WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERTIBAN BARANG MILIK DAERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERTIBAN BARANG MILIK DAERAH"

Transkripsi

1 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERTIBAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 dan Pasal 82 Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pelaksanaan Penertiban Barang Milik Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 6. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5280); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai Atas Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3643); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik

3 Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 16. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 17. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah

4 Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum; 18. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Materiil Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi, Penilaian, Pelaporan dalam rangka Penertiban Barang Milik Negara; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 2/PMK.06/2008 tentang Penilaian Barang Milik Negara; 25. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah; 26. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian Barang Milik Daerah; 27. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah; 28. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Batu; 29. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah; 30. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

5 31. Peraturan Walikota Batu Nomor 7 Tahun 2011 tentang Penghapusan Barang Milik Pemerintah Kota Batu; 32. Peraturan Walikota Batu Nomor 55 Tahun 2011 tentang Penjualan Barang Milik Pemerintah Kota Batu; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERTIBAN BARANG MILIK DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Batu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu. 3. Kepala Daerah adalah Walikota Batu. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batu. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna barang milik daerah. 7. Unit Kerja adalah bagian SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa program selaku kuasa pengguna barang. 8. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah bagian SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa program teknis selaku kuasa pengguna barang. 9. Unit Pengguna Barang yang selanjutnya disingkat UPB adalah bagian dari Unit Kerja yang

6 melaksanakan satu atau beberapa program selaku kuasa pengguna barang. 10. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha milik pemerintah daerah yang pengelolaan dan pembinaannya berada di bawah pemerintah daerah. 11. Lembaga Penyiaran Publik (LPP) adalah Lembaga Penyiaran Publik milik pemerintah daerah yang pengelolaan dan pembinaannya di bawah pmerintah daerah. 12. Barang Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua barang yang dibeli dan/atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 13. Pengelolaan Barang Milik Daerah adalah rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap Barang Daerah yang meliputi perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpangan, penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, pembiayaan, dan tuntutan ganti rugi. 14. Pengelola Barang Milik daerah yang selanjutnya disebut Pengelola adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah. 15. Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah yang selanjutnya disebut Pembantu Pengelola adalah pejabat yang bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah. 16. Pengguna Barang Milik Daerah yang selanjutnya disebut Pengguna adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah. 17. Kuasa Pengguna Barang Milik Daerah adalah kepala satuan kerja perangkat daerah atau pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna untuk menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya. 18. Penyimpan Barang Milik Daerah adalah pegawai yang diserahi tugas untuk menerima, menyimpan dan menyalurkan barang.

7 19. Pengurus Barang Milik Daerah adalah pegawai yang diserahi tugas untuk mengurus barang daerah dalam proses pemakaian yang ada di setiap satuan kerja perangkat daerah/unit kerja. 20. Pengurus Barang Pembantu adalah pegawai yang diserahi tugas untuk membantu melaksanakan tugas pengurus barang dalam mengurus barang daerah dalam proses pemakaian yang ada di setiap unit kerja. 21. Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri dari penilai internal dan penilai eksternal. 22. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, penilaian, dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 23. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan barang milik daerah. 24. Rekonsiliasi Barang Milik Daerah adalah proses pencocokan data antara laporan realisasi anggaran pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah selaku instansi/satuan kerja pengelolaan keuangan daerah, dengan data hasil inventarisasi barang milik daerah pada satuan kerja perangkat daerah dan Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Batu selaku Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah. 25. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian oleh Penilai dengan menggunakan metode/teknis tertentu untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu obyek penilaian pada saat tertentu dalam rangka pengelolaan barang milik daerah. 26. Pengamanan adalah kegiatan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administrative, dan tindakan upaya hukum. 27. Daftar Barang Pengguna yang selanjutnya disingkat DBP adalah daftar yang memuat data barang yang digunakan oleh masing-masing pengguna. 28. Daftar Barang Kuasa Pengguna yang selanjutnya disingkat DBKP adalah daftar yang memuat data

8 barang yang dimiliki oleh masing-masing kuasa pengguna. 29. Sengketa Barang Daerah adalah kegiatan penyelesaian barang daerah yang bersengketa, dilakukan terlebih dahulu dengan cara musyawarah atau mufakat oleh unit kerja/satuan kerja perangkat daerah atau pejabat yang ditunjuk. 30. Pembiayaan adalah segala usaha atau kegiatan operasional dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, penganggaran, pengaturan penggunaan/pemanfaatan, inventarisasi, penghapusan, dan pengamanan, serta tunjangan/insentif bagi Pemegang Barang, Pengurus Barang, dan Kepala Gudang setiap tahun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 31. Tim Manajemen Aset Daerah adalah Tim Manajemen Aset Kota Batu yang dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota. 32. Sistem aplikasi adalah sistem informasi dan manajemen barang/aset tetap milik Pemerintah Kota Batu yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen dalam rangka menghasilkan informasi untuk menyusun neraca dan Laporan Barang Milik Daerah, serta laporan manajerial lainya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan pengembangannya yang diberi nama Sistem Informasi dan Manajemen Aset tetap Kota Batu disingkat SIMAKOBA. BAB II ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUP PENGATURAN Pasal 2 Penertiban BMD dilakukan dengan berdasarkan pada asas: 1. fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah pengelolaan BMD yang dilaksanakan oleh Kuasa Pengguna Barang, Pengguna Barang, Pengelola Barang, dan Kepala Daerah sesuai

9 fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masingmasing; 2. kepastian hukum, yaitu pengelolaan BMD harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan BMD harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat; 4. kepastian nilai, yaitu pengelolaan BMD harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD, serta penyusunan neraca pemerintah daerah. Pasal 3 Pelaksanaan penertiban BMD bertujuan untuk: a. menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan tolok ukur yang telah ditetapkan; b. menunjang pelaksanaan rekonsiliasi data asset daerah; c. melaksanakan perolehan nilai barang yang belum diketahui nilainya; d. melaksanakan penyesuaian dan/atau koreksi nilai nilai asset tetap dalam neraca awal per 31 Desember 2013 yang dituangkan dalam Laporan Keuangan Tahun Anggaran Pasal 4 Lingkup pengaturan penertiban BMD meliputi: 1. inventarisasi; 2. penilaian; 3. rekonsiliasi; 4. pengolahan data dan penyusunan laporan; 5. perlakuan hasil penertiban; dan 6. monitoring dan evaluasi.

10 BAB III PEJABAT PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Pasal 5 1. Walikota sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan BMD berwenang dan bertanggung jawab atas pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan BMD. 2. Dalam melaksanakan tugasnya, Walikota dibantu oleh: a. Pengelola BMD; b. Pengguna BMD; c. Kuasa Pengguna BMD; d. Penyimpan BMD; e. Pengurus BMD; f. Pengurus BMD; g. Operator Simakoba. 3. Walikota dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Pengelola BMD dalam rangka pengelolaan BMD. 4. Pengelola BMD dijabat oleh Sekretaris Daerah dan dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya dibantu oleh Kepala SKPD/Unit Kerja Pengelolaan BMD selaku Pembantu Pengelola BMD. 5. Pengguna BMD dijabat oleh: a. Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Batu; b. Kepala Badan di lingkungan Pemerintah Kota Batu; c. Kepala Kantor dilingkungan Pemerintah Kota Batu; d. Camat di lingkungan Pemerintah Kota Batu; e. Sekretaris DPRD; f. Sekretaris KPU; dan g. Pimpinan BUMD. 6. Kuasa Pengguna BMD dijabat oleh: a. Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Batu; b. Kepala Bidang pada Dinas dan Badan di lingkungan Pemerintah Kota Batu; c. Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Batu; d. Kepala UPTD/Cabang Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Batu;

11 e. Kepala Sekolah TK, SD, SLTP, SLTA dan/atau sederajatnya di lingkungan Pemerintah Kota Batu; dan f. Kepala Puskesmas di lingkungan Pemerintah Kota Batu. 7. Penyimpan BMD dijabat oleh: a. Staf yang ditunjuk di setiap pengguna barang; dan/atau b. Staf yang ditunjuk di setiap Kuasa Pengguna BMD. 8. Pengurus BMD dijabat oleh: a. Pejabat/Staf yang ditunjuk pada Dinas/Badan/Kantor, kecamatan, dan kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota Batu; b. Pejabat/Staf yang ditunjuk pada Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Batu; c. Pejabat/Staf yang ditunjuk pada Sekretariat DPRD dan/atau Sekretariat KPU di lingkungan Pemerintah Kota Batu; 9. Pengurus Barang Pembantu dijabat oleh: a. Kepala Tata Usaha/staf yang ditunjuk pada UPTD, Cabang Dinas, Sekolah TK, SD, SLTP dan SLTA Negeri dan/atau sederajatnya di lingkungan Pemerintah Kota Batu. b. Kepala Tata Usaha/staf yang ditunjuk pada UPTD/Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Batu. BAB IV OBYEK DAN SUBYEK PENERTIBAN BMD Bagian Kesatu Obyek Penertiban Pasal 6 Penertiban BMD dilakukan terhadap: a. BMD pada SKPD dan UPB, termasuk pada Lembaga Penyiaran Publik, BUMD, dan KPU; b. BMD yang berasal dari pembelian; c. BMD yang berasal dari dana bagi hasil dan hibah; d. BMD yang berasal dari kewajiban fasilitas sosial; e. BMD yang berasal dari bantuan pemerintah yang belum ditentukan statusnya; dan f. BMD yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.

12 Pasal 7 Dalam rangka inventarisasi dan penilaian, BMD dibedakan menurut golongan: a. tanah; b. alat besar; c. alat angkutan; d. alat bengkel dan alat ukur; e. alat pertanian dan peternakan; f. alat kantor dan alat rumah tangga; g. alat Studio dan Alat Komunikasi; h. alat kedokteran; i. alat laboratorium; j. alat persenjataan; k. bangunan gedung; l. bangunan monumen dan bangunan bersejarah; m. bangunan bukan gedung; n. jalan; o. jembatan; p. saluran air/irigasi; q. instalasi; r. jaringan; s. buku perpustakaan; t. barang bercorak kesenian; u. hewan ternak dan tanaman v. aset tidak berwujud; dan w. konstruksi dalam pengerjaan. Pasal 8 (1) Dalam rangka pertanggungjawaban hasil penertiban BMD untuk tujuan laporan keuangan pada LKPD, pengelompokan BMD didasarkan pada kelompok aset tetap, yakni: a. tanah; b. gedung dan bangunan; c. peralatan dan mesin; d. jalan, irigasi, dan jaringan; e. aset tetap lainnya; dan f. konstruksi dalam pengerjaan.

13 (2) Pengelompokan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihasilkan melalui pemutakhiran (updating) data BMD ke dalam sistem aplikasi yang dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi dan penilaian Bagian Kedua Subyek Pelaksana Penertiban Pasal 9 Penertiban BMD dilakukan oleh: a. Sekretaris Daerah selaku Pengelola BMD dibantu oleh SKPD/Unit Kerja Pengelola BMD; b. Kepala SKPD selaku Pengguna Barang; c. UPTD pada SKPD, Bagian pada Sekretariat Daerah selaku Kuasa Pengguna Barang; d. Sekolah Negeri di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Kota Batu; e. Puskesmas di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kota Batu; dan f. Instansi atau pihak lain yang ditunjuk oleh Pengelola BMD. Pasal 10 (1) Koordinasi pelaksanaan kegiatan penertiban BMD Kota Batu dilakukan oleh Tim Manajemen Aset Kota Batu yang diketuai oleh Sekretaris Daerah selaku Pengelola BMD. (2) Dalam menjalankan tugasnya, Tim Manajemen Aset Kota Batu dibantu oleh Satuan Tugas Penertiban Barang yang ditunjuk oleh Pengelola BMD. (3) Khusus untuk kegiatan sensus BMD yang dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun dibentuk Tim dan Kepanitiaan tersendiri yang diatur dengan Keputusan Walikota. (4) Bila diperlukan, Tim Manajemen Aset Kota Batu dapat meminta bantuan tenaga dari SKPD dan/atau tenaga ahli independen sebagai anggota Satgas Pelaksana. (5) Tim Manajemen Aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab untuk: a. menyiapkan usulan kebijakan dan pedoman serta langkah-langkah percepatan penertiban BMD; b. menetapkan rencana target penertiban BMD tingkat Kota; c. menunjuk pihak ketiga untuk membantu pelaksanaan penertiban BMD untuk dan atas nama Pengelola BMD;

14 d. Melakukan koordinasi tugas Kelompok Kerja pada SKPD, UPT, dan UPB dan Sekretariat Satgas Penertiban BMD; e. melakukan pengolahan data berdasarkan Laporan Kelompok Kerja pada tingkat SKPD, UPT, dan UPB; dan f. menyampaikan rekomendasi hasil penertiban BMD kepada Walikota. Pasal 11 (1) Satuan Tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) terdiri dari Kelompok Kerja, Tim Pelaksana, dan Sekretariat. (2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab untuk: a. melakukan koordinasi dengan seluruh SKPD, UPT, dan UPB dalam rangka penyusunan rencana kerja dan distribussi tugas; b. melakukan sosialisasi dan pembinaan pelaksanaan penertiban BMD; c. melakukan pendampingan dalam pelaksanaan inventarisasi BMD yang dilakukan oleh SKPD; d. melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan pelaksanaan penertiban BMD di tingkat SKPD, UPT dan UPB; e. melakukan pengolahan data dan melaporkan hasil penertiban BMD kepada Tim Manajemen Aset Kota Batu; f. melakukan rekonsiliasi hasil Penertiban BMD dengan LRA pada satuan kerja perangkat daerah pengelola keuangan daerah dalam rangka penyusunan neraca keuangan daerah; g. membantu Tim Penilai Internal dan/atau Eksternal dalam melakukan Penilaian BMD; dan h. menyampaikan rekomendasi tindak lanjut Penertiban BMD kepada Tim Manajemen Aset Kota Batu. (3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas membantu pelaksanaan tugas Satuan Tugas Penertiban BMD di bidang administrasi dan dukungan teknis. Pasal 12 Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) adalah Pengurus Barang, Penyimpan Barang, Pengurus Barang Pembantu di tingkat SKPD/UPB yang bertanggung jawab untuk:

15 a. mengumpulkan data awal BMD dalam rangka pelaksanaan inventarisasi dan penilaian; b. melakukan pencocokan dan klarifikasi antara data awal BMD dengan data yang dimiliki SKPD, UPT, dan UPB; c. melaksanakan inventarisasi BMD di tingkat SKPD, UPT, dan UPB; d. melakukan pengolahan data hasil inventarisasi, Sensus BMD dan penilaian; e. melakukan pemutakhiran (update) data BMD pada sistem aplikasi berdasarkan hasil inventarisasi dan penilaian; dan f. melakukan koreksi aset tetap neraca per periode akhir tahun anggaran pada akhir tahun anggaran berikutnya; dan g. menyusun laporan hasil inventarisasi dan/atau penilaian, serta menyampaikannya kepada Kelompok Kerja untuk dilakukan kompilasi dan distribusi. Pasal 13 Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b dan huruf c bertanggung jawab untuk: a. melakukan sosialisasi kegiatan Penertiban BMD di lingkungan satuan/unit kerjanya masing-masing; b. melakukan monitoring pelaksanaan inventarisasi BMD yang berada dalam penguasaannya masingmasing; dan c. menindaklanjuti hasil inventarisasi dan penilaian berupa antara lain pengamanan BMD. BAB V PELAKSANAAN PENERTIBAN Bagian Kesatu Inventarisasi Pasal 14 Inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dilakukan melalui kegiatan: a. pengumpulan data awal b. pencocokan dan klarifikasi data awal; dan c. cek fisik/sensus BMD.

16 Pasal 15 (1) Pengumpulan data awal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a dilakukan oleh Tim Pelaksana baik di tingkat SKPD, UPTD, maupun UPB. (2) Pengumpulan data awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap obyek penertiban BMD yang ada pada SKPD dan UPB. (3) Data awal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperoleh dari sistem aplikasi SIMDA BMD dan SIMAKOBA baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy, serta data penunjang lainnya yang diperlukan, yang terdiri dari: a. Keputusan Bupati Malang Nomor 43 Tahun 2003; b. Laporan Keuangan Per 31 Desember ; c. Laporan Tahunan; d. Laporan Mutasi Barang tahun terakhir; e. Laporan Barang Pengguna semesteran tahun terakhir; f. Buku Inventaris BMD; g. KIB dan KIR; dan h. Dokumen Pendukung lainnya. Pasal 16 (1) Pencocokan dan klarifikasi data awal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b dilakukan melalui pencocokan antara data awal BMD SKPD dengan data awal yang dimiliki Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Batu. (2) Dalam hal terdapat perbedaan dalam hasil pencocokan, Kelompok Kerja melakukan klarifikasi kepada SKPD terkait. (3) Hasil dari klarifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai dasar untuk melakukan cek fisik. Pasal 17 (1) Cek fisik/sensus BMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c dilakukan oleh Panitia dan Satuan Tugas Sensus BMD yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota. (2) Cek fisik/sensus BMD dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun terhitung dari Tahun (3) Cek fisik/sensus BMD dilakukan untuk membuktikan keberadaan suatu BMD, kondisi, dan permasalahannya.

17 (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk teknis pelaksanaan cek fisik/sensus BMD diatur dengan Keputusan Walikota. Pasal 18 Dalam hal BMD yang diperoleh dan sudah dicatat per 31 Desember 2012 namun telah dihapuskan, maka jumlah dan nilai perolehan BMD yang dihapuskan harus diungkapkan (disclosure) dalam laporan hasil inventarisasi/sensus BMD. Bagian Kedua Penilaian Pasal 19 (1) Penilaian BMD dilakukan oleh Tim Penilai Internal dan/atau Tim Penilai eksternal yang ditunjuk. (2) Penilaian dilakukan berpedoman pada standar penilaian yang berlaku. Pasal 20 Penilaian dilakukan untuk memperoleh: a. Nilai BMD yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2013 melalui proses koreksi seluruh aset tetap pada neraca awal 1 Januari b. Nilai BMD yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, namun belum tercatat atau sudah tercatat dalam pembukuan yang tidak ada harga perolehannya atau harga perolehannya Rp1,00 atau Rp 0,00. (1) Obyek penilaian meliputi: Pasal 21 a. BMD yang telah disajikan dan diungkapkan (disclosure) pada aset tetap di dalam neraca SKPD Tahun 2012; b. BMD yang belum dicatat pada aset tetap di dalam neraca SKPD Tahun 2012; c. BMD yang diperoleh setelah 31 Dember 2012, namun belum tercatat dalam pembukuannya; dan d. BMD yang diperoleh setelah 31 Desember 2012 dan sudah tercatat dalam pembukuan yang tidak ada harga perolehannya atau harga perolehannya Rp1,00 atau Rp 0,00.

18 (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukan terhadap: a. BMD bersejarah, kecuali bangunan bersejarah yang dipakai untuk perkantoran; b. BMD yang berkaitan dengan rahasia negara; c. BMD yang telah dihapuskan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. BMD yang belum dihapuskan dan tidak dapat dibuktikan keberadaannya; e. BMD yang diperoleh setelah 31 Desember 2013 dan belum tercatat dalam pembukuan namun diketahui harga perolehannya. Pasal 22 (1) Penilaian dilaksanakan setelah selesainya kegiatan inventarisasi. (2) Dalam hal diperlukan, Penilaian dapat dilakukan secara pararel dengan kegiatan inventarisasi. (3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui survei dan analisa lapangan untuk meneliti kebenaran data awal, serta mengumpulkan seluruh data dan informasi yang berkaitan dengan obyek penilaian. Pasal 23 (1) Pelaksanaan Penilaian menggunakan Kertas Kerja Inventarisasi dan Penilaian (KKIP). (2) Dalam hal ditemukan adanya indikasi kekeliruan atau kekurangan dalam pengisian KKIP, Penilai melakukan klarifikasi dengan petugas inventarisasi. (3) Jika berdasarkan hasil klarifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diketahui terjadi kekeliruan atau kekurangan dalam pengisian KKIP, petugas inventarisasi harus melakukan koreksi atas KKIP tersebut. (4) Penggunaan KKIP dilakukan sesuai format dan tata cara pengisian sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Walikota ini. Pasal 24 (1) Hasil Penilaian dituangkan dalam laporan penilaian yang terdiri dari: a. Laporan Hasil Penilaian BMD per 31 Desember 2013 (format LP 1); dan

19 b. Laporan Hasil Penilaian atas hasil inventarisasi BMD setelah 31 Desember 2013 (Format LP 2). (2) Laporan hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar bagi SKPD untuk melakukan koreksi data BMD melalui Sistem Aplikasi (sistem Informasi dan Manajemen Barang/Aset Tetap Daerah- Simakoba). Pasal 25 (1) Penilaian atas tanah dinilai secara terpisah dengan konstruksi teknis yang melekat diatasnya, seperti Land and Other Improvement (LOI). (2) Penilaian dapat dilakukan sebagai satu kesatuan apabila: a. SKPD/UPB mencatat tanah tersebut dalam sistem aplikasi menjadi satu kesatuan dengan konstruksi teknis diatasnya; atau b. SKPD/UPB mencatat tanah tersebut dalam sistem aplikasi menjadi satu hamparan tanah/dicatat sebagai satu kodefikasi. (3) Dalam hal SKPD/UPB memisahkan tanah dalam beberapa kategori/kodefikasi, Penilaian juga dilakukan terhadap masing-masing kategori/kodefikasi tersebut. (4) Hasil Penilaian atas LOI dimasukkan dalam klasifikasi yang sesuai dengan penggolongan dan kodefikasinya. Pasal 26 (1) Penilaian atas bangunan didasarkan pada nilai konstruksi bangunan dan tidak termasuk nilai peralatan dan fasilitas bangunan yang melekat pada bangunan tersebut. (2) Penilaian atas peralatan dan fasilitas bangunan yang dipisahkan didasarkan pada data peralatan dan fasilitas bangunan yang memiliki kodefikasi tersendiri sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penggolongan dan kodefikasi BMD. Pasal 27 (1) Penilaian atas jalan dilakukan berdasarkan pencatatan aset tersebut dalam sistem aplikasi. (2) Dalam hal SKPD/UPB mencatat jalan termasuk tanah dibawahnya, Penilaiannya dilakukan untuk kedua aset tersebut.

20 (3) Dalam hal SKPD/UPB mencatat jalan terbatas pada konstruksi teknis yang melekat di atas tanah, Penilaian hanya terbatas pada konstruksi tersebut. (4) Penilaian atas jalan dilakukan dengan menggunakan pendekatan biaya dengan memperhatikan informasi mengenai luas, spesifikasi teknis, dan/atau informasi lain yang diperlukan. Pasal 28 (1) Penilaian atas aset yang termasuk kategori jaringan dan irigasi dilakukan berdasarkan klasifikasi/kodefikasi yang ada dalam sistem aplikasi. (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan pendekatan biaya dengan memperhatikan rincian mengenai luas, panjang, volume, dan/atau informasi lain yang diperlukan. Pasal 29 (1) Penilaian atas peralatan dan mesin dilakukan dengan menggunakan metode kalkulasi biaya dan/atau pendekatan pasar untuk barang-barang yang diperjualbelikan di pasar atau mempunyai data pembanding pasar. (2) Metode sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada perhitungan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Walikota ini. Pasal 30 (1) Penilaian atas aset tetap lainnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan pasar, untuk barangbarang yang diperjualbelikan di pasar atau mempunyai data pembanding di pasar. (2) Dalam hal pendekatan data pasar tidak dimungkinkan untuk dilakukan, nilai aset tetap lainnya dicatat sesuai dengan harga perolehan aset tersebut. Bagian Ketiga Rekonsiliasi Pasal 31 (1) SKPD/Unit Kerja Pengelola Aset/barang daerah, SKPD, dan Satuan Tugas Penertiban Aset Daerah melakukan rekonsiliasi data hasil inventarisasi dan Penilaian dengan data awal pada Buku Inventaris.

21 (2) Hasil Rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi bahan Penyusunan Laporan Kegiatan Penertiban BMD. Bagian Keempat Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Pasal 32 (1) SKPD, Kelompok Kerja, dan Tim Manajemen Aset melakukan pengolahan data dan menyusun Laporan Hasil Inventarisasi, Penilaian BMD, dan rekonsiliasi hasil penertiban. (2) Pengolahan data dan penyusunan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada hasil inventarisasi, Penilaian, dan hasil rekonsiliasi. (3) Tata cara dan format pelaporan penertiban BMD sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Walikota ini. BAB VI PERLAKUAN HASIL INVENTARISASI DAN PENILAIAN Pasal 33 Perlakuan hasil inventarisasi dan penilaian BMD dalam rangka penertiban BMD berupa: a. Penyelesaian aset bermasalah, termasuk tetapi tidak terbatas pada kegiatan diantaranya melalui kegiatan: i. Sertifikasi; ii. Pengusulan pengelolaan BMD, antara lain penetapan status Penggunaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan, hibah, dan penghapusan atas BMD; iii. iv. Tuntutan Ganti Rugi; Upaya Hukum perdata dan/atau pidana; v. Pengambilan paksa; dan vi. Rekomendasi tindak lanjut atas bantuan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya. b. Penyelesaian tindak lanjut temuan BPK atas LKPD yang terkait dengan pengelolaan BMD dan sistem pengendalian internalnya. c. Penerapan program aplikasi sistem informasi dan manajeman aset tetap kota Batu di seluruh satuan dan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Batu. d. Perbaikan/koreksi neraca aset tetap Pemerintah Kota Batu.

22 Pasal 34 Pelaksanaan sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf a dilakukan sebagai berikut: a. BMD berupa tanah harus disertifikatkan atas nama Pemerintah Kota Batu; b. BMD berupa bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan; c. BMD berupa kendaraan bermotor dan alat berat harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama Pemerintah Kota Batu; dan d. BMD selain tanah dan/atau bangunan dan kendaraan bermotor dan/atau alat berat harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama Pengguna Barang. Pasal 35 (1) Pelaksanaan sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf a dilakukan oleh instansi Pemerintah Kota Batu yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan berdasarkan permohonan Pengguna Barang. (2) Hasil pelaksanaan sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Pengelola Barang cq. Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Batu. Pasal 36 (1) Penyimpanan asli bukti kepemilikan BMD berupa tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf a, b, dan c dilakukan oleh Pengelola Barang c.q Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Batu. (2) Penyimpanan asli bukti kepemilikan BMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf d dilakukan oleh Pengguna Barang. (3) Dalam rangka penyimpanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengguna Barang wajib: a. menyampaikan asli bukti kepemilikan BMD berupa tanah dan/atau bangunan, kendaraan bermotor, dan/atau alat berat kepada Pengelola Barang cq. Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Batu paling lambat 2 (dua) bulan setelah Peraturan Walikota ini berlaku atau 3 (tiga) bulan setelah selesainya proses sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33; dan

23 b. menyimpan salinan (copy) bukti kepemilikan BMD berupa tanah dan /atau bangunan, kendaraan bermotor, dan/atau alat berat secara tertib. (4) Pengguna Barang membuat rekapitulasi bukti kepemilikan untuk selanjutnya disampaikan kepada Pengelola Barang cq. Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Batu paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir. (5) Untuk kepentingan penatausahaan BMD, Pengelola Barang cq. Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Batu dapat meminta kepada Pengguna Barang untuk menyampaikan salinan (copy) bukti kepemilikan. Pasal 37 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan sertifikasi, penyimpanan bukti kepemilikan, dan mekanisme pendanaan diatur dengan Peraturan Walikota. BAB VII MONITORING DAN EVALUASI PENERTIBAN Pasal 38 Untuk kelancaran pelaksanaan penertiban BMD dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi. Pasal 39 (1) Pelaksanaan penertiban BMD dituangkan dalam laporan setiap tiga bulan (triwulan). (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat informasi matriks, target, capaian, dan kendala yang dihadapi, serta solusi/usulan rekomendasi. (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat pada tanggal 15 pada awal bulan triwulan berikutnya. Pasal 40 (1) Kelompok Kerja melakukan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dan pembinaan di satuan kerja di bawah koordinasinya.

24 (2) Kelompok Kerja menyampaikan laporan triwulannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 kepada Tim Manajemen Aset Kota Batu. Pasal 41 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi, serta pelaporannya dilakukan sesuai tata cara dan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Walikota ini. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 42 (1) Kegiatan inventarisasi dalam Peraturan Walikota ini diberlakukan terhadap: a. Aset bekas milik asing; b. Aset hasil sitaan/rampasan yang telah ditetapkan sebagai barang yang menjadi BMD; c. Aset eks Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS); dan d. Benda cagar budaya/benda berharga yang ditetapkan sebagai BMD. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Walikota. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 43 (1) Penertiban BMD yang telah selesai dilaksanakan sebelum Peraturan Walikota ini berlaku, dinyatakan tetap berlaku. (2) Pelaksanaan Penertiban BMD yang telah berjalan, namun belum selesai sampai dengan Peraturan Walikota ini berlaku, dinyatakan sah berdasarkan Peraturan Walikota ini dan pelaksanaan selanjutnya mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota ini.

25 BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 44 Dalam hal Tim Manajemen Aset Kota Batu dan Satgas Penertiban BMD telah berakhir masa kerjanya dan tidak dilakukan perpanjangan masa kerja, kewenangan dalam koordinasi pelaksanaan penertiban BMD selanjutnya dilakukan oleh Sekretaris Daerah dibantu Satuan/Unit Kerja Pengelola Aset Daerah. Pasal 45 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam berita Daerah Kota Batu Ditetapkan di Batu pada tanggal 10 September 2012 WALIKOTA BATU, ttd Diundangkan di Batu pada tanggal 11 September 2012 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, EDDY RUMPOKO ttd WIDODO, SH., MH. Pembina Utama Muda NIP BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2012 NOMOR 13/E

26 Lampiran I Peraturan Walikota Batu Nomor : 29 Tahun 2012 Tanggal : 10 September 2012 FORMAT KERTAS KERJA INVENTARISASI/SENSUS BMD

27 Lampiran II Peraturan Walikota Batu Nomor : 29 Tahun 2012 Tanggal : 10 September 2012 Penilaian Barang Bergerak Dengan Menggunakan Metode Kalkulasi Biaya Dalam Rangka Pelaksanaan Penertiban Barang Milik Negara 1. Metode Kalkulasi Biaya digunakan dalam penilaian BMD berupa barang bergerak dalam hal metode perbandingan data pasar tidak dapat digunakan, antara lain disebabkan tidak adanya data pembanding, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan penilaian. 2. Metode Kalkulasi Biaya ini hanya dapat digunakan pada BMD dengan Penggolongan dan Kodefikasi yang tercantum dalam Tabel I. Dikecualikan untuk kelompok Alat Angkutan Darat Bermotor, ketentuan ini hanya berlaku untuk sub kelompok Kendaraan Bermotor Khusus dan Alat Angkutan Kereta Rel, dan untuk kelompok Alat Angkutan Apung Bermotor, ketentuan ini berlaku untuk sub kelompok Alat Angkutan Bermotor Khusus. 3. Dalam menggunakan Metode Kalkulasi Biaya, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Golongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah; b. Biaya pembuatan/penggantian baru {New Reproduction/Replacement Cost (NRC)}; c. Umur Ekonomis; d. Kondisi objek penilaian; e. Penyusutan fisik; dan f. Keusangan fungsi dan/atau ekonomis. 4. NRC sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf b adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk pembuatan/penggantian objek penilaian dengan objek baru yang sejenis pada tanggal penilaiannya. 5 a. NRC dihitung berdasarkan biaya pembuatan/penggantian baru objek sejenis pada tanggal penilaian. b. Dalam hal NRC sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf a diatas tidak dapat diperoleh maka NRC dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: NRC = HP x (1 + 0,1) n HP = Harga Perolehan

28 n = Umur Objek Penilaian dari Tahun Perolehan sampai dengan Tahun Penilaian (dalam satuan tahun) 0,1 = Koefisien Harga c. Dalam hal NRC sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b diatas tidak dapat diperoleh maka penilai dapat menetapkan indikasi harga objek penilaian dengan biaya pembuatan / penggantian baru objek yang paling mendekati sebagai NRC. 6. Kondisi Objek penilaian dibedakan sebagai berikut : a. Baik apabila objek penilaian belum ada kerusakan fisik dan fungsi; b. Rusak Ringan (RR) apabila objek penilaian sudah pernah mengalami perbaikan atau terdapat kerusakan, namun objek penilaian dapat berfungsi secara baik; c. Rusak Berat (RB) apabila objek penilaian mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi secara baik. 7. Umur ekonomis untuk setiap jenis BMD dengan ketiga kondisi sebagaimana dimaksud pada angka 6 diatas dapat dilihat pada Tabel Nilai wajar BMD dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : I = {NRC x (1-p)} x (1-Kf) I = Nilai wajar objek penilaian p = Penyusutan fisik (dihitung berdasarkan Tabel 2) Kf = Keusangan fungsi dan/atau ekonomis (ditentukan berdasarkan Tabel 3) 9. Besarnya nilai keusangan fungsi dan/atau ekonomis sebagaimana dimaksud pada angka 8 diatas ditentukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keusangan fungsi dan/atau ekonomi yang meliputi namun tidak terbatas pada : a. kemajuan teknologi pada objek sejenis yang baru keluar di pasaran; b. Ketersediaan objek sejenis di pasaran; dan/atau c. Kelangkaan objek. 10. Untuk BMD yang umur ekonomisnya tidak dapat ditentukan dengan pasti, nilai wajar objek penilaian ditetapkan sesuai dengan harga perolehan. Dalam hal harga perolehan tidak dapat diperoleh, maka estimasi nilai ditentukan oleh penilai.

29 Rumus Initial Rate IR = 1 NS( ) IR = Initial Rate Initial Rate : Penyusutan pada tahun pertama NS = Nilai Sisa Nilai Sisa : Nilai Pada akhir tahun ekonomis UE = Umur Ekonomis Rumus Penyusutan tahun ke - n P = 1 (1-IR)n P = Penyusutan IR = Initial Rate n = Umur obyek penilaian (tahun) WALIKOTA BATU, ttd EDDY RUMPOKO

30 Lampiran III Peraturan Walikota Batu Nomor : 29 Tahun 2012 Tanggal : 10 September 2012 TATACARA DAN FORMAT PELAPORAN DALAM RANGKA PENERTIBAN BARANG MILIK DAERAH Sebagai tindak lanjut dari kegiatan inventarisasi dan penilaian pada Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD), maka SKPD, Satgas Penertiban BMD dan Tim Manajemen Aset Kota Batu, berkewajiban mengolah dan menyusun Laporan Hasil Inventarisasi dan Penilaian BMD. 1. Berdasarkan data awal, hasil inventarisasi dan penilaian terhadap BMD yang ada di SKPD, Tim Pelaksana/Kelompok Kerjamelakukan pengolahan data dan menyusun laporan serta menyampaikannya kepada : a. SKPD yang terdiri dari: i. Berita Acara Inventarisasi Barang Milik Daerah dilampiri dengan: a) Rekapitulasi Laporan Hasil Inventarisasi; b) Laporan Hasil Inventarisasi Barang Berlebih; c) Laporan Hasil Inventarisasi Barang Tidak Ditemukan; dan d) Catatan Lain. ii. Laporan Hasil Penilaian Barang Milik Daerah; iii. Laporan Hasil Penilaian atas Hasil Inventarisasi BMD setelah 31 Desember 2013; iv. Laporan Inventarisasi dan Penilaian BMD Untuk Koreksi Neraca SKPD Tahun 2013 Menurut Golongan Barang; v. Arsip Data Komputer (ADK) Laporan-laporan; dan vi. Pernyataan Bersedia Menerima. b. Tim Manajemen Aset terdiri dari: i. Laporan Inventarisasi dan Penilaian BMD Per Satuan Kerja Untuk Koreksi Neraca Pemerintah Kota batu tahun 2013 Menurut Golongan Barang; ii. Laporan Inventarisasi dan Penilaian BMD Per Satuan Kerja Untuk Koreksi Neraca Pemerintah Kota Batu tahun 2013 Menurut Perkiraan Neraca;

31 iii. Daftar Permasalahan dan Usulan Tindak Lanjut Penertiban BMD Per Satuan Kerja 2. Berdasarkan hasil inventarisasi dan penilaian BMD sebagaimana dimaksud pada huruf a, SKPD melakukan koreksi/update data sistem Aplikasi dan laporan keuangan SKPD serta menyampaikan kepada : a. Unit instansi pelaporan diatasnya berupa hasil koreksi/update dimasud sesuai ketentuan yang berlaku berupa : i. Laporan Barang Milik Daerah beserta Arsip Data Komputer (ADK); ii. Laporan keuangan satuan kerja beserta ADK; dan iii. Meneruskan seluruh Laporan beserta ADK setelah disesuaikan dengan hasil koreksi/update SABMD b. Tim Manajemen Aset Daerah dengan tembusan Walikota Batu berupa: i. Surat Pernyataan Bersedia Menerima yang sudah ditandatangani; ii. Laporan Posisi Barang Milik Daerah di Neraca Posisi Per tanggal 31 Desember Berdasarkan Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b dan angka 2 huruf b.ii, Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah cq. Tim Manajemen Aset Daerah melakukan pengolahan data dan menyusun Laporan Inventarisasi dan Penilaian BMD Lingkup Pemerintah Kota Batu yang terdiri dari : i. Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi dan Penilaian BMD Lingkup Pemerintah Kota Batu untuk Koreksi Neraca Pemerintah Kota Batu Tahun 2013; ii. Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi dan Penilaian BMDPemerintah Kota Batu; iii. Daftar Permasalahan dan Usulan Tindak Lanjut Penertiban BMDKota Batu. Laporan-laporan diatas beserta ADK selanjutnya disampaikan kepada Walikota Batu. Dalam rangka penyusunan laporan hasil penertiban, apabila diperlukan Tim manajemen Aset Kota Batu melakukan rekonsiliasi/pencocokan data dengan satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota Batu.

32 4. Berdasarkan Laporan hasil penertiban satuan kerja sebagaimana tersebut pada angka 2, Tim Manajemen Asetakan menindaklanjuti secara berjenjang baik untuk keperluan penetausahaan BMD maupun Laporan Keuangan termasuk melakukan rekonsiliasi dengan Kelompok Kerja Satuan Tugas Penertiban BMD. Berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut, Tim Manajemen Aset melakukan penyesuaian (adjustment) apabila diperlukan dan menyusun serta menyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu yang sudah dikoreksi kepada Walikota Batu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BERITA ACARA INVENTARIS BARANG MILIK DAERAH Nomor : Pada hari ini.(1). tanggal. (2). bulan.(3). Tahun.(4), bertempat di (5).Jl.(6)., kami telah melakukan inventarisasi atas Barang Milik Daerah.(7)., per.(8)., dengan cara membandingkan hasil laporan Barang Milik Daerah.(9)., dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan, dengan hasil sebagai berikut: 1. Nilai Barang Milik Daerah...(10)..., per...(11) Rp (12) 2. Nilai Hasil Perolehan di Lapangan Rp (13) Selisih Rp (14)... Dengan penjelasan sebagai berikut: (15) Untuk selanjutnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini, dilampirkan: 1) Lampiran 1 : Rekapitulasi Hasil Inventarisasi; 2) Lampiran 2 : laporan hasil Inventarisasi Barang Rusak Ringan dan Rusak Berat; 3) Lampiran 3 : Laporan Hasil Inventarisasi Barang Berlebih;

33 4) Lampiran 4 : Laporan Hasil Inventarisasi Barang Tidak Ditemukan; 5) Lampiran 5 : Catatan Lainnya. Demikianlah Berita Acara ini dibuat, sebagai laporan pelaksanaan Inventarisasi barang Milik Daerah pada..(16).. Apabila ditemukan kesalahan dikemudian hari, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya..(17).,.(18). Mengetahui, Satker.(19). Tim Pelaksana 1. (20) 1. (21) NIP NIP NIP NIP NIP NIP NIP NIP NIP NIP WALIKOTA BATU, ttd EDDY RUMPOKO

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN DAN PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang : a Bahwa Barang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT -1- SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKONSILIASI BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN DAN PENGAMANAN BARANG MILIK PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG -1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/7/KEP/ /2012 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/7/KEP/ /2012 TENTANG WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/7/KEP/422.012/2012 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENAKSIR HARGA BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL SENSUS BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu No.1185, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penilaian Kembali BMN. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.06/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KEMBALI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 20 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KERINCI, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 19 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 19 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 19 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 23 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 23 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 23 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENELITIAN TERHADAP HASIL INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH GOLONGAN GEDUNG DAN BANGUNAN, GOLONGAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 58

Lebih terperinci

SALINAN NO : 14 / LD/2009

SALINAN NO : 14 / LD/2009 SALINAN NO : 14 / LD/2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2008 SERI : D.8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG Menimbang Mengingat : 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG, : bahwa

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENDATAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perda Nomor 13 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, bahwa seluruh barang milik

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/23/KEP/ /2014 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/23/KEP/ /2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/23/KEP/422.012/2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENAKSIR HARGA BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2014 Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa barang daerah

Lebih terperinci

Penilaian Barang Bergerak Dengan Menggunakan Metode Kalkulasi Biaya Dalam Rangka Pelaksanaan Penertiban Barang Milik Negara

Penilaian Barang Bergerak Dengan Menggunakan Metode Kalkulasi Biaya Dalam Rangka Pelaksanaan Penertiban Barang Milik Negara LAMPIRAN V Peraturan Menteri Keuangan Nomor : Tanggal : Penilaian Barang Bergerak Dengan Menggunakan Metode Kalkulasi Biaya Dalam Rangka Pelaksanaan Penertiban Barang Milik Negara 1. Metode Kalkulasi Biaya

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS - 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi

Lebih terperinci

TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2017 2 BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2013); L PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 29 Juli 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG : PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Bagian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.145, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Barang Milik Negara. Inventarisasi. Penertiban. Pelaporan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.145, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Barang Milik Negara. Inventarisasi. Penertiban. Pelaporan. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.145, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Barang Milik Negara. Inventarisasi. Penertiban. Pelaporan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 109/PMK.06/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BESAR Menimbang : a. bahwa dalam rangka terlaksananya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 87 TAHUN No. 87, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 87 TAHUN No. 87, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 87 TAHUN 2016 NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKONSILIASI BARANG

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENELITIAN TERHADAP INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENELITIAN TERHADAP INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH 1 BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENELITIAN TERHADAP INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/20/KEP/422.012/2014 TENTANG PENUNJUKAN PENGURUS BARANG/ PENGURUS BARANG PEMBANTU DAN PENYIMPAN BARANG/ PENYIMPAN BARANG PEMBANTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa barang Daerah sebagai unsur penting dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA PALANGKA RAYA

WALIKOTA PALANGKA RAYA WALIKOTA PALANGKA RAYA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA, Menimbang : a. bahwa barang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, 31 Oktober 2007 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA,

Lebih terperinci

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA 1 QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI PIDIE, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah merupakan

Lebih terperinci

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR: 5 TAHUN 2003 SERI: E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR: 5 TAHUN 2003 SERI: E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR: 5 TAHUN 2003 SERI: E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU, KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR:180/28/KEP/ / /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU, KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR:180/28/KEP/ / /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN ASET DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR:180/28/KEP/422.012/ /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN ASET DAERAH KOTA BATU Menimbang : bahwa dalam rangka tercapainya pengelolaan aset yang sistematis

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT UNTUK DPRD PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2013 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS SENSUS BMD KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok Agraria ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043 ); PERATURAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 5 2008 SERI. E NO. 5 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG KODE REKENING PENGANGGARAN PEMERINTAH KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RAPERDA PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG

RAPERDA PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Lebih terperinci

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MERAUKE, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN PENYERAHAN ASET KE DAERAH OTONOMI BARU KABUPATEN PANGANDARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, a. bahwa Barang Milik Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN Salinan BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Bogor Nomor 2

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /19/KEP/ /2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /19/KEP/ /2015 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 188.45/19/KEP/422.012/2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 WALIKOTA BATU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 11 TAHUN : 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2016

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2016 SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TINDAK LANJUT HASIL VERIFIKASI ATAS INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCRRANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa barang

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.1688, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Penatausahaan BMN. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa barang milik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR,

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN MATERIAL HASIL BONGKARAN BANGUNAN GEDUNG MILIK PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR. 35 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR. 35 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN BARANG MILIK DAERAH 1 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR. 35 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 24 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa barang milik Daerah sebagai

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah sebagai salah

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH YANG DIPISAHKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 81 Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG BERUPA TANAH ASET DESA YANG BERUBAH MENJADI KELURAHAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR:180/33/KEP/ /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN PEDOMAN PENGELOLAAN ASET DAERAH WALIKOTA BATU,

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR:180/33/KEP/ /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN PEDOMAN PENGELOLAAN ASET DAERAH WALIKOTA BATU, SALINAN WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR:180/33/KEP/422.012/2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN PEDOMAN PENGELOLAAN ASET DAERAH WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa dalam rangka mewujudkan pengelolaan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci