singgah Lentera. Beliau juga aktif mendampingi ADHA baik yang berada di lentera maupun yang ada di luar lentera. Beliau juga aktif mendampingi kelompokkelompok beresiko seperti waria, gay dan PSK. Di lentera Pak Puger

12 dianggap sebagai bapak bagi anak-anak disana dan mereka sudah terbiasa memanggil Pak Puger dengan panggilan Bapak. 2. A (10 Tahun, ADHA yang tinggal di Rumah Singgah Lentera) A sudah satu tahun tinggal di Lentera. A menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal karena AIDS. A datang ke Rumah Singgah Lentera dengan kondisi AIDS yang menyerang syaraf pada matanya sehingga mengakibatkan matanya buta sebelah dan mata sebelahnya divonis akan buta. A juga mengalami gizi buruk dan kekurangan kalsium. Setelah dibawa ke Rumah Singgah Lentera A mendapat perawatan dan saat ini sudah membaik dengan kondisi matanya yang divonis akan buta dinyatakan menjadi minus 2 dengan bantuan dari Dinas Sosial A mendapat bantuan kacamata sehingga dia bisa melihat dengan sebelah matanya. Kondisi semakin membaik hal ini ditunjukkan dengan berat badannya yang berangsur-angsur mengalami kenaikan. A saat ini juga tercatat sebagai siswa di salah satu sekolah dasar di Kota Surakarta. 3. O (6 Tahun, ADHA yang tinggal di Rumah Singgah Lentera) O merupakan salah satu ADHA yang tinggal di Rumah Singgah Lentera. Saat ini O bersekolah di salah satu TK di Punggawan. O menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal akibat AIDS. O sempat diasuh oleh kakek dan neneknya namun karena kurang pengetahuan kondisnya O memburuk sampai akhirnya dibawa ke Rumah Singgah Lentera. Saat dibawa ke Lentera kondis O sudah dalam fase AIDS dimana ia mengalami gizi buruk, dermatitis kulit dan telinganya mengeluarkan cairan. Saat ini kondisi O sudah membaik meskipun bekas dermatitis kulitnya masih terlihat di kulit tangan dan kakinya namun O sudah sehat dan bisa bermain dengan anak-anak di Rumah Singgah Lentera yang lain dengan ceria. Sebelum dibawa ke Lentera A sempat mengalami diskriminasi dari orangorang di kampungnya dimana dia sempat diusir dan tidak diperbolehkan bersekolah. 4. Pak Tommy Prawoto (Pengelola Program KPA Kota Surakarta)

13 Pak Tommy merupakan pegawai di KPA Kota Surakarta dan menjabat sebagai pengelola program. Pak Tommy bertanggung jawab dalam pengelolaan program-program yang ada di KPA. Selain itu Pak Tommy berkoordinasi dengan stakeholder terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Surakarta. Pak Tommy juga sering diminta untuk memberikan sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat di Kota Surakarta. selain itu Pak Tommy juga sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan isu-isu HIV/AIDS seperti Peringatan Hari AIDS dan Malam Renungan Hari AIDS Nasional. 5. Mbak Emi Zulaika (31 tahun, Ketua KDS Solo Plus) Mbak Emi merupakan ketua KDS Solo Plus. Mbak Emi merupakan ODHA yang sudah open status di masyarakat. Sebelum tergabung di kepengurusan KDS Solo Plus awalnya Mbak Emi tergabung dalam KDS Solo plus sebagai anggota dan aktif mengikuti kegiatan di sana. Mulai dari sanalah beliau tergerak untuk bisa terjun langsung mendampingi ODHA dan membagikan pengalamannya sebagai ODHA guna memberikan semangat dan motivasi bagi ODHA yang lain agar bisa bertahan hidup. Saat ini Mbak Emi aktif sebagai aktivis yang bergelut di isu HIV/AIDS. Mbak Emi juga berperan aktif dalam pengasuhan anak-anak di Rumah Singgah Lentera. Sebagai ketua KDS Solo Plus Mbak Emi berperan aktif berkoordinasi dengan kelompok dukungan sebaya lainnya di Karisidenan Surakarta terkait program-program dan kegiatan yang yang dijalnkan. 6. Adi Wibowo (44 tahun, Perawat di Klinik VCT RSUD Dr. Moewardi) Pak Adi merupakan perawat di Klinik VCT RSUD Dr. Moewardi. Sudah bekerja sebagai perawat di klinik VCT RSUD Dr. Moewardi sejak tahun Sebagai seorang perawat Pak Adi bekerja membantu dokter dalam pearawatan medis pasien HIV/AIDS dan berugas memberikan informasi, motivasi dan pendampingan bagi pasien HIV sebagai bagian dari program PDP (Perawatan, Dukungan dan Pendampingan) yang diberikan rumah sakit kepada pasien HIV/AIDS.

14 7. Sri Mulatsih (40 Tahun, Petugas Administrasi di Klinik VCT RSUD Dr. Moewardi) Mbak Mulat merupakan petugas adminitrasi yang ada di klinik VCT RSUD Dr. Moewardi. Mbak Mulat sudah lama bekerja si klinik VCT RSUD Dr. Moewardi sehingga sudah terbiasa berinteraksi dengan ODHA dari yang tua sampai yang anak-anak. Mbak Mulat bekerja dari pukul di hari senin sampai kamis dan pukul di hari jum at. Setiap harinya mbak mulat sudah biasa berinteraksi dan bercengkrama dengan pasien HIV/AIDS yang berobat di klinik VCT RSUD Dr. Moewardi.

15 Tabel 3.3 Profil Informan No Nama Informan Pekerjaan Jabatan 1. Puger Mulyono Swasta Pengurus dan pengasuh di Rumah Singgah Lentera 2 A Pelajar ADHA yang tinggal di Rumah Singgah Lentera 3 O Pelajar ADHA yang tinggal di Rumah Singgah Lentera 4 Emi Zulaika Swasta Ketua KDS Solo Plus 5 Tommy Prawoto Pegawai Penuh Pengelola Program di KPA Kota Surakarta Waktu di KPA Kota Surakarta 6 Adi Wibowo PNS Perawat di klinik VCT RSUD Dr. Moewardi 7 Sri Mulatsih PNS Petugas Adiministrasi di klinik VCT RSUD Dr. Moewardi Sumber : Data primer, diolah Maret 2016

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kondisi sehat individu tidak bisa hanya dilihat dari kondisi fisik saja melainkan juga kondisi mental dan kondisi sosial. Dalam kasus anak-anak yang mengidap HIV/AIDS memperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Interaksi Sosial antar Pedagang ini mengambil lokasi penelitian di Kawasan Obyek Wisata Ketep Pass, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah persepsi dari nasabah mengenai keberadaan BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar penelitian Penelitian ini berlokasi di TK DAMHIL Kelurahan Limba U Kota Selatan Kota Gorontalo, yang terletak di Jl. Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Pekalongan, kelurahan Medono, kecamatan Pekalongan Barat.Pemilihan wilayah di Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) dengan bentuk penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1] BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1] PENDAHULUAN Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah gejala penyakit yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Klinik Daqu Sehat yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Klinik Daqu Sehat yang berlokasi di Jalan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Klinik Daqu Sehat yang berlokasi di Jalan Bendungan Sigura-gura Barat No. 15 A Karang Besuki, Sukun, Kota Malang. Klinik ini ialah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada judul tentang manajemen produksi program berita pada Manakarra TV Mamuju, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian field research yaitu

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian field research yaitu 41 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metodologi dalam penelitian ini adalah kualitatif. Jenis metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penilitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Lexy, 2002:9) mendefinisikan: Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan mengenai relasi DPRD dan pemerintah daerah pada perumusan kebijakan Tata Ruang Wilayah Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S.,

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S., BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan dalam bab pendahuluan sebelumnya, bahwa tujuan dari diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah keharusan dalam penelitian, karena hal ini berpengaruh pada penentuan pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian mengenai transformasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat Cireundeu menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan terkait dengan metode yang akan digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah yang ada dan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. kesejahteraan lansia yang dilakukan oleh gerakan Aisyiah di Perumnas

BAB II METODE PENELITIAN. kesejahteraan lansia yang dilakukan oleh gerakan Aisyiah di Perumnas 25 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia yang dilakukan oleh gerakan Aisyiah di Perumnas Condong Catur Sleman. Maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif kualitatif yaitu ada beberapa definisi mengenai pendekatan ini, Bogdan dan Taylor dalam Lexy

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian PT. GUNUNGMAS ANDIKARYA adalah pabrik Karoseri Bak &Dump Truck yang berlokasi di Jl. Trunojoyo 88 RT.27 RW.03 Gondanglegi Malang 65174 Jawa Timur 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi nilai-nilai da wah di Sekolah Tinggi Ilmu Da wah Mohammad Natsir dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah teknik- teknik spesifik dalam penelitian. 1 Hal ini menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh guna melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah penerapan prinsip Total Quality Managementyaitu perbaikan sistem manajemen mutu yang berkesinambungan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. April sampai dengan 19 Juni 2016, namun apabila dalam kurun waktu. yang diperlukan benar-benar terkumpul dan lengkap.

BAB III METODE PENELITIAN. April sampai dengan 19 Juni 2016, namun apabila dalam kurun waktu. yang diperlukan benar-benar terkumpul dan lengkap. 35 A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan dari tanggal 19 April sampai dengan 19 Juni 2016, namun apabila dalam kurun waktu tersebut data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Djam an Satori (2011: 23) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang berusaha meneliti atau melakukan studi terhadap realitas kehidupan sosial.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif kualitatif yaitu ada beberapa definisi mengenai pendekatan ini, Bogdan dan Taylor ( dalam

Lebih terperinci

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5.

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5. 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research, yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil data autentik secara obyektif/studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 43 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan Situs Cagar Budaya Ciungwanara Karangkamulyan. Kawasan ini terletak di antara jalan raya Ciamis dan Banjar, Kecamatan Cijeungjing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode dan pendekatan adalah satu diantara unsur yang harus ada dalam suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sebab timbulnya

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sebab timbulnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sebab timbulnya suatu sengketa pajak. Dari latar belakang yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Kelurahan Cibeunying merupakan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang keadaan keadaan nyata sekarang (sementara. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang be rusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang keadaan keadaan nyata sekarang (sementara. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang be rusaha untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Tempat Sumber data dalam penelitian ini yaitu subjek dan informan. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang siswa tunarungu, yaitu siswa kelas VII dan VIII SMPLB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Studi Kasus tentang Perilaku Gay dan Alternatif Penanganannya (Penelitian Kasus terhadap Tiga Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Karena menurut Moleong (202:6) penelitian kualitatif merupakan pemahaman

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian manajemen obyek wisata Pantai Toronipa, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. karena peneliti bermaksud memperoleh gambaran manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SMA Negeri 4 Surakarta, yang beralamatkan di Jalan LU Adi Sucipto No 1, Kecamatan Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MAN I Surakarta yang beralamat di Jl. Sumpah Pemuda 25 Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunkaan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Strauss &Corbin (Putra, 2013: 63) temuan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang strategi bisnis, yang difokuskan pada analisis strategi bisnis online dalam meningkatkan pendapatan. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. harus dilakukan oleh seorang peneliti. Langkah tepat yang dilakukan dalam

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. harus dilakukan oleh seorang peneliti. Langkah tepat yang dilakukan dalam BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu langkah-langkah yang tepat yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Langkah tepat yang dilakukan dalam penelitian disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1. Jenis Penelitian Menurut jenisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Surakarta. Penelitian ini dilakukan selama enam bulan, yaitu sejak bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu pengamatan (observasi) dan wawancara. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam kaitannya dengan metodologi dan prosedur yang digunakan dalam penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu

BAB III METODE PENELITIAN. field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu 40 BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis dari penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian lapangan atau field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitiaan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan ini karena data yang dikaji adalah deskriptif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data yang dilakukan secara ilmiah dengan tujuan dan fungsi tertentu. Cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian dipilih di Kabupaten Ponorogo karena Konflik antar dua perguruan pencak silat ini memang sering terjadi khususnya

Lebih terperinci

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Tujuan penelitian studi kasus atau lapangan adalah untuk mengetahui evaluasi

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis mengambil lokasi penelitian di Kampung Padi RT. 04/RW. 03, Kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis mengambil lokasi penelitian di Kampung Padi RT. 04/RW. 03, Kelurahan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian di Kampung Padi RT. 04/RW. 03, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong. Lokasinya sendiri tidak jauh dari Terminal Dago. Berikut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau 78 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menjembatani antara dunia konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian mengenai fenomena perempuan pengangkut garam di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak khususnya di pangkalan KUB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 43 III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara berpikir,berbuat yang dipersiapkan secara baik untuk mengandakan penelitian dan mencapai sesuatu tujuan penelitian.berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 83 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitan 1. Tempat Untuk memperoleh berbagai keterangan yang dibutuhkan dan sesuai dengan judul penelitian ini, maka penelitian akan dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (2009) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu bagian terpenting dalam melakukan penelitian. Keberadaan metode penelitian memberikan pedoman tentang cara seorang ilmuwan mempelajari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mempergunakan paradigma budaya, maka rancangan penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setelah mengemukakan kerangka teori, maka peneliti melakukan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu bahwa peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk 51 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian yakni yang bersifat penemuan, pembuktian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di Brebes tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2) Metodologi merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian, metode digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN 26 BAB III METODE PENELITAN Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan mencapai hasil yang maksimal, berikut ini akan dijelaskan metode apa saja yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

Lebih terperinci