PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MODEL 8M BERBASIS NILAI ISLAM DI MTS MUHAMMADIYAH I DAN MA MUHAMMADIYAH I KOTA MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MODEL 8M BERBASIS NILAI ISLAM DI MTS MUHAMMADIYAH I DAN MA MUHAMMADIYAH I KOTA MALANG"

Transkripsi

1 PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MODEL 8M BERBASIS NILAI ISLAM DI MTS MUHAMMADIYAH I DAN MA MUHAMMADIYAH I KOTA MALANG Idaul Hasanah 1), Husamah 2), Gina Harventy 3), Novita Ratna Satiti 4). 1 Ahwal Syakshiyyah, FAI-UMM; 2 Pendidikan Biologi, FKIP-UMM; 3 Akuntansi, FEB-UMM; 4 Manajemen, FEB-UMM idaulhasanah@gmail.com ASBTRAK Berdasarkan berbagai permasalahan lingkungan yang ditemui di sekolah mitra ( MTs dan MA Muhammadiyah), maka disepakati bahwa hal yang perlu mendapat solusi adalah pengelolaan sampah dan diikuti penanaman nilai Islami. Perlu ada transfer informasi, penguatan wawasan, dan pendampingan sekolah oleh Tim Pengabdian mengenai topik Pengelolaan sampah dengan model 8M. Luaran kegiatan pengabdian ini adalah produk dan jasa, yang dapat dirinci yaitu: 1) Produk berupa materi powerpoint sistem pengelolaan sampah sekolah dengan model 8M dengan nilai-nilai Islam dan buku saku tentang sampah yang kemudian diharapkan diadopsi sebagai sistem di sekolah mitra. 2) Jasa berupa adanya peningkatan kompetensi civitas akademika sekolah dalam pengelolaan sampah sekolah dengan model 8M. 3) Produk berupa tersedianya tempat sampah yang sesuai dengan spesifikasi sampah dan berbagai hasil olahan sampah yang berguna/bermanfaat. 4) Produk berupa poster-poster himbauan cinta lingkungan dan disiplin mengelola sampah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah adalah diskusi, sosialisasi, pelatihan, workshop dan praktik langsung. Kegiatan yang telah dilakukan oleh tim pengabdian adalah 1) Pembekalan Siswa Cinta Lingkungan (Sosialiasi kepada Siswa), 2) Kajian Guru tentang Islam dan Lingkungan (Sosialisasi pada Guru), 3) Pembekalan Siswa Kader Lingkungan dan Workshop Pengelolaan Sampah, 4) Pelatihan Pengolahan Sampah dan Program Penghijauan Sekolah, 5) Monitoring dan Pendampingan Sekolah, dan 6) Penulisan Buku Saku Green & Clean School Melalui Diet Sampah. Kegiatan pengabdian ini memiliki manfaat bagi sekolah, khususnya dalam membantu sekolah mewujudkan green and clean school serta menanamkan rasa peduli permasalahan sampah bagi siswa. Kata Kunci: 8M, Muhammadiyah, Pengelolaan Sampah, Sekolah, Siswa 1. PENDAHULUAN Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang memerlukan penanganan serius. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Secara umum sampah dibedakan menjadi tiga, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya (Sejati, 2009). Seiring meningkatnya jumlah penduduk di suatu wilayah maka juga mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Pola konsumsi masyarakat ikut memberi kontribusi dalam peningkatan volume sampah yang semakin beragam jenisnya. Pengelolaan sampah masih kurang mendapat penanganan yang optimal dari berbagai pihak, baik dari masyarakat setempat maupun pemerintah daerah. Penanganan yang kurang optimal akan menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, seperti timbulnya banjir, timbulnya penyakit, sanitasi lingkungan memburuk, turunnya kandungan organik lahan pertanian, dan mempercepat terjadinya pemanasan global. Oleh karena itu diperlukan adanya komitmen bersama semua pihak dalam pengelolaan sampah sehingga tidak menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan (Suharmini et al., 2013). Sehubungan dengan itu, tim pengabdian telah melakukan observasi dan diskusi mendalam dengan pihak mitra, yaitu MTs Muhammadiyah I dan MA Muhammadiyah I Kota Malang. Diskusi telah dilakukan dengan berbagai pihak di sekolah baik itu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan dewan guru. Tim juga mendapat masukan dari Majelis Dikdasmen Kota Malang. Observasi Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

2 dan diskusi dengan pihak MTs Muhammadiyah I Kota Malang dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 4 Oktober 2015, sedangkan observasi dan diskusi dengan pihak MA Muhammadiyah I Kota Malang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Oktober Kedua sekolah yang menjadi mitra adalah sekolah yang giat melakukan upaya pembenahan-pembenahan, melakukan terobosanterobosan dalam berbagai pengambilan kebijakan untuk meningkatkan kualitas sekolah, serta membuka diri untuk bekerjasama dengan berbagai pihak selama memberi nilai positif bagi sekolah. Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan, terungkap bahwa para guru dan kepala madrasah menyadari bahwa budaya menjaga kelestarian lingkungan di kalangan masyarakat masih rendah, tak terkecuali di kalangan siswa madrasah. Di sisi lain bahaya kerusakan lingkungan sudah mengancam. Berbagai bencana yang menimpa manusia, khususnya di Indonesia menggambarkan hal tersebut, seperti banjir di kota besar pada musim hujan, kekeringan di musim kemarau, bencana longsor dan yang akhir-akhir ini menjadi perhatian masyarakat Indonesia bahkan Asia adalah bencana asap yang melanda kawasan Sumatera dan Kalimantan. Para guru dan tim pengabdian sepakat bahwa perlu dilakukan gerakan kesadaran lingkungan dan salah satu poin penting adalah generasi muda yang ada di sekolah-sekolah. Guru dan kepala madrasah mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah menyediakan tempat sampah yangdiletakkan di depan kelas masing-masing (satu tempat sampah untuk satu kelas dan belum ada spesifikasi tempat sampah). Karena tempat sampah yang terbatas maka sekolah tidak memiliki peraturan misalnya mewajibkan membuang sampah basah atau organik di tempat yang berbeda atau dipisahkan dengan jenis sampah kering, sampah botol, sampah kaleng, sampah kemasan, dan sampah berbahaya. Budaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pada siswa juga masih rendah. Perilaku siswa dalam membuang sampah secara sembarangan, penggunaan plastik yang berlebihan, kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan toilet sekolah menggambarkan hal tersebut. Berdasarkan permasalahan yang muncul atau ditemui di MTs maupun MA Muhammadiyah yang menjadi mitra maka kepala sekolah, guru-guru, dan Tim Pengabdian telah sepakat bahwa masalah prioritas yang perlu segera mendapatkan solusi adalah terkait pengelolaan sampah yang dihasilkan di lingkungan sekolah agar lebih berdaya guna. Sekolah menyadari bahwa mereka mempunyai tanggung jawab untuk mendidik siswanya dalam mengelola sampah (membuang sampah secara terpisah sehingga sampah tersebut dapat diolah dan dimanfaatkan lagi), menciptakan suasana lingkungan yang asri dan hijau dengan memperbanyak tumbuhan, serta menanamkan kesadaran cinta lingkungan berdasarkan nilai-nilai Islam sehingga lebih bermakna. Menurut sendratari et al (2015) salah satu yang menjadi permasalahan adalah persoalan kebersihan lingkungan dari sampah plastik. Lingkungan umum termasuk sekolah harus memiliki image bersih dan aman. Kebersihan fisik maupun psikis warga sekolah mutlak diperlukan agar merasa betah belajar. Salah satu kondisi yang dinilai sangat mengganggu biasaya adalah kebiasaan warga sekolah mengotori lingkungan dengan sampah plastik. Persoalan sampah sebenarnya dapat dilakukan secara serentak oleh warga sekolah di bawah komando Kepala Sekolah dan Guru. Siswa dapat mengumpulkan sampah dan dikelola lebih lanjut sehingga lebih bernilai. Langkah ini dimaksudkan agar siswa juag mulai memiliki jiwa wirausaha dan sekaligus dilatih menjaga kebersihan lingkungan dari gangguan sampah. Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah produk dan jasa, yang dapat dirinci sebagai berikut: a) Produk berupa booklet sistem pengelolaan sampah sekolah dengan model 8M dengan nilai-nilai Islam yang kemudian diharapkan diadopsi sebagai sistem di sekolah mitra; b) Jasa berupa peningkatan kompetensi civitas akademika sekolah dalam pengelolaan sampah sekolah dengan model 8M dengan nilai-nilai Islam; c) Produk berupa tersedianya tempat sampah yang sesuai dengan spesifikasi sampah dan berbagai hasil olahan sampah yang berguna/bermanfaat; d) Produk berupa poster-poster himbauan cinta lingkungan dan disiplin mengelola sampah secara bertanggung jawab; e) Produk berupa laporan; dan f) Produk berupa artikel/naskah publikas Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

3 2. METODE Pendekatan Pengabdian Pendekatan yang dipilih dalam kegiatan pengabdian ini sepenuhnya disesuaikan dengan hasil analisis situasi terhadap permasalahan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan bersama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru serta melibatkan para siswa dari kedua sekolah, yaitu MTs Muhammadiyah 1 maupun MA Muhammadiyah I Kota Malang. Pendekatan yang digunakan adalah pendampingan yang meliputi sosialisasi, workshop, pelatihan, praktek langsung, dan evaluasi. Metode ini diharapkan dapat memberikan peran lebih kepada pada civitas akademika di sekolah mitra untuk memiliki, pengetahuan dan sekaligus keterampilan dalam mengelola sampah dan mewujudkan sekolah green, clean, and confortable. Tahapan Kegiatan Metode pelaksanaan yang telah ada maka dapat disusun tahapan kegiatan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Tahapan Kegiatan dan Metode PelaksanaanPengabdian No Rencana Kegiatan PPMI Metode 1 Sosialisasi ( Penyampaian materi pengantar dan Diskusi dan sosialisasi penyamaan persepsi) kepada pihak sekolah Sosialisasi dan workshop terkait dengan konsep Diskusi, pelatihan, 2 Pengelolaan sampah sekolah dengan model 8M berbasis nilai-nilai Islam. workshop Praktek, diskusi, evaluasi Pendampingan implementasi model 8M 3 4 Pendampingan internalisasi nilai-nilai Islam terkait cinta Praktek, diskusi, evaluasi lingkungan dan perilaku hidup sehat. 5 Monitoring dan evaluasi Diskusi 6 Penyusunan Naskah Publikasi dan Laporan Akhir, serta Praktek melaksanakan publikasi semianr dan jurnal 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengabdian ini adalah sebagai berikut. Pembekalan Siswa Cinta Lingkungan (Sosialiasi kepada Siswa) Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 14 Januari 2016, dengan pemateri Bapak Fuad Jaya Miharja dan Ibu Idaul Hasanah. Peserta kegiatan adalah Siswa-siswi MTs Muhammadiyah 1 dan MA Muhammadiyah 1 Malang, guru Pendamping dan Tim pelaksana pengabdian. Peserta berjumlah ±130 orang. Kegiatan dilaksanakan di ruang Aula BAU UMM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan kepada para siswa terkait cinta lingkungan, khususnya terkait kebersihan sekolah. Pembicara pertama, Idaul Hasanah menyampaikan berbagai ketentuan ajaran agama Islam terkait mencintai dan menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari. Budaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pada siswa juga masih rendah menjadi petunjuk bahwa mereka tidak menjalankan ajaran atau perintah agama. Oleh karena itu untuk mewujudkan kebersihan lingkungan siswa harus banyak terlibat. Disampaikan pula berbagai fakta tentang perilaku membuang sampah yang tidak bertanggung jawab, fakta bahaya plastik, dan langkah sederhanayang dapat dilakukan (berupa pemisahan sampah). Pemateri selanjutnya yaitu Bapak Fuad Jaya Miharja, dosen Pendidikan Biologi UMM menyampaikan materi tentang Pengolahan Sampah dengan Metode 6M. Pemateri menjelaskan berbagai fakta tentang bahaya sampah, sumber sampah dan langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak sampah, yaitu dengan metode 6M (mengurangi, menggunakan kembali, Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

4 mengganti, memisahkan, mendaur ulang, dan mengomposkan) atau dapat ditambah dengan 2M lain yaitu membuat berbagai handycraft berbasis sampah, dan menerapkan hasil kompos dalam bidang pertanian. Ia menjelaskan pula salah satu teknik pengomposan yaitu dengan menggunakan keranjang Takakura. Para siswa tampak antusias menyimak dan aktif bertanya kepada kedua pemateri. Selanjutnya mereka berkomitmen untuk menerapkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini di sekolah masing-masing dan mengharapkan adanya pendampingan dari tim pengabdian. Kajian Guru tentang Islam dan Lingkungan (Sosialisasi pada Guru) Kegiatan dilaksakana pada tanggal kegiatan 20 Maret 2016, dengan pemateri adalah ketua tim pengabdian, Ibu Idaul Hasanah. Materi yang disampaikan terkait Islam dan penjagaan lingkungan. Peserta kegiatan ini adalah para guru dan karyawan sekolah mitra. Kegiatan dilaksanakan di Aula MTs Muhammadiyah 1 Malang. Program pengelolaan sampah sekolah tidak akan berhasil tanpa dukungan berbagai pihak dalam lingkungan sekolah. Untuk itu bagi guru dan karyawan sekolah diberikan pembekalan yang difokuskan pada materi lingkungan dalam perspektif Islam. Para guru dan karyawan diharapkan memiliki pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan lingkungan sekolah khususnya dalam masalah sampah, untuk mendukung program sekolah. Kegiatan ini disesuaikan dengan kegiatan pengajian rutin bulanan, yang biasanya diisi oleh pengurus majelis Dikdasmen PDM Kota Malang. Atas izin Majelis Dikdasmen PDM Kota Malang, maka kajian rutin diisi dari Tim pengabdian PSLK UMM. Sampah jelas merupakan masalah yang sering muncul di daerah lingkungan sekitar penduduk terutama di lingkungan masyarakat yang sangat heterogen. Dalam masyarakat yang sangat heterogen, cara penanggulangan sampah bisa menjadi masalah yang sangat kompleks. Masyarakat harus mempunyai pengetahuan yang cukup berkaitan dengan penanganan sampah. Selain pengetahuan mengenai penanganan sampah, masyarakat juga harus mempunyai kesadaran akan betapa pentingnya penanganan sampah (Main et al., 2013). Islam adalah agama yang paling ramah lingkungan ( eco-friendly). Terdapat 750 ayat atau sekitar seperdelapan dari semua ayat al-quran yang mendorong kaum beriman untuk menelaah, merenungkan, dan menyelidiki alam (Quddus, 2012). Islam menegaskan bahwa pemeliharaan lingkungan ( himâyat al-bî`ah) merupakan sebuah tugas penting umat Islam. Menurut Islam, lingkungan adalah kehidupan. Tanpanya, siapa dan apapun tak dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Lingkungan bukan sekedar untuk digunakan oleh generasi saat itu, namun akan diwariskan kepada generasi mendatang, karena itulah, Islam sangat peduli terhadap isu ini (Dzulhadi, 2014). Ajaran Islam, mengandung prinsip-prinsip etika lingkungan yang merupakan perwujudan kekuatan moral untuk pelestarian lingkungan hidup (Husamah, 2016). Berdasarkan hal tersebut, Agama Islam jelas sangat peka terhadap permasalahan lingkungan hidup, termasuk sampah. Sampah tentu berhubungan dengan masalah kebersihan. Terkait dengan Rasulullah SAW telah mengingatkan kita, bahwasanya kebersihan itu merupakan cerminan Iman seorang Muslim, sebagaimana hadis berikut. Abu Malik Al-Asy ari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Kesucian (kebersihan) itu adalah separoh dari iman, kalimat alhamdulillaah mampu mengisi (memberatkan) timbangan amal, kalimat subhaanallaah dan alhamdulillaah mampu mengisi (sebanding) dengan seluruh isi yang ada di langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti (kedermawanan dan ketaatan), shabar adalah sinar, dan Al -Qur an adalah hujjah (argumentasi) yang menguatkan atau melemahkan dirimu. Setiap orang berangkat (menyiapkan dirinya), baik mengekang jiwanya atau memerdekakannya (HR Bukhari). Dalam hadis lain juag disampaikan, yaitu: Diriwayatkan dari Sa ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah SAW: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu (HR. Tirmizi). Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

5 Apaila sampah tidak dikelola dengan baik, dan tidak ada perubahan sikap manusia untuk peka terhadap permasalahan sampah, maka akan terjadi bencana sebagai akiat dari kelalaian itu. Sehubungan dengan itu Allah SWT telah mengingatkan kita di dalam Al-Qur an sebagai berikut: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S: Ar Ruum: 41) Pembekalan Siswa Kader Lingkungan dan Workshop Pengelolaan Sampah Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 April Pemateri adalah Bapak Husamah dan Tim Penggerak PKK Kecamatan Sukun, dengan peserta adalah Siswa Kader Lingkungan dan Guru Pendamping. Kegiatan bertempat di Aula MTs Muhammadiyah 1. Deskripsi kegiatan yang dilakukan pada pembekalan dan workshop ini adalah: 1. Pembekalan siswa kader lingkungan yang disampaikan oleh Husamah, S.Pd., MPd, dengan materi Pengelolaan Sampah dengan metode 8 M. Inti materi yang disampaikan adalah (1) Mengurangi berarti suatu upaya mengurangi jumlah sampah yang ditimbulkan. (2 Menggunakan kembali berarti memakai atau memanfaatkan kembali sampah; (3) Mengganti berarti mengganti jenis bahan kebutuhan civitas akademika sekolah tertentu dengan jenis bahan yang lain; (4) Memisahkan berarti memisahkan sampah antara sampah basah dan sampah kering yang sejenis (sesuai kategori sampah); (5) Mendaur ulang berarti memanfaatkan kembali sampah dan mengolahnya terlebih dahulu. (6) Membuat kerajinan berarti membuat berbagai hasta karya atau kerajinan yang bermanfaat, bernilai seni dan bernilai ekonomisberbasis sampah sehingga memberi nilai tambah bagi siswa atau sekolah sekaligus semakin mereduksi sampah. (7) Mengomposkan berarti suatu upaya mengolah sampah sekolah menjadi kompos. (8) Mengaplikasi produk sampah pada pertanian atau tanaman berarti berbagai produk yang diolah dari sampah seperti kompos baik kompos padat maupun kompos cair diaplikasikan pada lahan pertanian/tanaman sehingga meningkatkan produktivitas tanaman yang tentu sangat bermanfaat bagi sekolah. 2. Workshop/Pelatihan membuat kerajinan dari barang bekas. Tim pengabdian bekerja sama dengan tim penggerak PKK Kecamatan Sukun yang diwakili oleh Ibu Erna memberikan pelatihan pembuatan kerajinan dari koran bekas menjadi benda-benda yang bernilai tinggi. Siswa melakukan praktek langsung di bawah bimbingan/panduan Ibu Erna dan tim pengabdian. Mereka membuat tempat alat tulis, wadah permen, vas bunga imitasi, dan lain-lain. Menurut Suparmini et al (2014) kegiatan pembekalan masyarakat dalam mengelola sampah perlu dilandasi pemikiran bahwa setiap orang berhak atas lingkungan yang layak dan nyaman, sehingga setiap orang wajib menjaga kenyamanan lingkungan, tanpa kecuali. Pelatihan pengelolaan sampah menjadi aneka kreasi daur ulang dalam rangka meminimalkan sampah di lingkungsan sekitar tentunya akan sangat bermanfaat, apalagi jika sampah yang telah didaur ulang menjadi aneka kreasi unik dan cantik dapat memiliki manfaat tertentu dan bernilai ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan dan menambah kreativitas. Sampah anorganik dapat dijadikan aneka kreasi (hasta karya) daur ulang. Sampah kertas dapat diubah menjadi barang-barang unik dan modis sebagai aksesori maupun pelengkap penampilan (Yuliati, 2011). Selain itu sampah kertas, khususnya kertas koran dapat dijadikan bahan kerajinan yang menarik atau cantik (Rubiyar, 2011). Sampah plastik dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan kerajinan tangan seperti tas, dompet, jepit rambut, dan aneka aksesoris lainnya. Sampah botol plastik dapat dijadikan tempat lilin, frame foto, tempat alat tulis, dompet bulat, gantungan hias, tempat tisu, celengan, lampu hias, bunga hias, hiasan tas, hiasan lemari es, anting, gelang, kalung, gantungan kunci, gantungan handphone, bando, dan bros (Prastiwi & Widihastuti, 2010). Menurut Suharmini et al (2014) dengan menerapkan prinsip recycle, barang-barang bekas atau sampah dapat diolah kembali menjadi suatu bentuk yang memiliki daya guna seiring dengan kreatifitas yang dimiliki. Dengan kreatifitas yang dimiliki, botol plastik bekas warna-warni dapat Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

6 dijadikan berbagai bentuk yang cantik sehingga terlihat artistik dan seperti tidak terbuat dari bahan botol plastik bekas. Dalam berkreasi dengan botol plastik bekas, terlebih dahulu botol kita bersihkan, selanjutnya botol dipotong dengan menggunakan tang/pisau/gunting untuk dibuat berbagai kreasi, seperti bunga, bros, maupun hiasan tas. Pelatihan Pengolahan Sampah dan Program Penghijauan Sekolah Kegiatan ini dilaksanakan bulan April Pemateri kegiatan adalah semua tim Pengabdian dan peserta adalah Siswa Kader Lingkungan dan Guru Pendamping. Kegiatan bertempat di Aula MTs Muhammadiyah 1. Adapun deskripsi kegiatan ini antara lain, 1. Pelatihan pengolahan sampah organik. Tim pengabdian menyerahkan satu paket komposter pengolah sampah organik. Komposter ini diharapkan menjadi solusi terhadap sampah di lingkungan sekolah. Sebelum komposter dioperasikan, terlebih dahulu dilakukan pelatihan mengenai pengolahan sampah organik. Sampah yang boleh dimasukkan adalah sampah-sampah organik seperti dedaunan, dan sisa makanan. 2. Program penghijauan sekolah dengan menanam tanaman hias. Kegiatan ini dilaksanakan bersama-sama dengan siswa oleh tim pengabdian. Sejumlah 15 buah pot diisi dengan media tanam berupa kompos dan ditanami tanaman hias. Tanaman hias adalah jenis pucuk merah. Adanya tanaman hias ini diharapkan semakin membuat lingkungan sekolah menjadi hijau, udara lebih sehat, lebih rindang dan terkesan nyaman. Tanaman ini akan dirawat oleh siswa. 3. Pengadaan tempat sampah. Melihat kurangnya tempat sampah yang ada di lingkungan sekolah, Tim pengabdian PSLK menambah koleksi tempat sampah sekolah sebanyak 6 buah. Tempat sampah ini diharapkan dapat mendukung program kebersihan di lingkungan sekolah. Menurut Main et al (2013) cara terbaik mengendalikan sampah organik adalah dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Pupuk ini terbuat dari bahan organik dan proses pembuatannya tidak terlalu rumit karena tidak membutuhkan tempat luas, banyak peralatan, dan biaya. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan menjadi lebih gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik. Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh. Hawa menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan. Pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos ekonomis bertujuan untuk menjadikan sampah sebagai barang yang tidak berguna menjadi sesuatu yang dapat mempunyai manfaat yang lebih. Tujuan lain meningkatkan taraf perekonomian secara umum, khususnya yang menggunakan pupuk kompos untuk dijual kembali maupun digunakan secara umum. Monitoring dan Pendampingan Sekolah Tim pengabdian memonitoring kegiatan terkait semangat sekolah khususnya siswa melalui guru pendamping tentang keberlangsungan program pengelolaan sampah. Berdasarkan penuturan guru pendamping, program tetap berjalan dan dilaksanakan oleh siswa dan dibawah pantauan guru pendamping. Siswa semakin disiplin membuang sampah, memilah sampah, dan menggunakan komposter untuk sampah-sampah organik. Penulisan Buku Saku Go Green & Clean School Melalui Diet Sampah Draft buku saku telah disiapkan oleh guru pendamping siswa (Bapak Mas huri, S.Pd., Tri Maulida W., MA., dan Febri Retno Kartika Ningrum, S.Pd.). Dari draft yang telah disiapkan, ditambahkan dan disempurnakan materinya oleh tim pengabdian PSLK, yang terdiri dari Ibu. Ditahap akhir dilakukan proses editing. Buku ini telah diterbitkan oleh PSLK UMM bekerjasama dengan UMM Press dengan ISBN Nomor , jumlah halaman 66 ukuran 10.5 x 15 cm. Menurut Mashuri et al. (2016) buku ini terdiri dari 8 bab, yaitu 1) Pendahuluan: Yuk Diet Sampah, 2) Mengenal Sampah Lebih Dekat, 3) Mengapa Sampah Jadi Masalah Bagi Kita?, 4) Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

7 Karakteristik Sampah di Sekolah, 5) Pengelolaan Sampah di Sekolah, 6) Pengendalian Sampah, 7) Gerakan Bersama Yuk, Diet Sampah!, dan 8) Gerakan Shodaqoh Sampah. Buku ini disebarkan ke seluruh sekolah Muhammadiyah di Malang Raya. Buku ini diharapkan menjadi buku seri praktis sehingga dapat menjadi acuan siswa dan sekolah dalam mewujudkan sekolah yang bersih dan hijau. Buku ini diterbitkan sebagai bentuk kampanye dan penyadaran lingkungan bagi masyarakat khususnya siswa dan guru di sekolah. Selain itu penulisan dan penerbitan buku bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi siswa dan guru dalam mengelola dan melestarikan lingkungan, khususnya lingkungan sekolah. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Alhamdulillah program pengabdian yang dilaksanakan TIM PSLK telah terlaksana. Kegiatan yang telah dilakukan oleh tim pengabdian adalah 1) Pembekalan Siswa Cinta Lingkungan (Sosialiasi kepada Siswa), 2) Kajian Guru tentang Islam dan Lingkungan (Sosialisasi pada Guru), 3) Pembekalan Siswa Kader Lingkungan dan Workshop Pengelolaan Sampah, 4) Pelatihan Pengolahan Sampah dan Program Penghijauan Sekolah, 5) Monitoring dan Pendampingan Sekolah, dan 6) Penulisan dan penerbitan Buku Saku Green & Clean School Melalui Diet Sampah. Saran Kegiatan pengabdian ini memiliki manfaat bagi sekolah, khususnya dalam membantu sekolah mewujudkan green and clean school serta menanamkan rasa peduli permasalahan sampah bagi siswa. Oleh karena itu, perlu kegiatan-kegiatan pengabdian dengan tema atau isu terkait yang bersifat pengembangan sehingga sekolah akan semakin merasakan manfaatnya. REFERENSI [1] Al Muhdar, M. H. I Mengubah Paradigma Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga melalui Pembudayaan 6M. Malang: UM Press. [2] Anonim Materi Dakwah Sanitasi. Surabaya: Kerjasama Pemerintah Indonesia, MUI Jawa Timur, IainSurabaya, WSP-EAP/TSSM, Gates Foundation. [3] DP2M UMM Buku Panduan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Internal Universitas Muhammadiyah Malang. Malang: UMM Press. [4] Dzulhadi, Q. N Teologi Pengelolaan Lingkungan. FIKRAH, Edisi 9 Oktober [5] Husamah Islamic Deep Ecology: Integrasi Nilai-Nilai Islam Dan Pendidikan Mengurai Problematika Lingkungan Hidup. Dalam Setiawan, A. & Husamah. (Eds) Pemahaman Lingkungan Secara Holistik. Malang: UMM Press dan PSLK UMM. [6] Kementrian Lingkungan Hidup RI BankSampah dan 3R: Membangun Lingkungandan Ekonomi Kerakyatan. [7] Main, U. R., Aniawati, Susanti, R. & Hastanti, N. F Pupuk Kompos Ramah Lingkungan dan Ekonomis Dengan Memanfaatkan Sampah di Desa Gempolsewu. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro. [8] Mashuri, Maulida, T., Hasanah, I., Husamah, Harventy, G., Satiti, N. R., & Ningrum, F. R. K Go Green & Clean School Melalui Diet Sampah. Malang: UMM Press & PSLK UMM. [9] Prastiwi, K. W. & Widihastuti, Y Recycle Bottle: Ragam Kreasi Limbah Botol Plastik. Surabaya: Tiara Aksa. [10] Quddus, A Ecotheology Islam: Teologi Konstruktif Atasi Krisis Lingkungan. Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman, 16(2): [11] Rubiyar Kreasi Unik Kertas Koran. Surabaya: Trubus Agrisarana. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

8 [12] Sejati, K Pengolahan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius. [13] Suhri, M Gambaran Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih dansehat pada Anak Sekolah Dasar Negeri di DesaGonilan Kecamatan KartasuraKabupaten Sukoharjo. Naskah Publikasi. Surakarta: FIKES UMS. [14] Suparmini, Khotimah, N., Sumunar, D. R. S., Sudarsono, A. & Setyawati, S Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Metode Komposting di Desa Banyurejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman. Laporan Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen. Yogyakarta: FIS UNY. [15] Suparmini, Setyawati, S., Sumunar, D. R. S., Khotimah, N Pelatihan Pengelolaan Sampah Anorganik Menjadi Aneka Kreasi Daur Ulang Bagi Ibu Rumah Tangga dan Remaja Putri di Desa Trimulyo Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Laporan Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen. Yogyakarta: FIS UNY. [16] Yuliati, I Aksesori dari Kertas: Memanfaatkan Kertas Menjadi Berbagai Macam Aksesori Cantik. Surabaya: Tiara Aksa. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI ANEKA KREASI DAUR ULANG BAGI IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI DESA TRIMULYO KECAMATAN JETIS KABUPATEN

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER Anitarakhmi Handaratri, Yuyun Yuniati Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Email: anita.hand@gmail.com, yuyun.yuniati@machung.ac.id

Lebih terperinci

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah Profil Perusahaan Nama Perusahaan : ORGIC'S HOME GENERASI MUDA PEDULI SAMPAH Logo Perusahaan : Nama Pengusaha : Team ORGIC'S HOME Alamat : Wonorejo Rt 02

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Abdimas Unwahas, Vol.1, No.1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Ersila Devy Rinjani 1*, Linda Indiyarti Putri 1 1 Fakultas

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK 1 Sufianto, 2 Wiyono dan 3 Sri Mursiani Arifah Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 264, Malang 65144, Jawa Timur Abstrak

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PUPUK KOMPOS RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH DI DESA GEMPOLSEWU BIDANG KEGIATAN:

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PUPUK KOMPOS RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH DI DESA GEMPOLSEWU BIDANG KEGIATAN: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PUPUK KOMPOS RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH DI DESA GEMPOLSEWU BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan Oleh : Umi Reza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT 1 Anggraeni Dyah S., 2 Putri Suryandari, 3 Sri Kurniasih Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur anggraeni.dyah@budiluhur.ac.id

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah

Lebih terperinci

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA Ipak Neneng Mardiah Bukit 1*, Yusri Nadya 2 dan Sumarni 3 1,2,3 Universitas Samudra, Jl. Gp. Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama, Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari, bahkan setiap detik selalu saja ada benda yang terbuang dan menjadi sampah. Dari sisa makanan, plastik wadah makanan, botol tempat minuman, kertas, hingga

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA Shinta Dewi Astari dan IDAA Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK Ekadina Dzawil Ulya Universitas Negeri Semarang Email : dinadzawil@gmail.com

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua By. M. Abror, SP, MM Tema utama Pengolahan sampah Program kali bersih Biopori Lahan sempit dan lahan tidur Pengembangan desa wisata Lingkungan adalah???????????

Lebih terperinci

Membangun Karakter Kreatif pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Pembuatan Kerajinan Recycle

Membangun Karakter Kreatif pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Pembuatan Kerajinan Recycle Membangun Karakter Kreatif pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Pembuatan Kerajinan Recycle Ratnasari Diah Utami 1*, Ria Wulan Fitriyani 2 1 PGSD/FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta 2 PGSD/FKIP

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Nama Siswa : Kelas : MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Kode Modul : PAI&BP 7/4/2014 Tema : Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman Kelas : VII ( Tujuh ) Waktu : 3 JTM DISUSUN OLEH DEDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jepang adalah Negara yang kaya dengan keaneka ragaman kebudayaannya. Di era globalisasi sekarang ini negara Jepang termasuk dalam urutan-urutan Negara dengan modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia merupakan negara yang sedang berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia merupakan negara yang sedang berupaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai negara berkembang, Indonesia merupakan negara yang sedang berupaya mengembangkan sektor perokonomian. Pertumbuhan perekonomian yang sedang berlangsung di Indonesia

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG

PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG Nurul Lailiyana Agustin 1, Renda Larizza Maranthika 2, Muhammad Imam Al Azhar 3, Muhammad Ishar 4 1,2 Jurusan Akuntansi, 3,4 Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pesatnya pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas sosial ekonomi masyarakat, pembangunan fasilitas kota seperti pusat bisnis, komersial dan industri,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA. PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA., Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan

Lebih terperinci

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

Lebih terperinci

1

1 Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 161-170 PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH 1 Yanti Sri Rejeki, 2 M. Dzikron, 3 Nugraha, 4 Dewi Shofi M., 5 Chaznin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BRIKET YANG BERGUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN

PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BRIKET YANG BERGUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BRIKET YANG BERGUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN ( Karya tulis ini disusun dalam rangka Lomba Penulisan Kinerja IPA Tahun 2007 ) Oleh: 1. Nama : DAVID NIS : 5523 Kelas : VIII

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bumi semakin lama semakin terasa panas, apalagi di kota- kota besar, karena dipenuhi oleh mobil, motor, kendaraan lainnya, dan jumlah pohon-pohon yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang dibangun di atas lahan seluas 27 Ha di Dusun Betiting, Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya alam (SDA) dan lingkungan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dan merupakan tempat hidup mahluk hidup untuk aktivitas kehidupannya. Selain itu,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KODE PUSLITBANG : 5 KM LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ANGGOTA LINGKUNGAN HIJAU BERSIH SEHAT (HBS) Oleh Jumani, S.Hut., M.P. NIK. 62.17.1. 0049 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang

BAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dipaparkan pada bab IV, maka langkah berikutnya adalah menganalisis data berdasarkan teori. Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

Project Luar Kelas CBDC TFI. Character Building Kewarganegaraan MELAKUKAN KEGIATAN KEGIATAN KEMANUSIAAN. Judul Project

Project Luar Kelas CBDC TFI. Character Building Kewarganegaraan MELAKUKAN KEGIATAN KEGIATAN KEMANUSIAAN. Judul Project Project Luar Kelas CBDC TFI Character Building Kewarganegaraan MELAKUKAN KEGIATAN KEGIATAN KEMANUSIAAN Judul Project Penanaman Budaya Hidup Bersih di Lingkungan RPTRA Identitas Kelompok NIM No. Absen Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dalam kenyataannya lebih akrab dengan lingkungan alamnya daripada dengan lingkungan teknologi. Keadaan alam masih lebih menentukan sebagian

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat Pendahuluan Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Sampah merupakan suatu barang yang dihasilkan dari aktivitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan TPA Bakung kota Bandar Lampung masih belum memenuhi persyaratan yang ditentukan, karena belum adanya salahsatu komponen dari

Lebih terperinci

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK SUROSO, S.Pd.SD SD Negeri 1 Datarajan, Kec. Ulubelu, Kab. Tanggamus, Lampung PENGANTAR Lingkungan sekolah yang indah, bersih dan sehat adalah impian setiap warga sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

PEMBUATAN BERBAGAI JENIS BARANG FUNGSIONAL YANG CANTIK, MENARIK, UNIK, DAN EKSKLUSIF DARI BAHAN DASAR SAMPAH PLASTIK DI KELURAHAN NEGLASARI BANDUNG

PEMBUATAN BERBAGAI JENIS BARANG FUNGSIONAL YANG CANTIK, MENARIK, UNIK, DAN EKSKLUSIF DARI BAHAN DASAR SAMPAH PLASTIK DI KELURAHAN NEGLASARI BANDUNG PEMBUATAN BERBAGAI JENIS BARANG FUNGSIONAL YANG CANTIK, MENARIK, UNIK, DAN EKSKLUSIF DARI BAHAN DASAR SAMPAH PLASTIK DI KELURAHAN NEGLASARI BANDUNG Henny Utarsih henny.utarsih@gmail.com Heppy Agustiana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat diperlukan. Selain itu, permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Permasalahan karakter saat ini banyak diperbincangkan. Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH Disusun oleh: Nama : Rima Puspitasari NIM : 11.11.5460 Kelas : 11-S1TI-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA T.A 2011/2012 ABSTRAK Berbagai aktivitas manusia yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan Menanam dan merawat pohon Mengelola sampah dengan benar Mulai dari diri sendiri menjaga kebersihan untuk hidup sehat 1 Perubahan Iklim,

Lebih terperinci

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman Pemerintah Kota Yogyakarta 2011 Pengelolaan Sampah Mandiri I. Pendahuluan. A. Profil RW.16 Brontokusuman 1. Keadaan Alam

Lebih terperinci

INTO HANDYCRAFTS. Chairani, 2Sulyono

INTO HANDYCRAFTS. Chairani, 2Sulyono Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 159-166 PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU-IBU RUMAH TANGGA MELALUI PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI KERAJINAN TANGAN THE HOUSEWIFE'S GROUP EMPOWERMENT THROUGH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK DALAM MEWUJUDKAN MEDAN GREEN AND CLEAN (MdGC) DI LINGKUNGAN I KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT II KECAMATAN MEDAN

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT Mudjiati Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Garut merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar

Lebih terperinci

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 283-290 PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING 1 Reni Amaranti, 2 Eri Achiraeniwati,

Lebih terperinci

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK II.1 Pengertian Sampah Botol Plastik Sampah botol plastik merupakan bahan padat buangan dari kegiatan manusia yang sudah terpakai. Endah (2015: h.8) menjelaskan

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 D. Peran Serta Masyarakat Program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di DKI Jakarta Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan

Lebih terperinci

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif Tujuan Kas 3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif 1. Kebijakan 2. Kurikulum 3. Kegiatan Lingkungan 4. Pengelolaan Sarana A. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan suatu bangsa. Pendidikan menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut. Sebab melalui pendidikanlah

Lebih terperinci

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak Di bab awal kamu telah mendapat penjelasan tentang lingkungan alam dan buatan. Lalu bagaimanakah cara memelihara lingkungan alam dan buatan? Bagaimana dampak jika tidak memelihara lingkungan dengan baik?

Lebih terperinci

USAHA PEMANFAATAN BARANG BEKAS PLASTIK

USAHA PEMANFAATAN BARANG BEKAS PLASTIK USAHA PEMANFAATAN BARANG BEKAS PLASTIK TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Disusun oleh : NAMA : TRI RIYANI NIM : 10.01.2722 KELAS : D3 TI 2A PROGRAM STUDI D3TI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011 ABSTRAK Peningkatan

Lebih terperinci

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK Oleh : DILLA FADHILAH BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak

Lebih terperinci

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management Tentang Lingkungan Hidup Wan Muhamad Idris Baros 201411098 Management Pengertian Lingkungan Hidup Pengertian Lingkungan Hidup adalah semua artikel yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Seperti artikel

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh :

Lebih terperinci

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENGESAHAN PROPOSAL PKM iv iii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... iii Ringkasan... iv BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.

Lebih terperinci

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI ANEKA KREASI DAUR ULANG DI LINGKUNGAN RW 06 KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KOTA PEKANBARU

PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI ANEKA KREASI DAUR ULANG DI LINGKUNGAN RW 06 KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KOTA PEKANBARU PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI ANEKA KREASI DAUR ULANG DI LINGKUNGAN RW 06 KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KOTA PEKANBARU Muthia Anggraini ABSTRAK: Produksi sampah semakin hari semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3. 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3. 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan hal yang penting untuk diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Penerapan pendidikan karakter diharapkan mampu membekali individu

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Sejak plastik dipublikasikan di London pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes, plastik menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Plastik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan yang kita diami terdiri atas dua komponen utama yaitu biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan saling berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah bisa juga diartikan oleh manusia menurut keterpakaiannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada observasi awal di sekolah, ditemukan situasi kegiatan belajar mengajar IPS di kelas masih mengunakan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab. Disini peran

Lebih terperinci

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Gambar 2.1 organik dan anorganik BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam

Lebih terperinci

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI Dewi Mustikaningtyas 1, Wiyanto 2, Noor Aini Habibah 3 1,3 Jurusan Biologi

Lebih terperinci

ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN

ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN ISBN 978-602-70471-2-9 ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN Siwi Purwanti, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Semakin canggih teknologi di dunia, semakin beragam kegiatan manusia di bumi, maka

Lebih terperinci

Dr. Zulkifli Rangkuti, MM

Dr. Zulkifli Rangkuti, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI PANTI ASUHAN ANAK PUTRA UTAMA 3 TEBET DISUSUN OLEH : Dr. Zulkifli Rangkuti, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN 2014 1 KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi sangat penting setelah selama ribuan tahun perempuan berada. ideologi yang mendunia dan dianggap kodrat Tuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi sangat penting setelah selama ribuan tahun perempuan berada. ideologi yang mendunia dan dianggap kodrat Tuhan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini wanita menjadi topik pembicaraan yang penting, terlebih setelah munculnya gerakan emansipasi wanita dengan pandangan yang berbeda-beda. Masalah ini menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak kota di dunia dilanda oleh permasalahan lingkungan, paling tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara. Terpapar oleh polusi udara saat ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah tertinggal.pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah sangat berkembang dan terus semakin berkembang. Segala macam produk dan jasa yang disediakan oleh

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Pusat Perawatan Kecantikan dan Kebugaran Wanita di Bali ini menerapkan sebuah konsep yang terinspirasi dari metafora kombinasi wanita Bali dari cara berpakaian dan perilakunya

Lebih terperinci

PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07

PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07 PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07 Menuju Gresik Berhias dan Gresik Mandiri Kelola Sampah DESA GADUNG KECAMATAN DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK Daftar kegiatan yang sudah dilakukan dalam menciptakan lingkungan

Lebih terperinci