Azuar Juliandi KNOWLEDGE ARCHIVES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Azuar Juliandi KNOWLEDGE ARCHIVES"

Transkripsi

1 2013 Azuar Juliandi KNOWLEDGE ARCHIVES [SENI MENYUSUN BAB METODE PENELITIAN DALAM PROPOSAL SKRIPSI] Tulisan ini adalah makalah yang disajikan dalam pelatihan penyusunan proposal skripsi mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, 11 Oktober 2013 Juliandi, Azuar. (2013). Seni menyusun bab metode penelitian dalam proposal skripsi /zenodo DOI: /zenodo This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

2 SENI MENYUSUN BAB METODE PENELITIAN DALAM PROPOSAL SKRIPSI 1 Azuar Juliandi Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia azuarumsu@gmail.com Undergraduate students will make a research project at the end of their studies. They need a variety of knowledge for the activity. One of them is how doing the research, it is known as research method. The scope of research method is about: what, why, where, when, who, and how to do a research. These questions are included in several subsections, such as study approach, place and time of study, operational definition, sampling technique, data collection techniques and data analysis techniques. Keywords: Study approach, Operational definition, Sampling technique, Data collection techniques, Data analysis techniques. Pendahuluan Proposal adalah terminologi bahasa Inggris yang bermakna rencana atau usulan. Proposal penelitian berarti rencana penelitian atau usulan penelitian. Rencana umumnya mengandung beberapa pertanyaan yakni apa, mengapa, bagaimana. Apa permasalahan yang menjadi pusat perhatian peneliti?; Mengapa masalah penelitian yang menjadi pusat perhatian penting untuk diteliti dan?; Bagaimana cara melakukan penelitian untuk menjawab permasalahan yang ada?. Pertama, apa permasalahan yang diteliti dijabarkan di dalam bab pertama proposal penelitian yakni pendahuluan. Pendahuluan berisi mengenai permasalahanpermasalahan yang hendak dikaji oleh peneliti. Dengan menulis pendahuluan maka peneliti dapat mengemukakan apa permasalahan yang diamati; apa gejala-gejala atau fenomena masalah yang hendak diteliti; apa faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan yang dikaji; apa hubungan-hubungan suatu permasalahan dengan permasalahan lainnya; apa masalah yang dibatasi; apa masalah yang dirumuskan; apa saja tujuan yang hendak dicapai dan apa manfaat yang diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan. Hal-hal seperti demikian dituangkan di dalam subbab-subbab yakni latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. 1 Makalah disajikan dalam Pelatihan Penyusunan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UMSU, Medan, 11 Oktober

3 Kedua, mengapa permasalahan penting untuk diteliti. Permasalahan-permasalahan yang telah diungkap di dalam bab pendahuluan akan lebih jelas hakikatnya jika peneliti merujuk berbagai teori. Teori di dalam proposal penelitian ditemui di dalam bab kedua yakni pada bab kajian teori. Dengan mengemukakan teori-teori maka peneliti akan lebih memahami secara jelas mengapa permasalahan ada, mengapa suatu permasalahan penting, mengapa dan bagaimana suatu permasalahan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan lainnya. Dengan mengetahui dengan jelas hakikat permasalahan karena adanya teori maka peneliti akan dapat berhipotesis atau melakukan pendugaan sementara terhadap permasalahan-permasahan penelitiannya. Ketiga, bagaimana cara melakukan penelitian untuk menjawab permasalahan yang ada?. Bahagian ini adalah bab metode penelitian. Bab metode penelitian akan memaparkan bagaimana cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian sebelumnya. Bab ini mengandung beberapa subbab yakni pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi operasional, teknik sampling, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Tulisan ini menitikberatkan pada bahagian metode penelitian tersebut. Dengan memahami cara-cara melakukan penelitian untuk menjawab masalah yang ada maka peneliti akan lebih mudah untuk mendapatkan data guna menjawab permasalahan yang ada. Untuk dipahami, ada istilah metode penelitian dan ada pula istilah metodologi penelitian. Jika metode penelitian adalah cara bagaimana melakukan penelitian maka metodologi penelitian adalah ilmu tentang bagaimana cara-cara meneliti. Metode penelitian merupakan bahagian kecil dari metodologi penelitian itu sendiri. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam bahasa Inggris disebut dengan approach. Istilah pendekatan dikenal pula dengan istilah model, pola, atau desain. Pendekatan penelitian berarti model, pola atau desain apa yang digunakan oleh peneliti untuk memecahkan permasalahan dan mencapai tujuan penelitiannya. Pendekatan penelitian dapat dipahami lebih mudah melalui jenis-jenis penelitian yang banyak ditemui di dalam literatur-literatur metodologi penelitian. Gambar 1 memperjelas dimana sebenarnya letak pendekatan penelitian di dalam beragam jenis penelitian yang ada. Jenis penelitian berdasarkan tujuannya terbagi menjadi dua yakni penelitian fundamental (fundament atau basic research) dan penelitian terapan (applied research) (Connaway & Powell, 2010). Penelitian fundamental bertujuan untuk menciptakan teori baru, memperbaiki teori yang telah berwujud atau menguji kebenaran suatu teori yang 2

4 ada. Penelitian terapan bermaksud memecahkan permasalahan praktis kehidupan manusia (Gay, Mills, Airasian, 2012). Jika dilihat kepada kedua penelitian tersebut maka skripsi-skripsi di bidang ilmu-ilmu bisnis umumnya termasuk ke dalam jenis penelitian fundamental, biasanya menguji teori-teori bisnis yang telah ada. Apalagi taraf sarjana di bidang ilmu-ilmu bisnis, skripsi yang merupakan produk penelitiannya jarang yang mengarah kepada penelitian terapan yang bermaksud memecahkan permasalahan praktis kehidupan manusia di bidang bisnis, baru sampai kepada tahap menguji teori-teori semata. Sumber: Gay, Mills, Airasian (2012), dengan adaptasi. Gambar 1. Jenis-Jenis Penelitian Dilihat dari metodenya, penelitian dibagi menjadi dua yakni penelitian menggunakan metode kualitatif dan penelitian menggunakan metode kuantitatif. Metode kualitatif bermaksud meneliti sesuatu secara mendalam, sehingga tercapai kualitas yang tinggi dalam memahami sesuatu fenomena. Berbeda dengan penelitian kuantitatif maka penelitian ini tidak dilakukan secara mendalam, lebih mengacu kepada kuantitas nyata yang teamati oleh pancaindera (Strauss & Corbin, 1998; Adams, et.al., 2007). Oleh karena penelitian kualitatif dilakukan secara mendalam biasanya membutuhkan waktu yang cukup panjang dibanding dengan penelitian kuantitatif. 3

5 Skripsi mahasiswa di bidang ilmu-ilmu bisnis umumnya lebih mengarah kepada penelitian kuantitatif, mengkaji sesuatu tidak terlalu mendalam dan dilakukan dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Dipandang dari sudut pendekatannya, maka penelitian memiliki banyak jenis. Bisa dipandang dari metode kualitatif atau metode kuantitatif. Masing-masing metode tersebut memiliki berbagai pendekatan yang berbeda. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa mahasiswa-mahasiswa yang menekuni bidang ilmu bisnis maka penelitiannya lebih mengarah kepada penelitian kuantitatif. Pendekatan-pendekatan untuk metode ini terbagi menjadi beberapa jenis, yakni survey, korelasional, kausal komparatif dan eksperimental. Penelitian survey umumnya tidak dilakukan secara mendalam terhadap objek penelitian. Pengumpulan datanya banyak menggunakan angket. Hal-hal yang diperoleh dari angket umumnya hanya memperoleh jawaban yang sangat terbatas, sehingga peneliti tidak mampu mengetahui secara mendalam apa hakikat sesungguhnya yang ada di dalam benak peneliti. Penelitian korelasional bertujuan untuk memahami hubungan antarvariabel penelitian (Kaufman & Kaufman, 2005), misalnya penelitian untuk menganalisis hubungan pendapatan dengan gaya hidup masyarakat. Penelitian kausal komparatif dikenal juga dengan penelitian expost facto atau setelah kejadian. Penelitian ini dilakukan dengan melihat akibat yang terjadi, lalu dicari apa penyebabnya (Umar, 2001). Contohnya penelitian yang mengkaji bagaimana prestasi kerja karyawan sebelum dan sesudah pelatihan. Setelah penelitian dilakukan akan dapat diketahui apakah pelatihan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan (kausal), dengan membandingkan prestasi kerja mereka sebelum dan sesudah pelatihan (komparatif). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang menggunakan perlakuan tertentu terhadap objek atau yang diteliti. Penelitian ini umumnya melibatkan kelompokkelompok yang berbeda. Kelompok-kelompok yang ada dibandingkan satu sama lain. Dalam penelitian ini ada dua kelompok yang menjadi perhatian peneliti, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Kaufman & Kaufman, 2005). Sebagai contoh penelitian terhadap dua kelompok salesman yang menggunakan metode berbeda dalam melakukan penjualan. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen melakukan penjualan dengan metode online, sementara kelompok kontrol menggunakan metode penjualan konvensional. Peneliti menganalisis kinerja penjualan salesman mana yang lebih berhasil dari kedua metode yang ada. Beberapa penjelasan di atas menunjukkan bahwa jenis penelitian yang bisa digunakan oleh peneliti bisa beragam. Tidak tertutup kemungkinan bahwa seorang peneliti dapat 4

6 menggunakan satu jenis penelitian, tetapi ia juga menggunakan jenis penelitian yang berbeda pada saat yang bersamaan di dalam penelitiannya. Seorang mahasiswa bisnis, misalnya meneliti ingin mengujicobakan media penjualan online yang dirancangnya terhadap keberhasilan penjualan salesman. Dilihat dari tujuannya seorang peneliti menggunakan penelitian terapan karena bermaksud memecahkan permasalahan praktis bisnis; tetapi dilihat dari metodenya ia menggunakan penelitian kuantitatif karena penelitian tidak dilakukan secara mendalam dan dalam waktu yang relatif singkat; sementara dilihat dari pendekatannya peneliti menggunakan penelitian eksperimen, yakni ada perlakuan terhadap salesman dalam melakukan penjualan, satu kelompok diberikan media online dan kelompok lainnya menggunakan metode yang lama. Tempat dan Waktu Penelitian Pertama, tempat atau lokasi penelitian, merupakan bahagian di dalam proposal penelitian untuk mengemukakan dimana sebenarnya penelitian dilakukan. Biasanya mahasiswa bidang ilmu-ilmu bisnis mengambil tempat penelitian berupa lembaga atau organisasi bisnis sebagai objeknya. Lembaga atau organisasi bisnis yang menjadi objek bisa dilakukan dengan mendatangi lokasi penelitian secara langsung seperti mendatangi kantor, pabrik, tempat penjualan atau tempat-tempat lainnya. Penelitian juga bisa dilakukan dengan tidak mendatangi organisasi bisnis secara langsung tetapi mendatangi sumber lain yang masih ada kaitannya dengan organisasi bisnis yang diteliti seperti internet, bursa efek, badan pusat statistik dan sebagainya. Peneliti perlu mengemukakan secara jelas tempat penelitian dilakukan, termasuk apa nama organisasi bisnis yang diteliti; mengapa organisasi bisnis tersebut dipilih; dimana organisasi bisnis tersebut beroperasi. Penelitian-penelitian yang tidak memiliki lokasi nyata seperti penelitian yang mengambil data dari sumber online maka peneliti perlu mengemukakan sumber alamat online yang dikunjungi peneliti. Kedua, waktu penelitian. Peneliti perlu mengemukakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah proses penelitian yakni identifikasi masalah; penelaahan teori; pengumpulan data; pengolahan dan analisis data, termasuk juga aktivitas-aktivitas yang mendampingi proses penelitian itu sendiri, seperti penulisan proposal, seminar proposal, pembimbingan proposal dan skripsi, sidang skripsi dan sebagainya. 5

7 Tabel 1. Contoh Jadwal Rencana Penelitian Tahapan Kegiatan Rentang Waktu Identifikasi Mengumpulkan dan membaca literatur-literatur relevan 1-7 Oktober 2013 Masalah Diskusi dengan calon pembimbing 9-10 Oktober 2013 Mengurus surat menyurat untuk kunjungan perusahaan Oktober 2013 Mengunjungi perusahaan untuk mengidentifikasi masalah Oktober 2013 Diskusi dengan pembimbing Oktober 2013 Pengesahan judul dan penetapan pembimbing ke pimpinan program studi Oktober 2013 Penyusunan Proposal Pengumpulan data Penyusunan Laporan Penelitian/ Skripsi Menyusun proposal Oktober 2013 Pembimbingan proposal 1-15 Nopember 2013 Seminar proposal Nopember 2013 Perbaikan proposal Nopember 2013 Mempersiapkan instrumen penelitian Nopember 2013 Diskusi instrumen penelitian dengan pembimbing Nopember 2013 Mengumpulkan data ke perusahaan 1-10 Desember 2013 Mengolah data Desember 2013 Menyusun skripsi Desember 2013 Pembimbingan skripsi 1-31 Januari 2014 Pendaftaran sidang meja hijau 1-7 Februari 2014 Sidang meja hijau Januari 2014 Definisi Operasional Definisi operasional bukanlah definisi seperti definisi atau pengertian di dalam teori yang ada di bab kajian teori. Definisi operasional lebih mengarah kepada ukuran-ukuran (measurements) atau indikator-indikator dari suatu variabel penelitian. Jika peneliti mempunyai suatu variabel, maka peneliti menggunakan ukuran atau indikator sebagai sarana untuk memahami bagaimana cara peneliti menilai atau mengukur variabel tersebut apakah sudah baik atau buruk, tinggi atau rendah, berkualitas atau tidak dan sejenis dengan hal-hal tersebut. Misalnya jika peneliti menggunakan variabel kinerja karyawan. Di dalam definisi operasional peneliti harus mampu mengemukakan apa ukuran atau indikator yang digunakan untuk menilai tinggi rendahnya kinerja karyawan. Contoh sebuah definisi operasional adalah seperti contoh berikut ini. Kinerja adalah penampilan kerja seseorang yang diindikasikan dari kualitas kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab, disiplin dan motivasi kerja. Indikator tersebut secara spesifik adalah sebagai berikut: - Kuantitas kerja adalah ukuran pegawai terhadap ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, jumlah jam lembur yang dicapai, jumlah ketidakhadiran; - Kualitas kerja adalah penilaian terhadap kesalahan kerja yang mampu dihindari, ketekunan dalam bekerja; Dari contoh definisi operasional di atas terlihat bahwa di dalam definisi kinerja ada terdapat indikator-indikator, dan setiap indikator perlu pula didefinisikan lebih lanjut, 6

8 Setiap indikator yang didefinisikan lebih lanjut tersebut di dalamnya terdapat pula subsub indikator. Contoh lain, jika peneliti meneliti kinerja keuangan perusahaan, apa ukuran-ukuran yang digunakan untuk menilai bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang bagus atau buruk. Misalnya ukuran yang digunakan adalah likuiditas yakni perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Indikatornya, jika rasio aktiva lancar berbanding hutang lancar adalah minimal 2 berbanding 1 maka perusahaan dinyatakan likuid. Contoh terakhir, misalnya lain Jika peneliti meneliti mengenai masalah kepuasan pelanggan, apa ukuran-ukuran yang digunakan untuk menilai bahwa kepuasan pelanggan tinggi atau rendah. Ukuran atau indikator pelanggan merasa puas atau tidak dilihat dari kepuasan akan wujud fisik pelayanan, responsibilitas pegawai, jaminan pelayanan dan empati pegawai. Teknik Sampling Penelitian mengenal adanya populasi dan sampel. Ada kalanya penelitian menggunakan data seluruh unsur populasi, yang demikian dikatakan sebagai sensus. Tetapi jika peneliti bermaksud meneliti hanya sebahagian dari unsur populasi maka yang diteliti adalah data sampel. Dengan demikian sampel merupakan wakil dari populasi. Di dalam subbab teknik sampling (populasi dan sampel) ada beberapa hal yang perlu untuk dikemukakan, antara lain: - Siapa atau apa populasi yang menjadi target dan berapa jumlahnya (jika diketahui); - Siapa atau apa sampel yang diteliti dan berapa jumlahnya; - Apa teknik sampling yang digunakan. Pertama, populasi. Peneliti mengemukakan siapa atau apa populasi yang menjadi target penelitian. Populasi tidak harus selalu manusia, tetapi juga bisa selain manusia. Seluruh karyawan perusahaan, seluruh karyawan bagian administrasi, seluruh konsumen yang menggunakan produk, merupakan contoh populasi. Kumpulan data waktu seperti laporan keuangan mulai dari perusahaan berdiri sampai waktu terakhir juga contoh pulasi. Seluruh perusahaan yang terdaftar di bursa efek, seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek. Semuanya adalah contoh populasi. Umumnya seluruh anggota populasi diteliti apabila jumlahnya sedikit, tetapi jika cukup banyak maka diambillah sampel dari populasi. Jika diketahui secara pasti maka peneliti perlu mengemukakan jumlah anggota populasi penelitiannya. Kedua, sampel. Di bahagian ini peneliti harus mengemukakan siapa atau apa sampelnya. Tentunya sampel diambil dari populasi yang menjadi target. Biasanya sampel diambil 7

9 karena jumlah populasi terlalu besar dan harus mengeluarkan pengorbanan yang tidak sedikit dari segi waktu, biaya atau tenaga. Di bahagian sampel inilah peneliti mengemukakan jumlah sampel yang hendak diteliti. Penentuan jumlah sampel dapat menggunakan berbagai cara seperti menggunakan rumus atau melihat tabel tertentu. Jumlah sampel yang telah ditentukan dengan caracara tersebut sebenarnya adalah jumlah sampel minimal yang bisa ditolerir secara matematis atau statistik. Apabila peneliti menginginkan jumlah yang lebih besar dari jumlah sampel yang sudah ditentukannya merupakan inisiatif yang cukup baik. Asumsinya apabila jumlah sampel semakin mendekati jumlah populasi maka akan semakin lebih representatif atau semakin mampulah sampel tersebut menggambarkan kondisi populasi. Melebihkan jumlah sampel dari jumlah yang sudah ditentukan juga diperlukan untuk mengantisipasi kekurangan data pada saat peneliti menganalisis data. Sering kali terjadi angket yang telah diisi responden tidak terisi seluruhnya sehingga tidak layak untuk dipakai dalam analisis data atau bahkan mungkin angket tidak kembali seluruhnya. Jika peneliti hanya menentukan jumlah sampel seperti yang dihitung melalui rumus atau yang tertera di dalam tabel saja, maka peneliti akan kekurangan data. Demikian juga untuk data-data yang diperoleh dokumen, peneliti juga perlu melebihkan jumlah sampel dari yang sudah ditetapkan. Tujuannya adalah seperti di atas, yakni mengantisipasi kekurangan data. Ketiga, teknik sampling. Selain mengemukakan target populasi dan jumlah sampel, maka peneliti perlu juga mengemukakan teknik sampling apa yang dijadikan sebagai pendekatan dalam menentukan pemilihan sampel. Secara garis besar ada dua teknik sampling yang dapat digunakan oleh peneliti, yakni probability sampling atau random sampling (simple, stratified, cluster, sistematic dan multistage sampling). Selain itu ada juga teknik sampling yang dikenal dengan nonprobability sampling atau nonrandom sampling (accidental, purposive, quota dan snowball sampling) (Juliandi dan Irfan, 2003). Teknik mana yang dapat digunakan peneliti? Apabila memungkinkan paling baik peneliti menggunakan probability sampling. Tetapi jika tidak memungkinkan dapat menggunakan alternatif kedua yakni nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik yang paling memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih representatif (mewakili keadaan populasi). Teknik ini hanya dapat dipakai apabila peneliti mengetahui secara pasti jumlah populasinya, jika tidak diketahui secara pasti maka nonprobability sampling dapat menjadi pengganti. Tetapi bukan berarti apabila jumlah populasi tidak diketahui maka nonprobability sampling merupakan satusatunya teknik yang harus digunakan. Apabila jumlah populasi diketahui, penelitipun boleh menggunakan nonprobability sampling. Hanya saja sampel penelitian menjadi kurang representatif. 8

10 Populasi Apakah populasi mudah diketahui jumlahnya secara pasti? Mudah Apakah populasinya heterogen/berjenis/berkelompok? Apakah membutuhkan persyaratan yang ketat, atau kriteria khusus untuk sampel? Ya Tidak Ya Tidak Apakah wilayah pengamatan luas atau jumlah populasi terlalu banyak? Apakah wilayah pengamatan luas atau jumlah populasi terlalu banyak? Apakah sampel sulit didapat/langka? Apakah sampel berkelompok/ heterogen Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Stratified Sistematic Simple Quota Accidental Apakah perlu pentahapan dalam pengambilan sampel? Purposive Ya Tidak Multistage Cluster Sumber: Juliandi, & Irfan, Dengan adaptasi. Gambar 2. Pemilihan Sampel Untuk lebih memudahkan peneliti dalam menentukan sampel mana yang seharusnya digunakan dapat dilihat dalam gambar 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara apa dan bagaimana peneliti dalam mengumpulkan data. Ada dua hal utama yang perlu dikemukakan di dalam teknik pengumpulan data, yaitu: apa sumber datanya, apa teknik yang digunakan, apa instrumen yang digunakan, dan bagaimana cara menguji kualitas dari instrumen yang digunakan (uji kualitas instrumen hanya digunakan jika instrumennya adalah angket). Berikut kerangka untuk penyusunan bagian teknik pengumpulan data: a. Sumber data yang dipilih (primer atau sekunder, atau gabungan keduanya) b. Teknik dan instrumen pengumpulan data: - Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan (angket, wawancara, observasi, studi dokumen, atau gabungan diantaranya) 9

11 - Jenis skala yang digunakan (Guttman, Likert, Semantic Differential Rating, atau lainnya) (khusus untuk instrumen angket) - Jumlah opsi jawaban dan item-itemnya (khusus untuk instrumen angket) - Tabel/matriks pengembangan instrumen yang berisi mengenai variabel, dimensi/indikator, nomor item-item angket yang direncanakan dan pokok pikiran angket (khusus untuk instrumen angket) Tabel 2. Contoh Tabel Pengembangan Instrumen Penelitian Variabel Subvariabel/Dimensi 2 Indikator Nomor Item Instrumen 3 X ,10 2 2,11,19,25 dst. 3,12, ,13,21 2 5,14 dst. 6,15,22 dst. 1 7,1623, 2 8,17 dst. 9,18,24 X ,10,19,25 2 2,11,20 dst. 3,12,21, ,13 2 5,14 dst. 6,15,22 dst. 1 7,16,23,27 2 8,17 dst. 9,18,24,28 Y 1 1 dst. 2 dst. dst. dst. dst. 1 dst. dst. dst. c. Pengujian validitas (khusus untuk instrumen angket): - Tujuan melakukan pengujian validitas - Cara pengujian validitas - Kriteria penarikan kesimpulan dalam pengujian validitas instrumen (kriteria valid tidaknya suatu item instrumen) d. Pengujian reliabilitas (khusus untuk instrumen angket): - Tujuan melakukan pengujian reliabilitas - Cara pengujian reliabilitas - Kriteria penarikan kesimpulan dalam pengujian reliabilitas instrumen (kriteria reliabel tidaknya suatu instrumen) 2 Subvariabel/Dimensi hanya digunakan apabila diperlukan karena tidak semua penelitian memiliki subvariabel/dimensi 3 Nomor item instrumen adalah nomor-nomor yang digunakan di dalam angket. Nomor-nomor tidak perlu disusun secara berurutan untuk suatu item indikator di dalam suatu variabel. Jumlah item suatu variabel tidak mungkin sama dengan jumlah item variabel lainnya, contoh di dalam tabel di atas, untuk variabel X1 jumlah item instrumen sebanyak 25 buah, sedangkan untuk variabel X2 instrumennya sebanyak 28 buah. 10

12 Teknik Analisis Data Pada subbab ini kemukakan jenis teknik analisis data yang digunakan, beserta rumusrumus statistik, serta cara penarikan kesimpulannya. Statistik yang digunakan hanya statistik yang benar-benar mampu menjawab rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis penelitian. Lihat ilustrasi tabel berikut ini. Apabila penelitian akan dianalisis secara deskriptif (variabel mandiri) dan asosiatif (hubungan antar variabel), maka seluruh statistik harus mewakili setiap rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ada. Tabel 3. Hubungan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis dan Teknik Analisis Data Rumusan masalah Tujuan penelitian Hipotesis Teknik analisis data X1 X1 - Mean X2 X2 - Mean Y Y - Mean X1 Y X1 Y X1 Y Regresi sederhana X1 Y X1 Y X1 Y Regresi sederhana X1&X2 Y X1&X2 Y X1&X2 Y Regresi berganda Kemukakan secara spefisik masing-masing teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian. Setidaknya berisi mengenai: a. Tujuan penggunaan teknik statistik yang digunakan b. Rumus statistik yang digunakan c. Hipotesis statistik H0 dan Ha (jika ada hipotesis) d. Cara interpretasi, penarikan kesimpulan, atau kriteria pengujian hipotesis (jika menggunakan hipotesis). Penggunaan statistik untuk keperluan analisis data penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis dapat dililih berdasarkan kriteria: a. Apakah statistiknya parametrik atau nonparametrik? statistik parametris yakni suatu tes statistik yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi seperti data harus berdistribusi normal, skala minimal berbentuk skala interval atau rasio, sampel besar. Statistik nonparametris yakni suatu tes statistik yang modelnya tidak menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi. Dengan demikian statistik nonparametris tidak mempersyaratkan data harus berdistribusi normal, skala umumnya adalah nominal dan ordinal, sampel boleh berjumlah kecil (Siegal, 1997). b. Apakah data yang diamati berskala nominal, ordinal interval atau rasio? Skala nominal hanya bersifat penggolongan data tanpa ada peringkat. Skala ordinal sudah ada peringkat. Skala interval memiliki peringkat tetapi tidak mempunyai nol mutlak. Skala rasio memiliki peringkat dan mempunyai nol mutlak. 11

13 c. Apakah datanya berdistribusi normal atau tidak normal? Data yang mempunyai distribusi normal artinya data terdistribusi atau menyebar dengan penyebaran simetris (seimbang kiri dan kanan) jika dilihat dalam kurva. d. Apakah sampelnya besar atau kecil? Jika sampel besar sebaiknya menggunakan statistik parametrik jika datanya normal, tetapi jika datanya tidak normal walaupun jumlah sampelnya besar maka statistik nonparametrik lebih sesuai untuk digunakan. Jika jumlah sampelnya kecil, sebaiknya digunakan statistik nonparametrik. Skala pengukuran Distribusi data Berskala numerik: Interval Rasio Ordinal yang diintervalkan Tabel 4. Pilihan teknik statistik Parametrik Normal Jika tidak normal, gunakan statistik nonparametrik Nonparametrik Umumnya berskala kategorik: Nominal Ordinal Tetapi juga tetap boleh untuk data interval dan rasio apabila data interval dan rasio setelah diuji memperoleh hasil tidak normal Tidak harus normal Sampel Umumnya besar Tidak harus besar Statistik Asosiatif sederhana: korelasi liner sederhana/product Moment Correlation regresi linear sederhana Asosiatif berganda: korelasi linear berganda regresi linear berganda Komparatif, dua kelompok sampel yang tidak berpasangan/tidak berhubungan (independent sample t-test) Komparatif, dua kelompok sampel yang berpasangan/berhubungan (paired sample t-test) Dua atau lebih kelompok sampel yang tidak berpasangan/tidak berhubungan (one way anova) dan sebagainya Sumber: Siegal, 2007; Sugiyono, Dengan adaptasi. Asosiatif: Korelasi rank spearman Komparatif, dua kelompok sampel yang berpasangan/ berhubungan: McNemar Sign test Wilcoxon Kruskal Wallis Komparatif, dua kelompok sampel yang tidak berpasangan/ tidak berhubungan: Fisher Chi-square Median test U-Mann-Whitney Kolmogorov smirnov Reaksi ekstrem moses Komparatif, lebih dari dua (k) kelompok sampel yang berpasangan/ berhubungan: Q Cochran Friedman Komparatif, lebih dari dua (k) kelompok sampel yang yang tidak berpasangan/ tidak berhubungan: Chi-Square Perluasan tes median Analisis varian ranking satu arah Kruskall-Wallis 12

14 Dari tabel 4 di atas, misalnya jika data berskala interval dan rasio, kemudian datanya adalah berdistribusi normal dan sampelnya besar maka digunakan statistik parametrik. Untuk mengetahuai suatu data adalah berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat kurva yang berbentuk lonceng atau menggunakan statistik seperti Kolmogorov Smirnov atau statistik yang relevan lainnya. Kasus lain yang berbeda, misalnya walaupun suatu data berskala interval dan rasio tetapi data tidak berdistribusi normal atau bersampel kecil, maka peneliti tidak boleh memaksakan untuk menggunakan statistik parametrik. Statistik nonparametrik adalah alternatif statistik yang bisa digunakan. Penutup Proposal penelitian mengandung banyak hal, salah satunya adalah metode penelitian seperti telah dijelaskan di dalam tulisan ini. Metode penelitian memberi gambaran bagaimana cara untuk melakukan penelitian, dimulai dari cara menentukan sampel, cara mengumpulkan data sampai kepada cara menganalisis data. Cara-cara atau metode penelitian dikemukakan harus berdasarkan aturan-aturan standar secara metodologis. Peneliti tidak boleh sekedar melihat penelitian-penelitian yang telah lalu tanpa memikirkan apakah cara yang digunakan oleh orang lain dalam penelitiannya benar atau tidak. Peneliti harus banyak membaca referensi, berdiskusi dengan dosen atau orang lain agar metode yang digunakan untuk meneliti adalah metode yang tepat. Apabila metode tepat maka penelitian akan menghasilkan produk yang berkualitas, dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah kepada semua orang khususnya di lingkungan akademis. Penelitian yang mampu memenuhi kriteria tersebut akan memberikan manfaat untuk mencapai kebenaran ilmu pengetahuan. Referensi Adams, J.; & Khan, H.T.A.; Raeside, Robert & White, David (2007). Research methods for graduate business and social science students. New Delhi: Response Book. Connaway, L.S. & Powell, R.R. (2010). Basic research for librarians. California: ABC-CLIO, LLC. Gay, L.R.; Mills, G.E.; Airasian, P.W. (2012). Educational research: Competencies for analysis and applications. USA: Pearson. Juliandi, Azuar. & Irfan (2013). Metodologi penelitian kuantitatif: Untuk ilmu-ilmu bisnis. Bandung: Citapustaka Media. Kaufman, A.S. & Kaufman, N.L. (2005). Essentials of behavioral science series. New Jersey: John Wiley & Sons. Siegal, S. (1997). Statistik nonparametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Gramedia. 13

15 Sugiyono (2001). Metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta. Umar, H. (2001). Riset sumber daya manusia dalam organisasi. Jakarta: Gramedia. 14

ANALISIS DATA KUANTITATIF

ANALISIS DATA KUANTITATIF 1 ANALISIS DATA KUANTITATIF Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, dan interpretasi yang diperoleh dari lapangan agar data yang disajikan mempunyai makna. A. Tujuan Analisis Data 1. Menjawab

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Pertemuan ke-4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

METODE PENELITIAN Pertemuan ke-4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN METODE PENELITIAN Pertemuan ke-4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN DATA PENELITIAN Kualitatif Macam Data Diskrit Kuantitatif Ordinal Kontinum Interval Ratio Data Kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

Variabel Bebas II (X2): Objek : Lokasi Penelitian : Nama :... NPM :... Kelas :... Prog. Studi :...

Variabel Bebas II (X2): Objek : Lokasi Penelitian : Nama :... NPM :... Kelas :... Prog. Studi :... Tugas 8 PENULISAN BAB III PROPOSAL SKRIPSI MEMBAWA ANDA KE ALAM RUHNYA SKRIPSI Metodologi Penelitian Judul: Variabel Bebas I (X1) : Variabel Terikat (Y): Variabel Bebas II (X2): Objek : Lokasi Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( ) ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi (16709251033) Bertu Rianto Takaendengan (16709251034) Mega Puspita Sari (16709251035) Diresume oleh: Sumbaji Putranto A. PENGERTIAN ANALISIS DATA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ- HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ- PENGERTIAN Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang menunjukkan dugaan adanya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Contoh: Rumusan masalah:

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI ISU-MASALAH & MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN 1

MENGIDENTIFIKASI ISU-MASALAH & MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN 1 MENGIDENTIFIKASI ISU-MASALAH & MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN 1 Azuar Juliandi Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia email: azuarumsu@gmail.com Langkah awal dalam meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran langkah-langkah secara sistematis untuk memudahkan menganalisa masalah yang dihadapi sehingga penelitian menjadi jelas dan sesuai

Lebih terperinci

STATISTIKA INFERENSIAL RASIONAL

STATISTIKA INFERENSIAL RASIONAL STATISTIKA INFERENSIAL RASIONAL Kondisi riil pengolahan informasi (Data): Karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga tidak memungkinkan mengumpulkan dan mengolah seluruh informasi yang ada di masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KUANTITATIF. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M.

ANALISIS DATA KUANTITATIF. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M. ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M.Pd Disusun oleh : Kelompok 7 PMAT B Ressy Rustanuarsi (16709251033)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus dikarenakan jumlah elemen populasi yang akan diteliti sulit dihitung. Populasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN PERTEMUAN KE-6 STATISTIKA NON-PARAMETRIK (UNTUK UJI NORMALITAS DAN DATA KUALITATIF) PROF.DR.KRISHNA PURNAWAN CANDRA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAPERTA UNMUL 2016 ANALISIS DATA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

Penggolongan Uji Hipotesis

Penggolongan Uji Hipotesis Penggolongan Uji Hipotesis Macam Data Deskriptif (1 sampel) Komparatif (2 sampel) Macam Hipotesis Komparatif (k sampel) Asosiatif Berpasangan Independen Berpasangan Independen Berpasangan Independen Nominal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

Meneliti yuu...k. Wagiran Fakultas Teknik UNY

Meneliti yuu...k. Wagiran Fakultas Teknik UNY Meneliti yuu...k Wagiran Fakultas Teknik UNY maswagiran@yahoo.com Disampaikan dalam acara Sekolah Riset, diselenggarakan oleh BEM UNY tanggal 13 April 2014 Nilai PDB per Kapita (USD) Jumlah Peneliti &

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS Imam Gunawan

PENGUJIAN HIPOTESIS Imam Gunawan PENGUJIAN HIPOTESIS Imam Gunawan HIPOTESIS.??? Sudut pandang statistik: Pernyataan statistik tentang parameter populasi. Taksiran terhadap parameter populasi melalui data sampel. Sudut pandang penelitian:

Lebih terperinci

Unsur-unsur Metodologi Penelitian

Unsur-unsur Metodologi Penelitian Unsur-unsur Metodologi Penelitian 1. Populasi dan sample 2. Variabel-variabel penelitian 3. Instrumen penelitian 4. Tehnik pengumpulan data 5. Tehnik tabulasi data 6. Tehnik analisis data 7. Tehnik/kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS

JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS 1. CONTOH 1 a. Judul Penelitian PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMA N 1 BUKITTINGGI

Lebih terperinci

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2 Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran Konsep Dasar Statistik - 2 Statistik sebagai data Yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka / kumpulan

Lebih terperinci

Oleh : M.H.Dewi Susilowati

Oleh : M.H.Dewi Susilowati METODE KUANTITATIF GEOGRAFI Oleh : M.H.Dewi Susilowati TUJUAN MK METKUAN TUJUAN UMUM : MAHASISWA MAMPU MENERAPKAN METODE KUANTITATIF DALAM KEGIATAN ANALISIS PERMASALAHAN GEOGRAFI TUJUAN KHUSUS : * MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS] MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Desain Riset dan Skala pengukuran data Desain Riset Desain riset adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian ( misalnya : marketing

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja 41 Menurut Sugiyono (2010 : 93) menjelaskan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas

Lebih terperinci

KIAT-KIAT PENULISAN ILMIAH DI JURNAL NASIONAL/ INTERNASIONAL BIDANG SOSIAL

KIAT-KIAT PENULISAN ILMIAH DI JURNAL NASIONAL/ INTERNASIONAL BIDANG SOSIAL RANKING PUBLIKASI ILMIAH DUNIA KIAT-KIAT PENULISAN ILMIAH DI JURNAL NASIONAL/ INTERNASIONAL BIDANG SOSIAL Oleh: Azuar Juliandi, SE, S.Sos, M.Si. Disampaikan dalam Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini ada dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan model one-group-pretest-posttest design, artinya penulis

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB IV METODOLOGI RISET BAB IV METODOLOGI RISET 4.. Objek Riset Objek penelitian ini dilakukan LPP TVRI Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Oktober 20 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra PERSIAPAN PENELITIAN 1) Menyusun instrumen penelitian berdasarkan dimensi dan indikator yang dirujuk. 2) Uji validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian survey dengan taraf penjelasan asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para responden

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam kurun waktu 2007-2008, PT. TIKI JNE mengalami penurunan angka penjualan sekitar 15%. Oleh sebab itu, PT. TIKI JNE ingin memiliki strategi untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH APLIKASI SPSS Psikologi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH APLIKASI SPSS Psikologi 1 Statistik Deskriptif, Statistik Inferensia dan Komputer Statistik (SPSS) statistik deskriptif dan inferensi; statistik parametrik, statistik non parametrik dan metode-metode yang termasuk didalamnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data 1.1.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan oleh penyusun adalah penelitian lapangan (field reseach), yaitu penelitian yang mengambil

Lebih terperinci

METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF. Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF. Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF A Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 PENGANTAR Pertanyaan yang perlu dikemukakan dalam mengungkap kebenaran empirik, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

Uji Z atau t Uji Z Chi- square

Uji Z atau t Uji Z Chi- square UJI FRIEDMAN SEBAGAI PENDEKATAN ANALISIS NONPARAMETRIK UNTUK MENGUJI HOMOGENITAS RATA-RATA retnosubekti@uny.ac.id Pendahuluan Uji parametrik memerlukan pemenuhan asumsi-asumsi tentang distribusi populasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya belajar siswa dan pengaruhnya terhadap perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian berisi metode yang digunakan beserta alasan alasannya

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian berisi metode yang digunakan beserta alasan alasannya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian berisi metode yang digunakan beserta alasan alasannya metode tersebut digunakan (PPS, 2005: 22). Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kecukupan Modal. Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variable)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kecukupan Modal. Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variable) BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh Likuiditas terhadap Kecukupan Modal. Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variable) yang

Lebih terperinci

Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 5 Februari 2015

Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 5 Februari 2015 Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 5 Februari 2015 Prosedur Uji Hipotesis Uji Z Parametrik Uji t ANOVA one way UJI MENYANGKUT RATAAN Asumsi distribusi normal Uji Tanda Uji Rang Tanda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yakni merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian yang akan digunakan selama penelitian berlangsung, serta cara pengambilan sampel, jenis dan sumber data dan analisis-analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Bertolak dari masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dengan mudah dapat dikenali variabel-variabel penelitiannya. Di dalam penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetuan Populasi Penelitian Populasi penelitian dapat diartikan sebagai sekumpulan individu dengan karakteristik yang khas yang akan menjadi perhatian dalam suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 8 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Modul Metode Penelitian Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara, metode

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2009:13) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable adalah peramalan permintaan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua yayasan sekolah Taman Kanak-Kanak yaitu yayasan milik pemerintah desa dan yayasan Aisyiyah yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Periset

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Periset BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tipe penelitian ini adalah tipe eksplanatif yang berarti menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti.

Lebih terperinci

Oleh: Endang Mulyatiningsih

Oleh: Endang Mulyatiningsih Oleh: Endang Mulyatiningsih Macam-macam statistik Statistik Inferensial Deskriptif Parametrik Non parametrik Sampel Penjelasan Sampel Populasi Inferensial Digunakan untuk mengambil kesimpulan pada populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan 6 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka pikir berisikan tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanankan penelitian. Penelitian di dalam penelitian ini terbagai ke dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Secara umum metode penelian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2012) menyatakan

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Hipotesis statistik Sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). Statistik Angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas 47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas kerja pegawai pada Sub Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment). Meneliti pengaruh program pelatihan pencegahan diare pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan survey. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI. dr. Hadi Sarosa, M.Kes Bagian Fisiologi F.K Unissula Semarang

KORELASI DAN REGRESI. dr. Hadi Sarosa, M.Kes Bagian Fisiologi F.K Unissula Semarang KORELASI DAN REGRESI dr. Hadi Sarosa, M.Kes Bagian Fisiologi F.K Unissula Semarang Korelasi Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antar variabel dalam populasi Korelasi merupakan angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan hubungan antar variabel dalam satu kajian. Untuk menetapkan metode penelitian dalam praktek

Lebih terperinci