Global Investor Study 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Global Investor Study 2017"

Transkripsi

1 Global Investor Study 2017 Pelajaran dari para pendahulu kita Global Investor Study

2 Daftar Isi Ikhtisar 4 Bagi banyak orang, mereka berpendapat bahwa pensiun dengan nyaman, kemungkinan besar tidak akan terjadi 12 Waktu bersantai dan untuk keluarga adalah hasil pensiun yang paling diharapkan 18 Pensiunan berhenti bekerja lebih awal dari yang diperkirakan, tetapi mereka berharap telah menabung lebih banyak 6 Kaum Milenial lebih banyak menabung dari yang diperkirakan, tetapi tidak cukup 13 Rencana menghasilkan uang untuk pensiun tidak sesuai kenyataan 19 Tabungan dan investasi adalah sumber terbesar untuk pendanaan pensiun 8 Kebutuhan untuk menabung lebih banyak tercermin pada usia pensiun yang lebih lama 15 Alasan utama orang-orang berinvestasi adalah untuk meningkatkan pendapatan pensiun mereka Orang-orang tidak cukup menabung untuk masa pensiun Mayoritas berharap untuk bekerja paruh waktu sebelum sepenuhnya pensiun Global Investor Study

3 Ikhtisar Perencanaan atas masa depan merupakan hal utama yang berada di benak kebanyakan orang dan berinvestasi memiliki andil yang penting dalam mempersiapkan masa depan. Ketika membahas perihal pensiun, sebenarnya terdapat banyak cara bagi seseorang untuk mendapatkan penghasilan setelah memasuki masa pensiun. Namun, tabungan tetap menjadi krusial guna menunjang seseorang untuk dapat hidup dengan tingkat kenyamanan yang dikehendaki setelah memasuki masa pensiun. Global Investor Survey 2017 menelusuri bagaimana orang-orang mempersiapkan masa pensiun dan sekaligus membagi pengalaman dari mereka yang telah pensiun. Sekalipun hasil yang didapat menyatakan bahwa tabungan dan investasi menjadi sumber terbesar bagi penghasilan di masa pensiun, ternyata jumlah yang ditabung masih belum memadai. Sehingga, hasil survey tersebut menyarankan bahwa memperbesar tingkat investasi dapat mengurangi celah antara jumlah yang saat ini sebenarnya ditabung dengan tingkat tabungan yang diperlukan. Hasil temuan kami secara ringkas Mereka yang telah pensiun memasuki masa pensiun lebih awal dari perkiraan, namun mereka berharap seaindainya telah menabung lebih banyak sebelumnya. Mereka yang sudah pensiun, rata-rata memasuki masa pensiun di usia 59.4 tahun. 33% merasa bahwa penghasilan mereka di masa pensiun tidak memadai guna menunjang penghidupan yang nyaman dan 2 dari 3 berharap seandainya mereka telah menabung lebih banyak sebelumnya.. Tabungan dan investasi adalah sumber terbesar untuk dana pensiun. Seperlima dari penghasilan di masa pensiun bersumber dari tabungan dan investasi. 19% bersumber dari skema pensiun negara dan dari skema pensiun perusahaan. Penduduk di termasuk yang paling optimis di mana 26% dari penghasilan di masa pensiun diharapkan bersumber dari skema pensiun negara. Tabungan untuk masa pensiun masih kurang memadai. Mereka yang telah mulai berinvestasi dan masih belum pensiun rata-rata mengesampingkan 11.4% dari penghasilan tahunan mereka untuk mendanai masa pensiun. Tetapi, mereka memperkirakan bahwa sebenarnya perlu mengesampingkan 13.7% guna dapat hidup nyaman setelah pensiun kelak. Perbedaan antara jumlah penghasilan aktual yang dikesampingkan dengan jumlah yang diperkirakan butuh dikesampingkan paling besar di Cile (8.2%) diikuti oleh Hong Kong (5.7%) dan Afrika Selatan (5.5%). Secara rata-rata global, 1 dari 3 (34%), merasa pendapatan mereka kelak di masa pensiun tidak akan memadai guna mendanai gaya hidup yang nyaman. Tentang survei ini Pada bulan Juni 2017, kami mengadakan survei online independen kepada investor dari 30 negara di seluruh dunia. Negara tersebut termasuk Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, Inggris, dan AS. Masyarakat yang kami survei seluruhnya adalah investor aktif; mereka telah melakukan perubahan pada investasinya dalam 10 tahun terakhir dan akan berinvestasi minimal (atau yang setara berdasarkan mata uang negaranya masing-masing) dalam 12 bulan ke depan. Kaum Milenial menabung lebih banyak dari yang diharapkan, tetapi tetap tidak cukup. Rata-rata, Kaum Milenial menabung 11,2% dari pendapatan mereka jumlah yang cukup besar. Namun, kaum ini memperkirakan bahwa mereka perlu untuk mengesampingkan 13.2% dari pendapatan mereka, 1% lebih rendah dari generasigenerasi sebelumnya. Lebih dari seperempat (26%) Kaum Milenial merasa bahwa penghasilan mereka kelak setelah pensiun mungkin tidak akan memadai untuk hidup nyaman. Mayoritas berharap untuk bekerja paruh waktu sebelum sepenuhnya memasuki masa pensiun. Secara global, 63% dari mereka yang telah berinvestasi, berniat untuk bekerja paruh waktu, selama 3.4 tahun, sebelum sepenuhnya pensiun. Hasil paling tinggi ditemukan di (3.9 tahun), diikuti oleh (3.4 tahun) dan (3.2 tahun). Hanya 7% dari mereka yang disurvey menyatakan tidak ingin pensiun sepenuhnya. Waktu bersantai dan waktu untuk keluarga adalah hal yang paling dinantikan dari masa pensiun. 3 dari 5 (59%) dari mereka yang telah mulai berinvestasi, baik sudah pensiun maupun belum, menyatakan bahwa waktu bersantai yang lebih banyak adalah hal terpenting dari memasuki masa pensiun. Hal ini diutarakan oleh 72% dari mereka yang telah pensiun dibandingkan 57% dari mereka yang belum pensiun. 30% dari mereka yang belum pensiun berharap untuk menjadikan hobi mereka sebagai sumber pendapatan, tetapi hal ini ditemukan hanya di dari mereka yang telah pensiun. Alasan utama orang-orang berinvestasi adalah untuk meningkatkan pendapatan mereka setelah pensiun. 66% dari mereka yang telah pensiun merasa bahwa berinvestasi adalah penting guna menambah penghasilan mereka. 75% dari mereka yang belum pensiun merasa investasi adalah hal yang penting guna menunjang penghasilan mereka kelak setelah memasuki masa pensiun. Hal ini ditemukan sebagai motivasi utama untuk berinvestasi dan konsisten di berbagai generasi dan geografis. Global Investor Study

4 Pensiunan berhenti bekerja lebih awal dari yang diperkirakan, tetapi mereka berharap seandainya telah menabung lebih banyak Hasil kami menunjukkan bahwa pensiunan memasuki masa pensiun secara rata-rata sekitar 2 tahun lebih awal dari yang mereka perkirakan sebagai usia pensiun ideal. Hampir satu dari sepuluh orang tidak ingin pensiun dan 33% dari pensiunan merasa bahwa penghasilan mereka tidak memadai untuk hidup nyaman. 66% berharap seandainya mereka telah menabung lebih banyak sebelumnya. Usia pensiun Perbandingan antar wilayah (pensiunan) Usia pensiunan ingin pensiun Tidak ingin pensiun Usia pensiunan benar-benar pensiun % dari mereka yang berasal dari menyesal karena kurang menabung untuk masa pensiun mereka. Mereka yang dari terlihat lebih puas dengan hanya 52% berharap seandainya mereka telah menabung lebih banyak sebelumnya. 10% Terdapat sedikit perbedaan antar gender dengan 70% dari pensiunan wanita berharap seandainya mereka telah menabung lebih banyak, dibandingkan 64% untuk pensiunan pria. 10% 59.9 Inggris menjadi negara dengan jumlah paling sedikit yang berharap seandainya telah menabung lebih banyak dengan 5 menyatakan bahwa jumlah yang mereka telah kesampingkan adalah cukup. Sebaliknya, 9 dari mereka yang di Thailand berharap seandainya mereka telah menabung lebih banyak sebelumnya. Global 9% Pensiunan yang berharap seandainya mereka telah menabung lebih banyak sebelumnya untuk masa pensiun mereka Perbandingan antar wilayah Yes, a lot more Yes, a little more No 4 31% 40% 49% 11% 40% 4 Global 22% 44% 34% Global Investor Study

5 Apakah anda berharap seandainya telah menabung lebih banyak uang untuk pensiun? Basis: semua yang telah pensiun Negara Ya, jauh lebih banyak Ya, sedikit lebih banyak Tidak 4 31% Brasil Kanada Cile Serikat 22% 14% 31% 25% 57% 22% 44% 42% 5 11% 43% 32% 40% 49% 11% Tiongkok Hong Kong India Indonesia Jepang Singapura Korea Selatan* Taiwan Thailand 42% 29% 61% 67% 26% 32% 42% 27% 3 53% 6% 66% 5% 31% 26% 7% 49% 24% 55% 14% 5 0% 6 5% 60% 2% 40% 4 Austria Belgia Denmark Prancis Jerman Italia 6% 9% 10% 39% 56% 45% 41% 42% 49% 42% 50% 33% 57% 44% 41% Belanda 9% 36% 54% Polandia Portugal Rusia* Spanyol Swedia Swiss Inggris 24% 50% 26% 9% 57% 19% 41% 41% 3 49% 24% 41% 50% 42% 44% 34% 5 Lainnya 2 47% 25% Australia Afrika Selatan 24% 50% 49% 27% 35% UEA N/A N/A N/A *Perhatian: basis kecil (n<30) hanya hasil direksional. Global Investor Study

6 Tabungan dan investasi adalah sumber terbesar untuk penghasilan di masa pensiun Sumber pendapatan masa pensiun yang Diharapkan/Aktual 5 sumber teratas berdasarkan wilayah Tabungan dan investasi lainnya Skema pensiun perusahaan Skema pensiun negara Dana pensiun pribadi Pekerjaan paruh-waktu Pendapatan dari properti, yaitu pendapatan sewa 7% 22% 20% dari penghasilan diperlukan untuk mendanai gaya hidup di masa pensiun bersumber dari tabungan dan investasi, diikuti oleh berbagai macam skema pensiun lainnya. adalah satu-satunya wilayah yang menempatkan skema pensiun negara sebagai sumber utama (26%) yang mana merupakan sumber ketiga untuk dan. Di dan, skema pensiun perusahaan dan tabungan/investasi lainnya menjadi dua sumber terbesar bagi penghasilan di masa pensiun. Skema pensiun negara menempati posisi tertinggi sebagai sumber penghasilan di masa pensiun, baik yang diharapkan maupun secara aktual, untuk negara-negara di : Austria 43% Jerman 34% Polandia 32% Global 6% 7% 19% 20% 19% 24% 26% Portugal 32% Tabungan dan investasi adalah sumber penghasilan terbesar di masa pensiun, baik yang diharapkan maupun secara aktual, untuk negara-negara di : Singapura 3 Sumber pendapatan masa pensiun yang Diharapkan/Aktual 5 sumber teratas berdasarkan generasi Tabungan dan investasi lainnya Skema pensiun perusahaan Skema pensiun negara Dana pensiun pribadi Pekerjaan paruh-waktu Hong Kong 31% Taiwan 29% Mereka yang berasal dari Singapura menggantungkan hanya 5% dari pendapatan semasa pensiun dari skema pensiun perusahaan, dibandingkan dengan 34% untuk Jepang dan Belanda. Mereka yang berasal dari Hong Kong menggantungkan 5% dari penghasilan mereka semasa pensiun dari skema pensiun negara. Dana pensiun pribadi menjadi sumber terbesar untuk penghasilan semasa pensiun di Cile (25%). Kaum Milenial Generasi X 7% 9% 19% 14% Proporsi sumber pendapatan semasa pensiun bagi Kaum Milenial cenderung serupa dengan Generasi X, dengan Baby Boomer lebih bergantung kepada skema pensiun negara. Baby Boomers 5% 24% 22% Global Investor Study

7 Mempertimbangkan pendapatan Anda semasa pensiun, berapa besaran yang diharapkan/aktual diperoleh yang berasal dari sumber berikut? Negara Skema pensiun perusahaan Skema pensiun negara Tabungan dan investasi lainnya Dana pensiun pribadi Pekerjaan paruh waktu Pendapatan dari properti, yaitu pendapatan sewa Lainnya* 22% 7% 7% 22% Brasil 19% 20% 7% 9% 22% Kanada 23% 24% 5% 5% Cile 25% 10% Serikat 10% 22% 11% 7% 27% 24% 6% 19% Tiongkok 22% 16% 4% 7% Hong Kong 5% 31% 6% 16% India 20% 11% 11% 2 Indonesia 6% 24% 7% 25% Jepang 34% 26% 6% 5% 9% Singapura 5% 11% 3 10% 9% 19% Korea Selatan* 14% 16% 9% 9% 23% Taiwan 14% 16% 29% 5% 5% Thailand 27% 6% 9% 24% 19% 26% 5% 6% 16% Austria 11% 43% 3% 6% 11% Belgia 29% 16% 14% 5% 6% Denmark 6% 6% 23% Prancis 25% 10% 5% 19% Jerman 34% 9% 4% 6% Italia 2 16% 4% 5% Belanda 34% 16% 10% 3% 4% Polandia 32% 20% 11% 4% 7% Portugal 32% 6% 6% 7% Rusia* 9% 26% 23% 10% 10% 9% Spanyol 9% 26% 20% 4% 6% 14% Swedia 20% 11% 6% 5% 24% Swiss 24% 20% 19% 10% 5% 5% 16% Inggris 30% 16% 11% 5% 6% 16% Lainnya 10% 6% 9% Australia 16% 20% 16% 7% Afrika Selatan 24% 5% 22% 5% 10% UEA 14% 7% 23% 10% 7% 27% *termasuk melepaskan ekuitas dari rumah Anda, uang dari saudara atau pasangan, warisan & lainnya. Global Investor Study

8 Masih kurangnya tabungan untuk masa pensiun Menyimpan untuk masa pensiun Perbandingan antar wilayah (tidak pensiun) Rata-rata pendapatan tahunan yang sebenarnya ditabung Rata-rata pendapatan tahunan yang perlu ditabung 12.5% 15.0% Mereka yang belum pensiun, secara rata-rata mengesampingkan 11.4% dari pendapatan tahunan mereka. Sekalipun cukup besar, angka tersebut masih sekitar 2.3% lebih rendah jika dibandingkan dengan besaran yang mereka perkirakan akan perlu untuk dikesampingkan guna menikmati hidup yang nyaman kelak setelah pensiun. Dari 30 negara yang disurvei, perbedaan terkecil antara besaran pendapatan tahunan yang sebenarnya ditabung dengan besaran yang perlu ditabung guna mendanai hidup yang nyaman semasa pensiun ditemukan di Denmark. Perbedaan terbesar ditemukan di Cile (selisih 8.3%), diikuti oleh Hong Kong (5.8) dan Afrika Selatan (5.6%). 13.0% 15.3% 9.9% 12.0% 11.4% Global 13.7% Global Investor Study

9 Menyimpan untuk masa pensiun Negara Rata-rata pendapatan tahunan yang sebenarnya ditabung Rata-rata pendapatan tahunan yang perlu ditabung Selisih 12.5% 15.0% 2.5% Brasil Kanada Cile Serikat 12.7% 11.2% 10.7% 13.5% 16.2% 3.5% 13.1% 1.9% 19.0% 8.3% 14.4% 0.9% 13.0% 15.3% 2.3% Tiongkok Hong Kong India Indonesia Jepang Singapura Korea Selatan* Taiwan Thailand 12.9% % 15.4% 13.9% 14.6% 10.2% 13.1% 12.7% 13.3% 0.4% 16.6% % 2.3% 17.0% 1.6% 14.6% 0.7% 17.7% 3.1% 12.5% 2.3% 17.3% 4.2% 16.3% 3.6% 9.9% 12.0% 2.1% Austria Belgia Denmark Prancis Jerman Italia 10.3% 9.0% 11.6% 9.4% 10.5% 9.0% 12.2% 1.9% 11.1% 2.1% 12.0% 0.4% 11.0% 1.6% 12.0% 1.5% 12.6% 3.6% Belanda 9.0% 9.7% 0.7% Polandia Portugal Rusia* Spanyol Swedia Swiss Inggris 10.5% 9.4% 8.6% 8.6% 11.5% % 14.3% % 3.5% 12.5% 3.9% 12.0% 3.4% 12.6% 1.1% 12.0% 1.2% 12.4% 1.1% Lainnya 12.1% % Australia Afrika Selatan UEA 12.1% 12.2% 11.7% 13.6% 1.5% % 15.1% 3.4% Global Investor Study

10 Apakah Anda merasa bahwa penghasilan semasa pensiun akan memadai untuk hidup nyaman? Perbandingan antar wilayah Ya Tidak Global 66% 34% Europe 66% 34% 63% 37% Americas 74% 26% Banyak yang merasa bahwa pensiun dengan nyaman mungkin tidak akan tercapai 1 dari 3 (34%) merasa sangsi bahwa mereka akan mampu untuk hidup dengan nyaman semasa pensiun. Rasio tertinggi ditemukan di (37%) dibandingkan dengan hanya 26% di. Sentimen ini kurang lebih serupa baik bagi mereka yang sudah pensiun (33%) dengan mereka yang masih belum pensiun (34%). Sentimen ini terlihat meningkat saat memasuki usia paruh baya dan kemudian perlahan menurun saat memasuki usia pensiun. Proporsi yang merasa penghasilan semasa pensiun tidak akan memadai untuk hidup nyaman Berdasarkan kelompok umur % 29% % Beberapa negara terlihat lebih mengkhawatirkan penghasilan mereka semasa pensiun dibandingkan negara lainnya. Dua pertiga mereka yang berada di Cile (66%) sangsi bahwa penghasilan mereka semasa pensiun akan memadai untuk hidup nyaman, diikuti setelahnya oleh Hong Kong (59%) dan Jepang (54%). Di sisi lain, hanya dari mereka yang berasal dari Indonesia, diikuti oleh (14%) dan Swedia (19%) yang merasa sangsi bahwa penghasilan mereka semasa pensiun akan memadai untuk hidup nyaman. Global Investor Study

11 Apakah anda merasa bahwa pendapatan anda saat pensiun telah/akan memadai untuk mendukung hidup yang nyaman? Negara Ya Tidak 74% 26% Brasil Kanada Cile Serikat 72% 71% 34% 86% 2 29% 66% 14% 63% 37% Tiongkok Hong Kong India Indonesia Jepang Singapura Korea Selatan* Taiwan Thailand 73% 41% 77% 8 41% 54% 56% 54% 7 27% 59% 23% 59% 46% 44% 46% 22% 66% 34% Austria Belgia Denmark Prancis Jerman Italia 6 54% 79% 63% 72% 52% 32% 46% 37% 2 4 Belanda 75% 25% Polandia Portugal Rusia* Spanyol Swedia Swiss Inggris 55% 60% 46% 62% 81% 64% 74% 45% 40% 54% 3 19% 36% 26% Lainnya 6 32% Australia Afrika Selatan UEA 73% 53% 66% 27% 47% 34% Global Investor Study

12 Millenials juga sedikit naif dengan jumlah pendapatan yang perlu disisihkan Proporsi penghasilan tahunan yang ditabung untuk masa pensiun Lintas generasi (yang belum pensiun) Ditabung saat ini 12.7% Tabungan dirasa tidak dibutuhkan 13.7% 10.9% 11.2% 11.3% 13.3% Kaum Milenial lebih banyak menabung dari yang diperkirakan, tetapi masih juga tidak cukup Apakah Anda merasa bahwa penghasilan Anda semasa pensiun cukup untuk mendanai gaya hidup yang nyaman? Berdasarkan generasi Kaum Milenial (usia 18-35) Yes No Kaum Milenial Gen X Boomers Generasi X (usia 36-50) 74% Baby Boomers (usia 51-69) % 60% Proporsi penghasilan yang dikesampingkan Kaum Milenial guna mendanai masa pensiun mereka ternyata sedikit lebih rendah dibandingkan Generasi X dan Baby Boomers. Namun, besaran yang diperkirakan dibutuhkan untuk hidup nyaman bagi Kaum Milenialpun ternyata lebih rendah dibandingkan generasi yang lebih tua. Perbedaan antara proporsi penghasilan yang dikesampingkan untuk masa pensiun secara aktual dengan proporsi yang diperkirakan dibutuhkan adalah sebesar 2.0% bagi Kaum Milenial, dibandingkan 2.7% untuk Generasi X dan 2.2% untuk Baby Boomers. Optimisme Kaum Milenial juga tercermin dengan 74% menyatakan bahwa mereka cukup yakin akan memiliki penghasilan yang cukup semasa pensiun guna menunjang penghidupan yang nyaman. Selain itu, Kaum Milenial memperkirakan bahwa mereka akan memasuki masa pensiun di usia 61.5 tahun. Sebagai perbandingan, bagi mereka yang telah pensiun, hanya 66% yang menyatakan bahwa penghasilan mereka saat ini setelah mereka pensiun dipandang cukup untuk menunjang penghidupan yang nyaman dan kelompok ini pensiun di usia 62.5 tahun. Hal ini mungkin dapat berarti bahwa Kaum Milenial sedikit terlalu naif dengan besaran penghasilan yang perlu dikesampingkan untuk mendanai penghasilan mereka di masa pensiun. 26% 39% 40% Global Investor Study

13 Kebutuhan untuk menabung lebih banyak tercermin pada usia pensiun yang lebih lama Usia pensiun Lintas generasi (yang belum pensiun) Rata-rata usia ingin pensiun Secara rata-rata, bagi mereka yang belum pensiun, terdapat selisih tiga tahun antara usia yang diharapkan untuk dapat pensiun (60.2 tahun) dengan usia diperkirakan akan pensiun nantinya (63.0 tahun). Rata-rata usia diperkirakan akan pensiun Mereka yang dari memperkirakan akan dapat pensiun di usia 64.5 tahun, lebih tinggi dari wilayah lain. Perkiraan terserbut sekitar 3 tahun lebih lambat dibandingkan dengan usia di mana penduduk berharap dapat pensiun. Mereka yang berasal dari menunjukan tingkat keraguan terbesar terhadap kemampuan penghasilan masa pensiun mereka dalam menunjang penghidupan yang nyaman. Namun, mereka yang berasal dari memperkirakan akan dapat pensiun di usia 61 tahun, paling rendah dibandingkan dengan wilayah lain. Kaum Milenial Generasi X Baby Boomers Usia pensiun Perbandingan antar wilayah (yang belum pensiun) Rata-rata usia ingin pensiun Rata-rata usia diperkirakan akan pensiun Tidak bermaksud untuk sepenuhnya pensiun Selisih terbesar antara usia diharapkan untuk dapat pensiun dengan usia diperkirakan akan mampu pensiun, dengan selisih sekitar 5 tahun, terdapat di Italia. Di saat bersamaan, mereka yang berasal dari Italia memperkirakan akan mampu pensiun di usia 67.5 tahun, tertinggi dibandingkan negara-negara lain yang kami survei. Rata-rata usia diharapkan untuk pensiun di Tiongkok dan Korea Selatan serupa dengan rata-rata usia mereka memperkirakan akan mampu untuk pensiun. Thailand dan Jepang juga memiliki selisih di bawah satu tahun. Australia cukup menonjol dengan 36% menyatakan tidak ingin pensiun sama sekali. 14% Kaum Milenial ingin pensiun enam tahun lebih awal dari Baby Boomers yang sudah lebih mendekati masa pensiun mereka. Namun, selisih antara usia diharapkan untuk dapat pensiun dengan usia diperkirakan akan mampu pensiun bagi Baby Boomers hanya sekitar satu tahun. Sedangkan, Kaum Milenial memperkirakan bahwa mereka akan harus bekerja tiga tahun lebih lama dibandingkan dengan usia pensiun ideal mereka. Global % Global Investor Study

14 Usia pensiun Negara Rata-rata usia ingin pensiun Rata-rata usia diperkirakan mampu pensiun Selisih Tidak bermaksud untuk sepenuhnya pensiun Brasil Kanada Cile % Serikat % Tiongkok % Hong Kong India % Indonesia % Jepang % Singapura % Korea Selatan* % Taiwan % Thailand % % Austria Belgia Denmark Prancis Jerman Italia Belanda Polandia Portugal Rusia* % Spanyol % Swedia Swiss Inggris Lainnya % Australia Afrika Selatan % UEA % Global Investor Study

15 Apakah Anda bermaksud untuk bekerja paruh waktu sebelum sepenuhnya pensiun? Perbandingan antar wilayah Tidak, saya ingin bekerja penuh waktu sampai saya pensiun sepenuhnya Hingga 2 tahun 7-10 tahun Ya, di atas 10 tahun Tidak berlaku - saya tidak ingin pensiun sama sekali 2 20% 16% 5% 9% 5% 31% 6% 6% 32% 4% 6% 6% 2-4 tahun 4-7 tahun 30% 19% 5% 7% 7% Global Apakah Anda berharap untuk bekerja paruh waktu sebelum Anda sepenuhnya pensiun? Berdasarkan generasi Tidak, saya ingin bekerja penuh waktu hingga saya pensiun sepenuhnya Hingga 2 tahun Untuk 2-4 tahun Untuk 4-10 tahun Untuk lebih dari 10 tahun Kaum Milenial Generasi X 4% 7% 7% 3% Tidak berlaku saya tidak ingin pensiun sama sekali 19% 22% 24% 25% 14% 32% Mayoritas berharap untuk bekerja paruh waktu sebelum sepenuhnya pensiun 63% dari mereka yang telah mulai berinvestasi dan masih belum pensiun, berharap untuk dapat bekerja paruh waktu selama sekitar 3.4 tahun sebelum benar-benar memasuki masa pensiun. Rata-rata tersebut paling tinggi di (3.9 tahun) disusul oleh (3.4 tahun) dan kemudian (3.2 tahun) Di satu sisi, bekerja paruh waktu sebelum benar-benar pensiun membuat seseorang lebih mampu menahan diri lebih lama untuk tidak menyentuh tabungan yang terkumpul untuk mendanai pensiun mereka. Di sisi lain, dibandingkan dengan mereka yang masih bekerja secara penuh, dengan beralih ke paruh waktu, maka jumlah penghasilan yang dapat dikesampingkan untuk mendanai masa pensiun menjadi lebih rendah. Kaum Milenial dan Generasi X bermaksud untuk bekerja paruh waktu selama 3.6 tahun, sedangkan Baby Boomers yang belum pensiun hanya bermaksud untuk bekerja paruh waktu selama 2.5 tahun. Baby Boomer 39% Proporsi yang cukup besar () dari Baby Boomers tidak ingin pensiun sama sekali. Di sisi lain, hanya seperempat dari Kaum Milenial yang bermaksud bekerja penuh hingga mereka benar-benar pensiun. Perbedaan in mengindikasikan bahwa generasi yang lebih tua mungkin lebih sadar akan realita, berbeda dengan Kaum Milenial yang mungkin terlalu naif. Global Investor Study

16 Apa yang paling Anda nantikan apabila Anda berpikir tentang masa pensiun? Apa yang paling Anda nikmati tentang pensiun? Perbandingan regional Memiliki waktu santai lebih banyak Menghabiskan waktu dengan keluarga / yang dicintai Menjadikan hobi Anda sebagai sumber pendapatan Sukarelawan Bekerja paruh waktu Lainnya Tidak bekerja lagi 56% 54% 27% 24% 23% 19% Waktu bersantai dan waktu untuk keluarga adalah keuntungan dari pensiun yang paling diharapkan Ketika diminta untuk memilih tiga aktivitas teratas yang mereka nikmati saat ini atau berharap untuk dinikmati ketika pensiun, mayoritas dari mereka yang sudah mulai berinvestasi menjawab memiliki waktu santai lebih banyak (59%) atau menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga / orang tersayang (53%). Ini adalah aktivitas yang paling populer, di seluruh wilayah. Global 59% 59% 41% 22% 20% 60% 50% 27% 22% 11% 59% 53% 29% 23% 16% 11% Di dan, aktivitas ketiga paling populer setelah kedua diatas adalah menjadikan hobi Anda menjadi sumber pendapatan (41% untuk dan 27% untuk Ameria), dan di, diikuti dengan tidak bekerja lagi (27%). 32% dari mereka yang berasal dari ingin bekerja secara penuh hingga memasuki masa pensiun, dan proporsi ini adalah tertinggi dibandingkan wilayah lain. Di sisi lain, hanya 11% yang ingin bekerja paruh waktu setelah memasuki masa pensiun dan ini adalah rasio terendah dibandingkan dengan wilayah lain. Mereka yang berasal dari juga memiliki rata-rata terendah atas jumlah tahun bermaksud untuk bekerja paruh waktu sebelum benar-benar pensiun. Hasil ini mengindikasikan bahwa mereka yang berasal dari lebih memilih untuk berhenti total sewaktu memasuki masa pensiun. Negara-negara dengan rasio tertinggi untuk merubah hobi menjadi sumber penghasilan saat pensiun: Indonesia 5 Thailand 57% Taiwan 46% India 45% Negara yang paling senang untuk tidak bekerja: Jerman 34% Rusia 33% Spanyol 33% Inggris 32% India cukup menonjol dengan 40% bermaksud untuk bekerja paruh waktu. Global Investor Study

17 Apa yang paling anda nantikan ketika anda berpikir tentang masa pensiun? Apa yang paling anda nikmati tentang pensiun? Negara Tidak bekerja lagi Bekerja paruh waktu Menjadikan hobi sebagai sumber penghasilan Memiliki waktu lebih banyak untuk bersantai Menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai Sukarelawan Jawaban lain 23% 19% 27% 56% 54% 24% Brasil 16% 16% 34% 62% 59% Kanada 31% 20% 62% 51% 25% 16% Cile 29% 20% 31% 40% 69% 16% 6% Serikat 24% 26% 52% 49% 27% 20% 41% 59% 59% 22% Tiongkok 14% 14% 39% 70% 70% 23% 4% Hong Kong 39% 71% 56% 7% India 10% 40% 45% 44% 62% 26% 10% Indonesia 16% 5 61% 79% 20% 5% Jepang 29% 9% 32% 60% 44% Singapura 19% 20% 32% 64% 5 34% Korea Selatan* 2 31% 44% 37% 16% 10% Taiwan 22% 46% 69% 59% 27% 6% Thailand 16% 57% 56% 72% 24% 3% 27% 11% 22% 60% 50% Austria 23% % 65% 54% 16% 20% Belgia 61% 47% Denmark 14% 44% 44% 22% Prancis 27% 11% 20% % Jerman 34% 22% 63% 51% 11% Italia 23% 10% 24% 65% 53% 9% Belanda 23% 22% 62% 39% 24% Polandia 29% 24% 53% 53% 11% 11% Portugal 20% 27% 60% 56% 25% Rusia* 33% 32% 54% 52% 11% Spanyol 33% 6% 19% 63% 59% 16% Swedia 23% 24% 52% 39% 11% Swiss 26% 22% 67% 50% 19% 16% Inggris 32% 16% 59% 49% 14% Lainnya 29% 55% 54% 27% Australia 25% 23% 55% 47% 27% Afrika Selatan 19% 37% 59% 66% 26% UEA 2 41% 52% 67% 2 Global Investor Study

18 Apa yang paling Anda nantikan apabila Anda berpikir tentang masa pensiun? Belum pensiun berdasarkan generasi Tidak bekerja lagi Bekerja paruh waktu Menjadikan hobi Anda sebagai sumber pendapatan Memiliki waktu santai lebih banyak Menghabiskan waktu dengan keluarga/yang dicintai Sukarelawan Lainnya 63% 53% 55% 5 53% 50% 35% 29% 20% 23% 19% 11% 24% 14% 23% 22% 16% Kaum Milenial Generasi X Baby Boomers Rencana menghasilkan uang semasa pensiun tidak sesuai kenyataan Apa yang paling Anda nantikan apabila Anda berpikir tentang masa pensiun? / Apa yang paling Anda nikmati tentang pensiun? Pensiun vs non-pensiun Non-pensiun Memiliki waktu santai lebih banyak Menghabiskan waktu dengan keluarga / yang dicintai Pensiun 53% 57% 56% 72% Ketika dianalisa secara terpisah antara pensiunan dengan mereka yang belum pensiun, terdapat perbedaan yang menarik seputar keinginan untuk merubah hobi menjadi sumber pendapatan. Tidak bekerja lagi 22% 35% Hampir sepertiga (30%) dari mereka yang belum pensiun mengatakan bahwa mereka cukup menantikan kesempatan untuk merubah hobi mereka menjadi sumber pendatapan sewaktu memasuki masa pensiun. Menariknya, hanya pensiunan yang menyatakan hal ini merupakan aktivitas utama yang mereka nikmati semasa pensiun. Sebaliknya, pensiunan lebih condong untuk hanya menikmati tidak bekerja lagi (35%) dibandingkan dengan mereka yang belum pensiun (22%). Antar generasi, prospek merubah hobi menjadi sumber pendapatan dipandang menarik oleh 35% dari mereka yang berasal dari Kaum Milenial dan 29% dari Generasi X, lebih tinggi dari pada rata-rata lintas generasi secara keseluruhan sebesar 22%. Menariknya, waktu bersantai terlihat lebih dihargai saat seseorang mendekati masa pensiun dengan peningkatan dari 53% untuk Kaum Milenial ke 5 untuk Generasi X dan 63% untuk Baby Booomer. Sukarelawan Menjadikan hobi Anda sebagai sumber pendapatan Lainnya Bekerja paruh waktu Pensiun saya masih terlalu jauh untuk dipikirkan 20% 24% 30% 7% 16% 16% 10% 4% 0% Global Investor Study

19 Thailand dan Taiwan sepakat akan pentingnya berinvestasi guna menambah penghasilan semasa pensiun Alasan utama orang-orang berinvestasi adalah untuk meningkatkan pendapatan mereka semasa pensiun Alasan orang berinvestasi terlihat cenderung serupa. Terlepas dari apakah orang tersebut telah pensiun atau belum, alasan utama berinvestasi (berdasarkan seberapa penting alasan tersebut untuk mereka) adalah untuk menambah penghasilan semasa pensiun kelak (secara keseluruhan, 74% menyatakan bahwa alasan tersebut adalah penting atau sangat penting ). Membayar biaya kesehatan menjadi alasan kedua paling penting bagi orang (72%) dan (75%), sedangkan di alasan kedua terpenting adalah untuk menambah penghasilan saat ini (61%). Thailand (90%) dan Taiwan (89%) sepakat akan pentingnya berinvestasi guna menambah penghasilan semasa pensiun. Di sisi lain, hanya 53% dari mereka yang berasal dari Denmark menyatakan alasan tersebut penting, diikuti oleh Swedia dan Belanda di 57%. Hasil yang cukup tinggi ini mengindikasikan pentingnya berinvestasi sebagai sarana guna menutup celah antara besaran yang sebenarnya ditabung dengan besaran yang diperkirakan perlu ditabung guna mendanai masa pensiun. Berpikir tentang mengapa Anda berinvestasi, seberapa penting dari hal berikut ini bagi Anda? Tiga alasan terpenting berdasarkan wilayah Menambah dana pensiun saat ini ATAU menabung untuk pensiun di masa depan Menambah gaji atau pendapatan Anda saat ini Membayar biaya kesehatan/pengobatan untuk diri Anda sendiri atau kerabat 80% 72% 70% 79% 75% 6 69% 74% 66% 65% 61% 56% Global Global Investor Study

20 Berpikir tentang mengapa anda berinvestasi, seberapa penting hal berikut ini bagi anda Negara Menambah dana pensiun (saat ini maupun masa depan) Biaya kesehatan / pengobatan untuk diri sendiri atau kerabat Menambah penghasilan saat ini Membayar biaya pendidikan anak atau cucu Bantuan dana bagi anak anda di masa depan 80% 72% 70% 62% 64% Brasil 83% 80% 80% 72% 72% Kanada 76% 57% % Cile 80% 69% 74% 6 61% Serikat 80% 7 71% 64% 66% 79% 75% 6 61% 61% Tiongkok 84% 79% 73% 73% 74% Hong Kong 86% 70% 64% 52% 46% India 66% 85% 7 80% 80% Indonesia 79% 83% 82% 87% 89% Jepang 60% 59% 4 32% 32% Singapura 79% 77% 69% 57% 54% Korea Selatan* 60% 57% 55% 47% 46% Taiwan 89% 81% 69% 52% 54% Thailand 90% 85% 84% 74% 75% 69% 56% 61% 51% 56% Austria 69% 50% 59% 42% 4 Belgia 66% 5 62% 44% 50% Denmark 53% 40% 3 37% 3 Prancis 69% 59% 60% 57% 63% Jerman 73% 52% 57% 45% 47% Italia 74% 67% 69% 61% 65% Belanda 57% 44% 54% 41% 47% Polandia 74% 65% 69% 62% 71% Portugal 7 71% 70% 6 6 Rusia* 82% 76% 82% 73% 75% Spanyol 74% 55% 67% 64% 63% Swedia 57% 46% 55% 35% 4 Swiss 67% 49% 57% 45% 42% Inggris 75% 56% 5 47% 60% Lainnya 76% 74% 65% 5 61% Australia 73% 72% 60% 49% 54% Afrika Selatan 84% 79% 76% 6 65% UEA 75% 79% 72% 80% 82% Global Investor Study

21 Tiga alasan utama berinvestasi Berdasarkan generasi Menambah penghasilan semasa pensiun Menambah gaji atau pendapatan kerja anda saat ini Membayar biaya kesehatan/pengobatan diri sendiri atau kerabat Analisa lintas generasi mendapatkan bahwa tiga alasan tertinggi untuk berinvestasi bagi Kaum Milenial dan Generasi X ternyata serupa, yaitu menambah penghasilan di masa pensiun, meningkatkan penghasilan saat ini dan membayar biaya kesehatan/ pengobatan. 73% 79% 74% Ketiga alasan diatas juga didapatkan untuk Baby Boomers, namun dengan urutan yang berbeda, di mana membayar biaya kesehatan dan pengobatan menjadi alasan kedua terpenting. Menambah penghasilan semasa pensiun merupakan alasan utama berinvestasi lintas geografis dan generasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa keuntungan yang didapatkan dari berinvestasi secara langsung mempengaruhi tingkat pendapatan semasa pensiun. Oleh karena itu, keputusan investasi yang baik adalah kunci untuk membantu menutup celah antara tingkat tabungan sebenarnya saat ini dengan tingkat tabungan yang diperkirakan dibutuhkan. 69% % 5 62% Kaum Milenial Generasi X Baby Boomer Global Investor Study

22 Schroders menugaskan Research Plus Ltd untuk melakukan, antara 1 Maret dan 30 Juni 2017, studi online independen terhadap investor di 30 negara di seluruh dunia, yang meliputi Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, Inggris, dan AS. Riset ini mendefinisikan investor sebagai orang-orang yang akan menginvestasikan paling sedikit (atau setara) di dalam 12 bulan ke depan dan telah membuat perubahan pada investasi mereka dalam sepuluh tahun terakhir. Orang-orang ini mewakili pandangan investor di masing-masing negara yang diikutsertakan dalam studi. panduan untuk kinerja masa depan dan mungkin tidak terulang. Nilai investasi dan pendapatan bisa saja menurun dan meningkat dan investor bisa tidak memperoleh kembali jumlah awal yang mereka investasikan. Semua investasi melibatkan risiko yang mencakup risiko kemungkinan kehilangan modal pokok. Informasi yang tercantum di sini diyakini sebagai bisa diandalkan, tetapi Schroders tidak menjamin kelengkapan atau keakuratannya. Pandangan dan informasi di dalam dokumen ini tidak boleh dijadikan landasan ketika mengambil keputusan strategis atau investasi secara individu. Materi ini dimaksudkan hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai bahan promosi dalam bentuk apa pun. Materi ini tidak dimaksudkan sebagai sebuah penawaran atau permintaan untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Materi ini tidak dimaksudkan untuk menyediakan dan tidak semestinya dijadikan sebagai saran akuntansi, legal, atau pajak, atau rekomendasi investasi. Pandangan dan informasi di dalam dokumen ini tidak boleh dijadikan landasan ketika mengambil keputusan strategis atau investasi secara individu. Kinerja masa lalu bukan sebuah Apabila Anda berada di Utara, materi ini diterbitkan oleh Schroder Investment Management North America Inc., suatu anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya secara tidak langsung oleh Schroders plc dan penasihat terdaftar SEC yang menyediakan produk dan jasa manajemen aset untuk klien di AS dan Kanada. Untuk semua pengguna lainnya, materi ini diterbitkan oleh Schroder Investment Management Limited, 31 Gresham Street, London, EC2V 7QA. No. Terdaftar di Inggris Raya. Disahkan dan diatur oleh Financial Conduct Authority. Global Investor Study

Studi Investor Global 2017

Studi Investor Global 2017 Studi Investor Global 2017 Perilaku investor: dari prioritas ke ekspektasi Studi Investor Global 2017 1 Daftar Isi 3 11 Ikhtisar Generasi milenial memiliki situasi yang bertentangan 4 12 Tren global menunjukkan

Lebih terperinci

Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife

Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife TSX/NYSE/PSE: MFC SEHK:945 Untuk disiarkan segera Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife Hampir tiga perempat investor mendukung dinaikkannya

Lebih terperinci

Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti

Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti KELAS 9B SMPI AL AZHAR 8 KEMANG PRATAMA TAHUN AJARAN 2009/2010 Kata Pengantar Assalamu alaikun Wr. Wb. Puji

Lebih terperinci

KONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN. HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan

KONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN. HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan Laporan Indonesia 2014 KONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan 4 6 8 10 12 16 18 20 LAPORAN INDONESIA TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

Laporan Global Psikologi Wisata

Laporan Global Psikologi Wisata TripBarometer 2014 Laporan Global Psikologi Wisata 2014 Ipsos. Semua hak dilindungi undang-undang. Dokumen ini berisi informasi Rahasia dan Eksklusifmilik Ipsos serta tidak boleh diungkapkan atau diperbanyak

Lebih terperinci

UNTUK DISIARKAN SEGERA

UNTUK DISIARKAN SEGERA 14 November 2013 TSX/NYSE/PSE: MFC SEHK:945 UNTUK DISIARKAN SEGERA Manulife Investor Sentiment Index menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia akan kekurangan dana tabungan pada masa pensiun Jakarta Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jasa telah menjadi bagian yang cukup dominan pengaruhnya di dalam kehidupan kita sehari-hari. Jasa transportasi, jasa pendidikan, jasa reparasi,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut : Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut : Anggota Klaster Pertama No. Negara 1 Republik Rakyat China Anggota Klaster Kedua No. Negara 1 Malaysia 2 Singapura Anggota Klaster Ketiga No Negara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder selama enam tahun pengamatan (2001-2006). Pemilihan komoditas yang akan diteliti adalah sebanyak lima komoditas

Lebih terperinci

Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang

Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang Untuk didistribusikan pada 4 Februari 2016 Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang Lebih dari separuh investor (53%) menghabiskan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.GR.01.06 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-01.GR.01.06 TAHUN 2010

Lebih terperinci

Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya

Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya Pengenalan Secara Objektif Memahami perbedaan utama diantara beberapa sistem ekonomi didunia. Cara belajar bagaimana mengelompokan negaranegara dengan

Lebih terperinci

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013 RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013 No Sektor Ekonomi (Ribu Rp ) Kerja (Org) (Ribu Rp ) Kerja (Org) 1 Petanian Tanaman Pangan 1 40.000.000 200

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT

Lebih terperinci

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 No 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Destination Country 1 Malaysia 1.807 1.320 1.178 804 1.334

Lebih terperinci

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Kelas 9 semester 1 NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG 1 2 PENGERTIAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.133, 2015 HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Inflasi dan Lemahnya Rupiah Penyebab Biaya Masa Pensiun yang Lebih Tinggi

Inflasi dan Lemahnya Rupiah Penyebab Biaya Masa Pensiun yang Lebih Tinggi 11 Februari 2014 TSX/NYSE/PSE:MFC SEHK:945 Untuk disiarkan segera Manulife Investor Sentiment Index Menunjukkan bahwa Persiapan Masa Pensiun Belum Menjadi Prioritas Keuangan yang Paling Utama Bagi Masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.217, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1321, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDELAPAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat perhatian lebih dari seluruh dunia sebagai sumber perekonomian dan devisa negara. Industri pariwisata

Lebih terperinci

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 Bulan : Januari 2012 Lokasi pengambilan tiket masuk No Negara Asal 1 Afrika Selatan 3 1 4 4 3 7 - - - 11 2 Amerika Serikat 258 315

Lebih terperinci

Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking JULY 2010

Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking JULY 2010 Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking JULY 20 SMALL BUSINESS CONFIDENCE MONITOR Survey terbesar yang memotret pandangan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) secara global Memberikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TAHUN 2018 vs 2017 (LANJUTAN) PINTU MASUK UTAMA

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TAHUN 2018 vs 2017 (LANJUTAN) PINTU MASUK UTAMA PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TAHUN 2018 vs (LANJUTAN) BULAN SoekarnoHatta, Banten Juanda, Jatim Kualanamu, Sumut Jabar NTB Sam Ratulangi, Sulut Minangkabau, Sumbar S. Syarif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu aset tertentu dan dalam jangka waktu tertentu yang akan memberikan imbal hasil di masa yang akan

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi mengakibatkan peningkatan persaingan antarperusahaan. Perusahaan diharuskan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. : Gambar 4.1 Logo Prudential Life Assurance

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. :  Gambar 4.1 Logo Prudential Life Assurance A. Identitas Perusahaan BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Nama Perusahaan Anak perusahaan di Asia Anak perusahaan di Indonesia Website : Prudential plc : Prudential Corporation Asia (PCA) : PT Prudential

Lebih terperinci

Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia Tertinggi dan Optimisme Masyarakat Jumat, 14 Juni 2013

Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia Tertinggi dan Optimisme Masyarakat Jumat, 14 Juni 2013 Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia Tertinggi dan Optimisme Masyarakat Jumat, 14 Juni 2013 Consumer confidence Index (Indeks Kepercayaan Konsumen) merupakan salah satu indikator ekonomi yang mengukur

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017 Invest in remarkable indonesia indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in Invest

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Latar belakang kenaikan harga minyak dunia yang terjadi akhir-akhir ini berbeda dengan fenomena kenaikan harga minyak dunia sebelumnya. Saat ini, kenaikan harga minyak

Lebih terperinci

DATA KUNJUNGAN GEDONG KIRTYA TAHUN ,546 1,006 1,178 1,404 1,703 2,628 1,234 1, , ,051 35,671 DOMESTIK

DATA KUNJUNGAN GEDONG KIRTYA TAHUN ,546 1,006 1,178 1,404 1,703 2,628 1,234 1, , ,051 35,671 DOMESTIK AIR TERJUN GITGIT 1 AUSTRALIA 103 64 82 101 118 156 95 61 42 62 18 6 908 2 JERMAN 102 51 64 63 97 139 97 77 51 56 25 16 838 3 JEPANG 44 52 53 77 40 64 29 20 20 40 11 1,850 2,300 4 FRANCIS 80 36 91 78 88

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study

Manulife Investor Sentiment Index Study Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2016 Indonesia Februari 2017 1 Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 6 Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

PESAING UTAMA ZARA 'S

PESAING UTAMA ZARA 'S PESAING UTAMA ZARA 'S Pesaing internasional utama Zara dalam hal pangsa pasar adalah H & M dan Gap Inc Bagian pertama akan menyajikan beberapa informasi latar belakang dari dua perusahaan sebelum menawarkan

Lebih terperinci

DOKUMENTASI PENELITIAN BEBERAPA GAMBAR SATWA, SEBAHAGIAN KAWASAN WISATA BUKIT LAWANG DAN BANGUNAN YANG ADA INDIKASI PEMILIKAN ORANG ASING

DOKUMENTASI PENELITIAN BEBERAPA GAMBAR SATWA, SEBAHAGIAN KAWASAN WISATA BUKIT LAWANG DAN BANGUNAN YANG ADA INDIKASI PEMILIKAN ORANG ASING Lampiran I DOKUMENTASI PENELITIAN BEBERAPA GAMBAR SATWA, SEBAHAGIAN KAWASAN WISATA BUKIT LAWANG DAN BANGUNAN YANG ADA INDIKASI PEMILIKAN ORANG ASING DI DALAMNYA MARETJULI TAHUN. Gambar. Gambar. Ket. Gambar

Lebih terperinci

Perusahaan terkemuka dengan upaya suap dalam menjalankan bisnisnya di luar negeri, turut menghambat pembangunan di negaranegara

Perusahaan terkemuka dengan upaya suap dalam menjalankan bisnisnya di luar negeri, turut menghambat pembangunan di negaranegara TRANSPARENCY INTERNATIONAL INDONESIA EMBARGOED FOR TRANSMISSION AND RELEASE UNTIL 4 OCTOBER 2006 at 09.00 GMT; 11.00 CET; 05.00 EST (16.00 WIB) Perusahaan terkemuka dengan upaya suap dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian diseluruh dunia. Prevalensi PJPD di 13 Negara Eropa yaitu Australia (laki-laki

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 No. 17/04/34/Th.XVIII, 1 April 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR P.2/II-KEU/2010 TENTANG PEDOMAN HARGA SATUAN

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA

PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA LATAR BELAKANG Pada tahun 2012, pemerintah Hungaria mengembangkan program ini untuk menarik investasi asing ke Hungaria. Hingga kini, lebih dari 2500 pendaftar telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia terutama negara berkembang, tak terkecuali negara-negara ASEAN. Dalam mengupayakan pembangunan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015 . 24/04/51/Th. IX, 1 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015 A EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.IZ TAHUN 2005.

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.IZ TAHUN 2005. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.IZ.01.10 TAHUN 2005. TENTANGPERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN

Lebih terperinci

V E R S I P U B L I K

V E R S I P U B L I K PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13511 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN THAINOX STAINLESS PUBLIC COMPANY LIMITED INC. OLEH POSCO. LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 1 June 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Arus Modal Masuk, Menopang Rupiah Pasar Eropa mulai agak tenang di akhir bulan Mei dalam rangka menyongsong pekan pertama bulan Juni. Tekanan yang begitu dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017 42/07/51/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Mei 2017 mencapai US$

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya kelautan berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional untuk meningkatkan penerimaan devisa, lapangan kerja dan pendapatan penduduk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam menggerakkan roda operasional perusahaan. berperan aktif secara efektif dan efisien. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam menggerakkan roda operasional perusahaan. berperan aktif secara efektif dan efisien. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Era Globalisasi saat ini, Persaingan antar perusahaan semakin tinggi. Salah satu yang terpenting adalah Peningkatan dalam prestasi kerja karyawan yang

Lebih terperinci

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh : M A K A L A H Tentang : Negara Maju Dan Berkembang Disusun Oleh : KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr..Wb Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG MEMUTUSKAN:

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG MEMUTUSKAN: MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 157/PMK.010/2015 TENTANG PELAKSANAAN PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN YANG DIDASARKAN PADA KETENTUAN DALAM PERJANJIAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MARET 2017 26/05/51/Th. XI, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MARET 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Maret 2017 mencapai US$

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT BELAS ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/KMK.04/2002 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN

Lebih terperinci

A. Tesis OP Rp ,00 B. Disertasi OP Rp ,00. No Negara Satuan Biaya Maksimal

A. Tesis OP Rp ,00 B. Disertasi OP Rp ,00. No Negara Satuan Biaya Maksimal DANA BANTUAN PENELITIAN TESIS/DISERTASI No Negara Satuan Biaya Maksimal A. Tesis OP Rp25.000.000,00 B. Disertasi OP Rp75.000.000,00 DANA BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL No Negara Satuan Biaya Maksimal A.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/06/62/Th. IX, 1 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$124,19 juta, turun 13,01 persen dibanding bulan yang

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.010/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 157 /PMK.010/2015 TENTANG PELAKSANMN

Lebih terperinci

A. PERKEMBANGAN EKSPOR

A. PERKEMBANGAN EKSPOR No. 03/01/81/Th. VI, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR & IMPOR MALUKU NOVEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Maluku bulan adalah sebesar US$ 11,27 juta, naik 60,54 persen dibandingkan nilai ekspor.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER A. EKSPOR 02/01/51/Th. X, 4 Januari 2016 Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan mencapai US$ 41.279.356.

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/11/62/Th. IX, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan ember 2015 sebesar US$49,69 juta, turun 7,90

Lebih terperinci

Materi 4 PASAR VALUTA ASING. 1

Materi 4 PASAR VALUTA ASING.  1 Materi 4 PASAR VALUTA ASING http://www.deden08m.com 1 PENDAHULUAN (1) Membeli valas berarti pembeli mengonversi daya belinya di suatu negara ke dalam daya beli negara penjual. Pasar valas beroperasi selama

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2014 02/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2014 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia, pada bulan November 2014

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan Indonesia dan Distribusi Upah Peserta Jaminan Pensiun

Ketenagakerjaan Indonesia dan Distribusi Upah Peserta Jaminan Pensiun Ketenagakerjaan Indonesia dan Distribusi Upah Peserta Jaminan Pensiun E. Ilyas Lubis Direktur Perluasan Kepesertaan Dan Hubungan Antar Lembaga Hotel Grand Cempaka, 1 Maret 2017 Prepared by actuarialteam@bpjsketenagakerjaan

Lebih terperinci

Investing Today, Investing Tomorrow.

Investing Today, Investing Tomorrow. Investing Today, Investing Tomorrow. Keistimewaan: Kemudahan menentukan komposisi proteksi & investasi Fleksibilitas dalam bertransaksi Potensi hasil investasi yang optimal 1 Produk asuransi jiwa dari

Lebih terperinci

Area Global Tanaman Biotek Terus Meningkat di Tahun 2005 Setelah Satu Dekade Komersialisasi

Area Global Tanaman Biotek Terus Meningkat di Tahun 2005 Setelah Satu Dekade Komersialisasi Area Global Tanaman Biotek Terus Meningkat di Tahun 2005 Setelah Satu Dekade Komersialisasi SAO PAULO, Brasil (11 Januari 2006) Permintaan petani akan tanaman biotek telah meningkat sebesar dua digit per

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini berbeda-beda, tetapi pada umumnya manusia ingin mencapai hidup yang bahagia. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas belajar yang dilakukan oleh siswa sehingga menjadi kebiasaan. Dalam pendidikan keberhasilan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/07/62/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Mei 2015 sebesar US$121,89 juta, turun 1,85 persen dibanding

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 . 34/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup adalah salah satu tujuan pembangunan. Namun dampaknya mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. hidup adalah salah satu tujuan pembangunan. Namun dampaknya mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dunia begitu cepat menua, itu adalah pernyataan yang menghentak pada artikel harian Kompas tanggal 9 November 2012. Meningkatnya usia harapan hidup adalah salah satu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2016 42/07/51/Th. X, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2016 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Mei 2016 mencapai US$ 41.658.670.

Lebih terperinci

KAWAT DAN KABEL LAYANAN AKSES PASAR GLOBAL

KAWAT DAN KABEL LAYANAN AKSES PASAR GLOBAL KAWAT DAN KABEL LAYANAN AKSES PASAR GLOBAL Produsen kawat dan kabel yang berusaha untuk tampil menonjol dalam persaingan harus terus meningkatkan kecepatan pemasaran; menurunkan biaya; mengendalikan resiko,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 . 16/03/34/Th.XIX, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Januari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 No. 2/05//Th.XIX, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Maret 2017

Lebih terperinci

Catatan Penting Untuk Diperhatikan Ultimatelink assurance account (ULAA) memiliki risiko investasi. Nasabah wajib membaca dan mengerti produk asuransi dengan elemen investasi yang disediakan oleh PT Prudential

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016 No. 57/10/17/Th. VII, 3 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 18,26 juta. Nilai Ekspor ini mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan dengan itu,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 No. 21/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Maret

Lebih terperinci

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Momentum bisnis yang kuat serta pencapaian rekor kinerja yang konsisten Ringkasan: Laba Group meningkat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 No. 33/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Mei

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

Signature Life. Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu.

Signature Life. Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu. Signature Life Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu. Mitra tepercaya Anda untuk mengembangkan dan melindungi warisan Anda. Sepanjang hidup, Anda

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 No. 12/03/34/Th.XVIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan

Lebih terperinci

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta.

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta. Corruption Perception Index 2016 Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta. Apa itu Corruption Perception Index (CPI)? Indeks Gabungan Hingga 13 sumber data Menggambarkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 59/09/51/Th. X, 1 September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 484.231 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

EF EPI. EF English Proficiency Index.

EF EPI. EF English Proficiency Index. EF EPI EF English Proficiency Index www.ef.com/epi 2014 www.ef.edu/epi P.10 BRIC P.18 EROPA P.22 AMERIKA LATIN 2 www.ef.com/epi DAFTAR ISI 04 Tentang EF EPI Edisi Keempat 06 Ringkasan Eksekutif 08 Peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Keadaan sumber daya alam yang melimpah inilah yang menjadi keunggulan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008 38 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 198-28 Berdasarkan Gambar 4.1, periode 198 hingga 28 perkembangan GDP pertanian negara-negara

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study

Manulife Investor Sentiment Index Study Manulife Investor Sentiment Index Study Q2, 2013 Indonesia Jakarta, 18 Juli 2013 2 Metode Survei 1 Metode Survei Wave Negara Kota Minimal Pendapatan / Pengeluaran Responden Jumlah Sampel Metode Wawancara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Desember sebesar US$69,62 juta, naik 49,17 persen

Lebih terperinci

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Modul ke: ORGANIZATION THEORY AND DESIGN LINGKUNGAN ORGANISASI & DESAIN Fakultas Pascasarjana Dr. Mochammad Mukti Ali, ST., MM. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Mata Kuliah OTD Daftar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017 48/08/51/Th. XI, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juni 2017 mencapai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 No. 29/06/34/Th.XVIII, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan April

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci