EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MAHASISWA POLBAN
|
|
- Utami Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MAHASISWA POLBAN Dra Neneng Nuryati, M.Pd Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas strategi pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa. Populasi penelitian adalah mahasiswa Politeknik Negeri Bandung angkatan 2012 Program D-III bidang Tata Niaga. Sampel penelitian berjumlah 62 mahasiswa yang diambil secara purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji t dua rerata, bila data berdistribusi normal dan homogen, tetapi bila tidak berdistribusi normal pengujiannya menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney. Data yang diolah adalah membandingkan dua nilai (nilai postes pada pembelajaran konvensional dan nilai postes pada strategi pembelajaran berbasis masalah dengan melihat kemampuan pemecahan masalah matematik). Soal tersebut sebelumnya diujicobakan untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dari soal. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base Learning /PBL), Pemecahan Masalah Matematik Siswa. ABSTRACT The purpose of this study was to measure the effectiveness of problem-based learning strategies to improve student mathematical problem solving ability. The study population was Bandung State Polytechnic students 2012 D-III field program on Commerce. Study sample totaled 62 students were taken by purposive sampling. Data analysis techniques using descriptive analysis and t test two averages, when the data were normally distributed and homogeneous, but if not normally distributed testing using non-parametric statistical test that the Mann-Whitney test. The processed data is to compare two values (the value of the conventional learning posttest and posttest values on problem-based learning strategies by looking at mathematical problem-solving ability). Problem was previously tested to see the validity, reliability, level of difficulty and the distinguishing features of the problem. Based on data analysis, found that mathematical problem-solving skills students acquire problem-based learning is better than students who obtain conventional learning. Keywords: Problem Based Learning (Problem Base Learning / PBL), Mathematical Problem Solving. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Matematika Terapan yang merupakan matakuliah dasar, sebagai penunjang matakuliah kuliah lainnya, mempunyai peranan penting karena sebagian besar masalah aplikatif pada berbagai bidang dipecahkan dengan matematik. Kesulitan menerapkan teori-teori matematika pada masalah yang bersifat aplikatif sering dihadapi mahasiswa. Hasil diagnosis penulis tentang penyebab kurangnya kemampuan pemecahan masalah mahasiswa adalah kurang menariknya model pembelajaran yang digunakan oleh dosen, karena selama ini yang terjadi di lapangan dosen memberikan ceramah dan mahasiswa aktif mencatat, meskipun diselingi dengan diskusi tetapi tidak semua mahasiswa aktif melakukan diskusi. Kemungkinan ini terjadi karena kurangnya pemahaman konsep sehingga kemampuan pemecahan masalah sangatlah kurang. Seperti yang diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2006) dikatakan matematika sebagai ilmu pengetahuan murni dirasakan sulit dan cukup memusingkan untuk beberapa siswa terutama pada penerapannya. Penerapan yang dimaksud di sini adalah soal-soal dalam bentuk cerita. Di Politeknikpun keadaan seperti ini terjadi juga. Hal ini dikarenakan mahasiswa masih bingung M1
2 Efektivitas Strategi Pembelajaran ISBN dalam penggunaan rumus yang harus dipakai. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi jika dalam proses pembelajaran, para mahasiswa memperoleh pemahaman konsep matematik yang baik. Contohnya dalam matematika keuangan dipelajari bunga dan pemecahan dari persoalan bunga tersebut berlandaskan pada deret baik deret geometri ataupun deret aritmetika. Konsep-konsep matematika ini perlu ditanamkan pada mahasiswa supaya mahasiswa bisa menjadikan dirinya sebagai mahasiswa yang terampil dalam pemecahan permasalahan pada jurusan yang dia tekuni sehingga kesulitan yang ditemukan dapat diatasi. Dari hasil studi awal yang dilakukan oleh Gunawan (2006), ditemukan bahwa proses kegiatan belajar mengajar secara umum dilakukan dengan metoda ceramah dan terpusat pada guru. Guru masih mendominasi proses kegiatan belajar di kelas, siswa sebagian besar hanya mendengarkan dan mencatat apa yang ditulis dan disampaikan guru. Menurut Sumarmo (1987), supaya siswa dapat memahami dan dapat menganalisis serta menarik kesimpulan pada pelajaran matematika, siswa harus memahami dua hal pokok tentang matematika. Hal pertama siswa harus memahami konsep, prinsip, hukum, aturan dan kesimpulan yang diperoleh. Hal berikutnya, siswa harus memahami cara memperoleh semua itu. Sehingga pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan cara pembelajaran yang berbeda yaitu strategi pembelajaran berbasis masalah. Dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya dosen sudah mempersiapkan apa yang harus dibahas. Berdasarkan penjelasan pada pendahuluan tersebut, penelitian ini akan menganalisis dan mengukur efektivitas strategi pembelajaran berbasis masalah untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa Polban dengan menggunakan uji t. Dengan demikian dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut 1. Bagaimana kualitas pembelajaran konvensional untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa? 2. Bagaimana kualitas pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa? 3. Bagaimana efektivitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa ditinjau berdasarkan pembelajaran berbasis masalah dan konvensional dengan menggunakan uji t? Dari hasil perumusan di atas, penulis mempunyai hipotesis penelitian sebagai berikut H 0 :tidak terdapat perbedaan antara pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional. H 1 : terdapat perbedaan antara pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bersifat positif kepada para dosen di Polban. Metoda pembelajaran di Polban dapat diterapkan tidak hanya dengan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas tetapi dapat juga dengan metode lain, sehingga menjadi acuan bagi dosen matematika tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa. b. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti sendiri guna meningkatkan profesionalisme di bidang penelitian yang berhubungan dengan strategi pembelajaran. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Pemecahan Masalah Matematik Pemecahan masalah matematis merupakan aktivitas yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut dikarenakan tujuan belajar yang harus dicapai dalam pemecahan masalah dan prosedur pemecahan masalah berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari, serta prosedur dalam pelajaran matematika dapat ditransfer dalam prosedur penyelesaian suatu masalah yang lain. Menurut Dahar (1996) pemecahan masalah merupakan suatu kegiatan manusia yang menerapkan konsep-konsep dan aturan-aturan yang diperoleh sebelumnya. Melalui pemecahan masalah siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman dalam menggunakan pengetahuan yang sudah 2
3 dimiliki sebelumnya untuk diterapkan pada proses pemecahan masalah. Pemecahan masalah harus menjadi bagian integral dari proses pengajaran yang dilakukan di sekolah. Cooney (Sondari, 2003) menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan proses menerima masalah dan berusaha menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan Hayes (Suharnan, 2005) menyatakan bahwa pemecahan masalah dianggap sebagai suatu proses mencari atau menemukan jalan yang menjembatani antar keadaan yang sedang dihadapi dengan keadaan yang diinginkan. Gagne (Ruseffendi, 1991) mengemukakan bahwa pemecahan masalah adalah tipe belajar yang tingkatnya paling tinggi dan kompleks dibandingkan dengan tipe belajar lainnya. Hal tersebut berdasarkan delapan tipe belajar yang dikemukakan Gagne (Ruseffendi, 1991), yaitu: signal learning (belajar isyarat), stimulus-response learning, chaining (rangkaian gerak), verbal association (rangkaian verbal), discrimination learning (belajar membedakan), concept learning (pembentukan konsep), rule learning (pembentukan aturan), dan problem solving (pemecahan masalah). Gagne (Ruseffendi, 1991) menyatakan bahwa menyelesaikan pemecahan masalah diperlukan aturan kompleks atau aturan tingkat tinggi dan aturan tingkat tinggi tersebut dapat dicapai setelah menguasai aturan atau konsep yang terdefinisi. 2.2 Pembelajaran Berbasis Masalah Berkenaan dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah, ada tiga hal pokok yang harus dimiliki, yaitu siswa menyelesaikan masalah sesuai dengan kemampuannya, masalahnya tidak terstruktur dengan baik (ill-structured), berarti kurangnya informasi yang diperlukan dan memuat isu yang tidak terselesaikan, menjadi kompleks melalui inkuiri dan investigasi, memerlukan alasan untuk dapat diselesaikan, jika mungkin dapat diselesaikan dengan lebih dari satu cara (University of Southern California, 2001). Pendapat lain mengatakan bahwa karakteristik utama yang dimiliki pembelajaran berbasis masalah (Ibrahim dan Nur, 2000) meliputi pengajuan pertanyaan terhadap situasi atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama, dan menghasilkan produk atau karya yang dipamerkan. Ketika pembelajaran berbasis masalah ini diimplementasikan di kelas maka akan tercirikan pada kejadian-kejadian yang muncul seperti berikut ini: a. Keterlibatan (engagement), meliputi mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai pemecah masalah (problem solver) yang bias bekerja sama dengan pihak lain, menghadapkan siswa pada situasi yang mendorong untuk mampu menemukan masalah dan meneliti hakikat permasalahan sambil mengajukan dugaan dan rencana penyelesaian. b. Inkuiri dan investigasi (inquiry and investigation) yang mencakup kegiatan mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi. c. Performansi (performance) yaitu menyajikan temuan. d. Tanya-jawab (debriefing), yaitu menguji keakuratan dari solusi dan melakukan refleksi terhadap proses pemecahan masalah. Sementara itu, berkenaan dengan situasi masalah yang diberikan, Ibrahim dan Nur (2000: 27) mengemukakan bahwa situasi masalah harus memenuhi kriteria diantaranya: autentik, tidak terdefinisi secara ketat, sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual, memungkinkan terjadinya kerja sama, dan konsisten dengan tujuan kurikulum. Dengan mendasarkan pada berbagai pendapat, pembelajaran berbasis masalah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai pembelajaran yang menyajikan suatu kondisi yang memberi kesempatan para siswa membangun konsep dan ide matematika dari suatu topik dimulai dengan menghadapi suatu situasi masalah yang diberikan, melalui investigasi, inkuiri dan pemecahan masalah dengan menggunakan integrasi keterampilan dan pengetahuan yang didapat sebelumnya. Perbedaan mendasar antara pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran yang biasa dilakukan pada umumnya, bahwa masalah diberikan pada awal pembelajaran. M3
4 Efektivitas Strategi Pembelajaran ISBN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pada penelitian ini ada dua kelompok subjek penelitian (mahasiswa Program Studi Keuangan Perbankan)yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapat perlakuan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok kontrol dengan perlakuan pembelajaran konvensional. Kedua kelompok diberikan pretes dan postes dengan menggunakan instrumen tes yang sama. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretest-postest control group design (Ruseffendi, 1994). Diagram desain penelitian ini adalah sebagai berikut: O X O Ket : X = Proses belajar mengajar dengan pembelajaran berbasis masalah. O O O = Pretes dan Postes pemecahan masalah matematik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di satu Politeknik Negeri di Kota Bandung. Mahasiswa yang menjadi sampel adalah mahasiswa semester I pada kelompok Tata Niaga (mahasiswa Program Studi Keuangan Perbankan). Sampel diambil dengan tehnik purposive sampling, sebanyak dua kelas dari beberapa kelas yang ada pada bidang Tata Niaga di Politeknik Negeri tersebut. Materi (objek matakuliah) yang diberikan pada penelitian ini adalah Bunga Majemuk dan Anuitas. Dalam penyelesaian untuk analisisnya digunakan metode penelitian dengan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji t. Dengan variabel penelitian adalah: a. Nilai pretes dan postes pada kelas konvensional b. Nilai pretes dan postes pada kelas dengan pembelajaran berbasis masalah (PBM). Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes uraian tertulis. Tes terdiri dari tes pemecahan masalah matematik yang terkait dengan bahan ajar Matematika Bisnis. Tes pemecahan masalah matematika dikembangkan berdasarkan langkah-langkah Poyla. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam memahami masalah, membuat rencana pemecahan, menjalankan rencana, dan memeriksa kebenaran hasil. Sebelum instrumen digunakan terlebih dahulu diujicobakan dan divalidasi mengenai isi dan konstruksinya. Bahan dan materi pelajaran yang disampaikan dalam penelitian adalah mengenai bunga majemuk dan anuitas, materi ini disajikan pada kelas 1 semester ganjil yang menggunakan kurikulum Politeknik. Jadi penyusunan soal tes juga mengacu pada materi yang digunakan saat penelitian yaitu materi program studi Keuangan Perbankan kelas 1 pada semester ganjil dengan menggunakan kurikulum Politeknik. PEMBAHASAN 1. Kualitas Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa Berdasarkan Pembelajaran Konvensional Dari pelaksanaan pembelajaran di Polban dengan menggunakan pembelajaran konvensional untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematika, penulis menemukan beberapa mahasiswa yang mendapatkan kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan belajar matematika yang dialami mahasiswa diantaranya adalah: (1) Kesulitan dalam hal membuat model matematika dari permasalahan yang diberikan. Pada umumnya mahasiswa belum mampu memahami serta membaca soal dengan baik, sehingga mereka mendapatkan kesulitan dalam membuat model yang benar dari soal cerita (aplikasi) matematika tersebut, meskipun sudah mendapatkan penjelasan sebelumnya. (2) Kesulitan menyelesaikan model matematika yang telah dibuat. Kesulitan yang dihadapi di sini adalah kesulitan yang berkaitan dengan operasi aljabar dan aritmetika. Dari 2 kesulitan di atas, dapat penulis simpulkan, seperti yang diungkapkan (Sinambela, 2008) bahwa salah satu indikator keefektivan pembelajaran untuk ketercapaian kegiatan yang termuat dalam RPP masih sangat kurang dengan melihat rata-rata nilai mahasiswa 5,19 (gambar 4.1) dibandingkan dengan score ideal 12, yaitu sebesar 43,25% dengan kategori rendah, meskipun ada peningkatan sebesar 4,29. Dengan demikian kualitas kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional masih rendah. 4
5 Nilai Rata-rata , , Gambar 1 Diagram Rata-rata Nilai Pretes dan Postes Pembelajaran Konvensional Series1 Keterangan : 1.Pretes Pembelajaran Konvensional 2.Postes Pembelajaran Konvensional 2. Kualitas Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa Berdasarkan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) Dari pelaksanaan pembelajaran di Polban dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematika, penulis menemukan sedikit mahasiswa yang mendapatkan kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan belajar matematika yang dialami mahasiswa di antaranya adalah: (1) Kesulitan dalam hal membuat model matematika dari permasalahan yang diberikan. Pada umumnya mahasiswa yang mengikuti PBL lebih mampu memahami serta membaca soal dengan baik, sehingga mereka tidak mendapatkan kesulitan dalam membuat model yang benar dari soal cerita (aplikasi) matematika tersebut, karena pada pembelajaran ini mahasiswa mempunyai kesempatan lebih besar untuk belajar proses dalam matematika yang berhubungan dengan komunikasi, penyajian, pemodelan, dan memberi alasan dari apa yang mereka dapatkan selama pembelajaran berlangsung. (2) Kesulitan menyelesaikan model matematika yang telah dibuat. Untuk mahasiswa yang mengikuti kuliah dengan strategi PBL tidak mendapat kesulitan yang terlalu berarti. Hal dapat dilihat dari rata-rata nilai mahasiswa 9,06 (gambar 4.1) dibandingkan dengan score ideal 12, yaitu sebesar 75,5% dengan kategori baik, dan peningkatan sebesar 7,87 (gambar 2). Dengan demikian kualitas kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa menggunakan pembelajaran berbasis masalah sudah cukup baik. Nilai Rata-rata , , Gambar 2 Diagram Nilai Pretes dan Postes Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) Keterangan : 1.Pretes Pembelajaran Berbasis Masalah 2.Postes Pembelajaran Berbasis Masalah Series1 Efisiensi Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Pembelajaran Karena nilai pretest kelas konvensional dan kelas PBL tidak berdistribusi normal maka langkah selanjutnya untuk mengetahui efisiensi berdasarkan pembelajaran dapat dilihat dari hasil perhitungan perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan Uji t. Uji t tersebut adalah uji statistik Compare Means Independent Sample t Test. Uji ini digunakan jika datanya berdistribusi normal. Untuk pengujian perbedaan rerata postes kemampuan pemecahan masalah matematik didapat bahwa signifikan sebesar 0,00 yang berarti kurang dari 5%. Jadi hipotesis nol ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah pada kelas konvensional dan kelas PBL untuk skor postes. Dengan melihat hipotesis penelitian, rerata kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa yang memperoleh pembelajaran PBL lebih baik dibanding rata-rata kemampuan M5
6 Efektivitas Strategi Pembelajaran ISBN pemecahan masalah matematik mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Adapun perbandingan hasil penelitian dari kedua pembelajaran yang didapat terlihat pada tabel 1. Tabel 1 Perbandingan Hasil Pembelajaran untuk Penyelesaian Masalah Matematika Kelas Konvensional 1. Waktu pembelajaran Waktu yang digunakan pada pembelajaran relatif singkat dibanding kelas PBL apalagi mahasiswa sudah mempunyai modul matematika bisnis. 2. Membuat Model Dalam pembuatan model matematika sebagian besar mahasiswa pada kelas konvensional relatif mendapatkan kesulitan Hal ini terlihat dari lamanya membuat model matematika, meskipun pada akhirnya terdapat juga mahasiswa yang dapat membuat model dengan benar meskipun waktu yang digunakan cukup lama. 3. Menyelesaikan soal Terdapat beberapa mahasiswa tidak mampu menyelesaikan soal dengan baik, meskipun terdapat juga mahasiswa yang mampu, tetapi kemampuan tadi tidak merata. 4. Kompetensi - menerapkan rumus : kurang mampu - memformulasikan : kurang mampu - memeriksa kecukupan data dan menyusun langkahlangkah penyelesaian soal : kurang mampu - memeriksa kebenaran hasil : kurang mampu Secara keseluruhan kompetensi kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional kurang kompeten. Hal ini dilihat dari langkah jawaban soal yang mereka kerjakan. 5. Hasil Pengerjaan Soal Pada pembelajaran konvensional, hasil pengerjaan soal yang diukur dari nilai yang diperoleh mahasiswa untuk mengerjakan soal pemecahan masalah relatif lama. Hal ini dilihat dari banyaknya mahasiswa yang bisa menyelesaikan soal dengan sempurna meskipun tidak sesuai dengan skor total (nilai 11 dari skor ideal 12) sebanyak 1 dari 31 mahasiswa. Kelas Eksperimen dengan pembelajaran PBL 1. Waktu pembelajaran Waktu yang digunakan pada pembelajaran relatif lama dibanding kelas konvensional. Namun hal ini bisa disiasati bila mahasiswa diberi LKM (Lembar Kerja Mahasiswa) pada pertemuan sebelumnya dan mengerjakannya di rumah, di kelas hanya diskusi saja. 2. Membuat Model Dalam pembuatan model matematika sebagian besar mahasiswa pada kelas PBL relatif merasa mudah, mereka mengerjakan dengan cepat karena dalam pembelajaran PBL mereka mempunyai kesempatan lebih besar untuk belajar proses dalam matematika yang berhubungan dengan komunikasi, penyajian, pemodelan dan memberi alasan. 3. Menyelesaikan soal Setelah membuat model, para mahasiswa pada pembelajaran ini lebih mampu menyelesaikan soal dengan baik, meskipun ada juga yang tidak mampu. Tetapi secara umum hampir semua mahasiswa dapat menyelesaikan soal dengan baik. 4. Kompetensi - menerapkan rumus : baik - memformulasikan : baik - memeriksa kecukupan data dan menyusun langkahlangkah penyelesaian soal : baik - memeriksa kebenaran hasil : baik Secara keseluruhan kompetensi kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah (PBL) sangat kompeten. Hal ini dilihat dari langkah jawaban soal yang mereka kerjakan. 5. Hasil Pengerjaan Soal Pada pembelajaran berbasis masalah (PBL), hasil pengerjaan soal yang diukur dari nilai yang diperoleh mahasiswa untuk mengerjakan soal pemecahan masalah relatif lebih cepat dibanding dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dilihat dari banyaknya mahasiswa yang bisa menyelesaikan soal dengan sempurna meskipun tidak sesuai dengan skor total (nilai 11 dari skor ideal 12) sebanyak 8 dari 31 mahasiswa. KESIMPULAN 1. Kualitas pembelajaran konvensional masih rendah bila digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa. 2. Kualitas pembelajaran berbasis masalah sudah tinggi, bila digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa. 3. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika antara mahasiswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Mahasiswa pada kelas pembelajaran berbasis masalah mengalami peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih tinggi dari pada mahasiswa pada kelas konvensional. 6
7 DAFTAR PUSTAKA Dahar, W. (1996). Teori-Teori Belajar. Erlangga. Jakarta. Dewi, S. (2006). Pemahaman Konsep Volume Bola dengan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Kontekstual pada Siswa Kls III SMP. [Online]. Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 1, nomor 2, Maret Tersedia: Gunawan, G. (2006). Penerapan Pengajaran Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis PPS UPI. Tidak diterbitkan. Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000). Pembelajaran berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA University Press. Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Sinambela, Pardomuan NJM. (2008). Faktor-faktor Penentu Keefektivitan Pembelajaran dalam Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Base Instruction), Jurnal Generasi Kampus, Volume 1, Nomor 2, September Sondari, T. (2003). Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahanan Masalah Matematika Siswa SLTP melalui pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi FMIPA UPI. Tidak diterbitkan. Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Srikandi. Surabaya. Sumarmo, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMA dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar, Disertasi PPS UPI. Tidak diterbitkan. Sumarmo, U. (1994). Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Guru dan Siswa SMP. Laporan Penelitian pada Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA IKIP Bandung. M7
BAB I PENDAHULUAN. Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tingkat diploma III dan diploma IV merupakan satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus III
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 49-54, September 2015 Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Diagram
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA Universitas Muhammadiyah Makassar rizal.usman@unismuh.ac.id Abstract This research is motivated by the results
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Intan Permata Sari (1), Sri Hastuti Noer (2), Pentatito Gunawibowo (2) intanpermatasari275@yahoo.com
Lebih terperinciPENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF
Nahor Murani Hutapea Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, e-mail: nahor_hutapea@yahoo.com Abstrak. Kemampuan komunikasi matematis (KKM) belum berkembang secara baik, diperkirakan dapat
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah
Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 2, No. 2, 2016, Hal. 97 102 Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah Mikrayanti
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DENGAN METODE EKSPLORASI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DENGAN METODE EKSPLORASI Nenden Mutiara Sari nenden.m.sari@gmail.com Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRACT This research is a experimental research.
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Hani Ervina Pansa 1, Haninda Bharata 2, M.Coesamin 2 hani.pansa@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Ratna Wulan Ndari 1, Caswita 2, Tina Yunarti 2 ratnawulanndari@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua dengan pembelajaran berbasis
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Sujari Rahmanto SMP Negeri 1 Banjar Agung Alamat: Jl. Kampung Tri Darma Wirajaya, Kec. Banjar Agung, Kab.
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Ayu Tamyah 1, Rini Asnawati 2, Arnelis Djalil 2 ayutamtam@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 2 No. 1, hal. 35-40, Maret 2016 Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Woro Ningtyas 1, Sugeng Sutiarso 2, Pentatito Gunowibowo 2 yhazz_12@yahoo.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Sulis Widarti 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 sulis_widarti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP Oleh: Rizki (1) Darhim (2) ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA melalui Menulis Matematika dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 97 Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA melalui Menulis Matematika dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Riki Andriatna
Lebih terperinciDidaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 1, Desember 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Hani Handayani, M.Pd STKIP Subang Han.handayani1989@yahoo.com ABSTRACT This study aims to determine
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015 Penerapan Pendekatan Open-Ended Berbantuan Program Microsoft Excel dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan kualitatif-deskriptif untuk mengetahui proses berpikir siswa. Menurut
Lebih terperinciKontribusi Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematik
Kontribusi Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematik Ratna Rustina 1, Witri Nur Anisa 2 1 Universitas Siliwangi ratnarustina@unsil.ac.id 2 Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, diperlukan langkah-langkah penyelidikan yang tepat dengan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE K.A. Bernardo Satria Marsa 1, Sri Hastuti Noer 2, Sugeng Sutiarso 2 kabernardosm@yahoo.co.id
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL
PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL Melinda Putri Mubarika Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117 E-mail: melput_keukeu@yahoo.co.id
Lebih terperinci: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat
Lebih terperinciP - 63 KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
P - 63 KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Risnanosanti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMB Email : rnosanti@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA Oleh: Akhmad Margana An Abstract: Learning mathematics is meaningful when students
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah penelitian kuasi eksperimen, karena subjek tidak dikelompokkan secara acak tetapi peneliti menerima keadaan
Lebih terperinciUJME 6 (1) (2017)
UJME 6 (1) (2017) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme Implementation of Brain-Based Learning Web-Assisted to Improve Students Mathematical Reasoning Implementasi Brain-Based Learning Berbantuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING
VOLUME 9, NOMOR 1 MARET 2015 ISSN 1978-5089 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Indah Puspita Sari STKIP Siliwangi email: chiva.aulia@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan dua kelompok subjek penelitian
Lebih terperinciKeefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat
JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334 Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES Volume 4 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2013 Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam
18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas X SMKN 1 Maja Majalengka Tahun Pelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Wahyu Sukesi 1, Arnelis Djalil, Nurhanurawati Suche_9@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG Fitria Ulva Syafrida 1), Sofia Edriati 2), Ainil Mardiyah
Lebih terperinciASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON ASEP GUNAWAN Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek
Lebih terperinciPROSIDING ISSN: PM-15 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MAHASISWA
PM-15 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MAHASISWA Dra Neneng Nuryati, M.Pd Politeknik Negeri Bandung nnuryati.polban@gmail.com Abstrak Tujuan
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Online Pendidikan Fisika PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciTHE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES
THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES Siskawati Dewi Purba dan Eidi Sihombing Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan siskapurba20@gmail.com ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT
Maret 2017 Vol. 1, No. 1, Hal.150 PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT Nurul Afifah Rusyda 1), Dwi
Lebih terperinciJurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Oleh : Frida Marta Argareta Simorangkir, S.Pd., M.Pd *) *) Dosen FKIP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional,
Lebih terperinciBIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Siswa SMP Negeri 1 Tambakdahan) Anggun Fuji Lestari, S.Pd Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPenerapan Scaffolding Untuk Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 2 No. 2, September 2016 Penerapan Scaffolding Untuk Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Elis Nurhayati, Tatang Mulyana, Bambang
Lebih terperinciMelina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2, J. P. Buranda 3, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KEDIRI Melina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Mutia Fonna 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra
UJME (1) (013) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Ahmad Munif Nugroho, Hardi Suyitno, Mashuri Jurusan
Lebih terperinciKelas Eksperimen : O X O
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING
Jurnal Edumath, Volume 4. No. 1, (2018) Hlm. 58-64 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Eka Senjayawati
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Problem Based Learning, Penalaran ABSTRACT
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALULUS III Ratna Rustina Program studi pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF Emilda Mustapa. 1, Sri Hastuti Noer 2, Rini Asnawati 2 emildamustapa@gmail.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS
PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS Yuniawatika Ni Luh Sakinah Nuraeni Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5 Malang Email: yuniawatika.fip@um.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam
20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas
Lebih terperinciInfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) Oleh: Nunun Elida Guru Bidang Studi Matematika SMA Negeri 2 Cimahi nunun@wahyurock.com
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH
PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software Geogebra
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 3 No. 1, Maret 2017 Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Comprehension of Mathematical Concepts, Direct Instruction, Football Verbal Techniques.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DISERTAI TEKNIK SEPAK BOLA VERBAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMAN 12 SIJUNJUNG Ratna Sari Supono 1), Villia Anggraini 2), Mulia
Lebih terperinciMosharafa Jurnal Pendidikan Matematika Volume 5, Nomor 1, April 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE-MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN (C-MID) Oleh: TENI SRITRESNA Abstrak Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi Eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP Usep Suwanjal SMK Negeri 1 Menggala Tulang Bawang Email : usep.suwanjal@gmail.com Abstract Critical thinking
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP
6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas
Lebih terperinciDidaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume II Nomor 1, Desember 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF- CONFIDENCE SISWA MADRASAH TSANAWIYAH Anwar Sadat, M.Pd Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk
Lebih terperinciPEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH
PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH Winny Liliawati Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Pembelajaran Fisika
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS 1 Melli Sasmita Sari (1), Arnelis Djalil (2), Nurhanurawati (3) Universitas Lampung,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 216-221 PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Lebih terperinciP2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 1, Mei 2015
PENGARUH PENDEKATAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP M. Afrilianto muhammadafrilianto1@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi ABSTRAK
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Matematis Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran berbasis masalah, sebelumnya harus dipahami dahulu kata masalah. Menurut Woolfolk
Lebih terperinciHaninda Bharata, 2013
i DAFTAR ISI halaman LEMBAR PENGESAHAN i PERNYATAAN. ii KATA PENGANTAR iii UCAPAN TERIMAKASIH ABSTRAK... vi DAFTAR ISI. vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Identifikasi Masalah 23 C..
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Wina Novitasari 1), Suherman 2), Mirna 3) 1 ) FMIPA UNP : email:
Lebih terperinciKata kunci: Teknik MURDER, Pendekatan Metakognitif, Penalaran Matematis.
PENGGUNAAN TEKNIK MURDER PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATAKULIAH GEOMETRI ANALITIK Sri Asnawati 1, Irmawati Liliana K.D 2 1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang
28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual
Lebih terperinciPENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Yesi Gusmania 1, Marlita 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh
Lebih terperinciPendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59
Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Blado, Batang Jawa Tengah. Penelitian difokuskan pada kelas VIII Semester genap tahun ajaran 2015/2016,
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Masniari 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 masniaripohan@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Nelvia Anisah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan nelviaanisah@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Cita Bhekti Laksana Ria (1), Rini Asnawati (2), M.Coesamin (2) Citabhekti24@gmail.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk randomized pretest-posttest Control Group Design, yaitu desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan penelitian dalam bentuk randomized pretest-posttest Control Group Design, yaitu desain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Novi Wahyu Wulandari (1), Nurhanurawati (2), Pentatito Gunowibowo (2) novi.mutez@gmail.com 1 Mahasiswa
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA 1 Desiy Patrani (1), Rini Asnawati (2), M. Coesamin (3) Pendidikan Matematika, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian
Lebih terperinci