BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Tarigan(1985 : 4), kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis
|
|
- Fanny Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Puisi Menurut Tarigan(1985 : 4), kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis yang berarti penciptaan. Tetapi arti yang semula ini lama kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan. Puisi adalah ragam bahasa sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus sajak (Moeliono, 2007:903). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwardarminta (2005: 915) puisi adalah karangan kesusastraan yang berbentuk sajak, syair, pantun, dan lain - lain. Reeves (dalam, Waluyo, 22 : 1995)mengemukakan, puisi itu adalah karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak digunakan makna kias dan makna lambang (majas). Dibandingkan dengan bentuk karya sastra lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih memiliki banyak kemungkinan makna. Hal ini disebabkan terjadinya pengkonsentrasian atau pemadatan segenap kekuasaan bahasa, di baik dari segistruktur fisik maupun struktur batin puisi. 5
2 Puisi berwujud suatu karangan bahasa yang khas dan memuat pengalaman yang disusun secara khas pula. Pengalaman batin yang terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah diberi makna dan ditafsirkan secara estetik. Kekhasan susunan bahasa dan susunan peristiwa itu diharapkan dapat menggugah rasa terharu pembaca. Kata-kata dalam puisi dapat diolah sedemikian rupa, sehingga dapat menjelmakan pengalaman jiwa yang senyata-nyatanya dalam diri pembaca. Puisi dapat pula dipandang sebagai penjelmaan pengarang ke dalam medium pembaca. Puisi sendiri merupakan karya seni yang bersifat puitis. Kepuitisan puisi dapat dilihat dari kemampuannya dalam membangkitkan perasaan, menarik perhatiandan menimbulkan tanggapan yang jelas. Berdasarkan uraian di atas, secara sederhana penulis menarik kesimpulan bahwa puisi adalah sebuah ungkapan bahasa yang mempertimbangkan adanya aspek-aspek bunyi yang biasanya berisi suatu pengalaman imajinatif atau nyata sang penyair dari kehidupan individual dan sosialnya. Menurut Waluyo (1995:71), unsur-unsur bentuk atau struktur fisikpuisi dapat diuraikan dalam metode puisi, yakni unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi. Unsur-unsur tersebut merupakan kesatuan yang utuh. Unsur-unsur tersebut terdiri dari: diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), versifikasi, dan tata wajah puisi. Berikut ini satu-persatu penjelasan unsur-unsur pembangun puisi, antara lain: 1. Diksi (diction) Diksi (diction) berarti pilihan kata. Kalau dipandang sepintas lalu, kata-
3 kata yang dipergunakan dalam puisi pada umumnya sama saja dengan katakata yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara alamiah kata-kata yang dipergunakan dalam puisi dan dalam kehidupan sehari-hari mewakili makna yang sama, bahkan bunyi ucapan pun tidak ada perbedaannya. Walaupun demikian, tetap harus disadari bahwa penempatan serta penggunaan kata-kata dalam puisi dilakukan secara hati-hati dan teliti serta lebih tepat. Kata-kata yang dipergunakan dalam dunia persanjakan tidak seluruhnya bergantung pada makna denotatif, tetapi lebih cenderung pada makna konotatif. Konotasi atau nilai kata inilah yang justru lebih banyak memberi efek para penikmatnya. Uraian-uraian ilmiah biasanya lebih mementingkan denotasi. Itulah sebabnya maka sering orang mengatakan bahwa bahasa ilmiah bersifat denotatif, sedang bahasa sastra terutama puisi bersifat konotatif. 2. Pengimajian Semua penyair ingin menyuguhkan pengalaman batin yang pernah dialaminya kepada para penikmat karyanya.salah satu usaha untuk memenuhi keinginan tersebut ialah dengan pemilihan serta penggunaan kata-kata yang tepat dalam karya mereka.pilihan serta penggunaan kata-kata yang tepat itu dapat memperkuat serta memperjelas daya bayang pikiran manusia, dan energi tersebut dapat pula mendorong imajinasi atau daya bayang pembaca untuk menjelmakan gambaran secara nyata. Dengan menarik perhatian pada beberapa perasaan jasmaniahsang penyair berusaha membangkitkan pikiran dan perasaan para penikmat sehingga mereka menganggap bahwa mereka yang benar-benar mengalami peristiwa
4 perasaan jasmaniah tersebut. Semua hal yang telah diutarakan tadi, yaitu segala yang dirasakan atau dialami secara imajinatif inilah yang biasa dikenal dengan imageri atau imaji. 3. Kata Konkret Salah satu cara untuk membangkitkan daya bayang atau imajinasi para penikmat sesuatu sajak adalah dengan mempergunakan kata-kata yang tepat, kata-kata yang konkret yang dapat menyarankan suatu pengertian menyeluruh. Semakin tepat seorang penyair menempatkan kata-kata yang penuh asosiasi dalam karyanya maka semakin baik pula dia menjelmakan imaji, sehingga para penikmat menganggap bahwa mereka benar-benar melihat, mendengar, merasakan, dan pendeknya mengalami segala sesuatu yang dialami oleh penyair. Dengan keterangan singkat diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kata nyata atau the concrete word adalah kata yang konkret dan khusus, bukan kata yang abstrak dan bersifat umum. 4. Bahasa Figuratif (Majas) Cara lain yang sering dipergunakan oleh para penyair untuk membangkitkan imajinasi itu adalah dengan memanfaatkan majas atau figurative language, yang merupakan bahasa kiasan atau gaya bahasa. Pemanfaatan penggunaan majas oleh para penyair biasanya dilakukan untuk membangkitkan imajinasi sekaligus emosi pembaca.penyair ingin mengajak pembaca memasuki dunia di dalam karyanya.untuk itulah ia memanfaatkan majas sebagai jembatan dan alat bantu melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan sesuatu yang lain dan bersifat kiasan.
5 5. Versifikasi Versifikasi meliputi ritma, rima, dan metrum.ritme dikenal sebagai irama. yakni pergantian turun naik panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Rima adalah pengulangan bunyi di dalam baris atau larik puisi pada akhir baris puisi atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi. Sedangkan metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh: (1) jumlah suku kata yang tetap, (2) tekanan yang tetap, dan (3) alun suara menaik dan menurun yang tetap. Ketiganya memiliki peran besar dan berpengaruh untuk memperjelas makna suatu puisi. Ritme, rima, dan metrum dalam puisi erat sekali hubungannya dengan sense, feeling, tone, dan intention yang terkandung di dalamnya. Jelas bahwa perubahan yang terjadi cenderung untuk menimbulkan perubahan keempat unsur hakekat puisi itu. Dilihat dari segi makna, ketiganya merupakan sesuatu yang tidak monoton atau itu-itu saja. Penyair memanfaatkan ritme, rima, dan metrum dengan tujuan menciptakan suasana rasa, bunyi yang dimainkan secara beraturan sehingga dapat juga dirasakan oleh pembaca. 6. Tata Wajah (Tipografi) Tipografi merupakan pembeda yang paling awal dapat dilihat dalam membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama.larik-larik puisi tidak membangun periodisitet yang disebut paragraf, namun membentuk bait. Adapun fungsi tipografi adalah untuk keindahan indrawi dan mendukung makna.
6 Kata-kata yang disusun mewujudkan larik-larik yang panjang dan pendek, yang membentuk suatu kesatuan padu. Pergantian larik panjang dan pendek sedemikian bervariasi secara harmonis sehingga menimbulkan ritma yang padu. Penyair menciptakan tipografi yang berubah pada baris-baris di akhir puisi untuk menekankan makna yang hendak diungkapkan. Aksentuasi itu menuntut agar penyair mengungkapkan kondisi yang menjadi dasar perkiraan penyair berupa sebaris puisi dengan isi tanpa kata yang diulang-ulang. 2. Jenis-jenis Puisi Waluyo (1995 : 136) menyebutkan jenis-jenis puisi yang ditulis para penyair Indonesia. Banyak diantaranya dijadikan judul puisi. Pengertian tentang jenis puisi itu akan membantu pembaca menafsirkan maksud yang hendak dikemukakan penyair. Dalam buku ini dijelaskan mengenai jenis-jenis puisi, antara lain adalah : 1) Puisi naratif Puisi naratif adalah, puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi naratif ada juga yang sederhana, ada yang sugestif, dan ada yang kompleks. Puisi-puisi naratif, misalnya : balada, dan juga syair (berisi cerita). 2) Puisi lirik Puisi lirik adalah, puisi yang isinya mengungkapkan gagasan pribadi dari penyairnya, puisi lirik, misalnya : ode, dan serenada.
7 3) Puisi deskriptif Puisi deskriptif adalah, puisi yang di dalamnya penyair sebagai pemberi kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian penyair. Puisi deskriptif, misalnya : puisi satire, kritik sosial, dan puisi impresionistik. 4) Puisi dramatik Puisi dramatik adalah, puisi yang melukiskan perilaku seseorang baik lewat gerak, dialog, maupun monolog, sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. 5) Puisi epik Puisi epik adalah, suatu puisi yang didalamnya mengandung suatu cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan maupun sejarah. Puisi epik dibedakan antara folk epic, yakni bila akhir puisi itu untuk dinyanyikan literary epic. 6) Romance atau Romans Romance atau Romans adalah, puisi yang berisi luapan perasaan kepada kekasihnya, tentunya berupa luapan perasaan cinta dan asmara. 7) Elegi Elegi adalah, puisi yang berisi ratapan seseorang tentang apa saja. Mungkin karena kegagalannya dalam menjalani hidup ini, atau mungkin karena kisah cintanya yang terpaksa berantakan. 3. Kemampuan Menulis Puisi Menurut Akhadiah (1998:2) kemampuan menulis puisi merupakan
8 kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Menurut Moeliono (2007:707) kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Sedangkan pengertian menulis berarti membuat huruf (angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb), melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan (Moeliono, 2007:1219). Menulis meupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, secara tidak tatap muka dengan orang lain. Dengan demikian kemampuan menulis puisi adalah kesanggupan menuangkan ide atau pikiran berdasarkan imajinasi ke dalam sebuah bait-bait puisi dengan memperhatikan bahasa, penataan bunyi, dan makna khusus yang ditulis. Sedangkan menurut peneliti, kemampuan menulis puisi berarti kemmpuan menuangkan pikiran dan perasaan yang digambarkan dengan penuh imajinmatif, dunia rekaan atau dunia yang dibuat-buat, meskipun isinya faktual. 4. Pengertian Media Media adalah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Djamarah (2006: 120). Sedangkan menurut Sadiman (2006 : 60) media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima. Jadi kesimpulannya bahwa media merupakan sarana atau wahana untuk menyalurkan pesan berupa ajaran dari guru kepada siswa, dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
9 5. Jenis-Jenis Media dalam : Menutut Djamarah (2006 : ), dilihat dari jenisnya, media dibagi ke 1. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran. 2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun. 3. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam : 1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti film bingkai suara (sound slides, film rangkai suara, dan cetak suara). 2. Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film dan videocassette. Pembagian lain dari media ini adalah : 1. Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film, video cassetee. 2. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari suatu sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang gambarnya yang bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. 6. Manfaat Media Pembelajaran Djamarah (2006:134) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain : 1. Dengan media dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu, dapat mengurangi verbalisme. 2. Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. 3. Dengan media dapat meletakan dasar untuk untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap. 4. Memberikan pengalaman yang nyatadan dapat menumbuhkan kegiatan pada setiap siswa 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan 6. Membantu tumbuhnya perkembangnya kemampuan berbahasa.
10 7. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna. 8. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. 9. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. 10. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Peneliti menarik kesimpulan bahwa media bermanfaat untuk menyalurkan pesan berupa ajaran dari guru kepada siswa, dan dapat memperbesar minat dan perhatian siawa terhadap pelajaran dan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih maksimal. 7. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran Menurut Djamarah ( ), apabila akan menggunakan media pengajaran dengan cara memanfaatkan media yang ada, guru dapat menjadikan kriteria berikut sebagai dasar acuan : 1. Apakah topik yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik minat anak didik untuk belajar. 2. Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna untuk anak didik. 3. Apakah materi yang disajikan otentik dan aktual, ataukah informasi yang sudah lama diketahui massa dan atau peristiwa yang telah lama terjadi. 4. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatanya atau ada suatu hal yang masih diragukan. 5. Apakah format penyajianya berdasarkan tata urutan belajar yang logis. 6. Apakah pandangan objektif dan tidak mengandung unsur propaganda atau hasutan terhadap anak didik. 7. Apakah narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya memenuhi syarat standar kualitas teknis.
11 8. Apakah bobot penggunaaqn bahasa, simbol-simbol, dan ilustrasinya sesuai dengan tingkat kematangan berpikir anak didik. 9. Apakah sudah diuji kesahihanya(validitasnya). Media yang dipilih saat pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pengajaran dan kemampuan siswasehinggadapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. 8. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Tema Keindahan Alam Melalui Penggunaan Media Audio Visual. Penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama untuk tingkat SD dan SMP sangat penting. Sebab pada masa ini siswa masih berpikir konkret, belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu, yang tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru dalam memaparkan materi dapat diatasi melalui penggunaan media. Di sini nilai praktis media terlihat, yang bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar (Djamarah, 2006:137). Untuk membantu siswa malakukan proses kreatif menulis puisi, peneliti menggunakan media audio visual dengan tema keindahan alam.dalam menggunakan media audio visual bahan yang digunakan adalah video dengan tema keindahan alam, penggunaan media audio visual akan memudahkan siswa untuk mengembangkan imajinasinya. Menulis puisi dengan tema keindahan alam termasuk puisi deskriptif. Puisi deskriptif adalah, puisi yang berisi pemberian kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian penyair. Puisi
12 deskriptif, misalnya : puisi satire, kritik sosial, dan puisi impresionistik (Waluyo, 1995:136). Menulis kreatif puisi dengan tema keindahan alam melalui media audio visual akan membangkitkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam menulis puisi, dan hal itu tentunya akan membantu proses belajar mengajar di dalam kelas. Sejalan dengan pernyataan diatas banyak keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan media audio visual, antara lain : 1. Kegiatan belajar lebih menarik dan kreatif karena siswa tidak merasa bosan dalam menulis puisi, sehinnga siswa termotivasi dalam belajar. 2. Hakekat belajar akan lebih bermakna, sebab siswa merasa terbantu dengan media yang disediakan. 3. Media yang digunakan lebih inovaif, dan belum pernah digunakan oleh siswa. Proses pembelajaran tidak akan berhasil apabila tidak ada media yang benar-benar cocok untuk mendukung pembelajaran tersebut. Dalam kesempatan ini peneliti menggunakan media audio visual. Media audio visual merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan video sebagai media menulis puisi. Proses belajar mengajar dilakukan dengan suasana yang menyenangkan. Pada awal pembelajaran siswa terlebih dahulu akan menyaksikan video yang diputar oleh guru. Dengan demikian imajinasi siswa akan terpancing dan berkembang. Dalam kondisi seperti inilah siswa akan jauh lebih kondusif serta siap untuk menuangkan ide-ide kreatif dalam menulis puisi. Adapun langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah.
13 1. Langkah Persiapan Dalam langkah ini terdiri dari beberapa prosedur, antara lain : a. Guru menentukan tujuan yang diharapkan dan dicapai oleh para siswa, serta siswa diberitahukan tujuan dari pembelajaran tersebut agar siswa mengerti tujuan yang akan dilakukanya. b. Siswa menyaksikan video dengan tema keindahan alam yang akanditayangkan. 2. Langakah Pelaksanaan Setelah siswa menyaksikan video dengan tema keindahan alam, langkah selanjutnya adalah mengembangkan apa yang telah siswa saksikan menjadi sebuah puisi. Contoh : LAUT Berdiri aku tepi laut Memandang lepas ke tengah laut Ombak pulang memecah berderai Keriban pasir rindu berpaut Ombak bergulung gulung Balik lagi ke tengah segara Aku takjub berdiri termangu Beginilah rupanya permainan masa Hatiku juga seperti dia Bergelombang gelombang Memecah pantai Arus suka beralih duka Payah mendapat perasaan Damai 3. Tindak Lanjut Setelah mengerjakan tugas yang diberikan, yaitu menulis puisi dengan tema keindahan alam dengan penggunaan media audio visual kemudian guru
14 melihat puisi yang dihasilkan oleh siswa, dan memberikan apresiasi dalam bentuk komentar. B. Kerangka Berpikir Pengajaran bahasa bertujuan untuk mengembangkan empat aspek keterampilan yang ada yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Dari keempat aspek itulah keterampilan menulis patut mendapat perhatian karena tulisan merupakan penyajian dalam bentuk tulisan. Apabila penulisan tanda bacanya tidak sesuai kaidah yang benar maka maksud dari pesan itu tidak dapat tersampaikan. Keterampilan menulis di sekolah perlu ditingkatkan karena keterampilan ini merupakan cerminan dari pengajaran yang diperoleh siswa selama ini. Keterampiilan menulis puisi siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sokaraja belum maksimal. Adapun faktor yang mempengaruhi di antaranya yaitu siswa masih mengalami kesulitan untuk membayangkan hal-hal yang akan mereka tulis, mengekspresikan apa yang dilihat dan dibayangkan, dan siswa juga mengalami kesulitan untuk menulis pengalaman pengalaman yang pernahmereka alami, dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis puisi dengan tema keindahan alam. Pengguaan media audio visual diharapkan dapat membangkitkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam menulis puisi.karena dengan media audio visual siswa akan lebih banyak melakukan kegitan belajar, tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi melakukan lain, seperti mengamati dan melakukan.
15 Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas yang memanfaatkan media audio visual dalam pembelajaran menulis puisi. C. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi dengan tema keindahan alam pada siswa kelas VII B SMP 1 Sokaraja tahun ajaran 2010/2011.
bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.
PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORETIS. menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu
BAB 2 LANDASAN TEORETIS 2.1. Puisi Pengertian puisi Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai salah satu unsur kesenian yang mengandalkan kreativitas pengarang melalui penggunaan bahasa sebagai media. Dalam hal ini, sastra menggunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh
5 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
Lebih terperinciMEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI
Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI M. Syirojudin A malina Wijaya S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. D masiv pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Karangreja Purbalingga diteliti oleh
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian tentang kemampuan menulis puisi sebelumnya sudah pernah dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut:penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang Struktur Puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang Struktur Puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo dan Perbandingannya, Belum pernah diteliti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif 1. Pengertian Menulis Pada dasarnya menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Untuk mengetahui penelitian tersebut,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa
Lebih terperinciSamuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.
Pengertian dan Unsur-unsurnya Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Mengungkapkan Isi Puisi Berdasarkan KTSP
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Kedudukan Pembelajaran Mengungkapkan Isi Puisi Berdasarkan KTSP untuk Kelas X SMA Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu untuk meningkatkan kemampuan peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang
Lebih terperinciDr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012
Dr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012 Untuk memahami Penulisan Kreatif, sebelumnya cobalah pahami perihal manajemen bahasa berikut ini Manajemen bahasa adalah SENI dan ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia, dengan bahasa orang bisa bertukar pesan dan makna yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak adalah satu di antara empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah suatu proses yang dilakukan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN 2011-2012 Septiana Dwi Lestari 0821.0176 alka_dira@yahoo.co.id STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Apresiasi Puisi 1. Definisi Belajar Pengertian belajar menurut Dimyati dkk (2002 : 5), menyebutkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK Andriani 1, Chuduriah Sahabuddin 2, Sulihin Azis 3 Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari bahasa. Sebab bahasa merupakan alat bantu bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Segala aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam lingkup kebahasaan, pada dasarnya siswa harus menguasai empat aspek keterampilan berbahasa. Empat aspek keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir dari perasaan penyair dan diungkapkan secara berbeda-beda oleh masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra. Bahasa sudah menjadi sistem
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaya bahasa menimbulkan efek keindahan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Efek keindahan gaya bahasa berkaitan dengan selera pribadi pengarang dan kepekaannya
Lebih terperinciberpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah hasil seni kreatif manusia yang menampilkan gambaran tentang kehidupan manusia, menggunakan seni bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra merupakan penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat dimaknai sebagai bahasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menulis Puisi Baru dalam Mata Pelajaran Bahasa
BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menulis Puisi Baru dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan peserta didik melalui proses pelatihan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
55 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yakni metode penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Dalam pokok bahasan ini akan dibahas yang berkaitan dengan keterampilan
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Landasan Teoretis Dalam pokok bahasan ini akan dibahas yang berkaitan dengan keterampilan membaca. Penjelasan mengenai keterampilan membaca akan dibahas
Lebih terperinciBahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V Oleh: Aida Azizah Universitas Islam Sultan Agung Semarang ABSTRAK Peserta didik Sekolah Dasar/Madrasah
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK
ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan tentang sastra
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi
1. Puisi baru yang berisi tentang cerita adalah. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal 11.1 Himne Balada Epigram Elegi Kunci Jawaban : B Himne yaitu puisi yang digunakan sebagai bentuk
Lebih terperinciP U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
P U I S I A. PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984) Pengertian Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra serta
Lebih terperinci2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
BAB III Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang termasuk ke dalam ruang lingkup mata pelajaran bahasa indonesia dan tidak dapat terpisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan salah satu pokok yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah, pelajaran bahasa Indonesia juga merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM 09080240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan bahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat bersosialisasi, bahasa juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya adalah manusia, manusia sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah satu kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa indonesia dan diperjelas didalam isi sumpah pemuda yang berbunyi kami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir, serta keterampilan ekspresi
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013 Ahmad Taoziri Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR
ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menulis Puisi dalam Kurikulum Tingkat
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menulis Puisi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum berperan penting dalam keberhasilan proses pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan
Lebih terperinciDIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN
1 DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciSILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Kekuatan sastra berada pada kekuatan dan cara pengarang menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seorang pengarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan kehidupan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
6 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Keterampilan Menulis Puisi a. Hakikat Menulis Tarigan (1994:3) memberikan pengertian bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. meneliti tentang lirik lagu Umi karya Hayashi Ryuuha dan Omocha No
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Berdasarkan penelitian terdahulu, belum ada seorang pun yang meneliti tentang lirik lagu Umi karya Hayashi Ryuuha dan Omocha No Chachacha karya Nosaka Akiyuki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan ungkapan perasaan yang dihayati oleh penyairnya ke dalam suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang terhadap
Lebih terperinci2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan proses dan hasil. Menulis merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan unik yang menuntut sejumlah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kepustakaan yang Relevan Penulisan suatu karya ilmiah merupakan suatu rangkaian yang saling berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan agar sebuah karya ilmiah lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting karena tidak hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan untuk penguasaan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia mengarahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi antarindividu yang satu dengan yang lain maupun antar kelompok yang satu dengan yang lain. Interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu oleh seseorang kepada orang lain. Dengan kata lain, untuk berkomunikasi. Menurut Keraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan menggunakan daya. Dalam kegiatan menulis seseorang
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO
PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO Oleh: Farida Tuzzaman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001
KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2018 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa dalam kegiatan pembelajaran. Bagi peserta didik yang sedang menuntut ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan karya seni, sebagai karya seni yang mengandung unsur estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan disemua jenjang pendidikan. Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan bahasa indonesia
Lebih terperinciPUISI SISWA KELAS VIII A MTS AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH: SEBUAH ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI
PUISI SISWA KELAS VIII A MTS AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH: SEBUAH ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI Solehatul Kamilah 1, Gede Gunatama 1, Ida Bagus Sutresna 2 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan rasa estetik sehingga tumbuh sikap apresiatif dalam jiwa siswa. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Astuti Riawardani Progam Studi Pendidikan Bahasa Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang
Lebih terperinciANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD
ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian penting dalam kerangka pengembangan pendidikan nasional yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang
Lebih terperinciAKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2
AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2 A. Pengantar Menulis puisi pada hakikatnya mencipta dunia dalam kata. Kata-kata merupakan piranti bagi penulis merekayasa sebuah dunia, yakni
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kemampuan Menurut Moeliono (2002:701) kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Selanjutnya Menurut Moenir (2001:16) kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang jika
Lebih terperinci