Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. SMP Ibu Kartini Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. SMP Ibu Kartini Semarang"

Transkripsi

1 Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 1, Januari 2016 ISSN PENERAPAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATERI AJAR FORMULA DAN FUNGSI MICROSOFT EXCEL Mutamimah1, Slamet Seno Adi1, Sulistyono2 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 2 SMP Ibu Kartini Semarang Abstrak Hasil belajar siswa kelas VIII SMP Ibu Kartini Semarang pada kompetensi menggunakan perangkat lunak pengolah angka Microsoft Excel tergolong masih rendah, sebanyak 47,6% dari keseluruhan siswa sudah mencapai KKM sedangkan 52,4% siswa belum mencapai KKM. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi terkait model pembelajaran dan media pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan adalah Student Teams Achievement Divisions (STAD). Disamping itu, dikembangkan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam mengajar menggunakan model pembelajaran STAD. Hasil penilaian media aspek materi pada indikator kesesuaian materi dengan silabus memperoleh skor 4,25; indikator isi materi pembelajaran dengan skor 4; dan indikator desain pembelajaran dengan skor sebesar 4,3. Di sisi perangkat lunak, indikator kemudahan pengoperasian memperoleh skor 4,33; indikator desain tampilan sistem hasil skor 4,17; dan indikator menu navigasi dengan skor 4. Hasil belajar pada indikator formula dan fungsi Microsoft Excel setelah empat kali pertemuan menunjukkan 100% siswa tuntas belajar dengan nilai Didaktikum Kata Kunci: Indikator Formula; STAD; Microsoft Excel PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi suatu bangsa sebagai pendukung utama dalam upaya pemenuhan sumber daya manusia yang bermutu baik. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampun dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kegiatan pembelajaran, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran karena guru merupakan figur sentral dalam dunia pendidikan terutama ketika terjadinya proses belajar-mengajar. Pengelolaan kelas dengan menciptakan kondisi belajarmengajar yang efektif, melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara optimal merupakan tugas dari seorang guru dalam mengabdikan profesinya. Berdasarkan kurikulum 2006, mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang SMP dan merupakan mata pelajaran yang memerlukan pemahaman serta keterampilan lebih dari siswa. Materi TIK yang diajarkan di kelas VIII semester genap dalah pengoperasian program pengolahan angka Microsoft Excel. Pembelajaran TIK kelas VIII di SMP Ibu Kartini Semarangberdasarkan data yang diperoleh dari observasi kondisi awal, hasil nilai ulangan harian semester genap untuk mata pelajaran TIK di 16 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 1 (2016)

2 kelas VIII masih kurang. Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran TIK kelas VIII di SMP Ibu Kartini Semarang adalah 75. Berdasarkan nilai ulangan harian pada kelas VIII A menunjukkan 47,6% dari jumlah total siswa sudah mencapai KKM sedangkan 52,4% siswa lainnya belum mencapai KKM. Menyikapi permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran, maka diperlukan inovasi atau pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran. Inovasi pada model pembelajaran dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan pemahaman siswa serta mengoptimalkan hasil belajar dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Menurut Arends dalam Trianto (2009) salah satu model pengajaran yang sering digunakan dan praktis digunakan guru dalam mengajar adalah pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Menurut Trianto (2007) Pembelajaran kooperatif STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Prosedur pembelajaran STAD diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Disamping model pembelajaran, inovasi pada alat atau media sebagai sarana penyampaian materi pelajaran juga sangat diperlukan. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan pada saat proses belajar berlangsung untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas kepada siswa. Menurut Hamalik dalam Arsyad (2011) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Oleh karena itu pengembangan media pembelajaran yang tepat akan sangat menunjang proses pembelajaran dan penyampaian pesan atau isi pelajaran menjadi lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Merencanakan dan membuat media pembelajaran yang layak sebagai pendamping model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions pada mata pelajaran TIK kelas VIII ; 2) Untuk mengetahui tingkat perubahan hasil belajar siswa pada indikator menggunakan rumus dan fungsi Microsoft Excelmelalui implementasi media pembelajaran berbasis Student Teams Achievement Divisions.Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi guru untuk melakukan inovasi terkait model pembelajaran yang dapatmemberikan pengalaman baru bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan pada mata pelajaran TIK. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pegirim ke penerima pesan (Sadiman, 2010).Menurut Briggs pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik memperoleh kemudahan (Catharina, 2012).Dengan demikian, secara umum media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat penunjang proses belajar mengajar. Media pembelajaran berupa gambar, model, objek, dan alat-alat lain dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap belajar siswa. Mills dalam Suprijono (2012) berpendapat bahwa model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implokasinya pada tingkat operasional di kelas. Menurut Robert E. Slavin (2005)Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Pada model inisiswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Dalam model pembelajaran ini, guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA INDIKATOR FORMULA DAN FUNGSI MICROSOFT EXCEL Mutamimah, Slamet Seno Adi, Sulistyono 17

3 METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Ibu Kartini Semarang tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari lima kelas, yaitu kelas VIII A hingga VIII E. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII A dengan jumlah siswa 42 orang. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi observasi, desain media, pembuatan media, validasi pakar, uji coba guru dan siswa serta kesimpulan. Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data terkait kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran dan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran TIK. Desain media dilakukan dengan membuat suatu rancangan media pembelajaran yang mengacu pada langkah-langkah metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions. Setelah mendesain media maka langkah selanjutnya adalah pembuatan media. Media dibuat dengan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran STAD secara runtut. Dalam proses pembuatan media pembelajaran, dosen pembimbing bertindak selaku ahli dengan melakukan validasi konstruk. Setiap perkembangan media dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan jika masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan sesuai dengan konsep media yang benar. Prosedur selanjutnya setelah media divalidasi adalah melakukan uji coba guru dan siswa. Pada tahap ini pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model STAD dengan menggunakan media pembelajaran berbasis STAD pula. Setelah semua prosedur terpenuhi maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil validasi dan uji coba yang dilakukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pembuatan media pembelajaran dilakukan dengan beberapa prosedur yang meliputi observasi, desain media, pembuatan media, validasi pakar, uji coba guru dan siswa. Observasi dilakukan untuk menentukan SK dan KD yang digunakan sebagai pedoman dalam membuat media pembelajaran. Pada tahap desain meliputi kegiatan mendesain arsitektur media dan desain pelaksanaan pembelajaran model STAD. Desain arsitektur menghasilkan gambaran media secara keseluruhan, bermula dari tampilan pembukaan menuju menu utama yang berisi pilihan submenu SK dan KD, menu materi, menu kuis, referensi serta profil. Bagian menu materi berisi pilihan materi pada 16 kali pertemuan dimana setiap pertemuan menggambarkan alur atau langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions. Pada setiap pertemuan pembelajaran yang menggunakan metodestudent Teams Achievement Divisions mencakup kegiatan pretest, penyajian materi, siswa berkelompok latihan soal untuk kelompok dan posttest. Desain pelaksanaan pembelajaran dengan model Student Teams Achievement Divisionsdimulai dengan kegiatan guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Sebagai langkah awal untuk menggali pengetahuan siswa pada materi yang akan disampaikan guru mengajukan beberapa pertanyaan pretest terkait materi yang akan disampaikan dan dilanjutkan dengan pemaparan materi pelajaran. Siswa dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, pada tahap ini siswa diberi tanggungjawab untuk memastikan semua anggota dalam kelompoknya sudah menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Kemudian siswa diberi latihan soal untuk menguatkan pengetahuannya terhadap materi yang baru saja disampaikan dan kemudian dibahas bersama-sama oleh guru. Kegiatan selanjutnya yaitu kuis, guru memberikan beberapa soal seputar materi yang diajarkan dan dalam pengerjaanya siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu. Nilai dari kuis dihitung berdasarkan ketentuan model pembelajaran STAD kemudian guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang mempunyai perolehan skor tertinggi. 18 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 5. (2015)

4 Media pembelajaran berbasis model pembelajaran STAD dibuat dalam bentuk slide. Hasil akhir dari media ini yaitu berbentuk flash dengan file berekstensi.exe. Secara keseluruhan jumlah slide media pembelajaran yang telah dibuat sebanyak 361 slide dengan besar ukuran file 38MB. Tidak ada patokan untuk jumlah slide pada setiap pertemuan, dalam satu pertemuan banyaknya slide yaitu antara halaman slide. Banyak sedikitnya slide tentu tergantung pada banyak sedikitnya materi yang disajikan pada suatu pertemuan. Dalam setiap pertemuan pembelajaran, slide selalu konsisten dengan urutan model pembelajaran STAD. Berikut beberapa tampilan hasil dari pembuatan media pembelajaran : Gambar 1. Tampilan Pembuka Gambar 2. Tampilan Menu Utama Gambar 3. Tampilan SK dan KD MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA INDIKATOR FORMULA DAN FUNGSI MICROSOFT EXCEL Mutamimah, Slamet Seno Adi, Sulistyono 19

5 Gambar 4. Tampilan Menu Materi Gambar 5. Tampilan Menu Materi Gambar 6. Tampilan Menu Materi Gambar 7. Tampilan Materi 20 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 5. (2015)

6 Gambar 8. Tampilan Menu Kuis Gambar 9. Tampilan Profil Gambar 10. Tampilan Penutup Uji kelayakan media pembelajaran yang telah dibuat meliputi 2 aspek, yaitu aspek materi dan perangkat lunak. Uji kelayakan aspek materi dilakukan dengan menilai isi materi yang terkandung di dalam media. Sedangkan uji kelayakan aspek perangkat lunak dilakukan dengan menilai aspek perangkat lunakmedia yang dibuat. Hasil uji kelayakan aspek materi disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Hasil Penilaian Aspek Materi Indikator Skor Kriteria Kesesuaian materi dengan silabus 4,25 Sangat Tinggi Isi materi pembelajaran 4 Tinggi Desain Pembelajaran 4,3 Sangat Tinggi MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA INDIKATOR FORMULA DAN FUNGSI MICROSOFT EXCEL Mutamimah, Slamet Seno Adi, Sulistyono 21

7 Penilaian kelayakan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru mencakup 3 indikator. Pertama, kesesuaian materi dengan silabus yang dinilai dari relevansi materi dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, serta indikator yang terkandung dalam silabus pembelajaran TIK. Kedua, isi materi pembelajaran yang berkaitan dengan teknik penyajian materi dalam media pembelajaran. Ketiga, desain pembelajaran yang mencakup penilaian tentang peranan media sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Berdasarkan tabel hasil penilaian aspek materi diatas, dapat diketahui bahwa pada indikator kesesuaian materi dengan silabus responden menyatakan media pembelajaran yang dibuat termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan skor sebesar 4,25. Pada indikator isi materi pembelajaran kedua responden memberikan skor sebesar 4 yang termasuk dalam kriteria tinggi, serta pada indikator desain pembelajaran diperoleh hasil skor 4,3 dari responden yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Hasil uji kelayakan aspek perangkat lunak disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 2. Hasil penilaian aspek perangkat lunak Indikator Kemudahan Pengoperasian Desain tampilan sistem Menu navigasi Skor 4,33 4,17 4,5 Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Hasil uji kelayakan media aspek perangkat lunak media pembelajaran mencakup 3 indikator, yaitu kemudahan pengoperasian, desain tampilan sistem dan menu navigasi. Guru menilai aspek kemudahan pengoperasian media dengan mencoba membuka dan menjalankan media pembelajaran secara mandiri. Disamping itu, ketika menjalankan media guru juga menilai desain tampilan sistem serta menu navigasi yang merupakan hal yang sangat penting dalam suatu media pembelajaran. Penilaian guru pada aspek perangkat lunak yang disajikan pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada indikator kemudahan pengoperasian diperoleh skor 4,33 yang termasuk dalam sangat tinggi. Pada desain tampilan sistem, media yang dibuat termasuk dalam kategori tinggi dengan hasil skor 4,17. Pada indikator mebu navigasi guru menilai bahwa media termasuk dalam kategori sangattinggi dengan skor sebesar 4,5. Penilaian terhadap media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang aspek materi pembelajaran meliputi 3 indikator, yaitu kesesuaian materi dengan silabus, isi materi pembelajaran, dan desain pembelajaran. Pada indikator kesesuaian materi dengan silabus, responden menilai bahwa materi dikategorikan sangat tinggi dengan hasil skor 4,25. Pemaparan materi yang ada dalam media pembelajaran sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam silabus. Disamping itu, materi juga sudah mencakup semua indikator pencapaian kompetensi. Kaitannya dengan isi materi pembelajaran, Kedua responden memberikan hasil skor 4 dengan kriteria tinggi. Penggunaan tata bahasa dalam media pembelajaran sudah komunikatif. Hal ini dilihat dari pembahasan materi tidak menggunakan kalimat yang panjang lebar akan tetapi hanya menyampaikan pokok dari materi sehingga mudah dipahami dan diserap oleh siswa. Dari segi sistematika, media yang dibuat sudah sesuai dengan urutan danalur logika model pembelajaran STAD. Menurut kedua responden mengenai uraian pembahasan materi, contoh, serta latihan yang dipaparkan dalam media sudah jelas. Pada aspek desain pembelajaran, hasil yang diperoleh dari kedua responden dengan skor 4,3 adalah kriteria sangat tinggi. Pada aspek ini dinilai dari peran media pembelajaran sebagai alat bantu atau media pendamping dalam proses pembelajaran. Kedua respondenmenyatakan bahwa 22 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 5. (2015)

8 peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran tergolong sangat tinggi. Dengan adanya pembentukan kelompok-kelompok kecil siswa lebih termotivasi dan antusias dalam mengikuti pelajaran daripada belajar secara individu. Kedua responden menyatakan bahwa melaui penerapan media pembelajaran yang dibuat dapat melatih siswa agar terbiasa dengan pembelajaran berbasis komputer. Pada akhir suatu pembelajaran harus terdapat evaluasi untuk mengetahui daya serap siswa pada materi yang telah disampaikan. Menurut kedua responden soal evaluasi yang diberikan kepada siswa sudah sesuai dengan materi pembelajaran. Hasil penilaian pada aspek perangkat lunak media yang mencakup 3 indikator yaitu kemudahan pengoperasian, desain tampilan sistem dan menu navigasi. Dalam hal kemudahan pengoperasian media kedua responden memberi penilaian dengan kriteria sangat tinggi dengan hasil skor yang diperoleh sebesar 4,33. Hal ini menyatakan bahwa media mudah digunakan dan dioperasikan oleh guru sekalipun mereka belum pernah mengoperasikan sebelumnya, karena dalam media pembelajaran yang dibuat ditampilkan keterangan-keterangan yang mengarahkan guru dalam menjalankan media.di sisi lain, media pembelajaran yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk pengembangan media lain. Jadi, media pembelajaran berbasis model pembelajaran STAD ini tidak terbatas pada materi pelajaran Microsoft Excel 2007 saja akan tetapi dapat dikembangkan untuk pembelajaran lain. Dari segi desain tampilan, media termasuk dalam kategori tinggi dengan skor 4,17. Penempatan judul, subjudul dan ilustrasi tidak berlebihan atau dinyatakan seimbang. Pada tampilan media, ukuran tulisan atau huruf yang diterapkan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Gambar-gambar terkait materi sangat membantu dalam mengilustrasikan materi pelajaran, siswa semakin mudah memahami materi melalui gambar yang disajikan. Responden pertama maupun responden kedua memberi penilaian terhadap animasi yang disisipkan dalam media berada dalam proporsi yang tepat. Indikator yang ketiga adalah menu navigasi. Dalam indikator ini, guru menilai media dengan hasil skor sebesar 4,5 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Menu navigasi merupakan bagian yang penting bagi suatu sistem, sebab melalui pemanfaatan menu navigasi dapat mempermudah penggunaan media pembelajaran. Kedua responden menyatakan sangat tinggi pada penilaian kemudahan penggunaan media dengan bantuan menu navigasi. Selanjutnya, penilaian responden mengenai konsistensi menu navigasi di seluruh bagian dinyatakan tinggi. Secara keseluruhan aspek materi dan aspek perangkat lunak, diketahui bahwa media yang dibuat layak dan dapat digunakan sebagai pendamping dalam proses pembelajaran menggunakan modelstudent Teams Achievement Divissions(STAD). Akan tetapi diperlukan kreativitas lebih tinggi dalam membuat media agar hasilnya semakin interaktif dan siswa lebih terdorong untuk belajar. Data hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi yang berupa kuis pilihan ganda pada empat kali pertemuan uji coba media pembelajaran berbasis model pembelajaran STAD. Hasil belajar siswa dalam empat kali pertemuan dirangkum dalam tabel berikut : Tabel 3. Nilai siswa empat kali pertemuan Hasil Tes Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata kelas Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Persentase Ketuntasan Pertemuan1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan , ,7 % , ,7 % ,2 % ,92 42 Tidak ada 100 % MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA INDIKATOR FORMULA DAN FUNGSI MICROSOFT EXCEL Mutamimah, Slamet Seno Adi, Sulistyono 23

9 Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari pertemuan ke-1 hingga pertemuan ke-4. Pada pertemuan ke-1 nilai rata-rata kelas sebesar 76,55 dan terus meningkat pada pertemuan selanjutnya hingga mencapai 88,92 pada pertemuan ke-4. Untuk jumlah siswa yang tuntas belajar, pada pertemuan ke-1 ada sebanyak 28 siswa dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 66,7%. Jumlah siswa yang tuntas dalam belajar semakin meningkat pada setiap pertemuan dan pada pertemuan ke-4 jumlah siswa yang tuntas terdapat 42 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 100%. Pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada pertemuan ke-1 hingga pertemuan ke-4 sudah sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya. Penerapan model pembelajaran STAD dengan berbantuan media pembelajaran pada siswa kelas VIII A SMP Ibu Kartini Semarang merupakan hal baru yang bertujuan untuk menarik siswa agar lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Pada awal penerapan model ini, peningkatan hasil belajar siswa tidak secara langsung memberikan hasil yang optimal. Hal ini dikarenakan siswa masih beradaptasi dengan suatu pembelajaran baru bagi mereka. Kemudian pada pertemuan selanjutnya, sedikit demi sedikitterjadi peningkatan hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas dan banyaknya siswa yang tuntas dengan hasil belajar diatas KKM. Peningkatan hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa siswa mulai terbiasa dengan model ataupun media yang diterapkan dalam pembelajaran sehingga hasil belajar terus meningkat. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan, Proses pembuatan media pembelajaran meliputi observasi, tahap desain media yang meliputi desain arsitektur media serta desain pelaksanaan pembelajaran STAD, tahap pembuatan media, validasi pakar oleh dosen pembimbing serta dilanjutkan uji coba oleh guru mata pelajaran TIK dan siswa. Berdasarkan hasil uji kelayakan oleh guru pada aspek materi dan perangkat lunak diketahui bahwa media pembelajaranyang telah dibuat layak untuk digunakan sebagai media pendamping model pembelajaran Student Teams Achievment Divisons (STAD). Pada aspek materi, penilaian untuk indikator kesesuaian materi dengan silabus memperoleh skor 4,25 dengan kriteria sangat tinggi. Indikator isi materi pembelajaran dengan hasil skor 4 termasuk kriteria tinggi, dan indikator desain pembelajaran menghasilkan skor sebesar 4,3 dengan kriteria sangat tinggi. Di sisi perangkat lunak media, penilaian pada indikator kemudahan pengoperasian memperoleh skor 4,33 dengan kriteria sangat tinggi. Indikator desain tampilan sistem dengan hasil 4,17 yang termasuk kriteria tinggi, dan indikator menu navigasi menghasilkan skor 4,5 dengan kriteria sangat tinggi. Implementasi media berbasis model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD)dapat meningkatkan hasil belajar. Indikator peningkatan hasil belajar yaitu dengan membandingkan KKM dengan hasil belajar siswa pada indikator menggunakan rumus dan fungsi Microsoft Excel. Dalam uji coba empat kali pertemuan terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas serta peningkatan jumlah siswa tuntas dengan nilai 75. Pada pertemuan ke-1 rata-rata kelas yaitu 76,55 dengan 28 siswa tuntas dan 14 siswa tidak tuntas. Pada pertemuan ke-2 rata-rata kelas menjadi 80,71 dengan kenaikan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 36 siswa dan 6 siswa tidak tuntas. Pada pertemuan ke-3 rata-rata kelas naik menjadi 85 dan masih ada 2 siswa yang tidak tuntas. Pada pertemuan ke-4 rata-rata kelas siswa naik menjadi 88,92 dimana nilai semua siswa 75 sehingga semua siswa dinyatakan tuntas. 24 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 5. (2015)

10 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih ditujukan kepada Drs. Faozan Ch., selaku Kepala Sekolah SMP Ibu Kartini Semarang, Feddy Setio Pribadi, S. Pd., M. T., selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, dan Drs. Suryono, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Catharina dan Achmad Rifa i Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press. Mutamimah Pengembangan Media Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Indikator Formula dan Fungsi Microsoft Excel. Semarang: Unnes. Sadiman, Arief S. dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slavin, R. E Cooperatif Learning Teori, Riset, dan Praktik. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media. Suprijono, Agus Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Trianto Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi konstruktivistik. Jakarta: Prenada Media Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.8 Juli 2003 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA INDIKATOR FORMULA DAN FUNGSI MICROSOFT EXCEL Mutamimah, Slamet Seno Adi, Sulistyono 25

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap 3). Tugas dan tanggung jawab utama seorang pengajar adalah mengelola

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, telp: ,

*Keperluan korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 3 Tahun 015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 5-30 ISSN 337-5 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP Muhamad Firdaus Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistim pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar. Keterampilan sosial menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar. Keterampilan sosial menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tumpuan dari sumber daya manusia yang berkualitas, akan tetapi permasalahan utama yang dihadapi dalam bidang pendidikan selama ini adalah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan kegiatan komunikasi antar manusia sehingga tumbuh menjadi

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Beta Kurnianingrum¹ ), Rukayah² ), Ismail Sriyanto³ ) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI OLEH : A54B111048

NASKAH PUBLIKASI OLEH : A54B111048 NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI SRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) PADA PEMBELAJARAN IPS DOKUMEN DIRI DAN KELUARGA SISWA KELAS II SD NEGERI 4 BARENG LOR KLATEN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh GUSTIANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SKRIPSI. Disusun Oleh GUSTIANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS ) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 1 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 10-15 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI CARA MANUSIA DALAM MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN SEKITAR SISWA KELAS IV SDN BATOKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan yang nantinya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang apapun, oleh karena itu mutu pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih

Lebih terperinci

Oleh : Indra Puji Astuti 1

Oleh : Indra Puji Astuti 1 Eksperimentasi Model Pembelajaran Sudent Facilitator And Explaining Dan Student Team Achievement Division (Stad) Pada Hasil Belajar Matematika Materi Himpunan Di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Oleh : Indra

Lebih terperinci

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan juga makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA Al Esa Hanafi, H. Soegiyanto, Joko Daryanto PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret. Jl. Slamet

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan setiap negara. Melalui pendidikan, generasi muda penerus bangsa terus mampu mengembangkan diri sesuai

Lebih terperinci

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGGUNAAN METODE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SESORAH PADA SISWA KELAS XI TKR-C SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Arie Suci Margasari arie.suci46@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 akhirnya resmi diterapkan meskipun belum dilakukan di

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 akhirnya resmi diterapkan meskipun belum dilakukan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 akhirnya resmi diterapkan meskipun belum dilakukan di semua sekolah. Salah satu alasan penyusunan kurikulum 2013 adalah memberi kesempatan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan bangsa Indonesia yang lahir pasca kemerdekaan yakni tanggal 17 Agustus 1945 yang silam, Indonesia dituntut untuk menciptakan warga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini meliputi: bagaimana cara mengembangkan multimedia interaktif, kevalidan multimedia

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P - 81 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII A SMP KANISIUS KALASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, dalam menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII Oleh: Farida Nurul Ngaini, Bambang Priyo Darminto, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407 Vol. 3 No. 1 April 2012 IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan kimia, Jurusan PMIPA,FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan kimia, Jurusan PMIPA,FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 137-143 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ROSLIANA Guru SMP Negeri 3 Tapung rrosliana911 @gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN Rismauli Syarifah Saragih Guru TK ABA 30 Medan Surel : rismaulisyarifah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang cukup penting dalam mewujudkan generasi anak bangsa yang potensial dan bermutu. Salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD Rahayu, Slameto, dan Elvira Hoesein Radia PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam memiliki potensi yang besar dalam menyiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi dunia globalisasi dan industrialisasi. Kimia

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Vol. 17, No. 2, Oktober 2017 p-issn: 1411 3411 e-issn: 2549 9815 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Hambali 1, Fivia Eliza 1, Yudi

Lebih terperinci

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk menentukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses dalam rangka

Lebih terperinci

Wari Prastiti SMA Negeri 5 Metro

Wari Prastiti SMA Negeri 5 Metro p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO Wari Prastiti

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan tulisan sebagai medianya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut

Lebih terperinci

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 257 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen yaitu produk, proses dan sikap. Produk IPA berupa fakta-fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori

Lebih terperinci

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS III DI SDN CIPAYUNG 01 CIBINONG KAB BOGOR Rusi Rusmiati Aliyyah PGSD, FKIP Universitas

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi, HP: ,

Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 2 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 181-189 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE STUDENT

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO Defi Selfiana 1), Edy Nurfalah 2), Wendri Wiratsiwi 3) 1) PGSD FKIP Unirow, Tuban;

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan pemerintah Indonesia saat ini, terutama dalam tingkat pendidikan menengah, yang memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahwa guru dan sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan tidak sedikit anak yang merasa kesulitan

Lebih terperinci

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan sekarang ini sangat pesat. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat ilmu pengetahuan yang berkembang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari oleh siswa dalam dunia pendidikan. Matematika diberikan pada setiap jenjang pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS DI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam pendidikan mengacu pada perubahan kurikulum yang menuntut guru agar lebih aktif dan inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA AL-HUDA PEKANBARU Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Heni henipoenya990@yahoo.com Universitas Muhammmadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407 Vol. 3 No. 1 April 2012 EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Praptiwi dan Jeffry Handhika IKIP PGRI Madiun

Lebih terperinci

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN TANGGUNG JAWAB SERTA HASIL BELAJAR IPA Oleh Endang Retnowati

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) Aisjah Juliani Noor, Rifaatul Husna Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis, dan terarah agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Sehingga peserta didik memiliki

Lebih terperinci