BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara (Siswoyo, 2008: 19).

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia bisa dikatakan masih belum merata, masih banyak terdapat daerah-daerah yang belum terjangkau oleh pendidikan sehingga sumber daya manusianya juga masih jauh terbelakang. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menggembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Siswoyo, 2008: 19). Mutu pendidikan diharapkan dapat berkualitas, akan tetapi fenomena yang dialami saat ini pendidikan masih belum mampu menunjang kualitas pendidikan. Meskipun usaha dalam memperbaikan pendidikan sudah mulai meningkat dengan dibangunnya sekolah-sekolah untuk menunjang pendidikan. Demikian juga banyak orang berprofesi sebagai tenaga pengajar. Guru adalah ujung tombak dalam melaksanakan misi pendidikan dilapangan serta merupakan faktor penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan efisien (Harsono, 2010:24) sehingga dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru sebagai tenaga pengajar semestinya mampu 1

2 2 mentransformasikan ilmunya kepada anak didik, akan tetapi fenomena selama ini yang terjadi sangat jauh berbeda, dimana guru dalam mengajar masih sangat monoton dan terpaku pada buku, sehingga suasana seperti itu sangat membosankan bagi anak didik. Anak didik menjadi acuh tak acuh dalam mengikuti pembelajaran. Untuk memperbaiki mutu pendidikan, guru dituntut lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran sehingga mampu menciptakan inovasi-inovasi baru. Pembelajaran sejarah pada umumnya dianggap pelajaran yang membosankan dan terkadang disalah artikan sebagai pelajaran yang tidak penting. Fenomena seperti itu terjadi dikarekan pula pola pembelajaran yang disampaikan oleh guru sejarah yang tidak menarik, guru-guru sejarah hanya membeberkan fakta-fakta kering berupa urutan tahun dan peristiwa belaka, teknik pembelajarannya juga dari itu-itu saja ( Widja, 1989: 1 ). Pada pelajaran IPS, materi sejarah berisi proses kebangkitan nasional. Sehingga peserta didik berpikir bahwa materi sejarah tidak penting untuk dipelajari, hal tersebut terbukti pada saat proses pembelajaran peserta didik di kelas X TKJ cenderung hanya mendengar saja tanpa ada ketertarikan untuk mengetahui lebih dalam lagi. Alhasil prestasi belajar menjadi tidak optimal. Kelas X TKJ memiliki jumlah siswa mayoritas laki-laki sehingga membuat suasana didalam kelas menjadi tidak tenang dan ribut. Siswa kelas X TKJ sangat berbeda dengan siswa dikelas-kelas yang lain, sehingga prestasi belajar pun berbeda dengan kelas yang lain.

3 3 Disinilah peran guru sangat penting, dimana guru sejarah dituntut lebih mampu mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan bervariatif. Sehingga siswa senang, tertarik dan fokus dalam mengikuti pembelajaran. Dengan melihat kondisi prestasi belajar yang tidak optimal, maka disini penulis berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Metode-metode pembelajaran banyak sekali yang dapat digunakan dalam meningkatkan kualitas prestasi belajar. Adapun metode tersebut yang dapat digunakan diantaranya adalah metode pembelajaran Snowball Drilling yang dapat meningkatkan prestasi dalam pembelajaran sejarah. Dengan metode pembelajaran Snowball Drilling mampu membuat peserta didik berpikir cepat dalam memecahkan masalah, dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran Snowball Drilling ini di SMK Kristen Penabur Purworejo khususnya dikelas X TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Drilling ini, maka dapat memberikan suasana baru dalam pembelajaran IPS materi sejarah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X TKJ. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran IPS materi sejarah selama ini cenderung monoton dan membosankan. 2. Guru sejarah kurang kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

4 4 3. Pelaksanaan Pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru. 4. Penerapan metode pembelajaran Snowball Drilling belum pernah diterapkan di SMK Kristen Penabur Purworejo. 5. Rendahnya prestasi belajar IPS materi sejarah. C. Pembatasan Masalah Melihat luasnya permasalahan yang diidentifikasi, dan karena keterbatasan kemampuan dan penelitian, maka penulis membatasi penelitinnya pada penerapan pembelajaran Cooperativ Learning dengan metode pembelajaran Snowball Drilling untuk pembelajaran sejarah siswa SMK Kristen Penabur Purworejo kelas X TKJ untuk meningkatkan prestasi pembelajaran sejarah. D. Rumusan Masalah Dengan pembatasan masalah yang telah di paparkan diatas, maka peneliti mengambil beberapa permasalahan yang menarik untuk diteliti. Permasalahan tersebut dapat dirumuskan yaitu, bagaimana implementasi metode pembelajaran Snowball Drilling dalam meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas X TKJ SMK Kristen Penabur Purworejo? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi metode pembelajaran Snowball Drilling untuk meningkatkan prestasi belajar IPS materi sejarah siswa kelas X TKJ SMK Kristen Penabur Purworejo.

5 5 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis a. Dapat memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan. b. Dapat digunakan untuk bahan pembanding dalam penelitian berikutnya. 2. Manfaat praktis a. Manfaat bagi siswa 1) Memberikan nuansa baru bagi siswa sehingga siswa semangat untuk belajar. 2) Siswa mampu belajar mandiri tanpa harus bergantung pada guru saja. 3) Memberikan motivasi siswa untuk meningkatkan prestasinya dalam belajar dan bisa menyimpulkan bahwa penting untuk belajar sejarah b. Manfaat bagi guru 1) Guru tidak hanya terpaku pada satu metode saja dalam menerapkan pembelajaran. 2) Guru mampu untuk lebih kreatif lagi dalam menciptakan proses pembelajaran yang inovatif dan bervariatif. 3) Dapat memicu guru untuk mampu mempraktekan berbagai metode dan media dalam pembelajaran.

6 6 4) Dengan menggunakan metode dan media yang bervariatif, maka guru akan mampu meningkatkan kualitasnya dan menciptakan siswa yang berprestasi. c. Manfaat bagi sekolah 1) Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Manfaat bagi Masyarakat 1) Memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat sehingga dapat mengubah cara pikir masyarakat tentang pendidikan selama ini. e. Manfaat bagi Peneliti 1) memberikan pandangan positif untuk terus belajar dan berkarya dalam dunia pendidikan. 2) Memberikan motivasi untuk dapat mengembangkan metodemetode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.