BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Sucianty Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Frekuensi Untuk mengetahui apakah besarnya nilai frekuensi berpengaruh terhadap transmisi daya, maka diperlukan pengukuran daya dengan menggunakan nilai frekuensi yang berbeda beda. Oleh karena itu perlu ditetapkan terlebih dahulu berapa saja besarnya nilai frekuensi yang akan digunakan untuk pengukuran daya. Untuk rumus yang digunakan dan bagaimana proses perhitungan frekuensi akan dijelaskan pada subbab berikutnya Rumus Perhitungan Frekuensi Rumus untuk perhitungan frekuensi yang digunakan, merupakan rumus umum yang biasanya digunakan untuk menghitung besarnya nilai frekuensi pada rangkaian osilator. Rumus untuk perhitungan frekuensi ditunjukan pada rumus (4.1) (Sasur, 2011). f 1 2 LC.... (4.1) dengan : f = frekuensi (Hz) L = induktansi coil pemancar (H) C = 1 1 = kapasitor total pada osilator (F) C1 C2 33
2 Proses Perhitungan Frekuensi Pada Tabel 4.1 akan menampilkan nilai nilai dari parameter yang digunakan pada rumus dan proses perhitungan frekuensi. Tabel 4.1 Perhitungan Frekuensi Frekuensi 1 Frekuensi 2 Frekuensi 3 L = H L = H L = H C 1 C1 1 1 C 1 1 C = 2 nf = f 2 1 C2 2 f = KHz 9 10 F (210 9 ) C C 1 C C C = 1.11 nf = 1 10 F f 2 f = KHz ( ) Kapasitor yang digunakan hanya pada C1, yaitu sebesar 10 nf. C = C1 = 10 nf f 2 f = KHz ( ) 4.2 Pengujian Perangkat Transmisi Pengujian perangkat transmisi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya yang ditransmisikan (P in ) dan seberapa besar daya yang telah berhasil ditransmisikan (P out ). Dengan mengetahui besarnya nilai nilai dari daya tersebut, proses perhitungan dari perangkat transmisi daya untuk wireless energy transfer dapat dilakukan. Untuk pembahasan dari bagaimana proses pengujiannya, akan di bahas pada subbab subbab berikutnya.
3 Peralatan yang Digunakan Dalam pengujian ini diperlukan beberapa peralatan untuk membantu pengujian perangkat transmisi daya seperti yang di tunjukan pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, dan Gambar 4.3. Gambar 4.1 Power Supply
4 36 Gambar 4.2 Osiloskop Gambar 4.3 Multimeter Perakitan Perangkat Transmisi Sesuai dengan blok diagram yang ditunjukkan pada Gambar 3.2, maka proses perakitan perangkat transmisi dilakukan menjadi dua bagian, yaitu bagian pemancar dan bagian penerima. Untuk bagian pemancar terdiri dari rangkaian osilator, mixer, dan koil pemancar. Sedangkan untuk bagian penerima hanya terdiri dari koil penerima. Gambar 4.4 menunjukkan seluruh rangkaian perangkat transmisi. Jarak Transmisi
5 37 Gambar 4.4 Rangkaian Perangkat Transmisi Prosedur Pengujian 1. Siapkan perangkat transmisi dan seluruh peralatan tambahan yang digunakan. 2. Sambungkan power supply pada bagian input dari rangkaian mixer, kemudian sambungkan osiloskop pada koil penerima. 3. Posisi koil pemancar dan koil penerima seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4. Atur jarak antara koil pemancar dengan koil penerima 3 cm, 6 cm, 9 cm, 12 cm, 15 cm, 18 cm, 21 cm, 24 cm, 27 cm, dan 30 cm secara berganti gantian. 4. Atur power supply agar mengeluarkan tegangan 10 V, 12.5 V, 14.5 V secara berganti gantian. Saat diberikan tegangan 10 V, atur jarak antara koil pemancar dengan koil penerima seperti yang disebutkan pada langkah ke 3. Begitu juga saat diberikan tegangan 12.5 V, 14.5 V dan 16.5 V. 5. Tiap satu kali pengujian yang dilakukan dengan menggunakan tegangan power supply dan jarak antara koil pemancar dengan koil penerima yang sama, akan digunakan 3 frekuensi yang berbeda beda. Agar nilai frekuensi dapat berbeda beda maka kapasitor pada rangkaian osilator perlu diganti ganti. Untuk ukuran kapasitor dan frekuensi yang digunakan sesuai dengan proses perhitungan frekuensi yang telah di bahas pada subbab 4.1.2
6 38 6. Untuk mengukur berapa besar tegangan yang ditransmisikan (V in ) maka letakkan osiloskop pada bagian keluaran dari koil pemancar. Kemudian atur osiloskop agar dapat mengukur V rms. V rms merupakan tegangan efektif yang mengalir pada titik pengukuran. Nilai dari V rms bisa dijadikan V in. Untuk mengukur berapa besar tegangan yang berhasil ditransmisikan (V out ) maka letakkan osiloskop pada bagian keluaran dari koil penerima. Kemudian atur osiloskop agar dapat mengukur V rms seperti pada saat mengukur V in. 7. Untuk mengukur berapa besar arus yang ditransmisikan (I in ) maka letakkan multimeter pada bagian keluaran dari koil pemancar. Kemudian atur multimeter agar dapat mengukur I rms. I rms merupakan tegangan efektif yang mengalir pada titik pengukuran. Nilai dari I rms bisa dijadikan I in. Untuk mengukur berapa besar arus yang berhasil ditransmisikan (I out ) maka letakkan multimeter pada bagian keluaran dari koil penerima. Kemudian atur multimeter agar dapat mengukur I rms seperti pada saat mengukur I in Hasil Pengujian Setelah melakukan seluruh langkah langkah dalam subbab prosedur pengujian, akan didapatkan nilai dari tegangan yang ditransmisikan (V in ), tegangan yang berhasil ditransmisikan (V out ), arus yang ditransmisikan (I in ), dan arus yang berhasil ditransmisikan (I out ). Nilai ini didasarkan pada perubahan yang diberikan pada nilai tegangan pada power supply, frekuensi yang digunakan dan jarak antara koil pemancar dan koil penerima. Tabel 4.2, Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, dan Tabel 4.10 menampilkan nilai nilai dari tegangan dan arus dari hasil pengujian.
7 39
8 40 Tabel 4.2 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.37 V (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V) Tabel 4.3 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 7.97 V (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V) Tabel 4.4 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 9.01 V Jarak (cm) Pada Koil Pemancar I in (A) V in (V) I out (A) V out (V)
9 41 (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V) Tabel 4.5 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.88 V (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V) Tabel 4.6 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 6.70 V (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V)
10 42 (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V) Tabel 4.7 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 8.13 V (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V) Tabel 4.8 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.08 V (cm) I in (A) V in (5.08V) I out (A) V out (V)
11 43 Tabel 4.9 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 6.39 V (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V) Tabel 4.10 Nilai Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 7.24 V (cm) I in (A) V in (V) I out (A) V out (V) Perhitungan Daya dan Efisiensi Transmisi Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah daya yang
12 44 ditransmisikan (P in ) pada koil pemancar dan daya yang berhasil ditransmisikan (P out ) pada koil penerima. Kemudian berdasarkan nilai dari P in dan P out, dilakukan perhitungan transmisi daya. Untuk proses perhitungan daya akan di bahas pada subbab 4.31, sedangkan proses perhitungan dibahas pada subbab Perhitungan Daya Listrik Proses perhitungan daya (P in dan P out ) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus (2.3) yang berada pada Bab II. Sesuai dengan rumus tersebut, maka diperlukan nilai tegangan dan arus pada titik yang ingin diketahui dayanya. Oleh karena itu, proses perhitungan daya ini menggunakan nilai dari tegangan dan arus yang telah didapat pada tahap pengujian perangkat transmisi. Tabel 4.11, Tabel 4.12, Tabel 4.13, Tabel 4.14, Tabel 4.15, Tabel 4.16, Tabel 4.17, Tabel 4.18, dan Tabel 4.19 menampilkan nilai perhitungan daya (P in dan P out ). Tabel 4.11 Nilai Nilai Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.37 V
13 45 Tabel 4.12 Nilai Nilai dari Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 7.97 V Tabel 4.13 Nilai Nilai dari Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 9.01 V Tabel 4.14 Nilai Nilai Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.88 V Jarak (cm) Pada Koil Pemancar I in (A) V in (V) P in (W) I out (A) V out (V) P out (W)
14 Tabel 4.15 Nilai Nilai Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 6.70 V Tabel 4.16 Nilai Nilai Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 8.13 V
15 Tabel 4.17 Nilai Nilai Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.08 V Tabel 4.18 Nilai Nilai Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 6.39 V
16 48 Tabel 4.19 Nilai Nilai Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 7.24 V Perhitungan Efisiensi Transmisi Dalam pengujian ini, tingkat akan 100 % jika daya yang ditransmisikan (P in ) pada koil pemancar akan sama dengan daya yang berhasil ditransmisikan (P out ) pada koil penerima. Berdasarkan pernyataan tersebut maka rumus untuk perhitungan ditunjukkan pada rumus (4.2). Pout x100% P.... (4.2) inp dengan : = transmisi daya P Inp = daya yang ditransmisikan pada koil pemancar (W) P Out = daya yang berhasil ditransmisikan pada koil penerima (W)
17 49 Tabel 4.20, Tabel 4.21, Tabel 4.22, Tabel 4.23, Tabel 4.24, Tabel 4.25, Tabel 4.26, Tabel 4.27, dan Tabel 4.28 menunjukkan tingkat pada tiap hasil pengujian perangkat transmisi. Tabel 4.20 Efisiensi dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.37 V % % % % % % % % % % Tabel 4.21 Efisiensi dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 7.97 V % % % % % % % % % %
18 50 Tabel 4.22 Efisiensi dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 9.01 V % % % % % % % % % % Tabel 4.23 Efisiensi dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.88 V % % % % % % % % % % Tabel 4.24 Efisiensi dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 6.70 V % % %
19 % % % % % % % Tabel 4.25 Efisiensi dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 8.13 V % % % % % % % % % % Tabel 4.26 Efisiensi dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi KHz dan V in = 5.08 V % % % % % % %
20 % % % Tabel 4.27 Efisiensi dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi KHz dan V in = 6.39 V % % % % % % % % % % Tabel 4.28 Efisiensi dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi KHz dan V in = 7.24 V % % % % % % % % % %
21 Pembahasan Berdasarkan Hasil Perhitungan Daya dan Efisiensi Daya Pembahasan mengenai hasil perhitungan daya dan diperlukan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini. Oleh karena itu, sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka diperlukan rekapitulasi berdasarkan kesamaan parameter parameter uji yaitu jarak antara koil pemancar dengan koil penerima, nilai daya yang ditransmisikan (P in ), dan frekuensi transmisi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam menganalisa bagaimana pengaruh parameter uji tersebut terhadap besarnya nilai. Tabel 4.29, Tabel 4.30, dan Tabel 4.31 menampilkan rekapitulasi hasil perhitungan berdasarkan kesamaan parameter uji pada beberapa frekuensi. Tabel 4.29 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Berdasarkan Kesamaan Parameter Uji pada Frekuensi KHz % % % % % % % % % % % % % % %
22 % % % % % % % % % % % % % % % Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Berdasarkan Kesamaan Parameter Uji pada Frekuensi KHz % % % % % % % % % % % % % % % % %
23 % % % % % % % % % % % % % Tabel 4.31 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Berdasarkan Kesamaan Parameter Uji pada Frekuensi KHz % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
24 % % % % % % % % % % % Berdasarkan Tabel 4.29, Tabel 4.30, dan Tabel 4.31 dapat dilihat jarak antara koil pemancar dengan koil penerima, nilai daya yang ditransmisikan (P in ), dan frekuensi transmisi mempengaruhi besarnya nilai. Saat parameter parameter pengukuran tersebut diberikan nilai yang berbeda, akan menghasilkan nilai yang berbeda pula. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai pengaruh parameter parameter pengukuran yang digunakan terhadap berdasarkan Tabel 4.29, Tabel 4.30, dan Tabel 4.31 : Pengaruh jarak antara koil pemancar dengan koil penerima terhadap. Semakin pendek jarak antara koil pemancar dengan koil penerima, akan menghasilkan nilai yang semakin besar pula. Hal ini terjadi pada saat nilai tegangan yang ditransmisikan (V in ) sama dan menggunakan frekuensi KHz, KHz atau KHz. Pengaruh nilai daya yang ditransmisikan (P in ) terhadap. Semakin besar daya yang ditransmisikan (P in ), akan menghasilkan nilai yang semakin kecil. Hal ini terjadi pada saat jarak antara koil
25 57 pemancar dengan koil penerima sama dan menggunakan frekuensi KHz. Namun pernyataan tersebut tidak berlaku pada saat jarak antara koil pemancar dengan koil penerima sama dan menggunakan frekuensi KHz atau KHz. Hal ini terjadi dikarenakan oleh nilai arus yang ditransmisikan (I in ) yang berbeda pada saat menggunakan frekuensi KHz, KHz dan KHz. Nilai I in dipengaruhi oleh transistor yang digunakan pada bagian pemancar. Prinsip kerja transistor seperti switch atau keran air. Jadi saat perbandingan arus antara bagian collector dengan basis menyebabkan jalur output terbuka lebar, maka arus yang dihasilkan pada bagian emitter akan besar. Begitu juga sebaliknya saat perbandingan arus antara bagian collector dengan basis menyebabkan jalur output sempit, maka arus yang dihasilkan pada bagian emitter akan kecil. Pengaruh frekuensi transmisi terhadap. Semakin besar nilai frekuensi transmisi yang digunakan, maka nilai semakin besar pula. Hal ini terjadi pada saat jarak antara koil pemancar dengan koil penerima dan nilai tegangan yang ditransmisikan (V in ) sama.
BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Input Proses Output Frekuensi Daya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Pembatasan
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 3, No. 1 (2014) 112-119 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERANGKAT TRANSMISI UNTUK WIRELESS ENERGY TRANSFER Ngurah Tegar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wireless technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless technology
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN & UJI COBA ALAT. Setelah melakukan perancangan dan pembuatan alat, maka langkah
BAB IV PENGUKURAN & UJI COBA ALAT Setelah melakukan perancangan dan pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran pada rangkaian. dalam hal ini diperlukan untuk mendapatkan parameter
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERFORMA PERANGKAT Efisiensi dan Evaluasi Kerugian daya
BAB IV ANALISA DAN PERFORMA PERANGKAT 4. 1 Efisiensi dan Evaluasi Kerugian daya Transfer daya nirkabel adalah proyek yang sangat efisien. Namun perhatian utama dengan paparan teknologi baru ini adalah
Lebih terperinciIMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT
IMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT I. TUJUAN Mengukur impedansi karakteristik dari saluran simetris. Mengukur arus input dan tegangan input ke saluran, ketika diterminasi hubungan singkat dan ketika
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS 4.1 Tujuan Pengukuran dan Analisis Tujuan pengukuran dan analisis pada proyek akhir ini adalah untuk mengetahui karakteristik, level tegangan dan frekuensi dari suatu sinyal
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO JUDUL : WIDE BAND AMPLIFIER DISUSUN OLEH : Angga Nugraha M.Jafar Nosen Karol Wibby Aldryani Astuti Praditasari Teknik Telekomunikasi 5D POLITEKNIK NEGERI JAKARTA WIDE BAND
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. magnet akan dihasilkan disekitar kumparan. Fenomena ini dikenal sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa produk elektronika yang dihasilkan dari konsep WPT (Wireless Power Transfer) dapat kita saksikan bersama di mass media luar negeri, seperti alat-alat kedokteran,
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR ULTRASONIC
JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC A. TUJUAN 1) Mempelajari prinsip kerja dari ultrasonic ranging module HC-SR04. 2) Menguji ultrasonic ranging module HC-SR04 terhadap besaran fisis. 3) Menganalisis susunan rangkaian
Lebih terperinciyaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali
BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian
Lebih terperinciPERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck
PEROBAAN 5 REGUATOR TEGANGAN MODE SWITHING 1. Tujuan a. Mengamati dan mengenali prinsip regulasi tegangan mode switching b. Mengindetifikasi pengaruh komponen pada regulator tegangan mode switching c.
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL
PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL 6.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan operasi dan desain dari suatu power amplifier emitter-follower kelas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR Nama Nim Semester Fakultas : Rizki : 20083124720650086 : III/pagi : Teknik Informatika Universitas Mpu Tantular Jakarta Timur MODUL I INSTRUMENTASI Teori: Pada praktikum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Medan Magnet Sumber : (Giancoli, 2001) Gambar 2.1 Penggambaran Garis Medan Magnet Sebuah Magnet Batang Arah medan magnet pada suatu titik bisa didefinisikan sebagai arah yang
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER
PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER 4.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan cara kerja dari Power Amplifier kelas A common-emitter. Amplifier
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
35 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)
Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC) Dimas Bagus Saputra, Heri Suryoatmojo, dan Arif Musthofa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN RESONANT COUPLING MAGNETIC
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 PERANCANGAN DAN REALISASI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN RESONANT COUPLING MAGNETIC
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci
Lebih terperinciBreadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.
Modul 1 Peralatan Peralatan yang akan digunakan pada Praktikum Rangkaian Elektronika adalah: Breadboard Power Supply Multimeter LCR Meter Oscilloscope Function generator Breadboard Breadboard digunakan
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO SEMESTER V TH 2013/2014 JUDUL REJECTION BAND AMPLIFIER GRUP 06 5B PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA PEMBUAT
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM. 1141160049 JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL 2011/2012 POLITEKNIK NEGERI MALANG jl.soekarno
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Blok Diagram Sistem Secara lengkap, blok diagram detektor logam dengan menggunakan BFO (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem
Lebih terperinciPRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 / RANGKAIAN LISTRIK / 2015 PERATURAN PRAKTIKUM. 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum
PERATURAN PRAKTIKUM 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum 2. Peserta dan asisten memakai sepatu tertutup (untuk perempuan diizinkan menggunakan flat shoes) 3. Peserta mengerjakan dan
Lebih terperinciMODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018
MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi Rev. 1 TUJUAN Memahami perbedaan konfigurasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Power bank dengan spesifikasi : Panasonic QE-QL105 berkapasitas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Power bank dengan spesifikasi : Panasonic QE-QL105 berkapasitas 2850mAh. b. Telepon
Lebih terperinciDalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Alat Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output pin kaki masing-masing
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input
Lebih terperinciModul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat
Modul 04: Op-Amp Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis Reza Rendian Septiawan March 3, 2015 Op-amp merupakan suatu komponen elektronika aktif yang dapat menguatkan sinyal dengan
Lebih terperinciPERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH
PECOBAAN 7 ANGKAIAN PENGUAT ESPONSE FEKUENSI ENDAH 7. Tujuan : Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan faktor-faktor yang berkontribusi pada respon frekuensi rendah, dari suatu amplifier
Lebih terperinciSimulasi Karakteristik Inverter IC 555
Simulasi Karakteristik Inverter IC 555 Affan Bachri *) *) Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan Makalah ini menyajikan sebuah rangkaian inverter yang dibangun dari multivibrator
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup manusia menyebabkan naiknya permintaan terhadap kebutuhan energi, salah satunya pada sektor transportasi.
Lebih terperinciTRANSMISI DAYA TANPA KABEL (WIRELESS) UNTUK PENGISIAN BATERAI SECARA OTOMATIS DENGAN KOMBINASI INDUKSI MAGNETIK DAN RESONANSI PADA SISI TRANSMITER
TRANSMISI DAYA TANPA KABEL (WIRELESS) UNTUK PENGISIAN BATERAI SECARA OTOMATIS DENGAN KOMBINASI INDUKSI MAGNETIK DAN RESONANSI PADA SISI TRANSMITER Irwan Pambudi, Dr. Rusminto Tjatur Widodo, MT Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini berisikan uraian seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Mulai Studi
Lebih terperinciBLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN
BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3
Lebih terperinci1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO
1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI NAMA : REZA GALIH SATRIAJI NOMOR MHS : 37623 HARI PRAKTIKUM : SENIN TANGGAL PRAKTIKUM : 3 Desember 2012 LABORATORIUM
Lebih terperinciRancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI
Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Sutedjo ¹, Zaenal Efendi ², Dina Mursyida 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengukuran Catu Daya Pada pengujian catu daya dilakukan beberapa pengukuran terhadap IC regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L78012. Maka untuk regulator
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.
22 III. METODE PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas ng. Penelitian di mulai pada bulan Oktober 202 dan berakhir
Lebih terperinciJOBSHEET 9 BAND PASS FILTER
JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER A. TUJUAN 1. Mahasiswa diharapkan mampu mengerti tentang pengertian, prinsip kerja dan karakteristik band pass filter 2. Mahasiswa dapat merancang, merakit, menguji rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Alat Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang direncanakan diperlihatkan pada Gambar 3.1. Sinyal masukan carrier recovery yang berasal
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM
ISSN: 1693-6930 81 PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM Makmur 1, Tole Sutikno 2 1 PT. Semen Tonasa (Persero) Jl. Chairil Anwar No. 1, Makassar 09113, Telp. (0411) 321823 Fax.
Lebih terperinciNama Kelompok : Agung Bagus K. (01) Lili Erlistantini (13) Rahma Laila Q. (14) PENGUAT RF. Pengertian Penguat RF
Nama Kelompok : Agung Bagus K. (01) Lili Erlistantini (13) Rahma Laila Q. (14) PENGUAT RF Pengertian Penguat RF Penguat RF merupakan perangkat yang berfungsi memperkuat sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.
Lebih terperinci1. Pengertian Penguat RF
1. Pengertian Penguat RF Secara umum penguat adalah peralatan yang menggunakan tenaga yang kecil untuk mengendalikan tenaga yang lebih besar. Dalam peralatan elektronik dibutuhkan suatu penguat yang dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK ET2100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK ET2100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 Nama: NIM: TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2017 ATURAN
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP
PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP TUJUAN Mempelajari penggunaan operational amplifier Mempelajari rangkaian rangkaian standar operational amplifier PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
bidang TEKNIK PERANCANGAN RADIO PORTABEL UNTUK MASYARAKAT PEDESAAN DI INDONESIA BERBASIS FREKUENSI MODULASI (FM) DENGAN MENGGUNAKAN MP3, MEMORY CARD, KOMPUTER DAN LINE IN MICROPONE SEBAGAI MEDIA INPUT
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER
PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER Eko Supriyatno, Siswanto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Email : anzo.siswanto@gmail.com
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap
Lebih terperinciMODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018
MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 TUJUAN Memahami
Lebih terperinciINVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID
INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID Dian Sarita Widaringtyas. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Nurussa adah, Ir. MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang
Lebih terperinciLEMBAR KERJA V KOMPARATOR
LEMBAR KERJA V KOMPARATOR 5.1. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengoperasikan op amp sebagai rangkaian komparator inverting dan non inverting 2. Mahasiswa mampu membandingkan dan menganalisis keluaran dari rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciPraktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN
Lebih terperinciRANGKAIAN INVERTER DC KE AC
RANGKAIAN INVERTER DC KE AC 1. Latar Belakang Masalah Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perangkat Keras Sistem Perangkat Keras Sistem terdiri dari 5 modul, yaitu Modul Sumber, Modul Mikrokontroler, Modul Pemanas, Modul Sensor Suhu, dan Modul Pilihan Menu. 3.1.1.
Lebih terperinciMODUL 07 PENGUAT DAYA
P R O G R A M S T U D I F I S I K A F M I P A I T B LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI MODUL 07 PENGUAT DAYA 1 TUJUAN Memahami konfigurasi dan prinsip kerja penguat daya kelas B dan AB. Memahami
Lebih terperinciFungsi Transistor dan Cara Mengukurnya
Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor Perangkat terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dimana koil datar. perangkat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinciRancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter
1 Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter M. Zaenal Effendi ¹, Suryono ², Syaiful Arifianto 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciUSER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG
USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 CREW 2 CREW ESA KURNIAWAN NIS : 11246/108.EI DAFTAR ISI 3 DAFTAR ISI 1. Keran Air Otomatis... 4
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. tunjukkan pada blok diagram di bawah ini:
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Desain Proyek Bagian-bagian utama pada sistem transfer daya tanpa kabel penulis tunjukkan pada blok diagram di bawah ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Transfer Daya Tanpa kabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yaitu :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yaitu : 1. Piranti Pelindung Surja OBO V20-C Piranti pelindung surja yang digunakan pada penelitian
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ignition Coil Ignition Coil adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan tinggi diperlukan untuk menciptakan percikan yang memicu bahan bakar dalam mesin pembakaran internal,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012
SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi untuk Membuat Simulasi Gelombang Air pada Lab. Pengujian Miniatur Kapal Ir.Hendik Eko H.S, MT. 1, Suhariningsih, S.ST, MT.,Risky Ardianto 3, 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah
24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,
Lebih terperinciModul Elektronika 2017
.. HSIL PEMELJRN MODUL I KONSEP DSR TRNSISTOR Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik serta fungsi dari rangkaian dasar transistor..2. TUJUN agian ini memberikan informasi mengenai penerapan
Lebih terperinciInduktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009
Induktansi Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM http:/setiawan.synthasite.com ikhsan_s@ugm.ac.id 1 Outline Induktansi Diri Rangkaian RL Energi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Prinsip Kerja Sistem Pengiriman Transfer Daya Nirkabel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Sistem Pengiriman Transfer Daya Nirkabel Prinsip kerja sistem yang telah dibuat diawali dengan daya listrik dari sumber yaitu power bank mengalir
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram Berikut merupakan diagram blok alat yang dirancang untuk mempermudah dalam memahami alur kerja alat. Sensor MPX5700 Tekanan Dari tabung Kode perintah Minimum
Lebih terperinciPengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel
10 Pengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel Syaifurrahman Staf Pengajar, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak
Lebih terperinciDesain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik
Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik BAGUS PRAHORO TRISTANTIO, MOCHAMAD ASHARI, SOEDIBJO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : Infra merah LED merah Buzzer LCD Photodiode Program Arduino UNO Pengkondisi Sinyal Filter
Lebih terperinciBAB II Dasar Teori. Gambar 2.1. Model CFA [2]
BAB II Dasar Teori Pada bab ini berisi dasar teori dari current feedback op-amp yang menjelaskan perbedaanperbedaannya dengan voltage feedback op-amp. 2.1. Current Feedback Operational Amplifier Op-amp
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram blok heart rate dan suhu badan
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sistem 3.1.1. Diagram blok heart rate dan suhu badan Rencana teknis pertama untuk metode penilitian ini adalah membuat diagram blok. Fungsi dari diagram
Lebih terperinci