LAPORAN KEJADIAN BENCANA DAN BANTUAN SANTUNAN BENCANA TAHUN 2016 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN
|
|
- Hendri Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2016 LAPORAN KEJADIAN BENCANA DAN BANTUAN SANTUNAN BENCANA TAHUN 2016 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN
2 Bulan : DESEMBER 2016 NO JENIS KEJADIAN NAMA KORBAN L/P UMUR SUKU PEKERJAAN KECAMATAN LOKASI KEJADIAN TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN Longsor IV Jurai Nag. Ampang Tareh 9 Desember 2016 Menutupi jalan propinsi 2 Banjir Bayang Nag. Aur Bagalung, Api - Api 10 Desember 2016 Merendam pemukiman masyarakat Barung - Barung Belantai, Nag. NILAI KERUGIAN(Rp.) BANTUAN SOSIAL ( Rp.) 3 Banjir Koto XI Tarusan Duku, Sawah Laweh, BatuHampar 11 Desember 2016 Merendam pemukiman dan jln nasional, kedudukan jembatan hancur 4 Orang Hanyut Nurul Aina Tasya P 15 Melayu Siswa Nagari Tebing Tinggi Sungai di PDAM Penadah Nagari 12 Desember 2016 Hanyut dan men inggal dunia Tapan Limau Purut Tapan 5 Pohon Kayu Tumbang Indra IV Jurai Tambang dan Bukit Putus 12 Desember 2016 Menimpa rumah penduduk dan menghambat jalan nasional 2,500,000 2,500,000 6 Abrasi Pantai Sutera Nag. Koto Taratak 13 Desember Mengancam rumah penduduk 7 Orang hanyut Hj. Rosna P 85 thn tani BAB Tapan Nag. Batang Betung 14 Desember2016 Hanyut/meninggal dunia Total 2,500,000 2,500,000 Catatan : Kondisi sampai dengan Bulan November 2016 Kejadian Bencana Alam Banjir 12 kali kejadian Longsor 3 kali kejadian Abrasi Pantai 1 kali kejadian Puting Beliung 5 kali kejadian Angin Badai 4 kali kejadian Orang Hilang/Hanyut 13 kali kejadian Diserang Hewan 1 kali kejadian Gempa 2 kali kejadian Tertimpa Pohon 22 kali kejadian Jumlah 63 kali kejadian Total kerugian (Rp.) 201,000,000 Bantuan Sosial (Rp.) 13,000,000 Painan, 31 Januari 2017 Kepala Pelaksana, BPBD Kabupaten Pesisir Selatan NIP
3 Rekapitulasi Kejadian Bencana Alam Tahun 2011 Sampai Dengan 2016 Di Kabupaten Pesisir Selatan JENIS BENCANA KERUGIAN Bantuan No Tahun Disambar Puting Orang Abrasi Diserang Keracunan Tertimpa Total Kejadian Korban Yang Telah Diberikan Keterangan Kebakaran Banjir Longsor Angin Badai Hilang/Hanyu Gempa Ha Nilai Petir Pantai Beliung t Hewan Jiwa Makanan Pohon Bencana , ,299,201,948 2,486,450,000 BPBD PESSEL ,705,940, ,800,000 BPBD PESSEL ,953,631, ,500,000 BPBD PESSEL ,141,960, ,000,000 BPBD PESSEL ,279,700,000 14,000,000 BPBD PESSEL ,808,800,000 48,000,000 BPBD PESSEL JUMLAH , ,100,733,021 3,302,750,000 Painan, 31 Januari 2017 KEPALA PELAKSANA BPBD Kabupaten Pesisir Selatan NIP
4 Listrik 37 Kamp.Pulai Nag.Lakitan Tengah Kec.Lengayang 26/12/2016 Kebakaran Rumah Sul Bakhri 1 Unit penyiraman dengan mobil damkar 250,000, Kamp.Pauh Nagari Palangai Kaciak Kec.Ranah Pesisir 27/12/2016 Kebakaran Rumah Samsini Total 3 unit penyiraman dengan mobil damkar 250,000,000 Eni Rumah 200,000,000 Naris 150,000,000 Total Kejadian = 36 Kali Kejadian Kebakaran 33 Ha,31 rmh 2,607,800,000 35,000,000 Keterangan : A. 1. Kebakaran Lahan = 10 Kali Painan, 31 Januari Kebakaran Pasar /warung = 1 kali ( 1 unit warung) Kepala Pelaksana 3. Kebakaran lain-lain = 3 kali ( 3 unit) BPBD Kabupaten Pesisir Selatan 4.Kebakaran Rumah = 24 kali kejadian ( 28 unit rumah) 5. yang tertangani = 34 kali 6.Total kejadian kebakaran = 38 Kali Kejadian NIP
5 LAPORAN KEJADIAN BENCANA KEBAKARAN DAN BANTUAN SANTUNAN KEBAKARAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN Kondisi dari Januari sampai November Tahun 2016 Lokasi Tanggal Jenis Data Korban Nilai Kerugian Bantuan Sosial No Penanganan Kejadian Kejadian Bencana Korban Material ( Rp ) Pemda Kab. Pessel kamp.carocok,nag.painan selatan, kec.iv Jurai 12/01/2016 Kebakaran rumah BPR samudra 1 unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 300,000,000 2 Nag. Kapauah, Kec. Koto XI Tarusan 1/25/2016 Kebakaran lahan BUR 11/2 Ha penyiraman dengan Mobil Damkar 3,000,000 3 kamp. Luar parit, nag. Rantau simalenang air haji, Kec. Linggo sari baganti 2/7/2016 Kebakaran rumah lukis 1.Unit Rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 450,000,000 2,500,000 4 kamp. Luar parit, nag. Rantau simalenang air haji, 2/9/2016 Kebakaran rumah maryeti 1. Unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 10,000,000 1,500,000 Kec. Linggo sari baganti 5 kamp. Luar salido, nag. Salido, Kec. IV Jurai 2/26/2016 kebakaran pohon unsu 1 batang penyiraman dengan Mobil Damkar 6 Kamp.lubuk pasiang, nag.pasar baru, Kec.bayang 2/26/2016 Kebakaran rumah syafni asmida 1. unit rumah 10,000,000 7 Kamp. Psr. Baru binjai, nag.binjai tapan, Kec. 3/5/2016 Kebakaran rumah supriadi 1. unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 16,000,000 Ranah ampek hulu tapan 8 kamp.sungai nipah, nag. Painan selatan, Kec. IV Jurai 3/31/2016 Kebakaran rumah muswardi 1. unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 40,000,000 9 kamp. Rimbo lumang, nag. Taluak kualo, Kec. 4/8/2016 Kebakaran rumah syamsimar 1. unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 45,000,000 2,500,000 Air pura 10 kamp.koto tuo, nag. Ampek koto hilie, Kec. 4/25/2016 Kebakaran rumah Resmidel 3. unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 50,000,000 2,500,000 batang kapas Lisma delli 2,000,000 Amrita suardi 30,000,000 1,500, Kamp. Lubuk batang hilir, nag. Indra pura, Kec 4/25/2016 kebakaran rumah Afrizal 1. unit penyiraman dengan Mobil Damkar 350,000,000 2,500,000 Air pura 12 Kamp.dusun batu, nag. Dusun batu, Kec.basa ampek 5/6/2016 Kebakaran rumah sakaruddin 1.unit penyiraman dengan Mobil Damkar 30,000,000 hulu tapan 13 kamp. Simpang jembatan, nag. Sungai tunu, Kec. 6/8/2016 kebakaran lahan Ina 1 Ha penyiraman dengan Mobil Damkar Ranah pesisir - 14 kamp. Muaro kandis, nag.punggasan, Kec. Linggo sari 6/16/2016 Kebakaran rumah M.Madi 1. unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 3.M baganti 15 kamp.menteng duku,nag.duku, keckoto XI Tarusan 6/16/2016 Kebakaran rumah Dismawati 1. unit rumah 5,000, kamp.painan utarah, nag. Painan, Kec. IV Jurai 6/25/2016 kebakaran rumah Syahrial 1. unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 1,000, Kamp. Painan selatan, nag. Painan, Kec. IV Jurai 7/1/2016 kebakaran lahan marta 1 Ha penyiraman dengan Mobil Damkar 18 kamp. Talawi, nag. Barung-barung balantai 7/4/2016 kebakaran rumah hakim bandaro 1. unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 5,000,000 Kec. Koto XI Tarusan panjang 19 kamp.painan timur, nag. Painan, kec. IV Jurai 7/5/2016 kebakaran lahan siun bengkel 1.Ha penyiraman dengan Mobil Damkar 3,000, kamp.rimbo panjang, nag.punggasan, kec. 7/25/2016 kebakaran rumah Anto 1. unit rumah penyiraman dengan Mobil Damkar 5,000,000 linggo sari baganti 21 nag.kubu tapan.kec.ranah ampek hulu tapan 8/11/2016 kebakaran lahan 3Ha penyiraman dengan mobil damkar 22 kamp.sumbaru,nag,kambang, kec. Lengayang 8/12/2016 kebakaran rumah yusni 1. unit penyiraman dengan mobil damkar 5,000, bukit pantambuan, nag. Taluak batung, kec. 8/19/2016 kebakaran lahan darwan 5 Ha penyiraman dengan mobil damkar batang kapas 24 Bukit emas batu kalang tarusan, Kec. Koto XI Tarusan 9/10/2016 kebakaran lahan 2 Ha penyiraman dengan mobil damkar 25 Kamp.Talang Medan, Nag.Lunang Utara, Kec. Lunang 9/14/2016 kebakaran rumah Asril 1.unit penyiraman dengan mobil damkar 75,000,000 5,000, Nag.Surantia, Kec. Sutra 9/14/2016 kebakaran rumah Muhaimin 1. unit penyiraman dengan mobil damkar 10,000, Kamp.Pasar Raya Tapan, Nag.Batang Betung Tapan, 9/20/2016 kebakaran rumah Rasmiati 1.unit penyiraman dengan mobil damkar 2,000,000 Kec.Basa Ampek Balai Tapan 28 kamp.pondok pematang, nag.lunang, kec. Lunang 9/25/2016 kebakaran lahan IJAL 6.Ha Peenyiraman dengan mobil damkar 27,800, Kamp. Salayang Pandang,Nag.Pasar Baru, Kec. Bayang 9/25/2016 kebakaran lahan 1 Ha penyiraman dengan mobil damkar 30 Kamp. Lansano Taratak, Nag. Surantia, Kec. Sutra 9/26/2016 kebakaran rumah US 1.unit penyiraman dengan mobil damkar 5,000, Kamp. Luar Salido, Nag. Salido, Kec. IV Jurai 9/26/2016 kebakaran rumah UPIK 1.unit penyiraman dengan mobil damkar 1,000, Kamp. Pondok Pematang,Nag Lunang, Kec. Lunang 9/26/2016 kebakaran lahan IJAL penyiraman dengan mobil damkar 27,800, Kamp. Gurun Laweh, Nag. Sawah Laweh Bayang, 9/27/2016 Kebakarn Ginsed IJUS 1.unit penyiraman dengan mobil damkar 1,000,000 Kec. Pasar Baru 34 Kamp.sungai Aqsa, Nag. Tigo Sungai Indra pura, Kec. 10/4/2016 kebakaran rumah SEM 1. unit penyiraman dengan mobil damkar 70,000,000 Pancung Soal 35 Nag. Siguntur Tua, Kec. Koto XI Tarusan 10/24/2016 kebakaran gudang RADIS 1. unit penyiraman dengan mobil damkar 210,000, kamp.panadah hilir. Nag.limau purut tapan, Kec 11/4/2016 kebakaran warung OSNI 1.unit penyiraman dengan mobil damkar 13,000,000 Ranah Ampek Hulu Tapan
6 Total Kejadian = 36 Kali Kejadian Kebakaran 33 Ha,27 rmh 1,785,600,000 35,000,000 Keterangan : A. 1. Kebakaran Lahan = 10 Kali Painan, 17 November Kebakaran Pasar = Kepala Pelaksana 3. Kebakaran Mobil = BPBD Kabupaten Pesisir Selatan 4.Kebakaran Rumah = 26 kali 5. yang tertangani = 34 kali NIP
JALAN MOHAMMAD HATTA PAINAN
TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR JALAN MOHAMMAD HATTA PAINAN 25612 Telp. 0756-21603 Fax. 0756-22624 e-mail : psda_pessel@ymail.com Rencana Kerja SKPD BAB
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANAH AMPEK HULU TAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN, Menimbang : a. bahwa untuk mengakomodasi
Lebih terperinciPROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI PESISIR SELATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI PESISIR SELATAN KEPUTUSAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 550/368/Kpts/BPT-PS/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI
Lebih terperinci04. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA BARAT
04. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA BARAT 64 Sumatera Barat 1. Lunang Silaut 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Pesisir Selatan
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
1 Sumatera Barat 94.920 11.337 15.227 8.108 9.381 16.960 17.466 20.403 33.810 87.545 229.026 2 Agam 12.508 1.280 1.426 940 1.315 1.909 2.264 1.924 3.271 9.778 27.006 3 Ampek Angkek 659 96 101 32 65 108
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
1 Sumatera Barat 81.235 9.876 16.534 14.901 13.334 19.083 18.382 14.999 39.415 97.233 229.211 2 Agam 10.356 1.321 1.754 1.757 1.079 1.751 2.104 1.583 5.119 10.028 27.101 3 Ampek Angkek 544 87 134 113 57
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
1 Sumatera Barat 70.974 21.356 15.763 14.547 11.518 21.113 16.941 22.192 33.751 102.074 229.158 2 Agam 9.936 1.724 1.695 1.118 1.057 2.689 2.132 2.898 3.763 11.589 27.119 3 Ampek Angkek 497 136 106 49
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
1 Sumatera Barat 103355 8835 19432 13015 16487 18847 17899 13972 14794 99.652 228145 2 Agam 8316 978 2823 1811 3185 2407 3214 2020 2189 15.460 26971 3 Ampek Angkek 318 60 215 75 258 81 111 86 196 826 1400
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Max. Vegetatif (41-54 HST)
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Sumatera Barat 109.460 14.393 9.536 9.370 8.156 18.267 17.440 8.479 29.113 71.248 227.338 2 Agam 10.510 981 1.537 1.231 1.094 2.777 2.231 1.282 4.970 10.152 26.885
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan yang berbeda dan lain-lain. Perbedaan dari latar belakang etnis yang berbeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Variasi bahasa sangat beragam ditemukan dalam masyarakat. Ketika seseorang berinteraksi akan tampak perbedaan satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut biasa dilihat
Lebih terperinciEKSEKUTIF SUMMARRY DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016
EKSEKUTIF SUMMARRY DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT EXECUTIVE SUMMARY Berdasarkan
Lebih terperinciDATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)
KABUPATEN / KOTA : PESISIR SELATAN 13.01 PESISIR SELATAN 28.40 281.113 568.520 1 13.01.01 PANCUNG SOAL 14.85 14.345 29.202 2 13.01.02 RANAH PESISIR 19.424 19.339 38.63 3 13.01.03 LENGAYANG 34.645 33.969
Lebih terperinciLOKASI DAN ALOKASI BLM PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 PNPM DAERAH TERTINGGAL & KHUSUS ALOKASI BLM (Rp. x Juta) SUMATERA BARAT
PNPM PNPM PERAN LOKASI DAN (Rp. x 1 Agam 1 Banuhampu 900 900 720 180 2 Ampek Nagari 2.000 2.000 1.600 400 3 Baso 900 900 720 180 4 Candung 2.000 2.000 1.600 400 5 IV Angkat Candung 900 900 720 180 6 IV
Lebih terperinciLampiran I.13 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 95/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI
Lebih terperinciMenimbang. Mengingat. a. bahwa dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003
Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 4 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010 2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciRencana KERJA (RENJA) Tahun 2014
Rencana KERJA (RENJA) Tahun 2014 Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan KATA PENGANTAR Bismillahirohmannirrohimm Assalammualaikum Wr Wb Alhamdulilah, Rencana Kerja (Renja)
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2013
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN SOLOK DENGAN KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MASJID SUMATERA BARAT KAB. PESISIR SELATAN
1 MASJID ISTIQAMAH KAPUH KOTO XI TARUSAN Kab. Pesisir Selatan 2 MASJID ISTIQLAL GURUN PANJANG KOTO XI TARUSAN Kab. Pesisir Selatan 3 MASJID SYUHADA' SUNGAI TALANG KOTO XI TARUSAN Kab. Pesisir Selatan 4
Lebih terperinciDOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016
DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ISU PRIORITAS
Lebih terperinciPENDAHULUAN. benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana umum, serta menimbulkan
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusia sendiri yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN 11 (SEBELAS) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG, SOLOK, TANAH DATAR, PESISIR SELATAN,
Lebih terperinciBAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN PESISIR SELATAN
BAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN PESISIR SELATAN 3.1. KONDISI UMUM SANITASI KABUPATEN PESISIR SELATAN Terwujudnya pembangunan sanitasi Kabupaten Selatan mengacu pada perundang-undangan yang berlaku baik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan
Lebih terperinciKabupaten Pesisir Selatan
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Pesisir Selatan Tahun 2013 sebanyak 71.549 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Pesisir Selatan Tahun 2013 sebanyak 34 Perusahaan Jumlah perusahaan
Lebih terperinciBAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN PESISIR SELATAN
BAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN PESISIR SELATAN 3.1. KONDISI UMUM SANITASI KABUPATEN PESISIR SELATAN Terwujudnya pembangunan sanitasi di Kabupaten Selatan mengacu pada perundang-undangan yang berlaku
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Pesisir Selatan
Tercapainya Lingkungan Bersih dan Sehat Melalui Pembangunan Sanitasi yang Partisipatif di Kabupaten Pesisir Selatan 2015 Bagian ini akan menjelaskan secara singkat tentang gambaran umum situasi sanitasi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN
PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR : 050/14./IX/Bappeda-PS/2009 TENTANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASISIR SELATAN
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASISIR SELATAN 2.1. GEOGRAFIS, TOPOGRAFIS DAN GEOHIDROLOGI 2.1.1. KONDISI GEOGRAFIS Luas daerah Pesisir Selatan ± 5.794,95 Km² atau 13,70 persen dari luas total wilayah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Painan, 29 Januari 2016 Kepala Dinas Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral. MASWAR DEDI, AP, M.Si NIP
DINAS KEHUTANAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN ANGGARAN 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan dibentuk berdasarkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASISIR SELATAN
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASISIR SELATAN 2.1. GEOGRAFIS, TOPOGRAFIS DAN GEOHIDROLOGI 2.1.1. KONDISI GEOGRAFIS Luas daerah Pesisir Selatan ± 5.794,95 Km² atau 13,70 persen dari luas total wilayah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN 6 (ENAM) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PESISIR SELATAN, SOLOK, SAWAHLUNTO/ SIJUNJUNG, DAN PASAMAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA KLH 2014
2014 RENCANA KERJA KLH 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PESISIR SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengertian Rencana kerja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)
Lebih terperinci1. Kebakaran. 2. Kekeringan
1. Kebakaran Salah satunya kebakaran hutan adalah bentuk kebakaran yang tidak dapat terkendali dan seringkali terjadi di daerah hutan belantara. Penyebab umum hal ini seperti petir, kecerobohan manusia,
Lebih terperinciSTATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN
13001 KEPULAUAN MENTAWAI 1201260 PAGAI SELATAN 13001111 BULASAT 0,5702 Tertinggal 13001 KEPULAUAN MENTAWAI 1201260 PAGAI SELATAN 13001112 SINAKA 0,4640 Sangat Tertinggal 13001 KEPULAUAN MENTAWAI 1201260
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda di daerah batu busuk kelurahan lambuang bukit kecamatan pauh kota padang pada hari selasa, 24 Juli 2012 tepatnya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana alam banjir bandang yang terjadi di daerah Batu Busuk Kelurahan Lambuang Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang pada Bulan Ramadhan tanggal Selasa, 24 Juli 2012
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN AIRPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN, Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah Jis
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 06 TAHUN 2006 TENTANG TENTANG RETRIBUSI PENYEDOTAN KAKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN Menimbang : a. bahwa terhadap retribusi
Lebih terperinci1. Diagram Alir Penelitian
1. Dagram Alr Peneltan BASIS DATA TANAM HUJAN INDIKATOR ANOMALI IKLIM BASIS DATA LUAS TANAM PADI ANALISIS CURAH HUJAN ANALISIS ENSO DAN IOD NORMALISASI DATA KORELASI LAGGING ANALISIS KORELASI DINAMIKA
Lebih terperinciDINAS PEKERJAAN UMUM
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN DINAS PEKERJAAN UMUM KATA PENGANTAR Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 005 yang merupakan tugas sektoral dari
Lebih terperinciPERENCANAAN KONTINJENSI KABUPATEN PESISIR SELATAN DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI
PERENCANAAN KONTINJENSI KABUPATEN PESISIR SELATAN DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN SATUAN PELAKSANA PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI
Lebih terperinciJALAN MOHAMMAD HATTA PAINAN
TAHUN 2010 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR JALAN MOHAMMAD HATTA PAINAN 25612 Telp. 0756-21603 Fax. 0756-22624 e-mail : psda_pessel@ymail.com BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperincidengan fungsi penyangga penyangga interaksi masyarakat, dan Lembaga adat Desa pemdes, ada aturan adat
PROFIL SINGKAT HUTAN ADAT DI 24 DESA SEKITAR TNKS Kaki Bukit Langeh Desa Pungut Mudik, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Kuning Muara Air Dua Desa Hiang
Lebih terperinciPENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER 2014
PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER ACEH Angin Puting Beliung Banjir Banjir Bandang KALBAR Tanah Longsor KALSEL Kebakaran Hutan KALTENG Kebakaran Hutan SULUT Konflik Sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap berbagai jenis bencana, termasuk bencana alam. Bencana alam merupakan fenomena alam yang dapat mengakibatkan terjadinya
Lebih terperinciBADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH
PUSAT DATA DAN INFORMASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH Jln. Tgk Daud Beureueh Nomor 18, Banda Aceh Telepon/Fax: (0651) 34783, Email: pusdatin@gmail.com, Facebook: pusdatin.bpba INFORMASI BENCANA Tanggal
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan negara sebagaimana dimuat dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 antara lain adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Lebih terperinciDefinisi dan Jenis Bencana
Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil disekelilingnya. Dengan 17.508 pulau, Indonesia menjadi negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat rentan terhadap ancaman berbagai jenis bencana, misalnya bencana yang terjadi di Sulawesi
Lebih terperinciDATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI SUMATERA BARAT
DATA DASAR PROVINSI SUMATERA BARAT KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI SUMATERA BARAT KAB/KOTA
Lebih terperinciSTATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010 PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT H. NASRUL ABIT BUPATI PESISIR SELATAN Alhamdulillah, ungkapan puji syukur
Lebih terperinciBAB II PROFIL SANITASI
BAB II PROFIL SANITASI 2.1 GAMBARAN WILAYAH KABUPATEN PESISIR SELATAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Pesisir Selatan secara geografis terletak antara garis 0059-2028,6 Lintang Selatan dan 100019-101018
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi, memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi, memperoleh informasi, menyimpan dan mempergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi alam
Lebih terperinci200,000,000 4 Peningkatan kesejahteraan petani Kab Dharmasraya Jumlah peningkatan kegiatan propinsi 1 Paket 80,000,000.
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DARI PEMANGKU KEPENTINGAN TAHUN 0 KABUPATEN DHARMASRAYA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NO Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran /Vol Catatan 4 5 I BIDANG PERKEBUNAN
Lebih terperinciRencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan tahun 2015 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah
Lebih terperinciTabel 5.1 Visi, Misi dan Kebijakan Strategis Sanitasi Kabupaten Pesisir Selatan Visi Misi Kebijakan Strategis
Tercapainya Lingkungan Bersih dan Sehat Melalui Pembangunan Sanitasi yang Partisipatif di Kabupaten Pesisir Selatan 2015 Untuk mencapai misi dan visi Sanitasi Kabupaten Pesisir Selatan yang telah ditetapkan,
Lebih terperinciDATA BASE PERHIPTANI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2014
DATA BASE PERHIPTANI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2014 No. Anggota NAMA TTL JENIS KELAMIN PENDIDIKAN TERAKHIR PENYULUH PNS THL SWA PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA 13.01.01.01.001 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam,
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang. Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) berdasarkan Undang-Undang Republik
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 mempunyai tugas pokok sebagai penegak kedaulatan negara dengan mempertahankan
Lebih terperinciDAFTAR PENYESUAIAN PERUBAHAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2010 JENIS LEMBAGA : LEMBAGA PENDIDIKAN AL-QUR'AN PROPINSI SUMATERA BARAT
DAFTAR PENYESUAIAN PERUBAHAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2010 JENIS LEMBAGA : LEMBAGA PENDIDIKAN AL-QUR'AN PROPINSI SUMATERA BARAT N0 NSPQ Lama NSPQ Baru Nama Lembaga Alamat SK Ijin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang masih banyak menghadapi permasalahan diberbagai bidang seperti ekonomi, sosial, hukum, politik dan bidang-bidang
Lebih terperinciPenataan Ruang Berbasis Bencana. Oleh : Harrys Pratama Teguh Minggu, 22 Agustus :48
Pewarta-Indonesia, Berbagai bencana yang terjadi akhir-akhir ini merujuk wacana tentang perencanaan tata ruang wilayah berbasis bencana. Bencana yang terjadi secara beruntun di Indonesia yang diakibatkan
Lebih terperinciDAFTAR REALISASI PEMANTAUAN DEBIT AIR DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Koordinat Titik KAWASAN YANG TERENDAM JENIS NO TANGGAL LOKASI Bujur Timur Lintang Selatan JUMLAH KAWASAN KETINGGIAN KET BENCANA PEMUKIMAN ' " ' " KK/JIWA PERKEBUNAN DEBIT AIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam yang kompleks sehingga menjadikan Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah berpotensi tinggi
Lebih terperinciKajian Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan Terhadap Permukiman di Kabupaten Pesisir Selatan
Kajian Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan Terhadap Permukiman di Kabupaten Pesisir Selatan Taufiq Gerry Ernaldo 1), Ezra Aditia 2), Haryani 3), Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Pada daerah pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota padang adalah Kota terbesar dipantai barat Pulau Sumatera sekaligus Ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Kota ini memiliki luas wilayah 694,96 km 2 dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air adalah salah satu sumberdaya alam yang sangat berharga bagimanusia dan semua makhluk hidup. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi.
Lebih terperinciDefinisi dan Jenis Bencana
Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KERUSAKAN AKIBAT BANJIR BANDANG DI BAGIAN HULU SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LIMAU MANIS ABSTRAK
VOLUME 9 NO.2, OKTOBER 2013 IDENTIFIKASI KERUSAKAN AKIBAT BANJIR BANDANG DI BAGIAN HULU SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LIMAU MANIS Farah Sahara 1, Bambang Istijono 2, dan Sunaryo 3 ABSTRAK Banjir bandang
Lebih terperinciLOKASI TPS DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT DI KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2015
LOKASI TPS DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT DI KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2015 NO KEC / DESA/ KEL TPS LOKASI TPS KET 1 Silungkang 24 Silungkang Oso 1 Posyandu Lubuak Kubang
Lebih terperinciKEJADIAN GERAKAN TANAH DAN BANJIR BANDANG PADA TANGGAL 20 APRIL 2008 DI KECAMATAN REMBON, KABUPATEN TANA TORAJA, PROVINSI SULAWESI SELATAN
Kejadian gerakan tanah dan banjir bandang pada tanggal 20 April 2008 di Kecamatan Rembon, Kabupaten Tanatoraja, Provinsi Sulawesi Selatan (Suranta) KEJADIAN GERAKAN TANAH DAN BANJIR BANDANG PADA TANGGAL
Lebih terperinciPENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG
PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG 3 4 5 Rumah kebanjiran di secang Agusts 2016 PENCEGAHAN
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki akses air minum yang layak adalah harapan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun masyarakat yang tinggal
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MUARO NOMOR : W3.U14/ 01 /HPDT/IV/2015
PENGADILAN NEGERI MUARO PENGADILAN 1 NEGERI MUARO Jln. Prof. M. Yamin, SH. No. 51 Muaro Sijunjung Telp. 0754 20066/Fax. 20065 (27511) Website www.pn- muaro.go.id email info@pn- muaro.go.id / pnmuaro@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana yang sangat tinggi dan sangat bervariasi dari jenis bencana. Kondisi alam serta keanekaragaman
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Pesisir Selatan
Tercapainya Lingkungan Bersih dan Sehat Melalui Pembangunan Sanitasi yang Partisipatif di Kabupaten Pesisir Selatan 2015 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yaitu : lempeng Hindia-Australia di sebelah selatan, lempeng Eurasia di
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba dalam kehidupan ini. Bencana alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan gunung api,
Lebih terperinciRencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan adalah kebutuhan dasar manusia paling utama, karena itu pemenuhan pangan merupakan bagian dari hak asasi individu. Pemenuhan pangan juga sangat penting sebagai
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI LAHAN UNTUK PERLUASAN TANAMAN PADI SAWAH KABUPATEN PESISIR SELATAN, TANAH DATAR, REJANG LEBONG, BENGKULU TENGAH
KAJIAN POTENSI LAHAN UNTUK PERLUASAN TANAMAN PADI SAWAH KABUPATEN PESISIR SELATAN, TANAH DATAR, REJANG LEBONG, BENGKULU TENGAH SUBDIT BASIS DATA LAHAN DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis,hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan
Lebih terperinciPENGALAMAN MENGIKUTI ASSESSMENT OLEH PUSAT KRISIS KESEHATAN
PENGALAMAN MENGIKUTI ASSESSMENT OLEH PUSAT KRISIS KESEHATAN DISAMPAIKAN OLEH : EDI ROSDY, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU 1 SEKILAS TENTANG KABUPATEN MUKOMUKO 2 SEKILAS
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PADANG
409 PEMERINTAH KOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan komunitas yang khas (Pritchard, 1967).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Estuari adalah perairan semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut yang bersalinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar yang bersalinitas
Lebih terperinciLAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj) TAHUN ANGGARAN 2015 KABUPATEN PESISIR SELATAN
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj) TAHUN ANGGARAN 2015 KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii v x BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Bantul merupakan, Kabupaten yang terletak di sebelah Selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara: Kota Yogyakarta
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Usaha mengurangi resiko bencana, baik pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
Lebih terperinciBupati Pesisir Selatan
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 dapat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN AGAM KECAMATAN BASO NAGARI SIMARASOK Alamat : Anak Ala Jorong Simarasok Kode pos 26192
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM KECAMATAN BASO NAGARI SIMARASOK Alamat : Anak Ala Jorong Simarasok Kode pos 26192 PERATURAN NAGARI SIMARASOK NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG TERITORIAL DAN ULAYAT NAGARI SIMARASOK
Lebih terperinciLAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA
LAMPIRAN 99 LAMPIRAN SURAT 100 LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA 101 102 103 LAMPIRAN SURAT VALIDASI PAKAR 104 105 106 107 108 109 110 LAMPIRAN SURAT SD PANGUDI LUHUR AMBARAWA 111 112
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki wilayah yang luas dan terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera, berada dalam
Lebih terperinciARTIKEL. Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah.
ARTIKEL Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah Penyusun : LEO CUNDHA PRAMUDYA D2A008041 Dosen Pembimbing : Dra.
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.4
1. Pernyataan : SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.4 1. lindungi kepala dan badan serta tempat berpijak 2. belajar menggunakan alat
Lebih terperinci