BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Leony Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pengkondisian Udara. Seperti yang pernah kita ketahui, bahwa tujuan pengkondisian udara adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang berada didalam ruangan. Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar antara sebagai berikut : Suhu dan kelembaban : 20 0 C hingga 26 0 C, 45% hingga 55%, dan Kecepatan udara : 0.25 m/s [3]. Mesin pendingin adalah suatu mesin yang memindahkan panas dari dalam ruangan untuk dibuang keluar ruangan. Secara garis besar komponen sistem pendingin siklus kompresi uap terdiri dari 4 bagian [4], yaitu ; 1. Kompresor yang berfungsi untuk mengkompres refrigran dalam gas uap tekanan rendah yang keluar dari evaporator hingga ke tekanan tinggi pada tekanan kondensor. 2. Kondensor yang berfungsi untuk mengkondensasi uap refrigran panas lanjut yang keluar dari kompresor. Refrigran masuk ke kondensor pada fasa uap dan keluar dari kondensor pada fasa cair jenuh. 3. Katub ekspansi yang berfungsi umtuk mencekik (throttling) refrigran tekanan tinggi yang keluar dari kondensor dimana setelah melewati katub ekspansi ini tekanan refrigerant turun sehingga fasa refrigerant setelah keluar dari katub ekspansi ini adalah berupa fasa cair + uap. 4. Evaporator yang berfungsi untuk menguapkan refrigerant dari fasa cair + uap menjadi fasa uap yang selanjutnya uap keluaran dari evaporator ini akan dimasukkan ke compressor.
2 Gambar 2.1. Diagram Alir Siklus Kompresi Uap. Gambar 2.2. Diagram P-h. Proses-Proses yang membentuk siklus kompresi uap [5], antara lain : 1-2 Penambahan kalor reversible pada tekanan tetap di evaporator, yang menyebabkan penguapan menuju uap jenuh. 2-3 Kompresi adiabatic dan reversible di kompresor, dari uap jenuh menuju tekanan kondensor. 3-4 Pelepasan kalor reversible pada tekanan konstan di kondensor, menyebabkan penurunan panas-lanjut (desuperheating) dan pengembunan refrigerant. 4-1 Ekspansi tidak reversible pada entalpi konstan di katub ekspansi, dari cairan jenuh menuju tekanan evaporator.
3 Besaran-besaran yang penting untuk diketahui dari suatu siklus kompresi uap [6], antara lain : - Kerja kompresi yaitu perubahan entalpi pada proses 2-3 yaitu dari h 2 h 3 - Dampak refrigrasi (Refrigerating Effect) atau RE yaitu kalor yang dipindahkan pada proses 1-2 atau h 2 -h 1 yang dapat dirumuskan: RE = h 2 - h (2.1) - Koefisien prestasi (COP) dari siklus kompresi uap ideal adalah dampak refrigerasi dibagi dengan kerja kompressi COP = h 1 h 4 h 2 h (2.2) - Laju aliran massa refrigeran (m) dapat dihitung dengan membagi kapasitas refrigerasi dengan dampak refrigerasi : m = Q RE = Q h 2 h 1 (kg/s) (2.3) - Daya per kilowatt refrigerasi (P) yaitu daya untuk setiap kilowatt refrigerasi merupakan kebalikan dari koefisien prestasi dan dapat dihitung sebagai berikut : P = ṁ x h 3 h 2 Q (kw/kw) (2.4) - Daya Kompresor, dapat dihitung dengan rumus : P komp = V A cos θ (2.5) Cos θ didaptkan dari nilai efisiensi isentrophis kompresor sebesar 85 % - 90 %. Dalam kenyataanya, siklus kompresi uap ideal berbeda dengan siklus kompresi uap aktual. Dalam siklus kompresi uap aktual, terdapat beberapa penyimpangan-penyimpangan dari siklus kompresi ideal [7]. Perbedaan antara siklus ideal dan aktual terletak pada penurunan tekanan di dalam kondensor dan evaporator. Pada siklus ideal dianggap tidak mengalami penurunan tekanan pada kondensor dan evaporator, tetapi pada siklua aktual terjadi penurunan tekanan karena adanya gesekan. Akibat penurunan tekanan ini kompresi pada titik 2 dan 3 memerlukan lebih banyak kerja dibandingkan dengan siklus ideal.
4 Membawahdinginkan (subcooling) cairan didalam kondensor dilakukan untuk menjamin bahwa seluruh refrigerant yang memasuki alat ekspansi dalam keadaan 100 persen cair. Pemanasan lanjut uap biasanya terjadi didalam evaporator, dan disarankan sebagai pencegah cairan agar tidak memasuki compressor. Oleh Karena itu, biasanya digunakan penukar kalor untuk melakukan fungsi tersebut. Disamping itu, perbedaan pada siklus aktual adalah kompressi yang tidak lagi isentropic, terdapat ketidakefisienan yang disebabkan oleh gesekan, jatuh tekanan pada saat melewati katub isap ( suction valve) dan katub buang (discharge valve) pada proses kompressi, dan kerugian-kerugian lainnya. Dalam aplikasinya, sistem pengkondisian udara (AC) yang pada prinsipnya berdasarkan pada sistem kompresi uap, dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung lainnya dan menggunakan fluida kerja tambahan selain refrigeran untuk meningkatkan efisiensi dan performanya [8]. Berbagai sistem pengkondisian udara beserta keuntungan dan kerugiannya akan dibahas lebih lanjut pada subbab berikut. Dalam sistem pengkondisian udara terdapat beberapa sistem, antara lain : 1. All Air system. Di dalam all-air system ini yang menjadi media pendingin adalah udara yang bertukar panas langsung dengan coil yang didalam coil mengalir refrigeran. Udara setelah melewati coil akan menjadi udara dingin dan kemudian bersirkulasi didalam ruangan [9]. Udara ruangan kemudian balik kembali ke coil pendingin melalui exhaust duct All-Air System ini dapat dilihat pada gambar 2.3.
5 Gambar 2.3. All-air System. Adapun jenis instalasi dari all-air system seperti dibawah ini : a. Split System. Unit ini dikatakan split system karena kondensor dan evaporator diletakkan secara terpisah. Dimana evaporator diletakkan di dalam ruangan dan kondensor diletakkan diluar ruangan. Di dalam split system ini, udara ruangan bersirkulasi melewati coil pendingin (evaporator) yang mengakibatkan udara mengalami penurunan suhu, Sementara itu refrigerant yang mengalir didalam evaporator ini setelah menerima panas dari udara akan menguap. Refrigeran dalam fasa uap ni selanjutnya adan dikompres oleh compressor hingga tekanan tinggi pada tekanan kondensor. Gambar 2.4. split system.
6 Udara diluar ruangan dengan bantuan kipas kondensor akan mengalir menyilang melewati coil kondensor dan bertukar panas dengan refrigeran sehingga refrigeran mengalami kondensansi dan udara keluar mengalami kenaikan suhu. Selanjutnya refrigeran ini akan melewati katub ekspansi untuk kemudian di throttling hingga ke tekanan evaporator. b. Package Unit. Di dalam unit kondensor, compressor, dan evaporator semuanya di paket kan dalam suatu kesatuan. Kondensor dapat diletakkan di dalam ruangan bersama-sama refrigeran akan menguap dan dimasukkan ke compressor untuk selanjutnya ditekan ke tekanan tinggi pada tekanan compressor. Air setelah melepaskan panas ke refrigerant akan menjadi air dingin (6 0 C) dan dipompakan kedalam AHU. Di dalam AHU in air dingin dari chiller mengalir di dalam cooling oil sementara udara ruangan mengalir menyilang melewatinya. Udara yang setelah mengalir menyilang melewati cooling oil ini akan menjadi udara yang dingin untuk selanjutnya oleh blower dimasukkan kedalam ruangan melalui ducting. Air dingin(6 0 C) setelah keluar dari coil AHU ini akan mengalami peningkatan suhu (13 0 C) dan untuk selanjunnya dibalikkan ke chiller untuk kembali didinginkan oleh kondensor. Kondensor ini bisa berupa kondensor dengan pendinginn air (Water Cooled Condensor) dipompakan ke cooling Tower Untuk mendinginkan air yang mengalami kenaikan suhu setelah mendinginkan refrigerant. Air dari water cooled condenser dipompakan ke cooling tower untuk didinginkan dengan bantuan udara yang mengalir dengan bantuan fan. Kondensor dengan pendinginan udar terdiri dari tubes, dimana refrigeran yang akan didinginkan ini mengalir di dalam tube sementara
7 diluar udara dengan bantuan fan akan mengalir menyilang melewati tube kondensor. Udara ini bertindak sebagai media pendingin. Setelah keluar dari kondensor, maka refrigeran akan dilakukan kembali ke katub eksapansi untuk selanjutnya di throttle hingga ke tekanan evaporator. Sistem ini merupakan sistem pendingin dengan menggunakan air sebagai media pendingin. Adapun kalor dari udara panas diberikan oleh udara kepada air dan oleh kalor itu diberikan kepada refrigeran di evaporator (chiller). Mesin pendingin yang menggunakan sistem ini dikenal dengan sebutan Water Chiller Sistem AC Split. Prinsip kerja AC-Split maupun pada mesin pendingin model lainnya adalah sama yaitu menyerap panas udara didalam ruangan yang didinginkan, kemudian melepaskan panas keluar ruangan. Jadi pengertian AC-Split adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai yang kita inginkan, terutama mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Pada Air Conditioner udara ruangan terhisap disirkulasikan secara terus menerus oleh blower (pada indoor unit) melalui sirip evaporator yang mempunyai suhu yang lebih dingin dari suhu ruangan, saat udara ruangan bersikulasi melewati evaporator, udara ruangan yang bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh referigeran. Kemudian kalor yang diterima evaporator dilepaskan ke luar ruangan ketika aliran referigeran melewati kondensor (Unit Outdoor) [10]. Jadi temperature udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan pada ruangan sebenarnya adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang dihasilkan oleh perangkat AC Split. Unit AC hanyalah tempat bersirkulasinya udara ruangan yang sekaligus menangkap kalor (panas) pada udara ruangan yang bersirkulasi melewati evaporator hingga mencapai temperature yang diinginkan.
8 Komponen-Komponen AC Split dan Fungsinya 1. Bagian Indoor. Gambar Unit Indoor a. Evaporator. Pada mesin pendingin AC-Split evaporator terbuat dari pipa tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang dibentuk berlekuklekuk agar menghemat tempat dan lebih efektif menyerap panas dari ruangan yang bersirkulasi melaluinya [11]. Karena pipa evaporator dilewati referigeran yang memiliki suhu yang sangat rendah, maka suhu evaporator menjadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai 5 0 C dengan begitu, suhu udara ruangan akan menjadi lebih rendah (dingin) ketika melewati evaporator. Gambar Evaporator. b. Filter Udara/Saringan Udara. Pada indoor AC-Split saringan (filter udara) berfungsi menyaring udara yang melewati evaporator, sehingga udara yang bersirkulasi dalam ruangan menjadi lebih bersih. Pada unit AC-Split model baru juga dilengkapi dengan filter anti bakteri atau anti racun untuk menangkal bibit
9 penyakit dan menyaring polutan berbahaya bagi tubuh manusia yang tebawa melalui udara ruangan. Gambar Saringan Udara. c. PCB/Modul dan Thermistor. Pada bagian indoor AC-Split terdapat control Panel Electric dan sensor suhu (Thermistor) yang berfungsi mengatur kerja mesin pendingin secara keseluruhan yang meliputi : mengatur kerja blower, motor pengatur aliran udara, compressor, fan outdoor dan fungsi timer [12]. Gambar PCB/Modul dan Thermistor d. Remote Controlle. Berfungsi untuk memberi perintah ke modul, mengatur suhu sesuai keinginan, dll.
10 Gambar Remote controlle. e. Fan Motor Indoor. Menggerakkan blower indoor dengan kecepatan tertentu Gambar Fan Motor Indoor. f. Blower Indoor. Menghempaskan udara dan membuat sirkulasi udara yang dibantu dengan fan motor indoor. Gambar Blower indoor.
11 g. Capasitor fan. Berfungsi untuk membantu menggerakkan (start) motor fan, biasanya terdapat pada rangkaian FCB/modul. Gambar Capasitor Fan. h. Talang Air. Sebagai penampung air yang dihasilkan dari penguapan evaporator lalu dibuang melalui selang. Gambar Talang Air. 2. Bagian Outdoor. Gambar Bagian Outdoor
12 a. Kondensor. Kondensor berfungsi sebagai media pemindah kalor dari refrigerant ke lingkungan untuk mencairkan uap refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dari compressor. Disini kalor dilepaskan ke lngkungan [13]. Berdasarkan media pendinginannya kondensor dibagi menjadi tiga macam, yaitu : Kondensor berpendingin air (Water Cooled Condensor) Kondensor berpendingin udara (Air Cooled Condensor) Kondensor berpendingin udara dan air (Air and Water Cooled Condensor) Gambar Kondensor. Untuk mencairkan uap refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi (yang keluar dari kompresor) diperlukan usaha melepaskan kalor sebanyak kalor laten pengembunan dengan cara mendinginkan uap refrigerant itu. Jumlah kalor yang dilepaskan oleh uap refrigerant kepada air pendingin atau udara pendingin di dalam kondensor sama dengan selisih entalpi uap refrigerant pada seksi masuk keluar kondensor. Jumlah kalor yang dilepaskan di dalam kondensor sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh refrigerant di dalam evaporator dan kalor yang ekivalen dengan energi yang diperlukan untuk melakukan kerja kompresor.
13 Pada waktu mesin refrigerasi mulai bekerja, temperature benda yang harus didinginkan masih tinggi, sehingga temperature penguapannya juga tinggi. Oleh karena itu kalor pengembunannya juga bertambah besar. Dengan demikian, dalam perancangan kondensor hal tersebut sangat diperhitungkan. Faktor penting yang menentukan kapasitas kondensor dengan pendingin udara adalah : Luas permukaan yang didinginkan dan sifat perpindahan kalornya. Jumlah udara permenit yang dipakai untuk mendinginkan. Perbedaan suhu antara bahan pendingin dengan udara luar. Sifat dan karateristik bahan pendingin yang dipakai. Laju perpindahan kalor yang dibutuhkan didalam kondensor merupakan fungsi dari kapasitas refrigerasi, suhu penguapan serta suhu pengembunan. Uap refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir kompresi dapat dengan mudah dicairkan dengan mendinginkannya dengan air pendingin (atau dengan udara pendingin pada sistem dengan pendinginan udara) yang ada pada temperature normal. Dengan kata lain, uap refrigerant menyerahkan panasnya (kalor laten pengembunan) kepada air pendingin (atau udara pendingin) didalam kondensor. Sehingga mengembun dan menjadi cair. Jadi, karena air (udara) pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka ia akan menjadi panas waktu keluar dari kondensor. Selama refrigerant mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair, dimana terdapat campuran refrigerant dalam fasa uap dan cair, tekanan (tekanan pengembunan) dan temperaturenya (temperature pengembunan) konstan. Oleh Karena itu temperaturnya dapat dicari dengan mengukur tekanan. Table 2. 1 menunjukkan hubungan antara temperature pengembu nan (kondensasi) dan tekanan pengembuanan (kondensasi).
14 Tabel Temperatur pengembunan dan tekanan pengembunan dari beberapa refrigerant [14]. Temperatur Tekanan (Lebih) Pengembunan Pengembunan (kg/cm) (0C) R12 R22 R500 R ,55 11,23 7,94 14, ,60 12,92 9,19 15, ,74 14,76 12,06 17,99 b. Kompresor. Kompresor adalah suatu alat mekanis yang bertugas untuk menghisap uap refrigerant dari evaporator kemudia menekannya (mengkompres) dan dengan demikian suhu dan tekanan uap tersebut menjadi lebih tinggi. Tugas kompresor adalah mempertahankan perbedaan tekanan dalam sistem. Kompresor atau pompa hisap tekan berfungsi mengalirkan refrigerant ke seluruh sistem pendingin [15]. Sistem kerjanya adalah dengan mengubah tekanan sehingga berpindah dari sisi bertekanan tinggi ke sisi bertekanan lebih rendah. Semakin tinggi temperature dipompakan semakin besar tenaga yang dikeluarkan oleh kompresor. Berikut ini jenis kompresor beserta keterangannya : Kompresor Bolak-Balik (Reciprocating Compressor) Kompresor bolak-balik merupakan jenis yang banyak dipakai., Kompresor ini dapat bersilinder tunggal atau ganda. Dinamakan kompresor bolak-balik karena gerak toraknya maju mundur dalam silindernya. Panjang gerakan dari torak tersebut disebut langkah (stroke) atau panjang langkah. Panjang langkah ini biasanya sama dengan diameter silinder.
15 Kapasitas kompresor tergantung dari faktor-faktor, antara lain : jumlah silinder, panjang langkah, jumlah putaran per menit dan lainlain, Gerak dari torak yang bolak-balik ini didapat dari poros engkol yang menerima gerakan dari motor listrik Untuk cara kerjanya, perjalanan refrigerant dari dan masuk ke kompresor diatur oleh katup pembuang (discharge) dan klep pengisap (suction). Refrigeran keluar melalui katup pembuang dan masuk melalui katup penghisap. Apabila torak bergerak menjauhi katup maka langkah ini disebut suction-stroke dan tekanan aka berkurang. Oleh karena tekanan didalam kompresor lebih rendah dari tekanan saluran hisap, maka uap refrigerant masuk kedalam kompresor [16]. Gambar Kompresor tipe torak. Kompresor Rotari (Rotary Compressor). Baling-baling/vane bergerak maju mundur secara radial dalam slot rotor mengikuti kontur dinding silinder saat rotor berputar. Sudu didorong oleh gaya sentrifugal yang timbul saat rotor berputar sehingga selalu rapat dengan dinding silinder. Hal tersebut akan mengakibatkan refrigerant yang masuk melalui suction port terkompresi dan kemudian dikeluarkan melalui discharge port. Untuk menjamin kerapatan antara sudu dengan dinding silinder dipasang pegas pada slot rotor [17]. Untuk menjaga air sudu tidak cepat aus,
16 maka biasanya diujung sudu yang bersinggungan dengan casing digunakan logam lain. Kapasitas kompresor untuk ukuran rotor dan casing sama yang sama adalah fungsi jumlah sudu. Semakin banyak sudunya, makin besar kapasitasnya tetapi perbandingan kompresinya lebih rendah dan volume vane lebih besar. Gambar Kompresor tipe rotary. c. Kapasitor Kompresor. Running kapasitor merupakan komponen yang sangat penting untuk kompresor satu fase karena memiliki fungsi sebagai pembeda fase antara lilitan utama dan lilitan bantu, selain itu running kapasitor juga berfungsi untuk menentukan putaran (sesuai jarum jam atau sebaliknya tergantung pada penempatan kapasitor). Running kapasitor banyak digunakan pada mesin pendingin. Kapasitor juga dapat difungsikan sebagai starting kapaitor. Gambar Kapasitor Kompresor.
17 d. Overload. Overload merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengamankan kompresor jika kompresor tidak bekerja dengan normal, overload bekerja dengan cara memutuskan aliran listrik pada kompresor. Gambar Overload Pada kompresor. e. Pipa Kapiler. Pipa kapiler adalah suatu pipa pada mesin pendingin, pipa kapiler ini adalah pipa yang paling kecil jika dibanding dengan pipa lainnya, untuk pipa kapiler suatu freezer atau dispenser berukuran 0,26 s/d 0,31 sedangkan untuk pipa kapiler AC ½ s/d 2 PK adalah 0,5 s/d 0,7. Pipa kapiler ini merupakan komponen utama AC yang berfungsi menurunkan tekanan refrigerant dan mengatur aliran refrigerant menuju evaporator. Fungsi ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah. Refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan diubah atau diturunkan tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan refrigerant menyebabkan terjadinya penurunan suhu. Pada bagian inilah refrigerant mencapai suhu terendah(terdingin) [18]. Pipa kapiler terletak diantara saringan (filter) dan evaporator. Ketika mengganti atau memasang pipa kapiler baru, jangan terjadi bengkok karena bisa menyebabkan penyumbatan. Penggantian pipa kapiler harus disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya. Selain memiliki fungsi diatas, pipa kapiler juga berfungsi sebagai berikut :
18 Mengatur jumlah refrigerant cair yang mengalir melaluinya. Membangkitkan tekanan bahan pendingin kondeor. Gambar Pipa Kapiler. f. Filter Drier. Mempunyai peranan penting sebagai penyaring kotoran yang mungkin ada pada sistem sirkulasi freaon (sisa-sisa kotoran dari gas dan oli). Gambar Filter Drier. g. Motor Fan Kondensor. Alat untuk sirkulasi udara sekita outdoor atau untuk membuang panas yang dikeluarkan kondensor. Gambar Motor Fan Kondensor.
19 h. Kapasitor Fan Outdoor. Untuk penggerak awal pada fan kondensor. Gambar Kapasitor Fan Outdoor i. Kran Valve. Kran valve sebuah alat yang berfungsi untuk mengunci Freon didalam outdoor unit [19]. Gambar Kran Valve Refrigeran. Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara. Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda atau udara yang didinginkan dan membawanya kemudian membuangnya ke udara sekeliling di luar benda. Berdasarkan jenis senyawanya, refrigeran dapat dikelompokan menjadi 8 kelompok yaitu sebagai berikut: 1. Kelompok refrigeran senyawa halokarbon.
20 Kelompok refrigeran senyawa halokarbon diturunkan dari hidrokarbon (HC) yaitu metana (CH 4 ), etana (C 2 H 6 ), atau dari propana (C 3 H 8 ) dengan mengganti atom-atom hidrogen dengan unsur-unsur halogen seperti khlor (Cl), fluor (F), atau brom (Br). Jika seluruh atom hidrogen tergantikan oleh atom Cl dan F maka refrigeran yang dihasilkan akan terdiri dari atom khlor, fluor dan karbon. Refrigeran ini disebut refrigeran chlorofluorocarbon (CFC). Jika hanya sebagian saja atom hidrogen yang digantikan oleh Cl dan atau F maka refrigeran yang terbentuk disebut hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Refrigeran halokarbon yang tidak mengandung atom khlor disebut hydrofluorocarbon (HFC). 2. Kelompok refrigeran senyawa organik cyclic. Kelompok refrigeran ini diturunkan dari butana. Aturan penulisan nomor refrigeran adalah sama dengan cara penulisan refrigeran halokarbon tetapi ditambahkan huruf C sebelum nomor. Contoh dari kelompok refrigeran ini adalah: R-C316 C 4 Cl 2 F 6 1,2-dichlorohexafluorocyclobutane R-C317 C 4 ClF 7 chloroheptafluorocyclobutane R-318 C 4 F 8 octafluorocyclobutanep 3. Kelompok refrigeran campuran Zeotropik. Kelompok refrigeran ini merupakan refrigeran campuran yang bisa terdiri dari campuran refrigeran CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigeran yang terbentuk merupakan campuran tak bereaksi yang masih dapat dipisahkan dengan cara destilasi. 4. Kelompok refrigeran campuran Azeotropik. Kelompok refrigeran Azeotropik adalah refrigeran campuran tak bereaksi yang tidak dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Refrigeran ini pada konsentrasi, tekanan dan temperatur tertentu bersifat azeotropik, yaitu mengembun dan menguap pada temperatur yang sama, sehingga
21 mirip dengan refrigeran tunggal. Namun demikian pada kondisi (konsentrasi, temperatur atau tekanan) yang lain refrigeran ini bisa saja menjadi bersifat zeotropik. 5. Kelompok refrigeran senyawa organik biasa Kelompok refrigeran ini sebenarnya terdiri dari unsur C, H dan lainnya. Namun demikian cara penulisan nomornya tidak dapat mengikuti cara penomoran refrigeran halokarbon karena jumlah atom H nya jika ditambah dengan 1 lebih dari 10 sehingga angka kedua pada nomor refrigeran menjadi dua digit. Sebagai contoh butana (C 4 H 10 ), jika dipaksakan dituliskan sesuai dengan cara penomoran refrigeran halokarbon, maka refrigeran ini akan bernomor R-3110, sehingga akan menimbulkan kerancuan. 6. Kelompok refrigeran senyawa anorganik. Kelompok refrigeran ini diberi nomor yang dimulai dengan angka 7 dan digit selanjutnya menyatakan berat molekul dari senyawanya. Contoh dari refrigeran ini adalah: R-702 : hidrogen R-704 : helium R-717 : amonia R-718 : air R-744 : O 2 R-764 : SO 2 7. Kelompok refrigeran senyawa organik tak jenuh. Kelompok refrigeran ini mempunyai nomor empat digit, dengan menambahkan angka keempat yang menunjukkan jumlah ikatan rangkap didepan ketiga angka yang sudah dibahas dalam sistem penomoran refrigeran halokarbon.
22 Gambar Refrigeran R Sampel Produk Refrigeran 1. Refrigeran Halocarbon (CFC) [20]. Tabel Jenis-jenis refrigerant halocarbon (CFC). Refrigeran Titik Jenis Kompresor Temperatur Temperatur didih (0C) Penguapan Pengembunan R 11 23,8 Sentrifugal Tinggi Biasa (Pendinginan udara) (Pendinginan air, udara R Torak, Putar Tinggi-rendah Biasa (Pembekuan, pendinginan (Pendinginan air, udara ruangan) R Torak, Putar Temperatur sangat rendaah Pendinginan biner R 21 8,9 Torak, Putar Tinggi (Pendinginan) Tinggi ( pendinginan Udara) R Torak, Putar Tinggi-rendah Biasa (Pendinginan air, (refrigerasi, pendinginan Udara) R ,6 Sentrifugal Tinggi (Pendinginan) Biasa (Pendinginan air, udara R Torak, putar Tinggi-rendah Biasa (Pendinginan air, (refrigerasi, pendinginan Udara
23 Aplikasi Refrigeran. Tabel 2. 3 Aplikasi Penggunaan refrigerant Halocarbon (CFC) [21]. Refrigeran R 11 R 12 R 13 R 21 R 113 R 502 Penggunaan Pendinginan air sentrifugal Penyegar udara, Refrigerasi dan pendinginan Refrigerasi temperatur sangat rendah Pendingin kabin alat pengangkat Pendingin air sentrifugal ukuran kecil Unit temperatur rendah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengkondisian Udara Air conditioner atau yang biasa di sebut AC merupakan sebuah alat yang mampu mengondisikan udara. Dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA.1 Teori Pengujian Sistem pengkondisian udara (Air Condition) pada mobil atau kendaraan secara umum adalah untuk mengatur kondisi suhu pada ruangan didalam mobil. Kondisi suhu yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisian udara merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk mengkondisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur
BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Refrigerasi adalah proses pengambilan kalor atau panas dari suatu benda atau ruang tertutup untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu bentuk dari energi,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN 3.1.1 Pengertian AC Air Conditioner(AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,ac berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara
Lebih terperinciBAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin
BAB II Prinsip Kerja Mesin Pendingin A. Sistem Pendinginan Absorbsi Sejarah mesin pendingin absorbsi dimulai pada abad ke-19 mendahului jenis kompresi uap dan telah mengalami masa kejayaannya sendiri.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1 Latar Belakang Pengkondisian udaraa pada kendaraan mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara dalam ruangan. Pengkondisian ini bertujuan bukan saja sebagai penyejuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga
Lebih terperinciGambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013
1.2.3 AC Central AC central sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan didistribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap
4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pengkondisian Udara Pengkondisian udara adalah proses untuk mengkondisikan temperature dan kelembapan udara agar memenuhi persyaratan tertentu. Selain itu kebersihan udara,
Lebih terperinciUJI EKSPERIMENTAL MESIN PENDINGIN BERPENDINGIN UDARA, DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGERAN R22 DAN REFRIGERAN R407C.
UJI EKSPERIMENTAL MESIN PENDINGIN BERPENDINGIN UDARA, DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGERAN R22 DAN REFRIGERAN Kevin Sanjaya 1), I Made Kartika Dhiputra 2) dan Harto Tanujaya 1) 1) Program Studi Teknik Mesin,
Lebih terperinciSISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)
Pertemuan ke-9 dan ke-10 Materi Perkuliahan : Kebutuhan jaringan dan perangkat yang mendukung sistem pengkondisian udara termasuk ruang pendingin (cool storage). Termasuk memperhitungkan spatial penempatan
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN
PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN Kemas. Ridhuan 1), I Gede Angga J. 2) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Heat pump Heat pump adalah pengkondisi udara paket atau unit paket dengan katup pengubah arah (reversing valve) atau pengatur ubahan lainnya. Heat pump memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya
BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi adalah suatu proses penarikan kalor dari suatu ruang/benda ke ruang/benda yang lain untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller
BAB II DASAR TEORI 2.1 Blast Chiller Blast Chiller adalah salah satu sistem refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu produk dengan cepat. Cara pendinginan produk pada Blast Chiller ini dilakukan
Lebih terperinciCara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya
Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan
Lebih terperinciPenggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT
Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin Galuh Renggani Wilis, ST.,MT ABSTRAKSI Pengkondisian udara disebut juga system refrigerasi yang mengatur temperature & kelembaban udara. Dalam beroperasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel
BAB II DASAR TEORI 2.1 Cooling Tunnel Cooling Tunnel atau terowongan pendingin merupakan sistem refrigerasi yang banyak digunakan di industri, baik industri pengolahan makanan, minuman dan farmasi. Cooling
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 diagram blok siklus Sistem Refrigerasi Kompresi Uap
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Sistem refrigerasi kompresi uap merupakan suatu sistem yang menggunakan kompresor sebagai alat kompresi refrigeran, yang dalam keadaan bertekanan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39
BAB IV PEMBAHASAN Pada pengujian ini dilakukan untuk membandingkan kerja sistem refrigerasi tanpa metode cooled energy storage dengan sistem refrigerasi yang menggunakan metode cooled energy storage. Pengujian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Refrigeran merupakan media pendingin yang bersirkulasi di dalam sistem refrigerasi kompresi uap. ASHRAE 2005 mendefinisikan refrigeran sebagai fluida kerja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar operasi prosedur : 3.1 Data-Data Penelitian Spesifikasi : Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem refrigerasi kompresi uap Sistem refrigerasi yang umum dan mudah dijumpai pada aplikasi sehari-hari, baik untuk keperluan rumah tangga, komersial dan industri adalah sistem
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 sistem Blast Chiller [PT.Wardscatering, 2012] BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Blast Chiller Blast Chiller adalah salah satu sistem refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu produk dengan cepat. Waktu pendinginan yang diperlukan untuk sistem Blast
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : 1. Data dari hasil pengujian Data diperoleh dari hasil pengujian alat praktikum mesin pendingin
Lebih terperinciSISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer
SISTEM REFRIGERASI Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air conditioner atau yang biasa di sebut AC merupakan sebuah alat yang mampu mengondisikan udara. Dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan
Lebih terperinciBAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)
BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC) Refrigeration, Ventilation and Air-conditioning RVAC Air-conditioning Pengolahan udara Menyediakan udara dingin Membuat udara
Lebih terperinciPEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI
PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI Darwis Tampubolon *), Robert Samosir **) *) Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan **) Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan Abstrak Refrigerasi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
19 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem tata udara Air Conditioning dan Ventilasi merupakan suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara Sistem tata udara adalah suatu sistem yang digunakan untuk menciptakan suatu kondisi pada suatu ruang agar sesuai dengan keinginan. Sistem tata udara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.
3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian
Lebih terperinciHeroe Poernomo 1) Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia
ANALISIS KARAKTERISTIK UNJUK KERJA SISTEM PENDINGIN (AIR CONDITIONING) YANG MENGGUNAKAN FREON R-22 BERDASARKAN PADA VARIASI PUTARAN KIPAS PENDINGIN KONDENSOR 1) Heroe Poernomo 1) Jurusan Teknik Permesinan
Lebih terperinciMULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng
MULTIREFRIGERASI SISTEM Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng SIKLUS REFRIGERASI Sistem refrigerasi dengan siklus kompresi uap Proses 1 2 : Kompresi isentropik Proses 2 2 : Desuperheating Proses 2 3 : Kondensasi
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :
LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC Nama Praktikan : Utari Handayani NPM : 140310110032 Nama Partner : Gita Maya Luciana NPM : 140310110045 Hari/Tgl Percobaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Mesin Refrigerasi Secara umum bidang refrigerasi mencakup kisaran temperatur sampai 123 K Sedangkan proses-proses dan aplikasi teknik yang beroperasi pada kisaran temperatur
Lebih terperinciMESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.
Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Split Air Conditioner (AC) split merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondikan udara didalam ruangan sesuai dengan yang diinginkan oleh penghuni.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Penyimpanan Energi Termal Es merupakan dasar dari sistem penyimpanan energi termal di mana telah menarik banyak perhatian selama beberapa dekade terakhir. Alasan terutama dari penggunaan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split
BAB II DASAR TEORI 2.1 AC Split Split Air Conditioner adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai dengan yang kita inginkan, terutama untuk mengkondisikan suhu ruangan agar lebih
Lebih terperinciBAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )
BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai
Lebih terperinciAC (AIR CONDITIONER)
AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ALAT PENGKONDISIAN UDARA Alat pengkondisian udara merupakan sebuah mesin yang secara termodinamika dapat memindahkan energi dari area bertemperatur rendah (media yang akan
Lebih terperinciPERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO
LAPORAN AKHIR PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO OLEH : RHOMANSYAH 12 021 003 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciSistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada
Siklus Kompresi Uap Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam daur refrigerasi, pada daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), pengembunan( 2 ke 3), ekspansi (3
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pendinginan Tidak Langsung ( Indirect Cooling System 2.2 Secondary Refrigerant
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pendinginan Tidak Langsung (Indirect Cooling System) Sistem pendinginan tidak langsung (indirect Cooling system) adalah salah satu jenis proses pendinginan dimana digunakannya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda
BAB II DASAR TEORI 2.1 Benih Kedelai Penyimpanan benih dimaksudkan untuk mendapatkan benih berkualitas. Kualitas benih yang dapat mempengaruhi kualitas bibit yang dihubungkan dengan aspek penyimpanan adalah
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING
Marwan Effendy, Pengaruh Kecepatan Udara Pendingin Kondensor Terhadap Kooefisien Prestasi PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING Marwan Effendy Jurusan
Lebih terperinciCHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller
CHILLER A. Pengertian Chiller Chiller adalah mesin refrigerasi yang memiliki fungsi utama mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air
Lebih terperinciDASAR TEKNIK PENDINGIN
DASAR TEKNIK PENDINGIN Oleh : Agus Maulana Praktisi Mesin Pendingin HP. 0813 182 182 33 PT Mitra Lestari Bumi Abadi Jl.Gading Indah Raya Blok C No. 25 Kelapa Gading - Jakarta, 14240 Siklus Sistem Mesin
Lebih terperinciROTASI Volume 7 Nomor 3 Juli
ROTASI Volume 7 Nomor 3 Juli 2005 25 PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR EVAPORATOR TERHADAP PRESTASI AIR COOLED CHILLER DENGAN REFREGERAN R-134a, PADA TEMPERATUR KODENSOR TETAP Bambang Yunianto 1) Abstrak Pengujian
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pompa Kalor (Heat Pump) Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau sumber) ke lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi pompa
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini akan dilakukan studi literatur dan pendalaman
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang
Lebih terperinciBAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR
BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR Untuk mengenalkan aspek-aspek refrigerasi, pandanglah sebuah siklus refrigerasi uap Carnot. Siklus ini adalah kebalikan dari siklus daya uap Carnot. Gambar 1.
Lebih terperinciKOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC
KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER
PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER Disusun untuk memenuhi tugas pemeliharaan dan perbaikan listrik Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Dosen Pembimbing : Heri Liamsi, S.T., M.T (196311091991021001)
Lebih terperinciPENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK
PROS ID I NG 2 0 1 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 1. Sistem refrigerasi kompresi uap. 2. Sistem refrigeasi absorbsi. 3. Sistem refrigerasi udara
BAB II DASAR TEORI 2.1 Klasifikasi Sistem Refrigerasi Ditinjau dari prinsip kerjanya, sistem refrigerasi di bagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Sistem refrigerasi kompresi uap 2. Sistem refrigeasi absorbsi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Chiller atau mesin refrigerasi adalah peralatan yang biasanya menghasilkan media pendingin utama untuk bangunan gedung, dengan mengkonsumsi energi secara langsung
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. Gambar 2.1 Florist Cabinet (Sumber Gambar: Althouse, Modern Refrigeration and Air Conditioning Hal.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Florist Cabinet Florist cabinet merupakan suatu alat yang digunakan untuk proses pendinginan bunga. Florist cabinet beragam dalam ukuran dan konstruksi. Biasanya florist cabinet
Lebih terperinciPELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL
PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PRINSIP PENDINGINAN PROSES MEMINDAHKAN ATAU MENAMBAHKAN PANAS DARI SUATU BENDA ATAU TEMPAT KE
Lebih terperinciKAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER
No. Vol. Thn.XVII April ISSN : 85-87 KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER Iskandar R. Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1. Prinsip Kerja Mesin Pendingin Penemuan siklus refrigerasi dan perkembangan mesin refrigerasi merintis jalan bagi pembuatan dan penggunaan mesin penyegaran udara. Komponen utama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pengkondisian Udara/AC Sistem Pengkondisian udara atau yang lebih dikenal dengan Sistem pendingin adalah suatu proses dimana mengkondisikan udara suatu ruangan sehingga
Lebih terperinciBAB V PEMILIHAN KOMPONEN MESIN PENDINGIN
BAB V PEMILIHAN KOMPONEN MESIN PENDINGIN 5.1 Pemilihan Kompresor Kompresor berfungsi menaikkan tekanan fluida dalam hal ini uap refrigeran dengan temperatur dan tekanan rendah yang keluar dari evaporator
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Tugas Akhir Rancang Bangun Sistem Refrigerasi Kompresi Uap untuk Prototype AHU 4. Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Sistem Refrigerasi Kompresi Uap merupakan system yang digunakan untuk mengambil sejumlah panas dari suatu barang atau benda lainnya dengan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Dasar tentang Beban Pendinginan Kita ketahui bahwa tujuan utama dalam melakukan pentataan udara, adalah agar kenyamanan dalam suatu ruang dapat dicapai, sehingga manusia
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Batasan Rancangan Untuk rancang bangun ulang sistem refrigerasi cascade ini sebagai acuan digunakan data perancangan pada eksperiment sebelumnya. Hal ini dikarenakan agar
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1. Alat Pengkondisian Udara Pengkondisian udara adalah suatu system yang digunakan untuk mengatur dan mempertahankan keadaan udara yang meliputi temperatur, kelembaban relatif,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar Perpindahan Kalor 2.1.1. Umum Penukaran Kalor sering dipergunakan dalam kehidupan sehari hari dan juga di gedung dan industri. Contoh kegiatan penukaran kalor dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada penelitian ini landasan teori yang digunakan ialah mengenai cara kerja sistem pendingin lemari es dan teori mengenai heatsink. 2.1. Heatsink Heatsink merupakan material yang
Lebih terperinciKOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC
KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciTUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL
TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT
Lebih terperinciPengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Suction Line terhadap Kinerja Mesin Pendingin
Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Suction Line terhadap Kinerja Mesin Pendingin BELLA TANIA Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya May 9, 2013 Abstrak Mesin
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
State of the art penelitian BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Mesin refrigerasi Siklus Kompresi Uap Standar (SKU) pada adalah salah satu jenis mesin konversi energi, dimana sejumlah energi dibutuhkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2012
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Brine Sistem Brine adalah salah satu sistem refrigerasi kompresi uap sederhana dengan proses pendinginan tidak langsung. Dalam proses ini koil tidak langsung mengambil
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori
BAB II DASAR TEORI 2.1 Florist Cabinet Florist cabinet merupakan suatu alat yang digunakan untuk proses pendinginan bunga. Florist cabinet sangat beragam dalam ukuran dan konstruksi. Biasanya florist cabinet
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desalinasi Desalinasi merupakan suatu proses menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciOPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN
OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN Irnanda Priyadi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu, Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Bengkulu Jl.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Blood Bank Cabinet
BAB II DASAR TEORI 2.1 Blood Bank Cabinet Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Refrigerasi merupakan proses penyerapan kalor dari ruangan yang bertemperatur tinggi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Refrigerasi dan sistem refrigerasi Refrigerasi merupakan proses penyerapan kalor dari ruangan yang bertemperatur tinggi dan memindahkan kalor tersebut ke suatu medium tertentu
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Freezer Freezer merupakan salah satu mesin pendingin yang digunakan untuk penyimpanan suatu produk yang bertujuan untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN
HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN Eko Budiyanto Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyan Metro Jl. KH. Dewantara No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi udara yang digunakan dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman bagi penghuni
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Tata udara (Air Conditioning) adalah ilmu praktis dalam usaha
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Tata Udara Tata udara (Air Conditioning) adalah ilmu praktis dalam usaha mengembangkan iklim yang terkendali dalam suatu ruangan (indoor space). Fungsi
Lebih terperinciPEMANFAATAN PANAS DI PIPA TEKANAN TINGGI PADA MESIN PENDINGIN (AC)
PEMANFAATAN PANAS DI PIPA TEKANAN TINGGI PADA MESIN PENDINGIN (AC) Candra Yusfi Amri Aziz 1, Rahmat Firdaus 2 1,2 Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl.Raya Gelam 250
Lebih terperinci