BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Kegiatan observasi dan pengamatan dari seluruh jumlah siswa kelas III masih belum aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas III. Untuk itu dilaksakan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III. Pada proses pembelajaran yang diakasanakan sebelum tindakan kebanyakkan siswa masih kurang memperhatikan penjelasan materi yang dijelaskan oleh guru. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I siswa mulai memperhatikan penjelasan materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret dan siswa juga mulai aktif bertanya dan setelah selesai tindakan siklus I guru merencanakan tindakan pada siklus II karena pada siklus I masih belum sesuai dengan yang diharapakan oleh guru. Pada tindakan siklus II siswa lebih aktif dalam belajar dan aktif bertanya, juga lebih memperhatikan penjelasan materi yang di sampaikan. Dalam hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya Hasil Penelitian Kondisi Pra siklus Kondisi pra siklus merupakan kondisi awal sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret dalam pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Pada kondisi pra siklus, diketahui bahwa dari total 20 siswa, 12 siswa dinyatakan belum tuntas dari nilai KKM (65) yang diterapkan sekolah, sementara yang tuntas hanya 8 orang siswa. Hasilnya disajikan dalam tabel berikut. 38

2 39 Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar IPA Pra siklus Skor Krireia Hasil Belajar Pra Siklus Jumlah Persentase (%) 65 Tidak Tuntas 12 60% 65 Tuntas 8 40% Jumlah % Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 40 Nilai Rata-Rata 65 Tabel 4.1 diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 3 sebanyak 20 orang siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan menujukkan bahwa siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang siswa (60%). Hasil perolehan nilai tertinggi 80, nilai terendah 40, dan nilai rata-rata adalah siswa yang tidak tuntas tersebut karena ketika mengikuti pembelajaran tidak memperhatikan sehingga ketika mengkuti tes formatif hasilnya nilai siswa tersebut masih rendah. Selanjutnya untuk lebih jelas hasil perolehan ketuntasan belajar siswa tersebut disajikan dalam diagram batang 4.1 berikut ini: 40% Pra Siklus Pra Siklus 60% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Hasil Belajar Pra Siklus Gambar 4.1 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 3 menunjukkan bahwa siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang

3 40 siswa (60%) dan siswa yang tuntas adalah sebanyak 8 orang siswa (40%) hasil belajar perolehan nilai terendah, tertinggi, dan nilai rata-rata dari tabel tersebut disajikan pada diagram batang 4.2 berikut ini: Pra Siklus 65 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Dan Rata- Rata Pra Siklus. Gambar 4.2 diketahui bahwa nilai terendah pra siklus adalah 40, dan nilai tertinggi adalah 80, sedangkan nilai rata-rata adalah 65. Dari data yang diperoleh, maka diperlukan upaya untuk menindak lanjuti melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian tidakan kelas ini telah disetujui oleh guru dengan menggunakan moel pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret yang dilaksanakan dalam dia siklius (tiap siklius dua pertemuan). 4.3 Siklus I Pratik pembelajaran pertama dilaksanakan pada dengan poko bahasan mahkluk hidup (ciri-ciri dan kebutuhan mahkluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya), pengertian makhluk hidup, serta apa itu ciri-ciri makhluk hidup, juga hal yang mempengaruhi kebutuhan makhluk hidup). Dalam siklus I ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut: Perencanaan Siklus I dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 dan 29 juli Sebelum proses pembelajaran siklus I dilaksanakan penelitian dengan teman-teman sejawat membahas hal-hal untuk menentukan model yang sesuai dengan materi yang

4 41 diajarkan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung denagn kondusif. Peneliti membuat RPP kemudian bersama denga guru kelas memeriksa kelembali RPP siklus I untuk mata pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup yang telah disusun dan telah dicermati setiap butiran yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir. Kemudian peneliti menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan serta lembar observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer untuk mengetahui kinerja guru sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan, peneliti juga merancang alat evaluasi berupa soal tes tertulis yang akan menguji siswa berkaitan dengan materi tersebut. Perencanaan yang dilakukan tersebut diatas telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajarn suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berlajan dengan lancer. Tindakan Pertemuan Pertama Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan awal Sebelum pelajaran dimulai guru dan siswa berdoa terlebih dahulu, kemudian mengabsen siswa. Untuk mengawali pembelajaran guru menyampaikan tema pembelajaran, setelah itu dilanjut dengan apresepsi: apa yang telah kamu lihat di sekeliling lingkungan mu?. Guru bertanya kepada siswa apa itu makhluk hidup?. 2. Kegiatan inti Setelah bertanya guru menjelasakan materi tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruginya. Setelah

5 42 itu siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, kemudian guru bertanya ada yang belaum mengerti mengenai materi yang baru dijelaskan, hal ini untuk mengali pengetahuan mereka, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan juga dapat menggunakan kalimat tanya dengan benar dan jelas. Setelah itu siswa dibagi kelompok, dan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siwa, kemuidan siswa melalui kegiatan belajar kelompok mulai mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh dan mendiskusikan pertanyan pada lembar kerja siswa (LKS) untuk memperluas pengetahuan mereka yang dibagikan oleh guru. Setelah siswa berdiskusi dan menemukan jawaban pada pertanyaan di lembar (LKS) masing-masing kelompok untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan kelompok yang lainnya menanggapi, atau mengemontari hasil kelompok yang lain persentasi, guru memberikan umpan balik dan menguatkan terhadap kerja siswa. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi, dan kelompok lain memberikan tanggapan dan guru membimbing siswa untuk memperoleh jawaban yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Bertanya jawab tentang materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya, yang belum dipahami. 3. Kegiatan akhir Di kegiatan akhir guru bersama dengan siswa memberikan rangkuman atau penguatan tentang materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya, setelah itu guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan pesan moral serta tindak lanjut.

6 43 Pertemuan kedua Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2016 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan awal Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa, dan setelah itu guru mengabsensikan siswa, setelah mengabsensi siswa guru menyampaikan tema pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian guru melakukan apresiasi: apa saja yang kamu ketahui di lingkungan mu bertanya kepada siswa apakah kalian sudah siap untuk belajar 2. Kegiatan inti Tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari bersama, setelah betanya guru menjelaskan materi, selain itu juga guru memberikan kepada siswa untuk bertanya, apabila ada yang belum dimengerti mnegani materi yang dijelakan oleh guru dengan menggunakan kalimat tanya yang benar dan jelas, selain itu guru memberikan kepada siswa untuk menjelaskan materi yang dipelajari. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang dipelajari tersebut. Melaui kegiatan mandiri siswa minta untuk mengemukkan pendapat mereka dengan jelas dan berani, untuk menunjukkan bahwa siswa tersebut aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Setelah itu guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, dan guru memberikan lembar (LKS) dan dilembar kegiatan siswa tersebut masing-masing kelompok untuk berdiskusi untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Setelah siswa melakukan diskusi bersama kelompok mereka, siswa diminta untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka dan kelompok yang lainnya menganggapi, dan guru juga membimbing masing-masing kelompok untuk memotivasi siswa dalam belajar. Setelah selesai siswa

7 44 berdiskusi guru memanggil setiap kelompok untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas, kemudian guru memberikan umpan balik penguatan terhadap kerja kelompok siswa, dan guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat dalam belajar dan berpartisifasi aktif didalam kelas. 3. Kegiatan akhir Didalam kegitaan akhir guru bersama dengan siswa bersama-sama memberikan kesimpulan atau penguatan mengenai materi yang telah dipelajari bersama, dan setelah itu guru merefleksi proses pembelajaran. Tindak lanut, guru melaksanakan evaluasi dengan membagikan lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu selanjutnya guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa penutup. Observasi Aktifitas guru atau proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas yang menjadi fokus pengamatannya adalah bagaimana pengguanaan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret dalam pembelajaran IPA, serta implikasi dari model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret pada hasil belajar IPA. selama mengajar, observer merekam jalannya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah tersediakan. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah keseluruhan selama proses pembelajaran berlangsung. Halhal yang menjadi pengamatan adalah aktifitas guru, maka instrumen pengamatan yang digunakan adalah lembar observasi dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret pada pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. a. pada awal pertemuan, siswa masih belum memahami langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret.

8 45 b. Kelas masih rebut ketika siswa kerja kelompok c. Tidak semua kelompok memberikan komentar dan tanggapan terhadap hasil persentasi temannya d. Beberapa siswa juga sering mentertawakan anggota kelompok lain saat mempersentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas, sehingga Susana menjadi gaduh e. Guru belum memberikan reward/ penguatan pada siswa yang menjawab benar f. Saat kegiatan evaluasi masih terdapat beberapa siswa yang berusaha untuk membuka catatan g. Waktu pembelajaran yang terbatas, menjadikan proses pembelajarn belum dilakukan maksimal. Refleksi Observasi pada siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara: a. Guru lebih membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran b. Guru berkeliling mengawasi siswa yang sedang mengerjakan tugas kelompok c. Guru mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang sedang persentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil persentasi tersebut d. Memberikan pengertian pada siswa bahwa saat teman berbicara, atau menjelaskan materi harus kita hargai e. Memberikan reward/ penguatan kepada siswa yang menjawab benar, baik secara individu maupun kelompok f. Saat kegiatan evaluasi tidak ada siswa yang membuka catatan g. Waktu yang terbatas sudah dapat digunakan dengan maksimal.

9 Hasil Analisis Data belajar siswa. Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil Analisis Hasil Belajar Siklus I Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Hasil tes siklus I mengalami peningkatan dan hasil tes pada awal pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa data awal pada siklus, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 65, meningkat menjadi 60 pada siklus I. hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada sikkus I yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus I Skor Kriteria Hasil Belajar Siklus I Jumlah Siswa Persentase (%) 65 Tidak Tuntas 8 60% 65 Tuntas 12 40% Jumlah % Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 50 Nilai Rata-Rata 65 Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, dari 20 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 8 siswa yang tidak tuntas (40%) sedangkan yang tuntas sebanyak 12 orang siswa dengan persentase (60%) artinya mampu mencapai KKM 65. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 85 dan nilai rata-rata adalah 65. Selanjutnya untuk lebih jelas hasil perolehan ketuntasan belajar tersebut disajikan dalam diagram batang 4.3 dibawah ini:

10 47 60 Siklus I 40 Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.3 DiagramDistribusi Hasil Belajar Siklus I Gambar 4.3 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, menunjukkan bahwa siswa yang belum tuntas sebanyak 8 orang siswa dengan persentase 40% dan siswa yang tuntas sebanyak 12 orang siswa dengan persentase 60%. Adapun KKM IPA adalah 65. Selanjutnya hasil perolehan nilai tertinggi, nilai terendahnya, dan nilai rata-rata hasil belajar siswa disajikan dalam diagram batang 4.4 berikut ini: Siklus 1 65 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Dan Rata-rata Siklus I

11 48 Gambar 4.3 diketahui bahwa nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 85 dan nilai terendah 50 dengan nilai rata-rata kelas Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I Membandingkan ketuntasan pra siklus dengan setelah tindakan pada siklus I dimaksudkan untuk melihat apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, memberikan pengaruh dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebbutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Berikut ini disajikan tabel 4.3 perbandingan ketuntasan belajar siswa pra siklus dan setelah tindakan pada siklus Tabel 4.3 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar pra Siklus dan Siklus I Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Jumlah Siswa % Jumlah Siswa % Belum Tuntas 12 69% 8 60% Tuntas 8 40% 12 40% Total % % Rata-Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Tabel 4.3 diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah mapun persentase ketuntasan belajar siswa. Jika pra siklus, siswa yang tidak tuntas belajar adalah 12 siswa (60%) dari total jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus I, dimana siswa yang tuntas adalah sebanyak 12 siswa dengan persentase (60%) dari total jumlah siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa yaitu 12 orang siswa (60%). Jumlah siswa yang tidak tuntas adalah sebanyak 8 ornag siswa (40%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah siswa yang tidak tuntas 8 orang siswa dengan persentase (40%). Berikut ini disajikan dalam Gambar 4.4 perbandingan

12 49 jumlah ketuntasan belajar siswa pra siklus dan setelah diberikan tindakan pada siklus I. 60 Pra Siklus 60 Siklus I Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.5 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I Tabel 4.3 dan gambar diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa maupun persentase ketuntasan belajar siswa. Jika pra siklus, siswa yang belum tuntas belajar adalah 12 siswa (60%) dari tota jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus I, dimana siswa yang tuntas adalah sebanyak 12 orang siswa (60%) dari tota jumlah siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa 5 (20%). Jumlah siswa yang belum tuntas pra siklus 12 orang siswa (60%) dan berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi 8 orang siswa (40%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah siswa yang belum tuntas menjadi 8 orang siswa (20%). Berikut ini disajikan dalam gambar 4.5 perbandingan Nilai Tertinggi, terendah dan Rata-Rata belajar pra siklus dan setelah diberikan tindakan pada siklus I

13 50 Pra Siklus Siklus I Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Gambar 4.5 Perbandingan Diagram Batang Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Pra Siklus dan Siklus I Meskipun terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus I, diketahui bahwa ketuntasan belajar ini belum memberikan hasil yang diharapakan yaitu 75% dari total jumlah siswa tuntas belajar atau tuntas KKM yang ditetapkan sekolah =65. Dengan kata lain, dengan hasil ini diperlukan tindakan yang harus dilaksanakan pada siklus II. 4.4 Siklus II Pratek pembelajaran dilaksanakan dengan poko pembahasan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya dengan indicator mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup, mengelompokkan makhluk hidup dan jenis makannya. Siklus II ini dilakukan melalui dua pertemuan dengan rincian sebagai berikut: Perencanaan Siklus II terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus Sebelum proses pembelajaran siklus I dilaksanakan penelitian dengan teman sejawat membahas hal-hal untuk menentukan model yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan kondusif. Peneliti membuat RPP kemudian bersama dengan guru kelas memeriksa kembali RPP siklus

14 51 II untuk mata pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta halhal yang mempengaruhinya. Setelah disusun dan diamati setiap butiran yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperarif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir. Kemudian peneliti menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan serta lembar observasi konerja guru dalam pekaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yanh diajarkan, peneliti juga menrancang alat evaluasi berupa soal ter tertulis yang akan menguji siswa berkaitan dengan materi tersebut. Perencanaan yang dilakukan tersebut diatas telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan satuan urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaan dapt berjalan dengan lancer. Tindakan Pertemuan pertama Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut: a. Kegiatan awal Sebelum pembelajaran dimulai guru dan siswa berdoa terlebih dahulu, dan siswa menyiapkan diri untuk belajar, kemudian guru mengabsen siswa. Untuk megawali pembelajaran guru menyampaikan tempa pembelajaran dan tujuan pembelajaran Tema pembelajaran lingkungan dan tujuan pembelajajaran, melalui kegiatan belajar mandiri siswa dapat memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dengan percaya diri, dengan belajar kelompok siswa dapat mengelompokan makhluk hidup serta jenis makanannya dengan rasa toleransi. Setelah kegiatan tersebut guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

15 52 b. Kegiatan inti Guru menjelaskan secara singkat singkat materi tentang ciri ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Setelah itu, siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Guru bertanya kepada siswa tentang ciriciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Diketahui siswa dalam kesehari-harinya untuk mengali pengetahuan siswa, selain itu juga siswa diberikan kesempatan untuk mengamati lingkungan yang ada disekitar mereka, sehingga mereka dapat mengetahui apa yang mereka ketahui hal ini memancing pengetahuan mereka terhadap lingkungan mereka itu sendiri, kemudian siswa diminta untuk menyampaikan apa yang telah mereka ketahui disekitar lingkungan mereka. Setelah mereka mengenal lingkungan mereka maka siswa dapa memahami lingkungan dan maknanya belajar IPA dikelas untuk diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Guru juga memancing pengetahua siswa melalui beberapa pertanyaan. Guru menjelasakan materi dengan menggunakan CLD, kemudian guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok terdiri dari beberapa siswa 4-5 orang siswa dalam satu kelompok. Setelah siswa di bagi kelompok dan siswa mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang diberikan guru pada masing-masing kelompok, dan setelah siswa selesai berdiskusi, masing masing kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas dan kelompok yang lainya menanggapi. pada kegiatan kerja kelompok siswa guru berekeliling untuk mengawasi siswa dalam berkerja, dan guru juga membimbing siswa dalam bekerja kelompok, selain itu juga guru memberikan motivasi kepada siswa untuk saling berkerja sama. Setelah kegiatan kerja kelompok siswa dan kelompok yang lainnya menaggapi guru memberikan penguatan atas materi yang diajarkan dan memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi.

16 53 c. Kegiatan akhir Di kegiatan akhir guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Setelah itu guru bersama dengan siswa merefleksi proses pembelajaran. tindak lanjut guru melaksanakan evalusai dengan membagi lembar ters formatif untuk dikerjakan secara individu selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan salam penutup. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Pada siklus II pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah keseluruhan aktivitas guru atau proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Fokus pengamatannya adalah bagaimana penggunaan pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret pada hasil belajar IPA. Berkenan dengan penelitian ini, maka hal-hal yang menjadi pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu mengamati aktivitas guru, maka instrumen pengamatan yang digunakan adalah lembar observsai dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret pada pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini guru kelas 3 bertindak sebagai observer jalannya kegiatan pembelajaran. Adapun hasil observasi guru kelas selama siklus II berlangsung adalah sebagai berikut: a. Siswa sudah memahami langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan benar. b. Siswa sudah serius dalam bekerja kelompok. c. Semua kelompok memberikan komentar dan tanggapan terhadap hasil persentasi temannya. d. Pada saat kelompok lain persentasi anggota kelompok yang lain sudah memperhatikan. e. Guru memberikan reward/ penguatan pada siswa yang menjawab benar. f. Semua siswa sudah mengerjakan evaluasi dengan baik.

17 54 g. Guru sudah dapat menggunakan waktu dengan maksimal. Berdasarkan obervasi siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, maka dilakukan refleksi yaitu berdiskusi dengan guru kelas, observer, atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran hasil refleksi diambil dari lembar observasi dan tes. Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, perlu dilakukan refleksi tentang keseluruhan proses belajar mengajar. Refleksi didasarkan atau temuan baik temuan observer maupun temuan guru selama proses pembelajaran dilaksanakan. Hasil refleksi setelah proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: Hasil refleksi tersebut adalahpembelajaran dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual pada siklus II pertemuan pertama sudah baik, untuk pertemuan berikutnya guru harus mengotimalkan seluruh kegiatan yang direncanakan agar hasilnya lebih baik lagi. Pada pertemuan pertama siklus II siswa sudah terbiasa terhadap pembelajaran dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret sehingga pembelajaran dilakukan dengan aktif dan kondusif. Pertemuan kedua yang dilakukan guru sudah dapat dikatakan berhasil, yang dapat ditunjukan dari meningkatnya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 17 orang siswa atau 85% siswa tuntas. Dapat disimpulkan pembelajaran yang dilakukan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual pada siklus II. Uraian diatas peneliti dan guru kelas 3 SDN Sidorejo Kidul 03 mneyimpulkan hasil refleksi pada siklus II, bahwa pembeajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret pada siklus II sudah terlaksan secara optimal. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil refleksi dari siklus II ini, maka peneliti dan guru yang bersangkutan membuat kesepakatan untuk menghentikan tindakan pada siklus II.

18 Analisis Hasil Belajar Siklus II Temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembeajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Hasil tes siklus II mengalami peningkatan dari hasil tes pada awal pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa data pra siklus, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 65, meningkat menjadi 70 pada siklus II. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus II Kriteria Hasil Belajar Siklus II Jumlah Siswa (%) Tuntas 3 15% Tidak Tuntas 17 85% Jumlah % Rata-Rata 70 Nilai Teringgi 90 Nilai Terendah 60 KKM 65 Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkter, dari 20 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 17 siswa (85%) tuntas atau mencapai KKM 65 dan 3 siswa yang (15%) tidak tuntas atau masih dibawah KKM. Berikut ini adalah hasil perolehan ketuntasan hasil belajar IPA siklus II dapat dilihat pada gambar 4.6.

19 56 Siklus II 85% 15% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.6 Diagram Batanag Distribusi Hasil Belajar Siklus II Gambar 4:6 diketahui bahwa setelah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kontektual dengan berbantuan media benda konkret, dari 20 siswa kelas 3 terdapat 85% siswa yang tuntas belajat dan 15% yang tidak tuntas Siklus II 65 Nilai TertinggiNilai terendah Rata-rata Gambar 4.7 Diagram Batang Nilai Tertinggi, Terendah Dan Rata-Rata Siklus II Gambar 4.6 diketahui nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 90 dan nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata kelas adalah 65.

20 Pembahasan Membandingkan ketuntasan belajar pra siklus dengan setelah tindakan pada siklus II dimaksudkan untuk melihat apakah penggunaan model pembalajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, memberikan pengaruh dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang memepengaruhinya. Berikut ini disajikan dalam tabel 4.8 perbandingan ketuntasan belajar siswa pada siklus dan setelah tindakan pada siklus II. Tabel 4.8 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Ketuntasan Pra Siklus Sikus I Siklus II Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Tuntas 8 40% 12 60% 17 85% Tidak Tuntas 12 60% 8 40% 3 15% Jumlah % % % Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Tabel 4.8 dapat dijelasakan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sampai ke siklus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus sisawa yang tuntas adalah 8 orang siswa (40%), pada siklus I menjadi 12 orang siswa (60%), dan pada siklus II menjadi 17 orang siswa dengan persentase (85%). Sedangkan siswa yang belum tuntas jumlahnya menurun. Pada pra siklus terdapat 12 orang siswa (60%), belum tuntas, pada siklus I masih terdapat 8 orang siswa (40%), yang belum tuntas pada siklus II adalah 3 orang siswa (15%). Siswa yang tidak tuntas pada siklus II sebanyak 3 orang siswa, ketika mengikuti pembelajaran siswa tersebut kurang memperhatikan penjelasan guru, selain itu juga siswa tersebut secara akademik kurang mampu dan malas belajar yang dilakukannya ketika mengikuti pembelajaran dikelas hanya rebut. Nilai tertinggi siswa meningkat yaitu pada pra siklus 80, siklus I

21 58 nilai tertinggi adalah 85 dan pada siklus II menjadi 90 nilai tertinggi siswa. Nilai terendah pada pra siklus adalah 40, dan pada siklus I menjadi 50, sedangkan pada siklus II nilai terendah siswa adalah menjadi 60. Nilai rata-rata siswa pada pra siklus adalah 65, dan siklus I juga 65, sampai pada siklus II tetap 65 nilai rata-rata kelas pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata kelas tetap, namun yang meningkat adalah nilai siswa pada setiap siklus. Kenaikan nilai siswa pada setiap siklus 20%, artinya siswa mampu memahami dan menyerap setiap materi yang dijelaskan oleh guru. Selanjutnya untuk menjelasakan perbandaingan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sampai pada siklus II. Berikut ini disajikan dalam Gambar 4.9 perbandingan nilai tertinggi, nilai terendah dan nilai ratarata belajar siswa pra siklus, siklus I dan setelah diberikan tindakan pada siklus II. Pra siklus Siklus I Siklus II Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Ratarata Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Tertinggi, Terendah dan Nilai Rata-Rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Berikut ini disajikan dalam gambar 4.10 perbandingan jumlah ketuntasan belajar siswa pra siklus dan setelah diberikan tindakan pada siklus II

22 59 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.10 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1 Dan Siklus II Tabel 4.9 dan Gambar 4.10 diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasn belajar siswa. Dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifiksi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas adalah 8 orang siswa dengan persentase 40% jika siklus I, siswa yang tuntas belajar adalah 12 orang siswa dengan persentase (60%) dari total jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus II, dimana jumlah siswa yang tuntas adalah 17 orang siswa (85%) dari total jumlah siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa yaitu 3 orang siswa (15%). Jumlah siswa yang belum tuntas siklus I adalah 12 orang siswa (60%) dan kurang setelah diberikan tindakan pada siklus II 3 orang siswa (15%) hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 3 siswa (15%). Peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa ketuntasan belajar sudah memberikan hasil yang diharapakan yaitu minimal 75% dari total siswa yang tuntas belajar atau tuntas KKM yang ditetapkan =65. Tuntas Tidak Tuntas Nilai Rata- Rata Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya meningkatakan hasil belajar IPA siswa kelas 3 SDN Sidorejo Kidul 03 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret. Pembelajaran ini

23 60 menuntut siswa untuk mengembangkan kerja sendiri, dan juga tim, kerampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk sama mempelajarai semua materi sendiri sehingga mengajak siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan mengembangkan sikap rasa percaya diri, dan berani dalam mengungkapkan pendapat mereka sendiri untuk menjawab pertanyaan. Sehingga tugas guru dalam pembelajaran ini bukan sebagai pentransfer pengetahuan tetapi hanya sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran ini siswa belajar secara mandiri, dan belajar secara kelompok sehingga akan dapat mengoptimalkan kerja sama siswa dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa juga diminta untuk mempersentasikan hasil penyelesaiannya di depan kelas dan kelompok yang lainnya memberikan komentar atau tanggapan. Dominasi guru dalam pembelajaran kooperatif tipe kontekstual menjadi kurang sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha mengoptimalkan intreaksi. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Wawancara dilakukan dengan guru kelas III melakukan pengamatan ketika proses pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa 3 orang siswa tersebut dalam pembelajaran kesehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran dibandingkan dengan temantemannya. Terhadap 3 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal disebabkan karena anak tersebut kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal maupun tugas yang diberikan oleh guru rendah sekali, siswa tersebut diminta untuk mengerjakan soal yang sama dengan soal tes untuk dikerjakan dirumah dengan bimbingan orang tua, teman, ataupun orang yang dianggap dapar memberikan bimbingan. Nilai tes formatif serta dengan standar Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal. Selain meningkatkan ketuntasan belajar, menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret dalam pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang

24 61 mempengaruhinya, juga menigkatkan kinerja guru aktivitas siswa. Pada siklus I, kinerja guru masuk kategori cukup. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus II, kinerja guru meningkat menjadi baik sekali. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus II, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual dengan berbantuan media benda konkret, masuk dalam kategori baik sekali. Peneliti melakukan observasi dan melakukan tindakan dari siklus I dan siklu II dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III dengan poko pembahasan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya dalam tahap penelitian ini peneliti merencanakan tindakan yaitu 2 siklus dan masing-masing satu siklus dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama yang dilakasanakan guru mengamati siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan masih menemukan beberapa siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menjelasakan materi ajar, dan siswa tersebut juga terlihat bosan dan jenuh sehingga pada saat guru memberikan soal evaluasi hasil siswa tersebut kurang maksimal. Setelah pembelajaran berakhir guru memberikan motivasi dan semangat kepada siswa, ketika guru menjelasakan materi siswa diharapkan memperhatikan dengan baik dan mau bertanya bila ada materi yang belum dipahami oleh siswa. Setelah pertemuan pertama selesai guru merencakan pertemuan yang kedua, ketika pertemuan kedua berlangsung siswa mulai tampak memperhatikan guru menjelakan materi ajar, dan siswa mulai aktif untuk bertanya, dan kelas menjadi terkondisi sehingga belajar mengajar tersebut dapat berlangsung dengan baik sampai selsai belajar mengajar, dan hasil siswa pada saat mengikuti tes evaluasi jumlah siswa yang tuntas mulai meningkat. Dari jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes evaluasi sebanyak 20 siswa yang nilainya tertinggi atau tuntas sebanyak 12 siswa dengan nilai 80, sedangkan yang belum tuntas 8 siswa dengan nilai terendah 60. Penerapaan model pembelajaran konstekstual berbantuan media benda konkret telah terbukti meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri sidorejo

25 62 kidul 03 pada tindakan siklus II. Pada tindakan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar, guru mengunakan berbagai sumber dalam proses pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret pada poko pembahasan ciri-ciri dan kebutuan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya dalam pembelajaran ini guru menekankan kepada siswa untuk belajar secara mandiri kemudian secara kelompok dan guru juga menyediakan bahan ajar yang dapat membantu siswa belajar secara nyata dan menghubungkan materi ajar dengan kehidupan nyata siswa sehingga belajar tersebut dapat bermakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan adanya media pembelajaran yang di sediakan oleh guru yaitu video pembelajaran mengenai ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan juga gambar yang dapat mereka pahami secara langsung sehingga mereka dapat mengaitkan materi tersebut dengan kehidupan mereka dengan semaksimal. Oleh karena itu pada saat siswa mengikuti tes evaluasi nilai siswa yang mencapai KKM adalah sebanyak 17 siswa dengan nilai tertinggi adalah 90 sedangkan yang mendapatkan nilai dibawah KKM adalah 3 orang siswa, dengan nilai terendah orang siswa yang belum tuntas tersebut dikarenakan ketiga siswa masih kurang memperhatikan dan tidak mau belajar dengan baik, dan ketika dikelas ketiga siswa ini masih saja rebut dan menganggu teman-temannya yang sedang belajar. Hal ini di kata bahwa upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret, materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya pada siswa kelas 3 SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga berhasil dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 5 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Paparan Hasil belajar Hasil penelitian diperoleh dari tes formatif berupa penyelesaian

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kemirirejo 03 Magelang Kecamatan Magelang Selatan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 40, laki-laki sebanyak 24

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI NU Pendidikan Islam yang terletak di Jln.Gondang Manis Bae Kudus dan masuk di wilayah desa gondangmanis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada subbab ini akan dibahas mengenai tindakan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Walitelon Utara yang terdiri dari dua siklus yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Pelaksanaan Tindakan 4.. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Sawahjoho 0 Kecamatan Warungsem Kabupaten Batang Semester I Tahun Pelajaran 203/204

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Subyek Penelitian Berdasarkan kegiatan observasi hasil belajar mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri Blotongan 03 Salatiga sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Per Siklus Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra tindakan penelitian) melalui dokumentasi siswa dan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dengan materi pokok pengukuran waktu, yaitu penggunaan alat ukur waktu dengan satuan jam tiruan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 1) Rencana Tindakan Pelaksanaan perbaikan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika, peneliti memfokuskan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Secara geografis SD Negeri 2 Plosoharjo terletak di Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah

Lebih terperinci

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci