BERITA GUNUNGAPI MEI AGUSTUS 2009
|
|
- Utami Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BERITA GUNUNGAPI MEI AGUSTUS 2009 Kushendratno Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Selama periode Mei Agustus 2009 terdapat 4 gunungapi berstatus Siaga (Level III) dan 12 gunungapi berstatus Waspada (Level II). Gunungapi yang berstatus Siaga tersebut adalah : G. Talang, G. Anak Krakatau, G. Ibu dan G. Karangetang. Adapun Gunungapi yang berstatus Waspada adalah : G. Kerinci, G. Papandayan, G. Slamet, G. Semeru, G. Bromo, G. Sangeangapi, G. Rinjani, G. Rokatenda, G. Gamalama, G. Dukono, G. Soputan dan G. Lokon. Sepuluh gunungapi mengalami perubahan status baik penurunan maupun peningkatan status pada periode ini. Selanjutnya, rangkuman 10 gunungapi tersebut dapat dilihat pada uraian di bawah ini, diurutkan mulai dari gunungapi yang turun ke status normal sampai ke gunungapi yang naik ke status awas. GUNUNGAPI KELUD, JAWA TIMUR Gunungapi Kelud secara administratif termasuk ke dalam 3 wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis terletak pada 7 o 56 LS dan 112 o 18,5'BT dengan ketinggian 1731 m dari permukaan laut. Sejarah erupsi G. Kelud mencatat setelah abad 20 terjadi 5 kali erupsi yang bersifat eksplosif, yaitu pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966 dan Setelah masa diam selama hampir 17 tahun sejak letusan yang menghancurkan pada tahun 1990, terjadi peningkatan aktivitas yang dimulai pada bulan Agustus 2007, mencapai puncaknya pada 3 November Erupsi terakhir ini bersifat efusif dengan manifestasi pertumbuhan kubah lava. Pada Januari-Mei 2009, seismograf G.Kelud merekam 14 kali gempa Vulkanik-Dalam (VA), 50 kali gempa Vulkanik-Dangkal (VB), 157 kali gempa Hembusan, 13 kali gempa Tremor, 42 kali gempa Guguran, 273 kali gempa Low Frekwensi, 766 kali gempa Tektonik-Jauh (TJ) dan 33 kali gempa Tektonik-Lokal (TL). gempa Tremor sejak Maret 2009 sudah tidak terekam lagi dan sejak 1 9 Juni 2009 kegempaan didominasi rekaman gempa Tektonik-Jauh (TJ) sebanyak 48 kali kejadian. Pemantauan visual dari Pos PGA tidak terlihat adanya perubahan aktivitas vulkanik G.Kelud, kadang-kadang tampak asap kawah berwarna putih tipis bertekanan lemah mencapai ketinggian 50 hingga 150 meter di atas kawah. Berdasarkan hasil pemantauan visual dan analisis data kegempaan maka terhitung mulai tanggal 9 Juni 2009 pukul 15:00 WIB, status kegiatan G. Kelud diturunkan dari Waspada (Level II) menjadi Normal (Level I). Walaupun statusnya sudah normal, namun tetap direkomendasikan agar masyarakat untuk tidak mendekati kubah lava karena ketidakstabilan batuan kubah lava, bahaya hembusan asap yang bertekanan dan temperatur tinggi, serta munculnya gas-gas beracun. GUNUNGAPI EGON, NUSA TENGGARA TIMUR Gunungapi Egon berada dalam wilayah Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Puncak G. Egon (1703 m) terletak pada posisi geografi '00" LS dan '00" BT. Kota besar terdekat dari gunung ini adalah Maumere yang merupakan ibukota Kabupaten Sikka, sekitar 55 km di sebelah barat puncak G. Egon. Pemantauan kegempaan G. Egon pada 4 Maret hingga 12 Juli 2009 merekam adanya gempa Vulkanik-Dalam (VA) berkisar antara 1- Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 4 Nomor 2, Agustus 2009 : Hal :45
2 2 kejadian/hari, gempa Vulkanik-Dangkal (VB) berkisar 1-6 kejadian/hari, gempa Hembusan berkisar 1-9 kejadian/hari, sementara itu gempa letusan tidak terekam lagi. Gempa Tremor masih terekam dengan amplitudo mm. Adapun secara visual pada saat gunungapi tampak jelas teramati hembusan asap berwarna putih tipis dengan ketinggian 10m dari puncak. Pada saat statusnya diturunkan menjadi Waspada (Level II) pada 12 Mei 2008, gempa Hembusan masih terekam dengan jumlah yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 6-47 kejadian/hari. Pada 4 Maret hingga 12 Juli 2009, jumlah gempa Hembusan hanya berkisar 1-9 kejadian/hari. Berdasarkan data kegempaan dan visual, aktivitas G. Egon sudah mengalami penurunan, maka terhitung mulai 16 Juli 2009 pukul 13:00 WITA, status kegiatan G. Egon diturunkan dari Waspada (Level II) menjadi Normal (Level I). Sehubungan dengan penurunan status dari Waspada menjadi Normal, maka direkomendasikan kepada masyarakat untuk tetap tidak mendekati areal puncak G. Egon terutama di wilayah lereng barat - barat daya karena masih berpotensi munculnya gas beracun yang berbahaya bagi kehidupan. GUNUNGAPI KIE BESI, MALUKU UTARA Gunungapi Kie Besi yang merupakan sebuah pulau gunungapi, terletak di P. Makian (sebelah baratdaya P. Halmahera), Provinsi Maluku Utara, pada posisi geografi 0 19'LU dan 127 4' BT. Diantara penduduk ada yang menyebutnya G. Kie Besi, namun pada umumnya lebih dikenal dengan G. Makian. Letusan terakhir yang terjadi pada tahun 1988 menghasilkan sumbat lava di dasar kawah. Diperkirakan volume kubah lava sekitar m³ berbentuk parabola terbalik dengan diameter lebih kurang 600 m dan ketebalan 6 m. Gunungapi Kie Besi mengalami peningkatan aktivitas yang dimulai pada awal Mei 2009, ditandai dengan terekamnya Gempa Tremor Vulkanik dan peningkatan gempa vulkanik lainnya serta gempa tektonik, sehingga statusnya terhitung 2 Juni 2009 pukul 15:00 WIT dinaikan dari Normal (level I) menjadi Waspada (Level II). Peningkatan aktivitas tersebut dimulai pada 1 28 Mei 2009 yang diawali dengan terekamnya gempa Tremor Vulkanik tidak menerus dengan amplituda maksimum mm. 43 kali kejadian gempa Vulkanik-Dalam (VA) dengan rata-rata 2 kali kejadian perhari, 18 kali kejadian gempa Vulkanik-Dangkal (VB) dengan rata-rata 1 kali kejadian perhari, 22 kali kejadian gempa Tektonik-Lokal (TL) dengan rata-rata 1 kali kejadian perhari dan 214 kali kejadian gempa Tektonik-Jauh (TJ) dengan rata-rata 11 kali kejadian perhari. Peningkatan berlanjut dengan mulai terekamnya gempa Tremor Vulkanik menerus dengan amplituda maksimum mm dan 3 kali kejadian gempa Tektonik Terasa skala MMI 1. Adapun secara visual belum tampak terjadinya peningkatan yang signifikan kejadian hembusan asap. Sejak status G. Kie Besi naik menjadi waspada, pemantauan secara intensif terus dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan gunungapi tersebut. Hasil pemantauan pada 2-30 Juni 2009, gempa Tremor Vulkanik hanya terekam hingga tanggal 3 Juni 2009 saja. gempa Vulkanik-Dangkal (VB) masih berfluktuasi dengan jumlah berkisar antara 1-4 kejadian perhari, gempa Vulkanik-Dalam (VA) masih terekam dengan jumlah berfluktuasi antara 1-10 kejadian perhari. Secara visual, hembusan asap yang selama ini teramati dari arah Pos PGA di Moti berasal dari aktivitas solfatara yang terdapat pada bagian selatan kubah lava. Saat gunung tidak tertutup kabut, asap solfatara ini berwarna putih tipis bertekanan lemah, dengan ketinggian mencapai ± 10 m di atas puncak. Selama bulan Juni 2009 kegiatan G. Kie Besi tidak menunjukkan adanya perubahan yang sangat mencolok, dilihat dari rekaman gempa tidak mengalami perubahan dan secara Hal :46 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 4 Nomor 2, Agustus 2009 : 46-52
3 visual tidak tampak terjadinya peningkatan kejadian hembusan asap yang signifikan, sehingga terhitung sejak 16 Juli 2009 pukul 18:00 WIT, status G. Kie Besi diturunkan dari Status Waspada (Level II) menjadi Normal (Level I). Dalam status Normal ini, tetap direkomendasikan untuk tidak melakukan pendakian ke puncak G. Kie Besi. GUNUNGAPI SEMERU, JAWA TIMUR Gunungapi Semeru merupakan salah satu gunungapi aktif bertipe strato di P. Jawa. Secara administratif terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dan posisi geografisnya berada pada LS dan BT. Puncak tertingginya dinamai Mahameru (± 3676 m dpl) yang terletak di dinding kawah tua G. Semeru. Kawah yang aktif saat ini dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Karakteristik aktivitas G. Semeru dalam periode bulan Januari hingga pertengahan Februari 2009 dicirikan oleh kejadian gempa Letusan rata-rata berkisar antara 100 s/d 150 kali kejadian setiap hari yang dimanifesasikan secara visual oleh letusan abu setinggi 100 s/d 600 m yang disemburkan dari lubang Kawah Jonggring Seloko setiap menit. Memasuki pertengahan Februari hingga 6 Maret 2009, jumlah kejadian gempa Letusannya di bawah rata-rata 60 kejadian setiap hari yang secara visual tidak teramati adanya letusan abu. Sejak 5 Mei 2009, jumlah gempa letusan ratarata setiap harinya cenderung terus menurun. Adanya penurunan jumlah letusan tersebut kemungkinan suplai energinya sudah berkurang, hal tersebut terlihat dengan tidak terekamnya gempa tremor harmonik. Secara visual tidak teramati adanya sinar api/api diam, maka sejak 16 Juli 2009 pukul 18:00 WIB, status G. Semeru diturunkan dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II). Gunungapi Semeru masih berpotensi terjadi letusan abu dengan ketinggian lebih dari 600 meter dengan sebaran abu vulkanik yang bergantung pada arah angin. Sehubungan dengan hal tersebut direkomendasikan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di wilayah sejauh 3 Km di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G.Semeru sebagai alur luncuran awan panas dan tidak mendekati puncak Mahameru sedangkan pendakian ke Puncak G. Semeru dibatasi sampai wilayah Arcopodo. Masih banyak endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah, maka di musim penghujan masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan yang beraktivitas di dalam sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan dan Besuk Bang harap berhati - hati karena dapat terancam bahaya aliran lahar panas. GUNUNGAPI RINJANI, NUSA TENGGARA BARAT Gunungapi Rinjani merupakan gunungapi aktif tipe A yang dipantau secara terus menerus. Secara administratif terletak di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dan secara geografis pada 08º25' LS dan 116º28'BT. Terdapat 2 (dua) kerucut di bagian timur danau/kaldera Rinjani (Danau Segara Anak), yaitu G. Barujari atau G. Tenga, tingginya 2376 m dan G. Mas atau G. Rombongan, tingginya 2110 m dpl. Peningkatan aktivitas kegempaan G. Rinjani dimulai pada 29 April 2009 dengan terekamnya 4 kali kejadian gempa Tremor Vulkanik dengan amplituda maksimum mm dan lama gempa detik, selanjutnya pada 30 April 2009 terekam 4 kali gempa Tektonik-Jauh (TJ) dengan amplituda maksimum mm dan lama gempa detik, S-P detik dan 5 gempa Tremor dengan amplituda maksimum 2 5 mm dan lama gempa detik. Pada 1 Mei 2009 terekam 7 kejadian gempa Tremor dengan amplituda 3 5 mm dan lama gempa detik, 2 gempa Vulkanik- Dalam (VA) dengan amplituda maksimum 5 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 4 Nomor 1, Januari 2009 : Hal :47
4 10 mm, lama gempa detik dan S-P 1.5 detik. Pada 2 Mei 2009 pukul 09:36 WITA terekam gempa Tremor dengan amplituda maksimum 2 mm dan lama gempa 55 detik. Pukul 15:38:37 hingga 15:57:45 terekam 1 kejadian gempa Vulkanik-Dalam (VA) dengan amplituda maksimum 9 mm, lama gempa 10 detik, dan S-P 1 detik. 3 kali gempa Letusan dengan amplituda maksimum 5 10 mm, lama gempa detik. Secara visual pada 2 Mei 2009 pukul WITA teramati letusan asap berwarna coklat pekat mencapai ketinggian 1000 meter di atas titik letusan di G. Barujari disertai suara dentuman lemah, maka sejak 2 Mei 2009 pukul 16:30 WITA, status kegiatan G. Rinjani dinaikkan dari "Normal" (Level I) menjadi "Waspada" (Level II). Daerah yang berpotensi terancam jatuhan abu dan material lontaran batu pijar G. Rinjani terletak di dalam kaldera. Jatuhan abu juga dapat tersebar di sekeliling G. Rinjani tergantung pada arah angin. Apabila letusannya membesar ancaman bahaya akan terjadi di bagian utara G. Rinjani, terutama di daerah aliran Sungai Kokok Putih yang berhulu di area bukaan kawah. Apabila terjadi limpahan air Danau Segara Anak akibat letusan, maka dapat menyebabkan banjir bandang di Sungai Kokok Putih. Direkomendasikan untuk tidak melakukan pendakian ke puncak/segara Anak G. Rinjani dan juga yang perlu diwaspadai apabila terjadi letusan didalam Kaldera Rinjani adalah aliran S. Kokok Putih, karena sungai tersebut merupakan satu-satunya pelimpahan air dari Danau Segara Anak. Oleh sebab itu masyarakat yang bermukim di sekitar aliran ini perlu lebih waspada, terhadap kemungkinan banjir bandang. GUNUNGAPI SANGEANGAPI, NUSA TENGGARA BARAT Gunungapi Sangeangapi adalah gunungapi aktif tipe strato yang terletak di P. Sangeang. Secara administratif terletak di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima. Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak pada posisi ' LS dan ,5' BT. Erupsi terakhir terjadi dalam tahun Sifat erupsinya adalah eksplosif dan ada juga kombinasi eksplosif dengan efusif yang dicirikan oleh pembentukan kubah lava, guguran lava pijar dan leleran lava, seperti erupsi tahun 1911, 1953, 1964, dan Saat kejadian erupsi tahun 1985, seluruh penduduk dievakuasi ke wilayah Sangeang Darat di Kecamatan Wera. Letusan tahun 1985 diikuti awan panas, letusan abu dan aliran lava. Peningkatan aktivitas kegempaan G. Sangeangapi dimulai pada 1-17 Mei 2009, alat seismograf merekam 39 kali kejadian gempa hembusan dengan rata rata 3 kali kejadian perhari, kejadian gempa Tremor Vulkanik secara menerus dengan amplituda maksimum 3 mm, 35 kali kejadian gempa Vulkanik-Dalam (VA) dengan rata rata 2 kali kejadian perhari, 16 kali kejadian gempa Vulkanik-Dangkal (VB) dengan rata rata 1 kali kejadian perhari, 19 kali kejadian gempa Tektonik-Jauh (TJ) dengan rata rata 1 kali kejadian perhari, 15 kali kejadian gempa Tektonik- Lokal (TL) dengan rata-rata 1 kali kejadian perhari. Kegempaan G. Sangeang Api masih terus meningkat sampai tanggal 3 Juni Pengamatan visual 1 Mei 3 Juni 2009, teramati hembusan asap putih dengan ketinggian 5 25 m dari atas puncak. Berdasarkan analisis hasil pemantauan, maka sejak 4 Juni 2009 pukul WITA, status kegiatan G. Sangeang Api dinaikkan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II). Sehubungan dengan naiknya status G. Sangeangpi menjadi Waspada maka direkomendasikan kepada masyarakat di sekitar gunungapi dan pengunjung/wisatawan untuk tidak mendaki G. Sangeang Api. Hal :48 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 4 Nomor 2, Agustus 2009 : 48-52
5 GUNUNGAPI TALANG, SUMATERA BARAT Gunungapi Talang merupakan salah satu gunungapi aktif tipe A berbentuk strato yang berada pada posisi geografis 0 o 58 42,24 LS dan 100 o 40 46,19 BT dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Sejarah letusan G. Talang mencatat bahwa letusan besar telah terjadi pada tahun 1833, 1843, 1845 dan 1883, letusan tersebut bersifat magmatik. Setelah letusan magmatik 1883 kegiatan gunungapi ini hanya bersifat peningkatan kegiatan yang tidak diikuti oleh letusan besar. Peningkatan Kegempaan G. Talang dimulai sejak 16 Agustus 2009 pukul WIB sampai dengan 17 Agustus 2009 pukul WIB, alat seismograf merekam 917 kali gempa Vulkanik-Dalam (VA), 30 kali gempa Vulkanik-Dangkal (VB), 150 kali gempa Tektonik-Jauh (TJ), 42 kali gempa Tektonik- Lokal (TL), 21 kali gempa Terasa dan gempa Tremor menerus. Pengamatan kegempaan G. Talang menunjukkan bahwa gempa Vulkanik- Dalam (VA) dan gempa Tremor meningkat secara signifikan sejak terjadinya Gempa Terasa pada 16 Agustus 2009, maka sejak 17 Agustus 2009 pukul 10:00 WIB, status kegiatan G. Talang dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Dalam status Siaga ini direkomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan untuk tidak mendaki dan mendekat dalam radius 3 (tiga) kilometer dari kawah aktif G. Talang mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkaniknya dapat membahayakan bagi kehidupan. Masyarakat hendaknya mewaspadai juga aliran lahar dari material letusan G. Talang tahun 2005 di Sungai Batang Ampuan, Sungai Anau Kadok yang berlokasi di kecamatan G. Talang serta sungai sungai yang berhulu di puncak G. Talang. GUNUNGAPI ANAK KRAKATAU, LAMPUNG Gunungapi Anak Krakatau terletak di Selat Sunda pada posisi geografis 6º06'05.8" LS dan 105º25'22.3" BT. Secara administratif terletak di wilayah Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Pemantauan G. Anak Krakatau dilakukan dari dua Pos PGA G. Anak Krakatau dari Pasauran, Banten dan Kalianda, Lampung. Sejak tanggal 3 Juli 2008 G. Anak Krakatau berada pada status Waspada (Level II). Pada saat ini kegiatan gunungapi mengalami peningkatan kegiatan yang cukup signifikan. Kegiatan letusan mulai terjadi tanggal 25 Maret 2009 dengan 19 kali letusan. Letusan terus berlanjut dan tercatat dari tanggal 1-25 April 2009 telah terjadi 4060 kali letusan. Pada April 2009 alat seismograf di lapangan mengalami kerusakan dan baru beroperasi kembali pada 30 April 2009 setelah dipindah ke stasiun semi permanen. Dari 1 6 Mei 2009, gempa Letusan yang terekam sebanyak 1666 kali. Peningkatan juga terjadi pada gempa Hembusan, gempa Vulkanik-Dangkal, gempa Tremor dan gempa Tremor Harmonik. Hasil pemeriksaan visual langsung ke G. Anak Krakatau dilakukan pada tanggal April 2009 dan 29 April Pemeriksaan dilakukan dari P. Panjang, P. Sertung, P. Rakata serta P. G. Anak Krakatau sendiri, pada jarak aman dari letusan. Hasil pemeriksaan kawah adalah sebagai berikut : Pusat letusan berasal dari kawah dekat puncak G. Anak Krakatau, pada lereng barat daya. Letusan Gunungapi Anak Krakatau umumnya berupa lontaran material pijar dan abu dengan radius lontaran sekitar 500 m dari pusat letusan ke segala arah. Lontaran material pijar dapat menyebabkan terjadinya jatuhan dan aliran piroklastik yang menyebar sekitar 700 m dari pusat letusan. Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 4 Nomor 1, Januari 2009 : Hal :49
6 Abu letusan umumnya mengarah ke bagian timur - timur laut G. Anak Krakatau dan menyebabkan hujan abu hingga radius 5 km dari pusat letusan. Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis data pemantauan, maka terhitung mulai 6 Mei 2009 pukul 16:00 WIB, status kegiatan G. Anak Krakatau dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Sehubungan dengan status G. Anak Krakatau yang berada pada status Siaga (Level III) maka rekomendasikan kepada masyarakat untuk tidak mendekati pulau G. Anak Krakatau tersebut dalam radius 2 km dari kawah. GUNUNGAPI IBU, MALUKU UTARA Gunungapi Ibu merupakan salah satu gunungapi aktif di Indonesia, gunung ini secara geografis terletak pada posisi 1 29'27" LU dan '50"LS dengan tinggi puncaknya sekitar 1340 m di atas permukaan laut. sedangkan secara administratif terdapat di Kecamatan Ibu Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Pada 21 April 2008, aktivitas vulkanik G. Ibu mengalami peningkatan dan statusnya dinaikan dari Waspada (Level II) menjadi SIAGA (Level III). Sejak itu aktivitas G. Ibu terus mengalami peningkatan. Jumlah Gempa Letusan terus meningkat dan kolom asap letusan yang berwarna putih tebal kecoklatan mencapai tinggi ± 800 m di atas bibir kawah. Hasil pemantauan 4-10 Juli 2009 terekam gempa Letusan sebanyak 754 kejadian (ratarata 125 kejadian perhari), 617 kejadian gempa Hembusan (rata-rata 102 kejadian perhari), 54 kejadian gempa Tektonik-Jauh (TJ) (rata-rata 9 kejadian perhari). Pada Juli 2009, gempa Letusan masih terekam dengan rata-rata perhari masih diatas 100 kejadian perhari dan gempa hembusan mengalami penurunan jumlah menjadi rata rata 86 kejadian perhari. Keseharian pemantauan visual letusan G. Ibu terlihat asap letusan berwarna putih kelabu dengan tinggi di atas 600 meter dari puncak dan sejak 11 Juli 2009 warna letusan putih kelabu sedang dengan tinggi maksimum 400 m, abu letusan menyebar tidak jauh dari G. Ibu dengan radius sekitar 3 km dan pertumbuhan lava masih terus berlangsung. Berdasarkan evaluasi dari data kegempaan dan visual, maka sejak 16 Juli 2009 pukul 18:00 WIT, status G. Ibu diturunkan dari Status Siaga (Level III) menjadi Status Waspada (Level II). Sejak G. Ibu berstatus Waspada (Level II), jumlah gempa Letusan berfluktuasi antara 20 sampai 37 kejadian, tetapi memasuki minggu terakhir (27 Juli) hingga 3 Agustus 2009 jumlah gempa Letusan cenderung meningkat dan pada 4 Agustus 2009 tercatat 82 kejadian. Setiap gempa Letusan diikuti oleh lontaran material pijar dan leleran lava yang mencapai lereng bagian atas. Pada periode yang sama, jumlah gempa Hembusan pun meningkat dari 20 hingga 40 kejadian pada pertengahan Juli, menjadi 50 hingga 80 kejadian pada akhir Juli hingga 4 Agustus Berdasarkan hasil pemantauan secara visual yang dilakukan dari Pos Pengamatan di Gamsungi, asap letusan yang teramati pada 15 Juli - 4 Agustus 2009 berwarna putih kelabu dengan ketinggian 300 hingga 400 m di atas puncak. Pada 2 Agustus 2009, pukul WIT terjadi leleran lava. Pukul WIT terdengar suara gemuruh sebanyak 5 kali diikuti dengan munculnya sinar api di puncak G. Ibu. Pada 3 Agustus 2009, pukul WIT teramati adanya sinar api di puncak G. Ibu. Tinggi sinar api yang teramati dari Desa Duono, Going dan Sanghaji setinggi lk. 20 m disertai suara gemuruh yang cukup keras. Kubah lava G. Ibu terus tumbuh dan sudah dapat dilihat dari Kampung Duono. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka status kegiatan G. Ibu dinaikkan dari WASPADA (Level II) menjadi SIAGA (Level III) terhitung sejak tanggal 5 Agustus 2009, pukul WIT. Hal :50 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 4 Nomor 2, Agustus 2009 : 50-52
7 Sehubungan dengan naiknya status G. Ibu tersebut, maka direkomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunungapi dan pengunjung/wisatawan untuk tidak mendaki dan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km dari Kawah. Jika terjadi hujan abu vulkanik di sekitar G. Ibu masyarakat disarankan menggunakan masker penutup hidung dan mulut, karena abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernapasan. GUNUNGAPI KARANGETANG, SULAWESI UTARA Gunungapi Karangetang atau dikenal juga dengan nama Gunungapi Siau, adalah merupakan salah satu gunungapi aktif di Indonesia yang terletak di Busur Kepulauan Sangir Talaud, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Secara Geografis terletak pada LU dan BT, dengan ketinggian puncak 1784 m di atas permukaan laut. Letusan yang terjadi beberapa kali mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Aktivitasnya dicirikan oleh terlihatnya sinar api di puncak pada malam hari sejak tahun Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB), hampir seluruh tubuh G. Karangetang merupakan kawasan rawan bencana, kecuali di sebelah timur puncak, yaitu di daerah Lanage sampai Tonggeng Moade. Daerah ini aman karena terhalang oleh Bukit Kalai. Gunungapi Karangetang mengalami peningkatan status kegiatan sehingga sejak 31 Mei 2009 pukul WITA, dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV). Peningkatan kegiatan dimulai pada 31 Mei 2009 pukul WITA dengan terekamnya 2 kali gempa Tektonik-Jauh (TJ), 1 kali gempa Tektonik- Lokal (TL), 3 kali gempa Vulkanik- Dalam (VA), 9 kali gempa Vulkanik-Dangkal (VB) dan gempa Tremor menerus mulai pukul WITA dengan amplituda maksimum mm. Selanjutnya peningkatan signifikan mulai terjadi pada pukul WITA dengan terekamnya 1 kali kejadian gempa Tektonik Terasa 1 MMI, 41 kali kejadian gempa Tektonik-Lokal (TL), 61 kali kejadian gempa Vulkanik-Dalam (VA), 56 kali gempa Vulkanik-Dangkal (VB) dan gempa Tremor- Vulkanik berlangsung menerus dengan amplituda maksimumnya menunjukan overscale (51 mm). Pengamatan visual pada 31 Mei 2009 pukul WITA, teramati Asap Kawah I putih tipis - sedang setinggi m. Asap kawah II putih tipis setinggi 25 m. Sinar api tampak setinggi 10 m. Tetapi sejak pukul 06:30 WITA di Kawah Utama bagian utara teramati hembusan asap tebal berwarna putih kecoklatan dengan tinggi lk. 100 m dari pucak. Pukul 08:24 WITA terjadi guguran lava secara menerus meluncur ke arah selatan memasuki Kali Batuawang hingga jarak lk 2250 m dari puncak, dan memasuki Kali Kahetang dan Kali Keting hingga jarak lk 1500 dari puncak. Luncuran guguran lava juga sesekali teramati memasuki Kali Nanitu dan Batang hingga jarak lk 1000 m dari puncak. Pukul 08:28 WITA, hembusan asap tebal berwarna abu-abu kecoklatan berlangsung secara menerus dengan tinggi lk m yang diiringi oleh suara gemuruh dengan intensitas lemah - sedang. Dalam status Awas ini direkomendasikan kepada Pemerintah Daerah untuk mengambil langkah - langkah pengungsian dalam upaya melindungi masyarakat dari ancaman awan panas guguran dan lontaran lava pijar. Kegiatan G. Karangetang selanjutnya pada 1 Juni 2009 terekam 1 kali gempa Tektonik- Lokal, 69 kali gempa Hembusan dan 85 kali gempa Guguran serta gempa Tremor menerus dengan amplituda 5-20 mm. Teramati leleran lava sepanjang 50 m ke arah timur dan 600 m ke arah tenggara. Dari ujung leleran dan puncak sering terjadi guguran lava pijar menerus ke arah K. Batuawang sejauh 1750 m, ke K. Kahetang dan K. Keting sejauh 1500 m dan sesekali terjadi ke arah K. Batang dan K. Nanitu Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 4 Nomor 1, Januari 2009 : Hal :51
8 sejauh 700 m. Hembusan asap kawah Utama terlihat putih kelabu kecoklatan dengan ketiggian 700 m. Semburan lava pijar lk m. Tetapi sejak 4 Juni 2009 terjadi penurunan kegiatan G. Karangetang yang tampak pada menurunnya jumlah gempa Vulkanik-Dalam, gempa Vulkanik-Dangkal, gempa Guguran dan gempa Hembusan serta menurunnya amplituda gempa Tremor. Pada 8 Juni 2009 hanya terekam 5 kali kejadian gempa Tektonik-Jauh, 1 kali kejadian gempa Vulkanik-Dalam, 1 kali gempa Hembusan dan 5 kali gempa Guguran serta gempa Tremor menerus dengan amplituda 0,5-1 mm. Kejadian leleran lava dan guguran lava pijar juga cenderung menurun dan sejak 7 Juni 2009 hanya sesekali terjadi guguran lava pijar sehingga terhitung mulai 9 Juni 2009 pukul 15:00 WITA, status kegiatan G. Karangetang diturunkan dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III). Sehubungan dengan penurunan status G. Karangetang menjadi Siaga, maka direkomendasikan kepada penduduk yang saat ini masih berada di tempat pengungsian agar kembali ke rumah masing-masing. Masyarakat di sekitar Gunungapi Karangetang dan pengunjung/wisatawan tetap tidak diperbolehkan mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak G. Karangetang. Daftar Pustaka A.C. Effendi, 1990, Buletin Berkala Vulkanologi, G. Talang, Direktorat Vulkanologi. Rivai Chaniago, 1992, Buletin Berkala Vulkanologi, G.Karangetang, Direktorat Vulkanologi. Hal :52 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 4 Nomor 2, Agustus 2009 : 52-52
BERITA GUNUNGAPI APRIL - JUNI 2008
BERITA GUNUNGAPI APRIL - JUNI 2008 ESTU KRISWATI Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pada periode April Juni 2008, tiga gunungapi yang sebelumnya
Lebih terperinciBERITA GUNUNGAPI JANUARI APRIL 2009
BERITA GUNUNGAPI JANUARI APRIL 2009 Novianti INDRASTUTI Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Selama periode Januari April 2009 terdapat 4 gunungapi
Lebih terperinciBERITA GUNUNGAPI ENAM GUNUNGAPI WASPADA JANUARI MARET 2008
BERITA GUNUNGAPI ENAM GUNUNGAPI WASPADA JANUARI MARET 2008 ESTU KRISWATI Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Selama Januari - Maret 2008 terdapat 2 gunungapi berstatus Siaga (level 3) dan 11
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN SOSIALISASI ERUPSI G. SEMERU,MEI JUNI 2008
PEMANTAUAN DAN SOSIALISASI ERUPSI G. SEMERU,MEI JUNI 2008 KRISTIANTO, HANIK HUMAIDA, KUSHENDRATNO, SAPARI DWIYONO Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Jl. Diponegoro No. 57 Bandung, 40122 Sari
Lebih terperinciII. PENGAMATAN 2.1. VISUAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 4122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 1295 Telepon: 22-7212834, 5228424, 21-5228371
Lebih terperinciAKTIVITAS GUNUNGAPI SEMERU PADA NOVEMBER 2007
AKTIVITAS GUNUNGAPI SEMERU PADA NOVEMBER 27 UMAR ROSADI Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Pada bulan Oktober akhir hingga November 27 terjadi perubahan aktivitas vulkanik G. Semeru. Jumlah
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NOMOR 57 BANDUNG 40122 JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 TELEPON: 022-7215297/021-5228371 FAKSIMILE:
Lebih terperinci24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciTelepon: , , Faksimili: ,
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Geologi Gunungapi Soputan Geomorfologi Gunungapi Soputan dan sekitarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga satuan morfologi (Gambar 2.1) yaitu : 1. Satuan Morfologi Tubuh Gunungapi,
Lebih terperinciEVALUASI SEISMIK DAN VISUAL KEGIATAN VULKANIK G. EGON, APRIL 2008
EVALUASI SEISMIK DAN VISUAL KEGIATAN VULKANIK G. EGON, APRIL 28 KRISTIANTO, AGUS BUDIANTO Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Letusan G. Egon
Lebih terperinci4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur
4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur G. Lewotobi Laki-laki (kiri) dan Perempuan (kanan) KETERANGAN UMUM Nama Lain Tipe Gunungapi : Lobetobi, Lewotobi, Lowetobi : Strato dengan kubah lava Lokasi
Lebih terperinci7.5. G. IBU, Halmahera Maluku Utara
7.5. G. IBU, Halmahera Maluku Utara G. Ibu dilihat dari Kampung Duono, 2008 KETERANGAN UMUM Lokasi a. Geografi b. Adminstrasi : : 1 29' LS dan 127 38' BT Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Prop.
Lebih terperinciKEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 1 JALAN JEND GATOT SUBROTO KAV. 9 JAKARTA 195 Telepon: -713, 5,1-5371 Faksimile: -71, 1-537 E-mail:
Lebih terperinci7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara
7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara G. Kie Besi dilihat dari arah utara, 2009 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Wakiong Nama Kawah : Lokasi a. Geografi b. : 0 o 19' LU dan 127 o 24 BT Administrasi : Pulau Makian,
Lebih terperinciBersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Kelud di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, Provinsi Jawa Timur.
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinci4.12. G. ROKATENDA, Nusa Tenggara Timur
4.12. G. ROKATENDA, Nusa Tenggara Timur Puncak G. Rokatenda dilihat dari laut arah selatan P. Palue (Agustus 2008) KETERANGAN UMUM Nama : G. Rokatenda Nama Kawah : Ada dua buah kawah dan tiga buah kubah
Lebih terperinciERUPSI G. SOPUTAN 2007
ERUPSI G. SOPUTAN 2007 AGUS SOLIHIN 1 dan AHMAD BASUKI 2 1 ) Penyelidik Bumi Muda di Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi 2 ) Penganalisis Seismik di Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi
Lebih terperinciBersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 26 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 1010 Indonesia Telepon : (01) 345 8400 Fax : (01) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinci1.1. G. PUET SAGOE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM
1.1. G. PUET SAGOE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM KETERANGAN UMUM Nama Lain : Puet Sague, Puet Sagu atau Ampat Sagi Lokasi a. Geografi Puncak b. Administrasi : : 4 55,5 Lintang Utara dan 96 20 Bujur Timur Kabupaten
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 31 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinci4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur
4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur G. Iya KETERANGAN UMUM Nama : G. Iya Nama Lain : Endeh Api Nama Kawah : Kawah 1 dan Kawah 2 Tipe Gunungapi : Strato Lokasi Geografis : 8 03.5' LS dan 121 38'BT Lokasi
Lebih terperinciG. TALANG, SUMATERA BARAT
G. TALANG, SUMATERA BARAT KETERANGAN UMUM Nama Lain Nama Kawah : Talang, Salasi, Sulasih : Danau Talang dan Danau Kecil Lokasi a. Geografi Puncak b. Administrasi : : 58'42" LS dan 1 4'46"BT Kecamatan Kota
Lebih terperinciERUPSI G. KARANGETANG 2007 DAN PERKIRAAN KEDALAMAN SUMBER TEKANAN BERDASARKAN DATA ELECTRONIC DISTANCE MEASUREMENT (EDM)
ERUPSI G. KARANGETANG 7 DAN PERKIRAAN KEDALAMAN SUMBER TEKANAN BERDASARKAN DATA ELECTRONIC DISTANCE MEASUREMENT (EDM) CECEP SULAEMAN, IYAN MULYANA, OKTORY PRIAMBADA, AGUS BUDIANTO Pusat Vulkanologi dan
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 24 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 27 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinci4.14. G. LEWOTOBI LAKI-LAKI, Nusa Tenggara Timur
4.14. G. LEWOTOBI LAKI-LAKI, Nusa Tenggara Timur G. Lewotobi Laki-laki (kiri) dan Perempuan (kanan) KETERANGAN UMUM Nama Lain : Lobetobi, Lewotobi, Lowetobi Lokasi a. Geografi Puncak b. Administratif :
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI KARANGETANG, KABUPATEN SITARO, SULAWESI UTARA
MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI KARANGETANG, KABUPATEN SITARO, SULAWESI UTARA Nia HAERANI, dkk. Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Erupsi
Lebih terperinciKORELASI PARAMETER SUHU AIR PANAS, KEGEMPAAN, DAN DEFORMASI LETUSAN G. SLAMET APRIL - MEI 2009
KORELASI PARAMETER SUHU AIR PANAS, KEGEMPAAN, DAN DEFORMASI LETUSAN G. SLAMET APRIL - MEI 009 Estu KRISWATI dan Oktory PRAMBADA Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Jalan Diponegoro
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 28 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinci4.13. G. EGON, Nusa Tenggara Timur
4.13. G. EGON, Nusa Tenggara Timur G. Egon, NTT KETERANGAN UMUM Nama Lain : Namang Kawah : Kawah di bagian puncaknya, berukuran 525 m x 425 m, dengan kedalaman antara 47,5 m - 195 m, tebing yang tinggi
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NOMOR 57 BANDUNG 40122 JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 TELEPON: 022-7215297/021-5228371 FAKSIMILE:
Lebih terperinci6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara
6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara KETERANGAN UMUM Nama Lain : Tonkoko Nama Kawah : - Lokasi Ketinggian Kota Terdekat Tipe Gunungapi Pos Pengamatan Gunungapi : Administratif: termasuk Desa Makewide, Kecamatan
Lebih terperinci5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku
5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku G. Lawarkawra di P. Nila, dilihat dari arah utara, 1976 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Kokon atau Lina Lokasi a. Geografi Puncak b. Administratif : : 6 o 44' Lintang
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 14 Juni 2009
. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 01 Januari 2009 Pada Hari
Lebih terperinci4.7 G. INIELIKA, Nusa Tenggara Timur
4.7 G. INIELIKA, Nusa Tenggara Timur Komplek G. Inie Lika dengan latar depan Kota Bajawa (sumber PVMBG) KETERANGAN UMUM Nama Lain Tipe Gunungapi Nama Kawah : Inielika, Koek Peak : Strato : Wolo Inielika;
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 04 Juni 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinci7.2. G. GAMKONORA, Halmahera - Maluku Utara
7.2. G. GAMKONORA, Halmahera - Maluku Utara KETERANGAN UMUM Nama Lain : Gamkunora, Gammacanore Nama Kawah : Kawah A, B, C, dan D. Lokasi a. Geografi b. Administrasi : : 1º 22 30" LU dan 127º 3' 00" Kab.
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 10 Juni 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang dilewati oleh dua jalur pegunungan muda dunia sekaligus, yakni pegunungan muda Sirkum Pasifik dan pegunungan
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV.49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424 021-5228371
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 06 Juni 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai suatu negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali gunungapi yang berderet sepanjang 7000 kilometer, mulai dari Sumatera, Jawa,
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 25 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 18 Juni 2009
. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424,021-5228371
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424,021-5228371
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 21 Juni 2009
. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lokasi Objek Penelitian Berdasarkan bentuk morfologinya, puncak Gunung Lokon berdampingan dengan puncak Gunung Empung dengan jarak antara keduanya 2,3 km, sehingga merupakan
Lebih terperinci4.20. G. BATUTARA, Nusa Tenggara Timur
4.20. G. BATUTARA, Nusa Tenggara Timur KETERANGAN UMUM Nama Lain : Pulu Komba, Pulu Kambing II, Pulu Betah Nama Kawah Tipe Gunungapi Lokasi Geografis Lokasi Administrasi : Batutara terletak di pulau berbentuk
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 09 Juni 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciStudi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)
Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru) Disusun oleh: Anita Megawati 3307 100 082 Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono.,Dipl.SE.,MSc.,
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 27 April 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 02 Januari 2009 Pada
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 12 Juni 2009
. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 03 Januari 2009 Pada Hari
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 25 Maret 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah dengan kondisi geologi yang menarik, karena gugusan kepulauannya diapit oleh tiga lempeng tektonik besar (Triple Junction) yaitu lempeng
Lebih terperinciDANAU SEGARA ANAK. Gambar 1. Lokasi Danau Segara Anak di Pulau Lombok. Gambar 2. Panorama Danau Segara Anak Rinjani dengan kerucut Gunung Barujari.
DANAU SEGARA ANAK Danau Segara Anak adalah danau kawah (crater lake) Gunung Rinjani yang berada di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki kurang lebih 17.504 buah pulau, 9.634 pulau belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 30 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 80 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang sangat rentan akan bencana, diantaranya bencana letusan gunungapi, tsunami, gempa bumi dan sebagainya. Bencana tidak
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
44 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Metoda Pembacaan Rekaman Gelombang gempa Metode geofisika yang digunakan adalah metode pembacaan rekaman gelombang gempa. Metode ini merupakaan pembacaan dari alat yang
Lebih terperinci6.2. G. AMBANG, SULAWESI UTARA
6.2. G. AMBANG, SULAWESI UTARA G. Ambang (Kunrat, S. L. /PVMBG/2007) KETERANGAN UMUM Nama : G. Ambang Nama Lain : - Nama Kawah : Kawah Muayat, Kawah Moyayat Lokasi : a. Geografi : 0 o 44' 30" LU dan 124
Lebih terperinci6.8. G. KARANGETANG, P. Siau Sulawesi Utara
6.8. G. KARANGETANG, P. Siau Sulawesi Utara Erupsi G. Karangetang 2010 (Prambada, O./PVMBG/2010) KETERANGAN UMUM Nama Lain : Gunungapi Siau Nama Kawah : Kawah Utama (Kawah I), Kawah II, Kawah III, Kawah
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 15 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2011 PEDOMAN MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 15 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2011 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang PEDOMAN MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI Indonesia adalah negara
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 19 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 25 April 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciJenis Bahaya Geologi
Jenis Bahaya Geologi Bahaya Geologi atau sering kita sebut bencana alam ada beberapa jenis diantaranya : Gempa Bumi Gempabumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman
Lebih terperinciPendahuluan II. Kawasan rawan bencana III. Pokok permasalahan waspada
LAPORAN KESIAPSIAGAAN STATUS WASPADA GUNUNG KERINCI DI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MEI 2006 1 I. Pendahuluan Kabupaten Kerinci merupakan
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 26 April 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Hindia-australia dan Lempeng Filipina dan. akibat pertumbukan lempeng-lempeng tersebut (Gambar 2).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan peta jalur lempeng dunia, wilayah Indonesia terletak pada pertemuan lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Hindia-australia dan Lempeng Filipina dan Lempeng Pasifik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di ring of fire (Rokhis, 2014). Hal ini berpengaruh terhadap aspek geografis, geologis dan klimatologis. Indonesia
Lebih terperinci6.1. G. COLO (P. Una-una), Sulawesi Tengah
6.1. G. COLO (P. Una-una), Sulawesi Tengah (a) (b) Erupsi G. Colo 1983 (a), Lapangan fumarola, di selatan danau kawah G. Colo (b) KETERANGAN UMUM Nama : G. Colo Nama Lain : - Lokasi Geografi Administratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.1 Peta sebaran gunungapi aktif di Indonesia (dokumen USGS).
xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki gunungapi terbanyak di dunia yaitu berkisar 129 gunungapi aktif (Gambar 1.1) atau sekitar 15 % dari seluruh gunungapi yang ada di bumi. Meskipun
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 19 Maret 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 1010 Indonesia Telepon : (01) 345 8400 Fax : (01) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBENCANA GEOLOGI DI INDONESIA TAHUN Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Sari
BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA TAHUN 2011 Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Selama tahun 2011 tercatat bencana geologi di wilayah Indonsia sebanyak 236 kejadian yang terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan
Lebih terperinciAnalisis Energi Gempa Letusan Gunung Semeru 09 Oktober 2009
Analisis Energi Gempa Letusan Gunung Semeru 9 Oktober 29 Arif Rahman Hakim 1, Hairunisa 2 1,2 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima 1 arifrahmanhakim5@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinci6.3. G. SOPUTAN, Sulawesi Utara
6.3. G. SOPUTAN, Sulawesi Utara Gunungapi Soputan, Sulawesi Utara KETERANGAN UMUM Nama Kawah : Soputan, K1 dan K2 Lokasi : a.koordinat b. Geografi : : 01 o 06 30 LU dan 124 o 43 BT Kec. Tombatu, Minahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana geologi yang sangat besar, fakta bahwa besarnya potensi bencana geologi di Indonesia dapat dilihat dari
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinci6.5. GUNUNGAPI MAHAWU, Sulawesi Utara
6.5. GUNUNGAPI MAHAWU, Sulawesi Utara KETERANGAN UMUM Nama Lain Nama Kawah Lokasi Ketinggian Tipe Gunungapi Pos Pengamatan Gunungapi : Mahawoe, Roemengas : Mahawu, Wagio, Mawuas : Kota Tomohon, Sulawesi
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 21 Maret 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 1010 Indonesia Telepon : (01) 345 8400 Fax : (01) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 24 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 30 April 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 23 April 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyertai kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan vulkanisme, Kashara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas vulkanisme dapat mengakibatkan bentuk bencana alam yang menyertai kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan vulkanisme, Kashara (Hariyanto, 1999:14) mengemukakan
Lebih terperinci4.8. G. INIE RIE, Nusa Tenggara Timur
4.8. G. INIE RIE, Nusa Tenggara Timur KETERANGAN UMUM Morfologi puncak G. Inerie (sumber PVMBG) Nama Lain Tipe Gunungapi : Ineri, Rokkapiek : Strato dengan bentuk kerucut sempurna Lokasi Geografis Administratif
Lebih terperinci4.9. G. EBULOBO, Nusa Tenggara Timur
4.9. G. EBULOBO, Nusa Tenggara Timur Gunungapi Ebulobo (sumber PVMBG) KETERANGAN UMUM Nama Lain Tipe Gunungapi Nama Kawah Lokasi Geografis Administratif Ketinggian Tipe Gununapi Kota Terdekat Pos Pengamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah gunung berapi yang masih aktif
Lebih terperinci4.21. G. SIRUNG, Nusa Tenggara Timur
4.21. G. SIRUNG, Nusa Tenggara Timur (a) Gunungapi Sirung (a) dan kawah (b) (b) KETERANGAN UMUM Nama Lain : - Nama Kawah Tipe Gunungapi Lokasi Geografis : Kawah A, Kawah B, dan Kawah D : Strato dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor alam dan non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui garis astronomis 93⁰BT-141 0 BT dan 6 0 LU-11 0 LS. Dengan morfologi yang beragam dari
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 22 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 29 April 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinci